v ABSTRAK
Dewi Shara Dalimunthe, NIM 7101141003. Upaya Meningkatkan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi Melalui Model Pembelajaran Problem Posing Tipe Post Solution Posing Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Swasta Harapan Bangsa Langkat Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi Jurusan Pendidikan Ekonomi Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan 2014.
Permasalahan penelitian ini adalah rendahnya aktivitas belajar dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar dan hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS di SMA Swasta Harapan Bangsa Langkat dengan menggunakan model pembelajaran Problem Posing Tipe Post Solution Posing.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Swasta Harapan Bangsa Langkat yang beralamat di Jln. Binjai Kuala Km. 18,5 pasar I lingkungan V Bela Rakyat Langkat. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS yang berjumlah 43 orang dan objeknya adalah penerapan model pembelajaran Posing Tipe Post Solution Posing. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus, dimana tiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi aktivitas siswa dan hasil belajar, dan untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar ekonomi siswa yang signifikan dan positif antar siklus dapat dihitung dengan rumus uji t.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata observasi aktivitas siswa yang dilaksanakan pada siklus I adalah 23,25% yang termasuk kategori aktif dan sangat aktif. Pada siklus II rata-rata observasi aktivitas siswa adalah 76,74% termasuk kategori aktif dan sangat aktif. Selain itu test yang dilakukan pada siklus I terdapat 18 siswa(41,86%) tuntas dengan rata-rata nilai 61,04. Pada siklus II terdapat 38 siswa (88,37%) tuntas dengan rata-rata nilai 78,02. Ada terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siklus I dengan Siklus II dengan thitung = 2,00 dan ttabel = 1.68 dimana thitung > ttabel (2,00 > 1.68).
Dapat disimpulkan bahwa melalui model pembelajaran Problem Posing Tipe Post Solution Posing dapat meningkatkan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar ekonomi siswa di kelas XI IPS pada standar kompetensi Memahami kondisi
ketenagakerjaan dan dampaknya terhadap pembangunan ekonomi di SMA Swasta
Harapan Bangsa Langkat Tahun Ajaran 2013/2014.
vi ABSTRACT
Dewi Shara Dalimunthe, NIM 7101141003. The Attemps Of Improving The Activity And Learning Result In Economics Through Learning Model Of Problem Posing Tipe Post Solution Posing Student In The Class XI IS SMA Swasta Harapan Bangsa Langkat Academic Year 2013/2014. Thesis Majors Economic Education of Study Program Department Economic Faculty Economic State University of Medan 2014.
The problem of research was : the law activities and learning result of economics. The objectivities of this research would be to know the improvement of a activities and learning result of economics in student class XI IS SMA Swasta Harapan Bangsa Langkat by using the learning model of problem pose tipe post solution posing.
This research has been conducted in SMA Swasta Harapan Bangsa Langkat2013/2014 academic year. Subject of research was all student class XI IS that consisted of 43 students. This research in classroom action research that consisted of 2 circulations at each circulation consist of 4 step they are planning, action, observation, and reflection. The technic of analysis could be seen through the observation result of student activities and based on the minimum standard of exhaustive learning stipulated in school if a student has been considered to gaduated by 70, and to determine differences in the economic improvement of student learning outcomes is significant and positive between cycles can calculated by the formula t test.
Based on research result obtained by the avarege student who observed he activities carrid out on cycle I is 23,25% belonging to either category and so the cycle II. The average observation activities includind student is 76,74% good ang excellent. In addition test conducted on the cycle I have 18 students (41,86%) is saidto complete with average value of 61,04. In the second cycle 38 students (88,37%) is saidto complete with average value of 78,02. There are significant differences in learning outcomes between the first cycle to the second cycle of thitung = 2,00 dan ttabel = 1.68 dimana thitung > ttabel (2,00 > 1.68).
Based on the above description, it can be concluded that the model of learning problem posing tipe post solution posing can increase the activity and learning outcomes economics students XI IS on competency standards understanding employment conditions and their impact on economic development SMA Swasta Harapan Bangsa Langkat Academic Year 2013/2014.
vii DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
KATA PENGANTAR... ... i
ABSTRAK... ... v
DAFTAR ISI... ... vii
DAFTAR TABEL... ... x
DAFTAR GAMBAR... ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN... ... 1
1.1 Latar Belakang... ... 1
1.2 Identifikasi Masalah... ... 7
1.3 Perumusan Masalah... 8
1.4 Pemecahan Masalah ... 8
1.5 Tujuan Penelitian ... 10
1.6 Manfaat Penelitian ... 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA... ... 12
2.1 Kerangka Teori ... 12
2.1.1 Hakekat Aktivitas Belajar ... 12
2.1.2 Hasil Belajar ... 17
2.1.3 Model Pembelajaran Problem Posing Tipe Post Solution Posing ... 22
viii
2.3 Kerangka Berpikir ... 28
2.4 Hipotesis Tindakan ... 30
BAB III METODE PENELITIAN ... 31
3.1 Lokasi Penelitian ... 31
3.2 Subjek Penelitian ... 31
3.3 Objek Penelitian ... 31
3.4 Defenisi Operasional... 31
3.5 Prosedur Penelitian ... 33
3.6 Tahap – Tahap Penelitian ... 34
3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 37
3.8 Teknik Analisis Data ... 40
3.9 Indikator Keberhasilan ... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45
4.1 Hasil Penelitian ... 45
4.1.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar ... 46
4.1.2 Hasil tes belajar ... 47
4.2 Jenis Analisis Data ... 48
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 53
4.3.1 Siklus I ... 53
4.3.2 Siklus II ... 55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 60
5.1 Kesimpulan ... 60
ix
DAFTAR PUSTAKA ... 62
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 64
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa 5 Tahun Terakhir ... 3
Tabel 1.2 Persentase Ketuntasan Nilai Ulangan Harian Siswa ... 4
Tabel 3.1 Pelaksanaan Tindakan ... 35
Tabel 3.2 Format Observasi Aktivitas Siswa ... 38
Tabel 3.3 Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa dalam % ... 42
Tabel 4.1 Rata-rata pengamatan aktivitas siswa siklus I dan siklus II ... 46
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 33
Gambar 4.1 grafik rata-rata pengamatan aktivitas siswa siklus I dan siklus II ... 46
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran 1 Silabus ... 65
2. Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 69
3. Lampiran 3 Soal Test Dan Jawaban ... 95
4. Lampiran 4 Daftar Nama Siswa Kelas XI IPS SMA Swasta Harapan Bangsa Langkat ... 99
5. Lampiran 5 Perolehan Hasil Belajar Siswa Sebelum Siklus I (Pretest) ... 102
6. Lampiran 6 Perolehan Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 105
7. Lampiran 7 Perolehan Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 108
8. Lampiran 8 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Ekonomi Siswa ... 111
9. Lampiran 9 Lembar Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 114
10.Lampiran 10 Lembar Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 117
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia merupakan suatu
langkah yang sangat penting pada tahap pembangunan dewasa ini. Dalam era
industralisasi dan globalisasi banyak terjadi perubahan dalam kehidupan, sehingga
manusia semakin ditantang untuk memiliki kemampuan guna menghadapi
perubahan tersebut. Salah satu cara untuk meningkatkan sumber daya manusia
yaitu peningkatan kualitas pendidikan yang mencakup disegala disiplin ilmu
pengetahuan.
Pendidikan adalah upaya untuk meningkatkan kualitas setiap individu baik
secara langsung maupun tidak langsung yang dilaksanakan secara sadar untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa dapat
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kepribadian, kecerdasan, dan
keterampilan yang diperlukan dirinya untuk mendukung dan mengikuti laju
perkembangan ilmu pengetahuan serta kemajuan teknologi.
Pendidikan melalui lembaga formal merupakan cara yang sangat tepat
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Kegiatan
belajar mengajar guru harus mampu berusaha menciptakan suasana belajar yang
kondusif sehingga memungkinkan siswa termotivasi untuk lebih giat belajar.
Dalam hal ini guru dituntut untuk mampu mengelola interaksi belajar mengajar
2
penting dalam keberhasilan siswanya untuk semua mata pelajaran, khususnya
mata pelajaran ekonomi.
Ketika proses belajar mengajar ekonomi berlangsung diharapkan siswa
benar-benar aktif, sehingga akan berdampak pada ingatan siswa tentang apa yang
dipelajari akan lebih lama bertahan. Suatu konsep akan mudah dipahami dan
diingat oleh siswa bila konsep tersebut disajikan melalui prosedur dan
langkah-langkah yang tepat, jelas dan menarik keaktifan siswa sehingga mempengaruhi
keberhasilan siswa dalam belajar.
Pendidikan ekonomi di SMA menyiapkan keterampilan dan ilmu ekonomi
yang dapat diterapkan bagi siswa yang ingin memasuki dunia kerja. Siswa yang
melanjutkan ke perguruan tinggi mendapat bekal ilmu pengetahuan dan
keterampilan ekonomi yang dapat dikembangkan sesuai jurusan yang
diminatinya.
Ekonomi sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan di SMA
diharapkan siswa dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan
nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Ekonomi merupakan pelajaran yang
membutuhkan ketelitian, kecermatan dan pemahaman yang lebih dalam
mengerjakannya (materi). Karena Ekonomi bukan hanya mempelajari
konsep-konsep yang berguna dalam kehidupan, tapi juga ada perhitungan – perhitungan
yang meliputi seperti : Menghitung permintaan dan penawaran, pendapatan
nasional, inflasi, hubungan konsumsi, tabungan dan investasi dengan pendapatan,
tenaga kerja, konsep dasar akuntansi, perusahan dagang, perusahaan jasa dan
3
pelajaran ekonomi yang kemudian dapat menyebabkan siswa enggan mengikuti
pelajaran. Bahkan terkadang sebelum proses belajar mengajar siswa cenderung
mencari – cari alasan agar siswa bisa keluar dari kelas untuk menghilangkan
kejenuhan. Keadaan ini peneliti temukan sewaktu melakukan observasi dan PPLT
di SMA Swasta Harapan Bangsa yang berlokasi di Jln. Binjai Kuala Km. 18,5
pasar I lingkungan V Bela Rakyat Langkat Pada tahun ajaran 2013. Berdasarkan
data hasil belajar siswa selama 5 tahun terakhir, menunjukkan bahwa hasil belajar
ekonomi siswa masih tergolong rendah. Hal ini dapat digambarkan sebagai
berikut:
Tabel 1.1
Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa 5 Tahun Terakhir
No Tahun % Siswa yang Tuntas % Siswa yang Tidak Tuntas
1 2008 64,66 32,33
2 2009 66,64 33,32
3 2010 65,63 34,33
4 2011 67,65 37,36
5 2012 69,65 38,34
Dari data di atas dapat diketahui bahwa persentase hasil belajar siswa
sebesar < 70% (rata-rata 66%). Hal tersebut dapat diakibat oleh berbagai faktor.
Slameto (2006) menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi hasil
belajar adalah metode mengajar. Metode mengajar yang digunakan saat ini masih
bersifat konvesional tanpa dikolaborasikan dengan model maupun strategi
pembelajaran. Oleh karena itu guru diharapkan mampu merancang dan mengelola
pembelajaran agar siswa lebih bebas melakukan eksplorasi terhadap dirinya. Hasil
4
siswa dan memberikan kesempatan yang besar kepada siswa sehingga
berpengaruh terhadap konsistensi dari hasil belajar tersebut.
Dalam proses belajar mengajar di sekolah tersebut secara umum
menggunakan metode konvensional dimana guru menjadi fokus dalam proses
pembelajaran. Sedangkan siswa hanya menerima apa yang disampaikan guru. Hal
tersebut mengakibatkan siswa menjadi tidak aktif sehingga berdampak pada hasil
belajar siswa yang rendah. Hal ini terbukti dari hasil ulangan siswa di kelas XI
IPS SMA Swasta Harapan Bangsa Langkat, pada tanggal 21 september 2013.
Untuk melihat ketuntasan nilai ulangan harian siswa, peneliti menyajikannya
dalam bentuk tabel, yaitu sebagai berikut:
Tabel 1.2
Persentase Ketuntasan Nilai Ulangan Harian Siswa
No Ulangan Harian
Ke KKM
Siswa yang
Tuntas %
Siswa yang tidak Tuntas
%
1 Ulangan Harian 1 70 15 34,88 28 65,12
2 Ulangan Harian 2 70 18 41,86 25 58,14
3 Ulangan Harian 3 70 19 44,19 24 55,81
Dari tabel yang disajikan di atas, dapat diketahui bahwa pada ulangan
harian I terdapat 15 siswa yang tuntas (34,88%), dan 28 siswa yang tidak tuntas
(65,12). Sedangkan pada ulangan harian ke II terdapat 18 siswa yang tuntas
(41,86%), dan 25 siswa yang tidak tuntas (58,14%). Terakhir, pada ulangan harian
ke III terdapat 19 siswa yang tuntas (44,19%), dan 24 siswa yang tidak
5
Selanjutnya berdasarkan wawancara dengan beberapa siswa disimpulkan
bahwa hasil belajar siswa rendah karena guru menyajikan materi pembelajaran
dengan menggunakan metode konvensional sehingga dapat membosankan dan
terpusat untuk memberikan tugas dan catatan-catatan sehubungan dengan materi
yang disajikan.
Dengan demikian, peneliti menemukan berbagai masalah dalam pembelaja
ran di SMA Swasta Harapa Bangsa Langkat, khususnya di Kelas XI IPS pada
mata pelajaran ekonomi sebagai berikut : 1) Keaktifan siswa dalam mengikuti
pembelajaran masih belum nampak, 2) Para siswa jarang mengajukan pertanyaan
walaupun guru sering meminta agar siswa bertanya jika ada hal yang belum atau
kurang dipahami, 3) Keaktifan siswa mengerjakan soal-soal latihan pada proses
pembelajaran juga masih kurang, 4) Kurangnya keberanian siswa untuk
mengerjakan soal di depan kelas.
Berdasarkan masalah diatas perlu dikembangkan terobosan baru berupa
model pembelajaran, salah satu model pembelajaran yang sesuai adalah
pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif yang lebih menonjolkan
cara berfikir siswa, serta keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar dengan
memberikan tugas ataupun soal-soal kepada siswa secara bertingkat atau bertahap
dari soal yang sederhana hingga soal-soal yang kompleks. Pembelajaran
kooperatif ini dapat membuat siswa lebih aktif dalam kegiatan belajar yang
diharapkan dapat membuat siswa mampu untuk mengasah batas kemampuan
mereka sejauh mana tersebut mengerti atas pelajaran yang diberikan oleh guru
6
Salah satu pembelajaran kooperatif yang dipilih yaitu Problem posing tipe
post solution posing. Dimana model pembelajaran ini menuntut siswa untuk
secara aktif dan cepat dalam menangkap pelajaran yang disampaikan oleh guru
dalam proses kegiatan belajar mengajar yang berlangsung dikelas. Model
pembelajaran Problem posing tipe post solution posing diharapkan menjadi salah
satu alternatif untuk mengoptimalkan pembelajaran. Sebagaimana peneliti
sebelumnya Rahayu (2011) melakukan penelitian yang berjudul “ Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Ekonomi Melalui Model Pembelajaran Problem
Posing Tipe Post Solution Posing Pada Siswa Kelas VII SMP Swasta Galih
Agung Lau Bakeri Tahun Ajaran 2011 / 2012”. Pada penelitian ini dikemukakan
bahwa model pembelajaran Problem Posing Tipe Post Solution Posing dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari terjadinya perubahan.
Pada siklus I aktivitas belajar siswa mencapai rata-rata 65%. Hasil tes yang
dilaksanakan pada siklus I terdapat 31 anak dari 44 anak yang mendapatkan nilai
7,0 (70,5%), dan 13 anak mendapatkan nilai dibawah lebih dari 7,0 (29,5), dengan
nilai rata-rata 7,21. Pada siklus II siswa memperoleh nilai lebih dari 7,0 sebanyak
38 anak (86,36%) dan yang tidak tuntas belajar 6 orang anak ( 13,63%) dengan
nilai rata-rata 7,83, dengan demikian ada peningkatan 12,25% dari siklus I.
Simpulan dari penelitian tindakan kelas ini adalah model pembelajaran Problem
Posing Tipe Post Solution Posing dalam kelompok kecil dapat meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa Kelas VII SMP Swasta Galih Agung Lau Bakeri
7
Problem posing tipe post solution posing merupakan model pembelajaran
yang menempatkan siswa- siswa dalam kelompok belajar yang heterongen dan
siswa membuat soal yang tidak jauh berbeda dengan soal yang diberikan oleh
guru dari situasi – situasi yang ada. Dimana setiap anggota kelompok berperan
aktif dalam mengajukan soal/masalah yang mereka belum pahami dan
didiskusikan secara berkelompok sehingga siswa terbiasa memecahkan masalah
bersama – sama dalam kelompok. Jadi, selain belajar dari guru, siswa juga belajar
dengan teman sebaya dalam anggota kelompok sehingga memungkinkan aktivitas
dan hasil belajar siswa meningkat terhadap materi yang dipelajari.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk
membuat penelitian tindakan kelas dengan judul “ Upaya Meningkatkan
Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi Melalui
Model Pembelajaran Problem Posing Tipe Post Solution Posing Pada Siswa
Kelas XI IPS SMA Swasta Harapan Bangsa Langkat Tahun Ajaran
2013/2014”.
1.2 Identifikasi Masalah
Adapun identifikasi masalah yang muncul dalam penelitian adalah :
1. Apakah cara yang dilakukan guru agar dapat meningkatkan aktivitas
belajar dan hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Swasta
Harapan Bangsa Langkat ?
2. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran Problem posing tipe post
8
siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS SMA Swasta Harapan
Bangsa Langkat ?
3. Apakah ada perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa dari siklus I ke
siklus II pada mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS SMA Swasta Harapan
Bangsa Langkat ?
1.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka masalah yang dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah aktivitas belajar ekonomi meningkat jika diterapkan model
pembelajaran Problem posing tipe post solution posing pada siswa
kelas XI IPS SMA Swasta Harapan Bangsa Langkat ?
2. Apakah hasil belajar ekonomi meningkat jika diterapkan model
pembelajaran Problem posing tipe post solution posing pada siswa
kelas XI IPS SMA Swasta Harapan Bangsa Langkat ?
3. Apakah ada perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa dari siklus I
ke siklus II pada mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS SMA Swasta
Harapan Bangsa Langkat ?
1.4 Pemecahan Masalah
Untuk memecahkan masalah dibawah ini: 1) Keaktifan siswa dalam
mengikuti pembelajaran masih belum nampak, 2) Para siswa jarang
mengajukan pertanyaan walaupun guru sering meminta agar siswa bertanya
9
mengerjakan soal-soal latihan pada proses pembelajaran juga masih kurang, 4)
Kurangnya keberanian siswa untuk mengerjakan soal di depan kelas.
Peneliti bekerja sama dengan guru mata pelajaran ekonomi dalam
menerapkan desain pembelajaran ekonomi dengan menggunakan model
pembelajaran Problem posing tipe post solution posing untuk meningkatkan
aktivitas belajar dan hasil belajar siswa kelas XI IPS SMA Swasta Harapan
Bangsa Langkat. Dimana pengertian dari model pembelajaran Problem posing
tipe post solution posing ini menempatkan siswa- siswa dalam kelompok belajar
yang heterongen dan siswa membuat soal yang tidak jauh berbeda dengan soal
yang diberikan oleh guru dari situasi – situasi yang ada. Dimana setiap anggota
kelompok berperan aktif dalam mengajukan soal/masalah yang mereka belum
pahami dan didiskusikan secara berkelompok sehingga siswa terbiasa
memecahkan masalah bersama – sama dalam kelompok. Jadi, selain belajar dari
guru, siswa juga belajar dengan teman sebaya dalam anggota kelompok sehingga
memungkinkan aktivitas dan hasil belajar siswa meningkat terhadap materi yang
dipelajari.
Sedangkan pengertian dari Aktivitas merupakan segala jenis kegiatan yang
dilakukan oleh siswa dalam belajar dengan tujuan perubahan tingkah laku, baik
menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, baik meliputi segenap
aspek organisme ataupun pribadi.
Hasil Belajar merupakan perubahan tingkah laku yang diperoleh siswa
10
yang harus dicapai siswa setelah melaksanakan proses belajar dirumuskan dalam
tujuan pembelajaran.
Dengan menempatkan siswa-siswa dalam kelompok belajar yang
heterongen dan siswa membuat soal yang tidak jauh berbeda dengan soal yang
diberikan oleh guru dari situasi-situasi yang ada. Dimana setiap anggota
kelompok berperan aktif dalam mengajukan soal/masalah yang mereka belum
pahami dan didiskusikan secara berkelompok sehingga siswa terbiasa
memecahkan masalah bersama-sama dalam kelompok. Jadi, selain belajar dari
guru, siswa juga belajar dengan teman sebaya dalam anggota kelompok sehingga
memungkinkan aktivitas dan hasil belajar siswa meningkat terhadap materi yang
dipelajari.
Dari pengertian model pembelajaran Problem posing tipe post solution
posing, maka aktivitas belajar dan hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA
Swasta Harapan Bangsa Langkat T.A 2013/2014 dapat ditingkatkan.
1.5Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar ekonomi melalui model
pembelajaran Problem posing tipe post solution posing siswa kelas XI IPS
SMA Swasta Harapan Bangsa.
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar ekonomi melalui model
pembelajaran Problem posing tipe post solution posing siswa kelas XI IPS
11
3. Untuk mengetahui ada perbedaan hasil belajar ekonomi siswa dari siklus I
ke siklus II XI IPS SMA Swasta Harapan Bangsa.
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
1. Menambah pengetahuan dan wawasan peneliti tentang model
pembelajaran Problem posing tipe post solution posing dapat
meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar ekonomi siswa kelas XI
IPS SMA Swasta Harapan Bangsa Langkat.
2. Sebagai bahan masukan bagi guru khususnya guru-guru ekonomi dalam
menerapkan model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan aktivitas
belajar dan hasil belajar ekonomi Siswa.
3. Sebagai referensi dan masukan bagi mahasiswa UNIMED dan penulis lain
60 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, beberapa
kesimpulan dari peneliti adalah :
1. Aktivitas siswa selama pembelajaran memahami kondisi ketenagakerjaan
dan dampaknya terhadap pembangunan ekonomi menunjukkan adanya
peningkatan untuk setiap siklus yaitu pada siklus I memperoleh persentase
sebesar 23,25% yang memenuhi baik dan sangat baik meningkat menjadi
76,74% yang memperoleh kriteria aktif dan sangat aktif pada siklus II.
2. Ada peningkatan hasil belajar siswa selama diterapkannya model
pembelajaran Problem posing tipe post solution posing yaitu dari nilai
rata-rata 61,04 post test pada siklus I meningkat menjadi rata-rata-rata-rata 78,02 pada
post test siklus II, dimana peningkatannya adalah 16,98.
3. Ada terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siklus I dengan
Siklus II dengan thitung = 2,00 dan ttabel = 1.68 dimana thitung > ttabel (2,00 >
61
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan dan pengamatan peneliti pada penelitian ini, maka
ada beberapa hal yang perlu disarankan, yaitu sebagai berikut :
1. Bagi guru, hendaknya mengurangi penggunaan metode ceramah dan mulai
menggunakan model pembelajaran baru yang berpusat pada siswa seperti
model pembelajaran Problem posing tipe post solution posing yang
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa yang berdampak pada
peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa.
2. Bagi siswa diharapkan untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran supaya
hasil belajar dapat tercapai dengan maksimal.
3. Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan dapat melakukan penelitian dengan
waktu yang lebih lama dengan sumber yang lebih luas. Hal ini dapat
dijadikan sebagai studi perbandingan guru dalam meningkatkan kualitas
62
DAFTAR PUSTAKA
Arif, 2008. Komparasi Hasil Belajar Kimia Dengan Bantuan Model Pembelajaran Problem Posing Tipe Post Solution Posing Pokok Bahasan Sistem Koloid Siswa Kelas XI Semester II Semarang Tahun Ajaran 2007 / 2008. Skripsi, FE Unimed,Medan.
Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Ibrahim, A. Rachman. 2010. upaya meningkatkan hasil belajar mahasiswa
Melalui penerapan model pembelajaran think pair and sharepada mata kuliah kimia dasar 1. Vol. 13 No. 2, ISSN: 1410‐1262. Diakses 04 juli 2014.
Istarani.2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada.
Jannah, dkk . 2012. Pengaruh model pembelajaran problem posing tipe pre- Solution posing terhadap hasil belajar fisika dan karakter siswa sma.Volume 08, ISSN :1693-1246.
(http://journal.unnes.ac.id/index.php/jpfi) Diakses 04 juli 2014.
Karmila,2011. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ekonomi Melalui Model Pembelajaran Problem Posing Tipe Post Solution Posing Pada Siswa Kelas XI IPS SMAN 9 Bandung Tahun Ajaran 2011 / 2012”. Skripsi, FE ITB, Bandung.
Meilawati, Budihartin Dwi. 2013. Upaya meningkatkan hasil belajar matematika melalui pembelajaran kooperatif model jigsaw. Vol.1. No.1, ISSN: 2337-8166.(Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo). Diakses 04 juli 2014
Nana, S. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Sinar baru Albensindo.
Bandung
Nasution.2005. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta.
63
Ritonga,Abdulrahman. 2007. Statistik Terapan Untuk Penelitian. Jakarta : Lembaga Penerbit. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Sanjaya, Wina .2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi. Jakarta : Kencana Prenada Media
Sari,dkk.2006. upaya peningkatan aktifitas dan hasil belajar biologi melalui penggunaan peta konsep pada siswa kelas ii4smp negeri 2 pekanbaru tahun ajaran 2004/2005. Vol. 2(2):59-63, ISSN : 1829-5460. (Jurnal Biogenesis).Diakses 04 juli 2014.
Simon. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Problem Posing Tipe Post Solution Posing Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Akuntansi Kelas X Pada Standar Kompetensi Melakukan Proses Administrasi Transaksi di SMK Negeri 2 Balige. Skripsi. FE. UNIMED. Medan
Sinaga, Lorenta. 2006. Penerapan Model Pembelajaran Problem Posing Tipe Post Solution Posing Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI SMK – BM Swasta Teladan Medan T.P 2010 / 2011. Skripsi, FE Unimed,Medan.
Sudjana, Nana. 2005. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya Persada
Sugiarto,dkk.2012. korelasi antara keterampilan metakognitif dengan hasil belajar siswa di sman 1 dawarblandong, mojokerto. Vol. 1, No. 2, ISSN: 2252-9454. (Unesa Journal of Chemical Education). Diakses 04 juli 2014.
Sukirno, Sadono. 2005. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta : Raja Grafindo
Slameto. 2006. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Wulandari. 2007. Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Problem Posing Tipe Post Solution Posing Dalam Kelompok Kecil Bermediakan Alat Peraga Dan LKS Materi Pokok Keliling Dan Luas Segiempat KelasVIIB Semester 2 SMPN 5 Semarang. http:kayail miah.um.ac.id/index.php/sastraindonesia/article/view/198. (Diakses 29 april 2014).