PENINGKATAN KEMAMPUAN KEAKSARAAN DENGAN KARTU KATA
BERGAMBAR MELALUI MEDIA KOMPUTER PADA KELOMPOK B
DI RAUDHATUL ATHFAL BUNAYYA 1 TANJUNG SARI
MEDAN SELAYANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Pada Program Studi Pendidikan Dasar
Oleh
NURASIYAH ANAS LUBIS NIM. 8116182017
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN KEAKSARAAN DENGAN KARTU KATA
BERGAMBAR MELALUI MEDIA KOMPUTER PADA KELOMPOK B
DI RAUDHATUL ATHFAL BUNAYYA 1 TANJUNG SARI
MEDAN SELAYANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Pada Program Studi Pendidikan Dasar
Oleh
NURASIYAH ANAS LUBIS NIM. 8116182017
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Nurasiyah Anas Lubis, 8116182017. Peningkatan Kemampuan Keaksaraan Dengan Kartu Kata Bergambar Melalui Media Komputer Pada Kelompok B Di Raudhatul Athfal Bunayya I Tanjung Sari Medan Selayang Tahun Pelajaran 2013/2014
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan keaksaraan Dengan Kartu Kata Bergambar Melalui Media Komputer Pada Kelompok B Di Raudhatul Athfal Bunayya I Tanjung Sari Medan Selayang. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas menggunakan media komputer, penelitian dilaksanakan selama 2 siklus yang setiap siklus terdiri dari 4 (empat) pertemuan dengan waktu 2 x 30 menit.
Subyek penelitian ini adalah seluruh anak kelas B Raudhatul Athfal Bunayya I Tanjung Sari Medan Selayang pada semester Ganjil Tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 15 orang. Anak laki-laki berjumlah 7 orang dan anak perempuan berjumlah 8 orang. Pengumpulan data menggunakan tes kemampuan keaksaraan dan observasi proses pembelajaran. Observasi dilakukan pada setiap tindakan untuk memperoleh data tentang aktivitas anak yang berkembang selama pembelajaran berlangsung. Analisis data dengan tehnik deskriptif.
Dalam penelitian ini, proses penelitian dilaksanakan dalam dua siklus. Indikator pertama keberhasilan yang sudah ditentukan oleh peneliti yaitu kemampuan dalam keaksaraan adalah mencapai 75% dari seluruh anak dalam kelas telah menunjukkan kemampuan keaksaraan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan keaksaraan anak kelas B Raudhatul Athfal Bunayya I Tanjung Sari Medan Selayang mengalami peningkatan sebesar 1.95% setelah mengikuti pembelajaran keaksaraan dengan kartu kata bergambar melalui media komputer. Peningkatan ini dapat dilihat dari hasil keaksaraan anak pratindakan memperoleh rata-rata sebesar 56.67 terjadi peningkatan hasil keaksaraan sebesar 0.93%, Tindakan yang dilakukan di siklus I guru tidak membagi anak menjadi kelompok, mengajak anak membaca secara bersama-sama, sedangkan tindakan siklus II guru membagi anak dalam 2 kelompok. Siklus I memperoleh rata-rata sebesar 66.00 terjadi peningkatan hasil keaksaraan sebesar 1.02%, pada siklus I belum mencapai indikator keberhasilan yang sudah ditentukan oleh peneliti yaitu 75% dari seluruh anak dalam kelas telah menunjukkan kemampuan keaksaraan, maka dilanjutkan ke siklus II. Siklus II memperoleh rata-rata sebesar 76.13 terjadi peningkatan hasil keaksaraan sebesar 1.95%. Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa dengan kartu kata bergambar melalui media komputer dapat meningkatkan kemampuan keaksaraan anak dan membuat pembelajaran anak lebih menyenangkan. Dengan demikian kartu kata bergambar melalui media komputer ini dapat dijadikan menjadi salah satu alternatif bagi guru dalam menyajikan pembelajaran keaksaraan.
Nurasiyah Anas Lubis , 8116182017 . Upgrades Literacy Through Picture With Words Cards Computer Media In Group B In RA Bunayya I Raudhatul Tanjung Sari Medan Selayang Academic Year 2013/2014
This study aims to improve literacy skills with Word Picture Card Through Media Computers In Group B In RA Bunayya I Raudhatul Tanjung Sari Medan Selayang. This study is an action research using computer media , research carried out for 2 cycles each cycle consisting of 4 ( four ) meetings with a time of 2 x 30 minutes .
The study subjects were all children of the class B Raudhatul RA Bunayya I Tanjung Sari Medan Selayang on Odd semester of school year 2013/2014, amounting to 15 people. Boys numbered 7 and 8 girls numbered. Collecting data using literacy tests and observation of the learning process. Observations made on any action to obtain data about their activities that develop during the learning takes place. Data were analyzed using descriptive techniques.
In this study, the research was conducted in two cycles. The first indicator of success that has been determined by researchers that literacy is the ability to reach 75 % of all children in the class have demonstrated literacy skills.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan tesis ini dengan baik. Tesis ini disusun untuk memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada Progran Studi Pendidikan Dasar Universitas Negeri Medan tahun 2013 yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Keaksaraan Dengan Kartu Kata Bergambar Melalui Media Komputer Pada Kelompok B Di Raudhatul Athfal Bunayya I Tanjung Sari Medan Selayang Tahun Pelajaran 2013/2014.
Terimakasih penulis sampaikan kepada Ibu Dr. Evi Eviyanti, M.Pd selaku dosen pembimbing I dan Dr. R. Mursid, M.Pd, sebagai dosen pembimbing II yang telah mengorbankan pikiran dan waktu dalam memberikan bimbingan penulisan tesis ini. Terimakasih juga kepada Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M. Pd., Ibu Dr. Anita Yus, M. Pd., Bapak Dr. Mutsyuhito Solin, M. Pd. Selaku dosen nara sumber sekaligus dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan dalam kesempurnaan tesis ini. Demikian juga penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan, yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk menempuh pendidikan Pascasarjana (S2).
2. Bapak Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M. Pd selaku, Direktur PPs Universitas Negeri Medan, yang telah membantu dan memberikan izin penelitian dalam menyelesaikan tesis ini.
4. Para Bapak/Ibu Dosen di Program Studi Pendidikan Dasar Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
5. Hizrah Syahputra Harahap, S.Pd selaku Staf Administrasi Program Studi Pendidikan Dasar Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah membantu penulis sejak dalam perkuliahan sampai pada penyelesaian tesis.
6. Ibu Kepala Sekolah RA Bunayya I Tanjung Sari Medan Selayang yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk mengadakan penelitian tindakan kelas, beserta seluruh guru dan staf yang juga membantu penulis dalam melakukan penelitian untuk menyusun tesis ini.
7. Rekan-rekan mahasiswa seperjuangan Program Studi Pendidikan Dasar Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah memberikan saran dan masukan sehingga terselesaikannya tesis ini dengan baik.
8. Orang tua, suami dan anak-anak yang telah memberikan do’a dan dukungan kepada saya selama masa pendidikan di Pasacasarjana Unimed sampai pada penulisan tesis ini. Penulis sangat menyadari bahwa penulisan tesis ini masih jauh dari sempurna, terdapat kelemahan dan kekurangan oleh karena keterbatasan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu penulis mohon saran dan kritikan yang membangun guna perbaikan tesis ini. Harapan penulis semoga tesis ini menjadi bermanfaat bagi kemajuan pendidikan dan peningkatan mutu pendidikan bangsa Indonesia di masa yang akan datang.
Medan, Desember 2013 Penulis,
DAFTAR ISI 2.1.4 Pemanfaatan Media Komputer Dalam Kegiatan Keaksaraan 30 2.1.5 Pembelajaran Kartu Kata Bergambar Dalam Kegiatan Keaksaraan Melalui Media Komputer 32 2.2 Aktivitas Belajar 34 2.3 Penelitian Yang Relevan 37 2.4 Kerangka Berpikir 38
3.6 Langkah-langkah Pengumpulan Data 47 3.7 Teknik Analisa Data 49 3.8 Indikator Keberhasilan ………... 50
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……… 51
4.2.1 Perencanaan Tindakan ………. 54
4.2.2 Pelaksanaan Tindakan 54 4.2.3 Observasi ……… 58
4.2.4 Refleksi ……….. 58
4.2.5 Hasil Keaksaraan Siklus I ……… 59
4.2.5.1 Hasil Keaksaraan Aspek Menyebutkan Kata-kata Yang Mempunyai Huruf Awal Yang Sama Siklus I ………. 61
4.2.5.2 Hasil Keaksaraan Aspek Menghubungkan Gambar Dengan Kata Siklus I 62 4.2.5.3 Hasil Keaksaraan Aspek Membaca Kata Yang Memiliki Gambar Siklus I ………. 63
4.2.5.4 Hasil Keaksaraan Aspek Menghubungkan Kata Dengan Simbol Yang Melambangkannya Siklus I……….. 64
4.2.6 Observasi Aktivitas Anak Siklus I 66 4.2.7 Hasil Wawancara 68 4.2.8 Hasil Dokumentasi Foto I 68 4.4.9 Hasil Refleksi I 69 4.3 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II 71 4.3.1 Hasil Kemampuan Keaksaraan Siklus II 72 4. 3.1.1 Hasil Keaksaraan Aspek Menyebutkan Kata-kata Yang Mempunyai Huruf Awal Yang Sama Siklus II ….. 73
4. 3.1.2 Hasil Keaksaraan Aspek Menghubungkan Gambar Dengan Kata Siklus II 74 4.3.1.3 Hasil Keaksaraan Aspek Membaca Kata Yang Memiliki Gambar Siklus II 75 4.3.1.4 Hasil Keaksaraan Aspek Menghubungkan Kata Dengan Simbol Yang Melambangkannya Siklus II 76 4.3.2 Observasi Aktivitas Anak Siklus II 77 4.3.3 Dokumentasi Foto Siklus II 80 4.3.4 Refleksi 80 4.4 Pembahasan 81 4.4.1 Peningkatan Kemampuan Keaksaraan Anak Kelas B RA. Bunayya I Tanjung Sari Medan Selayang ………… 81
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1.1 Deskripsi Hasil Belajar RA Bunayya 1 Tanjung Sari Medan
Selayang Tahun 2011-2012 7
Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Keaksaraan Dengan Media Komputer 33
Tabel 3.1 Rencana Kegiatan Penelitian Siklus I 42
Tabel 3.2 Jenis Instrumen Pengumpulan Data dan Aspek Yang Diamati 45 Tabel 3.3 Instrumen Kisi-kisi Test Kemampuan Keaksaraan 46
Tabel 3.4 Rubrik Penilaian Kemampuan Keaksaraan 46
Tabel 3.5 Lembar Observasi Aktivitas Anak Terhadap Pembelajaran 49 Tabel 4.1 Hasil Belajar Pra Tindakan Kemampuan Keaksaraan Setiap Aspek.. 51
Tabel 4.2 Hasil Kemampuan Keaksaraan Pratindakan 52
Tabel 4.3 Hasil Keaksaraan Pada Siklus I 59
Tabel 4.4 Hasil Perolehan Aspek Menyebutkan Kata-Kata Yang Mempunyai
Huruf Awal Yang Sama 61
Tabel 4.5 Hasil Perolehan Aspek Menghubungkan Gambar Dengan Kata 62 Tabel 4.6 Hasil Perolehan Aspek Membaca Kata Yang Memiliki Gambar 63
Tabel 4.7 Hasil Perolehan Aspek Menghubungkan Kata Dengan Simbol Yang
Melambangkannya 64
Tabel 4.8 Hasil Belajar Siklus I Kemampuan Keaksaraan Anak Kelas B RA
Bunayya I Medan Selayang 65
Tabel 4.8 Lembar Observasi Kegiatan Anak Siklus I 67
Tabel 4.9 Perbandingan Skor Rata-rata Tes Prasiklus dan Tes Siklus I 70 Tabel 4.10 Hasil Kemampuan Keaksaraan Pada Siklus II 72 Tabel 4.11 Hasil Perolehan Aspek Menyebutkan Kata-Kata Yang Mempunyai
Huruf Awal Yang Sama 74
Tabel 4.12 Hasil Perolehan Aspek Menghubungkan Gambar Dengan Kata 75 Tabel 4.13 Hasil Perolehan Aspek Membaca Kata Yang Memiliki Gambar 75 Tabel 4.14 Hasil Perolehan Aspek Menghubungkan Kata Dengan Simbol
Yang Melambangkannya 76
Tabel 4.15 Lembar Observasi Kegiatan Anak Siklus II 78 Tabel 4.16 Daftar Skor Hasil Belajar Siklus II Kemampuan Keaksaraan Kelas B
RA Bunayya I Medan Selayang 79
Tabel 4.17 Perolehan Skor Rata-Rata dan Peningkatan Kemampuan Keaksaraan
Pada Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II 83
Tabel 4.18 Perbandingan Skor Rata-rata Tes Pratindakan I,Siklus I,dan Siklus II Kemampuan Keaksaraan Anak Kelas B RA Bunayya I Medan
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 3.1 Gambar Model Lewin 41 Gambar 4.1 Diagram Hasil Keaksaraan Pratindakan 53 Gambar 4.2 Diagram Hasil Keaksaraan Siklus I 60 Gambar 4.3 Diagram Batang Hasil Kemampuan Keaksaraan Siklus I Dari
Setiap Aspek 65
Gambar 4.4 Diagram Batang Perbandingan Skor Rata-rata Tes Prasiklus dan Tes Siklus I Kemampuan Keaksaraan Anak Kelas B RA Bunayya
I Medan Selayang 71
Gambar 4.5 Diagram Hasil Keaksaraan Siklus II 73 Gambar 4.6 Diagram Batang Hasil Kemampuan Keaksaraan Siklus II Dari
Setiap Aspek 79
Gambar 4.7 Diagram Hasil Keaksaraan pada Pratindakan, Siklus I, Siklus II 86 Gambar 4.8 Diagram Perbandingan Skor Rata-rata Tes Pratindakan, Siklus I,
Siklus II Kemampuan Keaksaraan Anak Kelas B RA Bunayya I
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Skenario Pelaksanaan Tindakan 96
Lampiran 2.1 Rencana Kegiatan Harian Siklus I 97
Lampiran 2.2 Rencana Kegiatan Harian Siklus II 108 Lampiran 3.1 Hasil Kemampuan Keaksaraan Anak Pratindakan 120 Lampiran 3.2 Hasil Kemampuan Keaksaraan Anak Siklus I 121 Lampiran 3.3 Hasil Kemampuan Keaksaraan Anak Siklus II 122 Lampiran 4.1 Lembar Observasi Aktivitas Anak Siklus I 123 Lampiran 4.2 Lembar Observasi Aktivitas Anak Siklus II 124
Lampiran 5.1 Lembar Observasi Guru Siklus I 125
Lampiran 5.2 Lembar Observasi Guru Siklus II 126
Lampiran 6.1 Pedoman Wawancara Guru 127
Lampiran 7.1 Foto Dokumentasi Siklus I 128
Lampiran 7.2 Foto Dokumentasi Siklus II 129
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan usaha atau kegiatan yang disengaja untuk membantu, membina,
dan mengarahkan manusia mengembangkan segala kemampuannya yang dilaksanakan dan
dikembangkan secara sistematis melalui proses pembelajaran yang terencana dengan baik.
Pendidikan mempunyai perencanaan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan
perwujudan diri individu, terutama bagi pembangunan bangsa dan negara. Kemajuan suatu
kebudayaan bergantung kepada cara kebudayaan tersebut mengenali, menghargai, dan
memanfaatkan sumber daya manusia dan hal ini berkaitan erat dengan kualitas pendidikan yang
diberikan kepada anggota masyarakatnya, kepada peserta didik.
Pendidikan dilakukan seumur hidup sejak usia dini sampai akhir hayat, pentingnya
pendidikan diberikan pada anak usia dini terdapat di dalam Undang-undang Sistem Pendidikan
Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Peraturan Pemerintah tentang Pendidikan Anak Usia Dini pada
bab 1, pasal 1 butir 14, dinyatakan bahwa: Pendidikan anak usia dini yang selanjutnya disebut
PAUD, adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai berusia
enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut.
Usia dini merupakan masa keemasan (golden age), oleh karena itu pendidikan pada masa
ini merupakan pendidikan yang sangat fundamental dan sangat menentukan perkembangan anak
selanjutnya (Hartati, 2005:11). Pada periode ini hampir seluruh potensi anak mengalami masa
2
stimulasi dan rangsangan dari lingkungannya. Apabila anak mendapatkan stimulus yang baik,
maka seluruh aspek perkembangan anak akan berkembang secara optimal.
Menurut teori Montessori seperti dikutip Yus (2011:18) menyatakan pada rentang usia
3-6 tahun pada masa ini ditandai dengan masa peka terhadap segala stimulasi yang diterimanya
melalui panca indera. Dilihat dari ciri umumnya indra berkembang dengan menangkap
rangsangan yang kemudian diorganisasikan dalam pikirannya sehingga membentuk persepsi,
sedangkan ciri khususnya anak sensitif untuk belajar membaca.
RA (Raudhatul Athfal ) adalah salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini pada
jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan umum dan pendidikan
keagamaan Islam bagi anak berusia 4-6 tahun. Kurikulum RA tahun 2009 menyatakan program
pembelajaran yang diharapkan pada pendidikan RA adalah tercapainya tugas-tugas
perkembangan secara optimal sesuai dengan standar yang telah dirumuskan.
Aspek-aspek perkembangan yang diharapkan dicapai meliputi aspek dua bidang
pengembangan, yaitu : (1) bidang pengembangan diri yang merupakan kegiatan yang dilakukan
secara terus menerus dan ada dalam kehidupan sehari-hari, sehingga menjadi kebiasaan yang
baik. Bidang pengembangan ini meliputi lingkup perkembangan agama dan nilai-nilai Islam,
serta pengembangan sosial, emosional, dan kemandirian, dan (2) bidang kemampuan dasar yang
merupakan kegiatan yang dipersiapkan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan dan
kreativitas sesuai dengan tahap perkembangan anak.
Bidang kemampuan dasar meliputi lingkup perkembangan berbahasa, kognitif/motorik, dan seni.
Sebagai dasar perkembangan di atas harus mendapatkan stimulasi dan pembinaan secara
seimbang sehingga potensi anak dapat berkembang dengan optimal. Sebagai persiapan bagi anak
3
pentingnya belajar. Pengenalan ini dilakukan dalam serangkaian kegiatan harian yang
mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh dan seimbang.
Perkembangan bahasa untuk anak RA berdasarkan acuan standar pendidikan anak usia dini
no. 58 tahun 2009, mengembangkan tiga aspek yaitu menerima bahasa, mengungkapkan bahasa, dan
keaksaraan.
Menciptakan lingkungan keaksaraan bagi anak-anak seperti penyediaan buku, pensil dan
kertas juga memberikan perspektif keberaksaraan yang mencerahkan. Oleh karena itu, meskipun
anak-anak belum dapat membaca dan menulis adalah sangat baik jika guru atau orang tua dapat
menyediakan buku-buku di sudut ruang kelas atau rumah. Kelas-kelas RA misalnya lebih baik
dipenuhi dengan huruf-huruf atau rangkaian huruf yang membentuk kata yang ditempelkan di
dinding. Kegiatan itu lebih memberikan perspektif keaksaraan yang cemerlang daripada guru RA
memperkenalkan huruf secara langsung kepada anak-anak RA. Anak-anak yang terpajankan
dengan keaksaraan pada usia emergent literacy akan memiliki latar kondisi yang mendukung pertumbuhan diri, memotivasi dan melanjutkan pembelajaran.
Tugas utama RA adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai
pengetahuan, sikap/perilaku, keterampilan dan intelektual agar dapat melakukan adaptasi dengan
kegiatan belajar yang sesungguhnya di sekolah dasar. Di satu sisi membaca bukanlah tujuan yang
sebenarnya dari penyelenggaraan pendidikan RA, namun di sisi lain hal itu justru menambah
daftar alasan mengapa belajar membaca sejak RA itu penting. Kondisi demikian menjadikan
masyarakat yang telah menyekolahkan anak-anaknya di RA berharap, bahkan mengharuskan agar
kelak setelah selesai mengikuti program di RA, anak-anak mereka terampil membaca.
Pembelajaran membaca tidak akan berhasil apabila tidak didasarkan pada dua hal, yakni
4
berarti pembelajaran membaca akan efektif ketika diberikan pada saat anak membutuhkan dan
menginginkan. Oleh karena itu, langkah terbaik adalah menstimulasi anak agar mereka tertarik
membaca, senang terhadap tulisan, dan memiliki kesadaran fonem dan leksikal. Menurut Jalongo
seperti dikutip Musfiroh (2009:16) buku-buku yang penuh gambar dengan sedikit tulisan justru
efektif untuk mendorong anak senang membaca.
Memasuki era teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini sangat dirasakan
kebutuhan dan pentingnya penggunaan teknologi komputer dalam kegiatan pembelajaran untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran yang diharapkan. Melalui teknologi komputer individu
dapat meningkatkan mutu pendidikan, yaitu dengan cara membuka lebar-lebar terhadap akses
ilmu pengetahuan dan teknologi informasi dalam rangka penyelenggaraan pendidikan yang
berkualitas dan menyenangkan.
Kemajuan pesat di bidang teknologi dan informasi seperti sekarang telah menuntut
individu agar memiliki kesiapan yang lebih. Otomatis, hal tersebut membutuhkan kemampuan
dalam menerima serta mencari informasi sebanyak mungkin. Oleh karena itu individu tidak bisa
melepaskan diri dari budaya membaca. Akan tetapi, hingga kini budaya membaca belum
sepenuhnya berkembang di masyarakat Indonesia. Jika Bangsa Indonesia ingin berhasil dalam
pembangunan di masa depan, maka pembinaan terhadap budaya membaca kepada anak mutlak
dibutuhkan.
Menurut Rita (2009:3) menyatakan empat aspek keterampilan berbahasa yang mencakup
dalam pelajaran bahasa adalah: 1) keterampilan menyimak, 2) keterampilan berbicara, 3)
keterampilan membaca, dan 4) keterampilan menulis .Salah satu aspek pengajaran bahasa yang
memegang peran penting adalah membaca, khususnya membaca permulaan. Pada sisi lain,
5
Membaca merupakan salah satu di antara empat keterampilan berbahasa (menyimak,
berbicara, membaca, dan menulis) yang penting untuk dipelajari dan dikuasai oleh setiap
individu, dengan mengajarkan kepada anak cara membaca, berarti memberi anak tersebut sebuah
masa depan, yaitu memberi suatu teknik bagaimana cara mengekplorasi dunia manapun yang ia
pilih dan memberikan kesempatan untuk mendapatkan tujuan hidupnya. Membaca bukanlah
suatu kegiatan pembelajaran yang mudah. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan
anak dalam membaca. Secara umum, faktor-faktor tersebut dapat diidentifikasi seperti guru,
siswa, kondisi lingkungan, materi pelajaran, serta teknik mempelajari materi pelajaran. Faktor
terakhir yang dapat mempengaruhi keberhasilan anak dalam membaca adalah penguasaan
teknik-teknik membaca (Sumadayo,2013:90).
Pembelajaran bahasa untuk anak usia dini diarahkan pada kemampuan berkomunikasi,
baik secara lisan maupun tertulis (simbolis). Untuk memahami bahasa simbolis, anak perlu
belajar membaca dan menulis. Waktu terbaik untuk anak mulai belajar membaca adalah pada
usia yang sangat muda, bahkan sebelum anak memasuki pra-sekolah. Setelah anak mampu
berbicara, ia dapat mulai mengembangkan kemampuan membaca dasar. Anak-anak suka
melihat-lihat buku dan menikmati setiap tulisan dan gambar yang ada di buku. Mereka bahkan
akan berpura-pura berperilaku seperti pembaca dengan memegang buku dan berpura-pura
membacanya.
Melalui gemar membaca diharapkan anak-anak dapat membaca dengan baik sehingga
mempunyai rasa kebahasaan yang tinggi, berwawasan yang lebih luas keberagamannya dan
mampu mengembangkan pola berpikir kreatif dalam dirinya. Memberikan pembelajaran
keaksaraan pada anak usia RA tetaplah melalui bermain karena bagi anak usia RA bermain
6
Penelitian di Negara maju menunjukkan lebih dari 10% murid mengalami kesulitan
membaca, yang kemudian menjadi penyebab utama kegagalan di sekolah (Yusuf, 2003:69).
Dampaknya orang tua pun meyakini bahwa sebelum masuk sekolah dari putra-putrinya harus
mampu membaca. Pada akhirnya RA yang bertujuan untuk meletakkan dasar ke arah
perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta yang di perlukan anak untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan dan perkembangan selanjutnya berubah menjadi sekolah
baca tulis dengan metode yang seringkali mengenyampingkan aspek-aspek perkembangan dan
pertumbuhan anak. RA yang seharusnya berfungsi sebagai tempat bermain yang indah, nyaman,
gembira dan menarik bagi anak untuk mewujudkan berbagai aktivitasnya dalam masa bermain,
bersosialisasi dengan teman sebaya, beradaptasi dengan lingkungan baru setelah rumah, dan
mengembangkan potensi dasar yang anak miliki, menjadi tempat yang kurang nyaman bagi
pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak-anak merasa tertekan, dan merasakan beban yang
berat, sehingga keceriaan mereka berkurang, dan mengalami ketidakseimbangan perkembangan
pada aspek keterampilan dan kreatifitasnya. Akhirnya mereka merasa pendidikan RA merupakan
suatu prasyarat masuk sekolah dasar. Di satu sisi membaca bukanlah tujuan yang sebenarnya dari
penyelenggaraan pendidikan RA namun disisi lain hal itu justru menambah daftar alasan
mengapa belajar membaca sejak RA itu penting.
Melihat kenyataan di sekolah dan dampak yang akan dihasilkan dari kegagalan membaca,
dirasakan bahwa kemampuan membaca perlu dirangsang sejak dini. Pelatihan membaca dini
adalah pelatihan membaca yang diterapkan untuk anak RA dengan tujuan menyiapkan anak
mengikuti kegiatan membaca lanjutan, sehingga kelak diharapkan anak tidak mengalami
7
Dari hasil wawancara peneliti dengan guru kelompok B1 di RA Bunayya 1 Tanjung Sari
Medan Selayang, terhadap pembelajaran keaksaraan khususnya membaca, menggambarkan
bahwa pembelajaran yang dilakukan guru masih bersifat konvensional. Salah satu contoh dalam
mengajar pembelajaran membaca gambar sederhana, media yang digunakan tidak berwarna,
yaitu guru menggambar di papan tulis, dan memberi keterangan gambar dengan tulisan di
samping gambar, saat guru menggambar anak ribut sendiri.
Dampak dari kondisi ini berakibat menyebabkan kemampuan membaca anak rendah,
karena kondisi keterbatasan media pembelajaran dan juga metode yang digunakan guru secara
monoton, tidak menarik. Kondisi tersebut membuat anak menjadi bosan dan malas untuk latihan
membaca. Keinginan dan aktivitas anak mengikuti kegiatan cenderung menurun dan kurang
diperhatikan. Berikut data aspek pengembangan anak, sebagaimana tertera pada tabel 1.1 berikut
:
Tabel 1.1 Deskripsi Hasil Belajar RA Bunayya 1 Tanjung Sari Medan Selayang Tahun
2011-2012.
NO Conten Belajar Rata-rata Persentase
1 Nilai-nilai Agama dan Moral 68,40 70 %
2 Motorik 62.20 65 %
3 Kognitif 70.00 80 %
4 Bahasa
A. Menerima Bahasa 60.00 55 %
B. Mengungkapkan Bahasa 56.50 50 %
C. Keaksaraan :
1. Menyebutkan kata-kata yang mempunyai huruf awal yang sama
8
Melihat begitu rendahnya hasil tingkat pencapaian perkembangan keaksaraan, di RA
Bunayya 1 Tanjung Sari Medan Selayang, maka diperlukan upaya dan sungguh-sungguh guru
melalui tindakan perbaikan metode dan pendekatan serta teknik belajar yang berorientasi pada
anak. Salah satu strategi yang dapat digunakan untuk menarik perhatian anak untuk belajar
keaksaraan adalah dengan menggunakan kartu kata bergambar melalui media komputer. Kartu
kata bergambar yang dilengkapi dengan gambar memiliki kekuatan besar dalam merespons otak
anak. Melalui gambar, selain bisa menangkap bunyi lafal dari suatu huruf atau nama tertentu,
anak juga dapat mengingat bentuk dari nama-nama benda tersebut. Biasanya anak akan lebih
mudah menghafal jika ada suara dan gambar-gambar beserta tulisannnya. Karena suara, gambar
dan kata sangat erat kaitannya. Begitu anak sudah menghafal gambar, kemudian dirangkaikan
dengan kata, maka dikemudian hari akan mudah buat anak untuk belajar keaksaraan.
Berdasarkan fakta di atas, dipandang perlu ada suatu perubahan yang harus dilakukan
untuk membantu anak dalam pembelajaran keaksaraan dan membantu pengajar dalam
menyampaikan materi dengan media yang ada. Dengan adanya pendekatan yang dilakukan untuk
membuat anak lebih berminat dalam membaca.
Untuk mendukung metode pembelajaran dan diperlukan media yang tepat agar tujuan
pembelajaran dapat terwujud secara optimal. Kemajuan teknologi sekarang, tidak pada
tempatnya lagi jika penyampaian pengajaran, masih dilakukan secara verbalitas atau dengan
kata-kata saja, karena pengetahuan anak usia dini di dapat dari pengalaman dan pendengaran,
sehingga indra penglihatan dan pendengaran anak menjadi sumber masuknya informasi yang
utama. Dalam pengajaran keaksaraan dibutuhkan metode pembelajaran yang bervariasi dalam
9
Penggunaan media pembelajaran diharapkan mampu membantu proses belajar. Seperti
disampaikan oleh Hamalik (1994:16), bahwa pemakaian media dalam proses pembelajaran dapat
membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi, memberikan rangsangan
kegiatan belajar, bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap anak. Penggunaan
media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses
pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Agar anak bisa cepat
membaca membiasakan sedini mungkin untuk mengajak mereka bermain interaktif dan
memperlihatkan ke mereka berbagai visualisasi yang mendukung kegiatan belajar membaca.
Multimedia yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah komputer yang dalam
pemanfaatannya membutuhkan LCD proyektor. Hal inilah yang mendorong penulis mengambil
judul : “Peningkatan Kemampuan Keaksaraan Dengan Kartu Kata Bergambar Melalui
Media Komputer Pada Kelompok B Di Raudhatul Athfal Bunayya 1 Tanjung Sari
Medan Selayang Tahun Pelajaran 2013/2014”.
1..2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian masalah pada latar belakang masalah diatas maka dapat diidentifikasi
beberapa masalah sebagai berikut : (1) Kemampuan keaksaraan anak masih rendah; (2) Metode
pembelajaran yang selama ini diterapkan kurang variatif untuk meningkatkan kemampuan
keaksaraan; (3) Media pembelajaran masih kurang tepat sehingga mempengaruhi minat belajar
anak.
1.3 Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih efektif, efisien, terarah dan dapat dikaji lebih mendalam maka
10
Bergambar melalui media komputer dan peningkatan kemampuan keaksaraan yang diteliti adalah
kemampuan membaca anak Kelompok B Di Raudhatul Athfal Bunayya 1 Tanjung Sari Medan
Selayang Tahun Pelajaran 2013/2014”.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang dikemukakan diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah peningkatan kemampuan keaksaraan anak dengan kartu kata bergambar
melalui media komputer kelompok B di RA. Bunayya 1 Tanjung Sari Medan Selayang Tahun
Pelajaran 2013/2014 ?
2. Bagaimanakah peningkatan aktivitas anak dalam pembelajaran keaksaraan dengan kartu kata
bergambar melalui media komputer kelompok B di RA. Bunayya 1 Tanjung Sari Medan
Selayang Tahun Pelajaran 2013/2014 ?
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah :
1. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan keaksaraan khususnya kemampuan membaca
anak kelompok B dengan kartu kata bergambar melalui media komputer
2. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas anak dalam pembelajaran keaksaraan dengan kartu
kata bergambar melalui media komputer.
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberi manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan baik
11
1. Teoretis
a. Memberi kontribusi pada teori, yaitu memberi kontribusi nilai guna berupa
pengembangan mutu teori perilaku dan pembelajaran, serta pengembangan mutu
penelitian yang akan datang.
b. Terjadinya pergeseran dari paradigma mengajar menuju paradigma belajar yang
mengutamakan proses untuk mencapai hasil belajar.
2. Praktis
a. Manfaat bagi anak
1. Membantu anak meningkatkan kemampuan keaksaraan, khususnya kemampuan
membaca.
2. Aktivitas anak dalam pembelajaran keaksaraan khususnya kemampuan membaca
meningkat.
b. Guru
1. Membantu mempermudah guru dalam pengembangan kemampuan keaksaraan
anak.
2. Sebagai dasar bagi guru dalam memilih media pengembangan kemampuan
keaksaraan.
3. Peningkatan profesionalisme guru serta meningkatkan mutu proses pembelajaran.
c. Sekolah
1. Sebagai rujukan pihak sekolah dalam memberikan saran kepada orangtua untuk
12
2. Penggunaan media komputer diharapkan dapat meningkatkan kemampuan guru
dalam mengatasi masalah pembelajaran, khususnya yang berhubungan dengan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, peneliti menyimpulkan sebagai berikut :
Kemampuan keaksaraan anak kelas B RA Bunayya I Medan Selayang mengalami
peningkatan sebesar 1.95% setelah mengikuti pembelajaran keaksaraan dengan kartu kata
bergambar menggunakan komputer. Hasil rata-rata skor tes kemampuan keaksaraan anak secara
klasikal pada pratindakan sebesar 56.67 dan pada siklus I diperoleh hasil skor rata-rata 66.0
kemudian pada siklus II diperoleh rata-rata sebesar 76.13 atau meningkat sebesar 1.02 dari siklus
I. Perolehan hasil rata-rata nilai kemampuan keaksaraan ini menunjukkan bahwa pembelajaran
keaksaraan dengan kartu kata bergambar menggunakan komputer pada anak kelas B RA Bunayya
I Medan Selayang dapat meningkat dan berhasil.
Penerapan kartu kata bergambar melalui media komputer dapat meningkatkan proses
pembelajaran keaksaraan. Hal ini diketahui dari setiap aspek penilaian proses pembelajaran
dengan skor rata-rata 19.04 sampai pada siklus II.
Dengan kartu kata bergambar menggunakan komputer, guru lebih mudah memberikan
penjelasan dan mengarahkan anak tentang bagaimana pembelajaran keaksaraan khususnya dalam
hal membaca dengan mudah dan suasana kelas menjadi lebih tenteram dan proses pembelajaran
92
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti memberikan saran sebagai berikut.
1. Bagi guru
Dapat menggunakan kartu kata bergambar melalui media komputer dalam pembelajaran
keaksaraan dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran. Agar pembelajaran keaksaraan
menggunakan media komputer ini dapat terlaksana dengan baik, maka guru perlu melakukan :
a) Menyampaikan pemakaian media, tujuan pembelajaran dan memotivasi anak
b) Menayangkan kartu kata bergambar yang akan dibaca
c) Membimbing membaca
d) Melaksanakan Kegiatan membaca
e) Persentase hasil dan refleksi
2. Bagi Peneliti
Diharapkan melakukan penelitian pembelajaran keaksaraan dengan kartu kata bergambar
melalui media komputer dengan menggunakan variabel ratio anak.
3. Bagi sekolah hendaknya memberikan sarana dan prasarana yang memadai agar dalam
93
DAFTAR PUSTAKA
Archer, Mengenal Pendidikan Keaksaraan, http://bpkbmntb.host22.com/index.php diakses tanggal 4 Mei 2010.
Asyhar, Rayandra. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta.
Arsyad, Azhar. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Persada Grafina. ____________ 2007. Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers
____________ 2011. Media Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
.
AM, Sardiman. 2012. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Ali, M. 2004, Interaksi dan Aktivitas belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Aulia, 2012. Revolusi Pembuat Anak Candu Membaca. Jogjakarta: FlashBooks.
Arikunto, Suharsimi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara
_________________ 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Akhadiah, Sabarti, dkk. 1993. Bahasa Indonesia I. Jakarta: Depdiknas.
Busthomi, M. Yazid, 2012. Melejitkan Potensi dan Kecerdasan Anak Usia Dini. Citra Publishing.
Depdiknas. 2004. Lebih Jauh Tentang Sentra dan Saat Lingkaran, Bahan Pelatihan, Jakarta: Direktorat PAUD, Ditjen PLS dan Pemuda, Depdiknas.
Dirjen Dikdasmen. 2007. Permainan Membaca dan Menulis di TK. Jakarta.
Dhieni, Nurbiana, dkk. 2008. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka. Daryanto. 2007. Pengembangan Ilmu Komputer. Bandung: CV. Yrama Widya.
Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
94
Elliot, J. 1991. Action Research for Educational Change. Philadelphia : Open University Press.
Fanany, Burhan El. 2012. Teknik Baca Cepat Trik Efektif Membaca 2 Detik 1 Halaman. Yogyakarta : Araska
Hamalik, Oemar. 1994. Media Pendidikan. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
______________. 2009. Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Bandung.
Haryadi, 2007. Retorika Membaca Model Metode dan Teknik. Semarang: Rumah Indonesia Hariyanto, Agus. 2009. Membuat Anak Anda Cepat Pintar Membaca!: Panduan dan Metode
Penerapannya. Yogyakarta: DIVA Press
Hartati, Sofia. 2005. Perkembangan Belajar Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas.
Ismail, Andang. 2006. Education Games. Yogyakarta: Pilar Media.
Irwansyah. 2011. Meningkatkan kemampuan Menulis Kreatif Melalui Teknik Rekayasa Teks Dengan Media Komputer SD Negeri 164330 Tebing Tinggi
Kaskus. 2010. Flash Card Baby, (Online), (http://www.kaskus.us/showthread. php?t=7213981, diakses tanggal 5 Maret 2012)
Kurikulum TK (RA). 2009. Pedoman Silabus dan Standar Kompetensi. Jakarta: BP Nadia Media.
Limanto, Susana. Peningkatan Minat Dan Kemampuan Anak Usia Pra Sekolah Untuk Belajar Membaca Dan Menulis Permulaan Menggunakan Komputer Aided Learning. (http://puslit2.petra.ac.id/) diakses 8 Agustus 2008
Musfiroh, Tadkiroatun. 2009. Menumbuhkembangkan Baca Tulis Anak Usia Dini. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia
Ningrum. Belajarnya Anak-anak, (http://perempuannya.wordpress.com) diakses tanggal 27 Januari 2013
Nurgiantoro, Burhan 2011. Penilaian Otentik dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Poerwadarminta, W.J.S. 2007.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
95
Rohani, Ahmad. 2010. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Sadiman, Arief S, dkk. 2008. Media Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sardiman. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sampit. 2012. Pentingnya Sistem Pembelajaran Dengan Menggunakan Media LCD Proyektor. http://remajasampit.blogspot.com/ diakses 20 Nopember 2012
Silberman, Melvin. 1996. Active Learning. Bandung: Nusamedia
Sigit, M. 2003. Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual Bagi Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta
Sugiharti dan Arifudin, R. 2006. Pembelajaran Matematika Berbasis Teknologi. Makalah Lokakarya Due-Like Batch III Jurusan Matematika FMIPA UNNES.
Sukiman. 2012. Pengembangan Sistem Evaluasi. Yogyakarta: Insan Madani.
Sumadayo, Samsu. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Solin, Mutsyuhito. 2010. Keberaksaraan. Program Pasacasarjana Universitas Negeri Medan.
S. Wojowasito. 1972. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Bandung: Dharma Shinta. UU RI No.20. 2003. Undang-Undang sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : PT. Intan.
Yusuf. 2003. Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja. Jakarta: Rosdakarya.
Yus, Anita. 2011. Penilaian Perkembangan Belajar Anak Taman Kanak-kanak. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.