1
p-ISSN 2085-8507 e-ISSN 2722-3280
TECHNOLOGIC
VOLUME 12 NOMOR 2 | DESEMBER 2021
POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA
Jl. Gaya Motor Raya No. 8 Sunter II Jakarta Utara 14330 Telp. 021 651 9555, Fax. 021 651 9821
www.polman.astra.ac.id
Email : editor.technologic@polman.astra.ac.id
ii
DEWAN REDAKSI
Technologic
Ketua Editor:
Dr. Setia Abikusna, S.T., M.T.
Dewan Editor:
Lin Prasetyani, S.T., M.T.
Rida Indah Fariani, S.Si., M.T.I Yohanes Tri Joko Wibowo, S.T., M.T.
Mitra Bestari:
Abdi Suryadinata Telaga, Ph.D. (Politeknik Astra)
Dr. Eng. Agung Premono, S.T., M.T. (Universitas Negeri Jakarta) Harki Apri Yanto, Ph.D. (Politeknik Astra)
Dr. Ir. Lukas, MAI, CISA, IPM (Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya) Dr. Sirajuddin, S.T., M.T. (Universitas Sultan Ageng Tirtayasa) Dr. Eng. Syahril Ardi, S.T., M.T. (Politeknik Astra)
Dr. Eng. Tresna Dewi, S.T., M.Eng (Politeknik Negeri Sriwijaya)
Administrasi:
Asri Aisyah, A.md.
Kristina Hutajulu, A.md.
Kantor Editor:
Politeknik Manufaktur Astra
Jl. Gaya Motor Raya No. 8 Sunter II Jakarta Utara 14330 Telp. 021 651 9555, Fax. 021 651 9821
www.polman.astra.ac.id
Email : editor.technologic@polman.astra.ac.id
iii
EDITORIAL
Pembaca yang budiman,
Puji syukur kita dapat berjumpa kembali dengan Technologic Volume 12 No. 2, Edisi Desember 2021.
Pembaca, Jurnal Technologic Edisi Desember 2021 kali ini berisi 13 manuskrip (6 paper berasal dari penyelenggaraan SNEEMO 2021 yang direkomendasikan reviewer untuk dipublikasikan di Technologic).
Atas nama Redaksi dan Editor, masih di tengah pandemi covid-19 yang belum usai, kami do’akan semoga dalam keadaan sehat selalu, tetap menjaga Protokol Kesehatan, dan kami haturkan terima kasih atas kepercayaanpara peneliti dan pembaca, serta selamat menikmati dan mengambil manfaat dari terbitan Jurnal Technologic kali ini.
Selamat membaca!
iv
DAFTAR ISI
PERBAIKAN UNTUK MENGURANGI DEFECT PERBEDAAN WARNA (BELANG) PADA PISTON TYPE
B DALAM PROSES HEAT TREATMENT DI PT. X 1
Wahyudi dan Wisnu Adi Nugroho
MENURUNKAN LEAD TIME SERVICE BERKALA EKSTERNAL FORTUNER DENGAN
MEMPERCEPAT PROSES PENGGANTIAN OLI MESIN DI PT XYZ 7 Setia Abikusna, Wildan Fardian
PERANCANGAN MEDIA PEMANTAUAN UNTUK PENGGUNA APLIKASI CRM DYNAMICS 365 MODUL SERVICE DENGAN METODE DESIGN THINKING DI PT UNITED TRACTORS PANDU
ENGINEERING 11
Rohmat Setiawan, Syaiful Azhar, dan Happy Melati Indraningtyas
MENGURANGI LOSS TIME UNTUK MENINGKATKAN OUTPUT PRODUK EVACOND AREA
BUSINESS UNIT AIR CONDITIONER PT. ABC 17
Nensi Yuselin, Nova Kusuma Megananda
MENURUNKAN FREKUENSI KERUSAKAN SISTEM MESIN DENGAN MEMODIFIKASI JADWAL MAINTENANCE PADA BUS MRT SCANIA TIPE K310 DAN PENANGANAN LIMBAH YANG
DITIMBULKANNYA 23
Vuko A T Manurung , Yohanes Tri Joko Wibowo, Thoriq Daffa Nurdin
PEMBUATAN JIG PROSES PRE DRILL MODEL B74 GUNA MENURUNKAN REJECT CONCENTRIC PADA LINI PRODUKSI PENGECORAN OUTER TUBE DI PT KAYABA INDONESIA 29 Herry Syaifullah dan Fajar Hakim Permadi
PEMBANGUNAN APLIKASI UNTUK EFISIENSI PENGAJUAN KEGIATAN PROMOSI DILER DENGAN PENDEKATAN WATERFALL (STUDI KASUS ISUZU ASTRA MOTOR INDONESIA) 35 Dewi Cipto Rini, Eka Putri Aprillia, Suhendra
RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATISASI RAINWATER SYSTEM UNTUK PEMANFAATAN AIR
HUJAN DI GEDUNG MENARA ASTRA 41
Rohmat Setiawan, Eko Prasetiono, dan Elanza Khaeladien
ANALISIS MODAL DAN HARMONIK SEBUAH RANCANGAN FIXTURE UJI VIBRASI UNIVERSAL
MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA 46
Mikhael Gilang Pribadi Putra Pratama, Muksin, Yusuf Giri Wijaya, Nur mufidatul Ula
PEMBUATAN ALAT TPS (THROTTLE POSITION SENSOR) CHECKER PADA SEPEDA MOTOR
HONDA REVO PGM-FI BERBASIS IOT MENGGUNAKAN MODUL ESP32 52
Gigih Pramudito, Lea Nika Fibriani, dan Syahroni
v
ANALISIS PERKUATAN DAN PENANGANAN TIMBUNAN BADAN JALAN TOL TRANS SUMATERA SEKSI V PEKANBARU-DUMAI DENGAN STRUKTUR PILE EMBANKMENT 57 Reinata Avhycanti L , Kartika Setiawati
IMPLEMENTASI METODE K-NEAREST NEIGHBOR UNTUK PREDIKSI PENJUALAN KEMASAN
SKINCARE PADA PT. UNIVERSAL JAYA PERKASA 63
Rino Indra Muhammad, Esron Rikardo Nainggolan, Jordy Lasmana Putra, Sidik, Susafa’ati, dan Ummu Radiyah
INVESTIGASI KARAKTERISTIK GETARAN KOMPOSIT SANDWICH BERBAHAN SERAT KARBON
UNI-DIRECTIONAL BERPENGUAT CRESTAPOL 70
Nur Mufidatul Ula, Yusuf Giri Wijaya, Muksin, Mikhael Gilang P.P.P, dan Nurul Lailatul Muzayadah
52
PEMBUATAN ALAT TPS (THROTTLE POSITION SENSOR) CHECKER PADA SEPEDA MOTOR HONDA REVO PGM-FI BERBASIS IOT
MENGGUNAKAN MODUL ESP32
Gigih Pramudito
1, Lea Nika Fibriani
2, dan Syahroni
3Program Studi Mesin Otomotif, Politeknik Astra, Jl.Gaharu, Cibatu, Cikarang Selatan, Bekasi, 17530, Indonesia Email : gigih.pramudito29@gmail.com1, leanikafibriani12@gmail.com2, syahroniesta@gmail.com3
Abstrak--Berkembangnya teknologi membuat mesin kendaraan sekarang menggunakan sistem injeksi yang dilengkapi dengan berbagai komponen dan sensor untuk mendukung proses pembakaran di ruang mesin.
Salah satunya yaitu TPS (Throttle Position Sensor). Sensor TP berfungsi untuk mendeteksi adanya perubahan posisi pada throttle gas. Adanya kerusakan pada sensor TP dapat mempengaruhi performa dari kendaraan.
Umumnya pengecekan sensor TP dilakukan menggunakan multimeter yang tentunya sulit untuk dilakukan, karena posisi dari sensor TP yang sulit dijangkau. Maka dari itu dibutuhkan alat yang mampu digunakan untuk mengecek kondisi sensor TP secara efisien. TPS Checker merupakan alat yang digunakan untuk mengecek kondisi sensor TP melalui pengukuran tegangan pada input dan output sensor TP serta hambatannya sesuai dengan kondisi bukaan throttle gas. Hasil pengukuran didapat dari rumus pembagi tegangan (voltage divider). Alat TPS checker dibuat dengan menggunakan microcontroller ESP32 yang dapat dihubungkan dengan smartphone untuk menampilkan hasil pengukuran secara real-time melalui aplikasi Blynk serta dilengkapi fitur reset untuk menghapus data kerusakan yang sudah terdeteksi dan tersimpan di Engine Control Unit (ECU). TPS Checker dapat digunakan untuk mengukur sensor TP pada seluruh kendaraan injeksi, namun penulis melakukan pengujian TPS Checker menggunakan sepeda motor Honda Revo PGM-FI. Setiap tipe kendaraan memiliki standar pengukuran yang berbeda-beda. Standar pengukuran pada motor Honda Revo PGM-FI yaitu tegangan sensor TP sebesar 4,75V – 5,25V dan hambatan berada pada rentang 0 – 5K Ohm. Dari hasil pengujian TPS Checker dapat disimpulkan bahwa alat ini mampu digunakan untuk melakukan pengukuran pada sensor TP serta menghapus kode kerusakan pada sepeda motor Honda Revo PGM-FI.
Kata Kunci: Sensor TP, tegangan, hambatan, injeksi, microcontroller ESP32.
I. PENDAHULUAN
Berkembangnya teknologi serta semakin ketatnya peraturan mengenai emisi gas buang mengakibatkan mesin kendaraan modern beralih ke sistem injeksi yang dilengkapi dengan berbagai komponen dan sensor yang diatur oleh satu sistem kontrol yaitu ECU (Engine Control Unit). Salah satu sensor yang mempengaruhi proses pembakaran di ruang mesin yaitu TPS (Throttle Position Sensor). TPS terpasang di throttle body dan berfungsi untuk mendeteksi sudut bukaan throttle valve.
Gambar 1. Throttle Body
TPS menggunakan sebuah variable resistor yang tahanannya berubah berdasarkan bukaan throttle valve. Sehingga saat listrik melalui variable resistor maka akan terjadi perubahan tegangan. Tegangan inilah yang digunakan sebagai sinyal elektrik dan dikirim ke ECU, selanjutnya ECU akan mengatur dan menyeimbangkan campuran udara dan bahan bakar yang masuk ke ruang bakar mesin. Apabila TPS mengalami kerusakan maka dapat mengakibatkan turunnya performa mesin, karena jumlah takaran bahan bakar dan udara saat pembakaran menjadi tidak sesuai. Hal ini terjadi karena ECU tidak menerima hasil deteksi sudut bukaan throttle valve dari TPS secara akurat. Gejala kerusakan TPS dapat dilihat dari mesin yang tidak bisa idle, brebet dan lampu check engine menyala.
53
Gambar 2. Variable resistor TPSPemeriksaan TPS umumnya masih menggunakan multimeter, hal ini dirasa kurang efisien karena pada beberapa kendaraan posisinya sulit dijangkau. Berdasarkan hal tersebut maka kami menciptakan TPS Checker untuk mempermudah pemeriksaan sensor TP. TPS Checker dapat digunakan ketika terjadi trouble pada sensor TP. TPS Checker juga terintegrasi dengan IOT melalui aplikasi Blynk untuk menampilkan livestream data pengukuran dan reset injeksi.
II. METODOLOGI PENELITIAN
Gambar 3. Flow Chart
Berikut adalah langkah-langkah yang penulis lakukan dalam melakukan penelitian:
a. Observasi dan menentukan ide
Selama masa OJT penulis menemukan beberapa kerusakan pada kendaraan. Salah satunya adalah kerusakan pada sensor TP. Umumnya untuk memeriksa sensor TP, dilakukan pengukuran menggunakan multimeter, hal ini tentunya kurang efisien karena posisi sensor TP yang sulit dijangkau.
Berdasarkan permasalahan ini maka penulis memutuskan untuk membuat sebuah alat yang dapat mempermudah pemeriksaan sensor TP yang diberi nama TPS Checker.
b. Membuat desain dan rangkaian
Proses pembuatan desain dan rangkaian TPS Checker dilakukan menggunakan software Adobe Illustrator. Tps Checker menggunakan microcontroller ESP32 yang dapat terhubung dengan smartphone melalui Bluetooth dan disuplai daya oleh voltage step down yang terhubung dengan aki kendaraan. Sensor yang digunakan yaitu voltage sensor, dan ohm meter yang terbuat dari resistor 1,8KΩ. Terdapat juga relay yang dikontrol oleh push button berfungsi untuk melakukan reset injeksi serta LED sebagai indikator reset injeksi. Hasil pengukuran akan ditampilkan melalui LCD dan aplikasi Blynk di smartphone.
Gambar 4. Rangkaian TPS Checker c. Pembuatan program ESP32
Pembuatan program ESP32 menggunakan software Arduino.
Gambar 5. Program ESP32
Program TPS Checker berdasarkan rumus voltage divider (pembagi tegangan) yang diubah menjadi persamaan sebagai berikut:
54
Program voltage sensor berdasarkan rumus:𝑉𝑖𝑛 = 𝑉𝐶𝐶 𝑥 𝑅1
𝑅1+𝑅2 (1) Program ohm meter berdasarkan rumus:
𝑉𝑖𝑛 = 𝑉𝐶𝐶𝑥( 𝑅1
𝑅1+𝑅2) 𝑅2 = (𝑉𝑐𝑐
𝑉𝑖𝑛: 𝑅1) − 𝑅1 (2) d. Persiapan alat dan bahan
Mempersiapkan alat yang diperlukan yaitu:
solder dan cutter. Serta bahan yang diperlukan yaitu:
microcontroller ESP32, PCB, voltage sensor, jumper wire, box, relay, SCS connector, resistor, step down 5v, lcd I2C 16x2, socket TPS Sepeda Motor Honda, push button, kapasitor, kabel USB, boot seal, LED, japit buaya, timah tinol dan Sepeda Motor Honda Revo PGM-FI.
e. Perakitan rangkaian
Perakitan rangkaian mengacu pada rancangan yang sudah dibuat pada langkah sebelumnya.
Gambar 6. Prototype TPS Checker f. Kalibrasi alat
Kalibrasi alat dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran menggunakan multimeter dengan hasil pengukuran menggunakan TPS Checker. Pada prosses kalibrasi ditemukan adanya trouble bouncing pada switch reset TPS Checker yaitu switch kadang aktif tanpa ditekan. Untuk mengatasi trouble ini penulis kembali mengecek program dan rancangan yang dibuat. Penyelesaian yang dilakukan adalah dengan menambahkan resistor 1KΩ dan kapasitor 6.8 mf pada rangkaian switch untuk mengatasi trouble bouncing.
g. Uji coba pada kendaraan
Pengujian TPS Checker dilakukan di sepeda motor Honda Revo PGM-FI dengan mengikuti
petunjuk pemeriksaan sesuai dengan manual book.
Hasil pengukuran akan muncul di layar LCD dan aplikasi Blynk.
Gambar 7. Uji Coba pada kendaraan h. Evaluasi dan pengembangan
Pada tahap uji coba ditemukan adanya kekurangan yaitu semakin besar tegangan yang diukur maka akurasi TPS checker semakin rendah, perlu adanya penambahan fitur berupa keterangan perubahan sudut bukaan throttle, perlu adanya soket khusus sensor TP agar dapat mengukur output tegangan saat kendaraan dinyalakan.
III. HASIL UJI COBA ALAT a. Kalibrasi Alat
Berikut hasil kalibrasi TPS checker dengan pembanding multimeter menggunakan bahan uji potensiometer, aki, dan baterai lithium 18650.
Gambar 8. Kalibrasi TPS Checker
55
Tabel 1. Kalibrasi TPS CheckerDari kalibrasi yang telah dilakukan didapat hasil bahwa TPS Checker mampu untuk mengukur tegangan maksimal hingga 17V, dan tahanan dari rentang 0-10 KΩ, sehingga TPS Checker dapat digunakan untuk mengukur sensor TP pada semua kendaraan roda dua karena umumnya tegangan kerja sensor TP berada diantara 0,7-5V dan tahanannya berkisar antara 0-5KΩ.
b. Hasil Uji Coba TPS Checker di Sepeda Motor Honda Revo PGM-FI
TPS Checker dapat digunakan untuk melakukan pengukuran sensor TP pada semua kendaraan roda dua. Namun pada uji coba penulis menggunakan unit sepeda motor Honda Revo PGM-FI.
Gambar 9. Uji coba TPS Checker Tabel 2. Hasil uji coba TPS Checker No. TPS Checker Standar
1 4,07 V 4,75 - 5,25 V
No. TPS Checker Standar
2 4,893 KΩ 5 KΩ
3 Throttle tertutup Berubah-ubah 780 Ω sesuai posisi Throttle terbuka Throttle 4,594 KΩ
Dari hasil uji coba TPS Checker tersebut terdapat tegangan yang terukur sebesar 4,07V artinya alat ini dapat digunakan untuk melakukan pengukuran tegangan. Hasil pengukuran hambatan dengan rentang 0 – 5K Ohm memiliki akurasi yang cukup baik dengan catatan harus menggunakan kabel yang berkualitas.
Hambatan maksimal yang dihasilkan oleh sensor TPS adalah 4,594K Ohm, maka dengan hasil ini TPS Checker dinyatakan dapat bekerja dengan cukup baik.
c. Tampilan Blynk
Gambar 10. Tampilan Blynk
Hasil pengukuran akan ditampilkan pada aplikasi Blynk pada smartphone pengguna. Blynk menggunakan konektivitas bluetooth untuk terhubung dengan TPS Checker. Pada aplikasi Blynk terdapat beberapa widget yang akan menampilkan hasil pengukuran tegangan (voltage), tahanan (resistance), serta grafik (resistance graph) yang dapat digunakan untuk melihat perubahan tahanan sensor TP secara real-time. Terdapat juga tombol reset untuk reset injeksi pada kendaraan.
IV. UCAPAN TERIMA KASIH
Projek ini dapat terlaksana dengan baik berkat bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu kami No. Avo Meter TPS Checker
1 1,081 KΩ 1,086 KΩ 2 2,066 KΩ 2,067 KΩ 3 3,070 KΩ 3,001 KΩ 4 4,060 KΩ 3,916 KΩ 5 5,250 KΩ 5,270 KΩ 6 6,160 KΩ 6,172 KΩ 7 7,840 KΩ 7,689 KΩ 8 8,990 KΩ 8,867 KΩ 9 9,420 KΩ 9,409 KΩ
10 560 Ω 523 Ω
11 3,99 V 3,16 V 12 11,79 V 10,82 V
56
mengucapkan terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, kedua orangtua, Dosen dan Instruktur Prodi Mesin Otomotif, serta seluruh pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.V. KESIMPULAN
Dari hasil uji coba, maka dapat diambil kesimpulan bahwa TPS Checker dapat digunakan untuk melakukan pengukuran sensor TP. Namun pada pengukuran tegangan semakin besar tegangan yang diukur maka akurasi akan menurun, dan pengukuran resistansi memerlukan kabel dengan kualitas yang baik agar didapat hasil yang akurat.
Dengan hasil uji coba ini maka dapat disimpulkan bahwa alat kami mampu mempermudah dalam melakukan pengukuran pada sensor TP walaupun masih memerlukan beberapa pengembangan serta beberapa tambahan fitur.
Pengembangan yang dapat dilakukan seperti penambahan soket khusus agar pengukuran sensor TP dapat dilakukan saat mesin menyala, serta perlunya tambahan tampilan informasi bukaan derajat sensor TP pada aplikasi Blynk.
VI. DAFTAR PUSTAKA
[1] R. Gscheidle, Studiendiretor, dan Winnenden.
2006. Modern Automotive Technology.
Germany: Editorial Office.
[2] Honda Motor Co. Ltd. 2013. Buku Pedoman Reparasi Honda Revo PGM-FI. Jakarta:
Service Publication Office.
[3] Technical Training Dept.-Technical Service Division. 2012. Programmed Fuel Injection.
Jakarta: Astra Honda Training Centre.
[4] Pambudi, Giri Wahyu. 2020. “Cara Mengakses Sensor Tegangan DC Menggunakan Arduino”, https://www.cronyos.com/cara-mengakses- sensor-tegangan-dc-menggunakan -arduino/, diakses pada 6 Juni 2021.
[5] Lamers, Uphik 20218. “Membuat Ohm Meter Menggunakan Arduino dan LCD 16 x 2”, https//:catatan-
lamers.blogspot.com/2018/01/membuat-ohm- meter-menggunakan-arduino.html?m=1, diakses pada 8 Juni 2021.
[6] Saputra, Tedy Tri. 2019. “Menggunakan Pin
GPIO Pada ESP32”,
http://embeddednesia.com/v1/menggunakan- pin-gpio-pada-esp32/, diakses pada 26 Juni 2021.