ABSTRAK
PENGARUH JUS BUAH SEMANGKA (Citrulli Fructus) TERHADAP DIURESIS PADA PRIA DEWASA NORMAL
Okky Sugiarto, 2006. Pembimbing I : Sugiarto Puradisastra, dr., M.Kes Pembimbing II : July Ivone, dr., MS.
Edema merupakan masalah kesehatan yang sering timbul pada penyakit gagal jantung kongestif, sindrom nefrotik dan edema premenstruasi. Obat yang digunakan untuk mengatasi edema adalah obat golongan diuretik. Obat golongan ini tentu saja memiliki efek samping yang tidak sedikit bagi penggunanya. Buah semangka (Citrullus vulgaris L.) diduga memiliki efek diuretik. Dengan demikian semangka dapat dijadikan obat alternatif.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek diuretika jus buah semangka pada pria dewasa normal.
Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental sungguhan, menggunakan rancangan pola silang (cross over design). Subjek penelitian terdiri dari 12 orang pria dewasa berumur 20-25 tahun yang memenuhi kriteria inklusi. Masing-masing subjek penelitian akan menerima tiga perlakuan dengan selang waktu satu minggu, yaitu dengan meminum air suling, furosemid, dan jus buah semangka. Hasil penelitian diuji dengan ANOVA Repeated Measurement dan uji beda rata-rata Tukey HSD (α = 0,05).
Hasil penelitian diperoleh rata-rata volume urin pada kelompok perlakuan yang diberi jus buah semangka menunjukkan perbedaan yang sangat bermakna dengan kelompok yang diberi air suling dan furosemid (p<0,01).
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa jus buah semangka memiliki efek diuretik.
ABSTRACT
WATERMELON JUICE (Citrulli Fructus) TOWARDS DIURESIS TO HEALTHY ADULT MALE
Okky Sugiarto, 2006. Tutor I : Sugiarto Puradisastra, dr., M.Kes.
Tutor II : July Ivone, dr., MS.
Edema is a health problem which occurs to congestive hearth failure, nefrotic syndrome, and premenstrual edema. Edema can be treated with diuretic agent. This kind of medicine has many side effects to its users. Watermelon (Citrullus vulgaris L.) predicted has diuretic effect. So we can consider watermelon as an alternative drugs.
The objection of this research is to find out the diuretic effect of watermelon towards healthy adult male.
The characteristic of this research is real prospective experimental, using cross over design. Subject of the trial were 12 adult males whose age between 20-25 years old. Each research subject will get 3 kinds of treatment, which were drinking aquadest, furosemid, and watermelon juice in one week washingout period between the treatment. The result will be tested with ANOVA Repeated Measurement and Tukey’s HSD mean different test (α = 0,05).
The research that average urine volume of watermelon juice aquadest treatment group shows significant differences to aquades treatment group and furosemid treatment group (p<0,01).
The conclusion of research : watermelon juice has diuretic effect.
Keyword : Watermelon juice, diuresis
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT... v
PRAKATA... vi
DAFTAR ISI... viii
DAFTAR TABEL... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR GRAFIK... xiv
DAFTAR LAMPIRAN... xv
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Identifikasi Masalah... 2
1.3. Maksud dan Tujuan... 2
1.4. Kegunaan Penelitian ... 2
1.4.1. Kegunaan Akademis ... 2
1.4.2. Kegunaan Praktis ... 2
1.5. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian... 2
1.5.1. Kerangka Pemikiran... 2
1.5.2. Hipotesis Penelitian ... 3
1.6. Metodologi Penelitian ... 3
1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ginjal... 4
2.1.1.2. Nefron sebagai Unit Fungsional Ginjal ... 5
2.1.1.3. Suplai Darah Ginjal... 6
2.1.2. Fisiologis Ginjal... 7
2.1.3. Sistem Renin-Angiotensin ... 8
2.1.4. Pembentukan Urin dalam Ginjal... 9
2.1.4.1. Filtrasi Glomerulus ... 9
2.1.4.2. Reabsropsi Zat dari Tubulus Renal ke Darah ... 9
2.1.4.3. Sekresi Zat dari Darah ke Tubulus Renal ... 10
2.2. Diuretik ... 11
2.2.1. Definisi Diuretik ... 11
2.2.2. Penggolongan Obat-obat Diuretik ... 11
2.2.2.1. Diuretik Osmotik ... 11
2.2.2.2. Penghambat Karbonik Anhidrase ... 12
2.2.2.3. Benzotiazid ... 12
2.2.2.4. Diuretik Hemat Kalium... 13
2.2.2.5. Diuretik Kuat ... 14
2.2.3. Penggunaan Diuretik... 14
2.2.3.1. Edema ... 14
2.2.3.2. Hipertensi ... 15
2.2.3.3. Nefrolitiasis... 15
2.2.3.4. Diabetes Insipidus ... 15
2.2.4. Efek Samping Diuretik ... 16
2.2.4.1. Hipokalemia ... 16
2.2.4.2. Hiperurisemia... 16
2.2.4.3. Gangguan Toleransi Glukosa dan Diabetes ... 16
2.2.4.4. Hiperkalsemia ... 16
2.2.4.5. Hiperkalemia... 17
2.2.4.6. Deplesi volume ... 17
2.2.4.7. Hiponatremia... 17
2.3. Semangka (Citrulli Fructus) ... 17
2.3.1. Penyebaran ... 17
2.3.2. Taksonomi dan Morfologi ... 18
2.3.3. Kandungan Zat dalam Semangka ... 20
2.3.4. Manfaat Semangka... 20
2.3.5. Mekanisme Kerja ... 20
2.3.5.1. Arginin dan Sitrulin ... 21
2.3.5.2. Kalium... 21
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1. Subjek Penelitian ... 21
3.2. Alat dan Bahan yang Digunakan ... 21
3.3. Metode Penelitian ... 22
3.3.1. Desain Penelitian ... 22
3.3.2. Variabel Perlakuan dan Variabel Respon ... 22
3.3.3. Prosedur Penelitian ... 23
3.3.3.1. Pembuatan jus buah semangka ... 23
3.3.3.2. Persiapan Sebelum Tes ... 23
3.3.3.3. Prosedur Penelitian Diuresis ... 23
3.3.4. Metode Analisis ... 24
BAB IV HASIL, PEMBAHASAN, DAN PENGUJIAN HIPOTESIS 4.1. Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 25
4.2. Uji Hipotesis ... 27
4.2.1. Hipotesis Penelitian ... 27
4.2.2. Hal yang Mendukung... 28
4.2.3. Hal yang Tidak Mendukung ... 28
4.2.4. Kesimpulan ... 28
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 29
DAFTAR PUSTAKA ... 30
LAMPIRAN... 32
RIWAYAT HIDUP ... 36
DAFTAR TABEL
TABEL 4.1. Volume Urin Rata-rata, Standar Deviasi, Nilai Minimum, dan Nilai
Maksimum (Nilai dikonversi dengan Ln) ... 25
TABEL 4.2. Perbandingan Volume Rata-rata Urin dari Ketiga Kelompok
Perlakuan Berdasarkan Uji ANOVA... 26
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 2.1. Anatomi Ginjal Manusia ... 4
GAMBAR 2.2. Nefron... 6
GAMBAR 2.3. Renin-Angiotensin... 8
GAMBAR 2.4. Buah Semangka (Citrulli Fructus) ...18
DAFTAR GRAFIK
GRAFIK 4.1. Perbandingan Volume Urin Rata-rata Tiap Jam Pada Ketiga
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 ... 32
LAMPIRAN 2 ... 33
LAMPIRAN 3 ... 34
Lampiran 1
HASIL PENELITIAN
Hasil Pengamatan Volume Urin untuk Ketiga Perlakuan yang Diberikan
Waktu Pengamatan Perlakuan Objek
Penelitian Jam ke1 jam ke2 jam ke3 jam ke4 jam ke5
1 140 78 60 85 90
2 65 42 60 148 52
3 72 32 30 29 27
4 91 195 25 33 27
5 46 39 20 18 13
6 84 31 29 35 29
7 27 30 25 20 30
8 37 100 78 65 87
9 33 146 140 55 47
10 105 69 98 163 39
11 28 35 36 27 27
Air Suling
12 125 85 106 98 90
1 350 650 400 134 85
2 700 840 400 155 84
3 343 540 312 110 67
4 260 497 560 87 25
5 310 465 425 354 233
6 716 611 433 360 149
7 83 590 540 275 312
8 180 280 650 510 280
9 530 449 376 120 40
10 423 362 101 62 40
11 61 150 612 511 134
Furosemid
12 535 595 605 556 195
1 112 120 185 58 40
2 135 140 160 130 145
3 153 152 120 34 35
4 85 158 220 95 248
5 40 83 137 163 209
6 89 243 154 45 61
7 64 132 186 58 80
8 122 155 199 111 233
9 124 76 114 124 156
10 275 227 164 60 102
11 62 236 100 64 96
Jus Buah Semangka
Lampiran 2
Hasil Percobaan Dikonversi ke Ln
Waktu Pengamatan Perlakuan Objek
Penelitian Jam ke1 jam ke2 jam ke3 jam ke4 jam ke5 1 4.9416 4.3567 4.0943 4.4427 4.4998 2 4.1744 3.7377 4.0943 4.9972 3.9512 3 4.2767 3.4657 3.4012 3.3673 3.2958 4 4.5109 5.2730 3.2189 3.4965 3.2958 5 3.8286 3.6636 2.9957 2.8904 2.5649 6 4.4308 3.4340 3.3673 3.5553 3.3673 7 3.2958 3.4012 3.2189 2.9957 3.4012 8 3.6109 4.6052 4.3567 4.1744 4.4659 9 3.4965 4.9836 4.9416 4.0073 3.8501 10 4.6540 4.2341 4.5850 5.0938 3.6636 11 3.3322 3.5553 3.5835 3.2958 3.2958 Air Suling
12 4.8283 4.4427 4.6634 4.5850 4.4998 1 5.8579 6.4770 5.9915 4.8978 4.4427 2 6.5511 6.7334 5.9915 5.0434 4.4308 3 5.8377 6.2916 5.7430 4.7005 4.2047 4 5.5607 6.2086 6.3279 4.4659 3.2189 5 5.7366 6.1420 6.0521 5.8693 5.4510 6 6.5737 6.4151 6.0707 5.8861 5.0039 7 4.4188 6.3801 6.2916 5.6168 5.7430 8 5.1930 5.6348 6.4770 6.2344 5.6348 9 6.2729 6.1070 5.9296 4.7875 3.6889 10 6.0474 5.8916 4.6151 4.1271 3.6889 11 4.1109 5.0106 6.4167 6.2364 4.8978 Furosemid
12 6.2823 6.3886 6.4052 6.3208 5.2730 1 4.7185 4.7875 5.2204 4.0604 3.6889 2 4.9053 4.9416 5.0752 4.8675 4.9767 3 5.0304 5.0239 4.7875 3.5264 3.5553 4 4.4427 5.0626 5.3936 4.5539 5.5134 5 3.6889 4.4188 4.9200 5.0938 5.3423 6 4.4886 5.4931 5.0370 3.8067 4.1109 7 4.1589 4.8828 5.2257 4.0604 4.3820 8 4.8040 5.0434 5.2933 4.7095 5.4510 9 4.8203 4.3307 4.7362 4.8203 5.0499 10 5.6168 5.4250 5.0999 4.0943 4.6250 11 4.1271 5.4638 4.6052 4.1589 4.5643 Jus Buah
Semangka
12 5.5835 5.5053 5.4467 4.6540 5.2781
Lampiran 3
Hasil Uji Statistik dengan menggunakan Program SPSS 10.0
I. Hasil Uji ANOVA Repeated Measurement
Descriptive Statistics
4.1151 .5855 12
5.7036 .7842 12
4.6987 .5683 12
4.8391 .9193 36
4.0961 .6442 12
6.1400 .4555 12
5.0315 .3973 12
5.0892 .9814 36
3.8767 .6601 12
6.0260 .4997 12
5.0701 .2655 12
4.9909 1.0162 36
3.9084 .7535 12
5.3488 .7659 12
4.3672 .4810 12
4.5415 .8982 36
3.6793 .5974 12
4.6399 .8293 12
4.7115 .6725 12
4.3436 .8356 36
Perlakuan Air Suling (-) Furosemid (+) Jus Semangka Total
Air Suling (-) Furosemid (+) Jus Semangka Total
Air Suling (-) Furosemid (+) Jus Semangka Total
Air Suling (-) Furosemid (+) Jus Semangka Total
Air Suling (-) Furosemid (+) Jus Semangka Total Jam ke-1 Jam ke-2 Jam ke-3 Jam ke-4 Jam ke-5
Mean Std. Deviation N
Tests of Between-Subjects Effects Measure: MEASURE_1
Transformed Variable: Average
4079.844 1 4079.844 5284.540 .000
80.368 2 40.184 52.049 .000
25.477 33 .772
Source Intercept PERLAKUA Error
Type III Sum
II. Hasil Uji Beda Rata-rata Tukey HSD
Multiple Comparisons
Measure: MEASURE_1 Tukey HSD
-1.6365* .1604 .000 -2.0302 -1.2429 -.8407* .1604 .000 -1.2343 -.4470
1.6365* .1604 .000 1.2429 2.0302
.7959* .1604 .000 .4022 1.1895
.8407* .1604 .000 .4470 1.2343
-.7959* .1604 .000 -1.1895 -.4022 (J) Perlakuan
Furosemid (+) Jus Semangka Air Suling (-) Jus Semangka Air Suling (-) Furosemid (+) (I) Perlakuan
Air Suling (-)
Furosemid (+)
Jus Semangka
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interval
Based on observed means.
The mean difference is significant at the .05 level. *.
RIWAYAT HIDUP
Nama : Okky Sugiarto
NRP : 0210066
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 10 Oktober 1983
Alamat : Jl. Kembar Baru Utara VI no.19 Bandung
Riwayat Pendidikan :
1996 lulus, SD Santo Yusuf 1, Bandung
1999 lulus, SMP Santo Aloysius 1, Bandung
2002 lulus, SMU Santo Aloysius 1, Bandung
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Diuretik berasal dari kata dioureikos yang berarti merangsang berkemih atau
merangsang pengeluaran urin (Dorland,1996). Dengan kata lain diuretik ialah
obat yang dapat menambah kecepatan pembentukan urin. Istilah diuresis memiliki
dua pengertian, ialah menunjukkan adanya penambahan volume urin yang
diproduksi dan menunjukkan jumlah pengeluaran zat-zat terlarut dan air (Sunaryo,
1995). Obat diuretik dapat pula digunakan untuk mengatasi hipertensi dan edema.
Edema dapat terjadi pada penyakit gagal jantung kongesif, sindrom nefrotik dan
edema premenstruasi.
Buah semangka (Citrulli Fructus) merupakan salah satu buah yang dapat
dikonsumsi oleh masyarakat. Buah semangka mempunyai beberapa khasiat antara
lain mengobati edema, hipertensi, pereda demam, kencing manis, anti kanker,
mengobati radang tenggorokan, dan terutama diuretik yang akan dijelaskan dalam
karya tulis ilmiah ini.
Banyaknya kontraindikasi dan efek samping yang ditimbulkan oleh obat
diuretik antara lain : hipokalemia kadang-kadang bisa juga timbul hiperkalemi,
hiperurisemia, hiperkalsemia, hiponatremia, dan gangguan toleransi glukosa dan
diabetes. Buah semangka (Citrulli Fructus) dapat berperan sebagai diuretika maka
akan sangat berguna bagi penderita gangguan buang air kecil, edema, dan
penderita hipertensi. Di samping pengobatannya mudah dilakukan dan buah
semangka mudah didapatkan.
Oleh karena itu penelitian ini perlu dilakukan untuk mengetahui efektivitas jus
2
1.2 Identifikasi masalah
Apakah jus buah semangka (Citrulli Fructus) mempunyai efek diuretik.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud : mengembangkan buah semangka sehingga dapat digunakan sebagai
obat alternatif dalam pengobatan edema dan hipertensi.
Tujuan : mengetahui efek diuretik dari buah semangka.
1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1 Kegunaan Akademis
Penelitian ini berguna untuk membuka cakrawala pengetahuan farmakologi
mengenai tumbuhan obat khususnya buah semangka (Citrulli Fructus) sebagai
diuretika.
1.4.2 Kegunaan Praktis
Penelitian ini berguna untuk masyarakat sebagai alternatif dalam pengobatan
edema dan hipertensi.
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian
1.5.1 Kerangka Pemikiran
Pembentukan urin dalam ginjal melalui beberapa tahap diantaranya proses
filtrasi, sekresi, dan reabsorpsi yang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah
3
Buah semangka cukup banyak mengandung kalium yang akan menyebabkan
terjadinya peningkatan kadar kalium dalam CIS (Cairan intraselluler). Tubuh
berusaha menurunkan kadar kalium yang meningkat dengan meningkatkan
ekskresi Na+, menekan pelepasan renin sehingga pembentukan angiotensin I
berkurang. Berkurangnya angiotensin I menyebabkan angiotensin II yang
dibentuk juga menurun. Hal ini menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah
sehingga meningkatkan aliran darah ginjal dan GFR (Glomerular Filtration Rate)
(Guyton & Hall, 1997). Buah semangka juga mengandung asam amino sitrulin
dan arginin yang dapat meningkatkan produksi urea dalam hati, hal ini dapat
meningkatkan aliran urin (Rimando A. M, 2003)
1.5.2 Hipotesis Penelitian
Jus Buah semangka (Citrulli Fructus) mempunyai efek diuretik.
1.6 Metodologi Penelitian
Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental sungguhan, menggunakan
rancangan pola silang (cross over design), sehingga masing-masing sukarelawan
menerima 3 (tiga) macam perlakuan dengan selang waktu 1 minggu. Data yang
diukur adalah volume urin dalam mililiter.
Analisis yang digunakan adalah ANOVA Repeated Measurement dilanjutkan
uji beda rata-rata Tukey HSD dengan α = 0,05. Menggunakan komputer dengan
program SPSS 10.0. Kemaknaan berdasarkan nilai p<0,05.
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmakologi Universitas Kristen
30
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Jus buah semangka (Citrulli Frucus) mempunyai efek diuretik.
5.2 Saran
Penelitian ini diharapkan dapat dilanjutkan dengan penelitian selanjutnya,
seperti penentuan dosis yang paling efektif atau toksisitasnya dan penelitian dalam
30
DAFTAR PUSTAKA
Basuki B. Purnomo. 2000. Dasar-dasar Urologi. Jakarta : CV Sagung Seto. h. 1- 4.
Guyton A.C., Hall J.E. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta : EGC. h.397-415, 417-429, 460, 505-512.
Ives H.E., Warnock D.G. 2001. Obat-oba Diuretik Dalam : Katzung B.G., editor :
Farmakologi Dasar dan Klinik. Jakarta : Salemba Medika. h. 429-462.
Kelompok Kerja Ilmiah Phyto Medica. 1993. Penapisan Farmakologi, Pengujian
Fitokimia dan Pengujian Klinik. Jakarta : Yayasan Pengembangan Obat
Bahan Alam Phyto Medica. h. 167-170.
Martini, Frederick H. 2004. Fundamentals of Anatomy & Physiology. 6th edition. San Fransisco : Pearson Education, Inc. p. 971-981.
Oates J.A., Brown N.J. 2001. Antihypertensive Agents and Drug Theraphy of Hipertension In : Hardman, J.G., Limbird, L.E., editors : Goodman and
Gilman’s The Pharmacological Basis of Therapeutics. 10th edition. USA : McGraw-Hill Companies, Inc. p. 871-896.
Robinson, T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Bandung : Penerbit ITB. h.225.
Rodwell V. W. 2003. Biosintesis Asam Amino yang Secara Nutrisi Nonesensial Dalam : Murray R. K., Granner D. K., Mayes P. A., Rodwell V. W., edior :
Biokimia Harpper. Edisi 25. Jakarta : EGC. h. 295.
_______. 2003. Katabolisme Protein dan Nitrogen Asam Amino Dalam : Murray R. K., Granner D. K., Mayes P. A., Rodwell V. W., edior : Biokimia Harpper. Edisi 25. Jakarta : EGC. h. 303-304.
Setiawan Dalimartha. 2003. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jilid 3. Jakarta : Puspa Swara. h. 128-132.
Snell, R.S. 1997. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran Bagian 1. Edisi 3. Jakarta : EGC. h. 270-273.
Sunaryo. 2002. Diuretik dan Antidiuretik Dalam : Sulistia G. Ganiswara, editor :
Farmakologi dan Terapi. Edisi 4. Jakarta : FKUI. h. 380-399.
Tan Hoan Tjay, Kirana Rahardja. 2002. Obat-obat Penting : Khasiat,
31
Untung Widodo, Bircher, J., Lotterer, E. 1993. Kumpulan Data Klinik
Farmakologi. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. h. 243-245.
Wilson, L.M.1995. Gangguan pada Volume Cairan, Osmolalitas, dan Elektrolit Dalam : Price, S.A., Wilson, L.M., editor : Patofisiologi : Konsep Klinis
Proses-Proses Penyakit 1. edisi 4. Jakarta : EGC. h. 316.
_______. 1995. Fungsi Ginjal Normal Dalam : Price, S.A., Wilson, L.M., editor :
Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit 2. edisi 4. Jakarta :