• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGADILAN TINGGI MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGADILAN TINGGI MEDAN"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

P U T U S A N

Nomor 36/Pid.Sus.Anak/2017/PT MDN

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tinggi Medan, yang mengadili perkara pidana dalam Pengadilan Tingkat Banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Anak :

Nama lengkap : - Tempat lahir : - Umur/tanggal lahir : -.

Jenis kelamin : Laki-laki. Kebangsaan : Indonesia. Tempat tinggal : -

Agama : - Pekerjaan : SMA.

Anak tidak ditahan;

Anak dalam Perkara ini didampingi oleh Penasihat Hukumnya CHARLES GULTOM,SH,MH dari Advokat/Penasehat Hukum berkantor dari LBH Fakultas Hukum Universitas Simalungun ( USI ) di PematangSiantar Jalan Sisingamangaraja Barat No.01 Pematang Siantar , yang bertindak untuk dan atas nama Anak Agung Jamian Pratama Sinaga berdasarkan Surat Penetapan Hakim tertanggal 21 Maret 2017 No.23/ Pid.Sus.Anak / 2017 /PN.PMS dan didampingi BAPAS Klas II Pematang Siantar , Saudara TONI K NAINGGOLAN,S.Psi,Dinas Sosial Pematang Siantar serta Orang Tua Anak ;

Pengadilan Tinggi tersebut;

Setelah membaca:

1. Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan Nomor 36/Pid.Sus.Anak /2017/PT MDN tanggal 4 Agustus 2017 tentang penunjukan Hakim yang memeriksa perkara ini;

2. Surat Penunjukan Panitera Pengganti Nomor 36/Pid.Sus.Anak /2017/PT MDN tanggal 4 Agustus 2017;

(2)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

3. Putusan berikut berkas perkara Nomor 3/Pid.Sus.Anak/2017/PN Pms. tanggal 13 Juni 2017 dan surat-surat lain yang bersangkutan dengan perkara ini;

Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut Umum didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut:

Dakwaan : Kesatu : Primair :

Bahwa ia anak , bersama - sama saksi saksi JOSHUA REYNOLD, anak saksi, saksi, (masing-masing dalam perkara terpisah), serta, dan antar) pada hari Minggu tanggal 25 Desember 2016 sekitar pukul 01.00 wib atau setidak-tidaknya pada bulan Desember tahun 2016 bertempat di ruangan kelas SMP Negeri 7 Jalan Sisingamangaraja Kecamatan Siantar Utara Kota Pematangsiantar atau setidak-tidaknya pada tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Pematangsiantar yang berwenang mengadili, melakukan, menyuruh melakukan, yang menyuruh melakukan dan yang turut serta melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa anak yaitu anak korban yang masih berumur 15 (lima belas tahun) sesuai dengan Kutipan Akta Kelahiran Pencatatan Sipil No. AL 5290287473 lahir tanggal 7 Januari 2001, melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain, yang dilakukan dengan cara :

- Pada hari Sabtu tanggal 24 Desember 2016 sekira pukul 22.00 wib anak, saksi saksi, anak saksi, sedang berada disimpang lorong V kelurahan Kahean Kecamatan Siantar Utara Kota Pematangsiantar, tiba-tiba mengatakan kepada saksi “ ada yang mau kujumpai, bisa kretamu kan? mau kau ikut ! lalu dijawab oleh saksi “gak lah, aku ga begadang, namun tetap memaksa saksi. agar saksi bersedia menemaninya untuk menjemput anak korban kemudian anak bertanya kepada “siapa perempuan itu” dan berkata “anak SMA 2 juga ini, bisanya cewek ini, inilah mau dijemput” kemudian Sahat Siahaan meminjam sepeda motor jenis Yamaha Mio Soul BK 6922 WR milik anak a dan anak membonceng dan saksi untuk ikut menjemput anak korban dengan membonceng saksi dengan menggunakan sepeda motor jenis Honda Beat warna Putih Hitam lis Biru Nomor Polisi BK 6169 WAC milik saksi menuju ke Karang Anyer dan sesampainya disimpang jalan Karang Anyer anak korban sudah berada dijalan simpang Karang Anyer, dan Sahat Siahaan mengajak anak korban dengan mengatakan “ayok kita makan” dan anak korban mengatakan “sudah malam ga ada otak kalian” namun tetap mengajak anak korban, dan anak korban mengatakan agar tidak pergi lama-lama hanya 10 menit, kemudian langsung membonceng anak korban dan saksi, saksi dan anak dengan berbonceng tiga menuju ke lorong V bersama dengan dan anak korban, dan sesampainya di lorong V, menyuruh anak korban untuk memperkenalkan diri namun anak korban tidak mau dan anak korban berusaha untuk pergi meninggalkan tempat tersebut namun menarik tangan anak korban sambil berkata “mau kemana kau” dan anak korban menjawab “mau pulang” dan anak korban meminta kepada Sahat Siahaan untuk mengantarkannya pulang dan tetap tidak mau mengantarkan anak korban pulang, kemudian mengajak anak korban pergi

(3)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

dan anak korban kembali mengatakan agar mengantarkannya pulang, dan berkata “ayok” dan kemudian anak korban langsung naik ke atas sepeda motor dan anak saksi membonceng dan anak korban menuju ke SMP Negeri 7 Kota Pematang Siantar dan sesampainya digerbang SMP Negeri 7 Kota Pematang Siantar menyuruh anak korban turun dari atas sepeda motor tersebut namun anak korban menolak turun dengan mengatakan “aku gak mau, aku mau pulang, ngapai kita ke sini” dan mengatakan “ayok..ayok..” sambil anak membawa sepeda motor tersebut ke sebuah warung tersebut dan kemudian anak saksi meninggalkan Sahat Siahaan dan anak korban di sebuah warung disamping sekolah SMP Negeri 7 Kota Pematangsiantar, dan menyuruh anak korban duduk didalam warung namun anak korban tetap mengatakan anak korban mau pulang dan langsung menciumi leher dan bibir anak korban dan anak korban mendorong tubuh, dan kembali menciumi leher dan bibir anak korban, kemudian dengan posisi berdiri menghadap anak korban langsung membuka baju anak korban dan anak korban menarik kembali bajunya dan Sahat Siahaan berkata kepada anak korban”labil kali kau, ya udah ku tinggalkan aja kau disini sendiri” dan anak korban menjawab “ ya sudah kau tinggalkan aja aku sendiri disini saya tidak takut” kemudian Sahat Siahaan dan anak korban duduk bersebelahan didalam warung tersebut dan Sahat Siahaan kembali menciumi leher dan bibir anak korban dan anak korban berusaha menolak dengan mendorong tubuh Sahat Siahaan dan tidak berapa lama anak, saksi, saksi saksi, anak saksi, dan mendatangi warung tempat Sahat Siahaan dan anak korban tersebut, kemudian Johan Damanik berkata “ayoklah ke SMP 7” dan Sahat Siahaan juga berkata” ayoklah, bisanya cewek ini dirame-ramekan” namun anak korban menolak untuk masuk kedalam sekolah SMP Negeri 7 Kota Pematang Siantar dan meminta untuk diantarkan pulang dan Sahat Siahaan tetap memaksa anak korban untuk ikut kedalam sekolah SMP Negeri 7 Kota Pematang Siantar tersebut dengan mengatakan “ ayok..ayok “ dan akhirnya anak mau diajak masuk kedalam SMP Negeri 7 tersebut dengan cara dinaikkan/ digendong Sahat Siahaan melewati pagar, diikuti dengan anak, saksi, saksi, saksi, anak saksi, dan ikut melompati pagar untuk masuk kedalam sekolah SMP N 7 Kota Pematang Siantar tersebut dan setelah didalam sekolah SMP N 7 Kota Pematang Siantar tersebut kemudian Sahat Siahaan membawa anak korban untuk masuk kedalam salah satu ruangan kelas di SMP N 7 tersebut sedangkan anak, saksi saksi, saksi anak saksi, dan menunggu diluar ruangan kelas dan pada saat anak korban masuk kedalam ruangan kelas tersebut anak korban melihat didalam ruangan kelas sudah ada 2 (dua) meja yang telah disatukan, dan anak korban berusaha untuk melangkah untuk keluar dari dalam ruangan kelas tersebut namun Sahat Siahaan menarik tangan anak korban, dan anak korban berusaha kembali untuk menarik tangannya dari pegangan tangan Sahat Siahaan sambil berkata “ mau pulang aku” dan Sahat Siahaan berkata “sebentar lagi kuantarnya kau pulang” dan setelah itu Sahat Siahaan langsung mengangkat badan anak korban dari belakang dan mendudukkan diatas pangkuan Sahat Siahaan dan Sahat Siahaan menciumi leher anak korban dan meraba-raba kedua payudara anak korban dan kemudian anak korban berdiri dan Sahat Siahaan berusaha membuka baju anak korban dan anak korban berusaha menurunkan bajunya dan anak korban mengatakan kepada Sahat Siahaan itu banyak yang mengintip” dan Sahat Siahaan berkata “woi ngapain kalian mengintip” kemudian anak korban berkata kembali kepada Sahat Siahaan “ gak mau aku keluarlah kita” kemudian Sahat Siahaan dan anak korban menuju keruangan kelas lain, namun anak korban tidak mau masuk kedalam ruangan kelas yang lain dan akhirnya Sahat Siahaan kembali menarik tangan anak korban untuk masuk kedalam ruangan kelas yang semula dan

(4)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

sesampainya didalam ruang kelas yang semula kemudian Sahat Siahaan langsung mengangkat serta membuka baju anak korban dan anak korban berusaha menarik kembali baju anak korban dan menepis tangan Sahat Siahaan, namun karena anak korban sudah tidak kuat lagi untuk menepis tangan Sahat Siahaan sehingga baju dan kaos dalam anak korban dapat dibuka Sahat Siahaan dan kondisi anak korban masih mengenakan BH dan celana. Bahwa selanjutnya Sahat Siahaan menidurkan anak korban diatas meja dan Sahat Siahaan membuka bajunya dan tidur diatas meja bersebelahan dengan anak korban selanjutnya Sahat Siahaan menindih tubuh anak korban dan menciumi leher serta menjilati kedua payudara anak korban sambil meremas-remas kedua payudara anak korban dengan cara menaikkan sebatas dada BH yang digunakan anak korban dan kemudian tangan Sahat Siahaan masuk kedalam celana dalam anak korban dan anak korban berusaha menarik tangan Sahat Siahaan kemudian saksi masuk ke dalam ruangan kelas dengan cara menunduk dan setelah saksi sudah berada didalam kelas, Sahat Siahaan keluar dari dalam kelas, kemudian saksi Alfred Priono Pasaribu Als.Appek mendekati anak korban yang dalam keadaan terbaring, dan naik keatas meja tempat anak korban terbaring kemudian langsung menciumi bibir dan kedua payudara anak korban dan meremas kedua payudara anak korban secara berulang-ulang selajutnya saksi dan masuk kedalam ruangan kelas dengan cara merangkak dan kemudian saksi mendekati anak korban, dan saksi dan dengan segera saksi meninggalkan ruangan kelas tersebut dan saksi langsung menciumi pipi, meraba-raba kedua payudara secara berulang-ulang dan kemudian memasukkan tangan kiri saksi kedalam kemaluan anak korban dan saksi juga meraba-raba alat kemaluan anak korban secara berulang-ulang, bahwa pada saat saksi sedang meraba-raba kedua payudara anak korban dan meraba-raba alat kemaluan anak korban SRI RAHAYU datang Mikael Sinaga menepuk punggung saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek sambil berkata kepada terdakwa saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek “gantianlah wek” dan saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek menjawab “ sabar dulu, tunggu ya” dan sekitar 5 (lima) menit kemudian saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek langsung duduk diatas meja disamping anak korban SRI RAHAYU terbaring dan kemudian Mikael Sinaga berbaring disamping anak korban SRI RAHAYU dan menciumi bibir dan kedua payudara anak korban SRI RAHAYU kemudian meremas kedua payudara anak korban SRI RAHAYU secara berulang-ulang selanjutnya Mikael Sinaga berkata kepada saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek, saksi Joshua Reynold Pandapotan Simanjuntak, saksi Alfred Priono Pasaribu Als. Appek dan Sahat Siahaan “ayoklah kita bukakan celananya” kemudian saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek, Joshua Reynold Pandapotan Simanjuntak, Sahat Siahaan dan Mikael Sinaga secara bersama-sama membuka celana panjang dan celana dalam anak korban SRI RAHAYU dan pada saat keadaan anak korban SRI RAHAYU sudah dalam keadaan telanjang saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek memegangi kedua payudara anak korban SRI RAHAYU, menciumi kedua payudara anak korban SRI RAHAYU dan memegang alat kemaluan anak korban SRI RAHAYU kemudian, saksi Joshua Reynold Pandapotan Simanjuntak, saksi Alfred Priono Pasaribu Als, APpek, Sahat Siahaan dan Mikael Sinaga secara bersama-sama dan secara bergantian memegang dan menciumi kedua payudara anak korban SRI RAHAYU dan memegang alat kelamin anak korban SRI RAHAYU dan pada saat itu saksi Alfred Priono Pasaribu Als. Appek dan anak Agung Jamian Pratama Sinaga masuk kedalam ruangan kelas dengan memberikan rokok kepada Sahat Siahaan dan kemudian Sahat Siahaan memberikan rokok tersebut kepada saksi, dan kemudian anak, saksi, saksi keluar dari

(5)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

dalam ruangan sedangkan saksi dan dan anak korban tetap berada didalam ruangan kelas tersebut, dan tidak berapa lama saksi kembali masuk kedalam ruangan kelas tersebut dan melihat saksi, dan sambil merokok juga memegang, meremas kedua payudara anak korban dan memegangi alat kemaluan anak korban secara bersama-sama dan secara bergantian dan tiba-tiba api rokok terjatuh diatas paha anak korban dan anak korban berkata “ panas kali” dan kemudian anak korban langsung posisi duduk diatas meja karena api rokok mengenai paha anak korban dan pada saat anak korban dalam posisi duduk datang saksi angsung memegang pantat anak korban dan Mikael Sinaga berkata “jangan merokok kalian, keluarlah dulu kita, biarlah si Josua didalam dulu dan kemudian saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek, saksi Alfred Priono Pasaribu dan Sahat Siahaan keluar dari dalam ruangan namun Mikael Sinaga masih tetap berada didalam ruangan bersama dengan saksi kemudian saksi kembali menciumi bibir, menciumi kedua payudara dan meremas kedua payudara anak korban dan pada saat itu juga mengeluarkan alat kemaluannya dan memasukkan alat kemaluannya kedalam alat kemaluan anak korban dan anak korban mendorong dengan sekuat tenaga tubuh, tiba-tiba saksi anak saksi dan anak masuk kedalam ruangan tersebut dan anak ikut menciumi bibir, menciumi leher, menciumi dan meremas kedua payudara anak korban secara bersama-sama dan secara bergantian, selanjutnya saksi saksi, dan kembali masuk kedalam ruangan kelas tersebut dan anak korban dalam posisi berdiri didekati dan kembali meremas kedua payudara anak korban dan anak korban mengatakan “awaslah aku mau pulang” selanjutya anak korban keluar dari dalam ruang kelas tersebut sekitar pukul 05.00 wib, kemudian saksi mengantarkan anak korban kerumahnya di Karang Anyer sedangkan saksi, anak dan anak saksi pulang kerumahnya.

- Bahwa akibat dari perbuatan anak saksi, saksi (masing-masing dalam berkas terpisah) serta, dan (masing-masing masuk dalam Daftar Pencarian Orang Polres Pematang Siantar), anak korban mengalami sakit, luka dan trauma sebagaimana disebutkan dalam Visum et Repertum No. 14796/VI/UPM/VER/V/2016 tangggal 27 Desember 2016 atas nama Sri Rahayu yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Bahtera Surbakti, Sp.OG dokter pada RSU Daerah Dr. Djasamen Saragih dengan hasil pemeriksaan : - Pemeriksaan luar :

Kepala, dada, perut, lengan tidak dijumpai tanda ruda paksa Leher dijumpai : bekas kecupan bibir sekeliling leher kaki pada paha kiri dan kanan dijumpai luka kena api rokok.

- pemeriksaan alat kelamin :

luar : dijumpai bibir kemaluan merah oleh gesekan benda tumpul dalam : selaput dara dijumpai robek baru pada jam 1,3,9,11 tidak sampai

dasar.Darah (+).

Liang senggama : dapat dilalui 2 jari dewasa longgar.

- Kesimpulan : selaput darah tidak utuh karena sudah pernah dilalui oleh benda tumpul. Dan tampak gesekan benda tumpul pada bibir kemaluan. - Sebagaimana diatur dan diancam pidana melanggar pasal 81 ayat 1 UU RI

No. 35 tahun 2014 tentang Perubahan atas UU RI Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak jo pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP.

(6)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Subsidiar :

Bahwa ia anak AGUNG JAMIAN PRATAMA SINAGA, bersama-sama saksi ROY IMMANUEL SITUMORANG Als. WEK saksi JOSHUA REYNOLD PANDAPOTAN SIMANJUNTAK, anak saksi DANIEL FEBRIANTO SIRAIT Als. OO, saksi ALFRED PRIONO PASARIBU Als. APPEK, (masing-masing dalam perkara terpisah), serta JOHAN MANIK Als. JO, SAHAT SIAHAAN, dan MIKAEL SINAGA Als. KAEL (masing-masing masuk dalam Daftar Pencarian Orang Polres Pematang Siantar) pada hari Minggu tanggal 25 Desember 2016 sekitar pukul 01.00 wib atau setidak-tidaknya pada bulan Desember tahun 2016 bertempat di ruangan kelas SMP Negeri 7 Jalan Sisingamangaraja Kecamatan Siantar Utara Kota Pematangsiantar atau setidak-tidaknya pada tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Pematangsiantar yang berwenang mengadili, melakukan, menyuruh melakukan, yang menyuruh melakukan dan yang turut serta melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak yaitu anak korban SRI RAHAYU yang masih berumur 15 (lima belas tahun) sesuai sesuai dengan Kutipan Akta Kelahiran Pencatatan Sipil No. AL 5290287473 lahir tanggal 7 Januari 2001, melakukan persetubuhan dengannya atau orang lain, yang dilakukan dengan cara :

- Pada hari Sabtu tanggal 24 Desember 2016 sekira pukul 22.00 wib anak Agung Jamian Pratama Sinaga, saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek, saksi Joshua Pandapotan Reynold Simanjuntak, saksi Alfred Priono Pasaribu Als. Appek, anak saksi Daniel Febrianto Sirait Als. oo, Sahat Siahaan, Mikael Sinaga, Johan Manik, sedang berada disimpang lorong V kelurahan Kahean Kecamatan Siantar Utara Kota Pematangsiantar, tiba-tiba Sahat Siahaan mengatakan kepada saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek “ ada yang mau kujumpai, bisa kretamu kan? mau kau ikut ! lalu dijawab oleh saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek “gak lah, aku ga begadang, namun Sahat Siahaan tetap memaksa saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek agar saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek bersedia menemaninya untuk menjemput anak korban SRI RAHAYU kemudian anak Agung Jamian Pratama Sinaga bertanya kepada Sahat Siahaan “siapa perempuan itu” dan Sahat Siahaan berkata “anak SMA 2 juga ini, bisanya cewek ini, inilah mau dijemput” kemudian Sahat Siahaan meminjam sepeda motor jenis Yamaha Mio Soul BK 6922 WR milik anak Agung Jamian Pratama Sinaga dan anak Agung Jamian Pratama Sinaga membonceng Sahat Siahaan dan saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek untuk ikut menjemput anak korban SRI RAHAYU dengan membonceng saksi Alfred Priono Pasaribu Als. Appek dengan menggunakan sepeda motor jenis Honda Beat warna Putih Hitam lis Biru Nomor Polisi BK 6169 WAC milik saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek menuju ke Karang Anyer dan sesampainya disimpang jalan Karang Anyer anak korban SRI RAHAYU sudah berada dijalan simpang Karang Anyer, dan Sahat Siahaan mengajak anak korban Sri Rahayu dengan mengatakan “ayok kita makan” dan anak korban SRI RAHAYU mengatakan “sudah malam ga ada otak kalian” namun Sahat Siahaan tetap mengajak anak korban SRI RAHAYU, dan anak korban SRI RAHAYU mengatakan agar tidak pergi lama-lama hanya 10 menit, kemudian Sahat Siahaan langsung membonceng anak korban SRI RAHAYU dan saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek, saksi Alfred Priono Pasaribu Als. Appek dan anak Agung Jamian Pratama Sinaga dengan berbonceng tiga menuju ke lorong V bersama dengan Sahat Siahaan dan anak korban Sri Rahayu, dan sesampainya di lorong V, Sahat Siahaan menyuruh anak korban SRI

(7)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

RAHAYU untuk memperkenalkan diri namun anak korban SRI RAHAYU tidak mau dan anak korban SRI RAHAYU berusaha untuk pergi meninggalkan tempat tersebut namun Sahat Siahaan menarik tangan anak korban SRI RAHAYU sambil berkata “mau kemana kau” dan anak korban SRI RAHAYU menjawab “mau pulang” dan anak korban SRI RAHAYU meminta kepada Sahat Siahaan untuk mengantarkannya pulang dan Sahat Siahaan tetap tidak mau mengantarkan anak korban SRI RAHAYU pulang, kemudian Sahat Siahaan mengajak anak korban SRI RAHAYU pergi dan anak korban SRI RAHAYU kembali mengatakan agar Sahat Siahaan mengantarkannya pulang, dan Sahat Siahaan berkata “ayok” dan kemudian anak korban SRI RAHAYU langsung naik ke atas sepeda motor dan anak saksi Daniel Febrianto Sirait Als. oo membonceng Sahat Siahaan dan anak korban SRI RAHAYU menuju ke SMP Negeri 7 Kota Pematang Siantar dan sesampainya digerbang SMP Negeri 7 Kota Pematang Siantar Sahat Siahaan menyuruh anak korban SRI RAHAYU turun dari atas sepeda motor tersebut namun anak korban SRI RAHAYU menolak turun dengan mengatakan “aku gak mau, aku mau pulang, ngapai kita ke sini” dan Sahat Siahaan mengatakan “ayok..ayok..” sambil anak saksi Daniel Febrianto Sirait Als.oo membawa sepeda motor tersebut ke sebuah warung tersebut dan kemudian anak saksi Daniel Febrianto Sirait Als.oo meninggalkan Sahat Siahaan dan anak korban SRI RAHAYU di sebuah warung disamping sekolah SMP Negeri 7 Kota Pematangsiantar, dan Sahat Siahaan menyuruh anak korban SRI RAHAYU duduk didalam warung namun anak korban SRI RAHAYU tetap mengatakan anak korban SRI RAHAYU mau pulang dan Sahat Siahaan langsung menciumi leher dan bibir anak korban SRI RAHAYU dan anak korban SRI RAHAYU mendorong tubuh Sahat Siahaan, dan Sahat Siahaan kembali menciumi leher dan bibir anak korban SRI RAHAYU, kemudian Sahat Siahaan dengan posisi berdiri menghadap anak korban SRI RAHAYU langsung membuka baju anak korban SRI RAHAYU dan anak korban SRI RAHAYU menarik kembali bajunya dan Sahat Siahaan berkata kepada anak korban SRI RAHAYU ”labil kali kau, ya udah ku tinggalkan aja kau disini sendiri” dan anak korban SRI RAHAYU menjawab “ ya sudah kau tinggalkan aja aku sendiri disini saya tidak takut” kemudian Sahat Siahaan dan anak korban SRI RAHAYU duduk bersebelahan didalam warung tersebut dan Sahat Siahaan kembali menciumi leher dan bibir anak korban SRI RAHAYU dan anak korban SRI RAHAYU berusaha menolak dengan mendorong tubuh Sahat Siahaan dan tidak berapa lama anak Agung Jamian Pratama Sinaga, saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek, saksi Joshua Reynold Pandapotan Simanjuntak, saksi Alfred Priono Pasaribu Als Appek, anak saksi Daniel Febrianto Sirait Als. oo, Mikael Sinaga, dan Johan Manik mendatangi warung tempat Sahat Siahaan dan anak korban SRI RAHAYU tersebut, kemudian Johan Damanik berkata “ayoklah ke SMP 7” dan Sahat Siahaan juga berkata” ayoklah, bisanya cewek ini dirame-ramekan” namun anak korban SRI RAHAYU menolak untuk masuk kedalam sekolah SMP Negeri 7 Kota Pematang Siantar dan meminta untuk diantarkan pulang dan Sahat Siahaan tetap memaksa anak korban SRI RAHAYU untuk ikut kedalam sekolah SMP Negeri 7 Kota Pematang Siantar tersebut dengan mengatakan “ ayok..ayok “ dan akhirnya anak korban SRI RAHAYU mau diajak masuk kedalam SMP Negeri 7 tersebut dengan cara dinaikkan/ digendong Sahat Siahaan melewati pagar, diikuti dengan anak Agung Jamian Pratama Sinaga, saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek, saksi Joshua Reynold Pandapotan Simanjuntak, saksi Alfred Priono Pasaribu Als Appek, anak saksi Daniel Febrianto Sirait Als. oo, Mikael Sinaga, dan Johan Manik ikut melompati pagar untuk masuk kedalam sekolah SMP N 7 Kota Pematang Siantar tersebut dan setelah didalam sekolah SMP N 7 Kota

(8)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Pematang Siantar tersebut kemudian Sahat Siahaan membawa anak korban SRI RAHAYU untuk masuk kedalam salah satu ruangan kelas di SMP N 7 tersebut sedangkan anak Agung Jamian Pratama Sinaga, saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek, saksi Joshua Reynold Pandapotan Simanjuntak, saksi Alfred Priono Pasaribu Als Appek, anak saksi Daniel Febrianto Sirait Als. oo, Mikael Sinaga, dan Johan Manik menunggu diluar ruangan kelas dan pada saat anak korban SRI RAHAYU masuk kedalam ruangan kelas tersebut anak korban SRI RAHAYU melihat didalam ruangan kelas sudah ada 2 (dua) meja yang telah disatukan, dan anak korban SRI RAHAYU berusaha untuk melangkah untuk keluar dari dalam ruangan kelas tersebut namun Sahat Siahaan menarik tangan anak korban SRI RAHAYU, dan anak korban SRI RAHAYU berusaha kembali untuk menarik tangannya dari pegangan tangan Sahat Siahaan sambil berkata “ mau pulang aku” dan Sahat Siahaan berkata “sebentar lagi kuantarnya kau pulang” dan setelah itu Sahat Siahaan langsung mengangkat badan anak korban SRI RAHAYU dari belakang dan mendudukkan diatas pangkuan Sahat Siahaan dan Sahat Siahaan menciumi leher anak korban SRI RAHAYU dan meraba-raba kedua payudara anak korban SRI RAHAYU dan kemudian anak korban SRI RAHAYU berdiri dan Sahat Siahaan berusaha membuka baju anak korban SRI RAHAYU dan anak korban SRI RAHAYU berusaha menurunkan bajunya dan anak korban SRI RAHAYU mengatakan kepada Sahat Siahaan itu banyak yang mengintip” dan Sahat Siahaan berkata “woi ngapain kalian mengintip” kemudian anak korban SRI RAHAYU berkata kembali kepada Sahat Siahaan “ gak mau aku keluarlah kita” kemudian Sahat Siahaan dan anak korban SRI RAHAYU menuju keruangan kelas lain, namun anak korban SRI RAHAYU tidak mau masuk kedalam ruangan kelas yang lain dan akhirnya Sahat Siahaan kembali menarik tangan anak korban SRI RAHAYU untuk masuk kedalam ruangan kelas yang semula dan sesampainya didalam ruang kelas yang semula kemudian Sahat Siahaan langsung mengangkat serta membuka baju anak korban SRI RAHAYU dan anak korban SRI RAHAYU berusaha menarik kembali baju anak korban SRI RAHAYU dan menepis tangan Sahat Siahaan, namun karena anak korban SRI RAHAYU sudah tidak kuat lagi untuk menepis tangan Sahat Siahaan sehingga baju dan kaos dalam anak korban SRI RAHAYU dapat dibuka Sahat Siahaan dan kondisi anak korban SRI RAHAYU masih mengenakan BH dan celana. Bahwa selanjutnya Sahat Siahaan menidurkan anak korban SRI RAHAYU diatas meja dan Sahat Siahaan membuka bajunya dan tidur diatas meja bersebelahan dengan anak korban SRI RAHAYU selanjutnya Sahat Siahaan menindih tubuh anak korban SRI RAHAYU dan menciumi leher serta menjilati kedua payudara anak korban SRI RAHAYU sambil meremas-remas kedua payudara anak korban SRI RAHAYU dengan cara menaikkan sebatas dada BH yang digunakan anak korban SRI RAHAYU dan kemudian tangan Sahat Siahaan masuk kedalam celana dalam anak korban SRI RAHAYU dan anak korban SRI RAHAYU berusaha menarik tangan Sahat Siahaan kemudian saksi Alfred Priono Pasaribu Als. Appek masuk ke dalam ruangan kelas dengan cara menunduk dan setelah saksi Alfred Priono Pasaribu Als. Appek sudah berada didalam kelas, Sahat Siahaan keluar dari dalam kelas, kemudian saksi Alfred Priono Pasaribu Als.Appek mendekati anak korban SRI RAHAYU yang dalam keadaan terbaring, dan naik keatas meja tempat anak korban SRI RAHAYU terbaring kemudian langsung menciumi bibir dan kedua payudara anak korban SRI RAHAYU dan meremas kedua payudara anak korban SRI RAHAYU secara berulang-ulang selajutnya saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek, saksi Joshua Reynold Pandapotan Simanjuntak dan Mikael Sinaga masuk kedalam ruangan kelas dengan cara merangkak dan kemudian saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek

(9)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

mendekati anak korban SRI RAHAYU, dan saksi Alfred Priono Pasaribu Als. Appek, dan dengan segera saksi Alfred Priono Pasaribu Als. Appek meninggalkan ruangan kelas tersebut dan saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek langsung menciumi pipi, meraba-raba kedua payudara secara berulang-ulang dan kemudian memasukkan tangan kiri saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek kedalam kemaluan anak korban SRI RAHAYU dan saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek juga meraba-raba alat kemaluan anak korban SRI RAHAYU secara berulang-ulang, bahwa pada saat saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek sedang meraba-raba kedua payudara anak korban SRI RAHAYU dan meraba-raba alat kemaluan anak korban SRI RAHAYU datang Mikael Sinaga menepuk punggung saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek sambil berkata kepada terdakwa saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek “gantianlah wek” dan saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek menjawab “ sabar dulu, tunggu ya” dan sekitar 5 (lima) menit kemudian saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek langsung duduk diatas meja disamping anak korban SRI RAHAYU terbaring dan kemudian Mikael Sinaga berbaring disamping anak korban SRI RAHAYU dan menciumi bibir dan kedua payudara anak korban SRI RAHAYU kemudian meremas kedua payudara anak korban SRI RAHAYU secara berulang-ulang selanjutnya Mikael Sinaga berkata kepada saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek, saksi Joshua Reynold Pandapotan Simanjuntak, saksi Alfred Priono Pasaribu Als. Appek dan Sahat Siahaan “ayoklah kita bukakan celananya” kemudian saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek, Joshua Reynold Pandapotan Simanjuntak, Sahat Siahaan dan Mikael Sinaga secara bersama-sama membuka celana panjang dan celana dalam anak korban SRI RAHAYU dan pada saat keadaan anak korban SRI RAHAYU sudah dalam keadaan telanjang saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek memegangi kedua payudara anak korban SRI RAHAYU, menciumi kedua payudara anak korban SRI RAHAYU dan memegang alat kemaluan anak korban SRI RAHAYU kemudian, saksi Joshua Reynold Pandapotan Simanjuntak, saksi Alfred Priono Pasaribu Als, APpek, Sahat Siahaan dan Mikael Sinaga secara bersama-sama dan secara bergantian memegang dan menciumi kedua payudara anak korban SRI RAHAYU dan memegang alat kelamin anak korban SRI RAHAYU dan pada saat itu saksi Alfred Priono Pasaribu Als. Appek dan anak Agung Jamian Pratama Sinaga masuk kedalam ruangan kelas dengan memberikan rokok kepada Sahat Siahaan dan kemudian Sahat Siahaan memberikan rokok tersebut kepada saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek, saksi Alfred Priono Pasaribu, Mikael Sinaga, Johan Damanik, dan kemudian anak Agung Jamian Pratama Sinaga, saksi Joshua Reynold Pandapotan Simanjuntak, saksi Alfred Priono Pasaribu Als. Appek dan Johan Damanik keluar dari dalam ruangan sedangkan saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek, saksi Alfred Priono Pasaribu Als. Appek, Mikael Sinaga dan Sahat Siahaan dan anak korban SRI RAHAYU tetap berada didalam ruangan kelas tersebut, dan tidak berapa lama saksi Joshua Reynold Pandapaotan Simanjuntak kembali masuk kedalam ruangan kelas tersebut dan melihat saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek, Alfred Priono Pasaribu Als, Appek, Mikael Sinaga, dan Sahat Siahaan sambil merokok juga memegang, meremas kedua payudara anak korban SRI RAHAYU dan memegangi alat kemaluan anak korban SRI RAHAYU secara bersama-sama dan secara bergantian dan tiba-tiba api rokok Sahat Siahaan terjatuh diatas paha anak korban SRI RAHAYU dan anak korban SRI RAHAYU berkata “ panas kali” dan kemudian anak korban SRI RAHAYU langsung posisi duduk diatas meja karena api rokok mengenai paha anak korban SRI RAHAYU dan pada saat anak korban SRI RAHAYU dalam posisi duduk datang saksi Joshua Reynold Pandapotan

(10)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Simanjuntak langsung memegang pantat anak korban SRI RAHAYU dan Mikael Sinaga berkata “jangan merokok kalian, keluarlah dulu kita, biarlah si Josua didalam dulu dan kemudian saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek, saksi Alfred Priono Pasaribu dan Sahat Siahaan keluar dari dalam ruangan namun Mikael Sinaga masih tetap berada didalam ruangan bersama dengan saksi Joshua Reynold Pandapotan Simanjuntak kemudian saksi Joshua Reynold Pandapotan Simanjuntak kembali menciumi bibir, menciumi kedua payudara dan meremas kedua payudara anak korban SRI RAHAYU dan pada saat itu juga Mikael Sinaga mengeluarkan alat kemaluannya dan memasukkan alat kemaluannya kedalam alat kemaluan anak korban SRI RAHAYU dan anak korban SRI RAHAYU mendorong dengan sekuat tenaga tubuh Mikael Sinaga, tiba-tiba saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek, saksi Alfred Priono Pasaribu Als. Appek, anak saksi Daniel Febrianto Sirait Als. oo, Sahat Siahaan, Johan Damanik dan anak Agung Jamian Pratama Sinaga masuk kedalam ruangan tersebut dan anak Agung Jamian Pratama Sinaga ikut menciumi bibir, menciumi leher, menciumi dan meremas kedua payudara anak korban SRI RAHAYU secara bersama-sama dan secara bergantian, selanjutnya saksi Roy Immanuel Simanjuntak Als. Wek saksi Joshua Reynold Pandapotan Simanjuntak, saksi Alfred Priono Pasaribu Als. Appek, Sahat Siahaan, Johan Manik, dan Sahat Siahaan kembali masuk kedalam ruangan kelas tersebut dan anak korban Sri Rahayu dalam posisi berdiri didekati Johan Manik dan Johan Maik kembali meremas kedua payudara anak korban Sri Rahayu dan anak korban Sri Rahayu mengatakan “awaslah aku mau pulang” selanjutya anak korban Sri Rahayu keluar dari dalam ruang kelas tersebut sekitar pukul 05.00 wib, kemudian saksi Alfred Priono Pasaribu Als. Appek, Sahat Siahaan, Johan Damanik dan Mikael Sinaga mengantarkan anak korban Sri Rahayu kerumahnya di Karang Anyer sedangkan Roy Immanuel Situmorang Als. wek, saksi Joshua Reynold Pandapotan Simanjuntak, anak Agung Jamian Pratama Sinaga dan anak saksi Daniel Febrianto Sirait Als. Oo pulang kerumahnya.

- Bahwa akibat dari perbuatan anak AGUNG JAMIAN PRATAMA SINAGA,bersama-sama anak saksi Daniel Febrianto SIrait Als. oo, saksi Alfred Priono Pasaribu Als. Appek, saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek, saksi Joshua Reynold Simanjuntak (masing-masing dalam berkas terpisah) serta Johan Manik Als. Jo, Sahat SIahaan, dan Mikael Sinaga Als. Kael (masing-masing masuk dalam Daftar Pencarian Orang Polres Pematang Siantar), anak korban SRI RAHAYU mengalami sakit, luka dan trauma sebagaimana disebutkan dalam Visum et Repertum No. 14796/VI/UPM/VER/V/2016 tangggal 27 Desember 2016 atas nama Sri Rahayu yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Bahtera Surbakti, Sp.OG dokter pada RSU Daerah Dr. Djasamen Saragih dengan hasil pemeriksaan : - Pemeriksaan luar :

Kepala, dada, perut, lengan tidak dijumpai tanda ruda paksa Leher dijumpai : bekas kecupan bibir sekeliling leher kaki pada paha kiri dan kanan dijumpai luka kena api rokok

- pemeriksaan alat kelamin :

luar : dijumpai bibir kemaluan merah oleh gesekan benda tumpul dalam : selaput dara dijumpai robek baru pada jam 1,3,9,11 tidak sampai

dasar.Darah (+).

(11)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Kesimpulan : selaput darah tidak utuh karena sudah pernah dilalui oleh benda tumpul. Dan tampak gesekan benda tumpul pada bibir kemaluan. - Sebagaimana diatur dan diancam pidana melanggar pasal 81 ayat 2 UU RI

No. 35 tahun 2014 tentang Perubahan atas UU RI Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak jo pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP.

Atau kedua ;

Bahwa ia anak AGUNG JAMIAN PRATAMA SINAGA, bersama-sama saksi ROY IMMANUEL SITUMORANG Als. WEK saksi JOSHUA REYNOLD PANDAPOTAN SIMANJUNTAK, anak saksi DANIEL FEBRIANTO SIRAIT Als. OO, saksi ALFRED PRIONO PASARIBU Als. APPEK, (masing-masing dalam perkara terpisah), serta JOHAN MANIK Als. JO, SAHAT SIAHAAN, dan MIKAEL SINAGA Als. KAEL (masing-masing masuk dalam Daftar Pencarian Orang Polres Pematang Siantar) pada hari Minggu tanggal 25 Desember 2016 sekitar pukul 01.00 wib atau setidak-tidaknya pada bulan Desember tahun 2016 bertempat di ruangan kelas SMP Negeri 7 Jalan Sisingamangaraja Kecamatan Siantar Utara Kota Pematangsiantar atau setidak-tidaknya pada tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Pematangsiantar yang berwenang mengadili melakukan, menyuruh melakukan, yang menyuruh melakukan dan turut serta melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat, melakukan serangkaian kebohongan, atau membujuk anak yaitu anak korban SRI RAHAYU yang masih berumur 15 (lima belas tahun) sesuai dengan Kutipan Akta Kelahiran Pencatatan Sipil No. AL 5290287473 lahir tanggal 7 Januari 2001, untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul, yang dilakukan dengan cara :

- Pada hari Sabtu tanggal 24 Desember 2016 sekira pukul 22.00 wib anak Agung Jamian Pratama Sinaga, saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek, saksi Joshua Pandapotan Reynold Simanjuntak, saksi Alfred Priono Pasaribu Als. Appek, anak saksi Daniel Febrianto Sirait Als. oo, Sahat Siahaan, Mikael Sinaga, Johan Manik, sedang berada disimpang lorong V kelurahan Kahean Kecamatan Siantar Utara Kota Pematangsiantar, tiba-tiba Sahat Siahaan mengatakan kepada saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek “ ada yang mau kujumpai, bisa kretamu kan? mau kau ikut ! lalu dijawab oleh saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek “gak lah, aku ga begadang, namun Sahat Siahaan tetap memaksa saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek agar saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek bersedia menemaninya untuk menjemput anak korban SRI RAHAYU kemudian anak Agung Jamian Pratama Sinaga bertanya kepada Sahat Siahaan “siapa perempuan itu” dan Sahat Siahaan berkata “anak SMA 2 juga ini, bisanya cewek ini, inilah mau dijemput” kemudian Sahat Siahaan meminjam sepeda motor jenis Yamaha Mio Soul BK 6922 WR milik anak Agung Jamian Pratama Sinaga dan anak Agung Jamian Pratama Sinaga membonceng Sahat Siahaan dan saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek untuk ikut menjemput anak korban SRI RAHAYU dengan membonceng saksi Alfred Priono Pasaribu Als. Appek dengan menggunakan sepeda motor jenis Honda Beat warna Putih Hitam lis Biru Nomor Polisi BK 6169 WAC milik saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek menuju ke Karang Anyer dan sesampainya disimpang jalan Karang Anyer anak korban SRI RAHAYU sudah berada dijalan simpang Karang Anyer, dan Sahat Siahaan mengajak anak korban Sri Rahayu dengan mengatakan “ayok kita makan” dan anak korban SRI RAHAYU mengatakan “sudah malam ga ada otak kalian” namun Sahat Siahaan tetap mengajak

(12)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

anak korban SRI RAHAYU, dan anak korban SRI RAHAYU mengatakan agar tidak pergi lama-lama hanya 10 menit, kemudian Sahat Siahaan langsung membonceng anak korban SRI RAHAYU dan saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek, saksi Alfred Priono Pasaribu Als. Appek dan anak Agung Jamian Pratama Sinaga dengan berbonceng tiga menuju ke lorong V bersama dengan Sahat Siahaan dan anak korban Sri Rahayu, dan sesampainya di lorong V, Sahat Siahaan menyuruh anak korban SRI RAHAYU untuk memperkenalkan diri namun anak korban SRI RAHAYU tidak mau dan anak korban SRI RAHAYU berusaha untuk pergi meninggalkan tempat tersebut namun Sahat Siahaan menarik tangan anak korban SRI RAHAYU sambil berkata “mau kemana kau” dan anak korban SRI RAHAYU menjawab “mau pulang” dan anak korban SRI RAHAYU meminta kepada Sahat Siahaan untuk mengantarkannya pulang dan Sahat Siahaan tetap tidak mau mengantarkan anak korban SRI RAHAYU pulang, kemudian Sahat Siahaan mengajak anak korban SRI RAHAYU pergi dan anak korban SRI RAHAYU kembali mengatakan agar Sahat Siahaan mengantarkannya pulang, dan Sahat Siahaan berkata “ayok” dan kemudian anak korban SRI RAHAYU langsung naik ke atas sepeda motor dan anak saksi Daniel Febrianto Sirait Als. oo membonceng Sahat Siahaan dan anak korban SRI RAHAYU menuju ke SMP Negeri 7 Kota Pematang Siantar dan sesampainya digerbang SMP Negeri 7 Kota Pematang Siantar Sahat Siahaan menyuruh anak korban SRI RAHAYU turun dari atas sepeda motor tersebut namun anak korban SRI RAHAYU menolak turun dengan mengatakan “aku gak mau, aku mau pulang, ngapai kita ke sini” dan Sahat Siahaan mengatakan “ayok..ayok..” sambil anak saksi Daniel Febrianto Sirait Als.oo membawa sepeda motor tersebut ke sebuah warung tersebut dan kemudian anak saksi Daniel Febrianto Sirait Als.oo meninggalkan Sahat Siahaan dan anak korban SRI RAHAYU di sebuah warung disamping sekolah SMP Negeri 7 Kota Pematangsiantar, dan Sahat Siahaan menyuruh anak korban SRI RAHAYU duduk didalam warung namun anak korban SRI RAHAYU tetap mengatakan anak korban SRI RAHAYU mau pulang dan Sahat Siahaan langsung menciumi leher dan bibir anak korban SRI RAHAYU dan anak korban SRI RAHAYU mendorong tubuh Sahat Siahaan, dan Sahat Siahaan kembali menciumi leher dan bibir anak korban SRI RAHAYU, kemudian Sahat Siahaan dengan posisi berdiri menghadap anak korban SRI RAHAYU langsung membuka baju anak korban SRI RAHAYU dan anak korban SRI RAHAYU menarik kembali bajunya dan Sahat Siahaan berkata kepada anak korban SRI RAHAYU ”labil kali kau, ya udah ku tinggalkan aja kau disini sendiri” dan anak korban SRI RAHAYU menjawab “ ya sudah kau tinggalkan aja aku sendiri disini saya tidak takut” kemudian Sahat Siahaan dan anak korban SRI RAHAYU duduk bersebelahan didalam warung tersebut dan Sahat Siahaan kembali menciumi leher dan bibir anak korban SRI RAHAYU dan anak korban SRI RAHAYU berusaha menolak dengan mendorong tubuh Sahat Siahaan dan tidak berapa lama anak Agung Jamian Pratama Sinaga, saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek, saksi Joshua Reynold Pandapotan Simanjuntak, saksi Alfred Priono Pasaribu Als Appek, anak saksi Daniel Febrianto Sirait Als. oo, Mikael Sinaga, dan Johan Manik mendatangi warung tempat Sahat Siahaan dan anak korban SRI RAHAYU tersebut, kemudian Johan Damanik berkata “ayoklah ke SMP 7” dan Sahat Siahaan juga berkata” ayoklah, bisanya cewek ini dirame-ramekan” namun anak korban SRI RAHAYU menolak untuk masuk kedalam sekolah SMP Negeri 7 Kota Pematang Siantar dan meminta untuk diantarkan pulang dan Sahat Siahaan tetap memaksa anak korban SRI RAHAYU untuk ikut kedalam sekolah SMP Negeri 7 Kota Pematang Siantar tersebut dengan mengatakan “ ayok..ayok “ dan akhirnya anak korban SRI RAHAYU mau

(13)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

diajak masuk kedalam SMP Negeri 7 tersebut dengan cara dinaikkan/ digendong Sahat Siahaan melewati pagar, diikuti dengan anak Agung Jamian Pratama Sinaga, saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek, saksi Joshua Reynold Pandapotan Simanjuntak, saksi Alfred Priono Pasaribu Als Appek, anak saksi Daniel Febrianto Sirait Als. oo, Mikael Sinaga, dan Johan Manik ikut melompati pagar untuk masuk kedalam sekolah SMP N 7 Kota Pematang Siantar tersebut dan setelah didalam sekolah SMP N 7 Kota Pematang Siantar tersebut kemudian Sahat Siahaan membawa anak korban SRI RAHAYU untuk masuk kedalam salah satu ruangan kelas di SMP N 7 tersebut sedangkan anak Agung Jamian Pratama Sinaga, saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek, saksi Joshua Reynold Pandapotan Simanjuntak, saksi Alfred Priono Pasaribu Als Appek, anak saksi Daniel Febrianto Sirait Als. oo, Mikael Sinaga, dan Johan Manik menunggu diluar ruangan kelas dan pada saat anak korban SRI RAHAYU masuk kedalam ruangan kelas tersebut anak korban SRI RAHAYU melihat didalam ruangan kelas sudah ada 2 (dua) meja yang telah disatukan, dan anak korban SRI RAHAYU berusaha untuk melangkah untuk keluar dari dalam ruangan kelas tersebut namun Sahat Siahaan menarik tangan anak korban SRI RAHAYU, dan anak korban SRI RAHAYU berusaha kembali untuk menarik tangannya dari pegangan tangan Sahat Siahaan sambil berkata “ mau pulang aku” dan Sahat Siahaan berkata “sebentar lagi kuantarnya kau pulang” dan setelah itu Sahat Siahaan langsung mengangkat badan anak korban SRI RAHAYU dari belakang dan mendudukkan diatas pangkuan Sahat Siahaan dan Sahat Siahaan menciumi leher anak korban SRI RAHAYU dan meraba-raba kedua payudara anak korban SRI RAHAYU dan kemudian anak korban SRI RAHAYU berdiri dan Sahat Siahaan berusaha membuka baju anak korban SRI RAHAYU dan anak korban SRI RAHAYU berusaha menurunkan bajunya dan anak korban SRI RAHAYU mengatakan kepada Sahat Siahaan itu banyak yang mengintip” dan Sahat Siahaan berkata “woi ngapain kalian mengintip” kemudian anak korban SRI RAHAYU berkata kembali kepada Sahat Siahaan “ gak mau aku keluarlah kita” kemudian Sahat Siahaan dan anak korban SRI RAHAYU menuju keruangan kelas lain, namun anak korban SRI RAHAYU tidak mau masuk kedalam ruangan kelas yang lain dan akhirnya Sahat Siahaan kembali menarik tangan anak korban SRI RAHAYU untuk masuk kedalam ruangan kelas yang semula dan sesampainya didalam ruang kelas yang semula kemudian Sahat Siahaan langsung mengangkat serta membuka baju anak korban SRI RAHAYU dan anak korban SRI RAHAYU berusaha menarik kembali baju anak korban SRI RAHAYU dan menepis tangan Sahat Siahaan, namun karena anak korban SRI RAHAYU sudah tidak kuat lagi untuk menepis tangan Sahat Siahaan sehingga baju dan kaos dalam anak korban SRI RAHAYU dapat dibuka Sahat Siahaan dan kondisi anak korban SRI RAHAYU masih mengenakan BH dan celana. Bahwa selanjutnya Sahat Siahaan menidurkan anak korban SRI RAHAYU diatas meja dan Sahat Siahaan membuka bajunya dan tidur diatas meja bersebelahan dengan anak korban SRI RAHAYU selanjutnya Sahat Siahaan menindih tubuh anak korban SRI RAHAYU dan menciumi leher serta menjilati kedua payudara anak korban SRI RAHAYU sambil meremas-remas kedua payudara anak korban SRI RAHAYU dengan cara menaikkan sebatas dada BH yang digunakan anak korban SRI RAHAYU dan kemudian tangan Sahat Siahaan masuk kedalam celana dalam anak korban SRI RAHAYU dan anak korban SRI RAHAYU berusaha menarik tangan Sahat Siahaan kemudian saksi Alfred Priono Pasaribu Als. Appek masuk ke dalam ruangan kelas dengan cara menunduk dan setelah saksi Alfred Priono Pasaribu Als. Appek sudah berada didalam kelas, Sahat Siahaan keluar dari dalam kelas, kemudian saksi Alfred Priono Pasaribu Als.Appek mendekati anak korban

(14)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

SRI RAHAYU yang dalam keadaan terbaring, dan naik keatas meja tempat anak korban SRI RAHAYU terbaring kemudian langsung menciumi bibir dan kedua payudara anak korban SRI RAHAYU dan meremas kedua payudara anak korban SRI RAHAYU secara berulang-ulang selajutnya saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek, saksi Joshua Reynold Pandapotan Simanjuntak dan Mikael Sinaga masuk kedalam ruangan kelas dengan cara merangkak dan kemudian saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek mendekati anak korban SRI RAHAYU, dan saksi Alfred Priono Pasaribu Als. Appek, dan dengan segera saksi Alfred Priono Pasaribu Als. Appek meninggalkan ruangan kelas tersebut dan saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek langsung menciumi pipi, meraba-raba kedua payudara secara berulang-ulang dan kemudian memasukkan tangan kiri saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek kedalam kemaluan anak korban SRI RAHAYU dan saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek juga meraba-raba alat kemaluan anak korban SRI RAHAYU secara berulang-ulang, bahwa pada saat saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek sedang meraba-raba kedua payudara anak korban SRI RAHAYU dan meraba-raba alat kemaluan anak korban SRI RAHAYU datang Mikael Sinaga menepuk punggung saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek sambil berkata kepada terdakwa saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek “gantianlah wek” dan saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek menjawab “ sabar dulu, tunggu ya” dan sekitar 5 (lima) menit kemudian saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek langsung duduk diatas meja disamping anak korban SRI RAHAYU terbaring dan kemudian Mikael Sinaga berbaring disamping anak korban SRI RAHAYU dan menciumi bibir dan kedua payudara anak korban SRI RAHAYU kemudian meremas kedua payudara anak korban SRI RAHAYU secara berulang-ulang selanjutnya Mikael Sinaga berkata kepada saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek, saksi Joshua Reynold Pandapotan Simanjuntak, saksi Alfred Priono Pasaribu Als. Appek dan Sahat Siahaan “ayoklah kita bukakan celananya” kemudian saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek, Joshua Reynold Pandapotan Simanjuntak, Sahat Siahaan dan Mikael Sinaga secara bersama-sama membuka celana panjang dan celana dalam anak korban SRI RAHAYU dan pada saat keadaan anak korban SRI RAHAYU sudah dalam keadaan telanjang saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek memegangi kedua payudara anak korban SRI RAHAYU, menciumi kedua payudara anak korban SRI RAHAYU dan memegang alat kemaluan anak korban SRI RAHAYU kemudian, saksi Joshua Reynold Pandapotan Simanjuntak, saksi Alfred Priono Pasaribu Als, APpek, Sahat Siahaan dan Mikael Sinaga secara bersama-sama dan secara bergantian memegang dan menciumi kedua payudara anak korban SRI RAHAYU dan memegang alat kelamin anak korban SRI RAHAYU dan pada saat itu saksi Alfred Priono Pasaribu Als. Appek dan anak Agung Jamian Pratama Sinaga masuk kedalam ruangan kelas dengan memberikan rokok kepada Sahat Siahaan dan kemudian Sahat Siahaan memberikan rokok tersebut kepada saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek, saksi Alfred Priono Pasaribu, Mikael Sinaga, Johan Damanik, dan kemudian anak Agung Jamian Pratama Sinaga, saksi Joshua Reynold Pandapotan Simanjuntak, saksi Alfred Priono Pasaribu Als. Appek dan Johan Damanik keluar dari dalam ruangan sedangkan saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek, saksi Alfred Priono Pasaribu Als. Appek, Mikael Sinaga dan Sahat Siahaan dan anak korban SRI RAHAYU tetap berada didalam ruangan kelas tersebut, dan tidak berapa lama saksi Joshua Reynold Pandapaotan Simanjuntak kembali masuk kedalam ruangan kelas tersebut dan melihat saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek, Alfred Priono Pasaribu Als, Appek, Mikael Sinaga, dan Sahat Siahaan sambil merokok juga memegang, meremas kedua payudara

(15)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

anak korban SRI RAHAYU dan memegangi alat kemaluan anak korban SRI RAHAYU secara bersama-sama dan secara bergantian dan tiba-tiba api rokok Sahat Siahaan terjatuh diatas paha anak korban SRI RAHAYU dan anak korban SRI RAHAYU berkata “ panas kali” dan kemudian anak korban SRI RAHAYU langsung posisi duduk diatas meja karena api rokok mengenai paha anak korban SRI RAHAYU dan pada saat anak korban SRI RAHAYU dalam posisi duduk datang saksi Joshua Reynold Pandapotan Simanjuntak langsung memegang pantat anak korban SRI RAHAYU dan Mikael Sinaga berkata “jangan merokok kalian, keluarlah dulu kita, biarlah si Josua didalam dulu dan kemudian saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek, saksi Alfred Priono Pasaribu dan Sahat Siahaan keluar dari dalam ruangan namun Mikael Sinaga masih tetap berada didalam ruangan bersama dengan saksi Joshua Reynold Pandapotan Simanjuntak kemudian saksi Joshua Reynold Pandapotan Simanjuntak kembali menciumi bibir, menciumi kedua payudara dan meremas kedua payudara anak korban SRI RAHAYU dan pada saat itu juga Mikael Sinaga mengeluarkan alat kemaluannya dan memasukkan alat kemaluannya kedalam alat kemaluan anak korban SRI RAHAYU dan anak korban SRI RAHAYU mendorong dengan sekuat tenaga tubuh Mikael Sinaga, tiba-tiba saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek, saksi Alfred Priono Pasaribu Als. Appek, anak saksi Daniel Febrianto Sirait Als. oo, Sahat Siahaan, Johan Damanik dan anak Agung Jamian Pratama Sinaga masuk kedalam ruangan tersebut dan anak Agung Jamian Pratama Sinaga ikut menciumi bibir, menciumi leher, menciumi dan meremas kedua payudara anak korban SRI RAHAYU secara bersama-sama dan secara bergantian, selanjutnya saksi Roy Immanuel Simanjuntak Als. Wek saksi Joshua Reynold Pandapotan Simanjuntak, saksi Alfred Priono Pasaribu Als. Appek, Sahat Siahaan, Johan Manik, dan Sahat Siahaan kembali masuk kedalam ruangan kelas tersebut dan anak korban Sri Rahayu dalam posisi berdiri didekati Johan Manik dan Johan Maik kembali meremas kedua payudara anak korban Sri Rahayu dan anak korban Sri Rahayu mengatakan “awaslah aku mau pulang” selanjutya anak korban Sri Rahayu keluar dari dalam ruang kelas tersebut sekitar pukul 05.00 wib, kemudian saksi Alfred Priono Pasaribu Als. Appek, Sahat Siahaan, Johan Damanik dan Mikael Sinaga mengantarkan anak korban Sri Rahayu kerumahnya di Karang Anyer sedangkan Roy Immanuel Situmorang Als. wek, saksi Joshua Reynold Pandapotan Simanjuntak, anak Agung Jamian Pratama Sinaga dan anak saksi Daniel Febrianto Sirait Als. Oo pulang kerumahnya.

- Bahwa akibat dari perbuatan anak AGUNG JAMIAN PRATAMA SINAGA,bersama-sama anak saksi Daniel Febrianto SIrait Als. oo, saksi Alfred Priono Pasaribu Als. Appek, saksi Roy Immanuel Situmorang Als. Wek, saksi Joshua Reynold Simanjuntak (masing-masing dalam berkas terpisah) serta Johan Manik Als. Jo, Sahat SIahaan, dan Mikael Sinaga Als. Kael (masing-masing masuk dalam Daftar Pencarian Orang Polres Pematang Siantar), anak korban SRI RAHAYU mengalami sakit, luka dan trauma sebagaimana disebutkan dalam Visum et Repertum No. 14796/VI/UPM/VER/V/2016 tangggal 27 Desember 2016 atas nama Sri Rahayu yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Bahtera Surbakti, Sp.OG dokter pada RSU Daerah Dr. Djasamen Saragih dengan hasil pemeriksaan : - Pemeriksaan luar :

Kepala, dada, perut, lengan tidak dijumpai tanda ruda paksa Leher dijumpai : bekas kecupan bibir sekeliling leher kaki pada paha kiri dan kanan dijumpai luka kena api rokok;

(16)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

- pemeriksaan alat kelamin :

luar : dijumpai bibir kemaluan merah oleh gesekan benda tumpul dalam : selaput dara dijumpai robek baru pada jam 1,3,9,11 tidak sampai

dasar.Darah (+).

Liang senggama : dapat dilalui 2 jari dewasa longgar.

- Kesimpulan : selaput darah tidak utuh karena sudah pernah dilalui oleh benda tumpul. Dan tampak gesekan benda tumpul pada bibir kemaluan. - Sebagaimana diatur dan diancam pidana melanggar pasal 82 ayat 1 UU RI

No. 35 tahun 2014 tentang Perubahan atas UU RI Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak jo pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP.

Menimbang, bahwa Surat Tuntutan Pidana dari Penuntut Umum tertanggal 8 Mei 2017 .Reg.Perkara : PDM-02/PSIAN/Euh.2/03/2017, menuntut supaya Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan:

1. Menyatakan Anak terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum bersalah melakukan tindak pidana “ dengan sengaja melakukan atau turut serta melakukan kekerasan , tipu muslihat , atau membujuk anak untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul “ sebagaimana didakwa melanggar pasal 82 ayat (1 ) ke – 1 KUHP ( dakwaan kedua );

2. Memidana Anak dengan pidana penjara selama 5 ( lima ) tahun dan denda Rp.100.000.000,- ( seratus juta rupiah ) subsidair 3 ( tiga ) bulan kurungan;

3. Menyatakan Barang Bukti :

- 1 ( satu ) BPKB ( buku pemilik kenderaan bermotor ) Merk Honda Beat Nomor Rangka / Mesin : MH1JFE116K233572-JFE1E1232976 atas nama TIURLAN SINAGA :

- 1 ( satu ) buah STNK sepeda motor Merk Yamaha Mio Nomor Polisi BK 6922 WR dengan nomor rangka / mesin MH14D0019K058702 / 14D – 058316 atas nama ABDUL KARIM LUBIS ;

- 1 ( satu ) Pasang sandal wanita bewarna cream merk Centini - 1 ( satu ) Potong baju hitam motif tribal ;

- 1 ( satu ) potong kaos dalam wanita bewarna abu – abu ; - 1 ( satu ) celana jeans wanita merk JJ abu – abu ; - 1 ( satu ) buah celana dalam bewarnacream ;

(17)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

- 1 ( satu ) unit sepeda motor Merk Honda Beat warna hitam list biru nomor Polisi BK 6169 WAC ;

- 1 ( satu ) unit seeda motor Yamaha Mio Soul warna hitam biru nomor Polisi BK 6922 WR

Masing – masing dipergunakan dalam berkas perkara An,Roy Immanuel Situmorang Als Wek

4. Membebani Anak AGUNG JAMIAN RATAMA SINAGA tersebut untuk membayar biaya perkara Rp.2000,- ( dua ribu rupiah ) ;

Menimbang, bahwa Putusan Pengadilan Negeri Pematang Siantar Nomor 3/Pid.Sus.Anak/2017/PN Pms, tanggal 13 Juni 2017, yang dimohonkan banding tersebut amarnya berbunyi sebagai berikut:

1 Menyatakan Anak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “ Dengan Sengaja Turut Serta melakukan kekerasan , memaksa , melakukan tipu muslihat , serangkaian kebohongan untuk melakukan perbuatan cabul :;

2 Menjatuhkan pidana terhadap Anak AGUNG JAMIAN PRATAMA SINAGA oleh karena itu dengan pidana penjara selama: 3 ( tiga ) Tahun dan denda Rp.100.000.000,- ( seratus jura rupiah ) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar , maka diganti pidana kurungan selama 1 ( satu ) bulan ;

3 Menyatakan barang bukti berupa:

- 1 ( satu ) BPKB ( buku pemilik kenderaan bermotor ) Merk Honda Beat Nomor Rangka / Mesin : MH1JFE116K233572-JFE1E1232976 atas nama TIURLAN SINAGA :

- 1 ( satu ) buah STNK sepeda motor Merk Yamaha Mio Nomor Polisi BK 6922 WR dengan nomor rangka / mesin MH14D0019K058702 / 14D – 058316 atas nama ABDUL KARIM LUBIS ;

- 1 ( satu ) Pasang sandal wanita bewarna cream merk Centini - 1 ( satu ) Potong baju hitam motif tribal ;

- 1 ( satu ) potong kaos dalam wanita bewarna abu – abu ; - 1 ( satu ) celana jeans wanita merk JJ abu – abu ; - 1 ( satu ) buah celana dalam bewarnacream ;

- 1 ( satu ) unit sepeda motor Merk Honda Beat warna hitam list biru nomor Polisi BK 6169 WAC ;

(18)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

- 1 ( satu ) unit seeda motor Yamaha Mio Soul warna hitam biru nomor Polisi BK 6922 WR

Masing – masing dipergunakan dalam berkas perkara An,Roy Immanuel Situmorang Als Wek

4. Membebani Anak untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.2000,- (dua ribu rupiah);

Menimbang, bahwa terhadap Putusan Pengadilan Negeri Pematang Siantar Nomor 3/Pid.Sus.Anak/2017/PN Pms, tanggal 13 Juni 2017, tersebut Anak telah mengajukan permintaan banding sebagaimana ternyata dari Akta Permohonan Banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Pematang Siantar Nomor 22/BDG/PID/2017/PN Pms, tanggal 19 Juni 2017;

Menimbang, bahwa Permohonan banding Anak tersebut telah diberitahukan oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Pematang Siantar kepada Penuntut Umum berdasarkan Relaas Pemberitahuan Permintaan Banding pada tanggal 11 Juli 2017;

Menimbang, bahwa terhadap Putusan Pengadilan Negeri Pematang Siantar Nomor 3/Pid.Sus.Anak/2017/PN Pms, tanggal 13 Juni 2017, tersebut Penuntut Umum telah mengajukan permintaan banding sebagaimana ternyata dari Akta Permohonan Banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Pematang Siantar Nomor 23/BDG/PID/2017/PN Pms, tanggal 20 Juni 2017;

Menimbang, bahwa Permohonan banding Penuntut Umum tersebut telah diberitahukan oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Pematang Siantar kepada Anak berdasarkan Relaas Pemberitahuan Permintaan Banding pada tanggal 20 Juni 2017;

Menimbang, bahwa sehubungan dengan permintaan banding tersebut Anak telah mengajukan Memori Banding tanggal 10 Juli 2017 dan Memori Banding tersebut telah pula diberitahukan dengan cara seksama kepada Penuntut Umum pada tanggal 20 Juli 2017;

Menimbang, bahwa sehubungan dengan permintaan banding tersebut Penuntut Umum telah mengajukan Memori Banding tanggal 21 Juli 2017;

Menimbang, bahwa sehubungan dengan permintaan banding tersebut Penuntut Umum telah mengajukan Kontra Memori Banding tanggal 31 Juli 2017;

(19)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Menimbang, bahwa Penuntut Umum dan Anak telah diberi kesempatan untuk membaca dan mempelajari berkas perkara di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Pematang Siantar sebelum berkas dikirim ke Pengadilan Tinggi Medan, yaitu selama 7 (tujuh) hari terhitung mulai tanggal 22 Juni 2017 sampai dengan tanggal 11 Juli 2017, sebagaimana surat Panitera Pengadilan Negeri Pematang Siantar Nomor W2.U12/1301/Pid.01.10/VI/2017 tanggal 22 Juni 2017;

Menimbang, bahwa permintaan akan pemeriksaan dalam tingkat banding oleh Anak dan Jaksa Penuntut Umum telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan tata cara serta memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh Undang-Undang, maka permintaan banding tersebut secara formal dapat diterima;

Menimbang, bahwa setelah membaca dan meneliti secara seksama berkas perkara dan salinan resmi Putusan Pengadilan Negeri Pematang Siantar Nomor 3/Pid.Sus.Anak/2017/PN Pms, tanggal 13 Juni 2017, Hakim Banding berbeda pendapat, hanya mengenai beratnya pidana yang dijatuhkan Redaksi Kuwalifikasi dan biaya perkara. Adapun alasana dan dasar pertimbangan atas perbedaan pendapat tersebut di uraikan sebagaimana di bawah ini:

Menimbang, bahwa Pengadilan Tingkat pertama menjatuhkan pidana terhadap anak dengan pidana penjara selama 3(tiga) tahun dan denda Rp. 100.000.000.-(seratus juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka di ganti dengan pidana kurungan selama 1 (satu) bulan Pidana tersebut adalah pidana yang terlalu berat seharusnya Pengadilan Tingkat Pertama mempertimbangkan hal berikut;

Menimbang, bahwa anak melakukan perbuatan tersebut, tidak di rencanakan hanya mengikuti teman-temannya. Dalam situasi seperti itu sebagai anak yang terpengaruh secara naluriah untuk ikut melakukan perbuatan cabul yang dilakukan oleh rekan-rekannya terlebih dulu, dengan memegang pantat, payudara anak korban. Selain itu anak masih sekolah dan masih ingin melanjutkan sekolahnya. Nilai pada rapot anak adalah nilai yang baik sehingga keinginan anak untuk melanjutkan sekolahnya dengan dikaitkan nilai rapot anak yang baik dapat dipertimbangkan;

Menimbang, bahwa kesalahan yang dilakukan anak, secara sosiologis bukanlah hal yang berdiri sendiri. Faktor luar anak, tentu sangat

(20)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

mempengaruhi perilaku dan sikap anak sehari-hari. Adalah hal yang tidak bisa di pungkiri, bahwa pengaruh buruk dari media sosial yang berkonten pornograpi begitu mudah di akses oleh siapa pun termasuk anak. Oleh karena itu kesalahan yang dilakukan anak tidak layak di timpakan sebagai tanggung jawabnya sendiri. Anak adalah pribadi yang sangat rentan untuk terpengaruh buruk lingkungan pergaulannya;

Menimbang, bahwa anak sebagai pelaku tindak pidana adalah anak yang berkonflik dengan hukum, tidak dapat di perlakukan sama dengan pelaku dewasa pasal 3 huruf g Undang-undang RI no.35 tahun 2014 tentang-tentang perubahan atas Undang-undang RI no. 23 tahun 2013 tentang perlindungan anak, menyatakan setiap anak dalam proses peradilan pidana berhak tidak di tangkap dan ditahan atau di penjara, kecuali sebagai upaya terakhir dan dalam waktu yang paling singkat. Terhadap anak korban dan keluarganya, dengan adanya peristiwa ini, harus pula di pertimbangkan perasaan duka dan malu serta cedera masa depannya. Hal ini tentu menjadi tanggung jawab dari lembaga dan instansi yang diberi tugas dan tanggung jawab penangannya. Penjatuhan pidana yang berat terhadap pelaku apalagi pelaku anak bukanlah hal yang berbanding lurus dalam hal merehabilasi anak korban dan keluarganya;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan diatas maka adalah layak dan adil apabila terhadap anak di jatuhi pidana yang selengkapnya tertera di dalam amar putusan perkara ini;

Menimbang, bahwa meskipun anak dinyatakan bersalah dan di putus pidana akan tetapi tidak di bebani membayar biaya perkara. Pasal 222 ayat (1) KUHAPidana menyatakan “siapa pun yang diputus pidana di bebani membayar biaya perkara.” Menurut Hakim Banding, pasal ini tidak dapat di terapkan, karena anak belum memiliki hak kepemilian perdata. Sedangkan pertanggung jawaban pidana harus di jalani oleh pribadi-pribadi tidak dapat diwakili orang lain, termasuk orang tua atau wali anak, oleh karena itu patut apabila biaya perkara di bebankan pada negara;

Menimbang, bahwa karena Anak melakukan tindak pidana yang di ancam dengan pidana penjara dan denda, maka pidana denda di ganti dengan pelatihan kerja;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka Putusan Pengadilan Negeri Pematang Siantar Nomor 3/Pid.Sus.Anak/2017/PN

(21)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Pms, tanggal 13 Juni 2017,, yang dimintakan banding, haruslah diubah sehingga amar selengkapnya sebagaimana dalam amar putusan ini;

Menimbang, bahwa membebankan biaya perkara pada negara;

Memperhatikan , Pasal 82 ayat ( 1 ) Undang – Undang No 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Undang – undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak dan Undang – Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak serta peraturan perundang – undangan lain yang bersangkutan ;

M E N G A D I L I:

I. Menerima permintaan banding dari Anak dan Penuntut Umum;

II. Mengubah Putusan Pengadilan Negeri Pematang Siantar Nomor 3/Pid.Sus.Anak/2017/PN Pms, tanggal 13 Juni 2017,, yang dimintakan banding tersebut sehingga amar selengkapnya berbunyi sebagai berikut: 1. Menyatakan Anak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah

melakukan tindak pidana “ Dengan Sengaja Turut Serta membujuk anak untuk melakukan perbuatan cabul :;

2. Menjatuhkan pidana terhadap Anak oleh karena itu dengan pidana penjara selama: 10 (sepuluh) bulan dan pelatihan kerja selama selama 3 (tiga) bulan ;

3. Menyatakan barang bukti berupa:

- 1 ( satu ) BPKB ( buku pemilik kenderaan bermotor ) Merk Honda Beat Nomor Rangka / Mesin : MH1JFE116K233572-JFE1E1232976 atas nama TIURLAN SINAGA :

- 1 ( satu ) buah STNK sepeda motor Merk Yamaha Mio Nomor Polisi BK 6922 WR dengan nomor rangka / mesin MH14D0019K058702 / 14D – 058316 atas nama ABDUL KARIM LUBIS ;

- 1 ( satu ) Pasang sandal wanita bewarna cream merk Centini - 1 ( satu ) Potong baju hitam motif tribal ;

- 1 ( satu ) potong kaos dalam wanita bewarna abu – abu ; - 1 ( satu ) celana jeans wanita merk JJ abu – abu ; - 1 ( satu ) buah celana dalam bewarnacream ;

- 1 ( satu ) unit sepeda motor Merk Honda Beat warna hitam list biru nomor Polisi BK 6169 WAC ;

(22)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

- 1 ( satu ) unit seeda motor Yamaha Mio Soul warna hitam biru nomor Polisi BK 6922 WR

Masing – masing dipergunakan dalam berkas perkara An,Roy Immanuel Situmorang Als Wek.

4. Membebankan biaya perkara pada negara;

Demikian diputuskan pada hari Selasa, tanggal 15 Agustus 2017 oleh : ERWAN MUNAWAR,SH.MH. selaku Hakim Anak pada Pengadilan Tinggi Medan, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Hakim Anak tersebut, serta ZAINAL POHAN, SH.MH. selaku Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh Penuntut Umum dan Anak serta Penasihat Hukumnya.

Panitera Pengganti Hakim Anak

TTD. TTD.

TTD. TTD.ttd ttd

Referensi

Dokumen terkait

Nilai negatif dalam hal ini dapat dijelaskan bahwa antara BOPO dan kesulitan keuangan pada Bank Umum Syariah memiliki hubungan terbalik, yaitu semakin tinggi

Tidak konsistennya hasil penelitian tersebut dikarenakan kecenderungan para investor yang lebih memfokuskan perhatian mereka dalam menyikapi

Sukrosa dan pektin tidak memiliki aroma yang menonjol namun dapat mempengaruhi aroma marmalade buah naga merah yang dapat meminimalisir bau khas dari buah naga

Perbandingan yang dilihat yaitu hasil dari kuat tarik aktual dengan kuat tarik dan gaya geser teoritik, kemudian model keruntuhan yang terjadi pada sambungan.. Berikut adalah

Fausti, SA, Wilmington, DJ, Helt, PV, Helt, WJ & Martin DK 2005, ‘Hearing health and care: The need for improved hearing loss prevention and hearing conservation practices’,

— Elakkan daripada memotong makanan yang beku atau terlalu keras (sebagai contoh, tulang), kerana ini boleh menyebabkan hujung pisau bengkok atau ketajaman mata pisau akan

Tujuan Tugas Akhir ini untuk merancang buku ilustrasi yangmemberikan pengenalan kepada anak serta mengedukasi para orangtua agar mengetahui serangkaian perilaku hidup

Hal ini menunjukkan bahwa adanya factor lain yang juga mempengaruhi pemahaman literasi media kader pelajar islam Indonesia Yogyakarta besar, salah satunya karena