RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Oleh : YANA HENDRAYANA Surel: yana_hendrayana1971@yahoo.co.id
Satuan Pendidikan : SMK N. 1 CIAMIS Kelas / Semester : XII/ 5 (Lima)
Tema : Memahami Isu Terkini Lewat Editorial
Sub Tema : Menganalisis Struktur dan kaidah kebahasaan Teks Editorial Pembelajaran ke : 3 (Tiga)
Pertemuan ke : 7 (tujuh)
Alokasi waktu : 2 Jam Pelajaran (2 x 45 menit)
Kompetensi Inti :
1. . 2. M
e m a h a m i , 3. M
e n
Kompetensi Dasar : 3.6 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks editorial
1. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning, peserta didik menganalisis struktur dan kebahasaan teks editorial.
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleransi, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan , kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
2. INDIKATOR PEMBELAJARAN
Setelah kegiatan pembelajaran selesai, maka peserta didik dapat:
1. Mengidentifikasi struktur teks editorial.
2. Mengidentifikasi unsur kebahasaan teks editorial.
3. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan
1. Guru mengetuk dan membuka pintu sambil mengucapkan salam.
2. Guru menyapa peserta didik.
3. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa bersama sebelum mengawali kegiatan pembelajaran.
4. Guru mengecek kehadiran peserta didik.
5. Guru menginstruksikan kepada peserta didik untuk mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan ketika proses pembelajaran akan dimulai.
6. Guru melakukan apersefsi.
7. Guru menyampaikan tentang tujuan pembelajaran kepada peserta didik.
8. Peserta didik merespon tentang hal-hal yang dilakukan/ diperintahkan guru saat pembelajaran akan dimulai.
Kegiatan Inti
1. Guru menyajikan sebuah contoh teks editorial.
2. Guru menjelaskan tentang cara mengidentifikasi struktur teks editorial.
3. Guru menjelaskan tentang cara mengidentifikasi unsur kebahasaan dalam teks editorial.
4. Guru menyajikan contoh teks yang sudah diidentifikasi.
5. Peserta didik mencermati tentang hal-hal yang dijelaskan oleh guru.
6. Sebagai pendalaman, guru meminta peserta didik untuk membaca buku paket bahasa Indonesia/ Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.--. Edisi revisi halaman 98 s.d. 101.
7. Peserta didik membaca buku paket tersebut dengan cermat.
8. Peserta didik secara individu mengerjakan latihan yang ada di halaman 99 dan 102 pada buku paket dan hasilnya diserahkan kepada guru.
9. Guru menyarankan untuk membuka situs web yang berkaitan dengan teks editorial sebagai bahan penguatan materi pembelajaran (misalnya situs http://katadata.co.id/iftitah/berita/61fb494377bb8/teks-editorial).
Kegiatan Penutup
1. Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
2. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi tentang kegiatan pembelajaran dengan memberikan pertanyaan seperti berikut;
a. Bagaimana kesan pembelajaran hari ini?
b. Apa manfaat pembelajaran hari ini?
3. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
4. Guru menginformasikan pembelajaran berikutnya yang masih berkaitan dengan teks editorial yaitu tentang “Bagai mana Merancang Teks Editorial (KD 4.6)” yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.
5. Guru memberikan penguatan dan motivasi kepada peserta didik untuk tetap semangat dalam mengikuti pembelajaran;
6. Guru mengajak peserta didik berdoa untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran.
7. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam.
4. MATERI PEMBELAJARAN a. Pengertian Umum
Struktur teks adalah tata organisasi teks. Maksudnya adalah, bagai mana teks itu disusun. Sebuah teks dapat disusun/ ditata berdasarkan jenisnya.
Sebagai contoh, struktur teks prosedur tidak akan sama dengan struktur teks laporan, demikian juga halnya dengan struktur tek lainnya.
Struktur teks prosedur dibentuk oleh:
1. tujuan (sebagai pembuka);
2. langkah-langkah;
3. penutup.
Struktur teks laporan hasil observasi terdiri dari:
1. definisi umum;
2. deskripsi bagian;
3. simpulan.
Struktur Teks Editorial
Teks editorial biasanya disebut juga dengan teks opini. Teks ini memberiksan pendapat berdasarkan fakta dengan dukungan data-data. Opini yang disampaikan harus didasarkan dengan fakta dan dapat meyakinkan pembaca dengan cara yang logis.
Pada teks editorial, penulis dapat menyampaikan konten dengan tema yang beragam diantaranya pendidikan, kesehatan, lingkungan ataupun opini publik. Teks editorial biasanya akan kamu jumpai pada media online, surat kabar ataupun majalah.
Dalam KBBI disebutkan bahwa teks editorial merupakan sebuah gagasan, ide ataupun pendirian seseorang yang dituliskan dengan kaidah teks opini. Walau dikatakan sebagai opini, namun teks editorial dilengkapi dengan fakta, bukti dan argumen yang logis sehingga dapat memberikan wawasan kepada pembaca.
Pada teks editorial, terdapat tiga struktur yaitu:
1. pengenalan pendapat/ isunpermasalahan;
2. argumentasi;
3. pernyataan ulang/ penegasan.
b. Contoh teks editorial
GAYA HIDUP DAN KESEHATAN
Kesehatan menjadi hal yang sangat penting untuk setiap orang. Oleh karenanya diperlukan gaya hidup yang baik agar kesehatan tetap terjaga sehingga tubuh tidak mudah terserang penyakit. Saat ini penanganan terhadap penyakit menularpun belum sepenuhnya berhasil.
Selain itu, penyakit yang tidak menular juga memiliki persoalan yang sama.
Beberapa orang yang terkena penyakit tidak menular bahkan mengalami peningkatan dan penyakit tersebut dapat menjadi pembunuh nomor satu. Beberapa penyakit tersebut diantaranya kanker, jantung, diabetes, hipertensi dan stroke.
Berdasarkan data dari Kementrian Kesehatan, penyebaran penyakit yang terjadi hampir merata. Hal itu menjadi pertanda bahwa kesehatan dan penyakit yang ada di
masayarakat telah bergeser. Gaya hidup yang baik dan menjaga pola makan menjadi hal yang penting agar kandungan gizi yang diperlukan tubuh dapat terpenuhi.
Indonesia bukan satu-satunya negara yang memiliki masalah pada penyakit ganda.
Namun, seharusnya hal itu membuat kita belajar dari negera lain terkait penanganan terhadap penyakit tidak menular. Salah satu prinsip yang diperlukan untuk menangani penyakit adalah dengan mencegah daripada mengobati. Langkah itu juga dapat didukung dengan kebijakan pemerintah untuk mewajibkan adanya label informasi kandungan gizi pada makanan ataupun minuman.
Pencegahan penyakit tentunya jauh lebih baik jika dibandingkan dengan mengobati suatu penyakit. Sehingga, masyarakat harus lebih memperhatikan pola hidup sehat.
Program yang dilaksanakan juga harus memperoleh dukungan dari lembaga terkait.
c. Cara Mengidentifikasi Struktur Tek
1. Menentukan bagian dari pernyataan pendapat (Thesis Statement)
Bagian ini merupakan bagian yang mengemukakan topic yang akan disampaikan. Pada umumnya, bagian ini terdapat di awal paragraf dari teks sebagai pembuka pembahasan.
2. Menentukan bagian argumentasi
Pada bagian ini, penulis mulai menyampaikan sesuatu yang terjadi di lapangan (fakta).
3. Menentukan bagian pernyataan ulang/ penegasan (reiteration)
Bagian ini berisi tentang penegasan ulang dari pendapat yang didukung oleh fakta di bagian argumentasi. Tujuannya adalah untuk memperjelas/
memperkuat/ menegaskan. Pernyataan ulang ini diletakan pada bagian akhir teks.
d. Contoh Teks yang sudah diidentifikasi Pernyataan Pendapat (Tesis)
Kesehatan menjadi hal yang sangat penting untuk setiap orang. Oleh karenanya diperlukan gaya hidup yang baik agar kesehatan tetap terjaga sehingga tubuh tidak mudah terserang penyakit. Saat ini penanganan terhadap penyakit menularpun belum sepenuhnya berhasil.
Selain itu, penyakit yang tidak menular juga memiliki persoalan yang sama.
Beberapa orang yang terkena penyakit tidak menular bahkan mengalami peningkatan dan penyakit tersebut dapat menjadi pembunuh nomor satu. Beberapa penyakit tersebut diantaranya kanker, jantung, diabetes, hipertensi dan stroke.
Argumentasi
Berdasarkan data dari Kementrian Kesehatan, penyebaran penyakit yang terjadi hampir merata. Hal itu menjadi pertanda bahwa kesehatan dan penyakit yang ada di masayarakat telah bergeser. Gaya hidup yang baik dan menjaga pola makan menjadi hal yang penting agar kandungan gizi yang diperlukan tubuh dapat terpenuhi.
Indonesia bukan satu-satunya negara yang memiliki masalah pada penyakit ganda.
Namun, seharusnya hal itu membuat kita belajar dari negera lain terkait penanganan terhadap penyakit tidak menular. Salah satu prinsip yang diperlukan untuk
menangani penyakit adalah dengan mencegah daripada mengobati. Langkah itu juga dapat didukung dengan kebijakan pemerintah untuk mewajibkan adanya label informasi kandungan gizi pada makanan ataupun minuman.
Penegasan Ulang Pendapat
Pencegahan penyakit tentunya jauh lebih baik jika dibandingkan dengan mengobati suatu penyakit. Sehingga, masyarakat harus lebih memperhatikan pola hidup sehat.
Program yang dilaksanakan juga harus memperoleh dukungan dari lembaga terkait.
(disadur dari: http://bsi.today/Contoh-teks-eitorial)
e. Cara Mengidentifikasi Unsur Kebahasaan
Unsur kebahasaan dari teks editorial adalah mencakup beberapa hal berikut ini:
1. Pada umumnya Bahasa yang digunakan adalah Bahasa jurnalis. Salah satu ciri dari Bahasa jurnalis adalah mengandung kalimat retoris.
Kalimat retoris adalah kaliamat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban.
Walau tidak semua dalam teks editorial terdapat kalimat retoris, namun adakalanya kalimat tersebut muncul. Hal ini dimaksudkan agar pembaca merenungkan tentang pertanyaan tersebut sehingga tergugah untuk berbuat sesuatu.
Contoh:
Perhatikan cuplikan wacana betnada garis merah yang disadur dari buku paket Bahasa Indonesia SMK kelas 12 halaman 88 paragraf ke 4 “Kemdikbud” di bawah ini!
2. menggunakan kata-kata popular sehingga mudah untuk dipahami;
3. menggunakan
Adverbia, merupakan kata keterangan yang menggambarkan makna hubungan dengan kerapatan kejadian. Contoh: sangat, amat, tidak, memang, pasti, tentu, barang kali, mungkin, kiranya, hendaknya, barang kali, mungkin, dsb.
Konjungsi, merupakan kata penghubung seperti sesungguhnya, bahkan, dan malahan dsb.
Verba material, merupakan kata kerja yang menunjukan peristiwa atau perbuatan fisik. Contoh: kata yang mengandung imbuhan me-.
Verba relasional, merupakan kata kerja yang menunjukan hubungan intensitas dan milik. Contoh: adalah, merupakan, tampaknya,
Verba mental, merupakan kata kerja yang menerapkan afeksi, persepsi dan kognisi. Contoh: melaksanakan, menyembelih, mendekatkan dsb.
4. serta kaidah lain yang terdapat pada buku paket Bahasa Indonesia SMK kelas 12 terbitan kemendikbud halaman 100 s.d. 101bisa kita jadikan rujukan.
5. ALAT PEMBELAJARAN
Laptop
Jaringan Wifi
Buku Paket
Contoh Teks Editorial
Seperangkat alat tulis
Alat lainnya yang sifatnya situasional 6. SUMBER/ BAHAN PEMBELAJARAN
Buku Wajib (Buku Paket Bahasa Indonesia SMK Kemendikbud 2018)
Buku Penunjang Pembelajaran Bahasa Indonesia
Teks Editorial
Internet
7. MODEL PEMBELAJARAN
Luring
8. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN 1. Pengetahuan:
Untuk soal nomor 1 s.d. 3, cermatilah wacana berikut ini!
Ibadah Qurban Merupakan Motivasi Untuk Lebih Peduli
Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Kurban merupakan hari di mana sebagian besar umat muslim melaksanakan ibadah qurban, yaitu dengan menyembelih hewan qurban dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah bukan karena semata-mata nilai binatang qurbannya. Inti dari ibadah qurban adalah keikhlasan dan ketaqwaan bukan hanya daging dan darahnya. "Segala titik darah yang keluar nilainya adalah ibadah, dan jelas di dalam hadits rasulullah bahwasanya binatang yang diqurbankan tersebut akan menjadi tunggangan di hari kiamat nati,"
Dalam rangka pelaksanaan hari raya Idul Adha 1442 H Tahun 2021, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tojo Una-Una kembali melaksanakan penyembelihan hewan Kurban seperti tahun sebelumnya sebanyak lima ekor sapi dengan rincian 4 ekor Sapi dari Pegawai Kemenag Touna dan 1 ekor dari kelompok Dharma Wanita Kemenag Touna , Rabu (21/07/21).
Proses kegiatan penyembelihan hewan Kurban dilaksanakan di Batampolo Kel.
Dondo dan disaksikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tojo Una- Una Firmasnyah bersama Kasubbag TU dan Kepala Seksi.
Firmasnyah mengatakan ibadah ini merupakan rutinitas tahunan yang selalu dilaksanakan oleh Kantor Kemenag Tojo Una-Una. “Alhamdulillah walau dalam masa pandemi tahun ini Kantor Kemenag Tojo Una-Una tetap melaksanakan penyembelihan lima ekor sapi”, ucapnya.
“Qurban bagi umat Islam adalah ungkapan terima kasih kepada Allah atas limpahan rezeki dengan cara berbagi makanan berharga kepada mereka yang tidak mampu.
Penyembelihan hewan qurban sebenarnya sudah ada sejak pra-Islam.
Penyembelihan qurban menurut Islam adalah untuk memadamkan ego dan keinginan pribadi kepada Allah”, katanya.
Dalam proses penyembelihan hewan kurban tetap menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan surat edaran Menteri Agama Nomor 16 Tahun 2021.
koordinator pelaksana penyembelihan hewan qurban Kantor Kemenag Tojo Una- Una Ridwan L. Lawenga mengatakan bahwa penyembelihan hewan qurban dilaksanakan pada Hari kedua yaitu tanggal 11 dzulhijjah.”, ujarnya.
“lima ekor sapi yang disembelih merupakan keikhlsan dari ASN Kantor Kemenag Tojo Una-Una dan kelompok Dharma Wanita Kemenag Touna yang ingin berkurban. Daging kurban tersebut nantinya akan didistribusikan kepada fakir miskin yang berhak menerima”.
(sulteng.kemenag.go.id)
KD Indikator Pencapaian
Kompetensi (IPK)
SOAL SKOR
Menganalisis struktur dan kebahasaan teks editorial
Mengidentifikasi struktur teks editorial
1. Berdasarkan teks di atas, paragraf keberapakah yang merupakan bagian argumentasi dari struktur teks editorial tersebut?
a. 1, 2 dan 3 b. 3
c. 5 d. 6 e. 7
Kunci Jawaban: C 2. Struktur teks editorial
bagian “penegasan ulang” pada wacana di atas terdapat pada paragraf ke ....
a. 1 dan 2 b. 2 dan 3 c. 3 dan 4 d. 4 an 5 e. 6, 7, dan 8 Kunci jawaban E
1
1
3. Pernyataan pendapat/
tesis pada wacana di atas terdapat pada paragraf ke ....
a. 1 dan 2 b. 2 dan 3 c. 6, 7 dan 8 d. 1, 2, 3 dan 4 e. 1
Kunci jawaban D
1
Mengidentifikasi unsur kebahasaan teks editorial
4. Berikut adalah jenis verba relasional yang terdapat pada wacana paragraf ke 1 di atas ....
a. Merupakan b. Melaksanakan c. Menyembelih d. Memadamkan e. Menyerahkan Kunci jawaban A 5. Bahasa yang
digunakan dalam teks editorial
cenderung ke model bahasa ....
a. Jurnalis b. Wawancara c. Biantara d. Ilmiah e. Media sosial Kunci jawaban A
1
1
Nilai = (jumlah sekor yang diperoleh) x 20 2. Keterampilan
No. Aspek yang diamati Skor
1. Mengidentifikasi struktur teks editorial
Mengerjakan benar 3 20
Mengerjakan benar 2 15
Mengerjakan benar 1 10
Mengerjakan salah semua 5
Tidak mengerjakan 0
2. Mengidentifikasi unsur kebahasaan tek editorial
Mengerjakan dan memahami unsur kebahasaan 30
Mengerjakan tetapi kurang memahami 20
Mengerjakan tetapi tidak memahami 10
Tidak mengerjakan 0
Nilai = Skor Perolehan x 100 50
3. Sikap
Instrumen penilaian skala sikap terhadap peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung:
No. Absen : 1
Nama Siswa : Afrizal Oktavianus Mahardika
Kelas : XII TB
Tanggal Pengamatan : ……/ ………../ 2022
Kompetensi Dasar : Menganalisis struktur dan kebahasaan teks editorial
Instrumen Penilaian
No. Aspek yang dinilai Skala 1 2 3 4 5 1. Jujur
2. Percaya Diri 3. Pantang Menyerah Keterangan:
1. sangat tidak setuju 4. setuju
2. tidak setuju 5. Sangat setuju 3. kurang setuju
4. Remidial
Dilakukan sebanyak dua kali dan apabila setelah dua kali tes remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis.
5. Pengayaan
Peserta didik yang mencapai nilai >KKM diberikan pengetahuan tambahan dalam cakupan KD atau menjadi tutor bagi peserta didik yang belum mencapai KKM
Guru Mata Pelajaran
YANA HENDRAYANA, S.Pd., M.Pd NIP. 19710528 199802 1 004
.