• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Indonesia (Persero) Tbk dengan menggunakan laporan keuangan tahun 2008 hingga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Indonesia (Persero) Tbk dengan menggunakan laporan keuangan tahun 2008 hingga"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

V.1. Simpulan

Berdasarkan penilaian bisnis yang telah dilakukan oleh penulis pada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dengan menggunakan laporan keuangan tahun 2008 hingga 2010 disimpulkan bahwa:

1. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk memiliki kinerja bisnis yang baik, yakni berdasarkan:

- Mendapatkan pengakuan dari pihak ketiga atas pencapaian yang berhasil diraih pada tahun 2010. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk berhasil menjadi airline bintang empat dan dinobatkan sebagai The World’s Most Improved Airline oleh Skytrax yaitu lembaga independen pemeringkat maskapai penerbangan dunia yang berkedudukan di London. Lembaga lain yaitu Center for Asia Pacific Aviation (CAPA) yang berbasis di Australia menempatkan Garuda Indonesia dengan skor tertinggi yaitu di atas 8 mengalahkan Singapore Airlines, Cathay Pacific, Malaysian Airlines, dan Thai Airways. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manajemen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk telah melaksanakan perbaikan yang besar pada kegiatan operasional perusahaan. Perbaikan yang dilakukan manajemen dapat memperbaiki kinerja perusahaan dan mendapatkan pengakuan yang positif dan membanggakan dari lembaga pemeringkat maskapai penerbangan dunia.

(2)

- Berdasarkan analisis strategi bisnis yang telah dilakukan penulis dengan menggunakan analisis Porter disimpulkan bahwa strategi bisnis yang dijalani PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sudah cukup baik. Dengan menghadapi risiko yang tinggi dari persaingan antarperusahaan sejenis dan pesaing baru, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk terus melakukan inovasi agar dapat berkompetisi dalam industri penerbangan Indonesia, yakni dengan melaksanakan strategi seperti menjaga kualitas layanan penerbangan full cost carrier dengan brand Garuda Indonesia, mengembangkan layanan penerbangan low cost carrier dengan brand Citilink, serta menjaga hubungan yang baik dengan supplier dan costumer.

2. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk memiliki kinerja keuangan yang baik, yakni tercermin pada analisis keuangan yang dilakukan antara lain:

- Berdasarkan analisis rasio keuangan yang dilakukan penulis diketahui bahwa PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk memiliki tingkat profitabilitas dan manajemen aset yang lebih baik dibandingkan dengan rasio industri yaitu menggunakan data milik Singapore Airlines. Hal ini menunjukkan bahwa PT Garuda Indonesia memiliki kinerja yang lebih baik dalam mengelola aset yang dimiliki serta mampu menghasilkan laba dari aktivitas operasionalnya baik yang berasal dari pendapatan usaha, total aset, dan ekuitas.

- Berdasarkan analisis rasio keuangan yang dilakukan penulis diketahui bahwa PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk memiliki tingkat likuiditas dan leverage

(3)

yang kurang baik dibandingkan dengan rasio industri yaitu menggunakan data Singapore Airlines. Namun jika dilihat lebih jauh lagi, rasio likuiditas dan manajemen utang (leverage) pada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Peningkatan ini menunjukkan bahwa PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sedang melakukan perbaikan pada posisi keuangan dan hutang yang dimiliki perusahaan agar dapat memperoleh tingkat likuiditas dan leverage yang lebih baik.

- Berdasarkan analisis Du Pont yang dilakukan penulis disimpulkan bahwa PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk harus memperhatikan beberapa hal yaitu pengendalian terhadap total biaya dan peningkatan aset lancar. Pengendalian terhadap total biaya perlu dilakukan karena total biaya tahun 2010 mengalami peningkatan yang cukup besar dibandingkan dengan total biaya tahun 2009. Aset lancar perusahaan perlu ditingkatkan agar memperbaiki tingkat likuiditas perusahaan.

- Berdasarkan analisis cash flow yang dilakukan penulis terhadap laporan arus kas PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk pada tahun 2008, 2009, dan 2010 disimpulkan bahwa arus kas masuk PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk lebih kecil dibandingkan arus kas keluarnya. Ini berarti arus kas masuk perusahaan tidak mencukupi untuk membiayai arus kas keluarnya seperti kegiatan perolehan aset tetap, pelunasan hutang, dan kegiatan lainnya. Oleh sebab itu, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menggunakan pos kas dan setara kas

(4)

untuk menutupi kekurangan arus kas masuk yang berasal dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Hal inilah yang menyebabkan arus kas pada tahun 2008, 2009, dan 2010 mengalami penurunan.

V.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis berpendapat bahwa PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk harus melakukan perbaikan dalam beberapa hal seperti:

1. Meningkatkan jumlah aset lancar yang dimiliki perusahaan.

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk perlu meningkatkan jumlah aset lancar terutama pada pos kas dan setara kas, agar aset lancar yang dimiliki PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dapat menjamin kewajiban lancarnya. Dengan demikian akan meningkatkan likuiditas perusahaan yaitu kemampuan dalam memenuhi kewajiban lancarnya. Selain itu, penambahan jumlah aset lancar terutama pada kas dan setara kas dapat memenuhi kebutuhan pembiayaan perusahaan jika arus kas masuk perusahaan tidak mencukupi untuk memenuhi arus kas keluarnya. Peningkatan aset lancar dapat dilakukan dengan cara:

a. Memberikan diskon atau potongan tunai kepada debitur yang melakukan pembayaran secara tunai sesuai dengan perjanjian pembayaran yang telah disetujui.

b. Melakukan pembayaran atas hutang yang sesuai dengan perjanjian pembayaran sehingga perusahaan dapat memperoleh potongan tunai atau diskon.

(5)

c. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk perlu melakukan efisiensi terhadap aset tetap yang dimiliki baik aset tetap non-pesawat maupun aset tetap pesawat. Efisiensi terhadap aset tetap dapat dilakukan dengan mengganti pesawat yang lama dengan pesawat baru yang lebih efisien. Penggantian pesawat baru yang lebih efisien perlu dilakukan manajemen agar dapat mengurangi beban-beban perusahaan seperti beban pemeliharaan dan perbaikan. Dengan pembelian pesawat yang baru, pesawat yang lama dapat dijual untuk menambah pos kas dan setara kas perusahaan.

2. Memperhatikan komposisi rasio antara hutang dan ekuitas dengan cermat agar perusahaan dapat mencapai struktur modal yang optimal.

Penggunaan hutang dan ekuitas yang berlebihan dalam pembiayaan arus kas perusahaan menunjukkan komposisi hutang dan ekuitas yang dimiliki perusahaan tidak optimal. Pencapaian struktur modal yang optimal dapat dilakukan dengan pengurangan terhadap total hutang baik hutang jangka panjang maupun hutang jangka pendek agar memperbaiki posisi hutang yang dimiliki perusahaan. Hal ini dilakukan karena:

a. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dapat meningkatkan tingkat likuiditasnya. Jika jumlah kewajiban lancar menurun, maka aset lancar yang dimiliki perusahaan dapat menjamin kewajiban lancarnya. Sehingga dengan memiliki aset lancar yang melebihi kewajiban lancarnya, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk akan tergolong perusahaan yang likuid.

(6)

b. Penurunan total hutang berdampak pada leverage yang dicapai perusahaan. Pada tahun 2008 sampai 2010 leverage PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk terus mengalami penurunan. Dengan total hutang yang berkurang maka dana yang digunakan untuk kegiatan pembiayaan yang berasal dari kreditor juga semakin berkurang. Sehingga leverage yang dicapai PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk pun semakin rendah dan menunjukkan semakin baik posisi hutang yang dimiliki PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

3. Meningkatkan total pendapatan usaha setiap tahunnya.

Peningkatan pendapatan usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk akan berdampak pada meningkatnya jumlah laba bersih yang diperoleh perusahaan. Peningkatan pendapatan usaha pada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dapat dilakukan dengan cara:

a. Menambah jalur layanan penerbangan Garuda Indonesia. Dengan bertambahnya jalur penerbangan ini maka akan meningkatkan pendapatan yang akan diperoleh PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Kontribusi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang disampaikan dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) tahun 2011-2025 adalah keputusan yang baik untuk peningkatan pendapatan perusahaan. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk akan menambah penerbangan jalur baru yang terpusat di Makasar. Penerbangan jalur baru tersebut antara lain:

(7)

- Penambahan jalur pelayanan dari Makasar ke wilayah timur Indonesia - Penambahan jalur pelayanan langsung dari Makasar ke Singapura

b. Mengembangkan layanan penerbangan Citilink. Dengan semakin maraknya perusahaan penerbangan berbiaya rendah di industri penerbangan Indonesia, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk perlu untuk melakukan pengembangan dengan menambah jalur penerbangan yang dilayani oleh Citilink. Sampai akhir 2009, Citilink telah melayani 7 kota di Indonesia yaitu Ampenan, Banjarmasin, Balikpapan, Batam, Cengkareng, Kupang, dan Makassar, melalui penerbangan yang berbasis di Surabaya. Sehingga dengan manajemen melakukan penambahan jalur layanan pada Citilink, diharapkan dapat meningkatkan pos pendapatan usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

4. Menerapkan cost discipline yaitu efisiensi biaya secara terus-menerus. Dengan perusahaan melakukan efisiensi terhadap biaya-biaya yang digunakan maka total beban perusahaan dapat dikendalikan dan akibatnya dapat meningkatkan laba bersih yang diperoleh perusahaan. Penerapan cost discipline telah dilakukan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dengan cara pembelian pesawat baru dan mengeluarkan pesawat tua. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi konsumsi bahan bakar dan efisiensi biaya perawatan pesawat.

Referensi

Dokumen terkait

PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DARI KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK WAJIB. PAJAK BESAR, KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN KANTOR

Setelah selesei install , (alankan command seperti gambar di bawah ini untuk di bawah ini untuk memastikan phpunit sudah bisa kita gunakan. +pabila keluaran dari command

menarik. Pembelajaran ini sangat abstrak sehingga sulit bagi saya untuk tetap mempertahankan perhatian saya. Selagi saya bekerja pada pembelajaran ini, saya percaya

Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila. 2) Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional. 3) Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai

 Proses penyusunan database sistem informasi geografis jalan dan jembatan dapat berlangsung secara stabil, lancar, dan menghasilkan proses transformasi informasi dan

Tujuan Penulisan Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk menyelesaikan permasalahan optimisasi berkendala dengan menggunakan metode titik-interior primaldual pada

Klasifikasi supervised adalah proses klasifikasi teks dengan menggunakan metode learning pada data teks yang sudah memiliki kelas pada data latih sebagai data untuk

Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Pembelian Produk T- Cash Di Kota Bandung the Influence of Marketing Mix Towards Purchasing Decission on T- Cash Product At Bandung