• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBLEM POSING KELAS IV SD NEGERI 107400 BANDAR KHALIPAH T.A. 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBLEM POSING KELAS IV SD NEGERI 107400 BANDAR KHALIPAH T.A. 2012/2013."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBLEM

POSING KELAS IV SD NEGERI 107400 BANDAR KHALIPAH T.A 2012/2013

SKRIPSI

OLEH

TIAR HAMDANI RAMBE NIM 108313371

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

TIAR HAMDANI RAMBE. Nim. 108313371. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Dengan Menggunakan Metode Problem Posing Kelas IV SD Negeri 107400 Bandar Khalipah T.A 2012/2013.

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar matematika siswa. Selanjutnya yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika dengan menggunakan metode problem posing kelas IV SD Negeri 107400 Bandar Khalipah T.A 2012/2013.

Metode pembelajaran yang diupayakan untuk menggunakan metode PROBLEM POSING. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian adalah siswa kelas IV-A SD Negeri 107400 yang bejumlah 36 siswa yang terdiri dari 16 laki-laki dan 20 perempuan. Penelitian dilaksanakan selama dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu: Perencanaan, Pelaksanaan, Observasi, dan Refleksi. Instrumen penelitian menggunkan tes dan observasi.

Pada siklus I pertemuan I persentase hasil pengamatan observasi belajar terhadap siswa masih tergolong rendah dengan nilai persentase hasil pengamatan sebesar 67,85% sedangkan persentase hasil pengamatan terhadap guru sebesar 66,7% sedangkan pada pertemuan ke-II juga masih tergolong rendah dengan persentase hasil penagamatan terhadap guru sebesar 70,42% dan persentase hasil pengamatan terhadap siswa sebesar 71,42%. Berdasarkan kesimpulan sementara bahwa hasil observasi belum meningkat sehingga perlu perbaikan dan pengembangan pada siklus II. Ternyata setelah menggunakan metode Problem Posing hasil observasi tergolong sangat baik. Persentase hasil pengamatan terhadap guru siklus II pertemuan II dengan hasil pengamatan sebesar 97,22% dan persentase hasil pengamatan terhadap siswa sebesar 89,28%. Sedangkan pada pertemuan ke- II tergolong sangat baik dengan persentase hasil pengamatan terhadap guru sebesar 100% dan persentase hasil pengamatn terhadap siswa sebesar 96,42%.

Hasil belajar pada saat pre test diperoleh hasil dari 36 siswa terdapat 7 siswa (19,44%) yang mencapai syarat ketuntasan belajar dan 29 siswa (80,56%) belum tuntas, dengan nilai rata-rata sebesar 44,72 dan masih dalam kategori rendah. Berdasarkan hasil pre test maka diupayak untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode problem posing. Hasil belajar pada siklus I pertemuan I diperoleh hasil dari 36 siswa terdapat 19 siswa (52,78%) telah mencapai ketuntasan belajar dan 17 siswa ( 47,78%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar, dengan rata-rata 64,72 dan pada pertermuan ke- II diperoleh hasil belajar siswa yaitu dari 36 siswa terdapat 20 siswa (55,56%) telah mencapai tingkat ketuntasan belajar dan 16 siswa (44,44%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata 65,28. Untuk itu guru masih perlu melaksanakan perbaikan,ternyata pada siklus II pertemuan I hasil belajar meningkat, dari 36 siswa terdapat 32 siswa (88,89%) telah mencapai tingkat ketuntasan belajar dan 4 siswa (11,11%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar, dengan nilai rata-rata 89,17 dan pada pertemuan II meningkat, dari 36 siswa terdapat 33 siswa (91,67%) telah mencapai tingkat ketuntasan belajar dan 3 siswa (8,33%) belum mencapai tingkat tingkat ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata 89,72.

(6)
(7)

DAFTAR ISI

Hal

ABSTRAK………i

KATA PENGANTAR……….ii

RIWAYAT HIDUP……….v

DAFTAR ISI ………..vi

DFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 6

1.3. Pembatasan Masalah ... 6

1.4. Rumusan Masalah ... 6

1.5. Tujuan Penelitian ... 7

1.6. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN TEORI 2.1. kerangka Teori ... 8

2.1.1. Hakikat Belajar ... 8

2.1.1.1 Pengertian Belajar ... 8

2.1.1.2. Hasil Belajar ... 9

(8)

2.1.2. Metode Problem Posing ... 11

2.1.2.1. Pengertian ... 11

2.1.2.2. Karakteristik Metode Problem Posing ... 12

2.1.2.3. Manfaat atau Tujuan Problem Posing ... 12

2.1.2.4. Langkah-langkah Penggunaan Problem Posing ... 13

2.1.2.5. Keunggulan dan Kelemahan Metode Problem Posing 14 2.1.3. Pembelajaran Matematika Pada Soal Cerita ... 14

2.1.3.1. Soal Cerita Dalam Pembelajaran Matematika ... 14

2.1.3.2. Materi Pelajaran ... 18

2.2. Kerangka Berpikir ... 22

2.3. Hipotesis Penelitian ... 23

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 24

3.2 Subjek dan Objek Penelitian ... 24

3.2.1. Subjek ... 24

3.2.2. Objek ... 24

3.3. Jenis Penelitian ... 24

3.4. Defenisi Operasional Penelitian ... 24

3.5. Desain Penelitian ... 25

3.6. Prosedur Penelitian ... 26

3.7. Teknik dan Alat Pengumpul Data ... 31

3.8. Teknik Analisis Data ... 32

(9)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 35

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 35

4.2.1. Hasil Penelitian Pre Tes...35

4.2.2.Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I Pertemuan I ... . 37

4.2.3. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I Pertemuan II………...44

4.2.3. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II Pertemuan I………….51

4.2.4. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II Pertemuan II………...57

4.3. Temuan Peelitian ... 63

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian ... 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 68

5.2. Saran ... 69

(10)

DAFTAR TABEL

Jadwal Penelitian ... 34

Tabel 4.1. Hasil perolehan Nilai Pre Test ... 35

Tabel 4.2. Distribusi Tingkat Hasil Belajar Pre Test ... 36

Tabel 4.3. Hasil Perolehan Nilai Test I Pertemuan I... 39

Tabel 4.4. Distribusi Hasil Belajar Tes I Pertemuan I ... 40

Tabel 4.5. Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Siklus I Pertemuan I ... 41

Tabel 4.6. Hasil Observasi Belajar Siswa Siklus I Pertemuan I ... 42

Tabel 4.7. Hasil Perolehan Nilai Test I Pertemuan II………..46

Tabel 4.8. Distribusi Hasil Belajar Tes I Pertemuan II………47

Tabel 4.9. Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Siklus I Pertemuan II……..48

Tabel 4.10. Hasil Observasi Belajar Siswa Siklus I Pertemuan II………..49

Tabel 4.11. Distribusi Hasil Belajar Test II Pertemuan I ... 52

Tabel 4.12. Distribusi Tingkat Hasil Belajar Test II Pertemuan I ... 53

Tabel 4.13. Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Sikus II Pertemuan I ... 54

Tabel 4.14. Hasil Observasi Belajar Siswa Siklus II Pertemuan I ... 56

Tabel 4.15. Distribusi Hasil Belajar Test II Pertemuan II………....58

Tabel 4.16. Distribusi Tingkat Hasil Belajar Test II Pertemuan II………..59

Tabel 4.17. Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Sikus II Pertemuan II…....60

Tabel 4.18. Hasil Observasi Belajar Siswa Siklus II Pertemuan II………...61

Tabel 4.19. Hasil Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah Siklus ... 65

(11)

DAFTAR GAMBAR

(12)

i

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Soal Pre Test ... 71

Lampiran 2 Kunci Jawaban Pre Test ... 73

Lampiran 3 Rencana pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 74

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SiklsII ... 77

Lampiran 5 Soal Pre Test ... 80

Lampiran 6 Soal Siklus I ... 82

Lampiran 7 Soal Siklus II ... 94

Lampiran 8 Lembar Observasi Siswa Pada Siklus I ... 86

Lampiran 9 Lembar Observasi Guru Pada Siklus I ... 87

Lampiran 10 lembar Observasi Siswa pada Siklus II ... 89

Lampiran 11 Lembar Observasi Guru pada Siklus II ... 90

Lampiran 12 Nama-nama siswa kelas IV SD Negeri 107400...92

Lampiran 13 Butir Soal Hasil Belajar Siswa Pada Pre Test ... 93

Lampiran 14 Butir Soal Hasil Belajar Siswa Pada Test I ... 94

(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Mata pelajaran matematika merupakan salah satu bidang studi yang diberikan dan diajarkan disetiap jenjang pendidikan mulai dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi. Kegunaan pembelajaran matematika dapat memberikan kemampuan dalam perhitungan – perhitungan kualitatif dalam penataan cara berpikir, terutama dalam pembentukan kemampuan menganalisis, membuat sintesis, melakukan evaluasi hingga kemampuan memecahkan masalah. Dengan kenyataan ini bahwa matematika mempunyai potensi yng sangat besar dalam hal memacu terjadinya perkembangan secara cermat dan tepat maupun dalam mempersiapkan masyarakat yang mampu mengantisipasi perkembangan dengan cara berpikir dan bersiakp pula.

Matematika diajarkan sejak dibangku taman kanak-kanak sangatlah tepat, dengan tujuan agar para siswa mampu melakukan perhitungan-perhitungan sederhna, memiliki persyaratan untuk belajar ilmu-ilmu yang lain, mampu melakukan perhitungan secara mudah dan praktis serta diharapkan pula orang mempelajarai matematika dapat menjadi orang yang tekun, kritis, berpikir logis, bertanggung jawab dan mampu menyelesaikan masalah.

(14)

dapat memecahkan masalah dengan kritis, logis dan tepat berpikir kritis diartikan sebagai kemampuan menganalisis suatu masalah. Pada dasarnya setiap anak mempunyai sifat dasar yaitu: 1) rasa ingin tahu, 2) imajinasi. Kedua sifat tersebut merupakn dasar untuk pengembangan sikap kritis. Cara berpikir ini dapat dikembangkan melalui belajar matematika karena matematika memiliki struktur dan kaitan yang kuat dan jelas antar konsepnya.

Dalam pembelajaran matematika siswa harus aktif belajar sehingga mempunyai kemampuan untuk mengembangkan kreatifitasnya serta lebih dapat memahami pelajran dan terampil dalam menyelesaikan permasalahan matematika. Serta dalam meningkatkan hasil belajar matematika sebaiknya diarahkan kepada kegiatan-kegiatn yang mendorong siswa belajar aktif baik secara fisik, sosial, maupun psikis dalam memahami konsep. Dalam rangka mengaktifkan siswa agar memperoleh pemahaman yang lebih baik dalam proses pembelajaran, maka guru harus menggunakan metode yang bervariasi. Serta para pendidik hendaknya memposisikan peserta didik sebagai insan yang harus dihargai kemampuannya dan diberi kesempatan untuk mengembangkan potensinya. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran perlu adanya suasana yang terbuka, akrab, dan saling menghargai. Sebaliknya perlu menghindari suasana belajar yang kaku, penuh dengan ketegangan dan sarat dengan perintah dn instruksi yang membuat peserta didik menjadi pasif, tidak bergairah, cepat bosan dan mengalami kebosanan.

(15)

mendapt nilai dibawah rata-rata. Dampaknya kalau keadaan ini terus berlanjut hingga kejenjang pendidikan berikutnya, maka sepanjang masa pendidikan mereka akan menganggap matematika menjadi pelajran paling menyeramkan. Matematika sendiri merupakan ilmu struktur, urutan dan hubungan yang meliputi dasar-dasar perhitungan, pengukuran, dan penggambaran bentuk objek.

Pada pembelajran matematika seringkali siswa merasa kesulitan memahami pelajaran yang diberikan guru, siswa kurang antusias untukmengikuti pelajaran bahkan menjadikan matematika sebagai mata pelajarn yang paling menakutkan bagi mereka. Hal ini terjadi karena sampai saat ini masih banyak guru matematika menggunakan metode pembelajaran yang disebut metode konvensional, yaitu guru membacakan atau memberikan bahan yang disiapkannya sedangkan siswa mendengarkan, mencatat dengan teliti dan mencoba menyelesaikan soal sebagaimana yang dicontohkan oleh guru sehingga menjadikan siswa pasif.

(16)

Keberhasilan proses belajar mengajar pada pembelajran matematika dapat diukur dari keberhasilan siswa yang mengikuti kegiatan pembelajran tersebut. Keberhasilan itu dapat dilihat dari tingkat pemahaman, penguasaan materi serta prestasi belajar siswa. Semkin tinggi pemahaman dan penguasaan materi serta prestasi belajar maka semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran. Namun dalam kenyataannya dapat dilihat bahwa hasil belajar matematika yang dicapai siswa masih rendah.

(17)

Salah satu metode pembelajran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa untuk dapat berpikir kritis sekaligus dialogis,kreatif dan interaktif yakni problem posing atau pengajuan masalah-masalah yang dituangkan dalam bentuk pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut kemudian diupayakan untuk dicari jawabannya baik secara individu maupun bersama dengan pihak lain, misalnya sesama peserta didik maupun dengan pengajar sendiri.

Sebenarnya sudah sejak lama para ahli pendidikan matematika menunjukkan bahwa pembentukan soal (problem posing) merupakan bagian yang penting dalam pengalaman matematis siswa dan menyarankan agar dalam pembelajran matematika ditekankan pemmbentukan soal. Atas dasar ini pengembangan kemampuan pembentukan soal sangat sesuai dengan tujuan pembelajran matematika. Karena itu pembentukan soal sangat sesuai dengan tujuan pembelajaran matematika. Karena itu pembentukan soal merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan hasil pembelajaran matematika dan dapat meningkatkan kemampuan siswa.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang: “ Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata pelajaran Matematika materi Operasi Hitung Bilanagan Pada Soal Cerita dengan Menggunakan

Metode Problem Posing di Kelas IV SD Negeri 107400 Bandar Khalipah T.A

(18)

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasrkan pada uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat diindentifikasi adalah sebagai berikut:

1. Rendahnya hasil belajar matematika siswa. 2. Kurangnya minat siswa belajar matematika

3. Metode mengajar dalam pembelajaran matematika masih menggunakan metode mengajar konvensional

4. Kurangnya kemampuan guru dalam menggunakan metode mengajar yang bervariasi.

1.3. Pembatasn Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan di atas, penulis membatasi masalah dalam penelitian ini karena keterbatasan penulis dari segi dana, waktu, tenaga yang dibutuhkan serta untuk memperoleh hasil yang lebih baik pada masalah: “ Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Operasi Hitung Bilangan Pada Soal Cerita dengan

Menggunakan Metode Problem Posing di Kelas IV SD Negeri 107400 Bandar

Khalipah T.A 2012/2013.”

1.4. Rumusan Masalah

(19)

pada materi operasi hitung bilangan pada soal cerita di kelas IV SD Negeri 107400 Bandar Khalipah T.A 2012/2013.”

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui dengan menggunaknan metode problem posing dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematik materi operasi hitung pada soal cerita bilangan di kelas IV SD Negeri 107400 Bandar Khalipah T.A 2012/2013.

1.6.Manfaat Penelitian

Setelah terealisasinya tujuan penelitian di atas, diharapkan hasil penelitian ini memiliki beberapa manfaat sebagai berikut:

1. Bagi sekolah, sebagai masukan untuk memberi pelatihan bagi guru-guru untuk menggunakan metode mengajar problem posing.

2. Bagi guru, sebagai masukan dalam upaya perbaikan dan peningkatan proses pembelajaran khususnya dalam penggunaan metode mengajar problem posing. 3. Bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam

penerpan metode mengajar problem posing pada pelajran matematika.

(20)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang disajikan dapat diambil kesimpulan:

1. Pembelajaran dengan menggunakan metode problem posing dapat meningkatakan hasil belajar siswa dalam memahami pelajaran matematika pada pokok bahasan operasi hitung bilangan.

2. Nilai rata-rata siawa pada saat pre test sebelum diberikan tindakan sebesar 44,72 dengan tingkat ketuntasan belajar 19,44% dan dinyatakan masih belum tuntas belajar. Pada siklus I pertemuan I nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 64,72 dengan tingkat ketuntasan belajar 52,78%, dan nilai rata-rata untuk pertemuan ke- II meningkat menjadi 65,28 dengan tingkat ketuntasan belajar 55,56%. Pada siklus II pertemuan ke- I nilai rata-rata kelas juga semakin meningkat menjadi 89,17 dengan tingkat ketuntasan belajar meningkat menjadi 88,89%, dan nilai rata-rata untuk pertemuan ke- II meningkat menjadi 89,72 dengan tingkat ketuntasan belajar meningkat menjadi 91,67%.

(21)

5.2 SARAN

Berdasarkan kesimpulan penelitian yang telah disajikan, maka disarankan: 1. Bagi sekolah agar memberikan pelatihan bagi guru-guru setempat untuk

menggunakan metode mengajar problem posing dan berbagai metode lain yang bervariasi.

2. Bagi guru hendaknya memperhatikan kemampuan siswa dalam memahamii materi pelajaran dan menggunakan berbagai metode yang bervariasi, agar setiap guru SD tidak hanya menguasai materi pelajaran, akan tetapi juga dapat memiliki metode mengajar yang sesuai dengan masing-masing materi pelajaran matematika.

3. Salah satu penggunaan metode pembelajaran yang dapat dijadikan alternatif untuk meningkatkan hasil belajar adalah metode problem posing.

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,Suharsimi, dkk. 2006, Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara Dewi, Rosmala. (2009). Profesionalisasi Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas. Medan : Pasca Sarjana Unimed

Hamalik, Oemar, 2010. Proses Belajar Mengajar, Jakarta : Bumi Aksara Purwanto,2008, Hasil Belajar, Jakarta : Rieneka Cipta

Sadiman, S Arief, 2002, Proses Belajar, Bandung : Rieneka Cipta

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rieneka Cipta

Sudirman, 2001, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Bumi Aksara

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar . Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Suherman, Erman dan Udin S. 1992. Strategi Belajar. Jakarta (online), dalam

http://id.wikipedi.org/wiki/matematika, diakses 24 Januari 2012.

Sutaidjaja, Akbar, 1991, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar, Jakarta : Bumi Aksara

(23)

Gambar

Gambar Desain Penelitian ......................................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Kematian ibu juga menjadi tantangan dari waktu ke waktu. Ada berbagai penyebab kematian ini baik penyebab langsung maupun tidak langsung, maupun faktor penyebab yang sebenarnya

Dengan menggunakan text box , posisi gambar atau tabel dapat diatur dengan mudah tanpa menimbulkan ruang kosong yang signifikan pada karya ilmiah. Pemberian

Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena berkat, pertolongan, pendampingan, rahmat, dan kasih karunia-Nya, Penulis dapat menyelesaikan

Penulis mengangkat permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini yang mendasari pada latar belakang masalah adalah: Mengukur kualitas layanan website Dinas

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah pembelajaran menggunakan model Learning Cycle berbantuan aplikasi Cabri 3D dapat meningkatkan kemampuan spasial

Dalam penelitian ini akan dipelajari pengaruh diameter zeolit alam dan konsentrasi NH 4 Cl terhadap konversi etanol pada aktivasi katalis zeolit alam yang akan

KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU Pengadaan Peralatan Gedung Kantor Belanja Modal Pengadaan Laptop. JB: Modal

Pengadaan dan Pemasangan Warning Light (3 Buah) (1 Paket) Ranai, Kabupaten Natuna. Rp