• Tidak ada hasil yang ditemukan

Filsafat materi (2)

N/A
N/A
s2pendas

Academic year: 2022

Membagikan "Filsafat materi (2)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

SEKILAS RUANG

TENTANG FILSAFAT

B. Parmadie

UNIVERSITAS BENGKULU

(2)

KONSEPTUAL FILSAFAT

Filsafat adalah ilmu tentang seluruh fenomena kehidupan manusia dan berpikir kritis, dan dijabarkan dalam konsep dasar. Filsafat tidak dipahami lebih baik dengan melakukan eksperimen, dan eksperimen, tetapi untuk mengungkapkan masalah yang tepat, mencari solusi untuk itu, dengan alasan, dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu. Akhir dari proses dimasukkan ke dalam proses dialektika. Untuk ilmu filsafat, pemikiran logis mutlak diperlukan, dan bahasa logika.

Logika adalah ilmu yang sama-sama dipelajari dalam matematika (ILMU PASTI) dan filsafat. Itu membuat filsafat menjadi ilmu di tangan nuansa khusus ditandai sisi kanan filsafat, yaitu spekulasi, keraguan, rasa ingin tahu, dan bunga. Filsafat juga bisa berarti perjalanan ke hal terdalam, sesuatu yang biasanya tidak tersentuh oleh disiplin ilmu lain dengan sikap skeptis mempertanyakan segala sesuatu.

Filsafat Menurut Para Ahli

Menurut Aristoteles

Filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi kebenaran yang berisi ilmu metafisika, retorika, logika, etika, ekonomi, politik dan estetika (filsafat keindahan).

Menurut Immanuel Kant

Filsafat adalah ilmu (pengetahuan), yang merupakan dasar dari semua pengetahuan dalam meliput isu-isu epistemologi (filsafat pengetahuan) yang menjawab pertanyaan tentang apa yang dapat kita ketahui.

Menurut Al Farabi

Filsafat adalah ilmu (pengetahuan) tentang sifat bagaimana sifat sesungguhnya dari kebenaran.

Menurut Rene Descartes

Filsafat adalah kumpulan semua pengetahuan bahwa Allah, manusia dan alam menjadi pokok penyelidikan.

(3)

Menurut Plato

Filsafat adalah ilmu yang mencoba untuk mencapai pengetahuan tentang kebenaran yang sebenarnya.

Menurut Langeveld

Filsafat adalah berpikir tentang masalah final dan menentukan, yaitu masalah makna keadaan, Tuhan, kebebasan dan keabadian.

Filsafat

Menurut Hasbullah Bakry

Filsafat adalah ilmu yang meneliti secara mendalam tentang ketuhanan, manusia dan alam semesta untuk menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana alam dapat dicapai sejauh pikiran manusia dan bagaimana perilaku manusia seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu.

Menurut N. Driyarkara

Filsafat adalah refleksi yang mendalam tentang penyebab ‘di sana dan melakukan’, refleksi dari realitas (reality) jauh ke dalam ‘mengapa’

penghabisan itu.

Menurut Ir. Proedjawijatna

Filsafat adalah ilmu yang berusaha untuk menemukan penyebabnya deras untuk segala sesuatu dengan pikiran belaka.

Menurut Notonogo

Filosofi yang meneliti hal-hal yang menjadi objek inti dari sudut mutlak (di), yang tetap dan tidak berubah, yang juga disebut alami.

Marcus Tullius Cicero (106 SM – 43SM)

politikus dan ahli pidato Romawi, merumuskan: Filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang maha agung dan usaha-usaha untuk mencapainya. Muslim terbesar sebelum Ibnu Sina, mengatakan : Filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam maujud dan bertujuan menyelidiki hakikat yang sebenarnya.

(4)

Prof. Dr. Fuad Hasan, guru besar psikologi UI

menyimpulkan: Filsafat adalah suatu ikhtiar untuk berpikir radikal, artinya mulai dari radiksnya suatu gejala, dari akarnya suatu hal yang hendak dimasalahkan. Dan dengan jalan penjajakan yang radikal itu filsafat berusaha untuk sampai kepada kesimpulan-kesimpulan yang universal.

Drs H. Hasbullah Bakry

merumuskan: ilmu filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta dan manusia, sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai oleh akal manusia, dan bagaimana sikap manusia itu seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu.

The Liang Gie

lebih kurang 350 definisi tentang filsafat itu dalam hal ini kita tarik kesimpulan adalah pemikiran yang sedalam-dalamnya yangbebas dan teliti mengenai katuhanan, alam dan manusia yang bertujuanhanya untuk mencari hakikat kebenaran.

Bertrand Russel

Bertrand Russel berpendapat bahwa filsafat sebagai kritik terhadap pengetahuan. Filsafat memeriksa secara kritis azas-azas yang dipakaidalam ilmu pengetahuan dan kehidupan sehari-hari, dan mencari suatuketidakselarasan yang dapat terkandung di dalam azas-azas itu.

Filsafata dalah suatu yang terletak antara theologia dan ilmu pengetahuan terletak di antara dogma-dogma dan ilmu-ilmu eksakta.

D.C.Mulder

D.C.Mulder berpendapat bahwa filsafat ialah pemikiran teoritistentang susunan kenyataan sebagai keseluruhan. Ilmu filsafat itumengabstraksi susunankenyataan dan membuat susunan itu menjadisasaran pemikirannya.

N.Driyarkara

N.Driyarkara berpandangan bahwa filsafat adalah perenungan yangsedalam-dalamnya tentang sebab-sebab “ada” dan “berbuat”,

(5)

perenungan tentang kenyataan ( reality) yang sedalam-dalamnya sampai

“mengapa”yang penghabisan.

Notonagoro

Notonagoro berpendapat bahwa filsafat itu menelaah hal-hal yang menjadi objeknya dari sudut intinya yang mutlak dan yang terdalam, yang tetap dan yang tidak berubah; yang disebut hakikat.

IR Poedjawijatna

IR Poedjawijatna berpendapat bahwa filsafat ialah ilmu yang berusaha untuk mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran belaka.

Fung Yu Lan

Menurut Fung Yu Lan filsafat adalah pikiran yang sistematis dan refleksi tentang hidup.

Robert Ackerman

Menurut Robert Ackerman filsafat adalah “philosophy of science in one aspect as a critique of currentscientific opinions by comparison to proven past views, but such aphilosophy ofscience is clearly not a discipline autonomous of actual scientific paractice”.

(Filsafat ilmu dalam suatu segi adalah suatu tinjauan kritis tentang pendapat-pendapat ilmiah dewasa ini dengan perbandingan terhadap kriteria-kriteria yang dikembangkan dari pendapat-pendapat demikian itu, tetapi filsafat ilmu jelas bukan suatu kemandirian cabang ilmu dari praktek ilmiah secara aktual.

Lewis White Beck

“Philosophy of science questions and evaluates the methods ofscientific thinking and tries to determine the value and significance of scientific enterprise as a whole”. (Filsafat ilmu membahas dan mengevaluasi metode- metode pemikiran ilmiah serta mencoba menemukan dan pentingnya upaya ilmiah sebagaisuatu keseluruhan).

(6)

A. Cornelius Benjamin

“That philosopic disipline which is the systematic studyof the nature of science, especially of its methods, its concepts and presuppositions, and its place in the general scheme of intellectual discipines”. (Cabang pengetahuan filsafati yang merupakan telaah sistematis mengenai ilmu, khususnyametode-metodenya, konsep-konsepnya dan praanggapan- praanggapan, serta letaknya dalam kerangka umum cabang-cabang pengetahuan intelektual.)

Michael V. Berry

“The study of the inner logic if scientific theories, and therelations between experiment and theory, i.e. of scientific methods”. (Penelaahan tentang logika interen dari teori-teori ilmiah dan hubungan-hubungan antara percobaan dan teori, yakni tentang metode ilmiah.)

May Brodbeck

“Philosophy of science is the ethically and philosophically neutral analysis, description, and clarifications of science.” (Analisis yang netral secara etis dan filsafati, pelukisan dan penjelasan mengenai landasan – landasan ilmu.

Peter Caws

“Philosophy of science is a part of philosophy, which attempts to do for science what philosophy in general does for the whole of human experience.Philosophy does two sorts of thing: on the other hand, it constructs theories about man and the universe, and offers them as grounds for belief and action; onthe other, it examines critically everything that may be offered as a ground forbelief or action, including its own theories, with a view to the elimination ofinconsistency and error.

(Filsafat ilmu merupakan suatu bagian filsafat, yang mencoba berbuat bagi ilmu apa yang filsafat seumumnya melakukan pada seluruh pengalaman manusia. Filsafat melakukan dua macam hal : di satu pihak, ini membangun teori-teori tentang manusia dan alam semesta, dan menyajikannya sebagai landasan-landasan bagi keyakinan dan tindakan; di lain pihak, filsafat memeriksa secara kritis segala hal yang dapat disajikan sebagai suatu landasan bagi keyakinan atau tindakan, termasuk teori-teorinya sendiri, dengan harapan pada penghapusan ketakajegan dan kesalahan.

(7)

Stephen R. Toulmin

“As a discipline, the philosophy of science attempts, first, to elucidate the elements involved in the process of scientific inquiry observational procedures, patens of argument, methods of representation and calculation, metaphysical presuppositions, and so on and then to veluate the grounds of their validity from the points of view of formal logic, practical methodology andmetaphysics”.

(Sebagai suatu cabang ilmu, filsafat ilmu mencoba pertama-tama menjelaskan unsur-unsur yang terlibat dalam proses penyelidikan ilmiah prosedur-prosedur pengamatan, pola-pola perbinacangan, metode-metode penggantian dan perhitungan, pra-anggapan-pra-anggapan metafisis, dan seterusnya dan selanjutnya menilai landasan-landasan bagi kesalahannya dari sudut-sudut tinjauan logika formal, metodologi praktis, dan metafisika).

Munculnya Filsafat

Filsafat, terutama filsafat Barat muncul di Yunani sejak sekitar abad ke-7 SM. Filsafat muncul ketika orang-orang mulai berpikir, dan akan membahas keadaan alam, dunia, dan lingkungan di sekitar mereka, dan tidak disatukan oleh agama jawaban untuk pertanyaan ini.

Banyak yang bertanya-tanya mengapa filsafat muncul di Yunani, dan tidak di area beradab lain pada waktu itu sebagai Babel, Yudea (Israel) atau Mesir.

Jawabannya sederhana: di Yunani, tidak seperti orang lain di daerah sehingga tidak ada kasta pendeta intelektual yang lebih bebas.

Orang-orang Yunani adalah yang pertama yang akan diberi gelar filsuf adalah Thales dari Miletus, sekarang di pesisir barat Turki. Tapi Filsuf Yunani yang Socrates, Plato, dan Aristoteles. Socrates adalah Plato sedangkan guru Aristoteles adalah murid Plato.

Beberapa berpendapat bahwa sejarah filsafat tidak lain hanyalah “hanya Plato Komentar”. Hal ini menunjukkan pengaruh besar Plato tentang sejarah filsafat.

Buku oleh Plato utamanya disebut “etika, republik, maaf, Phaedo dan Crito”.

(8)

Macam-Macam Filsafat

Filsafat Barat

Filsafat Barat adalah ilmu yang biasa dipelajari secara akademis di universitas-universitas di Eropa dan koloni mereka. Filosofi ini telah berkembang dari tradisi filsafat Yunani kuno.

Karakter utama dari filsafat Barat, seperti Plato, Thomas Aquinas, Rene Descartes, Immanuel Kant, Georg Hegel, Arthur Schopenhauer, Karl Heinrich Marx, Friedrich Nietzsche dan Jean-Paul Sartre.

Filsafat Timur

Filsafat Timur adalah tradisi filsafat yang terutama tumbuh di Asia, terutama di India, Cina dan daerah lain yang pernah dipengaruhi oleh budaya. Sebuah tanda dari filsafat Timur adalah hubungan dekat dengan filsafat agama. Meskipun ini adalah kurang dari bisa dikatakan untuk Filsafat Barat, terutama di Abad Pertengahan, tetapi di Dunia Barat filsafat

‘an sich’ masih lebih menonjol daripada agama.

Nama-nama beberapa filsuf Timur, antara lain Siddharta Gautama Buddha / Buddha, Bodhidharma, Lao Tse, Konfusius, Zhuang Zi dan Mao Zedong.

Filsafat Timur Tengah

Filsafat Timur Tengah dilihat dari sejarah adalah filsuf yang bisa mengatakan juga pewaris tradisi filsafat Barat. Untuk filsuf pertama di Timur Tengah yang orang Arab atau Muslim, dan juga beberapa orang Yahudi, yang menaklukkan daerah sekitar Mediterania dan perjumpaan dengan tradisi filsafat Yunani dari budaya mereka.

Kemudian mereka menafsirkan dan mengomentari karya-karya Yunani.

Ketika Eropa tiba di Abad Pertengahan setelah runtuhnya Kekaisaran Romawi dan melupakan karya-karya filsuf Yunani klasik Timur Tengah ini mempelajari karya-karya yang sama, dan bahkan terjemahan mereka dipelajari lagi oleh orang-orang Eropa.

Nama-nama beberapa filsuf Timur Tengah adalah Ibnu Sina, Ibnu Tufail, Kahlil Gibran, dan Averroes.

Filsafat Islam

Filsafat Islam adalah filsafat yang seluruh Muslim Scholar. Ada beberapa perbedaan utama antara filsafat Islam dengan filsafat lain. Pertama,

(9)

meskipun para filsuf Muslim asli untuk mengeksplorasi karya-karya filsafat Yunani klasik, terutama Aristoteles dan Plotinus, namun kemudian menyesuaikannya dengan ajaran Islam.

Kedua, Islam adalah agama tauhid. Kemudian, ketika filsafat adalah

‘menemukan Tuhan’, dalam filsafat Islam justru Tuhan sudah ditemukan, dalam arti bahwa hal itu tidak berarti usang, dan belum dibahas, namun filsuf Islam, telah difokuskan pada manusia dan alam, karena , seperti diketahui, pembahasan Tuhan hanya akan menjadi diskusi yang tidak pernah final.

Filsafat Kristen

Filsafat Kristen pada awalnya dirancang oleh bapa gereja untuk menghadapi tantangan zaman di abad pertengahan. Kristen dunia barat pada waktu itu di tengah-tengah Abad Kegelapan (Dark Ages). Orang mulai mempertanyakan keyakinan agama.

Filsafat Kristen banyak berkutat pada masalah ontologis dan keberadaan tuhan. Hampir semua filsuf Kristen adalah seorang teolog ahli atau isu-isu agama. Contohnya adalah St Thomas Aquinas dan St Bonaventura.

Metode dalam Filsafat

Adapun metode filsafat sebagai disiplin ilmu dan pendidikan mempunyai metode tertentu misalnya :

Contemplative (perenungan)

Merenung adalah memikirkan sesuatu atau segala sesuatu, tanpa keharusan adanya kontak langsung dengan objeknya, misalnya makna hidup, kebenaran, keadilan, keindahan dan sebagainya. Merenung adalah suatu cara yang sesuai dengan watak filsafat, yaitu memikirkan segalah sesuatu sedalam-dalamnya, dalam keadaan tenang hening dan sungguh-sungguh dalam kesendirian atau kapan dan dimanapun.

Speculative

Juga bagian dari perenung/ merenung. Karena melalui perenungan dengan pikiran yang tenang kritis, pikiran umum cenderung menganlisis, mengubungkan antara masalah berulang-ulang sampai pada tujuan.

Deductive

Filsafat menggunakan metode deduktif karena filsafat berusaha mencari kebenaran hakiki. Sebenarnya filsafat menggunakan semua metode agar saling komplimentasi, selain melengkapi.

(10)

Filsafat melahirkan ilmu pengetahuan, tetapi sebaliknya perkembangan berfikir seorang pribadi, melalui proses :

1. Tingkat indra

2. Tingkat ilmiah (rasional kritis, objektif, sistematis) 3. Tingkat filosofis (reflective thinking)

4. Tingkat religius

Cabang-cabang Filsafat

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli filsafat, maka cabang-cabang adalah sebagai berikut :

1. Filsafat Epistemologi (teori pengetahuan) 2. Filsafat Etika ( Filsafat Moral )

3. Filsafat Logika 4. Filsafat Metodologi 5. Filsafat Biologi 6. Filsafat Psikologi 7. Filsafat Antropologi 8. Filsafat Sosiologi

9. Filsafat Estetika ( Fisafat Seni ) 10. Filsafat Metafisika

11. Filsafat Politik ( Filsafat Pemerintahan ) 12. Filsafat Agama

13. Filsafat Ilmu

14. Filsafat Pendidikan 15. Filsafat Hukum 16. Filsafat Sejarah 17. Filsafat Matematika

Pengertian Logika

2. Memiliki Sifat yang Universal

Secara umum pemikiran filsafat memang tidak ada sangkut pautnya dengan objek-objek tertentu, atau cendurung bersifat universal. Contoh dari pemikiran seperti ini seperti kebebasan, keadilan, dan moral manusia.

3. Tidak Faktual

(11)

Tidak Faktual dalam konteks ini merupakan sesuatu yang bersifat

spekulatif dengan menciptakan berbagai dugaan yang logis dan masuk akal dalam menangani suatu hal yang tanpa bukti. Hal ini dikarenakan

pemikiran tersebut telah melampaui batas-batas fakta ilmiah.

4. Berhubungan dengan Nilai

Pengertian filsafat berdasarkan pendapat C. J. Ducasse ialah upaya

manusia dalam mencari pengetahuan. Upaya tersebut berupa fakta yang biasa disebut dengan penilaian. Yang dimaksud dengan penilaian di sini yaitu antara susila dan asusila, serta yang baik dengan yang buruk.

Sehingga filsafat berperan sebagai penengah yang digunakan untuk mempertahankan nilai-nilai tersebut.

5. Berhubungan Dengan Arti

Masih berhubungan dengan poin sebelumnya, sesuatu yang dianggap berarti pasti memiliki sebuah nilai. Oleh karena itulah secara filsuf sering menggunakan bahasa ilmiah dan berbagai kalimat yang bersifat logis supaya ide-ide di dalamnya memiliki nilai tersendiri.

Tujuan Filsafat Secara Umum

Keberadaan ilmu filsafat dapat membantu manusia menyelesaikan segala persoalan dalam kehidupan. Setelah mengetahui arti filsafat beserta ciri- ciri umum yang dimilikinya, kali ini akan kita akan membahas mengenai tujuan filsafat secara umum yang telah dijabarkan ke dalam poin-poin berikut ini:

a. Filsafat berguna untuk membuat manusia memiliki sifat yang bijaksana dan bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

b. Filsafat juga bertujuan untuk membuat manusia memiliki perspektif yang luas dalam melihat sesuatu. Dengan hal ini maka manusia dapat memiliki pandangan yang luas dan dapat terhindar dari egosentrisme.

c. Dengan menilai berbagai macam hal di sekitarnya secara objektif, maka melalui filsafat diharapkan manusia akan lebih terdidik dan mampu memiliki pengetahuan yang luas.

d. Filsafat dapat mendorong para ilmuwan untuk mengembangkan dan lebih mendalami ilmu pengetahuan.

(12)

e. Dengan mempelajari filsafat maka manusia juga dapat memahami perkembangan, kemajuan pengetahuan, serta sejarah pertumbuhan dari pengetahuan tersebut.

f. Filsafat membuat manusia agar memiliki kemauan untuk berpendapat sendiri, mandiri dalam hal rohaniah, berpikir sendiri, serta dapat menunjukkan sifat yang kritis.

g. Dengan mendalami filsafat maka manusia dapat mendalami pokok ilmu sampai ke cabang-cabangnya. Dengan demikian maka akan lebih

mudah dalam memahami hakikat ilmu beserta sumber dan tujuannya.

h. Filsafat juga sangat berguna bagi dunia pendidikan, karena baik siswa maupun pengajar punya pedoman yang kuat untuk mempelajari ilmu pengetahuan. Terutama untuk membedakan mana persoalan yang bersifat ilmiah dan tidak ilmiah.

Fungsi Filsafat

Mempelajari filsafat sangatlah bermanfaat, karena dengan ilmu ini setiap orang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar yang tidak ada dalam wewenang ilmu-ilmu secara khusus lainnya. Setelah memahami pengertian filsafat, ciri-ciri, dan tujuan yang dimilikinya. Maka tak lengkap rasanya bila tidak membahas fungsi-fungsi yang dimilikinya, fungsi filsafat dapat Anda lihat dalam poin-poin berikut.

Membentuk Sifat Kritis

Seperti yang telah dijelaskan sebelum-sebelumnya, filsafat dapat

membentuk pemikiran yang kritis pada seseorang. Hal tersebut tentunya sangat berguna untuk diterapkan dalam kehidupan beragama maupun bermasyarakat. Sehingga ketika menghadapi masalah apapun diharapkan manusia dapat berpikir dengan rasional supaya tidak terjebak oleh segala sifat fanatisme.

Sebagai Pemecahan Masalah

Ilmu filsafat mengajak manusia supaya berpikir secara bijak dalam

mengatasi berbagai persoalan. Dengan menggunakan cara berpikir filsafat maka diharapkan manusia dapat mengidentifikasi masalah tersebut dan memudahkannya dalam mendapatkan jawaban. Sehingga masalah dapat dipecahkan tanpa kesulitan.

Membantu Kemampuan Analisis

(13)

Berpikir secara filsafat tentunya sangat dibutuhkan oleh para pelajar maupun peneliti. Karena dengan demikian kemampuan dalam

menganalisa akan semakin terasah. Sehingga analisa dapat dilakukan dengan kritis dan komprehensif untuk mengatasi berbagai permasalahan ilmiah dalam riset. Pada poin berikut filsafat dilakukan pada konteks pengetahuan yang menomor-satukan kontrol. Maka dari itu dapat

dikatakan bahwa nilai pengetahuan ada karena memiliki fungsi, lain halnya dengan fungsi filsafat yang ada karena nilai yang dimilikinya.

Menambah Pengalaman

Melalui ide-ide baru atau dasar hidup, filsafat dapat dapat membentuk pengalaman kehidupan manusia secara kreatif. Semakin banyak rasa ingin tahu manusia dan keinginan untuk mencarinya, maka pengalaman akan terus bertambah.

Unsur-Unsur Filsafat

Jika penjelasan mengenai pengertian filsafat dan pembahasan lainnya sudah Anda mengerti dengan baik, di bawah ini terdapat lagi informasi menarik mengenai unsur-unsur yang ada dalam filsafat. Apa saja unsur- unsur tersebut, silahkan simak di bawah ini.

1. Ontologi

Ontologi menelusuri tentang sesuatu yang ada secara universal, dan menampilkannya dalam pemikiran semesta universal. Unsur ini tidak terikat oleh perwujudan tertentu serta memiliki upaya untuk mencari

sebuah inti yang ada dalam kenyataan. Dengan kata lain objek dari ontologi secara formal yaitu hakikat dari semua realitas.

2. Epistemologi

Istilah berikut ini muncul untuk pertama kalinya pada tahun 1854 yang dipelopori J.F. Ferrier. Epistemologi diambil dari bahasa Yunani yaitu episteme yang berarti pengetahuan, dan logos yang berarti teori. Ilmu ini merupakan filsafat yang membahas segala jenis masalah yang berkaitan dengan filosofikal seputar teori pengetahuan. Bagian filsafat ini meneliti sifat-sifat dasar dan asal-usul dalam memperoleh sebuah pengetahuan dengan cara yang benar.

(14)

Melihat dari pengertian epeistemologi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa unsur ini sangat berpengaruh terhadap karakter pengetahuan.

Terlebih lagi dalam memilah mana kebenaran yang harus ditolak, dan mana yang harus diterima. Jika pengetahuan-pengetahuan tersebut dikumpulkan dengan benar, kemudian diklarifikasi, dan disusun secara sistematis, maka dapat menjadi metode epistemologi.

3. Axiologi

Axiologi atau yang lebih dikenal dengan teori tentang nilai adalah suatu unsur filsafat yang menelusuri tentang kegunaan pengetahuan. Aksiologi ada untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti akan digunakan untuk apa ilmu pengetahuan itu, lalu seperti apa kaitan antara manfaat

pengetahuan tersebut dengan kaidah moral yang ada, dan bagaimana cara menentukan obkjek yang dikaji menurut berbagai pilihan moral.

Manfaat filsafat

Manfaat filsafat dalam kehidupan adalah : 1. Sebagai dasar dalam bertindak.

2. Sebagai dasar dalam mengambil keputusan.

3. Untuk mengurangi salah paham dan konflik.

4. Untuk bersiap siaga menghadapi situasi dunia yang selalu berubah.

Referensi

Dokumen terkait

d) Petunjuk: bahan baku ditangani secara cepat, cermat dan saniter dalam kondisi suhu dingin... b) Potensi cacat mutu: udang tidak bersih karena kesalahan penanganan.. c)

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Wilayah kerja Puskesmas Teluk Dalam Kota Banjarmasin diperoleh bahwa proporsi responden yang mempunyai pengetahuan baik dan

Menganalisis hubungan dan pengaruh intensitas kebisingan terhadap peningkatan tekanan darah pada masyarakat yang tinggal di pemukiman sekitar lintasan kereta api..

Berdasarkan penelitian yang penulis bahas dapat diketahui bahwa menurut Al- Zarnuji cara peserta didik dalam mencari ilmu yang pertama ialah niat, Pelajar harus

Religius berasal dari kata “religi”. Ada dua makna religi yang perlu diketahui. Pertama, religi adalah agama yang berdasarkan wahyu Tuhan, karena itu religi tidak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan ketahanan rusak dan energi minimum penyebab rusak kulit buah dengan berbagai tingkat kemasakan, dan mengetahui perubahan

Kemungkinan intervensi yang dilakukan oleh kesehatan masyarakat mencakup tentang meningkatkan usia mengemudi, menuntut standar yang ketat untuk lisensi,

Penggunaan media kartu metode piramida merupakan salah satu alternatif pembelajaran untuk melatih siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuannya, sehingga materi yang