• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemuan siswa sehingga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA. merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemuan siswa sehingga"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Berdasarkan pengertian media secara umum, media pembelajaran diartikan sebagai sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemuan siswa sehingga mendorong terjadinya proses belajar. Berdasarkan pengertian tersebut menurut Gagne dan Bringgs dalam buku Arsyad (2013 : 4) Media pembelajaran merupakan alat yang digunakan untuk menyampaikan isi materi pembelajaran, antara lain seperti buku, rekaman, vidio kamera, gambar, grafis dan komputer. Sedangkan menurut (Mahnun, 2012 : 24) media merupakan perantara yang berfungsi memberikan informasi dan pesan materi pembelajaran dalam proses belajar langsung.

Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan alat bantu dalam proses pembelajaran yang digunakan untuk menyalurkan pesan (materi pembelajaran) kepada pembelajar (siswa) untuk mencapai tujuan pembelajaran.

b. Fungsi Media Pembelajaran

Fungsi media merupakan alat bantu dalam proses belajar mengajar yang berfungsi untuk memudahkan dalam memahami materi

(2)

pembelajaran. Menurut Sanjaya (2014 : 73-75) dalam journal (Nurista, 2018 : 176) media pembelajaran meliputi lima macam, sebagai berikut:

1) Fungsi komunikatif, media digunakan sebagai komunikasi untuk menyampai pesan kepada penerima pesan. Sehingga kesulitan dalam menyamapaikan bahasa dan kesalahan dalam menyampaikan pesan. 2) Fungsi motivasi, karena media pembelajaran mengandung unsur

artistic saja akan tetapi memudahkan dan meningkatkan gairah siswa dalam belajar.

3) Fungsi kebermaknaan, pengunaan media tidak hanya lebih bermakna saja namun penggunaan media meningkatkan penambahan informasi tetapi dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mencipta dan menganalisis.

4) Fungsi penyampaian presepsi, dapat menyampaikan presepsi yang sama kepada siswa sehingga memiki pandangan terhadap informasi yang disampaikan.

5) Fungsi individualis, dengan latar belakang siswa yang berbeda baik itu pengalaman, kemampuan, gaya belajar maka media belajar dapat melayani kebutuhan setiap individu yang memiliki minat dan gaya belajar.

Sedangkan menurut Prastowo (2015 : 307) media pembelajaran memiliki sejumlah fungsi meliputi: fungsi sebagai sumber belajar, fungsi semantik, fungsi manipulatif, fungsi fiksatif, fungsi afektif, fungsi distributif, fungsi sosiokultural, fungsi psikologis, fungsi atensi, fungsi kongnitif, fungsi motivatif, fungsi imajinatif, fungsi kompensatoris.

(3)

Berdasarkan pendapat kedua para ahli bahwa media difungsikan sebagai sarana dalam mencapai tujuan pembelajaran. Informasi yang terdapat dalam media harus melibatkan siswa sehingga menarik perhatian siswa ketika belajar. Media harus menarik dan mencuri perhatian sehingga proses belajar akan menyenangkan dan siswa dapat memahami yang disampaikan melalui media tersebut.

c. Manfaat Media Pembelajaran

Media pembelajaran harus memiliki beberapa manfaat agar proses belajar mengajar dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang dicapai. Sumiharsono dan Hasanah (2017 : 16) menggemukakan manfaat dari media pembelajaran, yakni:

1) Membuat konkrit konsep-konsep yang abstrak. Konsep-konsep yang dirasakan masih bersifat abstrak dan sulit dijelaskan secara langsung dapat diuraikan lebih jelas dan mudah mengerti melalui media pembelajaran.

2) Menghadirkan objek-objek terlalu berbahaya atau sukar diajarkan ke dalam lingkungan belajar. Seperti contoh binatang-binatang buas karena tidak memungkinkan maka bisa memanfaatkan media.

3) Menampilkan objek yang terlalu besar atau terlalu kecil yang tidak bisa di bawah kedalam kelas saat melaksanakan pembelajaran bisa memanfaatakan media untuk tetap mengetahui materi tersebut melalui pemahaman media.

(4)

4) Memperlihatkan gerak yang terlalu cepat dan terlalu lamabat. Seperti dengan menggunakan media film bisa memperlihatakan gerak lamabat dari vidio tersebut sehingga mudah dipahami oleh siswa.

Suryani dkk (2018 : 14) berpendapat media memiliki manfaat untuk membuat pembelajaran semakin menarik sehingga menumbuhkan semanggat belajar bagi siswa adalah sebagai berikut:

1) Manfaat media pembelajaran bagi guru:

a) Meningkatkan perhatian dan motivasi siswa dalam belajar. b) Memiliki arahan, tujuan dan ururtan dalam proses pembelajarn. c) Mempermudah dalam menyampaikan materi sehingga mudah

dipahami atau konkret terutama untuk materi yang bersifat abstrak. d) Memiliki variasi metode dan media agar siswa tidak bosan dalam

proses pembelajaran.

e) Membuat suasana belajar yang menyenangkan dan menarik. f) Menghemat waktu dalampenyajian inti informasi secara jelas. g) Memudahkanguru saat melakukan dalam mengajar.

2) Manfaat media pembelajaran bagi siswa:

a) Membuat siswa memiliki rasa ingin tau untuk belajar. b) Memotivasi ketika belajar di kelas maupun mandiri.

c) Memudahkan siswa dalam memahami materi yang disajikan melalui media.

d) Meningkatkan suasana yang menyenangkan keika pembelajaran. e) Memberikan siswa kesadaran memilih media pembelajaran terbaik

(5)

Berdasarkan kedua pendapat di atas, dapat disimpulkan media pembelajaran memiliki manfaat seperti (1) meningkatkan motivasi belajar, (2) memperjelas materi yang dirasa abstrak menjadi lebih mudah dipahami, (3) meningkatkan kegiatan belajar, siswa tidak hanya mendengarkan penjelasan dari guru (4) membantu efesiensi waktu dengan menyajikan inti informasi dengan sistematis (5) memberikan dan menambah variasi belajar.

d. Kriteria Pemilihan Media

Pemilihan media yang tepat harus dilakukan oleh guru dalam menyusuaikan tujuan dan kebutuhan pembelajaran. Dalam menentukan media pembelejaran, guru tidak boleh serta-merta karena alasan hanya suka dengan media tersebut tanpa mempedulikan kemanfaatanya. Arsyad (2016) dalam buku suryani dkk (2018 : 59) menjelaskan “kriteria pemilihan media bersumber dari konsep bahwa media pembelajaran merupakan bagian dari sistem insteruksional secara keseluruhan”. Untuk itu, pemilihan media yang baik menurut Arsyad adalah:

1) Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media harus dipilih berdasarkan tujuan instruksional secara umum mengacu pada salah satu gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Menyusun media yang sesuai dengan tujuan harus memenuhi betul apa tujuan media tersebut digunakan.

2) Tempat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, generalisasi. Kriteria pemilihan media hendaknya dipilih menyesuaikan kemampuan dan kebutuhan siswa dalam mendalami

(6)

materi. Agar media pembelajaran berjalan secara efektif, media harus selaras dan sesuai dengan kebutuhan materi pembelajaran dan kemampuan siswa.

3) Praktik, luwes, dan pertahanan. Media pembelajaran tidak harus mahal, karena tidak menjadi jaminan jika media yang mahal akan menjadi media yang terbaik. Kriteria ini menuntut para guru atu instruktur untuk memilih media yang ada, mudah diperoleh atau mudah dibuat sendiri agar lebih efektif.

4) Guru terampil menggunakanya. Apapun media yang dipilih, guru harus mampun menggunakanya media tersebut dengan lancar dalam proses pembelajaran. Nilai dan manfaat media pembelajaran ditentukan oleh guru bagaimana ketrampilan guru dalam mengunakan media tersebut. Ketrampilan penggunaan media menentukan keberhasilan proses belajar, karena akan ditularkan kepada siswa sehingga siswa juga terampil dalam menggunakan media pembelajaran yang dijelaskan oleh guru.

5) Pengelompokan sasaran. Media yang efektif belum tentu dapat digunakan anatara kelompok satu dengan kelompok lainya, sehingga dari segi kemampuan menangkap pesan pembelajaran tidak dapat disamaratakan. Maka hal yang perlu diperhatikan mengenai penentuan media adalah memilih media pembelajaran mana yang tepat untuk dipilih.

6) Mutu teknis. Pemilihan media harus memenuhi syarat teknis tertentu. Tidak begitu saja menentukan media pembelajaran meskipun media

(7)

yang dipilih guru sudah memenuhi kriteria sebelumnya. Setiap produk memiliki standar tertentu agar produk tersebut layak digunakan. Jika suatu produk belum memiliki standar tertentu maka guru harus mampu menentukan standar produk tersebut agar dapat digunakan sebagai media pembelajaran.

Menurut Jennah (2009 : 30) kriteria dalam pemilihan media pembelajaran ada beberapa faktor diantaranya, yakni sebagai berikut: 1) Sudah akrab dengan media tersebut.

2) Media yang dipilih dapat lebih baik daripada pembelajaran sebelumya.

3) Media yang dipilih mampu menarik perhatian siswa.

4) Media yang digunakan dalam pembelajaran pada penyajian harus tersetruktur dan terorganisir.

Dapat diruraiakan bahwasanya kriteri pemilihan media memiliki beberapa karakteristik yang menyesuaikan kebutuhan lapang. Media tidak harus mahal dan bagus, namun media harus memiliki manafaat dan fungsi yang dibutuhkan oleh siswa agar membantu proses pembelajaran materi yang disampaiakan dapat dipahami oleh siswa. a. Media Pembelajaran Visual

Media visual menurut Ngubaidillah & Rike dalam buku Syaifullah dkk (2020 : 48) visual artinya semua alat peraga yang digunakan alam proses belajar yang bisa dinikmati lewat panca indra.

Media visual dapat menumbuhkan minat belajar siswa dan dapat memberikan materi pembelajaran menjadi seperti nyata.

(8)

Sedangkan menurut Arsyad (2013 : 89) media visual adalah peran penting dalam proses belajar. Media visual dapat mempelancar pemahan dan memperkuat ingatan. Media visual menumbuhkan minat dan dapat menghubungkan antar isi materi dengan dunia nyata. Bentuk visual berupa:

1) Gambar repsentasi seperti gambar lukisan atau foto yang menjukkan bangaimana seperti gambar pada aslinya.

2) Diagram yang mengambarkan hubungan-hubungan antar konsep, organisasi dan struktur materi yang mudah dipahami

3) Peta yang mengambarkan materi yang perluh dipahami oleh siswa sehingga tidak terasa abstrak.

4) Grafik seperti tabel, grafik, dan bagan yang disajika dengan gambar agar mudah dipahami.

Dari kedua pendapat diaatas dapat disimpulakan bawa media visual bisa dinikmati oleh panca indra dan memiliki banyak manfaat untuk di ajarkan kepada peserta didik dan harus menyesuaikan dengan kebutuhan yang akan diajarkan. Sehingga menubuhkan semangat siswa dan ketertarikan pada media tersebut dalam semanggat belajar.

e. Media Visual Tiga Dimensi

Media visual tiga dimensi adalah adalah sekelompok media tanpa proyeksi yang penyajianya secara visual tiga dimensional. Kelompok media ini dapat terwujudkan sebagai benda asli, baik hidup maupun mati sebagai tiruan yang mewakili aslinya (Daryanto, 2015 : 29)

(9)

Media tiga dimensi dapat diproduksi dengan mudah, tergolong dari segi penggunaannya. Hal tersebut tanpa harus melakukan keahlian khusus, dapat dibuat sendiri oleh guru. Sehingga penggunaan dalam media tiga dimensi dapat membantu siswa dengan baik dengan menyajikan media yang kongkrit dan menghindari verbalisme.

2. Pembelajaran Tematik a. Pengertian Tematik

Menurut Majid (2014 : 86) pengertian pembelajaran tematik dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Pembelajaran yang berperangkat dari suatu tema tertentu sebagai pusat yang digunakan untuk memahami gejala-gejala, dan konsep- konsep, baik yang berasal dari bidang studi yang bersangkutan maupun dari bidang studi lainnya.

2) Suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungakan berbagi bidang studi yang mencerminkan dunia nyata di sekelilingi dan dalam rentang kemampuan dan perkembangan anak.

3) Suatu cara untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan anak secara simultan.

4) Menggabungkan suatu konsep dalam beberapa bidang studi yang berbeda dengan harapan anak akan belajar lebih baik dan bermakna.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang berbagai mata pelajaran menjadi satu yang termuat pada tema, sehinga proses pembelajaran yang

(10)

kongnitifnya, afektif dan psikomotornya juga berkembang secara tujuan yang akan dicapai.

b. Landasan Pembelajaran Tematik

Menurut Majid (2014 : 87-88) mengemukakan tiga landasan pembelajaran tematik, yaitu:

1) Landasan Fiosofis

Tiga filsafat yang berpengaruh dalam pembelajaran yaitu progresivisme, kostruktivisme, dan humanisme. Aliran progresivisme proses pembelajaran yang perluh memandang pada pembetukan kreatifitas, suasana yang alamiah (natural) dan memperhatikan pengalaman siswa. Aliran konstrutivisme melihat pengalaman langsung siswa sebagai kunci dalam pembelajaran, karena pengetahuan siswa tidak dapat ditransfer secara langsung oleh guru kepada siswa namun jika siswamemiliki rasa ingin tahu maka sanggat berperan dalam perkembangan pengetahuanya. Aliran humanisme melihatberbagai karateristik siswa dari berbagai segi keunikan/khasnya, potensi, dan motivasi yang dimilikinya.

2) Landasan psikologis

Pembelajaran tematik disesuaikan dengan psikologi perkembangan peserta didik dalam belajar. Psikologi perkembangan peserta didik harus menentukan isi atau materi pembelajaran yang diberikan kepada siswa menyesuaikan tahap perekembangan peserta didik. Psikologi belajar memberikan konstribusi pada pembelajaran tematik yang akan disampaikan kepada siswa.

(11)

3) Landasan Yuridis

Dalam perkembangan tematik berkaitan dengan kebijakan atau peraturan yang mendukung pelaksanan pembelajaran tematik sekolah dasar. Landasan yuridis menurut UU No. 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak yang menyatakan bahwa anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasanya sesuai dengan minat dan bakatnya (pasal 9). UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan (Bab V Pasal 1-b).

Landasan pembelajaran tematik dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik memiliki 3 landasan yaitu: Landasan Fisolofis, Landasan Psikologis, dan Landasan Yuridis dimana landasan tersebut memiliki peran penting dalam pembelajaran.

c. Karakteristik Pembelajaran Tematik

Menurut Majid (2014 : 89-90) pembelajaran tematik memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:

1) Berpusat pada siswa, pembelajaran tematik berpusat pada siswa atau disebut dengan (student center). Hal ini menyesuaikan dengan pendekatan belajar moderen yang menepatkan siswa sebagai subjek belajar, sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar.

(12)

2) Memberikan pengalaman langsung, pembelajaran tematik dapat memberikan pengalam langsung kepada siswa dengan pengalaman langsung siswa dihadapakan dengan sesuatu hal yang nyata (kongkret) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang bersifat abstrak.

3) Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, dalam pembelajaran tematik, pemisahan antar mata pelajaran tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang menyesuaiakan dengan kehidupan siswa.

4) Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran, pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suastu proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dengan kehidupan sehari-hari.

5) Bersifat fleksibel, pembelajaran tematik bersifat luwes, dimana guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pembelajaran dengan mata pelajaran yang lain, bahkan juga mengaitkan kehidupan dan keadaan lingkungan lingkungan siswa.

6) Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan. Berdasarkan pendapat diatas pembelajaran diatas memiliki karakteristik pembelajaran berpusat pada siswa, memeberikan pengalaman secara langsung, menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran, bersifat fleksibel dan menggunakan prinsip belajar sambil bermain.

(13)

3. Media PEDAMA (Peredaran Darah Manusia)

Setiap media memiliki karakteristik tertentu, baik dilihat dari segi cara pembuatanya dan cara penggunaanya. Memahami karasteristik media adalah kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh guru dalam kaitanya dalam ketrampilan memilih media pembelajaran. Pemilihan media harus memiliki kretiria tertentu yaitu tidak harus mahal, karena tidak menjadi jaminan jika media yang mahal akan menjadi media yang terbaik dalam proses pembelajaran. Jika pembuatan media tidak menyesuaikan dalam kebutuhan lapang yang dibutuhkan maka guru akan dihadapkan kesulitan saat melakukan pembelajaran.

Adapun karakteristik dari media PEDAMA (Peredaran Darah Manusia) adalah sebagai berikut:

a. Bersifat penampang, yakni dibuat karena alasan benda aslinya tertutup sedangkan siswa memerlukan penjelasan tentang struktur bagian dalamnya. Maka dapat memperilatkan benda seperti aslinya.

b. Bersifat mcok-up, yakni alat turuan yang berbentuk tiga dimensi yang dapat memperlihatkan fungsi dari benda yang akan diterangkan.

c. Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk mengakomodasikan respon penguna.

d. Bersifat mandiri, dalam pegertian memberi kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga penggunaan dapat menggunakan tanpa bimbingan orang lain.

Selain memenuhi empat kriteria tersebut, media PEDAMA (Peredaran Darah Manusia) sebaiknya juga memenuhi fungsi sebagai berikut.

(14)

a. Mampu menarik kuat respon penggunaanya.

b. Mengikuti urutan pemahaman yang sesuai dan jelas.

c. Memberikan kesempatan pengguna pada repon, baik berupa jawaban, pemilihan, keputusan dalam percobaan.

Dengan demikian penggunaan media PEDAMA (Peredaran Darah Manusia) membantu siswa dalam proses pembelajaran berlangsung dan mempermudah penyerapan ingatan siswa terhadap materi.

4. Materi Kelas V Tema 4 Sehat Itu Penting Subtema 1 PeredaranDarahku Sehat Pembelajaran 1

Kompetensi Inti:

a. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya. b. Menunukkan perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan

bertanggung jawab dalam berintraksi dengan keluarga, tema, guru, dan tetangga , dan negara.

c. Memahami pengertahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakongnitif pada tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya, dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentag dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatanya, dan benda-benda yangg dijumpai di rumah, di sekolah, dan tempat bermain.

d. Menunjukkan ketrampilan berfikir dan bertindak kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif. Dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan tindakan yang mencerminkan perilaku anak sesuai dengan tahap perkembangannya.

(15)

Tabel 2. 1 Indikator Pengembangan Media PEDAMA (Peredaran Darah Manusia) Materi Kelas V Tema 4 Sehat Itu Penting Subtema 1 Peredaran Darahku Sehat

Pembelajaran 1 Mata

Pelajaran Kompetesi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran

IPA

3.4 Menjelaskan organ peredaran darah dan fungsinya pada hewan dan manusia serta cara memelihara kesehatan organ peredaran darah manusia. 4.6 Menyajikan karya tentang organ peredaran darah pada manusia. 1.4.1 Menuliskan bagian- bagian jantung pada organ peredaran darah manusia.

1.4.2 Menjelaskan fungsi bagian-bagian jantung pada organ peredaran darah manusia.

4.6.1 Mengambarkan cara kerja organ peredaran darah manusia.

1. Siswa mengamati gambar predaran darah pada buku siswa.

2. Kemudian guru memberikan kartu nama predaran darah beserta fungsinya 3. Siswa diberikan

kesempatan kedepan untuk menempelkan kartu nama pada media

4. Setelah

menempelkan siswa dan guru mengoreksi kartu nama yang ditempelkan, apakah sudah benar letak beserta fungsinya. 5. Guru menjelaskan

kepada siswa melalui media bahwa predaran darah ada 2 yakni predaran dara kecil dan predaran darah besar. 6. Kemudian siswa di

keiatan ayo menulis siswa menuiskan urutan predaran darah kecil dan besar.

7. Kemudian siswa mencoba memahami bahwa detak jantung itu berirama cepat dan lambat ketika melakuakn kegiatan. 8. Siswa mencari tahu

penyakit yang menyakut kesehatan organ predaran darah. 9. Kemudian siswa mengambar cara kerja predaran darah dan nama orga predaran darah beserta fungsinya.

(16)

1.5 Menganalisi isi dan amanat pantun yang di sajikan secara lisan dan ditulis dengan tujuan untuk kesengan.

4.5.1 Menyebutkan bagian- bagian dan 91irri-ciri pantun dengan tepat.

1. Setelah mempelajari peredaran darah siswa diinta mencari informasi tentang pantun. 2. Kemudian siswa dminta untuk berhintung membagi kelompok menjadi 4 orang. 3. Setelah membentuk kelompok siswa membuat pantun tentag esehatan jantung atau peredaran darah dan dibacakan salah satu perwakilan dari setiap kelompok. Bahasa

Indonesia 1.6 Melisankan pantun hasil karya pribadi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat sebagai bentuk ungkapan diri

4.6.1 Membuat pantun hasil karya pribadi dengan tema kesehatan. 4.6.2 Menjelaskan hasil

pantun yang dibuat.

a. Jantung

Jantung terletak memiliki ukuran kira-kira besarnya sebesar kepala tangan pemiliknya. Jantung tersusun atas kumpulan otot yang sangat kuat. Jantung terdiri atas empat ruang, yaitu bilik kana, serambi kana, bilik kiri, dan serambi kiri. Antar bagian dibatasi oleh skat jantung, sekat tersebut berfungsi mencegah bercampurnya darah yang mengandung oksigen dan karbon dioksida.

Jantung menjaga aliran darahnya dengan ke satu arah, maka diantara bilik dan serambi terdapat klep (katup). Katup tersebut dapat mencegah darah kembali lagi ke serambi bila masuk kedalam bilik. Bagian darah sebelah kanan mengandung oksigen sedangkan jantung sebelah kiri mengandung karbondioksida.

(17)

b. Paru-paru

Paru-paru merupakan organ yang ikut berperan dalam sistem peredaran darah manusia. Dara dari jantung yang sudah tidak mengandung oksigen diangkut menuju paru-paru. Darah ini banyak mengandung karbondioksida, didalam paru-parudapat melepaskan karbondioksidan dan mengikat oksigen kemudia darah mengalir lagi ke jantung.

c. Pantun

Pantun adalah jenis puisi yang tiap baitnya terdiri atas empat baris serta memiliki sampiran dan isi. Pantun memiliki ciri-ciri yaitu tiap bait terdiri dari 4 baris, terdiri dari 8-12 suku kata, memiliki sampiran dan isi, dan berima a-b-a-b. Pantun memiliki banyak jenis seperti pantun nasihat, pantun jenaka, pantun jenaka, pantun agama, pantun teka-teki, dan pantun anak.

5. Karakteristik Siswa Kelas V SD

Karakteristik anak usia SD menurut Suhada (2017 : 51) adalah senang bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok, serta senang merasakan/melakukan sesuatu secara langsung. Maka dari itu guru hendaknya mengembangkan pembelajaran yang mengandung unsur permaianan, memungkinkan siswa untuk bergerak dan bekerja dalam kelompok, sehingga melibatkan siswa lasung dalam pembelajaran. Beberapa karakteritik anak usia sekolah menurut Yusuf (2011 : 59) sebagai berikut: a. Menyukai media yang sesuai dengan keaslianya.

(18)

c. Realistis dan igin meiliki rasa ingin tahu yang tinggi.

d. Menjelang masa kelas atas ini telah tumbuh minat terhadap hal-hal atau mata pelajaran khusus.

e. Anak-anak seumuran segini suka sekali membentuk kelompok teman sebaya untuk bermain bersama.

B. Kajian Penelitian yang relevan

Kajian penelitian terdahulu digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan media penelitian saat ini yang akan diimplementasikan di sekolah yang akan dituju. Metode yang yag digunakan dalam peneliian terdahulu sama-sama menggunakan metode pengembangan, namun dengan tujuan yang berbeda. Beberapa kajian penelitian yang relevan menurut penelitian sebagai berikut:

Tabel 2. 2 Tabel Penelitian Terdahulu

Nama Peneliti

Judul Tahun Persamaan Perbedaan

Mochamad Septa Nugraha Pengembanga n Multimedia Interaktif PEREDAM (Peredaran Darah Manusia) Pembelajaran Tema 4 Subtema Peredaran Darahku Sehat pada Siswa Kelas V SD Tahun Ajaran 2019/2020 2019/2020 Peneliti terdahulu sama-sama mengembangkan media pembelajaran pada materi peredaran darah yang ada pada tema 4 subtema peredaran darahku sehat. Peneliti terdahulu mengembangkan multimedia interaktif, sedangkan peneliti ini mengembangkan media berbasis visual.

(19)

Fitriyani Pengembanga n Media Electric Blood pada Pembelajaran Sistem Peredaran Darah Manusia untuk Siswa Kelas V SD 2017 Peneliti terdahulu sama-sama mengembangkan media pembelajaran pada materi peredaran darah manusia. Peneliti terdahulu mengembangkan media pembelajaran pada pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) sedangkan peneliti mengembangkan media pembelajaran materi peredaran darah yang ada pada tema 4 subtema peredaran darahku sehat. Meylani Astino Perdana Pengembanga n Multimedia Pembelajaran Interaktif “Peredaran Darah” untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar 2018 Peneliti terdahulu sama-sama mengembangkan media pembelajaran pada materi peredaran darah manusia. Peneliti terdahulu mengembangkan multimedia interaktif “Peredaran Darah”, sedangkan peneliti ini mengembangkan media berbasis visual.

Dari 94irri diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa kesamaan dari kedua penelitian terdahulu dengan peneliti sekarang yaiti sama-sama mengembangan media peredaran darah manusia untuk siswa kelas V SD. Sedangkan perbedaany terdapat pada media pembelajaran yang digunakan dalam mengembangkan produk.

(20)

s C. Kerangka Berfikir

Kondisi Ideal

1. Siswa ikut berperan aktif dalam penggunaan media pembelajaran.

2. Mempermudah siswa untuk memahami aliran peredaran darah dengan mudah. 3. Pembelajaran dengan menggunakan media yang menyesuaikan kosepnya. Kondisi Lapang 1. Siswa kesulitan menghafal nama dan organ peredaran darah manusia.

2. Media pembelajaran yang pernah ada belum

menggambarkan atau menunjukkan alur peredaran darah sesuai dengan konsep

3. Media pembelajaran peredaran darah manusia di sekolah besifat abstrak.

Analisis Kebutuhan

Membutuhkan media pembelajaran yang komunikatif dan menyerupai bentuk asli dari penjelasan materi sehingga peserta didik dapat memahami

media tersebut sesuai dengan penjelasan materi yang diberikan.

Model Pengembangan

Penelitian ini menggunakan model penelitin ADDIE dengan 5 tahap yaitu (1) Analyze, (2) Design, (3) Development, (3) Implementation, dan (5)

Evalutation

Hasil Pengembangan

Media PEDAMA (Peredaran Darah Manusia) untuk pembelajaran IPA pada Tema 4 Sehat Itu Penting pada siswa kelas V SD

Gambar

Tabel 2. 1 Indikator Pengembangan Media PEDAMA (Peredaran Darah Manusia)  Materi Kelas V Tema 4 Sehat Itu Penting Subtema 1 Peredaran Darahku Sehat
Tabel 2. 2 Tabel Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1 Bagan kerangka berfikir

Referensi

Dokumen terkait

Pada model input-output, direct dan forward linkage merupakan pengaruh langsung atau pengaruh tidak langsung dari kegiatan produksi suatu sektor terhadap sektor

Data sekunder pada penelitian antara lain adalah Peta Penggunaan Lahan, Peta dan Data Kependudukan, Peta Administrasi, Peta Pola Sungai, Peta Jaringan Jalan, Peta Ket- inggian, Peta

Sebagaimana diketahui bahwa makna ibadah di dalam Islam adalah luas menyangkut segala aktivitas kehidupan yang ditujukan untuk memperoleh ridla Allah, maka fungsi Masjid

Setyadi (2017) menyebutkan bahwa penerapan mobile learning yang dilakukan dalam pembelajaran matematika mempunyai beberapa manfaat atau kelebihan yang menjadi

Kadang-kadang mungkin juga mereka memberikan respon yang kurang baik terhadap orangtua anak autis karena ketidaktahuannya mengenai gangguan autis (Triantoro Safaria,

Toolbox merupakan tempat icon – icon untuk objek yang akan dimasukan dalam form pada pembuatan program aplikasi.. Secara default pada toolbox hanya terdapat objek - objek seperti

 Variable speed drive atau ed drive atau sering disebu sering disebut dengan var t dengan variable frecue iable frecuency drive meru ncy drive merupakan pakan alat yang dapat

Buatlah algoritma untuk mencari sisi miring Buatlah algoritma untuk mencari sisi miring dari suatu segitiga siku dari suatu segitiga siku-siku, jika diketahui -siku, jika