DOI Artikel: 10.46306/jbbe.v15i1.100 20
PENGARUH KOMITE AUDIT TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR MAKANAN & MINUMAN
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2014-2019
1Mirnayanti, 2Iroh Rahmawati
12Universitas Banten Jaya Serang
Email : [email protected]1), [email protected]2) ABSTRACT
The purpose of this study is to determine the role of the audit committee in running the food & beverage sub-sector manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2014-2019 and to determine the effect of the audit committee on the value of the food and beverage sub-sector manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2014 -2019. The research method used is descriptive quantitative technique and the sampling technique used is purposive sampling method with certain criteria. The population in this study were all manufacturing companies in the food and beverage sub-sector listed on the Indonesia Stock Exchange, namely 26 companies. Data processing and data analysis techniques include classical assumption test, simple regression analysis, coefficient of determination and statistical hypotheses. Based on the t test, it states that the audit committee has no effect on firm value.
Keywords: Audit Committee, Company Value, manufacturing companies and the food and beverage sector
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan peran komite audit dalam menjalankan perusahaan manufaktur subsektor makanan &minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014-2019 dan untuk menentukan efek komite audit terhadap nilai perusahaan manufaktur subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014 -2019. Metode penelitian yang digunakan adalah teknik kuantitatif deskriptif dan teknik sampling yang digunakan adalah metode purposive sampling dengan kriteria tertentu. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur di subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, yaitu 26 perusahaan. Teknik pemrosesan data dan analisis data mencakup tes asumsi klasik, analisis regresi sederhana, koefisien penentuan dan hipotesis statistik. Berdasarkan uji t, disebutkan bahwa komite audit tidak berpengaruh pada nilai perusahaan.
Kata kunci: Komite Audit, Nilai Perusahaan, perusahaan manufaktur dan sektor makanan dan minuman
PENDAHULUAN
Suatu perusahaan didirikan dengan tujuan untuk mencari keuntungan dan untuk meningkatkan hasil perusahaan secara maksimal. Menurut Brigham & Houston (2006:7), menjelaskan bahwa salah satu tujuan utama dari pendirian suatu perusahaan yaitu untuk memaksimalkan utilitas pemegang saham dengan cara peningkatan nilai perusahaan.
Semakin tinggi nilai perusahaan maka semakin tinggi pula tingkat kemakmuran pemegang saham, dengan kemakmuran yang tinggi maka pemegang saham akan menginvestasikan lebih pula modalnya diperusahaan tersebut (Mutmainah 2015:186). Banyak faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan, diantaranya yaitu good corporate governance (GCG), keputusan investasi, kebijakan hutang, kebijakan deviden.
Komite Audit adalah Suatu komite yang bekerja secara profesional dan independen yang di bentuk oleh dewan komisaris dan dengan demikian, tugasnya adalah membantu dan memperkuat fungsi dewan komisaris (atau dewan pengawas) dalam menjalankan fungsi pengawasan (oversight) atas proses pelaporan keuangan, manajemen risiko, pelaksanaan audit dan implementasi dari corporate governance di perusahaan-perusahaan (Tunggal 2008:136)
Dalam Pasal 1 ayat (1) Peraturan OJK 55/2015, komite audit adalah komite yang dibentuk
DOI Artikel: 10.46306/jbbe.v15i1.100 21
oleh dan bertanggung jawab kepada dewan komisaris dalam membantu melaksanakan tugas dan fungsi dewan komisaris.
Perusahan-perusahaan di Indonesia telah menyadari pentingnya keberadaan audit internal hal ini dibuktikan dengan terbentuknya komite audit di setiap perusahaan untuk membantu tugas Dewan Komisaris Independen. Hal ini juga diatur oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) tahun 2006 bahwa keberadaan komite audit pada perusahaan dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang telah go public adalah wajib.
Saat ini komite audit telah menjadi bagian dari tata kelola organisasi perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). Bahkan keberadaan komite audit dalam suatu perusahaan telah diatur secara legal hampir di seluruh negara. Peraturan mengenai keberadaan komite audit diterapkan sebagai respon atas kasus kebangkrutan yang melanda perusahaan karena ketidakefektifan mereka dalam menerapkan tata kelola organisasi perusahaan yang baik. Salah satu contohnya, dijelaskan oleh Solomon (dalam Baxter, 2010) bahwa kasus yang melanda Enron dilatarbelakangi oleh lemahnya pelaksanaan tata kelola perusahaan yakni terdapat konflik kepentingan diantara manajer yang mengakibatkan komite audit gagal untuk menjalankan fungsinya dalam hal pengendalian internal dan mengontrol audit eksternal.
Salah satu aspek yang sangat penting dalam keberhasilan komite audit dalam menjalankan tugasnya adalah masalah komunikasi. Oleh sebab itu, komite audit harus meningkatkan komunikasi dengan dewan komisaris, manajemen, internal auditor dan eksternal auditor. Terdapatnya komunikasi yang lancar diantara komite audit dengan berbagai pihak dapat menunjukkan eksistensi komite audit yang lebih efektif dan dapat meringankan tugas komisaris dalam mengawasi jalannya perusahaan. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Wilsna (2011) yang menjelaskan bahwa komite audit berpengaruh secara positif terhadap nilai perusahaan. selanjutnya dalam penelitian yang dilakukan oleh Dewi Agustina (2017) yang memberikan hasil bahwa komite audit tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Perlambatan ekonomi dan melemahannya daya beli masyarakat berimbas ke industri manufaktur, khususnya sektor makanan dan minuman. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan industri manufaktur mikro dan kecil pada Kuartal kedua tahun ini berada di Kisaran 2,5 persen. Angka tersebut anjlok secara signifikan dibandingkan pertumbuhan industri manufaktur mikro dan kecil pada Kuartal pertama tahun ini yang mencapai 6,63 persen. Secara spesifik, BPS mencatat ada penurunan pertumbuhan cukup drastis untuk industri minuman yakni sebesar 8,26 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sementara untuk industri makanan memang tercatat naik 7,04 persen namun pertumbuhan tersebut tidak banyak berbeda dengan pertumbuhan Kuartal II tahun 2016 yang sebesar 6,7 persen. Kepala BPS Suhariyanto dalam Konferensi pers mengungkapkan, selain dampak perlambatan ekonomi, kurangnya keberpihakan terhadap pelaku industri mikro kecil menjadi salah satu alasan sektor tersebut merosot pada Kuartal kedua. Penurunan pertumbuhan industri makanan dan minuman pun turut dirasakan oleh para pelaku usaha skala besar. Melihat hasil laporan keuangan sejumlah emiten consumer selama semester 1, beberapa emiten tercatat mencetak kinerja yang justru berada di bawah ekspektasi.
Seperti seperti halnya pada penjualan bersih PT Mayora Indah Tbk, Juga mengalami Pelemahan.
Pada paruh pertama tahun ini penjualan hanya tumbuh 1,23 persen secara tahunan menjadi 9,39 triliun. Padahal pada paruh pertama tahun lalu pertumbuhan mencapai 23 persen (situs www.cnnindonesia.com).
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Dwi putri kartika Sari dan Riki Sanjaya (2018) dengan judul “Pengaruh Good Corporate Governance, dan Karakteristik Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan”. Dalam penelitiannya tersebut di dapatkan hasil nilai signifikan yaitu 0,631 > 0,05 yang artinya bahwa komite audit tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Dalam Pasal 1 ayat (1) Peraturan OJK 55/2015, komite audit adalah komite yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada dewan komisaris dalam membantu melaksanakan tugas dan
DOI Artikel: 10.46306/jbbe.v15i1.100 22
fungsi dewan komisaris.
“Audit adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara sistematis oleh pihak yang independen terhadap laporan keuangan yang telah disusun manajemen beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya dengan tujuan untuk memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut”. (Menurut Sukrisno Agoes 2012:4)
Jenis-jenis Audit Menurut Alvin A. Arens, Randal J. Elder dan Mark S. Beasley yang diterjemahkan oleh Herman Wibowo (2008:16) mengemukakan jenis-jenis audit sebagai berikut:
a. Audit Operasional.
b. Audit Kepatuhan.
c. Audit Laporan Keuangan
Menurut Sukrisno Agoes, Ditinjau dari luasnya pemeriksaan, audit bisa dibedakan atas:
a. Pemeriksaan Umum (General Audit).
b. Pemeriksaan Khusus (Special Audit)
Tujuan dibentuknya Komite Audit adalah “Tujuan dibentuknya Komite Audit yakni membantu Komisaris atau Dewan Pengawasan dalam memastikan efektivitas sistem pengndalian internal dan efektivitas pelaksanaan tugas auditor eksternal dan auditor internal” (Wahyudin Zarkasyi 2008 :17).
Nilai perusahaan adalah nilai jual sebuah perusahaan sebagai suatu bisnis yang sedang beroperasi. Adanya kelebihan nilai jual diatas nilai likuidasi adalah nilai dari oergansasi manajemen yang menjalankan perusahaan itu ( Agus Sartono 2010:487).
Nilai perusahan adalah kinerja perusahaan yang dicerminkan oleh harga saham yang dibentuk oleh permintaan dan penawaran pasar modal yang merefleksikan penilaian masyarakat terhadap kinerja perusahaan (Harmono 2009:233). Nilai perusahaan dapat diukur dengan menggunakan harga saham. Harga saham di pasar modal terbentuk berdasarkan kesepakatan antara permintaan dan penawaran investor sehingga saham merupakan fair price yang dijadikan proksi nilai perusahaan. Semakin tinggi harga saham, semakin tinggi nilai perusahaan yang berarti kemakmuran pemegang saham juga meningkat. Muhamad Tamrin Dan Bahtiar Maddatuang (2019:17).
Menurut Christiawan, Yulius Jogi & Josua Tarigan (2007:3) terdapat lima jenis nilai perusahaan berdasarkan metode perhitungan yang digunakan, yaitu:
a. Nilai Nominal b. Nilai Pasar c. Nilai Intrisik d. Nilai Buku e. Nilai Likiudasi
Nilai perusahaan dapat diukur dengan menggunakan harga saham menggunakan rasio yang disebut rasio penilaian. Menurut Sudana (2011:23) rasio penilaian adalah suatu rasio yang terkait dengan penilaian kinerja saham perusahaan yang telah diperdagangkan di pasar modal (go public).
Rasio penilaian memberikan informasi seberapa besar masyarakat menghargai perusahaan, sehingga masyarakat tertarik untuk membeli saham dengan harga yang lebih tinggi dibanding nilai bukunya. Berikut ini beberapa metode yang digunakan untuk mengukur nilai perusahaan.
a. Price Book Value (PBV)
Price Book Value merupakan rasio yang menunjuakn hasil perbandingan antara harga pasar
DOI Artikel: 10.46306/jbbe.v15i1.100 23
per lembar saham dengan nilai buku per lembar saham (Hery 2016:145). Price Book Value dapat dirumuskan sebagai berikut:
𝑃𝐵𝑉 =𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑃𝑒𝑟 𝐿𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐵𝑢𝑘𝑢 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝐵𝑖𝑎𝑠𝑎 b. Price Earnings Ratio (PER)
Price Earnings Ratio adalah fungsi dari perubahan kemampuan laba yang diharapkan di masa yang akan datang. Semakin besar Price Earnings Ratio, maka semakin besar pula kemungkinan perusahaan untuk tumbuh sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.
Menurut Brigham dan Houston (2006:110), Price Earnings Ratio dapat dirumuskan sebagai berikut:
𝑃𝐸𝑅 =𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑃𝑒𝑟 𝐿𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑃𝑒𝑟 𝐿𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 c. Tobin’s Q
Tobin’s Q ditemukan oleh seorang pemenang hadiah nobel dari Amerika Serikat yaitu James Tobin. Tobin’s Q adalah nilai pasar dari aset perusahaan dengan biaya penggantinya. Rasio ini merupakan konsep yang sangat berharga karena menunjukkan estimasi pasar keuangan saat ini tentang hasil pengembalian dari setiap dollar investasi incremental. Secara matematis Tobin’s Q dapat dirumuskan sebagai berikut:
𝑸 =(𝑴𝑽𝑬 + 𝑫𝑬𝑩𝑻) 𝑻𝑨
METODE PENELITIAN
Jenis metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif.
Populasi Dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2011:80). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur sub sektor makanan & minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu sebanyak 26 perusahaan.
Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sub sektor makanan & minuman yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2014 sampai dengan tahun 2019.
Dari seluruh perusahaan yang diambil beberapa perusahaan untuk dijadikan sampel yaitu 9 perusahaan. Pengambilan sampel dilakukan berdasarkan metode purposive sampling. Metode purposive sampling adalah metode pengumpulan sampel yang berdasarkan tujuan penelitian.
Kriteria yang digunakan dalam pengambilan sampel ini, antara lain:
a. Terdaftar sebagai perusahaan makanan dan minuman yang tercatat pada tahun 2014-2019 di Bursa Efek Indonesia yang mempublikasikan Laporan Tahunan secara konsisten dari tahun 2014-2019.
DOI Artikel: 10.46306/jbbe.v15i1.100 24
b. Tidak delisting (keluar) dari Bursa Efek Indonesia selama 6 tahun berturut-turut yaitu 2014, 2015, 2016, 2017, 2018, dan 2019.
c. Perusahaan menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk diteliti sesuai dengan pengukuran variabel penelitian yaitu komite audit.
Tabel 1 Perusahaan yang masuk ke dalam sampel
No Kode Nama Perusahaan
1 ALTO PT. TRI BANYAN TIRTA TBK
2 ICBP PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK.
3 ROTI PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO TBK.
4 MYOR PT. MAYORA INDAH TBK.
5 AISA PT. TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD TBK.
6 INDP PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK.
7 SKLT PT. SEKAR LAUT TBK.
8 DLTA PT. DELTA DJAKARTA TBK
9 ULTJ PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY AND TRADING COMPANY TBK.
(Sumber: Peneliti 2021) Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi atas data sekunder berupa laporan keuangan masing-masing perusahaan.
Pengumpulan data sekunder diperoleh dari Bursa Efek Indonesia.
Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah dokumentasi. Dengan dokumentasi, peneliti memperoleh informasi dan berbagai macan sumber, salah satunya Website Bursa Efek Indonesia (BEI).
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis regresi sederhana dengan menggunakan aplikasi IBM SPSS versi 21. Untuk menjawab rumusan masalah yaitu sebagai berikut:
a. Bagaimana peran komit audit dalam menjalankan tugasnya pada perusahaan manufaktur sub sektor makanan & minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2019?
b. Bagaimana pengaruh komite audit pada nilai perusahaan manufaktur sub sektor makanan &
minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2019?
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian
1. Analisis Deskriptif .
Hasil analisis deskriptif terhadap variabel komite audit menunjukan nilai terkecil 3 dan terbesar 4 yang berarti bahwa semakin besar nilai komite audit berarti jumlah komite audit semakin banyak. Hasil statistik menunjukan rata-rata sebesar 3,11 yang berarti rata-rata perusahaan yang telah menempatkan dalam struktur pengawasannya sebanyak 3
DOI Artikel: 10.46306/jbbe.v15i1.100 25
orangdalam keanggotaan komite audit. Nilai standar deviasi 0,317 lebih rendah dibandingkan rata-ratanya menunjukan bahwa fluktuasi jumlah komite audit cukup homogen karna lebih rendah dibandingkan rata-ratanya.
Dalam penelitian yang diperoleh untuk variabel nilai perusahaan diperoleh skor terendah adalah 800 dan skor tertinggi adalah 12546. Data tersebut diperoleh harga mean sebesar 2492.80 dan standar deviasi sebesar 1751.387
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik menggunakan uji normalitas. Berdasarkan syarat nilai signifikansinya adalah jika signifikan > 0,05 maka nilai residual terdistribusi normal, dan sebaliknya.
DOI Artikel: 10.46306/jbbe.v15i1.100 26
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 45
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 1195.79558910 Most Extreme Differences
Absolute .158
Positive .158
Negative -.141
Kolmogorov-Smirnov Z 1.061
Asymp. Sig. (2-tailed) .210
a. Test distribution is Normal.
a) Calculated from data.
(Sumber: Hasil Output SPSS 21)
Dari hasil yang telah diuji nilai signifikan menunjukan sebesar 0,210 > 0,05 maka data dinyatakan berdistribusi normal.
3. Analisis Regresi Sederhana a. Analisis Regresi Sederhana
Tabel 4.4 Analisis Regresi Sederhana Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 4308.000 2380.676 1.810 .076
komite audit -583.458 761.343 -.106 -.766 .447 a. Dependent Variable: nilai perusahaan
(Sumber: Output SPSS 21)
Berdasarkan hasil diatas, persamaan regresi linier sederhana dapat disusun sebagai berikut:
Y=4308.000 + (-583.458) b. Uji T
Tabel 4.5 Hasil Uji t Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
DOI Artikel: 10.46306/jbbe.v15i1.100 27
1 (Constant) 4308.000 2380.676 1.810 .076
komite audit -583.458 761.343 -.106 -.766 .447 a. Dependent Variable: nilai perusahaan
(Sumber: Output SPPS 21)
Hasil pengaruh komite audit terhadap nilai perusahaan yaitu berdasarkan syarat atau ketentuan dalam uji T diharuskan nilai signifikansi <0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima, maka sebaliknya.
Hasil nilai signifikan sebesar 0,477 ≥ 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis H1 yang berbunyi “ pengaruh komite audit terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur sub sektor makanan & minuman yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2014-2019.” Ditolak. Berarti komite audit tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
c. Koefisien Determinasi
Tabel 4.6 Hasil Koefisien Determinasi Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .106a .011 -.008 1758.246
a. Predictors: (Constant), komite audit b. Dependent Variable: nilai perusahaan (Sumber: Output SPSS 21)
Berdasarkan hasil koefisien determinasi di atas, besarnya R Square adalah 0,011. Hasil perhitungan statistic ini berarti kemampuan variabel independen (komite audit) sebesar 1,1%
sisanya 98,9% dipengaruhi oleh variabel.
PEMBAHASAN
A. Peran komite audit dalam menjalankan tugasnya pada perusahaan manufaktur sub sektor makanan & minuman.
Komite audit mempunyai peran yang sangat penting dan strategis dalam hal memelihara kreabilitas proses penyusunan laporan keungan seperti hal nya menjaga terciptanya sistem pengawasan perusahaan yang memadai serta dilaksanakannya Good Corporate Governance.
Dengan berjalannya fungsi komite audit yang secara efektif, maka control terhadap perusahaan akan lebih baik. Namun jumlah komite audit yang kurang signifikan dapat mengurangi efektifitas pengawasan. Kurang maksimalnya dalam menjalankan tugasnya membuat kualitas dari laporan keuangan yang dihasilkan kurang maksimal sehingga tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
B. Pengaruh komite audit terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur sub sektoe makanan & minuman.
Berdasarkan hasil dari pengolahan data menggunakan aplikasi SPSS 21. Berdasarkan tabel uji normalitas diatas, menunjukan bahwa data berdistribusi normal. Karena data tersebut lebih besar dari nilai signifikansi yaitu 0,210 > 0,05.
Berdasarkan hasil uji statistik t bahwa komite audit yang ditunjukan oleh hasil nilai
DOI Artikel: 10.46306/jbbe.v15i1.100 28
signifikansi yaitu sebesar 0,447 > 0,05. Berarti bahwa H0 diterima dan H1 ditolak, sehingga menghasilkan bahwa komite audit tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Agency theory memprediksikan bahwa pembentukan komite audit merupakan cara untuk menyelesaikan agency problems. Hal ini dikarenakan fungsi utama komite audit adalah menilai pengendalian internal perusahaan, memastikan kualitas laporan keuangan, dan meningkatkan efektivitas fungsi audit (Wulandari, 2011). Indra Surya dan Yustiavandana (2006:145) menyebutkan bahwa komite audit adalah
“organ tambahan yang diperlukan dalam pelaksanaan prinsip GCG”.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan maka kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Jumlah komite audit yang kurang signifikan dapat mengurangi efektifitas pengawasan.
Kurang maksimalnya dalam menjalankan tugasnya membuat kualitas dari laporan keuangan yang dihasilkan kurang maksimal sehingga dapat menurunkan nilai perusahaan dan komite audit tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
2. Dari hasil analisis data, dapat sisimpulkan bahwa komite audit secara persial tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaanyang ditunjukan oleh nilai signifikansi dari komite audit yaitu sebesar 0,447 > 0,05 berarti H0 diterima dan H1 ditolak, sehingga menghasilkan bahwa komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan setelah dilakukan uji t.
DAFTAR PUSTAKA
Agus sartono. (2010). Menejemen keuangan teori dan aplikasi. Edisi 4. BPFE Yogyakarta.
Agus, Sukrisno. (2012). Auditing. Edisi 4. Jakarta, Salemba Empat.
Arens, Alvin A, Randal J. Elder, Mark S. Beasley. (2008). Auditing and Assurance Service. Jilid Satu. Edisi Keduabelas. (Diterjemahkan Herman Wibowo). Erlangga. Jakarta.
Brigham, Eugene & Joel F. Houston. (2006). Dasar-Dasar Manajemen Keuangann Terjemahan.
Edisi 10. (Jakarta: Salemba Empat).
Christiawan, Yulius Jogi & Josua Tarigan. (2007). Kepemilikan Menejerial: Kebijakan Hutang,
Kinerja Dari Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, Vol.9 No.1 Harmono. (2009). Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Scorecard (Pendekatan Teori,
Kasus, dan Riset Bisnis), Bumi Aksara, Jakarta.
Hery. (2016). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Grasindo
Komite Nasional Kebijakan Governance. (2006). Pedoman Umum GCG Indonesia, Jakarta.
Mutmainah.(2015),“Analisis Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan”.EKSIS, Vol. 10.No.2.
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.04/2015. Tentang Pembentukan Dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Https://Www.Ojk.Go.Id/Id/Kanal/Pasar- Modal/Regulasi/Peraturan-Ojk/Pages/POJK-Nomor-55.POJK.04.2015.Aspx
Sudana, I Made. (2011). Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Erlangga Sugiyono. (2011). Statistik Penelitian. Bandung. Penerbit: Alfabeta.
Tamrin, M., & Maddatuang, B. (2019). Penerapan Konsep Good Corporate Governance Dalam Industri Manufaktur di Indonesia. Jawa Barat: PT Penerbit IPB Press.
Tunggal, Amin Wijaya. (2008). Memahami Internal Auditing. Edisi Pertama, Cetakan Pertama.
Jakarta: Havarindo.
DOI Artikel: 10.46306/jbbe.v15i1.100 29
Wahyudin Zarkasyi. (2008). Good Corporate Governance. Bandung. Alfabeta.
Https://Www.Cnnindonesia.Com/Ekonomi/20170802122343-92-231886/Faktor-Psikologis- Industri-Makanan-Dan-Minuman-Meriang Diakses Tanggal 23 Januari 2021