• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

36

BAB III

ANALISA DAN DESAIN SISTEM

III.1. Analisa Sistem

Analisa sistem yang dijelaskan pada bab ini adalah sebagai bahan perbandingan dengan sistem yang akan dirancang. Adapun sistem yang sedang berjalan sebelum menggunakan sistem pakar ini masih menggunakan manualisasi.

Pasien datang ke dokter dengan keluhan gejala penyakit yang diderita oleh pasien, kemudian dokter tersebut menganalisa penyakit yang diderita oleh pasien dan melakukan beberapa tahap pemeriksaan. Setelah diketahui penyakit yang diderita oleh pasien, dokter memberikan solusi.

III.1.1. Analisa Input

Agar proses konsultasi dapat dilakukan dan menghasilkan keluaran sesuai dengan yang diharapkan maka dokter perlu mengambil data input dari pasien.

Data input yang diberikan pasien kepada dokter masih diinputkan secara manual yaitu dengan menyampaikan langsung data pasien kepada dokter. Adapun data inputan pasien yang diperlukan adalah nama, usia pasien, dan alamat.

III.1.2. Analisa Proses

Berdasarkan sistem yang sedang berjalan, tahapan-tahapan kerja atau proses diagnosa penyakit kanker mulut rahim adalah sebagai berikut :

1. Pasien yang ingin konsultasi harus terlebih dahulu mengisi data pasien.

(2)

2. Admin menerima data pasien dan menyerahkannya ke dokter.

3. Dokter meneriama data pasien dan menanyakan keluhan-keluhan yang dialami oleh pasien.

4. Setelah mengetahui keluhan yang diderita pasien, dokter melakukan diagnosa penyakit yang dialami pasien dan memberikan solusi

Adapun proses dari mendiagnosa penyakit kanker mulut rahim digambarkan dengan FOD (Flow of Document) yang ditunjukkan pada Gambar III.1.

Pasien Admin

Mulai

Data Hasil Diagnosa dan Solusi Data Hasil Diagnosa

dan Solusi

Selesai

Dokter

Mengisi Data Pasien

Data Pasien

Menanyakan Keluhan

Pasien Menerima Data Pasien

Melakukan Diagnosa Penyakit

dan Memberi Solusi

Gambar III.1. Flow Of Document (FOD)

(3)

III.1.3. Analisa Output

Output yang dihasilkan dari sistem ini adalah berupa informasi apakah seseorang terkena penyakit kanker mulut rahim atau tidak. Adapun contoh dokumen output ditunjukkan pada Gambar III.2.

Gambar III.2. Output Diagnosa Penyakit Kanker Mulut Rahim (Sumber: Rumah Sakit Siti Hajar Medan)

(4)

III.2. Evaluasi Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan analisa terhadap input, proses dan output pada sistem pakar diagnosa penyakit kanker mulut rahim yang sedang berjalan, penulis menemukan beberapa kelemahan antara lain :

1. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan konsultasi relatif tidak efektif karena pada umumnya pasien yang akan melakukan konsultasi harus membuat janji dan mengantri untuk bertemu dengan pakar (dokter).

2. Biaya yang dikeluarkan relatif tidak murah.

3. Tidak ada database untuk menyimpan data pasien.

Untuk menangani kelemahan-kelemahan sistem yang ada, salah satu solusi yang ditawarkan adalah dengan merancang sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit kanker mulut rahim menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 2010 dan database SQL Server 2008 R2. Metode sistem pakar yang digunakan yaitu membandingkan penggunaan metode Dempster Shafer dengan metode Certainty Factor dalam mendiagnosa penyakit kanker mulut rahim.

III.3. Representasi Pengetahuan

Representasi pengetahuan merupakan metode yang digunakan untuk mengkodekan pengetahuan dalam sebuah sistem pakar yang berbasis pengetahuan (knowledge base). Basis pengetahuan mengandung pengetahuan untuk pemahaman dan merupakan inti dari sistem pakar, yaitu berupa representasi pengetahuan dari pakar yang tersusun atas dua elemen dasar yaitu, fakta dan aturan, dan mesin inferensi untuk mendiagnosa penyakit kanker mulut rahim.

(5)

Basis pengetahuan di dalam sistem pakar ini akan digunakan untuk menentukan proses pencarian atau menentukan kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis. Hasil yang diperoleh setelah pengguna melakukan interaksi dengan sistem pakar yaitu dengan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh sistem pakar.

Basis pengetahuan yang di gunakan didalam sistem pakar ini terdiri dari nama penyakit serta gejala-gejala yang diderita oleh pasien.

Nilai keyakinan terhadap gejala-gejala penyakit kanker mulut rahim ditunjukkan pada tabel III.1.

Tabel III.1. Tabel Nilai Keyakinan Gejala Kanker Mulut Rahim ID

Gejala

Gejala

Nilai DS/CF G0

01

Keputihan

0.8

G0 02

Peningkatan frekuensi urin

0.8

G0 03

Kesulitan dalam buang air kecil

0.7

G0 04

Nyeri selama hubungan seksual

0.6

G0 05

Gangguan pencernaan

0.7

G0 06

Kehilangan nafsu makan

0.6

(6)

G0 07

Nyeri panggul

0.6

G0 08

Kelelahan

0.6

G0 09

Pendarahan pada vagina

0.8

G0 10

Nyeri di sekitar pinggul

0.7

G0 11

Pendarahan setelah monopause

0.8

G0 12

Keputihan yang abnormal (diluar biasanya)

0.8

G0 13

Pendarahan menstruasi yang lebih panjang dan lebih berat dari biasanya

0.7

G0 14

Sakit punggung

0.8

G0 15

Nyeri tulang atau patah tulang

0.8

G0 16

Keluarnya urin atau feses dari vagina

0.8

G0 17

Nyeri pada kaki

0.7

G0 Kaki bengkak 0.7

(7)

18 G0 19

Menurunnya berat badan

0.6

Adapun jenis stadium penyakit kanker mulut rahim ditunjukkan pada tabel III.2.

Tabel III.2. Tabel Penyakit Kanker Mulut Rahim Id

Penyakit

Nama Penyakit

P001 Kanker Mulut Rahim Stadium Awal

P002 Kanker Mulut Rahim Stadium Sedang

P003 Kanker Mulut Rahim Stadium Lanjut

Tabel keputusan untuk gejala-gejala penyakit kanker mulut rahim dapat dilihat pada Tabel III.3.

Tabel III.3. Tabel Keputusan Untuk Penyakit Kanker Mulut Rahim ID

Gejala

Gejala

Pen yakit

G001 Keputihan Kan

ker Mulut G002 Peningkatan frekuensi urin

(8)

G003 Kesulitan dalam buang air kecil Rahim Stadium

Awal G004 Nyeri selama hubungan seksual

G005 Gangguan pencernaan G006 Kehilangan nafsu makan G007 Nyeri panggul

G008 Kelelahan

G009 Pendarahan pada vagina

Kan ker Mulut

Rahim Stadium

Sedang G004 Nyeri selama hubungan seksual

G010 Nyeri di sekitar pinggul

G011 Pendarahan setelah monopause

G012 Keputihan yang abnormal (diluar biasanya)

G013

Pendarahan menstruasi yang lebih panjang dan lebih berat dari biasanya

G014 Sakit punggung

Kan ker Mulut

Rahim Stadium

Lanjut G015 Nyeri tulang atau patah tulang

G008 Kelelahan

G016 Keluarnya urin atau feses dari vagina G017 Nyeri pada kaki

G006 Kehilangan nafsu makan G007 Nyeri panggul

G018 Kaki bengkak

(9)

G019 Menurunnya berat badan

Adapun solusi pengobatan penyakit kanker mulut rahim ditunjukkan pada tabel III.4.

Tabel III.4. Solusi Pengobatan Penyakit Kanker Mulut Rahim

Penyakit Solusi Pengobatan

Kanker Mulut Rahim Stadium Awal

Mengkonsumsi Jus Amazon Plus, yang berkomposisi Acai Berry, Blueberry, Zaitun, Delima Merah, Manggis, dan Tomat.

Kanker Mulut Rahim Stadium Sedang

Operasi pengangkatan sebagian atau seluruh organ rahim, radioterapi, atau kombinasi keduanya.

Kanker Mulut Rahim Stadium Lanjut

Radioterapi atau kemoterapi, dan kadang operasi juga perlu dilakukan.

Metode representasi pengetahuan yang digunakan dalam sistem ini adalah representasi logika. Sehingga representasi pengetahuan untuk mendiagnosa penyakit kanker mulut rahim memiliki rule base sebagai berikut :

1. IF Keputihan (0.8)

AND Peningkatan frekuensi urin (0.8) AND Kesulitan dalam buang air kecil (0.7) AND Nyeri selama hubungan seksual (0.6)

(10)

AND Gangguan pencernaan (0.7) AND Kehilangan nafsu makan(0.6) AND Nyeri panggul(0.6)

AND Kelelahan(0.6)

THEN Kanker mulut rahim stadium awal (P001)

2. IF Pendarahan pada vagina (0.8)

AND Nyeri selama hubungan seksual (0.6) AND Nyeri di sekitar pinggul (0.7)

AND Pendarahan setelah monopause (0.8)

AND Keputihan yang abnormal (diluar biasanya) (0.8)

AND Pendarahan menstruasi yang lebih panjang dan lebih berat dari biasanya (0.7)

THEN Kanker mulut rahim stadium sedang (P002)

3. IF Sakit punggung (0.8)

AND Nyeri tulang atau patah tulang (0.8) AND Kelelahan (0.6)

AND Keluarnya urin atau feses dari vagina (0.8) AND Nyeri pada kaki (0.7)

AND Kehilangan nafsu makan (0.6) AND Nyeri panggul (0.6)

AND Kaki bengkak (0.7)

(11)

AND Menurunnya berat badan (0.6)

THEN Kanker mulut rahim stadium lanjut (P003)

Pohon keputusan digunakan sebagai alat pendukung keputusan untuk mengklasifikasikan penyakit kanker mulut rahim berdasarkan serangkaian pertanyaan mengenai gejala-gejala kanker mulut rahim yang dialami pasien.

Adapun pohon keputusan dalam mendiagnosa penyakit kanker mulut rahim ditunjukkan pada Gambar III.3.

G002

G003 T

Y

Y

Y

G003 T

G001

G004 G004 G004

G005 G005 G005 G005

T

G009

G006

G007

G008

G006

G007

G008

G006 G006 G006

G007 G007 G007 G007

G008 G008 G008 G008 G008 Y

Y

Y

Y

Y

Y

Y

T

T

T

T T

T

T T

T

T Y

Y

Y Y

Y

Y T

T T

Y T Y T Y T Y T Y T Y T

P001

Y T Y T Y T Y T Y T Y T Y T

G004

G010 T

Y

Y

Y G010 T G011 G011 G011

G012 G012 G012 G012

G013 G013 G013 G013 G013 Y

Y

Y

Y

Y

Y

T

T

T

T T

T

T T

T

T Y

Y

Y Y

Y

Y T

T T

P002

G014

G015 T T

Y

Y G015 T G008 G008 G008

G016 G016 G016 G016

G017

G006

G007

G017

G006

G007

G017 G017 G017

G006 G006 G006 G006

G007 G007 G007 G007 G007 Y

Y

Y

Y

Y

Y

Y

T

T

T

T T

T

T T

T

T Y

Y

Y Y

Y

Y T

T T

Y T Y T Y T Y T Y T Y T

Y T Y T Y T Y T Y T Y T Y T G018 G018 G018 G018 G018 G018 G018 Y T Y T Y T Y TY T Y TY T G018

G019 G019 G019 G019 G019 G019 G019 Y T Y T Y T Y T Y T Y T Y T G019 G019

Y T

P003

Y T Y T

Gambar III.3. Pohon Keputusan

(12)

III.4. Penerapan Metode

Disini akan dijelaskan penerapan dari metode yang digunakan dalam sistem pakar mendiagnosa penyakit kanker mulut rahim yang akan dibangun, yaitu metode Dempster Shafer dengan metode Certainty Factor.

III.4.1. Penerapan Metode Dempster Shafer

Secara umum teori Dempster-Shafer ditulis dalam suatu interval : [Belief,Plausibility]. Belief (Bel) adalah ukuran kekuatan evidence dalam mendukung suatu himpunan proposisi. Jika bernilai 0 maka mengindikasikan bahwa tidak ada evidence, dan jika bernilai 1 menunjukkan adanya kepastian.

Dimana nilai bel yaitu (0 - 0.9). Plausibility (Pls) akan mengurangi tingkat kepastian dari evidence. Plausibility bernilai 0 sampai 1. Jika yakin akan X’, maka dapat dikatakan bahwa Bel(X’) = 1, sehingga rumus di atas nilai dari Pls(X) = 0.

Fungsi Belief dapat diformulasikan dan ditunjukkan pada persamaan (1) :

Dan Plausibility dinotasikan pada persamaan (2) :

Dimana :

Bel (X) = Belief (X) Pls (X) = Plausibility (X) m (X) = mass function dari (X) m (Y) = mass function dari (Y)

(13)

Teori Dempster-Shafer menyatakan adanya frame of discrement yang dinotasikan dengan simbol (θ). Frame of discrement merupakan semesta pembicaraan dari sekumpulan hipotesis.

Mass function (m) dalam teori Dempster-shafer adalah tingkat kepercayaan dari suatu evidence (gejala), sering disebut dengan evidence measure sehingga dinotasikan dengan (m). Tujuannya adalah mengaitkan ukuran kepercayaan elemen-elemen θ. Tidak semua evidence secara langsung mendukung tiap-tiap elemen. Untuk itu perlu adanya probabilitas fungsi densitas (m). Nilai m tidak hanya mendefinisikan elemen-elemen θ saja, namun juga semua subsetnya.

Sehingga jika θ berisi n elemen, maka subset θ adalah 2n. Jumlah semua m dalam subset θ sama dengan 1. Apabila tidak ada informasi apapun untuk memilih hipotesis, maka nilai :

m{θ} = 1,0

Apabila diketahui X adalah subset dari θ, dengan m1 sebagai fungsi densitasnya, dan Y juga merupakan subset dari θ dengan m2 sebagai fungsi densitasnya, maka dapat dibentuk fungsi kombinasi m1 dan m2 sebagai m3, yaitu ditunjukkan pada persamaan (3) :

Dimana :

m3(Z) = mass function dari evidence (Z)

m1 (X) = mass function dari evidence (X), yang diperoleh dari nilai

keyakinan suatu evidence dikalikan dengan nilai disbelief dari evidence tersebut.

(14)

m2 (Y) = mass function dari evidence (Y), yang diperoleh dari nilai

keyakinan suatu evidence dikalikan dengan nilai disbelief dari evidence tersebut.

= merupakan nilai kekuatan dari evidence Z yang diperoleh dari kombinasi nilai keyakinan sekumpulan evidence.

Adapun gambaran alur sistem (flowchart) dari penerapan metode dempster shafer dalam mendiagnosa penyakit kanker mulut rahim dapat dilihat pada gambar III.4.

(15)

Start

Input nilai belief dari gejala Bel (X) = ∑ m (Y)

Hitung nilai plausibility Pls (X) = 1 – Bel (X) = 1 - ∑ m (X)

Hasil diagnosa kenker mulut rahim metode dempster shafer

End

Menghitung tingkat keyakinan (m) combine

Gambar III.4. Flowchart Metode Dempster Shafer

Contoh Kasus : Contoh 1:

Berikut contoh kasus penerapan metode dempster shafer dalam mendiagnosa penyakit kanker mulut rahim stadium awal (P001). Kaidah-kaidah produksi atau rule yang berkaitan dengan penyakit kanker mulut rahim stadium awal adalah sebagai berikut :

(16)

IF Keputihan

AND Peningkatan frekuensi urin AND Kesulitan dalam buang air kecil AND Nyeri selama hubungan seksual AND Gangguan pencernaan

AND Kehilangan nafsu makan AND Nyeri panggul

AND Kelelahan

THEN Kanker Mulut Rahim Stadium Awal 1. Gejala-1 : Keputihan

Langkah pertama hitung nilai dari belief dan plausibility dari gejala keputihan (G1), dengan rumus (1) dan (2) :

m1 (G1) = 0.8

m1 {θ} = 1 – m1 (G1)

= 1 – 0.8 = 0.2

2. Gejala-2 : Peningkatan frekuensi urin

Apabila diketahui adanya gejala baru, yaitu peningkatan frekuensi urin (G2), dengan mengacu pada rumus (1) dan (2), maka nilai keyakinannya :

m2 (G2) = 0.8

m2 {θ} = 1 – m2 (G2)

= 1 – 0.8 = 0.2

(17)

Tabel III.5. Ilustrasi Nilai Keyakinan Terhadap 2 Gejala m2 (G2) =

0.8

m2 {θ} = 0.2

m1 (G1) = 0.8 0.64 0.16

m1 {θ} = 0.2 - 0.04

Selanjutnya menghitung tingkat keyakinan (m) combine dengan rumus (3), maka :

3. Gejala-3 : Kesulitan dalam buang air kecil

Kemudian apabila diketahui adanya gejala baru, yaitu kesulitan dalam buang air kecil (G3), dengan rumus (1) dan (2) :

m4 (G3) = 0.7

m4 {θ} = 1 – m4 (G3)

= 1 – 0.7 = 0.3

(18)

Tabel III.6. Ilustrasi Nilai Keyakinan Terhadap 3 Gejala m4 (G3) =

0.7

m4 {θ} = 0.3

m3 = 0.8 0.56 0.24

m3 {θ} = 0.04

- 0.012

Selanjutnya menghitung tingkat keyakinan (m) combine dengan rumus (3), maka :

4. Gejala-4 : Nyeri selama hubungan seksual

Kemudian apabila diketahui adanya gejala baru, yaitu nyeri selama hubungan seksual (G4), dengan rumus (1) dan (2), maka :

m6 (G4) = 0.6

m6 {θ} = 1 – m6 (G4)

= 1 – 0.6 = 0.4

(19)

Tabel III.7. Ilustrasi Nilai Keyakinan Terhadap 4 Gejala m6 (G4) =

0.6

m6 {θ} = 0.4

m5 = 0.8 0.48 0.32

m5 {θ} = 0.012

- 0.005

Selanjutnya menghitung tingkat keyakinan (m) combine dengan rumus (3), maka :

5. Gejala-5 : Gangguan pencernaan

Kemudian apabila diketahui adanya gejala baru, yaitu gangguan pencernaan (G5), dengan rumus (1) dan (2), maka :

m8 (G5) = 0.7

m8 {θ} = 1 – m8 (G5)

= 1 – 0.7 = 0.3

(20)

Tabel III.8. Ilustrasi Nilai Keyakinan Terhadap 5 Gejala m8 (G5) =

0.7

m8 {θ} = 0.3

m7 = 0.8 0.56 0.24

m7 {θ} = 0.005

- 0.0015

Selanjutnya menghitung tingkat keyakinan (m) combine dengan rumus (3), maka :

6. Gejala-6 : Kehilangan nafsu makan

Kemudian apabila diketahui adanya gejala baru, yaitu kehilangan nafsu makan (G6), dengan rumus (1) dan (2), maka :

m10 (G6) = 0.6

m10 {θ} = 1 – m10 (G6)

= 1 – 0.6 = 0.4

(21)

Tabel III.9. Ilustrasi Nilai Keyakinan Terhadap 6 Gejala m10 (G6) =

0.6

m10 {θ} = 0.4

m9 = 0.8 0.48 0.32

m9 {θ} = 0.0015

- 0.0006

Selanjutnya menghitung tingkat keyakinan (m) combine dengan rumus (3), maka :

7. Gejala-7 : Nyeri panggul

Kemudian apabila diketahui adanya gejala baru, yaitu nyeri panggul (G7), dengan rumus (1) dan (2), maka :

m12 (G7) = 0.6

m12 {θ} = 1 – m12 (G7)

= 1 – 0.6 = 0.4

(22)

Tabel III.10. Ilustrasi Nilai Keyakinan Terhadap 7 Gejala m12 (G7) =

0.6

m12 {θ} = 0.4

m11 = 0.8 0.48 0.32

m11 {θ} = 0.0006

- 0.0002

Selanjutnya menghitung tingkat keyakinan (m) combine dengan rumus (3), maka :

8. Gejala-8 : Kelelahan

Kemudian apabila diketahui adanya gejala baru, yaitu kelelahan (G8), dengan rumus (2) dan (2), maka :

m14 (G8) = 0.6

m14 {θ} = 1 – m14 (G8)

= 1 – 0.6 = 0.4

(23)

Tabel III.11. Ilustrasi Nilai Keyakinan Terhadap 8 Gejala m14 (G8) =

0.6

m14 {θ} = 0.4

m13 = 0.8 0.48 0.32

m13 {θ} = 0.0002

- 0.00008

Selanjutnya menghitung tingkat keyakinan (m) combine dengan rumus (3), maka :

Nilai Akhir = (m15 + m15 {θ}) * 100%

= (0.8 + 0.00008) * 100%

= 0.80008 * 100 %

= 80.01 %

Contoh 2:

Berikut contoh kasus penerapan metode dempster shafer dalam mendiagnosa penyakit kanker mulut rahim stadium sedang (P002). Kaidah-kaidah

(24)

produksi atau rule yang berkaitan dengan penyakit kanker mulut rahim stadium sedang adalah sebagai berikut :

IF Pendarahan pada vagina

AND Nyeri selama hubungan seksual AND Nyeri di sekitar pinggul

AND Pendarahan setelah monopause

AND Keputihan yang abnormal (diluar biasanya)

AND Pendarahan menstruasi yang lebih panjang dan lebih berat dari biasanya

THEN Kanker Mulut Rahim Stadium Sedang

1. Gejala-1 : Pendarahan pada vagina

Langkah pertama hitung nilai dari belief dan plausibility dari gejala pendarahan pada vagina (G1), dengan rumus (1) dan (2) :

m1 (G1) = 0.8

m1 {θ} = 1 – m1 (G1)

= 1 – 0.8 = 0.2

2. Gejala-2 : Nyeri selama hubungan seksual

Apabila diketahui adanya gejala baru, yaitu nyeri selama hubungan seksual (G2), dengan mengacu pada rumus (1) dan (2), maka nilai keyakinannya : m2 (G2) = 0.6

m2 {θ} = 1 – m2 (G2)

(25)

= 1 – 0.6 = 0.4

Tabel III.12. Ilustrasi Nilai Keyakinan Terhadap 2 Gejala m2 (G2) =

0.6

m2 {θ} = 0.4

m1 (G1) = 0.8 0.48 0.32

m1 {θ} = 0.2 - 0.08

Selanjutnya menghitung tingkat keyakinan (m) combine dengan rumus (3), maka :

3. Gejala-3 : Nyeri disekitar pinggul

Kemudian apabila diketahui adanya gejala baru, yaitu nyeri disekitar pinggul (G3), dengan rumus (1) dan (2) :

m4 (G3) = 0.7

m4 {θ} = 1 – m4 (G3)

= 1 – 0.7 = 0.3

(26)

Tabel III.13. Ilustrasi Nilai Keyakinan Terhadap 3 Gejala m4 (G3) =

0.7

m4 {θ} = 0.3

m3 = 0.8 0.56 0.24

m3 {θ} = 0.08

- 0.024

Selanjutnya menghitung tingkat keyakinan (m) combine dengan rumus (3), maka :

4. Gejala-4 : Pendarahan setelah monopause

Kemudian apabila diketahui adanya gejala baru, yaitu pendarahan setelah monopause (G4), dengan rumus (1) dan (2), maka :

m6 (G4) = 0.8

m6 {θ} = 1 – m6 (G4)

= 1 – 0.8 = 0.2

(27)

Tabel III.14. Ilustrasi Nilai Keyakinan Terhadap 4 Gejala m6 (G4) =

0.8

m6 {θ} = 0.2

m5 = 0.8 0.64 0.16

m5 {θ} = 0.024

- 0.004

Selanjutnya menghitung tingkat keyakinan (m) combine dengan rumus (3), maka :

5. Gejala-5 : Keputihan yang abnormal (diluar biasanya)

Kemudian apabila diketahui adanya gejala baru, yaitu keputihan yang abnormal (diluar biasanya) (G5), dengan rumus (1) dan (2), maka :

m8 (G5) = 0.8

m8 {θ} = 1 – m8 (G5)

= 1 – 0.8 = 0.2

(28)

Tabel III.15. Ilustrasi Nilai Keyakinan Terhadap 5 Gejala m8 (G5) =

0.8

m8 {θ} = 0.2

m7 = 0.8 0.64 0.16

m7 {θ} = 0.004

- 0.0008

Selanjutnya menghitung tingkat keyakinan (m) combine dengan rumus (3), maka :

6. Gejala-6 : Pendarahan menstruasi lebih panjang dan lebih berat dari biasanya.

Kemudian apabila diketahui adanya gejala baru, yaitu pendarahan menstruasi yang lebih panjang dan lebih berat dari biasanya (G6), dengan rumus (1) dan (2), maka :

m10 (G6) = 0.7

m10 {θ} = 1 – m10 (G6)

= 1 – 0.7 = 0.3

(29)

Tabel III.16. Ilustrasi Nilai Keyakinan Terhadap 6 Gejala m10 (G6) =

0.7

m10 {θ} = 0.3

m9 = 0.8 0.56 0.24

m9 {θ} = 0.0008

- 0.0002

Selanjutnya menghitung tingkat keyakinan (m) combine dengan rumus (3), maka :

Nilai Akhir = (m11 + m11 {θ}) * 100%

= (0.8 + 0.0002) * 100%

= 0.8002 * 100 %

= 80.02 % Contoh 3:

Berikut contoh kasus penerapan metode dempster shafer dalam mendiagnosa penyakit kanker mulut rahim stadium lanjut (P003). Kaidah-kaidah

(30)

produksi atau rule yang berkaitan dengan penyakit kanker mulut rahim stadium lanjut adalah sebagai berikut :

IF Sakit punggung

AND Nyeri tulang atau patah tulang AND Kelelahan

AND Keluarnya urin atau feses dari vagina AND Nyeri pada kaki

AND Kehilangan nafsu makan AND Nyeri panggul

AND Kaki bengkak

AND Menurunnya berat badan

THEN Kanker Mulut Rahim Stadium Lanjut

1. Gejala-1 : Sakit punggung

Langkah pertama hitung nilai dari belief dan plausibility dari gejala sakit punggung (G1), dengan rumus (1) dan (2) :

m1 (G1) = 0.8

m1 {θ} = 1 – m1 (G1)

= 1 – 0.8 = 0.2

2. Gejala-2 : Nyeri tulang atau patah tulang

Apabila diketahui adanya gejala baru, yaitu nyeri tulang atau patah tulang (G2), dengan mengacu pada rumus (1) dan (2), maka nilai keyakinannya :

(31)

m2 (G2) = 0.8

m2 {θ} = 1 – m2 (G2)

= 1 – 0.8 = 0.2

Tabel III.17. Ilustrasi Nilai Keyakinan Terhadap 2 Gejala m2 (G2) =

0.8

m2 {θ} = 0.2

m1 (G1) = 0.8 0.64 0.16

m1 {θ} = 0.2 - 0.04

Selanjutnya menghitung tingkat keyakinan (m) combine dengan rumus (3), maka :

3. Gejala-3 : Kelelahan

Kemudian apabila diketahui adanya gejala baru, yaitu kelelahan (G3), dengan rumus (1) dan (2) :

m4 (G3) = 0.6

m4 {θ} = 1 – m4 (G3)

= 1 – 0.6 = 0.4

(32)

Tabel III.18. Ilustrasi Nilai Keyakinan Terhadap 3 Gejala m4 (G3) =

0.6

m4 {θ} = 0.4

m3 = 0.8 0.48 0.32

m3 {θ} = 0.04

- 0.016

Selanjutnya menghitung tingkat keyakinan (m) combine dengan rumus (3), maka :

4. Gejala-4 : Keluarnya urin atau feses dari vagina

Kemudian apabila diketahui adanya gejala baru, yaitu keluarnya urin atau feses dari vagina (G4), dengan rumus (1) dan (2), maka :

m6 (G4) = 0.8

m6 {θ} = 1 – m6 (G4)

= 1 – 0.8 = 0.2

(33)

Tabel III.19. Ilustrasi Nilai Keyakinan Terhadap 4 Gejala m6 (G4) =

0.8

m6 {θ} = 0.2

m5 = 0.8 0.64 0.16

m5 {θ} = 0.016

- 0.0032

Selanjutnya menghitung tingkat keyakinan (m) combine dengan rumus (3), maka :

5. Gejala-5 : Nyeri pada kaki

Kemudian apabila diketahui adanya gejala baru, yaitu nyeri pada kaki (G5), dengan rumus (1) dan (2), maka :

m8 (G5) = 0.7

m8 {θ} = 1 – m8 (G5)

= 1 – 0.7 = 0.3

(34)

Tabel III.20. Ilustrasi Nilai Keyakinan Terhadap 5 Gejala m8 (G5) =

0.7

m8 {θ} = 0.3

m7 = 0.8 0.56 0.24

m7 {θ} = 0.0032

- 0.00096

Selanjutnya menghitung tingkat keyakinan (m) combine dengan rumus (3), maka :

6. Gejala-6 : Kehilangan nafsu makan

Kemudian apabila diketahui adanya gejala baru, yaitu kehilangan nafsu makan (G6), dengan rumus (1) dan (2), maka :

m10 (G6) = 0.6

m10 {θ} = 1 – m10 (G6)

= 1 – 0.6 = 0.4

(35)

Tabel III.21. Ilustrasi Nilai Keyakinan Terhadap 6 Gejala m10 (G6) =

0.6

m10 {θ} = 0.4

m9 = 0.8 0.48 0.32

m9 {θ} = 0.00096

- 0.0004

Selanjutnya menghitung tingkat keyakinan (m) combine dengan rumus (3), maka :

7. Gejala-7 : Nyeri panggul

Kemudian apabila diketahui adanya gejala baru, yaitu nyeri panggul (G7), dengan rumus (1) dan (2), maka :

m12 (G7) = 0.6

m12 {θ} = 1 – m12 (G7)

= 1 – 0.6 = 0.4

(36)

Tabel III.22. Ilustrasi Nilai Keyakinan Terhadap 7 Gejala m12 (G7) =

0.6

m12 {θ} = 0.4

m11 = 0.8 0.48 0.32

m11 {θ} = 0.0004

- 0.0002

Selanjutnya menghitung tingkat keyakinan (m) combine dengan rumus (3), maka :

8. Gejala-8 : Kaki bengkak

Kemudian apabila diketahui adanya gejala baru, yaitu kaki bengkak (G8), dengan rumus (1) dan (2), maka :

m14 (G8) = 0.7

m14 {θ} = 1 – m14 (G8)

= 1 – 0.7 = 0.3

(37)

Tabel III.23. Ilustrasi Nilai Keyakinan Terhadap 8 Gejala m14 (G8) =

0.7

m14 {θ} = 0.3

m13 = 0.8 0.56 0.24

m13 {θ} = 0.0002

- 0.00006

Selanjutnya menghitung tingkat keyakinan (m) combine dengan rumus (3), maka :

9. Gejala-9 : Menurunya berat badan

Kemudian apabila diketahui adanya gejala baru, yaitu menurunya berat badan (G9), dengan rumus (1) dan (2), maka :

m16 (G9) = 0.6

m16 {θ} = 1 – m16 (G9)

= 1 – 0.6 = 0.4

(38)

Tabel III.24. Ilustrasi Nilai Keyakinan Terhadap 9 Gejala m16 (G9) =

0.6

m16 {θ} = 0.4

m15 = 0.8 0.48 0.32

m15 {θ} = 0.00006

- 0.00002

Selanjutnya menghitung tingkat keyakinan (m) combine dengan rumus (3), maka :

Nilai Akhir = (m17 + m17 {θ}) * 100%

= (0.8 + 0.00002) * 100%

= 0.80002 * 100 %

= 80.00 %

III.4.2. Penerapan Metode Certainty Factor

Faktor kepastian (certainty factor) menyatakan kepercayaan dalam sebuah kejadian (fakta atau hipotesa) berdasar bukti atau penilaian pakar. Certainty factor

(39)

menggunakan suatu nilai untuk mengasumsikan derajat keyakinan seorang pakar terhadap suatu data. Adapun langkah-langkah proses perhitungan metode certainty factor sebagai berikut :

CFcombineCF[H,E]1,2= CF [H,E]1 + CF[H,E]2 * [1-CF[H,E]1] CFcombineCF[H,E]old,3= CF[H,E]old + CF[H,E]3 * [1-CF[H,E]old]

Adapun gambaran alur sistem (flowchart) dari penerapan metode certainty factor dalam mendiagnosa penyakit kanker mulut rahim dapat dilihat pada gambar III.5

Start

Menentukan nilai CF untuk masing- masing gejala

Hasil diagnosa kanker mulut rahim metode Certainty factor

End

Mengkombinasikan nilai CF dari masing-masing kaidah CFcombineCF[H,E]1,2= CF [H,E]1 + CF[H,E]2 * [1-

CF[H,E]1]

Gambar III.5. Flowchart Metode Certainty Factor

...(4) ...(5)

(40)

Contoh Kasus : Contoh 1:

Berikut contoh kasus penerapan metode certainty factor dalam mendiagnosa penyakit kanker mulut rahim stadium awal (P001). Kaidah-kaidah produksi atau rule yang berkaitan dengan penyakit kanker mulut rahim stadium awal adalah sebagai berikut :

IF Keputihan

AND Peningkatan frekuensi urin AND Kesulitan dalam buang air kecil AND Nyeri selama hubungan seksual AND Gangguan pencernaan

AND Kehilangan nafsu makan AND Nyeri panggul

AND Kelelahan

THEN Kanker Mulut Rahim Stadium Awal

Langkah pertama yaitu menentukan nilai CF untuk masing-masing gejala sebagai berikut :

CF[H,E]1 (Keputihan) = 0.8

CF[H,E]2 (Peningkatan frekuensi urin) = 0.8 CF[H,E]3 (Kesulitan dalam buang air kecil) = 0.7 CF[H,E]4 (Nyeri selama hubungan seksual) = 0.6 CF[H,E]5 (Gangguan pencernaan) = 0.7 CF[H,E]6 (Kehilangan nafsu makan) = 0.6

(41)

CF[H,E]7 (Nyeri panggul) = 0.6

CF[H,E]8 (Kelelahan) = 0.6

Langkah senjutnya adalah mengkombinasikan nilai CF dari masing- masing kaidah. Berikut adalah kombinasi CF[H,E]1 dengan CF[H,E]2 :

CFcombine CF[H,E]1,2 = CF[H,E]1 + CF[H,E]2 * (1-CF[H,E]1) = 0.8 + 0.8 * (1 – 0.8)

= 0.8 + 0.16 = 0.96old

CFcombine CF[H,E]old,3 = CF[H,E]old + CF[H,E]3 * (1-CF[H,E]old) = 0.96 + 0.7 * (1 – 0.96)

= 0.96 + 0.02 = 0.98old2

CFcombine CF[H,E]old2,4= CF[H,E]old2 + CF[H,E]4 * (1-CF[H,E]old2) = 0.98 + 0.6 * (1 – 0.98)

= 0.98 + 0.01 = 0.99old3

CFcombine CF[H,E]old3,5= CF[H,E]old3 + CF[H,E]5 * (1-CF[H,E]old3) = 0.99 + 0.7 * (1 – 0.99)

= 0.99 + 0.007 = 0.997old4

CFcombine CF[H,E]old4,6= CF[H,E]old4 + CF[H,E]6 * (1-CF[H,E]old4) = 0.997 + 0.6 * (1 – 0.997)

(42)

= 0.997 + 0.0018 = 0.9988old5

CFcombine CF[H,E]old5,7= CF[H,E]old5 + CF[H,E]7 * (1-CF[H,E]old5) = 0.9988 + 0.6 * (1 – 0.9988)

= 0.9988 + 0.0007 = 0.9995old6

CFcombine CF[H,E]old6,8= CF[H,E]old6 + CF[H,E]8 * (1-CF[H,E]old6) = 0.9995 + 0.6 * (1 – 0.9995)

= 0.9995 + 0.0003 = 0.9998old7

CF[H,E]old7 * 100 % = 0.9998 * 100%

= 99.98 %

Contoh 2 :

Berikut contoh kasus penerapan metode certainty factor dalam mendiagnosa penyakit kanker mulut rahim stadium sedang (P002). Kaidah-kaidah produksi atau rule yang berkaitan dengan penyakit kanker mulut rahim stadium sedang adalah sebagai berikut :

IF Pendarahan pada vagina

AND Nyeri selama hubungan seksual AND Nyeri di sekitar pinggul

AND Pendarahan setelah monopause

AND Keputihan yang abnormal (diluar biasanya)

(43)

AND Pendarahan menstruasi yang lebih panjang dan lebih berat dari biasanya

THEN Kanker Mulut Rahim Stadium Sedang

Langkah pertama yaitu menentukan nilai CF untuk masing-masing gejala sebagai berikut :

CF[H,E]1 (Pendarahan pada vagina) = 0.8 CF[H,E]2 (Nyeri selama hubungan seksual) = 0.6 CF[H,E]3 (Nyeri di sekitar pinggul) = 0.7 CF[H,E]4 (Pendarahan setelah monopause) = 0.8 CF[H,E]5 (Keputihan yang abnormal (diluar biasanya) = 0.8

CF[H,E]6 (Pendarahan menstruasi lebih panjang & lebih berat dari biasanya) = 0.7

Langkah senjutnya adalah mengkombinasikan nilai CF dari masing- masing kaidah. Berikut adalah kombinasi CF[H,E]1 dengan CF[H,E]2 :

CFcombine CF[H,E]1,2 = CF[H,E]1 + CF[H,E]2 * (1-CF[H,E]1) = 0.8 + 0.6 * (1 – 0.8)

= 0.8 + 0.12 = 0.92old

CFcombine CF[H,E]old,3 = CF[H,E]old + CF[H,E]3 * (1-CF[H,E]old) = 0.92 + 0.7 * (1 – 0.92)

= 0.92 + 0.05 = 0.97old2

CFcombine CF[H,E]old2,4= CF[H,E]old2 + CF[H,E]4 * (1-CF[H,E]old2)

(44)

= 0.97 + 0.8 * (1 – 0.97) = 0.97 + 0.02

= 0.99old3

CFcombine CF[H,E]old3,5= CF[H,E]old3 + CF[H,E]5 * (1-CF[H,E]old3) = 0.99 + 0.8 * (1 – 0.99)

= 0.99 + 0.008 = 0.998old4

CFcombine CF[H,E]old4,6= CF[H,E]old4 + CF[H,E]6 * (1-CF[H,E]old4) = 0.998 + 0.7 * (1 – 0.998)

= 0.998 + 0.001 = 0.999old5 CF[H,E]old5 * 100 % = 0.999 * 100%

= 99.90 %

Contoh 3:

Berikut contoh kasus penerapan metode certainty factor dalam mendiagnosa penyakit kanker mulut rahim stadium lanjut (P003). Kaidah-kaidah produksi atau rule yang berkaitan dengan penyakit kanker mulut rahim stadium lanjut adalah sebagai berikut :

IF Sakit punggung

AND Nyeri tulang atau patah tulang AND Kelelahan

AND Keluarnya urin atau feses dari vagina

(45)

AND Nyeri pada kaki

AND Kehilangan nafsu makan AND Nyeri panggul

AND Kaki bengkak

AND Menurunnya berat badan

THEN Kanker Mulut Rahim Stadium Lanjut

Langkah pertama yaitu menentukan nilai CF untuk masing-masing gejala sebagai berikut :

CF[H,E]1 (Sakit punggug) = 0.8

CF[H,E]2 (Nyeri tulang atau patah tulang) = 0.8

CF[H,E]3 (Kelelahan) = 0.6

CF[H,E]4 (Keluarnya urin atau feses dari vagina) = 0.8 CF[H,E]5 (Nyeri pada kaki) = 0.7 CF[H,E]6 (Kehilangan nafsu makan) = 0.6

CF[H,E]7 (Nyeri panggul) = 0.6

CF[H,E]8 (Kaki bengkak) = 0.7

CF[H,E]9 (Menurunya berat badan) = 0.6

Langkah senjutnya adalah mengkombinasikan nilai CF dari masing- masing kaidah. Berikut adalah kombinasi CF[H,E]1 dengan CF[H,E]2 :

CFcombine CF[H,E]1,2 = CF[H,E]1 + CF[H,E]2 * (1-CF[H,E]1) = 0.8 + 0.8 * (1 – 0.8)

(46)

= 0.8 + 0.16 = 0.96old

CFcombine CF[H,E]old,3 = CF[H,E]old + CF[H,E]3 * (1-CF[H,E]old) = 0.96 + 0.6 * (1 – 0.96)

= 0.96 + 0.02 = 0.98old2

CFcombine CF[H,E]old2,4= CF[H,E]old2 + CF[H,E]4 * (1-CF[H,E]old2) = 0.98 + 0.8 * (1 – 0.98)

= 0.98 + 0.01 = 0.99old3

CFcombine CF[H,E]old3,5= CF[H,E]old3 + CF[H,E]5 * (1-CF[H,E]old3) = 0.99 + 0.7 * (1 – 0.99)

= 0.99 + 0.007 = 0.997old4

CFcombine CF[H,E]old4,6= CF[H,E]old4 + CF[H,E]6 * (1-CF[H,E]old4) = 0.997 + 0.6 * (1 – 0.997)

= 0.997 + 0.0018 = 0.9988old5

CFcombine CF[H,E]old5,7= CF[H,E]old5 + CF[H,E]7 * (1-CF[H,E]old5) = 0.9988 + 0.6 * (1 – 0.9988)

= 0.9988 + 0.0007 = 0.9995old6

(47)

CFcombine CF[H,E]old6,8= CF[H,E]old6 + CF[H,E]8 * (1-CF[H,E]old6) = 0.9995 + 0.7 * (1 – 0.9995)

= 0.9995 + 0.0003 = 0.9998old7

CFcombine CF[H,E]old7,9= CF[H,E]old7 + CF[H,E]9 * (1-CF[H,E]old7) = 0.9998 + 0.6 * (1 – 0.9998)

= 0.9998 + 0.0001 = 0.9999old8

CF[H,E]old8 * 100 % = 0.9999 * 100%

= 99.99 %

Tabel III.25. Hasil Perbandingan

Kode Penyakit

Dempster Shafer

Certainty Factor

P001 80.01 % 99.98 %

P002 80.02 % 99.90 %

P003 80.00 % 99.99 %

Dari hasil penerapan metode dempster shafer dan metode certainty factor dalam mendiagnosa penyakit kanker mulut rahim dapat dilihat bahwa persentase tingkat keyakinan seseorang menderita penyakit kanker mulut rahim dengan menggunakan metode certainty factor lebih besar daripada persentase tingkat keyakinan dengan metode dempster shafer.

(48)

III.5. Desain Sistem

Perancangan desain sistem yang akan dibangun menggunakan pemodelan Unified Modelling System (UML). Diagram-diagram yang digunakan yaitu use case diagram, class diagram, activity diagram dan Sequence diagram.

III.5.1. Use Case Diagram

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan

“bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke sistem, mengelola data pasien, dan sebagainya. Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Bentuk use case diagram yang penulis rancang dapat dilihat pada gambar III.6.

(49)

Membandingkan Metode Dempster Shafer Dengan Metode Certainty Factor Dalam Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Kanker Mulut Rahim (Studi

Kasus : Rumah Sakit Siti Hajar Medan)

Pengguna

Melakukan Diagnosa/

Konsultasi

Hasil Diagnosa

Cetak Laporan Hasil Diagnosa

Admin Mengelola

Data Pasien

Mengelola Data Penyakit

Melakukan Setting Rule

Mengelola Data Gejala

Logout

Pakar Login

<<extend>>

<<include>>

<<include>>

<<include>>

<<include>>

Mengubah Password

Gambar III.6. Use Case Diagram Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Kanker Mulut Rahim

III.5.2. Class Diagram

Class diagram digunakan untuk menggambarkan perbedaan yang mendasar antara class-class, hubungan antar-class, di mana sub-sistem class tersebut. Pada class diagram terdapat nama class, attributes, operations, serta association (hubungan antar-class). Bentuk class diagram dari sistem yang akan dibangun dapat dilihat pada gambar III.7.

(50)

tblLogin -username -password -level +masuk +bersih

tblGejala -id

-namaGejala -pertanyaan -cf +simpan +edit +hapus

tblPenyakit -id

-namaPenyakit -keterangan -pengobatan +simpan +edit +hapus

tblRule -idRule -idPenyakit -idGejala -ya -tidak +simpan +edit +hapus

tblNilai -idGejala2 -pleusibility +cetak

1

1

*

*

*

*

*

*

tblPasien -id

-namaPasien -usia -tanggal -idPenyakit2 +simpan +bersih

Gambar III.7. Class Diagram Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Kanker Mulut Rahim

III.5.3. Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat

(51)

menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Bentuk activity diagram yang penulis rancang sebagai berikut : 1. Activity Diagram Login

Activity diagram login menggambarkan aktivitas untuk masuk kedalam menu admin/pakar. Bentuk activity diagram login yang penulis rancang dapat dilihat pada gambar III.8.

Login Admin/Pakar

Sistem Admin/Pakar

Pilih Menu Masuk

Cek Validasi Pilih Level Login,

Input Username dan Password

Form Utama Admin/Pakar Benar

Salah Tampil Form Login

Klik Button Login

Gambar III.8. Activity Diagram Login

2. Activity Diagram Data Pasien

Activity diagram data pasien menggambarkan aktivitas untuk pengolahan data pasien yang dilakukan oleh admin. Bentuk activity diagram data pasien yang penulis rancang dapat dilihat pada gambar III.9.

(52)

Data Pasien

Sistem Admin

Pilih Menu Pasien Tampil Form Data Pasien

Tampil Data Pasien Hapus

Klik Kanan Data Pasien Yang akan Dihapus, Pilih Delete

Ya

Hapus Data Pasien Tidak

Gambar III.9. Activity Diagram Data Pasien

3. Activity Diagram Data Penyakit

Activity diagram data penyakit menggambarkan aktivitas untuk pengolahan data penyakit yang dilakukan oleh admin/pakar. Bentuk activity diagram data penyakit yang penulis rancang dapat dilihat pada gambar III.10.

(53)

Data Penyakit

Sistem Admin/Pakar

Pilih Menu Penyakit

Input Data Penyakit

Simpan Data Penyakit Simpan Ya

Klik Button Save

Tidak Tampil Form Penyakit

Tampil Data Penyakit Edit

Ubah Data Penyakit Ya

Klik Button Update Simpan Perubahan

Data Penyakit

Hapus

Tidak

Double Klik Data yang akan Dihapus, Klik Button Delete

Ya

Hapus Data Penyakit Tidak

Gambar III.10. Activity Diagram Data Penyakit

4. Activity Diagram Data Gejala

Activity diagram data gejala menggambarkan aktivitas untuk pengolahan data gejala kanker mulut rahim yang dilakukan oleh admin/pakar. Bentuk activity diagram data gejala yang penulis rancang dapat dilihat pada gambar III.11.

(54)

Data Gejala

Sistem Admin/Pakar

Pilih Menu Gejala

Input Data Gejala

Simpan Data Gejala Simpan Ya

Klik Button Save

Tidak Tampil Form Gejala

Tampil Data Gejala Edit

Ubah Data Gejala Ya

Klik Button Update Simpan Perubahan

Data Gejala

Hapus

Tidak

Double Klik Data Gejala, Lalu Klik Button Delete

Ya

Hapus Data Gejala Tidak

Gambar III.11. Activity Diagram Data Gejala

5. Activity Diagram Setting Rule

Activity diagram setting rule menggambarkan aktivitas untuk pengolahan data basis pengetahuan penyakit kanker mulut rahim yang dilakukan oleh admin/pakar. Bentuk activity diagram setting rule yang penulis rancang dapat dilihat pada gambar III.12.

(55)

Setting Rule

Sistem Admin/Pakar

Pilih Menu Setting Rule

Pilih Nama Penyakit, Gejala, Jawaban Ya dan Tidak

Simpan Data Rule Simpan Ya

Klik Button Save

Tidak Tampil Form Rule

Tampil Data Rule Edit

Ubah Data Rule Ya

Klik Button Update Simpan Perubahan

Data Rule

Hapus

Tidak

Double klik data rule yang akan Dihapus, Klik Button Delete

Ya

Hapus Data Rule Tidak

Gambar III.12. Activity Diagram Setting Rule

6. Activity Diagram Ubah Password

Activity diagram ubah password menggambarkan aktivitas untuk merubah password yang digunakan untuk login yang dilakukan oleh admin/pakar.

(56)

Bentuk activity diagram ubah password yang penulis rancang dapat dilihat pada gambar III.13.

Ubah Password

Sistem Admin/Pakar

Pilih Menu Ubah Password

Masukkan Password Baru

Simpan Password Baru Ya Ubah

Konfirmasi Password Baru

Tidak Tampil Form Ubah Password

Klik Button Update

Gambar III.13. Activity Diagram Ubah Password

7. Activity Diagram Log Out

Activity diagram log out menggambarkan aktivitas untuk keluar dari menu admin/pakar. Bentuk activity diagram log out yang penulis rancang dapat dilihat pada gambar III.14.

(57)

Log Out

Sistem Admin/Pakar

Pilih Menu Keluar Dis able Form Admin/Pakar

Tampil Form Utama User

Gambar III.14. Activity Diagram Log Out

8. Activity Diagram Konsultasi

Activity diagram konsultasi menggambarkan aktivitas untuk melakukan proses diagnosa/konsultasi penyakit kanker mulut rahim yang dilakukan oleh pengguna. Adapun bentuk activity diagram konsultasi yang penulis rancang dapat dilihat pada gambar III.15.

(58)

Konsultasi

Sistem Pengguna

Buka Aplikasi

Tampil Form Input Data Pasien

Cetak Laporan Klik Button Print

Ya

Tampil Laporan Hasil Diagnosa

Tidak Tampil Form Utama

Pilih Menu Diagnosa/

Konsultasi

Pilih Jawaban untuk Pertanyaan yang Muncul

Klik Button Next Tampil Hasil Diagnosa Konsultasi

Ya Tidak

Input Data Pasien

Klik Button Save

Tampil Form Diagnosa Tampil Data Pasien

Klik Button Lanjut ke Proses Diagnosa

Gambar III.15. Activity Diagram Konsultasi

(59)

III.5.4. Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan perilaku pada sebuah skenario, diagram ini menunjukkan sejumlah contoh objek dan message (pesan) yang diletakkan diantara objek-objek ini di dalam use case. Bentuk sequence diagram yang penulis rancang sebagai berikut :

1. Sequence Diagram Login

Sequence diagram login menggambarkan interaksi admin/pakar dengan aplikasi dan database dalam melakukan login. Bentuk sequence diagram login yang penulis rancang dapat dilihat pada Gambar III.16.

Validasi Login

Username dan Password Salah

Koneksi Database ()

tblLogin Menu Login Menu Utama

Username dan Password Benar Admin/Pakar

Pilih Level Login, Input Username dan Pass word

Proses

Gambar III.16. Sequence Diagram Login

2. Sequence Diagram Data Pasien

Sequence diagram data pasien menggambarkan interaksi admin dengan aplikasi dan database dalam mengelola data pasien. Bentuk sequence diagram data pasien yang penulis rancang dapat dilihat pada Gambar III.17.

(60)

Pilih Menu Pasien Hapus Data Pasien

Menampilkan Data Pasien

Form Data Pasien Proses tblPasien

Koneksi Database () Admin

Gambar III.17. Sequence Diagram Data Pasien

3. Sequence Diagram Data Penyakit

Sequence diagram data penyakit menggambarkan interaksi admin/pakar dengan aplikasi dan database dalam mengelola data penyakit kanker mulut rahim. Bentuk sequence diagram data penyakit yang penulis rancang dapat dilihat pada Gambar III.18.

(61)

Input Data Penyakit Simpan Data Penyakit

Hapus Data Penyakit

Menampilkan Data Penyakit

Edit Data Penyakit

Form Data Penyakit Proses tblPenyakit

Koneksi Database ()

Koneksi Database ()

Koneksi Database () Admin/Pakar

Ubah Data Penyakit

Double Klik Data Penyakit Menampilkan Data

Penyakit Menampilkan Data

Penyakit

Gambar III.18. Sequence Diagram Data Penyakit

4. Sequence Diagram Data Gejala

Sequence diagram data gejala menggambarkan interaksi admin/pakar dengan aplikasi dan database dalam mengelola data gejala penyakit kanker mulut rahim. Bentuk sequence diagram data gejala yang penulis rancang dapat dilihat pada Gambar III.19.

(62)

Input Data Gejala Simpan Data Gejala

Hapus Data Gejala

Menampilkan Data Gejala

Edit Data Gejala

Form Data Gejala Proses tblGejala

Koneksi Database ()

Koneksi Database ()

Koneksi Database () Admin/Pakar

Ubah Data Gejala

Double Klik Data Gejala Menampilkan Data

Gejala Menampilkan Data

Gejala

Gambar III.19. Sequence Diagram Data Gejala

5. Sequence Diagram Setting Rule

Sequence diagram setting rule menggambarkan interaksi admin/pakar dengan aplikasi dan database dalam mengelola rule pengetahuan penyakit kanker mulut rahim. Bentuk sequence diagram setting rule yang penulis rancang dapat dilihat pada Gambar III.20.

(63)

Pilih Data untuk Rule

Penyakit Simpan Data Rule

Hapus Data Rule

Menampilkan Data Rule

Edit Data Rule

Form Setting Rule/Relasi Proses tblPenyakit Koneksi

Database ()

Koneksi Database () Admin/Pakar

Ubah Data Rule

Double Klik Data Rule Menampilkan Data

Rule Menampilkan Data

Rule

Koneksi Database ()

Koneksi Database ()

Koneksi Database ()

Koneksi Database ()

Koneksi Database ()

tblGejala tblRule

Gambar III.20. Sequence Diagram Setting Rule

6. Sequence Diagram Ubah Password

Sequence diagram ubah password menggambarkan interaksi admin/pakar dengan aplikasi dan database dalam merubah password yang digunakan untuk login. Bentuk sequence diagram ubah password yang penulis rancang dapat dilihat pada Gambar III.21.

(64)

Input Password Baru Simpan Password Baru

Form Ubah Password Proses tblLogin

Koneksi Database () Admin/Pakar

Gambar III.21. Sequence Diagram Ubah Password

7. Sequence Diagram Konsultasi

Sequence diagram konsultasi menggambarkan interaksi pengguna dengan aplikasi dan database dalam melakukan konsultasi untuk mendiagnosa penyakit kanker mulut rahim. Bentuk sequence diagram konsultasi yang penulis rancang dapat dilihat pada Gambar III.22.

(65)

Pengguna

Pilih Jawaban

Hasil Diagnosa

Form Diagnosa Penyakit Proses tblRule tblNilai

Koneksi Database ()

Koneksi Database ()

Koneksi Database ()

Klik Button Cetak

Laporan Hasil Diagnosa

Koneksi Database () Lanjut Pertanyaan

tblPasien

Input Data Pasien

Tampil Pertanyaan

Koneksi Database () Simpan Data Pasien

Cetak Laporan

Koneksi Database ()

Koneksi Database ()

Gambar III.22. Sequence Diagram Konsultasi

III.6. Desain User Interface

Tahap ini adalah tahap perancangan tampilan sistem yang akan dibangun, yaitu tahap desain output dan desain input dari sitem pakar mendiagnosa penyakit kanker mulut rahim yang dibangun.

III.6.1. Desain Output

Perancangan output merupakan suatu proses perancangan hasil dari pengolahan data yang kemudian dapat menghasilkan informasi sesuai dengan kebutuhan. Perancangan output dari sistem yang diusulkan adalah :

(66)

1. Tampilan Form Data Pasien

Rancangan tampilan form data pasien merupakan tampilan admin untuk melihat data-data pasien yang telah melakukan konsultasi. Tampilan form data pasien dapat dilihat pada gambar III.23.

Data Pasien

ID Pasien

XXXXXXXXXX XXXXXXXXXX

XXXXXXXXXX

XXXXXXXXXX

XXXXXXXXXX

XXXXXXXXXX XXXX

XXXX

XXXX

XXXX

XXXX XXXX

Nama Pasien Usia Nama Penyakit

XXXXXXXXXX XXXXXXXXXX

XXXXXXXXXX

XXXXXXXXXX

XXXXXXXXXX

XXXXXXXXXX XX

XX

XX

XX

XX

XX Data Pasien

* Keterangan : Klik kanan pada data Pasien yang hendak dihapus.

Gambar III.23. Desain Tampilan Form Data Pasien

2. Tampilan Form Diagnosa Penyakit

Rancangan tampilan form diagnosa penyakit merupakan tampilan pengguna untuk melakukan konsultasi dengan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh sistem. Tampilan form diagnosa penyakit dapat dilihat pada gambar III.24.

Gambar

Gambar III.4. Flowchart Metode Dempster Shafer
Tabel III.5. Ilustrasi Nilai Keyakinan Terhadap 2 Gejala  m 2  (G2) =  0.8  m 2  {θ} = 0.2  m 1  (G1)   = 0.8  0.64  0.16  m 1  {θ}       = 0.2  -  0.04
Tabel III.16. Ilustrasi Nilai Keyakinan Terhadap 6 Gejala  m 10  (G6) =  0.7  m 10  {θ} = 0.3  m 9     = 0.8  0.56  0.24  m 9  {θ}       =  0.0008  -  0.0002
Tabel III.21. Ilustrasi Nilai Keyakinan Terhadap 6 Gejala  m 10  (G6) =  0.6  m 10  {θ} = 0.4  m 9     = 0.8  0.48  0.32  m 9  {θ}       =  0.00096  -  0.0004
+7

Referensi

Dokumen terkait

3.3.1 Use Case Diagram Sistem Usulan Sistem pelaporan Petugas pencetetakan Mengelola data LS Koordinator Vepik cetak laporan Lihat laporan Kasubid OP1 admin mengelola data

Class diagram pada aplikasi yang akan dibangun untuk penggunanya fungsi dari pakar di perankan oleh seorang admin yaitu dimulai dari Login admin untuk proses selanjutnya

Sequence diagram ubah password menjelaskan mengenai serangkaian kinerja sistem yang dilakukan oleh admin dalam mengubah password yang digunakan untuk login pada

Jika dipilih edit maka pilih data gejala yang akan diubah kemudian ubah data gejala dan ke simpan perubahan data, jika tidak akan kembali ke pilih aksi

Activity diagram setting rule menggambarkan aktivitas untuk melakukan pengolahan data rule pengetahuan penyakit kulit ovis aries yang dilakukan oleh pakar.. Pakar

Activity diagram form input data gejala penyakit dapat dilihat pada gambar dibawah ini, sebagai berikut :. Hapus dan edit inputan

Dalam sistem ini admin melakukan penginputan data faktor dan gejala faktor serta solusi dari faktor kegagalan penanaman kelapa sawit, dan menentukan basis aturan gejala

sequence diagram alokasi rencana dan realisasi budget menggambarkan dengan jelas bagaimana admin memilih jadwal pameran dan menginput alokasi rencana dan realisasi