• Tidak ada hasil yang ditemukan

Branding dan Promosi Keripik Ubi Ungu untuk Gaya Hidup Remaja yang Menyehatkan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Branding dan Promosi Keripik Ubi Ungu untuk Gaya Hidup Remaja yang Menyehatkan."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Saat ini, keberadaan ubi ungu yang sebenarnya memiliki khasiat kesehatan yang luar

biasa kurang mendapat perhatian lebih dari masyarakat, terutama oleh para remaja yang

berperan penting sebagai penerus bangsa. Para remajapun cenderung tidak peduli akan

ubi ungu dan kesehatanya. Padahal ubi ungu merupakan makanan yang memiliki

kandungan gizi yang sangat luar biasa.

Dengan begitu, dibutuhkan cara untuk mengangkat ubi ungu menjadi sebuah makanan

kesehatan yang sesuai dengan gaya hidup dan aktifitas para remaja pada zaman

sekarang. Media Branding dan Promosi dipilih untuk menyampaikan pesan kesehatan

secara menarik dan menyenangkan. Pesan kesehatan akan disisipkan kedalam produk

ubi ungu agar dapat menyampaikan pesan kesehatan secara efektif kepada para remaja.

Dengan dibuatnya produk ubi ungu secara menarik, diharapkan agar para remaja

mengetahui zat-zat yang terkandung di dalam ubi ungu dan mau mengkonsumsi ubi

(2)

DAFTAR ISI

Halaman

Cover Dalam ...i

Lembar Pengesahan ………...…ii

Surat Pernyataan Orisinalitas Laporan Penelitian ...……….iii

Pernyataan Publikasi Laporan Penelitian ………...………iv

Kata Pengantar ………...……….v

Daftar Isi ………...…………...vii

Daftar Gambar ………...xi

Daftar Diagram ...xiii

Daftar Tabel ...xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ………...……..1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup………...……3

1.2.1 Rumusan Masalah ...3

1.2.2 Ruang Linkup ...4

1.3 Tujuan Perancangan ………...……..4

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan data ………...………4

1.5 Skema perancangan ………...………..6

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Branding ………...…...…7

(3)

2.1.2 Brand Communication ………...…...9

2.1.3 Analisis Brand Strategy ………...……...9

2.1.4 Brand Positioning …………...………10

2.1.5 Logo ………...……...11

2.1.6 Jenis Logo ………...…….…...11

2.2 Packaging atau Kemasan ………...…...12

2.2.1 Faktor-faktor Merancang Sebuah Kemasan …………...13

2.3 Promosi ………...…...14

2.3.1 Tujuan Promosi ………...……15

2.4 Pengertian Pemasaran ………...……….17

2.5 Daerah Asal dan Penyebaran Ubi Jalar ………...……..18

2.5.1 Potensi dan Prospek Ubi Jalar ………...……..18 2.5.2 Olahan dan Khasiat Ubi Ungu ………...…….19

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1 Data dan Fakta ………...…...21

3.1.1 PT. Kaldu Sari Nabati ...21

3.1.1.1 Hasil Observasi ...23

3.1.1.2 Hasil Kuesioner Terhadap Remaja ...23

3.1.2 Tinjauan Terhadap Proyek Sejenis ...28

a. LAGEO Sweet Potato Crispy Biscuits ...29

b. Pringles Original ...31

c. Original Love Juice Pomegranate ...33

3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ...35

3.2.1 Analisis Berdasarkan Teori Branding ...35

3.2.2 Analisis Brand Campaign ...35

3.2.3 Analisis Brand Commonication ...36

3.2.4 Analisis Brand Strategy ...36

(4)

3.2.6 Analisis Logo ...36

3.2.7 Analisis Packaging ...37

3.2.8 Analisis Faktor Merancang Kemasan ...37

3.2.9 Analisis Promosi ...37

3.2.10 Analisis Tujuan Promosi ...38

3.2.11 Analisis SWOT ...38

BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi ...40

4.2 Konsep Kreatif ...41

4.4.5 Booth/Stand Exhibition Design ...60

4.4.6 Roll Banner ...62

4.4.7 Tiket Cinema 21 Promo ...63

4.4.8 Plastik Event Promo untuk packaging ...64

4.4.9 Swalayan Promotion ...65

4.4.9.1 Sensor Panel ...65

(5)

4.4.9.3 Gondola Design ...67

4.4.9.4 Foot Print ...68

4.4.9.5 Stopper ...69

4.4.9.6 Mini Display ...69

4.4.10 Pin ...70

4.5Rencana Anggaran Biaya (RAB) ...71

BAB V PENUTUP ...73

5.1Kesimpulan ...73

5.2Saran Penulis ...73

DAFTAR PUSTAKA ...74

DFTAR ISTILAH ...76

DAFTAR LAMPIRAN ...77

DATA PENULIS ...78

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1.1.1 Logo PT Kaldu Sari Nabati (Mandatori) ...21

Gambar 3.1.2.1 Produk LAGEO Sweet Potato Crispy Biscuits ...29

Gambar 3.1.2.2 Bagian kemasan khusus dan kemasan dalam berbahan foil ...29

Gambar 3.1.2.3 Kemasan Pringles original ...31

Gambar 3.1.2.4 Bagian khusus di atas kemasan ...31

Gambar 3.1.2.5 Kemasan Love Juice Pomegranate ...33

Gambar 3.1.2.6 Bagian khusus di atas kemasan botol ...33

Gambar 4.4.4.1.1 Warna dan ukuran Retatas ...44

Gambar 4.4.1.1.2 Perbandingan Logo Retatas ...44

Gambar 4.4.1.1.3 Logo Retatas ...45

Gambar 4.4.1.1.4 Logo Do Retatas ...47

Gambar 4.4.1.1.5 Logo Don’t Retatas ...47

Gambar 4.4.1.2.1 Warna dan Ukuran Retatoz ...48

Gambar 4.4.1.2.2 Perbandingan Logo Retatoz ...49

Gambar 4.4.1.2.3 Logo Do and Don’t Retatoz ...50

Gambar 4.4.2.1 Background Ikon Grafis ...52

Gambar 4.4.2.2 Sisi Depan Packaging 3...52

Gambar 4.4.2.3 Tiga Bentuk Visual ...54

Gambar 4.4.2.4 Sisi Belakang Packaging 3 Rasa ...54

Gambar 4.4.3.1.1 Poster 3 Seri ...55

Gambar 4.4.3.2.1 Poster Promo Series ...57

Gambar 4.4.4.1.1 flyer awal ...58

Gambar 4.4.4.2.1 Seri Flyer Promo ...60

Gambar 4.4.5.1 Booth Design ...61

Gambar 4.4.5.2 Exhibition Design ...61

Gambar 4.4.6.1 Roll Banner ...62

(7)

Gambar 4.4.8.1 Plastik Promo dan Aplikasi ...64

Gambar 4.4.9.1.1 Panel Sensor ...65

Gambar 4.4.9.2.1 Trolley dan Keranjang Belanja ...66

Gambar 4.4.9.3.1 Gondola ...67

Gambar 4.4.9.4.1 Foot Print ...68

Gambar 4.4.9.5.1 Stopper ...69

Gambar 4.4.9.6.1 Mini Display ...69

(8)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 1.5.1 Skema Perancangan ...6

Diagram 3.1.1.2.1 Pengetahuan remaja tentang banyaknya jenis tumbuhan yang mengandung zat yang menyehatkan ...24

Diagram 3.1.1.2.2 Pengetahuan remaja tentang adanya jenis ubi berwarna ungu ...24

Diagram 3.1.1.2.3 Pendapat remaja mengenai ubi ungu ...25

Diagram 3.1.1.2.4 Pengetahuan remaja mengenai ubi ungu yang berkhasiat bagi tubuh ...25

Diagram 3.1.1.2.5 Pengalaman remaja mengkonsumsi ubi ungu ...26

Diagram 3.1.1.2.6 Jumlah remaja yang memikirkan kesehatan pribadi ...26

Diagram 3.1.1.2.7 Aktifitas remaja di luar rumah (hangout) ...27

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1.2.1 Analisa produk LAGEO ...30

Tabel 3.1.2.2 Analisa produk Pringles ...32

Tabel 3.1.2.3 Analisa produk Love Juice Pomegranate ...34

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A : Wawancara dengan Drs.Meliana, M.Kes ...80

Lampiran B : Wawancara dengan DR. Dr. Iwan Budiman. ...82

Lampiran C : Kuesioner 1 ...84

Lampiran D : Kuesioner 2 ...86

Lampiran E : Budgeting ...87

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Padatnya aktivitas di zaman sekarang membuat orang kadang lupa akan

kesehatannya sendiri. Pekerjaan yang menumpuk, padatnya jadwal kerja, hingga

berbagai macam tugas kuliah ataupun persoalan lain membuat sebagian orang

melupakan pentingnya suatu kesehatan. Kesehatan seharusnya sudah diketahui oleh

semua orang sejak dini, terutama oleh para remaja yang berperan sebagai penerus

bangsa, karena pada masa remaja inilah, kesadaran akan kesehatan sangat

dibutuhkan untuk mendapatkan usia lanjut yang sehat.

Menurut kesimpulan yang diambil dari situs Ikatan Dokter Anak Indonesia

disebutkan bahwa remaja merupakan kelompok masyarakat yang hampir selalu

diasumsikan dalam keadaan sehat, padahal banyak remaja yang meninggal sebelum

waktunya akibat komplikasi dan penyakit lainnya yang sebenarnya bisa dicegah

ataupun diobati. (Pratiwi, 2009, Kesehatan Remaja di Indonesia dari

www.idai.or.id/remaja/artikel.asp?q=20104710112)

Namun saat ini, pengetahuan remaja tentang kesehatan dirasa kurang mendapat

perhatian dari remaja itu sendiri dikarenakan aktivitas yang padat seperti yang telah

disebutkan. Salah satu hal yang biasa kita jumpai secara sederhana bahwa

sebenarnya banyak jenis tumbuhan yang sudah lama berada di sekitar kita, yang kaya

akan zat-zat yang diperlukan untuk menyehatkan tubuh, namun keberadaan jenisnya

yang sangat banyak justru membuat para remaja kembali kurang peka terhadap

khasiatnya, dan cenderung lupa terhadap hal-hal tersebut.

Salah satu makanan yang mudah ditemukan disekitar kita dan juga menyehatkan

(12)

walaupun asalnya dari benua Amerika. Ubi jalar pada abad ke-16 mulai menyebar ke

seluruh penjuru dunia, terutama daerah tropis. Pada tahun 1960-an, penanaman ubi

jalar telah meluas di seluruh Indonesia, dengan daerah sentra produksi di Jawa Barat,

Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua, dan Sumatera Utara. Adapun salah satu jenis dari

ubi jalar tersebut adalah ubi ungu. Ubi ungu merupakan salah satu bagian dari

beberapa varian ubi jalar yang ada di Indonesia seperti ubi berwarna kuning dan

putih.

Ternyata ubi ungu memiliki kandungan yang sangat luar biasa, yang hampir tidak

diketahui oleh semua orang. Meski ubi disebut sebagai makanan masyarakat kelas

bawah, namun manfaat yang dikandungnya dapat memiliki potensi ekonomi dan

sosial yang cukup tinggi, antara lain sebagai bahan pangan yang efektif pada masa

mendatang, bahkan bisa diolah menjadi beberapa jenis makanan menarik seperti

keripik, tepung, mie, bihun, bahkan sebagai bahan pembuat kue modern. Disamping

itu, ubi ungu mempunyai beberapa kelebihan bila dibandingkan dengan tanaman

pangan lainnya. Kelebihan ubi ungu antara lain, memiliki kadar Vitamin A paling

tinggi diantara varian ubi jalar lain dan mengandung zat antosianin yang juga tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian dari Fakultas Pertanian UNUD di Bali ditemukan bahwa

tumbuhan ubi jalar ungu yang umbinya mengandung zat antosianin cukup tinggi

dengan kisaran antara 110 mg/100 g sampai 210 mg/200 g, dapat melindungi sel atau

jaringan dari pengaruh buruk radikal bebas (molekul atau senyawa yang sangat

reaktif dan juga mudah menyerang sel-sel sehat di dalam tubuh), dengan pemberian

ekstrak atau sirup umbi ubi jalar ungu dengan dosis tertentu.

Dengan adanya zat antosianin yang merupakan pemberi warna merah keunguan pada

tumbuhan, diketahui ada beberapa sayuran, buah-buahan dan tanaman yang memiliki

khasiat yang sama, yaitu kol ungu, anggur dan bunga rossela. Di dalam situs resmi

Depertemen Kesehatan Republik Indonesia dalam jurnal kesehatannya yang berjudul

Warna Ungu Sangat Baik Bagi Wanita, didapat informasi bahwa sejak abad ke-12

antosianin telah digunakan sebagai komponen obat tradisional dan pada perang dunia

II antosianin dipercaya dapat meningkatkan penglihatan di waktu malam. Seiring

(13)

mencegah berbagai penyakit berbahaya seperti kanker, diabetes dan serangan

jantung. Selain mengandung zat antosianin, ubi ungu juga merupakan sumber

vitamin dan mineral. Vitamin yang terkandung dalam ubi ungu antara lain vitamin A,

vitamin C dan vitamin E, sedangkan mineral dalam ubi ungu diantaranya adalah zat

besi, fosfor dan kalium. Ubi ungu juga merupakan sumber karbohidrat yang cukup

tinggi. Salah satu contoh lain yang menguntungkan adalah dengan mengkonsumsi

ubi ungu 2-3 kali dalam seminggu dapat membantu kecukupan serat, apabila

dikonsumsi dengan kulitnya, ubi ungu akan menyumbang serat lebih banyak lagi.

Kandungan serat dalam ubi ungu sebagian besar merupakan serat larut, yang bekerja

seperti spon yang dapat menyerap kelebihan lemak/kolesterol, sehingga kadar

kolesterol dalam darah dapat tetap terkendali.

Melihat begitu pentingnya zat–zat yang terkandung dalam ubi ungu, sudah

seharusnya hal ini diketahui oleh para remaja masa kini. Atas dasar pemikiran inilah pembuatan tugas akhir yang berjudul “Branding dan Promosi Keripik Ubi Ungu

Untuk Gaya Hidup Remaja yang Menyehatkan” dilatarbelakangi.

Pembuatan branding prodak dan promosi akan dilakukan untuk menginformasikan

kepada remaja, bahwa terdapat salah satu jenis makanan yang sudah ada sejak dari

dulu, yang menyimpan khasiat kesehatan yang luar biasa melalui zat–zat yang

terkandung di dalamnya.

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup 1.2.1 Rumusan Masalah

1. Bagaimana meningkatkan kesehatan para remaja sehubungan dengan

aktivitas mereka yang padat?

2. Bagaimana membuat para remaja masa kini tertarik dalam mengkonsumsi ubi

ungu?

(14)

1.2.2 Ruang Lingkup

Pengelompokan ke arah ubi ungu saja dimaksudkan untuk memberikan sisi menarik

agar mudah diingat untuk target yang dituju, akan jenis tumbuhan berkhasiat yang

sudah tergolong banyak. Pengerjaan akan meliputi pembuatan branding produk dan

promosi, yang akan dilaksanakan di beberapa area kampus, mall dan bioskop Cinema

21 yang berlokasi di Bandung, dengan rentang waktu yang dimulai dari tanggal 12

Februari 2011, sampai dengan 12 November 2011 yang bertepatan dengan hari

kesehatan nasional, dengan target primer anak dewasa awal usia 18 – 22 tahun dan

sekunder untuk orang tua pada usia 23-30 tahun. Pemilihan area tersebut dipilih

berdasarkan survey yang disesuaikan dengan tingkat aktivitas gaya hidup remaja di

luar rumah yang paling tinggi (hang out), sedangkan pemilihan rentang usia remaja

dimaksudkan karena usia tersebut merupakan masa yang sangat baik dalam menjaga

kesehatan, agar memiliki kondisi yang sehat di usia lanjut.

1.3Tujuan Perancangan

Tugas akhir ini dibuat dengan tujuan agar para remaja mau mengkonsumsi ubi ungu

dan dapat mengetahui kandungan utama pada ubi ungu, dengan pengemasan baru ubi

ungu yang sejalan dengan gaya hidup dan aktivitas saat ini, yang berujung pada

ketertarikan para remaja untuk mengkonsumsi ubi ungu, sehingga kesehatan para

remaja dapat lebih meningkat.

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara, yaitu dengan langsung menanyakan kepada ahli kesehatan,

produsen penganan ubi dan konsumen terkait secara bertatap muka, dan

hasilnya adalah didapat data yang akurat sesuai yang dibutuhkan sehubungan

dengan jenis ubi ungu, persentase zat setelah olahan, fungsi kandungan zat

dan tanggapan konsumen mengenai panganan ubi ungu mulai dari kandungan

hingga ke arah pengetahuan konsumen tentang kandungan gizi di dalam ubi

(15)

2. Studi pustaka, yaitu dengan pengumpulan data berupa laporan-laporan studi

terdahulu, makalah, serta situs, yang dibutuhkan dalam membuat riset serta

menganalisis hasil studi dan hasilnya adalah, penulis lebih mudah untuk

membuat penelitian dengan data-data yang sudah ada, seperti mendapat

informasi dari ahli pertanian kesehatan yang menjelaskan seputar ubi ungu

mulai dari asal, sejarah, hingga khasiat zat-zatnya, lalu dasar-dasar teori yang

akan digunakan seperti teori branding dan promosi.

3. Kuesioner, yaitu dengan menyebarkan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan

sesuai target market seputar permasalahan ubi ungu dan kesehatan. Hasil

yang didapat penulis dapat menentukan jenis pengerjaan dan output media

dari tema secara akurat, seperti didapat pemilihan bentuk pengerjaan akhir

akan berupa branding dan promosi, diketahui pula gaya hidup target

konsumen yang berujung pada pembuatan serta penempatan posisi media

desain yang akurat, sehingga pembuatan promosi dapat dilakukan dengan

efisien.

4. Observasi, yaitu dengan menganalisis dan mengadakan pencatatan secara

sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu

atau kelompok secara langsung yang berinteraksi dengan objek dan hasilnya

adalah, kita bisa mengetahui secara langsung bagaimana karakter dari

tiap-tiap orang yang kita mintai pendapatnya, seperti besarnya ketertarikan

konsumen untuk mengkonsumsi makanan dari ubi ungu, besarnya antusiasme

konsumen ketika melihat beberapa makanan yang terbuat dari ubi ungu

karena warna yang unik dan minat konsumen yang begitu besar untuk

(16)

1.5Skema Perancangan

Diagram 1.5.1 Skema Perancangan

MASALAH

-Padatnya aktivitas remaja pada zaman sekarang ini.

- Para remaja kurang peka terhadap kesehatan yang harus dijaga sejak dini.

TINDAKAN

- Didapat bahwa banyak para remaja tahu ubi ungu, namun

cenderung tidak tahu akan kandungannya yang menyehatkan.

- Dalam mengkonsumsi makanan, para remaja lebih tertarik dengan

packaging dan zat-zat yang terkandung.

- Life style menentukan strategi promosi.

SOLUSI

Pembuatan branding produk dan promosi Branding

(17)

BAB V

PENUTUP

5.1Kesimpulan

Ubi ungu sebenarnya merupakan salah satu makanan yang memiliki khasiat kesehatan

yang sangat tinggi. Banyaknya zat-zat yang terkandung memiliki berbagai macam

khasiat yang sangat bermanfaat, selain itu ubi ungu dapat di olah menjadi berbagai

macam jenis pangan aneka variasi dengan harga yang sangat terjangkau. Namun

keberadaannya saat ini sudah mulai menurun, banyak para remaja yang tidak tertarik dan

bahkan tidak pernah memakan ubi ungu. Namun sebenarnya beberapa remaja justru

tertarik dengan makanan ubi ungu ini dengan bentuk penyajian dan variasi lain yang

sejalan dengan gaya hidup dan aktifitas mereka saat ini.

Tentu saja dengan target para remaja diharapkan banyak dari mereka yang mulai

menyadari gaya hidup sehat pada jajanan yang mereka makan untuk mendapatkan hasil

yang lebih baik ketika mulai masuk ke dunia kerja atau masa usia lanjut.

5.2Saran

Saran dari penguji dalam sidang akhir adalah pembuatan diferensiasi untuk produk

dirasa sedikit kurang pas, karena produk lebih menempatkan life style sebagai

positioning primer ketimbang kesehatan. Seharusnya yang harus dipikirkan terlebih

dahulu untuk positioning primer adalah pengolahan kesehatan sebagai sesuatu hal yang

unik dan baru dalam kemasan.

Pembuatan media dan aplikasi yang terlalu banyak dan dalam, dinilai membuat

pembuatan diferensiasi produk menjadi sedikit kurang fokus, namun pembuatan media

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Andriani, Valintine, (2009), Perancangan Desain Kemasan Jamu Tradisional Khas

Madura Nyonya Badrijah Beserta Media Promosinya, dari http://digilib.

petra.ac.id/viewer.php?submit.x=23&submit.y=18&submit=prev&page=5&qual=

high&submitval=prev&fname=%2Fjiunkpe%2Fs1%2Fjdkv%2F2009%2Fjiunkpe-ns-s1-2009-42405133-13680-jamu-chapter2.pdf, diakses tanggal 23 Februari 2011

pukul 11.23

Arti Definisi/PengertianPemasaran Menurut Para Ahli – Ilmu Manajemen Pemasaran /

Marketing dasar dari

http://organisasi.org/arti-definisi-pengertian-pemasaran-menurut-para-ahli-ilmu-manajemen-pemasaran-marketing-dasar di akses tanggal

25 Februari 2011 pukul 23.19

Chiaravalle, etal, (2007), Branding forDummies, Indiana, Wiley Publishing, Inc.

Duncan, Tom., (2001), IMC: Using Advertising and Promotion Build Brands, New

York, McGraw-Hill Publishing Co.

Hirindris, (2009), dari

http://www.scribd.com/doc/46530010/210904-Mark-stra09-Hirdsm, diakses tanggal 22 Februari 2011 pukul 13.30

Khoirunnisa, Amelia, (2007), Perancangan Desain Komunikasi Visual Sebagai Media

Promosi Batik Genes Bagi Remaja di Surakarta, dari http://digilib.uns.ac.id/upload

/dokumen/176881802201104291.php?act=f&f=54140206200908502.pdf&ft=dow

nload&d=%2Fwww%2Fdglib%2Fupload%2Fdokumen, diakses tanggal 22

Februari 2011 pukul 13.24 WIB

Kusno dan Radityani, (2007), Analisa Hubungan Brand Strategy yang Dilakukan

GOOTA Japanese Charcoal Grill dan Cafee dan Brand Equity yang Sudah

(19)

Pratiwi, Rinni, (2009), Kesehatan Remaja di Indonesia, dari http://www.idai.or.id

/remaja/print.asp?q=20104710112 diakses tanggal 28 Desember 2010 pukul 12.20

Rangkuti, Freddy, (2009), Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrated

Marketing, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama

Rukmana, Rahmat, (1997), Ubi Jalar: Budi Daya dan Pascapanen, Yogyakarta, Kanisius

Sutiono, Rudy, (2009), Visual Merchandising Attraction, Jakarta, PT Gramedia Pustaka

Utama

Tunggal, Fandy dan Antony, (2001), Pengaruh Faktor Produk dan Promosi Terhadap

Motivasi Konsumen Surabaya Dalam Memilih Kartu Simpati, dari

http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?page=5&submit.x=9&submit.y=17&submit=n

ext&qual=high&submitval=next&fname=%2Fjiunkpe%2Fs1%2Feman%2F2001

%2Fjiunkpe-ns-s1-2001-31497078-57-promosi-chapter2.pdf, diakses tanggal 25

Februari 2011 pukul 22.45

Warna Ungu Sangat Baik Bagi Wanita, dari http://www.diskes.jabarprov.go.id/?

mod=pubArtikel&idMenuKiri=10&idArtikel=565, diakses tanggal 27 Desember

2010 pukul 14.12

www.desainstudio.com dari http://www.desainstudio.com/2010/01/jenis-jenis-logo.html

diakses pukul 23 Februari 2011 pukul 08.12

Referensi

Dokumen terkait

kue cubit merupakan makanan yang menjadi popular pada saat ini dan.. melihat karakteristik yang menguntungkan dari ubi jalar ungu

Penambahan air yang paling optimum dalam pembuatan adonan chips ubi jalar ungu yang menggunakan 100% tepung ubi jalar ungu terpilih berkisar antara 30 – 35% dari jumlah tepung

Variates ubi jalar berdasarkan warna ubi jalar di bedakan menjadi ubi jalar kuning,ungu,orange.Ubi jalar kuning yakni ubi yang memiliki daging ubi berwarna kuning muda

Bolu kukus yang terbuat dari tepung ubi jalar ungu dan rumput laut merupakan makanan alternatif yang mensubstitusi tepung terigu dengan tepung ubi jalar

Kombinasi ubi ungu dan kacang merah sebagai bahan baku pangan fungsional seperti snack bar dibuat dengan harapan dapat menghasilkan produk makanan selingan yang tidak hanya

Hal ini karena ubi jalar varietas Biang memiliki kadar air dan kadar gula reduksi yang rendah, serta kadar pati dan kadar antosianin yang tinggi dibandingkan ubi jalar

46 Seperti halnya analisis protein, bahan baku pembuatan kerupuk ubi jalar ungu yang memiliki kandungan lemak paling tinggi adalah tepung terigu, yaitu sebesar

ungu mengandung pigmen antosianin yang lebih tinggi dari pada ubi jalar