• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROTOTYPE ONLINE MONITORING DAN AKUISISI DATA PARAMETER KELISTRIKAN PADA PANEL LISTRIK GERBANG TOL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PROTOTYPE ONLINE MONITORING DAN AKUISISI DATA PARAMETER KELISTRIKAN PADA PANEL LISTRIK GERBANG TOL"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Buku Prosiding | Seminar Nasional Efisiensi Energi untuk Peningkatan Daya Saing Industri Manufaktur & Otomotif Nasional (SNEEMO)

Jakarta, 16 November 2021

© 2021 SNEEMO Halaman | 78

PROTOTYPE ONLINE MONITORING DAN AKUISISI DATA PARAMETER KELISTRIKAN PADA PANEL LISTRIK GERBANG TOL

Eka Samsul Ma’arif

1

, Ghani Ibrahim

2

1Teknik Elektro, Universitas Muhammadiyah Jakarta

2Mekatronika, Politeknik Manufaktur Astra E-mail : 1eka.samsul@umj.ac.id, 2ghaniibrahim@gmail.com

Abstrak — PT LMS merupakan perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur jalan tol dengan panjang 116 KM. PT. LMS memiliki beberapa panel listrik yang mendukung operasional jalan tol. Terdapat petugas Inspektur Mechanical Electrical (ME) yang melakukan patroli untuk pengawasan pembebanan, pemeriksaan panel atau perbaikan saat terjadi gangguan kelistrikan. Inspektur ME memiliki kendala untuk melakukan pekerjaan tersebut karena lokasi panel yang puluhan km dan tersebar di sepanjang ruas tol, dan man power yang terbatas. Penelitian ini mengangkat tentang sistem online monitoring yang berfungsi untuk memantau parameter kelistrikan 3 Phasa (Fasa) secara wireless dari jarak jauh melalui suatu jaringan komunikasi.

Sehingga kondisi pembebanan, riwayat parameter kelistrikan sebelum dan saat terjadi kerusakan dapat dipantau dan disimpan. Perangkat utama yang digunakan antara lain Sensor PZEM-004T sebagai pembaca nilai besaran listrik, Arduino Mega2560 yang dilengkapi dengan ethernet shield, dan acces point untuk mengirimkan data secara wireless dari lokasi panel listrik ke ruang server. Data yang diterima oleh Personal Computer disimpan pada basis data MySQL untuk berikutnya ditampilkan pada website. Sistem monitoring ini diujikan pada panel listrik terbatas pada 1 gardu tol dengan pengujian pembacaan parameter listrik oleh sensor yang mendapatkan hasil dengan nilai error rata-rata tegangan 0,57% dan error rata-rata arus 3,12%.

Pengujian penampilan data pembebanan rata-rata selama 30 hari di website menunjukkan ketimpangan beban terbesar terjadi pada fasa R dan S. Pemindahan 600W beban di fasa R ke fasa S akan dapat mengoreksi perbedaan beban dari 1.339 W menjadi 219 W.

Kata Kunci : Gardu Tol, Online Monitoring, Akusisi Data, Web service, Parameter Kelistrikan

I. PENDAHULUAN

PT LMS sebagai salah satu operator ruas jalan tol memiliki tujuh Gerbang Tol yang harus selalu dipastikan berfungsi dan beroperasi sebagai tempat pelayanan transaksi bagi pengguna jalan. Setiap gerbang tol memerlukan pasokan energi listrik yang memadai agar dapat beroperasi dengan baik. Terdapat sedikitnya satu panel listrik pada setiap gerbang tol yang berguna untuk mengatur daya listrik yang dipasok oleh PLN (Perusahaan Listrik Negara) pada beban- beban yang ada di gerbang tol. Pemeriksaan panel dilakukan Petugas Inspektur ME guna mengetahui kondisi pembebanan listrik pada panel. Inspektur ME juga bertanggung jawab dalam pemeliharaan dan perbaikan saat terjadi gangguan listrik. Salah satu yang menjadi perhatian adalah tentang ketidakseimbangan pembebanan. Ketidakseimbangan beban, diakibatkan karena pengoperasian beban yang terhubung ke masing-masing phasa (Fasa) tidak dapat diatur untuk beroperasi secara serempak, karena pengoperasian beban disesuaikan dengan kebutuhan dari peralatan listrik yang terpasang pada masing-masing phasa. Hal lainnya yang dapat menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan beban, adalah dalam hal penginstalasian peralatan listrik pada masing-masing

phasa yang tidak sesuai dengan rancangan instalasi yang ada [1].

Saat ini Inspektur harus berpatroli ke setiap gerbang untuk melaksanakan tugas. Kendala utama yang dihadapi adalah panjangnya ruas jalan tol yang mencapai 116,7 km sehingga memerlukan waktu dan biaya transportasi yang tinggi dan kesulitan mendapatkan data kelistrikan aktual yang terdapat pada setiap panel.

Penelitian ini menawarkan sebuah solusi untuk melakukan pemantauan (monitoring) parameter kelistrikan setiap panel listrik pada gardu tol.

Pemantauan dilakukan untuk mengetahui secara aktual daya listrik yang diperlukan dalam kondisi operasional dan kesetimbangan beban pada fasa R, S dan T. Selain daya listrik, akuisisi data parameter kelistrikan lainnya juga dilakukan untuk dapat mengetahui riwayat parameter saat terjadi kerusakan, dan perencanaan kapasitas genset sebagai back up sumber listrik utama dari PLN.

Pengukuran dan monitoring besaran listrik secara offline telah dilakukan oleh beberapa peneliti. Edy Setiawan memasang sensor arus (SCT-013-000) dan sensor tegangan (AC adaptor) pada setiap fasa untuk membuat sebuah prototype alat monitoring dengan variasi beban berbeda. Alat tersebut digunakan untuk memonitor kesetimbangan distribusi beban pada

SE21-24

(2)

Buku Prosiding | Seminar Nasional Efisiensi Energi untuk Peningkatan Daya Saing Industri Manufaktur & Otomotif Nasional (SNEEMO)

Jakarta, 16 November 2021

© 2021 SNEEMO Halaman | 79

transformator melalui LCD [2]. Deni Adi Putra melakukan monitoring daya listrik untuk beberapa ruangan menggunakan sensor ACS712 dan sensor ZMPT101b sebagai pembaca nilai tenganan, yang diproses oleh microcontroller sehingga dapat menampilkan daya yang dikonsumsi setiap ruangan secara actual [3].

Penerapan proses monitoring parameter kelistrikan pada panel gerbang tol harus dilakukan secara online karena lokasi panel yang terpisah jauh dari ruang Inspektur ME. Sistem Online Monitoring juga telah dikembangkan dengan beberapa metode dan komponen. Proses diawali dengan pembacaan nilai parameter kelistrikan oleh Sensor PZEM-004T yang dapat membaca nilai tegangan, arus, daya, frekuensi dan faktor daya listrik [4]. Hasil pembacaan nilai dikomunikasikan secara serial pada Arduino Mega 2560. Selanjutnya, akuisisi data pembacaan dilakukan dengan menggunakan Microcontroller Arduino Mega 2560 dan Ethernet Shield ke sistem basis data.

Basisdata yang digunakan adalah MySQL, karena selain opensource database MySQL juga merupakan salah satu basis data relasional yang paling sering digunakan [5]. Pada sisi server dilakukan pemrograman untuk membuat web yang dinamis menggunakan Bahasa pemrograman PHP [6].

Sehingga daya listrik yang dikonsumsi oleh gardu dapat diamati secara aktual, dan nilai parameter kelistrikan lainnya dapat disimpan dan diunduh dalam bentuk file excel.

II. METODOLOGI PENELITIAN 2.1. Menentukan Akar Masalah

Lokasi titik-titik panel yang jauh dari kantor inspektorat membuat jumlah panel yang dapat diperiksa sangat terbatas, dalam 1 hari hanya dapat memeriksa rata-rata 1 panel listrik. Inspeksi pada panel listrik diutamakan pada lokasi yang mengalami kerusakan atau gangguan. Sehingga panel listrik yang tidak mengalami gangguan cenderung tidak mendapatkan alokasi waktu dan tenaga bagian Inspektur ME. Berikut merupakan alur proses kerja Inspektur ME:

Tabel 1 Alur Proses Kerja

No Alur Proses Kerja

1 Pemeriksaan Pesan dan Laporan. Jika ada permasalahan, maka akan segera menuju ke lokasi permasalahan.

2 Pemeriksaan, Pemeliharaan dan Perbaikan di lokasi panel.

3 Pencatatan data-data parameter kelistrikan yang diperoleh dari lokasi panel.

4 Pelaporan data-data parameter pemeriksaan dan pemeliharaan.

5 Pelaporan jenis kerusakan, Tindakan perbaikan dan Analisa/dugaan penyebab kerusakan.

Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah Inspektur sulit melakukan pengumpulan data parameter kelistrikan pada panel karena lokasi yang jauh dan jumlah Inspektur yang terbatas. Analisa akar permasalahan menggunakan diagram fishbone.

Fishbone dipilih untuk mengidentifikasi dan mengorganisasi penyebab-penyebab yang mungkin timbul dari suatu efek spesifik dan kemudian memisahkan akar penyebabnya [7]. Gambar 1 di bawah adalah diagram analisa menggunakan fishbone.

Gambar 1. Analisa dengan Fishbone

a. Manusia

Jumlah Inspektur yang terbatas dengan jenis pekerjaan yang beragam yang harus dilakukan saat kunjungan di lokasi membuat Inspektur tidak lengkap dalam melakukan pengukuran, bahkan lupa melakukannya.

b. Metode

Pengukuran masih menggunakan cara langsung pada objek ukur dan alat ukur Konvensional.

Sehingga saat terjadi masalah listrik di lokasi lain, maka panel dengan jadwal inspeksi tidak dapat dikunjungi dan tidak dapat dilakukan pengukuran.

c. Lingkungan

Sebagian besar waktu Inspektur dihabiskan dalam perjalanan karena jarak tempuh yang jauh dari kantor ke titik – titik lokasi panel.

d. Mesin

Panel listrik mengalami banyak perubahan instalasi saat perbaikan, namun perubahan tersebut tidak tercatat dalam gambar diagram kerja. Hal ini menjadi penyebab pengukuran beban sulit dipastikan validitasnya.

Berdasarkan analisa penyebab-penyebab di atas, maka yang diperlukan adalah sebuah sistem monitoring dan akuisisi data parameter kelistrikan yang dapat melakukan pengukuran tanpa harus berada di lokasi panel, yang mampu mengumpulkan data dengan jenis sebanyak mungkin, dan dalam rentang waktu tertentu dan data dapat tersimpan secara otomatis.

2.2. Perancangan Sistem

Sistem yang dibuat adalah sebuah alat yang mampu melakukan pemantauan untuk setiap panel

(3)

Buku Prosiding | Seminar Nasional Efisiensi Energi untuk Peningkatan Daya Saing Industri Manufaktur & Otomotif Nasional (SNEEMO)

Jakarta, 16 November 2021

© 2021 SNEEMO Halaman | 80

listrik dan melakukan pengukuran parameter kelistrikan yang diperlukan sebagai data analisa kesetimbangan beban, pola dan waktu pembebanan dan perkiraan total energi listrik yang diperlukan setiap hari dan akumulasinya setiap bulan. Alat ini mampu melakukan mengumpulan data secara online, dapat diamati dari ruang pantau Inspektur dan data yang tersimpan dapat diunduh dalam bentuk excel.

Gambar 2 di bawah adalah disain sistem alat online monitoring dan akuisis data.

Gambar 2 Desain Sistem

Nilai arus, tegangan, frekuensi dan faktor daya listrik diukur menggunakan sensor PZEM-00T yang memiliki kapasitas arus hingga 100 Ampere.

Hasil pembacaan dikomunikasikan secara Serial pada komponen proses. Komponen proses utama yang digunakan adalah Arduino Mega 2560. Arduino dipilih sebagai pengendali utama karena fleksibilitas koneksi terhadap device lain, tidak memerlukan chip Programmer tambahan dan ketersediaan library untuk proses komunikasi TCP [8].

Selanjutnya data yang berhasil disimpan ditampilkan pada website khusus yang hanya bisa diakses oleh Inspektur dan level management tertentu di perusahaan.

Item – item yang harus ada pada dashboard website adalah sebagai berikut:

a. Tanggal dan Jam Operasional Panel

Data yang ditampilkan berupa tanggal dan jam operasional dari setiap kondisi listrik 3 fasa yang beroperasional. Pencatatan tanggal dan jam operasional dilakukan oleh program PHP.

b. Identitas Panel

Posisi panel dengan keterangan nama Gerbang Tol.

c. Grafik dan Nilai Parameter Kelistrikan

Data yang dapat ditampilkan dalam bentuk grafik dan tabel berupa informasi tegangan, arus, daya, energi, faktor daya dan frekuensi listrik untuk setiap fasa pada panel tersebut.

d. Tombol Export to Excel

Data yang terekam dapat dilihat sesuai dengan jangka waktu yang dapat dipilih. Setelah itu data tersebut dapat diunduh ke dalam bentuk Excel untuk Analisa lanjut dan memudahkan dalam pelaporan

2.3. Pembuatan Prototype 2.3.1 Perakitan Perangkat Keras

Gambar 3 merupakan skema alat untuk mengukur parameter kelistrikan pada pada 2 buah panel di 1 gerbang tol yang sedang diamati. Sensor sebelah kiri adalah untuk Main Panel 1 (DBMO1) dan sensor sebelah kanan adalah untuk Main Panel 2 (DBMO2).

Gambar 3. Skema Sensor PZEM-004T

Setiap sensor terhubung pada Pin Komunikasi Serial pada Arduino Mega 2560. Berikut adalah alokasi Pin untuk setiap Sensor PZEM-004T.

Tabel 2 Alokasi Pin Arduino Pin Arduino Penggunaan

12 dan 13 Serial Fasa R Panel 1 14 dan 15 Serial Fasa S Panel 1 16 dan 17 Serial Fasa T Panel 1 18 dan 19 Serial Fasa R Panel 2 A10 dan A11 Serial Fasa S Panel 2 A12 dan A13 Serial Fasa T Panel 2 2.3.2 Pemrogramman

Pada Compiler Arduino terdapat beberapa bagian untuk memprogram mikrokontroler Arduino tersebut diantaranya adalah bagian library, void setup dan void loop. Sebelum membuat program inti, terlebih dahulu tentukan library yang akan digunakan, library ini berfungsi sebagai penerjemah program, library yang digunakan untuk me-monitoring parameter kelistrikan 3 fasa adalah PZEM004Tv30.h untuk membaca nilai yang dikirimkan oleh sensor PZEM-004T, Ethernet.h untuk untuk mendeklarasikan IP dari Arduino tersebut dan IP Address Server, dan Software Serial.h. sebagai pengiriman data.

IP Microcontroller pada Arduino diatur pada 10.100.108.61 yang digunakan untuk melakukan monitoring parameter kelistrikan di DBMO1 dan DBMO2. Kemudian menentukan variable, variable yang akan digunakan yaitu variable global. penulisan variable global tersebut dituliskan diluar perintah void setup ( ) dan void loop( ). Pada Gambar 4 Terdapat 42 variable yaitu, terdapat 6 variable sebagai konfigurasi pin alamat Input, dan 36 variable untuk mengolah nilai data dari sensor PZEM-004T dimana masing-masing variable mempunyai fungsi yang berbeda-beda dan setelah data tersebut diolah selanjutnya dikirim ke database.

(4)

Buku Prosiding | Seminar Nasional Efisiensi Energi untuk Peningkatan Daya Saing Industri Manufaktur & Otomotif Nasional (SNEEMO)

Jakarta, 16 November 2021

© 2021 SNEEMO Halaman | 81

Gambar 4 Data Variable

Untuk bagian inisialisasi yang ditulis pada void setup ( ) ada tiga bagian, yaitu :

- Komunikasi serial untuk mengatur nilai baudrate.

Baudrate diatur pada nilai 115200.

- Koneksikan Ethernet Shield W5100 dengan jaringan server.

- Jika sudah terhubung pada jaringan maka akan terbaca ip address jaringan tersebut pada serial monitor.

Selanjutnya variable yang akan digunakan ditentukan sebelum perintah void setup ( ). Gambar 6 menunjukkan program variable.

Gambar 5. Program Arduino pada void setup

Untuk bagian void loop ( ), sebagai terdapat beberapa program atau fungsi program yang ditulis pada bagian ini, dan pada bagian ini pula program atau fungsi program yang akan dibaca secara terus menerus oleh Arduino Mega2560. Dimana nantinya void loop () akan menjalankan fungsi pada program. fungsi

“PZEM_1” sampai dengan “PZEM_6” yaitu untuk melakukan pengolahan data pada parameter kelistrikan yang nantinya data tersebut berupa voltase, arus, daya, energi, faktor daya dan frekuensi. Lalu ada juga fungsi

“Send Data” yang digunakan untuk mengirim data, yaitu “PZEM_1” sampai dengan “PZEM_6” ke database.

Gambar 6 Read PZEM pada Void Loop

Selanjutnya membuat fungsi program pada

“PZEM1”, Gambar 7. Jika kondisi if pada variable

“voltage1”, “current1”, “power1”, “energy1”,

“frequency1”, dan “pf1” mempunyai nilai, maka pada variable “voltage1” menuliskan nilai voltase kelistrikan, pada variable current1 menuliskan nilai arus kelistrikan, variable “power1” menuliskan nilai daya kelistrikan, variable “energy1” menuliskan nilai konsumsi daya kelistrikan, variable “frequency1”

menuliskan nilai frekuensi kelistrikan dan variable

“pf1” menuliskan nilai faktor daya kelistrikan pada serial monitor yang nilainya telah diolah oleh library PZEM004Tv30.h dimana nilai tersebut didapatkan dari rangkaian kelistrikan pada fasa R yang berlokasi di DBMO1.

Gambar 7. Program Arduino pada PZEM1

Sebaliknya, jika kondisi else yaitu kondisi dimana sensor tidak membaca atau tidak mempunyai nilai maka menuliskan text yang berupa “Error reading voltage” pada variable “voltage1”, “Error reading current” pada variable “current1”, “Error reading power” pada variable “power1”, “Error reading energy” pada variable “energy1”, “Error reading frequency” pada variable “frequency1” dan “Error reading power factor” pada variable “pf1” di serial monitor.

Penelitian ini menggunakan aplikasi Sublime Text dalam membuat program PHP untuk database MySQL dan tampilan pada web. Koneksi terlebih dahulu dibuat untuk terhubung dengan database MySQL agar data yang diambil oleh Microcontroller tersimpan pada database, Gambar 8.

Gambar 8. Program untuk koneksi ke database

(5)

Buku Prosiding | Seminar Nasional Efisiensi Energi untuk Peningkatan Daya Saing Industri Manufaktur & Otomotif Nasional (SNEEMO)

Jakarta, 16 November 2021

© 2021 SNEEMO Halaman | 82

Gambar 9. Program PHP untuk mengirim nilai voltase listrik dari Arduino ke database

Setelah dikoneksikan, penulis membuat program PHP sebagai komunikasi antara Arduino dengan database MySQL dengan tujuan hasil pengolahan data oleh Arduino datanya dapat disimpan di database MySQL. Selanjutnya membuat program yang diberi nama “voltage.php” dimana program tersebut untuk mengirim hasil pengolahan data berupa voltase kelistrikan ke database MySQL, Gambar 9. Langkah- langkah yang sama dilakukan untuk menampilkan Arus, Daya, Energi dan lainnya.

2.4. Pengujian

Pengujian awal adalah uji keakuratan pembacaan sensor PZEM-004T terhadap parameter kelistrikan utama, yaitu tegangan dan arus listrik. Serangkaian uji dilakukan sebanyak 5 kali untuk setiap jenis beban.

Menggunakan Lampu dengan Daya 18 W, 100 W dan 1000 W yang berturut-turut disajikan pada Tabel 3, Tabel 4 dan Tabel 5.

Tabel 3 Pengujian Daya Lampu 18 W

No Alat Ukur PZEM-004T

Tegangan Arus Tegangan Arus 1 220,50 0,082 221,22 0,090 2 220,15 0,074 223,01 0,080 3 220,27 0,080 220,90 0,090 4 220,46 0,075 222,51 0,080 5 220,32 0,078 223,17 0,080 Mea

n 220,34 0,078 222,17 0,084

Tabel 4 Pengujian Daya Lampu 100 W

No Alat Ukur PZEM-004T

Tegangan Arus Tegangan Arus

1 220,24 0,45 221,82 0,461

2 220,57 0,43 222,12 0,438

3 220,65 0,41 221,64 0,428

4 220,31 0,42 221,22 0,437

5 220,44 0,44 222,08 0,460

Mea

n 220,44 0,43 221,78 0,445

Tabel 5 Pengujian Daya Lampu 1000 W

No Alat Ukur PZEM-004T

Tegangan Arus Tegangan Arus 1 220,02 4,200 221,68 4,421 2 220,35 4,441 222,45 4,511

3 220,16 4,398 221,05 4,508 4 220,35 4,387 221,45 4,457 5 220,47 4,332 221,08 4,542 Mea

n 220,27 4,352 221,54 4,488

Pengujian berikutnya adalah penampilan informasi pada website. Gambar 10 menunjunkan dashboard utama untuk 2 buat panel listrik yang dipantau.

Gambar 10. Dashboard Utama Monitoring Panel 1 dan 2

Gambar 11 adalah parameter tegangan, arus daya listrik, energi dan Faktor daya pada Fasa R Panel 1.

Dashboard monitoring telah dilengkapi dengan tombol untuk mengunduh data dalam rentang waktu tertentu dalam bentuk excel. Gambar 11 adalah file excel yang didapat dari basisdata.

Gambar 11. Hasil Export File Excel

Gambar 12, Gambar 13 dan Gambar 14 adalah parameter tegangan, arus daya listrik, energi dan Faktor daya pada Fasa S, Fasa S dan Fasa T pada Panel 1.

(6)

Buku Prosiding | Seminar Nasional Efisiensi Energi untuk Peningkatan Daya Saing Industri Manufaktur & Otomotif Nasional (SNEEMO)

Jakarta, 16 November 2021

© 2021 SNEEMO Halaman | 83

Gambar 12. Parameter Kelistrikan Panel 1 Fasa R

Gambar 13. Parameter Kelistrikan Panel 1 Fasa S

Gambar 14. Parameter Kelistrikan Panel 1 Fasa T

III. HASIL DAN ANALISA

3.1. Rata-rata Error dan Persentase Rata-rata Error Pada Tabel 3, Tabel 4 dan Tabel 5, dapat dilihat rata-rata pengukuran tegangan dan arus dibandingkan dengan rata-rata pembacaan sensor PZEM-004T. Pada pengukuran dengan beban 18 W, Error Rata-rata tegangan adalah selisih 222,17 V dan 220,34 V, yaitu 1,83V atau setara dengan 0,83%. Sedangkan Error Rata-rata arus adalah 0,084 A dikurangi 0,078 A, yaitu 0,0062 A atau setara dengan 7,9%. Pada pengukuran dengan beban 100 W, Error Rata-rata tegangan adalah selisih 221,78 V dan 220,44 V, yaitu 1,33 V atau setara dengan 0,6%. Sedangkan Error Rata-rata arus adalah 0,445 A dikurangi 0,43 A, yaitu 0,015 A atau setara dengan 3,44%. Pada pengukuran dengan beban 1000

W, Error Rata-rata tegangan adalah selisih 221,54 V dan 220,27 V, yaitu 1,27 V atau setara dengan 0,57%.

Sedangkan Error Rata-rata arus adalah 4,352 A dikurangi 4,488 A, yaitu 0,015 A atau setara dengan 3,12%.

3.2. Rata-Rata Distribusi Daya Tiap Fasa

Gambar 15. Parameter Kelistrikan Panel 1 Fasa

Gambar 15 adalah grafik rata-rata daya harian pada Panel 1 yang direkam selama 30 hari (29 Juni – 29 Juli 2021). Grafik tersebut menunjukkan adanya ketidak setimbangan pada fasa R, S dan T. Daya operasional rata-rata pada Fasa R adalah 3.471 W, Fasa S adalah 2.132 W dan Fasa T adalah 2.513 W. Dengan demikian, berbedaan beban terbesar ada pada Daya R dan S, yaitu pada kisaran 1.339 W dan perbedaan daya terkecil adalah daya pada S dan T, yaitu pada kisaran 381 W.

IV. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian dalam hasil dan analisa seelumnya, maka penelitian ini mendapatkan kesimpulan bahwa:

1. Sistem yang dirancang dan dibuat telah mampu melakukan pengukuran parameter listrik utama (Daya 1000 W) dengan persentase error rata-rata tegangan 0,57% dan arus 3,12%.

2. Adanya selisih yang tinggi pada R dan S, maka disarankan pemindahan beban sekitar 600 W dari fasa R ke fasa S, sehingga daya pada fasa R, S dan T berturut-turut adalah 2.871 W, 2.732 W dan 2.513 W, sehingga selisih antar fasa terbesar menjadi 219 W.

V. DAFTAR PUSTAKA

[1] Fanny J. Doringin (2019), Sistem Monitoring Keseimbangan Beban 3 – Phasa Berbasis Arduino Uno, 10th IRWNS, Politeknik Negeri Bandung, 2019.

[2] Edy Setiawan (2019), Monitoring Keseimbangan Distribusi Beban Transformator untuk Meminimalisasi Terjadinya Rugi Energi, ELKOMIKA Vol. 7, No. 2, Halaman 297 – 307, Mei 2019.

[3] Deni Adi Putra (2020), Monitoring Daya Listrik Secara Real Time, Jurnal Vocational Teknik

(7)

Buku Prosiding | Seminar Nasional Efisiensi Energi untuk Peningkatan Daya Saing Industri Manufaktur & Otomotif Nasional (SNEEMO)

Jakarta, 16 November 2021

© 2021 SNEEMO Halaman | 84

Elektronika dan Informatika, Vol. 8, No. 2, Juni 2020

[4] Salwin Anwar (2019), Pengukuran Energi Listrik Berbasis PZEM-004T, Proceeding Seminar Nasional Politeknik Negeri Lhokseumawe Vol.3 No.1 Oktober 2019

[5] Rangga Noviansyah Nuur Aziiz (2017), Implementasi Pengiriman Data Sensor LM35 untuk Perbandingan Waktu Insert pada Basis Data MySQL dan MongoDB, Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, Vol. 1, No. 6, hlm. 466-475, Juni 2017.

[6] Riza Samsinar (2018), Sistem Monitoring Besaran Listrik dan Energi Penerangan Jalan Umum Secara Realtime Berbasis Web, RESISTOR (elektRonika kEndali telekomunikaSI tenaga liSTrik kOmputeR) Vol. 1 No. 1, Jakarta 2018.

[7] Grace Gata (2017), Sistem Informasi Pengelolaan Sumber Daya Manusia E-Recruitment Dalam Bidang Jasa Penyalur Kerja. JURNAL ILMIAH FIFO, Volume IX/No.2/November/2017

[8] Eka Samsul M (2020), Prototype Online Monitoring dan Akuisisi Data Gardu untuk Menghilangkan Proses Patroli Gerbang Tol, Jurnal Technologic, Vol. 11, No.2, Jakarta, 2020.

yang presisi sehingga prototipe tersebut dapat digunakan di labpratorium untuk skala pengukuran besar.

Referensi

Dokumen terkait

Sentuhan mata : Gejala yang teruk boleh termasuk yang berikut: kesakitan atau kerengsaan.. berair kemerahan Kesan Kesihatan

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang aktivitas katalitik oksida perovskit LSCF 6428, pengaruh penambahan CeO2

Pada pengujian fungsi Manajemen energi pada sistem digunakan untuk menghasilkan konsumsi energi dalam angka yang optimal sesuai kebutuhan, dan hasilnya sesuai

Puji dan syukur penulis panjatkan atas Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan

Menurut I Made Bandem dalam Sudartomo Macaryus (2008 : 1) bahwa seni secara umum dapat digolongkan menjadi 4 (empat) kelompok, seni pertunjukan (tari, karawitan,

Kalau kata ganti orang itu dipakai sebagai subjek, maka :  I (saya) adalah kata ganti orang pertama tunggal  You (kamu) kata ganti orang kedua tunggal  He (ia laki-laki) kata

Penelitian ini dimaksudkan untuk menetukan pengaruh tingkat kematangan mangga terhadap vitamin C yang terdapat pada berbagai varietas buah mangga yang beredar di daerah

Mimba menjadi salah satu jenis yang dapat dipilih untuk kegiatan rehabilitasi lahan kritis di Nusa Penida. Untuk meningkatkan kemampuan adaptasi tanaman mimba dilakukan