• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prediksi Erosi, Klasifikasi Kemampuan Lahan dan Arahan Penggunaan Lahan di Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan Provinsi Bali.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Prediksi Erosi, Klasifikasi Kemampuan Lahan dan Arahan Penggunaan Lahan di Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan Provinsi Bali."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

TESIS

PREDIKSI EROSI, KLASIFIKASI KEMAMPUAN

LAHAN DAN ARAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI

KECAMATAN BATURITI KABUPATEN TABANAN

PROVINSI BALI

I WAYAN SUARSANA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

(2)

PREDIKSI EROSI, KLASIFIKASI KEMAMPUAN

LAHAN DAN ARAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI

KECAMATAN BATURITI KABUPATEN TABANAN

PROVINSI BALI

I WAYAN SUARSANA NIM 1491261011

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

(3)
(4)

i

PREDIKSI EROSI, KLASIFIKASI KEMAMPUAN

LAHAN DAN ARAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI

KECAMATAN BATURITI KABUPATEN TABANAN

PROVINSI BALI

Tesis untuk Memproleh Gelar Magister

pada Program Magister, Program Studi Ilmu Lingkungan, Program Pascasarjana Universitas Udayana

I WAYAN SUARSANA NIM 1491261011

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

(5)

ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

TESIS INI TELAH DISETUJUI

TANGGAL 1 SEPTEMBER 2016

Mengetahui Pembimbing I,

Prof. Dr. Ir. I Nyoman Merit, M. Agr. NIP. 194704141976021001

Pembimbing II,

Prof. Dr. Ir. I Wayan Sandi Adnyana, M.S. NIP. 195910091986011001

Ketua Program Studi Magister Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana

Universitas Udayana

Prof. Dr.Ir. I Wayan Nuarsa, M.Si. NIP. 196805111993031003

Direktur

Program Pascasarjana Universitas Udayana

(6)

iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI

Tesis Ini Telah Diuji pada

Tanggal 18 Agustus 2016

Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana, No: 3841/UN.14.4/HK/2016

Tanggal 1 Agustus 2016

Ketua : Prof. Dr. Ir. I Nyoman Merit, M. Agr.

Anggota :

1. Prof. Dr. Ir. I Wayan Sandi Adnyana, M.S.

2. Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, M.S.

(7)

iv

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : I Wayan Suarsana

NIM : 1491261011

Program Studi : Magister Ilmu Lingkungan

Judul Tesis : Prediksi Erosi, Klasifikasi Kemampuan Lahan dan Arahan

Penggunaan Lahan di Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan,

Provinsi Bali.

Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah Tesis ini bebas plagiat.

Apabila dikemudian hari terbukti plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia

menerima sanksi sesuai Peraturan Mendiknas RI No. 17 Tahun 2010 dan Peraturan

Perundang – Undangan yang berlaku.

Denpasar, 18 Agustus 2016 Hormat Saya

I Wayan Suarsana

(8)

v

UCAPAN TERIMA KASIH

Pertama – tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur kehadapan

Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa karena atas Asung Wara

Nugraha-Nya Tesis ini yang berjudul “Prediksi Erosi, Klasifikasi Kemampuan Lahan dan Arahan Penggunaan Lahan di Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan Provinsi Bali”

dapat diselesaikan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Bapak Rektor Universitas Udayana Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp. PD KEMD dan Derektur Program Pascasarjana Universitas Udayana Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K). atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis selama menempuh pendidikan pada Program Studi Magister Ilmu Lingkungan.

2. Pemerintah Indonesia c.q. Menteri pendidikan dan Kebudayaan yang telah

memberikan bantuan finansial dalam bentuk Beasiswa Unggulan (BU) Tahun 2014 sehingga meringankan beban penulis dalam menyelesaikan studi ini.

3. Prof. Dr. Ir. I Nyoman Merit, M. Agr. selaku pembimbing I yang dengan

penuh perhatian memberikan dorongan, semangat, bimbingan dan saran selama penulis mengikuti Program Magister, khususnya dalam penyelesaian tesisi ini.

4. Prof. Dr. Ir. I Wayan Sandi Adnyana, M.S. selaku pembimbing II yang penuh perhatian, kecermatan, ketelitian dan kesabaran memberikan bimbingan, masukan, arahan dan saran kepada penulis sehingga tesis ini dapat diselesaikan.

(9)

vi

6. Ir. I Gusti Bagus Sila Dharma, M.T., Ph.D. selaku dosen penguji tesis yang telah memberikan masukan, saran dan koreksi sehingga tesis ini dapat terwujud seperti ini.

7. Prof. Dr. Ir. I Wayan Nuarsa, M.Si. sebagai Ketua Program Studi Magister

Ilmu Lingkungan (PSMIL) Universitas Udayana yang telah memotifasi dan memberikan arahan kepada penulis selama menempuh pendidikan dan penyususnan tesis ini.

8. Para dosen dan staf pengajar di Program Studi Magister Ilmu Lingkungan

(PSMIL) Universitas Udayana yang telah memberikan ilmu dan membuka wawasan keilmuan penulis di bidang Ilmu Lingkungan.

9. Teman – teman Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Lingkungan

Universitas Udayana yang telah memberikan dukungan dan semangat dalam penyelesaian tesis ini.

10.Keluarga tercinta, atas limpahan kasih sayang yang diberikan serta atas semua doa restu dan dorongan yang selama ini diberikan, terutama ayah dan ibu tercinta I Wayan Mertana dan Ni Nyoman Supiati yang penuh dengan ketulusan memberikan kepada penulis kasih sayang dan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di Universitas Udayana.

Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan penyusunan tesis ini.

(10)

vii

ABSTRACT

PREDICTION EROSION, LAND CAPABILITY CLASSIFICATION AND PROPOSED LAND USE IN BATURITI DISTRICT, TABANAN REGENCY,

BALI PROVINCE.

Land resource damage caused by the land conversion and land use without regard to principles of conservation of soil and water. The damage resulted in the erosion is very high. Changes in land use without regard to principles of conservation of soil and water is currently happening in Baturiti District. Given this research can determine the level of erosion, soil and water conservation planning, land capability classification and proposed land use in Baturiti District.

Erosion prediction using USLE (Universal Soil Loss Equation) to estimate the rate of erosion and also to get an idea the determination of soil and water conservation measures appropriate to the region. Determination of the land capability classification method Arsyad (1989) is by classifying land capability to classify land capability class based on the value of the limiting factor of land that is adjusted with land capability classification criteria. Determining of the proposed land use using the scoring method by combining the slope factor of the field, the soil sensitivity of the against erosion and the intensity of daily rainfall. Soil sampling is done by taking a total of 19 soil samples from a unit of land.

The prediction results on each unit of land erosion in the area showed the level of erosion is very light covering an area of 11,70 ha (0,14%), mild erosion area of 5.221,56 ha (64,20%), erosion was an area of 88,10 ha (1,08 %), severe erosion area of 616.20 ha (7,58%) and very severe erosion area of 2.195,39 ha (27,00%). Soil and water conservation measures required on land units with erosion prediction value exceeds the value erosion that can be tolerated so that the value could be below the value erosion erosion can be tolerated. Capability classification of the land in the study area consists of land capability class II with an area of 1489,39 ha (18,32%), class III area of 827,39 ha (9,95%), class IV with an area of 830.15 ha (10, 21%), class VI area of 1.373,79 ha (16.89%), class VII covering 1.453,92 ha (16,89%), class VIII covering an area of 2.176,31 ha (26,76%). Tutorial use of land for the forest department is directed to the protected forest area covering an area of 2.458,00 ha (30,22%). Tutorial use of land outside the forest area to protected area 1079.81 ha (13,27%), a buffer zone covering an area of 1.662,31 ha (20,44%), annual crop cultivation area covering an area of 844.86 ha (10.39%) and seasonal crops cultivation area covering an area of 2.087,97 ha (25,68%).

(11)

viii

ABSTRAK

PREDIKSI EROSI, KLASIFIKASI KEMAMPUAN LAHAN DAN ARAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN BATURITI,

KABUPATEN TABANAN, PROVINSI BALI.

Terjadinya kerusakan sumber daya lahan diakibatkan oleh adanya alih fungsi lahan dan penggunaan lahan tanpa memperhatikan kaidah konservasi tanah dan air. Kerusakan tersebut mengakibatkan terjadinya erosi yang sangat tinggi. Perubahan penggunaan lahan tanpa memperhatikan kaidah konservasi tanah dan air saat ini terjadi di Kecamatan Baturiti. Dengan adanya penelitian ini dapat diketahui tingkat erosi, perencanaan konservasi tanah dan air, klasifikasi kemampuan lahan dan arahan penggunaan lahan di Kecamatan Baturiti.

Prediksi erosi menggunakan metode USLE (Universal Soil Loss Equation) untuk memperkirakan laju erosi yang terjadi dan juga untuk memperoleh gambaran dalam penentuan tindakan konservasi tanah dan air yang tepat pada suatu wilayah. Penentuan klasifikasi kemampuan lahan menggunakan metode Arsyad (1989) yaitu dengan mengklasifikasikan kemampuan lahan dengan menggolongkan kelas kemampuan lahan berdasarkan nilai dari faktor pembatas lahan yang selanjutnya disesuaikan dengan kriteria klasifikasi kemampuan lahan. Penentuan arahan penggunaan lahan menggunakan metode skoring dengan menggabungkan faktor lereng lapangan, kepekaan tanah terhadap erosi dan intensitas curah hujan harian. Pengambilan sampel tanah dilakukan dengan mengambil sebanyak 19 sampel tanah dari satuan unit lahan.

Hasil prediksi erosi pada setiap unit lahan di wilayah penelitian menunjukkan tingkat erosi sangat ringan seluas 11,70 ha (0,14 %), erosi ringan seluas 5.221,56 ha (64,20%), erosi sedang seluas 88,10 ha (1.08%), erosi berat seluas 616,20 ha (7,58%) dan erosi sangat berat seluas 2.195,39 ha (27,00%).Tindakan konservasi tanah dan air diperlukan pada unit lahan dengan nilai prediksi erosi melebihi nilai erosi yang dapat ditoleransikan sehingga nilai erosi bisa di bawah nilai erosi yang dapat ditoleransikan. Klasifikasi kemampuan lahan di wilayah penelitian terdiri dari kemampuan lahan kelas II dengan luas 1.489,39 ha (18,32%), kelas III seluas 827,39 ha (9,95%), kelas IV dengan luas 830,15 ha (10,21%), kelas VI seluas 1.373,79 ha (16,89 %), kelas VII seluas 1.453,92 ha (16,89 %), dan kelas VIII seluas 2.176,31 ha (26,76 %). Arahan penggunaan lahan untuk kawasan dalam hutan diarahkan untuk kawasan hutan lindung seluas 2.458,00 ha (30,22%). Arahan penggunaan lahan di luar kawasan hutan untuk kawasan lindung seluas 1.079,81 ha (13,27%), kawasan penyangga seluas 1.662,31 ha (20,44 %), kawasan budidaya tanaman tahunan seluas 844,86 ha (10,39 %) dan kawasan budidaya tanaman semusim seluas 2.087,97 ha (25,68 %).

(12)

ix

RINGKASAN

I Wayan Suarsana. Prediksi Erosi, Klasifikasi Kemampuan Lahan dan Arahan Penggunaan Lahan Di Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Dibawah bimbingan Prof. Dr. Ir. I Nyoman Merit, M. Agr dan Prof. Dr. Ir. I Wayan Sandi Adnyana, M.S.

Kecamatan Baturiti mengalami perkembangan jumlah penduduk yang mengakibatkan adanya alih fungsi lahan, dimana sebagian besar penggunaan lahan digunakan untuk pertanian. Adanya alih fungsi lahan akan dapat merusak lahan yang ada karena tidak sesuai dengan peruntukannya dan diperparah oleh tingginya inensitas curah hujan dan kemiringan lereng yang terjal sehingga dapat mengakibatkan erosi. Oleh sebab itu diperlukan tindakan konservasi tanah dan air akibat adanya alih fungsi lahan, tingginya intensitas curah hujan dan kemiringan lereng yang terjal.

Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi nilai erosi yang terjadi, merencanakan tindakan konservasi tanah dan air jika nilai prediksi erosi melampaui nilai erosi yang dapat ditoleransikan. Selain itu juga untuk mengklasifikasikan kemampuan lahan dan menentukan arahan penggunaan lahan yang tepat pada lahan agar besarnya nilai erosi dapat diminimalisir.

Prediksi erosi menggunakan metode USLE (Universal Soil Loss Equation). Penentuan klasifikasi kemampuan lahan menggunakan metode Arsyad (1989) yaitu dengan memperhitungkan nilai faktor pembatas lahan berupa faktor pembatas kemiringan lereng, kepekaan erosi, tingkat erosi, drainase, tekstur, permeabilitas, batuan dan ancaman banjir yang disesuaikan dengan kriteria klasifikasi kemampuan lahan. Penentuan arahan penggunaan lahan menggunakan metode skoring dengan menggabungkan faktor lereng lapangan, kepekaan tanah terhadap erosi dan intensitas curah hujan harian. Sampel tanah yang diambil sebanyak 19 sampel, yang diambil berdasarkan satuan yang telah ditentukan. Penentuan unit lahan ditentukan dengan cara menumpangtindihkan peta jenis tanah, penggunaan lahan dan kemiringan lereng. Data - data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer yang digunakan adalah sifat – sifat fisik tanah yang terdiri dari struktur, tekstur, permeabilitas, bahan organik, dan berat volume tanah. Parameter tersebut dianalisis di Laboratorium Tanah Universitas Udayana. Untuk parameter yang diamati dan diukur di lapangan meliputi panjang dan kemiringan lereng, kedalaman efektif tanah, jenis tanaman dan tindakan konservasi tanah yang ada di lapangan. Data sekunder yang diambil adalah data curah hujan rata – rata bulanan, jumlah hari hujan rata - rata bulanan dan rata – rata curah hujan maksimum 24 jam yang diperoleh dari stasiun pencatat curah hujan Kecamatan Baturiti dan stasiun pencatat curah hujan Candikuning. Peta jenis tanah, kemiringan lereng dan penggunaan lahan diperoleh dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Tabanan.

(13)

x

0,19 sampai 0,64. Nilai panjang dan kemiringan lereng (LS) berkisar antara 0,35 sampai 23,00. Selanjutnya nilai pengelolaan tanaman dan tindakan konservasi tanah (CP) yaitu sebesar 0,001 sampai 0,3.

Nilai prediksi erosi di Kecamatan Baturiti berkisar antara 0,18 ton/ha/tahun sampai 2.614,94 ton/ha/tahun, dengan kriteria sangat ringan sampai sangat berat. Erosi sangat ringan (6,16 ton/ha/tahun) terjadi pada unit lahan 3 dengan penggunaan lahan berupa hutan. Erosi ringan (0,18 sampai 15,96 ton/ha/tahun) terjadi pada unit lahan 1, 2, 13, 14, 16, 17, 18, dan 19 dengan penggunaan lahan berupa hutan dan sawah. Erosi sedang (23,11 ton/ha/tahun) terjadi pada unit lahan 12 dengan penggunaan lahan berupa sawah. Erosi berat (23,76 sampai 154,46 ton/ha/tahun) terjadi pada unit 8, 11, dan 15 dengan penggunaan lahan berupa kebun campuran dan sawah. Erosi sangat berat (316,65 sampai 2.616,94 ton/ha/tahun) terjadi pada unit lahan 4, 5, 6, 7, 9, dan 10 dengan penggunaan lahan berupa kebun campuran.

Nilai erosi yang dapat ditoleransikan (T) berkisar antara 19,86 sampai 50,53 ton/ha/tahun. Nilai prediksi erosi yang melampaui nilai erosi yang dapat ditoleransikan berada pada unit lahan 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12 dan 15 sehingga pada unit lahan tersebut harus dilakukan tindakan konservasi tanah dan air. Tindakan tersebut dilakukan agar nilai prediksi erosi yang terjadi bisa sama atau lebih kecil dari nilai erosi yang dapat ditoleransikan yaitu dengan cara penanaman tanaman dengan kerapatan tinggi, penanaman menurut kontur, teras bangku kontruksi baik dan penggunaan mulsa sisa tanaman.

Hasil analisis klasifikasi kemampuan lahan di Kecamatan Baturiti menunjukkan bahwa kemampuan lahan di Kecamatan Baturiti terdiri dari kelas II, III, IV, VI, VII dan VIII dengan faktor pembatas berupa kepekaan erosi, ancaman erosi, tekstur tanah, drainase dan Kemiringan lereng. Kemampuan lahan kelas IIe dengan luas 413,30 ha (5,09 %), kelas IIs terdapat pada unit lahan 11 dengan luas 98,78 ha (1,21%) dan kelas IIew dengan luas 977 ha (12,02 %). Kemampuan lahan kelas IIIe terdapat pada unit lahan 10 dengan luas 184,83 ha (2,27%) dan kelas IIIew terdapat pada unit lahan 18 dengan luas 624,56 ha (7,68%). Kemampuan lahan kelas IVe terdapat pada unit lahan 7, 9, dan 17 seluas 830,15 ha (10,21%). Kemampuan lahan kelas VIe terdapat pada unit lahan 3, 6, 13 dan 16 seluas 1.373,79 ha (16,89 %). Kemampuan lahan kelas VIIe pada unit lahan 2, 5, 12, dan 15 seluas 1.453,92 ha (16,89 %). Kemampuan lahan kelas VIIIe yaitu terdapat pada unit lahan 1 dan 4 seluas 2.176,31 ha (26,76 %).

(14)

xi

(15)

xii

DAFTAR ISI

Sampul Dalam ... i

Prasyarat Gelar ... ii

Lembar Persetujuan Pembimbing ... iii

Penetapan Panitia Penguji ... iv

Surat Pernyataan Bebas Plagiat ... v

Ucapan Terima kasih ... vi

Abstract ... viii

1.4. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II Tinjauan Pustaka ... 6

2.1. Prediksi Erosi.. ... 6

2.2. Perencanaan Konservasi Tanah dan Air ... 18

2.3. Klasifikasi Kemampuan Lahan ... 22

2.4. Arahan Penggunaan Lahan ... 24

BAB III Kerangaka Berpikir dan Konsep Penelitian ... 29

3.1. Kerangaka Berpikir ... 29

3.2. Konsep Penelitian ... 31

BAB IV Metode Penelitian ... 34

(16)

xiii

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 34

4.3. Sumber Data... 35

4.4. Bahan dan Instrumen Penelitian ... 36

4.5. Prosedur Penelitian ... 37

4.6. Analisis Data ... 44

4.6.1. Prediksi Erosi ... 44

4.6.2. Perencanaan Konservasi Tanah dan Air ... 50

4.6.3. Klasifikasi Kemampuan Lahan ... 51

4.6.4. Arahan Penggunaan Lahan ... 56

BAB V Hasil Penelitian ... 61

5.1. Prediksi Erosi... 62

5.1.1. Faktor Erosivitas Hujan (R) ... 62

5.1.2. Faktor Erodibilitas Tanah (K) ... 63

5.1.3. Faktor Panjang dan Kemiringan Lereng (LS) ... 65

5.1.4. Faktor Pengelolaan Tanaman (C) dan Pengelolaan Tanah (P) ... 67

5.1.5. Prediksi Erosi (A) ... 69

5.1.6. Erosi yang Dapat Ditoleransikan... 75

5.1.7. Perencanaan Konservasi Tanah dan Air ... 82

5.2. Klasifikasi Kemampuan Lahan ... 87

5.3. Arahan Penggunaan Lahan ... 91

BAB VI Pembahasan ... 97

6.1. Prediksi Erosi ... 97

6.2. Perencanaan Konservasi Air dan Tanah ... 106

6.3. Klasifikasi Kemampuan Lahan ... 111

6.4. Arahan Penggunaan Lahan ... 113

BAB VII Simpulan dan Saran ... 118

7.1. Simpulan ... 118

7.2. Saran ... 119

Daftar Pustaka ... 121

(17)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1. Tabel Satuan Unit lahan Daerah Penelitian ... 39

4.2. Kode Struktur Tanah ... 47

4.3. Kode Permeabilitas Tanah ... 47

4.4. Klasifikasi Erodibilitas Tanah ... 47

4.5. Penilaian LS Berdasarkan Kelas Kemiringan Lereng ... 48

4.6. Kelas Laju Erosi ... 49

4.7. Kriteria Klasifikasi Kemampuan Lahan ... 56

4.8. Skor Penetapan Arahan Penggunaan Lahan ... 60

5.1. Faktor Erosivitas Hujan (R) Selama 7 Tahahun (2009 – 2015) di Stasiun Baturiti ... 61

5.2. Faktor Erosivitas Hujan (R) Selama 7 Tahahun (2009 – 2015) di Stasiun Candikuning ... 62

5.3. Nilai Erodibilitas Tanah (K) di Kecamatan Baturiti ... 64

5.4. Nilai Faktor Panjang dan Kemiringan Lereng (LS) di Kecamatan Baturiti ... 66

5.5. Nilai Faktor Pengelolaan Tanaman (C) dan Pengelolaan Tanah (P) di Kecamatan Baturiti ... 68

5.6. Prediksi Erosi Rata – Rata Tahunan di Kecamatan Baturiti... 70

5.7. Erosi yang Dapat Ditoleransikan (T) di Kecamatan Baturiti ... 76

(18)

xv

5.9. Perencanaan Penggunaan Lahan dan Konservasi Tanah dan Air di

Kecamatan Baturiti ... 83

5.10. Prediksi Erosi (A) Setelah Perencanaan Penggunaan Lahan dan Konservasi Tanah dan Air di Kecamatan Baturiti ... 85

5.11. Kelas Kemampuan Lahan di Kecamatan Baturiti ... 88

5.12. Arahan Penggunaan Lahan di Kecamatan Baturiti ... 92

(19)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

3.1 Bagan Kerangka Berfikir ... 30

3.2. Konsep Penelitian ... 33

4.1. Peta Lokasi Penelitian ... 38

4.2. Peta Unit Lahan ... 40

4.3. Bagan Alir Prosedur Penelitian ... 43

5.1. Peta Tingkat Erosi Kecamatan Baturiti ... 71

5.2. Peta Klasifikasi Kemampuan Lahan Kecamatan Baturiti ... 90

(20)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Nilai Faktor C untuk Berbagai Jenis Tanaman dan Pengelolaan

tanam di Indonesia ... 126

2. Nilai Faktor P untuk Berbagai Tindakan Konservasi Tanah di

Indonesia... 127

3. Nilai Faktor Kedalaman Tanah Ditentukan Berdasarkan Tabel Nilai

Faktor Kedalaman Beberapa Sub Order Tanah ... 128

4. Data Curah Hujan, Hari Hujan dan Curah Hujan Maximum 24 jam

di Stasiun Baturiti dan Candikuning ... 129 5. Hasil Analisis Tanah ... 132

6. Kemampuan Lahan Berdasarkan Faktor Pembatas di Kecamatan

(21)

i

ABSTRACT

PREDICTION EROSION, LAND CAPABILITY CLASSIFICATION AND PROPOSED LAND USE IN BATURITI DISTRICT, TABANAN REGENCY,

BALI PROVINCE.

Land resource damage caused by the land conversion and land use without regard to principles of conservation of soil and water. The damage resulted in the erosion is very high. Changes in land use without regard to principles of conservation of soil and water is currently happening in Baturiti District. Given this research can determine the level of erosion, soil and water conservation planning, land capability classification and proposed land use in Baturiti District.

Erosion prediction using USLE (Universal Soil Loss Equation) to estimate the rate of erosion and also to get an idea the determination of soil and water conservation measures appropriate to the region. Determination of the land capability classification method Arsyad (1989) is by classifying land capability to classify land capability class based on the value of the limiting factor of land that is adjusted with land capability classification criteria. Determining of the proposed land use using the scoring method by combining the slope factor of the field, the soil sensitivity of the against erosion and the intensity of daily rainfall. Soil sampling is done by taking a total of 19 soil samples from a unit of land.

The prediction results on each unit of land erosion in the area showed the level of erosion is very light covering an area of 11,70 ha (0,14%), mild erosion area of 5.221,56 ha (64,20%), erosion was an area of 88,10 ha (1,08 %), severe erosion area of 616.20 ha (7,58%) and very severe erosion area of 2.195,39 ha (27,00%). Soil and water conservation measures required on land units with erosion prediction value exceeds the value erosion that can be tolerated so that the value could be below the value erosion erosion can be tolerated. Capability classification of the land in the study area consists of land capability class II with an area of 1489,39 ha (18,32%), class III area of 827,39 ha (9,95%), class IV with an area of 830.15 ha (10, 21%), class VI area of 1.373,79 ha (16.89%), class VII covering 1.453,92 ha (16,89%), class VIII covering an area of 2.176,31 ha (26,76%). Tutorial use of land for the forest department is directed to the protected forest area covering an area of 2.458,00 ha (30,22%). Tutorial use of land outside the forest area to protected area 1079.81 ha (13,27%), a buffer zone covering an area of 1.662,31 ha (20,44%), annual crop cultivation area covering an area of 844.86 ha (10.39%) and seasonal crops cultivation area covering an area of 2.087,97 ha (25,68%).

(22)

ii

ABSTRAK

PREDIKSI EROSI, KLASIFIKASI KEMAMPUAN LAHAN DAN ARAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN BATURITI,

KABUPATEN TABANAN, PROVINSI BALI.

Terjadinya kerusakan sumber daya lahan diakibatkan oleh adanya alih fungsi lahan dan penggunaan lahan tanpa memperhatikan kaidah konservasi tanah dan air. Kerusakan tersebut mengakibatkan terjadinya erosi yang sangat tinggi. Perubahan penggunaan lahan tanpa memperhatikan kaidah konservasi tanah dan air saat ini terjadi di Kecamatan Baturiti. Dengan adanya penelitian ini dapat diketahui tingkat erosi, perencanaan konservasi tanah dan air, klasifikasi kemampuan lahan dan arahan penggunaan lahan di Kecamatan Baturiti.

Prediksi erosi menggunakan metode USLE (Universal Soil Loss Equation) untuk memperkirakan laju erosi yang terjadi dan juga untuk memperoleh gambaran dalam penentuan tindakan konservasi tanah dan air yang tepat pada suatu wilayah. Penentuan klasifikasi kemampuan lahan menggunakan metode Arsyad (1989) yaitu dengan mengklasifikasikan kemampuan lahan dengan menggolongkan kelas kemampuan lahan berdasarkan nilai dari faktor pembatas lahan yang selanjutnya disesuaikan dengan kriteria klasifikasi kemampuan lahan. Penentuan arahan penggunaan lahan menggunakan metode skoring dengan menggabungkan faktor lereng lapangan, kepekaan tanah terhadap erosi dan intensitas curah hujan harian. Pengambilan sampel tanah dilakukan dengan mengambil sebanyak 19 sampel tanah dari satuan unit lahan.

Hasil prediksi erosi pada setiap unit lahan di wilayah penelitian menunjukkan tingkat erosi sangat ringan seluas 11,70 ha (0,14 %), erosi ringan seluas 5.221,56 ha (64,20%), erosi sedang seluas 88,10 ha (1.08%), erosi berat seluas 616,20 ha (7,58%) dan erosi sangat berat seluas 2.195,39 ha (27,00%).Tindakan konservasi tanah dan air diperlukan pada unit lahan dengan nilai prediksi erosi melebihi nilai erosi yang dapat ditoleransikan sehingga nilai erosi bisa di bawah nilai erosi yang dapat ditoleransikan. Klasifikasi kemampuan lahan di wilayah penelitian terdiri dari kemampuan lahan kelas II dengan luas 1.489,39 ha (18,32%), kelas III seluas 827,39 ha (9,95%), kelas IV dengan luas 830,15 ha (10,21%), kelas VI seluas 1.373,79 ha (16,89 %), kelas VII seluas 1.453,92 ha (16,89 %), dan kelas VIII seluas 2.176,31 ha (26,76 %). Arahan penggunaan lahan untuk kawasan dalam hutan diarahkan untuk kawasan hutan lindung seluas 2.458,00 ha (30,22%). Arahan penggunaan lahan di luar kawasan hutan untuk kawasan lindung seluas 1.079,81 ha (13,27%), kawasan penyangga seluas 1.662,31 ha (20,44 %), kawasan budidaya tanaman tahunan seluas 844,86 ha (10,39 %) dan kawasan budidaya tanaman semusim seluas 2.087,97 ha (25,68 %).

(23)

iii

RINGKASAN

I Wayan Suarsana. Prediksi Erosi, Klasifikasi Kemampuan Lahan dan Arahan Penggunaan Lahan Di Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Dibawah bimbingan Prof. Dr. Ir. I Nyoman Merit, M. Agr dan Prof. Dr. Ir. I Wayan Sandi Adnyana, M.S.

Kecamatan Baturiti mengalami perkembangan jumlah penduduk yang mengakibatkan adanya alih fungsi lahan, dimana sebagian besar penggunaan lahan digunakan untuk pertanian. Adanya alih fungsi lahan akan dapat merusak lahan yang ada karena tidak sesuai dengan peruntukannya dan diperparah oleh tingginya inensitas curah hujan dan kemiringan lereng yang terjal sehingga dapat mengakibatkan erosi. Oleh sebab itu diperlukan tindakan konservasi tanah dan air akibat adanya alih fungsi lahan, tingginya intensitas curah hujan dan kemiringan lereng yang terjal.

Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi nilai erosi yang terjadi, merencanakan tindakan konservasi tanah dan air jika nilai prediksi erosi melampaui nilai erosi yang dapat ditoleransikan. Selain itu juga untuk mengklasifikasikan kemampuan lahan dan menentukan arahan penggunaan lahan yang tepat pada lahan agar besarnya nilai erosi dapat diminimalisir.

Prediksi erosi menggunakan metode USLE (Universal Soil Loss Equation). Penentuan klasifikasi kemampuan lahan menggunakan metode Arsyad (1989) yaitu dengan memperhitungkan nilai faktor pembatas lahan berupa faktor pembatas kemiringan lereng, kepekaan erosi, tingkat erosi, drainase, tekstur, permeabilitas, batuan dan ancaman banjir yang disesuaikan dengan kriteria klasifikasi kemampuan lahan. Penentuan arahan penggunaan lahan menggunakan metode skoring dengan menggabungkan faktor lereng lapangan, kepekaan tanah terhadap erosi dan intensitas curah hujan harian. Sampel tanah yang diambil sebanyak 19 sampel, yang diambil berdasarkan satuan yang telah ditentukan. Penentuan unit lahan ditentukan dengan cara menumpangtindihkan peta jenis tanah, penggunaan lahan dan kemiringan lereng. Data - data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer yang digunakan adalah sifat – sifat fisik tanah yang terdiri dari struktur, tekstur, permeabilitas, bahan organik, dan berat volume tanah. Parameter tersebut dianalisis di Laboratorium Tanah Universitas Udayana. Untuk parameter yang diamati dan diukur di lapangan meliputi panjang dan kemiringan lereng, kedalaman efektif tanah, jenis tanaman dan tindakan konservasi tanah yang ada di lapangan. Data sekunder yang diambil adalah data curah hujan rata – rata bulanan, jumlah hari hujan rata - rata bulanan dan rata – rata curah hujan maksimum 24 jam yang diperoleh dari stasiun pencatat curah hujan Kecamatan Baturiti dan stasiun pencatat curah hujan Candikuning. Peta jenis tanah, kemiringan lereng dan penggunaan lahan diperoleh dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Tabanan.

(24)

iv

0,19 sampai 0,64. Nilai panjang dan kemiringan lereng (LS) berkisar antara 0,35 sampai 23,00. Selanjutnya nilai pengelolaan tanaman dan tindakan konservasi tanah (CP) yaitu sebesar 0,001 sampai 0,3.

Nilai prediksi erosi di Kecamatan Baturiti berkisar antara 0,18 ton/ha/tahun sampai 2.614,94 ton/ha/tahun, dengan kriteria sangat ringan sampai sangat berat. Erosi sangat ringan (6,16 ton/ha/tahun) terjadi pada unit lahan 3 dengan penggunaan lahan berupa hutan. Erosi ringan (0,18 sampai 15,96 ton/ha/tahun) terjadi pada unit lahan 1, 2, 13, 14, 16, 17, 18, dan 19 dengan penggunaan lahan berupa hutan dan sawah. Erosi sedang (23,11 ton/ha/tahun) terjadi pada unit lahan 12 dengan penggunaan lahan berupa sawah. Erosi berat (23,76 sampai 154,46 ton/ha/tahun) terjadi pada unit 8, 11, dan 15 dengan penggunaan lahan berupa kebun campuran dan sawah. Erosi sangat berat (316,65 sampai 2.616,94 ton/ha/tahun) terjadi pada unit lahan 4, 5, 6, 7, 9, dan 10 dengan penggunaan lahan berupa kebun campuran.

Nilai erosi yang dapat ditoleransikan (T) berkisar antara 19,86 sampai 50,53 ton/ha/tahun. Nilai prediksi erosi yang melampaui nilai erosi yang dapat ditoleransikan berada pada unit lahan 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12 dan 15 sehingga pada unit lahan tersebut harus dilakukan tindakan konservasi tanah dan air. Tindakan tersebut dilakukan agar nilai prediksi erosi yang terjadi bisa sama atau lebih kecil dari nilai erosi yang dapat ditoleransikan yaitu dengan cara penanaman tanaman dengan kerapatan tinggi, penanaman menurut kontur, teras bangku kontruksi baik dan penggunaan mulsa sisa tanaman.

Hasil analisis klasifikasi kemampuan lahan di Kecamatan Baturiti menunjukkan bahwa kemampuan lahan di Kecamatan Baturiti terdiri dari kelas II, III, IV, VI, VII dan VIII dengan faktor pembatas berupa kepekaan erosi, ancaman erosi, tekstur tanah, drainase dan Kemiringan lereng. Kemampuan lahan kelas IIe dengan luas 413,30 ha (5,09 %), kelas IIs terdapat pada unit lahan 11 dengan luas 98,78 ha (1,21%) dan kelas IIew dengan luas 977 ha (12,02 %). Kemampuan lahan kelas IIIe terdapat pada unit lahan 10 dengan luas 184,83 ha (2,27%) dan kelas IIIew terdapat pada unit lahan 18 dengan luas 624,56 ha (7,68%). Kemampuan lahan kelas IVe terdapat pada unit lahan 7, 9, dan 17 seluas 830,15 ha (10,21%). Kemampuan lahan kelas VIe terdapat pada unit lahan 3, 6, 13 dan 16 seluas 1.373,79 ha (16,89 %). Kemampuan lahan kelas VIIe pada unit lahan 2, 5, 12, dan 15 seluas 1.453,92 ha (16,89 %). Kemampuan lahan kelas VIIIe yaitu terdapat pada unit lahan 1 dan 4 seluas 2.176,31 ha (26,76 %).

(25)

v

(26)

vi

DAFTAR ISI

Sampul Dalam ... i

Prasyarat Gelar ... ii

Lembar Persetujuan Pembimbing ... iii

Penetapan Panitia Penguji ... iv

Surat Pernyataan Bebas Plagiat ... v

Ucapan Terima kasih ... vi

Abstract ... viii

1.4. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II Tinjauan Pustaka ... 6

2.1. Prediksi Erosi.. ... 6

2.2. Perencanaan Konservasi Tanah dan Air ... 18

2.3. Klasifikasi Kemampuan Lahan ... 22

2.4. Arahan Penggunaan Lahan ... 24

BAB III Kerangaka Berpikir dan Konsep Penelitian ... 29

3.1. Kerangaka Berpikir ... 29

3.2. Konsep Penelitian ... 31

BAB IV Metode Penelitian ... 34

(27)

vii

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 34

4.3. Sumber Data... 35

4.4. Bahan dan Instrumen Penelitian ... 36

4.5. Prosedur Penelitian ... 37

4.6. Analisis Data ... 44

4.6.1. Prediksi Erosi ... 44

4.6.2. Perencanaan Konservasi Tanah dan Air ... 50

4.6.3. Klasifikasi Kemampuan Lahan ... 51

4.6.4. Arahan Penggunaan Lahan ... 56

BAB V Hasil Penelitian ... 61

5.1. Prediksi Erosi... 62

5.1.1. Faktor Erosivitas Hujan (R) ... 62

5.1.2. Faktor Erodibilitas Tanah (K) ... 63

5.1.3. Faktor Panjang dan Kemiringan Lereng (LS) ... 65

5.1.4. Faktor Pengelolaan Tanaman (C) dan Pengelolaan Tanah (P) ... 67

5.1.5. Prediksi Erosi (A) ... 69

5.1.6. Erosi yang Dapat Ditoleransikan... 75

5.1.7. Perencanaan Konservasi Tanah dan Air ... 82

5.2. Klasifikasi Kemampuan Lahan ... 87

5.3. Arahan Penggunaan Lahan ... 91

BAB VI Pembahasan ... 97

6.1. Prediksi Erosi ... 97

6.2. Perencanaan Konservasi Air dan Tanah ... 106

6.3. Klasifikasi Kemampuan Lahan ... 111

6.4. Arahan Penggunaan Lahan ... 113

BAB VII Simpulan dan Saran ... 118

7.1. Simpulan ... 118

7.2. Saran ... 119

Daftar Pustaka ... 121

(28)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1. Tabel Satuan Unit lahan Daerah Penelitian ... 39

4.2. Kode Struktur Tanah ... 47

4.3. Kode Permeabilitas Tanah ... 47

4.4. Klasifikasi Erodibilitas Tanah ... 47

4.5. Penilaian LS Berdasarkan Kelas Kemiringan Lereng ... 48

4.6. Kelas Laju Erosi ... 49

4.7. Kriteria Klasifikasi Kemampuan Lahan ... 56

4.8. Skor Penetapan Arahan Penggunaan Lahan ... 60

5.1. Faktor Erosivitas Hujan (R) Selama 7 Tahahun (2009 – 2015) di Stasiun Baturiti ... 61

5.2. Faktor Erosivitas Hujan (R) Selama 7 Tahahun (2009 – 2015) di Stasiun Candikuning ... 62

5.3. Nilai Erodibilitas Tanah (K) di Kecamatan Baturiti ... 64

5.4. Nilai Faktor Panjang dan Kemiringan Lereng (LS) di Kecamatan Baturiti ... 66

5.5. Nilai Faktor Pengelolaan Tanaman (C) dan Pengelolaan Tanah (P) di Kecamatan Baturiti ... 68

5.6. Prediksi Erosi Rata – Rata Tahunan di Kecamatan Baturiti... 70

5.7. Erosi yang Dapat Ditoleransikan (T) di Kecamatan Baturiti ... 76

(29)

ix

5.9. Perencanaan Penggunaan Lahan dan Konservasi Tanah dan Air di

Kecamatan Baturiti ... 83

5.10. Prediksi Erosi (A) Setelah Perencanaan Penggunaan Lahan dan Konservasi Tanah dan Air di Kecamatan Baturiti ... 85

5.11. Kelas Kemampuan Lahan di Kecamatan Baturiti ... 88

5.12. Arahan Penggunaan Lahan di Kecamatan Baturiti ... 92

(30)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

3.1 Bagan Kerangka Berfikir ... 30

3.2. Konsep Penelitian ... 33

4.1. Peta Lokasi Penelitian ... 38

4.2. Peta Unit Lahan ... 40

4.3. Bagan Alir Prosedur Penelitian ... 43

5.1. Peta Tingkat Erosi Kecamatan Baturiti ... 71

5.2. Peta Klasifikasi Kemampuan Lahan Kecamatan Baturiti ... 90

(31)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Nilai Faktor C untuk Berbagai Jenis Tanaman dan Pengelolaan

tanam di Indonesia ... 126

2. Nilai Faktor P untuk Berbagai Tindakan Konservasi Tanah di

Indonesia... 127

3. Nilai Faktor Kedalaman Tanah Ditentukan Berdasarkan Tabel Nilai

Faktor Kedalaman Beberapa Sub Order Tanah ... 128

4. Data Curah Hujan, Hari Hujan dan Curah Hujan Maximum 24 jam

di Stasiun Baturiti dan Candikuning ... 129 5. Hasil Analisis Tanah ... 132

6. Kemampuan Lahan Berdasarkan Faktor Pembatas di Kecamatan

Referensi

Dokumen terkait

Jual Obat Kencing Bernanah Di Apotik ~ Kelamin bernanah merupakan suatau gejala penyakit bagi kebanyakan orang menjadi hal yang sangat ditakuti,penyakit ini sering dikira

Walaupun elektroda GOD/EPKT pada penelitian ini memiliki kinerja optimum pada suhu tinggi dengan nilai energi aktivasi yang cukup baik, elektroda GOD/EPKT tersebut

Tujuan penelitian ini sesuai dengan rumusan masalah di atas adalah untuk mengetahui adanya perbedaan hasil belajar matematika antara siswa kelas VII SMP Masehi Temanggung

Berdasarkan hasil analisis deskriptif statistik, maka berikut didalam tabel akan ditampilkan karakteristik sampel yang digunakan didalam penelitian ini meliputi:

meninjau dan menyesuaikan tarif retribusi kebersihan yang telah diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Buleleng Nomor 2 tahun 1995 tentang Retribusi

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengatasi masalah di atas dengan tujuan untuk memodelkan dan merancang pengendali kecepatan MASTS dengan kendali LQR agar MASTS

Biji pada gelas 1A akan mengalami perkecambahan yang lebih cepat danlebih baik karena merupakan suhu optimum bagi pertumbuhan tanaman; biji pada gelas 1B mengalami