• Tidak ada hasil yang ditemukan

SNPPM-2 (Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Tahun 2020 ISBN Artikel Hasil Pengabdian kepada Masyarakat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SNPPM-2 (Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Tahun 2020 ISBN Artikel Hasil Pengabdian kepada Masyarakat"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro 285

Artikel Hasil Pengabdian kepada Masyarakat

PENINGKATAN KAPASITAS MASYARAKAT UNTUK BERADAPTASI DENGAN PERUBAHAN IKLIM MELALUI EDU-ENVIRONMENT DAN TRANSPLANTASI KARANG: STUDI KASUS MASYARAKAT PESISIR BAHO, KONAWE SELATAN,

SULAWESI TENGGARA Wa Iba1 *, Irdam Riani , Risfandi 2

1*Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Halu Oleo Kampus Hijau Bumi Tridharma Anduonohu Kendari Sulawesi Tenggara 93232 Indonesia.

2 Jurusan Agribisnis Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Halu Oleo, Kampus Hijau Bumi Tridharma Anduonohu Kendari Sulawesi Tenggara 93232, Indonesia

*Corresponding author. Wa Iba. Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Halu Oleo Kampus Hijau Bumi Tridharma Anduonohu Kendari Sulawesi Tenggara 93232 Indonesia

E-mail: wa.iba@uho.ac.id

Abstrak

Masyarakat pesisir rentan terhadap dampak perubahan iklim karena sifat geografis dan kondisi sosial ekonomi termasuk di pulau-pulau terpencil seperti di Desa Baho Sulawesi Tenggara. Kerentanan masyarakat pulau-pulau kecil terhadap perubahan iklim bervariasi berdasarkan tingkat kesiapsiagaan dan kemampuan beradaptasi terhadap dampak tersebut. Oleh karena itu, kami melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pengabdian Kepada Masyarakat (KKN-PPM) selama 23 hari untuk meningkatkan kapasitas masyarakat untuk beradaptasi dengan dampak perubahan iklim melalui pendidikan lingkungan pesisir dan transplantasi karang. Kegiatan ini melibatkan 20 mahasiswa dari empat fakultas di Universitas Halu Oleo Kendari. Sebelum turun ke desa, mahasiswa diberikan pembekalan oleh dosen pembimbing tentang materi dan metode pendidikan lingkungan peissir serta transplantasi karang selama satu minggu. Pendidikan lingkungan pesisir dilakukan melalui pembagian leaflet dan brosur kepada masyarakat, permainan untuk anak-anak usia sekolah dan bersih pantai yang melibatkan anak-anak dan orang dewasa. Transplantasi karang dilakukan dengan metode spider-web. Masyarakat khususnya anak-anak sangat bersemangat dan ingin terlibat dalam kegiatan KKN. Kegiatan seperti ini dibutuhkan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai dampak perubahan iklim sehingga meningkatkan kesiapsiagaan mereka untuk beradaptasi. Kegiatan ini menegaskan bahwa pendidikan lingkungan pesisir dan rehabilitasi karang dapat digunakan sebagai alat untuk meningkatkan kapasitas masyarakat pulau-pulau kecil dan terpencil untuk beradaptasi dengan perubahan iklim.

Kata Kunci: : perubahan iklim, pulau kecil, adaptasi, mahasiswa

PENDAHULUAN

Pengaruh perubahan iklim terhadap masyarakat pesisir khususnya yang tinggal di pulau- pulau kecil dan terpencil telah dipelajari dan didokumentasikan dengan baik seperti erosi pantai, peningkatan kemiskinan dan kemungkinan dislokasi (Nurse et al., 2014). Dusun Baho sebagai bagian dari Desa Labuan Beropa di Konawe Selatan Sulawesi Tenggara, Indonesia sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim. Hal ini disebabkan tidak hanya karena sifat geografisnya sebagai pulau kecil tetapi juga mata pencaharian penduduknya . Sebagian besar dari mereka adalah nelayan dan pembudidaya lobster yang sangat tergantung pada ekosistem pesisir.

Kondisi perairan yang tidak bersahabat menyebabkan nelayan sering menunda waktu operasional penangkapan ikan sehingga mempengaruhi pendapatan dari hasil tangkapan ikan sedangkan pendapatan yang diterima nelayan dari hasil tangkapan dipengaruhi beberapa faktor

(2)

Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro 286 diantaranya faktor yang mempengaruhi pendapatan nelayan adalah lamanya waktu melaut serta pengalaman sebagai nelayan sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan nelayan antara lain teknologi, sosio ekonomi, tata niaga, modal dan biaya produksi, tenaga kerja serta jarak tempuh melaut (Azizi dkk, 2017; Indriatmoko dan Purwanta, 2017; Nurse et al., 2014)

Batas-batas geografis Dusun Baho adalah Pulau Hari dan Selat Moramo di sebelah barat dan perbatasan Selat Wawoni di sebelah timur (Asro dkk., 2013). Desa kecil ini memiliki garis pantai yang pendek dengan pasir putih dan air laut yang jernih. Sumber air tawar tunggal berasal dari sungai di hutan dan membentuk air terjun mini yang langsung masuk ke garis pantai pendek di bagian barat desa. Beberapa dampak perubahan iklim yang dialami oleh masyarakat di desa ini adalah erosi pantai, kondisi cuaca ekstrim yang mempengaruhi kegiatan menangkap ikan dan hari-hari sekolah anak-anak serta kekeringan akibat kemarau panjang. Lebih lanjut, degradasi ekosistem terumbu karang akibat penangkapan ikan yang merusak membuat komunitas ini semakin rentan terhadap perubahan iklim (Asro et al., 2013 ; Azizi et al., 2017; Willimas et al., 2019).

Kemungkin dampak perubahan iklim yang lain yang mengancam Baho Desa dalam jangka panjang adalah kenaikan permukaan laut. Akhir-akhir ini cuaca ekstrim disertai erosi pantai sering melanda masyarakat di desa ini. Dalam rangka mengantisipasi ancaman dan dampak perubahan iklim sekaligus mengurangi tingkat kerentanan, kebijakan dan strategi dalam bentuk rencana adaptasi yang diperlukan untuk mengantisipasi potensi ancaman harus dilakukan. Meski Pemprov Sultra memiliki perda terkait rencana aksi perubahan iklim, Desa Baho belum masuk dalam rencana aksi. Pembangunan tanggul sederhana untuk menahan ombak telah dilakukan oleh masyarakat sekitar melalui alokasi dana desa pada tahun 2015 namun saat ini sudah rusak karena terjangan ombak dan angin kencang. Selain itu, anak-anak usia sekolah di Desa Baho pernah mengalami kurangnya pendidikan yang layak karena wilayah mereka yang terisolasi dan kondisi cuaca yang sangat ekstrim selama musim barat. Jika hal ini dibiarkan tanpa tindakan yang tepat, sangat mungkin migrasi dari warga desa Baho ke daratan Kendari akan menimbulkan dampak sosial yang lebih kompleks. Oleh karena itu keterlibatan perguruan tinggi diperlukan untuk memberikan solusi berbasis ilmu pengetahuan dan inovasi, salah satunya adalah melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pengabdian Kepada Masyarakat (KKN-PPM). Dalam kegiatan ini, dilibatkan mahasiswa dari empat fakultas Universitas Halu Oleo Kendari yang memprogramkan mata kuliah KKN sebagai mata kuliah wajib bagi mahasiswa tingkat akhir. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pendidikan lingkungan peisir dan melakukan transplantasi karang untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Baho tentang perubahan iklim sehingga mengubah perilaku mereka dan meningkatkan kapasitas mereka untuk beradaptasi terhadap dampak perubahan iklim.

METODE

Seleksi Peserta dan Pembekalan KKN

Kegiatan KKN-PPM dilaksanakan selama 23 hari sejak pembekalan hingga pelaksanaan dari bulan Juni hingga Juli 2020. Seleksi mahasiswa dilakukan sejak awal Juni berdasarkan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang ≥ 3.0 dan asal fakultas. Akhirnya terpilih 20 orang mahasiswa dari empat fakultas di Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari yaitu Fakultas Hukum (FH), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) (Tabel 1). Mahasiswa tersebut telah memprogramkan Mata Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa tingkat akhir sebelum lulus di Universitas Halu Oleo.

(3)

Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro 287 Tabel 1. Peserta KKN-PPM UHO 2020

No Nama Stambuk Program Studi Fakultas

1 Fata Nigon I1F117019 Oseanografi FPIK

2 Mayang Sari I1F117023 Oseanografi FPIK

3 Diki Ardianto I1F117005 Oseanografi FPIK

4 La Fara I1F117010 Oseanografi FPIK

5 Fifi Ariska I1A416077 Ilmu Kelautan FPIK

6 Aan Pratama I1A414001 Ilmu Kelautan FPIK

7 Muh. Wahyu Wardana I1A414026 Ilmu Kelautan FPIK

8 Lena I1D117055 Agribisnis FPIK

9 Sardiana I1D117015 Agribisnis FPIK

10 Muh. Dandy Pratama Afie I1D117058 Agribisnis FPIK

11 Nurfadilah I1D117060 Agribisnis FPIK

12 Azis Muliadin Q1B115166 THP FPIK

13 Safiun Q1B115088 THP FPIK

14 Muh. Wahid Abdullah F1E117053 Bioteknologi MIPA 15 Muh. Noor Alim Nyau F1E117031 Bioteknologi MIPA 16 Khairatun Hisaan F1E117028 Bioteknologi MIPA

17 Taufik Hidayat F1E117033 Bioteknologi MIPA

18 Siti Fauzia C1C117102 Jurnalistik FISIP

19 Iko Febry Pratama H1A117377 Ilmu Hukum Hukum

20 Fidya Ramadhani Anwar H1A117064 Ilmu Hukum Hukum

Kegiatan pembekalan dilaksanakan selama satu minggu dimana mahasiswa diberikan pengarahan dan materi oleh dosen pembimbing tentang materi dan metode penyampaian pendidikan lingkungan pesisir serta transplantasi karang. Materi pembekalan KKN meliputi bahan dan metode pendidikan lingkungan, dampak perubahan iklim terhadap masyarakat pesisir, rehabilitasi terumbu karang dan penilaian kerentanan ekosistem pesisir. Semua pembekalan dilakukan secara online karena keterbatasan kontak langsung di perguruan tinggi akibat pandemi Covid-19 (Gambar 1). Setelah satu minggu pembekalan KKN, mahasiswa diberangkatkan untuk tinggal di Desa Baho secara bergiliran perkelompok. Mahasiswa dibagi menjadi 5 kelompok untuk menghindari kerumunan sesuai protokol; Covid-19 dan diberangkatkan bergiliran. Di akhir kegiatan, kami dilakukan evaluasi dengan menggunakan kuesioner sederhana dan menganalisis hasil kegiatan menggunakan perhitungan persentasi keberhasilan.

Gambar 1. Pembekalan online peserta KKN-PPM UHO 2020

(4)

Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro 288 Pendidikan Lingkungan Pesisir

Pendidikan lingkungan pesisir merupakan bagian dari pendidikan lingkungan yang bertujuan agar masyarakat termasuk anak-anak sebagai generasi penerus lebih sadar akan masalah lingkungan pesisir , memahami tanggung jawab manusia dan perannya terhadap lingkungan pesisir , serta membangun sikap dalam pelestarian lingkungan dan kemampuan memecahkan masalah pesisir. lingkungan ( Amemiya and Macer, 1999; Samuel dan Sundar, 2009; Meilani , 2009). Pendidikan lingkungan pesisir ini melibatkan anak-anak Dusun Baho dengan metode ceramah, diskusi, permainan dan pengamatan lingkungan pesisir yang dibantu dengan buku gambar, brosur dan leaflet tentang lamun, terumbu karang dan mangrove serta dampak perubahan iklim pada ekosistem dan masyarakat daerah pesisir. Selain itu, observasi juga akan dilakukan di hutan / kebun masyarakat untuk mengenalkan tanaman dan pepohonan di dalam hutan yang berkaitan dengan kelestarian ekosistem pesisir. Kegiatan observasi dalam pendidikan lingkungan pesisir dimaksudkan untuk melibatkan peserta didik pada lingkungan nyata sehingga lebih memahami masalah atau materi yang diberikan di kelas (Carlson et al., 2011). Metode pendidikan lingkunga pesisir dilakukan dengan pembagian leaflet dan brosur (Gambar 2) kepada masyarakat, permainan untuk anak-anak usia sekolah dan bersih pantai yang melibatkan anak-anak dan orang dewasa. Leaflet tersebut kemudian disatukan dalam bentuk booklet dan disimpan di taman baca Dusun Baho (Gambar 3).

Gambar 2. Leaflet ekosistim pesisir yang digunakan dalam pendidikan lingkungan pesisir

(5)

Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro 289 Gambar 3. Sampul booklet untuk pendidikan lingkungan pesisir

Transplantasi Karang

Kegiatan restorasi terumbu karang dalam bentuk transplantasi karang dilakukan menggunakan teknik spider web. Keuntungan dari teknik ini adalah fragmen karang sebagai benih mengisi jaring laba-laba dan dapat menahan arus dan aksi gelombang yang kuat. Kegiatan ini dibagi menjadi dua sesi yaitu kegiatan berbasis darat dan laut . Langkah pertama adalah melatih mahasiswa dan masyarakat untuk memperkenalkan jenis karang dan metode transplantasi yang harus dilakukan. Tahap kedua berupa praktek lapangan, yaitu penerapan kegiatan transpalantasi karang itu sendiri . Kegiatan di darat termasuk membuat kerangka jaring laba-laba dan substrat buatan yang dilakukan di FPIK UHO (Gambar 4). Kegiatan di laut meliputi pencarian terumbu karang untuk dijadikan bibit karang, pengikatan bibit karang pada substrat buatan, dan terakhir penempatan rak transplantasi di perairan (Gambar 5). Pada bagian ini digunakan scuba dan skin diving

Gambar 4. Persiapan konstruksi spider web untuk transplantasi karang

(6)

Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro 290 Gambar 5. Proses pengambilan bibit dan pemasangan spider-web untuk transplantasi karang

HASIL DAN PEMBAHASAN

Selama periode pelaksanaan KKN-PPM telah berhasil dilakukan kegiatan pendidikan lingkungan pesisir dan transplantasi terumbu karang. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan pada akhir kegiatan KKN, tingkat penerimaan dari masyarakat pesisir Dusun Baho untuk rencana kegiatan dan pelaksanaannya sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat pada partisipasi yang tinggi dari anak-anak usia sekolah dalam kegiatan pendidikan lingkungan pesisir (edu-environment) dan transplantasi karang (Gambar 6). Hampir semua anak usia sekolah di Dusun Baho mengikuti program ini. Sebanyak 26 anak dilibatkan dalam kegiatan pendidikan lingkunga pesisir dari kelas 2 sekolah dasar hingga kelas 9 sekolah menengah (Tabel 2) dan semua peserta didik mengalami peningkatan pengetahuan dan pemahaman mengenai fungsi dan peran ekosistim pesisir dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim (Gambar 7). Hasil ini memperkuat berbagai hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa pendidikan lingkungan pesisir memberikan dampak sosial berupa peningkatan pemahaman dari peserta didik terhadap ekosistim pesisir serta manfaatnya untuk perubahan iklim (Wahyuni, 2016; Samuel and Sunder, 2009).

Kegiatan lain yang dilakukan selama periode pelaksanaan KKN-PPM adalah membersihkan pantai, memperbaiki jembatan kecil menuju desa dan mengajar anak-anak tentang lingkungan melalui pendidikan Alquran sebagai bagian dari pendidikan lingkungan pesisir. Hampir sama dengan kegiatan sebelumnya, kegiatan ini juga menarik banyak anak-anak dan mereka sangat antusias berpartisipasi sebagai peserta. Salah satu factor yang diduag menjadi pendorong anak-anak di desa ini untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan KKN-PPM karena mereka jarang memiliki kegiatan semacam ini dan mereka tidak memiliki akses ke game dan media online yang menjadi factor yang menguntungkan mereka. Namun demikian, kurangnya akses terhadap teknologi informasi menjadi salah satu faktor yang justru mempengaruhi rendahnya literasi dan pengetahuan tentang lingkungan dan perubahan iklim (Nurse et al, 2014).

(7)

Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro 291 Gambar 6. Kegiatan pendidikan lingkungan pesisir

Tabel 2. Peserta didik dan kemajuan yang diperoleh setelah mengikuti pendidikan lingkungan pesisir

No. Nama L/P Kelas

1 Rabil L 2

2 Sinar P 2

3 Nasrin L 2

4 Aura P 2

5 Yelsa Yusnia P 3

6 Reza L 3

7 Raditya L 3

8 Radit Irdan L 3

9 Zaki L 5

10 Amelia P 5

11 Yelsi Yusnia P 5

12 Celsilia P 5

13 Fadil L 5

14 Andini P 5

15 Salmin L 6

16 Dani L 6

17 Aril L 6

18 Muh. Faril L 6

19 Meisya Dewi Saputri P 6

20 Dinar P 6

21 Ardi L 7

22 Nayla Mustika Sari P 7

23 Dika L 7

24 Cahaya P 7

25 Andika L 8

26 Tiara P 9

Sebelum intervensi peserta didik memiliki pemahaman yang sedang pada kisaran 46-53

% peserta telah memiliki pengetahuan mengenai ekosistim lamun, mangrove, teumbu karang dan pantai serta fungsi ekosisitim tersebut dalam adaptasi terhadap perubahan iklim. Setelah intervensi melalui pendidikan lingkungan pesisir, jumlah peserta didik yang meningkat

(8)

Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro 292 pemahamannya mencapai 73-76 % (Gambar 7). Hal ini mengindikasikan bahwa kegiatan ini berhasil dan mampu meningkatkan kapasitas masyarakat terutama peserta didik dalam adaptasi terhadap perubahan iklim melalui pendidikan lingkungan pesisir. Keterlibatan peserta didik secara penuh dan metode pembelajaran yang tepat dalam suasana riang merupakan beberapa factor yang berkontribusi terhadap keberhasilan pendidikan lingkungan pesisir (Kanene, 2016;

Samuel and Sundar, 2009).

Gambar 7. Persentase kemajuan siswa sebelum dan sesudah pendidikan lingkungan pesisir

Kegiatan restorasi terumbu karang dalam bentuk transplantasi karang dilakukan dengan teknik jaring laba-laba. Teknik ini telah berhasil dilakukan di Pulau Hoga, Kabupaten Wakatobi Sulawesi Tenggara. Konstruksi ini juga terlihat berhasil diterapkan di Dusun Baho seperti terlihat dari hasil pengecekan yang dilakukan sebelum penarikan mahasiswa KKN-PPM dimana konstruksi spider web tetap utuh tidak terbawa arus dan tanpa pelekatan alga (Gambar 8).

Kondisi perairan yang sesuai seperti kecepatan arus dan kecerahan perairan diduga berkontribusi terhadap keberhasilan transplantasi karang di Dusun Baho (Luthfi dkk, 2018).

Gambar 8. Pengecekan kondisi transplantasi karang

Kegiatan yang dilakukan selama periode pelaksanaan KKN-PPM ini juga memberikan dampak positif untuk mahasiswa karena mereka juga belajar dari masyarakat setempat dan

(9)

Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro 293 bahkan anak-anak. Semangat dan antusias dari anak-anak di Dusun Baho telah ikut membentuk karakter mahasiswa yang terlibat dalam proyek ini karena mereka akan segera meninggalkan universitas dan memasuki 'kehidupan nyata' . Pengalaman ini akan mengajarkan mereka bagaimana terlibat dalam perencanaan dan tindakan masyarakat lokal untuk melaksanakan sebuah proyek. Akhirnya, kegiatan ini mendukung pendekatan “ social-ecology macroecology ” yang diusulkan oleh Williams et al. (2019) yang awalnya digunakan untuk mempelajari ekologi terumbu karang. Namun pendekatan ini dapat diimplementasikan pada ekosistem pesisir lainnya dan dinamikanya serta dalam mempersiapkan masyarakat pesisir terhadap dampak perubahan iklim dan rencana adaptasi yang diperlukan. Kegiatan KKN-PPM tidak terlepas dari dukungan mitra kegiatan yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan program KKN-PPM. Mitra dalam kegiatan ini adalah Desa Labuan Beropa berkontribusi cukup baik melalui penyediaan akses kepada masyarakat dan penyambutan yang positif terhadap mahasiswa peserta KKN- PPM. Namun demikian kontribusi mitra belum maksimal terutama dalam pelibatan masyarakat usia dewasa untuk lebih aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan KKN-PPM sehingga komunikasi yang efektif akan diperlukan untuk kegiatan sejenis di masa yang akan datang.

KESIMPULAN

Kegiatan dan program KKN-PPM telah berhasil melakukan pendidikan lingkungan pesisir dan transplantasi terumbu karang dengan konstruksi ‘spider web’. Hasil kegiatan KKN- PPM ini menegaskan bahwa pendidikan lingkungan pesisir khususnya kepada anak-anak mampu menambah pengetahuan dan mengubah perilaku terhadap lingkungan sehingga meningkatkan kapasitas masyarakat di pulau-pulau kecil untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim. Transplantasi terumbu karang menggunakan konstruksi spider-web efektif digunakan di pulau kecil seperti Dusun Baho. Selain itu, melibatkan mahasiswa untuk mengubah perilaku pada anak pulau kecil terbukti efektif. Peran mitra kegiatan harus lebih dioptimalkan melalui komunikasi yang efektif.

UCAPAN TERIMA KASIH

Kegiatan ini didanai oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (kontrak no. 527e / UN29.20 / PPM / 2020). Kami berterima kasih kepada mahasiswa Jurusan Bioteknologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ( Nur Alim Nyau , M. Wahid Abdullah, Taufik Hidayat dan Khairatun Hisaan ) dan Oseanografi ( Diki Ardianto , Safiun , Aziz Muliadin ) , Ilmu Kelautan ( Aan Pratama , Fata Nigon , Mayang Sari, Lena) dan Jurusan Agribisnis Perikanan ( Sardiana , Muh . Dandy Pratama , Nurfadilah , Wahyu Wardana , La Fara , Safiun ) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Jurusan Jurnalistik ( Siti Fauzia ) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik , Jurusan Hukum ( Fidya Ramadhani ) Fakultas Hukum Universitas Halu Oleo Kendari yang mengikuti mata kuliah program pengabdian masyarakat sebagai bagian dari kegiatan ini. Ucapan terima kasih juga kami tujukan kepada Kepala Desa Labuan Beropa sebagai mitra dari kegiatan KKN- PPM UHO 2020 dan seluruh masyarakat Dusun Baho Desa Labuan Beropa Sulawesi Tenggara.

(10)

Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro 294 DAFTAR PUSTAKA

Amemiya, K. & D. Macer. (1999). Environmental education and environmental behaviour in Japanese students.

Eubios Journal of Asian and International Bioethics. 9:109-115.

Asro M, Yusnaini & Halili. (2013). Pertumbuhan Spons (Stylotella aurantium) yang di Transplantasi pada Berbagai Kedalaman. Jurnal Mina Laut Indonesia. 1(1): 133-144

Azizi., Putri, E.I.K. & Fahrudin, A. (2017). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Pendapatan Nelayan Akibat Variabilitas Iklim. Jurnal Sosek KP. 12 (2) : 225-233

Carlson,. S.P., Heimlich, J.E. & Storksdieck, M. (2011). Validating an Environmental Education Field Day Observation Education Field Day Observation Education Field Day Observation Education Field Day Observation Tool. International Electronic Journal of Environmental Education 1 (3): 151-166

Indriatmoko, R.H. & Purwanta, W. (2017). Perubahan Lingkungan dan Strategi Adaptasi Dampak Perubahan iklim di Bandar Udara Hasanuddin, Makassar. Jurnal Teknologi Lingkungan 18 (1) : 80-87

Kanene, K.M. (2016). The Impact Of Environmental Education on The Environmental Perceptions/Attitudes of Students In Selected Secondary Schools of Botswana. European Journal of Alternative Education Studies 1(2): 36-54

Luthfi, O.M. Setyohadi, D., Saputra D.K. & Zainuri, A. (2018). Transplantasi Karang: Pengenalan dan Praktik Kepada Kelompok Nelayan di Sidoasri Kabupaten Malang. Berdikari: Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia 1(2): 98 – 104

Meilani. R.H. (2009). Implementasi PLH di sekolah sekitar hutan (Eksplorasi metode dan media pengajaran PLH pada SDN Gunung Bunder 04 dan SDN Gunung Picung 05. Makalah penunjang dalam workshop Pengembangan Model Jaringan Kemitraan Antara Pengelola Kawasan Hutan dengan Sekolah dalam Penerapan PLH, Bogor, 18 Agustus 2009.

Nurse, L.A., R.F. McLean, J. Agard, L.P. Briguglio, V. Duvat-Magnan, N. Pelesikoti, E. Tompkins,& A. Webb.

(2014) Small islands. In: Climate Change 2014: Impacts, Adaptation, and Vulnerability. Part B: Regional Aspects. Contribution of Working Group II to the Fifth Assessment Report of the Intergovernmental Panel on Climate Change [Barros, V.R., C.B. Field, D.J. Dokken, M.D. Mastrandrea, K.J. Mach, T.E. Bilir, M.

Chatterjee, K.L. Ebi, Y.O. Estrada, R.C. Genova, B. Girma, E.S. Kissel, A.N. Levy, S. MacCracken, P.R.

Mastrandrea, and L.L. White (eds.)]. Cambridge University Press, Cambridge, United Kingdom and New York, NY, USA. pp. 1613-1654.

Samuel K. & I. Sundar. 2009. Environmental education: Curriculum and teaching methods. Sarup & Sons. India Thomalla, F. & Vincent, C.E. (2004). Designing Offshore Breakwaters Using Empirical Relationships: A Case

Study from Norfolk, United Kingdom. Journal of Coastal Research, 20 (4) : 1224–1230

Wahyuni, P. (2016). Penerapan Model Jelajah Alam Sekitar terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Ekosistem di Kelas VII MTSS Lam Ujong Aceh Besar. Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Darussalam, Banda Aceh.

Williams,. G.J., Graham, N.A.J., Jouffray, J.B., Norström, A.V., Nyström, M., Gove, J.M., Heenan, A & Wedding, L.M. ( 2019). Coral reef ecology in the Anthropocene. Functional Ecology. 33:1014–1022.

Gambar

Gambar 1.  Pembekalan online peserta KKN-PPM UHO 2020
Gambar 2.  Leaflet ekosistim pesisir yang digunakan dalam pendidikan lingkungan pesisir
Gambar 4.  Persiapan konstruksi spider web untuk transplantasi karang
Tabel 2.  Peserta didik dan kemajuan yang diperoleh setelah mengikuti pendidikan lingkungan  pesisir
+2

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa perilaku saling menyayangi antar etnis dapat tingkatkan melalui metode

Penelitian ini mencoba menerapkan konsep EVA dan MVA untuk mengukur kinerja perusahaan, untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kinerja perusahaan yang diukur oleh EVA

Dalam penelitian ini buku saku yang dibuat menyajikan gambar-gambar yang lebih bervariasi, yaitu gambar tumbuhan secara keseluruhan, bagian tumbuhan yang digunakan,

Penyelesaian Permasalahan Integral Dimensi- n dengan Menggunakan Teorema Fubini

Kelurahan Cihaurgeulis, Kelurahan Cigadung, Kelurahan Neglasari, Kelurahan Cigadung Badan Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaa n Masyarakat tidak diakomodir Yang benar adalah

Selama ini di dalam upaya strategi dinas telah ditemui beberapa kendala atau hambatan, dalam mengetahui kendala atau hambatan yang telah di buat oleh Dinas

Dalam pembuatan Akta Perjanjian Perdamaian nomor 8 tanggal 10 Pebruari 2009 tersebut, Notaris X telah membuatnya sesuai dengan prosedur yang dipersyaratkan dalam pembuatan suatu

Sebagai suatu model adaptif yang memiliki kemampuan belajar, jaringan syaraf tiruan mampu membuat generalisasi dan menyimpan hasil belajar tersebut untuk menghasilkan keluaran