ABSTRAK
__________________________________________________________________ iv
ABSTRAK
Perkembangan industri manufaktur dan tingkat persaingan yang ada saat ini menimbulkan permasalahan yang kompleks. Salah satu permasalahan yang paling penting dalam suatu industri manufaktur adalah ongkos produksi yang tinggi dan kapasitas yang kurang optimal. PT. Balai Besar Tekstil merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi celana panjang formal. Tata letak mesin dan aliran produksi yang diterapkan oleh perusahaan adalah campuran antara by process dan by product. Pembagian tugas yang kurang seimbang dan aliran produksi yang kurang teratur mengakibatkan produktivitas perusahaan kurang optimal, sedangkan kapasitas yang terbatas mengakibatkan tidak terpenuhinya permintaan
Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan pada perusahaan tersebut adalah dengan meningkatkan kapasitas dan produktivitas. Pada penelitian ini, peningkatan kapasitas dan produktivitas dilakukan dengan penyeimbangan lintasan produksi yang ada pada perusahaan, sedangkan pengaturan tata letak terhadap stasiun hasil penyeimbangan lintasan diatur berdasarkan kriteria frekuensi dengan parameter berupa penalty. Metode Helgeson Birnie Approach merupakan salah satu metode penyeimbangan lintasan dengan prioritas bobot operasi yang terbesar, sedangkan metode Rank And Assign Heuristic merupakan salah satu metode penyeimbangan lintasan dengan prioritas nilai 3(x) terbesar. Penyeimbangan lintasan ini akan menghasilkan stasiun dengan waktu penugasan yang mendekati keseimbangan dan aliran produksi yang lebih teratur tanpa mengijinkan adanya backtrack. Dari kedua metode ini, dipilih metode yang terbaik dengan parameter Efisiensi Lintasan, Smoothness Index, Balance Delay. Dari penelitian yang dilakukan, metode penyeimbangan lintasan yang terpilih adalah metode Rank And Assign Heuristic dengan nilai Efisiensi Lintasan sebesar 67.7 %, Smoothness Index sebesar 158.033, dan nilai Balance Delay sebesar 32.3%.
Berdasarkan metode penyeimbangan lintasan yang terpilih, terbentuk stasiun kerja sebanyak 69 stasiun kerja. Stasiun kerja yang terbentuk memberikan peningkatan produktivitas yang dapat dilihat dari parameter Efisiensi Lintasan,
Smoothness Index, dan Balance Delay.
Penerapan prinsip keseimbangan lintasan akan menghasilkan produktivitas yang lebih baik, kapasitas yang lebih optimal, dan lintasan yang lebih teratur.
perbandingan Kapasitas ( unit ) Efisiensi Lintasan Smoothness Index Balance Delay
Keadaan awal 41,554 21.9% 724.073 78.1%
Keadaan usulan 140,350 67.7% 158.033 32.3%
Peningkatan kapasitas yang didapatkan adalah sebesar 98,796, Peningkatan Efisiensi Lintasan sebesar 45.8%, peningkatan Smoothness Index sebesar 566.040, sedangkan peningkatan Balance Delay 45.8%
DAFTAR ISI
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI ... iii
ABSTRAK ... iv
KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH ... v
DAFTAR ISI 2.2.2.3 Ukuran Keefektifan Lintasan Perakitan... 2 - 13 2.2.2.4 Batasan Dalam Menyeimbangkan Lintasan... 2 - 14 2.2.3. Metode Penyeimbangan Lintasan... 2 - 14 4.3. Jenis Mesin dan Meja yang Digunakan Dalam Proses Produksi 4 - 6 4.4. Data Waktu Siklus ... 4 - 7 4.11. Stasiun Kerja yang Ada Sekarang dan Tugas yang Dikerjakan
DAFTAR ISI 5.1.2.2 Data Waktu Siklus, Waktu Normal, dan Waktu
Baku... 5 - 9 5.1.3. Perhitungan Waktu Proporsi ... 5 - 15 5.1.4. Perhitungan Waktu Siklus ( Line Balancing ) ... 5 - 49 5.1.5. Penentuan Operasi yang Membutuhkan Lebih dari Satu
Operartor ... 5 - 49 5.1.6. Ukuran Keefektifan Lintasan Stasiun Kerja dan Output
yang Ada Saat Ini... 5 - 50 5.1.7. Penyeimbangan Lintasan Produksi ... 5 - 52 5.1.7.1 Metode Helgeson Birnie Approach / RPW... 5 - 52
5.1.7.1.1 Perhitungan Jumlah Stasiun Kerja
Minimum yang Mungkin ... 5 - 52 5.1.7.1.2 Pembobotan untuk Tiap Variasi ... 5 - 52 5.1.7.1.3 Pengurutan Operasi dari Bobot yang
Paling Besar ... 5 - 87 5.1.7.1.4 Susunan Proses Operasi yang Masuk 5 - 103 5.1.7.1.5 Waktu Setiap Stasiun yang Terbentuk 5 - 287 5.1.7.1.6 Ukuran Keefektifan Lintasan dan
Output yang Dihasilkan ... 5 - 288 5.1.7.2 Metode Rank And Assign Heuristic ... 5 - 290
5.1.7.2.1 Perhitungan Jumlah Stasiun Kerja
DAFTAR ISI
x
5.1.7.2.2 Perhitungan Jumlah Operasi yang
Mengikuti (3(x) untuk Tiap Variasi .. 5 - 291 5.1.7.2.3 Pengurutan Operasi dari Nilai (3(x)
yang Paling Besar ... 5 - 323 5.1.7.2.4 Susunan Proses Operasi yang Masuk 5 - 339 5.1.7.2.5 Waktu Setiap Stasiun yang Terbentuk 5 - 485 5.1.7.1.6 Ukuran Keefektifan Lintasan dan
Output yang Dihasilkan ... 5 - 486 5.1.8. Penentuan Tata Letak Stasiun ... 5 - 488
5.1.8.1 Volume dan Berat Produk yang Dipindahkan
Antar Stasiun ... 5 - 488 5.1.8.2 Frekuensi Material Handling ... 5 - 505
5.1.8.3 Prioritas Stasiun yang Harus Dekat Berdasarkan
Frekuensi ... 5 - 509 5.1.8.4 Tata Letak Usulan Bagian Produksi ( ARD )... 5 - 513 5.1.8.5 Lay Out Usulan ... 5 - 515 5.1.9. Penentuan Penambahan atau Pengurangan Jumlah Mesin
dan Meja ... 5 - 517 5.1.9.1 Perhitungan Proporsi Demand x Waktu Untuk
4 Variasi ... 5 - 517 5.1.9.2 Perhitungan Jumlah Mesin dan Meja untuk 4
Variasi ... 5 - 518 5.1.9.3 Perhitungan Penambahan atau Pengurangan
Jumlah Mesin dan Meja ... 5 - 519 5.1.9.4 Penentuan Kelayakan Penerapan Usulan ... 5 - 521 5.1.9.4.1 Biaya Penambahan atau Pengurang-
an Jumlah Mesin dan Meja ... 5 - 521 5.1.9.4.2 Biaya Penambahan atau Pengurang-
DAFTAR ISI 5.2.1. Kekurangan Metode yang Diterapkan Oleh Perusahaan 5 - 525 5.2.2. Analisis Terhadap Jumlah Produk 4 Variasi yang Diha-
silkan ... 5 - 525 5.2.3. Analisis Terhadap Efisiensi Lintasan... 5 - 526 5.2.4. Analisis Terhadap Smoothness index... 5 - 527 5.2.5. Analisis Terhadap Balance Delay... 5 - 528 5.2.6. Analisis Terhadap Jumlah Mesin dan Meja antara
Keadaan Awal dengan Usulan ... 5 - 528 5.2.7. Analisis Terhadap Jumlah Tenaga Kerja antara Keadaan
Awal dengan Usulan ... 5 - 529 5.2.8. Kelebihan Sistem Usulan... 5 - 530 5.2.9. Analisis Kelayakan Penerapan Usulan ... 5 - 530
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 6 - 1
6.1. Kesimpulan ... 6 - 1 6.2. Saran ... 6 - 2
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
1.1 Jumlah Permintaan Selama 1 Tahun, Proporsi Jumlah, dan
Waktu Proses 1 - 2
2.1 Horison Waktu Peramalan 2 - 3
4.1 Data Jenis Mesin, Jumlah Mesin, Harga Mesin, dan Dimensi
Mesin 4 - 6
4.2 Data Jenis Meja, Jumlah Meja, Harga meja, dan Dimensi Meja 4 - 6
4.3 Data Waktu Siklus 4 - 7
4.4 Data Penyesuaian dengan Cara Westinghouse dan Kelonggaran 4 - 12 4.5 Data Penyesuaian dengan Cara Objektif dan Kelonggaran 4 - 14 4.6 Data Variasi Produk Celana ( unit ) 4 - 16 5.1 Besar Ukuran Kesalahan untuk Tiap Metode Peramalan 5 - 1 5.2 Hasil Peramalan untuk Satu Tahun ke Depan Menggunakan
DAFTAR TABEL
xiii
5.8 Tabel Waktu Proporsi untuk Variasi C 5 - 33 5.9 Tabel Waktu Proporsi untuk Variasi D 5 - 41 5.10 Tabel Waktu Baku, Jumlah Operator, dan Waktu Operasi
Setelah Pembelahan 5 - 50
5.11 Tabel Pembobotan untuk Variasi A 5 - 53
5.12 Tabel Pembobotan untuk Variasi B 5 - 61
5.13 Tabel Pembobotan untuk Variasi C 5 - 70
5.14 Tabel Pembobotan untuk Variasi D 5 - 78
5.15 Tabel pengurutan bobot dari yang terbesar sampai terkecil 5 - 87 5.16 Tabel Urutan Operasi yang Masuk untuk Stasiun 1 - Stasiun 5 5 - 103 5.17 Tabel Urutan Operasi yang Masuk untuk Stasiun 6 - Stasiun 10 5 - 125 5.18 Tabel Urutan Operasi yang Masuk untuk Stasiun 11 - Stasiun 15 5 - 147 5.19 Tabel Urutan Operasi yang Masuk untuk Stasiun 16 - Stasiun 20 5 - 169 5.20 Tabel Urutan Operasi yang Masuk untuk Stasiun 21 - Stasiun 25 5 - 189 5.21 Tabel Urutan Operasi yang Masuk untuk Stasiun 26 - Stasiun 30 5 - 209 5.22 Tabel Urutan Operasi yang Masuk untuk Stasiun 31 - Stasiun 35 5 - 227 5.23 Tabel Urutan Operasi yang Masuk untuk Stasiun 36 - Stasiun 40 5 - 245 5.24 Tabel Urutan Operasi yang Masuk untuk Stasiun 41 - Stasiun 45 5 - 261 5.25 Tabel Urutan Operasi yang Masuk untuk Stasiun 46 - Stasiun 50 5 - 270 5.26 Tabel Urutan Operasi yang Masuk untuk Stasiun 51 - Stasiun 55 5 - 275 5.27 Tabel Urutan Operasi yang Masuk untuk Stasiun 56 - Stasiun 60 5 - 279 5.28 Tabel Urutan Operasi yang Masuk untuk Stasiun 61 - Stasiun 65 5 - 282 5.29 Tabel Urutan Operasi yang Masuk untuk Stasiun 66 - Stasiun 70 5 - 284 5.30 Tabel Urutan Operasi yang Masuk untuk Stasiun 71 5 - 286 5.31 Tabel Waktu Setiap Stasiun yang Terbentuk 5 - 287 5.32 Tabel Perhitungan Jumlah Stasiun yang Mengikuti (3(x)) untuk
Variasi A 5 - 291
5.33 Tabel perhitungan jumlah stasiun yang mengikuti (3(x)) untuk
Variasi B 5 - 299
5.34 Tabel Perhitungan Jumlah Stasiun yang Mengikuti (3(x)) untuk
DAFTAR TABEL
xiv
5.35 Tabel Perhitungan Jumlah Stasiun yang Mengikuti (3(x)) untuk
Variasi D 5 - 315
5.36 Tabel pengurutan nilai 3(x ) dari yang terbesar sampai terkecil 5 - 323 5.37 Tabel Urutan Operasi yang Masuk untuk Stasiun 1 - Stasiun 5 5 - 339 5.38 Tabel Urutan Operasi yang Masuk untuk Stasiun 6 - Stasiun 10 5 - 361 5.39 Tabel Urutan Operasi yang Masuk untuk Stasiun 11 - Stasiun 15 5 - 383 5.40 Tabel Urutan Operasi yang Masuk untuk Stasiun 16 - Stasiun 20 5 - 404 5.41 Tabel Urutan Operasi yang Masuk untuk Stasiun 21 - Stasiun 25 5 - 423 5.42 Tabel Urutan Operasi yang Masuk untuk Stasiun 26 - Stasiun 30 5 - 438 5.43 Tabel Urutan Operasi yang Masuk untuk Stasiun 31 - Stasiun 35 5 - 449 5.44 Tabel Urutan Operasi yang Masuk untuk Stasiun 36 - Stasiun 40 5 - 457 5.45 Tabel Urutan Operasi yang Masuk untuk Stasiun 41 - Stasiun 45 5 - 464 5.46 Tabel Urutan Operasi yang Masuk untuk Stasiun 46 - Stasiun 50 5 - 470 5.47 Tabel Urutan Operasi yang Masuk untuk Stasiun 51 - Stasiun 55 5 - 475 5.48 Tabel Urutan Operasi yang Masuk untuk Stasiun 56 - Stasiun 60 5 - 479 5.49 Tabel Urutan Operasi yang Masuk untuk Stasiun 61 - Stasiun 65 5 - 482 5.50 Tabel Urutan Operasi yang Masuk Untuk Stasiun 66 - Stasiun
69 5 - 484
5.51 Tabel Waktu Setiap Stasiun yang Terbentuk 5 - 485
5.52 Tabel Tranportasi Produk 5 - 488
5.53 Tabel Perhitungan Frekuensi Material Handling 5 - 505 5.54 Tabel Prioritas Kedekatan Stasiun Berdasarkan Frekuensi 5 - 510
5.55 Tabel Penalty ARD 5 - 515
5.56 Tabel Penentuan Proporsi Demand x Waktu 5 - 517 5.57 Tabel Jumlah Mesin yang Ada untuk Memproduksi 4 Variasi
Celana 5 - 518
5.58 Tabel Jumlah Meja yang Ada untuk Memproduksi 4 Variasi
Celana 5 - 518
5.59 Tabel Selisih Jumlah Mesin yang Lama dengan Jumlah Mesin
yang Baru 5 - 519
DAFTAR TABEL
xv baru
5.61 Tabel biaya yang dikeluarkan untuk penggantian mesin 5 - 521 5.62 Tabel biaya yang dikeluarkan untuk penggantian meja 5 - 521 5.63 Tabel jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan 5 - 522
5.64 Tabel financial perusahaan 5 - 523
5.65 Tabel payback period 5 - 524
5.66 Tabel rangkuman efisiensi lintasan 5 - 526
5.67 Tabel rangkuman Smoothness Index 5 - 527
DAFTAR GAMBAR
3.2 Flowchart Langkah Pengolahan Data 3 - 7 4.1 Struktur Organisasi di PT. Balai Besar Tekstil 4 - 2
4.2 Lay out Perusahaan 4 - 47
5.1 Grafik Peramalan dengan Menggunakan Metode Holt
Winter Additive Algorithm 5 - 2
5.2 Grafik Uji Tracking signal 5 - 4
5.3 Aturan Penyusunan ARD 5 - 513
5.4 ARD Bagian Produksi 5 – 514
DAFTAR LAMPIRAN
E TABEL PENYESUAIAN DAN KELONGGARAN E - 1
F TABEL BUNGA DAN TABEL UJI NORMAL F - 1
nomor data O-1 O-2 O-3 O-4 O-5 O-6 O-7 O-8 O-9 O-10 O-11 O-12 O-13 O-14 O-15 O-16 O-17 O-18 O-19 O-20
O-41 O-42 O-43 O-44 O-45 O-46 O-47 O-48 O-49 O-50 O-51 O-52 O-53 O-54 O-55 O-56 O-57 O-58 O-59 O-60
O-61 O-62 O-63 O-64 O-65 O-66 O-67 O-68 O-69 O-70 O-71 O-72 O-73 O-74 O-75 O-76 O-77 O-78 O-79 O-80
O-81 O-82 O-83 O-84 O-85 O-86 O-87 O-88 O-89 O-90 O-91 O-92 O-93 O-94 O-95 O-96 O-97 O-98 O-99 O-100
6.53 8.38 10.25 7.56 0.43 0.45 0.49 8.52 8.76 7.54 2.68 2.68 6.93 6.93 0.43 0.45 0.49 8.52 8.76 7.54
8.26 7.56 10.68 8.21 0.58 0.42 0.43 8.68 8.93 7.21 3.12 3.12 8.26 8.26 0.58 0.42 0.43 8.68 8.93 7.21
6.38 6.89 11.38 6.57 0.42 0.48 0.48 8.34 9.26 6.96 3.35 3.35 7.68 7.68 0.42 0.48 0.48 8.34 9.26 6.96
7.28 7.56 9.92 8.21 0.65 0.41 0.51 9.21 7.89 7.15 2.46 2.46 7.25 7.25 0.65 0.41 0.51 9.21 7.89 7.15
6.85 7.24 10.89 7.68 0.58 0.46 0.49 8.65 8.68 7.82 2.59 2.59 8.34 8.34 0.58 0.46 0.49 8.65 8.68 7.82
6.92 7.83 10.65 7.18 0.53 0.49 0.46 8.93 8.24 7.64 2.86 2.86 8.96 8.96 0.53 0.49 0.46 8.93 8.24 7.64
6.37 7.68 11.68 7.34 0.49 0.48 0.53 8.73 8.67 7.19 2.76 2.76 6.99 6.99 0.49 0.48 0.53 8.73 8.67 7.19
8.58 8.24 9.99 8.08 0.56 0.48 0.48 8.76 8.39 7.35 2.93 2.93 8.65 8.65 0.56 0.48 0.48 8.76 8.39 7.35
8.79 8.35 10.26 6.92 0.63 0.43 0.47 8.35 9.12 8.01 3.21 3.21 8.23 8.23 0.63 0.43 0.47 8.35 9.12 8.01
7.83 8.35 9.62 7.35 0.52 0.42 0.46 8.62 7.93 7.96 2.96 2.96 8.85 8.85 0.52 0.42 0.46 8.62 7.93 7.96
7.62 6.92 9.76 7.46 0.69 0.43 0.47 8.88 8.69 7.89 2.49 2.49 7.29 7.29 0.69 0.43 0.47 8.88 8.69 7.89
8.21 8.38 10.38 7.16 0.48 0.42 0.42 9.12 8.37 8.03 2.77 2.77 7.93 7.93 0.48 0.42 0.42 9.12 8.37 8.03
6.62 6.96 11.25 7.49 0.57 0.48 0.46 8.59 9.34 7.49 2.84 2.84 8.24 8.24 0.57 0.48 0.46 8.59 9.34 7.49
7.38 7.76 11.64 8.01 0.61 0.47 0.48 8.63 8.46 7.68 2.89 2.89 9.08 9.08 0.61 0.47 0.48 8.63 8.46 7.68
Penyesuaian dengan cara Objektif
Total penyesuaian 1.2992 1.1948 1.4036
kelonggaran A-4, B-4, C-4, D-4 A-5, B-5, C-5, D-5 A-6, B-6, C-6, D-6
kelonggaran untuk kebutuhan pribadi wanita 3.50% 3.50% 3.50%
tenaga yang dikeluarkan 3.50% 3.50% 3.50%
sikap kerja 0.50% 0.50% 0.50%
gerakan kerja 3% 3% 3%
Kelelahan mata 6.50% 6.50% 6.50%
Keadaan temperatur tempat kerja 3.50% 3.50% 3.50%
keadaan atmosfer 0% 0% 0%
keadaan lingkungan yang baik 0.50% 0.50% 0.50%
total faktor 21% 21% 21%
kelonggaran tak terhindarkan 2% 2% 2%
Lanjutan penyesuaian dengan cara Objektif
Total penyesuaian 1.276 1.276 1.2992
kelonggaran A-10, B-9, C-9, D-9 A-11, B-10, C-10, D-10 A-33, B-31, C-24, D-31
kelonggaran untuk kebutuhan pribadi wanita 3.50% 3.50% 3.50%
tenaga yang dikeluarkan 3.50% 3.50% 3.50%
sikap kerja 0.50% 0.50% 0.50%
gerakan kerja 3% 3% 3%
Kelelahan mata 6.50% 6.50% 6.50%
Keadaan temperatur tempat kerja 3.50% 3.50% 3.50%
keadaan atmosfer 0% 0% 0%
keadaan lingkungan yang baik 0.50% 0.50% 0.50%
total faktor 21% 21% 21%
kelonggaran tak terhindarkan 2% 2% 2%
Total kelonggaran 123% 123% 123%
Lanjutan penyesuaian dengan cara Objektif
kelonggaran untuk kebutuhan pribadi wanita 3.50% 3.50% 3.50%
tenaga yang dikeluarkan 3.50% 3.50% 3.50%
sikap kerja 0.50% 0.50% 0.50%
gerakan kerja 3% 3% 3%
Kelelahan mata 6.50% 6.50% 6.50%
Keadaan temperatur tempat kerja 3.50% 3.50% 3.50%
keadaan atmosfer 0% 0% 0%
keadaan lingkungan yang baik 0.50% 0.50% 0.50%
total faktor 21% 21% 21%
kelonggaran tak terhindarkan 2% 2% 2%
Lanjutan penyesuaian dengan cara Objektif
Total penyesuaian 1.3108 1.1716 1.3804
kelonggaran A-68, B-66, C-40, D-66 A-75, B-73, C-43, D-73 A-80, B-78, C-48, D-78
kelonggaran untuk kebutuhan pribadi wanita 3.50% 3.50% 3.50%
tenaga yang dikeluarkan 3.50% 3.50% 3.50%
sikap kerja 0.50% 0.50% 0.50%
gerakan kerja 3% 3% 3%
Kelelahan mata 6.50% 6.50% 6.50%
Keadaan temperatur tempat kerja 3.50% 3.50% 3.50%
keadaan atmosfer 0% 0% 0%
keadaan lingkungan yang baik 0.50% 0.50% 0.50%
total faktor 21% 21% 21%
kelonggaran tak terhindarkan 2% 2% 2%
Lanjutan penyesuaian dengan cara Objektif
Total penyesuaian 1.2876 1.1136 1.334
kelonggaran A-82, B-80, C-50, D-80 A-85, B-83, C-53, D-83 A-86, B-84, C-54, D-84
kelonggaran untuk kebutuhan pribadi wanita 3.50% 3.50% 3.50%
tenaga yang dikeluarkan 3.50% 3.50% 3.50%
sikap kerja 0.50% 0.50% 0.50%
gerakan kerja 3% 3% 3%
Kelelahan mata 6.50% 6.50% 6.50%
Keadaan temperatur tempat kerja 3.50% 3.50% 3.50%
keadaan atmosfer 0% 0% 0%
keadaan lingkungan yang baik 0.50% 0.50% 0.50%
total faktor 21% 21% 21%
kelonggaran tak terhindarkan 2% 2% 2%
Lanjutan penyesuaian dengan cara Objektif
Faktor A-107, B-105, C-75, D-105
A-113, B-111, C-81,
D-Total penyesuaian 1.3456 1.2528 1.1252
kelonggaran A-107, B-105, C-75, D-105
A-113, B-111, C-81,
D-111 A-119, B-117, C-87, D-117
kelonggaran untuk kebutuhan pribadi wanita 3.50% 3.50% 3.50%
tenaga yang dikeluarkan 3.50% 3.50% 3.50%
sikap kerja 0.50% 0.50% 0.50%
gerakan kerja 3% 3% 3%
Kelelahan mata 6.50% 6.50% 6.50%
Keadaan temperatur tempat kerja 3.50% 3.50% 3.50%
keadaan atmosfer 0% 0% 0%
keadaan lingkungan yang baik 0.50% 0.50% 0.50%
total faktor 21% 21% 21%
kelonggaran tak terhindarkan 2% 2% 2%
Lanjutan penyesuaian dengan cara Objektif
Total penyesuaian 1.1832 1.0672 1.4036
kelonggaran untuk kebutuhan pribadi wanita 3.50% 3.50% 3.50%
tenaga yang dikeluarkan 3.50% 3.50% 3.50%
sikap kerja 0.50% 0.50% 0.50%
gerakan kerja 3% 3% 3%
Kelelahan mata 6.50% 6.50% 6.50%
Keadaan temperatur tempat kerja 3.50% 3.50% 3.50%
keadaan atmosfer 0% 0% 0%
keadaan lingkungan yang baik 0.50% 0.50% 0.50%
total faktor 21% 21% 21%
kelonggaran tak terhindarkan 2% 2% 2%
Lanjutan penyesuaian dengan cara Objektif
Total penyesuaian 1.1832 1.2296 1.1136
kelonggaran untuk kebutuhan pribadi wanita 3.50% 3.50% 3.50%
tenaga yang dikeluarkan 3.50% 3.50% 3.50%
sikap kerja 0.50% 0.50% 0.50%
gerakan kerja 3% 3% 3%
Kelelahan mata 6.50% 6.50% 6.50%
Keadaan temperatur tempat kerja 3.50% 3.50% 3.50%
keadaan atmosfer 0% 0% 0%
keadaan lingkungan yang baik 0.50% 0.50% 0.50%
total faktor 21% 21% 21%
Total kelonggaran 123% 123% 123%
Lanjutan penyesuaian dengan cara objektif
Faktor
Total penyesuaian 1.2992 1.4384 1.3224
kelonggaran untuk kebutuhan pribadi wanita 3.50% 3.50% 3.50%
tenaga yang dikeluarkan 3.50% 3.50% 3.50%
sikap kerja 0.50% 0.50% 0.50%
gerakan kerja 3% 3% 3%
Kelelahan mata 6.50% 6.50% 6.50%
Keadaan temperatur tempat kerja 3.50% 3.50% 3.50%
keadaan atmosfer 0% 0% 0%
total faktor 21% 21% 21%
kelonggaran tak terhindarkan 2% 2% 2%
Total kelonggaran 123% 123% 123%
Lanjutan penyesuaian dengan cara objektif
Faktor
Total penyesuaian 1.2528 1.3108 1.1252
kelonggaran untuk kebutuhan pribadi wanita 3.50% 3.50% 3.50%
tenaga yang dikeluarkan 3.50% 3.50% 3.50%
sikap kerja 0.50% 0.50% 0.50%
gerakan kerja 3% 3% 3%
Kelelahan mata 6.50% 6.50% 6.50%
keadaan atmosfer 0% 0% 0%
keadaan lingkungan yang baik 0.50% 0.50% 0.50%
total faktor 21% 21% 21%
kelonggaran tak terhindarkan 2% 2% 2%
Total kelonggaran 123% 123% 123%
Lanjutan penyesuaian dengan cara objektif
Faktor
Total penyesuaian 1.3108 1.1832 1.16
kelonggaran untuk kebutuhan pribadi wanita 3.50% 3.50% 3.50%
tenaga yang dikeluarkan 3.50% 3.50% 3.50%
sikap kerja 0.50% 0.50% 0.50%
Kelelahan mata 6.50% 6.50% 6.50%
Keadaan temperatur tempat kerja 3.50% 3.50% 3.50%
keadaan atmosfer 0% 0% 0%
keadaan lingkungan yang baik 0.50% 0.50% 0.50%
total faktor 21% 21% 21%
kelonggaran tak terhindarkan 2% 2% 2%
Total kelonggaran 123% 123% 123%
Lanjutan penyesuaian dengan cara objektif
Faktor
Total penyesuaian 1.3224 1.3224 1.1252
kelonggaran untuk kebutuhan pribadi wanita 3.50% 3.50% 3.50%
sikap kerja 0.50% 0.50% 0.50%
gerakan kerja 3% 3% 3%
Kelelahan mata 6.50% 6.50% 6.50%
Keadaan temperatur tempat kerja 3.50% 3.50% 3.50%
keadaan atmosfer 0% 0% 0%
keadaan lingkungan yang baik 0.50% 0.50% 0.50%
total faktor 21% 21% 21%
kelonggaran tak terhindarkan 2% 2% 2%
Total kelonggaran 123% 123% 123%
Lanjutan penyesuaian dengan cara objektif
Faktor
Total penyesuaian 1.1252 1.4036 1.1136
kelonggaran
A-251, B-249, C-219,
kelonggaran untuk kebutuhan pribadi wanita 3.50% 3.50% 3.50%
tenaga yang dikeluarkan 3.50% 3.50% 3.50%
sikap kerja 0.50% 0.50% 0.50%
gerakan kerja 3% 3% 3%
Kelelahan mata 6.50% 6.50% 6.50%
Keadaan temperatur tempat kerja 3.50% 3.50% 3.50%
keadaan atmosfer 0% 0% 0%
keadaan lingkungan yang baik 0.50% 0.50% 0.50%
total faktor 21% 21% 21%
kelonggaran tak terhindarkan 2% 2% 2%
Total kelonggaran 123% 123% 123%
Lanjutan penyesuaian dengan cara objektif
Faktor
kelonggaran untuk kebutuhan pribadi wanita 3.50% 3.50% 3.50%
tenaga yang dikeluarkan 3.50% 3.50% 3.50%
sikap kerja 0.50% 0.50% 0.50%
gerakan kerja 3% 3% 3%
Kelelahan mata 6.50% 6.50% 6.50%
Keadaan temperatur tempat kerja 3.50% 3.50% 3.50%
keadaan atmosfer 0% 0% 0%
keadaan lingkungan yang baik 0.50% 0.50% 0.50%
total faktor 21% 21% 21%
kelonggaran tak terhindarkan 2% 2% 2%
Total kelonggaran 123% 123% 123%
Lanjutan penyesuaian dengan cara objektif
total faktor 16 16 16
Total penyesuaian 1.0904 1.4616 1.4964
kelonggaran
A-263, B-261, C-233,
D-2261 B-262 B-263
kelonggaran untuk kebutuhan pribadi wanita 3.50% 3.50% 3.50%
tenaga yang dikeluarkan 3.50% 3.50% 3.50%
sikap kerja 0.50% 0.50% 0.50%
gerakan kerja 3% 3% 3%
Kelelahan mata 6.50% 6.50% 6.50%
Keadaan temperatur tempat kerja 3.50% 3.50% 3.50%
keadaan atmosfer 0% 0% 0%
keadaan lingkungan yang baik 0.50% 0.50% 0.50%
total faktor 21% 21% 21%
kelonggaran tak terhindarkan 2% 2% 2%
Total kelonggaran 123% 123% 123%
Lanjutan penyesuaian dengan cara objektif
koordinasi mata dengan tangan K 4 K 4 K
peralatan P 2 P 2 P
total faktor 16 16 16
Total penyesuaian 1.1368 1.2992 1.2528
kelonggaran untuk kebutuhan pribadi wanita 3.50% 3.50% 3.50%
tenaga yang dikeluarkan 3.50% 3.50% 3.50%
sikap kerja 0.50% 0.50% 0.50%
gerakan kerja 3% 3% 3%
Kelelahan mata 6.50% 6.50% 6.50%
Keadaan temperatur tempat kerja 3.50% 3.50% 3.50%
keadaan atmosfer 0% 0% 0%
keadaan lingkungan yang baik 0.50% 0.50% 0.50%
total faktor 21% 21% 21%
kelonggaran tak terhindarkan 2% 2% 2%
Total kelonggaran 123% 123% 123%
Lanjutan penyesuaian dengan cara objektif
pedal kaki G 5 G 5 G
penggunaan tangan H 0 H 0 H
koordinasi mata dengan tangan K 4 K 4 K
peralatan P 2 P 2 P
total faktor 16 16 16
Total penyesuaian 1.1252 1.102 1.3108
kelonggaran untuk kebutuhan pribadi wanita 3.50% 3.50% 3.50%
tenaga yang dikeluarkan 3.50% 3.50% 3.50%
sikap kerja 0.50% 0.50% 0.50%
gerakan kerja 3% 3% 3%
Kelelahan mata 6.50% 6.50% 6.50%
Keadaan temperatur tempat kerja 3.50% 3.50% 3.50%
keadaan atmosfer 0% 0% 0%
keadaan lingkungan yang baik 0.50% 0.50% 0.50%
total faktor 21% 21% 21%
kelonggaran tak terhindarkan 2% 2% 2%
Total kelonggaran 123% 123% 123%
Lanjutan penyesuaian dengan cara objektif
kesulitan kerja (p2) 1.16 1.06 1.16
Total penyesuaian 1.16 1.007 1.2528
kelonggaran untuk kebutuhan pribadi wanita 3.50% 3.50% 3.50%
tenaga yang dikeluarkan 3.50% 3.50% 3.50%
sikap kerja 0.50% 0.50% 0.50%
gerakan kerja 3% 3% 3%
Kelelahan mata 6.50% 6.50% 6.50%
Keadaan temperatur tempat kerja 3.50% 3.50% 3.50%
keadaan atmosfer 0% 0% 0%
keadaan lingkungan yang baik 0.50% 0.50% 0.50%
total faktor 21% 21% 21%
kelonggaran tak terhindarkan 2% 2% 2%
Total kelonggaran 123% 123% 123%
Faktor A-1, B-1, C-1, D-1 A-2, B-2, C-2, D-2 A-3, B-3, C-3, D-3
kelonggaran untuk kebutuhan pribadi wanita 3.50% 3.50% 3.50%
tenaga yang dikeluarkan 12% 7% 12%
sikap kerja 1.50% 1.50% 1.50%
gerakan kerja 0% 0% 0%
Kelelahan mata 3.50% 3.50% 3.50%
Keadaan temperatur tempat kerja 3.50% 3.50% 3.50%
keadaan atmosfer 0% 0% 0%
keadaan lingkungan yang baik 0.50% 0.50% 0.50%
total faktor 25% 20% 25%
kelonggaran tak terhindarkan 2% 2% 2%
Total kelonggaran 26% 21% 26%
Lanjutan penyesuaian dengan cara westinghouse
kelonggaran untuk kebutuhan pribadi wanita 3.50% 3.50% 3.50%
tenaga yang dikeluarkan 7% 7% 7%
sikap kerja 1.50% 1.50% 1.50%
gerakan kerja 0% 0% 0%
Kelelahan mata 3.50% 3.50% 3.50%
Keadaan temperatur tempat kerja 3.50% 3.50% 3.50%
keadaan atmosfer 0% 0% 0%
keadaan lingkungan yang baik 0.50% 0.50% 0.50%
total faktor 20% 20% 20%
kelonggaran tak terhindarkan 2% 2% 2%
Total kelonggaran 21% 21% 21%
Lanjutan penyesuaian dengan cara westinghouse
kelonggaran untuk kebutuhan pribadi wanita 3.50% 3.50% 3.50%
tenaga yang dikeluarkan 12% 7% 12%
sikap kerja 1.50% 1.50% 1.50%
gerakan kerja 0% 0% 0%
Kelelahan mata 3.50% 3.50% 3.50%
Keadaan temperatur tempat kerja 3.50% 3.50% 3.50%
keadaan atmosfer 0% 0% 0%
keadaan lingkungan yang baik 0.50% 0.50% 0.50%
total faktor 25% 20% 25%
kelonggaran tak terhindarkan 2% 2% 2%
Total kelonggaran 26% 21% 26%
Lanjutan penyesuaian dengan cara westinghouse
kelonggaran untuk kebutuhan pribadi wanita 3.50% 3.50% 3.50%
tenaga yang dikeluarkan 12% 7% 12%
sikap kerja 1.50% 1.50% 1.50%
gerakan kerja 0% 0% 0%
Kelelahan mata 3.50% 3.50% 3.50%
Keadaan temperatur tempat kerja 3.50% 3.50% 3.50%
keadaan atmosfer 0% 0% 0%
keadaan lingkungan yang baik 0.50% 0.50% 0.50%
total faktor 25% 20% 25%
kelonggaran tak terhindarkan 2% 2% 2%
Total kelonggaran 26% 21% 26%
Lanjutan penyesuaian dengan cara westinghouse
kelonggaran untuk kebutuhan pribadi wanita 3.50% 3.50% 3.50%
tenaga yang dikeluarkan 7% 12% 12%
sikap kerja 1.50% 1.50% 1.50%
gerakan kerja 0% 0% 0%
Kelelahan mata 3.50% 3.50% 3.50%
Keadaan temperatur tempat kerja 3.50% 3.50% 3.50%
keadaan atmosfer 0% 0% 0%
keadaan lingkungan yang baik 0.50% 0.50% 0.50%
total faktor 20% 25% 25%
kelonggaran tak terhindarkan 2% 2% 2%
Total kelonggaran 21% 26% 26%
Lanjutan penyesuaian dengan cara westinghouse
kelonggaran untuk kebutuhan pribadi wanita 3.50% 3.50% 3.50%
tenaga yang dikeluarkan 12% 7% 7%
sikap kerja 1.50% 1.50% 1.50%
gerakan kerja 0% 0% 0%
Kelelahan mata 3.50% 3.50% 3.50%
Keadaan temperatur tempat kerja 3.50% 3.50% 3.50%
keadaan atmosfer 0% 0% 0%
keadaan lingkungan yang baik 0.50% 0.50% 0.50%
total faktor 25% 20% 20%
kelonggaran tak terhindarkan 2% 2% 2%
Total kelonggaran 26% 21% 21%
Lanjutan penyesuaian dengan cara westinghouse
kelonggaran untuk kebutuhan pribadi wanita 3.50% 3.50% 3.50%
tenaga yang dikeluarkan 7% 12% 7%
sikap kerja 1.50% 1.50% 1.50%
gerakan kerja 0% 0% 0%
Kelelahan mata 3.50% 3.50% 3.50%
Keadaan temperatur tempat kerja 3.50% 3.50% 3.50%
keadaan atmosfer 0% 0% 0%
keadaan lingkungan yang baik 0.50% 0.50% 0.50%
total faktor 20% 25% 20%
kelonggaran tak terhindarkan 2% 2% 2%
Total kelonggaran 21% 26% 21%
Lanjutan penyesuaian dengan cara westinghouse
kelonggaran untuk kebutuhan pribadi wanita 3.50% 3.50% 3.50%
tenaga yang dikeluarkan 7% 12% 7%
sikap kerja 1.50% 1.50% 1.50%
gerakan kerja 0% 0% 0%
Kelelahan mata 3.50% 3.50% 3.50%
Keadaan temperatur tempat kerja 3.50% 3.50% 3.50%
keadaan atmosfer 0% 0% 0%
keadaan lingkungan yang baik 0.50% 0.50% 0.50%
total faktor 20% 25% 20%
kelonggaran tak terhindarkan 2% 2% 2%
Total kelonggaran 21% 26% 21%
Lanjutan penyesuaian dengan cara westinghouse
kelonggaran A-100, B-98, C-68, D-98
A-109, B-107, C-77,
D-107 A-110, B-108, C-78, D-108
kelonggaran untuk kebutuhan pribadi wanita 3.50% 3.50% 3.50%
tenaga yang dikeluarkan 7% 12% 7%
sikap kerja 1.50% 1.50% 1.50%
gerakan kerja 0% 0% 0%
Kelelahan mata 3.50% 3.50% 3.50%
Keadaan temperatur tempat kerja 3.50% 3.50% 3.50%
keadaan atmosfer 0% 0% 0%
keadaan lingkungan yang baik 0.50% 0.50% 0.50%
total faktor 20% 25% 20%
kelonggaran tak terhindarkan 2% 2% 2%
Total kelonggaran 21% 26% 21%
Lanjutan penyesuaian dengan cara westinghouse
Faktor A-112, B-110, C-80, D-110
A-121, B-119, C-89,
D-kelonggaran A-112, B-110, C-80, D-110
A-121, B-119, C-89,
D-119 A-122, B-120, C-90, D-120
kelonggaran untuk kebutuhan pribadi wanita 3.50% 3.50% 3.50%
tenaga yang dikeluarkan 7% 12% 7%
sikap kerja 1.50% 1.50% 1.50%
gerakan kerja 0% 0% 0%
Kelelahan mata 3.50% 3.50% 3.50%
Keadaan temperatur tempat kerja 3.50% 3.50% 3.50%
keadaan atmosfer 0% 0% 0%
keadaan lingkungan yang baik 0.50% 0.50% 0.50%
total faktor 20% 25% 20%
kelonggaran tak terhindarkan 2% 2% 2%
Total kelonggaran 21% 26% 21%
Lanjutan penyesuaian dengan cara westinghouse
kelonggaran untuk kebutuhan pribadi wanita 3.50% 3.50% 3.50%
tenaga yang dikeluarkan 12% 7% 12%
sikap kerja 1.50% 1.50% 1.50%
gerakan kerja 0% 0% 0%
Kelelahan mata 3.50% 3.50% 3.50%
Keadaan temperatur tempat kerja 3.50% 3.50% 3.50%
keadaan atmosfer 0% 0% 0%
keadaan lingkungan yang baik 0.50% 0.50% 0.50%
total faktor 25% 20% 25%
kelonggaran tak terhindarkan 2% 2% 2%
kelonggaran 126% 121% 126%
Lanjutan penyesuaian dengan cara westinghouse
Faktor
kelonggaran untuk kebutuhan pribadi wanita 3.50% 3.50% 3.50%
tenaga yang dikeluarkan 7% 7% 7%
sikap kerja 1.50% 1.50% 1.50%
gerakan kerja 0% 0% 0%
Kelelahan mata 3.50% 3.50% 3.50%
Keadaan temperatur tempat kerja 3.50% 3.50% 3.50%
keadaan atmosfer 0% 0% 0%
keadaan lingkungan yang baik 0.50% 0.50% 0.50%
kelonggaran tak terhindarkan 2% 2% 2%
Total kelonggaran 21% 21% 21%
kelonggaran 121% 121% 121%
Lanjutan penyesuaian dengan cara westinghouse
Faktor
kelonggaran untuk kebutuhan pribadi wanita 3.50% 3.50% 3.50%
tenaga yang dikeluarkan 7% 12% 7%
sikap kerja 1.50% 1.50% 1.50%
gerakan kerja 0% 0% 0%
Kelelahan mata 3.50% 3.50% 3.50%
Keadaan temperatur tempat kerja 3.50% 3.50% 3.50%
keadaan lingkungan yang baik 0.50% 0.50% 0.50%
total faktor 20% 25% 20%
kelonggaran tak terhindarkan 2% 2% 2%
Total kelonggaran 21% 26% 21%
kelonggaran 121% 126% 121%
Lanjutan penyesuaian dengan cara westinghouse
Faktor
kelonggaran untuk kebutuhan pribadi wanita 3.50% 3.50% 3.50%
tenaga yang dikeluarkan 7% 12% 12%
sikap kerja 1.50% 1.50% 1.50%
gerakan kerja 0% 0% 0%
Keadaan temperatur tempat kerja 3.50% 3.50% 3.50%
keadaan atmosfer 0% 0% 0%
keadaan lingkungan yang baik 0.50% 0.50% 0.50%
total faktor 20% 25% 25%
kelonggaran tak terhindarkan 2% 2% 2%
Total kelonggaran 21% 26% 26%
kelonggaran 121% 126% 126%
Lanjutan penyesuaian dengan cara westinghouse
Faktor
kelonggaran untuk kebutuhan pribadi wanita 3.50% 3.50% 3.50%
tenaga yang dikeluarkan 7% 7% 7%
gerakan kerja 0% 0% 0%
Kelelahan mata 3.50% 3.50% 3.50%
Keadaan temperatur tempat kerja 3.50% 3.50% 3.50%
keadaan atmosfer 0% 0% 0%
keadaan lingkungan yang baik 0.50% 0.50% 0.50%
total faktor 20% 20% 20%
kelonggaran tak terhindarkan 2% 2% 2%
Total kelonggaran 21% 21% 21%
kelonggaran 121% 121% 121%
Lanjutan penyesuaian dengan cara westinghouse
Faktor
tenaga yang dikeluarkan 7% 7% 7%
sikap kerja 1.50% 1.50% 1.50%
gerakan kerja 0% 0% 0%
Kelelahan mata 3.50% 3.50% 3.50%
Keadaan temperatur tempat kerja 3.50% 3.50% 3.50%
keadaan atmosfer 0% 0% 0%
keadaan lingkungan yang baik 0.50% 0.50% 0.50%
total faktor 20% 20% 20%
kelonggaran tak terhindarkan 2% 2% 2%
Total kelonggaran 21% 21% 21%
kelonggaran 121% 121% 121%
Lanjutan penyesuaian dengan cara westinghouse
kelonggaran
A-232, B-230, C-200, D-230
A-233, B-231, C-201,
D-231 A-234, B-232, C-202, D-232
kelonggaran untuk kebutuhan pribadi wanita 3.50% 3.50% 3.50%
tenaga yang dikeluarkan 12% 7% 12%
sikap kerja 1.50% 1.50% 1.50%
gerakan kerja 0% 0% 0%
Kelelahan mata 3.50% 3.50% 3.50%
Keadaan temperatur tempat kerja 3.50% 3.50% 3.50%
keadaan atmosfer 0% 0% 0%
keadaan lingkungan yang baik 0.50% 0.50% 0.50%
total faktor 25% 20% 25%
kelonggaran tak terhindarkan 2% 2% 2%
Total kelonggaran 26% 21% 26%
kelonggaran 126% 121% 126%
Lanjutan penyesuaian dengan cara westinghouse
total penyesuian ( p ) 1.14 1.14 1.13
kelonggaran untuk kebutuhan pribadi wanita 3.50% 3.50% 3.50%
tenaga yang dikeluarkan 7% 7% 7%
sikap kerja 1.50% 1.50% 1.50%
gerakan kerja 0% 0% 0%
Kelelahan mata 3.50% 3.50% 3.50%
Keadaan temperatur tempat kerja 3.50% 3.50% 3.50%
keadaan atmosfer 0% 0% 0%
keadaan lingkungan yang baik 0.50% 0.50% 0.50%
total faktor 20% 20% 20%
kelonggaran tak terhindarkan 2% 2% 2%
Total kelonggaran 21% 21% 21%
kelonggaran 121% 121% 121%
Lanjutan penyesuaian dengan cara westinghouse
konsistensi D 0 C 0.01 C
kelonggaran untuk kebutuhan pribadi wanita 3.50% 3.50% 3.50%
tenaga yang dikeluarkan 7% 7% 7%
sikap kerja 1.50% 1.50% 1.50%
gerakan kerja 0% 0% 0%
Kelelahan mata 3.50% 3.50% 3.50%
Keadaan temperatur tempat kerja 3.50% 3.50% 3.50%
keadaan atmosfer 0% 0% 0%
keadaan lingkungan yang baik 0.50% 0.50% 0.50%
total faktor 20% 20% 20%
kelonggaran tak terhindarkan 2% 2% 2%
Total kelonggaran 21% 21% 21%
kelonggaran 121% 121% 121%
Faktor B-301, C-266, D-296
A-300, B-307, C-272, D-302
A-I-1, B-I-1, C-I-1, D-I-1,A-I-2, B-I-2, C-I-2, D-I-2,A-I-3, B-I-3, C-I-3, D-I-3 I-4
kelonggaran B-301, C-266, D-296
A-300, B-307, C-272, D-302
A-I-1, B-I-1, C-I-1, D-I-1,A-I-2, B-I-2, C-I-2, D-I-2,A-I-3, B-I-3, C-I-3, D-I-3 I-4
kelonggaran untuk kebutuhan pribadi wanita 3.50% 3.50% 3.50%
tenaga yang dikeluarkan 7% 7% 7%
sikap kerja 1.50% 1.50% 1.50%
gerakan kerja 0% 0% 0%
Kelelahan mata 3.50% 3.50% 3.50%
Keadaan temperatur tempat kerja 3.50% 3.50% 3.50%
keadaan atmosfer 0% 0% 0%
keadaan lingkungan yang baik 0.50% 0.50% 0.50%
total faktor 20% 20% 20%
kelonggaran tak terhindarkan 2% 2% 2%
Total kelonggaran 21% 21% 21%
LAMPIRAN C – GAMBAR PRODUK DAN MATERIAL HANDLING C - 1
Gambar Produk
LAMPIRAN C – GAMBAR PRODUK DAN MATERIAL HANDLING C - 2
LAMPIRAN C – GAMBAR PRODUK DAN MATERIAL HANDLING C - 3
LAMPIRAN C – GAMBAR PRODUK DAN MATERIAL HANDLING C - 4
Gambar Material Handling
Tampak depan
LAMPIRAN C – GAMBAR PRODUK DAN MATERIAL HANDLING C - 113
__________________________________________________________________ 1 - 1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Pada masa sekarang ini, persaingan antara perusahaan dalam menguasai pangsa pasar yang tersedia sangat ketat. Oleh karena itu, perusahaan perlu untuk memberi perhatian pada hal-hal yang berpengaruh pada pasar. Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan dalam memenangkan persaingan untuk merebut pangsa pasar yang tersedia adalah produktivitas dan kapasitas.
Produktivitas berkaitan dengan input yang ditekan seminimal mungkin dengan output yang sama (output/input), sehingga dapat dihasilkan produk dengan jenis dan kualitas yang sama dengan biaya yang lebih minim. Sedangkan kapasitas berkaitan dengan kemampuan produksi perusahaan dalam memenuhi permintaan pasar
PT.Balai Besar Tekstil ( BBT ) adalah sebuah perusahaan garment yang terletak di Jalan Ahmad Yani. Produk yang dibuat oleh perusahaan BBT adalah celana panjang sopan berbahan katun yang terdiri dari 7 jenis variasi yang terletak di Jalan Ahmad Yani dengan tata letak dan aliran mesin yang diterapkan oleh perusahaan adalah campuran antara by process dan by product.
BAB 1 – PENDAHULUAN 1 - 2
1.2Identifikasi Masalah
Kapasitas yang tidak mencukupi permintaan konsumen dan rendahnya produktivitas merupakan masalah serius dalam perusahaan yang perlu mendapatkan penanganan dengan segera. Kapasitas yang tidak memenuhi permintaan konsumen akan mengakibatkan lost sales, sedangkan produktivitas yang rendah akan menurunkan daya saing perusahaan di masa yang akan datang. Untuk mengatasi masalah kapasitas dan produktivitas, maka penulis mengusulkan untuk menerapkan Line Balancing untuk meningkatkan kapasitas dan produktivitas manusia dan mesin dengan lintasan yang baik
1.3Pembatasan Masalah dan Asumsi 1.3.1 Pembatasan Masalah
Untuk mencapai penyelesaian masalah yang lebih terarah dan menghindari terjadinya pembahasan yang melebar atau meluas, maka penulis merasa perlu untuk membatasi masalah yang akan diselesaikan. Pembatasan masalah tersebut yaitu:
1. Karena keterbatasan waktu, maka jenis variasi celana yang diamati oleh penulis hanya mencakup 4 variasi yang memiliki proporsi
demand terbesar dari 7 variasi yang ada.
1.3.2 Asumsi
Asumsi yang digunakan adalah:
1. Data-data yang dikumpulkan oleh penulis tidak bias jika digunakan di masa yang akan datang.
2. Jenis variasi yang diproduksi oleh perusahaan tidak akan berubah di masa yang akan datang.
1.4Perumusan Masalah
BAB 1 – PENDAHULUAN 1 - 3
1. Apa kekurangan dari kondisi yang ada pada perusahaan saat ini ? 2. Berapa besar peningkatan jumlah produk yang dihasilkan setelah
diadakan perbaikan?
3. Berapa peningkatan Efisiensi Lintasan yang dihasilkan setelah perbaikan?
4. Berapa peningkatan Smoothness Index yang dihasilkan setelah perbaikan?
5. Berapa peningkatan Balance Delay yang dihasilkan setelah perbaikan?
6. Berapa penambahan atau pengurangan jumlah mesin dan meja yang dibutuhkan pada usulan?
7. Berapa penambahan atau pengurangan jumlah pekerja yang dibutuhkan pada usulan?
8. Apa saja yang menjadi kelebihan lay out usulan?
9. Apakah penerapan usulan layak untuk diterapkan pada perusahaan?
1.5Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk:
1. Untuk mengetahui alasan pemilihan metode yang dilakukan
2. Untuk mengetahui besar peningkatan jumlah produk yang dihasilkan pada keadaan usulan
3. Untuk mengetahui besar peningkatan Efisiensi Lintasan yang dihasilkan pada keadaan usulan
4. Untuk mengetahui besar peningkatan Smoothness Index yang dihasilkan pada keadaan usulan
5. Untuk mengetahui besar peningkatan Balance Delay yang dihasilkan pada keadaan usulan
BAB 1 – PENDAHULUAN 1 - 4
7. Untuk mengetahui jumlah pekerja yang dibutuhkan pada keadaan usulan
8. Untuk mengetahui kelebihan layout usulan dibandingkan dengan
layout awal
9. Untuk mengetahui apakah penerapan usulan layak untuk dilakukan
1.6Sistematika Penulisan
Penulisan laporan tugas akhir ini akan disusun berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut:
• BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah berisi tentang penjelasan mengenai hal-hal yang mendasari dilakukannya penelitian.
1.2Identifikasi Masalah
Berisi tentang masalah yang akan dibahas dalam penelitian. 1.3Pembatasan Masalah dan Asumsi
Pembatasan masalah berisi tentang pembatasan dari ruang lingkup yang diteliti dan asumsi berisi tentang asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian.
1.4Perumusan Masalah
Berisi tentang penjelasan mengenai masalah-masalah yang menjadi tujuan penyelesaian.
1.5Tujuan Penelitian
Berisi tentang tujuan dan manfaat dilakukannya penelitian. 1.6Sistematika Penelitian
Berisi urutan langkah-langkah yang dilakukan penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.
• BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 1 – PENDAHULUAN 1 - 5
• BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
Berisi tentang tahap-tahap yang akan dilalui penulis dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini.
• BAB 4 PENGUMPULAN DATA
Berisi tentang data umum perusahaan, struktur organisasi perusahaan, dan data-data lain yang diperlukan dalam menyelesaikan penelitian ini. • BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS
Berisi langkah-langkah pengolahan data yang dikerjakan oleh penulis dan analisis terhadap pengolahan data yang sudah dikerjakan sekaligus menjawab pertanyaan yang ada dalam perumusan masalah.
• BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
__________________________________________________________________ 6 - 1
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengolahan data dan analisis yang sudah dilakukan penulis, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Kekurangan dari metode yang diterapkan oleh perusahaan:
• Ketidakseimbangan pembagian tugas pada tiap stasiun yang menyebabkan produktivitas dan kapasitas total yang rendah.
• Terjadi backtrack pada aliran produk antar stasiun yang menyebabkan aliran proses produksi kurang teratur dan ongkos material handling yang tinggi.
2. Jumlah produk yang dihasilkan untuk 4 variasi pada keadaan usulan adalah sebanyak 140,350 unit, jumlah tersebut cukup untuk memenuhi
demand yang ada.
3. Peningkatan Efisiensi Lintasan, Smoothness Index, Balance Delay, dan
output pada keadaan usulan jika dibandingkan dengan keadaan perusahaan
sekarang.
Tabel 6.1
Tabel rangkuman Efisiensi Lintasan, Smothness Index ,dan Balance Delay Efisiensi Lintasan Smoothness Index Balance Delay
Awal Usulan Awal Usulan Awal Usulan 0.219 0.677 724.073 158.033 0.781 0.323
4. Jumlah mesin dan meja yang dibutuhkan untuk tiap mesin dalam memproduksi ke-4 variasi celana yang ada dapat dilihat pada 5.57
BAB 6 – KESIMPULAN DAN SARAN 6 - 2
6. Kelebihan yang dimiliki pada lay out usulan yaitu aliran layout yang lebih teratur, perpindahan material handling yang lebih optimal. Dari analisis terhadap perhitungan NPV dengan nilai sebesar Rp 363,712,257 dan
payback period pada bulan ke-2 sebesar Rp 11,649,166 yang sudah
dilakukan pada subbab 5.10.7, maka usulan yang diberikan oleh penulis layak diterapkan oleh perusahaan.
6.2 Saran
Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan, maka terdapat beberapa hal yang dapat dijadikan saran oleh penulis, yaitu:
1. Dalam permasalahan keseimbangan lintasan yang penulis coba selesaikan, Variasi yang diamati oleh penulis hanya 4 variasi dari 7 variasi yang ada. Untuk hasil yang lebih maksimal, maka penulis menyarankan untuk mengadakan penelitian lanjutan dalam menyelesaikan permasalahan keseimbangan lintasan dengan menggunakan semua variasi yang ada untuk mencapai hasil yang optimal.
2. Dalam permasalahan keseimbangan lintasan yang penulis coba selesaikan, metode yang digunakan oleh penulis hanya menggunakan 2 metode dari 5 metode yang ada. Untuk hasil yang lebih maksimal, maka penulis menyarankan untuk mengadakan penelitian lanjutan dalam menyelesaikan permasalahan keseimbangan lintasan dengan menggunakan semua metode yang ada untuk mencapai hasil yang optimal.
3. Dalam permasalahan keseimbangan lintasan yang ada, waktu yang dibutuhkan penulis dalam menyelesaikan permasalahan tersebut cukup lama, sedangkan perubahan yang terjadi dalam perusahaan sangat cepat. Untuk penelitian lanjutan, maka penulis menyarankan untuk menggunakan software untuk mempercepat proses penyeimbangan lintasan dan memperkecil kesalahan yang diakibatkan oleh human error.
BAB 6 – KESIMPULAN DAN SARAN 6 - 3
dan keuntungan yang lebih spesifik. Contoh : asuransi, biaya air, instalasi listrik, dan lain-lain
DAFTAR PUSTAKA
xviii
DAFTAR PUSTAKA
1. Biegel, John E., Production Control : A Quantitative Approach, Prentice Hall of India, 2nded., 1980.
2. Elsayed, Analysis and Control of Production, Prentice Hall, 2nd ed, 1994. 3. Fogarty, Production and Inventory Management, South Western Pub. Co,
2nd ed, 1991.
4. Gasperz, Vincent, Production Planning and Inventory Control, Edisi revisi, Gramedia, Jakarta, 2002.
5. Kusuma, Hendra, Perencanaan dan Pengendalian Produksi., Andi Offset, Yogyakarta, 2001.
6. Makridakis, S & Wheelwright, S.C., Metode dan Aplikasi Peramalan, Erlangga, Jakarta, 1995.
7. Narasimhan, Production Planning and Inventory Control, Prentice Hall, 2nd ed, 1995.
8. Smith, Computer Based Production and Inventory Control, Prentice Hall, 1989.
9. Tersine, Richard J, Inventory And Material Management, Prentice Hall, 1994
10.Tompkins, J. A., Bozer, Y. A., Frazelle, E. H., Tanchoco, J. M. A., Trevino, J., Facilities Design, John Willey & Sons, Inc, 1996.