• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TIPE POST SOLUTION POSING PADA SISWA KELAS XI IPS SMA SWASTA HARAPAN BANGSA LANGKAT TAHUN AJARAN 2013-2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TIPE POST SOLUTION POSING PADA SISWA KELAS XI IPS SMA SWASTA HARAPAN BANGSA LANGKAT TAHUN AJARAN 2013-2014."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

v ABSTRAK

Dewi Shara Dalimunthe, NIM 7101141003. Upaya Meningkatkan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi Melalui Model Pembelajaran Problem Posing Tipe Post Solution Posing Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Swasta Harapan Bangsa Langkat Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi Jurusan Pendidikan Ekonomi Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan 2014.

Permasalahan penelitian ini adalah rendahnya aktivitas belajar dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar dan hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS di SMA Swasta Harapan Bangsa Langkat dengan menggunakan model pembelajaran Problem Posing Tipe Post Solution Posing.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Swasta Harapan Bangsa Langkat yang beralamat di Jln. Binjai Kuala Km. 18,5 pasar I lingkungan V Bela Rakyat Langkat. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS yang berjumlah 43 orang dan objeknya adalah penerapan model pembelajaran Posing Tipe Post Solution Posing. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus, dimana tiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi aktivitas siswa dan hasil belajar, dan untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar ekonomi siswa yang signifikan dan positif antar siklus dapat dihitung dengan rumus uji t.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata observasi aktivitas siswa yang dilaksanakan pada siklus I adalah 23,25% yang termasuk kategori aktif dan sangat aktif. Pada siklus II rata-rata observasi aktivitas siswa adalah 76,74% termasuk kategori aktif dan sangat aktif. Selain itu test yang dilakukan pada siklus I terdapat 18 siswa(41,86%) tuntas dengan rata-rata nilai 61,04. Pada siklus II terdapat 38 siswa (88,37%) tuntas dengan rata-rata nilai 78,02. Ada terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siklus I dengan Siklus II dengan thitung = 2,00 dan ttabel = 1.68 dimana thitung > ttabel (2,00 > 1.68).

Dapat disimpulkan bahwa melalui model pembelajaran Problem Posing Tipe Post Solution Posing dapat meningkatkan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar ekonomi siswa di kelas XI IPS pada standar kompetensi Memahami kondisi

ketenagakerjaan dan dampaknya terhadap pembangunan ekonomi di SMA Swasta

Harapan Bangsa Langkat Tahun Ajaran 2013/2014.

(5)

vi ABSTRACT

Dewi Shara Dalimunthe, NIM 7101141003. The Attemps Of Improving The Activity And Learning Result In Economics Through Learning Model Of Problem Posing Tipe Post Solution Posing Student In The Class XI IS SMA Swasta Harapan Bangsa Langkat Academic Year 2013/2014. Thesis Majors Economic Education of Study Program Department Economic Faculty Economic State University of Medan 2014.

The problem of research was : the law activities and learning result of economics. The objectivities of this research would be to know the improvement of a activities and learning result of economics in student class XI IS SMA Swasta Harapan Bangsa Langkat by using the learning model of problem pose tipe post solution posing.

This research has been conducted in SMA Swasta Harapan Bangsa Langkat2013/2014 academic year. Subject of research was all student class XI IS that consisted of 43 students. This research in classroom action research that consisted of 2 circulations at each circulation consist of 4 step they are planning, action, observation, and reflection. The technic of analysis could be seen through the observation result of student activities and based on the minimum standard of exhaustive learning stipulated in school if a student has been considered to gaduated by 70, and to determine differences in the economic improvement of student learning outcomes is significant and positive between cycles can calculated by the formula t test.

Based on research result obtained by the avarege student who observed he activities carrid out on cycle I is 23,25% belonging to either category and so the cycle II. The average observation activities includind student is 76,74% good ang excellent. In addition test conducted on the cycle I have 18 students (41,86%) is saidto complete with average value of 61,04. In the second cycle 38 students (88,37%) is saidto complete with average value of 78,02. There are significant differences in learning outcomes between the first cycle to the second cycle of thitung = 2,00 dan ttabel = 1.68 dimana thitung > ttabel (2,00 > 1.68).

Based on the above description, it can be concluded that the model of learning problem posing tipe post solution posing can increase the activity and learning outcomes economics students XI IS on competency standards understanding employment conditions and their impact on economic development SMA Swasta Harapan Bangsa Langkat Academic Year 2013/2014.

(6)
(7)

vii DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

KATA PENGANTAR... ... i

ABSTRAK... ... v

DAFTAR ISI... ... vii

DAFTAR TABEL... ... x

DAFTAR GAMBAR... ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN... ... 1

1.1 Latar Belakang... ... 1

1.2 Identifikasi Masalah... ... 7

1.3 Perumusan Masalah... 8

1.4 Pemecahan Masalah ... 8

1.5 Tujuan Penelitian ... 10

1.6 Manfaat Penelitian ... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA... ... 12

2.1 Kerangka Teori ... 12

2.1.1 Hakekat Aktivitas Belajar ... 12

2.1.2 Hasil Belajar ... 17

2.1.3 Model Pembelajaran Problem Posing Tipe Post Solution Posing ... 22

(8)

viii

2.3 Kerangka Berpikir ... 28

2.4 Hipotesis Tindakan ... 30

BAB III METODE PENELITIAN ... 31

3.1 Lokasi Penelitian ... 31

3.2 Subjek Penelitian ... 31

3.3 Objek Penelitian ... 31

3.4 Defenisi Operasional... 31

3.5 Prosedur Penelitian ... 33

3.6 Tahap – Tahap Penelitian ... 34

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 37

3.8 Teknik Analisis Data ... 40

3.9 Indikator Keberhasilan ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45

4.1 Hasil Penelitian ... 45

4.1.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar ... 46

4.1.2 Hasil tes belajar ... 47

4.2 Jenis Analisis Data ... 48

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 53

4.3.1 Siklus I ... 53

4.3.2 Siklus II ... 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 60

5.1 Kesimpulan ... 60

(9)

ix

DAFTAR PUSTAKA ... 62

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 64

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa 5 Tahun Terakhir ... 3

Tabel 1.2 Persentase Ketuntasan Nilai Ulangan Harian Siswa ... 4

Tabel 3.1 Pelaksanaan Tindakan ... 35

Tabel 3.2 Format Observasi Aktivitas Siswa ... 38

Tabel 3.3 Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa dalam % ... 42

Tabel 4.1 Rata-rata pengamatan aktivitas siswa siklus I dan siklus II ... 46

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 33

Gambar 4.1 grafik rata-rata pengamatan aktivitas siswa siklus I dan siklus II ... 46

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1 Silabus ... 65

2. Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 69

3. Lampiran 3 Soal Test Dan Jawaban ... 95

4. Lampiran 4 Daftar Nama Siswa Kelas XI IPS SMA Swasta Harapan Bangsa Langkat ... 99

5. Lampiran 5 Perolehan Hasil Belajar Siswa Sebelum Siklus I (Pretest) ... 102

6. Lampiran 6 Perolehan Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 105

7. Lampiran 7 Perolehan Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 108

8. Lampiran 8 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Ekonomi Siswa ... 111

9. Lampiran 9 Lembar Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 114

10.Lampiran 10 Lembar Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 117

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia merupakan suatu

langkah yang sangat penting pada tahap pembangunan dewasa ini. Dalam era

industralisasi dan globalisasi banyak terjadi perubahan dalam kehidupan, sehingga

manusia semakin ditantang untuk memiliki kemampuan guna menghadapi

perubahan tersebut. Salah satu cara untuk meningkatkan sumber daya manusia

yaitu peningkatan kualitas pendidikan yang mencakup disegala disiplin ilmu

pengetahuan.

Pendidikan adalah upaya untuk meningkatkan kualitas setiap individu baik

secara langsung maupun tidak langsung yang dilaksanakan secara sadar untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa dapat

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kepribadian, kecerdasan, dan

keterampilan yang diperlukan dirinya untuk mendukung dan mengikuti laju

perkembangan ilmu pengetahuan serta kemajuan teknologi.

Pendidikan melalui lembaga formal merupakan cara yang sangat tepat

untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Kegiatan

belajar mengajar guru harus mampu berusaha menciptakan suasana belajar yang

kondusif sehingga memungkinkan siswa termotivasi untuk lebih giat belajar.

Dalam hal ini guru dituntut untuk mampu mengelola interaksi belajar mengajar

(14)

2

penting dalam keberhasilan siswanya untuk semua mata pelajaran, khususnya

mata pelajaran ekonomi.

Ketika proses belajar mengajar ekonomi berlangsung diharapkan siswa

benar-benar aktif, sehingga akan berdampak pada ingatan siswa tentang apa yang

dipelajari akan lebih lama bertahan. Suatu konsep akan mudah dipahami dan

diingat oleh siswa bila konsep tersebut disajikan melalui prosedur dan

langkah-langkah yang tepat, jelas dan menarik keaktifan siswa sehingga mempengaruhi

keberhasilan siswa dalam belajar.

Pendidikan ekonomi di SMA menyiapkan keterampilan dan ilmu ekonomi

yang dapat diterapkan bagi siswa yang ingin memasuki dunia kerja. Siswa yang

melanjutkan ke perguruan tinggi mendapat bekal ilmu pengetahuan dan

keterampilan ekonomi yang dapat dikembangkan sesuai jurusan yang

diminatinya.

Ekonomi sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan di SMA

diharapkan siswa dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan

nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Ekonomi merupakan pelajaran yang

membutuhkan ketelitian, kecermatan dan pemahaman yang lebih dalam

mengerjakannya (materi). Karena Ekonomi bukan hanya mempelajari

konsep-konsep yang berguna dalam kehidupan, tapi juga ada perhitungan – perhitungan

yang meliputi seperti : Menghitung permintaan dan penawaran, pendapatan

nasional, inflasi, hubungan konsumsi, tabungan dan investasi dengan pendapatan,

tenaga kerja, konsep dasar akuntansi, perusahan dagang, perusahaan jasa dan

(15)

3

pelajaran ekonomi yang kemudian dapat menyebabkan siswa enggan mengikuti

pelajaran. Bahkan terkadang sebelum proses belajar mengajar siswa cenderung

mencari – cari alasan agar siswa bisa keluar dari kelas untuk menghilangkan

kejenuhan. Keadaan ini peneliti temukan sewaktu melakukan observasi dan PPLT

di SMA Swasta Harapan Bangsa yang berlokasi di Jln. Binjai Kuala Km. 18,5

pasar I lingkungan V Bela Rakyat Langkat Pada tahun ajaran 2013. Berdasarkan

data hasil belajar siswa selama 5 tahun terakhir, menunjukkan bahwa hasil belajar

ekonomi siswa masih tergolong rendah. Hal ini dapat digambarkan sebagai

berikut:

Tabel 1.1

Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa 5 Tahun Terakhir

No Tahun % Siswa yang Tuntas % Siswa yang Tidak Tuntas

1 2008 64,66 32,33

2 2009 66,64 33,32

3 2010 65,63 34,33

4 2011 67,65 37,36

5 2012 69,65 38,34

Dari data di atas dapat diketahui bahwa persentase hasil belajar siswa

sebesar < 70% (rata-rata 66%). Hal tersebut dapat diakibat oleh berbagai faktor.

Slameto (2006) menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi hasil

belajar adalah metode mengajar. Metode mengajar yang digunakan saat ini masih

bersifat konvesional tanpa dikolaborasikan dengan model maupun strategi

pembelajaran. Oleh karena itu guru diharapkan mampu merancang dan mengelola

pembelajaran agar siswa lebih bebas melakukan eksplorasi terhadap dirinya. Hasil

(16)

4

siswa dan memberikan kesempatan yang besar kepada siswa sehingga

berpengaruh terhadap konsistensi dari hasil belajar tersebut.

Dalam proses belajar mengajar di sekolah tersebut secara umum

menggunakan metode konvensional dimana guru menjadi fokus dalam proses

pembelajaran. Sedangkan siswa hanya menerima apa yang disampaikan guru. Hal

tersebut mengakibatkan siswa menjadi tidak aktif sehingga berdampak pada hasil

belajar siswa yang rendah. Hal ini terbukti dari hasil ulangan siswa di kelas XI

IPS SMA Swasta Harapan Bangsa Langkat, pada tanggal 21 september 2013.

Untuk melihat ketuntasan nilai ulangan harian siswa, peneliti menyajikannya

dalam bentuk tabel, yaitu sebagai berikut:

Tabel 1.2

Persentase Ketuntasan Nilai Ulangan Harian Siswa

No Ulangan Harian

Ke KKM

Siswa yang

Tuntas %

Siswa yang tidak Tuntas

%

1 Ulangan Harian 1 70 15 34,88 28 65,12

2 Ulangan Harian 2 70 18 41,86 25 58,14

3 Ulangan Harian 3 70 19 44,19 24 55,81

Dari tabel yang disajikan di atas, dapat diketahui bahwa pada ulangan

harian I terdapat 15 siswa yang tuntas (34,88%), dan 28 siswa yang tidak tuntas

(65,12). Sedangkan pada ulangan harian ke II terdapat 18 siswa yang tuntas

(41,86%), dan 25 siswa yang tidak tuntas (58,14%). Terakhir, pada ulangan harian

ke III terdapat 19 siswa yang tuntas (44,19%), dan 24 siswa yang tidak

(17)

5

Selanjutnya berdasarkan wawancara dengan beberapa siswa disimpulkan

bahwa hasil belajar siswa rendah karena guru menyajikan materi pembelajaran

dengan menggunakan metode konvensional sehingga dapat membosankan dan

terpusat untuk memberikan tugas dan catatan-catatan sehubungan dengan materi

yang disajikan.

Dengan demikian, peneliti menemukan berbagai masalah dalam pembelaja

ran di SMA Swasta Harapa Bangsa Langkat, khususnya di Kelas XI IPS pada

mata pelajaran ekonomi sebagai berikut : 1) Keaktifan siswa dalam mengikuti

pembelajaran masih belum nampak, 2) Para siswa jarang mengajukan pertanyaan

walaupun guru sering meminta agar siswa bertanya jika ada hal yang belum atau

kurang dipahami, 3) Keaktifan siswa mengerjakan soal-soal latihan pada proses

pembelajaran juga masih kurang, 4) Kurangnya keberanian siswa untuk

mengerjakan soal di depan kelas.

Berdasarkan masalah diatas perlu dikembangkan terobosan baru berupa

model pembelajaran, salah satu model pembelajaran yang sesuai adalah

pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif yang lebih menonjolkan

cara berfikir siswa, serta keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar dengan

memberikan tugas ataupun soal-soal kepada siswa secara bertingkat atau bertahap

dari soal yang sederhana hingga soal-soal yang kompleks. Pembelajaran

kooperatif ini dapat membuat siswa lebih aktif dalam kegiatan belajar yang

diharapkan dapat membuat siswa mampu untuk mengasah batas kemampuan

mereka sejauh mana tersebut mengerti atas pelajaran yang diberikan oleh guru

(18)

6

Salah satu pembelajaran kooperatif yang dipilih yaitu Problem posing tipe

post solution posing. Dimana model pembelajaran ini menuntut siswa untuk

secara aktif dan cepat dalam menangkap pelajaran yang disampaikan oleh guru

dalam proses kegiatan belajar mengajar yang berlangsung dikelas. Model

pembelajaran Problem posing tipe post solution posing diharapkan menjadi salah

satu alternatif untuk mengoptimalkan pembelajaran. Sebagaimana peneliti

sebelumnya Rahayu (2011) melakukan penelitian yang berjudul “ Upaya

Meningkatkan Hasil Belajar Ekonomi Melalui Model Pembelajaran Problem

Posing Tipe Post Solution Posing Pada Siswa Kelas VII SMP Swasta Galih

Agung Lau Bakeri Tahun Ajaran 2011 / 2012”. Pada penelitian ini dikemukakan

bahwa model pembelajaran Problem Posing Tipe Post Solution Posing dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari terjadinya perubahan.

Pada siklus I aktivitas belajar siswa mencapai rata-rata 65%. Hasil tes yang

dilaksanakan pada siklus I terdapat 31 anak dari 44 anak yang mendapatkan nilai

7,0 (70,5%), dan 13 anak mendapatkan nilai dibawah lebih dari 7,0 (29,5), dengan

nilai rata-rata 7,21. Pada siklus II siswa memperoleh nilai lebih dari 7,0 sebanyak

38 anak (86,36%) dan yang tidak tuntas belajar 6 orang anak ( 13,63%) dengan

nilai rata-rata 7,83, dengan demikian ada peningkatan 12,25% dari siklus I.

Simpulan dari penelitian tindakan kelas ini adalah model pembelajaran Problem

Posing Tipe Post Solution Posing dalam kelompok kecil dapat meningkatkan

aktivitas dan hasil belajar siswa Kelas VII SMP Swasta Galih Agung Lau Bakeri

(19)

7

Problem posing tipe post solution posing merupakan model pembelajaran

yang menempatkan siswa- siswa dalam kelompok belajar yang heterongen dan

siswa membuat soal yang tidak jauh berbeda dengan soal yang diberikan oleh

guru dari situasi – situasi yang ada. Dimana setiap anggota kelompok berperan

aktif dalam mengajukan soal/masalah yang mereka belum pahami dan

didiskusikan secara berkelompok sehingga siswa terbiasa memecahkan masalah

bersama – sama dalam kelompok. Jadi, selain belajar dari guru, siswa juga belajar

dengan teman sebaya dalam anggota kelompok sehingga memungkinkan aktivitas

dan hasil belajar siswa meningkat terhadap materi yang dipelajari.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk

membuat penelitian tindakan kelas dengan judul “ Upaya Meningkatkan

Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi Melalui

Model Pembelajaran Problem Posing Tipe Post Solution Posing Pada Siswa

Kelas XI IPS SMA Swasta Harapan Bangsa Langkat Tahun Ajaran

2013/2014”.

1.2 Identifikasi Masalah

Adapun identifikasi masalah yang muncul dalam penelitian adalah :

1. Apakah cara yang dilakukan guru agar dapat meningkatkan aktivitas

belajar dan hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Swasta

Harapan Bangsa Langkat ?

2. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran Problem posing tipe post

(20)

8

siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS SMA Swasta Harapan

Bangsa Langkat ?

3. Apakah ada perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa dari siklus I ke

siklus II pada mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS SMA Swasta Harapan

Bangsa Langkat ?

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka masalah yang dapat

dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah aktivitas belajar ekonomi meningkat jika diterapkan model

pembelajaran Problem posing tipe post solution posing pada siswa

kelas XI IPS SMA Swasta Harapan Bangsa Langkat ?

2. Apakah hasil belajar ekonomi meningkat jika diterapkan model

pembelajaran Problem posing tipe post solution posing pada siswa

kelas XI IPS SMA Swasta Harapan Bangsa Langkat ?

3. Apakah ada perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa dari siklus I

ke siklus II pada mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS SMA Swasta

Harapan Bangsa Langkat ?

1.4 Pemecahan Masalah

Untuk memecahkan masalah dibawah ini: 1) Keaktifan siswa dalam

mengikuti pembelajaran masih belum nampak, 2) Para siswa jarang

mengajukan pertanyaan walaupun guru sering meminta agar siswa bertanya

(21)

9

mengerjakan soal-soal latihan pada proses pembelajaran juga masih kurang, 4)

Kurangnya keberanian siswa untuk mengerjakan soal di depan kelas.

Peneliti bekerja sama dengan guru mata pelajaran ekonomi dalam

menerapkan desain pembelajaran ekonomi dengan menggunakan model

pembelajaran Problem posing tipe post solution posing untuk meningkatkan

aktivitas belajar dan hasil belajar siswa kelas XI IPS SMA Swasta Harapan

Bangsa Langkat. Dimana pengertian dari model pembelajaran Problem posing

tipe post solution posing ini menempatkan siswa- siswa dalam kelompok belajar

yang heterongen dan siswa membuat soal yang tidak jauh berbeda dengan soal

yang diberikan oleh guru dari situasi – situasi yang ada. Dimana setiap anggota

kelompok berperan aktif dalam mengajukan soal/masalah yang mereka belum

pahami dan didiskusikan secara berkelompok sehingga siswa terbiasa

memecahkan masalah bersama – sama dalam kelompok. Jadi, selain belajar dari

guru, siswa juga belajar dengan teman sebaya dalam anggota kelompok sehingga

memungkinkan aktivitas dan hasil belajar siswa meningkat terhadap materi yang

dipelajari.

Sedangkan pengertian dari Aktivitas merupakan segala jenis kegiatan yang

dilakukan oleh siswa dalam belajar dengan tujuan perubahan tingkah laku, baik

menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, baik meliputi segenap

aspek organisme ataupun pribadi.

Hasil Belajar merupakan perubahan tingkah laku yang diperoleh siswa

(22)

10

yang harus dicapai siswa setelah melaksanakan proses belajar dirumuskan dalam

tujuan pembelajaran.

Dengan menempatkan siswa-siswa dalam kelompok belajar yang

heterongen dan siswa membuat soal yang tidak jauh berbeda dengan soal yang

diberikan oleh guru dari situasi-situasi yang ada. Dimana setiap anggota

kelompok berperan aktif dalam mengajukan soal/masalah yang mereka belum

pahami dan didiskusikan secara berkelompok sehingga siswa terbiasa

memecahkan masalah bersama-sama dalam kelompok. Jadi, selain belajar dari

guru, siswa juga belajar dengan teman sebaya dalam anggota kelompok sehingga

memungkinkan aktivitas dan hasil belajar siswa meningkat terhadap materi yang

dipelajari.

Dari pengertian model pembelajaran Problem posing tipe post solution

posing, maka aktivitas belajar dan hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA

Swasta Harapan Bangsa Langkat T.A 2013/2014 dapat ditingkatkan.

1.5Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar ekonomi melalui model

pembelajaran Problem posing tipe post solution posing siswa kelas XI IPS

SMA Swasta Harapan Bangsa.

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar ekonomi melalui model

pembelajaran Problem posing tipe post solution posing siswa kelas XI IPS

(23)

11

3. Untuk mengetahui ada perbedaan hasil belajar ekonomi siswa dari siklus I

ke siklus II XI IPS SMA Swasta Harapan Bangsa.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Menambah pengetahuan dan wawasan peneliti tentang model

pembelajaran Problem posing tipe post solution posing dapat

meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar ekonomi siswa kelas XI

IPS SMA Swasta Harapan Bangsa Langkat.

2. Sebagai bahan masukan bagi guru khususnya guru-guru ekonomi dalam

menerapkan model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan aktivitas

belajar dan hasil belajar ekonomi Siswa.

3. Sebagai referensi dan masukan bagi mahasiswa UNIMED dan penulis lain

(24)

60 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, beberapa

kesimpulan dari peneliti adalah :

1. Aktivitas siswa selama pembelajaran memahami kondisi ketenagakerjaan

dan dampaknya terhadap pembangunan ekonomi menunjukkan adanya

peningkatan untuk setiap siklus yaitu pada siklus I memperoleh persentase

sebesar 23,25% yang memenuhi baik dan sangat baik meningkat menjadi

76,74% yang memperoleh kriteria aktif dan sangat aktif pada siklus II.

2. Ada peningkatan hasil belajar siswa selama diterapkannya model

pembelajaran Problem posing tipe post solution posing yaitu dari nilai

rata-rata 61,04 post test pada siklus I meningkat menjadi rata-rata-rata-rata 78,02 pada

post test siklus II, dimana peningkatannya adalah 16,98.

3. Ada terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siklus I dengan

Siklus II dengan thitung = 2,00 dan ttabel = 1.68 dimana thitung > ttabel (2,00 >

(25)

61

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dan pengamatan peneliti pada penelitian ini, maka

ada beberapa hal yang perlu disarankan, yaitu sebagai berikut :

1. Bagi guru, hendaknya mengurangi penggunaan metode ceramah dan mulai

menggunakan model pembelajaran baru yang berpusat pada siswa seperti

model pembelajaran Problem posing tipe post solution posing yang

bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa yang berdampak pada

peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa.

2. Bagi siswa diharapkan untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran supaya

hasil belajar dapat tercapai dengan maksimal.

3. Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan dapat melakukan penelitian dengan

waktu yang lebih lama dengan sumber yang lebih luas. Hal ini dapat

dijadikan sebagai studi perbandingan guru dalam meningkatkan kualitas

(26)

62

DAFTAR PUSTAKA

Arif, 2008. Komparasi Hasil Belajar Kimia Dengan Bantuan Model Pembelajaran Problem Posing Tipe Post Solution Posing Pokok Bahasan Sistem Koloid Siswa Kelas XI Semester II Semarang Tahun Ajaran 2007 / 2008. Skripsi, FE Unimed,Medan.

Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Ibrahim, A. Rachman. 2010. upaya meningkatkan hasil belajar mahasiswa

Melalui penerapan model pembelajaran think pair and sharepada mata kuliah kimia dasar 1. Vol. 13 No. 2, ISSN: 1410‐1262. Diakses 04 juli 2014.

Istarani.2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada.

Jannah, dkk . 2012. Pengaruh model pembelajaran problem posing tipe pre- Solution posing terhadap hasil belajar fisika dan karakter siswa sma.Volume 08, ISSN :1693-1246.

(http://journal.unnes.ac.id/index.php/jpfi) Diakses 04 juli 2014.

Karmila,2011. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ekonomi Melalui Model Pembelajaran Problem Posing Tipe Post Solution Posing Pada Siswa Kelas XI IPS SMAN 9 Bandung Tahun Ajaran 2011 / 2012”. Skripsi, FE ITB, Bandung.

Meilawati, Budihartin Dwi. 2013. Upaya meningkatkan hasil belajar matematika melalui pembelajaran kooperatif model jigsaw. Vol.1. No.1, ISSN: 2337-8166.(Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo). Diakses 04 juli 2014

Nana, S. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Sinar baru Albensindo.

Bandung

Nasution.2005. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta.

(27)

63

Ritonga,Abdulrahman. 2007. Statistik Terapan Untuk Penelitian. Jakarta : Lembaga Penerbit. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Sanjaya, Wina .2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi. Jakarta : Kencana Prenada Media

Sari,dkk.2006. upaya peningkatan aktifitas dan hasil belajar biologi melalui penggunaan peta konsep pada siswa kelas ii4smp negeri 2 pekanbaru tahun ajaran 2004/2005. Vol. 2(2):59-63, ISSN : 1829-5460. (Jurnal Biogenesis).Diakses 04 juli 2014.

Simon. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Problem Posing Tipe Post Solution Posing Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Akuntansi Kelas X Pada Standar Kompetensi Melakukan Proses Administrasi Transaksi di SMK Negeri 2 Balige. Skripsi. FE. UNIMED. Medan

Sinaga, Lorenta. 2006. Penerapan Model Pembelajaran Problem Posing Tipe Post Solution Posing Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI SMK – BM Swasta Teladan Medan T.P 2010 / 2011. Skripsi, FE Unimed,Medan.

Sudjana, Nana. 2005. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya Persada

Sugiarto,dkk.2012. korelasi antara keterampilan metakognitif dengan hasil belajar siswa di sman 1 dawarblandong, mojokerto. Vol. 1, No. 2, ISSN: 2252-9454. (Unesa Journal of Chemical Education). Diakses 04 juli 2014.

Sukirno, Sadono. 2005. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta : Raja Grafindo

Slameto. 2006. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Wulandari. 2007. Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Problem Posing Tipe Post Solution Posing Dalam Kelompok Kecil Bermediakan Alat Peraga Dan LKS Materi Pokok Keliling Dan Luas Segiempat KelasVIIB Semester 2 SMPN 5 Semarang. http:kayail miah.um.ac.id/index.php/sastraindonesia/article/view/198. (Diakses 29 april 2014).

(28)

Gambar

Tabel 1.1 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa 5 Tahun Terakhir ................
Gambar 4.1 grafik rata-rata pengamatan aktivitas siswa siklus I dan siklus II ........
Tabel 1.1 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa 5 Tahun Terakhir
Tabel 1.2 Persentase Ketuntasan Nilai Ulangan Harian Siswa

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

b) merangsang ambing untuk memproduksi susu lebih banyak; dan c) tidak memerlukan pelicin sehingga puting lebih mudah disucihamakan. 8) Puting harus segera disucihamakan

Manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah dengan. adanya hasil perancangan memungkinkan pihak apotik dapat

Berdasarkan pengujian aturan pembentukan word graph frasa keterangan pada bahasa Indonesia, disimpulkan bahwa aturan pembentukan word graph frasa keterangan dapat

Bagi peneliti lain, sebagai bahan kajian untuk penelitian yang akan datang, khususnya yang berkaitan dengan kebutuhan aktualisasi diri, kematangan emosi dan self-disclosure

TELEVISI REPUBLIK INDONESIA SEBAGAI LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK (Studi Kasus Program Siaran Televisi Republik Indonesia sebagai Lembaga Penyiaran Publik), Skripsi, Program Studi

Penelitian tentang pengaruh struktur dan kultur organisasional terhadap keefektifan pengangaran partisipatif dalam peningkatan kinerja manajerial sebelumnya telah dilakukan