• Tidak ada hasil yang ditemukan

Farmakoterapi III Antibakteri Baru

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Farmakoterapi III Antibakteri Baru"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

K Keell 66 Lisa Listiani Lisa Listiani Ne Nensnsii DeDesvsviriraa CaCahhyyananii Reza Ameliana Reza Ameliana Nurhasanah Nurhasanah W Waa OdOde Nue Nurr JJalalnana An Anggggunun SrSri Ani Anggggii NuNurr

ANTIBAKTERI

ANTIBAKTERI

(2)
(3)

Definisi

Definisi

A

Annttiibbaakktteerrii mmeerruuppaakkaann zzaatt yyaanngg ddaappaatt mmeennggggaanngggguu

ppeertrtuummbbuuhhaann aattaauu bbaahhkkaann mmeemmaattiikkaann bbaakktteerrii ddeennggaann ccaarraa

me

(4)

K

K

as

as

us

us

1 (P

1 (P

ne

ne

um

um

on

on

ia

ia

)

)

N

Nyy.. RR uummuurr 2255 ttaahhuunn aaggaammaa iissllaamm,, ssuukkuu bbaannggssaa jjaawwaa,, ppeekkeerrjjaaaann

P

PNNSS aallaammaatt JJll.. HHuussnnii TTaammrriinn NNoo 2244 bb ppaassaarr jjaammbbii.. kklliieenn mmaassuukk

R

RSS ppaaddaa ttggll 3300 sseepptteemmbbeerr 22001122 rruuaanngg ppaarruu kkeellaass 11,, kklliieenn mmssuukk R

RSS ddeennggaann kkeelluuhhaann ddeemmaamm ssuuddaahh 55 hhaarrii,, mmeennggggiiggiill,, kklliieenn jjuuggaa m

meennggttaakakann nnyyererii ddaaddaa pplleeuuririttikik,, bbaattuukk pprroodduuktktiiff,, ssppuuttuumm hhiijajauu ddaann ppuururulleenn.. ppaaddaa ssaaaatt ppeennggkkaajjiiaann kklliieenn mmeennggaattaakkaann nnyyeeriri ddaaddaa ppaaddaa ssaaaatt bbaattuukk sskkaallaa nnyyeerrii &&,, iinntteessiittaass nnyyeerrii sseettiiaapp 2200 mmeenniitt,, hhiidduunngg mmeemmeerraahh,, rreettrraakkssii iinntteerrkkoossttaall,, ppeenngggguunnaaaann oottoott bbaannttuu ppeernrnaappaassaann ddaann ttiimmbbuull ssiiaannoossiiss,, bbaaddaann lleemmaass ddaann tteerraabbaa ppaannaass,, m

maallaaiissee,, ddaarrii hhaassiill ppeemmeerriikkssaaaann ffiissiikk TTDD 113300//9900 mmmmHHgg,, ssuuhhuu

39

3900CC,, nnaaddii 110000 kkaallii//mmeenniitt,, ddaarrii hhssiill llaabboorr ddiiddaappaattkkaann HHbb 1100,,00

gr

(5)

Sekilas penyakit tentang kasus

Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru,

distal dari bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus

respiratorius, dan alveoli, serta menimbulkan konsolidasi  jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat

(6)

Pengobatan yang diberikan

Antibioktik golongan betalaktam

Penisilin

Nama obat : Amoxicillin 500 mg-1g setiap 8 jam Farmakodinamik :

Amoksisilin adalah bakterisidal yang rentan terhadap organisme

melalui penghambatan biosintesis dinding sel mukopeptida selama tahap penggandaan bakteri. Amoksisilin bekerja dengan mengikat pada ikatan penisilin protein 1A (PBP-1A) yang

(7)

Farmakokinetik :  Absorpsi

Absorpsi dari amoksisilin tidak terganggu oleh makanan.

Amoxicillin stabil pada asam lambung dan terabsorpsi 74-92% di

saluran pencernaan pada penggunaan dosis tunggal secara oral. Nilai puncak konsentrasi serum dan AUC meningkat sebanding dengan meningkatnya dosis. Efek terapi Amoxicillin akan tercapai

setelah 1-2 jam setelah pemberian per oral. Meskipun adanya

makanan di saluran pencernaan dilaporkan dapat menurunkan dan menunda tercapainya nilai puncak konsentrasi serum Amoxicillin, namun hal tersebut tidak berpengaruh pada jumlah

(8)

 Distribusi

Amoksisilin terdistribusi pada banyak jaringan termasuk hati, paru, prostat, otot, empedu, asites, cairan pleura dan sinovial dan cairan okular, terakumulasi dalam cairan amnion dan melewati plasenta tapi buruk melewati sistem saraf pusat

 Ekskresi

Amoksisilin diekskresikan pada urine sekitar 86% dan pembersihannya 10,8 L/h/70kg. Amoksisilin memiliki volume distribusi 19 L/70kg dan waktu paruh 1,7 jam

(9)

Efek samping

Infeksi jamur pada kelamin, diare, mual, sakit kepala, muntah, nyeri perut

Interaksi obat

 Antikoagulan (pengencer darah). Amoxicillin dapat meningkatkan efek obat pengencer darah, sehingga berpotensi menyebabkan perdarahan.

 Allopurinol, meningkatkan risiko alergi terhadap amoxicillin  Probenecid, meningkatkan kadar amoxicillin dalam darah.

 Antibiotik chloramphenicol, macrolides, sulfonamide, dan tetracycline, karena dapat mempengaruhi efek amoxicillin dalam

membunuh bakteri.

 Pil KB (kontrasepsi oral). Amoxicillin akan menurunkan efektivitas pil KB.

(10)

Antibiotik Golongan Flourokuinolon

Nama obat : siprofloksasin 250 mg- 500 mg 2 x sehari Farmakodinamik :

Siprofloksasin merupakan salah satu obat sintetik derivat kuinolon.

Mekanisme kerjanya adalah menghambat aktivitas DNA gyrasi  bakteri, bersifat bakterisidal dengan spektrum luas terhadap bakteri

gram positif maupun negatif. Farmakokinetik :

 Absorpsi

Siprofloksasin diabsorbsi secara cepat dan baik melalui saluran

cerna, biovailabilitas absolut antara 69-86%, kira-kira 16-40%

(11)

 Distribusi

tersebar ke hampir seluruh jaringan tubuh, menembus plasenta dan ASI (air susu ibu)

 Metabolisme

Empat metabolit siprofloksasin yang memiliki aktivitas antimikrobial yang lebih rendah dari siprofloksasin bentuk asli telah diidentifikasi di urin manusia sebesar 15% dari dosis oral  Ekskresi. Sebesar 40-50% dari dosis yang diminum akan

diekskresikan

Waktu paruh eliminasi serum pada subjek dengan fungsi ginjal

normal adalah sekitar 4 jammelalui urin dalam bentuk awal

sebagai obat yang belum diubah. Ekskresi siprofloksasin melalui urin akan lengkap setelah 24 jam

(12)

Efek samping :

Diare. Mual-mual. Sakit kepala. Sering buang gas. Interaksi obat :

 Meningkatkan kadar obat clozapine, ropinirole, atau teofilin di dalam darah,

 bila digunakan bersamaan

 Meningkatkan efek dari obat-obatan pengencer darah (misalnya warfarin) dan

glibenclamide

 Dapat menyebabkan gangguan pada jantung, jika digunakan bersamaan

dengan obat antiartimia golongan 1A (misalnya quinidine dan procainamide), obat antiartimia golongan III (misalnya amiodarone dan sotalol), obat-obatan antidepresan trisiklik (TCA), antipsikotik, dan antibiotik makrolid

 Risiko terjadinya kelainan berat pada tendon apabila digunakan bersamaan

dengan obat kortikosteroid

 Memicu terjadinya perangsangan pada sistem saraf pusat apabila digunakan

 bersamaan dengan obat antiinflamasi non steroid (NSAIDs)

 Meningkatkan potensi efek samping yang fatal seperti efek hipotensi dan

sedasi apabila digunakan bersamaan dengan tizanidine, Pemakaian tizanidine merupakan kontraindikasi dalam penggunaan ciprofloxacine. Dengan kata lain, kedua obat ini tidak boleh digunakan bersamaan

(13)

Kasus 2 (Rhinitis Alergi)

Nina, seorang mahasiswi semester 7 (22th) memeriksakan diri

ke dokter dengan keluhan sudah satu bulan ini selalu mengalami

 bersin dan hidung berair

secara terus menerus dan berwarna putih encer, hidung tersumbat, mata berair. Gejala ini dirasakan terutama pada siang

hari. Sedangkan gejala ini tidak muncul pada malam hari. Selain

itu Nina juga melaporkan bahwa dia merasa nafsu makan meningkat namun merasakan berat badan malah turun.

(14)

Sekilas penyakit tentang kasus

Rhinitis alergik merupakan bentuk alergi respiratorius yang

paling sering ditemukandan diperkirakan diantarai oleh reaksi

imunologi cepat (hypersensitive I). Rhinitis adalah suatu inflamasi (peradangan) pada membran mukosa di hidung

(15)

Pengobatan yang diberikan

1. Golongan obat antihistamin

Difehidramin Hcl: 25-50 mg 3-4 kali sehari, dengan

interval 4-6 jam, bila perlu. Farmakodinamik

:

(16)

Efek samping :

Rasa kantuk, Gelisah, Kejang ,Vertigo

Penglihatan kabur, Jantung berdebar, Tekanan darah

rendah Konstipasi,Nafsu makan menurun, Gangguan

waktu menstruasi, Mulut kering.

Interaksi obat :

Interaksi dapat terjadi jika diphenhydramine digunakan

 bersama dengan beberapa jenis obat berikut ini:

Meningkatkan efek mengantuk, bila diberikan dengan

obat penenang dan antidepresan.

(17)

2. Dekongestan hidung

Pseudoefedrin Hcl: 30-60 mg diberikan tiap 4-6 jam Farmakodinamik :

(18)

 Efek samping : hilang nafsu makan, rasa panas, geli, atau kemerahan dibawah kulit, merasa semangat atau senang

(khususnya pada anak-anak, gangguan tidur (insomnia), ruam

kulit atau gatal

Interaksi obat : Clorgyline, Dihydroergotamine, Furazolidone, Iproniazid, Isocarboxazid, Linezolid, Moclobemide, Nialamide, Pargyline, Phenelzine, Procarbazine, Rasagiline, Selegiline, Toloxatone, Tranylcypromine

(19)

3. Golongan Kortikodsteroid

Deksametason : 0,5 mg sampai dengan 10 mg per hari Farmakodinamik:

Kerja utama adalah untuk menekan proses peradangan. Pada

waktu memasuki jaringan, glukokortikoid berdifusi atau

ditranspor menembus sel membrandan terikat pada kompleks

reseptor sitoplasmik glukokortikoid heat-shock proteinkompleks.

Heat shock protein dilepaskan dan kemudian kompleks hormon

reseptor ditranspor ke dalam inti, dimana akan berinteraksi

dengan respon unsur responglukokortikoid pada berbagai gen dan protein pengatur yang lain dan merangsang ataumenghambat

ekspresinya. Pada keadaan tanpa adanya hormon, protein

reseptor dihambat dari ikatannya dengan DNA; jadi hormon ini

(20)

Farmakokinetik :

Metabolisme kortikosteroid sintetis sama

dengankortikosteroid alami.Kortisol(juga disebut

hydrocortison) memiliki berbagai efek fisiologis, termasuk regulasi metabolisme perantara, fungsi kardiovaskuler,

pertumbuhan dan imunitas.Sintesis dansekresinya diregulasi secara ketat oleh sistem saraf pusat yang

sangatsensitif terhadap umpan balik negatif yang ditimbulkan

oleh kortisol dalam sirkulasidanglukokortikoid eksogen (sintetis). Pada orang dewasa normal, disekresi

10-20mgkortisol setiap hari tanpa adanya stres. Pada plasma,

kortisolterikat pada proteindalam sirkulasi. Dalam kondisi

(21)

Efek samping : Badan terasa lelah atau lemas, Gangguan pola tidur, Sakit kepala,Vertigo, Keringat berlebihan,  Jerawat, Kulit kering dan menipis serta

gampang memar, Pertumbuhan rambut yang

tidak biasa, Perubahan suasana hati seperti depresi dan mudah tersinggung, Mudah haus, Sering buang air kecil, Nyeri otot.

Interaksi obat : agar dapat bekerja secara efektif,

dexamethasone tidak dianjurkan untuk dikonsumsi

 bersamaan dengan obat phenytoin, fenobarbital, rifampicin, suplemen vitamin A, tetrasiklin dan antibiotik lainnya, tiazid, ephedrine, barbiturat, primidon. Dexamethasone juga dapat mengubah efek obat pengencer darah oral, serta menurunkan efek obat hipoglikemik oral dan salisilat.

(22)

Kasus 3 (Typus abdominalis)

Maya seorang mahasiswa semester III (19 tahun),

memeriksakan diri ke rumah sakit dengan keluhan badan

panas, sakit kepala, pusing, mual muntah, tidak enak badan nafsu makan sudah 5 hari, otot dan perut terasa nyeri, Pasien mengatakan pernah meminum obat, panasnya berkurang

setelah minum obat parasetamol, tapi hanya sebentar

kemudian panas lagi. Sebelumnya pasien tidak pernah

mengalami penyakit seperti sekarang ini, pasien juga tidak pernah dirawat di RS.

(23)

Sekilas penyakit tentang kasus.

Penyakit typhus abdominallis atau demam thypod adalah

penyakit infeksi akut yang di sebabkan oleh bakteri

salmonella thypi dengan masa tunas 6-14 hari. Demam

thypod/thypus abdominallis merupakan penyakit peradangan pada usus yang disebabkan infeksi bakteri.

(24)

Pengobatan yang diberikan

1. Pemberian antibiotik golongan betalaktam yaitu

penisilin.

a. Amoksilin atau ampisillin 50-150 mg/kg bb selama 14 hari. Farmakodinamik :

Amoksilin dan ampisilin memiliki mekanisme kerja yang sama yaitu menghambat sintesis dinding sel bakteri dengan mengikat

satu atau lebih pada ikatan penisilin-protein (BPSs-protein

 binding penisilin’s) sehingga menyebabkan pengahambatan pada tahapan akhir transpeptidase sintesis peptidoglikan dalam

dinding sel bakteri, akibatnya biosintesis dinding sel terhambat dan sel bakteri menjadi pecah/lisis.

(25)

Farmakokinetik :  Absorpsi

Absorpsi dari amoksisilin tidak terganggu oleh makanan.

Amoxicillin stabil pada asam lambung dan terabsorpsi

74-92% di saluran pencernaan pada penggunaan dosis tunggal secara oral.

 Ekskresi

Amoksisilin diekskresikan pada urine sekitar 86% dan pembersihannya 10,8 L/h/70kg. Amoksisilin memiliki volume distribusi 19 L/70kg dan waktu paruh 1,7 jam.

(26)

Efek samping

Infeksi jamur pada kelamin, diare, mual, sakit kepala, muntah, nyeri perut

Interaksi obat

 Antikoagulan (pengencer darah). Amoxicillin dapat meningkatkan

efek obat pengencer darah, sehingga berpotensi menyebabkan perdarahan.

 Allopurinol, meningkatkan risiko alergi terhadap amoxicillin  Probenecid, meningkatkan kadar amoxicillin dalam darah.

 Antibiotik chloramphenicol, macrolides, sulfonamide, dan

tetracycline, karena dapat mempengaruhi efek amoxicillin dalam membunuh bakteri.

 Pil KB (kontrasepsi oral). Amoxicillin akan menurunkan

(27)

b. Golongan antibiotik pengahamotbat sintesis protein.

Kloramfenikol 50 mg/kgBB/hari dalam dosis terbagi tiap 6

 jam.

Farmakodinamik :

Mekanisme kerjanya menghambat sintesis protein kuman.

Masuk ke sel bakteri melalui difusi terfasilitasi. Inaktifitasi obat oleh asetil transferase yang diperantai oleh faktor R. Resistensi terhadap P. Aeruginosa, proteus dan klebsiala

terjadi karena perubahan permeabilitas membran yang

(28)

Farmakokinetik :

 Absorbsi : diabsorbsi secara cepat di GIT, bioavailabilitas 75%-90%. Mudad berpenetrasi melewati membran luar sel

 bakteri.

 Distribus : kloramfenikol berdistribusi secara cepat dan dapat menembus plasenta. Konsentarsi tertinggi hati dan ginjal,

konsentrasi terendah otak dan CSF.

 Metabolisme : hati dan ginjal, kloramfenikol terikat dengan plasma protein 50% , paisen sirosis dan pada bayi

 Eliminasi : rute utama dari eliminasi kloramfenikol adalah

(29)

Efek samping : reaksi hematologik, reaksi alergi, reaksi saluran cerna, syndrom gray, reaksi neurologis.

Interaksi obat :

 Kloramfenikol menghambat enzim sitokron P450 irreversibel memperpanjang T ½ (dicumorol, phenytoin, chlorpopamide, dan tolbutamide)

 Mengendapkan berbagai obat lain dari larutannya, merupakan antagonis kerja bkterisidal penisilin, dan aminoglikosida.

 Phenobarbital dari rifampisin mempercepat eliminasi dari

(30)

2. Antibiotik golongan fluokuinolon Ciproloxacin 500 mg 2x sehari selama 7 hari. Farmakodinamik :

Ciproloxacin merupakan salah satu obat sintetik derivat

kuinolon. Mekanisme kerjanya adalah menghambat aktivitas DNA gyrasi bakteri, bersifat bakterisidal dengan spektrum luas terhadap bakteri gram positif maupun negatif.

Farmakokinetik :  Absorpsi

Siprofloksasin diabsorbsi secara cepat dan baik melalui saluran

cerna, biovailabilitas absolut antara 69-86%, kira-kira 16-40%

(31)

 Distribusi

tersebar ke hampir seluruh jaringan tubuh, menembus plasenta dan ASI (air susu ibu)

 Metabolisme

Empat metabolit siprofloksasin yang memiliki aktivitas antimikrobial yang lebih rendah dari siprofloksasin bentuk asli telah diidentifikasi di urin manusia sebesar 15% dari dosis oral

 Ekskresi. Sebesar 40-50% dari dosis yang diminum akan diekskresikan Waktu paruh eliminasi serum pada subjek dengan fungsi ginjal normal adalah sekitar 4 jammelalui urin

dalam bentuk awal sebagai obat yang belum diubah. Ekskresi

(32)

Efek samping :

Diare. Mual-mual. Sakit kepala. Sering buang gas, rekasi alergi. Interaksi obat :

Penyerapan ciproloxacin dipengaruhi oleh antasida yang mengandung aluminium hidroksida atau magnesium

hidroksida. Bila ciproloxacin diberikan bersamaan dengan teofilin akan terjadi peningkatan kadar teofilin dalam plasma yang tidak di inginkan.

(33)

3. Golongan obat analgesik Antipirerik

Parasetamol : tablet Paracetamol 500 mg: 2 tablet 500 mg diminum tiap 4-6 jam.

Farmakodinamik : Efek analgesik Parasetamol dan Fenasetin

serupa dengan Salisilat yaitu menghilangkan atau mengurangi nyeri ringan sampai sedang. Keduanya menurunkan suhu

tubuh dengan mekanisme yang diduga juga berdasarkan efek

sentral seperti salisilat. Efek anti-inflamasinya sangat lemah,

oleh karena itu Parasetamol dan Fenasetin tidak digunakan sebagai antireumatik. Parasetamol merupakan penghambat  biosintesis prostaglandin (PG) yang lemah. Efek iritasi, erosi

dan perdarahan lambung tidak terlihat pada kedua obat ini, demikian juga gangguan pernapasan dan keseimbangan asam  basa

(34)

 Farmakokinetik : Parasetamol cepat diabsorbsi dari saluran pencernaan, dengan kadar serum puncak dicapai dalam 30-60 menit. Waktu paruh kira-kira 2 jam.

Metabolisme di hati, sekitar 3 % diekskresi dalam bentuk tidak berubah melalui urin dan 80-90 % dikonjugasi dengan asam glukoronik atau asam sulfurik kemudian diekskresi

melalui urin dalam satu hari pertama; sebagian dihidroksilasi menjadi N asetil benzokuinon yang sangat reaktif dan

 berpotensi menjadi metabolit berbahaya. Pada dosis normal  bereaksi dengan gugus sulfhidril dari glutation menjadi

substansi nontoksik. Pada dosis besar akan berikatan dengan

(35)

Efek samping :

 Penurunan jumlah sel-sel darah, sepeti sel darah putih atau

trombosit.

 Muncul ruam, terjadi pembengkakan, atau kesulitan bernapas karena alergi.

 Tekanan darah rendah (hipotensi) dan jantung berdetak cepat (takikardi).Kerusakan pada hati dan ginjal jika menggunakan obat ini secara

 Bisa menyebabkan overdosis jika digunakan lebih dari 200

Referensi

Dokumen terkait

8 Ima Elisa, “Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together Yang Dikombinasikan Dengan Metode Course Review Horay Terhadap Peningkatan Motivasi Dan Hasil

Kasih Tuhan Yesus mengubah seluruh hidup Rasul Paulus, dan karena pengalaman dikasihi oleh Tuhan ini, Rasul Paulus dapat mengatakan ungkapan yang indah ini, yang juga

Data yang dikumpulkan adalah koordinat x dan y untuk lokasi pasar atau sumber pasokan, ongkos transportasi per unit beban per kilometer antara kandidat lokasi fasilitas dengan

dari unsur input (masukan) tenaga, dana dan sarana , unsur lingkungan meliputi kebijakan , organisiasi dan manajemen, unsur proses meliputi tindakan medis dan tindakan non

Tahap awal yang dilakukan adalah melarutkan gagalan produksi berupa serbuk, inti elemen bakar dan pelat elemen bakar UMo/Al dalam NaOH sehingga diperoleh

Ya Tuhan, sebagai jemaat, kami mengaku bahwa kami sering lalai dan mengabaikan panggilan dan pengutusan yang Engkau percayakan kepada kami untuk menjadi saksi di

- Tanah seluas 800 m2 dengan harga jual Rp.. Nilai Jual Objek Pajak Kena Pajak = Rp. Tarif pajak efektif yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah 0,04% 5. 2) Walikota atau

Modul IPA terpadu kontekstual dapat membantu siswa mengaitkan materi dengan kehidupan nyata sehingga dapat memotivasi siswa untuk belajar dan materi dalam modul yang