• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI DISIPLIN DAN SEMANGAT KERJA TERHADAP Pengaruh Motivasi Disiplin Dan Semangat Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Outlet Distro Planet Di Kota Wonosobo.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI DISIPLIN DAN SEMANGAT KERJA TERHADAP Pengaruh Motivasi Disiplin Dan Semangat Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Outlet Distro Planet Di Kota Wonosobo."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH MOTIVASI DISIPLIN DAN SEMANGAT KERJA

TERHADAP KINERJA KARYAWAN OUTLET DISTRO PLANET

DI KOTA WONOSOBO

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana ( S1) Guna memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh :

HERNOWO

B 100 080 128

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(2)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca naskah publikasi dengan judul:

PENGARUH MOTIVASI DISIPLIN DAN SEMANGAT KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI OUTLET DISTRO PLANET DI KOTA

WONOSOBO

Yang ditulis oleh:

HERNOWO

B 100 080 128

Penandatanganan berpendapat bahwa naskah publikasi tersebut telah memenuhi syarat untuk diterima.

(3)

1

PENGARUH MOTIVASI DISIPLIN DAN SEMANGAT KERJA

TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI OUTLET DISTRO PLANET DI KOTA WONOSOBO

Hernowo

Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unversitas Muhammadiyah Surakarta

Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Surakarta 57102 Telp : 0271-717417 ext 453, 085640750525

ABSTRAKSI

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh antara motivasi, disiplin dan semangat kerja terhadap kinerja karyawan di Outlet Distro Planet di Kota Wonosobo.

Metode yang digunakan untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini mengunakan tehknik random sampling, jenis data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini mengunakan data primer yang didapat dari jawaban responden yang berupa pengisian kuisioner dan wawancara dari karyawan Outlet Distro Planet. Sebanyak 100 responden yang diambil sebagai sampel dalam penelitian ini. Adapun instrument yang digunakan untuk menguji layak tidaknya suatu pertanyaan didalam kuesioner adalah uji validitas dan uji reliabilitas. Untuk metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik yang diperkuat dengan uji normalitas, uji heterokedastisitas, uji multikorelasi, dan dalam pengujian hipotesis meliputi analisis regresi linear berganda, uji t serta uji ketetapan model (uji F dan R2) yang menunjukan hasil adanya pengaruh antara motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan secara signifikan.

(4)

Adapun Uji instrument yang digunakan untuk menguji layak tidaknya suatu pertanyaan adalah uji Validitas dan uji Reliabilitas. Untuk metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini penulis menggunakan Analisis berganda yang di perkuat dengan, uji F serta Uji t yang menunjukkan hasil adanya pengaruh antara motivasi dan disiplin kerja karyawan terhadap kinerja karyawan (signifikan). Dari ketiga variabel tersebut variabel motivasi yang paling besar pengaruhnya terhadap kinerja karyawan Outlet Distro Planet. Dengan adanya penelitian ini dapat disimpulkan bahwa karyawan memerlukan motivasi disiplin dan semangat kerja dalam meningkatkan kinerja karyawan.

Kata kunci : motivasi, disiplin, semangat kerja, kinerja karyawan

PENDAHULUAN

(5)

hal yang sangat penting dalam upaya usaha ini untuk mencapai tujuannya. Berkaitan dengan hal tersebut, maka setiap perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawan, dengan harapan apa yang menjadi tujuan perusahaan akan tercapai. Berbagai cara akan di tempuh untuk meningkatkan kinerja karyawan, misal dengan memberikan pendidikan, pelatihan, pemberian kompensasi yang layak, pemberian motivasi, penerapan disiplin kerja, dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif. Di sisi lain kepuasan seorang pemimpin dalam menggerakkan dan memberdayakan karyawan juga akan mempengaruhi kinerja karyawan sehingga perusahaan dalam hal ini outlet distro dapat mempunyai brand atau image dengan pelayanan yang prima dan sangat memuaskan kepada konsumen atau pelanggannya.

Faktor motivasi memiliki hubungan langsung dengan kinerja individual karyawan. Motivasi daya perangsang atau daya pendorong yang merangsang karyawan untuk mau bekerja dengan segiat-giatnya, berbeda dengan karyawan satu dengan karyawan yang lainnya. Karena perbedaan ini di sebabkan oleh perbedaan motivasi, tujuan dan kebutuhan dari masing-masing karyawan untuk bekerja, serta latar belakang kepribadian dan masalah pribadi karyawan yang bersangkutan, juga oleh karena perbedaan waktu dan tempat. Motivasi dan pengalaman kerja merupakan hal yang berperan penting dalam meningkatkan suatu efektivitas kerja. Karena orang yang mempunyai motivasi dan pengalaman kerja yang tinggi akan berusaha dengan sekuat tenaga supaya pekerjaanya dapat berhasil dengan sebaik-baiknya, akan membentuk suatu peningkatan produktivitas kerja. (Moekijat,1999)

(6)

yang sangat berhubungan dengan fasion anak muda jaman sekarang, fasilitas itu diberikan oleh perusahaan, agar seluruh karyawan yang bekerja di dalamnya benar-benar terjamin sekaligus dapat menciptakan suatu motivasi yang baik guna mencapai tingkat kinerjanya.

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data primer yang didapat dari jawaban responden yang berupa pengisian kuesioner yaitu data yang diperoleh langsung dari obyek penelitian. Dalam penelitian ini jawaban yang didapat adalah jawaban kuesioner dari karyawan Outlet Distro Planet yang di sebarkan oleh penulis tentang pengaruh motivasi, disiplin dan semangat kerja terhadap kinerja karyawan.

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik wawancara dan kuesioner. Penelitian ini menggunakan dua variabel dependen berupa kinerja karyawan. Sedangkan variabel independen adalah motivasi X1, disiplin X2, dan semangat kerja X3. Untuk memberi suatu gambaran yang jelas dan sistematis, serta menjadi pedoman peneltian, maka peneliti menyajikan kerangka pemikiran sebagai berikut :

Metode analisis data dalam penelitian ini adalah analisis regresi beranda, uji hipotesis, dan uji asumsi klasik.

Disiplin Kinerja

Karyawan

(7)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam menganalisa data yang telah ada tersebut, penulis menggunakan data kuantitatif yaitu data yang berwujud angka-angka hitung, kemudian dari hasil perhitungan tersebut akan diketahui kesimpulan dari analisa data tersebut. Analisa data kuantitatif yang digunakan meliputi uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, uji F, uji t dan determinasi (R2). 1. Deskripsi Responden

Deskripsi responden merupakan gambaran tentang latar belakang responden. Adapun deskripsi tersebut mencakup:

a. Usia

Usia merupakan batasan umur responden dalam hal ini karyawan. Adapun keadaan usia responden dapat dilihat pada tabel berikut:

Karakteristik Usia Responden 20% merupakan usia di atas 41 tahun.

b. Jenis Kelamin

Jenis kelamin dari para karyawan adalah sebagai berikut : Karakteristik Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Jumlah Responden

(8)

Laki-laki

Berdasarkan tabel IV.2 diketahui bahwa 65% responden berjenis kelamin laki-laki dan 35% responden berjenis kelamin perempuan.

c. Jenis Pendidikan

Adapun karakteristik jenjang pendidikan responden dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Karakteristik Pendidikan Responden

Jenis

Berdasarkan tabel IV.3 diketahui bahwa sebanyak 1 responden atau 1% merupakan pekerja tamatan SLTP, sebanyak 65 responden atau 65% lulusan SLTA, dan responden lulusan sarjana sebanyak 34 atau 34%.

(9)

yang penulis sampaikan kepada responden maka diperoleh data. Penulis menggunakan alat analisis regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.

Analisis data ini akan dilakukan penggabungan dari setiap item pertanyaan yang diajukan kepada karyawan. Kelima pertanyaan tersebut disatukan dalam satu tabel kemudian dilakukan uji pendahuluan yaitu uji validitas dan uji reliabilitas. Adapun untuk kedua uji tersebut adalah sebagai berikut:

a. Uji Validitas

Menguji validitas setiap butir skor maka skor-skor yang dihasilkan dari kuesioner dikorelasikan dengan skor total. Skor butir dipandang sebagai nilai X dan skor total dipandang sebagai nilai Y. Dengan diperolehnya indeks validitas setiap butir dapat diketahui dengan pasti butir-butir mana yang tidak memenuhi syarat ditinjau dari validitasnya. Adapun dalam penelitian ini skor yang dihasilkan dari variabel bebas (motivasi kerja, kedisiplinan kerja dan semangat kerja) dan variabel kinerja karyawan.

Keputusan mengenai valid tidaknya setiap butir pertanyaan adalah dengan membandingkan antara nilai r hitung yang diperoleh dari hasil perhitungan dengan nilai r tabel (95% dan n= 100). Ketentuannya adalah sebagai berikut:

r hitung < r tabel (tidak valid) r hitung > r tabel (valid)

Hasil dari perhitungan uji validitas, maka dapat diuraikan per variabel penelitian sebagai berikut:

1) Variabel Motivasi kerja

(10)

dinyatakan valid. Adapun hasil uji validitas dari variabel motivasi kerja dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Hasil Uji Validitas Instrumen Motivasi kerja

No. rhitung rtabel Keputusan

1 0,851 0,195 Valid

2 0,817 0,195 Valid

3 0,661 0,195 Valid

4 0,732 0,195 Valid

5 0,663 0,195 Valid

Sumber : Data primer yang diolah

Tabel IV.4 menunjukkan bahwa validitas instrumen variabel motivasi kerja sebanyak 5 butir pertanyaan dapat diperoleh rhitung > rtabel sebesar 0,195, ini berarti variabel motivasi

kerja valid.

2) Variabel Disiplin kerja

Hasil Uji Validitas Instrumen Kedisiplinan kerja

No. rhitung rtabel Keputusan

1 0,763 0,195 Valid

2 0,684 0,195 Valid

3 0,727 0,195 Valid

4 0,822 0,195 Valid

5 0,737 0,195 Valid

(11)

Tabel IV.5 menunjukkan bahwa validitas instrumen variabel disiplin kerja sebanyak 5 butir pertanyaan dapat diperoleh rhitung > rtabel sebesar 0,195, ini berarti variabel kedisiplinan kerja

valid

3) Variabel Semangat kerja

Hasil Uji Validitas Instrumen Semangat kerja

No. rhitung rtabel Keputusan

1 0,811 0,195 Valid

2 0,780 0,195 Valid

3 0,616 0,195 Valid

4 0,608 0,195 Valid

5 0,822 0,195 Valid

Sumber : Data primer yang diolah

Tabel IV.6 menunjukkan bahwa validitas instrumen variabel semangat kerja sebanyak 5 butir pertanyaan dapat diperoleh rhitung >

rtabel sebesar 0,195, ini berarti variabel semangat kerja valid

4) Variabel Kinerja karyawan

Hasil Uji Validitas Instrumen Kinerja karyawan

No. rhitung rtabel Keputusan

1 0,892 0,195 Valid

2 0,735 0,195 Valid

3 0,802 0,195 Valid

4 0,801 0,195 Valid

5 0,826 0,195 Valid

(12)

Tabel IV.7 menunjukkan bahwa validitas instrumen variabel kinerja karyawan sebanyak 5 butir pertanyaan dapat diperoleh rhitung >

rtabel sebesar 0,195, ini berarti variabel kinerja karyawan valid.

b. Uji Reliabilitas

Dari hasil tabel IV.8 tersebut menunjukkan koefisien reliabilitas (Cronbach Alpha) adalah reliabel, artinya untuk semua pertanyaan dapat diandalkan/reliabel karena melebihi ambang batas lebih besar dari Nunnally 0,60 (Imam Ghozali, 2002: 132).

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda adalah analisis untuk mengetahui pengaruh dari motivasi kerja, kedisiplinan kerja dan semangat kerja terhadap kinerja karyawan. Selain untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam analisis regresi linier berganda ini, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Dari hasil tersebut, maka persamaan regresinya adalah sebagai berikut :

(13)

3. Uji t

Adapun perhitungan untuk menguji keberartian variabel independen (motivasi kerja, disiplin kerja dan semangat kerja) secara individu terhadap variabel dependen (kinerja karyawan) adalah sebagai berikut :

a. Uji t yang berkaitan dengan motivasi kerja (X1) terhadap kinerja

karyawan (Y)

Dari perhitungan tersebut diperoleh hasil dari thitung = 9,021 > ttabel =

1,98, maka Ho ditolak sehingga ada pengaruh yang signifikan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. Ini membuktikan bahwa hipotesis 1 yang menyatakan “Diduga ada pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan” terbukti kebenarannya.

b. Uji t yang berkaitan dengan kedisiplinan kerja (X2) terhadap

keputusan karyawan (Y)

Dari perhitungan tersebut diperoleh hasil dari thitung = 7,293 > ttabel =

1,98, maka Ho ditolak sehingga ada pengaruh yang signifikan

kedisiplinan kerja terhadap kinerja karyawan. Ini membuktikan bahwa hipotesis 2 yang menyatakan “Diduga ada pengaruh disiplin terhadap kinerja karyawan” terbukti kebenarannya

c. Uji t yang berkaitan dengan semangat kerja (X3) terhadap kinerja

karyawan (Y)

Dari perhitungan tersebut diperoleh hasil dari thitung = 4,339 > ttabel =

1,98, maka Ho ditolak sehingga ada pengaruh yang signifikan

semangat kerja terhadap kinerja karyawan. Ini membuktikan bahwa hipotesis 3 yang menyatakan “Diduga ada pengaruh semangat kerja terhadap kinerja karyawan” terbukti kebenarannya.

4. Uji F

(14)

berarti (signifikan) terhadap kinerja karyawan. Langkah-langkah pengujian :

Dengan didapatnya Fhitung = 493,208 > Ftabel = 2,70, maka Ho ditolak

sehingga secara bersama-sama ada pengaruh yang signifikan motivasi kerja (X1), disiplin kerja (X2) dan semangat kerja (X3)

terhadap kinerja karyawan.

5. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui berapa besar variasi Y yang dapat dijelaskan oleh variasi X, yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi kerja (X1), disiplin kerja

(X2), dan semangat kerja (X3) terhadap kinerja karyawan (Y) secara

bersama-sama. Dari hasil perhitungan komputer program SPSS versi 16.00 diperoleh R2 = 0,939, ini dapat diartikan bahwa 93,9% perubahan/variasi Y (kinerja karyawan) dikarenakan oleh adanya perubahan/variasi variabel X (motivasi kerja, kedisiplinan kerja dan semangat kerja) sedangkan 6,1% sisanya dikarenakan oleh adanya perubahan variabel lain yang tidak masuk dalam model misalnya upah, tunjangan, kompensasi, lingkungan kerja dan sebagainya.

SIMPULAN KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dilakukan di Outlet Distro Planet di kota

Wonosobo yang dilakukan dan data-data yang dapat diperoleh, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1 Variabel motivasi kerja mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap kinerja karyawan Outlet Distro Planet di kota Wonosobo. Hal ini dapat

(15)

motivasi kerja sebesar 0,520, kedisiplinan sebesar 0,350 dan semangat kerja sebesar 0,169,

2 Secara individu ada pengaruh yang signifikan antara motivasi kerja, kedisiplinan dan semangat kerja terhadap kinerja karyawan. Hal ini terbukti dari hasil uji t diperoleh thitung > ttabel pada masing-masing variabel, thitung

untuk variabel motivasi kerja sebesar 9,021, variabel kedisiplinan sebesar 7,293 dan variabel semangat kerja sebesar 4,339 sedangkan ttabel sebesar

1,98, jadi dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak sedangkan HI diterima.

3 Secara bersama-sama variabel independen berpengaruh positif terhadap

kinerja karyawan Outlet Distro Planet di kota Wonosobo. Hal ini terbukti dari hasil analisis uji F diperolehFhitung = 493,208 >Ftabel = 2,70, jadi dapat

disimpulkan bahwa Ho ditolak sehingga secara bersama-sama ada

pengaruh yang signifikan antara motivasi kerja (X1), kedisiplinan kerja

(X2) dan semangat kerja (X3) terhadap kinerja karyawan.

A. Saran-Saran

Berdasarkan analisis dan kesimpulan, maka dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut:

1. Hasil analisis data menunjukkan adanya pengaruh positif antara motivasi kerja, kedisiplinan kerja dan semangat kerja terhadap kinerja karyawan, maka perlu diperhatikan atau perlu ditingkatkan lagi.

2. Perusahaan dalam usaha meningkatkan kinerja karyawan, maka perusahaan seyogyanya memperhatikan motivasi kerja berupa pemberian promosi jabatan kepada karyawan yang berprestasi, memberikan peningkatan tunjangan kesejahteraan dan kesehatan yang memadai.

(16)

peringatan-peringatan kepada karyawan yang tidak mematuhi peraturan perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Alex S. Niti Semito. Manajemen personalia ,Edisi Revisi Ghalia Indonesia, jakarta, 1981

Barnes. 1996. Law For Business. Boston: MC Graw Hill.

Buchaeri Zaenun, Manajemen personalia,Erlangga,jakarta 1987 Daft, Richard L. 2011. Era Baru Manajemen. Jakarta: Salemba empat.

Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi SPSS. Semarang. BP Universitas Diponegoro. Gito Sudarmo, Indriyo. 2000. Perilaku Keorganisasian Edisi pertama.

Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Guritno, Bambang dan Waridin. 2005. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Perilaku Kepemimpinan Kepuasan Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja. Jakarta: Bumi Aksara.

Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personal dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Moekijat. 1981. Motivasi dan Pengembangan Management. Bandung: Alumni 1981.

Rivai, Veithzal dan Basri. 2005. Performance Appraisal Sistem Yang Tepat Untuk Menilai Kinerja Karyawan dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan.

Gambar

Tabel IV.4 menunjukkan bahwa validitas instrumen
Tabel IV.5 menunjukkan bahwa validitas instrumen
Tabel IV.7 menunjukkan bahwa validitas instrumen variabel

Referensi

Dokumen terkait

Berbagai ketentuan perundang-undangan terkait dengan APBN mengamanatkan bahwa setiap tahun RAPBN diajukan Pemerintah kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Salah satu ketentuan

Kelebihan dari ICT ini adalah dalam hal kecepatan, kemudahan dan biaya yang lebih murah, kelebihan ini dapat diilustrasikan dengan kasus sebagai berikut, misalnya A adalah

difficulty) akan menyebabkan individu untuk mengerahkan usaha lebih dari orang-orang dengan tujuan yang terbaik. Subyek dengan tujuan spesifik (goal

Penulisan ini bertujuan untuk dapat mengetahui dan mendiskripsikan tentang pengaturan grasi terkait dengan perlakuan terhadap pelanggar kejahatan tindak pidana narkotika di

Alih teknologi yang dilaksanakan dalam program ini adalah alat penyangrai dan penggiling kacang untuk UKM sambel pecel, kompor industry dan pengemas kontinyu

Salah satu hal yang dapat mengurangi produkivitas pengolahan kelapa sawit yakni masih banyaknya kadar minyak atau kadar minyak yang masih terikut di dalam fiber

[r]

Berdasarkan penelitian toksisitas subkronis filtrat buah luwingan ( Ficus hispida ) muda dan matang pada tikus putih Galur Wistar melalui parameter profil