• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU). Pada tahun 2012 First Travel mengklaim telah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU). Pada tahun 2012 First Travel mengklaim telah"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1

1.1. Latar Belakang Penelitian

Salah satu agen perjalanan yaitu PT. First Anugerah Karya Wisata atau sering disebut First Travel. First Travel terdaftar sebagai Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU). Pada tahun 2012 First Travel mengklaim telah memberangkatkan 800-900 orang dengan menggunakan paket seharga Rp. 23 juta. Setahun berikutnya ketika meluncurkan paket murah seharga Rp. 13,5 juta agen ini memberangkatkan 3.600 orang. Pada tahun 2014 First Travel mampu memberangkatkan 15.700 orang, pada tahun 2015 sudah memberangkatkan jamaah umroh sebanyak 35.000 orang dan pada tahun 2016 mereka mengklaim telah memberangkatkan 40.000 orang yang berangkat umrah. Pada tahun 2017 mereka menawarkan lagi paket umrah murah seharga Rp. 14,3 juta, sedangkan Kementrian Agama dan Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia menetapkan biaya minimal standar umrah sekitar Rp. 22 juta per orang.

Pada bulan Maret 2017 kisruh penyelenggaraan umrah oleh First travel mulai mengemuka saat terjadi kegagalan pemberangkatan jemaah umrah. Pada saat itu jemaah diinapkan di hotel sekitar Bandara Soekarno Hatta, sehingga membuat Kemenag melakukan klarifikasi, investigasi, advokasi hingga mediasi dengan jemaah.

(2)

Diduga melakukan penipuan, pada bulan Juli 2017 Satuan Tugas Waspada Investasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memerintahkan First Travel untuk menghentikan penjualan paket promonya dikarenakan ada indikasi investasi illegal dan penghimpunan dana masyarakat tanpa izin. Selain itu, izin PPIU untuk Fisrt Travel dicabut karena Kemenag menilainya terlah melanggar Pasal 65 huruf a Peraturan Pemerintah Nomor 79 tahun 2012 tentang pelaksanaan UU 13/2008 Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji. (https://tirto.id/cara-first-travel-menipu- jemaah-umrah-cumq)

Penyidik Mabes Polri bersama Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menelusuri aliran dana rekening pemilik First Travel.

Menurut polisi, jumlah korban yang belum diberangkatkan First Travel sebanyak 58.682 orang, mereka adalah calon jemaah yang telah membayar paket promo Rp.

14,3 juta dalam periode Desember 2016 hingga Mei 2017. Kerugian dari paket saja sebesar Rp. 839.152.600.000, selain itu sejumlah calon jemaah diminta membayar carter pesawat sebesar Rp. 2,5juta sehingga jumlah penambahan sebesar Rp. 9.547.500.000 dan jika di total menjadi Rp. 848.700.100.000. jumlah tersebut belum termasuk utang-utang yang belum di bayar First Travel ke sejumlah pihak. First Travel belum membayar provider tiket penerbangan sebesar Rp. 85 miliar, tiga hotel di Mekkah dan Madinah sebesar Rp. 24 miliar, serta pada provider visa untuk menyiapkan visa jemaah sebesar Rp. 9,7 miliar, pada kantor pajak sebesar Rp. 314.934.000 juta dan karyawan First Travel sebesar Rp.

645.319.000. Setelah ditelusuri PPATK, Rekening yang menampung uang perjalanan umrah yang telah disetorkan puluhan ribu jemaah saat dibekukan saldo

(3)

tersebut hanya Rp. 1,3 juta, serta menemukan adanya sisa asset milik bos agen perjalanan umrah First Travel sebesar Rp. 7 miliar dalam 50 rekening dan dalam bentuk asuransi. Aliran dana jemaah ini selain untuk kepentingan bisnis perjalanan umrah dan haji, dana ini digunakan untuk investasi bisnis dan kepentingan pribadi Andika Surachman (pemilik First Travel), Anniesa Hasibuan (istri pemilik First Travel) dan Siti Nuraidah Hasibuan (direktur keuangan First Travel). (http://nasional.kompas.com/read/2017/08/30/07132131)

Selain kasus first travel, penyelewengan manajer terjadi pada PT. Medina Zein Global Travelindo (MZ Tour Travels). Hermansyah selaku manajer operasional yang dipercaya oleh pemilik Travel ini melakukan tindak penipuan dengan cara memalsukan tiket dan visa jamaah yang hendak berangkat ibadah Haji dan memalsukan dokumen vendor-vendor yang bekerjasama tanpa sepengetahuan Direktur. Kasus ini terungkap ketika calon jamaah melakukan pemeriksaan tiket di Bandara Soekarno Hatta. 79 jamaah yang akan berangkat tetapi hanya 21 jamaah yang dapat berangkat dikarenakan 58 jamaah lainnya mendapatkan tiket palsu sehingga jamaah tersebut diinapkan di hotel bandara dan perusahaan mengalami kerugian kurang lebih 10 milyar.

(https://www.kapanlagi.com/showbiz/selebriti/begini-kronologis-adik-ayu-azhari- kena-tipu-karyawan-hingga-10-miliar-7017f5.html)

Kinerja manajerial merupakan suatu kinerja individu dalam kegiatan- kegiatan manajerial. Kinerja merupakan faktor penting untuk mengukur efektifitas dan evisiensi organisasi. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja manajerial seperti faktor pribadi, kepemimpinan, kelompok, dan situasional. Pada

(4)

fenomena di atas, ada beberapa hal berkaitan dengan faktor yang mempengaruhi kinerja manajerial seperti pihak First Travel menggunakan keahlian dalam menarik minat pelanggan namun tidak didukung komitmen yang kuat untuk sepenuhnya berhasil memberangkatkan seluruh pelanggan. Setelah memiliki banyak cabang di beberapa daerah, pemimpin yang seharusnya mampu membawa anggota organisasinya/ pegawainya menjadi lebih baik dan bertanggung jawab, justru membawa efek buruk bagi anggota perusahaannya, serta uang yang diperoleh dari pelanggannya digunakan untuk kepentingan pribadi. Selain itu, pegawai First travel tidak menerima gaji dan bonus seperti yang dijanjikan pemilik First Travel setelah mengumpulkan pelanggan umrah.

Dalam mempertahankan dan mengembangkan suatu usaha, manajer sangat memerlukan alat yang dapat membantu dalam perencanaan dan pengalokasian sumber daya yang terbatas. Salah satu alat yang dapat dpergunakan untuk membantu perencanaan, koordinasi dan penilaian kinerja adalah anggaran. Proses penyusunan anggaran pada dasarnya merupakan proses penetapan peran dimana setiap manajer didalam organisasi diberi peran untuk melaksanakan kegiatan pencapaian sasaran yang ditetapkan oleh anggaran. Sehingga proses dalam penyusunan anggaran melibatkan berbagai tingkatan manajemen baik itu manajemen tingkat atas (top level management) sampai manajemen tingkat bawah (lower level management). Siegel (1989) menyatakan bahwa anggaran mempunyai dampak langsung terperilaku manusia, terutama bagi orang yang terlibat langsung dalam proses penyusunan/perancangan anggaran.

(5)

Selain itu, untuk menghasilkan sebuah anggaran yang efektif, manajer membutuhkan kemampuan untuk memprediksi masa depan dengan mempertimbangkan berbagai faktor, seperti faktor lingkungan. Faktor lingkungan yang banyak mempengaruhi. Seorang manajer dituntut untuk mampu memprediksi hal-hal dimasa yang akan datang serta memperoleh informasi- informasi yang relevan demi pengambilan keputusan, sebab ketidakmampuan seorang manajer dalam memprediksi faktor-faktor sosial maupun fisik yang tidak pasti akan berdampak pada kondisi kinerja perusahaan tersebut yang mana kemampuan bersaingnya dengan perusahaan lain akan kurang efektif yang diakibatkan oleh ketidakselarasan antara strategi dan anggaran yang telah dibuat dengan kondisi yang terjadi pada masa yang akan datang.

Berdasarkan peneliti terdahulu faktor yang mempengaruhi kinerja manajerial adalah anggaran yang diteliti oleh Ni Putu Mia dan I Nyoman Wijana, 2015; Candra Sinuraya, 2009; Dewa Ayu Made dan I Wayan Pradnyantha, 2015;

M.Nursidin, 2008; Pramesthiningtyas, 2011; S.Sumarno, 2005; Hariyanti dan Nasir, 2002; Elinda Yuniar Putri, 2015.

1. Desentralisasi yang diteliti oleh Dwiandra, 2012; Singgih Herdiansyah, 2012; Evie Ratnasari, 2005; Putu Eka, Edy Sujana, dan Desak Nyoman, 2015.

2. Komitmen organisasi yang diteliti oleh Pramesthiningtyas, 2011; S.

Sumarno, 2005; Hariyanti dan Nasir, 2002; Tunti dan Maria Elerina, 2013;

Dewa Ayu Made dan I Wayan Pradnyantha, 2015; Elinda Yuniar Putri, 2015.

(6)

3. Motivasi yang diteliti oleh M. Nursidin, 2008; Pramesthiningtyas, 2011; C.

Mutiara dan Nimas Ayu, 2010; Tunti dan Maria Elerina, 2013.

4. Ketidakpastian lingkungan yang diteliti oleh Dwiandra, 2012; Singgih Herdiansyah, 2012; Putu Eka, Edy Sujana dan Desak Nyoman, 2015; Intan Nur Rahmah, 2011; Nindhy Frestilia, 2013; Rahmiyati, 2014; E. Yuniar Putri, 2015.

5. Informasi system akuntansi manajemen yang diteliti oleh Dwiandra, 2012;

Singgih Herdiansyah, 2012; Evie Ratnasari, 2005; Putu Eka, Edy Sujana dan Desak Nyoman, 2015; Intan Nur Rahmah, 2011; Nindhy Frestilia, 2013; Rahmiyati, 2014.

6. Total Quality Management (TQM) yang diteliti oleh Narsa dan Yuniawati, 2003; Mardiyah dan Listianingsih, 2005; Yudi Kurniawan Lastanto, 2009;

Dewi Maya Sari, 2009.

7. Kepuasan kerja yang diteliti oleh C. Mutiara dan Nimas Ayu, 2010; Tunti dan Maria Elerina, 2013.

8. Gaya kepemimpinan yang diteliti oleh S.Sumarno, 2005; C. Mutiara dan Nimas Ayu, 2010.

9. Penilaian kinerja yang diteliti oleh Narsa dan Yuniawati, 2003; Mardiyah dan Listianingsih, 2005; Yudi Kurniawan Lastanto, 2009.

10. Penghargaan yang diteliti oleh Narsa dan Yuniawati, 2003; Mardiyah dan Listianingsih, 2005; Yudi Kurniawan Lastanto, 2009.

(7)

faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja manajerial total quality managemenketidakpastian lingkunganmotivasikomitmen organisasidesentralisasi vv

v

xv

x

xvv

xv

v vvv

vv v

no 20121

faktor yang mempengaruhi kinerja manajerial informasi sistem akuntansi manajemen vv Singgih Herdiansyah

v

judultahunpeneliti v

anggaran Pengaruh Anggaran Partisipatif terhadap kinerja manajerial melalui kesenjangan anggaran dan motivasi kerja pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial, melalui komitmen organisasi dan motivasi sebagai variabel intervening pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajer pengaruh komitmen organisasi dan gaya kepemimpinan terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial

Pengaruh Interaksi Ketidakpastian Lingkungan, Desentralisasi, dan Agregat Informasi Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja Manajer

Dwiandra Evie Ratnasari

Pengaruh Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen dan Desentralisasi terhadap Kinerja Manajerial dengan ketidakpastian lingkungan sebagai Variabel Moderating Pengaruh Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja Manajerial dengan Desentralisasi sebagai Variabel Moderating pengaruh karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen, desentralisasi dan ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial pengaruh partisipasi penganggaran pada kinerja manajerial pengaruh penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial: peran kecukupan anggaran dan komitmen organisasi sebagai variabel intervening

Hariyanti dan Nasir10

Ni Putu Mia dan I nyoman Wijana9

S. Sumarno8

Candra Sinuraya7

Pramesthiningtyas6

22012 2005 2015 2008M. Nursidin5

Putu Eka, Edy Sujana, Desak Nyoman4

3 2011 2009 2005 2015 2002

kepuasan kerjagaya kepemimpinanprenilaian kinerjapenghargaan v

(8)

19Nindhy Frestilia pengaruh pemanfaatan teknologi informasi, karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen dan ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial

2013vv xv

x xv

v v

v

vv

vv

v pengaruh interaksi antara Total Quality Management dengan sistem pengukuran kinerja dan sistem penghargaan terhadap kinerja manajerial pengaruh sistem pengukuran kinerja, sistem reward dan profit center terhadap hubungan antara total quality management dengan kinerja manajerial pengaruh total quality management, sistem penghargaan dan sistem pengukuran kinerja terhadap kinerja manajerial pengaruh penerapan total quality management terhadap kinerja manajerial

Mardiyah dan Listianingsih

pengaruh motivasi, gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja terhadap kinerja manajerial analisis pengaruh kepuasan kerja, komitmen organisasi dan motivasi terhadap kinerja manajerial pengaruh partisipasi penganggaran dan komitmen organisasi pada kinerja manajerial pengaruh ketidakpastian lingkungan dan lingkup sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial

Intan Nur Rahmah18

Dewi Maya Sari17

Yudi Kurniawan Lastanto16

15

Narsa dan Yuniawati14

13

Tunti dan Maria Elerina12 Dewa Ayu Made dan I Wayan Pradnyantha

C. Mutiara dan Nimas Ayu11 20092010 2011 pengaruh total quality management dan ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerialRahmiyati2020142013 2015 2003 2005 2009

vv v vv vv vv

(9)

1. Ni Putu Mia dan I Nyoman Wijana (2015) melakukan penelitian mengenai pengaruh partisipasi penganggaran pada kinerja manajerial. Hasilnya menunjukkan bahwa partisipasi penganggaran berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial.

2. Candra Sinuraya (2009) melakukan penelitian mengenai pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial. Hasilnya menunjukkan bahwa penyusunan anggaran tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial.

3. Dewa Ayu Made dan I Wayan Pradnyantha (2015) melakukan penelitian mengenai pengaruh partisipasi penganggaran dan komitmen organisasi pada kinerja manajerial. Hasilnya menunjukkan bahwa penyusunan penganggaran berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial.

4. Nindhy Frestilia (2013) melakukan penelitian mengenai pengaruh pemanfaatan teknologi informasi, karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen dan ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial.

Hasilnya menunjukkan bahwa variabel ketidakpastian lingkungan berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial.

5. Intan Nur Rahmah (2011) melakukan penelitian mengenai pengaruh ketidakpastian lingkungan dan lingkup sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial. Hasilnya menunjukkan bahwa ketidakpastian lingkungan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial.

6. Rahmiyati (2014) melakukan penelitian mengenai pengaruh TQM dan ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial. Hasilnya

(10)

menunjukkan bahwa ketidakpastian lingkungan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Elinda Yuniar Putri (2015) dengan judul “Pengaruh Partisipasi Anggaran, Komitmen Organisasi Dan Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Kinerja Manajerial”. Adapun perbedaan dari penelitian sebelumnya adalah dalam jumlah variable dan studi empirisnya. Pada penelitian Elinda (2015) variabelnya lebih banyak (partisipasi anggaran, komitmen organisasi, dan ketidakpastian lingkungan) sedangkan penelitian ini hanya memfokuskan pada penetapan anggaran dan ketidakpastian lingkungan saja, karena dalam penelitian-penelitian sebelumnya dengan variabel anggaran dan ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial masih banyak terdapat polemik dari penelitian terdahulu bahwa hasil penelitian belum konsisten. Penulis tidak menggunakan variable komitmen organisasi dikarenakan dalam beberapa penelitian terdahulu yang telah peneliti baca, hasil penelitian variabel komitmen organisasi konsisten, yaitu komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Pada penelitian Elinda (2015) menggunakan studi empiris pada RS. Kasih Ibu Surakarta, sedangkan pada penelitian ini menggunakan studi empiris pada beberapa perusahaan travel di Kota Bandung.

Berdasarkan latar belakang dan fenomena diatas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan melakukan replikasi terhadap beberapa sumber yang menjadi acuan dalam bentuk skripsi dengan judul "Pengaruh Penetapan Anggaran dan Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Kasus pada Perusahaan Tour dan Travel Kota Bandung)".

(11)

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian diatas, untuk membatasi permasalahan dalam penelitian ini, maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penetapan anggaran pada perusahaan tour dan travel.

2. Bagaimana ketidakpastian lingkungan pada perusahaan tour dan travel.

3. Bagaimana kinerja manajerial pada perusahaan tour dan travel.

4. Bagaimana pengaruh penetapan anggaran terhadap kinerja manajerial.

5. Bagaimana pengaruh ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui penetapan anggaran pada perusahaan tour dan travel.

2. Untuk mengetahui ketidakpastian lingkungan pada perusahaan tour dan travel.

3. Untuk mengetahui kinerja manajerial pada perusahaan tour dan travel.

4. Untuk mengetahui pengaruh penetapan anggaran terhadap kinerja manajerial.

5. Untuk mengetahui pengaruh ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial.

(12)

1.4. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang dapat dipercaya dan memberikan manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

1.4.1. Kegunaan Teoritis

Untuk memberikan sumbangan pemikiran terhadap pengembangan ilmu akuntansi manajemen khususnya mengenai kinerja manajerial, dan dapat digunakan sebagai dasar perluasan penelitian yang berhubungan dengan faktor- faktor yang berpengaruh terhadap kinerja manajerial antara lain penetapan anggaran, dan ketidakpastian lingkungan.

1.4.2. Kegunaan Praktis

Kegunaan praktis merupakan penjelasan kepada pihak-pihak mana saja yang kiranya hasil penelitian penulis dapat memberikan manfaat. Adapun kegunaan praktis dari penelitian ini

1. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan berguna untuk menambah wawasan tentang kinerja manajerial, penetapan anggaran dan ketidakpastian lingkungan, serta memberi kesempatan untuk membandingkan teori yang didapat di bangku perkuliahan dengan kejadian sebenarnya.

2. Bagi Perusahaan/Industri, penelitian ini dapat menambah informasi dan sebagai bahan masukan di masa datang dalam meningkatkan kinerja manajerial.

(13)

3. Bagi pihak lain, yaitu sebagai sumbangan yang diharapkan akan memperkaya ilmu pengetahuan, serta memberikan referensi khususnya untuk mengkaji topik-topik yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini.

1.5. Tempat dan Waktu Penelitian

Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam menyusun skirpsi ini, penulis melakukan penelitian pada perusahaan Tour dan Travel yang ada di Kota Bandung. Penelitian akan dilakukan pada bulan Februari 2018.

Referensi

Dokumen terkait

Sistem ini diharapkan dapat diterapkan pada toko bunga harun untuk mempermudah dan mempercepat pencatatan data pemesanan serta pembayaran bunga secara tunai juga untuk mempermudah

Pembuatan dari aplikasi ini meliputi beberapa elemen, seperti gambar, teks, suara yang akan diolah dan digabungkan dengan menggunakan Asymetrix Toolbok Instructor 11, yang

Bina Usaha jika dilihat dari Ratio Profitabilitas maka perusahaan dapat menghasilkan laba dan Ratio Aktivitas perusahaan sangat efisien dalam mengelolah dana

Maka dibuatnya sistem komputerisasi yang sederhana dengan menggunakan Program Aplikasi Visual Basic 6.0 untuk transaksi pemesanan kue pada Toko Buana bakery, semoga dapat

Sebaran karbohidrat netral kelenjar mandibularis pada kelompok ayam starter , diperoleh hasil positif terhadap pewarnaan PAS di bagian sitoplasma sel dengan

Hasil 3-D inversi tersebut menunjukkan struktur subsurface dome shape dengan harga tahanan jenis 20-60 ohm.m yang dibungkus oleh lapisan konduktif (<10 ohm.m), yang terletak

Dalam makalah ini akan diuraikan hasil evaluasi terhadap system dan komponen RSG-GAS dengan contoh kasus pada sistem ventilasi dan pembuatan program olah

Dari kedua percobaan menggunakan data uji naskah kuno yang memiliki masalah serat kertas yang lapuk ini, dapat disimpulkan bahwa metode usulan gagal dalam membinerisasi data yang