ABSTRAK
Saat ini, keberadaan ubi ungu yang sebenarnya memiliki khasiat kesehatan yang luar
biasa kurang mendapat perhatian lebih dari masyarakat, terutama oleh para remaja yang
berperan penting sebagai penerus bangsa. Para remajapun cenderung tidak peduli akan
ubi ungu dan kesehatanya. Padahal ubi ungu merupakan makanan yang memiliki
kandungan gizi yang sangat luar biasa.
Dengan begitu, dibutuhkan cara untuk mengangkat ubi ungu menjadi sebuah makanan
kesehatan yang sesuai dengan gaya hidup dan aktifitas para remaja pada zaman
sekarang. Media Branding dan Promosi dipilih untuk menyampaikan pesan kesehatan
secara menarik dan menyenangkan. Pesan kesehatan akan disisipkan kedalam produk
ubi ungu agar dapat menyampaikan pesan kesehatan secara efektif kepada para remaja.
Dengan dibuatnya produk ubi ungu secara menarik, diharapkan agar para remaja
mengetahui zat-zat yang terkandung di dalam ubi ungu dan mau mengkonsumsi ubi
DAFTAR ISI
Halaman
Cover Dalam ...i
Lembar Pengesahan ………...…ii
Surat Pernyataan Orisinalitas Laporan Penelitian ...……….iii
Pernyataan Publikasi Laporan Penelitian ………...………iv
Kata Pengantar ………...……….v
Daftar Isi ………...…………...vii
Daftar Gambar ………...xi
Daftar Diagram ...xiii
Daftar Tabel ...xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ………...……..1
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup………...……3
1.2.1 Rumusan Masalah ...3
1.2.2 Ruang Linkup ...4
1.3 Tujuan Perancangan ………...……..4
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan data ………...………4
1.5 Skema perancangan ………...………..6
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Branding ………...…...…7
2.1.2 Brand Communication ………...…...9
2.1.3 Analisis Brand Strategy ………...……...9
2.1.4 Brand Positioning …………...………10
2.1.5 Logo ………...……...11
2.1.6 Jenis Logo ………...…….…...11
2.2 Packaging atau Kemasan ………...…...12
2.2.1 Faktor-faktor Merancang Sebuah Kemasan …………...13
2.3 Promosi ………...…...14
2.3.1 Tujuan Promosi ………...……15
2.4 Pengertian Pemasaran ………...……….17
2.5 Daerah Asal dan Penyebaran Ubi Jalar ………...……..18
2.5.1 Potensi dan Prospek Ubi Jalar ………...……..18 2.5.2 Olahan dan Khasiat Ubi Ungu ………...…….19
BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1 Data dan Fakta ………...…...21
3.1.1 PT. Kaldu Sari Nabati ...21
3.1.1.1 Hasil Observasi ...23
3.1.1.2 Hasil Kuesioner Terhadap Remaja ...23
3.1.2 Tinjauan Terhadap Proyek Sejenis ...28
a. LAGEO Sweet Potato Crispy Biscuits ...29
b. Pringles Original ...31
c. Original Love Juice Pomegranate ...33
3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ...35
3.2.1 Analisis Berdasarkan Teori Branding ...35
3.2.2 Analisis Brand Campaign ...35
3.2.3 Analisis Brand Commonication ...36
3.2.4 Analisis Brand Strategy ...36
3.2.6 Analisis Logo ...36
3.2.7 Analisis Packaging ...37
3.2.8 Analisis Faktor Merancang Kemasan ...37
3.2.9 Analisis Promosi ...37
3.2.10 Analisis Tujuan Promosi ...38
3.2.11 Analisis SWOT ...38
BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi ...40
4.2 Konsep Kreatif ...41
4.4.5 Booth/Stand Exhibition Design ...60
4.4.6 Roll Banner ...62
4.4.7 Tiket Cinema 21 Promo ...63
4.4.8 Plastik Event Promo untuk packaging ...64
4.4.9 Swalayan Promotion ...65
4.4.9.1 Sensor Panel ...65
4.4.9.3 Gondola Design ...67
4.4.9.4 Foot Print ...68
4.4.9.5 Stopper ...69
4.4.9.6 Mini Display ...69
4.4.10 Pin ...70
4.5Rencana Anggaran Biaya (RAB) ...71
BAB V PENUTUP ...73
5.1Kesimpulan ...73
5.2Saran Penulis ...73
DAFTAR PUSTAKA ...74
DFTAR ISTILAH ...76
DAFTAR LAMPIRAN ...77
DATA PENULIS ...78
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1.1.1 Logo PT Kaldu Sari Nabati (Mandatori) ...21
Gambar 3.1.2.1 Produk LAGEO Sweet Potato Crispy Biscuits ...29
Gambar 3.1.2.2 Bagian kemasan khusus dan kemasan dalam berbahan foil ...29
Gambar 3.1.2.3 Kemasan Pringles original ...31
Gambar 3.1.2.4 Bagian khusus di atas kemasan ...31
Gambar 3.1.2.5 Kemasan Love Juice Pomegranate ...33
Gambar 3.1.2.6 Bagian khusus di atas kemasan botol ...33
Gambar 4.4.4.1.1 Warna dan ukuran Retatas ...44
Gambar 4.4.1.1.2 Perbandingan Logo Retatas ...44
Gambar 4.4.1.1.3 Logo Retatas ...45
Gambar 4.4.1.1.4 Logo Do Retatas ...47
Gambar 4.4.1.1.5 Logo Don’t Retatas ...47
Gambar 4.4.1.2.1 Warna dan Ukuran Retatoz ...48
Gambar 4.4.1.2.2 Perbandingan Logo Retatoz ...49
Gambar 4.4.1.2.3 Logo Do and Don’t Retatoz ...50
Gambar 4.4.2.1 Background Ikon Grafis ...52
Gambar 4.4.2.2 Sisi Depan Packaging 3...52
Gambar 4.4.2.3 Tiga Bentuk Visual ...54
Gambar 4.4.2.4 Sisi Belakang Packaging 3 Rasa ...54
Gambar 4.4.3.1.1 Poster 3 Seri ...55
Gambar 4.4.3.2.1 Poster Promo Series ...57
Gambar 4.4.4.1.1 flyer awal ...58
Gambar 4.4.4.2.1 Seri Flyer Promo ...60
Gambar 4.4.5.1 Booth Design ...61
Gambar 4.4.5.2 Exhibition Design ...61
Gambar 4.4.6.1 Roll Banner ...62
Gambar 4.4.8.1 Plastik Promo dan Aplikasi ...64
Gambar 4.4.9.1.1 Panel Sensor ...65
Gambar 4.4.9.2.1 Trolley dan Keranjang Belanja ...66
Gambar 4.4.9.3.1 Gondola ...67
Gambar 4.4.9.4.1 Foot Print ...68
Gambar 4.4.9.5.1 Stopper ...69
Gambar 4.4.9.6.1 Mini Display ...69
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 1.5.1 Skema Perancangan ...6
Diagram 3.1.1.2.1 Pengetahuan remaja tentang banyaknya jenis tumbuhan yang mengandung zat yang menyehatkan ...24
Diagram 3.1.1.2.2 Pengetahuan remaja tentang adanya jenis ubi berwarna ungu ...24
Diagram 3.1.1.2.3 Pendapat remaja mengenai ubi ungu ...25
Diagram 3.1.1.2.4 Pengetahuan remaja mengenai ubi ungu yang berkhasiat bagi tubuh ...25
Diagram 3.1.1.2.5 Pengalaman remaja mengkonsumsi ubi ungu ...26
Diagram 3.1.1.2.6 Jumlah remaja yang memikirkan kesehatan pribadi ...26
Diagram 3.1.1.2.7 Aktifitas remaja di luar rumah (hangout) ...27
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1.2.1 Analisa produk LAGEO ...30
Tabel 3.1.2.2 Analisa produk Pringles ...32
Tabel 3.1.2.3 Analisa produk Love Juice Pomegranate ...34
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A : Wawancara dengan Drs.Meliana, M.Kes ...80
Lampiran B : Wawancara dengan DR. Dr. Iwan Budiman. ...82
Lampiran C : Kuesioner 1 ...84
Lampiran D : Kuesioner 2 ...86
Lampiran E : Budgeting ...87
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Padatnya aktivitas di zaman sekarang membuat orang kadang lupa akan
kesehatannya sendiri. Pekerjaan yang menumpuk, padatnya jadwal kerja, hingga
berbagai macam tugas kuliah ataupun persoalan lain membuat sebagian orang
melupakan pentingnya suatu kesehatan. Kesehatan seharusnya sudah diketahui oleh
semua orang sejak dini, terutama oleh para remaja yang berperan sebagai penerus
bangsa, karena pada masa remaja inilah, kesadaran akan kesehatan sangat
dibutuhkan untuk mendapatkan usia lanjut yang sehat.
Menurut kesimpulan yang diambil dari situs Ikatan Dokter Anak Indonesia
disebutkan bahwa remaja merupakan kelompok masyarakat yang hampir selalu
diasumsikan dalam keadaan sehat, padahal banyak remaja yang meninggal sebelum
waktunya akibat komplikasi dan penyakit lainnya yang sebenarnya bisa dicegah
ataupun diobati. (Pratiwi, 2009, Kesehatan Remaja di Indonesia dari
www.idai.or.id/remaja/artikel.asp?q=20104710112)
Namun saat ini, pengetahuan remaja tentang kesehatan dirasa kurang mendapat
perhatian dari remaja itu sendiri dikarenakan aktivitas yang padat seperti yang telah
disebutkan. Salah satu hal yang biasa kita jumpai secara sederhana bahwa
sebenarnya banyak jenis tumbuhan yang sudah lama berada di sekitar kita, yang kaya
akan zat-zat yang diperlukan untuk menyehatkan tubuh, namun keberadaan jenisnya
yang sangat banyak justru membuat para remaja kembali kurang peka terhadap
khasiatnya, dan cenderung lupa terhadap hal-hal tersebut.
Salah satu makanan yang mudah ditemukan disekitar kita dan juga menyehatkan
walaupun asalnya dari benua Amerika. Ubi jalar pada abad ke-16 mulai menyebar ke
seluruh penjuru dunia, terutama daerah tropis. Pada tahun 1960-an, penanaman ubi
jalar telah meluas di seluruh Indonesia, dengan daerah sentra produksi di Jawa Barat,
Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua, dan Sumatera Utara. Adapun salah satu jenis dari
ubi jalar tersebut adalah ubi ungu. Ubi ungu merupakan salah satu bagian dari
beberapa varian ubi jalar yang ada di Indonesia seperti ubi berwarna kuning dan
putih.
Ternyata ubi ungu memiliki kandungan yang sangat luar biasa, yang hampir tidak
diketahui oleh semua orang. Meski ubi disebut sebagai makanan masyarakat kelas
bawah, namun manfaat yang dikandungnya dapat memiliki potensi ekonomi dan
sosial yang cukup tinggi, antara lain sebagai bahan pangan yang efektif pada masa
mendatang, bahkan bisa diolah menjadi beberapa jenis makanan menarik seperti
keripik, tepung, mie, bihun, bahkan sebagai bahan pembuat kue modern. Disamping
itu, ubi ungu mempunyai beberapa kelebihan bila dibandingkan dengan tanaman
pangan lainnya. Kelebihan ubi ungu antara lain, memiliki kadar Vitamin A paling
tinggi diantara varian ubi jalar lain dan mengandung zat antosianin yang juga tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian dari Fakultas Pertanian UNUD di Bali ditemukan bahwa
tumbuhan ubi jalar ungu yang umbinya mengandung zat antosianin cukup tinggi
dengan kisaran antara 110 mg/100 g sampai 210 mg/200 g, dapat melindungi sel atau
jaringan dari pengaruh buruk radikal bebas (molekul atau senyawa yang sangat
reaktif dan juga mudah menyerang sel-sel sehat di dalam tubuh), dengan pemberian
ekstrak atau sirup umbi ubi jalar ungu dengan dosis tertentu.
Dengan adanya zat antosianin yang merupakan pemberi warna merah keunguan pada
tumbuhan, diketahui ada beberapa sayuran, buah-buahan dan tanaman yang memiliki
khasiat yang sama, yaitu kol ungu, anggur dan bunga rossela. Di dalam situs resmi
Depertemen Kesehatan Republik Indonesia dalam jurnal kesehatannya yang berjudul
Warna Ungu Sangat Baik Bagi Wanita, didapat informasi bahwa sejak abad ke-12
antosianin telah digunakan sebagai komponen obat tradisional dan pada perang dunia
II antosianin dipercaya dapat meningkatkan penglihatan di waktu malam. Seiring
mencegah berbagai penyakit berbahaya seperti kanker, diabetes dan serangan
jantung. Selain mengandung zat antosianin, ubi ungu juga merupakan sumber
vitamin dan mineral. Vitamin yang terkandung dalam ubi ungu antara lain vitamin A,
vitamin C dan vitamin E, sedangkan mineral dalam ubi ungu diantaranya adalah zat
besi, fosfor dan kalium. Ubi ungu juga merupakan sumber karbohidrat yang cukup
tinggi. Salah satu contoh lain yang menguntungkan adalah dengan mengkonsumsi
ubi ungu 2-3 kali dalam seminggu dapat membantu kecukupan serat, apabila
dikonsumsi dengan kulitnya, ubi ungu akan menyumbang serat lebih banyak lagi.
Kandungan serat dalam ubi ungu sebagian besar merupakan serat larut, yang bekerja
seperti spon yang dapat menyerap kelebihan lemak/kolesterol, sehingga kadar
kolesterol dalam darah dapat tetap terkendali.
Melihat begitu pentingnya zat–zat yang terkandung dalam ubi ungu, sudah
seharusnya hal ini diketahui oleh para remaja masa kini. Atas dasar pemikiran inilah pembuatan tugas akhir yang berjudul “Branding dan Promosi Keripik Ubi Ungu
Untuk Gaya Hidup Remaja yang Menyehatkan” dilatarbelakangi.
Pembuatan branding prodak dan promosi akan dilakukan untuk menginformasikan
kepada remaja, bahwa terdapat salah satu jenis makanan yang sudah ada sejak dari
dulu, yang menyimpan khasiat kesehatan yang luar biasa melalui zat–zat yang
terkandung di dalamnya.
1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup 1.2.1 Rumusan Masalah
1. Bagaimana meningkatkan kesehatan para remaja sehubungan dengan
aktivitas mereka yang padat?
2. Bagaimana membuat para remaja masa kini tertarik dalam mengkonsumsi ubi
ungu?
1.2.2 Ruang Lingkup
Pengelompokan ke arah ubi ungu saja dimaksudkan untuk memberikan sisi menarik
agar mudah diingat untuk target yang dituju, akan jenis tumbuhan berkhasiat yang
sudah tergolong banyak. Pengerjaan akan meliputi pembuatan branding produk dan
promosi, yang akan dilaksanakan di beberapa area kampus, mall dan bioskop Cinema
21 yang berlokasi di Bandung, dengan rentang waktu yang dimulai dari tanggal 12
Februari 2011, sampai dengan 12 November 2011 yang bertepatan dengan hari
kesehatan nasional, dengan target primer anak dewasa awal usia 18 – 22 tahun dan
sekunder untuk orang tua pada usia 23-30 tahun. Pemilihan area tersebut dipilih
berdasarkan survey yang disesuaikan dengan tingkat aktivitas gaya hidup remaja di
luar rumah yang paling tinggi (hang out), sedangkan pemilihan rentang usia remaja
dimaksudkan karena usia tersebut merupakan masa yang sangat baik dalam menjaga
kesehatan, agar memiliki kondisi yang sehat di usia lanjut.
1.3Tujuan Perancangan
Tugas akhir ini dibuat dengan tujuan agar para remaja mau mengkonsumsi ubi ungu
dan dapat mengetahui kandungan utama pada ubi ungu, dengan pengemasan baru ubi
ungu yang sejalan dengan gaya hidup dan aktivitas saat ini, yang berujung pada
ketertarikan para remaja untuk mengkonsumsi ubi ungu, sehingga kesehatan para
remaja dapat lebih meningkat.
1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara, yaitu dengan langsung menanyakan kepada ahli kesehatan,
produsen penganan ubi dan konsumen terkait secara bertatap muka, dan
hasilnya adalah didapat data yang akurat sesuai yang dibutuhkan sehubungan
dengan jenis ubi ungu, persentase zat setelah olahan, fungsi kandungan zat
dan tanggapan konsumen mengenai panganan ubi ungu mulai dari kandungan
hingga ke arah pengetahuan konsumen tentang kandungan gizi di dalam ubi
2. Studi pustaka, yaitu dengan pengumpulan data berupa laporan-laporan studi
terdahulu, makalah, serta situs, yang dibutuhkan dalam membuat riset serta
menganalisis hasil studi dan hasilnya adalah, penulis lebih mudah untuk
membuat penelitian dengan data-data yang sudah ada, seperti mendapat
informasi dari ahli pertanian kesehatan yang menjelaskan seputar ubi ungu
mulai dari asal, sejarah, hingga khasiat zat-zatnya, lalu dasar-dasar teori yang
akan digunakan seperti teori branding dan promosi.
3. Kuesioner, yaitu dengan menyebarkan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan
sesuai target market seputar permasalahan ubi ungu dan kesehatan. Hasil
yang didapat penulis dapat menentukan jenis pengerjaan dan output media
dari tema secara akurat, seperti didapat pemilihan bentuk pengerjaan akhir
akan berupa branding dan promosi, diketahui pula gaya hidup target
konsumen yang berujung pada pembuatan serta penempatan posisi media
desain yang akurat, sehingga pembuatan promosi dapat dilakukan dengan
efisien.
4. Observasi, yaitu dengan menganalisis dan mengadakan pencatatan secara
sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu
atau kelompok secara langsung yang berinteraksi dengan objek dan hasilnya
adalah, kita bisa mengetahui secara langsung bagaimana karakter dari
tiap-tiap orang yang kita mintai pendapatnya, seperti besarnya ketertarikan
konsumen untuk mengkonsumsi makanan dari ubi ungu, besarnya antusiasme
konsumen ketika melihat beberapa makanan yang terbuat dari ubi ungu
karena warna yang unik dan minat konsumen yang begitu besar untuk
1.5Skema Perancangan
Diagram 1.5.1 Skema Perancangan
MASALAH
-Padatnya aktivitas remaja pada zaman sekarang ini.
- Para remaja kurang peka terhadap kesehatan yang harus dijaga sejak dini.
TINDAKAN
- Didapat bahwa banyak para remaja tahu ubi ungu, namun
cenderung tidak tahu akan kandungannya yang menyehatkan.
- Dalam mengkonsumsi makanan, para remaja lebih tertarik dengan
packaging dan zat-zat yang terkandung.
- Life style menentukan strategi promosi.
SOLUSI
Pembuatan branding produk dan promosi Branding
BAB V
PENUTUP
5.1Kesimpulan
Ubi ungu sebenarnya merupakan salah satu makanan yang memiliki khasiat kesehatan
yang sangat tinggi. Banyaknya zat-zat yang terkandung memiliki berbagai macam
khasiat yang sangat bermanfaat, selain itu ubi ungu dapat di olah menjadi berbagai
macam jenis pangan aneka variasi dengan harga yang sangat terjangkau. Namun
keberadaannya saat ini sudah mulai menurun, banyak para remaja yang tidak tertarik dan
bahkan tidak pernah memakan ubi ungu. Namun sebenarnya beberapa remaja justru
tertarik dengan makanan ubi ungu ini dengan bentuk penyajian dan variasi lain yang
sejalan dengan gaya hidup dan aktifitas mereka saat ini.
Tentu saja dengan target para remaja diharapkan banyak dari mereka yang mulai
menyadari gaya hidup sehat pada jajanan yang mereka makan untuk mendapatkan hasil
yang lebih baik ketika mulai masuk ke dunia kerja atau masa usia lanjut.
5.2Saran
Saran dari penguji dalam sidang akhir adalah pembuatan diferensiasi untuk produk
dirasa sedikit kurang pas, karena produk lebih menempatkan life style sebagai
positioning primer ketimbang kesehatan. Seharusnya yang harus dipikirkan terlebih
dahulu untuk positioning primer adalah pengolahan kesehatan sebagai sesuatu hal yang
unik dan baru dalam kemasan.
Pembuatan media dan aplikasi yang terlalu banyak dan dalam, dinilai membuat
pembuatan diferensiasi produk menjadi sedikit kurang fokus, namun pembuatan media
DAFTAR PUSTAKA
Andriani, Valintine, (2009), Perancangan Desain Kemasan Jamu Tradisional Khas
Madura Nyonya Badrijah Beserta Media Promosinya, dari http://digilib.
petra.ac.id/viewer.php?submit.x=23&submit.y=18&submit=prev&page=5&qual=
high&submitval=prev&fname=%2Fjiunkpe%2Fs1%2Fjdkv%2F2009%2Fjiunkpe-ns-s1-2009-42405133-13680-jamu-chapter2.pdf, diakses tanggal 23 Februari 2011
pukul 11.23
Arti Definisi/PengertianPemasaran Menurut Para Ahli – Ilmu Manajemen Pemasaran /
Marketing dasar dari
http://organisasi.org/arti-definisi-pengertian-pemasaran-menurut-para-ahli-ilmu-manajemen-pemasaran-marketing-dasar di akses tanggal
25 Februari 2011 pukul 23.19
Chiaravalle, etal, (2007), Branding forDummies, Indiana, Wiley Publishing, Inc.
Duncan, Tom., (2001), IMC: Using Advertising and Promotion Build Brands, New
York, McGraw-Hill Publishing Co.
Hirindris, (2009), dari
http://www.scribd.com/doc/46530010/210904-Mark-stra09-Hirdsm, diakses tanggal 22 Februari 2011 pukul 13.30
Khoirunnisa, Amelia, (2007), Perancangan Desain Komunikasi Visual Sebagai Media
Promosi Batik Genes Bagi Remaja di Surakarta, dari http://digilib.uns.ac.id/upload
/dokumen/176881802201104291.php?act=f&f=54140206200908502.pdf&ft=dow
nload&d=%2Fwww%2Fdglib%2Fupload%2Fdokumen, diakses tanggal 22
Februari 2011 pukul 13.24 WIB
Kusno dan Radityani, (2007), Analisa Hubungan Brand Strategy yang Dilakukan
GOOTA Japanese Charcoal Grill dan Cafee dan Brand Equity yang Sudah
Pratiwi, Rinni, (2009), Kesehatan Remaja di Indonesia, dari http://www.idai.or.id
/remaja/print.asp?q=20104710112 diakses tanggal 28 Desember 2010 pukul 12.20
Rangkuti, Freddy, (2009), Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrated
Marketing, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama
Rukmana, Rahmat, (1997), Ubi Jalar: Budi Daya dan Pascapanen, Yogyakarta, Kanisius
Sutiono, Rudy, (2009), Visual Merchandising Attraction, Jakarta, PT Gramedia Pustaka
Utama
Tunggal, Fandy dan Antony, (2001), Pengaruh Faktor Produk dan Promosi Terhadap
Motivasi Konsumen Surabaya Dalam Memilih Kartu Simpati, dari
http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?page=5&submit.x=9&submit.y=17&submit=n
ext&qual=high&submitval=next&fname=%2Fjiunkpe%2Fs1%2Feman%2F2001
%2Fjiunkpe-ns-s1-2001-31497078-57-promosi-chapter2.pdf, diakses tanggal 25
Februari 2011 pukul 22.45
Warna Ungu Sangat Baik Bagi Wanita, dari http://www.diskes.jabarprov.go.id/?
mod=pubArtikel&idMenuKiri=10&idArtikel=565, diakses tanggal 27 Desember
2010 pukul 14.12
www.desainstudio.com dari http://www.desainstudio.com/2010/01/jenis-jenis-logo.html
diakses pukul 23 Februari 2011 pukul 08.12