• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TSTS (TWO STAY TWO STRAY) PELAJARAN IPS DI KELAS IV SD NEGERI 101777 SAENTIS TAHUN AJARAN 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TSTS (TWO STAY TWO STRAY) PELAJARAN IPS DI KELAS IV SD NEGERI 101777 SAENTIS TAHUN AJARAN 2011/2012."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

1

101777 SAENTIS TAHUN AJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Me mperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

EMMI YUSNI RAMBE 108313090

FAKULTAS ILMU PENDID IKAN UNIVERS ITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABS TRAK

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah Apakah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dapat meningkatkan belajar siswa pada pelajaran IPS Pokok Bahasan Kriminalitas di Kelas IV SD Negeri 101777 Saentis Tahun Ajaran 2011/2012? Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) kelas IV SD Negeri 101777 Saentis Tahun Ajaran 2011/2012. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV sebanyak 32 orang siswa.

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Prosedur tindakan kelas ini ditempuh dalam 2 siklus. Langkah-langkah setiap pembelajaran terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Cara pengambilan data dalam penelitian ini dengan mengumpulkan nilai pretes, Siklus I, Siklus II. Sebagai tolak ukur keberhasilannya adalah apabila hasil belajar siswa mencapai tingkat ketuntasan klasikal sebesar > 70.

Berdasarkan analisis data pada awal tindakan tingkat ketuntasan belajar siswa secara klasikal dapat diketahui dari 32 orang siswa terdapat sebanyak 4 orang siswa dengan persentase 15% mendapat nilai tuntas dan sebanyak 28 orang siswa 85% mendapat nilai belum tuntas. Pada siklus I sebanyak 18 orang siswa 53,12% mendapat nilai tuntas, dan sebanyak 14 orang siswa 43,75% mendapat nilai belum tuntas. Pada siklus II sebanyak 30 orang siswa 93,75% mendapat nilai tuntas, dan sebanyak 2 orang siswa 6,25% mendapat nilai belum tuntas.

(6)

KAT A PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat taufik rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini tepat pada waktunya dengan judul “M eningkatkan Hasil Belajar Belajar siswa Dengan M enggunakan M odel Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS (Two Stay Two Stray) Pada Pelajaran IPS Pokok Bahasan Kriminalitas di Kelas IV SD Negeri 101777 Saentis Tahun Ajaran 2011/2012”.

Penulis Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan bagi mahasiswa jenjang S-1 pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar jurusan Pendidikan Prasekolah dan Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri M edan.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada : 1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M .Si selaku rektor UNIM ED

2. Drs. Nasrun, M S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

3. Prof. Dr. Yusnadi, M .S selaku Pembantu Dekan I., dan Drs. Aman Simare-mare selaku Pembantu Dekan II.

4. Drs. Khairul Anwar, M .Pd. Selaku Ketua Jurusan PPSD Fakultas Ilmu pendidikan Unimed, dan Drs. Ramli Sitorus, M .Ed Selaku Sekretaris Jurusan PPSD Fakultas Ilmu pendidikan.

(7)

6. Dosen penguji Prof. Dr. Yusnadi, M .S, Dra. Risma Sitohan, M .Pd, Dra.Pitty Singarimbun, M .Pd, selaku Dosen penyelaras yang telah banyak memberikan masukan dalam penyusunan skripsi ini.

7. Bapak Drs. Suryanto, Am.Pd selaku Kepala sekolah dan Nulaini, S.Pd serta guru-guru di Negeri 101777 Seantis yang telah memberikan izin melaksanakan penelitian.

8. Buat Ayahanda Pangihutan Rambe dan Ibunda Siti Lanna Hari Siregar, serta Adinda Siti Nur Azizah Rambe serta seluruh keluarga yang banyak membantu dan memotivasi saya selama perkuliahan hingga penyelesaian penyusunan skripsi ini.

9. Sahabat- sahabat saya, Sugini, Sitianna, dan buat teman teman kelas A yang namanya tidak dapat disebutkan satu persatu dan buat abangda. Penelitian ini telah dilaksanakan semaksimal mungkin, tetapi penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati serta tangan terbuka penulis menerima segala segala kritik dan saran yang dapat menambah wawasan untuk membangun demi kesempurnaan ini.

M edan, Agustus 2012

Penulis

(8)

DAFTAR IS I

2.1.2 Faktor-Faktor Yang M empengaruhi Hasil Belajar ... 8

2.1.3 Pengertian M odel Pembelajaran... 9

2.1.4 Pembelajaran Kooperatif... 10

2.1.5 Jenis-Jenis Pembelajaran Kooperatif... 12

2.1.6 M odel Pembelajaran Kooperatif M odel Two Stay Two Stray 12 2.1.7 Langkah-langkah pembelajaran kooperatif TSTS... 14

2.1.8 Kelebihan dan kekurangan pembelajaran kooperatif TSTS. 17 2.2. Kerangkan Berfikir ... 17

2.3 Hipotesis Tindakan ... 19

BAB III METODE PEN ELITIAN ... 20

3.1Jenis Penelitian ... 20

(9)

3.3Lokasi dan Waktu Penelitian ... 20

3.4Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 21

3.5Desain Penelitian ... 21

3.6Prosedur Penelitian ... 22

3.7Alat Pengumpul Data ... 27

3.8Analisa Data ... 28

3.9Jadwal Penelitian ... 29

BAB IV HAS IL PENELIT IAN DAN PEMBAHAS AN ... 30

4.1 Hasil Penelitian... 30

4.2 Temuan Penelitian ... 56

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian... 57

BAB V KES IMPULAN DAN S ARAN ... 59

5.1 Kesimpulan... 59

5.2 Saran ... 59 DAFTAR PUS TAKA

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 2 : Nilai Pretes Siswa ... 31

Tabel 3 Deskripsi Nilai Pretes Siswa ... 32

Tabel 3 : Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I ... 39

Tabel 4 :Deskripsi Nilai Hasil Belajar Pada Siklus I ... 40

Tabel 5 : Lembar Obersevasi Kegiatan M engajar Guru ... 41

Tabel 6 : Aktivitas Belajar Siswa ... 42

Tabel 7 : Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II ... 49

Tabel 8 : Deskripsi Nilai Hasil Belajar Pada Siklus II ... 50

Tabel 9 : Lembar Obersevasi Kegiatan M engajar Guru ... 51

Tabel 10 : Aktivitas Belajar Siswa ... 52

Tabel 11 : Rekapitulasi Persentase Perubahan Hasil Belajar Siswa pada Awal Tindakan, Siklus I, dan Siklus II ... 55

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I... 60

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 64

Lampiran 3 Soal Pretes... 68

Lampiran 4 Soal Siklus I ... 69

Lampiran 5 Soal Siklus II... 70

Lampiran 6 Kunci Jawaban Pretes ... 72

Lampiran 7 Kunci Jawaban Siklus I ... 73

Lampiran 8 Kunci Jawaban Siklus II ... 74

Lampiran 9 Teknik Pensekoran... 75

Lampiran 10. Hasil Jawaban Pretest ... 76

Lampiran 11 Hasil Jawaban Siklus I... 77

Lampiran 12 Hasil Jawaban Siklus II... 78

Lampiran 13 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I... 79

Lampiran 14 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II ... 80

Lampiran 15 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 81

Lampiran 16 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 82

Lampiran 17 Catatan Lapangan/ Pengamatan... 83

Dokumentasi

Surat Izin Penelitian dari Fakultas

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang

diberikan mulai dari Sekolah Dasar. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta,

konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. M elalui mata pelajaran

IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang

demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Oleh

karena itu, mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan,

pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam

memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis. M ata pelajaran IPS disusun

secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju

kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Dengan

pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan memperoleh pemahaman yang

lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan.

Tujuan utama pelajaran IP S ialah untuk mengembangkan potensi peserta

didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki

sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan

terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa

dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat.

Berdasarkan pengertian dan tujuan dari pendidikan IPS, tampaknya

dibutuhkan suatu pola pembelajaran yang mampu menghubungkan tercapainya

tujuan tersebut. Kemampuan dan keterampilan guru dalam memilih dan

(13)

ditingkatkan agar pembelajaran Pendidikan IPS benar-benar mampu

mengondisikan upaya pembekalan kemampuan dan keterampilan dasar bagi

peserta didik untuk menjadi manusia dan warga negara yang baik. Hal ini

dikarenakan pengondisian iklim belajar merupakan aspek penting bagi

tercapainya tujuan pendidikan.

Keberhasilan pembelajaran biasanya diukur melalui keberhasilan siswa

dalam memahami dan menguasai materi yang diberikan. Semakin tinggi tingkat

pemahaman dan penguasaan siswa maka semakin tinggi keberhasilan guru dalam

pembelajaran. Salah satu mata pelajaran yang mempunyai hasil belajar rendah di

sekolah adalah Ilmu pengetahuan sosial (IP S). M ata pelajaran ini termasuk mata

pelajaran yang kurang diminati siswa, karena bahannya sangat banyak, bersifat

abstrak dan bahannya diambil dari lingkungan kehidupan sehari-hari yang

umumnya disajikan guru dengan cara yang kurang menarik, dalam mengajar guru

cenderung menggunakan metode ceramah dan belum memuculkan rasa ingin tahu

terhadap materi pelajaran yang disampaikan.

Padahal Ilmu IPS termasuk salah satu kemampuan yang harus dikuasai

oleh siswa disamping membaca dan menulis. Rendahnya hasil belajar siswa

disebakan karena siswa sering kurang memperhatikan penjelasan guru, mereka

menganggap IPS sebagai pelajaran yang sulit dipelajari. M ateri pelajaran IPS

yang sering dirasa sulit oleh anak karena materinya banyak. Oleh karenanya untuk

memecahkan kesulitan belajar IPS, siswa harus aktif dan kreatif serta tidak malu

bertanya kepada guru jika ada hal yang kurang jelas, sehingga guru akan dapat

(14)

Kenyataan yang ada, dalam proses belajar mengajar pada umumnya

sebagian besar siswa masih enggan bertanya kepada guru, hal ini mungkin karena

siswa merasa malu, takut atau bahkan tidak tahu apa yang akan ditanyakan.

Dalam hal ini tugas gurulah yang harus pandai-pandai dalam menggunakan

pendekatan pada siswa untuk berani bertanya jika menemui kesulitan belajar Ilmu

pengetahuan sosial (IPS).

Dalam proses belajar mengajar guru merupakan salah satu komponen

penting terhadap hasil belajar siswa. Tugas guru selama di sekolah adalah

membimbing, mengarahkan, dan memfasilitasi siswa selama proses belajar

berlangsung. Kurangnya efektifnya model pembelajaran guru berdampak pada

rendahnya hasil belajar siswa. Oleh karenanya guru harus dapat meciptakan model

pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri 101777

Saentis diperoleh informasi bahwa hasil belajar IPS siswa belum memuaskan,

artinya hanya sebagian kecil saja siswa yang memenuhi tingkat ketuntasan

minimal yang telah ditetepkan yaitu nilai 75. Selanjutnya dari hasil observasi

terhadap hasil belajar siswa diperoleh gambaran hasil belajar siswa sebagai

berikut ini:

(15)

Dari tabel di atas maka dapat diketahui bahwa dari 32 orang siswa pada

semester II tahun ajaran 2009/2010 terdapat sebanyak 16 orang siswa (50%) pada

semester I tahun ajaran 2010/2011 sebanyak sebanyak 13 orang siswa (40,63%)

yang mendapat nilai tuntas, dan pada semester II tahun ajaran 2010/2011

sebanyak 16 orang siswa (50%). Dengan demikian maka secara klasikal hasil

belajar siswa pada mata pelajaran IPS belum tuntas. Oleh karenanya maka perlu

diterapkan model pembelajaran lain yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Salah satu model pembelajaran yang dianggap mampu meningkatkan pencapaian

tersebut adalah pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS). Dengan model

pembelajaran TSTS maka siswa akan bekerja dan mengalami, bukan mentransfer

pengetahuan dari guru ke siswa semata.

M odel pembelajaran kooperatif TSTS sangat sesuai digunakan untuk

meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini karena model kooperatif TSTS lebih

menekankan pada interaksi sosial dalam kelompok sehingga siswa dapat

membentuk ide baru dan mampu memperkaya keterampilan siswa dalam

mengembangakan ide dan gagasannya. Oleh karenanya pembelajaran TSTS perlu

dirancang sedemikian rupa sehingga mampu mempengaruhi pola interaksi siswa

dalam kelompok.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas penulis menganggap penting untuk

mengadakan penelitian dengan judul:” M eningkatkan Hasil Belajar siswa Dengan

M enggunakan M odel Pembelajaran Kooperatif TSTS (Two Stay Two Stray)

Pada Pelajaran IPS Pokok Bahasan Kriminalitas di Kelas IV SD Negeri 101777

(16)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka beberapa masalah dapat

di identifikasi sebagai berikut:

1. Siswa menganggap pelajara IPS sebagai pelajaran yang sulit.

2. Rendahnya keberanian siswa untuk bertanya

3. Rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran IPS.

4. Dalam mengajar guru menggunakan metode ceramah.

1.3 Pembatasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah ” M eningkatkan Hasil Belajar

Belajar siswa Dengan M enggunakan M odel Pembelajaran Kooperatif TSTS

(Two Stay Two Stray) pada pelajaran IPS Pokok Bahasan Kriminalitas di Kelas

IV SD Negeri 101777 Saentis Tahun Ajaran 2011/2012”.

1.4 Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan dalam penelitian ini adalah ”Apakah

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray

(TSTS) dapat meningkatkan belajar siswa pada pelajaran IPS Pokok Bahasan

Kriminalitas di Kelas IV SD Negeri 101777 Saentis Tahun Ajaran 2011/2012?”.

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk ”Dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dapat meningkatkan hasil

belajar siswa Pada Pelajaran IPS pokok bahasan kriminalitas di Kelas IV SD

(17)

1.6 Manfaat Penelitian

M anfaat penelitian ini adalah:

1. Bagi Guru

M eningkatkan keterampilan mengajar guru IP S dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS)

2. Bagi Kepala Sekola

Sebagai bahan masukan bagi kepala sekolah dalam meningkatkan

keterampilan mengajar guru melalui kegiatan pelatihan-pelatihan

mengajar

3. Bagi Siswa

Dapat memotivasi siswa dan meningkatkan hasil belajar pada pelajaran

IPS.

4. Bagi Peneliti

M enambah pengetahuan dan pengalaman peneliti dalam bidang

metodelogi penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran

(18)

BAB V

KES IMPULAN DAN S ARAN

5.1 Kesimpulan

1. Pada awal tindakan dapat ketahui bahwa dari 32 orang terdapat sebanyak 4

orang siswa 15% mendapat nilai tuntas, dan sebanyak 28 orang siswa 85%

mendapat nilai belum tuntas.

2. Pada siklus I sebanyak 18 orang siswa 53,12% mendapat nilai tuntas, dan

sebanyak 14 orang siswa 43,75% mendapat nilai belum tuntas.

3. Pada siklus II sebanyak 30 orang siswa 93,75% mendapat nilai tuntas, dan

sebanyak 2 orang siswa 6,25% mendapat nilai belum tuntas.

4. M elalui pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS), hasil belajar siswa

khususnya pada materi kriminalitas meningkat hal ini dapat dilihat dari

nilai rata-rata awal tindakan = 51,56%, siklus I = 66,56 dan siklus II =

86,56.

5.2 S aran

1. Kepada guru diharapkan melakukan kegiatan pembelajaran Two Stay Two

Stray (TSTS) karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Sebaiknya siswa lebih aktif dalam pembelajaran serta berlomba dalam

meningkatkan hasil belajarnya.

3. Dapat menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan

penelitian sejenis sehingga diperoleh suatu penelitian dengan variabel

Gambar

Tabel: No Tahun

Referensi

Dokumen terkait

Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan kegiatan melipat kertas dengan kreativitas anak terbukti adanya peningkatan dari minggu pertama sampai minggu keenam dalam semua aspek

Dalam penelitian ini, metode WebQual yang digunakan adalah WebQual versi 4.0 yang telah dimodifikasi dengan menambahkan dimensi kualitas antarmuka pengguna (user

Dalam penelitian ini ditemukan peraturan yang dikeluarkan Pemda DKI Jakarta sudah mengacu pada kompetensi para pelaku di industri pariwisata namun bila dibandingkan dengan

 Untuk mengetahui bahan yang di gunakan dalam analisis fisik dan analisis kimia besi (Fe), Mangan (Mn), Aluminium (Al), dan Kesadahan pada sampel air bersih...  Untuk

Dengan demikian ciri dari pertanyaan atau penugasan berbentuk pemecahan masalah adalah: (1) ada tantangan dalam materi tugas atau soal, (2) masalah tidak dapat diselesaikan

Perihal : Undangan Pembuktian Kualifikasi Untuk Pekerjaan Pengadaan Penyediaan Jasa Perencanaan Teknis Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Muara Enim Tahun

pipa di dalamnya, fluida tersebut mengalir melalui cincin yang berbentuk silinder pipa, maupun silinder dalam dan silinder luar.Karena kedua aliran fluida melintas

[r]