• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Perusahaan merupakan salah satu pokok kegiatan perekonomian yang hidup dalam lingkungan dunia usaha yang berubah cepat dan dinamis. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi di era globalisasi yang cukup pesat, menuntut perusahaan untuk melakukan pengelolaan perusahaan yang lebih baik. Hal itu dilakukan untuk menghadapi persaingan antar perusahaan, baik industri yang sejenis maupun industri secara keseluruhan. Masing-masing perusahaan dituntut untuk bekerja lebih efektif dan efisien khususnya untuk meningkatkan prestasi perusahaan dalam kinerja keuangannya baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka panjang. Oleh karena itu, perusahaan harus mengambil langkah-langkah baru untuk tercapainya tujuan perusahaan. Disamping demi tercapainya tujuan perusahaan, yang utama perusahaan harus mampu mengatur posisi keuangannya.

Posisi keuangan tersebut berfungsi sebagai tolok ukur kinerja keuangan perusahaan yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya kemajuan dan perkembangan didalam perusahaan. Untuk menilai kinerja keuangan perusahaan, diperlukan suatu informasi yang relevan berkaitan dengan aktivitas perusahaan pada jangka waktu tertentu terhadap pihak-pihak yang berkepentingan. Untuk mengetahui kondisi keuangan dan kinerja perusahaan, maka diperlukan analisis laporan keuangan yang tepat (Nuruwael, 2013).

Syafri (2011:190) mengungkapkan analisis laporan keuangan berarti menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara yang satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non- kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.

(2)

K.R & Wild (2012:4) menyatakan bahwa analisis laporan keuangan adalah aplikasi dari alat dan teknik analitis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data-data yang berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis. Untuk membantu pengguna dalam menganalisis laporan keuangan, tersedia beragam alat yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik. Terdapat lima alat penting untuk analisis keuangan yaitu : analisis laporan keuangan komparatif, analisis laporan keuangan common size, analisis rasio, analisis arus kas, dan valuasi.

Perusahaan dalam memakai ukuran penilaian kinerja sangat beragam dan kadang sangat berbeda antara industri yang satu dengan industri yang lain. Rasio keuangan merupakan ukuran yang lazim dipakai oleh perusahaan dalam penilaian kinerja (Nuruwael, 2013). Harmono (2011:104) menyatakan alat analisis yang umum digunakan adalah analisis rasio keuangan, analisis common size, analisis indeks, baik menggunakan pendekatan analisis data seri (time series analysis) maupun silang (cross sectional approach). Darsono & Ashari (2005:51) menyatakan alat yang biasa digunakan adalah rasio keuangan. Rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi kinerja dan kondisi keuangan perusahaan, analis keuangan dan pemakai laporan keuangan harus melakukan analisis terhadap kesehatan perusahaan. Dalam analisis rasio, ada dua jenis perbandingan yang digunakan yaitu perbandingan internal dan perbandingan eksternal. Perbandingan internal yaitu membandingkan rasio saat ini dengan rasio masa lalu dan rasio yang akan datang dari perusahaan yang sama. Jika rasio keuangan ini diurutkan dalam jangka waktu beberapa tahun atau periode, pemakai dapat melihat kecenderungan rasio keuangan, apakah mengalami penurunan atau peningkatan, yang menunjukkan kinerja dan kondisi keuangan perusahaan. Sedangkan perbandingan eksternal adalah membandingkan rasio keuangan perusahaan dengan rasio perusahaan lain yang sejenis atau dengan rata-rata industri pada titik yang sama.

Analisis rasio keuangan digunakan untuk mempermudah penganalisa (analis) memahami kondisi keuangan perusahaan. Dengan melihat angka-angka apa adanya yang tercantum pada neraca dan laba rugi, sering sulit untuk

(3)

memperoleh gambaran yang jelas tentang kondisi perusahaan. Untuk melakukan analisis rasio keuangan diperlukan perhitungan rasio-rasio keuangan yang mengukur aspek-aspek tertentu. Rasio keuangan mungkin dihitung dari angka- angka yang ada di neraca saja, di laporan laba rugi saja, atau pada laporan laba rugi dan neraca. Setiap analisis bisa saja merumuskan rasio tertentu yang dianggap mencerminkan aspek tertentu (Suad & Enny, 2015:75).

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 22 agustus 2017 memutuskan untuk menurunkan suku bunga untuk mendukung pemulihan ekonomi. Banyak perusahaan memanfaatkan peluang ini untuk pengembangan usahanya. Bisnis dan dunia usaha sering kali harus mengambil pinjaman jangka pendek untuk menutup kekurangan pembayaran gaji atau biaya lainnya.

Perusahaan juga sering mengambil utang jangka panjang untuk perbaikan dan pengembangan infrastruktur.

Direktur Keuangan & Kinerja, Edi Rohaedi (2018), menyebutkan bahwa permasalahan yang dialami PT. PINDAD (Persero) ada dua :

1. Masalah modal kerja yang digunakan untuk menutup biaya operasional berupa pembayaran gaji atau biaya lainnya selama tahun berjalan.

2. Kondisi mesin dan SDM yang relatif sudah tua, sehingga sulit dikembangkan kompetensinya.

PT. PINDAD (Persero) dalam penambahan dana perusahaan dan pengembangan usaha, harus melakukan pinjaman kepada lembaga keuangan bank. Sebagai debitur, PT. PINDAD (Persero) harus menyiapkan persyaratan kredit yang diminta oleh pihak bank. Salah satu dari persyaratan tersebut adalah adanya jaminan dan analisis pada laporan keuangan sesuai dengan kriteria Credit Risk Rating (CRR). Manajemen perusahaan perlu menganalisis rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan aktivitas sebagai ukuran kinerja dan kondisi keuangan. Selain rasio keuangan yang disiapkan oleh PT. PINDAD (Persero) Bandung, perusahaan menyiapkan adanya kontrak jual dengan konsumen sebagai

(4)

jaminan dalam permohonan kredit. Tabel 1.1 dibawah ini menunjukkan rasio keuangan PT. PINDAD (Persero) Bandung.

Tabel 1.1

Rasio Keuangan PT. PINDAD (Persero) Bandung

Rasio 2013 2014 2015 2016

Likuiditas

Current Ratio 144,56% 140,09% 153,00% 152,83%

Cash Ratio 17,24% 16,87% 47,54% 38,53%

Aktivitas

Inventory Turnover 173,40 hari 264,20 hari 183 hari 216 hari Total Asset Turnover 68,77% 56,59% 50,06% 52,19%

Collection Period 60,39 hari 128,12 hari 65 hari 89 hari Profitabilitas

ROE 15,25% 7,13% 0,33% 3,87%

ROI 8,21% 4,94% 4,34% 4,59%

Solvabilitas

Total Modal Sendiri

terhadap Total Asset 26,21% 28,22% 31,27% 28,37%

Sumber : PT. PINDAD

Return on Equity PT. PINDAD (Persero) Bandung mengalami penurunan, hal ini mengindikasikan bahwa laba setelah pajak pada tahun 2014 menurun dari tahun 2013 dan modal sendiri tidak mengalami kenaikan, maka berpengaruh terhadap penurunan persentase Return on Equity pada tahun 2014. Turunnya rasio profitabilitas mengindikasikan bahwa perusahaan belum optimal atas pengelolaan investasi yang telah ditanamkan.

Priska (2012) menyatakan dalam hasil penelitiannya bahwa analisis rasio likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas merupakan rasio yang paling tepat untuk melihat kinerja laporan keuangan sebuah perusahaan. Utami N (2014) mengungkapkan dalam penelitiannya dengan adanya analisis laporan keuangan

(5)

membantu manajer atau perusahaan untuk melakukan penilaian kinerja manejemen ke depan apakah perlu penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal.

Dayana, Moch, Hidayat (2015) menyatakan dalam penelitiannya bahwa penting untuk manganalisis laporan keuangan sebagai bahan pengambilan keputusan dalam pemberian keputusan kredit. Agar lembaga keuangan bank yakin akan kemampuan dan kemauan perusahaan untuk mengembalikan pinjaman beserta bunga tepat pada waktu yang telah ditentukan bank.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas betapa pentingnya peranan analisis rasio keuangan dalam permohonan kredit, penulis merasa tertarik untuk melakukan analisis laporan keuangan perusahaan. Maka penulis memilih judul

“PERANAN ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN DALAM PERMOHONAN KREDIT PADA PT PINDAD (PERSERO) BANDUNG”.

1.2 Identifkasi Masalah

Berdasarkan latar belakang pemilihan judul di atas, maka untuk membatasi ruang lingkup penelitian kerja praktik ini penulis merumuskan identifikasi masalah yaitu bagaimana kinerja keuangan pada PT. PINDAD (Persero) apabila diukur dengan menggunakan rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan aktivitas periode 2013-2016 ?

1.3 Maksud dan Tujuan Laporan Tugas Akhir

Adapun maksud dan tujuan dari penulisan laporan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan pada PT. PINDAD (Persero) apabila diukur dengan menggunakan rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan aktivitas periode 2013-2016.

(6)

1.4 Kegunaan Laporan Tugas Akhir

Adapun kegunaan penyusunan laporan tugas akhir ini sebagai berikut : 1. Bagi Penulis

Laporan tugas akhir ini dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan khususnya mengenai analisis rasio laporan keuangan, serta sebagai bahan perbandingan antara teori yang didapat di perkuliahan terhadap penelitian kerja praktik yang dilakukan di lapangan.

2. Bagi Perusahaan

Laporan tugas akhir ini dapat memberikan informasi dan masukan yang berkaitan dengan analisis laporan keuangan dan membantu bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan di masa yang akan datang untuk masalah keuangan yang dihadapi.

3. Bagi Pihak Lainnya

Penulisan ini diharapkan memberikan wawasan dan informasi yang dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk menghadapi masalah yang sama dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Praktik

Dalam menyusun laporan tugas akhir ini, penulis melakukan kerja praktik dan penelitian yang dilaksanakan pada :

Nama Perusahaan : PT. PINDAD (Persero) Bandung

Alamat : Jl. Jend Gatot Subroto No. 517 Bandung

Bagian : Akuntansi

Waktu Pelaksanaan : 18 Januari 2018 – Maret

Referensi

Dokumen terkait

Manajemen sumber daya manusia adalah Suatu proses berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manager dan tenaga kerja lain nya untuk

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pelaksanaan

Kooperatif Jigsaw atau model tim ahli dengan mengacu Aronson (1978) pembelajar-an kooperatif Jigsaw dilakukan dengan langkah- langkah sebagai berikut: (a) mahasiswa dikelompokkan

Temuan pokok kajian ini adalah (a) fluktuasi harga komoditas pertanian berdampak signifikan terhadap inflasi dan menciptakan instabilisasi harga dan pasokan pangan (b)

Sedangkan komunikasi bisnis secara sederhana dapat dikemukakan sebagai komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai macam komunikasi,

Pada saat pengakuan awal, aset atau liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar, kecuali aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba

Pada pasal 2 UU Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan anak, telah diatur beberapa kebijakan yang berkaitan dengan hak-hak anak yakni setiap anak

Dengan adanya sistem pakar semacam ini dapat memudahkan user untuk mengetahui dan menganalisa untuk mendiagnosa virus sistem pernapasan yang mencakup jenis