• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEPESERTAAN KELAS IBU HAMIL TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN DI DESA CIKEAS KABUPATEN BOGOR TAHUN 2019

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH KEPESERTAAN KELAS IBU HAMIL TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN DI DESA CIKEAS KABUPATEN BOGOR TAHUN 2019"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH KEPESERTAAN KELAS IBU HAMIL TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG

TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN DI DESA CIKEAS KABUPATEN BOGOR

TAHUN 2019

Ida Nuraida, S.ST.,M.Kes Siti Kamilah

Dosen Akademi Kebidanan Annisa Jaya Mahasiswa Akbid Annisa Jaya

Jl. Karanggan No. 30 Desa Puspasari Citeureup – Bogor

ABSTRAK

Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor tahun 2018 hasil cakupan deteksi dini ibu hamil resti di Kabupaten Bogor masih sangat rendah 61.618 ibu hamil, sekitar 22,1% yang terdeteksi beresiko tinggi dan sekitar 36,7% yang dapat melakukan deteksi dini tanda bahaya pada kehamilan secara mandiri. Begitu pula di Desa Cikeas, dari 295 ibu hamil, 86 ibu hamil (3,4%) yang mengalami resiko tinggi. Hal tersebut menunjukan bahwa pengetahuan masyarakat untuk mendeteksi dini faktor resiko kehamilan dan tanda bahaya kehamilan masih sangat rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Kepesertaan Kelas Ibu Hamil Terhadap Pengetahuan Ibu Tentang Tanda Bahaya Pada Kehamilan di Desa Cikeas Kabupaten Bogor Tahun 2019.

Populasi penelitian ini adalah semua Ibu hamil yang ada di Desa Cikeas tahun 2019, yaitu sebanyak 86 ibu hamil dengan tehnik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling sampel. Hasil penelitian Sebagian besar responden mempunyai pengetahuan tentang tanda bahaya pada kehamilan dalam kategori kurang, yaitu sebanyak 50 orang (58,1%) dan responden dengan pengetahuan yang baik tentang tanda bahaya kehamilan sebanyak 36 orang (41,9%), sebagian besar responden tidak pernah mengikuti kelas ibu hamil, yaitu sebanyak 55 orang (63,9%), sedangkan yang pernah mengikuti kelas ibu hamil sebanyak 31 orang (36,1%), terdapat pengaruh antara kepesertaan ibu hamil di kelas ibu dengan pengetahuan tentang tanda bahaya pada kehamilan dengan nilai p value

0,000 dan OR 7,159 (2,674-19,163). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan terdapat pengaruh antara kepesertaan ibu hamil di kelas ibu dengan pengetahuan tentang tanda bahaya pada kehamilan. Saran Desa, Puskesmas dan bidan dapat lebih mensosialisasikan lagi program kelas ibu hamil ke masyarakat, sehingga semua ibu hamil dapat mengikuti kelas ibu hamil.

Kata Kunci : Kelas ibu hamil, Tanda bahaya kehamilan, Ibu hamil.

(2)

ABSTRACT

Data obtained from Bogor District Health Office in 2018 result of early detection coverage of the pregnant women Resti in Bogor Regency is still very low 61,618 expectant mothers, about 22.1% are detected at high risk and about 36.7% who can perform early detection of danger signs in pregnancy independently. Similarly, in Cikeas village, from 295 pregnant women, 86 expectant mothers (3.4%) High risk. It shows that the knowledge of people to early detect the risk factor of pregnancy and the danger sign of pregnancy is still very low. This research aims to determine the influence of the class of expectant mothers to the knowledge of mothers on the danger of pregnancy in the village Cikeas Bogor Regency Year 2019. The population of this research is all expectant mothers in Cikeas village in 2019, which is as many as 86 pregnant mothers with sampling techniques using sampling purposive samples. Research results Most of the respondents had knowledge of the danger signs in pregnancy in the category of less, which is 50 people (58.1%) And respondents with a good knowledge of the pregnancy danger sign as much as 36 people (41.9%), most of the respondents had never participated in a pregnant women's class of 55 people (63.9%), while having attended the pregnant women's class of 31 (36.1%), there was an influence between the participation of expectant mothers in the mother class with a knowledge of hazard signs in pregnancy with the value of P value 0.000 and OR 7.159 (2,674-19,163). Based on these results can be concluded there is an influence between the membership of pregnant women in the mother class with the knowledge of danger signs in pregnancy. Advice village, Puskesmas and midwives can further socialize the class program of pregnant women to the community, so that all expectant mothers can follow the class of pregnant women.

Keywords: class expectant mothers, pregnancy danger signs, expectant mothers.

(3)

3 tahunnya lebih dari 500.000 orang meninggal karena hamil dan

deskriptif analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Penelitian

PENDAHULUAN

World Health Organization (WHO) mencatat setiap hari, setiap menit terdapat seorang ibu meninggal dunia akibat komplikasi yang muncul selama masa hamil dan persalinan. Sebagian besar kematian ini tidak dapat dihindari. WHO mencatat, tiap

melahirkan. Pendataan WHO selanjutnya menunjukkan bahwa jumlah kematian ibu mendekati angka 585.000 per tahun, dari jumlah mendekati 600.000 ini, lebih dari setengahnya datang dari delapan Negara, salah satunya Indonesia (Saifuddin, 2010).

Angka Kematian Ibu di Jawa Barat masih cukup tinggi yakni pada tahun 2012 terdapat 804 kasus dan pada tahun 2013 terdapat 781 kasus. Penyebab kematian tersebut adalah perdarahan 248 kasus (31, 75%), hipertensi dalam kehamilan 229 kasus (29,32%), infeksi 44 kasus (5,63%), partus, lama 5 (0,64%) kasus, abortus 1 kasus (0,12%) dan lain-lain 254 kasus (32,52%) (Dinas Kesehatan Provinsi Jabar, 2013).

Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor tahun 2018 hasil cakupan deteksi dini ibu hamil resti di Kabupaten Bogor masih sangat rendah 61.618 ibu hamil, sekitar 22,1% yang terdeteksi beresiko tinggi dan sekitar 36,7%

yang dapat melakukan deteksi dini tanda bahaya pada kehamilan secara mandiri.

Begitu pula di Desa Cikeas, dari 295 ibu hamil, hanya 86 ibu hamil (3,4%) yang terdeteksi beresiko tinggi. Hal tersebut menunjukan bahwa pengetahuan masyarakat untuk mendeteksi dini faktor resiko kehamilan dan tanda bahaya kehamilan masih sangat rendah.

Program kelas ibu hamil adalah salah satu bentuk pendidikan prenatal yang dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang khususnya kesehatan ibu dan kehamilannya melalui pemanfaatan buku KIA. Hasil yang diharapkan dengan adanya kelas ibu hamil diantaranya adanya interaksi yang lebih baik antar ibu hamil, maupun ibu hamil dan petugas kesehatan

yang dalam hal ini adalah bidan, sehingga mampu meningkatkan persalinan oleh tenaga kesehatan, mampu meningkatkan pemahaman ibu hamil tentang materi yang ada di buku KIA termasuk tanda-tanda bahaya pada kehamilan sehingga mampu mendeteksi secara dini tanda bahaya bila ada dan mampu meminta pertolongan tenaga kesehatan dengan cepat dan tepat, yang akan menurunkan angka morbiditas dan mortalitas pada ibu maupun janin yang dikandungnya (Kemenkes RI, 2013).

Program kelas ibu hamil hampir semua dilaksanakan di desa yang ada di wilayah Kabupaten Bogor. Namun pelaksanaan kelas ibu hamil ini belum maksimal, karena belum semua ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil. Pada tahun 2018 dari 62.988 ibu hamil, baru 22.849 (36,27%) ibu yang mengikuti kelas ibu hamil ( Dinkes Kabupaten Bogor, 2018).

Berdasarkan studi pendahuluan, dari 10 ibu hamil yang mengikuti kelas ibu hamil diketahui bahwa masih banyak ibu yang belum mengetahui tentang tanda - tanda bahaya pada kehamilan, yaitu dari 7 orang ibu hamil memiliki pengetahuan kurang tentang tanda-tanda bahaya kehamilan (70%) dan yang memiliki pengetahuan baik tentang tanda-tanda bahaya kehamilan sebanyak 3 orang (30%).

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode

dilakukan di Desa Cikeas Kabupaten Bogor. Populasi dalam penelitian ini adalah semua Ibu hamil Trimester I, II dan III, yaitu sebanyak 86 ibu hamil. Pengambilan sampel dengan teknik pengambilan sample secara purposive sampling.

Teknik pengumpulan data menggunakan data primer. Data primer penelitian ini adalah data yang diperoleh dari ibu hamil yang masuk pada sampel penelitian melalui kuesioner.

(4)

N 50 36 86

N %

55 63,9

31 36,1

86 100

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda Bahaya pada Kehamilan di Desa Cikeas Tahun 2019

Tabel 3: Pengaruh Kepesertaan Kelas Ibu Hamil Terhadap Pengetahuan Ibu Tentang Tanda Bahaya Pada Kehamilan di Desa Cikeas

Tahun

2019

Pengetahuan Kurang Baik

Total

% 58,1 41,9 100

Kepesertaan di Kelas Ibu

Hamil

Pengetahuan Total pvalue OR kurang Baik

n % n % n %

Pada tabel 1 bahwa responden sebagian besar mempunyai pengetahuan tentang tanda bahaya pada kehamilan dalam kategori kurang, yaitu sebanyak 50 orang (58,1%) dan responden dengan pengetahuan yang baik tentang tanda bahaya kehamilan sebanyak 36 orang (41,9%)

Tabel 2 Distribusi Frekuensi

Kepesertaan Kelas Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Pada Kehamilan Di Desa Cikeas Kabupaten Bogor

Tahun

2019

Tidak 41 82,1 14 38,9 55 64 0.000 7,159 Ya 9 18 22 61,1 31 36

Total 50 100 36 100 86 100

Pengetahuan ibu hamil tentang tanda – tanda bahaya kehamilan

Pengetahuan merupakan domain dari suatu perilaku, sehingga seseorang tanpa pengetahuan tidak akan mempunyai dasar dalam mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang harus dilakukan terhadap masalah tersebut dan pengetahuan seseorang juga didapatkan hasil dari Kepesertaan di

Kelas Ibu Hamil Tidak

Ya Total

pengalaman dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi pada masa lalu (Notoatmodjo, 2015).

Berdasarkan hasil penelitian dari 86 responden sebagian besar mempunyai pengetahuan tentang tanda bahaya pada kehamilan dalam kategori kurang, yaitu Pada tabel 2 bahwa sebagian besar

responden tidak pernah mengikuti kelas ibu hamil, yaitu sebanyak 55 orang (63,9%).

Sedangkan yang pernah mengikuti kelas ibu hamil sebanyak 31 orang (36,1%).

sebanyak 50 orang (58,1%) dan responden dengan pengetahuan yang baik tentang tanda bahaya kehamilan sebanyak 36 orang (41,9%).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Sri (2012) yang mengatakan bahwa responden memiliki pengetahuan kurang tentang deteksi tanda bahaya kehamilan sebanyak 25 orang (42,4%).

Kurangnya pengetahuan ibu hamil dalam deteksi dini tanda bahaya kehamilan dikarenakan salah satunya keterpaparan informasi dimana ibu hamil yang diberi informasi kesehatan tentang tanda bahaya kehamilan melalui kelas ibu dapat meningkatkan kesadaran terhadap komplikasi obstetrik. Kemudahan untuk

(5)

5 memperoleh suatu informasi akan mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru (Mubarak, 2014).

Kepesertaan ibu hamil terhadap pengetahuan ibu tentang tanda bahaya kehamilan

Keikutsertaan ibu dalam Kelas Ibu hamil ikut mempengaruhi ibu dalam mendeteksi dini tanda-tanda bahaya kehamilan. Dengan mengikuti Kelas Ibu Hamil dapat mempengaruhi peningkatan pengetahuan ibu, semakin besar peningkatan pengetahuan ibu akan memberi dampak pada perubahan sikap seseorang.

Notoatmodjo (2015), mengungkapkan bahwa upaya yang dapat ditempuh agar masyarakat atau individu dapat berperilaku atau mengadopsi perilaku kesehatan secara persuasif, bujukan, himbauan, ajakan, memberikan informasi, memberikan kesadaran, melalui kegiatan pendidikan.

dampak pendidikan kesehatan terhadap perubahan perilaku akan memakan waktu yang panjang, namun demikian apabila perilaku tersebut berhasil diadopsi oelh individu dan masyarakat, maka akan berlangsung langgeng.

Berdasarkan hasil penelitian dari 86 responden menunjukkan bahwa sebagian besar responden tidak pernah mengikuti kelas ibu hamil, yaitu sebanyak 55 orang (63,9%). Sedangkan yang pernah mengikuti kelas ibu hamil sebanyak 31 orang (36,1%).

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian Hidayah (2014), mengatakan bahwa ibu yang mengikuti Kelas Ibu Hamil sebanyak 95,8%.

Menurut Syafiq (2013), peserta yang mengikuti Kelas Ibu Hamil, merasakan manfaat Kelas Ibu Hamil berkenaan dengan meningkatnya pengetahuan dan keterampilan dalam kehamilan, persalinan, dan kesehatan ibu dan anak serta terbentuknya jejaring dan pertukaran informasi antara sesama ibu hamil dan petugas kesehatan.

Ketidakikutsertaan ibu dalam Kelas Ibu Hamil di Desa Cikeas, karena status ibu dalam masyarakat banyak dipengaruhi oleh faktor sosial budaya, dimana pada umumnya dengan tingkat pendidikan rendah, mereka memiliki keterbatasan otonomi yang antara lain disebabkan oleh adanya sub-ordinasi terhadap suami, mertua, anggota keluarga lainnya sehingga tanpa ijin pihak lain diluar dirinya sangatlah sulit bagi seorang ibu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan meskipun sedang menghadapi risiko kematian

Pengaruh Kepesertaan di Kelas Ibu Hamil Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya pada Kehamilan

Dari 55 responden yang tidak mengikuti Kelas Ibu Hamil sebanyak 41 (82,1%) memiliki pengetahuan kurang, dan 14 (38,9%) responden memiliki pengetahuan baik, sedangkan dari 31 responden yang mengikuti Kelas Ibu Hamil sebanyak 9 (18%) responden memiliki pengetahuan kurang, dan 22 (61,1%) responden memiliki pengetahuan baik.

Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,000 (p ≤ α) yang menunjukan bahwa ada pengaruh bermakna antara kepesertaan di Kelas Ibu Hamil terhadap pengetahuan ibu tentang tanda bahaya kehamilan. Dari analisis juga diperoleh nilai OR = 7, 159, artinya ibu hamil yang tidak pernah mengikuti Kelas Ibu Hamil memiliki risiko 7,159 kali lebih besar mempunyai pengetahuan kurang tentang tanda-tanda bahaya kehamilan dibandingkan ibu hamil yang pernah mengikuti Kelas Ibu.

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian Romlah (2014), bahwa ada hubungan yang signifikan Kelas Ibu Hamil dengan pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan.

Menurut analisa peneliti masih banyaknya ibu hamil yang tidak mengikuti Kelas Ibu Hamil, dikarenakan masih kuatnya faktor sosial budaya yang ada di lingkungan masyarakat khususnya di Desa Cikeas, dimana pengambil keputusan dalam

(6)

keluarga masih bersifat paternalistik atau lebih dominan oleh suami, selain itu mertua juga ikut dalam hal pengambil keputusan, dengan keadaan tersebut yang akhirnya membuat ibu hamil tidak pernah tahu dan kurang informasi akan pentingnya deteksi dini komplikasi pada kehamilan terutama tentang tanda-tanda bahaya kehamilan.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh kepesertaan kelas ibu hamil dengan pengetahuan ibu tentang tanda bahaya pada kehamilan di Desa Cikeas Tahun 2019 kepada 86 ibu hamil, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Sebagian besar responden mempunyai pengetahuan tentang tanda bahaya pada kehamilan dalam kategori kurang, yaitu sebanyak 50 orang (58,1%) dan responden dengan pengetahuan yang baik tentang tanda bahaya kehamilan sebanyak 36 orang (41,9%).

2. Sebagian besar responden tidak pernah mengikuti kelas ibu hamil, yaitu sebanyak 55 orang (63,9%). Sedangkan yang pernah mengikuti kelas ibu hamil sebanyak 31 orang (36,1%).

3. Ada pengaruh antara kepesertaan ibu hamil di kelas ibu dengan pengetahuan tentang tanda bahaya pada kehamilan dengan nilai p value 0,000 dan OR 7,159 (2,674-19,163).

Saran dalam penelitian ini adalah program kelas ibu hamil tetap dilanjutkan di Desa sebagai wadah untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil, selain itu perlu adanya penyuluhan kepada keluarga terutama suami terkait pentingnya kelas ibu bagi ibu hamil untuk mengetahui kesehatan ibu dan janinnya.

(7)

7

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Agustini Sri, 2012. Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Cimandala Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor Tahun 2012, Skripsi FKM:UI

Arikunto, Suharsimi, 2013 “ Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik” Rineka Cipta

Buku Laporan Tahun 2018 “ Laporan Tahunan Seksi KIA Gizi” Dinas Kesehatan propinsi Jawa Barat Buku Laporan Tahun 2019 “ Laporan

tahunan Seksi Kesehatan Keluarga” Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor

Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, 2014 “ Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil”

Depkes RI

Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, 2014 “ Pedoman Umum Managemen Kelas Ibu Hamil” Depkes RI

Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, 2014 “ Pegangan Fasilitator Kelas Ibu Hamil”

Depkes RI

Direktorat Jenderal Bina Kesehatan ibu Jakarta, 2009 “ Pedoman PWS KIA”, Depkes RI

Handoko Riwidikdo, 2013 “ Statistik Kesehatan” Diandra Primamitra Media

Manuaba, 2015“ Ilmu Kebidanan, Kandungan dan KB” EGC Notoatmojo, 2013 “Ilmu Kesehatan

Masyarakat”, Rineka Cipta Notoatmojo, 2015 “Metodelogi

Penelitian Kesehatan ”, Rineka Cipta

Notoatmojo, 2015 “ Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku”, Rineka Cipta

Notoatmojo, 2012 “Metodologi Penelitian Kesehatan” Rineka Cipta Jakarta

Nursalam, 2011 “Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan”

edisi II Salemba Medika

Prawiroharjo, Sarwono, 2014 “Ilmu Kebidanan” Yayasan Bina Pustaka

Priyo Hastono, Sutanto, 2012 “Analisis Data Kesehatan” Fakultas Kesehatan Masyarakat, UI Rikhanu Hidayah, 2014 “Pengaruh

Kelas Ibu Hamil dan

Karakteristik Ibu dengan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Tanda Bahaya pada Kehamilan”. Skripsi FKM:UI Salmah, 2014 “ Asuhan Kebidanan

Antenatal” EGC

Sugiono, 2012 “ Metodelogi Penelitian Administrasi” Alfabeta

Varney, Helen, 2012 “ Buku Ajar Asuhan Kebidanan, Edisi 4 vol 2” EGC

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini ialah: (i) terdapat sepuluh peran – peran teknologi dan komunikasi yang terlaksana dalam pembelajaran di kelas ICT ini, antara lain menyediakan soal –

When no baseline period is available (a digital file is released as the print title goes on sale), the sales data is collected during and after the digital promotion, and the

Sedangkan untuk brand image, citra dari Kabupaten Purwakarta adalah Kabupaten dengan budaya Sundanya yang kuat karena adanya pembangunan atribut kota yang dibangun

Kesimpulan : Tidak ada hubungan pengetahuan tentang minuman berpemanis dengan status gizi antara anak sekolah yang memiliki status gizi lebih dan normal di SD Ta’Mirul

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan di TK UMMI ERNI menunjukkan dari 30 orang anak terdapat 15 anak yang masih kurang kecerdasan logika matematikanya,

Setelah pengeboran dilakukan sesuai dengan dimensi yang diharapkan, benda Setelah pengeboran dilakukan sesuai dengan dimensi yang diharapkan, benda kerja ditaps dengan ukuran taps ½

Dari hasil penelitian yang telah diperoleh dan dijabarkan sebelumnya, maka dapat diper- oleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan posi- tif antara kepribadian extrovert-introvert

Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi Divident Payout Ratio di BEJ sebelumnya telah dilakukan oleh Sudarsi (2000 : 70). Dalam penelitiannya Sudarsi menguji