• Tidak ada hasil yang ditemukan

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 1 Putusan Nomor.274/Pid/2018/PT.DKI.

P U T U S A N No.: 274/ Pid / 2018/ PT.DKI

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tinggi DKI Jakarta yang mengadili perkara – perkara pidana pada peradilan tingkat banding menjatuhkan putusan terhadap perkara Terdakwa:

Nama lengkap : RYAN HELMI alias HELMY

Tempat lahir : Pasuruan

Umur / Tanggal Lahir : 42 Tahun / 11 Januari 1976

Jenis Kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan / Kebangsaan

: Indonesia

Tempat Tinggal : Rawa Hingkik, Cileungsu, Bogor, Jawa Barat / KTP : Jl. Kemuning No.3 RT.005 RW.006, Kelurahan Utan Kayu Utara, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur

Agama : Islam

Pekerjaan : Dokter Umum

Pendidikan : Sarjana (S.1)

Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukumnya : GITO INDRIANTORAMBE, SH.MH, Dkk, Advokat dan Konsultan Hukum pada Pos Bantuan Hukum Advokat Indonesia ( POSBAKUMADIN), beralamat Jalan A. Sentra Primer Baru Timur, Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, berdasarkan Surat Kuasa tertanggal 13 Agustus 2018.

Terdakwa selama dalam proses perkara ini ditahanan di Rutan oleh :

1. Penyidik tanggal 10 Nopember 2017 Nomor Sp.Han/ 840/ XI/ 2017/ Reskrimun sejak tanggal 10 Nopember s/d tanggal 29 Nopember 2017; 2. Perpanjangan Penahanan oleh Kejaksaan Tinggi tanggal 24 Nopember

2017 Nomor B-7412/0.1.4/Epp1/11/2017,sejak tanggal 30 Nopember 2017 s/d tanggal 8 Januari 2018 ;

3. Diperpanjang I Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Timur tanggal 22 Desember 2017 Nomor 724/Pen.Pid/2017/PN.Jkt.Tim sejak tanggal 9 Januari 2018 s/d tanggal 7 Februari 2018 ;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(2)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 2 Putusan Nomor.274/Pid/2018/PT.DKI.

4. Diperpanjang II Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Timur tanggal 30 Januari 2018 Nomor 71/Pen.Pid/2018/PN.Jkt.Tim sejak tanggal 8 Februari 2018 s/d tanggal 9 Maret 2018;

5. Penuntut Umum tanggal 8 Maret 2018 Nomor Print.

080/0.1.13.3/Epp.2/03/2018 sejak tanggal 8 Maret 2018 s/d tanggal 27 Maret 2017 ;

6. Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur tanggal 20 Maret 2018 Nomor 283/Pid.B/218/PN.Jkt.Tim sejak tanggal 20 Maret 2018 s/d tanggal 18 April 2018;

7. Perpanjangan Wakil Ketua Pengadilan Negeri Jakjarta Timur tanggal 11 April 2018Nomor 283/Pid.B/2018/PN.Jkt.Tim sejak tanggal 19 April 2018 s/d tanggal 17 Juni 2018;-

8. Perpanjangan I Wakil Ketua Pengadilan Tinggi DKI Jakarta 4 Juni 2018 Nomor 135/Pen.Pid/2018/PT.DKI sejak tanggal.18 Juni 2018 s/d. Tanggal.17 Juli 2018;--

9. Perpanjangan II Wakil Ketua Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tanggal 12 Juli 2018 Nomor 1918/Pen.Pid/2018/PT.DKI Sejak tanggal.18 Juli 2018 s/d. Tanggal.16 Agustus 2018;

10. Penahanan Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tanggal 13 Agustus 2018 Nomor 2354/Pen.Pid/2018/PT.DKI sejak tanggal 13 Agustus 2018 s/d tanggal 11 September 2018;

11. Perpanjangan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tanggal 28 Agustus 2018 Nomor 2427/Pen.Pid/2018/PT.DKI sejak tanggal 12 Septemner 2018 s/d tanggal 10 Nopember 2018;

- Pengadilan Tinggi tersebut :

- Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang terlampir didalamnya, serta turunan resmi putuan Pengadilan Negeri Jakarta Timur tanggal 7 Agustus 2018 Nomor 283/Pid.B/2018/PN.Jkt.Tim, atas nama Terdakwa tersebut diatas ;

Menimbang, bahwa Terdakwa berdasarkan surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum, No.Reg.Perk : PDM-064/JKT.TM/03/2018 tertanggal 19 Maret 2018, Terdakwa telah didakwa yang pada pokoknya sebagai berikut :

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(3)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 3 Putusan Nomor.274/Pid/2018/PT.DKI.

D A K W A A N :

KESATU :

PRIMAIR :

--- Bahwa Ia Terdakwa RYAN HELMI Alias HELMY, pada hari Kamis tanggal 09 Nopember 2017 sekira jam 14.00 WIB atau setidak-tidaknya pada waktu lain yang masih dalam bulan Nopember tahun 2017, bertempat di Klinik Utama Az-Zahra Medical Center yang beralamat di Jl. Dewi Sartika No. 352 RT. 005 RW. 004, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur atau setidak-tidaknya pada tempat lain yang masih dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur, dengan sengaja dan

dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain, yang

dilakukan Ia Terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut :

- Bahwa pada tanggal 12 Desember 2012 Terdakwa RYAN HELMI alias HELMY menikah dengan korban dr. LETTY SULTRI alias LETY, setelah menikah pada tahun 2013 antara Terdakwa dengan korban dr. LETTY SULTRI alias LETY terjadi pertengkaran akan tetapi setelah dua hari kembali rukun, kemudian pada tanggal 18 Juni 2017 antara Terdakwa dengan korban dr. LETTY SULTRI alias LETY terjadi pertengkaran hebat yang mengakibatkan korban dr. LETTY SULTRI alias LETY melompat dari jendela rumah ke jalan raya untuk meminta tolong, kemudian Terdakwa keluar dari rumah menemui korban dr. LETTY SULTRI alias LETY dipinggir jalan dan mengajak korban dr. LETTY SULTRI alias LETY kembali ke rumah, akan tetapi korban dr. LETTY SULTRI alias LETY tidak mau, kemudian Terdakwa mengantarkan korban dr. LETTY SULTRI alias LETY ke Hotel Sentral Jakarta Timur untuk menginap, setelah korban dr. LETTY SULTRI alias LETY di Hotel Sentral, kemudian Terdakwa pulang ke rumah dan sejak saat itu Terdakwa tidak bisa lagi menghubungi korban dr. LETTY SULTRI alias LETY karena nomor HP korban dr. LETTY SULTRI alias LETY sudah diganti.

- Bahwa kemudian pada tanggal 03 Juli 2017 Terdakwa digugat cerai oleh korban dr. LETTY SULTRI alias LETY di Pengadilan Agama Jakarta Timur dan dijadwalkan Putusan Cerai akan diputus oleh Hakim Pengadilan Agama Jakarta Timur pada tanggal 21 Nopember 2017, sejak saat itu Terdakwa tidak dapat lagi berkomunikasi dengan korban dr. LETTY SULTRI alias LETY, selanjutnya Terdakwa mencari korban dr.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(4)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 4 Putusan Nomor.274/Pid/2018/PT.DKI.

LETTY SULTRI alias LETY ke tempat kerjanya di Klinik Utama Az-Zahra Medical Center yang beralamat di Jl. Dewi Sartika No. 352 RT. 005 RW. 004, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur dan di Klinik Haninah Medical Center di daerah Cawang Jakarta Timur dengan maksud untuk meminta rujuk, akan tetapi Terdakwa tidak dapat menemukan korban dr. LETTY SULTRI alias LETY karena korban dr. LETTY SULTRI alias LETY selalu menghindar dari Terdakwa.

- Bahwa pada suatu waktu ketika saksi ABDUL KADIR sedang bekerja di Klinik Utama Az-Zahra Medical Center, Jl. Dewi Sartika No.352 RT.005 RW.004, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, pernah mendengar cerita dari korban dr. LETTY SULTRI alias LETY bahwa antara Terdakwa dengan korban dr. LETTY SULTRI alias LETY sering terjadi pertengkaran hingga berjalannya sidang perceraian, yaitu menurut korban dr. LETTY SULTRI alias LETY pernah dipaksa untuk rujuk dengan ancaman akan ditembak apabila tidak mau rujuk, kemudian korban juga sering menghindar dari Terdakwa apabila Terdakwa datang ke Klinik Utama Az-Zahra Medical Center yang salah satunya korban mengajukan cuti selama dua minggu.

- Bahwa pada bulan Agustus 2017 Terdakwa berniat untuk membeli Senjata Api jenis Pistol, selanjutnya Terdakwa mencari informasi kepada teman-teman siapa yang bisa menjual Senjata Api jenis Pistol, kemudian pada bulan September 2017 Terdakwa ditawari 1 (satu) pucuk Senjata Api Pistol merek Makarove kaliber 32 mm oleh saksi SUKARNO seharga Rp.25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah), akan tetapi setelah senjata tersebut terdakwa terima ternyata bukan senjata api melainkan Senjata Blankgun dengan peluru hampa, kemudian Terdakwa meminta saksi SUKARNO mencarikan senjata api yang benar sebagai pengganti Senjata Blankgun yang sudah diterima Terdakwa, kemudian Terdakwa oleh saksi SUKARNO dikenalkan kepada seseorang temannya saksi SUKARNO kemudian temannya saksi SUKARNO tersebut menyerahkan 1 (satu) pucuk senjata api jenis pistol Revolver yang memiliki lima jember dan untuk mengisi pelurunya senjata harus dipatahkan tanpa mengeluarkan slider, menurut penjual senjata tersebut terkadang macet dan harus diservice terlebih dahulu, sehingga senjata api tersebut oleh Terdakwa dikembalikan lagi kepada penjualnya.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(5)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 5 Putusan Nomor.274/Pid/2018/PT.DKI.

- Bahwa kemudian pada akhir bulan September 2017 Terdakwa berusaha mencari orang yang dapat menjual Senjata Api jenis Pistol dengan cara Terdakwa membuka akun facebook akhirnya Terdakwa berkenalan dengan saksi R. ROBY YOGIANTO yang berdomisili di Surabaya, setelah berkenalan kemudian di media Facebook Messenger Terdakwa mengatakan ingin membeli Senjata Api jenis Pistol dan ketika itu saksi R. ROBY YOGIANTO mengatakan ada, kemudian Terdakwa dan saksi R. ROBY YOGIANTO saling tukar nomor HP dan komunikasi dilanjutkan di Aplikasi WhatsApp dan akhirnya disepakati Terdakwa akan membeli 1 (satu) Senjata Api Pistol jenis Revolver berikut 16 (enam belas) butir peluru tajam seharga Rp.18.000.000,- (delapan belas juta rupiah) ditambah ongkos antar ke Jakarta sejumlah Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah) serta penambahan amunisi sebanyak 12 (dua belas) butir peluru tajam seharga Rp.1.250.000,- (satu juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) dan komisi sejumlah Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah), selanjutnya Terdakwa memberikan identitas sesuai KTP, Foto ID Card dan alamat tempat pekerjaan.

- Bahwa selanjutnya pada tanggal 19 Oktober 2017 sekira jam 07.30 WIB bertempat di sebuah Warung dekat Klinik Amalia Medical Center, Jl. Dewi Sartika, Jakarta Timur Terdakwa bertemu dengan saksi R. ROBY YOGIANTO, dalam pertemuan tersebut saksi R. ROBY YOGIANTO memperlihatkan dan menyerahkan 1 (satu) pucuk Senjata Api pistol jenis Revolver merek Cobra Call 38 SP USA INC Nomor 020172 berikut pelurunya sesuai dengan kesepakatan, kemudian Terdakwa bersama saksi R. ROBY YOGIANTO ke ATM BCA yang berada di Jl. Dewi Sartika Jakarta Timur untuk melakukan pembayaran atas pembelian senjata api tersebut kepada saksi R. ROBY YOGIANTO yang seluruhnya sejumlah Rp.21.750.000,- (dua puluh satu juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah). - Bahwa kemudian Terdakwa pergi ke Metland Cileungsi Bogor untuk

melakukan uji coba menembak atau latihan menembak di sebuah lahan kosong dengan sasaran tembak Kaleng bekas minuman Sprite dan Botol Kratingdaeng, selanjutnya beberapa hari kemudian Terdakwa melakukan latihan menembak di daerah Cileungsi Bogor dengan sasaran tembak Kaleng bekas minuman Sprite dan Botol Kratingdaeng, dimana pada awalnya Terdakwa tidak bisa langsung menembak sasaran, namun lama

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(6)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 6 Putusan Nomor.274/Pid/2018/PT.DKI.

kelamaan Terdakwa bisa menembak sasaran dengan tepat hingga Terdakwa mahir menembak.

- Bahwa pada hari Kamis tanggal 09 Nopember 2017 sekitar pagi hari Terdakwa menghubungi saksi JAZILAH selaku karyawan Klinik Utama Az-Zahra Medical Center memastikan apakah korban dr. LETTY SULTRI alias LETY ada ditempat dan ketika itu saksi JAZILAH memberi tahu kalau korban dr. LETTY SULTRI alias LETY ada di Klinik Utama Az-Zahra Medical Center, setelah mengetahui kalau korban dr. LETTY SULTRI alias LETY berada di Klinik Utama Az-Zahra Medical Center selanjutnya sekitar pukul 11.30 WIB Terdakwa memesan GOJEK yang saat itu Pengemudi GOJEK-nya adalah saksi RAHMADSYAH NASUTION alias RAHMAD.

- Bahwa kemudian 1 (satu) pucuk Senjata Api pistol jenis Revolver merek Cobra Call 38 SP USA INC Nomor 020172 berikut 6 (enam) butir peluru dan 1 (satu) pucuk Senjata Makarove Blankgun Nomor FS-9607 berikut pelurunya oleh Terdakwa dimasukkan ke dalam Tas warna hitam merek Toshiba, kemudian sekira jam 11.40 WIB dari Klinik Bidan Istin Pondok Ungu Bekasi Terdakwa diantarkan oleh saksi RAHMADSYAH NASUTION alias RAHMAD (GOJEK) menuju ke Klinik Utama Az-Zahra Medical Center di Jl. Dewi Sartika No.352 RT.005 RW.004, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur dan pada saat itu Terdakwa membawa Tas warna hitam merek Toshiba yang didalamnya terdapat kedua senjata berikut pelurunya tersebut.

- Bahwa ketika di perjalanan tepatnya di dekat Kantor Walikota Jakarta Timur Terdakwa menyuruh saksi RAHMADSYAH NASUTION alias RAHMAD berhenti karena cuaca gerimis, sehingga saksi RAHMADSYAH NASUTION alias RAHMAD menghentikan motornya dan berteduh disebuah Warung dekat Kantor Walikota Jakarta Timur, ketika sedang berteduh tersebut Terdakwa memasukkan 6 (enam) butir peluru tajam ke dalam Slider Senjata Api pistol jenis Revolver merek Cobra Call 38 SP USA INC Nomor 020172, kemudian 1 (satu) pucuk Senjata Api pistol jenis Revolver merek Cobra Call 38 SP USA INC Nomor 020172 yang sudah diisi peluru oleh Terdakwa dibungkus plastic dan dimasukkan kembali ke dalam Tas warna hitam merek Toshiba, dimana senjata Api pistol jenis Revolver merek Cobra Call 38 SP USA INC Nomor 020172 tersebut akan terdakwa pergunakan untuk menakuti korban dr. LETTY

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(7)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 7 Putusan Nomor.274/Pid/2018/PT.DKI.

SULTRI alias LETY agar korban dr. LETTY SULTRI alias LETY mau diajak bertemu dan mengikuti keinginan terdakwa, selanjutnya Terdakwa bersama saksi RAHMADSYAH NASUTION alias RAHMAD melanjutkan perjalanan menuju ke Klinik Utama Az-Zahra Medical Center Jakarta Timur, kemudian di perjalanan Terdakwa menyuruh saksi RAHMADSYAH NASUTION alias RAHMAD untuk berhenti kembali di Indomaret untuk mentransfer sejumlah uang ke rekening milik adik Terdakwa dan sekaligus mengambil uang untuk uang saku, kemudian Terdakwa membuka plastik pembungkus Senjata Api pistol jenis Revolver merek Cobra Call 38 SP USA INC Nomor 020172 tersebut dikarenakan sudah dekat dengan Klinik Utama Az-Zahra Medical Center di Jl. Dewi Sartika No.352 RT.005 RW.004, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur tempat korban dr. LETTY SULTRI alias LETY bekerja, setelah itu Terdakwa melanjutkan perjalanan ke Klinik Utama Az-Zahra Medical Center diantar oleh saksi RAHMADSYAH NASUTION alias RAHMAD.

- Bahwa ketika di perjalanan Terdakwa mengatakan kepada saksi RAHMADSYAH NASUTION alias RAHMAD apabila nanti sudah sampai tujuan, agar menunggu sekitar 5 sampai dengan 10 menit kemudian setelah itu antarkan Terdakwa ke Polda Metro Jaya, karena Terdakwa akan menemui korban dr. LETTY SULTRI alias LETY dan jika terjadi sesuatu Terdakwa akan langsung menyerahkan diri ke pihak Kepolisian, selanjutnya sekira jam 14.00 WIB Terdakwa tiba di depan Klinik Utama Az-Zahra Medical Center, kemudian Terdakwa masuk ke Klinik Utama Az-Zahra Medical Center sambil membawa Tas warna hitam merk Toshiba berisi Senjata.

- Bahwa ketika itu di dalam Klinik Utama Az-Zahra Medical Center ada saksi ABDUL KADIR bersama saksi NABILA dan korban dr. LETTY SULTRI alias LETY sedang ngobrol di ruang pendaftaran, kemudian saksi NABILA yang melihat Terdakwa datang memberitahukan kepada korban dr. LETTY SULTRI alias LETY kalau Terdakwa datang dengan kata-kata “DOK, SUAMINYA DATANG” dan saat itu korban dr. LETTY SULTRI alias LETY bertanya “SERIUS BIL…???”, kemudian dijawab saksi NABILA “DEMI ALLOH DOK, SUAMI LO DATENG”, kemudian

korban dr. LETTY SULTRI alias LETY keluar dari ruang pendaftaran dan menghampiri Terdakwa yang sedang berjalan di lorong kamar Klinik,

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(8)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 8 Putusan Nomor.274/Pid/2018/PT.DKI.

setelah itu Terdakwa mengajak korban dr. LETTY SULTRI alias LETY berjalan menuju ke arah ruangan praktek dokter sambil Terdakwa meminta korban dr. LETTY SULTRI alias LETY masuk ke dalam ruangan praktek umum akan tetapi korban dr. LETTY SULTRI alias LETY menolak, saat itu Terdakwa tetap memaksa korban dr. LETTY SULTRI alias LETY agar masuk ke ruangan praktek umum, namun korban dr. LETTY SULTRI alias LETY tetap tidak mau karena sudah mengetahui bahwa Terdakwa akan melakukan kekerasan terhadap dirinya, sehingga terjadi keributan, kemudian karena korban dr. LETTY SULTRI alias LETY tidak mau mengikuti keinginan Terdakwa tersebut sehingga membuat Terdakwa marah, lalu Terdakwamengeluarkan Senjata Api pistol jenis Revolver merek Cobra Call 38 SP USA INC Nomor 020172 yang sudah berisi 6 (enam) butir peluru dari dalam Tas warna hitam merk Toshiba yang sebelumnya telah Terdakwa persiapkan dijalan, melihat kejadian tersebut korban dr. LETTY SULTRI alias LETY berteriak minta tolong karena takut nyawanya terancam kemudian langsung balik arah lari masuk ke ruangan Keuangan dan mengunci pintu dari dalam, kemudian Terdakwa berusaha membuka pintu akan tetapi tidak berhasil dan sambil menenteng senjata api Terdakwa menendang pintu sebanyak dua kali akan tetapi tetap pintu tidak terbuka.

- Bahwa di dalam ruangan Keuangan tersebut sebelumnya ada saksi FARIDAH dan ketika itu saksi FARIDAH melihat korban dr. LETTY SULTRI alias LETY masuk ke ruangan keuangan langsung mengunci pintu dari dalam, kemudian korban dr. LETTY SULTRI alias LETY mengambil kursi yang diduduki saksi FARIDAH dan bersembunyi di balik kursi, kemudian saksi FARIDAH bertanya apa yang terjadi akan tetapi saat itu korban dr. LETTY SULTRI alias LETY tidak menjawab hingga tidak lama kemudian saksi FARIDAH melihat Terdakwa menodongkan senjata api melalui lubang kaca berukuran empat persegi panjang yang ada di dinding ruang Keuangan ke arah korban dr. LETTY SULTRI alias LETY yang sedang bersembunyi di balik kursi, melihat hal tersebut saksi FARIDAH juga bersembunyi di pojok ruangan di antara meja kerja. - Bahwa mendengar keributan tersebut selanjutnya saksi NABILA dan

saksi ABDUL KADIR keluar dari dalam ruang pendaftaran dan melihat terdakwa menegangkan senjata, kemudian saksi NABILA dan saksi ABDUL KADIR masuk kembali ke dalam ruang pendaftaran dan

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(9)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 9 Putusan Nomor.274/Pid/2018/PT.DKI.

mengintip dari lobang ruang pendaftaran yang terhubung dengan ruang keuangan, kemudian bersembunyi di bawah meja, selanjutnya Terdakwa dari jarak sekitar 2,5 meter dengan korban dr. LETTY SULTRI alias LETY, tangan Terdakwa siap menodongkan senjata api ditaruh di atas tatakan lubang kaca yang mana dapat Terdakwa perkirakan peluru akan tepat mengenai tubuh korban dr. LETTY SULTRI alias LETY, kemudian Terdakwa mengokang senjata api, membidik korban dr. LETTY SULTRI alias LETY dan langsung menembak korban dr. LETTY SULTRI alias LETY kurang lebih sebanyak tiga kali, kemudian Terdakwa ditegur oleh saksi ABDUR RAHMAN dari arah tangga klinik dengan berkata

“ASTAGFIRULLAH, JANGAN, JANGAN, ISTIGFAR, ISTIGFAR, SABAR BIB, SABAR BIB” (maksudnya Habib), mendengar suara dari

saksi ABDUR RAHMAN tersebut Terdakwa menodongkan senjata api ke arah saksi ABDUR RAHMAN, sehingga saksi ABDUR RAHMAN langsung berlari ke lantai 2 kemudian menyuruh semua karyawan naik ke lantai 3 lanjut ke lantai 4 untuk pindah dan bersembunyi di gedung sebelah Klinik, kemudian Terdakwa kembali menembak korban dr. LETTY SULTRI alias LETY berkali-kali hingga seluruh peluru tajam yang ada di dalam slider senjata api tersebut habis, dimana saat itu Terdakwa melihat korban dr. LETTY SULTRI alias LETY mengerang kesakitan, sedangkan saksi FARIDAH yang juga berada di dalam ruang Keuangan pingsan karena shock melihat kejadian tersebut, kemudian melihat korban dr. LETTY SULTRI alias LETY tergeletak mengerang kesakitan selanjutnya Terdakwa pergi sambil menenteng Senjata Api pistol jenis Revolver merek Cobra Call 38 SP USA INC Nomor 020172 dan terdakwa masukkan ke dalam saku, selanjutnya Terdakwa berkata kepada Tukang GOJEK yaitu saksi RAHMADSYAH NASUTION alias RAHMAD “KITA

KE POLDA”, selanjutnya ketika di perjalanan 1 (satu) pucuk Senjata Api

pistol jenis Revolver merek Cobra Call 38 SP USA INC Nomor 020172 tersebut Terdakwa masukkan ke dalam Tas warna hitam merk Toshiba. - Bahwa dari gedung sebelah Klinik Utama Az-Zahra Medical Center saksi

ABDUR RAHMAN dan para karyawan Klinik melihat Terdakwa pergi meninggalkan Klinik Utama Az-Zahra Medical Center dengan naik GOJEK, kemudian saksi ABDUR RAHMAN keluar dari gedung sebelah klinik masuk ke Klinik Utama Az-Zahra Medical Center dari pintu depan dan langsung menuju ke ruang Keuangan, pada saat itu saksi ABDUR RAHMAN melihat korban dr. LETTY SULTRI alias LETY dalam keadaan

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(10)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 10 Putusan Nomor.274/Pid/2018/PT.DKI.

tergeletak bersimbah darah di lantai dan sudah meninggal dunia, kemudian saksi ABDUR RAHMAN menyuruh semua karyawan turun dan masuk ke Klinik Utama Az-Zahra Medical Center serta menyuruh karyawan menghubungi Polisi, tidak lama kemudian Polisi datang. - Bahwa sekira jam 15.00 WIB Terdakwa tiba di Polda Metro Jaya yang

beralamat di Jl. Jend. Sudirman No. 55 Jakarta Selatan, kemudian Terdakwa menyerahkan diri kepada saksi I KADEK ARDANA selaku anggota SUBBAGPAMSIK Polda Metro Jaya, selanjutnya Terdakwa mengakui telah membunuh isterinya yaitu korban dr. LETTY SULTRI alias LETY di Klinik Utama Az-Zahra Medical Center, Jl. Dewi Sartika No. 352 RT. 005 RW. 004, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, dan bermaksud untuk menyerahkan diri, selanjutnya saksi I KADEK ARDANA mengamankan Terdakwa dan menyita sejumlah barang bukti berupa : 1 (satu) buah Tas warna hitam merk Toshiba, 1 (satu) pucuk Senjata Api pistol jenis Revolver merek Cobra Call 38 SP USA INC Nomor 020172 berikut 6 (enam) buah selongsong peluru, 1 (satu) pucuk Senjata Makarove Blankgun Nomor FS-9607, 1 (satu) butir peluru kaliber 32 mm, 1 (satu) unit Handphone merek Lenovo warna hitam berikut simcard nomor 08561411144 dan 1 (satu) KTP atas nama RYAN HELMI.

- Bahwa berdasarkan Visum Et Repertum Nomor : R/114/ Sk.B/ XI/ 2017/ Rumkit Bhay Tk I tertanggal 21 Nopember 2017 yang dikeluarkan Rumah Sakit Bhayangkara TK. I R. SAID SUKIANTO atas nama jenazah dr. LETTY SULTRI dengan kesimpulan : Telah dilakukan pemeriksaan terhadap jenazah perempuan golongan darah B, ditemukan tujuh buah luka terbuka pada dada, perut dan paha kanan yang menurut pola dan sifat luka sesuai dengan luka tembak masuk. Ditemukan pula empat buah luka terbuka pada pinggang dan lutut yang menurut pola dan sifat luka sesuai dengan luka tembak keluar serta luka-luka terbuka pada tangan kiri akibat kekerasan tumpul. Sebab mati orang ini adalah luka tembak pada dada yang merobek paru, jantung, hati dan limpa yang menimbulkan perdarahan. Pada otot dada dan perut ditemukan tiga buah anak peluru.

- Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut mengakibatkan korban dr. LETTY SULTRI alias LETY meninggal dunia di tempat kejadian.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(11)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 11 Putusan Nomor.274/Pid/2018/PT.DKI.

--- Perbuatan Ia Terdakwa sebagaimana tersebut diatas, diatur dan diancam pidana dalam Pasal 340 KUHP.

SUBSIDIAIR :

--- Bahwa Ia Terdakwa RYAN HELMI alias HELMY, pada hari Kamis tanggal 09 Nopember 2017 sekira jam 14.00 WIB, atau setidak-tidaknya pada suatu waktu yang masih termasuk pada bulan Nopember tahun 2017, bertempat di Klinik Utama Az-Zahra Medical Center yang beralamat di Jl. Dewi Sartika No. 352 RT. 005 RW. 004, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat tertentu yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur, dengan sengaja merampas nyawa orang lain, yang dilakukan Ia Terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut :

- Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana yang telah diuraikan diatas, berawal ketika pagi hari Terdakwa menghubungi saksi JAZILAH selaku karyawan Klinik Utama Az-Zahra Medical Center memastikan apakah korban dr. LETTY SULTRI alias LETY ada ditempat dan ketika itu saksi JAZILAH memberi tahu kalau korban dr. LETTY SULTRI alias LETY ada di Klinik Utama Az-Zahra Medical Center, setelah mengetahui kalau korban dr. LETTY SULTRI alias LETY berada di Klinik Utama Az-Zahra Medical Center selanjutnya sekitar pukul 11.30 WIB Terdakwa memesan GOJEK yang saat itu Pengemudi GOJEK-nya adalah saksi RAHMADSYAH NASUTION alias RAHMAD.

- Kemudian 1 (satu) pucuk Senjata Api pistol jenis Revolver merek Cobra Call 38 SP USA INC Nomor 020172 berikut 6 (enam) butir peluru dan 1 (satu) pucuk Senjata Makarove Blankgun Nomor FS-9607 berikut pelurunya oleh Terdakwa dimasukkan kedalam Tas warna hitam merek Toshiba. Sekitar pukul 11.40 WIB dari Klinik Bidan Istin Pondok Ungu Bekasi Terdakwa diantarkan oleh saksi RAHMADSYAH NASUTION alias RAHMAD (GOJEK) menuju ke Klinik Utama Az-Zahra Medical Center di Jl. Dewi Sartika No.352 RT.005 RW.004, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur dan pada saat itu Terdakwa membawa Tas warna hitam merek Toshiba yang didalamnya terdapat kedua senjata berikut pelurunya tersebut.

- Ketika diperjalanan tepatnya didekat Kantor Walikota Jakarta Timur Terdakwa menyuruh saksi RAHMADSYAH NASUTION alias RAHMAD

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(12)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 12 Putusan Nomor.274/Pid/2018/PT.DKI.

berhenti karena cuaca gerimis, sehingga saksi RAHMADSYAH NASUTION alias RAHMAD menghentikan motornya dan berteduh disebuah Warung dekat Kantor Walikota Jakarta Timur, ketika sedang berteduh tersebut Terdakwa memasukkan 6 (enam) butir peluru tajam kedalam Slider Senjata Api pistol jenis Revolver merek Cobra Call 38 SP USA INC Nomor 020172, lalu 1 (satu) pucuk Senjata Api pistol jenis Revolver merek Cobra Call 38 SP USA INC Nomor 020172 yang sudah diisi peluru oleh Terdakwa dibungkus plastik dimasukkan kembali kedalam Tas warna hitam merek Toshiba. Selanjutnya Terdakwa bersama saksi RAHMADSYAH NASUTION alias RAHMAD melanjutkan perjalanan menuju ke Klinik Utama Az-Zahra Medical Center Jakarta Timur, ketika diperjalanan Terdakwa menyuruh saksi RAHMADSYAH NASUTION alias RAHMAD berhenti di Indomaret mentransfer uang kerekening milik adiknya Terdakwa dan sekaligus mengambil uang untuk uang saku. Karena cuaca sudah cerah kembali sehingga plastik pembungkus Senjata Api pistol jenis Revolver merek Cobra Call 38 SP USA INC Nomor 020172 tersebut oleh Terdakwa dibuka dan setelah itu Terdakwa melanjutkan perjalanan ke Klinik Utama Az-Zahra Medical Center diantar oleh saksi RAHMADSYAH NASUTION alias RAHMAD. - Bahwa kemudian 1 (satu) pucuk Senjata Api pistol jenis Revolver merek

Cobra Call 38 SP USA INC Nomor 020172 berikut 6 (enam) butir peluru dan 1 (satu) pucuk Senjata Makarove Blankgun Nomor FS-9607 berikut pelurunya oleh Terdakwa dimasukkan ke dalam Tas warna hitam merek Toshiba, kemudian sekira jam 11.40 WIB dari Klinik Bidan Istin Pondok Ungu Bekasi Terdakwa diantarkan oleh saksi RAHMADSYAH NASUTION alias RAHMAD (GOJEK) menuju ke Klinik Utama Az-Zahra Medical Center di Jl. Dewi Sartika No.352 RT.005 RW.004, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur dan pada saat itu Terdakwa membawa Tas warna hitam merek Toshiba yang didalamnya terdapat kedua senjata berikut pelurunya tersebut.

- Bahwa ketika di perjalanan tepatnya di dekat Kantor Walikota Jakarta Timur Terdakwa menyuruh saksi RAHMADSYAH NASUTION alias RAHMAD berhenti karena cuaca gerimis, sehingga saksi RAHMADSYAH NASUTION alias RAHMAD menghentikan motornya dan berteduh disebuah Warung dekat Kantor Walikota Jakarta Timur, ketika sedang berteduh tersebut Terdakwa memasukkan 6 (enam) butir peluru tajam ke

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(13)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 13 Putusan Nomor.274/Pid/2018/PT.DKI.

dalam Slider Senjata Api pistol jenis Revolver merek Cobra Call 38 SP USA INC Nomor 020172, kemudian 1 (satu) pucuk Senjata Api pistol jenis Revolver merek Cobra Call 38 SP USA INC Nomor 020172 yang sudah diisi peluru oleh Terdakwa dibungkus plastic dan dimasukkan kembali ke dalam Tas warna hitam merek Toshiba, selanjutnya Terdakwa bersama saksi RAHMADSYAH NASUTION alias RAHMAD melanjutkan perjalanan menuju ke Klinik Utama Az-Zahra Medical Center Jakarta Timur, kemudian di perjalanan Terdakwa menyuruh saksi RAHMADSYAH NASUTION alias RAHMAD untuk berhenti kembali di Indomaret untuk mentransfer sejumlah uang ke rekening milik adik Terdakwa dan sekaligus mengambil uang untuk uang saku, kemudian dikarenakan cuaca sudah cerah kembali sehingga plastik pembungkus Senjata Api pistol jenis Revolver merek Cobra Call 38 SP USA INC Nomor 020172 tersebut oleh Terdakwa dibuka dan setelah itu Terdakwa melanjutkan perjalanan ke Klinik Utama Az-Zahra Medical Center diantar oleh saksi RAHMADSYAH NASUTION alias RAHMAD.

- Bahwa ketika di perjalanan Terdakwa mengatakan kepada saksi RAHMADSYAH NASUTION alias RAHMAD apabila nanti sudah sampai tujuan, agar menunggu sekitar 5 sampai dengan 10 menit kemudian setelah itu antarkan Terdakwa ke Polda Metro Jaya, selanjutnya sekira jam 14.00 WIB Terdakwa tiba di depan Klinik Utama Az-Zahra Medical Center, kemudian Terdakwa masuk ke Klinik Utama Az-Zahra Medical Center sambil membawa Tas warna hitam merk Toshiba berisi Senjata. - Bahwa ketika itu di dalam Klinik Utama Az-Zahra Medical Center ada

saksi ABDUL KADIR bersama saksi NABILA dan korban dr. LETTY SULTRI alias LETY sedang ngobrol di ruang pendaftaran, kemudian saksi NABILA yang melihat Terdakwa datang memberitahukan kepada korban dr. LETTY SULTRI alias LETY kalau Terdakwa datang dengan kata-kata “DOK, SUAMINYA DATANG” dan saat itu korban dr. LETTY SULTRI alias LETY bertanya “SERIUS BIL…???”, kemudian dijawab saksi NABILA “DEMI ALLOH DOK, SUAMI LO DATENG”, kemudian korban dr. LETTY SULTRI alias LETY keluar dari ruang pendaftaran dan menghampiri Terdakwa yang sedang berjalan di lorong kamar Klinik, setelah itu Terdakwa mengajak korban dr. LETTY SULTRI alias LETY berjalan menuju ke arah ruangan praktek dokter sambil Terdakwa meminta korban dr. LETTY SULTRI alias LETY masuk ke dalam ruangan

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(14)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 14 Putusan Nomor.274/Pid/2018/PT.DKI.

praktek umum akan tetapi korban dr. LETTY SULTRI alias LETY menolak, saat itu Terdakwa tetap memaksa korban dr. LETTY SULTRI alias LETY agar masuk ke ruangan praktek umum, namun korban dr. LETTY SULTRI alias LETY tetap tidak mau sehingga terjadi keributan, kemudian karena korban dr. LETTY SULTRI alias LETY tidak mau masuk ke ruangan praktek dokter umum, selanjutnya Terdakwamengeluarkan Senjata Api pistol jenis Revolver merek Cobra Call 38 SP USA INC Nomor 020172 yang sudah berisi 6 (enam) butir peluru dari dalam Tas warna hitam merk Toshiba, melihat kejadian tersebut korban dr. LETTY SULTRI alias LETY berteriak minta tolong dan langsung balik arah lari masuk ke ruangan Keuangan dan mengunci pintu dari dalam, kemudian Terdakwa berusaha membuka pintu akan tetapi tidak berhasil dan sambil menenteng senjata api Terdakwa menendang pintu sebanyak dua kali akan tetapi tetap pintu tidak terbuka.

- Bahwa di dalam ruangan Keuangan tersebut sebelumnya ada saksi FARIDAH dan ketika itu saksi FARIDAH melihat korban dr. LETTY SULTRI alias LETY masuk ke ruangan keuangan langsung mengunci pintu dari dalam, kemudian korban dr. LETTY SULTRI alias LETY mengambil kursi yang diduduki saksi FARIDAH dan bersembunyi di balik kursi, kemudian saksi FARIDAH bertanya apa yang terjadi akan tetapi saat itu korban dr. LETTY SULTRI alias LETY tidak menjawab hingga tidak lama kemudian saksi FARIDAH melihat Terdakwa menodongkan senjata api melalui lubang kaca berukuran empat persegi panjang yang ada di dinding ruang Keuangan ke arah korban dr. LETTY SULTRI alias LETY yang sedang bersembunyi di balik kursi, melihat hal tersebut saksi FARIDAH juga bersembunyi di pojok ruangan di antara meja kerja. - Bahwa mendengar keributan tersebut selanjutnya saksi NABILA dan

saksi ABDUL KADIR keluar dari dalam ruang pendaftaran dan melihat terdakwa menegangkan senjata, kemudian saksi NABILA dan saksi ABDUL KADIR masuk kembali ke dalam ruang pendaftaran dan mengintip dari lobang ruang pendaftaran yang terhubung dengan ruang keuangan, kemudian bersembunyi di bawah meja, selanjutnya Terdakwa dari jarak sekitar 2,5 meter dengan korban dr. LETTY SULTRI alias LETY, kemudian tangan Terdakwa yang menodongkan senjata api ditaruh di atas tatakan lubang kaca, kemudian Terdakwa mengokang senjata api, membidik korban dr. LETTY SULTRI alias LETY dan

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(15)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 15 Putusan Nomor.274/Pid/2018/PT.DKI.

langsung menembak korban dr. LETTY SULTRI alias LETY kurang lebih sebanyak tiga kali, kemudian Terdakwa ditegur oleh saksi ABDUR RAHMAN dari arah tangga klinik dengan berkata “ASTAGFIRULLAH,

JANGAN, JANGAN, ISTIGFAR, ISTIGFAR, SABAR BIB, SABAR BIB”

(maksudnya Habib), mendengar suara dari saksi ABDUR RAHMAN tersebut Terdakwa menodongkan senjata api ke arah saksi ABDUR RAHMAN, sehingga saksi ABDUR RAHMAN langsung berlari ke lantai 2 kemudian menyuruh semua karyawan naik ke lantai 3 lanjut ke lantai 4 untuk pindah dan bersembunyi di gedung sebelah Klinik, kemudian Terdakwa kembali menembak korban dr. LETTY SULTRI alias LETY berkali-kali hingga seluruh peluru tajam yang ada di dalam slider senjata api tersebut habis, dimana saat itu Terdakwa melihat korban dr. LETTY SULTRI alias LETY mengerang kesakitan, sedangkan saksi FARIDAH yang juga berada di dalam ruang Keuangan pingsan karena shock melihat kejadian tersebut, kemudian melihat korban dr. LETTY SULTRI alias LETY tergeletak mengerang kesakitan selanjutnya Terdakwa pergi sambil menenteng Senjata Api pistol jenis Revolver merek Cobra Call 38 SP USA INC Nomor 020172 dan terdakwa masukkan ke dalam saku, selanjutnya Terdakwa berkata kepada Tukang GOJEK yaitu saksi RAHMADSYAH NASUTION alias RAHMAD “KITA KE POLDA”, selanjutnya ketika di perjalanan 1 (satu) pucuk Senjata Api pistol jenis Revolver merek Cobra Call 38 SP USA INC Nomor 020172 tersebut Terdakwa masukkan ke dalam Tas warna hitam merk Toshiba.

- Bahwa dari gedung sebelah Klinik Utama Az-Zahra Medical Center saksi ABDUR RAHMAN dan para karyawan Klinik melihat Terdakwa pergi meninggalkan Klinik Utama Az-Zahra Medical Center dengan naik GOJEK, kemudian saksi ABDUR RAHMAN keluar dari gedung sebelah klinik masuk ke Klinik Utama Az-Zahra Medical Center dari pintu depan dan langsung menuju ke ruang Keuangan, pada saat itu saksi ABDUR RAHMAN melihat korban dr. LETTY SULTRI alias LETY dalam keadaan tergeletak bersimbah darah di lantai dan sudah meninggal dunia, kemudian saksi ABDUR RAHMAN menyuruh semua karyawan turun dan masuk ke Klinik Utama Az-Zahra Medical Center serta menyuruh karyawan menghubungi Polisi, tidak lama kemudian Polisi datang. - Bahwa sekira jam 15.00 WIB Terdakwa tiba di Polda Metro Jaya yang

beralamat di Jl. Jend. Sudirman No. 55 Jakarta Selatan, kemudian

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(16)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 16 Putusan Nomor.274/Pid/2018/PT.DKI.

Terdakwa menyerahkan diri kepada saksi I KADEK ARDANA selaku anggota SUBBAGPAMSIK Polda Metro Jaya, selanjutnya Terdakwa mengakui telah membunuh isterinya yaitu korban dr. LETTY SULTRI alias LETY di Klinik Utama Az-Zahra Medical Center, Jl. Dewi Sartika No. 352 RT. 005 RW. 004, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, dan bermaksud untuk menyerahkan diri, selanjutnya saksi I KADEK ARDANA mengamankan Terdakwa dan menyita sejumlah barang bukti berupa : 1 (satu) buah Tas warna hitam merk Toshiba, 1 (satu) pucuk Senjata Api pistol jenis Revolver merek Cobra Call 38 SP USA INC Nomor 020172 berikut 6 (enam) buah selongsong peluru, 1 (satu) pucuk Senjata Makarove Blankgun Nomor FS-9607, 1 (satu) butir peluru kaliber 32 mm, 1 (satu) unit Handphone merek Lenovo warna hitam berikut simcard nomor 08561411144 dan 1 (satu) KTP atas nama RYAN HELMI.

- Bahwa berdasarkan Visum Et Repertum Nomor : R/114/ Sk.B/XI/ 2017/ Rumkit Bhay Tk I tertanggal 21 Nopember 2017 yang dikeluarkan Rumah Sakit Bhayangkara TK. I R. SAID SUKIANTO atas nama jenazah dr. LETTY SULTRI dengan kesimpulan : Telah dilakukan pemeriksaan terhadap jenazah perempuan golongan darah B, ditemukan tujuh buah luka terbuka pada dada, perut dan paha kanan yang menurut pola dan sifat luka sesuai dengan luka tembak masuk. Ditemukan pula empat buah luka terbuka pada pinggang dan lutut yang menurut pola dan sifat luka sesuai dengan luka tembak keluar serta luka-luka terbuka pada tangan kiri akibat kekerasan tumpul. Sebab mati orang ini adalah luka tembak pada dada yang merobek paru, jantung, hati dan limpa yang menimbulkan perdarahan. Pada otot dada dan perut ditemukan tiga buah anak peluru.

- Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut mengakibatkan korban dr. LETTY SULTRI alias LETY meninggal dunia di tempat kejadian.

--- Perbuatan Ia Terdakwa sebagaimana tersebut diatas, diatur dan diancam pidana dalam Pasal 338 KUHP.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(17)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 17 Putusan Nomor.274/Pid/2018/PT.DKI.

DAN

KEDUA :

--- Bahwa Ia Terdakwa RYAN HELMI alias HELMY, pada waktu yang sudah tidak dapat diingat lagi dalam bulan Agustus 2017 sampai dengan bulan Nopember 2017 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu yang masih termasuk dalam tahun 2017, bertempat di Cileungsi Kabupaten Bogor, Jl. Tanjung Sanyang No. 16 A Jakarta Timur, Graha Mall Cijantung Jakarta Timur, Jl. Caraka Cijantung Jakarta Timur, Mall Junction Cibubur Jakarta Timur, Jatinegara Jakarta Timur, Pondok Ungu Bekasi, Klinik Amalia Medical Center yang beralamat di Jl. Dewi Sartika Jakarta Timur,oleh karena sebagian besar saksi bertempat tinggal di wilayah hukum Pengadilan Negeri Jakarta Timur, maka sesuai Pasal 84 ayat (1) KUHAP Pengadilan Negeri Jakarta Timur berwenang memeriksa dan mengadili perkaranya, tanpa hak,

memasukkan ke Indonesia, membuat, menerima, mencoba memperoleh, menyerahkan atau mencoba menyerahkan, menguasai, membawa, memiliki persediaan padanya atau mempunyai dalam miliknya, menyimpan, mengangkut, menyembunyikan, mempergunakan atau mengeluarkan dari Indonesia sesuatu senjata api, munisi atau sesuatu bahan peledak, yang dilakukan Ia Terdakwa

dengan cara-cara sebagai berikut :

- Bahwa pada bulan Agustus 2017 Terdakwa berniat untuk membeli Senjata Api jenis Pistol, selanjutnya Terdakwa mencari informasi kepada teman-teman siapa yang bisa menjual Senjata Api jenis Pistol, kemudian pada bulan September 2017 Terdakwa ditawari 1 (satu) pucuk Senjata Api Pistol merek Makarove kaliber 32 mm oleh saksi SUKARNO seharga Rp.25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah), akan tetapi setelah senjata tersebut terdakwa terima ternyata bukan senjata api melainkan Senjata Blankgun dengan peluru hampa, kemudian Terdakwa meminta saksi SUKARNO mencarikan senjata api yang benar sebagai pengganti Senjata Blankgun yang sudah diterima Terdakwa, kemudian Terdakwa oleh saksi SUKARNO dikenalkan kepada seseorang temannya saksi SUKARNO kemudian temannya saksi SUKARNO tersebut menyerahkan 1 (satu) pucuk senjata api jenis pistol Revolver yang memiliki lima jember dan untuk mengisi pelurunya senjata harus dipatahkan tanpa mengeluarkan slider, menurut penjual senjata tersebut terkadang macet

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(18)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 18 Putusan Nomor.274/Pid/2018/PT.DKI.

dan harus diservice terlebih dahulu, sehingga senjata api tersebut oleh Terdakwa dikembalikan lagi kepada penjualnya.

- Bahwa kemudian pada akhir bulan September 2017 Terdakwa berusaha mencari orang yang dapat menjual Senjata Api jenis Pistol dengan cara Terdakwa membuka akun facebook akhirnya Terdakwa berkenalan dengan saksi R. ROBY YOGIANTO yang berdomisili di Surabaya, setelah berkenalan kemudian di media Facebook Messenger Terdakwa mengatakan ingin membeli Senjata Api jenis Pistol dan ketika itu saksi R. ROBY YOGIANTO mengatakan ada, kemudian Terdakwa dan saksi R. ROBY YOGIANTO saling tukar nomor HP dan komunikasi dilanjutkan di Aplikasi WhatsApp dan akhirnya disepakati Terdakwa akan membeli 1 (satu) Senjata Api Pistol jenis Revolver berikut 16 (enam belas) butir peluru tajam seharga Rp.18.000.000,- (delapan belas juta rupiah) ditambah ongkos antar ke Jakarta sejumlah Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah) serta penambahan amunisi sebanyak 12 (dua belas) butir peluru tajam seharga Rp.1.250.000,- (satu juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) dan komisi sejumlah Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah), selanjutnya Terdakwa memberikan identitas sesuai KTP, Foto ID Card dan alamat tempat pekerjaan.

- Bahwa selanjutnya pada tanggal 19 Oktober 2017 sekira jam 07.30 WIB bertempat di sebuah Warung dekat Klinik Amalia Medical Center, Jl. Dewi Sartika, Jakarta Timur Terdakwa bertemu dengan saksi R. ROBY YOGIANTO, dalam pertemuan tersebut saksi R. ROBY YOGIANTO memperlihatkan dan menyerahkan 1 (satu) pucuk Senjata Api pistol jenis Revolver merek Cobra Call 38 SP USA INC Nomor 020172 berikut pelurunya sesuai dengan kesepakatan, kemudian Terdakwa bersama saksi R. ROBY YOGIANTO ke ATM BCA yang berada di Jl. Dewi Sartika Jakarta Timur untuk melakukan pembayaran atas pembelian senjata api tersebut kepada saksi R. ROBY YOGIANTO yang seluruhnya sejumlah Rp.21.750.000,- (dua puluh satu juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah). - Bahwa pada hari Kamis tanggal 09 Nopember 2017 sekitar pagi hari

Terdakwa menghubungi saksi JAZILAH selaku karyawan Klinik Utama Az-Zahra Medical Center memastikan apakah korban dr. LETTY SULTRI alias LETY ada ditempat dan ketika itu saksi JAZILAH memberi tahu kalau korban dr. LETTY SULTRI alias LETY ada di Klinik Utama Az-Zahra Medical Center, setelah mengetahui kalau korban dr. LETTY

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(19)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 19 Putusan Nomor.274/Pid/2018/PT.DKI.

SULTRI alias LETY berada di Klinik Utama Az-Zahra Medical Center selanjutnya sekitar pukul 11.30 WIB Terdakwa memesan GOJEK yang saat itu Pengemudi GOJEK-nya adalah saksi RAHMADSYAH NASUTION alias RAHMAD.

- Bahwa kemudian 1 (satu) pucuk Senjata Api pistol jenis Revolver merek Cobra Call 38 SP USA INC Nomor 020172 berikut 6 (enam) butir peluru dan 1 (satu) pucuk Senjata Makarove Blankgun Nomor FS-9607 berikut pelurunya oleh Terdakwa dimasukkan ke dalam Tas warna hitam merek Toshiba, kemudian sekira jam 11.40 WIB dari Klinik Bidan Istin Pondok Ungu Bekasi Terdakwa diantarkan oleh saksi RAHMADSYAH NASUTION alias RAHMAD (GOJEK) menuju ke Klinik Utama Az-Zahra Medical Center di Jl. Dewi Sartika No.352 RT.005 RW.004, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur dan pada saat itu Terdakwa membawa Tas warna hitam merek Toshiba yang didalamnya terdapat kedua senjata berikut pelurunya tersebut.

- Bahwa ketika di perjalanan tepatnya di dekat Kantor Walikota Jakarta Timur Terdakwa menyuruh saksi RAHMADSYAH NASUTION alias RAHMAD berhenti karena cuaca gerimis, sehingga saksi RAHMADSYAH NASUTION alias RAHMAD menghentikan motornya dan berteduh disebuah Warung dekat Kantor Walikota Jakarta Timur, ketika sedang berteduh tersebut Terdakwa memasukkan 6 (enam) butir peluru tajam ke dalam Slider Senjata Api pistol jenis Revolver merek Cobra Call 38 SP USA INC Nomor 020172, kemudian 1 (satu) pucuk Senjata Api pistol jenis Revolver merek Cobra Call 38 SP USA INC Nomor 020172 yang sudah diisi peluru oleh Terdakwa dibungkus plastic dan dimasukkan kembali ke dalam Tas warna hitam merek Toshiba, selanjutnya Terdakwa bersama saksi RAHMADSYAH NASUTION alias RAHMAD melanjutkan perjalanan menuju ke Klinik Utama Az-Zahra Medical Center Jakarta Timur, kemudian di perjalanan Terdakwa menyuruh saksi RAHMADSYAH NASUTION alias RAHMAD untuk berhenti kembali di Indomaret untuk mentransfer sejumlah uang ke rekening milik adik Terdakwa dan sekaligus mengambil uang untuk uang saku, kemudian dikarenakan cuaca sudah cerah kembali sehingga plastik pembungkus Senjata Api pistol jenis Revolver merek Cobra Call 38 SP USA INC Nomor 020172 tersebut oleh Terdakwa dibuka dan setelah itu Terdakwa

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(20)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 20 Putusan Nomor.274/Pid/2018/PT.DKI.

melanjutkan perjalanan ke Klinik Utama Az-Zahra Medical Center diantar oleh saksi RAHMADSYAH NASUTION alias RAHMAD.

- Bahwa ketika di perjalanan Terdakwa mengatakan kepada saksi RAHMADSYAH NASUTION alias RAHMAD apabila nanti sudah sampai tujuan, agar menunggu sekitar 5 sampai dengan 10 menit kemudian setelah itu antarkan Terdakwa ke Polda Metro Jaya, selanjutnya sekira jam 14.00 WIB Terdakwa tiba di depan Klinik Utama Az-Zahra Medical Center, kemudian Terdakwa masuk ke Klinik Utama Az-Zahra Medical Center sambil membawa Tas warna hitam merk Toshiba berisi Senjata. - Bahwa ketika itu di dalam Klinik Utama Az-Zahra Medical Center ada

saksi ABDUL KADIR bersama saksi NABILA dan korban dr. LETTY SULTRI alias LETY sedang ngobrol di ruang pendaftaran, kemudian saksi NABILA yang melihat Terdakwa datang memberitahukan kepada korban dr. LETTY SULTRI alias LETY kalau Terdakwa datang dengan kata-kata “DOK, SUAMINYA DATANG” dan saat itu korban dr. LETTY SULTRI alias LETY bertanya “SERIUS BIL…???”, kemudian dijawab saksi NABILA “DEMI ALLOH DOK, SUAMI LO DATENG”, kemudian

korban dr. LETTY SULTRI alias LETY keluar dari ruang pendaftaran dan menghampiri Terdakwa yang sedang berjalan di lorong kamar Klinik, setelah itu Terdakwa mengajak korban dr. LETTY SULTRI alias LETY berjalan menuju ke arah ruangan praktek dokter sambil Terdakwa meminta korban dr. LETTY SULTRI alias LETY masuk ke dalam ruangan praktek umum akan tetapi korban dr. LETTY SULTRI alias LETY menolak, saat itu Terdakwa tetap memaksa korban dr. LETTY SULTRI alias LETY agar masuk ke ruangan praktek umum, namun korban dr. LETTY SULTRI alias LETY tetap tidak mau sehingga terjadi keributan, kemudian karena korban dr. LETTY SULTRI alias LETY tidak mau masuk ke ruangan praktek dokter umum, selanjutnya Terdakwamengeluarkan Senjata Api pistol jenis Revolver merek Cobra Call 38 SP USA INC Nomor 020172 yang sudah berisi 6 (enam) butir peluru dari dalam Tas warna hitam merk Toshiba, melihat kejadian tersebut korban dr. LETTY SULTRI alias LETY berteriak minta tolong dan langsung balik arah lari masuk ke ruangan Keuangan dan mengunci pintu dari dalam, kemudian Terdakwa berusaha membuka pintu akan tetapi tidak berhasil dan sambil menenteng senjata api Terdakwa menendang pintu sebanyak dua kali akan tetapi tetap pintu tidak terbuka.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(21)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 21 Putusan Nomor.274/Pid/2018/PT.DKI.

- Bahwa di dalam ruangan Keuangan tersebut sebelumnya ada saksi FARIDAH dan ketika itu saksi FARIDAH melihat korban dr. LETTY SULTRI alias LETY masuk ke ruangan keuangan langsung mengunci pintu dari dalam, kemudian korban dr. LETTY SULTRI alias LETY mengambil kursi yang diduduki saksi FARIDAH dan bersembunyi di balik kursi, kemudian saksi FARIDAH bertanya apa yang terjadi akan tetapi saat itu korban dr. LETTY SULTRI alias LETY tidak menjawab hingga tidak lama kemudian saksi FARIDAH melihat Terdakwa menodongkan senjata api melalui lubang kaca berukuran empat persegi panjang yang ada di dinding ruang Keuangan ke arah korban dr. LETTY SULTRI alias LETY yang sedang bersembunyi di balik kursi, melihat hal tersebut saksi FARIDAH juga bersembunyi di pojok ruangan di antara meja kerja. - Bahwa mendengar keributan tersebut selanjutnya saksi NABILA dan

saksi ABDUL KADIR keluar dari dalam ruang pendaftaran dan melihat terdakwa menegangkan senjata, kemudian saksi NABILA dan saksi ABDUL KADIR masuk kembali ke dalam ruang pendaftaran dan mengintip dari lobang ruang pendaftaran yang terhubung dengan ruang keuangan, kemudian bersembunyi di bawah meja, selanjutnya Terdakwa dari jarak sekitar 2,5 meter dengan korban dr. LETTY SULTRI alias LETY, kemudian tangan Terdakwa yang menodongkan senjata api ditaruh di atas tatakan lubang kaca, kemudian Terdakwa mengokang senjata api, membidik korban dr. LETTY SULTRI alias LETY dan langsung menembak korban dr. LETTY SULTRI alias LETY kurang lebih sebanyak tiga kali, kemudian Terdakwa ditegur oleh saksi ABDUR RAHMAN dari arah tangga klinik dengan berkata “ASTAGFIRULLAH, JANGAN, JANGAN, ISTIGFAR, ISTIGFAR, SABAR BIB, SABAR BIB (maksudnya Habib), mendengar suara dari saksi ABDUR RAHMAN tersebut Terdakwa menodongkan senjata api ke arah saksi ABDUR RAHMAN, sehingga saksi ABDUR RAHMAN langsung berlari ke lantai 2 kemudian menyuruh semua karyawan naik ke lantai 3 lanjut ke lantai 4 untuk pindah dan bersembunyi di gedung sebelah Klinik, kemudian Terdakwa kembali menembak korban dr. LETTY SULTRI alias LETY berkali-kali hingga seluruh peluru tajam yang ada di dalam slider senjata api tersebut habis, dimana saat itu Terdakwa melihat korban dr. LETTY SULTRI alias LETY mengerang kesakitan, sedangkan saksi FARIDAH yang juga berada di dalam ruang Keuangan pingsan karena shock melihat kejadian tersebut, kemudian melihat korban dr. LETTY SULTRI

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(22)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 22 Putusan Nomor.274/Pid/2018/PT.DKI.

alias LETY tergeletak mengerang kesakitan selanjutnya Terdakwa pergi sambil menenteng Senjata Api pistol jenis Revolver merek Cobra Call 38 SP USA INC Nomor 020172 dan terdakwa masukkan ke dalam saku, selanjutnya Terdakwa berkata kepada Tukang GOJEK yaitu saksi RAHMADSYAH NASUTION alias RAHMAD “KITA KE POLDA”, selanjutnya ketika di perjalanan 1 (satu) pucuk Senjata Api pistol jenis Revolver merek Cobra Call 38 SP USA INC Nomor 020172 tersebut Terdakwa masukkan ke dalam Tas warna hitam merk Toshiba.

- Bahwa dalam menerima, mencoba memperoleh, menguasai, membawa, memiliki persediaan padanya atau mempunyai dalam miliknya, menyimpan, mempergunakan sesuatu senjata api, munisi atau sesuatu bahan peledak tersebut dilakukan secara tanpa hak dan tanpa ijin dari pihak yang berwenang.

- Bahwa berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Senjata Barang Bukti tertanggal 20 Nopember 2017 dengan kesimpulan : Senjata Api Peluru Tajam jenis Revolver merk Cobra Kaliber 38 Nomor 020 172 tersebut adalah senjata api genggam peluru tajam jenis Revolver merek Cobra kaliber 38 Nomor Pabrik 020172, asli buatan pabrik layak pakai dan masih aktif dengan cara single action, senjata tersebut menggunakan mesiu dan bahan peledak sebagai alat pendorong proyektil peluru, Senjata Api Peluru Gas jenis Pistol tanpa merek Nomor 148118-9607 tersebut adalah senjata api genggam peluru gas jenis pistol tanpa merek nomor pabrik 148118-FS9607, asli buatan pabrik, layak pakai dan masih aktif dengan cara single action. Secara keseluruhan bentuk dan komponen senjatanya adalah buatan pabrik dapat ditembakkan berulang-ulang, apabila dilihat dari akibat penggunaannya dapat digunakan untuk mengancam dan mengejutkan, mematikan serta membahayakan bagi keselamatan jiwa seseorang, dapat juga digunakan untuk melakukan tindakan kriminalitas oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Kedua senjata tersebut dalam hal untuk pemilikan, memperjual-belikannya ataupun untuk impor dan penggunaannya diberlakukan sama seperti senjata api, harus ada surat izin dari pejabat yang berwenang memberikannya atau dari Menteri Pertahanan Negara. Peluru barang bukti ialah amunisi yang bekerjanya mempergunakan senjata atau alat peluncur. Hasil pemeriksaan terhadap 1 (satu) butir peluru barang bukti adalah peluru peruntukkan senjata api jenis pistol kaliber 32, asli buatan

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Referensi

Dokumen terkait

Pada langkah ini, intake valve dan exhaust valve masih dalam keadaan tertutup, partikel -partikel bahan bakar yang disemprotkan oleh nozzle akan bercampur dengan

Ya, bukan hanya Yesus, tetapi setiap orang di antara kita pun dapat menjadi kabar baik bagi sesama kita di sekitar kita, terutama yang miskin dan yang tidak beruntung,

Bahwa ia, Terdakwa A ARON A CHEW alias ARON bersama Saksi Chong Kim Tian alias Gery (penuntutan terpisah) pada hari Rabu tanggal 5 Oktober 2016 sekitar jam

Sedangkan secara epistemology, istilah demokrasi dapat dikemukakan oleh beberapa tokoh yang memiliki pemahaman dan pandangan yang berbeda tentang demokrasi.

Ingatan yang sempurna itu selalu ada sewaktu kita dalam keadaan yang konsen (konsentrasi penuh). Secara umum dapat diasumsikan bahwa sikap responsif seseorang

Berikut ini adalah data profil pembaca Surat Kabar Harian Umum SOLOPOS yang diperoleh dari data Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) SOLOPOS yang diperoleh peneliti pada Juni 2014..

usaha pada masa kini, maka hal-hal yang sudah diatur dalam KUHD kini dirasakan sudah tidak dapat mengakomodir perkembanagn tersebut seperti :. – Masa penyimpanan dokumen

Ketika penyelidikan sedang berlangsung petugas sudah harus memulai upaya – upaya pengendalian pendahuluan dalam rangka mencegah terjadinya penyebaran penyakit kewilayah