• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pengetahuan dan Sikap Ibu Pasca Melahirkan Spontan terhadap Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini di RSUD Ujungberung Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pengetahuan dan Sikap Ibu Pasca Melahirkan Spontan terhadap Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini di RSUD Ujungberung Bandung."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

iv

ABSTRAK

PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU PASCA

MELAHIRKAN TERHADAP PELAKSANAAN INISIASI

MENYUSU DINI DI RSUD UJUNGBERUNG BANDUNG

Hanna Enita, 2013 Pembimbing I : Dr. dr. Felix Kasim, M.Kes Pembimbing II : dr. Stella Tinia Hasianna, M.Kes

Menyusu pada satu jam pertama dapat menyelamatkan satu juta nyawa bayi dan menurunkan angka kematian bayi. Menurut Depkes, pada tahun 2010, Angka Kematian Bayi(AKB) di Indonesia mencapai 34 per 1.000 Kelahiran Hidup(KH). Inisiasi menyusu dini menurunkan AKB karena dapat mencegah hipotermi pada bayi baru lahir, meningkatkan keberhasilan menyusu eksklusif dan lama menyusu sampai dua tahun. Namun berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 pelaksanaan inisiasi menyusu dini di Indonesia masih 29,3%, dan Jawa Barat 29,5%.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari pengaruh pengetahuan dan sikap ibu pasca melahirkan spontan terhadap pelaksanaan inisiasi menyusu dini di RSUD Ujungberung Bandung.

Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode pengambilan data concecutive sampling dengan subjek penelitian 50 ibu pasca melahirkan spontan. Data dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan kuesioner dan selanjutnya dianalisis menggunakan chi square-test.

Pada penelitian ini didapatkan responden 42% responden melaksanakan IMD dan 58 % responden tidak melaksanakan IMD. Hasil p tingkat pengetahuan sebesar 0,739 dan p tingkat sikap sebesar 2,311. Hal ini dikarenakan petugas penolong persalinan yang kurang mendukung pelaksanaan IMD.

Kesimpulan penelitian ini adalah pengetahuan ibu pasca melahirkan spontan tidak mempengaruhi pelaksanaan inisiasi menyusu dini di RSUD Ujungberung Bandung. Sikap ibu pasca melahirkan spontan tidak mempengaruhi pelaksanaan inisiasi menyusu dini di RSUD Ujungberung Bandung.

(2)

v

ABSTRACT

THE EFFECT OF KNOWLEDGE AND ATTITUDE OF THE

SPONTANEOUS POSTNATAL MATERNAL ON

EARLY INITIATION OF BREASTFEEDING AT RSUD

UJUNGBERUNG BANDUNG

Hanna Enita, 2013 Tutor I : Dr. dr. Felix Kasim, M.Kes Tutor II : dr. Stella Tinia Hasianna, M.Kes Breastfeeding in the first hour could save a million lives of babies and reduce infant mortality.According to the Ministry of Health, in 2010, the Infant Mortality Rate (IMR) in Indonesia reached 34 /1,000 birth. Early initiation of breastfeeding lowers the IMR because it can prevent hypothermia in newborns, increasing the success of exclusive breastfeeding and duration of breastfeeding up to two years. However, based on Riskesdas (Health Research) in 2010 the implementation of early breastfeeding initiation in Indonesia is 29.3%, and 29.5% in West Java. The study aims to determine the effect of knowledge and attitudes after the mother gave birth spontaneously to the implementation of early initiation of breastfeeding in hospitals Ujungberung Bandung. This research was an observational analytic study with data collection methods concecutive sampling with 50 study subjects spontaneously postnatal maternal. Data were collected through direct interviews with questionnaires and then analyzed using the chi-square test.

In this study, the 42% of respondents to implement the IMD and 58% of respondents did not implement the IMD. The results are p of the knowledge level is 0.739 and p of the attitude is 2.311 .This is because the birth attendants helper didn't encourage the implementation of the IMD.

It can be concluded that the spontaneous postnatal maternal's knowledge did not affect the implementation of early initiation of breastfeeding in hospital Ujungberung Bandung. The spontaneous postnatal maternal's attitude also did not affect the implementation of early initiation of breastfeeding in hospital Ujungberung Bandung.

(3)

viii

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian ... 3

(4)

ix 3.1 Desain dan Metode Penelitian ... 25

3.1.1 Desain Penelitian Penelitian ... 25

3.1.2 Metode Penelitian ... 25

3.2 Instrumen/Subjek Penelitian ... 25

3.2.1 Instrumen Penelitian ... 25

3.2.2 Subjek Penelitian ... 25

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 26

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 26

3.4.1 Sumber Data ... 26

3.4.2 Sampel ... 26

3.5 Definisi Konseptual ... 26

3.6 Pengolahan Data dan Penyajian Data ... 27

3.6.1 Identitas Responden ... 27

3.6.2 Pengetahuan ... 27

3.6.3 Sikap ... 28

3.7 Analisa Data dan Uji Hipotesis ... 28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Univariat ... 29

4.1.1 Karakteristik Responden ... 29

4.1.2 Pengetahuan ... 31

4.1.3 Sikap ... 36

4.1.4 Distribusi Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini ... 37

4.1.5 Distribusi Pengetahuan Keseluruhan ... 38

4.1.6 Distribusi Sikap Secara Keseluruhan ... 38

4.2 Anallisis Bivariat ... 39

4.2.1 Tingkat Pengetahuan dan Pelaksanaan IMD ... 39

(5)

x

4.3 Uji Hipotesis ... 41

4.3.1 Uji Hipotesis Tingkat Pengetahuan ... 41

4.3.2 Uji Hipotesis Tingkat sikap ... 41

4.3.3 Faktor yang Mendukung ... 41

4.3.4 Faktor yang tidak Mendukung ... 41

BAB V SIMPULAN 5.1 Simpulan ... 42

5.2 Saran ... 42

DAFTAR PUSTAKA ... 43

LAMPIRAN ... 45

(6)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan komposisi Kolostrum, ASI Matur, dan susu sapi ... 15

Tabel 4.1 Distribusi responden berdasarkan golongan usia ... 29

Tabel 4.2 Distribusi responden berdasarkan jenis pekerjaan ... 29

Tabel 4.3 Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan ... 30

Tabel 4.4 Distribusi responden berdasarkan jumlah anak ... 30

Tabel 4.5 Distribusi pengetahuan responden mengenai Inisiasi Menyusu Dini 31 Tabel 4.6 Distribusi pengetahuan responden mengenai waktu pemberian ASI pertama bagi bayi ... 31

Tabel 4.7 Distribusi pengetahuan responden mengenai manfaat yang didapat dari Inisiasi Menyusu Dini ... 32

Tabel 4.8 Distribusi pengetahuan responden mengenai pengaruh pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini terhadap suhu tubuh bayi ... 32

Tabel 4.9 Distribusi pengetahuan responden mengenai hal yang bukan manfaat dari kontak kulit antara ibu dan bayi ... 33

Tabel 4.10 Distribusi pengetahuan responden mengenai pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini pada persalinan sesar ... 33

Tabel 4.11 Distribusi pengetahuan responden mengenai pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini saat kondisi ibu tidak stabil (perdarahan hebat, gangguan kesadaran, gangguan pernapasan) ... 33

Tabel 4.12 Distribusi pengetahuan responden mengenai pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini kondisi bayi tidak langsung menangis, kulit kebiruan, dan tidak aktif bergerak ... 34

Tabel 4.13 Distribusi pengetahuan responden mengenai saat pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini bayi harus berhasil menyusu pada ibunya ... 34

Tabel 4.14 Distribusi pengetahuan responden mengenai Inisiasi Menyusu Dini dapat meningkatkan keberhasilan menyusui ... 35

Tabel 4.15 Distribusi sikap responden mengenai pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini ... 36

(7)

xii

Tabel 4.17 Distribusi sikap responden mengenai ASI merupakan nutrisi terbaik bagi bayi ... 36 Tabel 4.18 Distribusi sikap responden untuk mencari tenaga kesehatan dan

fasilitas kesehatan yang mendukung Inisiasi Menyusu Dini ... 37 Tabel 4.19 Distribusi responden berdasarkan pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini

pada persalinan terakhir ... 37 Tabel 4.20 Distribusi pengetahuan responden secara keseluruhan ... 38 Tabel 4.21 Distribusi sikap responden secara keseluruhan ... 38 Tabel 4.22 Distribusi tingkat pengetahuan responden terhadap pelaksanaan

Inisiasi Menyusu Dini ... 39 Tabel 4.23 Chi-square test tingkat pengetahuan ... 39 Tabel 4.24 Distribusi tingkat sikap responden terhadap pelaksanaan Inisiasi

(8)

xiii

DAFTAR GAMBAR

(9)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Komisi Etik ... 45

Lampiran 2 Surat persetujuan RSUD Ujungberung Bandung ... 46

Lampiran 3 Surat persetujuan BKPPM Kota Bandung ... 47

Lampiran 4 Informed consent ... 48

Lampiran 5 Kuesioner ... 49

Lampiran 6 Hasil Chi-square test tingkat pengetahuan ... 54

(10)

1 (Balita) di dunia mencapai 6,6 juta. Hampir 5 juta diantaranya meninggal sebelum usia tepat satu tahun atau 73% dari seluruh kematian balita (WHO: Global Health Observatory, 2013). Di Indonesia untuk mencapai sasaran Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015 yaitu Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi 23 per 1.000 Kelahiran Hidup (KH), perlu upaya percepatan yang lebih besar dan kerja keras karena kondisi saat ini, AKB 34 per 1.000 KH (Depkes, 2010).

Angka kematian bayi dipengaruhi faktor-faktor seperti berat badan lahir rendah dan prematuritas, infeksi post partum, asfiksia (kegagalan bernafas spontan) dan defisiensi nutrisi (WHO Media Centre, 2013). Hal ini dapat dicegah dengan intervensi seperti inisiasi menyusu dini, menyusui eksklusif selama 6 bulan, dan memberikan makanan pendamping ASI pada usia 6 bulan. Hasil penelitian di Ghana menunjukkan inisiasi menyusu dini dapat menurunkan kematian bayi baru lahir sebanyak 22% (WHO: Global Health Observatory, 2013).

Inisiasi menyusu dini dapat mempercepat keluarnya ASI sehingga bayi mendapat nutrisi dengan segera. Kontak kulit bayi dan ibu akan mencegah hipotermia pada bayi dan menurunkan produksi hormon stres. Saat menjilat kulit ibu, bayi akan mendapat probiotik dari kulit ibu dan bayi mendapat daya tahan untuk pencernaannya. ASI akan menjadi antibodi bagi bayi sehingga kemungkinan infeksi akan menurun (Roesli, 2012).

(11)

2

Kesehatan Dasar menyebutkan presentase pelaksanaan inisiasi menyusu dini di Indonesia tahun 2010 masih 29,3%, dan Jawa Barat 29,5% (RISKESDAS, 2010). Keputusan ibu, kondisi medis ibu dan bayi, serta peran tenaga kesehatan merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan inisiasi menyusu dini. Ibu merupakan tokoh kunci dalam pelaksanaan inisiasi menyusu dini, karena ibu paling berhak menentukan tindakan terhadap anaknya dan keputusan ibu dapat dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh pengetahuan dan sikap ibu pasca melahirkan spontan terhadap pelaksanaan inisiasi menyusu dini di RSUD Ujungberung Bandung.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, identifikasi masalah penelitian ini adalah: 1. Apakah pengetahuan ibu pasca melahirkan spontan mempengaruhi pelaksanaan inisiasi menyusu dini.

2. Apakah sikap ibu pasca melahirkan spontan mempengaruhi pelaksanaan inisiasi menyusu dini.

1.3Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengetahuan dan sikap ibu pasca melahirkan spontan terhadap pelaksanaan inisiasi menyusu dini.

1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1.4.1 Manfaat Akademis

(12)

3

1.4.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis karya tulis ilmiah ini bagi Rumah Sakit untuk mengevaluasi program inisiasi menyusu dini yang berlangsung.

Bagi masyarakat, terutama ibu hamil meningkatkan kesadaran pentingnya inisiasi menyusu dini.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Inisiasi menyusu dini adalah bayi diletakkan di dada ibu segera setelah lahir selama minimal satu jam (WHO, 2013). Insiasi menyusu dini merupakan tahapan yang sangat penting dalam pencapaian ASI eksklusif dan dapat menurunkan angka kematian bayi.

Pelaksanaan inisiasi menyusu dini dipengaruhi oleh berbagai hal yaitu keputusan ibu, kondisi medis ibu dan bayi, kebijakan pusat pelayanan kesehatan, dan peran petugas penolong persalinan. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keputusan ibu adalah pengetahuan dan sikap ibu terhadap inisiasi menyusu dini. Karena itu, dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh pengetahuan dan sikap ibu pasca melahirkan spontan dengan pelaksanaan inisiasi menyusu dini di RSUD Ujungberung Bandung.

1.5.2 Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian ini adalah:

1. Pengetahuan ibu pasca melahirkan spontan mempengaruhi perilaku inisiasi menyusu dini.

(13)

4

1.6 Metodologi Penelitian

(14)

42

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Pada penelitian mengenai pengaruh pengetahuan dan sikap ibu pasca

melahirkan terhadap Inisiasi Menyusu Dini, didapatkan hasil:

a. Pengetahuan ibu pasca melahirkan spontan tidak mempengaruhi pelaksanaan inisiasi menyusu dini di RSUD Ujungberung Bandung. b. Sikap ibu pasca melahirkan spontan tidak mempengaruhi pelaksanaan

inisiasi menyusu dini di RSUD Ujungberung Bandung.

5.2 Saran

a. Dilakukan penelitian lain tentang IMD dengan subjek penelitian yang lebih banyak dan di beberapa pusat pelayanan kesehatan.

b. Dilakukan penelitian lain tentang IMD yang melibatkan penilaian terhadap tenaga kesehatan dan kebijakan pusat pelayanan kesehatan.

c. Diperlukan penyuluhan pada ibu hamil mengenai IMD.

(15)

43

DAFTAR PUSTAKA

Depkes. 2010, Februari. Diunduh 2 Desember, 2013, dari http://www.depkes.go.id/index.php?vw=2&id=793

Dinkes Kulon Progo : Inisiasi Menyusu Dini. (2010, Juli 2010). Diunduh 2 Desember 2013, dari,

http://dinkes.kulonprogokab.go.id/?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id= 12

Elsevier Ltd. (2005). Diunduh 17 Februari 2013, dari www.graysanatomyonline.com

Guyton, A. C., & Hall, J. E. 2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (edisi 11). Jakarta: EGC.

Manajemen Laktasi (Vol. 3). (2007). Jakarta: Perkumpulan Perinatologi Indonesia (PERINASIA).

Notoatmodjo, S. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Nuryanti, Hadju, V., & Jafar, N. (2013). PRAKTEK INISIASI MENYUSUI DINI

DI RSIA SITTI KHADIJAH. Media Gizi Masyarakat Indonesia , 2 No. 2, 85-89.

Obstetri Fisiologi. Bandung: Bagian Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran .

(2012). PP ASI. DEPKES. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF.

Resusitasi Neonatus (Konsensus 2010).

Riset Kesehatan Dasar. 2010. Diunduh 2 Desember 2013, dari www.depkes.go.id/downloads/.../Balitbangkes.pdf

Riordan, J., & Wambach, K. (2010). Breastfeeding and Human Lactation (4th ed.). Jones and Bartlett Publishers.

Roesli, U. (2012). Panduan Inisiasi Menyusu Dini plus ASI eksklusif (V ed.). Jakarta: Pustaka Bunda.

(16)

44

WHO Media Centre. (2013, September). Diunduh 3 Desember 2013, dari, http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs178/en/

WHO. (2013, Agustus 19). Diunduh 3 Desember 2013, dari http://www.who.int/elena/titles/early_breastfeeding/en

Referensi

Dokumen terkait

Bidang penelitian bahan ajar cetak dimaksudkan untuk memperkaya dan/atau mendukung secara substantif revisi bahan ajar cetak UT. Oleh karena itu, pemilihan materi penelitian

Penelitian ini juga akan memberikan informasi sebagai referensi bagi kalangan dunia pendidikan yang ingin melakukan riset dibidang otomotif dalam pengembangan bahan

Rangkaian lainnya yang menyebabkan aktivasi faktor X adalah jalur instrinsik, disebut demikian karena rangkaian ini menggunakan faktor-faktor yang terdapat di dalam sistem

Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk.

Arus kendaraan yang diperoleh dari hasil pengamatan di lokasi, maka data pengamatan kendaraan yang diperoleh berupa arus terganggu yang terjadi pada saat

Terampil jika menunjukkan sudah ada usaha untuk menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dalam menalar aturan IUPAC

Lampiran : Surat Panitia Pengadaan Barang/ Jasa Konstruksi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah TA3. Asli

Jati Diri