• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

A. Sejarah Perusahaan

PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) selanjutnya disingkat Pelindo IV merupakan bagian dari transformasi sebuah perusahaan yang dimiliki pemerintah, Pelindo IV merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang jasa kepelabuhanan. Transformasi yang terjadi dalam perusahaan sebagai berikut :

1) Tahun 1957 – 1960

Pada masa awal kemerdekaan, pengelolaan pelabuhan berada dibawah koordinasi Djawatan Pelabuhan, seiring dengan adanya nasionalisasi terhadap perusahaan-perusahaan milik Belanda dan dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 1960, maka status pengelolaan pelabuhan dialihkan dari Djawatan Pelabuhan menjadi berbentuk badan hukum yang disebut Perusahaan Negara (PN).

2) Tahun 1960 – 1963

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 1960 tersebut pengelolaan pelabuhan umum diselenggarakan oleh Perusahaan Negara I – VIII. Di Kawasan Timur Indonesia sendiri terdapat 4 (empat) Perusahaan Negara Pelabuhan yaitu Perusahaan Negara Pelabuhan Banjarmasin, Perusahaan Negara Pelabuhan Makassar, Perusahaan Negara Pelabuhan Bitung dan

(2)

3) Tahun 1963 – 1969

Pada masa orde baru, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1969 dan Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 1969 yang melikuidasi Perusahaan Negara Pelabuhan menjadi Badan Pengusahaan Pelabuhan (BPP) yang dipimpin oleh Administrator Pelabuhan sebagai penanggung jawab tunggal dan umum di Pelabuhan. Dengan kata lain, aspek komersial tetap dilakukan oleh Perusahaan Negara Pelabuhan, tetapi kegiatan operasional pelabuhan dikoordinasikan oleh Lembaga Pemerintah yang disebut Otoritas Pelabuhan (Port Authority).

4) Tahun 1969 – 1983

Pengelolaan Pelabuhan dalam likuiditas dilakukan oleh Badan Pengusahaan Pelabuhan (BPP) berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1969 dan Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1969. Dengan adanya penetapan tersebut, pelabuhan dibubarkan dan Otoritas Pelabuhan digantikan oleh Badan Pengusahaan Pelabuhan.

5) Tahun 1983 – 1992

Status Pelabuhan dalam likuidasi yang dikenal dengan Badan Pengusahaan Pelabuhan berakhir dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No. 11 tahun 1983 dan Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 1983 yang menetapkan bahwa pengelolaan pelabuhan dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara yang berbentuk Perusahaan Umum (Perum).

(3)

6) Tahun 1992 – Sekarang

Dilandasi oleh pertimbangan peningkatan efisiensi dan efektifitas perusahaan serta dengan melihat perkembangan yang dicapai oleh Perum Pelabuhan IV, Pemerintah menetapkan melalui Peraturan Pemerintah No.

59 tahun 1991 bahwa pengelolaan pelabuhan di wilayah Perum Pelabuhan Indonesia IV dialihkan bentuknya dari Perum menjadi (Persero).

Selanjutnya Perum Pelabuhan Indonesia IV beralih menjadi PT (Persero) Pelabuhan Indonesia IV. Sebagai Persero, pemilikan saham PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) sepenuhnya dikuasai oleh Pemerintah, dalam hal ini Menteri Keuangan Republik Indonesia dan pada saat ini telah dialihkan ke Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

B. Lingkup Bidang Usaha

Pelindo IV bergerak dibidang jasa kepelabuhanan yang memiliki tugas untuk mengusahakan dan mengembangkan pelabuhan komersial (pelabuhan yang diusahakan) dengan wilayah kerja di Kawasan Timur Indonesia yang dimulai dari Pulau Sulawesi, Kalimantan (Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara), Maluku, dan Papua. Kantor Pusat Pelindo IV berkedudukan di Makassar, memiliki wilayah operasi yang sangat luas meliputi 11 Propinsi serta mengelola 25 pelabuhan cabang/UPK dan 3 Pelabuhan Kawasan sebagai berikut :

(4)

Tabel 3. 1. Daftar Cabang

Sumber : Pelindo IV

Berdasarkan perubahan anggaran dasar perseroan berdasarkan keputusan pemegang saham di luar Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 31 Juli 2008 dan telah diaktakan dengan akta notaris Agus Sudiono Kuntjoro, S. H. No: 4 tanggal 15 Agustus 2008, dan perubahan anggaran tersebut telah disahkan sesuai S. K. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No : AHU-

(5)

88140.A.H.01.02 tahun 2008 tanggal 20 November 2008 sesuai pasal 3 dalam perubahan anggaran dasar perseroan No. 4 dari Notaris Agus Sudiono Kuntjoro, maksud dan tujuan perseroan adalah turut melaksanakan dan menunjang kebijakan serta program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya serta pembangunan di bidang usaha kepelabuhanan pada khususnya dengan menerapkan prinsip-prinsip perseroan terbatas. Untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan melaksanakan kegiatan yang memiliki kaitan dengan usaha diantaranya :

1) Penyediaan dan/atau pelayanan kolam-kolam pelabuhan dan perairan untuk lalu lintas dan tempat berlabuhnya kapal.

2) Penyediaan dan/atau pelayanan jasa-jasa yang berhubungan dengan pemanduan (pilotage) dan penundaan kapal.

3) Penyediaan dan/atau pelayanan dermaga dan fasilitas lain untuk bertambat, bongkar muat petikemas, curah cair, curah kering, multi purpose, barang termasuk hewan (general cargo), dan kendaraan.

4) Penyediaan dan/atau jasa bongkar muat, peti kemas, curah cair, curah kering (general cargo), dan kendaraan.

5) Penyediaan dan/atau jasa terminal petikemas, curah cair, curah kering, multi purpose, penumpang, pelayanan rakyat, dan Ro-ro.

6) Penyediaan dan/atau pelayanan gudang-gudang dan lapangan penumpukan dan tangki/tempat penimbunan barang-barang, angkutan bandar, alat bongkar muat serta peralatan pelabuhan.

(6)

7) Penyediaan dan/atau pelayanan tanah untuk berbagai bangunan dan lapangan, industri dan gedung-gedung bangunan yang berhubungan dengan kepentingan kelancaran angkutan multi moda.

8) Penyediaan dan/atau pelayanan listrik, air minum dan instalasi limbah serta pembuangan sampah.

9) Penyediaan dan/atau pelayanan jasa pengisian bahan bakar minyak untuk kapal dan kendaraan di lingkungan pelabuhan.

10) Penyediaan dan pengelolaan jasa konsultasi, pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan kepelabuhanan.

11) Pengusahaan dan penyelenggaraan depo petikemas dan perbaikan, cleaning, fumigasi serta pelayanan logistik.

12) Pengusahaan kawasan pabean dan tempat penimbunan sementara.

13) Pengusahaan rumah sakit pelabuhan.

Perseroan juga dapat melakukan kegiatan usaha lain yang dapat menunjang tercapainya tujuan perseroan dan dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki perseroan meliputi :

1) Jasa angkutan;

2) Jasa persewaan dan perbaikan fasilitas dan peralatan;

3) Jasa perawatan kapal dan peralatan dibidang kepelabuhanan;

4) Jasa pelayanan alih muat dari kapal ke kapal (ship to ship transfer) termasuk jasa ikutan lainnya;

5) Properti di luar kegiatan utama kepelabuhanan;

6) Kawasan Industri;

(7)

7) Fasilitas pariwisata dan perhotelan;

8) Jasa konsultan dan surveyor kepelabuhanan;

9) Jasa komunikasi dan informasi;

10) Jasa konstruksi kepelabuhanan;

11) Jasa ekspedisi (forwarding);

12) Jasa kesehatan;

13) Perbekalan dan catering;

14) Tempat tunggu kendaraan bermotor dan shuttle bus;

15) Jasa penyelaman (salvage);

16) Jasa tally;

17) Jasa pas pelabuhan;

18) Jasa timbangan.

Pelindo IV menyediakan berbagai macam fasilitas di pelabuhan dengan produk jasa sebagai berikut :

1) Jasa Pelayanan Kapal :

a) Jasa Labuh (Anchorage);

b) Jasa Pandu (Pilotage);

c) Jasa Tambat (Berthing);

d) Jasa Tunda (Towage);

e) Jasa Air Kapal (Fresh Water).

2) Jasa Pelayanan Barang :

a) Jasa Bongkar Muat (Cargo Handling);

b) Jasa Tenaga Kerja Bongkat Muat (Labors);

(8)

c) Jasa Pemanfaatan Gudang (Warehouses);

d) Jasa Lapangan Penumpukan (Container Yard);

e) Jasa Dermaga (Wharves);

f) Pemadam Kebakaran (Fire Engines).

3) Jasa Pelayanan Penumpang :

a) Jasa Embarkasi dan Debarkasi (Embarcation and Debarcation);

b) Jasa Retribusi dan Pas Pelabuhan (Passengers Retribution);

c) Jasa Terminal Penumpang (Passengers Terminal).

4) Jasa Pelayanan alat : a) Gantry Crane;

b) Transtainer;

c) Mobile Crane;

d) Reach Stacker;

e) Top Loader;

f) Forklift;

g) Chassis;

h) Head Truck;

5) Jasa Pelayanan Terminal Petikemas :

a) Terminal Petikemas (Container Terminal);

b) Terminal Konvensional (Conventional Terminal).

6) Jasa Lain-lain :

a) Kerjasama Usaha (Business Cooperation);

b) Kerjasama Operasi (Operation Cooperation);

(9)

c) Penyewaan Gudang, Bangunan, Tanah, Bunker BBM, dll (leasing for building, land, bunkering, etc).

C. Sumber Daya

Dalam menjalankan bisnisnya Pelindo IV didukung oleh sumber daya manusia, sumber daya keuangan dan sumber daya teknologi, dengan data sebagai berikut:

Tabel. 3. 2. Kekuatan Sumber Daya Manusia

Sumber : Pelindo IV

(10)

Tabel. 3. 3. Kekuatan Alat Produksi

Sumber : Pelindo IV

(11)

Tabel. 3. 4. Neraca

(000)

Sumber : Pelindo IV

(12)

Tabel 3. 5. Laba Rugi

(000.000)

Sumber : Pelindo IV

(13)

Tabel 3. 6. Arus Kas

(000.000)

Sumber : Pelindo IV

Gambar

Tabel 3. 1. Daftar Cabang
Tabel 3. 5. Laba Rugi
Tabel 3. 6. Arus Kas

Referensi

Dokumen terkait

diharapkan sebagai suatu kawasan pelestarian keanekaragaman hayati yang terdapat di dalamnya. Oleh karena itu, perhitungan manfaat dari TWA Gunung Pancar baik

Atas berkat kasih anugerahnya maka penulis dapat melaksanakan penelitian dan penulisan skripsi yang berjudul “Dampak Industrialisasi Terhadap Kehidupan Sosial, Ekonomi dan

Pariwisata menurut undang-undang nomor 09 tahun 1990 adalah kegiatan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara suka rela serta bersifat sementara untuk

Hasil persepsi sebagian besar mahasiswa menyatakan mendukung pembelajaran daring dengan e-learning dan setuju dengan kemudahan aksesibilitasnya, namun sangat

Dan berdasarkan hasil ujicba bahwa media pembelajaran layak digunakan dengan rata-rata skor penilaian kelayakan dari ahli materi mencapai rata-rata 3,84 dan

Tafakur adalah merenungkan serta memikirkan semua kejadian yang timbul dalam alam semesta, kemudian menangkap hukum-hukumnya yang dalam bahasa modern

Untuk tahap penerapan improve terhadap defect loss proses stranding pada pembuatan fiber optik secara Design of Experiments yaitu dengan memasang keramik penghalang filler

Dari latar belakang yang telah paparkan, rumusan masalah yang akan diuraikan dalam tulisan ini adalah menganalisa kualitas layanan video conference jika user hanya