PT SIERAD PRODUCE Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 30 JUNI 2005
(TIDAK DIAUDIT)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini
AKTIVA Catatan 2006 2005
Rp Rp
AKTIVA LANCAR
Kas danSetara Kas 2c, 2d, 3 10.359.864.619 6.865.536.087 Piutang Usaha
(Setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu, 2006: Rp 113.608.225.842);
2005: Rp 110.011.917.494) 2f, 4 161.174.737.138 188.632.389.409
Piutang Lain-lain 5 21.807.460.540 8.186.443.672
Persediaan 2g, 6 121.932.790.200 168.445.451.378
Hewan Ternak Produksi – Berumur Pendek 2h, 7 38.568.338.758 36.640.587.440
Biaya Dibayar di Muka 2.755.700.487 8.533.685.100
Pajak Dibayar di Muka 2o, 8 11.431.139.899 13.300.205.394
Uang Muka Pembelian 37.288.317.735 40.091.481.263
Jumlah Aktiva Lancar 405.318.349.376 470.695.779.743
AKTIVA TIDAK LANCAR
Investasi pada Perusahaan Asosiasi – Bersih 2e, 9 -- -- Investasi Jangka Panjang Lainnya – Bersih 2e, 10 -- -- Piutang Hubungan Istimewa 27 46.566.000.745 47.765.117.651 Aktiva Pajak Tangguhan 2o, 11b 122.292.069.325 140.293.475.544 Aktiva Tetap
(Setelah dikurangi akumulasi penyusutan, 2006: Rp 341.564.951.293;
2005: Rp 349.945.534.406) 2i, 2m, 12 458.417.621.439 555.115.062.119 Renovasi Bangunan Sewa
(Setelah dikurangi akumulasi penyusutan,
2005: Rp 9.115.763.121) 2j, 2m, 13 -- 3.338.705.758
Aktiva Tak Berwujud
(Setelah dikurangi akumulasi amortisasi,
2005: Rp 7.664.655.075) 2e, 14 -- 8.086.562.730
Uang Muka Pembelian Aktiva Tetap 1.775.636.194 3.269.002.626 Aktiva Tetap yang Tidak Digunakan 2k, 15 86.811.848.129 22.558.400.987
Biaya Ditangguhkan – Bersih 14.481.273 14.481.273
Uang Jaminan yang Dapat Diterima Kembali 610.729.375 3.141.473.321
Jumlah Aktiva Tidak Lancar 716.488.386.480 783.582.282.009
JUMLAH AKTIVA 1.121.806.735.856 1.254.278.061.752
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini
KEWAJIBAN, HAK MINORITAS DAN EKUITAS Catatan 2006 2005
Rp Rp
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang Usaha 16 122.489.080.318 132.047.926.851 Biaya yang Masih Harus Dibayar 17 17.240.911.108 18.469.754.909
Hutang Pajak 2o, 11c 6.355.304.679 13.154.449.845
Pinjaman Jangka Panjang yang Jatuh Tempo
dalam Satu Tahun 2l,18 349.870.449 204.094.274
Kewajiban Lancar Lainnya 24.055.367.627 23.364.779.718
Jumlah Kewajiban Lancar 170.490.534.181 187.241.005.597
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Pinjaman Jangka Panjang – Bersih 2l,18 907.785.042 740.926.431 Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja 2q, 19 11.583.648.752 14.878.683.609 Keuntungan Ditangguhkan atas Transaksi
Penjualan dan Sewa Guna Usaha Kembali 75.713.856 99.635.260
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 12.567.147.650 15.719.245.300
HAK MINORITAS 2e 234.220.132 202.454.063
EKUITAS Modal Saham
Modal dasar, 2006 dan 2005: 73.099.900 saham seri A nominal Rp 5.000 per saham, 650.686.609 saham seri B nominal Rp 3.000 per saham dan
65.140.785.747 saham seri C nominal Rp 100 per saham
Ditempatkan dan disetor penuh, 2006 dan 2005:
73.099.900 saham seri A, 650.686.609 saham
seri B dan 8.667.321.984 saham seri C; 1c, 20 3.184.291.525.400 3.184.291.525.400 Tambahan Modal Disetor – Bersih 21 237.474.479.595 237.474.479.595 Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap 2i 347.703.892.066 347.703.892.066 Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan 2c (34.433.888) (34.433.888)
Defisit (2.830.920.629.280) (2.718.320.106.381)
Jumlah Ekuitas 938.514.833.893 1.051.115.356.792
JUMLAH KEWAJIBAN, HAK MINORITAS DAN EKUITAS 1.121.806.735.856 1.254.278.061.752
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini
Catatan 2006 2005
Rp Rp
OPERASI BERJALAN
PENJUALAN BERSIH 2n, 22 562.138.179.739 741.459.959.997 BEBAN POKOK PENJUALAN 2n (514.596.208.997) (702.399.928.625)
LABA KOTOR 47.541.970.742 39.060.031.372
BEBAN USAHA
Beban Penjualan 2n, 23 (9.272.546.697) (14.756.873.915) Beban Umum dan Administrasi 2n, 24 (43.623.380.883) (44.590.034.548)
Jumlah Beban Usaha (52.895.927.580) (59.346.908.463)
LABA USAHA (5.353.956.838) (20.286.877.091)
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Keuntungan(Kerugian ) Kurs Mata Uang Asing-Bersih 2.371.162.813 (2.608.026.943) Keuntungan Penjualan Aktiva Tetap – Bersih 2i, 12 658.648.940 959.621.472
Penjualan Lain-lain 25 647.039.067 565.108.953
Penghasilan Bunga - Bersih (1.046.854.401) (69.745.032) Amortisasi Aktiva Tak Berwujud (351.589.683) (421.907.620)
Biaya Restrukturisasi (487.230.665) (885.510.148)
Beban (Pengurangan) Penyisihan Piutang Ragu-ragu (563.532.862) 350.240.592 Kerugian atas Selisih Perolehan Persediaan (1.093.800.000) -- (Kerugian) Keuntungan Selisih Perhitungan
Persediaan 2g (1.235.750.666) 25.854.709
Kerugian Pelepasan Investasi 26 (3.282.391.513) --
Lain-lain – Bersih 3.409.782.131 3.722.207.448
Penghasilan (Beban) Lain-lain – Bersih (974.516.839) 1.637.843.431
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN (6.328.473.677) (18.649.033.660)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini
Rp Rp
MANFAAT (BEBAN) PAJAK
Kini (486.423.696) (606.430.044)
Tangguhan 1.703.402.373 4.264.823.791
Jumlah Manfaat (Beban) Pajak 1.216.978.677 3.658.393.747
(RUGI) SEBELUM HAK MINORITAS (5.111.495.000) (14.990.639.913) HAK MINORITAS ATAS BAGIAN LABA BERSIH
PERUSAHAAN ANAK 2e -- --
(RUGI) BERSIH DARI OPERASI BERJALAN (5.111.495.000) (14.990.639.913)
LABA BERSIH DARI OPERASI DALAM PENGHENTIAN -- --
LABA (RUGI) BERSIH DARI KESELURUHAN ENTITAS (5.111.495.000) (14.990.639.913)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini
Modal Selisih Penilaian Selisih Kurs
Ditempatkan Tambahan Kembali Karena Penjabaran Jumlah
Catatan dan Disetor Modal Disetor Aktiva Tetap Laporan Keuangan Defisit Ekuitas SALDO PER 31 DESEMBER 2004 2.317.559.327.000 90.130.005.933 347.703.892.066 (34.433.888) (2.703.329.466.468) 52.029.324.643
Konversi Obligasi dan Hutang Sewa Guna Usaha menjadi Saham pada
Tahun 2005 20, 21 866.732.198.400 147.344.473.662 -- -- -- 1.014.076.672.062
Rugi Bersih -- -- -- -- (14.990.639.913) (14.990.639.913)
SALDO PER 30 Juni 2005 3.184.291.525.400 237.474.479.595 347.703.892.066 (34.433.888) (2.718.320.106.381) 1.051.115.356.792
SALDO PER 31 DESEMBER 2005 3.184.291.525.400 237.474.479.595 347.703.892.066 (34.433.888) (2.825.809.134.280) 943.626.328.893
Rugi Bersih -- -- -- -- (5.111.495.000) (5.111.495.000)
SALDO PER 30 Juni 2006 3.184.291.525.400 237.474.479.595 347.703.892.066 (34.433.888) (2.830.920.629.280) 938.514.833.893
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini
Catatan 2006 2005
Rp Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan Kas dari Pelanggan 783.391.850.504 757.352.839.264 Pembayaran Kas kepada Pemasok dan
Pihak Ketiga Lainnya (746.710.429.126) (698.166.676.293) Pembayaran kepada Karyawan (40.748.622.950) (47.263.568.296)
Pembayaran Pajak (4.571.029.203) (14.555.069.487)
Penerimaan Bunga 106.927.946 327.689.418
Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Operasi (8.531.302.829) (2.304.785.394)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penerimaan dari Pelepasan Investasi 13.363.325.804 --
Penjualan Aktiva Tetap 682.600.000 1.286.564.900
Perolehan Aktiva Tetap (3.236.729.885) (4.939.438.258)
Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Investasi 10.809.195.919 (3.652.873.358)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penurunan (Kenaikan) Piutang Hubungan Istimewa -- --
Penurunan (Kenaikan) Hutang Hubungan Istimewa -- --
Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Pendanaan -- --
PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 2.277.893.090 (5.957.658.752)
SALDO KAS DAN SETARA KAS – AWAL TAHUN 8.081.971.529 12.823.194.839
SALDO KAS DAN SETARA KAS – AKHIR TAHUN 2c,d,3 10.359.864.619 6.865.536.087
KAS DAN SETARA KAS TERDIRI DARI:
Kas 458.621.882 610.483.204
Bank 8.451.242.737 6.088.552.883
Deposito Berjangka 1.450.000.000 166.500.000
10.359.864.619 6.865.536.087
1. Umum
1.a. Pendirian Perusahaan
PT Sierad Produce Tbk (selanjutnya disebut “Perusahaan”) didirikan dengan akta No. 17 tanggal 6 September 1985 dari Raden Santoso, notaris di Jakarta dan diubah dengan akta No.
27 tanggal 16 April 1986 dari Notaris yang sama. Akta ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C2-4506.HT.01.01.TH.86 tanggal 26 Juni 1986.
Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir pada tanggal 4 Mei 2005 dan 24 Juni 2005, yaitu berdasarkan akta pernyataan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 14, No. 170 dan No. 172, semuanya dari notaris Dr. Irawan Soerodjo, SH, Msi, masing-masing mengenai peningkatan modal disetor sehubungan dengan konversi hutang menjadi modal Perusahaan, perubahan susunan pengurus Perusahaan dan perubahan terhadap beberapa pasal dalam anggaran dasar Perusahaan. Akta-akta tersebut telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum (Sisminbakum) Direktorat Jendral Administrasi Hukum Umum Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan surat penerima laporan, masing-masing pada tanggal 10 Mei 2005, 3 Agustus 2005 dan 28 September 2005.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan bergerak di bidang peternakan ayam bibit induk untuk menghasilkan ayam niaga, industri pemotongan dan pengolahan ayam terpadu dengan cold storage, industri pakan ternak dan industri pengeringan jagung.
Perusahaan berdomisili di Bogor dengan tempat usaha tersebar di Bogor, Sukabumi, Tangerang, Lampung dan Sidoarjo. Hasil produksi dipasarkan di dalam negeri. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial sejak tahun 1985.
Pada bulan November 2005, Perusahaan telah melakukan penghentian sementara kegiatan produksi unit usaha feedmill yang berlokasi di Lampung. Penghentian sementara produksi ini telah dijelaskan dalam paparan publik (public exposes) Perusahaan, yang materinya telah disampaikan ke Bursa Efek Jakarta pada tanggal 16 Desember 2005.
1.b. Komisaris, Direksi dan Karyawan
Perubahan susunan anggota komisaris dan direksi Perusahaan, terakhir berdasarkan akta pernyataan keputusan rapat No. 28 tanggal 6 Maret 2006 dari notaris Dr. Irawan Soerodjo, SH, Msi.
Susunan anggota komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, adalah sebagai berikut:
1. Umum (lanjutan)
2006 2005
Dewan Komisaris
Komisaris Utama ( Komisaris Independen) : -- Antonius Yunus Supit
Komisaris Utama : Budiardjo Tek --
Wakil Komisaris Utama dan Komisaris Independen : Antonius Yunus Supit --
Komisaris (Independen ) Djohan Effendi Djohan Effendi
Komisaris : Sri Lestari Anwar Sri Lestari Anwar
Komisaris : F.X. Awi Tantra Moeslim Abdurahman
Dewan Direksi
Direktur Utama : Eko Putro Sandjojo Budiardjo Tek
Direktur : Erik Harimurti Surono Rodolfo Paquia Pantoja
Direktur : Albert Sitorus F.X. Awi Tantra
Direktur : Sik Wei Tjien Eko Putro Sandjojo
Direktur : Helena Megawati
Wardoyo --
Susunan Komite Audit berdasarkan Rapat Dewan Komisaris pada 27 September 2004, adalah sebagai berikut :
Ketua Komite Audit : Antonius Yunus Supit
Anggota : Eman Achmad Sulaeman
Anggota : Wawat Sutanto
1. Umum (lanjutan)
1.c. Struktur Perusahaan Anak
Perusahaan memiliki baik secara langsung maupun tidak langsung lebih dari 50 % saham perusahaan anak dan atau mempunyai kendali atas manajemen perusahaan-perusahaan anak sebagai berikut:
Persentase
Pemilikan Tahun
(Langsung dan Operasi Perusahaan Anak Domisili Bidang Usaha Tidak Langsung) Komersial
2006 2005
Rp Rp
PT Sierad Industries Jakarta Industri peralataan 99.00% 1996 16,843,560,577 17,344,637,232
peternakan ayam
PT Dwipa Mina Nusantara Bali Industri tepung ikan 100.00% 1996 1,500,344,840 1,848,995,104
PT Biotek Indonesia (d.h Jakarta Industri dan 98.00% 1995 - 27,323,670,034
PT Sierad Biotek ) perdagangan obat-
obatan dan vitamin hewan
PT Sierad Pangan Jakarta Industri makanan dan 99.99% Pra-Operasi 7,808,811,005 8,539,161,101
Nusantara minuman
PT Sierad Pangan Jakarta Industri pangan terpadu 100.00% 1996 - 63,755,826,951
PT Wendy Citrarasa Jakarta Industri makanan dan 100.00% 1991 - 93,330,342,521
minuman
PT Sierad Corporation Jakarta Distribusi dan 99.99% Operasi 6,936,872,616 5,600,158,363
perdagangan peralatan dalam
peternakan ayam, bahan penghentian
baku pangan ternak dan produk lainnya
PT Transpasifik Jakarta Perdagangan 100.00% 1995 5,999,657,120 6,859,489,525
Niagareksa
Myanmar Sierad Ltd. Myanmar Perdagangan 90.00% Pra-Operasi 292,071,921 292,071,921
Jumlah Aktiva
Pada tahun 2003, sesuai dengan pernyataan keputusan rapat pemegang saham PT Sierad Corporation (SC) dengan akta No. 25 tanggal 21 Oktober 2003 dari Notaris Diah Guntari Listianingsih Soemarwoto, SH, notaris di Jakarta telah disetujui usulan direksi SC untuk melakukan penghentian kegiatan (operasional) SC dan melakukan tindakan hukum yang dianggap perlu dan penting untuk penghentian kegiatan (operasional) SC sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, belum ada rencana dari manajemen SC mengenai kelanjutan atas penghentian kegiatan (operasional) SC tersebut.
Sebagaimana dijelaskan lebih lanjut dalam Catatan 2.p, aktiva, kewajiban, pendapatan serta beban SC pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, dan untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal tersebut disajikan sebagai komponen terpisah dalam “Operasi dalam Penghentian“ pada laporan keuangan Konsolidasian sesuai dengan PSAK 58, mengenai “Operasi dalam Penghentian”.
1. Umum (lanjutan)
Sampai dengan tanggal 30 Juni 2006, PT Sierad Pangan Nusantara, PT Transpasifik Niagareksa dan Myanmar Sierad Ltd, perusahaan - perusahaan anak, masih dalam tahap pengembangan, non aktif dan praoperasi, serta tidak ada transaksi yang signifikan dalam perusahaan - perusahaan tersebut.
Perusahaan telah melakukan penjualan 4.900 lembar saham (98%) kepemilikan Perusahan atas PT Biotek Indonesia (d.h. PT Sierad Biotek) kepada Biotek International Limited berdasarkan akta Perjanjian Jual Beli No. 119 tanggal 25 Januari 2006, dari notaris Dr. Irawan Soerodjo, SH, Msi. (lihat catatan 26)
Transaksi ini berlaku efektif setelah PT Biotek Indonesia memperoleh persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal mengenai perubahan status perusahaan anak tersebut dari Penanaman Modal Dalam Negeri menjadi Penanaman Modal Asing. Surat persetujuan dari Badan Penanaman Modal telah dikeluarkan tanggal 2 Februari 2006 melalui surat persetujuannya No. 15/V/PMA/2006.
PT Sierad Pangan dan PT Wendy Citrarasa, yang secara langsung dan tidak langsung dimiliki 100% oleh Perusahaan, dalam tahun 2006 dijual kepada PT Laris Boga Dipa dan PT Tri Cipta Asia Makmur seperti yang telah dinyatakan dalam Perjanjian Jual Beli Saham dan Kuasa tanggal 30 Juni 2006 dan telah dilegalisasi oleh notaris Fransiskus Yanto Widjaja SH, notaris di Jakarta dengan nomor 86 s/d 89/L/VI/2006 tanggal 30 Juni 2006 (lihat Catatan 26).
Pelepasan seluruh kepemilikan Perusahaan atas PT Biotek Indonesia, PT Sierad Pangan, dan PT Wendy Citarasa, sebelumnya telah diberitahukan dalam paparan publik (public exposes) Perusahaan mengenai tindak lanjut restrukturisasi bidang usaha dan organisasi terhadap bisnis non inti Perusahaan, yang materinya telah disampaikan kepada Bursa Efek Jakarta pada tanggal 16 Desember 2005.
1.d. Penawaran Umum Efek Perusahaan
Pada tanggal 29 November 1996, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No.S-1946/PM/1996 untuk melakukan penawaran umum atas 250.000.000 saham kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 500 per saham. Sejak saat itu, Perusahaan telah melakukan hal-hal sebagai berikut :
Tahun Keterangan Jumlah Saham
Beredar Setelah Transaksi 1997 Penerbitan 76.436.000 lembar saham dengan nilai nominal
Rp 500 dari konversi obligasi 726.436.000
1998 Konversi obligasi 730.999.000
2001 Penerbitan saham seri B sejumlah 6.506.866.083 saham dengan nominal Rp 300, sehingga saham beredar menjadi:
seri A 730.999.000
seri B 6.506.866.083
2004 Penggabungan saham (reversed stock) sebesar 10 kali, sehingga saham yang beredar menjadi
seri A 73.099.900
seri B 650.686.609
1. Umum (lanjutan)
Pada tahun 2005, Perusahaan telah melakukan peningkatan modal disetor sehubungan dengan pelaksanaan konversi hutang menjadi modal saham Perusahaan, dengan mengeluarkan sebanyak 8.667.321.984 lembar saham seri C, dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Jumlah saham Perusahaan yang beredar setelah transaksi di atas, yang seluruhnya tercatat di Bursa Efek Jakarta menjadi sebagai berikut :
Jenis Saham Nilai Nominal Per Saham Jumlah Saham Beredar (Lembar)
Seri A Rp 5.000 73.099.900
Seri B Rp 3.000 650.686.609
Seri C Rp 100 8.667.321.984
Jumlah Saham 9.391.108.493
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi
2.a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan keuangan Konsolidasian ini disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yang antara lain adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia, Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Manufaktur dan Peternakan yang ditetapkan oleh Bapepam.
Dasar pengukuran laporan keuangan ini adalah konsep perolehan (historical cost) kecuali investasi dalam efek tertentu yang dicatat sebesar nilai wajarnya, aktiva tetap tertentu yang telah direvaluasi tahun 2003 dan persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value).
Laporan keuangan disusun dengan metode akrual kecuali laporan arus kas.
Laporan arus kas disajikan dengan metode langsung dan arus kas diklasifikasikan menjadi kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah rupiah.
2.b. Prinsip-prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan Konsolidasian meliputi akun-akun dari Perusahaan dan perusahaan- perusahaan anak sebagaimana yang disajikan dalam Catatan 1.c.
Penyajian laporan keuangan Konsolidasian dilakukan berdasarkan konsep satuan usaha (entity concept). Seluruh akun, transaksi dan laba signifikan antara perusahaan yang dikonsolidasikan telah dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha sebagai satu kesatuan.
2.c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut.
Pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 kurs yang digunakan adalah:
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (lanjutan)
2006 2005
Rp Rp
1 USD 9.300,00 9.713,00
1 JPY 80,96 87,99
Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian tahun yang bersangkutan.
2.d. Setara Kas
Setara kas meliputi deposito investasi jangka pendek lainnya yang jatuh tempo kurang dari atau sama 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatan dan tidak dijadikan jaminan atau dijaminkan namun tidak dibatasi penggunaannya.
2.e. Investasi
Efek Tersedia untuk Dijual
Investasi dalam efek tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dari kepemilikan efek ini pada tanggal neraca dikreditkan (didebit) pada akun “Laba (Rugi) Belum Direalisasi dari Efek Tersedia untuk Dijual” dibagian ekuitas di neraca konsolidasian.
Investasi dalam Bentuk Saham
Investasi dalam bentuk saham dimana Perusahaan secara langsung atau tidak langsung mempunyai pemilikan saham 20% sampai 50% dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, dimana biaya perolehan dari penyertaan ditambah atau dikurangi dengan bagian atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan serta dikurangi dengan pendapatan dividen. Bagian Perusahaan atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi disesuaikan dengan amortisasi atas perbedaan antara biaya perolehan penyertaan dan bagian pemilikan atas nilai wajar aktiva bersih pada tanggal akuisisi, dengan menggunakan metode garis lurus selama 5 (lima) sampai 20 (dua puluh) tahun. Selisih bagian harga wajar dengan bagian pemilikan Perusahaan atas nilai buku aktiva tetap didepresiasikan sesuai dengan sisa taksiran umur aktiva yang bersangkutan.
2.f. Penyisihan Piutang Ragu-ragu
Penyisihan piutang ragu-ragu ditetapkan berdasarkan penelaahan yang mendalam terhadap kondisi masing-masing debitur pada akhir tahun. Saldo piutang dihapuskan melalui penyisihan piutang ragu-ragu yang bersangkutan atau langsung dihapuskan dari akun tersebut pada saat manajemen berkeyakinan penuh bahwa piutang tersebut tidak dapat ditagih.
2.g. Persediaan
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata.
2.h. Hewan Ternak Produksi – Berumur Pendek
Ayam bibit induk dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, ditambah biaya-biaya yang terjadi sampai dengan umur produksi optimal, dan setelah umur tersebut, biaya perolehan dan biaya- biaya yang terjadi tersebut dikurangi deplesi yang dihitung berdasarkan masa produktifnya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
2.i. Aktiva Tetap
Aktiva tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan kecuali aktiva tetap tertentu yang direvaluasi tahun 2003, setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (lanjutan)
menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut:
Bangunan : 10 – 28 tahun
Mesin dan Peralatan : 10 tahun
Peralatan dan Perabot Kantor : 3 – 10 tahun
Kendaraan Bermotor : 5 tahun
Tanah tidak disusutkan, kecuali:
(a) Kondisi kualitas tanah tak layak lagi untuk digunakan dalam operasi utama perusahaan;
(b) Sifat operasi utama meninggalkan tanah dan bangunan begitu saja apabila proyek selesai;
(c) Prediksi manajemen atau kepastian bahwa perpanjangan atau pembaharuan hak kemungkinan besar atau pasti tidak diperoleh.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya, pemugaran dan peningkatan daya guna dalam jumlah besar dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aktiva tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan.
Selisih antara nilai revaluasi dengan nilai buku (nilai tercatat) aktiva tetap dibukukan dalam akun ekuitas dengan nama “Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap”.
2.j. Renovasi Bangunan Sewa
Bangunan sewa merupakan outlet untuk operasional Restoran Cepat Saji dengan merek dagang “Wendy’s” dan “Hartz Chicken Buffet” yang terdiri dari 24 outlet per 30 Juni 2006 dan 2005, yang tersebar di wilayah Jakarta, Bekasi, Cikarang, Tangerang, Bogor, Cirebon, Surabaya, Malang dan Yogyakarta.
Akun ini disajikan sebesar nilai tercatat, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan dekorasi outlet dan biaya lain-lain atas bangunan sewa. Amortisasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis selama 10 tahun.
2.k. Aktiva Tetap yang Tidak Digunakan
Aktiva tetap yang tidak digunakan direklasifikasi ke aktiva tetap yang tidak digunakan terpisah dari aktiva tetap, aktiva tetap ini tidak disusutkan dan disajikan berdasarkan nilai terendah antara jumlah tercatat atau nilai realisasi bersih.
2.l. Transaksi Sewa Guna Usaha
Transaksi sewa guna usaha dikelompokkan sebagai capital lease apabila memenuhi seluruh kriteria berikut:
i) Penyewa guna usaha memiliki hak opsi untuk membeli aktiva yang disewagunausahakan pada akhir masa sewa guna usaha dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa guna usaha;
ii) Seluruh pembayaran berkala yang dilakukan oleh penyewa guna usaha ditambah dengan nilai sisa mencakup pengembalian harga perolehan barang modal yang disewagunausahakan serta bunganya, sebagai keuntungan perusahaan sewa guna usaha (full payout lease); dan
iii) Masa sewa guna usaha minimum 2 (dua) tahun.
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (lanjutan)
Aktiva sewa guna usaha dengan hak opsi dinyatakan dalam neraca sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa guna usaha. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aktiva yang diperoleh dari pembelian biasa.
Keuntungan atau kerugian atas transaksi penjualan dan penyewaan kembali (sale and leaseback) ditangguhkan dan diamortisasi sesuai dengan metode dan masa penyusutan aktiva yang bersangkutan.
2.m. Aktiva dalam Penyelesaian
Aktiva dalam penyelesaian merupakan biaya-biaya yang berhubungan secara langsung dengan pembangunan fasilitas dan persiapan aktiva tetap. Biaya-biaya tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari hutang yang digunakan untuk pembangunan aktiva tersebut. Aktiva dalam penyelesaian dipindahkan ke aktiva tetap pada saat selesai dan siap digunakan.
2.n. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Penjualan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan, sedangkan penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan (F.O.B. Shipping Point). Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).
2.o. Pajak Penghasilan
Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aktiva dan kewajiban dengan alasan pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban (liability method). Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini.
Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aktiva pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal mendatang akan memadai untuk dikompensasi. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan dan banding, pada saat keputusan atas keberatan dan banding tersebut telah ditetapkan.
Pajak penghasilan kini dihitung dari laba kena pajak, yaitu laba yang telah disesuaikan dengan peraturan pajak yang berlaku.
2.p. Operasi Dalam Penghentian
Sebagaimana diatur PSAK 58,” Operasi dalam Penghentian”, untuk penghentian (operasional) PT Sierad Corporation (SC). PSAK 58 mensyaratkan pengungkapan terpisah untuk setiap operasi dalam penghentian dan pengakuan aktiva dan kewajiban kontijensi serta penurunan nilai aktiva untuk operasi dalam penghentian. Pengungkapan terpisah tersebut tidak dilakukan oleh Perusahaan secara rinci, dalam laporan laba rugi karena nilai SC yang tidak material.
2.q. Kewajiban Diestimasi atas Uang Jasa
Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah tak terdiskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada perusahaan dalam suatu periode akuntansi.
Imbalan pasca kerja diakui sebesar jumlah yang diukur dengan menggunakan dasar diskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada perusahaan dalam suatu periode akuntansi.
Kewajiban dan beban diukur dengan menggunakan teknik aktuaria yang mencakup pula kewajiban konstruktif yang timbul dari praktik kebiasaan perusahaan. Dalam perhitungan kewajiban, imbalan harus didiskontokan dengan menggunakan metode projected unit credit.
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (lanjutan)
Pesangon pemutusan kontrak kerja diakui jika, dan hanya jika, perusahaan berkomitmen untuk:
(a) memberhentikan seorang atau sekelompok pekerja sebelum tanggal pensiun normal; atau (b) menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara
sukarela.
3. Kas dan Setara Kas
2006 2005
Rp Rp
Kas
Rupiah 448.047.782 600.770.204
US Dollar (US$ 1,137 pada 30 Juni 2006 dan
US$ 1,000 pada 30 Juni 2005) 10.574.100 9.713.000 Bank
Rupiah
PT Bank Permata Tbk 6.058.983.015 3.259.228.725 PT Bank International Indonesia 1.048.705 1.120.704 PT Bank Negara Indonesia 16.292.876 18.059.643
PT Bank Lippo Tbk 138.814.256 559.992.602
PT Bank Mega -- 206.570
PT Bank Central Asia 1.395.246.927 1.823.848.895
PT Bank Panin 323.912.315 --
PT Bank Mandiri 53.878.439 --
US Dollar
PT Bank Permata Tbk
(US$ 49,792 pada 30 Juni 2006 dan
US$ 33,559 pada 30 Juni 2005) 463.066.204 325.961.900 ABN Amro (US$ 10,309 pada 30 Juni 2005) -- 100.133.844 Deposito Berjangka
Rupiah 1.450.000.000 166.500.000
Jumlah 10.359.864.619 6.865.536.087
Tingkat Bunga Deposito Berjangka per Tahun:
Rupiah 10% 6%
Jangka waktu
Rupiah 1 minggu 1-3 bulan
Tidak terdapat penempatan pada Bank yang memiliki hubungan istimewa.
4. Piutang Usaha
Piutang usaha berdasarkan jenis penjualan/kegiatan usaha adalah:
2006 2005
Rp Rp
Piutang Penjualan – Pakan Ternak 102.389.019.643 139.710.266.062 Piutang Penjualan – Ayam Umur Sehari 124.892.510.361 100.322.158.369 Piutang Penjualan – Ayam Beku dan Makanan Beku 45.603.095.525 54.755.608.820 Piutang Penjualan – Lainnya 1.898.337.451 3.856.273.652
Jumlah 274.782.962.980 298.644.306.903
Dikurangi : Penyisihan Piutang Ragu-ragu (113.608.225.842) (110.011.917.494) Jumlah – Bersih 161.174.737.138 188.632.389.409
Mutasi Penyisihan piutang ragu-ragu:
2006 2005
Rp Rp
Saldo awal 113.329.943.835 110.506.203.141
Penambahan 563.532.862 --
Pengurangan (285.250.855) (494.285.647)
Saldo akhir 113.608.225.842 110.011.917.494
Rincian umur piutang dihitung sejak tanggal faktur:
2006 2005
Rp Rp
Sampai dengan 1 bulan 100.225.746.911 102.283.887.445
> 1 bulan – 2 bulan 6.336.101.334 28.956.029.346
> 2 bulan – 3 bulan 3.482.123.214 17.404.407.952
> 3 bulan 164.738.991.557 149.999.982.160
Jumlah 274.782.963.016 298.644.306.903
Seluruh piutang usaha adalah kepada pihak ketiga, dan tidak terdapat piutang usaha kepada pihak hubungan istimewa. Seluruh piutang usaha dalam mata uang rupiah.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan piutang masing-masing pelanggan pada 30 Juni 2006, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu yang dibentuk cukup untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang usaha.
5. Piutang Lain-lain
2006 2005
Rp Rp
Piutang Karyawan 2.083.082.665 2.500.263.835
Piutang Royalty 113.852.164 66.581.638
Piutang Lainnya 19.610.525.711 5.619.598.199
Jumlah 21.807.460.540 8.186.443.672
Piutang lainnya sebesar Rp 11.945.341.740 merupakan piutang yang timbul sehubungan dengan pelepasan investasi PT Sierad Pangan dan PT Wendy Citarasa.
Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang lain-lain dapat ditagih sehingga tidak perlu membentuk penyisihan piutang ragu-ragu.
6. Persediaan - Bersih
2006 2005
Rp Rp
Barang Jadi:
Ayam Beku dan Makanan Beku 547.744.863 10.294.820.794
Pakan Ternak 7.584.218.012 30.689.742.296
Alat-alat Peternakan 1.033.019.014 969.889.254
Vaksin, Obat-obatan Ternak dan Lainnya 4.637.719.666 4.185.142.802
Sub Jumlah 13.802.701.555 46.139.595.146
Bahan Baku dan Pembantu:
Bahan Baku, Bahan Baku Makanan Siap Saji,
serta Barang Dalam Proses 77.100.737.321 82.958.979.931
Bahan Kemasan 4.183.153.956 8.562.393.897
Suku Cadang dan Bahan Pembantu Lainnya 26.034.793.918 30.286.592.031
Sub Jumlah 107.318.685.195 121.807.965.859
Barang dalam Perjalanan 811.403.450 497.890.373
Jumlah 121.932.790.200 168.445.451.378
Persediaan telah diasuransikan terhadap segala risiko, masing-masing dengan jumlah pertanggungan sebesar US$ 17.050.000 dan Rp 12.117.000.000 per 30 Juni 2006, serta sebesar US$ 19,050,000 dan Rp 17.312.000.000 per 30 Juni 2005.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan tersebut di atas cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul.
Kerusakan atau kehilangan yang ditemukan berdasarkan observasi fisik persediaan berkaitan dengan aktivitas produksi dibebankan pada beban pokok produksi, sedangkan yang tidak berkaitan dengan aktivitas produksi Perusahaan, diakui sebagai keuntungan (kerugian) atas selisih perhitungan persediaan tahun berjalan pada penghasilan (beban) lain-lain.
7. Hewan Ternak Produksi – Berumur Pendek
Hewan ternak produksi berumur pendek terdiri dari:
2006 2005
Rp Rp
Telah menghasilkan:
Saldo Awal, Ayam Pembibit – Induk 19.633.716.945 19.591.723.985 Reklasifikasi dari Ayam Belum Menghasilkan 29.244.537.575 7.894.250.199 Beban Deplesi (29.314.233.762) (25.148.181.612) Saldo Akhir, Ayam Pembibit – Induk 19.564.020.758 2.337.792.572
Sub jumlah 19.564.020.758 2.337.792.572
Belum Menghasilkan:
Saldo Awal, Ayam Pembibit –Induk 18.581.452.921 16.825.073.135 Kapitalisasi Biaya 29.667.402.654 25.371.971.932 Reklasifikasi ke Ayam Telah Menghasilkan (29.244.537.575) (7.894.250.199) Saldo Akhir, Ayam Pembibit – Induk 19.004.318.000 34.302.794.868
Sub jumlah 19.004.318.000 34.302.794.868
Jumlah Bersih 38.568.338.758 36.640.587.440
Beban deplesi dari ayam pembibit induk yang telah menghasilkan dibebankan dalam tahun berjalan sebagai beban pokok penjualan sebesar Rp 29.314.233.762 dan Rp 25.148.181.612 masing-masing per 30 Juni 2006 dan 2005.
8. Pajak Dibayar di Muka
2006 2005
Rp Rp
Pajak Penghasilan Pasal 22 11.175.061.059 12.548.921.814
Pajak Penghasilan Pasal 23 155.578.370 --
Pajak Penghasilan Pasal 25 100.500.470 751.283.580
11.431.139.899 13.300.205.394
9. Investasi Pada Perusahaan Asosiasi
Akun ini merupakan investasi PT Sierad Pangan Nusantara (SPN), perusahaan anak, dalam bentuk saham PT Bridor Indonesia yang bergerak dalam bidang industri dan distribusi makanan dengan pemilikan sebesar 25%.
Perusahaan tidak mempunyai pengaruh yang cukup signifikan dalam PT Bidor Indonesia karenanya investasi dicatat sebesar harga perolehan.
9. Investasi Pada Perusahaan Asosiasi (lanjutan)
Pada tahun 2003 atas permohonan SPN, Pengadilan Negeri Bekasi menunjuk akuntan independen dengan penetapan No. 105/Pdt.P/2002/PN.BKS untuk melakukan special audit atas laporan keuangan PT Bridor Indonesia untuk tahun buku 1998, 1999, 2000, 2001 dan sebagian 2002, sehubungan adanya kelalaian PT Bridor Indonesia dalam memberikan laporan keuangan tahunan kepada SPN selaku pemegang saham sehingga kinerja PT Bridor Indonesia tidak dapat dipantau. Berdasarkan laporan akuntan tersebut dalam laporannya tanggal 16 Juli 2003, PT Bridor Indonesia sejak awal beroperasi sampai dengan pertengahan tahun 2002 mengalami kerugian yang mengakibatkan defisiensi modal, yang pada gilirannya akan berdampak pada kelangsungan usahanya. Sejak tahun 2003, investasi ini diturunkan nilainya menjadi nihil.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, tidak terdapat transaksi material terkait dengan investasi pada perusahaan asosiasi ini.
10. Investasi Jangka Panjang Lainnya
Akun ini merupakan efek yang tersedia untuk dijual, terdiri dari:
2006 2005
Rp Rp
Surat Berharga Komersial yang Diterbitkan oleh
PT Perkebunan Nusantara XI 46.450.000.000 46.450.000.000 Dikurangi: Penyisihan Penurunan Nilai Permanen (46.450.000.000) (46.450.000.000)
Bersih -- --
Portfolio Investasi pada:
Merril Lynch International Bank Limited, Singapura 38.120.551 38.120.551 Dikurangi: Penyisihan Penurunan Nilai Permanen (38.120.551) (38.120.551)
Bersih -- --
Jumlah -- --
Surat berharga komersial yang diterbitkan oleh PT Perkebunan Nusantara XI melalui Eraska Group, sebagai agen penerbit, merupakan hasil pengalihan piutang Perusahaan, kepada PT Sietek Nusantara Finance (SNF) dalam tahun 1998 sesuai dengan perjanjian tanggal 16 Februari 1998. Menurut manajemen Perusahaan, surat berharga komersial tersebut sebelumnya dimiliki oleh SNF dan tidak dapat direalisasikan pelunasannya saat jatuh tempo pada tanggal 26 Desember 1997. Selain itu, Perusahaan juga memiliki investasi portopolio surat berharga yang diterbitkan oleh Merril Lynch International Bank Limited, Singapura.
Sampai dengan tangal penyelesaian laporan keuangan, tidak ada indikasi akan diperolehnya kembali kedua jenis investasi ini. Manajemen Perusahaan juga telah membentuk penyisihan penurunan nilai permanen atasnya.
11. Pajak Penghasilan
a. Manfaat (Beban) Pajak
2006 2005
Rp Rp
Kini (486.423.696) (606.430.044)
Tangguhan 1.703.402.373 4.264.823.791
Jumlah 1.216.978.677 3.658.393.747
Rekonsiliasi antara rugi sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba (rugi) konsolidasian dengan laba (rugi) fiskal secara konsolidasian adalah sebagai berikut:
2006 2005
Rp Rp
Laba Sebelum Pajak Penghasilan Menurut
Laporan Laba (Rugi) Konsolidasian (6.328.473.677) (18.649.033.660) Perbedaan Waktu:
Penyusutan Aktiva Tetap dan Aktiva Sewa Guna Usaha
Serta Amortisasi Aktiva Tak Berwujud (622.727.032) 3.197.930.374
Imbalan Kerja 650.885.365 1.090.784.693
Penyisihan Piutang 563.532.862 (350.240.592)
Jumlah 591.691.195 3.938.474.475
Perbedaan Tetap:
Penghasilan Tidak Kena Pajak (106.927.946) (327.689.418) Beban yang bukan merupakan Pengurang Pajak 1.560.360.357 2.811.075.052
Jumlah 1.453.432.411 2.483.385.634
Laba (Rugi) Fiskal Perusahaan (4.283.350.071) (12.227.173.551)
Laba Fiskal Perusahaan Anak Setelah Kompensasi
Kerugian 1.679.745.654 2.079.767.725
Laba (Rugi) Fiskal Konsolidasian Setelah Laba
Fiskal Anak (5.963.095.725) (14.306.941.276)
Kompensasi Kerugian Konsolidasian (237.545.875.372) (282.469.652.534) Penyesuaian Saldo Kompensasi Kerugian
Sesuai Ketetapan Pajak 876.779.010 4.029.336.446
Rugi Fiskal Konsolidasian yang Dapat
Direalisasi (242.632.192.087) (292.747.257.364)
Rugi fiskal konsolidasian yang dapat direalisasi merupakan gabungan antara akumulasi rugi fiskal Perusahaan dan akumulasi rugi fiskal Perusahaan Anak.
11. Pajak Penghasilan (lanjutan)
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasian dengan laba (rugi) fiskal Perusahaan sebagai berikut:
2006 2005
Rp Rp
Perusahaan Anak
Rugi Fiskal Perusahaan Anak (1.067.275.407) (2.832.326.562) Kompensasi Kerugian Perusahaan Anak (878.689.458) (67.780.373.532) Penyesuaian Saldo Kompensasi Kerugian
Sesuai Ketetapan Pajak 878.689.458 279.591.867
Rugi Fiskal Perusahaan Anak Setelah
Kompensasi Kerugian (1.067.275.407) (70.333.108.227)
Perusahaan
Laba (Rugi) Fiskal Perusahaan (3.216.074.665) (11.474.614.714) Kompensasi Kerugian Perusahaan (236.667.185.914) (214.689.279.002) Penyesuaian Saldo Kompensasi Kerugian
Sesuai Ketetapan Pajak (1.910.448) 3.749.744.579
Rugi Fiskal Perusahaan Setelah Kompensasi
Kerugian Sesuai Ketetapan Pajak (239.885.171.027) (222.414.149.137)
Pajak kini Perusahaan Anak dihitung dengan tarif
Progresif (486.423.696) 606.430.044
Rekonsiliasi antara rugi sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komersil Perusahaan dengan rugi fiskal Perusahaan adalah sebagai berikut:
2006 2005
Rp Rp
Laba Konsolidasian Sebelum Pajak Penghasilan
Menurut Laporan Laba (Rugi) Konsolidasian (6.328.473.677) (18.649.033.660) Dikurangi : Rugi Perusahaan Anak (1.197.833.966) (1.388.301.576)
Laba (Rugi) Komersil Perusahaan Induk (5.130.639.711) (17.260.732.084)
Perbedaan Waktu:
Penyusutan Aktiva Tetap (925.208.304) 4.372.613.373
Penyisihan Uang Jasa 636.533.197 968.586.360
Penyisihan Piutang 529.832.862 (350.240.592)
Beban Sewa Guna Usaha Dengan
Hak Opsi (126.210.522) (1.666.987.697)
11. Pajak Penghasilan (lanjutan)
2006 2005
Rp Rp
Perbedaan Tetap:
Beban yang bukan merupakan Pengurang Pajak 1.554.070.958 2.537.890.389 Penghasilan Tidak Kena Pajak (106.042.827) (75.744.463)
1.562.975.364 5.786.117.370
Laba (rugi) Fiskal Perusahaan (3.567.664.348) (11.474.614.714)
Kompensasi Kerugian Tahun Lalu (236.667.185.914) (214.689.279.002) Penyesuaian Saldo Kompensasi Kerugian
Sesuai Ketetapan Pajak (1.910.448) 3.749.744.579
Akumulasi Rugi Fiskal Perusahaan (240.236.760.710) (222.414.149.137)
Rekonsiliasi antara manfaat (beban) pajak dengan hasil perkalian laba (rugi) konsolidasian sebelum pajak penghasilan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
2006 2005
Rp Rp
Laba (rugi) Konsolidasian (6.328.473.677) (18.649.033.660)
Laba (rugi) Fiskal Perusahaan Anak Setelah
Kompensasi 1.679.745.654 2.079.767.725
Laba (rugi) Konsolidasian Setelah Laba Fiskal
Perusahaan Anak (8.008.219.331) (20.728.801.385)
Pajak Penghasilan Dihitung dengan Tarif 30% 2.402.465.799 6.218.640.417 Pajak Kini Perusahaan Anak (486.423.696) (606.430.044) Beban yang Tidak Dapat Menjadi Pengurang Pajak (468.108.107) (843.322.516)
Penghasilan Tidak Kena Pajak 32.078.384 98.306.825
Kompensasi Kerugian yang Tidak Dapat Direalisasi (263.033.703) (1.208.800.935) Jumlah manfaat (beban) pajak 1.216.978.677 3.658.393.747
b. Aktiva Pajak Tangguhan
Dikreditkan pada Laporan
2005 Laba(Rugi) Koreksi 2006
Investasi pada perusahaan asosiasi 390,251,700 - - 390,251,700
Kerugian yang dapat dikompensasi 83,645,226,412 1,525,895,015 (11,929,083,996) 73,242,037,430
Perbedaan penyusutan antara komersial & fiskal 8,651,183,665 (186,818,110) 503,514,636 8,967,880,191
Kewajiban diestimasi atas uang jasa 4,442,369,350 195,265,610 (674,891,582) 3,962,743,378
Penyisihan piutang 35,761,393,808 169,059,859 (201,297,041) 35,729,156,626
Jumlah 132,890,424,935 1,703,402,373 (12,301,757,983) 122,292,069,325
Koreksi atas aktiva pajak tangguhan disebabkan oleh pelepasan PT Biotek Indonesia, PT Sierad Pangan dan PT Wendy Citarasa yang dilakukan oleh Perusahaan dan PT Sierad Corporation, Perusahaan Anak.
11. Pajak Penghasilan (lanjutan)
2004 Dikreditkan pada 30 Juni 2005
Laporan Laba (Rugi)
Rp Rp Rp
Investasi pada Perusahaan
Asosiasi 390.251.700 -- 390.251.700
Kerugian yang Dapat Dikompensasi 84.740.895.459 3.083.281.449 87.824.176.908 Perbedaan Penyusutan
Antara Komersial dan Fiskal 11.868.379.181 959.379.112 12.827.758.293 Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja 4.161.606.600 327.235.408 4.488.842.008 Penyisihan Piutang 34.867.518.813 (105.072.178) 34.762.446.635
Jumlah 136.028.651.753 4.264.823.791 140.293.475.544
c. Hutang Pajak
2006 2005
Rp Rp
Pajak Penghasilan Badan 597.665.410 1.376.523.492 Pajak Penghasilan
Pasal 21 205.505.985 1.069.865.688
Pasal 23 -- 745.874.631
Pasal 26 20.343.231 646.595.742
Pajak Pertambahan Nilai 5.531.790.053 6.998.021.890 Pajak Pembangunan I Perusahaan anak
PT Sierad Pangan -- 106.055.142
PT Wendy Citrarasa -- 2.211.513.260
6.355.304.679 13.154.449.845