• Tidak ada hasil yang ditemukan

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

(1)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 1 dari 87 halaman Putusan Nomor 1634/B/PK/PJK/2017

PUTUSAN

Nomor 1634/B/PK/PJK/2017

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG

Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara:

DIREKTUR JENDERAL PAJAK, tempat kedudukan di Jalan Jenderal Gatot Subroto Nomor 40-42 Jakarta, dalam hal ini memberi kuasa kepada:

1. Catur Rini Widosari, Direktur Keberatan dan Banding, Direktorat Jenderal Pajak;

2. Budi Christiadi, Kasubdit Peninjauan Kembali dan Evaluasi, Direktorat Keberatan dan Banding;

3. Farchan Ilyas, Kepala Seksi Peninjauan Kembali, Subdit Peninjauan Kembali dan Evaluasi, Direktorat Keberatan dan Banding;

4. Hendrawan, Penelaah Keberatan, Subdit Peninjauan Kembali dan Evaluasi, Direktorat Keberatan dan Banding;

Keempatnya berkedudukan di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak Jalan Jenderal Gatot Subroto Nomor 40-42 Jakarta, berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor SKU-2623/PJ./2014 tanggal 10 Oktober 2014;

Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Terbanding;

melawan:

PT. INDOKOMAS BUANA PERKASA, beralamat di Jalan Rawa Gelam IV Nomor 9, Kawasan Industri Pulogadung, Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur, 13930;

Termohon Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Banding;

Mahkamah Agung tersebut;

Membaca surat-surat yang bersangkutan;

Menimbang, bahwa dari surat-surat yang bersangkutan ternyata Pemohon Peninjauan Kembali dahulu sebagai Terbanding, telah mengajukan permohonan peninjauan kembali terhadap Putusan Pengadilan Pajak Nomor Put-53794/PP/M.IIA/15/2014, tanggal 1 Juli 2014 yang telah berkekuatan hukum tetap, dalam perkaranya melawan Termohon Peninjauan Kembali dahulu sebagai Pemohon Banding, dengan posita perkara sebagai berikut:

Bahwa Pemohon Banding dalam Surat Banding Nomor: 012/IBP/zf/III/2011

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1

(2)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 2 dari 87 halaman Putusan Nomor 1634/B/PK/PJK/2017

tanggal 18 Maret 2011, pada pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut:

Bahwa sehubungan dengan diterbitkannya Keputusan Terbanding Nomor KEP- 927/WPJ.20/2010 tanggal 21 Desember 2010 tentang keberatan Pemohon Banding atas SKPKB Pajak Penghasilan yang telah Pemohon Banding terima pada tanggal 23 Desember 2010, perkenankanlah Pemohon Banding mengajukan banding sesuai dengan Pasal 27 ayat (1) Undang-Undang Nomor 6 tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 tahun 2009 dan pasal 35 dan 36 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002;

Bahwa Keputusan Terbanding tersebut merupakan keputusan sehubungan dengan keberatan Pemohon Banding terhadap SKPKB PPh Badan No.

00015/206/07/007/09 tanggal 24 September 2009 untuk tahun pajak 2007;

Bahwa adapun alasan dan penjelasan permohonan banding Pemohon Banding adalah sebagai berikut:

I. Latar Belakang;

Bahwa Pemohon Banding melaporkan SPT Tahunan PPh Badan tahun pajak 2007 yang menunjukkan SPT lebih bayar sebesar Rp358.966.314,00 ke KPP Madya Jakarta Timur pada tanggal 26 September 2008;

Bahwa Pemohon Banding menerima Surat Perintah Pemeriksaan Pajak No:

PRINT-167/WPJ.20/KP.0705/2008 tanggal 7 November 2008 dari KPP Madya Jakarta Timur;

Bahwa KPP Madya Jakarta Timur menerbitkan Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan (SPHP) Nomor: PHP-136/WPJ.20/KP.0705/2009 tanggal 4 September 2009. SPHP tersebut Pemohon Banding terima melalui faksimili pada jam 17.09 sore;

Bahwa Pemohon Banding telah bertemu dengan Tim Pemeriksa dan telah menerima rincian dan penjelasan atas koreksi-koreksi yang tertuang di dalam SPHP tersebut. Dan sesuai dengan saran yang disampaikan secara lisan oleh Tim Pemeriksa, proses pembahasan dan penjelasan sengketa pajak akan dilakukan pada tanggal 15 dan 16 September 2009;

Bahwa pada tanggal 14 September 2009, KPP Madya Jakarta Timur menerbitkan surat no. S-212/WPJ.020/KP.0705/2009 mengenai undangan untuk menandatangani berita acara hasil pemeriksaan dalam rangka pelaksanaan pembahasan akhir hasil pemeriksaan pada tanggal 15 September 2009;

Bahwa untuk menjawab surat KPP Madya Jakarta Timur no. S-212/WPJ.020/

KP.0705/2009 tersebut, Pemohon Banding mengirimkan surat tanggal 14 September 2009 untuk menyampaikan bahwa berkaitan dengan surat KPP

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2

(3)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 3 dari 87 halaman Putusan Nomor 1634/B/PK/PJK/2017

Madya Jakarta Timur tersebut, sesuai kesepakatan lisan antara Tim Pemeriksa dengan PT Indokomas Buana Perkasa, proses pembahasan dan penjelasan sengketa pajak akan dilakukan pada tanggal 15 dan 16 September 2009;

Bahwa atas SPHP tersebut, Pemohon Banding telah menyampaikan tanggapan melalui faksimili pada tanggal 14 September 2009 melalui surat no. 042/IBP/

IX/2009 tanggal 14 September 2009;

Bahwa Pemohon Banding telah hadir di KPP Madya Jakarta Timur pada tanggal 15 September 2009 dalam rangka melakukan pembahasan hasil pemeriksaan dengan Tim Pemeriksa;

Bahwa pada tanggal 16 September 2009 Pemohon Banding kembali hadir untuk melakukan pembahasan hasil pemeriksaan lebih lanjut dengan Tim Pemeriksa dan juga menyampaikan tambahan tanggapan berdasarkan hasil diskusi dengan Tim Pemeriksa pada tanggal 15 September 2009 melalui surat no.

043/IBP/IX/2009 tanggal 16 September 2009. Sampai dengan akhir pembahasan dengan Tim Pemeriksa (hari Rabu malam tanggal 16 September 2009), Tim Pemeriksa belum memberikan risalah pembahasan untuk Pemohon Banding tandatangani;

Bahwa perlu Pemohon Banding tambahkan pula bahwa, pada akhir pembahasan tersebut, Pemohon Banding telah menyampaikan secara lisan niat/keinginan Pemohon Banding kepada Tim Pemeriksa untuk mengajukan permohonan pembahasan oleh tim review satu (Unit Pelaksanaan Pemeriksaan – Tim Pembahas Tingkat UP3) dan tim review dua (Kepala Kantor Wilayah – Tim Pembahas Tingkat Kanwil) sesuai dengan Pasal 15 Peraturan Direktur Jenderal Pajak ("DJP") No. PER-176/PJ/2006 tanggal 19 Desember 2006;

Bahwa pada tanggal 17 September 2009 Pemohon Banding telah mencoba menghubungi Tim Pemeriksa melalui telepon agar Pemohon Banding dapat segera menerima risalah pembahasan akhir untuk Pemohon Banding tandatangani mengingat batas waktu pemeriksaan;

Bahwa pada tanggal 18 September 2009, Pemohon Banding menyampaikan surat Pemohon Banding no. 045/IBP/IX/2009 tanggal 17 September 2009 ke KPP Madya Jakarta Timur untuk memberitahukan secara tertulis bahwa Pemohon Banding telah hadir di KPP Madya Jakarta Timur pada tanggal 15 dan 16 September 2009 dalam rangka melakukan pembahasan hasil pemeriksaan dengan Tim Pemeriksa yang berakhir dengan masih adanya perbedaan pendapat/sengketa antara Pemohon Banding dengan Tim Pemeriksa. Sengketa yang dimaksud antara lain:

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3

(4)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 4 dari 87 halaman Putusan Nomor 1634/B/PK/PJK/2017 Keterangan

Koreksi

Hasil Pembahasan Per Wajib Pajak Per SPHP

Per Pembahasan/Per

Pemeriksa Harga Pokok Penjualan (purchase of raw

material)

Pengurang Penghasilan bruto:

a Biaya manajemen b Biaya logo c Biaya IT

d Biaya General Liability Insurance

7,546,758,215

4,223,593,191 2,331,481,972 689,732,395 516,576,981

7,546,758,215

2,208,282,809 2,331,481,972 689,732,395 516,576,981

NIHIL

NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL

Bahwa karena Pemohon Banding belum juga menerima risalah pembahasan dari Tim Pemeriksa, maka melalui surat no. 049/IBP/IX/2009 tanggal 24 September 2009, Pemohon Banding memohon kembali untuk diberikan risalah pembahasan untuk Pemohon Banding tandatangani sebagaimana seharusnya proses pemeriksaan sesuai dengan Pasal 15 Peraturan DJP No. PER-176/

PJ./2006;

Bahwa tanpa memberikan risalah pembahasan kepada Pemohon Banding maupun berita acara pembahasan akhir hasil pemeriksaan yang harus ditandatangani oleh Pemohon Banding dan Tim Pemeriksa, KPP Madya Jakarta Timur telah menerbitkan SKPKB No.00015/206/07/007/09 tanggal 24 September 2009, yang Pemohon Banding terima tanggal 26 September 2009, dengan jumlah PPh yang masih harus dibayar sebesar Rp5.163.147.142, yang Pemohon Banding terima pada tanggal 26 September 2009 dengan perhitungan dan rincian koreksi sesuai SKPKB adalah sebagai berikut:

No Uraian

Jumlah menurut

Koreksi (Rp) SPT / Wajib Pajak

(Rp) Fiskus (Rp)

(1) (2) (3) (4) (5 = 4 - 3)

1 Peredaran Usaha 241,635,850,520 241,635,850,5

20

0 2 Harga Pokok Penjualan 197,154,686,090 189,607,927,8

74

(7,546,758,216)

3 Laba 13ruto (1-2) 44,481,164,430 52,027,922,64

6

7,546,758,216

4 Biaya Usaha 20,931,746,385 15,173,940,573 (5,757,805,812)

5 Penghasilan Neto dalam Negeri (3-4) 23,549,418,045 36,853,982,07 3

13,304,564,028 6 Penghasilan dari luar usaha (5,104,485,615) (5,104,485,615

)

0 7 Fasilitas penanaman modal berupa

pengurangan

0 0

penghasilan neto 0

8 Penyesuaian Fiskal

a. penyesuaian fiskal positif 4,806,111,335 4,806,111,335 0

b. penyesuaian fiskal negatif 833,866,445 833,866,445 0

c. Jumlah (a-b) 3,972,244,890 3,972,244,890 0

9 Penghasilan neto luar negeri 0 0 0

10 Jumlah penghasilan neto (5+6+7+8c +9) 22,417,177,320 35,721,741,34 8

13,304,564,028

11 Zakat 0 0 0

12 Kompensasi kerugian 0 0 0

13 Penghasilan Tidak Kena Pajak 0 0 0

14 Penghasilan Kena pajak (10-11-12-13) 22,417,177,320 35,721,741,34 8

13,304,564,028

15 PPh terutang 6,707,653,100 10,699,022,30

0

3,991,369,200

16 Kredit pajak: 0

a. PPh ditanggung Pemerintah 0 0 0

b. Dipotong/dipungut pihak lain: 0

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4

(5)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 5 dari 87 halaman Putusan Nomor 1634/B/PK/PJK/2017

b.1 . PPh pasal 21 0 0 0

b . 2 . PPh p a sa l 2 2 142,658,739 142,658,739 0

b . 3 . PPh p a sa l 2 3 6,857,960,675 6,854,344,447 (3,616,228)

b . 4 . PPh p a sa l 2 4 0 0 0

b . 5 . L a i n - l a i n 0 0 0

b . 6 . Jumlah (b.l+b.2+b.3+b.4+b.5) 7,000,619,414 6,997,003,186 (3,616,228)

c. Dibayar Sendiri (Fiskal LN) 66,000,000 66,000,000 0

d. Diperhitungkan : SKPPKP 0 0 0

e. Jumlah pajak yang dapat dikreditkan (a+b.6+c+d)

7,066,619,414 7,063,003,186 (3,616,228) 17 Pajak yang tidak/kurang bayar (1-16.e) (358,966,314) 3,636,019,11

4

3,994,985,428 18 Sanksi Administrasi - bunga Pasal 13 (2)

KUP

0 1,527,128,028 1,527,128,028 19 Jumlah PPh yang masih harus dibayar

(17+18)

(358,966,314) 5,163,147,14 2

5,522,113,456

Bahwa Pemohon Banding mengajukan keberatan atas SKPKB PPh Badan Nomor 00015/206/07/007/09 melalui surat No. 053/IBP/zf/XII/2009 tanggal 22 Desember 2009 yang diterima oleh KPP Madya Jakarta Timur pada tanggal 23 Desember 2009;

Bahwa atas surat keberatan Pemohon Banding, Terbanding menerbitkan Keputusan Nomor KEP-927/WPJ.20/2010 tanggal 21 Desember 2010 tentang Keberatan Pemohon Banding atas SKPKB PPh Badan untuk tahun pajak 2007 yang Pemohon Banding terima pada tanggal 23 Desember 2010 dan memutuskan untuk menolak keberatan Pemohon Banding dengan perincian sebagai berikut:

Uraian Semula

(Rp)

Ditambah/

(Dikurangi)

Menjadi (Rp) Penghasilan Netto

Kompensasi kerugian

35,721,741,348 -

- -

35,721,741,348 - Penghasilan Kena Pajak 35,721,741,348 - 35,721,741,348

PPh Terutang 10,699,022,300 - 10,699,022,300

Kredit Pajak 7, 063,003, 186 - 7, 063,003, 186

PPh Kurang/(Lebih) Bayar 3,636,019,114 - 3,636,019,114

Sanksi administrasi 1,527,128,028 - 1,527,128,028

Jumlah PPN ymh dibayar 5,163,147,142 - 5,163,147,142

II. Alasan Pengajuan Banding;

1. Ketentuan Formal;

Penerbitan Surat Ketetapan Pajak;

Bahwa berdasarkan Pasal 15 Peraturan DJP No. PER-176/PJ./2006, diatur sebagai berikut:

Pasal 15 ayat (1)

"Tanggapan atas Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan harus dibahas oleh Tim Pemeriksa Pajak dengan Wajib Pajak yang hasil pembahasannya dituangkan dalam Risalah Pembahasan dengan formulir sebagaimana terlampir pada Lampiran 1";

Pasal 15 ayat (2)

"Dalam hal masih terdapat perbedaan antara hasil pembahasan sebagaimana

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5

(6)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 6 dari 87 halaman Putusan Nomor 1634/B/PK/PJK/2017

dimaksud dalam ayat (1) dengan pendapat Wajib Pajak, Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan kepada Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan Pajak agar perbedaan tersebut dibahas terlebih dahulu oleh Tim Pembahas Tingkat UP3 yang bersangkutan dengan menggunakan surat permohonan sebagaimana terlampir pada Lampiran 2";

Pasal 15 ayat (3)

"Hasil Pembahasan oleh Tim Pembahas Tingkat UP3 harus dituangkan dalam Risalah Tim Pembahas dengan formulir sebagaimana terlampir pada Lampiran 3 dan disampaikan oleh Tim Pemeriksa kepada Wajib Pajak";

Pasal 15 ayat (4)

"Dalam hal masih terdapat perbedaan antara hasil pembahasan oleh Tim Pembahas Tingkat UP3 dengan pendapat Wajib Pajak, Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan pembahasan kedua di tingkat kanwil atasannya dengan menggunakan surat permohonan sebagaimana terlampir pada Lampiran 4 dan harus disampaikan paling lambat 1 (satu) hari sejak tanggal Risalah Tim Pembahas tingkat UP3‖;

Pasal 15 ayat (6)

"Hasil Pembahasan oleh Tim Pembahas Tingkat Kanwil harus dituangkan dalam Risalah Tim Pembahas dengan formulir sebagaimana terlampir pada Lampiran 5‖;

Pasal 15 ayat (7)

"Risalah Pembahasan dan Risalah Tim Pembahas merupakan bagian dari Kertas Kerja Pemeriksaan dan digunakan sebagai dasar dalam pembahasan akhir antara Tim Pemeriksa Pajak dengan Wajib Pajak‖;

Bahwa dengan demikian, karena KPP Madya Jakarta Timur tidak memberikan risalah hasil pembahasan yang merupakan hasil pembahasan hasil pemeriksaan antara Pemohon Banding dengan Tim Pemeriksa Pajak yang ditandatangani oleh Pemohon Banding dan Tim Pemeriksa dan yang juga mengakibatkan Pemohon Banding tidak dapat mengajukan permohonan pembahasan kepada Tim Pembahas Tingkat Unit Pelaksana Pemeriksaan Pajak dan Tim Pembahas Tingkat Kantor Wilayah, maka menurut Pemohon Banding, penerbitan SKPKB no.00015/206/07/007/09 tanggal 24 September 2009 tidak melalui prosedur pemeriksaan yang dituangkan dalam peraturan DJP no: PER-176/PJ./2006 dan karenanya menjadi cacat secara hukum dan seharusnya batal demi hukum;

Penerbitan Surat Keputusan Keberatan;

- Menurut Pemohon Banding;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6

(7)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 7 dari 87 halaman Putusan Nomor 1634/B/PK/PJK/2017

Bahwa Berdasarkan Pasal 26 ayat (1) dan (5) UU KUP:

Ayat (1)

"Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu paling lama dua belas bulan sejak tanggal Surat Keberatan diterima, harus memberi keputusan atas keberatan yang diajukan.";

Ayat (5)

"Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) telah lewat dan Direktur Jenderal Pajak tidak memberi suatu keputusan, maka keberatan yang diajukan tersebut dianggap diterima.";

Bahwa berdasarkan ketentuan di atas, surat keputusan keberatan harus diterbitkan paling lambat 12 bulan sejak surat permohonan keberatan diterima.

Menurut pendapat Pemohon Banding, diterbitkan berarti surat keputusan keberatan tersebut sudah dikirimkan kepada Pemohon Banding sebagai Wajib Pajak yang mengajukan permohonan keberatan. Istilah diterbitkan tidak hanya dapat diartikan sebagai tanggal surat keputusan keberatan, karena apabila demikian, hal ini tidak memberikan kepastian hukum dan keadilan bagi Wajib Pajak;

Bahwa berdasarkan ketentuan di atas, menurut pendapat Pemohon Banding, apabila keputusan keberatan No. KEP-927/WPJ.20/2010 tanggal 21 Desember 2010 tidak dikirimkan sebelum atau paling lambat tanggal 22 Desember 2010, maka keputusan keberatan tersebut seharusnya batal demi hukum dan permohonan keberatan Pemohon Banding dianggap diterima;

Bahwa Pemohon Banding menerima/memperoleh keputusan keberatan No.

KEP-927/WPJ.20/2010 pada tanggal 23 Desember 2010. Pemohon Banding mohon Terbanding dapat menunjukkan buku register pengiriman dan bukti pengiriman yang dapat menunjukkan tanggal pengiriman surat keputusan keberatan tersebut kepada Pemohon Banding;

Bahwa sebagai referensi tambahan, berkaitan dengan pengertian diterbitkan, beberapa putusan banding dari Pengadilan Pajak yang menegaskan bahwa penetapan Surat Ketetapan Pajak yang telah melampaui jangka waktu dua belas bulan penerbitan (tanggal pengiriman) surat ketetapan pajak atas suatu SPT lebih bayar dinyatakan batal demi hukum, sebagai berikut:

• Put.02374/PP/M.VII/15/2004;

• Put.04516/BPSP/M.III/16/2001;

Bahwa berdasarkan penjelasan di atas, apabila Terbanding mengirimkan surat keputusan keberatan No. KEP-927/WPJ.20/2010 tanggal 21 Desember 2010 kepada Pemohon Banding setelah tanggal 22 Desember 2010, demi azas

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7

(8)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 8 dari 87 halaman Putusan Nomor 1634/B/PK/PJK/2017

keadilan dan kepastian hukum, Pemohon Banding mohon agar keputusan keberatan tersebut dibatalkan demi hukum dan Majelis Hakim yang terhormat mengabulkan permohonan banding Pemohon Banding;

2. Alasan Materi;

A. Harga Pokok Penjualan sebesar Rp189.607.927.874 (koreksi sebesar Rp7.546.758.216), dengan alasan:

Bahwa menurut Terbanding menyatakan:

Bahwa berdasarkan SPHP-136 dan penjelasan lisan Pemeriksa dalam proses pemeriksaan:

Bahwa koreksi sebesar Rp7.546.758.216,00 adalah koreksi atas purchase raw materials and supplies karena tidak sesuai dengan Pasal 9 Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda ("P3B") antara Indonesia-Perancis dan Pasal 9 P3B Indonesia-Singapura. Oleh karena itu, Pemeriksa melakukan penghitungan kembali harga transaksi tersebut dengan menggunakan metode cost plus;

Bahwa Pemeriksa membandingkan persentase gross profit untuk proyek yang tidak melibatkan pihak afiliasi dan dengan yang melibatkan afiliasi. Kemudian, Pemeriksa menghitung rata-rata persentase dari jumlah proyek. Berdasarkan perhitungan Pemeriksa total rata-rata persentase mark-up untuk proyek yang tidak melibatkan afiliasi sebesar 23,53%, sedangkan yang melibatkan pihak afiliasi sebesar 16,26%. Dengan demikian terdapat selisih persentase gross mark-up sebesar 7,27%. Kemudian, Pemeriksa menghitung kembali total biaya untuk proyek yang melibatkan pihak afiliasi dengan memperhitungkan selisih mark-up sebesar 7,27% tersebut, yang menghasilkan koreksi fiskal sebesar Rp7.546.758.216,00;

Bahwa Pemeriksa hanya membandingkan proyek control and instrumentation karena Pemeriksa ingin membandingkan proyek yang sejenis menurut Pemeriksa;

Bahwa berikut adalah perhitungan margin, biaya dan koreksi menurut Pemeriksa:

Perhitungan margin:

Mark up = Gross Profit - Total Cost Total Cost

% Margin per proyek = Mark up . Total Cost

% Margin rata-rata = ∑ % Margin per proyek Proyek

Selisih persentase proyek yang tidak melibatkan pihak afiliasi dengan yang

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8

(9)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 9 dari 87 halaman Putusan Nomor 1634/B/PK/PJK/2017

melibatkan:

23,53% - 16,26% = 7,27%

Perhitungan biaya:

Mark up = Gross Profit - Total Cost Total Cost

Total Cost x 23,53% = Gross Profit – Total Cost Total Cost + (Total Cost x 23,53%) = Gross Profit 123,53% x Total Cost = Gross Profit

Total Cost = Gross Profit 123,53%

Total Cost = Rp. 178.001.807.354 123,53%

= Rp. 144.096.015.019 Total Cost menurut Pemeriksa = Rp. 144.098.002.565 Perhitungan koreksi:

Keterangan Jumlah (Rp)

Total biaya menurut WP 151.644.760.780

Total biaya menurut Pemeriksa 144.098.002.565

Koreksi 7.546.758.216

Bahwa Pasal 9 P3B Indonesia Perancis dan Pasal 9 P3B Indonesia Singapura.

Berdasarkan P3B tersebut, Pemohon Banding harus menerapkan prinsip kewajaran dan kelaziman usaha dalam transaksi afiliasi (hubungan istimewa);

Bahwa Pemohon Banding tidak menerapkan prinsip kewajaran dan kelaziman usaha seperti yang diuraikan dalam Pasal 9 P3B dan OECD TP Guidelines;

Bahwa Pemeriksa telah menerapkan prinsip kewajaran dan kelaziman usaha dalam melakukan koreksi HPP sesuai dengan Pasal 9 P3B dan OECD TP Guidelines serta KEP-01/PJ.7/1993 dan SE-04/PJ.7/1993. Pemeriksa telah mendokumentasikan prinsip kewajaran dan kelaziman usaha dalam KKP Pemeriksa;

Bahwa berdasarkan hal tersebut di atas, Terbanding mempertahankan koreksi Pemeriksa atas HPP;

Bahwa menurut Pemohon Banding menyatakan:

Bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan koreksi HPP sebesar Rp7.546.758.216,00 dengan alasan-alasan sebagai berikut:

Bahwa Terbanding tidak dapat melakukan koreksi hanya dengan melakukan perhitungan matematis semata atau Terbanding tidak dapat menghitung dengan

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9

(10)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 10 dari 87 halaman Putusan Nomor 1634/B/PK/PJK/2017

menggunakan persentase rata-rata mark up untuk setiap proyek (proyek yang tidak melibatkan afiliasi dan proyek yang melibatkan afiliasi), dengan cara membagi total persentase mark up per proyek dengan jumlah proyek;

Bahwa perlu Pemohon Banding sampaikan bahwa dalam memperfimbangkan kelaziman dan kewajaran suatu transaksi, seyogyanya Terbanding menerapkan asas kesebandingan. Dimana dalam melakukan Analisis Kesebandingan pemeriksa harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a) Transaksi yang dilakukan antara Pemohon Banding dengan pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa dianggap sebanding dengan transaksi yang dilakukan antara pihak-pihak yang tidak mempunyai Hubungan Istimewa dalam hal:

1. Tidak terdapat perbedaan kondisi yang material atau signifikan yang dapat mempengaruhi harga atau laba dari transaksi yang diperbandingkan; atau

2. Terdapat perbedaan kondisi, namun dapat dilakukan penyesuaian untuk menghilangkan pengaruh yang material atau signifikan dari perbedaan kondisi tersebut terhadap harga atau laba;

b) Dalam hal tersedia Data Pembanding Internal dan Data Pembanding Eksternal dengan tingkat kesebandingan yang sama, maka Wajib Pajak wajib menggunakan Data Pembanding Internal untuk penentuan Harga Wajar atau Laba Wajar;

Bahwa dalam melaksanakan Analisis Kesebandingan berdasarkan prinsip umum harus dilakukan analisis atas faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kesebandingan antara lain:

1) Karakteristik barang/harta berwujud (jenis barang/kualitas, daya tahan/Jumlah penawaran) dan barang/harta tidak berwujud yang diperjualbelikan (Jenis transaksi, jangka waktu dan tingkat perlindungan/potensi manfaat, dll), termasuk jasa (Jenis jasa/cakupan pemberian jasa, dll).

2) Fungsi masing-masing pihak yang melakukan transaksi (membandingkan kegiatan ekonomi yang berpengaruh secara material pada harga/laba dari transaksi tersebut/fungsi-fungsi utama/jenis aktiva yang digunakan/resiko, dll).

3) Ketentuan-ketentuan dalam kontrak/perjanjian;

4) Keadaan ekonomi (seperti tingkat persaingan/tingkat ketersediaan barang atau jasa pengganti, keadaan geografis);

5) Strategi usaha (mengidentifikasi inovasi dan pengembangan produk baru,

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10

(11)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 11 dari 87 halaman Putusan Nomor 1634/B/PK/PJK/2017

tingkat diversifikasi barang/jasa, tingkat penetrasi pasar, dan kebijakan- kebijakan usaha lainnya);

Bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, maka walaupun Terbanding telah proyek control and instrumentation yang diperbandingkan terdapat perbedaan antara perbedaan antara proyek dengan skala besar dengan skala kecil, karena jasa yang Pemohon Banding sediakan kepada masing-masing customer Pemohon Banding mempunyai karakteristik dan/atau kondisi yang berbeda- beda meskipun untuk jenis proyek yang sama (misalkan proyek control and instrumentation), seperti, spesifikasi barang dan jasa, lama waktu pengerjaan proyek, tingkat penyelesaian dan lain-lain;

Bahwa mengacu kepada perbedaan-perbedaan di atas, maka menurut pendapat Pemohon Banding pendekatan Terbanding yang memperbandingkan tingkat mark-up atas proyek control dan instrumentation dengan menggunakan rata-rata seluruh proyek sangatlah tidak tepat dan memiliki tingkat distorsi yang tinggi/ ketidaksebandingan yang tinggi;

Bahwa seyogyanya dengan tingkat perbedaan di atas yang sulit untuk dikuantifikasi perbedaannya, Terbanding harus mempertimbangkan penggunaan rentang hasil/laba yang wajar (arms’ length range) yang akan memberikan hasil yang lebih realitis. Hal ini dengan mempertimbangkan acuan pada OECD TP guidelines serta penerapan Transfer Pricing yang lazim di dunia (termasuk Indonesia). Berikut ini Pemohon Banding sajikan kutipan dari OECD Transfer Pricing Guidelines (paragraph 1.45) yang berkaitan dengan penggunaan rentang hasil (arms’ length range);

1.45 “…..However, because transfer pricing is not an exact science, there will also be many occasions when the application of the most appropriate method or methods produces a range of figures all of which are relatively equally reliable. In these cases, differences in the figures that comprise the range may be caused by the fact that in general the application of the arm’s length principle only produces an approximation of conditions that would have been established between independent enterprises. It is also possible that the different points in a range represent the fact that independent enterprises engaged in comparable transactions under comparable circumstances may not establish exactly the same price for the transaction….”;

Bahwa berdasarkan penjelasan serta pertimbangan serta mengacu kepada data yang digunakan oleh Terbanding, maka bersama ini Pemohon Banding sajikan penerapan penggunaan rentang hasil/laba yang diterapkan/diaplikasikan atas

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11

(12)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 12 dari 87 halaman Putusan Nomor 1634/B/PK/PJK/2017

tingkat laba proyek control and instrumentation yang digunakan oleh pemeriksa;

Bahwa lebih lanjut, untuk meningkatkan tingkat kesebandingan Pemohon Banding juga melakukan pengujian rentang hasil terhadap proyek yang sudah selesai (100% completion), dimana hasil yang Pemohon Banding peroleh adalah sebagai berikut:

Laba Minimum Quartil 1 Median Quartil 3 Laba Maksimum -26.17% 8.01% 20.53% 37.12% 100%

Bahwa berdasarkan rentang hasil di atas, maka tingkat laba proyek yang melibatkan pihak afiliasi yang berkisar antara 8.77% sampai 21.2% berada di dalam Quartil 1 (8.01%) dan Quartil 3 (37.12%). Sehingga dapat menunjukkan tingkat kewajaran atas penghasilan yang Pemohon Banding peroleh;

Bahwa lebih lanjut, perlu pula Pemohon Banding sampaikan bahwa mengacu kepada OECD TP guidelines paragraph 1.48, dimana dinyatakan bahwa apabila penetapan harga dari wajib pajak dalam rentang hasil (range) maka tidak terdapat koreksi (adjustment). Koreksi akan dilakukan apabila penetapan harga/laba wajib pajak berada di luar rentang hasil dan tidak dapat dijelaskan mengenai kondisi khusus (special circumstances);

1.48 “If the relevant conditions of the controlled transactions (e.g. price or margin) are within the arm's length range, no adjustment should be made. If the relevant conditions of the controlled transaction (e.g. price or margin) fall outside the arm's length range asserted by the tax administration, the taxpayer should have the opportunity to present arguments that the conditions of the transaction satisfy the arm’s length principle, and that the arm's length range includes their results. If the taxpayer is unable to establish this fact, the tax administration must determine how to adjust the conditions of the controlled transaction taking into account the arm's length range….”;

Bahwa dengan penjelasan di atas serta mempertimbangkan bahwa hasil/tingkat laba Pemohon Banding atas data/dasar yang sama yang digunakan pemeriksa, maka menurut pendapat Pemohon Banding tingkat harga Pemohon Banding adalah wajar sehingga Pemohon Banding mohon agar koreksi pemeriksa atas tingkat laba sebesar 7.27% dengan jumlah Rp7.546.758.216 dapat dibatalkan;

B. Pengurang Penghasilan Bruto sebesar Rp5.757.805.812;

Bahwa adapun perincian koreksi atas pengurang penghasilan bruto adalah sebagai berikut:

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12

(13)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 13 dari 87 halaman Putusan Nomor 1634/B/PK/PJK/2017

Keterangan Koreksi

a Biaya manajemen 2,208,282,809

b Biaya logo 2,331,481,972

c Biaya IT 689,732,395

d Biaya General Liability Insurance

516,576,981

Total 5,746,074,157

Koreksi tidak diketahui 11,731,655 Grand Total 5,757,805,812

Bahwa menurut Terbanding menyatakan:

Bahwa koreksi ini terkait dengan intra group services. Sesuai dengan Pasal 9 P3B, Wajib Pajak harus menerapkan prinsip kewajaran dan kelaziman usaha dalam menentukan biaya sehubungan dengan intra group services;

Bahwa untuk menerapkan prinsip kewajaran dan kelaziman usaha sesuai dengan Pasal 9 P3B, OECD TP Guidelines dipakai sebagai sarana/alat untuk menentukan prinsip kewajaran dan kelaziman usaha;

Bahwa Pemohon Banding tidak menerapkan prinsip kewajaran dan kelaziman usaha dalam menentukan biaya terkait dengan intra group services;

Bahwa untuk menentukan apakan intra group services tersebut telah wajar dan sesuai dengan kelaziman usaha, Pemeriksa telah menerapkan langkah-langkah pemeriksaan sesuai dengan OECD TP Guidelines, KEP-01/PJ.7/1993 dan SE- 04/PJ.7/1993 dan PER-19/PJ./2008 dan telah dituangkan dalam KKP Pemeriksa;

Bahwa menurut Pemohon Banding menyatakan:

Bahwa Biaya manajemen, biaya logo, biaya IT dan biaya General Liability Insurance adalah biaya yang yang berhubungan dengan kegiatan usaha Pemohon Banding untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan sesuai dengan Pasal 6 ayat (1.a) UU No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan s.t.d.t.d UU No. 17 Tahun 2000. Dengan demikian, biaya-biaya tersebut seharusnya dapat mengurangi penghasilan bruto untuk menghitung penghasilan kena pajak;

Bahwa berdasarkan Pasal 12 ayat (2) dan (3) UU KUP:

Ayat (2):

"Jumlah pajak yang terutang menurut Surat Pemberitahuan yang disampaikan oleh Wajib Pajak adalah jumlah pajak yang terutang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan";

Ayat (3):

"Apabila Direktur Jenderal Palak mendapatkan bukti jumlah pajak yang terutang menurut Surat Pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tidak

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13

(14)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 14 dari 87 halaman Putusan Nomor 1634/B/PK/PJK/2017

benar, Direktur Jenderal Pajak menetapkan jumlah pajak yang terutang";

Bahwa dengan demikian, menurut Pemohon Banding, Pemeriksa yang seharusnya menunjukkan bukti kepada Pemohon Banding bahwa transaksi tersebut tidak wajar menurut Pemeriksa;

Bahwa lebih lanjut, Pasal 18 ayat 3 UU No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan s.t.d.t.d UU no. 17 Tahun 2000, mengatur sebagai berikut:

"Direktur Jenderal Pajak berwenang menentukan kembali besarnya penghasilan dan pengurangan serta menentukan utang sebagai modal untuk menghitung besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Wajib Pajak lainnya sesuai dengan kewajaran dan kelaziman usaha yang tidak dipengaruhi oleh hubungan istimewa";

Bahwa berdasarkan ketentuan di atas, Terbanding tidak dapat langsung melakukan koreksi atas seluruh biaya-biaya tersebut;

Bahwa Pemohon Banding mencatat koreksi PPh pasal 26 terkait dengan koreksi atas PPh badan. Berdasarkan SPHP terdapat koreksi PPh pasal 26 yang terdiri dari pembayaran transaksi pembelian raw materials and supplies, corporate management fees, maintenance expense, logo fees kepada perusahaan afiliasi diluar negeri yaitu Cegelec Management dan Cegelec Holding yang merupakan koreksi atas deviden terselubung;

Bahwa Pemohon Banding tidak setuju atas koreksi Terbanding yang menganggap koreksi biaya sebesar Rp5.757.805.812 merupakan deviden terselubung, karena Cegelec Management dan Cegelec Holding bukan pemegang saham Pemohon Banding pada tahun 2007;

Bahwa Definisi deviden menurut penjelasan Pasal 4 ayat (1) huruf (g) UU No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan s.t.d.d. No. 17 Tahun 2000 ("UU PPh") menyatakan bahwa-dividen merupakan bagian laba yang diperoleh pemegang saham atau pemegang polis asuransi atau pembagian sisa hasil usaha koperasi yang diperoleh anggota koperasi;

Bahwa dengan demikian, koreksi sebesar Rp5.757.805.812 tidak dapat dikategorikan sebagai deviden oleh Terbanding;

Bahwa Pemeriksa menggunakan dasar hukum Pasal 9 P3B antara Indonesia- Perancis dan Pasal 9 P3B Indonesia – Singapura;

Bahwa P3B adalah persetujuan antara dua Negara dalam persetujuan untuk penghindaran pajak berganda dan pencegahan pengelakan pajak yang berkenaan dengan Pajak Penghasilan;

Bahwa koreksi Pemeriksa sebesar Rp5.757.805.812 tentunya akan menyebabkan terjadinya pengenaan pajak berganda, yang memberikan

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14

(15)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 15 dari 87 halaman Putusan Nomor 1634/B/PK/PJK/2017

ketidakadilan bagi wajib pajak di negara-negara dalam persetujuan, karena pihak negara dalam persetujuan mengenakan pajak atas objek yang sama;

Bahwa Terbanding melakukan koreksi atas biaya manajemen, biaya logo, biaya IT dan biaya General Liability Insurance namun mengenakan PPh Pasal 26 dan PPN Jasa Luar Negeri atas biaya-biaya tersebut;

Bahwa KPP Madya Jakarta Timur telah melakukan pemeriksaan terhadap kewajiban Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Pemohon Banding dan menerbitkan SKPKB PPN Atas Pemanfaatan Jasa Kena Pajak Dari Luar Daerah Pabean (PPN JLN) No. 00001/277/07/007/08 tanggal 17 Juli 2008 untuk masa pajak Januari – Desember 2007;

Bahwa dalam SKPKB PPN Jasa Luar Negeri tersebut, Pemeriksa menyatakan bahwa objek PPN Jasa Luar Negeri Pemohon Banding adalah sebesar Rp15.127.214.412,00 yang terdiri dari pembayaran manajemen fee, logo fee, reimbursement gaji, biaya software (IT maintenance), dan General Liability Insurance;

Bahwa PPN Jasa Luar Negeri berdasarkan Pasal 4 huruf (d) dan (e) UU PPN No. 18/2000, PPN dikenakan atas pemanfaatan barang kena pajak tidak berwujud dan jasa kena pajak dari luar daerah pabean di dalam daerah pabean.

Dengan demikian Terbanding telah mengakui secara langsung Pemohon Banding memperoleh manfaat atas biaya-biaya tersebut, sehingga seharusnya biaya-biaya tersebut dapat dikurangkan dari penghasilan bruto dalam menghitung penghasilan kena pajak;

Bahwa selain itu, KPP Madya Jakarta Timur juga telah mengeluarkan SKPKBT PPN Jasa Luar Negeri No.00001/377/07/007/09 tanggal 24 September 2009 sebesar Rp950.504.458 untuk masa pajak Januari – Desember 2007;

• Koreksi atas Biaya Manajemen sebesar Rp2.208.282.809;

Bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan koreksi biaya manajemen sebesar Rp2.208.282.809 dengan alasan:

Bahwa biaya manajemen merupakan imbalan atas jasa yang diterima oleh Pemohon Banding dari Cegelec dan merupakan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan sebagaimana tertulis dalam pasal 6 ayat 1 UU PPh;

Bahwa Pemohon Banding benar-benar mendapatkan manfaat dari jasa manajemen, antara lain:

a. Memberikan bantuan, nasehat dan sekaligus jaminan kepada Kantor Pusat BNP Paribas untuk Pemohon Banding atas fasilitas bank garansi yang digunakan oleh Pemohon Banding dari BNP Paribas Indonesia. Praktek ini

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15

(16)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 16 dari 87 halaman Putusan Nomor 1634/B/PK/PJK/2017

adalah lazim dan keharusan untuk perusahaan multinasional dalam rangka mendapatkan fasilitas Bank dimana bank memerlukan "head office guarantee" untuk dapat mendapatkan kepercayaan dari bank ataupun financial institution;

Bahwa peran yang dilakukan oleh Cegelec dalam hal ini selain menyiapkan bantuan dan nasehat, juga memberikan jaminan yang diminta oleh BNP Paribas dan jaminan ini bisa merupakan penempatan dana ataupun garansi yang mana hal ini akan dapat dicairkan oleh bank apabila anak perusahaan dari Cegelec (yang dalam hal ini Pemohon Banding) mengalami gagal bayar ataupun wanprestasi;

Bahwa oleh karena itu, atas pemberian jasa tersebut yang secara langsung dirasakan dan mempunyai manfaat kepada Pemohon Banding, dimana ada keharusan agar Pemohon Banding memberikan bank garansi oleh pemilik projek, maka biaya manajemen ini haruslah dapat diakui sebagai pengurang penghasilan oleh karena memenuhi kriteria untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan;

b. Memberikan saran dan review kontrak saat Pemohon Banding akan melakukan tender proyek dalam rangka risk management dan juga dokumen legal lainnya, yang tentunya untuk tujuan risk management. Sudah menjadi hal yang lazim untuk perusahaan multinasional untuk melibatkan induk perusahaan dalam rangka mendapatkan dan memperkuat posisi dalam rangka memenangkan tender proyek, dengan bantuan dari Cegelec maka informasi, keahlian dan tekhnologi yang dimiliki akan dapat diinformasikan dengan sempurna dan langsung dapat disampaikan kepada pemilik projek, sehingga pemilik projek memiliki dasar kepercayaan yang kuat bahwa Pemohon Banding akan mampu melaksanakan proyek akan diberikan oleh pemilik projek;

c. Oleh karena karakteristik bisnis yang merupakan padat modal dan melibatkan teknologi yang tinggi, maka Cegelec juga memberikan pedoman dasar di dalam melakukan praktek bisnis dan applikasinya kepada Pemohon Banding, yang juga ditujukan untuk mempertahankan kualitas dan standard mutu sesuai dengan standard yang ditetapkan oleh head office;

d. Dalam rangka untuk mendapatkan pinjaman ataupun fasilitas dari Bank ataupun untuk tujuan lainnya maka Cegelec juga melakukan analisa dan memberikan bantuan dan nasehat kepada Pemohon Banding dan selanjutnya juga melakukan monitor atas laporan keuangan secara periodik dan berkala. Sudah menjadi hal yang lazim bila perusahaan multinasional

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16

(17)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 17 dari 87 halaman Putusan Nomor 1634/B/PK/PJK/2017

melibatkan induk atau afiliasi untuk mendapatkan pinjaman ataupun fasilitas dari bank mengingat keahlian dan reputasi yang dimiliki oleh afiliasi yang dapat meningkatkan kepercayaan dari bank;

e. Untuk memperkenalkan Pemohon Banding sebagai bagian dari usahanya di Indonesia maka Cegelec juga memasukkan nama Pemohon Banding ke dalam website Cegelec: www.Cegelec.com. Hal ini tentunya otomatis merupakan salah satu upaya marketing dan peningkatan imej bagi Pemohon Banding yang secara langsung dapat memperkenalkan kepada pasar dan pada akhirnya akan memberikan penghasilan;

Bahwa berdasarkan uraian dan penjelasan Pemohon Banding di atas, Pemohon Banding tidak setuju bahwa jasa manajemen tersebut dianggap tidak dapat dibuktikan keberadaan dan manfaatnya;

Bahwa oleh sebab itu berdasarkan penjelasan dan uraian Pemohon Banding di atas, maka koreksi yang dilakukan oleh pemeriksa harus dibatalkan;

• Logo fees sebesar Rp 2.331.481.972;

Bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan koreksi logo fee sebesar Rp2.331.481.972, dengan alasan sebagai berikut:

Bahwa menurut Pemohon Banding, pengunaan logo adalah hal yang lazim dalam praktek bisnis sehari hari Penggunaan logo adalah merupakan suatu cara untuk memperkenalkan technology, system dan keahlian dari suatu perusahaan yang merupakan afiliasi dari perusahaan asing. Penggunaan logo Cegelec yang merupakan induk perusahaan Pemohon Banding sangat berguna untuk kepentingan bisnis dimana Pemohon Banding memperoleh manfaat dari penggunaan logo Cegelec ini untuk meyakinkan calon klien Pemohon Banding demi mendapatkan proyek-proyek (terutama proyek besar) yang menghasilkan pendapatan kena pajak perusahaan Pemohon Banding;

Bahwa merupakan hal yang sangat lazim bahwa penggunaan logo akan otomatis memberikan "nilai" ataupun kualitas dari servis atapun produk dari suatu perusahaan, oleh karena itu penggunaan logo tersebut sangatlah mempunyai peran yang sangat besar dalam rangka mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan dan oleh karena itu maka pembayaran biaya logo ke Cegelec adalah sangat bermanfaat dan mempunyai keterkaitan yang kuat atas usaha yang dilaksanakan oleh Pemohon Banding;

Bahwa berdasarkan uraian dan penjelasan Pemohon Banding di atas, Pemohon Banding tidak setuju bahwa jasa logo tersebut dianggap tidak dapat dibuktikan keberadaan dan manfaatnya;

Bahwa oleh sebab itu berdasarkan penjelasan dan uraian Pemohon Banding di

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17

(18)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 18 dari 87 halaman Putusan Nomor 1634/B/PK/PJK/2017

atas, maka koreksi yang dilakukan oleh pemeriksa harus dibatalkan;

• Koreksi atas Biaya IT sebesar Rp 689.732.395;

Bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan koreksi biaya IT sebesar Rp689.732.395, karena:

Bahwa dengan berkembangnya Informasi Teknology yang sangat pesat, penggunaan IT dalam rangka menunjang kegiatan bisnis adalah sangat bermanfaat dan memberikan dampak langsung terhadap kinerja dan efektifitas perusahan dalam kegiatan operasional sehari-hari;

Bahwa merupakan sesuatu yang wajar apabila IT dikembangkan oleh Cegelec yang merupakan induk perusahaan untuk diterapkan kepada seluruh afiliasi yang ada, dan atas pemberian informasi dan sistem tersebut maka Pemohon Banding akan dapat bersaing dengan perusahaan lain dalam memberikan pelayanan yang lebih baik;

Bahwa oleh karena itu atas biaya-biaya yang ditimbulkan oleh karena pemberian jasa tersebut dalam rangka mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan yang dibayarkan ke Cegelec adalah merupakan pengurang penghasilan bruto;

Bahwa berdasarkan uraian dan penjelasan Pemohon Banding di atas, Pemohon Banding tidak setuju bahwa jasa IT tersebut dianggap tidak dapat dibuktikan keberadaan dan manfaatnya;

Bahwa oleh sebab itu berdasarkan penjelasan dan uraian Pemohon Banding di atas, maka koreksi yang dilakukan oleh pemeriksa harus dibatalkan;

• Koreksi atas Biaya General Liability Insurance sebesar Rp 516.576.981;

Bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan koreksi General Liability Insurance sebesar Rp516.576.981, karena dalam praktek bisnis yang lazim, pembayaran asuransi adalah merupakan suatu hal yang wajar. Pembayaran biaya asuransi ditujukan untuk melindungi asset atau kewajiban dari Pemohon Banding. Dan oleh karena itu, biaya asuransi merupakan biaya sehubungan dengan kegiatan untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan dan oleh karena itu harus diakui sebagai pengurang penghasilan bruto;

Bahwa berdasarkan uraian dan penjelasan Pemohon Banding di atas, Pemohon Banding tidak setuju bahwa jasa asuransi tersebut dianggap tidak dapat dibuktikan keberadaan dan manfaatnya;

Oleh sebab itu berdasarkan penjelasan dan uraian Pemohon Banding di atas, maka koreksi yang dilakukan oleh pemeriksa harus dibatalkan;

III. Kesimpulan;

Bahwa dengan mempertimbangkan alasan dan penjelasan Pemohon Banding di

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18

(19)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 19 dari 87 halaman Putusan Nomor 1634/B/PK/PJK/2017

atas, Pemohon Banding mohon kiranya kepada Majelis Hakim yang terhormat agar berkenan menerima permohonan banding Pemohon Banding sehingga jumlah PPh lebih bayar adalah sebesar Rp355.350.086, dengan rincian sebagai berikut:

No Uraian Jumlah menurut Wajib

Pajak (Rp)

1 Peredaran Usaha 241.635.850.520

2 Harga Pokok Penjualan 197.154.686.090

3 Laba Bruto (1-2) 44.481.164.430

4 Biaya Usaha 20.931.746.385

5 Penghasilan Neto dalam Negeri (3-4) 23 .549.418.045

6 Penghasilan dari luar usaha (5.104.485.615)

7 Fasilitas penanaman modal berupa pengurangan penghasilan neto 0 8 Penyesuaian Fiskal

a. penyesuaian fiskal positif 4.806.111.335

b. penyesuaian fiskal negatif 833.866.445

c. Jum lah (a-b) 3.972.244.890

9 Penghasilan neto luar negeri 0

10 Jumlah penghasilan neto (5+6+7+8c +9) 22.417.177.320

11 Zakat 0

12 Kompensasi kerugian 0

13 Penghasilan Tidak Kena Pajak 0

14 Penghasilan Kena pajak (10-11-12-13) 22.417.177.320

15 PPh terutang 6.707.653.100

16 Kredit pajak:

a. PPh ditanggung Pemerintah b. Dipotong/dipungut pihak lain:

0

b.1. PPh pasal 21 0

b . 2 . P P h p a s a l 2 2 142.658.739

b . 3 . P P h p a s a l 2 3 6.854.344.447

b . 4 . P P h p a s a l 2 4 0

b . 5 . L a i n - l a i n 0

b.6. Jumlah (b. 1 +b.2+b.3+b.4+b.5) 6.997.003.186

c. Dibayar Sendiri (Fiskal LN) 66.000.000

d. Diperhitungkan : SKPPKP 0

e. Jumlah pajak yang dapat dikreditkan (a+b.6+c+d) 7.063.003.186

17 Pajak yang lebih dibayar (1-16.e) (355.350.086)

18 Sanksi Administrasi - bunga Pasal 13 (2) KUP 0

19 Jumlah PPh yang lebih dibayar (17+18) (355.350.086)

Menimbang, bahwa amar Putusan Pengadilan Pajak Nomor Put-53794/

PP/M.IIA/15/2014, tanggal 1 Juli 2014 yang telah berkekuatan hukum tetap tersebut adalah sebagai berikut:

Menyatakan mengabulkan sebagian banding Pemohon Banding terhadap Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-927/WPJ.20/2010 tanggal 21 Desember 2010, tentang Keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak 2007 Nomor 00015/206/07/

007/09 tanggal 24 September 2009 atas nama: PT. Indokomas Buana Perkasa, NPWP: 01.372.156.8.007-000, beralamat di: Jl. Rawa Gelam IV No.9 Kawasan Industri Pulogadung, Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur, 13930, sehingga perhitungan pajaknya menjadi sebagai berikut:

Penghasilan Neto Rp.22.554.882.580,00

Penghasilan Kena Pajak Rp.22.554.882.580,00

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19

Referensi

Dokumen terkait

Kendala internal yang dialami selama massa pra produksi selama observasi yang penulis lakukan adalah tidak pernah adanya meeting pada saat pra produksi, berbeda dengan

Tinggi tumit yang terbaik untuk pegawai wanita dengan berat badan 45-50 kg jika mereka lebih banyak beraktivitas pada bidang datar maka tinggi tumit yang digunakan adalah tt = 3 cm,

Dalam pilihan jawaban di atas, hal yang bukan merupakan langkah-langkah menyunting teks eksposisi adalah menyusun teks baru dari teks eksposisi yang sudah dibaca karena

bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis atas bukti-bukti pendukung yang disampaikan Pemohon Banding, data dan fakta dalam persidangan, menurut Majelis terdapat kesesuaian data

bahwa berdasarkan penelitian Majelis terhadap bukti-bukti tersebut, Majelis berkesimpulan bahwa Pemohon Banding dapat memberikan bukti yang cukup atas transaksi barang impor

indicator indicator  penolpthale  penolpthale in in  penolpthalein  penolpthalein  berupa warna  berupa warna ungu ungu  penolpthalein  penolpthalein  berupa warna  berupa

Menimbang, bahwa bukti P.1 s.d P.7 Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat bahwa bukti tersebut tidak sebagai bukti sah, sempurna dan mengikat membuktikan

pertimbangan dan pendapat Majelis Hakim Mahkamah Provinsi sendiri, sehingga putusan Mahkamah Syar’iyah Bireuen tersebut dapat dikuatkan ; - Menimbang, bahwa