LAPORAN MAGANG
PPN KELUARAN PADA DIVISI
FINANCEUNIT
TAXPT. INDOSAT, Tbk BANDUNG
Disusun Oleh:
Imam Maliki Akbar 1402144043
PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TELKOM
2017
i
LEMBAR PENGESAHAN I
Yang bertanda tangan dibawah ini Nama : Ina Nusuki
NIK : 69954022
Jabatan : Senior Accountant
MENERANGKAN BAHWA MAHASISWA Nama : Imam Maliki Akbar
NIM : 1402144043
Program Studi : Akuntansi
Telah menyelesaikan magang di Nama Perusahaan : PT. Indosat, Tbk
Alamat Perusahaan : Jl. Asia Afrika No.141-145,
Kota Bandung
Bidang : Tax
Waktu Pelaksanaan : 22 Mei - 7 Juli 2017
Bandung, 12 Juli 2017
Ina Nusuki NIK: 69954022
ii
LEMBAR PENGESAHAN II
Laporan magang dengan judul
PPN Keluaran Pada Divisi
financeunit
TaxPT. Indosat, Tbk. Bandung
Telah disetujui dan disahkan pada presentasi Laporan Magang Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi
Universitas Telkom Pada tanggal Juli 2017
Pembimbing Akedemik,
DUDI PRATOMO, S.E.T., M.Ak.
NIP: 10770063-1
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karuniaNya yang diberikan, penulis dapat menyelesaikan laporan magang ini dengan tepat pada waktunya. Laporan magang ini merupakan rangkuman praktik kerja lapangan di PT. Indosat, Tbk yang bertempat di Jl. Asia Afrika No.141-145, Kota Bandung, Jawa Barat dimulai pada tanggal 22 Mei 2017-7 Juli 2017 untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan mata kuliah magang di Universitas Telkom.
Dalam pelaksanaan magang penyusunan laporan magang ini, penulis telah mendapat banyak bimbingan, saran, dan dukungan yang sangat besar dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Kedua orangtua yang senantiasa membimbing, mendoakan, menasihati dan mendukung penulis.
2. Kaka saya yang selalu mensupport saya selama ini
3. Bapak Deannes Isynuwardhana, S.E., M.M. selaku Kepala Program Studi S-1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Telkom.
4. Bapak Dudi Pratomo, S.E.T., M.Ak. Sebagai dosen pembimbing akademik Universitas Telkom yang telah membimbing dan memberi masukan kepada penulis.
5. Ibu Ina Nusuki yang telah membimbing dan memberikan dukungan penulis selama melakukan kegiatan magang.
6. Ibu Eli, ibu Tuti dan ibu Mila yang selalu memberikan dukungan kepada penulis selama melakukan kegiatan magang.
7. Rahmat Sutiono selaku karyawan unit markom sekaligus menjadi teman selama saya melakukan aktivitas magang yang selalu memberikan support kepada penulis.
8. Seluruh karyawan PT. Indosat, Tbk yang telah banyak membantu penulis dalam pelaksanaan magang.
9. Rivan Firdaus yang menjadi teman satu unit selama saya melaksanakan aktivitas magang.
iv
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah memberikan bantuan serta dukungan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan magang ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasaan kemampuan, pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu penulis sangat menerima kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan. Penulis berharap kelak laporan magang ini dapat sangat bermanfaat bagi pembaca.
Bandung, 12 Juli 2017
Imam Maliki Akbar
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN I ... i
LEMBAR PENGESAHAN II ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 1
1.1 Profil Perusahaan PT. Indosat, Tbk ... 1
1.1.1 Logo Perusahaan PT. Indosat, Tbk ... 2
1.1.2 Visi dan Misi PT. Indosat, Tbk... 2
1.1.3 Struktur Organisasi ... 2
1.1.4 Strategi Perusahaan PT. Indosat, Tbk ... 3
1.1.5 Aspek Manajemen ... 4
1.2 Lingkup Unit Kerja ... 7
1.2.1 Lokasi Unit Kerja... 7
1.2.2 Lingkup Penugasan ... 7
1.2.3 Rencana dan Penjadwalan Kerja ... 8
BAB II KAJ IAN TEORITIS ... 9
2.1 Perusahaan Jasa ... 9
2.1.1 Pengertian Perusahaan Jasa ... 9
2.1.2 Ciri-ciri Perusahaan Jasa ... 9
2.1.3 Karakteristik dari jasa. ... 10
2.2 Perpajakan ... 10
2.2.1 Pengertian Pajak ... 10
2.2.2 Pengelompokkan Jenis Pajak ... 11
2.3 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) ... 12
2.3.1 Pengelompokan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) ... 13
2.3.2 Subjek Pajak PPN ... 13
2.3.3 PPN Keluaran ... 13
vi
2.3.4 Karakteristik PPN Keluaran ... 14
2.3.5 PPN Masukan ... 14
2.4 Pengendalian Internal ... 15
BAB III AKTIVITAS PENUGASAN MAGANG ... 16
3.1 Realisasi Kegiatan Magang ... 16
3.2 Relevansi Teori dan Praktek ... 24
3.3 Permasalahan ... 25
BAB IV REKOMENDASI ... 29
DAFTAR PUSTAKA ... 30
LAMPIRAN LAPORAN MAGANG ... 31
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Logo PT. Indosat, Tbk
Gambar 1.2 Struktur Organisasi Divisi Finance PT. Indosat, Tbk Gambar 3.2. Alur Kerja (Flow Chart)
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Rencana dan Penjadwalan Kerja Tabel 3.1. Aktivitas Magang
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Balasan Surat Lamaran dari Perusahaan Lampiran 2. Lembar Kegiatan Harian
Lampiran 3. Lembar Penilaian Pembimbing Perusahaan Lampiran 4. Lembar Pengesahan 1
Lampiran 5. Lembar Pengesahan 2
1
BAB I
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
1.1 Profil Perusahaan PT. Indosat, Tbk
Pada tahun 1967 Indosat didirikan sebagai perusahaan penanaman modal asing pertama di Indonesia yang menyediakan layanan telekomunikasi internasional melalui satelit internasional. Indosat berkembang menjadi perusahaan telekomunikasi internasional pertama yang dibeli dan dimiliki 100% oleh Pemerintah Indonesia. Pada tahun 1994 menjadi perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan New York Stock Exchange. Pemerintah Indonesia dan publik masing-masing memiliki 65% saham dan 35% saham. Mengambil alih saham mayoritas Satelindo, operator selular dan SLI di Indonesia. Mendirikan PT Indosat Multimedia Mobile (IM3) sebagai pelopor jaringan GPRS dan layanan multimedia di Indonesia.
Pada tahun 2003 bergabung dengan ketiga anak perusahaan yaitu, Satelindo, IM3, dan Bimagraha, untuk menjadi operator selular terkemuka di Indonesia.
Meraih lisensi jaringan 3G dan memperkenalkan layanan 3,5G di Jakarta, Surabaya dan beberapa kota lainnya.
Pada tahun 2008 Qtel membeli saham seri B sebanyak 24,19% dari publik sehingga menjadi pemegang saham mayoritas Indosat dengan kepemilikan sebesar 65%. Selanjutnya Indosat dimiliki oleh Qatar Telecom (Qtel) Q.S.C. (Qtel) atas nama Ooredoo Asia Pte. Ltd. (dahulu Qtel Asia Pte. Ltd. (65%), pemerintah Indonesia (14,29%) dan publik (20,71%). Indosat memperoleh lisensi tambahan frekuensi 3G dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan anak perusahaan, IM2, memenangkan tender untuk lisensi WiMAX yang diadakan pemerintah. 2010 memulai transformasi menyeluruh untuk menjadi perusahaan yang lebih fokus dan efisien melalui restrukturisasi organisasi, modernisasi dan ekpsi jaringan selular, dan inisiatif-inisiatif mencapai keunggulan operasional. Hingga akhirnya pada tahun 2015 Indosat resmi berganti nama menjadi Indosat Ooredoo.
2 1.1.1 Logo Perusahaan PT. Indosat, Tbk
Berikut merupakan logo perusahaan PT. Indosat, Tbk
Gambar 1.1 Logo PT. Indosat, Tbk (Sumber: PT. Indosat, Tbk)
1.1.2 Visi dan Misi PT. Indosat, Tbk Visi:
“Menjadi Perusahaan Telekomunikasi Digital Terdepan di Indonesia”
Misi:
1. Layanan dan Produk yang Membebaskan 2. Jaringan Data yang Unggul
3. Memperlakukan Pelanggan Sebagai Sahabat.
1.1.3 Struktur Organisasi
Berikut merupakan struktur organisasi divisi Finance PT. Indosat, Tbk
3
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DIVISI FINANCE PT. INDOSAT, Tbk
Gambar 1.2 Struktur Organisasi Divisi Finance PT. Indosat, Tbk (Sumber: PT. Indosat, Tbk)
1.1.4 Strategi Perusahaan PT. Indosat, Tbk 1. Terpercaya
Berpikir positif, konsisten dalam perkataan dan perbuatan yang terpuji serta dapat diandalkan.
2. Tekad menjadi yang terbaik
Semangat mencapai keunggulan dengan melakukan perbaikan dan penyempurnaan berkesinambungan.
3. Cepat
Sigap dalam memecahkan masalah, mengambil keputusan, bertindak dan beradaptasi.
4. Berjiwa muda
Enerjik, dinamis, dan berani menjadi penggerak perubahan.
5. Peduli
Division Cash ManagementSigit
Kuntjahjo Dept. Finance
Area Bali NusraWahyudin
Noor Accountant
Erni Dwi Susanti Accountant AdministratorNi Wayan
Juni E Dept. Finance Area BotabekRusydamild a Accountant
Nenny Maulina Accountant AdministratorWidy Arini
Umiyati Dept. Finance
Area Central Java & DIYDodi
Iskandar Senior Accountant
Purwanto
AccountantEly Nurwijayan ti Accountant
Yan Mulyana
Dept. Finance Area East
JavaRetno Yuniwati Accountant
R Mursid Hartojo Accountant AdministratorLesvita
Damayanti Accountant AdministratorDian
Fauziana Accountant Administrator Rita P.
Accountant AdministratorSri
Wahyuni Accountant Administrator Suhartami
Dept. Finance Area JakartaNirwan
Nugraha
Accountant Jaib Turnip
Accountant Administrator Lugianto
Accountant AdministratorEuis
Komariah
Accountant Dadan Suandana Accountant AdministratorEka
Padmasari Accountant AdministratorRika
Gusrika Accountant Administrator Halkiyah
Dept. Finance Area KalimantanRosalia
Heny Chris.
Senior AccountantDani
Sugeng P.
Accountant Lisda Supangat Senior Accountant
Riyana
Accountant Bernadet
Parang Dept. Finance
Area Northern Sumatera Tahan Simanjunta k Senior AccountantHani Sri
Rejeki
Accountant Mira Oktavia S
AccountantBangun Tampubolo n Accountant
Wahyu Dewi Accountant AdministratorSyahri
Ramadhan Dept. Finance
Area Southern SumateraMonang F.
Tamba Accountant
Poppi Sari Maliani
Accountant Yolanda
Silaban Accountant AdministratorAmelia
Apriyanti Dept. Finance Area SumapaI Ketut
Subawa Accountant
Yuniza M R Yunuz Accountant AdministratorM Anin
Naim Accountant AdministratorDadang
Kurniawan Dept. Finance
Area West Java Dodi
Iskandar Senior Accountant
Ina Nusuki
Accountant Milanda
Senior AccountantTuti
Haryastuti Accountant
Eli Nurlaeli
4
Menunjukkan perhatian, menghargai, serta melayani sepenuh hati.
1.1.5 Aspek Manajemen A. Aspek Produksi
Indosat Ooredoo Business telah berkembang menjadi operator ICT (Information Communication & Technology) dengan menyediakan layanan Indosat Ooredoo Business yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan korporasi di segmen Large Business, Medium Business maupun Small Business. Cakupan Indosat Ooredoo Business:
Retail:
- IM3 Ooredoo - Mentari Ooredoo - Matrix Ooredoo
Skala Besar - Mobile - Convergence
- Machine to Machine (M2M) - IT Services
- Connectivity - Satellite
- Interntional & Roaming
B. Aspek Keuangan
Sumber dana PT. Indosat, Tbk melalui internal dan arus kas tunai dari kegiatan usaha serta pembiayaan utang dari pinjaman bank dan pasar modal. Dana melalui kegiatan usaha seperti layanan data yang dimana berkontribusi sebesar 42,8% dari pendapatan kemudian bersumber dari saham yang beredar untuk public dan saham perusahaan indosat mayoritas dimiliki oleh Ooredoo Asia Pte. Ltd 65,00,% pemerintah Indonesia 14,29%
5
dan masyarakat 20,71%. Sumber dana PT. Indosat, Tbk melalui internal dan arus kas tunai dari kegiatan usaha serta pembiayaan utang dari pinjaman bank dan pasar modal. Dana melalui kegiatan usaha seperti layanan data yang dimana berkontribusi sebesar 42,8% dari pendapatan kemudian bersumber dari saham yang beredar untuk public dan saham perusahaan indosat mayoritas dimiliki oleh Ooredoo Asia Pte. Ltd 65,00% pemerintah Indonesia 14,29% dan masyarakat 20,71%. Modal dasar Rp2.000.000.000.000 terdiri dari 20.000.000.000 saham yang terdiri dari 1 saham Seri A dan 19.999.999.999 saham Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp100 per saham. Penggunaan dana yang dikeluarkan lebih kepada pemeliharaan seperti biaya hak penggunaan frekuensi radio, biaya akses dan perijinan, biaya hak penyelenggaraan Telecommunications service, sewa dikarenakan penurunan in leased circuit, dan beban interkoneksi yang berbanding lurus dengan pendapatan rendah interkoneksi. (sumber:
www.indosatooredoo.com)
C. Aspek Pemasaran
Untuk meningkatkan jumlah pelanggan, PT Indosat, Tbk meluncurkan program promosi yang menarik seperti Rp.1/detik yang memberikan akses Telephone keseluruh operator dengan biaya sesuai dengan program Rp.1/detik. Selain itu ada program Indosat Freedom Combo yang memberikan akses applikasi social media seperti Facebook, Twitter, Whatsapp, Line, Path, BBM, dan Grab.
Program-program ini didukung oleh iklan dan pemasaran kreatif, termasuk media digital, media social dan penjangkauan masyarakat. Kami meluncurkan sejumlah kampanye iklan melalui program 1 juta foto, dimana kampanye program ini dengan mengenalkan secara langsung program yang kami miliki dan mengedukasi masyarakat untuk mengetahui apa saja keuntungan dari program 1 juta foto. Tidak hanya sampai disitu, setelah mengedukasi masyarakat kami meminta foto masyarakat bersama dengan
6
merchandise produk kami. 1 juta foto nantinya akan dikumpulkan di website kami dari seluruh sales area diseluruh Indonesia.
D. Aspek Sumber Daya Manusia
PT. Indosat, Tbk mengerahkan seluruh pengelolaan SDM untuk mencapai visi, misi dan sasaran perusahaan. PT. Indosat, Tbk juga berupaya meningkatkan sinergi dan efisinsi dalam memajukan produk dengan terus menekankan penerapan nilai nilai perusaahan yang telah ditetapkan.
Perusahaan merekstrukturisasi organisasinya dengan menawarkan paket kompensasi khusus, yakni Voluntary Separation Scheme (VSS), bagi karyawan memenuhi kriteria tertentu dan ingin mengakhiri hubungan kerja dengan Perusahaan. Penawaran ini diterima baik sehingga per 31 Desember 2011 tercatat 994 karyawan memilih untuk berpartisipasi dalam Program tersebut. Pelaksanaan transisi yang lancar membawa Indosat untuk berkompetisi di tahun 2012.
Kebutuhan pegawai dilakukan saat perusahaan menyadari harus mempertahaankan kualitas pelayanan seiring bertambahnya jumlah pelanggan indosat dan juga mempertahankan bisnis dari persaingan telekomunikasi.
Di Indosat menggunakan dua sistem untuk merekrut karyawan. Sistem yang pertama yaitu, IJO (Internal Overing Job Offering) artinya adalah pencarian kandidat dari dalam perusahaaan. EJO (External Job Offering) artinya pencarian kandidat dari luar perusahaan. EJO biasanya memposting job ke website perusahaan, koran dan Linkedln.
Perkembangan karir cenderung cepat untuk mereka yang memiliki kemampuan verbal yang baik. Terkait dengan hal tersebut, Indosat melakukan program retensi antara lain dengan memberikan tunjangan
Rekruitmen SDM yang dilakukan PT. Indosat, Tbk yaitu penerimaan karyawan akan disesuaikan dengan kebutuhan dan harus
7
memenuhi ketentuan Pendidikan minimal S1, dan memliki IPK min. 2,75.
Setelah itu akan melakukan beberapa tes seperti tes psikologi, dan interview Karyawan yang lulus seleksi akan menjalankan program pelatihan selama 3 bulan dan mendapatkan uang saku selama menjalankan program pelatihan.
Jumlah karyawan berdasarkan Annual report tahun 2016 berjumlah 3.160 karyawan tetap. Berdasarkan Pendidikan, Pascasarjana berjumlah 385 karyawan, Sarjana berjumlah 2.059 karyawan, Dipoma berjumlah 451 dan SMA berjumlah 265 karyawan.
Untuk mengetahui informasi mengenai lowongan pekerjaan, PT.
Indosat, Tbk telah bekerjasama dengan event-event besar, seperti: jobfair, jobstreet dan jobsid. Selain itu, masyarakat juga dapat mengetahui lowongan pekerjaan PT. Indosat, Tbk melalu media massa dan akun media social PT. Indosat, Tbk
1.2 Lingkup Unit Kerja 1.2.1 Lokasi Unit Kerja
Lokasi unit kerja PT. Indosat, Tbk tempat praktik kerja (magang) berada di Jl. Asia Afrika No.141-145, Kota Bandung, Jawa Barat. Unit kerja yang menjadi tempat magang penulis adalah unit finance.
1.2.2 Lingkup Penugasan
Penempatan penugasan magang yang dilaksanakan oleh Penulis di PT.
Indosat, Tbk adalah divisi finance, sub bagian keuangan berfokus pada penggajian, invoice, dan pajak. Lingkup penugasan yang dilakukan oleh penulis yaitu:
a. Pengarsipan dokumen bukti potong pph 23 b. Pengarsipan dokumen PPN
c. Pengarsipan dokumen SPT Final
d. Merekap dokumen bukti potong, SPT kedalam excel
8 e. Rekonsiliasi PPN
1.2.3 Rencana dan Penjadwalan Kerja
Berikut ini informasi mengenai tanggal mulai proses magang dan tanggal berakhir proses magang yang telah disetujui oleh pihak perusahaan, serta jadwal kerja seperti jam kerja dan hari kerja dijelaskan dalam bentuk Tabel 1.1. tentang
“Rencana dan Penjadwalan Kerja”.
Tabel 1.1
Rencana dan Penjadwalan Kerja
Tanggal Mulai 22 Mei 2017
Tanggal Berakhir 7 Juli 2017
Hari Kerja Senin – Jumat
Jam Kerja 07.00 - 16.00 WIB (Reguler) 07.30 - 16.30 WIB (Reguler) 08.00 - 17.00 WIB (Reguler) 07.30 – 16.00 (Bulan Ramadhan) 08.00 – 16.30 WIB (Bulan Ramadhan)
9
BAB II
KAJ IAN TEORITIS
2.1 Perusahaan Jasa
2.1.1 Pengertian Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa adalah unit usaha yang kegiatan utamanya memproduksi barang tidak berwujud (jasa) dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba. Perusahaan jasa bisa diartikan juga sebagai suatu perusahaan yang menjual jasa yang diproduksinya dengan tujuan memperoleh keuntungan dari kegiatan memenuhi kebutuhan konsumennya.
Menurut Kotler dalam Lupiyoadi (2014:7) “Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksi jasa mungkin berkaitan dengan produk fisik atau tidak.”
2.1.2 Ciri-ciri Perusahaan Jasa
1. Pendapatan berasal dari penjualan jasa.
2. Dalam proses memproduksi jasa, bisa atau tidak memerlukan bantuan dari produk fisik.
3. Jasa yang diberikan tidak sama, jadi masing-masing konsumen dapat memperoleh jenis pelayanan yang berbeda dengan konsumen lainnya.
4. Tidak memiliki persedian produk dalam bentuk fisik, karena Produk yang dijual merupakan produk yang tidak berwujud (jasa). Jadi produk yang dihasilkan tidak dapat dilihat akan tetapi manfaatnya dapat dirasakan.
5. Biasanya tingkatan harganya memiliiki sifat yang tidak mutlak, sebab murah atau mahalnya harga yang ditetapkan oleh perusahaan tergantung tingkat kebutuhan konsumen.
10
6. Jasa yang dihasilkan tidak bisa disimpan, jadi sekali dibeli maka penggunaanya akan langsung habis.
2.1.3 Karakteristik dari jasa.
Payne dalam Jasfar (2012:6) karakteristik jasa yaitu sebagai berikut:
1. Tidak berwujud. Jasa bersifat abstrak dan tidak berwujud. Artinya, jasa tidak dapat dilihat, dirasakan/dicicipi, atau disentuh, seperti yang dapat dirasakan dari suatu barang.
2. Tidak dapat dipisahkan. Jasa umumnya dihasilkan dan dikonsumsi pada saat yang bersamaan, dengan partisipasi konsumen dalam proses tersebut.
Artinya, konsumen harus berada di tempat jasa yang dimintanya sehingga konsumen melihat dan ikut “ambil bagian” dalam proses produksi tersebut.
3. Heteregonitas. Jasa merupakan variabel nonstandard dan sangat bervariasi.
Artinya, karena jasa itu berupa suatu unjuk kerja, tidak ada hasil jasa yang sama walaupun dikerjakan oleh satu orang. Hal ini dikarenakan oleh interaksi manusia (karyawan dan konsumen) dengan segala perbedaan harapan dan persepsi yang menyertai interaksi tersebut.
4. Tidak tahan lama. Jasa tidak mungkin disimpan dalam persediaan. Artinya, jasa tidak bisa disimpan, dijual kembali kepada orang lain, atau dikembalikan kepada produsen jasa, di mana konsumen membeli jasa tersebut
2.2 Perpajakan
2.2.1 Pengertian Pajak
Berdasarkan Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan yang mengacu pada Pasal 1 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009:
“Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.
11
Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H. dalam Mardiasmo (2011: 1)
“Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.”
Dari definisi pajak di atas dapat disimpulkan bahwa pajak adalah kontribusi wajib rakyat kepada Negara yang bersifat memaksa yang digunakan untuk keperluan Negara dan diatur berdasarkan Undang-undang yang berlaku dimana rakyat tidak mendapatkan timbal balik secara langsung.
2.2.2 Pengelompokkan Jenis Pajak
Menurut Siti Resmi (2012:7) Pajak dikelompokan menjadi 3, diantaranya:
1. Menurut Golongan Pajak dikelompokan menjadi dua, yaitu:
a. Pajak Langsung, pajak yang harus dipikul atau ditanggung sendiri oleh Wajib Pajak dan tidak dapat dilimpahkan atau dibebankan kepada orang lain atau pihak lain. Pajak harus menjadi beban Wajib Pajak yang bersangkutan.
b. Pajak tidak langsung, pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain atau pihak ketiga. Pajak tidak langsung terjadi jika terdapat suatu kegiatan, peristiwa, atau perbuatan yang menyebabkan terutangnya pajak, misalnya terjadi penyerahan barang atau jasa.
2. Menurut Sifat Pajak dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a. Subjektif, pajak yang pengenaannya memerhatikan keadaan pribadi Wajib Pajak atau pengenaan pajak yang memerhatikan keadaan subjeknya.
b. Objektif, pajak yang pengenaannya memerhatikan objeknya baik berupa benda, keadaan, perbuatan, atau perisiwa yang
12
mengakibatkan timbulnya kewajiban membayar pajak, tanpa memerhatikan keadaan pribadi Subjek Pajak (Wajib Pajak) maupun tempat tinggal. Contoh: Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), serta Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
3. Menurut Lembaga Pemungut Pajak dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a. Pajak Negara (Pajak Pusat), pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakanuntuk membiayai rumah tangga negara pada umumnya
Contoh: PPh, PPN, dan PPnBM.
b. Pajak Daerah, pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah baik daerah tingkat I (pajak provinsi) maupun daerah tingkat II (pajak kabupaten/kota) dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah masing-masing.
Contoh: Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, dll.
2.3 Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Berdasarkan penjelasan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 Tentang perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, pada bagian umum:
“Pajak Pertambahan Nilai adalah pajak konsumsi barang dan jasa di Daerah Pabean yang dikenakan secara bertingkat di setiap jalur produksi dan distribusi”
Waluyo (2012:9) menyatakan “Pajak Pertambahan Nilai merupakan pajak yang dikenakan atas konsumsi dalam negeri, baik konsumsi barang maupun konsumsi jasa.”
13
2.3.1 Pengelompokan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Pajak Pertambahan Nilai masukan berdasarkan Pasal 1 ayat (24) Undang Undang Pajak Pertambahan Nilai:
Pajak Pertambahan Nilai yang seharusnya sudah dibayar oleh Pengusaha Kena Pajak karena perolehan Barang Kena Pajak dan atau penerimaan Jasa Kena Pajak dan atau pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean dan atau impor Barang Kena Pajak.”
Pajak Pertambahan Nilai keluaran berdasarkan pasal Pasal 1 ayat (25) Undang- Undang Pajak Pertambahan Nilai:
Pajak Pertambahan Nilai terutang yang wajib dipungut oleh Pengusaha Kena Pajak yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak, penyerahan Jasa Kena Pajak, ekspor Barang Kena Pajak Berwujud, ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dan/atau ekspor Jasa Kena Pajak
2.3.2 Subjek Pajak PPN
Menurut Resmi (2011: 5) pajak pertambahan nilai (PPN) merupakan pajak tidak langsung, artinya pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau dialihkan kepada orang lain atau pihak ketiga. pihak-pihak yang mempunyai kewajiban memungut, menyetor, dan melaporkan PPN terdiri atas:
a) Pengusaha kena pajak (PKP) yang melakukan penyerahan barang kena pajak/jasa kena pajak didalam daerah pabean dan melakukan ekspor barang kena pajak berwujud/barang kena pajak tidak berwujud/jasa kena pajak.
b) Pengusaha Kecil yang memilih untuk dikukuhkan sebagai pengusa kena pajak (PKP).
2.3.3 PPN Keluaran
Pajak Pertambahan Nilai keluaran berdasarkan pasal Pasal 1 ayat (25) Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai:
14
“Pajak Pertambahan Nilai terutang yang wajib dipungut oleh Pengusaha Kena Pajak yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak, penyerahan Jasa Kena Pajak, ekspor Barang Kena Pajak Berwujud, ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dan/atau ekspor Jasa Kena Pajak”
2.3.4 Karakteristik PPN Keluaran
Sebagai salah satu jenis pajak, PPN sering disebut pajak objektif. Yang ditekankan pada PPN adalah objek pajak yang akan dikenakan dan subjek pajak misalnya, barang-barang mewah, kendaraan mewah dan sebagainya.
Yang pertama dikenakan adalah tarif pada setiap barang tersebut. Kemudian wajib pajak pengonsumsi barang tersebut yang dikenai beban pajaknya sehingga wajib pajak tersebut disebut sebagai subjek pajak.
KP melakukan transaksi jual beli barang artinya, PKP mengambil atau memungut rupiah yang dihasilkan dari penjualan barang kena pajak (BKP) miliknya yang dibeli konsumen kemudian nantinya dapat berfungsi menjadi kredit pajak.
Adapun batas waktu untuk melakukan pengkreditan pajak keluaran tersebut adalah tiga bulan setelah masa pajak berakhir sehingga PKP memiliki waktu yang cukup leluasa untuk melakukan pengkreditan pajaknya.
2.3.5 PPN Masukan
Pajak Pertambahan Nilai masukan berdasarkan Pasal 1 ayat (24) Undang- Undang Pajak Pertambahan Nilai.:
“Pajak Pertambahan Nilai yang seharusnya sudah dibayar oleh Pengusaha Kena Pajak karena perolehan Barang Kena Pajak dan atau penerimaan Jasa Kena Pajak dan atau pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean dan atau impor Barang Kena Pajak.”
15 2.4 Pengendalian Internal
COSO (2013:3) mendefiniskan pengendalian internal sebagai berikut:
Pengendalian internal adalah proses yang dipengaruhi oleh dewan direksi, manajemen, dan personil lainnya, yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai mengenai pencapaian tujuan yang berkaitan dengan operasi, pelaporan, dan kepatuhan.
Struktur pengendalian internal COSO dikenal sebagai Kerangka Kerja Pengendalian Internal yang Terintegrasi (COSO-Internal Control Integrated Framework) yang terdiri dari 5 komponen yang saling berhubungan.
Komponen ini didapat dari cara manajemen menjalankan bisnisnya, dan terintegrasi dengan proses manajemen. Untuk memberikan kepastian yang layak bahwa tujuan pengendaliannya akan tercapai.
Komponen pengendalian COSO meliputi hal-hal berikut ini:
1. Lingkungan Pengendalian (Control Environtment) 2. Penilaian Resiko (Risk Assessment)
3. Kegiatan Pengendalian (Control Activities)
4. Informasi dan Komunikasi (Information and Communication) 5. Kegiatan Pemantauan (Monitoring Activities)
16
BAB III
AKTIVITAS PENUGASAN MAGANG
3.1 Realisasi Kegiatan Magang
Berikut ini merupakan mekanisme/proses kerja yang diamati ketika magang yang dijabarkan menggunakan tabel kegiatan dan paragraf yang berisi paparan kesimpulan kegiatan yang dilakukan selama 30 hari kerja.
Tabel 3.1
Tabel Aktivitas Magang Har
i ke
Tangg al
Jenis Aktivitas Magang
Tugas Yang Diberikan Pencapaian Tugas
1 Senin, 22 Mei 2017
a. Perkenala n dengan karyawan b. Pengenala
n
Lingkung an Kerja c. Pengenala
n Ruang Lingkup Pekerjaan d. Pengarsip
an
Dokumen Bukti Potong
a. Memperkenalk an Peserta magang kepada
karyawan serta menjelaskan dari Divisi Finance unit Tax
b. Membekali materi Pajak c. Memahami
ruang lingkup pekerjaan d. Mengurut Dokumen bukti potong
a. Dapat mengenal karyawan dari semua Divisi terutama divisi Finance b. Dapat
tambahan ilmu materi perpajakan c. Dapat
memahami ruang
17
sesuai dengan transaksi terbaru (2016)
lingkup pekerjaan d. Dapat
mengurutk an
dokumen bukti potong (2016).
2 Selasa, 23 Mei 2017
Pengarsipan Dokumen Bukti Potong
Menyusun berkas dokumen bukti potong sesuai dengan
transaksi terbaru (2016)
Dapat menyusun berkas dokumen bukti potong sesuai dengan transaksi terbaru (2016).
3 Rabu, 24 Mei 2017
Rekap Dokumen Merekap data fisik SPT Indosat se-Jawa Barat 2016 kedalam excel
Dapat
menyelesaikan rekap dokumen SPT Indosat se- Jawa Barat tahun 2016 kedalam excel
4 Jumat, 26 Mei 2017
Pengarsipan Dokumen Bukti Potong
Mengurut dokumen bukti potong sesuai dengan transaksi terbaru bulan Januari – April 2017
Dapat
mengurutkan dokumen bukti potong terurut sesuai dengan transaksi terbaru (2017).
18 5 Senin,
29 Mei 2017
Rekap Dokumen Merekap data SPT Indosat se-Jawa Barat bulan Januari – April 2017 kedalam excel
Dapat
menyelesaikan dokumen SPT Indosat se-Jawa Barat bulan Januari – April 2017 kedalam excel
6 Selasa, 30 Mei 2017
Pengarsipan dokumen invoice dan faktur pajak
Menyusun invoice dan faktur pajak dari vendor
Dapat menyusun invoice dan faktur pajak dari vendor 7 Rabu,
31 Mei 2017
Pengarsipan Dokumen
a. Memisahkan bukti potong PT Dokar b. Memberikan bukti
potong ke pihak PT Dokar
a. Bukti potong PT Dokar sudah dipi.
b. Bukti potong telah
diserahkan ke pihak PT Dokar 8 Jumat,
2 Juni 2017
Pengarsipan dokumen shettle
Mengurutkan file yang dibutuhkan untuk di rekap kedalam excel
Dapat
mengurutkan file shettle yang dibutuhkan untuk direkap kedalam excel
9 Senin, 5 Juni 2017
Pengarsipan dokumen Bukti Potong Mei 2017
Mengurutkan bukti potong sesuai dengan transaksi yang terbaru Mei (2017)
Dapat
mengurutkan bukti potong sesuai dengan
19
yang transaksi terbaru (2017) 10 Selasa,
6 Juni 2017
Pengarsipan Dokumen
Mensortir file yang akan di rekonsiliasi bulan Januari (2012)
Dapat Mensortir File yang
dibutuhkan 11 Rabu,
7 Juni 2017
Pengarsipan Dokumen
Mensortir file yang akan di rekonsiliasi bulan Febuari (2012)
Dapat Mensortir File yang
dibutuhkan 12 Kamis,
8 Juni 2017
Pengarsipan Dokumen
Mensortir file yang akan di rekonsiliasi bulan Maret (2012)
Dapat Mensortir File yang
dibutuhkan 13 Jumat,
9 Juni 2017
Pengarsipan Dokumen
Mensortir file yang akan di rekonsiliasi bulan April (2012)
Dapat Mensortir File yang
dibutuhkan 14 Senin,
12 Juni 2017
Pengarsipan Dokumen
Mensortir file yang akan di rekonsiliasi bulan Mei (2012)
Dapat Mensortir File yang
dibutuhkan 15 Selasa,
13 Juni 2017
Pengarsipan Dokumen
Mensortir file yang akan di rekonsiliasi bulan Juni (2012)
Dapat Mensortir File yang
dibutuhkan 16 Rabu,
14 Juni 2017
Pengarsipan Dokumen
Mensortir file yang akan di rekonsiliasi bulan Juli (2012)
Dapat Mensortir File yang
dibutuhkan 17 Kamis,
15 Juni 2017
Pengarsipan Dokumen
Mensortir file yang akan di rekonsiliasi bulan Agustus (2012)
Dapat Mensortir File yang
dibutuhkan 18 Jumat,
16 Juni 2017
Pengarsipan Dokumen
Mensortir file yang akan di rekonsiliasi bulan September (2012)
Dapat Mensortir File yang
dibutuhkan
20 19 Senin,
19 Juni 2017
Pengarsipan Dokumen
Mensortir file yang akan di rekonsiliasi bulan Oktober (2012)
Dapat Mensortir File yang
dibutuhkan 20 Selasa,
20 Juni 2017
Pengarsipan Dokumen
Mensortir file yang akan di rekonsiliasi bulan Desember (2012)
Dapat Mensortir File yang
dibutuhkan
21 Rabu, 21 Juni 2017
Rekonsiliasi PPn Masukan PT.
Indosat, Tbk Jabar 2012
Merekonsiliasi data excel dengan data fisik rekening koran dan faktur pajak
Dapat
menyelesaikan rekonsiliasi data excel dengan data fisik rekening koran dan faktur pajak
22 Kamis, 22 Juni 2017
Rekonsiliasi PPn Masukan PT.
Indosat, Tbk Jabar 2012
Merekonsiliasi data excel dengan data fisik rekening koran dan faktur pajak
Dapat
menyelesaikan rekonsiliasi data excel dengan data fisik rekening koran dan faktur pajak
23 Senin, 3 Juli 2017
Rekonsiliasi PPn Masukan PT.
Indosat, Tbk Jabar 2012
Merekonsiliasi data excel dengan data fisik rekening koran dan faktur pajak
Dapat
menyelesaikan rekonsiliasi data excel dengan data fisik rekening koran dan faktur pajak
21 24 Selasa,
4 Juli 2017
Rekonsiliasi PPn Masukan PT.
Indosat, Tbk Jabar 2012
Merekonsiliasi data excel dengan data fisik rekening koran dan faktur pajak
Dapat
menyelesaikan rekonsiliasi data excel dengan data fisik rekening koran dan faktur pajak
25 Rabu, 5 Juli 2017
Rekonsiliasi PPn Masukan PT.
Indosat, Tbk Jabar 2012
Merekonsiliasi data excel dengan data fisik rekening koran dan faktur pajak
Dapat
menyelesaikan rekonsiliasi data excel dengan data fisik rekening koran dan faktur pajak
26 Kamis, 6 Juli 2017
Rekonsiliasi PPn Masukan PT.
Indosat, Tbk Jabar 2012
Merekonsiliasi data excel dengan data fisik rekening koran dan faktur pajak
Dapat
menyelesaikan rekonsiliasi data excel dengan data fisik rekening koran dan faktur pajak
27 Jumat, 7 Juli 2017
Rekonsiliasi PPn Masukan PT.
Indosat, Tbk Jabar 2012
Merekonsiliasi data excel dengan data fisik rekening koran dan faktur pajak
Dapat
menyelesaikan rekonsiliasi data excel dengan data fisik rekening koran dan faktur pajak
22 28 Senin,
10 Juli 2017
Rekonsiliasi PPn Masukan PT.
Indosat, Tbk Jabar 2012
Merekonsiliasi data excel dengan data fisik rekening koran dan faktur pajak
Dapat
menyelesaikan rekonsiliasi data excel dengan data fisik rekening koran dan faktur pajak
29 Selasa, 11 Juli 2017
Rekap dokumen PT. Indosat, Tbk Jabar yang sudah direkonsiliasi
Merekap dokumen yang sudah
direkonsiliasi
Dapat merekap dokumen yang sudah
direkonsiliasi 30 Rabu,
12 Juli 2017
-Rekap dokumen PT. Indosat, Tbk yang sudah direkonsiliasi -Menyimpan berkas dokumen bukti potong -Menyimpan data fisik yang sudah direkonsiliasi ke tempat
penyimpanan
a. Merekap dokumen yang sudah
direkonsiliasi
b. Menyimpan berkas dokumen bukti potong ketempat
penyimpanan c. Menyimpan data fisik yang sudah direkonsiliasi ketempat penyimpanan
a. Dapat merekap dokumen yang sudah
direkonsiliasi b. Dapat menyimpan berkas dokumen bukti potong ditempat penyimpanan c. dapat menyimpanan data fisik yang sudah
direkonsiliasi ketempat penyimpanan.
23
Selama pelaksanaan kegiatan magang di PT. Indosat, Tbk Bandung, penulis di tempatkan pada divisi Finance unit Tax. Unit ini bertanggung jawab atas ketepatan prosedur, waktu, perhitungan dan aturan pajak. Selain itu mengelola dan memproses (penyetoran dan pelaporan) PPh 21/26, PPh 23/26, PPh 4 ayat 2 dan SPT final. Mendokumentasikan dokumen pajak sesuai aturan perusahaan.
Secara umum aktivitas magang yang dilakukan adalah mempelajari dan berkontribusi secara langsung pada kegiatan-kegiatan yang ada dibagian operasional. Beberapa kegiatan yang dilakukan penulis selama melakukan aktivitas magang adalah sebagai berikut:
1) Menyusun PPh 21/26, PPh 23/26, PPh 4 ayat 2 PT. Indosat, Tbk wilayah Jawa Barat tahun 2015, 2016, 2017 sesuai dengan aturan perusahaan.
Kegiatan yang dilakukan penulis adalah dengan menyusun bukti potong berdasarkan kegiatan transaksi yang terbaru dan kemudian menyimpan bukti potong yang telah disusun ketempat penyimpanan.
2) Setelah itu melakukan rekap PPh 21, PPh 23, PPh 4 ayat 2 yang sudah disusun sebelumnya.
Melakukan rekapan bukti potong yang sudah tersusun yang kemudian hasil rekapan di berikan kepada pembimbing lapangan.
3) Memverifikasi invoice pajak dari beberapa vendor untuk keperluan pemeliharaan operasional.
Melakukan verifikasi invoice dari beberapa vendor dengan menyesuaikan no invoice, jumlah tagihan, tanggal, dan ttd yang harus di penuhi
4) Melakukan rekonsiliasi antara data faktur pajak dengan rekening koran serta mengecek kebenaran dan kesesuaian saldo, tanggal, NPWP, dan jumlah nilai yang tertera.
Melakukan rekonsiliasi antara data yang telah diinput di system dengan rekeningkoran dan faktur pajak, untuk beberapa akun, dan mengecek kebenaran dankesesuaian saldo, tanggal, NPWP, bank, dan nilai
24
atau jumlah yang ada di rekeningkoran atau faktur pajak dengan data yang ada didalam system.
5) Merekap hasil rekonsiliasi tahun 2012 untuk kebutuhan perusahaan hal ini dilakukan untuk mendukung proses audit ualang PT. Indosat, Tbk.
Kegiatan yang dilakukan penulis adalah dengan merekap dokumen yang sudah di rekonsiliasi DPP dari akun akun yang ada dilaporan keuangan guna keperluan pemeriksaan dari audit kedalam.
3.2 Relevansi Teori dan Praktek
Dalam hubungan teori dan praktik, terdapat banyak hal yang diimplementasikan PT. Indosat, Tbk yang sesuai dengan teori yang telah dipaparkan sebelumnya, diantaranya adalah:
1. Menurut Siti Resmi (2016:7) Pajak dikelompokan menjadi 3 diantaranya: Menurut Golongan Pajak, Sifat Pajak, dan Lembaga Pemungut Pajak. Pajak yang dipungut PT Indosat, Tbk termasuk dengan pengelompokkan Pajak Menurut Lembaga Pemungut Pajak yaitu pajak yang dipungut oleh pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga negara pada umumnya.
2. Menurut PT. Indosat, Tbk pajak pertambahan nilai (PPN) merupakan pajak yang dikenakan atas konsumsi di dalam negeri (di dalam Daerah Pabean), baik konsumsi barang maupun konsumsi jasa sesuai dengan pengertian PPN yang dijabarkan oleh Waluyo (2011: 9).
3. PT. Indosat, Tbk merupakan Pengusaha Kena Pajak yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak, penyerahan Jasa Kena Pajak, ekspor Barang Kena Pajak Berwujud, ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud atau ekspor Jasa Kena Pajak oleh karena itu PT. Indosat, Tb memiliki kewajiban untuk memungut Pajak Keluaran.
25 3.3 Permasalahan
Proses bisnis adalah suatu kumpulan aktivitas atau pekerjaan terstruktur yang saling terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu atau yang menghasilkan produk atau layanan demi meraih tujuan tertentu. Dalam Tax Operation, di PT.
Indosat, Tbk. Setiap harinya banyak tahapan yang harus dilalui. Untuk memastikan bahwa pengelolaan tersebut sudah berjalan sesuai dengan prosedur yang berlaku sehingga sesuai dengan yang diinginkan oleh pihak manajemen.
Untuk mengetahui bagaimana prosedur atau proses yang dilakukan pada Unit Tax, di PT. Indosat, Tnk memiliki proses/alur kerja yang menunjukkan awal mula kegiatan yang dilakukan untuk memproses PPN Keluaran. Proses bisnis akan digambarkan melalui flow chart berikut ini :
1. Adanya pembayaran faktur dari vendor yang tidak dibayarkan atau dilaporkan sehingga berpotensi denda.
2. Adanya faktur pajak yang disampaikan melebihi masa berlakunya.
3. Koneksi internet yang tidak stabil
Kurang stabilnya koneksi internet yang dimiliki oleh PT. Indosat, Tbk mengakibatkan unit Tax yang kesulitan mengakses system yang membutuhkan koneksi internet yang stabil.
4. Pengarsipan dokumen yang kurang baik
Pengarsipan dokumen yang kurang baik mengakibatkan terhambatnya pengecekan ulang yang dilakukan saat pemeriksaan pajak. Seperti yang dialami oleh penulis saat mempersiapkan dokumen yang dibutuhkan untuk pemeriksaan pajak tahun 2012 dan rekonsiliasi, penulis kesulitan mencari dokumen yang dibutuhkan seperti faktur pajak dan rekening koran.
5. Kurangnya SDM yang terdapat di unit Tax
Sedikitnya SDM yang ada di unit Tax ini terkadang menghambat proses operasional yang dilakukan, sehingga berakibat dengan begitu banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan, hanya dikerjakan oleh tenaga SDM yang minim.
26
Namun dibaik kelemahan/permasalahan yang terjadi, terdapat pula kelebihan dari kegiatan operasional unit Tax ini, kelebihan tersebut
diantaranya, yaitu:
1. Penggunaan SAP (System Application and Product)
Bisnis telekomunikasi merupakan bisnis dengan tingkat perubahan yang cukup tinggi. Lingkungan ini menuntut perusahaan untuk dapat bergerak cepat dan responsive terhadap perubahan. Untuk bergerak dengan cepat, perusahaan memerlukan sebuah struktur yang ramping, akses dan distribusi informasi yang cepat serta integrase yang baik antar divisi dan bagian yang ada di dalam lingkungan mikro perusahaan (marketing, human resource, operation dan finance), karena tanpa integrase yang baik, perusahaan akan lamat dalam mengambil keputusan dan tidak dapat bergerak dengan cepat. PT. Indosat, Tbk menerapkan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) berbasis SAP dengan tujuan yang sama yaitu meningkatkan integrasi antar unit-unit bisnis yang ada didalamnya (HR Finance, marketing, dan finance). ERP juga memungkinkan PT. Indosat, Tbk untuk melakukan penghematan dan perampingan jumlah karyawan sehingga menghasilkan keuntungan berupa struktur yang lebih ramping, terintegrasi dan responsive terhadap perubahan.
2. Pegawai yang kompeten
PT. Indosat, Tbk sering mengadakan pelatihan-pelatihan atau trainin setiap tahunnya, guna menambah wawasan dan pengetahuan bagi setiap pegawai untuk meningkatkan kinerjanya. Jadi, dalam kegiatan sehari-hari pekerjaan yang akan dilakukan oleh pegawai yang sudah mahir sehingga setiap permasalahan dapat ditangani dengan baik.
27 Flow Chart
Aktivitas Dokumen Keterangan
1.
2.
3..
Tidak
Ya
Menerima daftar faktur pajak yang diperlukan
perusahaan tahun 2012 untuk keperluan audit ulang
Mencari sekaligus menverivikasi sesuai daftar yang sudah di berikan dari
management unit tax
Melakukan
rekonsiliasi bank antara bukti fisik yang sesuai dengan tanggal, no billing serta pajak yang dikeluarkan
Daftar faktur pajak
Faktur Pajak Indosat
Faktur Pajak Indosat Mulai
Off tax operation Menerima daftar
berkas yang diperlukan oleh perusahaan dari management unit tax
Off Tax Operation Mencari dan memverifikasi file
yang dibutuhkan
Sesuai
28
Gambar 3.2 Alur Kerja (Flow Chart) 4.
Melakukan rekap faktur pajak yang yang sudah sesuai dengan rekening koran
SAP Membuat rekapan faktur pajak keluaran
Selesai
SAP
29
BAB IV REKOMENDASI
Berdasarkan seluruh pembahasan yang telah dipaparkan, maka penulis mengajukan rekomendasi yang dipandang berguna dan semoga dapat dipertimbangkan oleh instansi terkait agar dapat memberi kekuatan (strength) yang lebih baik serta meminimalisir kelemahan (weakness) dalam sistem yang telah diterapkan diantaranya yaitu:
Berdasarkan seluruh pembahasan yang telah dipaparkan, maka penulis mengajukan rekomendasi yang dipandang berguna dan semoga dapat dipertimbangkan oleh instansi terkait agar dapat memberi kekuatan (strength) yang lebih baik serta meminimalisir kelemahan (weakness) dalam sistem yang telah diterapkan diantaranya yaitu :
1. PT. Indosat, Tbk seharusnya menambahkan bandwith koneksi internet, agar system yang digunakan oleh unit Tax maupun seluruh divisi, dapat digunakan dengan maksimal.
2. PT. Indosat, Tbk seharusnya mengarsipkan seluruh dokumen dengan baik agar dapat mempermudah dan mempersingkat waktu pencarian dokumen serta mencegah adanya dokumen yang tidak ada atau hilang. Dokumen seharusnya disimpan rapih dan tersusun di unit/bagian yang bertanggung jawab atas dokumen tersebut dan dibuat salinannya.
3. PT. Indosat, Tbk sebaiknya menabah tenaga SDM di unit Tax guna memperlancar seluruh kegiatan operasional sehinngga semua pekerjaan di unit tersebut dapat selesai tepat waktu.
30
DAFTAR PUSTAKA
Jasfar, Farida. 2012. 9 Kunci Keberhasilan Bisnis Jasa. Jakarta: Salemba Empat.
Lupiyoadi, Rambat. 2014. Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat.
Mardiasmo. (2011). Perpajakan. (edisi revisi 2011). Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Undang – Undang Perpajakan Pertambahan Nilai no. 42 Tahun 2009 Waluyo, (2012). Perpajakan Indonesia. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
www.Indosatooredoo.com (diakses tanggal 12 juli 2017)
Resmi, Siti. 2012. Perpajakan – Teori dan Kasus. Jakarta: Salemba Empat
31
LAMPIRAN LAPORAN MAGANG
Lampiran 1. Balasan surat lamaran dari PT. Indosat, Tbk
32
Lampiran 2. Lembar Kegiatan Harian
33
34
Lampiran 3. Penilaian pembimbing lapangan
35
Lampiran 4. Lembar Pengesahan 1
36