LAPORAN PE
UNUD
PEMBELAJAR
LEMBAGA P
ENDAMPINGAN KELUARGA
UNUD PERIODE XIII TAHUN 201
KULIAH KERJA NYATA
PENELITIAN DAN PENGABDIAN
ii KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan laporan Keluarga Dampingan
tepat pada waktunya.
Adapun penulisan laporan merupakan syarat guna memenuhi laporan
KKN-PPM periode XIII. Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh
sebab itu, kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun demi perbaikan laporan
ini sangat penulis harapkan.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. Semoga
laporan ini bermanfaat bagi pembaca.
Kutampi, Agustus 2016
iii DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR... ii
DAFTAR ISI... iii
BAB I Gambaran Umum Keluarga Dampingan... 1
1.1 Profil Keluarga Dampingan... 1
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan... 3
1.2.1. Pendapatan Keluarga... 3
1.2.2. Pengeluaran Keluarga... 4
BAB II Identifikasi Dan Prioritas Masalah... 5
2.1. Permasalahan Keluarga... 5
2.1.1. Masalah Kesehatan dan Kebersihan... 5
2.1.2. Masalah Buta Huruf... 5
2.2. Masalah Prioritas... 6
BAB III Usulan Pensolusian Masalah... 7
3.1 Program... 7
3.2 Jadwal Kegiatan... 7
BAB IV Pelaksanaan, Hasil, Dan Kendala Pendampingan Keluarga... 10
4.1 Pelaksanaan Kegiatan... 10
4.1.1. Waktu... 10
4.1.2. Lokasi... 10
4.1.3. Kegiatan Pelaksanaan... 10
4.2 Hasil Pendampingan Keluarga... 11
4.3 Kendala Pendampingan Keluarga... 11
BAB V Penutup... 12
5.1 Simpulan... 12
3 BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
1.1 Profil keluarga dampingan
KKN PPM (Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan
Masyarakat) Universitas Udayana adalah kegiatan dalam pendidikan tinggi
yang diselenggarakan berdasarkan UUD 1945 dan Undang-Undang Nomor
2 Tahun 1989.KKN PPM merupakan salah satu bentuk realisasi Tri Dharma
Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh
mahasiswa. Salah satu program yang dilakukan oleh mahasiswa (bersifat
individu) yang terlibat dalam KKN PPMadalah Program Pendampingan
Keluarga, di mana program ini merupakan program unggulan yang
dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN
PPM. Program ini dilaksanakan untuk membantu pemberdayaan keluarga
melalui penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan
dan keterampilan, KB dan kesehatan, serta pembinaan lingkungan untuk
membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera.Tujuan program
pendampingan keluarga bagi mahasiswa adalah untuk meningkatkan
kepedulian dan kemampuan mahasiswa dalam mengatasi permasalahan
keluarga melalui penerapan ilmu dan teknologi yang telah dipelajari.Dalam
KKN PPM ini, setiap mahasiwa wajib mendampingi satu keluarga yang
berstatus kurang mampu.Program Pendampingan Keluarga ini dilakukan di
Desa Kutampi Kecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung.
Di Banjar Bayuh, Desa Kutampi, Nusa Penida terdapat beberapa
keluarga kurang mampu, salah satunya adalah keluarga Bapak I Wayan
Sasih dan Ibu Made Eka. Beliau memiliki tiga orang anak, anak pertama
bernama Putu Eka, anak kedua kadek Devi Sukreni, dan anaka ketiga
Komang Ayu Agustini.Bapak Wayan Sasih saat ini berusia 48 tahun, dan
Ibu Eka berusia 38 tahun. Sedangkan anak yang pertama Putu Eka berusia
29 tahun, anak kedua Kadek Devi Sukreni berusia 19 tahun dan anaka
ketiga Komang Ayu Agustini berusia 16 tahun. Berikut adalah informasi
Tabel 1.1 Profil Keluarga Dampingan
NO Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan
1 I Wayan Sasih Ayah 48tahun SD Petani Kawin
2 Ni Made Eka Ibu 38tahun SD Petani Kawin
3 Putu Eka Anak 29 tahun SMK Karyawan Kawin
4 Kadek Devi
Sukreni Anak 19 tahun Mahasiswa Pelajar
Belum
Kawin
5 Komang Ayu
Agustini Anak 16 tahun SMA Pelajar
Belum
Kawin
Keluarga Bapak Wayan Sasih bertempat tinggal di Banjar Tanggun Tiing,
Dusun Bayuh, desa Kutampi.Tempat tinggal beliau berjarak kurang lebih 1,5km
jika diukur dari posko KKN. Saat ini beliau tinggal bersama istri dan anak
ketiganya. Anak pertama Bapak Wayan Sasih saat ini bertempat tinggal di Nusa
Dua Bali bersama menantu dan cucu Beliau, anaka pertama beliau disana sudah
menetap dan memiliki pekerjaan tetap yaitu bekerja sebagai salah satu staff di
hotel ternama di Kawasan BTDC Nusa Dua Bali. Anak kedua Beliau, Kadek
Devimasih menimba ilmu dengan kuliah didaerah Sampalan, Nusa Penida, dan
anak ketiga beliau Komang Ayu Agustini masih belajar di SMA Negeri 1 Nusa
Penida. Sejak kecil dan sampai saat ini Bapak Wayan Sasih mengalami buta
huruf, sehingga tidak dapat melalukan aktifitas membaca dan menulis. Keseharian
Bapak Wayan Sasih adalah bertani bersama dengan istri beliau, selain bertani
beliau juga memiliki pekerjaan sebagai buruh cetak batako kapur dan buruh air isi
ulang didaerah tempat tinggal beliau, pekerjaan beliau senantiasa dibantu oleh istri
guna mencukupi kebutuhan pangan beliau sehari-hari.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga
Bapak Wayan Sasih dapat dibilang bekerja serabutan karena selain
bekerja sebagai petani di kebunnya sendiri, beliau juga menjadi buruh
cetak batako dan buruh air isi ulang. Hasil dari kerja serabutan yang
dijalani oleh Bapak Wayan Sasih bersama Istri digunakan untuk
Sumber penghasilan keluarga:
Pendapatan Bapak Wayan Sasih = Rata-rata perbulan adalah sekitar Rp. 2.500.000,00.
1.2.2 Pengeluaran keluarga 1.2.2.1 Kebutuhan sehari-hari
Untuk keperluan makan, keluarga beliau menghabiskan beras
kurang lebih 25kg setiap bulannya.. Selain itu untuk kebutuhan rumah
tangga misalnya keperluan memasak beliau menggunakan tungku dan
mencari kayu bakar untuk memasak. Untuk keperluan membayar listrik,
beliau harus mengeluarkan uang sebesar Rp 30.000,00-50.000,00 tiap
bulannyauntuk membayar listrik dengan membeli pulsa listrik. Total
kebutuhan sehari-hari yang harus dikeluarkan beliau setiap bulannya
kurang lebih adalah sebesar Rp. 1.660.000,00. Dengan rician sebagai
berikut :
a. Pengeluaran dapur setiap bulan
- Beras 25 kg : Rp 260.000,00 /bulan
- Lauk pauk (20.000 @ hari) : Rp 600.000 /bulan
- uang jajan anaknya (15.000 @hari) : Rp 450.000,00 /bulan
- pengeluaran tak terduga lainnya : Rp 200.000.000,00 /bulan
Total pengeluaran dapur setiap bulan : Rp 1.510.000,00 /bulan b. Pengeluaran lainnya setiap bulan
- Listrik : Rp 50.000,00 /bulan
- Sarana sembahyang canang : Rp 100.000,00 /bulan
Total pengeluaran lainnya setiap bulan : Rp 150.000,00 /bulan Total pengeluaran keseluruhan setiap bulan: Rp. 1.510.000,00 + Rp.
150.000,00
= Rp. 1.660.000,00
1.2.2.2 Kesehatan
Keluarga Bapak Wayan Sasih sendiri telah memiliki JKBM
(Jaminan Kesehatan Bali Mandara) untuk keperluan berobat ke
1.2.2.3 Sosial budaya
Untuk biaya sosial, keluarga Bapak Wayan Sasih tidak
menganggarkan secara khusus keperluan-keperluan sosial, seperti iuran
banjar, uang untuk warga yang memiliki duka (sakit, kematian, ngaben),
uang untuk hadiah apabila terdapat warga yang punya hajatan, dan
sebagainya, karena biaya-biaya tersebut sifatnya tidak rutin dikeluarkan
setiap bulannya. Perkiraan biaya yang dikeluarkan untuk keperluan adat
di banjarnya yaitu:
- Untuk keperluan odalan di sanggah yang datangnya 6 bulan
sekali, rata-rata butuh biaya Rp 500.000,00.
- Untuk keperluan odalan di pura, iuran banjar, maupun sumbangan
jika ada orang meninggal yang ada di tempat tinggal Bapak
Wayan Sasih, butuh biaya sekitar Rp Rp 50.000,00 setiap
3 BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
Untuk mengidentifikasi masalah yang dialami keluarga dampingan, yaitu
keluarga Wayan Sasih, dilakukan beberapa kunjungan kediaman keluarga
dampingan. Selama kunjungan tersebut dilakukan pendekatan secara
kekeluargaan, yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan dengan anggota
keluarga mengenai program KKN terutama program KK dampingan, masalah
kesehatan yang dialami, masalah perekonomian, serta melihat-lihat suasana
tempat tinggal serta kondisi keluarga beliau.
2.1 Permasalahan Keluarga
Dalam jangka waktu 27 kali pertemuan telah diidentifikasi beberapa
permasalahan yang dikeluhkan oleh keluarga bapak Wayan Sasih. Beberapa
masalah yang dihadapi keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan
pengamatan penulis adalah sebagai berikut.
2.1.1 Masalah Kesehatan
Dalam hal kesehatan, istri dari Bapak Wayan Sasih yaitu Ibu Made Karmi
menderita sakit sesak nafas. Jika Ibu Karmi terlalu lelah, dan terlalu sering
terkontaminasi dengan debu, maka tidak jarang Ibu karmi mengalami sesak nafas.
2.1.2 Masalah Buta Huruf
Bapak Wayan Sasih memiliki kegemaran menyanyikan tembang-tembang
bali. Namun Bapak Wayan Sasih sedari kecil sampai saat ini mengalami buta
huruf, sehingga dalam mempelajari tembang-tembang tersebut, beliau hanya
mengandalkan indra pendengarannya untuk menghafalkan sesuatu yang
seharusnya dapat ia lakukan dengan membaca.
Berdasarkan pendampingan keluarga yang telah dijalankan, masalah prioritas
keluarga ini adalah masalah ekonomi terutama susahnya bagi keluarga tersebut
berkumpul, pada pagi hari ibu dan bapak pergi kekebun dan anak pergi untuk
bekerja, beliau pulang pada siang hari sekitar pukul 12.00 namun pada pukul
13.00 hingga pukul 18.00 kedua orang tua tersebut baru kembali dari berkebun
atau bekerja, sehingga waktu kebersamaan mereka sangatlah kurang umtuk
bersama. Semua itu dilakukan oleh beliau untuk memenuhi kebutuhan ekonomi
3 BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
3.1 Program
Adapun kegiatan yang dilakukan selama kegiatan KK Dampingan KKN PPM
UNUD:
a. Memberikan pemahaman tentang apa itu penyakit sesak nafas, apa
penyebab dari sesak nafas yang selama ini dialami oleh Ibu Eka, sehingga
dapat mengurangi hal-hal yang memberikan pengaruh besar terhadap
terjadinya sesak nafas.
b. Memberikan pemahaman tentang pentingnya waktu bersama keluarga.
c. Memberikan beberapa pemahaman tentang huruf, membantu Bapak
Wayan Sasih untuk mulai membaca, sehingga kedepannya lebih mudah
untuk membaca dan mengurangi jumlah penderita buta huruf.
3.2 Jadwal Kegiatan
Kegiatan KK dampingan dilakukan dalam bentuk kunjungan ke rumah
Wayan Sasihdalam waktu sebulan, dilakukan kunjungan sebanyak27kali.Adapun kegiatan yang dilakukan selama kunjungan tersebut adalah sebagai berikut.
Tabel 3.2 Agenda Kegiatan Kunjungan Mahasiswa ke KK Dampingan
No Tanggal Waktu Durasi Kegiatan
1 24 Juli 2016 11.00 –
13.00
3’ Bertemu dengan Kepala Desa untuk
mencaridata KK dampingan
2 25 juli 2016 09.00 –
14.00
5’ Bertemu dengan kepala dusun untuk
meminta arahan tentang kondisi calon
KK dampingan
3 28 Juli 2016 18.30 –
20.00
1,5’ Perkenalan dengan Calon KK
dampingan
4 29 Juli 2016 19.00 –
21.00
2’ Mengetahui dan mencari tahu informasi
detail keluarga Bapak Wayan Sasih
5 31 Juli 2016 13.00 –
19.00
6’ Mengidentifikasi masalah-masalah
Bapak Wayan Sasih
6 1Agustus2016 17.00 –
19.00
2’ Mengidentifikasi masalah-masalah
secara umum yang dihadapi keluarga
Bapak Wayan Sasih sambil membantu
beliau di kebun
7 3Agustus 2016 17.00 –
19.00
3’ Membantu Bapak Wayan Sasih
mencetak batako
8 4Agustus 2016 18.00 –
20.00
2’ Membantu pekerjaan dirumah Bapak
Wayan Sasih
9 5 Agustus 2016 17.00 –
20.00
3’ Berbincang dengan Ibu Eka dan Bapak
Wayan Sasih setelah berkebun
10 6Agustus 2016 18.00 –
20.00
2’ Membantu merapikan kayu sisa
membangun rumah Bapak Wayan Sasih
11 7 Agustus 2016 15.00 –
20.00
5’ Membantu mencari makan sapi dan
membersihkan rumah Bapak Wayan
Sasih
12 8 Agustus 2016 09.00 –
12.00
3’ Berbincang-bincang sambil membantu
Bapak Wayan Sasih untuk mengambil
air
13 8Agustus 2016 15.00 –
18.00
3’ Ikut membantu bapak Wayan Sasih ke
gudang untuk mencetak batako
14 9 Agustus 2016 09.00 –
12.00
3’ Mengidentifikasi masalah kesehatan
yang dapat dialami Ibu Eka
15 9Agustus 2016 15.00 –
18.00
3’ Berbincang-bincang dan sekedar
bercerita untuk mengisi waktu luang
17 13 Agustus
2’ Berbincang-bincang dengan Bapak
Wayan Sasih tentang pekerjaan mereka
19 15 Agustus
2016
09.00 –
12.00
3’ Membantu Bapak Wayan Sasih mencari
makan sapi
2016 12.00 rumah Bapak Wayan Sasih
21 17 Agustus
2016
17.00 –
20.00
3’ Berbincang-bincang denga keluarga
Bapak Wayan Sasih
22 18 Agustus
2016
17.00 –
20.00
3’ Membantu bapak Wayan Sasih
mencetak batako
23 19 Agustus
2016
17.00 –
19.00
2’ Membantu Bapak Wayan sasih bersama
warga menggali sumur
24 20 Agustus
2016
16.00 –
19.00
3’ Berbincang-bincang dengan Bapak
Wayan Sasih sambil membantu mengisi
air isi ulang
3’ Membantu bapak Made Kekeh mencari
makan sapi
27 23 agustus 2016 09.00 –
12.00
3’ Berbincang-bincang dan membantu
bapak Made Kekeh berkebun
28 24 Agustus
2016
17.00 –
20.00
3’ Membantu Bapak Wayan Sasih bersama
warga menggali sumur
29 25 Agustus
2016
09.00 –
15.00
6’ Membantu Bapak Wayan Sasih
mencetak batako dan membantu mencari
makan sapi
30 26 Agustus
2016
09.00 –
17.00
8’ Berbincang-bincang dengan keluarga
Bapak Wayan Sasih dan membantu
3 BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1 Pelaksanaan
4.1.1 Waktu
Waktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini termasuk ke
dalam Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap
mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam
kegiatan. Adapun waktu yang jumlah kunjungan ke keluarga dampingan yang
penulis lakukan selama sebulan adalah sebanyak 30 kali dengan total waktu kunjungan selama 97,5 jam.
4.1.2 Lokasi
Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan KK Dampingan ini
adalah sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang
dimaksud adalah Desa Kutampi, KecamatanNusa Penida Kabupaten Klungkung.
Lokasi spesifik dari pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dengan kepala keluarga
Bapak Wayan Sasih ini ada di Banjar Tanggung Tiing, Dusun Bayuh, Desa
Kutampi, Kecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung.
4.1.3 Kegiatan Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan ini dilaksanakan sesuai dengan
jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM XIII di Desa
Kutampi. Kegiatan yang dilakukan berupa kunjungan ke rumah keluarga KK
dampingan.Selama kunjungan tersebut, dilakukan obrolan-obrolan santai bersama
anggota keluarga untuk menciptakan suasana yang nyaman bagi keluarga tersebut
dalam menceritakan masalah yang mereka alami dan menerima solusi yang
ditawarkan. Jadwal kunjungan ke keluarga dampingan dilakukan sebanyak30kali selama sebulan, dimana setiap lama kunjungan rata-rata 2 - 7 jam untuk tiap
4.2 Hasil Pendampingan Keluarga
Hasil dari pendampingan keluarga Bapak Wayan Sasih yaitu:
4.2.1 Perekonomian Keluarga
Untuk masalah perekonomian keluarga, bapak Wayan Sasih dan
Ibu Ekabekerja dikebun dan memelihara ternak seperti babi, adapun
kerja sampingan beliau adalah menjadi buruh cetak batako dan buruh
air isi ulang untuk memenuhi kebutuhan keluarga
4.2.2 Edukasi kesehatan dan kebersihan
Keluarga Bapak Wayan Sasih telah menunjukkan peningkatan
pengetahuan mengenai kesehatan yang selama ini di derita oleh Ibu Eka.
Dengan adanya penerapan hidup sehat, dan pemberian obat-obatan yang
sesuai dengan keluhan yang dideritanya.
4.3 Kendala Pendampingan Keluarga
Kendala dari KK dampingan ini adalah kesulitan untuk menemui
keluarga beliau karena berbenturan dengan waktu kerja program lain dan
waktu beliau, sehingga seringkali pertemuan dengan keluarga beliau saya
lakukan dari dini hari dikebun dan tentu saja hal tersebut sudah mendapat
persetujuan dari beliau. Kendala lain yang dihadapi keluarga ini adalah kurang
1
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
a. KKN PPM Universitas Udayana merupakan salah satu bentuk perwujudan
pengabdian kepada masyarakat melalui pembelajaran pemberdayaan
masyarakat secara langsung dan terpadu. Salah satu program dalam KKN
PPM ini adalah program KK Dampingan yang bertujuan untuk membantu
pemberdayaan keluarga yang didampingi.
b. Keluarga dampingan tersebut adalah keluarga Bapak Wayan Sasih dan Ibu
Eka. Masalah yang terdapat dalam keluarga tersebut adalah masalah
kesehatan dan juga buta huruf.
c. Masalah ekonomi yang dialami keluarga ini adalah pendapatan yang tidak
menentu dimana solusi yang dapat ditawarkan adalah memaksimalkan
peluang yang ada.
5.2 Rekomendasi
Berdasarkan masalah-masalah yang dijumpai dalam keluarga yang
didampingi, yaitu keluarga Bapak Wayan Sasih, maka rekomendasi yang dapat
diberikan, antara lain :
• Hendaknya pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dalam rangkaian kegiatan KKN PPM ini mampu dijalankan secara berkelanjutan oleh pihak
penyelenggara pada KK bersangkutan hingga permasalahan yang dihadapi
benar-benar tuntas
• Diharapkan kepada keluarga beliau untuk terus menjaga kesehatan untuk menghindari timbulnya penyakit yang dapat menjangkiti keluarga beliau. • Diharapkannya adanya pembagian antara kumpul dengan keluarga dan
bekerja.