• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli Benih ikan patin siam di

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli Benih ikan patin siam di"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

14 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat

Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2011. Benih ikan patin siam di trasportasikan dari hatchery pembenihan Balai Benih Ikan Inovatif (BBII) Provinsi Gorontalo menuju lokasi tujuan Kabupaten Boalemo. .

3.2. Alat dan Bahan 3.2.1. Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1 berikut.

Tabel 1. Peralatan yang Digunakan Selama Kegiatan Penelitian

No Alat Jumlah Fungsi

1 Bak semen 2 buah Wadah penampungan benih patin siam

2 Kantong plastik 27 buah Wadah penelitian

3 Karet 27 buah Mengikat plastik kemasan

4 Oxi set 1 buah Mengukur suhu air dan DO 5 Kamera Digital 1 buah Mendokumentasikan kegiatan

penelitian

6 Styroform 3 buah Penyimpanan sampel

7 ATM 1 unit Mencatat data penelitian

8 Mobil 1 unit Sarana pengangkutan benih

9 Tabung Oksigen 1 buah Tempat Oksigen 10 Kertas Lakmus 1 box Mengukur pH

(2)

15 3.2.2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini di lihat pada Tabel 2 berikut. Tabel 2. Bahan yang Digunakan dalam Kegiatan Penelitian

No Bahan Spesifikasi Jumlah Fungsi

1 Benih Ikan Patin Benih berukuran 3 cm 3600 ekor Sampel penelitian 2 Air bersih yang

diendapkan Air Tawar / Sumur 27 liter

Media hidup sampel penelitian

3 Oksigen murni Tabung Oksigen Media pernapasan

sampel 3.2.3. Wadah Penelitian

Wadah yang digunakan dalam penelitian ini adalah kantong plastik kemas merek polyprophilen dengan ukuran ketebalan 0,03 cm, lebar 20 cm, dan panjang 70 cm. Kapasitas air yang dapat di tampung dalam setiap wadah sampel sebanyak 1 liter. Selanjutnya benih ikan patin siam yang telah dikemas dalam kantong plastik dimasukkan ke dalam box Styroform.

3.2.4. Sampel Penelitian

Sampel pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih ikan patin siam (Pangasius hypophthalmus) sebanyak 3600 ekor dengan panjang rata - rata 3 cm yang diperoleh dari hatchery pembenihan Balai Benih Ikan Inovatif (BBII) Provinsi Gorontalo. Setiap wadah kantong plastik diisi benih ikan patin

siam (Pangasius hypophthalmus) sesuai perlakuan. Dimana perlakuan A = 350 ekor, B = 400 ekor dan C = 450 ekor dengan 3 kali ulangan.

(3)

16 3.2.5. Pengambilan Data

Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan sebanyak 3 kali yaitu pada pada tanggal 16 Juli 2011, tanggal 23 Juli 2011, dan tanggal 30 Juli 2011. Setiap pengambilan data dalam penelitian dilakukan sebanyak 3 kali ulangan dimana masing – masing perlakuan terdiri atas perlakuan A sebanyak 350 ekor/liter, perlakuan B sebanyak 400 ekor/liter dan perlakuan C sebanyak 450 ekor/liter. Benih ikan patin sebelum dilakukan pengangkutan terlebih dahulu di seleksi dari ukuran dan kondisi fisik yang sama. Kemudian sampel benih yang telah terseleksi diberokkan atau dipuasakan selama 18 jam dalam bak penampungan dengan ukuran 2x1x2 meter. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kotoran yang akan dikeluarkan oleh benih ikan patin selama perjalanan.

3.2.6 Sarana Pengangkutan

Sarana yang digunakan dalam setiap waktu pengambilan data menggunakan kendaraan roda empat yaitu mobil pick up Daihatsu.

3.2.7 Lama Waktu Pengangkutan

Setiap pengambilan data I, II, dan III dibutuhkan waktu selama 12 jam, yang dimulai pada saat mulai transportasi dari Balai Benih Ikan Inovatif pada pukul 09.00 wita sampai pada tujuan trasnportasi pada pukul 21.00 wita di Kabupaten Boalemo.

(4)

17 3.3. Prosedur Penelitian

3.3.1. Persiapan

Tahap persiapan diawali dengan persiapan alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian yang sebelumnya telah disterilkan. Bak semen dengan ukuran 2x1x2 meter, sebagai wadah penampungan dan pemberokan benih ikan patin siam (Pangasius hypophthalmus) diisi air tawar setinggi 50 cm. Air dalam wadah ini diberi aerasi yang cukup. Kantong plastik sebagai wadah untuk pengemasan benih ikan patin siam (Pangasius hypophthalmus) dipersiapkan terlebih dahulu sebanyak 9 potong dengan mengikat salah kedua ujungnya dengan menggunakan karet gelang.

3.3.2. Rancangan Penelitian

Penempatan wadah penelitian dilakukan secara acak dapat dilihat pada Gambar 2 di bawah ini

Keterangan:

= = Perlakuan 350

= Perlakuan 400 = Perlakuan 450 Gambar 2. Peletakan sampel penelitian dalam wadah

3.3.3. Pelaksanaan Penelitian

Biota yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih ikan patin siam yang berasal dari pembenihan Balai Benih Ikan Inovatif (BBII) Provinsi Gorontalo sejumlah 3600 ekor yang berukuran panjang rata – rata 3 cm.

(5)

18

Pengambilan sampel benih ikan patin siam dilakukan pada pagi hari yang dimulai pada pukul 06.00-09.00 wita, dan dilaksanakan sebanyak 3 kali pengangkutan dengan waktu yang konstan. Benih ikan patin siam yang telah terseleksi sebagai sampel dalam penelitian ini dikemas dalam kantong plastik dengan volume air 1 liter dengan kepadatan yang berbeda sesuai dengan perlakuan..

Setiap wadah kantong plastic, diisi dengan air sumur yang telah diareasi 24 jam. Sebelum ikan dimasukan ke dalam kantong plastik, ikan terlebih dahulu diberokan atau dipuasakan selama 18 jam. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kotoran yang akan dikeluarkan benih patin siam selama perjalanan. Selanjutnya setelah ikan telah dipuasakan dan kantong plastik sudah diisi air sumur yang telah diaerasi, masing-masing kantong plastik tersebut dimasukan benih ikan patin siam dengan tingkat kepadatan berbeda yaitu perlakuan A = 350 ekor, B = 400 ekor dan C = 450 ekor.

Benih ikan patin dihitung dengan menggunakan alat berupa handcounter. Setelah dihitung benih ikan patin siam dimasukan ke dalam loyang yang berukuran sedang kemudian benih ikan patin siam diambil secara perlahan – lahan dengan menggunakan gelas ukur yang berukuran 1 liter. Pemasukan benih ikan patin siam ke dalam kantong plastik dilakukan secara manual dan dengan hati – hati.

Benih ikan patin siam dalam gelas ukur dipisahkan dari airnya dengan tujuan agar air yang terdapat pada gelas ukur tidak ikut terbawa masuk ke dalam

(6)

19

kantong plastik pada saat pemasukan benih ke dalam kantong plastik. Selain itu, hal ini dilakukan untuk menjaga bertambahnya volume air dalam kantong plastik. Setelah benih ikan patin siam telah dimasukan ke dalam kantong plastik, selanjutnya oksigen dimasukkan ke dalam kantong plastik tersebut. Perbandingan oksigen dan air adalah 2 : 1. Selanjutnya kantong plastik tersebut diikat bagian yang terbuka dengan menggunakan karet gelang dan dimasukan ke dalam kotak Styrofoam, yang terlebih dahulu kantong plastik diberi label sebagai tanda perbedaan perlakuan yang dilakukan..

Setelah benih ikan patin siam dimasukan ke dalam kotak Styrofoam yang diacak sesuai dengan pengacakan Rancangan Acak Lengkap, selanjutnya kotak Styrofoam diletakkan di mobil pick up dan siap diangkut menuju ke lokasi tujuan Kabupaten Boalemo. Kondisi pada saat transportasi benih ikan patin siam dilakukan sangat hati – hati dengan kecepatan mobil sangat lambat untuk menghindari goncangan terlalu kuat.

Pengukuran parameter kualitas air dalam kantong plastik yang berisi benih ikan patin siam dilakukan di Balai Benih Ikan Inovatif yakni sebelum benih ikan patin siam dimasukkan ke dalam kantong plastik dan pada saat benih ikan patin siam sampai di lokasi tujuan Kabupaten Boalemo, sebelum benih ikan patin siam diaklimatisasi kembali. Pengukuran meliputi pengukuran suhu, oksigen terlarut dan pH.

(7)

20

Setiap pengambilan data I, II, dan III waktu yang dibutuhkan selama 12 jam, yang dimulai pada saat mulai transportasi dari Balai Benih Ikan Inovatif

pada pukul 09.00 wita sampai pada tujuan transportasi pada pukul 21.00 wita di Kabupaten Boalemo

3.4. Variabel yang diamati

Variabel peubah yang diukur dalam penelitian ini adalah tingkat kelangsungan hidup benih ikan patin siam dan kualitas air.

Tingkat kelangsungan hidup benih ikan patin siam dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut :

Dimana :

SR : Tingkat kelangsungan hidup Nt : Jumlah akhir penelitian No : Jumlah awal penelitian

Selanjutnya data yang diperoleh dari hasil pengamatan tingkat kelangsungan hidup benih ikan patin siam dengan kepadatan berbeda yang di transportasikan dengan sistem tertutup dianalisis secara deskriptif.

SR = N t x 100 % N o

Referensi

Dokumen terkait

Diajukan untuk memenuhi prasyarat dalam mengikuti Ujian Akhir Semester III mata kuliah Hukum Pidana. Oleh : Dewa Kamajaya

Adapun faktor ancaman tersebut meliputi jumlah pesaing, perkembangan fasilitas kesehatan yang dimiliki pesaing, Regulasi/aturan yang membatasi dokter untuk

Kelompok Jabatan Fungsional dalam melaksanakan tugasnya berkoordinasi dengan sekretaris dalam hal teknis, operasional yang menjadi tugas pokoknya serta melaksanakan rapat

Kepentingan kepada jurulatih : Jurulatih pasukan UTM juga boleh mengenalpasti tahap sebenar kelajuan dan ketangkasan setiap pemain seterusnya dapat merancang program latihan

Fenomena dewasa ini begitu banyak dijumpai problema pendidikan anak. Penyebab problema pendidikan yaitu kurangnya perhatian orang tua terhadap pendidikan dan

Tidak ada hubungan antara luas dapur dengan kejadian ISPA pada balita di keluarga pembuat gula aren Desa Pandanarum dan Desa Beji Kecamatan Pandanarum Kabupaten

Penelitian ini dilakukan untuk memberikan solusi permasalahan penggunaan material berbahan plastik dan menggantinya dengan sebuah alat yang dapat digunakan untuk