• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENJA SKPD Tahun 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RENJA SKPD Tahun 2021"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

RENJA SKPD

Tahun 2021

DINAS KETAHANAN PANGAN, PERTANIAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BARITO SELATAN

2021

(2)
(3)

DINAS KETAHANAN PANGAN PERTANIAN DAN

PERIKANAN KABUPATEN BARITO SELATAN

Renja Tahun 2021_ Kata Pengantar i

KATA PENGANTAR

Mengacu pada visi dan misi Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Barito Selatan, Rencana Strategis Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Barito Selatan tahun 2021, maka Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Barito Selatan mengemban tugas untuk menyelesaikan program dan kegiatan tahun 2021 yang harus dicapai dari masing- masing program sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen pelaksanaan baik dana APBD maupun APBN .

Rencana Kerja SKPD Tahun 2021 ini dibuat sebagai Acuan pelaksanaan Program dan kegiatan pembangunan tahunan dan sebagai pedoman penyusunan RAPBD dengan maksud dan tujuan untuk menjamin kualitas proses penyusunan dan kualitas substansi dokumen ini benar-benar memenuhi pendekatan perencanaan serta efektif dan responsif terhadap aspirasi dan kebutuhan masyarakat.

Demikian Renja SKPD Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan ini kami susun diharapkan dapat menjadi pedoman dalam penyusunan perencanaan SKPD.

sekian dan terima kasih.

Buntok, 2021

KEPALA DINAS KETAHANAN PANGAN, PERTANIAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BARITO SELATAN,

DEKMA, S.Sos, M,Si

Pembina Utama Muda (IV/c)

NIP. 19610517 198503 1 014

(4)

DINAS KETAHANAN PANGAN PERTANIAN DAN

PERIKANAN KABUPATEN BARITO SELATAN

Renja Tahun 2021_ Kata Pengantar ii

DAFTAR ISI

Halaman Kata Pengantar _______________________________________________ i Daftar isi ___________________________________________________ ii BAB I. PENDAHULUAN ___________________________________ 1 1.1. Latar Belakang ___________________________________ 1 1.2. Landasan Hukum _________________________________ 4 1.3. Maksud dan Tujuan _______________________________ 4 1.5. Sistematika Penulisan ______________________________ 5 BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD ____________ 7

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan

Capaian Renstra SKPD ____________________________ 7 2.2. Analisa Kinerja Pelaksanaan SKPD ___________________ 7 2.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi

SKPD __________________________________________ 12 2.4. Review Terhadap Rencana Awal SKPD ________________ 41 2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan

Masyarakat ______________________________________ 47

BAB III. TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN _____ 48

3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi _____ 48

3.2. Tujuan dan Sasaran Renja SKPD _____________________ 48

3.3. Program dan Kegiatan ______________________________ 48

BAB IV. PENUTUP _________________________________________ 55

(5)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rancangan Renja SKPD merupakan rancangan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh masing-masing SKPD pada tahun yang direncanakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dalam rangka menunjang pencapaian visi dan misi kepala daerah terpilih. Program dan kegiatan dalam rancangan Renja SKPD masih bersifat indikatif yang diselaraskan dengan program dan kegiatan prioritas daerah. Pada tahap ini dilakukan kegiatan persiapan penyusunan, kegiatan analisis dan pengkajian dokumen terkait, dan kegiatan penyusunan Rancangan Renja SKPD. Penyusunan rancangan Renja SKPD merupakan tanggung jawab masing-masing kepala SKPD yang proses penyusunannya mengacu pada rancangan awal RKPD, untuk itu masing - masing SKPD perlu membentuk tim penyusun Renja SKPD yang bertugas melaksanakan seluruh proses penyusunan dokumen Renja SKPD sampai dengan penyusunan RKA- SKPD.

Prinsip-prinsip di dalam penyusunan rancangan Renja SKPD, adalah sebagai berikut:

1. Berpedoman pada Renstra SKPD dan mengacu pada rancangan awal RKPD.

2. Penyusunan Renja SKPD bukan kegiatan yang berdiri sendiri, melainkan merupakan rangkaian kegiatan yang simultan dengan penyusunan RKPD, serta merupakan bagian dari rangkaian kegiatan penyusunan APBD.

3. Substansi rancangan Renja SKPD memuat evaluasi status, kedudukan kinerja penyelenggaraan urusan wajib/pilihan SKPD terhadap Renstra SKPD; evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu; rumusan tujuan, sasaran, program dan kegiatan; dana indikatif serta sumber dananya dan prakiraan maju.

4. Penyusunan program dan kegiatan SKPD untuk tahun yang direncanakan mengacu pada ketentuan SPM (Standar Pelayanan Minimal) dan mempertimbangkan capaian kinerja SPM yang ada (jika SPM untuk kegiatan dimaksud tersedia).

5. Rumusan program/kegiatan di dalam renja SKPD didasarkan atas pertimbangan urutan urusan pelayanan wajib/pilihan pemerintahan daerah yang memerlukan prioritas penanganan dan mempertimbangkan pagu indikatif masing-masing SKPD.

Rencana kerja Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Tahun 2021

(6)

DINAS KETAHANAN PANGAN PERTANIAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BARITO SELATANN

Renja Tahun 2021 BAB I PENDAHULUAN 2

6. Progam/kegiatan dalam RKPD Provinsi dirinci menurut sumber pendanaan yang diusulkan untuk didanai APBD Provinsi, APBN dan sumber lainnya, sedangkan untuk RKPD Kabupaten/Kota dirinci menurut sumber dana APBD Kabupaten/Kota, APBD Provinsi, APBN dan sumber dana lainnya.

7. Program dan kegiatan yang direncanakan memuat tolok ukur dan target capaian kinerja, keluaran, biaya satuan per keluaran, total kebutuhan dana, baik untuk tahun n dan tahun n+1.

8. Dibentuknya forum SKPD sebagai forum diskusi, tidak hanya ditujukan untuk pembahasan program dan kegiatan tahunan saja, melainkan juga sebagai sarana diskusi dalam pembahasan berbagai persoalan pembangunan yang terkait dengan bidang SKPD masing-masing. Untuk itu pemilihan peserta forum SKPD harus yang betul-betul memiliki komitmen, serta sesuai dengan kapasitas dan kompetensi menurut bidangnya.

9. Program dan kegiatan di dalam Renja SKPD Kabupaten/Kota yang diusulkan untuk didanai melalui APBD Provinsi dan APBN, dan/atau usulan program/kegiatan dekonsentrasi, tugas pembantuan dan DAK. Tembusannya disampaikan oleh SKPD Kabupaten/Kota kepada SKPD Provinsi dan Kementerian/Lembaga yang sesuai.

10. SKPD Provinsi melakukan pengkajian terhadap usulan program/kegiatan yang disampaikan SKPD terkait dari kabupaten/kota yang ada di provinsi, selanjutnya dibahas bersama SKPD-SKPD kabupaten/kota tersebut dalam forum SKPD Provinsi untuk menentukan kesepakatan prioritas terhadap program/kegiatan yang diusulkan untuk didanai APBD Provinsi dan/atau APBN

Mengingat pentingnya peranan renja SKPD dalam kerangka perencanaan dan penganggaran tahunan SKPD, yaitu sebagai acuan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan tahunan dan sebagai pedoman penyusunan RAPBD dengan maksud dan tujuan untuk menjamin kualitas proses penyusunan dan kualitas substansi dokumen ini benar-benar memenuhi pendekatan perencanaan serta efektif dan responsif terhadap aspirasi dan kebutuhan masyarakat. Dan diharapkan dapat memenuhi ketentuan tentang sistem, prosedur, dan berkontribusi signifikan dalam perbaikan kinerja penyelenggaraan SKPD secara berkelanjutan. Rencana kerja Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Tahun 2021.

2

(7)

DINAS KETAHANAN PANGAN PERTANIAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BARITO SELATANN

Renja Tahun 2021 BAB I PENDAHULUAN 3

Kegiatan penyusunan rancangan Renja SKPD dapat dilakukan sebelum Rancangan Awal RKPD diterima SKPD, atau segera setelah RAPBD tahun sebelumnya disahkan menjadi APBD (awal Desember). Proses penyusunan renja SKPD sebagai berikut : A. Langkah-langkah pada Kegiatan Persiapan mencakup:

1. Melakukan identifikasi para pemangku kepentingan Identifikasi dan seleksi para pemangku kepentingan yang akan dilibatkan sebagai peserta forum SKPD, dan/atau yang akan dipilih sebagai anggota Tim Penyusun Renja SKPD, mencakup individu ataupun lembaga yang dinilai kompeten, relevan, dan representative. Jika kegiatan ini telah dilakukan pada waktu penyusunan Renja tahun sebelumnya, maka pada langkah ini cukup mereview dan melakukan perubahan yang diperlukan berdasarkan masukan tahun sebelumnya.

2. Pembentukan Tim Penyusun Renja SKPD Pada langkah ini selain membentuk Tim Penyusun Renja SKPD disarankan pula untuk menetapkan fasilitator untuk membantu proses pelaksanaan perencanaan partisipatif yang efektif dan efisien.

Tim yang dibentuk diusahakan melibatkan anggota dari unsur LSM yang memiliki kompetensi dan komitmen. Tim penyusun Renja SKPD, dapat dibentuk untuk masa waktu beberapa tahun, dan dapat juga sekaligus dirangkap/merangkap Tim penyusun Renstra SKPD. Jika tim telah terbentuk pada tahun sebelumnya, maka jika diperlukan dapat direview kembali.

3. Penyiapan Kelembagaan Forum SKPD Pada langkah ini dilakukan penyiapan kelembagaan forum SKPD yang pesertanya merupakan perwakilan para pemangku kepentingan yang memiliki relevansi dan kompetensi khusus serta punya komitmen dengan SKPD yang bersangkutan. Jika kelembagaan forum SKPD ini sudah terbentuk, maka tinggal dilanjutkan.

4. Pengisian Formulir (Isian) Pada langkah ini Tim Penyusun Renja SKPD

melakukan konfirmasi terhadap formulir isian/matrik yang disampaikan oleh

Kepala Daerah tentang usulan program dan kegiatan yang diajukan SKPD tahun

sebelumnya dalam rangka prakiraan maju serta menyerahkan formulir isian yang

telah dilengkapi dan telah direview kepada Bappeda.

(8)

DINAS KETAHANAN PANGAN PERTANIAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BARITO SELATANN

Renja Tahun 2021 BAB I PENDAHULUAN 4

1.2. Landasan Hukum

Landasan hukum penyusunan Renja SKPD Dinas Pertanian dan Peternakan adalah:

1. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

2. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

3. Undang-Undang Nomor : 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan PP . No. 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah;

6. PERMENDAGRI No. 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan PERMENDAGRI No. 21 tahun 2011;

7. PERMENDAGRI No. 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

1.3. Maksud dan Tujuan Maksud

a. Menjabarkan rencana strategis ke dalam rencana operasional;

b. Memelihara konsistensi antara capaian tujuan perencanaan strategis jangka menengah

c. Menjadi dasar pedoman dalam penyusunan KUA PPAS, RAPBD dan APBD;

d. Instrumen bagi pemerintah daerah untuk mengukur kinerja penyelenggaraan fungsi dan urusan pilihan SKPD

e. Instrumen bagi pemerintah daerah untuk mengukur capaian target kinerja program

pembangunan jangka menengah;

(9)

DINAS KETAHANAN PANGAN PERTANIAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BARITO SELATANN

Renja Tahun 2021 BAB I PENDAHULUAN 5

f. Instrumen bagi pemerintah daerah untuk mengukur capaian target standar pelayanan minimal dan mengukur kinerja pelayanan SKPD; Rencana kerja Dinas Tanaman Pangan, Pertanian dan Perikanan Tahun 2021

g. Instrumen bagi pemerintah daerah sebagai acuan LPPD kepada pemerintah, LKPJ kepada DPRD dan LPPD kepada masyarakat.

h. Menyediakan informasi bagi pemenuhan Laporan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang perlu disampaikan kepada Pemerintah Pusat

Tujuan

a. Membantu Pemerintah Daerah dalam memenuhi kewajibannya yang ditentukan oleh peraturan perundangan tentang sistem perencanaan pembangunan nasional, khususnya dalam rangka penyusunan dokumen perencanaan dan penganggaran tahunan daerah kabupaten.

b. Untuk memperjelas tahapan, langkah-langkah, dan substansi untuk penyusunan RKPD dan Renja SKPD, termasuk pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan mulai dari tingkat desa/kelurahan sampai dengan tingkat kabupaten/kota dan provinsi.

1.4. Sistimatika Penulisan

Penyusunan Renja SKPD ini secara garis besar terbagi menjadi 4 (empat) bagian, yaitu:

Bab I. Pendahuluan 1.1. latar belakang 1.2. landasan hukum 1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. sistimatika penulisan

Bab II. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun lalu

2.1. Evaluasi pelaksanaan renja SKPD tahun lalu dan capaian renstra SKPD ; 2.2. Analisis kinerja pelayanan SKPD

2.3. Isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD

(10)

DINAS KETAHANAN PANGAN PERTANIAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BARITO SELATANN

Renja Tahun 2021 BAB I PENDAHULUAN 6

2.4. Review terhadap rancangan awal SKPD

2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat.

Bab III. Tujuan, Sasaran, Program, dan Kegiatan

3.1. Telaahan terhadap kebijakan nasional dan provinsi 3.2. Tujuan dan sasaran renja SKPD

3.3. Program dan kegiatan Bab IV. Penutup

(11)

BAB II.

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD

Hasil Evaluasi terhadap renja Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan dilaksanakan untuk mengkaji hasil dari pelaksanaan program/ kegiatan renja SKPD dibandingkan dengan capaian target kinerja renstra SKPD. Hasil evaluasi realisasi renja tahun 2020 adalah :

A. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani.

Secara umum realisasi capaian Kinerja Produktivitas tanaman Pangan pada tahun 2020 Periode keempat RENSTRA mencapai 136,47 % hal ini menunjukan bahwa capaian kinerja sangat berhasil. Analisis penyebab meningkatnya produktivitas komoditi tanaman pangan antara lain adalah : 1. Pemanfaatan bibit/benih unggul bermutu, pupuk bersubsidi bagi petani

(N,P,K) pupuk hayati dan obat-obatan.

2. Adanya bantuan sarana prasaranan pertaian berupa alat mesin pertanian 3. Pemupukan berimabang dan pemakaian pupuk organic serta pupuk

biohayati

4. Perbaikan budidaya disertai pengawalan, pendampingan, pemantauan dan

koordinasi terus dilaksanakan, sehingga penerapan teknologi spesifik

lokasi dapat meningkatkan produktivitasnya

(12)

Renja Tahun 2021_ BAB II Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD

7 Agar lebih meningkat lagi produktivitas tanaman dapat dilakukan beberapa hal sebagai berikut :

1. Melakukan antisipasi anomaly iklim bagi pertanian seperti kegiatan mitigasi untuk memperlambat laju pemansan global serta perubahan iklim memalui penurunan emisi (pancaran). Program ini lebih difokuskan pada aplikasi teknologi rendah emisi, antara lain : varientas unggul dan jenis tanaman yang rendah emisi dana tau kapasitas absorpasi tinggi, penyiapan lahan tanpa bakar, penggunaan pupuk orhanik, biopestisida dan pakan ternak rendah emisi, penyesuaian pola tanam, penggunaan varietas unggul adaptif terhadap kekeringan, genangan/banjir dan umur henjah.

2. Penggunaan bibit unggul yang sesuai dengan spesifiklokalitas.

3. Pemeliharaan tanaman dengan pemupukan yang optimal dan melakukan upaya pengendalian hama dan penyakit tanaman

4. Optimalisasi lahan

5. Melakukan beberapa kegiatan yang mendukung seperti bantuan benih, pupuk majemuk, pupuk hayati dan obat-obatan bagi tanaman

6. Cetak sawah baru serta pengembangan jaringan irigasinya.

B. Program Peningkatan Produksi

* Tanaman Pangan

Ada beberapa komoditi yang tidak tercapai sesuai target

Realisasi capaian produksi tanaman pangan pada tahun 2020 tidak

memenuhi target yang ditetapkan dengancapaian 24.157,57 Ton (76,58%)

(13)

Renja Tahun 2021_ BAB II Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD

8 dari target yang ditetapkan sebesar 31.554,74 ton terdapat pada pangan tidak mencapai target yang telah ditetapkan yaitu komoditi Padi (68,90%(, Padi Ladang (13,53%), Kedelai (41,55%), Ubi Kayu (43,23%) dan Ubi Jalar (30,26%) hal ini dikarenakan :

1. Menurunnya luas panen padi

2. Pengeseran oleh curah hujan atau musim yang mempengaruhi suberdaya dan infrastruktur pertanian karena berubah system hidrologi (siklus air) dan sumber daya alam, merusak dan menyebabkan penurunan kualitas lahan. Hal ini mempengaruhi pola tanam yang akan menurunkan produksi karena adanya keterlambatan musim tanam.

3. Cara Umumnya para petani di Berito Selatan sangat tergantung dengan bantuan pemerintah, terutama pada produksi, hal ini disebabkan keterbatasan modal yang dimiliki oleh petani. Hal ini disebabkan keterbatasan modal yang dimiliki oleh petani. Semetara disisi lain bantuan Pemerintah ke petani sangat terbatas sekali, baik yang bersumber dari APBD II, APBD I dan APBN, dengan demikian akan berdampak negative terhadap capaian target yang telah ditetapka.

Solusi untuk mengatasi maslah tersebut adalah :

1. Melakukan perluasan areal tanaman padi di beberapa wilayah sentra

padi diwilyah

(14)

Renja Tahun 2021_ BAB II Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD

9 2. Optimalisasi lahan (Pemberian bantuan benih, pupuk, obat-obatan dan

alsin pertanian)

3. Penggunaan varietas unggul yang tepat, pemupukan berimbang

4. Penerapan teknologi budidaya tanaman seperti Hazton dan jajaran legowo untuk meningkatkan produksi

5. Pengamanan produksi yang dimaksudkan untuk mengurangi dampak perubahan iklim seperti kemarau panjang (El Mino) dan musim hujan yang lebih lama dari biasanya (La Nina)

6. Pengendalian Organisme penggaunggu tumbuhan (OPT)

7. Melakukan serangkaian pembinaan, pengawasan, pendamping dan bimbingan yang terkoordinasi dan terintegrasi dengan memanfaatkan benih bersubsidi, benih non subsidi dana tau benih dari sumber- sumber lain, pupuk bersubsidi.

* Tanaman Hortikultura

Realisasi Capaian Kinerja peningkatan produksi tanaman hortikultura pada

tahun 2020 adalah sebesar 1.332,02 ton/ha (31,45%) dari target sebesar

4.235,55 ton/ha. Produksi tanaman hortikultura yang cukup besar realisasinya

adalah pada kooditi tanaman obat-obatan yaitu sebesar 13,22 ton/ha

(226,37%) dari target 5,84 ton/ha menurunnya produksi tanaman hotikultura

pada tahun 2020 dikarenakan antara lain :

(15)

Renja Tahun 2021_ BAB II Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD

10 1. Nenurunnya luas panen pada komoditas buah-buahan, sayuran dan

tanaman obat-obatan

2. Komoditas buah-buahan dan Sayuran Tahunan (BST) seperti durian dan cempedak tidak mengalami fase berbuah dikarenakan pergeseran pola curah hujan yang tidak optimal akibat perubahan iklim dan usia tanaman yang sudah tua sehingga mempengaruhi produktivitas tanaman.

3. Serangan penyakit pada tanaman pisang khusunya pisang manurun (kepok), penyakit ini menyerang pohon yang masih berusia muda maupun yang sedang berbuah mngakibatkan pohon pisang menjadi kering dan pada buah pisang akan mengalami kerusakan pada tekstur buah sehingga tidak dapat dikonsumsi.

* Tanaman Perkebunan

Realisasi capaian kinerja peningkatan produksi tanaman perkebunan pada tahun 2020 adalah sebesar 8.529,00 ton/ha dengan target sebsar 8.500,00 ton/ha dari realisasi tersebut menunjukan bahwa capaian kinerja produksi tanaman perkebunan telah mencapai target yang ditetapkan, secara umum realisasi capaian kinerja sasaran peningkatan produksi tanaman perkebuan

* Peningkatan produksi Daging Ternak (Ton)

Realisasi capaian kinerja peninhkatan produksi daging ternak pada tahun

2020 adalah sebesar 727.383 Kg (82,08%) dengan target sebesar 866.200

(16)

Renja Tahun 2021_ BAB II Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD

11 Kg dari realisasi capaian kinerja tersebut menunjukan bahwa upaya peningkatan produksi dahing ternak tidak mencapai target yang telah ditetapkan. Namun beberapa komoditi ternak ralisasinya tidak tercapai seperti sapi potong, kerbau, babi, ayam ras pedaging, ayam buras dan burung puyuh, namun beberapa komoditi ternak mampu melebihi target seperti kambing dan itik/ungags lainnya.

Secara umum realisasi capaian kinerja sasaran produksi daging ternak pada periode kedua tahun 2020 mencapai 82,08% hal ini menunjukkan bahwa capaian kinerja cukup berhasil. Jika dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2019 sebesar 1.127.623 kg maka capaian kinerja tahun 2020 mengalami penurun produksi daging sebesar 35,49%. Produksi daging mengalami penurunan karena dipengaruhi :

- Menurunnya jumlah populasi beberapa komoditi ternak

- Rendahnya permintaan pasar baik untuk dikonsumsi sehari-hari ataupun untuk acara-acara tertentu karena situasi pendemi Covid-19

- Rendahnya permintaan masyarakat akan daging kerbau karena kebiasaan masyarakat yang tidak mengkonsumsi daging kerbau sebagai makanan sehari-hari

- Bertambah kesadaran masyarakat untuk tidak memotong ternak yang masih produktif.

Peningkatan Produksi Telur (Kg)

(17)

Renja Tahun 2021_ BAB II Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD

12 Secara umum Ralisasi capaian kinerja sasaran produksi telur pada periode keempat RENSTRA tahun 2020 mencapai 55,69% hal ini menunjukkan bahwa capaian kinerja kurang berhasil. Jika dibandingkan dengan capaian sasaran kinerja tahun 2019 sebsar 576.842 Kg maka capaian kinerja tahun 2020 mengalami penurunan produksi telur sebesar 33,83% analisis tidak terealisasinya target produksi telur dikarenakan beberapa hal sebagai berikut :

- Peternakan ayam ras petelur tidak berkembang di Barito Selatan karena memerlukan inventasi yang besar, juga harga bibit ayam ras pedaging selain itu harga pakan yang melambung tinggi mempersulit perkembangan peternakan ayam ras petelur

- Rendahnya jumlah ungags betina itik yang produktif dikarenakan peternakan lebih tertarik pada produksi daging sehingga banyak ungags betina produktif yang dipotong

- Perkembangan peternakan telur itik terkendala tingginya harga pakan, sementara upaya mengganti pakan dengan rumbia beresiko terhadap penurunan produksi telur.

- Tidak tercapainya target produksi telur burung puyuh dipengaruhi oleh kualitas pakan yang diberikan serta usia burung puyuh mempengaruhi produktivitas burung untuk bertelur.

Produksi hasil Budidaya Perikanan

(18)

Renja Tahun 2021_ BAB II Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD

13 Realisasi capaian kinerja produksi perikanan budidaya pada tahun 2020 adalah sebesar 8.766,63 ton (100,02 %) dari target sebesar 8.764,53 ton.

Capaian kinerja produksi hasil budidaya ikan yang berasal dari budidaya kolam ikan adalah sebesar 2.027,23 ton (55,09%) dari target yang ditetapkan sebesar 3.679,97 ton dan produksi dari keramba dan KJA adalah sebsar 8.592,82 ton dan capaian kinerja tahun 2020 sebesar 8.766,63 ton.

Maka terjadi peningkatan kinerja sebesar (1,98%).

Secara umum realisasi capaian kinerja peningkatan produksi perikanan budidaya pada periode keempat RENSTRA telah mencapai 100,02% hal ini menunjukan bahwa capaian kinerja berhasil.

Produksi Hasil Penangkapan

Realisasi Capaian Produksi hasil penagkapan ikan tahun 2020 adalah sebesar 6.567,00 ton (100,02%) dari target sebesar 6.654,00 ton. Jika dibandingka dengan capaian sasaran kinerja produksi perikanan budaya tahun 2019 sebesar 6.436,00 ton, maka terjadi peningkatan kinerja sebesar 1,99%

- Kabupaten Barito Selatan memiliki potensi perikanan darat yang cukup besar, potensi tersebut memberikan peluang bagi nelayan di Kabupaten Barito Selatan untuk melakukan usaha penangkapan ikan di perairan umum sungai dan danau

- Pemerintah Kabupaten Barito Seletan melalui Dinas Ketahanan Pangan,

Pertanian dan Perikanan pada tahun 2019 dalam upaya peningkatan

(19)

Renja Tahun 2021_ BAB II Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD

14 kesejahteraan nelayan telah menyalur bantuan alat penangkapan ikan berupa selambau, rengge, bubu kawat dan tampirai. Untuk tahun 2020 pemerintah daerah telah menyalurkan bantuan berupa alat pompa air untuk membersih beje

- Guna menjaga kelestarian dan ketersediaan ikan diperairan umum pemerintah juga telah melaksanakan kegiatan restociking (penebaran benih ikan).

- Kegiatan penyuluhan dari Dinas dan dibantu POKMASWAS tentang illegal fising juga berdapak untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap dampak/bahanyanya kegiatan tersebut.

C. Faktor-faktor yang menyebabkan tidak terpenuhinya capaian target kinerja a. Beralihnya fungsi lahan pertanian ke non-pertanian.

b. Adanya pengaruh sosial politik ekonomi nasional dan global.

c. Pesatnya arus informasi global yang tidak terkendali.

d. Lemahnya daya saing produk pertanian lokal terhadap masuknya produk pertanian import.

e. Rendahnya kesejahteraan dan relatif tingginya angka kemiskinan petani.

f. Rendahnya kepemilikan aset pelaku usaha pertanian dan perikanan untuk akses ke perbankan.

g. Lemahnya modal usaha petani, peternak, nelayan dan pembudidaya ikan serta

pelaku usaha.

(20)

Renja Tahun 2021_ BAB II Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD

15 h. Akses ke sumber daya produktif yang terbatas diiringi rendahnya kualitas SDM

pertanian dan perikanan.

i. Penguasaan teknologi yang masih rendah.

j. Lemahnya aksesibilitas terhadap infrastuktur di sektor pertanian dan perikanan yang belum memadai.

k. Membentuk cluster-cluster kawasan pengembangan pertanian dan peternakan menjadi kawasan ekonomi produktif yang terintegrasi dan berbasiskan ekonomi kerakyatan.

D. Implikasi yang timbul terhadap capaian target program

Pengembangan dan pembangunan infrastruktur pertanian seperti jaringan irigasi dan dam parit, penerapan teknologi pertanian dari penggunaan alat mesin pertanian membawa dampak pada program terhadap peningkatan produksi tanaman pangan dan peternakan. Implikasi yang timbul pada petani yang biasanya 1 kali tanam dalam setahun dengan adanya jaringan irigasi bisa dilakukan 2 – 3 kali tanam dalam setahun. Disamping itu juga dengan dilakukannya penerapan alsin (alat mesin pertanian) dari pra panen sampai pasca panen lebih efisien dan efektif. Dan limbah dari tanaman mampu memberikan dukungan untuk pengembangamn dan penyebaran ternak.

E. Kebijakan/tindakan perencanaan dan penganggaran terhadap faktor penyebab tersebut

Perlu dilakukan bimtek untuk budidaya tanaman Pangan dan hortikultura, perlindungan tanaman terhadap OPT dan peremajaan tanaman varietas unggul.

Pembangunan tanaman pangan diarahkan untuk peningkatan produksi dan

(21)

Renja Tahun 2021_ BAB II Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD

16 peningkatan kualitas agar memiliki daya saing melalui bantuan benih/bibit tanaman bersertifikat atau jenis unggul dari alokasi dana pemerintah APBD Kabupaten, APBD Provinsi maupun Pusat.

2.2. Analisa Kinerja Pelayanan SKPD

(22)

Renja Tahun 2021_ BAB II Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD

17

Tabel 1 . Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Barito Selatan

2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2015 2016 2017 2018 2019 2020

1 BIDANG TANAMAN PANGAN 1.1 Jumlah Produktivitas Tanaman Pangan

- Padi Sawah (Ku/Ha) 38,50 - 4,80 36,33 36,83 36,97 37,07 38,50 39,25 3,50 35,40 30,08 25,50 26,10 35,39 73 97,44 81,67 68,97 70,41% 91,92%

- Padi Ladang (Ku/Ha) 28,90 - 2,50 27,52 28,07 28,50 28,75 28,90 29,03 2,60 20,59 22,51 20,00 20,00 39,64 104 74,82 80,19 70,18 69,57% 137,16%

- Jagung (Ku/Ha) 19,25 - 2,90 22,85 50,00 18,57 18,70 19,25 19,50 - 25,56 50,06 33,40 71,29 65,60 - 111,86 100,12 179,86 381,23% 340,78%

- Kedelai (Ku/Ha) 18,10 - 2,40 10,25 13,00 17,05 17,56 18,10 18,50 1 12,70 13,99 13,20 6,40 15,71 42 123,90 107,62 77,42 36,45% 86,80%

- Ubi Kayu (Ku/Ha) 162,70 - - - 161,12 162,17 162,20 162,70 162,78 - 265,7 175,8 246,10 - 240,80 - - 164,91 108,40 151,73% 148,00%

- Ubi Jalar (Ku/Ha) 98,75 - - - 101,00 98,50 102,00 98,75 98,80 - 96,8 94,00 91,71 - 110,43 - - 95,84 95,43 89,91% 111,83%

- Kacang Tanah (Ku/Ha 10,35 - - - 10,10 10,12 10,25 10,35 10,40 - 6,14 10,10 10,69 - 8,33 - - 60,79 99,80 104,29% 80,48%

1.2 Jumlah Produksi Tanaman Pangan

- Padi Sawah (Ton) 21.130,76 - 33.420,00 23.694 19.151,72 19.726,27 20.318,07 21.130,76 22.187,32 19.786,00 21.142,95 9.589,50 13.443,67 904,92 14.417,00 59,20 89,23 50,07 68,15 4,45% 68,23%

- Padi Ladang (Ton) 4.808,56 - 3.280,92 3.527 2.769,22 4.361,53 4.579,59 4.808,56 5.049,01 3.802,00 3.522,95 2.827,26 1.101,15 2.087,00 651,00 115,88 99,89 102,10 25,25 45,57% 13,54%

- Jagung (Ton) 1.540,00 - 954,74 119 1.000,00 742,80 1.122,00 1.540,00 1.950,00 - 92 2.713,25 2.785,71 6.291,30 7.139,00 - 77,31 271,33 375,03 560,72% 463,57%

- Kedelai (Ton) 47,97 - 244,80 15 26,00 39,22 43,90 47,97 51,80 55,00 247,60 211,25 53,162 18,240 113,00 22,47 1.650,67 812,50 135,55 41,55% 235,56%

- Ubi Kayu (Ku/Ha) 2.979,20 - - - 25.735,50 2.702,24 2.837,36 2.979,20 3.128,14 - - 4.010,56 2.039,47 947,49 1.288,00 - 0 15,58 75,47 33,39% 43,23%

- Ubi Jalar (Ku/Ha) 1.021,17 - - - 9.156 932,99 975,55 1.021,17 1.067,53 - - 7.550,40 755,00 165,08 309,00 - 0 82,46 80,92 16,92% 30,26%

- Kacang Tanah (Ku/Ha 17,06 - - - 100,00 13,05 15,06 17,06 20,00 - - 199,55 30,068 1,070 18,00 - 0 199,55 230,54 7,11% 105,51%

1.3 Luas Panen Tanaman Pangan

- Padi Sawah (Ha) 5.488,51 - 6.962,50 6.522 5.200,03 5.335,75 5.481,00 5.488,51 5.652,82 5.667,00 5.991,40 3.188 4,110 3.801,000 4.074,00 81 82,10 61,31 77,03 69,35% 74,23%

- Padi Ladang (Ha) 1.663,86 - 1.365,05 1.279 1.479,81 1.530,36 1.592,90 1.663,86 1.739,24 1.483,00 1.622 1.256 550,00 1.046,00 164,00 108 133,93 84,88 35,94 65,67% 9,86%

- Jagung (Ha) 800,00 - 325,85 52 200,00 400,00 600,00 800,00 1.000,00 - 231 680 835,00 882,50 1.087,00 - 69,23 340 208,75 147,08% 135,88%

- Kedelai (Ha) 26,50 - 102,00 15 20,00 23,00 25,00 26,50 28,00 58,00 306 151 45,00 28,50 72,00 56,90 1.300,00 755 195,65 114,00% 271,70%

- Ubi Kayu (Ha) 183,11 - - - 159,73 166,63 174,93 183,11 192,17 - - 151 109,00 38,50 54,00 - - 94,54 65,41 22,01% 29,49%

- Ubi Jalar (Ha) 103,41 - - - 90,65 94,72 98,97 103,41 108,00 - - 78 78,00 18,00 28,00 - - 86,04 82,35 18,19% 27,08%

- Kacang Tanah (Ha) 16,48 - - - 9,90 12,90 14,69 16,48 19,23 - - 33 54,00 1,00 22,00 - - 333,30 418,6 6,81% 133,50%

1.4 Kontribusi Sektor Pertanian

- Persentase Kontribusi Pertanian Palawija Terhadap PDRB 2,0 - - - 1,64 1,85 1,90 2,0 - - 0,29 - 2,02 1,90 - - - 109,19 100,00%

-

- Presentase Kontribusi Kelompok Petani Terhadap PDRB 2,17 - - - 2,03 2,08 2,13 2,17 - - 0,12 - 2,10 2,13 - - - 100,96 100,00%

-

No Indikator Kinerja Sesuai Tipoksi SKPD Target

SPM Target IKK (2020) Target Indikator

Lainnya

Target Renstra SKPD Tahun ke Realisasi Tahun Ke Rasio Capaian Pada Tahun ke

(23)

Renja Tahun 2021_ BAB II Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD

18

2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2015 2016 2017 2018 2019 2020

1.5 Jumlah Produksi Tanaman Hortikultura

- Buah-buahan (Ton/Pohon) 3467,66 - 24.483,90 1.454,00 3.083,60 1,36 3302,54 3.467,66 3.641,05 45.187,00 429,90 5.031,6 3.281,0 4.302,5 653,20 184,56 2.120,77 163,17 104,32 130,28% 18,84%

- Sayuran (Ton/Ha) 762,66 - 640,30 981,00 667,99 5,45 724,39 762,66 800,84 727,20 30.836,00 592,30 525,30 726,26 665,6 113,57 43,82 88,67 75,93 100,26% 87,27%

- Tanaman Obat (Ton/Ha) 5,84 - - - 4,39 1,28 5,31 5,84 643 - - 2,34 35,35 5,31 13,22 - - 53,3 731,78 100,00% 226,37%

1.6 Jumlah Produktivitas Tanaman Hortikultura

- Buah-buahan (Ton/Pohon) 1,41 - 30,50 6,00 5,19 3145,27 5,72 1,41 1,46 88,08 51,88 11,99 6,28 6,72 0,02 288,79 864,67 231,02 115,23 117,48% 1,42%

- Sayuran (Ton/Ha) 6,01 - 3,35 12,50 1,34 691,8 1,4 6,01 6,31 1,22 8,92 15 2,08 1,30 2,80 36,42 71,36 1.122,77 152,94 92,86% 46,59%

- Tanaman Obat (Ton/Ha) 1,48 - - - 1,18 4,83 1,38 1,48 1,58 - - 4,98 6,53 1,38 0,001 - - 422,03 510,16 100,00% 0,07%

1.7 Jumlah Luas Panen Tanaman Hortikultura

- Buah-buahan (Ton/Pohon) 576,98 - 512.999 798.918 482 508,68 554,56 576,98 577,03 3.095 18,27 419,35 522,04 554,36 322,07 383,52 3.252 87,00 90,46 99,96% 55,82%

- Sayuran (Ton/Ha) 540,93 - 597 505 671 577,11 577,37 540,93 548,52 625 783 512 252,00 576,37 238,00 398,09 61,56 76,30 49,52 99,83% 44,00%

- Tanaman Obat (Ton/Ha) 3,95 - 36.679 82.770 6,91 3,77 3,85 3,95 4,07 - - 8,51 5,41 3,83 13.303,00 - 123,15 143,5 99,48% 3.367,85 2. BIDANG PERIKANAN

2.1 Produksi Hasil Budidaya Ikan

- Kolam Ikan (Ton) 3679,97 - - - 2.497,72 3,537,07 3,607,82 3.679,97 3.753,57 - - 2.617,33 1.853,48 1.989,64 2.027,23 - - 104,79 52,4 99,48% 55,09%

- Keramba dan KJA (Ton) 5084,56 - - - 5.791,29 4,887,12 4,984,86 5.084,56 5.186,25 - - 6.142,41 6.570,71 6.603,18 6.739,40 - - 106,06 134,45 99,48% 132,55%

2.2 Produksi Hasil Penengkapan Ikan

- Jumlah Produksi Penangkapan (Ton) 6564 - - - 6.185,40 6,309,11 6,435,29 6.564 6.695,00 - - 6.481,99 6.311,00 6.436,00 6.567,00 - - 104,8 6.311,00 99,48% 100,05%

- Persentase Proposi Tangkap Ikan Yang Berada Dalam Bats Biologis

Yang Aman 43,7 - - - 41,18 42,00 42,84 43,7 - - - 43,16 42,01 42,84 - - 104,81 42,01 100,00% - 2.3 Kesadran Masyarakat Dalam Pengelolaan Sumber Daya Yang

Lestari

- Jumlah Pokmaswas Yang Di Bina (Klpk) 36,00 - - - 18 24,00 30,00 36,00 - - - 21 32 35 - - 117 133,33 99,48% - - Jumlah Penanganan Kasus Ilegal Fishing (Kasus) 2,00 - - - 2 2,00 2,00 2,00 - - - - - 4 - - - - 99,48% - - Jumlah kegiatan Operasional Pengawasan Perikanan (Kali) 16,00 - - - 10 12,00 14,00 16,00 - - - 7 2 2 - - 70 16,67 99,48% - 2.4 Kemampuan Sumberdaya Pengelolaan (Petugas Teknis,

Pembudidaya dan Nelayan

- Jumlah Kelompok Budidaya/Nelayan Yang di Bina (Klpk) 54,00 - - - 36 42,00 48,00 54,00 - - - 38 48 30 - - 106 114,29 99,48% - - Jumlah Petugas Yang Mengikuti Diklat Teknis (Org) 5,00 - - - 5 5,00 5,00 5,00 - - - 7 5 - - - 140 100,00 99,48% - 2.5 Usaha Pengolahan

- Jumlah Unit Pengolahan Ikan 155,00 - - - 140 145,00 150,00 155,00 - - - 140 145 135 - - 100 100,00 90,00% - 2.6 Pengembangan Wilayah Konservasi Sumber Daya Perikanan

- Reservaat (Danau) 12,00 - - - - 3,00 8,00 12,00 - - - - 6 6 - - - 200,00 75,00% - - Restocing (Ekor) 1.800.000,00 - - - - 450.000,00 1.200.000,00 1.800.000,00 - - - - 12.000 20.000,00 - - - 2,67 1,67% - - Rehabilitasi Dan Revitalisasi Beje (Buah) 40,00 - - - - 20,00 30,00 40,00 - - - - 60 30 - - - 300,00 100,00% - 2.7 Komsumsi Ikan/Kapita/Tahun (Unit)

- Jumlah Komsumsi Ikan/Kapita/Tahun (Kg) 43,05 - - - 40,58 41,39 42,39 43,05 43,91 - - 41,16 42,00 42,13 44,40 - - 101,43 101,47 99,39% 103,14%

- Persentase Nilai Tukar Nelayanan 105,06 - - - 105,06 105,06 105,06 105,06 - - 0 105,2 106,00 - - 0 100,13 96,67 0,00%

No Indikator Kinerja Sesuai Tipoksi SKPD Target

SPM Target IKK (2020) Target Indikator Lainnya

Target Renstra SKPD Tahun ke Realisasi Tahun Ke Rasio Capaian Pada Tahun Ke

(24)

Renja Tahun 2021_ BAB II Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD

19

2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2015 2016 2017 2018 2019 2020

3 BIDANG PETERNAKAN 3.1 Populasi Ternak

- Sapi Potong (Ekor) 1.346 - 1.149 1.200 1.200 1.221 1.282 1.346 1.392 1.125 1.127 975 816,00 834,00 822 97,91 93,92 81 66,83 65,05% 61,07%

- Kerbau (Ekor) 11.864 - 8.637 10.000 10.594 11.002 11.425 11.864 11.901 9.773 10.073 10.100 10.075,00 10.046,00 9.794 113,15 100,73 95 91,57 87,93% 82,55%

- Kambing (Ekor) 1.598 - 1.790 2.000 1.483 1.521 1.559 1.598 1.643 1.775 1.722 1.495 1.435,00 1.376,00 1.264 99,16 86,10 101 94,35 88,26% 79,10%

- Babi (Ekor) 18.208 - 15.940 16.000 17.286 17.558 17.895 18.208 18.415 15.800 15.648 15.725 15.684,00 15.724,00 14.259 99,12 97,80 91 89,33 87,87% 78,31%

- Itik/Unggas Lainnya (Ekor) 16.247 - 14.360 14.500 15.087 15.464 15.851 16.247 16.351 14.380 14.637 15.864 15.528,00 15.518,00 14.270 100,14 100,94 105 100,41 97,90% 87,83%

- Ayam Buras (Ekor) 191.861 - 179.579 180.275 178.164 182.618 187.183 191.861 191.956 179.700 180.099 181.250 181.165,00 179.120,00 174.359 100,07 99,90 102 99,20 95,69% 90,88%

- Ayam Ras Pedaging (Ekor) 306.504 - 274.482 250.000 768.717 278.009 291.909 306.504 307.018 244.125 746.328 700.070 702.505,00 693.450,00 523.557 88,94 298,53 91 252,69 237,56% 170,82%

- Burung Puyuh (ekor) 12.300 - 9.250 11.500 11.845 11.900 12.100 12.300 12.550 10.462 10.377 11.865 11.324,00 11.935,00 11.085 113,10 90,23 100 95,16 98,64% 90,12%

3.2 Produksi Daging

- Sapi Potong (Kg) 75.018 - 72.494 72.599 72.599 72.000 74.000 75.018 75.148 71.100 57.799 58.260 52.018,00 71.712,00 30.648 98,08 79,61 80 72,25 96,91% 40,85%

- Kerbau (Kg) 31.000 - 26.693 26.500 26.460 29.000 30.000 31.000 31.515 26.310 10.620 6.856 14.655,00 22.239,00 20.693 98,57 40,08 26 50,53 74,13% 66,75%

- Kambing (Kg) 4.021 - 3.289 3.500 3.750 3.875 3.915 4.021 4.115 210 2.750 2.503 2.703,00 6.428,00 4.482 6,38 78,57 67 69,75 164,19% 111,46%

- Babi (Kg) 79.556 - 81.901 81.000 85.500 77.110 78.601 79.556 81.441 79.700 133.152 142.221 109.060,00 93.522,00 49.181 97,31 164,39 166 141,43 118,98% 61,82%

- Itik/Unggas Lainnya (Kg) 9.126 - 7.301 7.250 8.500 8.600 9.012 9.126 9.214 7.095 10.938 9.562 9.309,00 16.738,00 14.528 97,18 150,87 112 108,24 185,73% 159,19%

- Ayam Buras (KKg) 54.981 - 54.853 54.500 52.500 54.000 54.715 54.981 55.126 53.800 18.379 11.344 11.517,00 24.288,00 17.011 98,08 33,72 22 21,33 44,39% 30,94%

- Ayam Ras Pedaging (Kg) 632.000 - 548.054 545.000 846.000 573.000 602.000 632.000 638.000 540.300 1.019.520 901.240 905.375,00 892.458,00 590.663 98,59 187,07 107 158,01 148,25% 93,46%

- Burung Puyuh (Kg) 498 - 443 445 445 461 485 498 515 440 148 24.482 144,00 238,00 277 99,32 33,26 5.502 31,24 49,07% 55,62%

3.3 Telur

- Ayam Buras (kg) 43.302 - 31.130 24.500 35.849 41.320 42.299 43.302 43.890 24.100 34.838 34.968 35.334 36.538 19.186 77,42 142,20 98 85,51 86,38% 44,31%

- Ayam Ras Petelur (kg) 428.900 - - 548.000 428.000 428.500 428.900 428.900 429.100 - 408.000 432.152 434.005 412.206 286.150 - 74,45 101 101,28 96,11% 66,72%

- Itik (Kg) 184.991 - 70.125 72.500 184.316 184.515 184.870 184.991 185.300 72.025 99.393 101.673 102.064 110.206 61.623 102,71 137,09 55 55,31 59,61% 33,31%

- Burung Puyuh (Kg) 28.250 - 10.722 11.000 28.000 28.100 28.150 28.250 28.210 10.725 15.903 16.224 16.672 17.892 14.762 100,03 144,57 58 59,33 63,56% 52,25%

Realisasi Tahun Ke Rasio Capaian Pada Tahun Ke

Target Renstra SKPD Tahun Ke No Indikator Kinerja Sesuai Tipoksi SKPD Target

SPM Target IKK (2020)

Target

Indikator

Lainnya

(25)

Renja Tahun 2021_ BAB II Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD

20

2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2015 2016 2017 2018 2019 2020

4. BIDANG KETAHANAN PANGAN 4.1 Ketersediaan dan cadangan Pangan

- Ketersediaan Pangan Utama (Beras) 120,00 117,00 118,00 119,00 120,00 - 116,99 118,27 101,27 99,99 100,23 85,10%

-

- Ketersediaan Energi dan Protein Perkapital (%) 93,00 - - - 90,00 91,00 92,00 93,00 94,00 - - 98,10 88,87 115,73 108,62 - - 109,00 97,66 125,79% 116,80%

- Penguatan Cadangan Pangan (%) 63,00 - - - 60,00 61,00 62,00 63,00 - - - 68,91 77,00 5,02 - - 114,85 126,23 8,10%

-

4.2 Distribusi dan Akses Pangan

- Informasi Pasokan,Harga da Akses Pangan di daerah % 93,00 - - - 90,00 91,00 92,00 93,00 - - - 80,56 93,06 97,22 - - 89,51 102,26 105,67%

-

- Stabilitas Harga dan Pasokan Pangan (%) 93,00 - - - 90,00 91,00 92,00 93,00 - - - 96,00 153,06 95,83 - - 106,67 168,20 104,16%

-

4.3 Penganekaragaman dan Keamanan Pangan

- Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Masyarakat (%) 97,00 - - - 94,00 95,00 94,00 97,00 94,00 - - 94,60 92,90 93,80 92,9 - - 100,64 97,79 99,79% 95,77%

- Pengawasan dan Pembinaan Keamanan Pangan (%) 73,00 - - - 70,00 71,00 72,00 73,00 - - - 59,00 82,22 87,88 - - 84,29 115,80 122,06%

-

4.4 Penganganan Daerah Rawan Pangan

- Penanganan Daerah Kerawanan Pangan (%) 63,00 - - - 60,00 61,00 62,00 63,00 - - - 34,80 39,29 50,00 - - 58,00 64,41 80,65%

-

5. BIDANG PERKEBUNAN

5.1 Jumlah Produksi Tanaman Perkebunan

- Karet (Ton) 8.400 - - - 8.099,88 8.125 8.250 8.400 - - - 7.650 8.176 8.175,62 - - 94 100,62 99,10%

-

- Kakao (Ton) 100,00 - - - 87,90 87,80 87,80 100,00 - - - 7.793 153,25 119,00 - - 88,76 174,54 135,54%

-

5.2 Luas Panen Tanaman Perkebunan

- Karet (Ton) 20.800 - - - 20.376,30 20.500 20.650 20.800 - - - 20.376,50 20.386,50 20.386,50 - - 100 99,45 98,72%

-

- Kakao (Ton) 140 - - - 104,00 104 104 140 - - - 104 119 119 - - 100 114,42 114,42%

-

5.3 Kontribusi Sektor Perkebunan Tanaman Keras Terhadap PDRB

- Kontribusi Sektor Perkebunan Tanaman Keras Terhadap PDRB 8,10 - - - 7,82 7,90 7,95 8,10 - - 7,82 - - 7,09 - - - - 89,18% - 6. BIDANG PENYULUHAN

6.1 Mengikuti Pelatihan

- Diktlat Teknis Penyuluh 25,00 - - 8,00 20,00 25,00 25,00 25,00 - - - 8,00 7,00 - - - 40 28,00 0,00%

-

- Diktlat Teknis Petani 8,00 - - 4,00 6,00 8,00 8,00 8,00 - - - 2 2 8 - - 33 25,00 100,00%

-

6.2 Informasi Teknologi 100,00%

-

- Jumlah Materi/Demplot 97,00 - - 50,00 28,00 97,00 97,00 97,00 - - - 28 94 40 - - 100 96,91 41,24%

-

- Jumlah Brosur 1.300 - - - 1.000,00 1.200,00 1.300,00 1.300 - - - 200 - - - - 20 - 0,00%

-

6.3 Cakupan Bina Kelompok Tani

- Presentase Kelompok Yang Mendapat Bantuan 38,00 - - - 44,55 46,00 47,00 38,00 - - - 44,55 381,00 49,85 - - 100 586,15 106,06%

-

Target Renstra SKPD Tahun Ke Realisasi Tahun Ke Rasio Capaian Tahun Ke

No Indikator Kinerja Sesuai Tipoksi SKPD Target

SPM Target IKK (2020) Target Indikator Lainnya

(26)

Renja Tahun 2021_ BAB II Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD

21 2.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD

Indentifikasi permasalahan dan hambatan serta tantangan dan peluang yang dihadapi dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan di pengaruhi oleh faktor interen (Kewenangan PD) dan faktor eksteren (di luar kewenangan PD). Adapun permasalahan, hambatan, tantangan dan peluang trsebut adalah sebagai berikut :

* Kekuatan (STRENGTHS)

a. Adanya peraturan daerah tentang pembentukan Dinas Ketahanan Pangan, Pertenia dan Perikanan

b. Tersedianya sumber daya manusia dari berbagai disipilin ilmu pertanian

c. Adanya sarana dan fasilitas yang dimiliki Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan yang dapat digunakan untuk mendukung pengembangan budidaya pertanian dan agribinis

d. Adanya Alokasi Dana untuk kegiatan Dinas

e. Besarnya perhatian Pemerintah daerah terhadap pemabngunan pertanian f. Adanya komoditas unggul dan sentral agribisnis yang dapat dikembangkan

* Kelemahan (WEAKNESSES)

a. Masih lemahnya kemampuan manajemen, teknis dan penerapan teknologi tepat guna, baik ditingkat aparatur mampun kelembagaan petani

b. Masih lemahnya kemampuan petani/kelompok tani dalam meningkatkan posisi tawar c. Masih rendahnya validasi data pertanian

d. Belum terwujudnya mekanisme kerja yang memandai e. Masih lemahnya koordinasi antara bidang

f. Masih belum maksimalnya kinerja sebagai apparat pertanian

g. Luas dan beragamnya likungan kerja Dinas dibandingkan SDM yang terbatas

* Peluang (OPPORUNITIES)

(27)

Renja Tahun 2021_ BAB II Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD

22 a. Tingginya kebutuhan dan permintaan terhadap komoditi pertanian sehingga masih

terbuka kesempatan bagi petani untuk mengembangkan budidaya dan produksi komoditi pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dan daya jual tinggi

b. Masih luasnya areal pertanian di Kabupaten Barito Selatan c. Peluang pasar yang besar untuk komoditas pertanian

* Acaman (THREATS)

a. Berkurangnya lahan pertanian karena adanya alih fungsi lahan oleh berbagai kepentingan

b. Persaingan pasar cukup tinggi dan berkurangnya minat generasi muda untuk bekerja serta berusaha di bidang pertanian.

c. Belum terbentuknya jaringan system usaha agribisnis

d. Terbatasnya aksesibilitas petani terhadap sarana produksi, permodalan dan pemasaran e. Terbatasnya sumber pangan lokal, terutama sumber karbihidrat non beras terkait pola

pangan harapan

f. Belum adanya peraturan yang memandai tentang teknis penggunaan lahan pertanian dan non pertanian serta pengalihan fungsi lahan.

(28)

Renja Tahun 2021_ BAB II Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD

23 Tabel 2.

Strategi dan Kebijakan

No TUJUAN

Mewujudkan peningkatan produksi dan 1 Meningkatnya produksi dan produktivitas 1 Pengembangan dan penguatan ekonomi 1 Meningkatkan cakupan penanganan lahan pertanian terlantar,

produktivitas tanaman pangan, hortikultura tanaman pangan kerakyatan yang saling bersinergi dan tidak diusahakan, maupun lahan marginal

serta peningkatan populasi, produksi daging berkelanjutan 2 Meningkatnya indeks pertanaman untuk lahan-lahan eksis

dan produksi telur dalam rangka mendukung 2 Meningkatnya produksi dan produktivitas 3 Meningkatkan cakupan irigasi mikro

swasembada Pangan dan swasembada hortikultura 2 Mendukung revitalisasi lahan dan air 4 Meningkatnya cakupan perbaikan kesuburan tanah

berkelanjutan 5 Pengamanan lahan pertanian pangan dan lahan cadangan

3 Meningkatnya Populasi Ternak, produksi 3 Revitalisasi sentral-sentral ternak 6

Pembangunan insfrastruktur dan sarana pertanian dengan

daging dan telur berbasis kawasan

7 Peningkatan adopsi teknologi baik di level budidaya, panen maupun pasca panen

8 Sosialisasi adopsi teknologi benih unggul 9 Peningkatan populasi ternak

10 Pengembangan agribisnis peternakan dan sentra- sentra produksi

11 Meningkatkan angka ke buntingan dan kelahiran ternak melalui teknologi iseminasi buatan

12 Meningkatkan pelayanan kesehatan hewan/ternak dan pencegahan serta pencegahan penyakit hewan menular 13 Pengembangan pembibitan ternak

14 Meningkatkan sarana dan prasarana peternakan 15 Meningkatkan agribisnis peternakan

No TUJUAN

2 Mewujudkan peningkatan produksi 1 Meningkatnya produksi dan 1 Meningkatkan produksi perkebunan melalui 1 Melakukan pengembangan komoditas perkebunan

tanaman perkebunan luas panen tanaman perluasan areal dan produktivitas tanaman unggulan daerah

perkebunan perkebunan 2 Memfasilitasi pengembangan usaha perkebunan

serta penumbuhan kemitraan yang sinergi antar pelaku 2 Peningkatan sarana dan prasarana perbenihan usaha perkebunan secara berkelanjutan

dan pembibitan 3 Memfasilitasi penyediaan benih unggul bermutu

serta sarana produksi

4 Mendorong penumbuhan dan pemberdayaan kelembagaan petani serta menfasilitasi peningkatan partisipasi masyarakat dalam rangka meningkatkan harmonisasi antara aspek ekonomi, sosial dan ekologi

SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

VISI ” Terwujudnya Pembangunan Pertanian dan Perikanan Melalui Pengelolaan Sumberdaya Guna Mendukung Pengembangan dan Penguatan

Ekonomi Kerakyatan Yang Saling Bersinergi dan Berkelanjutan Serta Berwawasan Lingkungan Menuju Kedaulatan Pangan Barito Selatan”

MISI 1 Mewujudkan pemenuhan kebutuhan pangan melalui pemberdayaan ekonomi kerakyatan pada aspek ketersediaan secara berkelajutan dalam

mendukung swasembada dan swasembada berkelanjutan

1

MISI 2 Mewujudkan pengelolaan dan pengembangan tanaman perkebunan dalam mendukung peningkatan ekonomi kerakyatan.

SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

(29)

Renja Tahun 2021_ BAB II Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD

24

No TUJUAN

3 Mewujudkan Pemanfaatan Sumberdaya perikanan

1 Meningkatkan Produksi Perikanan 1 1

secara optimal Budidaya

2

2 Meningkatkan Produksi Perikanan 2 3

Tangkap

4

No TUJUAN

6 Meningkatnya Upaya Pengelolaan dan 1 Meningkatkan upaya pengawasan 1 Penataan dan pemanfaatan wilayah perairan 1 Tersusunya dokumen kebijakan pemerintah tentang

pengawasan pemanfaatan sumberdaya perikanan

pemanfaatan sumberdaya perikanan dan daratan secara berkelanjutan dan lestari pengelolaan wilayah perairan dan daratan 2 Pengelolaan dan penataan kawasan konservasi

2 Mengoptimalkan pengelolaan, rehabilitasi 2 3

dan konservasi suberdaya

4 Pembinaan POKMASWAS

No TUJUAN

7 1 Angka konsumsi ikan 1 1

No TUJUAN

8 1 1 1 Menjamin ketersediaan pangan

2 Mengembangkan cadangan pangan

2 3 Mengembangkan sistem distribusi pangan yang efisien

2 4 Menjaga stabilitas harga pangan

3 5 Meningkatkan sksesibilitas rumah tangga terhadap pangan

6 Melaksanakan diverifikasi pangan

4 Tercukupnya gizi sesuai kaidah kesehatan 7 Meningkatkan mutu dan keamanan pangan

8 Mencegah dan menangani keadaan rawanan pangan dan gizi

SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

MISI 3 Mewujudkan pengelolaan, pemenfaatan dan pengawasan sumberdaya perikanan secara optimal

SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

Meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu hasil perikanan budidaya untuk memenuhi konsumsi ikan masyarakat dengan sasaran peningkatan produksi perikanan budidaya dan produksi benih

Pemberian bantuan sarana prasarana untuk menunjang produksi perikanan budidaya

Peningkatan sarana prasarana untuk menunjang kegiatan perbenihan pada UPTD

Meningkatnya produktivitas perikanan tangkap berbasis pengelolaan sumberdayaan ikan yang berkelanjutan dengan sasaran peningkatan produksi perikanan tangkap

Pemberian bantuan dan perbaikan sarana dan prasarana perikanan tangkap

Pengelolaan sumberdaya ikan dan peningkatan kapasitas kelembagaan perikanan tangkap

MISI 4 Mewujudkan peningkatan nilai tambah dan daya saing produk perikanan

SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

Meningkatkan ketaatan dan ketertiban dalam pemanfaatan sumberdaya perikanan melalui pengembangan sistem pengawasan suberdaya

Sosialisasi dan pembinaan dalam penegakan hukum dan pengendalian IUU

MISI 5 Mewujudkan ketersediaan, distribusi yang marata, keragaman konsumsi, bergizi seimbang dan aman

SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

Meningkatkan konsumsi terhadap produk hasil perikanan

Peningkatan rata-rata konsumsi ikan masyarakat secara merata dan berimbang

Memasyarakatkan konsumsi ikan dan produk olahannya melalui pengembangan dan pengolahan usaha pengolahan perikanan

MISI 6 Mewujudkan peningkatan kapasitas sumberdaya pertanian dan perikanan

Memantapkan ketersediaan, distribusi, konsumsi dan keamanan pangan

Ketersediaan Pangan setiap saat khususnya beras

Mendorong pengembangan cadangan pangan, sistem distribusi pangan, penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan segar Meningkatnya akses masyarakat terhadap

pangan Mencegah permasalahan strategis ketahanan pangan

melalui mekanisme dewan ketahanan pangan Meningkatnya Sktor pola pangan harapan

(PPH)

(30)

Renja Tahun 2021_ BAB II Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD

25 2.4.Review terhadap rancangan awal SKPD

Tabel 3. Review terhadap Rancangan Awal RKPD Tahun 2021 dan Tahun 2022 Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Barito Selatan

2020 2021

1 2 3 11 12

1 Mewujudkan pemenuhan Meningkatkan 1 Meningkatnya Produksi dan

kebutuhan pangan melalui Ketersediaan Pangan Produktivitas Tanaman Pangan 1 Jumlah Produktivitas Tanaman Pangan

pemberdayaan ekonomi - Padi Sawah (Ku/Ha) 39,25 40,13 - Pendampingan Penggunaan Sarana Pendukung Pertanian

kerakyatan pada aspek - Padi Ladang (Ku/Ha) 29,03 29,32

ketersediaan secara - Jagung (Ku/Ha) 19,50 20,50 - Penjamin Kemurnian dan Kelestarian SDG Hewan/Tanaman

berkelajutan dalam - Kedelai (Ku/Ha) 18,50 18,75 - Peningkatan Kualitas SDG Hewan/Tanaman

mendukung swasembada - Ubi Kayu (Ku/Ha) 162,78 162,20 - Pemanfaatan SDG Hewan/Tanaman

dan swasembada - Ubi Jalar (Ku/Ha) 98,80 98,90

berkelanjutan - Kacang Tanah (Ku/Ha) 10,40 10,45 - Koordinasi dan Sinkronisasi prasarana Pendukung Pertanian Lainnya

2 Jumlah Produksi Tanaman Pangan - Pembangunan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan Rumah Potong Hewan - Padi Sawah (Ton) 22.187,32 23.074,83

- Padi Ladang (Ton) 5.049,01 3.518,40 - Penanganan dampak Perubahan Iklim (DPI) Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan - Jagung (Ton) 1.950,00 2.480,00 - Pencegahan, Penanganan Kebakaran Lahan, dan Gangguan Usaha Tanaman Pangan, Hortikultura dan

Perkebunan - Kedelai (Ton) 51,80 53,44

- Ubi Kayu (Ku/Ha) 3.128,14 3.284,55 - Penilaian Kelayakan dan Pemberian Pertimbangan Teknis Izin Usaha Pertanian - Ubi Jalar (Ku/Ha) 1.067,53 11.166,30 - Pembinaan dan Pengawasan Penerapan Izin Usaha Pertanian

- Kacang Tanah (Ku/Ha 20,00 22,05

3 Luas Panen Tanaman Pangan - Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Penyuluhan Pertanian di Kecamatan dan desa - Padi Sawah (Ha) 5.652,82 5.750,02 - Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Petani Kecamatan dan Desa - Padi Ladang (Ha) 1.739,24 1.200,00 - Penyediaan dan pemanfaatan Sarana dan Prasarana Penyuluhan Pertanian - Jagung (Ha) 1.000,00 1.200,00

- Kedelai (Ha) 28,00 28,00 - Ubi Kayu (Ha) 192,17 201,63 - Ubi Jalar (Ha) 108,05 1.129,05 - Kacang Tanah (Ha) 19,23 21,10 4 Jumlah Produktivitas Tanaman Hortikultura

- Sayuran (Ton/Ha) 2,05 1,53 - Buah-buahan (Ton/Pohon) 2,20 6,62

- Tanaman Obat (Ton/Ha) 1,70

5 Jumlah Produksi Tanaman Hortikultura

- Sayuran (Ton) 800,84 840,89 - Buah-buahan (Ton) 3.641,05 3.713,87

- Tanaman Obat (Ton) 6,43 7,07

6 Jumlah Luas Panen Tanaman Hortikultura

- Sayuran (Ton/Ha) 548,52 549,60 - Buah-buahan (Ton/Ha) 577,03 561,01 - Tanaman Obat (Ton/Ha)

4,07

4,16 7 Produksi Tanaman Perkebunan

- Karet 8.500,00 8.700,00

- Kakao 150,00 200,00

No MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA

PROGRAM DAN KEGIATAN

4 5 13

TANAMAN PANGAN Program Penyediaan dan Pengembangan Saranan Pertanian

Pengawasan Penggunaan Sarana Pertanian

Pengelolaan Sumberdaya Genetik (SDG) Hewan, Tumbuhan, dan Mikro Organisme Kewenangan Kabupaten/Kota

Pengembangan Prasarana Pertanian

Pengendalian dan Penanggulangan Bencana Pertanian Kabupaten/Kota

Penerbitan Ijin Usaha Pertanian yang Kegiatan Usahanya Dalam Kabupaten/Kota

Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian

Gambar

Tabel 1 . Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Barito Selatan
Tabel 3. Review terhadap Rancangan Awal RKPD Tahun 2021 dan Tahun 2022 Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Barito Selatan

Referensi

Dokumen terkait

Program Kerja Tahun 2014 merupakan pelaksanaan tahun ke-2 Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh Tahun 2012 – 2017 dan mengacu pada visi, misi, tujuan

Rencana kerja Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Subang Tahun 2016 merupakan dokumen yang akan memberikan

- Dokumen Renstra Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Tangerang Selatan belum sepenuhnya dijadikan acuan dalam penyusunan dokumen Rencana Kinerja Tahunan

DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 20164. KEPALA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI

DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 20154. KEPALA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI

Indikator kinerja Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjar yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian

Dengan pernyataan visi ini Dinas Pertanian Tanaman Pangan menempatkan diri sebagai institusi yang akan mampu menjadikan pertanian tanaman pangan dan hortikultura

Rencana Kerja Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung Tahun 2021 adalah dokumen perencanaan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung untuk periode