• Tidak ada hasil yang ditemukan

Handout 1 KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN. 1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian media pembelajaran.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Handout 1 KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN. 1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian media pembelajaran."

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

Handout 1

KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN

A. Learning Outcome:

1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian media pembelajaran. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan ciri-ciri media pembelajaran. 3. Mahasiswa dapat menjelaskan landasan teoritis penggunaan

pembelajaran.

B. Uraian Materi

1. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin medium yang berarti perantara atau pengatar. AECT (Association of Education and Communication Technology) memberikan batasan media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. NEA (National Education Asspciation) mengartikan media adalah segala benda yang dapat dimanipulasikan; dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan untuk kegiatan tersebut. Dengan kata lain, media pembelajaran adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan peserta didik yang dapat merangsang mereka untuk belajar.

(2)

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepada penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian, minat serta kemauan peserta didik sehingga proses pembelajaran terjadi dapat mencapai tujuan pembelajaran secara efektif.

2. Ciri-ciri Media Pembelajaran

Menurut Gerlach dan Ely ada tiga ciri-ciri media pembelajaran, yaitu sebagai berikut:

a. Fiksatif, yaitu kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Dengan ciri ini peristiwa atau objek-objek yang telah direkam atau disimpan dengan format media yang ada dapat dipergunakan setiap saat, contoh peristiwa demonstrasi mahasiswa, pencoblosan saat pemilu, dan lain sebagainya dapat dibuka kembali sebagai media materi perubahan sosial politik.

b. Manipulatif, yaitu peristiwa yang memakan waktu berhari-hari atau berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun dapat disajikan kepada peserta didik dalam waktu yang singkat, misalnya peristiwa proses perubahan sosial yang terjadi dalam waktu yang sangat lama bisa disajikan dalam

(3)

waktu lima – sepuluh menit. Begitu juga sebaliknya, sebuah kejadian yang singkat dapat dibuat dapat diperlambat penayangannya.

c. Distributif, suatu media pembelajaran memungkinkan untuk mentransportasikan suatu kejadian/peristiwa atau objek secara bersamaan melalui ruang yang berbeda-beda. Dalam hal ini peserta didik yang berada dalam ruangan yang berbeda mendapatkan mendapatkan stimulus pengalaman yang sama mengenai peristiwa atau objek tersebut.

3. Landasan Teoritis Penggunaan Media Pembelajaran

Belajar dengan indera ganda (pandang dan dengar) akan memberikan keuntungan lebih besar kepada peserta didik. Dale (1969), memperkirakan bahwa perolehan hasil belajar melalui indera pandang kira-kira sebesar 75%, melalui indera dengar sekitar 13%, dan melalui indera lainnya sekitar 12%.

Teori yang dijadikan sebagai landasan penggunaan media dalam kegiatan pendidikan atau pembelajaran oleh para ahli sering mengacu pada Kerucut Pengalaman Dale (Dale’s Cone of Experience). Titik fokus kegiatan ditujukan pada pengalaman.

Hasil belajar seseorang diperoleh mulai dari pengalaman langsung (kongkrit) kemudian melalui benda tiruan dan sampai pada lambang verbal (abstrak). Semakin ke atas atau ke puncak kerucut semakin abstrak

(4)

media penyampai pesan. Dalam hal ini perlu diingat bahwa urutan pada kerucut tidak berarti proses dan interaksi pembelajaran harus selalu dimulai dari pengalaman langsung, tetapi dimulai dengan pengalaman yang paling sesuai dengan kebutuhan, karakteristik peserta didik serta pertimbangan situasi dan kondisi. Berikut ini disajikan gambar Kerucut Pengalaman Dale. Abstrak Kongkrit Pengalaman langsung Benda Tiruan/Pengamatan Dramatisasi Karyawisata Televisi Gambar Hidup Gambar Diam Lambang Visual Lbg Kata

(5)

Dasar pengembangan kerucut di atas`adalah jumlah jenis indera yang turut serta selama penerimaan isi pesan atau pembelajaran. Pengalaman langsung akan memberikan kesan paling utuh dan paling bermakna mengenai informasi dan gagasan yang terkandung dalam pengalaman itu, karena ia melibatkan indera penglihatan, pendengaran, perasaan, penciuman, dan peraba. Hal ini dikenal dengan learning by doing.

Tingkat keabstrakan pesan akan semakin tinggi ketika pesan itu dituangkan ke dalam lambang-lambang seperti bagan, grafik atau kata. Pesan-pesan yang terkandung di dalam lambang-lambang tersebut mengakibatkan semkin terbatasnya indera untuk menafsirkannya. Meskipun tingkat partisipatif fisik berkurang, keterlibatan imajinatif semakin bertambah dan berkembang. Pengalaman kongkrit dan abstrak dialami seseorang secara silih berganti. Hasil belajar dari pengalaman langsung mengubah dan memperluas jangkauan abstraksi seseorang, dan sebaliknya, kemampuan inerpretasi lambang kata membantu seseorang untuk memahami pengalaman yang di dalamnya dia terlibat langsung.

DAFTAR PUSTAKA

Azhar Arsyad. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Sukirman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia.

(6)

Handout 2

FUNGSI DAN KEGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN

A. Learning Outcome:

1. Mahasiswa dapat menjelaskan fungsi media pembelajaran. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan kegunaan media pembelajaran.

B. Uraian Materi

1. Fungsi Media Pembelajaran

Menurut Levi dan Lentz (Azhar Arsyad, 2011: 16) fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, memiliki empat fungsi yaitu: fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris. Fungsi atensi adalah media berfungsi mengarah dan menarik perhatianpeserta didik untuk berkonsentrasi pada materi pelajaran. Fungsi afektif berfungsi untuk menggugah emosi dan sikap peserta didik. Fungsi kognitif berfungsi memperlancar memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. Fungsi kompensatoris adalah membantu peserta didik yang lemah dalam membaca teks untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.

Kemp dan Dayton, menyatakan bahwa media pembelajaran memiliki tiga fungsi utama yaitu (a) memotivasi minat atau tindakan, (b) menyajikan informasi, dan (c) memberi instruksi (Sukirman, 2011: 39).

(7)

2. Kegunaan Media Pembelajaran

Kegunaan dari media pembelajaran menurut Sudjana dan Rivai (Azhar Arsyad, 2011: 24-25) adalah:

a) Pembelajaran akan lebih menarik sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar peserta didik.

b) Bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga lebih dipahami. c) Metode pembelajaran akan lebih bervariasi.

d) Peserta lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru tetapi juga mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.

Menurut Arief S. Sadiman (Sukirman, 2011: 40-41) media pembelajaran memberi manfaat sebagai berikut:

a) Memperjelas penyajian pesan.

b) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera. c) Mengatasi sikap pasif peserta didik.

d) Menyamakan pengalaman dan persepsi peserta didik terhadap materi pelajaran.

e) Memberikan kesamaan pengalaman kepada pserta didik tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya.

Menurut Levi dan Lentz (Azhar Arsyad, 2011: 16) fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, memiliki empat fungsi yaitu:

(8)

fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris. Fungsi atensi adalah media berfungsi mengarah dan menarik perhatianpeserta didik untuk berkonsentrasi pada materi pelajaran. Fungsi afektif berfungsi untuk menggugah emosi dan sikap peserta didik. Fungsi kognitif berfungsi memperlancar memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. Fungsi kompensatoris adalah membantu peserta didik yang lemah dalam membaca teks untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.

Kemp dan Dayton, menyatakan bahwa media pembelajaran memiliki tiga fungsi utama yaitu (a) memotivasi minat atau tindakan, (b) menyajikan informasi, dan (c) memberi instruksi (Sukirman, 2011: 39).

Selanjutnya, kegunaan dari media pembelajaran menurut Sudjana dan Rivai (Azhar Arsyad, 2011: 24-25) adalah:

e) Pembelajaran akan lebih menarik sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar peserta didik.

f) Bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga lebih dipahami. g) Metode pembelajaran akan lebih bervariasi.

h) Peserta lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru tetapi juga mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.

Menurut Arief S. Sadiman (Sukirman, 2011: 40-41) media pembelajaran memberi manfaat sebagai berikut:

(9)

f) Memperjelas penyajian pesan.

g) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera. h) Mengatasi sikap pasif peserta didik.

i) Menyamakan pengalaman dan persepsi peserta didik terhadap materi pelajaran.

j) Memberikan kesamaan pengalaman kepada pserta didik tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya.

DAFTAR PUSTAKA

Arief. S Sadiman, dkk. 2012. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Azhar Arsyad. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press. Harjanto. 2003. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 2013. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sukirman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia. Wina Sanjaya. 2010. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:

Prenada.

____________. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada.

(10)

Handout 3

JENIS MEDIA PEMBELAJARAN

A. Learning Outcome:

1. Mahasiswa dapat menjelaskan jenis media pembelajaran.

2. Mahasiswa dapat menjelaskan ciri masing-masing jenis media pembelajaran.

B. Uraian Materi

1. Jenis Media Pembelajaran

Bretz mengelompokkan media pembelajaran atas media audio visual gerak, audio visual diam, audio semi gerak, visual gerak, visual diam, semi gerak, media audio, dan media cetak (Sukirman, 2011: 45). Gagne mengklasifikasi media berdasarkan kesesuaian rangsangan yangditimbulkan media dengan karakteristik siswa sehingga dibaginya 13 jenis media yaitu objek/benda nyata, model, suara langsung, rekaman audio, media cetak, pembelajaran terprogram, papan tulis, media transparansi, film bingkai, film (16 mm), film rangkai, telivisi, dan gambar.

Sesuai dengan perkembangan teknologi, maka media pembelajaran pun mengalami perkembangan. Seels dan Glasgow (dalam Azhar: 2011) membedakan atas media tradisional dan media mutakhir. Media tradisional

(11)

berupa media visual diam tak diproyeksikan dan yang diproyeksikan, audio, penyajian multimedia, visual dinamis yang diproyeksikan, media cetak, permainan, dan media realia. Adapun media mutakhir berupa media berbasis telekomunikasi seperti teleconfrence, dan media berbasis mikroprosesor seperti permainan komputer dan hipermedia.

Selanjutnya berdasarkan perkembangan teknologi tersebut maka media pembelajaran dapat pula diklasifikasikan atas empat kelompok yaitu media hasil teknologi cetak, media hasil teknologi audio visual, media berbasis komputer, dan media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer (Azhar, 2011: 29).

a. Media hasil tcknologi cetak.

Media teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi seperti buku dan materi visual statis terutama melalui proses percetakan mekanis atau fotografis. Kelompok hasil media hasil teknologi cetak meliputi teks, grafik dan foto. Materi cetak dan visual merupakan dasar pengembangan dan penggunaan kebanyakan materi pembelajaran. Ciri-ciri media ini adalah:

1) Teks dibaca secara linear,

2) Baik teks maupun visual menampilkan komunikasi satu arah, 3) Teks dan visual ditampilkan statis,

4) Pengembangannya sangat tergantung pada prinsip-prinsip kebahasan dan persepsi visual,

(12)

5) Baik teks maupun visual berorientasi pada peserta didik. b. Media hasil teknologi audio-visual.

Media hasil teknologi audio-visual adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesian mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual. Penyampaian materi pembelajaran melalui pandangan dan penglihatan, serta kadang-kadang dengan sedikit simbol atau kata-kata. Bentuk media jenis ini antara lain proyektor film, tape recorder, dan proyektor visual. Ciri-ciri media jenis ini adalah:

1) Bersifat linear,

2) Menyajikan visual yang dinamis,

3) Digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perancang/pembuat,

4) Merupakan representasi fisik dari gagasan,

5) Dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan kognitif,

6) Berorientasi pada guru dengan pelibatan peserta didik yang rendah.

c. Media hasil teknologi berbasisi komputer

Media jenis ini merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikro-prosesor. Informasi/materi yang dihasilkan dari media

(13)

ini disimpan dalam bentuk digital, bukan dalam bentuk cetakan atau visual. Ciri-ciri media jenis ini adalah:

1) Dapat digunakan secara acak, non-sekuensial, atau secara linear, 2) Dapat digunakan berdasarkan keinginan peserta didik,

3) Gagasan yang disajikan dalam gaya abstrak dengan kata, simbol, dan grafik,

4) Pengembangan media berdasarkan prinsip kognitif,

5) Pembelajaran berorientasi dan melibatkan peserta didik dalam interaksi yang tinggi.

d. Media hasil teknologi gabungan

Media jenis ini adalah cara untuk menghasilkan dan menyampaikan materi yang menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan oleh komputer. Ciri-ciri media jenis ini adalah:

1) Dapat digunakan secara acak, sekuensial, atau linear, 2) Dapat digunakan sesuai dengan keinginan peserta didik,

3) Gagasan sering disajikan secara realistik dalam konteks pengalaman peserta didik,

4) Pengembangandan penerapannya berdasarkan prinsip kogntif dan konstruktivistik,

5) Pembelajaran ditata dan terpusat pada lingkup kognitif,

6) Bahan pelajaran banyak melibatkan aktivitas dan interaktif peserta didik,

(14)

7) Bahan pelajaran memadukan kata dan visual yang diambil dari berbagai sumber.

DAFTAR PUSTAKA

Arief. S Sadiman, dkk. 2012. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Azhar Arsyad. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 2013. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

(15)

Handout 4

PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN

A. Learning Outcome:

1. Mahasiswa dapat menjelaskan kriteria pemilihan media pembelajaran. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan pertimbangan pemilihan media

pembelajaran.

C. Uraian Materi

1. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran

Dalam memilih media yang akan digunakan ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan, yaitu sebagai berikut:

a. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Media dipilih berdasarkan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan yang mengacu pada pada salah satu atau gabungan dari tiga ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

b. Tepat untuk mendukung isi pelajaran berupa fakta, konsep, prinsip maupun prosedur.

Agar dapat membantu proses pembelajaran secara efektif, media pembelajaran harus selaras dan sesuai dengan kebutuhan tugas pembelajaran dan kemampuan mental peserta didik.

(16)

Media yang dipilih hendaknya dapat digunakan di manapun dan kapanpun serta mudah dipindahkan dan dibawa kemana-mana.

d. Guru terampil menggunakannya.

Apapun medianya, guru harus mampu menggunakannya dalam proses pembelajaran. Nilai dan manfaat media amat ditentukan oleh guru yang menggunakannya.

e. Pengelompokan sasaran.

Media yang efektif belum tetntu untuk kelompok besar belum tentu sama efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil atau perorangan. Ada media yang tepat untuk digunakan bagi kelompok besar, kelompok sedang, kelompok kecil, dan perorangan.

f. Mutu teknis.

Pengembangan visual baik gambar maupun fotograf harus memenuhi persyaratan teknis tertentu, misal visual pada slide harus jelas dan informasi atau pesan yang ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen lain yang berupa latar belakang.

2. Pertimbangan Pemilihan Media Pembelajaran

a. Hambatan pengembangan dan pembelajaran yang meliputi faktor dana, fasilitas`dan peralatan yang telah tersedia, waktu, dan sumber-sumber yang tersedia.

b. Persyaratan isi, tugas, dan jenis pembelajaran. Isi pelajaran beragam dari sisi tugas yang ingin dilakukan peserta didik, misalnya

(17)

menghafal, menerapkan keterampilan, pengertian hubungan, atau penalaran dan pemikiran tingkat tinggi. Setiap kategori pembelajaran itu penuntut perilaku yang berbeda-beda. Dengan demikian akan memerlukan teknik dan media penyajiannyang berbeda pula.

c. Hambatan dari sisi peserta didik dengan mempertimbangkan kemampuan dan keterampilan awal, seperti membaca, mengetik dan menggunakan komputer, dan karakter peserta didik lainnya.

d. Tingkat kesenagan dari pihak guru dan peserta didik dalam memanfaatkan media serta tingkat keefektivannya.

e. Pemilihan media sebaiknya mempertimbangkan juga: kemampuan mengakomodasi penyajian stimulus yang tepat, kemampuan mengakomodasi respon peserta didik, kemampuan mengakomodasi umpan balik, pemeilihan media utama dan media pendukung untuk penyajian informasi atau stimulus, dan untuk latihan dan tes.

f. Media pendukung harus mendapatkan perhatian karena pembelajaran yang berhasil menggunakan media beragam. Dengan menggunakan media yang beragam, peserta didik memiliki kesempatan untuk menghubungkan dan berinteraksi dengan media yang paling efektif sesuai dengan kebutuhan belajar mereka secara perorangan.

DAFTAR PUSTAKA

Arief. S Sadiman, dkk. 2012. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: RajaGrafindo Persada

(18)

Azhar Arsyad. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 2013. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

(19)

Handout 5

PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS MANUSIA

A. Learning Outcome:

1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian media pembelajaran berbasis manusia.

2. Mahasiswa dapat menjelaskan teknik pembelajaran menggunakan media pembelajaran berbasis manusia.

B. Uraian Materi

1. Konsep Media Pembelajaran Berbasis Manusia

Media berbasis manusia merupakan media tertua yang digunakan untuk mengirimkan dan mengkomunikasikan pesan atau informasi. Media ini sangat berarti jika tujuan pembelajaran adalah untuk mengubah sikap atau ingin secara langsung terlibat dalam pemamtauan pembelajaran peserta didik. Guru sebagai media pembelajaran secara intuitif dapat merasakan kebutuhan peserta didiknya dan memberikannya pengalaman belajar yang akan membantu mencapai tujuan pembelajaran.

2. Teknik Pembelajaran Menggunakan Media Berbasis Manusia Ada dua teknis yang dapat dilakukan dalam penggunaan manusia sebagai media pembelajaran, yaitu pertama rancangan pembelajaran yang berpusat pada masalah, dan kedua rancangan pembelajaran bertanya model Socrates. Rancangan pembelajaran yang berpusat pada masalah

(20)

dibangun berdasarkan masalah yang harus dipecahkan oleh peserta didik. Langkah-langkanya adalah sebagai berikut:

a. Guru merumuskan masalah yang relevan.

b. Guru mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan yang terkait untuk memecahkan masalah. Guru sebaiknya menggunakan buku teks dan ceramah sebagai sumber untuk menyajikan informasi.

c. Guru harus menginformasikian kepada peserta didik bahwa pengetahuan itu dapat dipergunakan untuk memecahkan masalah. d. Guru menuntun peserta didik melakukan eksplorasi dengan cara:

1) Memberikan ruang bagi peserta didik untuk bereksplorasi,

2) Membantu peserta didik menghubungkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang sudah ada sebelumnya,

3) Membantu peserta didik membentuk dan menginternalisasikan representasi masalah atau tugas,

4) Membantu peserta didik mengidentifikasi persamaan antara masalah baru dan pengetahuan yang lalu,

5) Memberikan umpan balik mengenai kebenaran jalan pemikiran dan jalur pemecahan masalah,

6) Menggunakan kerangka koseptual untuk menunjang penjelasan. e. Mengembangkan masalah dalam konteks yang beragam,

f. Menilai pengetahuan peserta didik dengan memberikan masalah baru untuk dipecahkan.

(21)

Selanjutnya penggunaan media berbasis manusia dengan teknik bertanya model Socrates dilakukan melalui langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi pertanyaan heuristik yang meminta peserta didik berbagi, menganalisis, mengevaluasi, dan mensintesis pekerjaan, tugas mereka, misalnya: mengapa mahasiswa Jurusan Sosiologi UNP mengalami kesulitan dalam menyusun outline penelitian? Bagaimana meningkatkan daya dan kemauan mencari informasi yang tinggi pada peserta didik dalam pembelajaran Sosiologi di SMA? dan sebagainya.

b. Membagi peserta didik dalam kelompok besar untuk melakukan eksplorasi, dan dilanjutkan dengan pembegian ke dalam kelompok-kelompok kecil untuk mendalami isu dan gagasan yang muncul pada pembahasan kelompok besar.

c. Menentukan apakah peserta didik harus belajar/bekerja bersama-sama dalam kelompok ataukah perorangan.

Salah satu faktor penting dalam pembelajaran dengan media berbasis manusia adalah rancangan pembelajaran yang interaktif. Dengan adanya manusia sebagai pameran utama dalam proses pembelajaran maka kegiatan interaktif akan semakin terbuka lebar. Pembelajaran inmteraktif yang terstruktur dengan baiki bukan hanya lebih menarik tetapi juga memberikan kesempatan untuk percobaan mental dan pemecahan masalah yang kreatif. Di samping itu, pembelajaran interaktif

(22)

mendorong partisispasi peserta didik sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Arief. S Sadiman, dkk. 2012. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Azhar Arsyad. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 2013. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

(23)

Handout 6

PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS CETAKAN

A. Learning Outcome:

1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian media pembelajaran berbasis cetakan.

2. Mahasiswa dapat menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan media berbasis cetakan.

B. Uraian Materi

1. Konsep Media Pembelajaran Berbasis Cetakan

Media dan sumber materi berbasis cetakan adalah media pembelajaran yang menyajikan informasi melalui tulisan atau teks. Media jenis ini yang paling banyak digunakan dalam kegiatan pembelajaran adalah buku teks, dan lembaran kerja peserta didik (LKPD). Dengan format ini, pada setiap unit kecil informasi disajikan dan disertai dengan permintaan respon peserta didik melalui pertanyaan atau soal-soal yang harus dijawab oleh peserta didik setelah membaca teks.

(24)

2. Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Cetakan

Terkait dengan teks materi berbasis cetakan ini ada enam hal yang harus diperhatikan oleh guru dalam pemilihan dan penggunaannya, yaitu sebagai berikut:

a. Konsistensi. Penggunaan huruf dan ukurannya, spasi serta margin kertas harus konsisten dari halaman awal hingga akhir.

b. Format. Terkait dengan format yang harus diperhatikan adalah masalah penulisan pokok pikiran yang dikembangkan ke dalam paragraf-paragraf, serta pemilahan isi informasi.

c. Organisasi. Upayakan selalu untuk menginformasikan peserta didik mengenai di mana atau sejauh mana mereka dalam teks yang dibaca tersebut. Susunlah teks sedemikian rupa sehingga informasi mudah dipahami.

d. Daya tarik. Salah satu cara untuk menarik minat peserta didik untuk membaca teks adalah dengan cara guru memperkenalkan setiap materi dengan cara yang berbeda.

e. Ukuran huruf. Pilihlah ukuran huruf yang sesuai dengan peserta didik, pesan, dan lingkungannya.

f. Ruang kosong. Berilah ruang kosong (spasi lowong) seingga ada kesempatan bagi peserta didik untuk bersitirahat sejenak dalam membaca.

(25)

Dalam menyusun media berbasis teks harus diupayakan agar materi yang disajikan bersifat interaktif. Hal ini dapat dilakukan antara lain dengan cara:

a. Sajikan informasi dalam jumlah yang layak sehingga dapat dicerna, diproses dan dikuasai. Informasi disajikan dalam kelompok-kelompok kecil.

b. Pertimbangkan hasil pengamatan dan analisis kebutuhan peserta didik dan siapkan latihan yang sesuai dengan kebutuhan tersebut.

c. Pertimbangkan hasil analisis respon peserta didik.

d. Siapkan kesempatanbagi peserta didik untuk dapat belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatan mereka masing-masing.

e. Gunakan beragam jenis latihan dan evaluasi seperti simulasi (bermain peran), studi kasus, dan sebagainya.

Cara lain untuk menarik perhatian pada media berbasis cetak atau teks adalah warna dan gaya huruf. Warna digunakan sebagai alat penuntun dan penarik perhatian pada informasi yang penting, sedangkan huruf yang dicetak tebal aau dicatak miring memberikan penekanan pada kalimat atat kata-kata kunci.

DAFTAR PUSTAKA

Arief. S Sadiman, dkk. 2012. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: RajaGrafindo Persada

(26)

Azhar Arsyad. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 2013. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

(27)

Handout 7

PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS VISUAL

A. Learning Outcome:

1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian media pembelajaran berbasis visual.

2. Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip penggunaan media berbasis visual.

B. Uraian Materi

1. Konsep Media Pembelajaran Berbasis Visual

Media pembelajaran berbasis visual adalah media pembelajaran yang berwujud visual atau gambar baik yang bersifat diam maupun bergerak. Penggunaan media berbasis visual sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat daya ingat, serta menumbuhkan minat peserta didik. Di samping itu, media visual juga dapat menjelaskan hubungan antara isi materi pembelajaran dengan dunia nyata. Agar efektif, media visual sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna dan peserta didik harus berinteraksi dengan visual tersebut.

2. Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Visual

Ada beberapa prinsip umum dalam penggunaan media visual agar efektif, yaitu sebagai berikut:

(28)

a. Usahakan visual sesederhana mungkin. Gambar yang terlalu rinci dapat menimbulkan perhatian yang tidak diinginkan dari peserta didik, sehingga apa yang harus diperhatikannya jadi terabai.

b. Visual digunakan untuk menekankan informasi sasaran (yang ada teks) sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan baik.

c. Gunakan kerangka konseptual atau peta konsep untuk menggambarkan ikhtisar keseluruhan materi.

d. Ulangi sajian visual dan libatkan peserta didik untuk meningkatkan daya ingat. Untuk visual yang komplek, peserta didik perlu diminta untuk mengamatinya secara seksama, kemudian diminta untuk mengungkapkan sesuatu mengenai visual tersebut.

e. Gunakan gambar untuk melukiskan perbedaan konsep-konsep yang terdapat dalam materi pembelajaran.

f. Hindari visual yang tak berimbang.

g. Tekankan kejelasan dan ketepatan dalam semua visual. h. Visual yang diproyeksikan harus dapat dan mudah dibaca.

i. Unsur-unsur pesan dalam visual itu harus ditonjolkan dan dengan mudah dibedakan dari unsur-unsur latar belakang, sehingga mempermudah pengolahan informasi.

j. Caption (keterangan gambar) harus disiapkan agar informas-informasi yang sulit dilukiskan secara visual dapat dipahami dengan baik.

(29)

l. Warna dan pemberian bayangan digunakan untuk mengarahkan perhatian dan membedakan komponen-komponen.

DAFTAR PUSTAKA

Arief. S Sadiman, dkk. 2012. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Azhar Arsyad. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 2013. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

(30)

Handout 8

PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS AUDIO DAN VISUAL

A. Learning Outcome:

1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian media pembelajaran berbasis audio.

2. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep media pembelajaran berbasis audio-visual.

3. Mahasiswa dapat menjelaskan penggunaan media pembelajaran berbasis audio visual.

B. Uraian Materi

1. Konsep Media Pembelajaran Berbasis Audio

Media pembelajaran berbasis audio adalah media pembelajaran yang digunakan untuk menyalurkan pesan lewat indera pendengaran. Jenis media ini yang paling banyak digunakan adalah media rekaman audio dan media radio.

Media rekaman audio merupakan media yang menggunakan rekaman suara manusia, musik dan suara lainnya yang digunakan sebagai media pembelajaran. Pesan dan isi pelajaran dapat direkam pada tape atau pada media digital sehingga hasil rekaman dapat diputar kembali pada saat diinginkan.

(31)

Media jenis ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya antara lain:

a. Peralatannya lebih terjangkau dan mudah diperoleh, b. Rekaman dapat digandakan,

c. Pengoperasian relatif mudah.

Adapun kekurangan media audio ini adalah sebagai berikut:

a. Jika redio tape tidak punya penuntun rekaman akan sulit mencari lokasi informasi yang dibutuhkan.

b. Kecepatan merekam dan pengaturan trek yang bermacam-macam menimbulkan kesulitan untuk memainkan kembali rekaman yang direkam pada suatu mesin perekam yang berbeda dengannya. Seterusnya, media radio adalah media pembelajaran yang dengan cara mengirimkan informasi atau materi pembelajaran melalui pemancar radio kepada pesawat radio. Penggunaan media radio memiliki kelebihan antara lain:

a. Harganya relatif murah, b. Bisa dibawa kemana-mana.

Sedangkan kelemahannya adalah: a. Sifat komunikasinya hanya satu arah,

b. Siaran bersifat sentralistik sehingga tidak dapat dikontrol, c. Sulit menyesuaikan siaran radio dengan jadwal pembelajaran.

(32)

2. Konsep Media Pembelajaran Berbasis Audio-Visual

Media pembelajaran berbasis audio-visual adalah media penyaluran pesan dengan memanfaatkan indera pendengaran dan penglihatan. Media jenis ini memiliki tingkat efektivitas yang relatif tinggi dibandingkan media audio atau media visual.

3. Media Adiuo-Visual

Media audio-visual adalah media penyampaian materi pembelajaran berupa film, video, dan televisi. Film diartikan sebagai karya cipta yang merupakan media komunikasi massa pandang dengar yang dibuat berdasarkan azas sinematografi. Sedangkan video adalah seperangkat komponen atau media yang mampu menampilkan gambar sekaligus suara dalam waktu bersaman. Pada dasarnya video adalah mengubah ide atau gagasan menjadi tayangan gambar dan suara.

Antara film dan video memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaannya adalah sama-sama tergolong pada media yang menggunakan unsur pandang dan dengar. Perbedaannya adalah film memiliki alur cerita sedangkan video tidak.

Media film dan video memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah:

a. Dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari peserta didik. b. Dapat disaksikan secara berulang-ulang.

(33)

c. Dapat menyajikan peristiwa-peristiwa berbahaya yang jika dilihat secara langsung.

d. Dapat mempercepat dan memperlambat proses suatu peristiwa. Kekurangan media film dan video ini antara lain adalah: a. Membutuhkan biaya yang relatif mahal,

b. Sulit mencari film yang sesuai atau cocok dengan materi pembelajaran.

Selain film dan video, medio audio-visual lainnya adalah televisi. Televisi merupakan media telekomunikasi yang berfungsi sebagai penerima siaran gambar bergerak dan suara. Media televisi ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya antara lain adalah:

a. Dapat memancarkan berbagai jenis bahan audio-visual seperti gambar diam, film, objek dan sebagainya.

b. Bisa menyediakan contoh-contoh yang baik bagi peserta didik. c. Dapat membawa dunia nyata ke dalam rumah dan ke kelas.

d. Dapat menyajikan program untuk peserta didik dengan usia dan tingkatan pendidikan yang berbeda.

e. Dapat menghemat waktu guru dan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.

Adapun kelemahan yang dimiliki media televisi adalah sebagai berikut:

(34)

b. Siaran televisi berlangsung terus sehingga tidak ada kesempatan bagi peserta didik untuk memahami pesan yang sudah terlewati.

c. Guru tidak memiliki kesempatan untuk merivisi siaran.

d. Pada umumnya pesawat televisi relatif kecil sehingga sulit untuk dilihat secara rinci oleh seluruh peserta didik.

DAFTAR PUSTAKA

Arief. S Sadiman, dkk. 2012. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Azhar Arsyad. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 2013. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

(35)

Handout 9

PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS KOMPUTER

A. Learning Outcome:

1. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep media pembelajaran berbasis komputer.

2. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep media power point. 3. Mahasiswa dapat menjelaskan penggunaan media internet.

B. Uraian Materi

1. Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Komputer

Komputer adalah salah satu mesin elektronik yang dapat menerima arahan atau data digital, memprosesnya, menyimpan dan mengeluarkan hasil dari data yang diproses. Ada beberapa kelebihan bila menggunakan komputer, yaitu sebagai berikut:

a. Dapat mengakomodasi tingkat kemampuan belajar semua peserta didik.

b. Dapat berinteraksi dengan peserta didik secara perorangan. c. Dapat dikendalikan.

Sedangkan kelemahannya adalah:

(36)

b. Membutuhkan pengetahuan dan keterampilan khusus dalam mengoperasikannya.

c. Program yang ada belum sepenuhnya mengakomodasi kepentingan peserta didik.

d. Hanya efektif bila masing-masing peserta didik memiliki komputer.

2. Media Power Point

Power point merupakan salah satu media penyampai pesan melalui sebuah presentasi point teks atau gambar yang menarik. Pengembangan media power point harus sesuai dengan prinsip-prinsip pengembangan media pembelajaran. Oleh karena itu ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan, yaitu sebagai berikut:

a. Dikembangkan sesuai dengan prosedur pengembangan instruksional. b. Media power point sebagai alat bantu mengajar, bukan merupakan

media pembelajaran yang akan dipelajari secara mandiri oleh sasaran. Oleh karena itu, materi yang disajikan hanya garis besarnya saja. c. Materi yang disajikan harus benar substansinya dan menarik

penyajiannya.

Terkait dengan daya tarik ini, maka ada beberapa hal yang sebaiknya dilakukan, yaitu sebagai berikut:

a. Pilih jenis huruf (font) yang tingkat keterbacaannya tinggi, misal Arial, Tahoma atau Verdana. Gunakan ukuran huruf (font size) 17-20, sub judul 28, dan judul 30.

(37)

b. Gunakan variasi warna, gambar, foto, animasi, atau video untuk memperjelas dan memperindah tampilan.

c. Area tampilan maksimal berukuran 16 x 20 cm.

d. Usahakan dalam satu slide/frame tidak memuat lebih dari 18 baris teks.

e. Usahakan hanya satu topik atau sub topik pembahasan untuk setiap satu frame.

f. Beri judul pada setiap frame atau tampilan.

g. Atur komposisi warna, tata letak, keharmonisan, dan kekontrasan. h. Penggunaan warna jangan terlalu mencolok dan rumit.

3. Media Berbasis Internet a. E-Mail

E-mail merupakan singkatan dari electronic mail, yaitu surat yang pengirimannya menggunakan secara elektronik berupa jaringan internet. Melalui e-mail seseorang dapat mengirim naskah teks, gambar, atau file dalam waktu yang sangat singkat. Ciri-ciri e-learning adalah:

1) Pembelajaran tidak tergantung pada guru,

2) Banyaknya sumber materi dan kemudahan akses, 3) Peran guru hanya sebagai mediator atau pembimbing, 4) Proses belajar tidak terkendala jarak, ruang, dan waktu.

(38)

Ada beberapa manfaat penting dari penggunaan e-mail ini, yaitu sebagai berikut:

1) Efektif untuk surat-menyurat, termasuk pemberian tugas kuliah, pengumuman kegiatan pembelajaran, dan sebagainya.

2) Efisien untuk mengirim lembar dokumen dalam jumlah besar. 3) Dapat dijadikan sebagai ajang diskusi.

4) Dapat menampung surat dan pesan dalam jumlah besar. b. Blog

Blog atau weblog adalah teks dokumen, gambar, objek media dan data yang tersusun secara hirarkhis dan menurut kronologi tertentu yang dapat dilihat melalui browserinternet. Ada juga yang mengartikan blog sebagai suatu publikasi secara periodik dan tetap mengenai pemikiran seseorang.

Dalam memanfaatkan blog sebagai metode pembelajaran, menurut M Arief Furqon dan Maya retno Ayuada tiga metode yang bisa diupayakan, yaitu:

1) Blog guru sebagai pusat pembelajaran. Guru dapat menuliskan materi pembelajaran, tugas, maupun bahan diskusi diblognya. Kemudian peserta didik dapat berdiskusi dan belajar bersama di blog guru tersebut.

2) Blog guru dan peserta didik saling berinteraksi. Baik guru maupun peserta didik sama-sama memiliki blog sebagai sarana mengerjakan tugas-tugas dari gurunya.

(39)

3) Komunitas blogger pembelajar. Blog ini merupakan gabungan dari beberapa guru, peserta didik atau sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

Arief. S Sadiman, dkk. 2012. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Azhar Arsyad. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 2013. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

(40)

Handout 10

MENGEVALUASI MEDIA PEMBELAJARAN

A. Learning Outcome:

1. Mahasiswa dapat menjelaskan rasionalitas evaluasi media pembelajaran. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan bentuk evaluasi media pembelajaran.

B. Uraian Materi

1. Rasionalitas Mengevaluasi Media Pembelajaran

Evaluasi pada dasarnya adalah proses yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan serta penyempurnaan/perbaikan program.

Setiap media sebaiknya harus dievaluasi terlebih dahulu sebelum dipakai. Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah media yang telah dibuat dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, media yang telah dirancang dan diproduksi perlu terlebih dahulu diujicobakan dan dievaluasi.

Ada dua macam bentuk evaluasi media pembelajaran, yaitu evaluasi formatif, dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif adalah proses mengumpulkan data tentang efektivitas dan efisiensi media pembelajaran. Sedangkan evaluasi sumatif adalah kegiatan pengumpulan data dengan

(41)

tujuan untuk menentukan apakah media pembelajaran yang dibuat patut untuk digunakan ataukah tidak. Dalam uraian ini difokuskan hanya pada evaluasi formatif saja.

Ada tiga tahap evaluasi formatif, yaitu evaluasi satu lawan satu, evaluasi kelompok kecil, dan evaluasi lapangan. Evaluasi satu lawan satu adalah evaluasi yang dilakukan dengan meminta dua orang peserta didik secara individual untuk menerima sajian media yang telah dibuat. Kedua peserta didik tersebut hendaknya memiliki tingkat kemampuan yang berbeda. Prosedurnya adalah sebagai berikut:

a. Menjelaskan tujuan meminta kesediaan peserta didik,

b. Minta kesediaan peserta agar rileks dan bebas mengemukakan pendapatnya tentang media tersebut,

c. Berikan tes awal untuk mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan peserta didik mengenai materi pembelajaran yang di-media-kan tersebut.

d. Catat lamanya waktu yang digunkan dalam menyajikan media, serta reaksi-reaksi peserta didik terhadap media tersebut,

e. Berikan tes akhir untuk mengukur keberhasilan media tersebut, f. Analisis informasi yang telah terkumpul.

Evaluasi berikutnya adalah evaluasi kelompok kecil. Pada tahap ini, media diujicobakan kepada 10-20 orang peserta didik sebagai sampel. Peserta didik harus mewakili tingkat kemampuan belajar dan jenis kelamin. Prosedur yang harus ditempuh adalah:

(42)

a. Menjelaskan tujuan kegiatan kepada peserta didik, b. Melakukan tes awal,

c. Menyajikan media untuk dipelajari oleh peserta didik,

d. Catat waktu yang dibutuhkan dan semua umpan balik selama media disajikan,

e. Lakukan tes akhir,

f. Membagi kuesioner untuk diisi oleh peserta didik guna meminta respon dan informasi-informasi yang dibutuhkan sesuai dengan tujuan kegiatan,

g. Analisis data yang terkeumpul.

Tahap evaluasi formatif terakhir adalah evaluasi lapangan. Usahakan memperolehyang situasi mirip dengan situasi yang sebenarnya. Setelah melewati dua tahap evaluasi di atas tentu media sudah mendekati kesempurnaan, namun hal itu harus dibuktikan lagi agar media itu betul-betul sesuai dengan yang diinginkan.

Cara melakukan evaluasi tahap ini adalah dengan meminta 30 peserta didik yang terdidir dari berbagai karakteristik (kelas, jenis kelamin, latar belakang, tingkat kemampuan, usia, dan sebagainya), sesuai dengan karakteristik populasi sasaran.

DAFTAR PUSTAKA

Arief. S Sadiman, dkk. 2012. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: RajaGrafindo Persada

(43)

Azhar Arsyad. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 2013. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Referensi

Dokumen terkait

Selain paper-paper yang ditulis oleh mahasiswa, sebuah paper yang ditulis oleh tim dosen Akuntansi FEB UMM juga berhasil lolos dalam call for paper seminar “ Enhancing

American College of Rheumatology, 2010, American college of rheumatology : recommendations for the use of disease-modifying antirheumatic drugs and biologic agents in the treatment

1027/Menkes/SK/IX/2004 juga mengatur bahwa seorang apoteker wajib melakukan skrining resep yang antara lain meliputi persyaratan administratif sebagai berikut :

Untuk pemeriksaan dengan kontras adalah sebesar 1,29 mSv dan untuk pemeriksaan tanpa kontras adalah sebesar 1,16 mSv, sedangkan pasien yang memiliki nilai dosis efektif paling

dan sistem kontrol pada system PLTS di- perankan oleh inverter, yang memiliki fungsi merubah arus bilak balik ( direct current ) yang dihasilkan oleh modul surya menjadi

Kadang-kadang mungkin juga mereka memberikan respon yang kurang baik terhadap orangtua anak autis karena ketidaktahuannya mengenai gangguan autis (Triantoro Safaria,

Daur Penyusunan laporan, yaitu daur yang mengubah dokumen hasil rekaman transaksi yang berasal dari daur operasional menjadi laporan, baik dalam bentuk laporan

Ide-idenya tentang pendidikan dan analisis masalah pendidikan berkait erat dengan politik hegemoni kelompok elit/pemerintah yang menjadikan masyarakat bawah.. sebagai