• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA-SKPD) TAHUN 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA-SKPD) TAHUN 2021"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA KERJA

SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

(RENJA-SKPD) TAHUN 2021

DINAS PERIKANAN DAN PETERNAKAN

KABUPATEN TEMANGGUNG

(2)

Dengan mengucap puji syukur ke Hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas Rahmat dan karuniaNya, kami telah menyelesaikan penyusunan Rencana Kerja Satuan kerja Perangkat Daerah (RENJA-SKPD) Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung Tahun 2021.

Rencana Kerja merupakan alat pengendali dalam penyusunan kegiatan dan alat dalam mengevaluasi kinerja pada masing-masing bidang di lingkungan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung. Dengan Renja ini diharapkan arah dan kebijakan tidak melenceng dari visi, misi, strategi yang telah ditetapkan. Rencana Kerja juga dapat memberikan gambaran penerapan prinsip good governance, yaitu dalam rangka terwujudnya transparansi dan akuntabilitas di lingkungan pemerintahan.

Rencana Kerja ini dibuat dengan mengacu pada Pemendagri Nomor 54 Tahun 2010 dan mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Temanggung Tahun 2021.

Demikian Rencana Kerja Tahun 2021 ini kami susun, semoga dapat digunakan sebagai bahan bagi pihak-pihak yang berkepentingan khususnya untuk peningkatan kinerja di masa mendatang.

Temanggung, Juli 2020

KEPALA DINAS PERIKANAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN TEMANGGUNG

Ir. SLAMET SARYONO, SH, SP, MM Pembina Utama Muda

(3)

KATA PENGANTAR

BAB I

PENDAHULUAN...

1

1.1 Latar Belakang...

1

1.2 Landasan Hukum...

7

1.3 Maksud dan Tujuan...

8

1.4 Sistematika Penulisan...

9

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN 2019...

10

2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun 2019...

10

2.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPD...

18

2.3 Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD...

37

2.4 Review Terhadap Rancangan Awal RKPD...

37

2.5

2.6

2.7

Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat...

Inovasi perangkat daerah………...

Penghargaan………...

56

56

56

BAB III

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN...

57

3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional...

57

3.2

3.3

Tujuan dan Sasaran Renja SKPD...

Program dan Kegiatan...

57

59

BAB IV PENUTUP...

68

(4)

RENCANA KERJA DINAS PERIKANAN DAN PETERNAKAN

KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2021

Disusun Oleh :

TIM PENYUSUN RENCANA KERJA DINAS PERIKANAN DAN PETERNAKAN

KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2021

Telah diteliti dan diverifikasi oleh petugas verifikator

Pada Tanggal :

19

Koordinator

Bidang Ekonomi, SDA dan Infrastruktur

SDA dan Infrastruktur

atan

WIRAWAN, ST, MT NIP. 19690322 199703 1 004 Petugas Verifikator Ir. GUNADI, MM NIP. 19680721 200701 1 017

Mengetahui

KEPALA BAPPEDA

KABUPATEN TEMANGGUNG,

RIPTO SUSILO, SH, M.Si

Pembina Tingkat I

NIP. 19670427 198703 1 001

(5)
(6)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Raperda tentang RPJPD, dan RPJMD, serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD, dan RKPD dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 Tentang Klasifikasi,

Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan dan Keuangan Daerah, telah

diamanatkan bahwa Pemerintah Daerah diwajibkan menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dengan nomenklatur urusan sampai dengan sub kegiatan yang sudah ditentukan.

RKPD merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dimana dalam penyusunan RKPD diperlukan masukan dari Perangkat Daerah berupa Rencana Kerja Perangkat Daerah. Renja Perangkat Daerah merupakan dokumen perencanaan pembangunan Perangkat Daerah berjangka 1 (satu) tahun yang memuat kondisi pelayanan Perangkat Daerah, gambaran visi dan misi serta rencana pembangunan Perangkat Daerah untuk 1 (satu) tahun yang akan datang.

Renja Perangkat Daerah juga merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah yang merupakan penjabaran RPJMD oleh Perangkat Daerah. Renstra Perangkat Daerah merupakan dokumen perencanaan pembangunan oleh Perangkat Daerah untuk jangka waktu 5 (lima) tahun sesuai dengan jangka waktu RPJMD. Selanjutnya dalam rangka meningkatkan kualitas dan akuntabilitas dalam pelaksanaan pembangunan maka Renja Perangkat Daerah disusun dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan yang ada di Perangkat Daerah berdasarkan atas tugas pokok fungsi serta urusan pemerintahan yang menjadi tanggung jawab Perangkat Daerah.

Rencana Kerja Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung Tahun 2021 adalah dokumen perencanaan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung untuk periode Tahun 2021 yang memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan yang didasarkan pada kondisi, potensi, permasalahan, kebutuhan nyata, dan aspirasi masyarakat yang tumbuh berkembang di Kabupaten Temanggung dan berorientasi pada hasil yang akan dicapai selama kurun waktu 1 (satu) tahun di Tahun 2021.

Renja Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung Tahun 2021 memiliki keterkaitan yang erat dan sejalan dengan arah pembangunan nasional, provinsi, dan mendukung arah perencanaan pembangunan daerah.

(7)

2021 disusun berdasarkan Permendagri 86/2017 Lampiran VI dan juga sebagai upaya pemulihan dari dampak Corona Virus Disease 19 baik dari aspek ekonomi, kesehatan dan sosial masyarakat. Kegiatan-kegiatan prioritas yang tertunda pelaksanaannya di tahun 2020 karena refocusing dan realokasi anggaran untuk penanganan Corona Virus Disease 19 dimasukan dalam Renja 2021 dengan formulasi program yang merupakan rangkuman guna pencapaian target. Adapun Keterkaitan hubungan dan hierarki perencanaan pembangunan yang ada pada Renja Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung Tahun 2021 dapat dilihat pada gambar 1.1 berikut.

Gambar 1.1

Hubungan dan Hierarki Perencanaan Pembangunan

Renja Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung Tahun 2021 disusun dengan serangkaian tahapan dan kegiatan penyusunan sebagai berikut:

a. Pengolahan data dan informasi;

Pengolahan data dan informasi dalam menyusun Renja Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung, pada dasarnya sama dengan pengolahan data dan informasi penyusunan RKPD. Bedanya, data dan informasi yang diolah mencakup bahan yang diperlukan dalam rangka analisis kondisi kinerja dan permasalahan pelayanan internal Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung, yang menyangkut aspek:

1) Kondisi pelayanan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung;

(8)

2) Organisasi dan Tatalaksana Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung;

3) Hasil evaluasi pelaksanaan Renja Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung tahun sebelumnya;

4) Hasil evaluasi pencapaian target program dan kegiatan Renstra Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung;

5) Kondisi dan rencana tata ruang wilayah;

6) Peraturan perundangan yang terkait dengan tugas dan fungsi pelayanan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung; 7) Pedoman dan standar-standar teknis dan perencanaan Dinas

Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung; 8) Data kependudukan dan informasi dasar kewilayahan; 9) Rancangan awal RKPD Kabupaten Temangung tahun 2021;

10) Program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi;

11) Data Pokok Pembangunan Dinas Perikanan dan Peternakan

Kabupaten Temanggung;dan

12) Informasi lain terkait pelayanan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung.

b. Analisis gambaran pelayanan Dinas Perikanan dan Peternakan

Kabupaten Temanggung;

Langkah-langkah untuk menganalisa kinerja pelayanan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung adalah:

1) Menampilkan indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur kinerja pelayanan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung.

2) Mengidentifikasi variabel/data mentah pada setiap jenis indikator kinerja dalam format sebagaimana Laporan Capaian IKPD;

3) Mengidentifikasi besaran target untuk setiap jenis indikator dalam Renstra Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung untuk kondisi tahun 2019-2023;

4) Menghitung realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun 2019, dan perkiraan realisasi tahun 2020 berdasarkan APBD yang telah disahkan untuk pelaksanaan tahun 2020;

5) Menampilkan data pokok pembangunan yang terdiri dari definisi, rumus, tabel pokok, analisis, dan data dukung dari semua indikator kinerja pada Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung.

c. Mereview hasil evaluasi pelaksanaan Renja Dinas Perikanan dan

Peternakan Kabupaten Temanggung tahun lalu berdasarkan Renstra Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung Review hasil evaluasi mencakup:

(9)

yang direncanakan;

2) Realisasi program atau kegiatan yang melebihi target kinerja yang direncanakan;

3) Realisasi program atau kegiatan yang tidak memenuhi target kinerja yang direncanakan;

Mereview faktor penyebab tidak tercapainya kinerja program atau kegiatan tersebut. Menganalisis implikasi/dampak yang timbul terhadap target kinerja kegiatan dan kinerja pelayanan Dinas

Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung. Merumuskan

suatu kebijakan atau tindakan perencanaan dan penganggaran yang perlu diambil untuk mengatasi faktor-faktor penyebab tersebut.

Review capaian kinerja kegiatan dalam Renstra Dinas Perikanan dan

Peternakan Kabupaten Temanggung dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:

1) Identifikasi sasaran pembangunan, prioritas program dan target kinerja program;

2) Evaluasi pencapaian prioritas kegiatan dan target kinerja kegiatan berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan Renstra Dinas Perikanan dan

Peternakan Kabupaten Temanggung tahun-tahun sebelumnya, untuk

melihat sejauh mana pencapaian kinerja terhadap target kinerja Renstra Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung; 3) Rumusan kemungkinan permasalahan pembangunan daerah dikaitkan

dengan capaian kinerja kegiatan Renstra Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung dan pencapaian visi dan misi kepala daerah;

4) Identifikasikan kebijakan yang diperlukan untuk tahun rencana berdasarkan capaian kinerja Renstra Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung sampai dengan tahun berjalan, misalnya kegiatan apa yang perlu dipacu pembangunannya dan bagaimana strategi untuk mencapai keberhasilan dari pelaksanaannya.

d. Isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas Perikanan dan

Peternakan Kabupaten Temanggung;

Perumusan isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung, dimaksudkan untuk menentukan permasalahan, hambatan atas pelaksanaan program dan kegiatan penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan Renja Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung tahun sebelumnya, serta capaian kinerja Renstra Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung.

(10)

1) Sejauhmana tingkat kinerja pelayanan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung dan hal kritis yang terkait dengan pelayanan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung); 2) Permasalahan dan hambatan yang dihadapi dalam menyelenggarakan

tugas dan fungsi Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung;

3) Dampak terhadap pencapaian visi dan misi kepala daerah, capaian program nasional dan internasional, seperti SPM (Standar Pelayanan Minimal) dan SDG’s (Sustainable Developmnet Goals);

4) Berlakunya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

5) Tantangan dan peluang dalam meningkatkan pelayanan Dinas

Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung;

6) Formulasi isu-isu penting berupa rekomendasi dan catatan yang strategis untuk di tindaklanjuti dalam perumusan program dan kegiatan prioritas tahun yang di rencanakan.

e. Telaahan terhadap rancangan awal RKPD;

Telaah terhadap rancangan awal RKPD, meliputi kegiatan identifikasi prioritas program dan kegiatan, indikator kinerja programatau kegiatan, tolok ukur atau target sasaran program atau kegiatan, serta pagu indikatif yang dialokasikan untuk setiap program atau kegiatan untuk Dinas

Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung.

Tahapan kegiatan telaahan yang dilakukan, adalah:

a. Mengidentifikasi program dan kegiatan prioritas yang tercantum di dalam rancangan awal RKPD;

b. Mengidentifikasi jenis program dan kegiatan apa saja yang sesuai dan yang tidak sesuai antara arahan rancangan awal RKPD dengan hasil analisis kebutuhan.

c. Mengidentifikasi program dan kegiatan yang akan didanai dengan APBD menurut objek pendapatan daerah dan penerimaan pembiayaan daerah.

f. Perumusan tujuan dan sasaran;

Perumusan tujuan dan sasaran didasarkan atas rumusan isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung yang dikaitkan dengan sasaran target kinerja Renstra Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung.

g. Penelaahan usulan program dan kegiatan dari masyarakat;

Kajian usulan program dan kegiatan dari masyarakat merupakan bagian dari kegiatan jaring aspirasi terkait kebutuhan dan harapan pemangku kepentingan, terhadap prioritas dan sasaran pelayanan serta kebutuhan pembangunan tahun yang direncanakan, sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung.

(11)

teknis sehingga lebih tepat untuk diakomodasi dan dilaksanakan oleh Perangkat Daerah lain dan bukan oleh Dinas Perikanan dan Peternakan

Kabupaten Temanggung. Namun dalam proses ini Dinas Perikanan dan

Peternakan Kabupaten Temanggung mempunyai peran yang sangat

penting karena proses pengakomodasian usulan masyarakat dilaksanakan dalam desk perencanaan yang dilakukan oleh Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung terhadap seluruh Perangkat Daerah yang lain.

h. Perumusan kegiatan prioritas dan strategis;

Perumusan program dan kegiatan sesuai dengan prioritas dan sasaran pembangunan tahun yang direncanakan berdasarkan tingkat urgensi dan relevansinya, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan untuk memecahkan isu-isu penting terkait penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung dalam pembangunan daerah.

i. Penyajian awal dokumen rancangan Renja Dinas Perikanan dan

Peternakan Kabupaten Temanggung;

Penyusunan dokumen rancangan Renja Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung merupakan kegiatan penulisan dan penyajian dari seluruh proses yang dilakukan mulai dari pengolahan data/informasi, analisis dan perumusan program atau kegiatan dalam bentuk sebuah dokumen.

j. Telaahan Kebijakan Nasional;

Telaahan kebijakan nasional yang perlu dicermati adalah prioritas dan sasaran pembangunan nasional untuk tahun rencana yang terkait dengan pembangunan daerah kabupaten, seperti reformasi birokrasi dan tata kelola, bidang pendidikan, kesehatan, penanggulangan kemiskinan, ketahanan pangan, infrastruktur, iklim investasi dan iklim usaha, energi, lingkungan hidup dan pengelolaan bencana, daerah tertinggal, terdepan, terluar dan pascakonflik, kebudayaan, kreatifitas, dan inovasi teknologi, politik, hukum dan keamanan.

k. Penyempurnaan rancangan Renja Dinas Perikanan dan Peternakan

Kabupaten Temanggung;

Penyempurnaan rancangan Renja Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung perlu dilakukan setelah mendapatkan masukan dari verifikator pada saat desk rancangan kerja.

l. Pembahasan forum Perangkat Daerah; dan

Pembahasan dalam forum Perangkat Daerah kabupaten bertujuan untuk menyelaraskan rumusan rancangan Renja Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung dengan saran dan masukan dari tim desk rancangan Renja Perangkat Daerah.

(12)

m. Penyesuaian dokumen rancangan Renja Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung dengan hasil pembahasan forum Perangkat Daerah.

Dokumen rancangan Renja Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung yang telah didiskusikan dalam forum Perangkat Daerah, perlu disesuaikan kembali dengan masukan dari hasil kesepakatan yang diperoleh dari pembahasan forum Perangkat Daerah.

1.2. Landasan Hukum

Adapun yang menjadi landasan hukum dalam penyusunan Renja Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung Tahun 2021 adalah sebagai berikut:

1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;

3. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; 4. Undang-undang Nomor 6 Tahun tentang Desa;

5. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah dirubah beberapa kali terakhir dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

10. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024;

11. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2025;

12. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2029; 13. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2019 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018-2023;

(13)

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005-2025;

15. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 13 Tahun 2011 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah;

16. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Temanggung Tahun 2011-2031; 17. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 26 Tahun 2012 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah;

18. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Temanggung Tahun 2018-2023;

19. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Temanggung; 20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara

Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah; dan

22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi,

Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah.

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud disusunnya Renja Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung Tahun 2021 adalah sebagai pedoman bagi Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung Kabupaten Temanggung dalam rangka merumuskan prioritas kegiatan pembangunan daerah, sasaran dan target sasaran beserta indikatornya yang akan menjadi tolok ukur penilaian kinerja Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung untuk Tahun 2021 sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung.

Adapun tujuan dari disusunnya Renja Dinas Perikanan dan Peternakan

(14)

1. Untuk mengoptimalkan peran, fungsi, dan mewujudkan perencanaan pembangunan daerah Tahun 2021 yang akuntabel, partisipatif, bermanfaat, tepat sasaran, dan berkesinambungan;

2. Sebagai acuan pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung selama kurun waktu 1 tahun yaitu Tahun 2021;

3. Memberikan arahan yang jelas atas target kinerja dari masing-masing program dan kegiatan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung Tahun 2021;

4. Sebagai acuan dalam rangka pelaksanaan evaluasi kinerja program dan kegiatan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung Tahun 2021; dan

5. Sebagai bahan penyusunan Laporan Kinerja Intansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung Tahun 2021. 1.4. Sistematika Penulisan

Adapun sitematika penulisan dalam penyajian Renja Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung Tahun 2021 adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS PERIKANAN DAN

PETERNAKAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2019 BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN

(15)

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS PERIKANAN DAN PETERNAKAN

KABUPATEN TEMANGGUNG

TAHUN 2019

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung Tahun 2019 dan Capaian Renstra Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung Tahun 2019-2023

Dalam melakukan penyusunan Renja Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung Tahun 2021, diperlukan adanya evaluasi atas pelaksanaan Renja Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung Tahun 2019 terhadap capaian renstra Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung Tahun 2019-2023, serta evaluasi terhadap proyeksi capaian Renja untuk tahun berjalan yaitu Tahun 2020.

Evaluasi dilaksanakan dengan membandingkan proyeksi capaian akhir Renja Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung sampai dengan tahun berjalan yaitu Tahun 2020 terhadap target di Tahun 2021.

Evaluasi terhadap capaian Renstra Dinas Perikanan dan Peternakan

Kabupaten Temanggung Tahun 2019-2023 telah dapat dilakukan, dimana

capaian kinerja Tahun 2019 sebagai tahun ke-dua pelaksanaan Renstra Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung 2019-2023 telah dapat diketahui. Adapun hasil evaluasi adalah sebagaimana disajikan pada tabel berikut :

(16)

Tabel 2.1

Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung s.d Tahun 2019

No Bidang/ Program/Kegi atan Indikator Kinerja Program /Kegiatan Satuan Target Akhir

Renstra s/d 2018 Realisasi Target 2019

Realisasi 2019 Capaian 2019 s/d 2019 Realisasi s/d 2020 Capaian Ket

K Rp K Rp K Rp (RENJA) Rp (DPA) K Rp (%) K (%) Rp K Rp. K Rp

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17=(8+21) 18 18 19

Belanja Tidak Langsung 1 Belanja Pegawai

a. Gaji dan

Tunjangan Terbayarnya gaji dan tunjangan bulan 65 13.311.600.00 0 26 4.890.266.2 75 13 2.862.617.30 0 2.862.617.300 13 2.376.432.594 100 83,00 39 7.266.698.8 69 Total Program Belanja Langsung A PERENCANAAN PEMBANGUNAN

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran a. Penyediaan Jasa Surat Menyurat Tersedianya jasa surat menyurat, materai, dan benda pos lainnya bulan 60 10.500.000 24 2.771.520 12 2.000.000 2.000.000 12 1.852.000 100 92,60 36 4.623.520 Total Program

2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur a. Pengadaan perlengkapan gedung kantor Tersedianya perlengkapa n gedung kantor 1 paket 5 675.000.000 2 329.733.492 1 210.000.000 224.654.000 1 215.815.500 100 96,07 3 545.548.99 2 Total Program

(17)
(18)

Dari Tabel 2.1. diketahui bahwa secara umum capaian kinerja di Tahun 2019 telah sesuai target yang ditetapkan di Renstra Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung Tahun 2019-2023. Target yang tidak tercapai yaitu Kegiatan Pembangunan Pasar Hewan di Kecamatan Ngadirejo, dikarenakan gagal lelang.

Dengan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Renja Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung di tahun sebelumnya maka akan didapat gambaran atas pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung. Sesuai dengan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung Kabupaten Temanggung Tahun 2019, maka dapat dikatakan bahwa Dinas

Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung dalam

melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dapat dikatakan berhasil, karena secara umum mempunyai rata-rata tingkat capaian kinerja dengan kategori Baik yaitu dengan nilai 75,27%. Hal tersebut didukung dengan data capaian kinerja per sasaran strategis sebagai berikut:

1. Meningkatnya tingkat konsumsi ikan;

Capaian Kinerja : 100,00 % kategori memuaskan

2. Meningkatnya kesejahteraan peternak;

Capaian Kinerja : 93,00 % kategori sangat baik

3. Pencegahan dan penanggulangan penyakit hewan;

Capaian Kinerja : 100,00 % kategori memuaskan

4. Pemenuhan pangan asal hewan;

Capaian Kinerja : 100,00 % kategori memuaskan

Dari Tabel 2.1. dapat diketahui bahwa pada pelaksanaan program dan kegiatan di Tahun 2019 ini diproyeksikan semua dapat tercapai sesuai dengan target yang telah ditetapkan pada Renstra Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung Kabupaten Temanggung Tahun 2019-2023.

2.2. Analisis Kinerja Pelayanan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung

2.2.1. Indikator Kinerja Pembangunan Daerah (IKPD)

Gambaran tentang Kinerja Pelayanan Dinas Perikanan dan

Peternakan Kabupaten Temanggung dapat dilihat pada Tabel

(19)

Tabel. 2.2

Pencapaian Kinerja Perangkat Daerah Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung

Kabupaten Temanggung

No Program /Kegiatan Indikator Program / Kegiatan

Satuan

Kondisi awal kinerja (2018)

Target Realisasi Capaiam sampai

Tahun 2023 (%) 2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2022 2023 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1. Program pengembangan perikanan Produktivitas ikan nila Kg/m2 3,19 3,60 4,10 4,70 5,40 6,20 3,61 58,23 Produktivitas ikan lele Kg/m2 8,73 9,60 10,50 11,50 12,60 13,80 9,63 69,78 Produktivitas ikan mas Kg/m2 5,23 5,40 5,60 5,70 5,80 6,00 5,42 90,33 2. Program peningkatan produktivitas ternak dan hasil ternak

Produktivitas

ternak sapi Kg/ekor 176,65 176,80 177,00 177,20 177,40 177,60 176,80 99,55

Produktivitas

ternak domba Kg/ekor 13,66 13,67 13,68 13,69 13,70 13,71 13,67 99,71

Produktivitas

ternak kambing Kg/ekor 13,66 13,67 13,68 13,69 13,70 13,71 13,67 99,69

Produktivitas ternak ayam pedaging Kg/ekor 0,75 0,75 0,75 0,75 0,75 0,75 0,75 100 Produktivitas ternak ayam petelur Kg/ekor /tahun 10,30 10,88 10,88 10,88 10,88 10,88 10,88 100 Produktivitas ternak ayam buras Kg/ekor 0,70 0,70 0,70 0,70 0,70 0,70 0,70 100

(20)

3. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit hewan Prevalensi penyakit sapi % 5,00 10,00 10,00 10,00 10,00 10,00 7,00 70,00 Prevalensi penyakit domba % 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 1,00 50,00 Prevalensi penyakit Kambing % 4,00 6,00 6,00 6,00 6,00 6,00 1,00 16,67 Prevalensi penyakit Unggas % 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,05 50,00 4. Program pemenuhan pangan asal hewan Persentase unit usaha produk hewan, bahan

asal hewan dan bahan penunjang

yang memenuhi

syarat

% 60,00 60,00 65,00 65,00 70,00 70,00 62,50

(21)

Adapun penjelasan untuk masing masing indikator adalah sebagai berikut:

a. Indikator kinerja dengan status telah tercapai ada14 indikator, yaitu: Persentase 100 %

- Faktor pendorong: Sinergitas yang baik dari aspek programa maupun teknis operasional kegiatan.

- Faktor penghambat: latar sosial ekonomi masyarakat dan iklim 2.2.2. Data Pokok

Data Pokok pada Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung terdiri dari 2 jenis data pokok yaitu Data Pokok Bidang Kelautan dan Perikanan dan Data Pokok Bidang Pertanian (Sub Bidang Peternakan) dengan rincian sebagai berikut:

A. Bidang Kelautan dan Perikanan

1. Tingkat Konsumsi Ikan

Tingkat Konsumsi Ikan merupakan tingkat konsumsi masyarakat terhadap komoditas ikan yang dikonversi dalam satuan kg/kapita/tahun. Atau dapat diartikan sebagai jumlah kilogram ikan yang dikonsumsi oleh setiap orang dalam jangka waktu 1 tahun.

Rumus penghitungan tingkat konsumsi ikan (TKI) adalah jumlah produksi ikan dikurangi jumlah ikan yang diekspor dan ditambah ikan yang diimpor dari luar daerah ditambah 10% dari jumlah ikan yang diekspor dan ditambah ikan yang diimpor dari luar daerah dibagi jumlah penduduk.

TKI : (P-E + I) + 10% (P-E + I) Jumlah penduduk Keterangan :

P: Produksi ikan pada tahun n

E: Export (jumlah ikan yang dikirim ke luar daerah dalam 1 tahun) I : Import (jumlah ikan yang didatangkan dari luar daerah dalam 1 tahun)

10% : yang tidak tercatat

(22)

Tabel 2.3

Tingkat Konsumsi Ikan di Kabupaten Temanggung Tahun 2014-2019 s/d TW IV

NO JENIS DATA TAHUN

2014 2015 2016 2017 2018 2019 1 PRODUKSI : -Perikanan Budidaya (kg) 4.623.720 5.737.260 7.412.390 9.000.403 11.007.550 12.532.540 -Perikanan Tangkap (kg) 239.000 326.580 427.278 664.380 808.750 942.460 -Pengolahan ikan (kg) 296.880 328.400 334.610 398.950 409.400 447.250 2 EKSPOR : - Ikan segar (kg) - - - - - - - Ikan olahan (kg) - 71.928 80.306 95.748 98.256 107.340 3 IMPOR: - Ikan segar (kg) 2.671.880 2.699.165 2.774.850 1.975.556 1.137.383 1.167.220 - Ikan olahan (kg) 1.595.000 1.047.944 1.332.200 964.880 794.240 762.720 4 Jumlah Penduduk (orang) 738.915 745.778 750.770 769.169 780.148 (estimasi) 798.982 5

TKI (kg/kapita/th) 16,00 16,20 19,50 19,73 20,91 (estimasi) 22,74

Keterangan:

Untuk ikan olahan dikonversikan ke ikan segar dengan dikalikan 1,7 per kilogramnya

( 1 kg ikan olahan disetarakan dengan 1,7 kg ikan segar)

Berdasarkan tabel diatas, tingkat konsumsi ikan di Kabupaten Temanggung dari tahun 2014 sampai 2019 mengalami peningkatan pada tiap tahunnya dari 16,00 kg/kapita/tahun pada tahun 2014 menjadi 22,74 kg/kapita/tahun pada tahun 2019.

Peningkatan tingkat konsumsi ikan ini tidak lepas dari adanya peningkatan produksi perikanan di Kabupaten Temanggung. Selain itu Kampanye Gemarikan (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan) yang diselenggarakan secara rutin pada tiap tahunnya juga berperan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengkonsumsi ikan.

Walaupun terdapat peningkatan tingkat konsumsi ikan dari tahun ke tahun, tapi tingkat konsumsi ikan di Kabupaten Temanggung masih jauh dibandingkan dengan Provinsi Jawa Tengah maupun Nasional. Pada tahun 2018 tingkat konsumsi ikan Kabupaten Temanggung sebesar 20,91 kg/kapita/tahun, sedangkan Provinsi Jawa Tengah 29,19 kg/kapita/tahun dan nasional telah mencapai 50,69 kg/kapita/tahun. 2. Produktivitas Perikanan

Perkembangan sektor perikanan di Kabupaten Temanggung dapat dilihat dari perkembangan produksi perikanan budidaya, produksi benih ikan serta produksi perikanan tangkap. Ruang lingkup dalam produksi

(23)

perikanan budidaya adalah produksi ikan konsumsi di kolam air tenang, sawah dan karamba jaring apung.

Yang dimaksud dengan ikan konsumsi adalah ikan pada umur dan ukuran tertentu yang dipersiapkan untuk dikonsumsi. Jenis komoditas utama ikan konsumsi yang dibudidayakan di Kabupaten Temanggung adalah ikan mas, nila dan lele.Lahan yang digunakan untuk budidaya ikan di Kabupaten Temanggung terdiri dari kolam air tenang, sawah dan karamba jaring apung.

Yang dimaksud dengan kolam air tenang adalah kolam dengan debit air sebesar 8 – 15 liter per detik.Sedangkan budidaya ikan di sawah adalah budidaya ikan yang dipelihara bersama tanaman padi di sawah atau dikenal dengan budidaya mina padi.Karamba jaring apung (KJA) adalah wadah budidaya ikan berupa rangka kayu/bambu yang dilengkapi jaring dan pelampung yang dipasang di perairan umum. Untuk mengukur peningkatan usaha budidaya ikan, selain dapat dilihat dari produksinya juga dilihat dari produktivitas.

Rumus penghitungan produktivitas perikanan adalah jumlah produksi dibagi luas lahan. Dengan satuan yang biasa digunakan adalah kg/m2 atau ton/Ha. Tingkat produktivitas dari masing-masing jenis komoditas ikan dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.4.

Tingkat Produktivitas Ikan Kabupaten Temanggung Tahun 2014 – 2019 s/d TW IV

NO JENIS DATA TAHUN

2014 2015 2016 2017 2018 2019

1. IKAN NILA a Kolam air tenang

- Produksi (ton) 519,59 619,06 837,35 1.136,58 1.795,43 1.975,00

- Luas lahan budidaya

(Ha) 54,11 54,83 55,28 56,35 56,36 54,70

- Produktivitas

(Ton/Ha) 9,60 11,29 15,15 20,17 31,86 36,11

b. Mina Padi

- Produksi (ton) 445,09 788,65 1.185,12 1.507,92 1.690,20 2.028,89

- Luas lahan budidaya

(Ha) 2.243,13 2.287,70 2.333,64 2.391,99 2.397,42 2.443,20

- Produktivitas (Ton/Ha) 0,20 0,34 0,51 0,63 0,71 0,83

c Jaring Apung

- Produksi (ton) - 3,36 4,50 4,68 5,95 5,34

- Luas lahan budidaya

(Ha) - 0,02 0,03 0,03 0,03 0,038

- Produktivitas (Ton/Ha) - 149,33 150,00 156,00 198,33 137,30

2. IKAN LELE a Kolam air tenang

- Produksi (ton) 1.946,59 2.426,86 2.955,85 3.570,31 3.827,88 4.210,74

(24)

(Ha)

- Produktivitas (Ton/Ha) 46,25 56,91 68,74 81,81 87,32 96,33

3. IKAN MAS a Kolam air tenang

- Produksi (ton) 364,15 460,40 588,71 813,62 982,38 1.080,63

- Luas lahan budidaya

(Ha) 18,04 18,28 18,43 18,47 18,79 19,95 - Produktivitas (Ton/Ha) 20,19 25,19 31,95 44,05 52,29 54,20 b. Mina Padi - Produksi (ton) 1.323,42 1.402,85 1.777,70 1.875,46 2.535,30 3.043,33

- Luas lahan budidaya

(Ha) 947,67 966,50 985,91 1.010,55 1.057,08 2.005,43

- Produktivitas

(Ton/Ha) 1,40 1,45 1,80 1,86 2,40 1,52

c Jaring Apung

- Produksi (ton) - 0,84 1,12 1,17 - 2,29

- Luas lahan budidaya

(Ha) - 0,01 0,01 0,01 - 0,017

- Produktivitas (Ton/Ha) - 112,00 112,00 117,00 - 134,70

4. IKAN LAINNYA a Kolam air tenang

- Produksi (ton) 24,87 35,24 62,04 90,66 169,38 186,32

- Luas lahan budidaya

(Ha) 6,01 6,09 6,14 6,23 6,27 6,50

- Produktivitas

(Ton/Ha) 4,14 5,79 10,10 14,55 27,01 28,66

Sumber : Dinas Perikanan dan Peternakan Kab. Temanggung , 2019

Dari tabel 2.4 dapat dilihat bahwa produksi dan produktivitas masing-masing komoditas mengalami peningkatan pada tiap tahunnya.

Tabel 2.5.

Produksi Ikan Konsumsi di Kab Tmg Tahun 2014-2019 s/d TW IV

NO

JENIS DATA TAHUN

2014 2015 2016 2017 2018 2019 Produksi Ikan Konsumsi : 1 Kolam air tenang (ton) 2.855,20 3.541,56 4.443,95 5.611,17 6.758,13 7.452,69 2 Sawah (ton) 1.768,51 2.191,50 2.962,82 3.383,38 4.225,50 5.072,22 3 KJA (ton) - 4,20 5,62 5,85 5,95 7,63 Jumlah 4.623,71 5.737,26 7.412,39 9.000,4 10.989,58 12.532,54 Persentase peningkatan produksi (%) 23,90 24,08 29,20 21,42 22,10 14,04

Sumber : Dinas Perikanan dan Peternakan Kab. Temanggung , 2019

Produksi ikan konsumsi mengalami peningkatan pada tiap tahunnya dengan persentase kenaikan per tahunnya antara 21-29%. Peningkatan ini antara lain dipengaruhi oleh meningkatnya penerapan teknologi budidaya ikan di kalangan pembudidaya ikan. Terdapat perubahan pola system budidayaikan dari yang semula hanya panen 1 kali dalam1 tahun menjadi 2 kali dalam 1 tahun.

(25)

tahun terakhir yang difokuskan pada pengembangan perikanan budidaya turut mendorong pembudidaya ikan untuk terus mengembangkan usahanya dengan menerapkan teknologi budidaya ikan yang terus berkembang.

3. Persentase Peningkatan Produksi Benih Ikan

Benih ikan adalah ikan dalam umur, bentuk dan ukuran tertentu yang belum dewasa.

Persentase peningkatan produksi benih ikan merupakan

penambahan produksi benih ikan pada tahun n dibagi produksi benih ikan pada tahun (n-1) x 100%.

Tabel 2.6.

Produksi Benih Ikan di Kabupaten Temanggung Tahun 2014 – 2019 s/d TW IV NO JENIS DATA TAHUN 2014 2015 2016 2017 2018 2019 1 Produksi Benih Ikan: 19.509.750 22.097.543 22.814.590 25.908.461 34.287.165 36.095.763 Nila (ekor) 2 Lele (ekor) 31.215.599 30.473.510 33.565.000 38.116.730 6.587.500 59.204.000 3 Mas (ekor) 27.313.649 34.828.948 35.941.328 40.815.310 22.635.000 23.681.600 Jumlah 78.038.998 87.400.000 92.320.916 104.840.500 113.509.665 118.567.200 Persentase peningkatan (%) 43,39 14,81 5,63 13,56 8,27 4,50

Sumber : Dinas Perikanan dan Peternakan Kab. Temanggung, 2019

Produksi benih ikan di Kabupaten Temanggung terdiri dari 3 komoditas yaitu nila, lele dan mas. Tabel 2.6 menunjukkan bahwa dari tahun 2014 – 2019 produksi benih ikan terus mengalami peningkatan dengan prosentase peningkatan produksi per tahunnya masih fluktuatif antara 5% - 43%.

Peningkatan produksi benih ikan di Kabupaten Temanggung antara lain didorong oleh adanya peningkatan kualitas SDM pembenih ikan dan dukungan pemerintah dalam memberikan bantuan sarana prasarana perikanan berupa bangunan fisik, peralatan dan induk ikan unggul serta bimbingan teknis.Adapun data produksi benih ikan per Kecamatan dapat dilihat pada tabel berikut ini.

(26)

Tabel 2.7.

Produksi Benih Ikan per Kecamatan di Kab Tmg Tahun 2014 – 2019 s/d TW IV Satuan : (ekor) NO KECAMATAN TAHUN 2014 2015 2016 2017 2018 2019 1 Parakan 9.364.700 6.555.000 6.924.069 14.048.638 8.488.125 17.346.381 2 Kledung 390.200 5.681.000 6.000.860 943.568 7.356.375 4.019.428 3 Bansari 702.400 6.380.200 6.739.427 943.565 8.261.775 877.397 4 Bulu 12.486.200 6.904.600 7.293.352 16.774.480 8.940.825 6.023.214 5 Temanggung 13.266.600 6.992.000 7.385.673 17.749.494 9.388.665 17.239.671 6 Tlogomulyo 936.500 3.670.800 3.877.478 524.202 4.753.350 2.027.499 7 Tembarak 5.462.730 3.496.000 3.692.837 8.177.560 4.527.000 12.698.547 8 Selopampang 3.901.950 6.118.000 6.462.464 5.242.020 7.922.250 8.619.835 9 Kranggan 2.497.248 2.709.400 2.861.948 3.145.212 3.508.425 1.304.239 10 Pringsurat 1.404.702 4.894.400 5.169.971 1.991.972 6.337.800 5.714.939 11 Kaloran 468.234 3.933.000 4.154.441 1.541.155 5.092.875 1.624.371 12 Kandangan 1.326.663 1.748.000 1.846.418 1.782.290 2.263.500 1.209.385 13 Kedu 10.925.460 7.166.800 7.570.315 12.580.860 9.280.350 16.136.996 14 Ngadirejo 3.823.911 7.429.000 7.847.278 7.129.155 9.619.875 7.766.152 15 Jumo 2.653.300 3.583.400 3.785.158 3.564.578 4.640.175 5.584.515 16 Gemawang 1.248.600 1.311.000 1.384.814 629.040 1.697.625 1.221.242 17 Candiroto 2.731.400 1.835.400 1.938.739 3.145.210 2.376.675 3.533.303 18 Bejen 1.482.700 2.010.200 2.123.381 2.096.808 2.603.025 687.690 19 Tretep 702.400 1.048.800 1.107.851 209.678 1.358.100 296.418 20 Wonoboyo 2.263.100 3.933.000 4.154.441 2.621.015 5.092.875 4.635.978 JUMLAH 78.038.998 87.400.000 92.320.915 104.840.500 113.509.665 118.567.200

Sumber : Dinas Perikanan dan Peternakan Kab. Temanggung , 2019

4. Persentase Peningkatan Produksi Perikanan Tangkap di Perairan Umum

Produksi perikanan tangkap adalah jumlah ikan yang ditangkap di perairan umum (meliputi sungai, cekdam/waduk, rawa atau genangan) yang sebagian atau seluruh hasil tangkapan tersebut dijual.

Persentase peningkatan produksi perikanan tangkap di perairan umum dihitung sebagai penambahan produksi ikan hasil tangkapan pada tahun n dibagi produksi ikan hasil tangkapan pada tahun (n-1) x 100%.

Pada tahun 2019 jumlah nelayan perairan umum di Kabupaten Temanggung adalah 1153 orang. Adapun luas perairan umum di Kabupaten Temanggung adalah 21.506 hektar yang meliputi sungai,

(27)

cekdam, rawa atau genangan

Tabel 2.8.

Produksi Perikanan Tangkap di Perairan Umum Kabupaten Temanggung Tahun 2014-2019 s/d TW IV

NO JENIS DATA TAHUN

2014 2015 2016 2017 2018 2019 1 Produksi (ton) 239,00 326,28 427,28 664,38 808,75 942,46 2 Persentase peningkatan produksi (%) 28,38 36,64 30,83 55,49 21,73 16,53

Sumber : Dinas Perikanan dan Peternakan Kab. Temanggung , 2019

Dari tabel 2.8 dapat dilihat bahwa produksi perikanan tangkap di Kabupaten Temanggung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dengan persentase antara 21 – 55% . Hal ini bisa menjadi indikasi bahwa perairan umum di Kabupaten Temanggung masih terjaga kelestariannya sebagai habitat berbagai jenis ikan, sehingga populasi ikan di perairan umum mengalami peningkatan.

Kegiatan penebaran benih ikan di perairan umum yang diagendakan rutin setiap tahun oleh pemerintah dan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk tidak menangkap ikan secara illegal turut berperan dalam peningkatan populasi ikan di perairan umum.

Adanya Perda Kabupaten Temanggung No. 9 Tahun 2013 tentang

Penyelenggaraan Perikanan yang mengatur tentang larangan

penangkapan ikan secara ilegal telah ditindaklanjuti di tingkat desa dengan membuat Peraturan Desa yang mengatur hal tersebut.

B. BIDANG PERTANIAN (SUB BIDANG PETERNAKAN) 1. Produktivitas Ternak Ruminansia

Definisi Produktivitas Ternak adalah hasil yang diperoleh dari seekor ternak pada ukuran waktu tertentu, Hardjosubroto, 1994. Jenis ternak meliputi: sapi, kambing, dan domba.

Pada dasarnya produk utama dari usaha ternak potong adalah daging. Selain itu terdapat hasil sampinganya berupa kulit, tulang dan juga kotoran yang masih dapat dimanfaatkan. Produksi daging ternak potong untuk setiap ekornya ditentukan oleh “berat/bobot hidupnya”. Secara umum, semakin banyak bobot hidupnya maka akan semakin besar tingkat produksi dagingnya.

Rumus produktifitas ternak ruminansia diperoleh dari Jumlah Produksi daging dibagi jumlah ternak yang dipotong ditambah konstanta (C = rata rata selisih karkas yang dipotong di rumah pemotongan hewan dengan pemotongan pada saat hari raya idul adha).

(28)

Perkembangan produktivitas ternak sapi, kambing dan domba selama enam tahun terakhir dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 2.9

Produktivitas Ternak Kabupaten Temanggung Tahun 2014-2019 s/d TW IV No . TERNAK PRODUKTIVITAS (KG/EKOR) 2014 2015 2016 2017 2018 2019 1 Sapi – Jumlah Produksi daging (Kg) 507.210 589.176 622.934 615.498 657.241 671.099 – jumlah ternak yang dipotong (ekor) 3.074 3.528 3.686 3.642 3.889 3.971 – Konstanta 0 0 0 4 7,65 7,8 – Produktivitas (Kg/ekor) 165 167 169 173 176,65 176,80 2 Kambing – Jumlah Produksi daging 20.382 56.700 124.855 123.120 2.741 8.681 – jumlah ternak yang dipotong 1.682 4.200 9.249 9.120 203 643 – Konstanta 0 0 0 0,03 0,16 0,16 – Produktivitas 13,13 13,50 13,50 13,53 13,66 13,67 3 Domba – Jumlah Produksi daging 116.841 241.660 226.368 157.498 170.924 179.483 – jumlah ternak yang dipotong 8.988 17.901 16.768 11.665 12.661 13.295 – Konstanta 0,13 0,01 0 0,03 0,16 0,16 – Produktivitas 13,13 13,50 13,50 13,53 13,66 13,67

Sumber : Dinas Perikanan dan Peternakan , 2019

Produktivitas ternak potong di Kabupaten Temanggung tahun 2014-2019 s/d TW IV mengalami kenaikkan khususnya produktivitas ternak sapi , untuk produktivitas ternak sapi pada tahun 2018 mencapai 176,65 kg/ekor pada tahun 2019 s/d triwulan IV menjadi 176,80 kg/ekor sedangkan untuk produktivitas ternak kambing dan ternak domba pada tahun 2018 mencapai 13,66 kg/ekor pada tahun 2019 s/d triwulan IV menjadi 13,67 kg/ekor.

(29)

Tabel 2.10.

Data Populasi Ternak Kuda dan Kerbau Tahun 2014 – 2019 s/d TW IV No. TERNAK POPULASI (EKOR) 2014 2015 2016 2017 2018 2019 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Kuda 451 454 461 462 466 466 2 Kerbau 1.426 1.435 1.464 1.478 1.492 1.522

Sumber: Dinas Perikanan dan Peternakan , 2019 Tabel 2.11.

Data Sebaran Populasi Sapi Tahun 2014 – 2019 s/d TW IV No. Kecamatan POPULASI (EKOR) 2014 2015 2016 2017 2018 2019 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Parakan 1.177 1.200 1.279 1.484 1.576 1.614 2 Kledung 361 367 399 452 480 491 3 Bansari 629 643 705 910 961 984 4 Bulu 672 686 750 957 1.000 1.035 5 Temanggung 1.011 1.032 1.320 1.478 1.549 1.599 6 Tlogomulyo 532 543 621 777 822 843 7 Tembarak 545 556 595 851 896 920 8 Selopampang 372 380 400 604 637 651 9 Kranggan 3.254 3.316 3.430 3.721 3.974 4.059 10 Pringsurat 1.307 1.332 1.622 1.936 2.050 2.100 11 Kaloran 4.897 4.994 5.277 5.535 5.895 6.028 12 Kandangan 3.333 3.397 3.889 4.124 4.644 4.484 13 Kedu 3.817 3.892 4.139 4.427 4.751 4.820 14 Ngadirejo 1.209 1.234 1.734 1.800 1.886 1.940 15 Jumo 1.528 1.560 1.658 1.913 2.027 2.077 16 Gemawang 1.078 1.099 1.185 1.395 1.480 1.516 17 Candiroto 643 657 739 946 993 1.021 18 Bejen 957 978 1.070 1.279 1.353 1.387 19 Tretep 923 941 1.025 1.234 1.303 1.337 20 Wonoboyo 872 890 993 1.202 1.267 1.301 Jumlah 29.117 29.697 32.830 37.025 39.241 40.202

(30)

Tabel 2.12.

Data Sebaran Populasi Ternak Kambing Tahun 2014 – 2019 s/d TW IV No. Kecamatan POPULASI (EKOR) 2014 2015 2016 2017 2018 2019 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Parakan 546 547 590 593 666 680 2 Kledung 64 64 69 70 79 80 3 Bansari 43 43 47 47 53 54 4 Bulu 10.088 10.108 10.042 10.092 11.337 11.567 5 Temanggung 542 543 586 589 662 675 6 Tlogomulyo 235 236 254 256 288 293 7 Tembarak 127 128 165 167 188 191 8 Selopampang 62 62 467 469 527 538 9 Kranggan 1.708 1.712 1.846 1.855 2.084 2.126 10 Pringsurat 3.188 3.195 3.445 3.462 3.889 3.968 11 Kaloran 4.330 4.338 5.678 5.706 6.410 6.540 12 Kandangan 7.414 7.429 8.815 8.859 9.952 10.159 13 Kedu 511 512 839 843 947 966 14 Ngadirejo 1.469 1.472 1.587 1.595 1.792 1.828 15 Jumo 5.458 5.469 6.897 6.931 7.786 7.949 16 Gemawang 11.578 11.601 10.510 10.562 11.865 12.106 17 Candiroto 5.688 5.700 7.702 7.740 8.695 8.871 18 Bejen 7.128 7.142 6.146 6.177 6.939 7.080 19 Tretep 3.137 3.143 3.750 3.769 4.234 4.320 20 Wonoboyo 6.728 6.742 6.250 6.281 7.056 7.199 Jumlah 70.044 70.186 75.685 76.063 85.450 87.182

(31)

Tabel 2.13.

Data Sebaran Populasi Ternak Domba Tahun 2014– 2019 s/d TW IV No. Kecamata n POPULASI (EKOR) 2014 2015 2016 2017 2018 2019 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Parakan 5.266 5.318 8.457 8.499 9.511 9.701 2 Kledung 6.708 6.776 8.226 8.267 9.251 9.436 3 Bansari 3.109 3.140 3.812 3.831 4.287 4.373 4 Bulu 22.135 22.356 23.143 23.259 26.029 26.549 5 Temangg ung 6.344 6.408 8.779 8.823 9.874 10.071 6 Tlogomul yo 19.676 19.873 24.127 24.248 27.135 27.678 7 Tembara k 15.309 15.462 18.772 18.866 21.112 21.535 8 Selopamp ang 12.736 12.863 15.617 15.695 17.564 17.915 9 Kranggan 22.005 22.225 29.322 29.469 32.978 33.638 10 Pringsura t 33.657 33.993 46.271 46.502 52.039 53.080 11 Kaloran 24.104 24.345 32.557 32.720 36.616 37.348 12 Kandang an 13.494 13.629 18.547 18.640 20.860 21.277 13 Kedu 7.892 7.971 11.678 11.736 13.133 13.396 14 Ngadirejo 8.344 8.427 12.232 12.293 13.757 14.032 15 Jumo 3.130 3.161 3.238 3.255 3.643 3.715 16 Gemawan g 7.477 7.552 8.169 8.210 9.188 9.371 17 Candiroto 4.317 4.360 4.894 4.918 5.504 5.614 18 Bejen 3.887 3.926 4.266 4.287 4.797 4.893 19 Tretep 22.681 22.908 22.972 23.087 25.836 26.353 20 Wonoboy o 43.785 44.223 45.691 45.919 51.387 52.414 Jumlah 286.05 6 288.91 8 350.77 0 352.52 4 394.50 0 402.390

Sumber : Dinas Perikanan dan Peternakan , 2019

2. Produktivitas Ternak Unggas

Definisi Produktivitas Ternak adalah hasil yang diperoleh dari seekor ternak pada ukuran waktu tertentu, Hardjosubroto, 1994.Jenis ternak

(32)

meliputi: Ternak Ayam Ras Pedaging, Ternak Ayam Ras Petelur dan Ayam Buras.

Produktivitas ternak ayam ras pedaging dan ayam buras diukur dari jumlah produksi dagingnya sedangkan produktivitas ayam ras petelur diukur dari jumlah produksi telurnya. Secara umum semakin besar bobot badan/bobot hidup ternak unggas yang dipotong semakin besar juga angka produktivitasnya. Sedangkan untuk ayam ras petelur, produktivitas selain dipengaruhi gen juga dipengaruhi lingkungan (faktor pakan, lingkungan dan pemeliharaan).

Rumus penghitungan Produktivitas ayam ras pedaging dan ayam buras diperoleh dari Jumlah Produksi daging dibagi jumlah ternak yang dipotong. Sedangkan rumus penghitungan produktivitas ayam ras petelur diperoleh dari Jumlah Produksi Telur dibagi jumlah populasi ternak.

Perkembangan produktivitas ternak unggas selama enam tahun terakhir dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.14.

Produktivitas Ternak Unggas Tahun 2014-2019 s/d TW IV No . TERNAK PRODUKTIVITAS (KG/EKOR) 2014 2015 2016 2017 2018 2019 1 Ayam Ras Pedaging – Jumlah Produksi daging (Kg) 7.705.035 5.273.115 3.962.746 6.513.127 9.065.840 10.211.850 – jumlah ternak yang dipotong (ekor) 7.705.035 5.273.115 5.283.661 4.652.234 12.087.786 13.615.000 – Produktivitas (Kg/ekor) 1 1 0,765 1,4 0,75 0,75

2 Ayam Ras Petelur – Jumlah Produksi telur 4.448.832 4.527.421 7.328.157 7.364.796 8.048.417 8.434.221 – jumlah populasi ternak 681.503 682.869 684.235 687.656 780.500 782.061 – Produktivitas 6,5 6,6 10,7 10,7 10, 3 10,88 3 Ayam Buras – Jumlah Produksi daging 391.102 395.013 395.802 425.400 399.149 400.567 – jumlah ternak yang dipotong 558.717 564.304 565.432 567.200 570.213 572.239 – Produktivitas 0,7 0,7 0,7 0,75 0,7 0,7

(33)

Produktivitas ternak ayam ras pedaging di Kabupaten Temanggung tahun 2018-2019 s/d TW IV tidak berubah masih 0,75 kg/ekor. Sedangkan produktivitas ayam ras petelur sempat naik pada tahun 2015 ke tahun 2016 dan menurun di tahun 2018, mengalami kenaikan lagi di tahun 2019, hal ini disebabkan oleh baik dan tidaknya pengelolaan peternakan unggas, Produktivitas ternak ayam buras cenderung stabil karena pemotongan ternak menyesuaikan permintaan pasar.

Tabel 2.15.

Populasi Unggas Itik, Entog, Burung Puyuh dan Angsa Tahun 2014 – 2019 s/d TW IV

N

o. UNGGAS

POPULASI UNGGAS (EKOR)

2014 2015 2016 2017 2018 2019 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Itik 102.147 102.201 102.405 102.917 103.432 103.639 2 Entog 24.950 24.982 25.034 25.159 25.285 25.336 3 Burung Puyuh 51.357 51.501 51.605 51.798 52.122 52.226 4 Angsa 18.743 18.745 18.781 18.875 18.969 19.007

Sumber : Dinas Perikanan dan Peternakan , 2019

3. Prevalensi Penyakit Hewan Ternak

Definisi prevalensi penyakit hewan ternak dapat diartikan sebagai jumlah atau persentase individu hewan ternak yang terkena penyakit tertentu pada waktu tertentu di dalam suatu populasi yang beresiko.

Rumus penghitungan prevalensi penyakit hewan ternak diperoleh dari jumlah hewan yang sakit pada waktu tertentu dibagi jumlah populasi hewan yang beresiko dalam waktu yang sama kemudian hasilnya dikalikan 100%.

Untuk melihat data prevalensi penyakit sapi, kambing, domba dan unggas di Kabupaten Temanggung dapat dilihat dari tabel berikut.

(34)

Tabel 2.16.

Prevalensi Penyakit Hewan di Kabupaten Temanggung Tahun 2014-2019 s/d TW IV

No. Tahun Prevalensi Penyakit

Sapi Kambing Domba Unggas

1. 2014 5,70 4,80 2,60 0,17 2. 2015 5,60 4,70 2,50 0,16 3. 2016 5,50 4,50 2,40 0,15 4. 2017 5,20 4,25 2,30 0,11 5. 2018 5,00 4,00 2,00 0,10 6. 2019 7,00 1,00 1,00 0,05

Sumber : Dinas Perikanan dan Peternakan , 2019

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa prevalensi penyakit hewan ternak di Kabupaten Temanggung cenderung turun, disebabkan oleh karena peningkatan kesadaran masyarakat akan pencegahan penyakit strategis zoonosis (misalnya AI) sebagai bagian dari keberhasilan edukasi dan komunikasi yang aktif disampaikan lewat radio dan sosialisasi. Selain itu, hal tersebut juga disebabkan karena adanya peningkatan deteksi dini atas kasus penyakit yang endemis oleh petugas karena peningkatan kapasitas petugas serta efektifitas terapi yang diberikan telah sesuai dengan prediksi penyakit sebagai hasil surveillance tahun sebelumnya dan tergambar dalam ketersediaan obat/vaksin yang ada. Penyakit yang dihitung adalah penyakit endemis yang ditangani secara aktif maupun pasif service yang terjadi di semua kecamatan di Kabupaten Temanggung yang meliputi penyakit cacingan (Helminthiasis) pada ternak sapi, domba dan kambing serta penyakit flu burung (Avian

influenza) dan penyakit tetelo (New Castle Disease) pada unggas.

Terakhir, pelaporan penanganan kasus oleh petugas kesehatan hewan melalui ISHIKNAS ( System Informasi Kesehatan Hewan Nasional ) telah menjadi media informasi, komunikasi dan control antar petugas kesehatan hewan yang efektif yang dan berdampak pada keberhasilan pengobatan dan menekan penyebaran penyakit.

4. Persentase Peningkatan Pengawasan Produk Hewan dan Bahan Asal Hewan dan Bahan Penunjang yang Memenuhi Syarat

Persentase peningkatan produk hewan dan bahan asal hewan dan bahan penunjang yang memenuhi syarat diperoleh dengan cara jumlah usaha produk hewan dan bahan asal hewan yang memenuhi syarat dibagi jumlah usaha produk hewan dan produk asal hewan yang dipantau kemudian hasilnya dikalikan 100%.

(35)

Persentase peningkatan produk hewan dan bahan asal hewan dan bahan penunjang yang memenuhi syarat dimaksudkan untuk memberi penilaian selama pemantauan dan pembinaan terhadap unit-unit usaha produk hewan maupun produk bahan asal hewan yang diperdagangkan di Temanggung. Yang dimaksud dengan produk hewan antara lain adalah daging, telur, dan susu, sedangkan produk bahan asal hewan adalah produk-produk olahan asal hewan seperti nugget, bakso, galantine, abon, dan lain-lain. Pengawasan dilakukan terhadap produk maupun sarana dan prasarana yang digunakan dalam proses produksi, sehingga produk yang dihasilkan benar-benar ASUH (Aman, Sehat, Utuh, Halal) melalui :

- Pengujian sampel: kandungan daging babi, TPC, boraks, kadar air, dan salmonella

- Komunikasi Informasi Edukasi (KIE): kunjungan, pertemuan, dan informasi melalui media radio

Untuk meningkatkan pengawasan dilakukan kunjungan yang berkelanjutan dari pengambilan sampel, pemberitahuan hasil serta komunikasi intens dengan pelaku usaha berdampak pada perbaikan perlakuan seperti sanitasi dan higienitas pelaku usaha bahan asal hewan (BAH). Unit-unit usaha yang menjadi sasaran adalah los-los penjualan daging dan produk asal hewan (PAH) di pasar, RPU, RPH tempat pemotongan hewan dan kios-kios makanan.

Tabel 2.17.

Persentase peningkatan unit usaha yang memenuhi syarat Tahun 2014 – 2019 s/d TW IV

No. Tahun Unit Usaha

yang Dipantau Unit Usaha yang Memenuhi Syarat Prosentase (%) 1 2014 60 25 40 2 2015 70 35 50 3 2016 80 40 50 4 2017 100 55 55 5 2018 100 60 60 6 2019 80 50 62,5

(36)

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa prosentase unit usaha yang memenuhi syarat terus meningkat. Peningkatan terjadi pada tahun 2015, 2017, dan 2018.

Tabel 2.18.

Data Penyembelihan Hewan Qurban Kabupaten Temanggung Tahun 2018

No. Kecamatan

Jumlah Ternak Qurban yg Disembelih

Sapi Kerbau Domba Kambing

Jtn Btn Jtn Btn Jtn Btn Jtn Btn 1 Tretep 39 2 408 4 2 Ngadirejo 47 314 2 3 Kedu 119 1.525 2 4 Temanggung 327 1.390 85 5 Kranggan 18 2 153 1 6 Jumo 10 4 626 28 7 Kaloran 13 3 216 8 Pringsurat 34 816 9 Tembarak 14 1 244 10 Bansari 11 285 1 11 Gemawang 16 647 12 Selopampang 14 314 13 Candiroto 44 785 24 14 Bulu 33 337 15 Parakan 25 11 401 16 Kandangan 41 845 17 Wonoboyo 13 393 18 Bejen 12 51 40 19 Kledung 3 125 20 Tlogomulyo 9 202 Jumlah 842 22 1 10.077 5 182 Jumlah 864 1 10.082 182

Sumber : Dinas Perikanan dan Peternakan , 2018

Tabel 2.19.

Data Penyembelihan Hewan Qurban Kabupaten Temanggung Tahun 2019

No. Kecamatan

Jumlah Ternak Qurban yg Disembelih

Sapi Kerbau Domba Kambing

Jtn Btn Jtn Btn Jtn Btn Jtn Btn 1 Bansari 13 0 0 0 336 0 0 0 0 Bejen 46 0 0 0 85 0 342 0 3 Bulu 43 0 0 0 337 0 0 0 4 Candiroto 45 1 0 0 879 2 39 0 5 Gemawang 17 1 0 0 523 1 6 0 6 Jumo 14 2 0 0 284 0 8 0 7 Kaloran 27 1 0 0 130 0 4 0 8 Kandangan 49 0 0 0 749 0 0 0 9 Kedu 100 1 0 0 1175 0 0 0 10 Kledung 2 0 0 0 199 0 0 0 11 Kranggan 80 0 0 0 631 0 0 0 12 Ngadireo 13 0 0 0 325 0 0 0 13 Parakan 27 7 0 0 321 0 1 0 14 Pringsurat 28 0 0 0 484 3 3 0 15 Selopampang 18 1 0 0 324 0 0 0 16 Temanggung 321 0 0 0 1276 1 0 0

(37)

17 Tembarak 25 0 0 0 392 0 221 0 18 Tlogomulyo 11 0 0 0 167 0 8 0 19 Tretep 49 1 0 0 489 1 1 0 20 Wonoboyo 19 3 0 0 283 34 10 0 21 RPH 23 0 0 0 0 0 0 0 Jumlah 970 18 0 0 9389 42 643 0

sumber : Dinas Perikanan dan Peternakan , 2019

2.3. Isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung

Berdasarkan pada pencapaian kinerja pelayanan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung sudah mencapai target.

Adapun isu-isu penting dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan kesehatan hewan dan masyarakat veteriner;

b. Meningkatkan kualitas pengelolaan dan pmanfaatan sumber daya perikanan dan peternakan;

c. Meningkatkan perluasan pengembangan kawasan budidaya perikanan dan peternakan.

2.4. Review terhadap rancangan awal RKPD

Review atau telaah terhadap rancangan awal RKPD adalah dilakukan dengan membandingkan rancangan awal RKPD dengan hasil analisis kebutuhan. Proses perbandingan tersebut meliputi perbandingan program, kegiatan, lokasi kegiatan, target, dan pagu anggaran yang disediakan di rancangan awal RKPD.

Adapun hasil telaah terhadap rancangan awal RKPD per program dan per kegiatan adalah sebagaimana tabel 2.21 berikut:

(38)

Tabel 2.20

Review terhadap Rancangan awal RKPD Tahun 2021

RANCANGAN AWAL RKPD 2021 HASIL ANALISIS KEBUTUHAN

No Urusan/ Bidang Urusan Pemerintahan Daerah, dan Program/ Kegiatan Lokasi Indikator Kinerja Program/ Kegiatan Target

Kinerja Satuan Pagu Indikatif

No Urusan/ Bidang Urusan Pemerintahan Daerah, dan Program/ Kegiatan Lokasi Indikator Kinerja Program/ Kegiatan Target Kinerja Satuan Kebutuhan Dana Keterang an 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7

1 PERENCANAAN PEMBANGUNAN 1 PERENCANAAN PEMBANGUNAN

A. Program Perencanaan Pembangunan Daerah A. Program Perencanaan Pembangunan Daerah

1 Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Pelaporan SKPD Kab. Temanggun g Tersusunn ya dokumen perencana an dan pelaporan SKPD yang tepat waktu 5 dokumen 5.000.000 1. Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Pelaporan SKPD Tersusunnya dokumen perencanaan dan pelaporan SKPD yang tepat waktu 5 dokumen 5.000.000 2 Penyusunan Rencana Kerja Tahunan Pemerintah Daerah Kab. Temanggun g Terlaksana nya Musrenban g RKPD, tersusunny a RKPD, dan Perubahan RKPD 3 dokumen 900.000.000 2. Penyusunan Rencana Kerja Tahunan Pemerintah Daerah Terlaksanan ya Musrenbang RKPD, tersusunnya RKPD, dan Perubahan RKPD 3 dokumen 900.000.000

Sumber : (SESUAI NAMA PERANGKAT DAERAH) Kabupaten Temanggung Tahun 2019

Catatan : Hasil analisis kebutuhan merupakan usulan koreksi atas rancangan awal RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2018 dan menjadi rencana program dan kegiatan yang dibahas pada Forum Perangkat Daerah dan Musrenbang RKPD Kab. Temanggung.

(39)

2.5. Penelaahan usulan program dan kegiatan masyarakat

Kajian usulan kegiatan dari masyarakat melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) merupakan bagian dari kegiatan penjaringan aspirasi masyarakat terkait kebutuhan dan harapan pemangku kepentingan, terhadap kegiatan pembangunan yang direncanakan, sebagai representasi kebutuhan masyarakat.

2.6. Inovasi Perangkat Daerah

Selama kurun waktu 3 tahun, Inovasi yang telah dilaksanakan di Dinas

Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung ada 1 inovasi, dengan

rincian sebagai berikut:

Tabel 2.21.

Daftar Inovasi Perangkat Daerah 2018-2020

No. Nama Inovasi

Input Inovasi

Proses Inovasi Output

Inovasi Outcome Inovasi

Pelaksana / Tahun SDM Anggaran 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Kreativitas dan Inovasi Kabupaten Temanggung UPTD Balai Benih Ikan dan masyarakat APBD Proses monosexing benih ikan nila dengan menggunakann hormon non sintetis SOP produksi benih Meningkatnya produktivitas budidaya ikan nila Disnakan - 2015 2.7. Penghargaan

Selama kurun waktu 3 tahun, Penghargaan yang telah diterima oleh Pemerintah Kabupaten Temanggung melalui Dinas Perikanan dan Peternakan

Kabupaten Temanggungada 1 Penghargaan, dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 2.22.

Daftar Penghargaan Pemerintah Kabupaten Temanggung Tahun 2018-2020

No. Nama Penghargaan Pemberi Penghargaan Skala Perangkat Daerah Pengampu

1 2 3 4 5

1 Penghargaan Kreativitas dan Inovasi Kabupaten

Temanggung Tahun 2018

(40)

BAB III

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1. Telaahan terhadap Kebijakan Nasional

Dinas Perikanan dan PeternakanKabupaten Temanggung merupakan sebuah Perangkat Daerah yang tidak secara langsung melaksanakan program dan kegiatan yang menjadi kebijakan nasional, khususnya yang target-targetnya ditetapkan melalui SPM,SDG’s, dan kegiatan yang bersumber dari APBN lainnya. Kebijakan nasional yang diampu oleh Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung lebih pada menuangkan kebijakan nasional melalui penyusunan Renja PD yang dilakukan oleh Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung.

(Apabila PD tidak mengampu SPM dan/atau SDG’s, dan/atau kegiatan

yang bersumber dari APBN lainnya, tidak diperlukan telaahan)

3.2. Tujuan dan Sasaran Renja Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung

Perumusan tujuan dan sasaran didasarkan atas rumusan isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung yang dikaitkan dengan tujuan dan sasaran pembangunan daerah sebagaimana tercantum dalam indikasi rencana program prioritas daerahKabupaten Temanggung tahun 2021.

Mencermati indikasi rencana program prioritas daerah Kabupaten Temanggung dan isu-isu strategis Tahun 2021, maka tujuan dari urusan Dinas Perikanan dan Peternakan adalah:

1. Menerapkan penerapan teknologi dan inovasi perikanan dan peternakan; 2. Meningkatkan kualitas, kuantitas, dan diversifikasi produk perikanan dan

peternakan;dan

3. Meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana dan infrastruktur perikanan dan peternakan

Adapun sasaran dari urusan Dinas Perikanan dan Peternakan adalah:

1. Meningkatkan penerapan teknologi perikanan dan peternakan;

2. Meningkatkan kualitas, kuantitas, kontinuitas, dan diversifikasi produk

perikanan dan peternakan;

3. Meningkatnya produktivitas ternak.

Adapun keterkaitan antara Tujuan, Sasaran, dan Program, prioritas Dinas Perikanan dan Peternakan Kab. Temanggung pada Tahun 2020 adalah sebagai berikut:

(41)

Matrik Keterkaitan Tujuan, Sasaran, dan Indikator Sasaran Pada PD Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung

TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN SATUAN TARGET TARGET TAHUN 2021 TARGET KONDISI AKHIR 2020 1. Terpenuhinya ketersediaan protein hewani Meningkatnya tingkat konsumsi ikan Produktivitas Ikan Nila Kg/m2 4,70 4,10 Produktivitas Ikan Lele Kg/m2 11,50 10,50 Produktivitas Ikan Mas Kg/m2 5,70 5,60 Meningkatnya kesejahteraan peternak Produktivitas ternak sapi Kg/Ekor 177,20 177,00 Produktivitas ternak domba Kg/Ekor 13,69 13,68 Produktivitas ternak kambing Kg/Ekor 13,69 13,68 Produktivitas ternak ayam pedaging Kg/Ekor 0,75 0,75 Produktivitas ternak ayam petelur Kg/Ekor 10,88 10,88 Produktivitas ternak ayam buras Kg/Ekor 0,70 0,70 1. Terwujudnya

kedaulatan pangan Pencegahan dan penanggulang an penyakit hewan Prevalensi penyakit sapi % 10,00 10,00 Prevalensi penyakit domba % 2,00 2,00 Prevalensi penyakit kambing % 6,00 6,00 Prevalensi penyakit unggas % 0,10 0,10 Pemenuhan pangan asal hewan Prosentase peningkatan pengawasan produk hewan % 65,00 60,00

(42)

dan bahan asal hewan dan bahan penunjang yang memenuhi syarat

3.3. Program dan Kegiatan

Program dan kegiatan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temangung di Tahun 2021 dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran dengan mengacu pada Indikasi Program Strategis Tahun Transisi Perencanaan Kabupaten Temanggung.

Adapun Program dan Kegiatan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung Tahun 2021 adalah sebagai berikut:

Referensi

Dokumen terkait

Bentuk morfologi koloni dari 7 isolat bakteri penghasil protease dari limbah cair tahu umumnya memiliki bentuk yang hampir sama, memiliki warna koloni yang sama

Sistem pendukung keputusan adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan)) yang dipakai untuk mendukung

Banyaknya shift jaga dan libur (dalam hari) untuk setiap penjaga gerbang tol dengan metode nonpreemptive goal programming dapat dilihat pada Tabel 7.. Karena keterbatasan

Menimbang, bahwa gugatan Penggugat/Pembanding diajukan oleh ahli waris yang mengaku mempunyai hak terhadap obyek yang berupa tanah seluas 150 m2 atas nama pemegang hak

Gambar 5.18 Prosentase Perubahan Simpangan Relatif Maksimum Lantai 1 pada Bangunan 6 Lantai

Pada proyek pemograman ini menggunakan Matlab dengan fungsi utama yang digunakan untuk proses bandpass filter adalah butter dan penggunaan fungsi transformasi forier,

Hasil wawancara menunjukan para pelaku usaha perikanan mengetahui secara pasti bahwa para petugas penertiban retribusi izin usaha perikanan adalah merupakan unsur

Dari hasil uji t dapat diketahui bahwa hasil dari uji t untuk variabel motivasi kerja yaitu 5,974 lebih besar daripada t tabel yaitu 2,002 dan nilai signifikansi (p-value)