• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEK PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DI DALAM KAMPUS TERHADAP MINAT WIRAUSAHA MAHASISWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "EFEK PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DI DALAM KAMPUS TERHADAP MINAT WIRAUSAHA MAHASISWA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

EFEK PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DI DALAM KAMPUS TERHADAP MINAT WIRAUSAHA MAHASISWA

Roni Wiranata

Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Lumajang e-mail: roniwiranata@gmail.com

Abstrak: Pentingnya dunia entrepreneur di dalam perekonomian suatu negara. Pembangunan akan lebih berhasil jika ditunjang oleh para entrepreneur yang dapat membuka lapangan kerja karena kemampuan pemerintah sangat terbatas. Salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Kabupaten Lumajang secara khusus dan di Indonesia dalam lingkup yang lebih luas yang memberikan kontribusi dalam pengembangan entrepreneur di negara ini, penyelenggaraan pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang berkompeten dalam berbagai bidang yang relevan dengan kebutuhan pembangunan dan bermakna bagi kesejahteran masyarakat yaitu STKIP PGRI Lumajang. Tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui pengaruh pendidikan kewirausahaan dalam kampus terhadap minat wirausaha mahasiswa angkatan 2015 secara khusus di STKIP PGRI Lumajang.

Teknik pengumpulan data, dilakukan melalui observasi, kuesioner dan dokumentasi. Dari hasil perhitungan SPSS nilai signifikansi nilai signifikansi X terhadap Y (Asym Sig.) = 0.001<0,05;

diketahui pendidikan kewirausahaan dalam kampus dapat mempengaruhi minat wirausaha hal ini ditunjukkan dari kualitas pelaksanaan pembelajaran dikelas serta model pembelajaran yang dilaksanakan mampu membuat minat mahasiswa semakin tinggi dan akan berdampak sikap minat berwirausaha, hal ini ditunjukkan dalam memberikan dorongan untuk kreatif.

Kata kunci: Pendidikan Kewirausahaan, Minat Wirausaha

Abstract: The importance of the world about entrepreneurship in the country's economy.

Development will be more successful if supported by the many entrepreneurs who can open jobs because the government's ability is very limited. STKIP PGRI Lumajang One of the higher education in Lumajang Regency in particular and in Indonesia in a broader scope that can contribute to the development of entrepreneurs in this country, the organization of education to produce graduates who are competent in various fields relevant to development needs and meaningful for the welfare of society. The aims of this study is: To determine the effect of entrepreneurship education on campus on the interest of entrepreneurial students for the class of 2015 specifically in STKIP PGRI Lumajang. Data collection techniques, observations, questionnaires and documentation. From the SPSS calculation the significance value of the X significance value for Y (Sig.) = 0.001 <0.05; it is known that entrepreneurship education on campus can influence entrepreneurial interest as shown by the quality of the implementation of learning in the classroom and learning models used by lecturers are considered capable of making students' interests more higher and will have an impact on entrepreneurial interest attitudes, this is shown in providing encouragement to be creative.

Keywords: Entrepreneurship Education, Interest in entrepreneurship

PENDAHULUAN

Pendidikan kewirausahaan didefinisikan sebagai pendidikan yang bertujuan untuk menciptakan barang atau jasa baru yang dapat menghasilkan nilai ekonomi lebih tinggi Keberadaan

kelembagaan yang bertang-gungjawab atas program-program pendidikan ke wirausahaan merupakan salah satu pertimbangan penting bagi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi untuk memberikan dukungan pada perguruan

(2)

tinggi yang bersangkutan. Dalam usaha mewujudkan calon-calon pengusaha muda dan terdidik atau pengusaha muda pemula, menumbuh kembangkan budaya kewirausahaan di perguruan tinggi dapat dimulai melalui program Kuliah Kewirausahaan/KWU (Ditjen Dikti, 2010a).

Sebenarnya tujuan dari pembelajaran kewirausahaan adalah bagaimana mentransformasikan jiwa, sikap dan perilaku wirausaha dari kelompok business entrepreneur yang dapat menjadi bahan dasar guna merambah lingkungan entrepreneur lainnya, yakni academic, government dan social entrepreneur.

Maka dari itu mata kuliah kewirausahaan perlu dirancang secara khusus untuk dapat mengembangkan karakteristik kewirausahaan, seperti kreativitas, pengambilan keputusan, kepemimpinan, jejaring sosial, manajemen waktu, kerjasama tim, dan lain-lain. Oleh sebab itu dibutuhkan perubahan sistem pendidikan kewirausahaan yang tadinya difokuskan pada orientasi pengendalian fungsional seperti, keuangan, pemasaran, sumber daya manusia dan operasi (Meyer dalam Bell, 2008) untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan pada peserta didik.

STKIP PGRI Lumajang merupakan salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Indonesia yang menyelenggarakan pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang berkompeten dalam berbagai bidang yang relevan dengan kebutuhan pembangunan dan bermakna bagi kesejahteran masyarakat serta menyedikan wadah dalam berwirausaha. Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik, dan banyak pula orang yang

menganggur karena sempitnya lapangan pekerjaan. Hal ini menunjukkan semakin pentingnya dunia entrepreneur di dalam perekonomian suatu negara. Pembangunan akan lebih berhasil jika ditunjang oleh para entrepreneur yang dapat membuka lapangan kerja karena kemampuan pemerintah sangat terbatas.

Untuk mendorong pertumbuhan wirausaha di Indonesia, STKIP PGRI Lumajang telah menjalankan berbagai program kewirausahaan, baik dalam bentuk perkuliahan, seminar, dan pelatihan, maupun dalam bentuk pendampingan dan inkubasi bagi alumni dan mahasiswa wirausaha. Hal ini merupakan implementasi dari visi STKIP PGRI Lumajang, yaitu “Sebagai Pusat Pendidikan, Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan, Sains, Teknologi, dan Seni, yang berwawasan Pendidikan dan Kewirausahaan”.

Dalam bentuk perkuliahan, STKIP PGRI Lumajang telah memberikan kuliah kewirausahaan di kedua Program Studi yaitu pendidikan ekonomi dan pendidikan matematika, sehingga mampu berkontribusi dalam meningkatkan peluang berwirausaha dan dapat membuka lapangan pekerjaan baru serta mengatasi masalah pengangguran khususnya di Lumajang dan secara umum di Indonesia.

Berdasarkan hasil observasi kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh pengajar di STKIP PGRI Lumajang pada mahasiswa tingkat akhir yang sedang menempuh matakuliah kewirausahaan, peneliti yang juga sebagai tenaga pengajar diketahui bahwasanya mahasiswa akhir memiliki minat berwirausaha yang tinggi hal itu diketahui dari rasa ingin tahu mahasiswa

(3)

yang sangat tinggi pengamatan ini dilakukan terhadap mahasiswa semester 8 selama 2 tahun pada Program Studi Pendidikan Ekonomi di STKIP PGRI Lumajang. Hal ini peneliti ketahui dimana beberapa dari mereka memiliki usaha kecil dan ingin mengembangkan usahanya menjadi lebih baik dan menjanjikan. Hal itu menunjukkan minat berwirausaha mahasiswa sangat tinggi, Namun tingginya minat berwirausaha ini tidak diimbangi dengan dukungan penyediaan wadah untuk menampunghasil karya mereka sehingga menjadikan para mahasiswa kurang termotivasi dalam mengembangkan usahanya.

Minat kewirausahaan adalah obat mujarab untuk pengangguran, terutama karena tingginya jumlah individu terdidik dalam angkatan kerja. Minat wirausaha adalah gejala psikis untuk memusatkan perhatian dan berbuat sesuatu terhadap wirausaha itu dengan perasaan senang karena membawa manfaat bagi dirinya.

Pemusatan perhatian yang diimbangi dengan rasa senang (Maman Suryamannim, 2006:22).

Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari pendidikan kewirausahaan yang dilaksanakan dalam pembelajaran dikampus terhadap minat wirausaha mahasiswa serta untuk mengetahui pengaruh pendidikan kewirausahaan yang dilakukan keluarga kepada anak sehingga dapat diketahui pengaruhnya terhadap minat wirausaha baik secara parsial maupun secara simulatan dari ke dua variabel bebas tersebut. Tujuan ini untuk menemukan pengaruh secara langsung dari elemen pendidikan kewirausahaan dikampus. Pendidikan kewirausahaan

dilingkungan formal telah diindikasikan mampu membentuk sikap peserta didik kearah kewirausahaan Florin, Karri, dan Rossiter di Gibson, dkk. (2011). Pendidikan kewirausahaan dalam kampus merupakan pembelajaran formal yang diperoleh oleh mahasiswa untuk mendapatkan kajian teori serta selanjutnya melakukan pengamatan atau mengobservasi kegiatan wirausaha dengan modal materi yang telah diperoleh.

Peran pendidikan kewirausahaan dalam kampus memiliki aktor utama dengan konsep pembelajaran yang dirancang oleh pendidik untuk meningkatkan minat wirausaha mahasiswa yaitu dengan menerjunkan langsung mahasiswa untuk mengamati kegiatan wirausaha muda dilingkungan sekitar sehingga dapat dikaji bersama didalam kelas serta mengupas tuntas temuan yang telah diamati. Dari tujuan penelitian ini secara keseluruhan untuk meningkatkan minat wirausaha mahasiswa setelah memperoleh pengalaman pendidikan kewirausahaan di kampus. Minat wirausaha disini merupakan keinginan mahasiswa untuk membuka peluang usaha untuk memenuhi kebutuhan hidup tanpa merasa takut akan adanya resiko yang akan dihadapi demi terciptanya kesejahteraan secara pribadi dan orang banyak.

Semua perguruan tinggi di Indonesia telah memasukkan mata kuliah kewirausahaan ke dalam kurikulum mereka sebagai salah satu mata kuliah pokok yang wajib ditempuh oleh semua mahasiswa.

Pendidikan kewirausahaan tidak hanya memberikan landasan teoritis mengenai konsep kewirausahaan tetapi membentuk sikap, perilaku, dan pola pikir (mindset) seorang wirausahawan (entrepreneur). Hal

(4)

ini merupakan investasi modal manusia untuk mempersiapkan para mahasiswa dalam memulai bisnis baru melalui integrasi pengalaman, keterampilan, dan pengetahuan penting untuk mengembangkan dan memperluas sebuah bisnis. Pendidikan kewirausahaan juga dapat meningkatkan minat para mahasiswa untuk memilih kewirausahaan sebagai salah satu pilihan karir selain pilihan karir menjadi pegawai swasta, PNS, atau pegawai BUMN di mana secara signifikan dapat mengarahkan sikap, perilaku, dan minat ke arah kewirausahaan.

Maka dari itu mata kuliah kewirausahaan perlu dirancang secara khusus untuk dapat mengembangkan karakteristik kewirausahaan, seperti kreativitas, pengambilan keputusan, kepemimpinan, jejaring sosial, manajemen

waktu, kerjasama tim, dan lain-lain.

Diperlukan sebuah perubahan besar pada sistem-sistem pendidikan terkait kewirausahaan yang tadinya difokuskan pada orientasi pengendalian fungsional seperti, keuangan, pemasaran, sumber daya manusia dan operasi (Meyer dalam Bell, 2008)(12) untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan pada peserta didik.

METODE

Penelitian ini menggunakan sebab akibat dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah pendidikan kewirausahaan di dalam kampus (X).

Sedangkan variabel terikat (Y) adalah minat wirausaha mahasiswa. Adapun hubungan antara variabel X dan variabel Y dapat dilihat pada skema gambar 1 berikut.

Gambar 1. Rancangan Penelitian Keterangan :

X : Pendidikan Kewirausahaan di dalam Kampus Y : Minat Wirausaha Mahasiswa

: Pengaruh terhadap Y

Penelitian ini dilakukan secara bersamaan dalam mengumpulkan data dan menganalisa data. Sebagai suatu evaluasi bagian dari proses pembuatan keputusan, yaitu untuk mengetahui pengaruh dari varibel bebas terhadap varibel terikat yang memiliki kontribusi dalam meningkatkan minat wirausaha mahasiswa dalam menerapkan proses, manajemen, dan prosedur pengajaran. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh Pendidikan Kewirausahaan dalam

Kampus dan Pendidikan Kewirausahaan dalam Keluarga terhadap Minat Wirausaha mahasiswa di STKIP PGRI Lumajang.

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi dan Matematika angkatan 2015 STKIP PGRI Lumajang.

Mahasiswa yang akan dijadikan subyek penelitian adalah mahasiswa yang telah mengikuti mata kuliah kewirausahaan yaitu dari mahasiswa semester akhir. Sampel penelitian seluruh dari mahasiswa STKIP X Y

(5)

PGRI Lumajang angkatan 2015. Seluruh mahasiswa dijadikan sampel peneltitian hal ini dikarenakan jumlah hanya terbatas, sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi dalam angkatan 2015.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji Statistik Regresi Linier Berganda Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linier berganda untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh Pendidikan Kewirausahaan dalam Kampus (X), dan Minat Wirausaha (Y).

Syarat untuk melakukan analisis regresi linear berganda adalah data yang

dipergunakan merupakan data interval.

Dalam penelitian ini data yang diperoleh dari angket masih merupakan data ordinal, sehingga perlu dikonversi terlebih dahulu menjadi data interval. Konversi untuk mengubah data ordinal mejadi data interval dapat menggunakan MSI (Method of Succesive Interval) atau metode penentuan interval.

Untuk pendidikan kewirausahaan dalam keluarga dan pendidikan kewirausahaan dalam kampus terhadap minat wirausaha mahasiswa STKIP PGRI Lumajang angkatan 2015 dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Ringkasan Hasil Uji Regresi Berganda Pengaruh Variabel Bebas terhadap Variabel Terikat Variabel

B

t Sig Correlations Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients Zero-Order Partial Part

Konstanta 20.331 7.445 2.731 .007

X .436 .111 3.936 .000 .334 .334 .334

(Sumber: Peneliti)

Berdasarkan pada tabel 1 maka dapat disusun persamaan regresinya sebagai berikut.

Y = 20,331 + 0,436 X + e

Persamaan tersebut dapat menjelaskan bahwa 20,331 merupakan konstanta yang menyatakan jika variabel bebas ( pendidikan kewirausahaan dalam keluarga dan pendidikan kewirausahaan dalam kampus) dianggap konstan, maka minat wirausaha mahasiswa sebesar 0,436 merupakan koefisien regresi dari X yang memiliki nilai signifikansi kurang dari α (0,05). Hal ini menyatakan bahwa setiap penambahan satu satuan variabel pendidikan kewirausahaan dalam kampus (X) akan berpengaruh terhadap

meningkatnya minat wirausaha mahasiswa sebesar 0, 436 dengan asumsi variabel lain dianggap konstan.

Berdasarkan tabel 1 ringkasan hasil analisis regresi linear berganda di atas dapat diketahui sumbangan efektif masing- masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Sumbangan efektif dari masing- masing variabel dapat dihitung dengan mengalikan zero-order pada kolom correlation dengan beta. Variabel pendidikan kewirausahaan dalam kampus memiliki sumbangan efektif sebesar 7,445 x 0,111 = 0,82639 atau 82,639%.

Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas

Uji normalitas pada penelitian ini ditunjukkan pada tabel 2.

(6)

Tabel 2. Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

X Y

N 125 125

Normal Parametersa,b Mean 45.01 49.58

Std. Deviation 5.366 5.315

Most Extreme Differences Absolute .096 .121

Positive .070 .121

Negative -.096 -.092

Kolmogorov-Smirnov Z 1.072 1.355

Asymp. Sig. (2-tailed) .201 .051

(Sumber: Peneliti)

Semua variabel pada tabel 2 memiliki nilai asymp sig. (2-tailed) diatas α (0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel memiliki distribusi normal.

Multikolineritas

Hasil multikolineritas ditunjukkan pada tabel 3 berikut. Berdasarkan hasil uji multikolinieritas di atas dapat diketahui bahwa tidak ada korelasi antar variabel yang diteliti. Dimana masing-masing variabel memiliki nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10.

Uji Heterokedastisitas

Hasil uji heterokedastisitas dapat

dilihat pada Gambar 2. Dari gambar 2 terlihat bahwa titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 serta tidak memiliki pola yang jelas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel terhindar dari heterokedastisitas.

Pengujian Hipotesis

Untuk mengetahui pengaruh dari pendidikan kewirausahaan dalam keluarga dan pendidikan kewirausahaan dalam kampus terhadap minat wirausaha mahasiswa STKIP PGRI Lumajang angkatan 2015 secara parsial dengan uji t dapat dilihat pada tabel 4 .

Tabel 3. Ringkasan Hasil Uji Multikolinieritas Coefficientsa

Collinearity Statistics Tolerance VIF

.973 1.027

a. Dependent Variable: Y (Sumber: Peneliti)

:

Gambar 2. Output Uji Heteroskedastisitas Minat Wirausaha (Y)

(7)

Tabel 4. Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t) Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 20.331 7.445 2.731 .007 .168

X .436 .111 3.936 .000 .001

(Sumber: Peneliti)

Hipotesis (Pengaruh X terhadap Y)

Berdasarkan uji hipotesis, diketahui bahwa X memiliki sig t sebesar 0.001 terhadap Y. Karena pendidikan kewirausahaan dalam kampus memiliki sig t yang lebih kecil dari pada α = 0.05, maka H0

ditolak. Hal ini berarti pendidikan kewirausahaan dalam kampus memiliki pengaruh terhadap minat wirausaha mahasiswa.

Farzier dan Niehm (2008) menemukan bahwa pendidikan dan pelatihan mempengaruhi persepsi orang terhadap karir kewirausahaan, dengan menyediakan kesempatan untuk mensimulasikan memulai usaha dan dengan mengamati seorang role model. Yang dimaksudkan, pendidikan kewirausahaan tidaklah cukup hanya dilaksanakan di kelas yaitu dalam bentuk perkuliahan, tetapi melainkan harus memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk merasakan langsung bagaimana sulitnya memulai sebuah usaha, menjalankan, dan juga memperoleh kesempatan untuk mengamati peluang usaha, yaitu wirausaha yang telah menjalankan usahanya dalam bentuk observasi lapangan di lingkup sekitar.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan penjabaran hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, ada tiga point temuan dari hasil penelitian ini

dalam meningkatkan minat wirausaha mahasiswa STKIP PGRI Lumajang yang dianalisa dengan uji t dan uji F untuk regresi berganda, sebagai berikut: Pendidikan kewirausahaan dalam kampus berpengaruh positif terhadap minat wirausaha mahasiswa STKIP PGRI Lumajang.

Bedasarkan hasil penelitian ini, maka disarankan bahwa perguruan tinggi hendaknya selalu menjaga kualitas pendidik yang dimilikinya, selain itu perguruan tinggi juga sebaiknya selalu menyediakan sarana dan prasarana yang dapat menunjang pelaksanaan kewirausahaan dalam kampus.

Perguruan tinggi juga diharapkan dapat mengembangakan kewirausahaan dengan mengembangkan kurikulum untuk tercapainya target (output) mahasiswa sebagai calon entrepreneur muda yang mampu meningkatkan status perekonomian diri dan Negara. Orang tua hendaknya selalu memberikan kesempatan dan peluang agar dapat mengaplikasikan menjadi entrepreneur tanpa mendapatkan tekanan untuk selalu menjadi pegawai pemerintah. Tenaga pendidik hendaknya selalu menjaga dan meningkatkan kompetensi yang telah dimilikinya, terutama kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional. Peningkatan kompetensi dapat dilakukan dengan cara meningkatkan dan memberikan variasi pada pada pembelajaran yang telah dilaksanakan, meningkatkan pengetahuan tentang

(8)

kewirausahaan, dan selalu memberikan dorongan kepada mahasiswa untuk meningkatkan wawasan agar mahasiswa memiliki minat berwirausaha yang tinggi.

DAFTAR RUJUKAN

1. Frazier, B. & Niehm, L.S. 2008. “FCS Students’ Attitudes and Intentions Toward Entrepreneurial Careers.”Journal of Family and Consume Sciences.Vol. 100 (2), pp.17- 24.

2. Putra, Yanuar Surya. 2017. Kajian Empiris Entrepreneurial Intention Mahasiswa STIE AMA Salatiga. Among Makarti Vol.10 No.19

3. Bell, Joseph R. 2008. ”Utilization of Problem Based-Learning in an Entrepreneurship Business Planning Course, New England.” Journal of Entrepreneurship, Spring 2008, pp:53

4. Ciputra. 2007. ”Pendidikan Kewirausahaan Untuk Menyelesaikan Masalah Kemiskinan dan Pengangguran di Indonesia”.Jakarta.

5. Gibson, S. G., Harris, M. L., Mick, T. D., &

Burkhalter, T. M. 2009. Comparing the Entrepreneurial Attitudes of University and Community College Students. United States Association for Small Business and Entrepreneurship, Conference Proceedings.

p: 1059

6. Hajrah, Bambang Banu Siswoyo, Wening Patmi Rahayu. 2016. Effect of Entrepreneurial Education and Economic Condition of Parents towards an

Entrepreneurship Attitudes through the Entrepreneurship Interest. IOSR Journal of Business and Management (IOSR-JBM) e- ISSN: 2278-487X, p-ISSN: 2319-7668.

Volume 18, Issue 6 .Ver. I (Jun. 2016), PP 105-110

7. Lestari, R.B. &Wijaya, T. 2012. Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa di STIE MDP, STMIK MDP, dan STIE MUSI. In Forum Bisnis Dan Kewirausahaan Jurnal Ilmiah STIE MDP. 1 (2): pp. 112-119.

8. Wardati, K. &Unesa, K. K. S. 2013.

Pendidikan Kewirausahaan dan Implementasinya pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya.

Jurnal Journal Pendidikan Ekonomi (JUPE).

1 (3)

9. Santosa. Tri Djoko. 2017. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Stmik Duta Bangsa Surakarta. Journal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355- 5009 Vol. 1 Nomor 5 : 17-27

10. Putra, Yanuar Surya. 2017. Kajian Empiris Entrepreneurial Intention Mahasiswa STIE Ama Salatiga. Jurnal Ilmiah Among Makarti Vol 10 N0 19 : 91-110.

11. Suhartini, Yati. 2011. “Analisis Faktor- faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa dalam berwiraswasta (Studi Pada Mahasiswa Universitas PGRI Yogyakarta).” Jurnal Akmenika UPY, Volume 7, tahun 2011, pp: 38-59.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian tentang gambaran pengetahuan, sikap dan tindakan ibu hamil tentang penggunaan obat- obatan analgetik selama masa kehamilan trimester pertama

Meningkatnya kesadaran hukum dan hak dari masyarakat, perlu direspon dengan meningkatkan perhatian para dokter terhadap etika kedokteran dalam menjalankan profesinya, agar terhindar

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemberian intervensi Mulligan Bent Leg Raise lebih baik dalam menurunkan nyeri fungsional punggung bawah non-spesifik dari pada

oleh GarmentEduTech · Dipublikasikan Desember 18, 2017 · Di update Desember 21, 2017 Menjadi jamak, karena merasa ribet menghitung rumusnya, seringkali bagian pattern (pola)

Dalam proses pengolahan penggunaan bahan tambahan pangan (BTP) dan bahan penolong digunakan seminimum mungkin. Sistem pengendalian hama, penyakit dan gulma selama proses

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Perlakuan jenis mulsa organik berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan luas

Dengan bantuan orang tua, kamu belajar menukar sekelompok pecahan uang yang sama nilainya..!. Bermain

Sementara nilai cut off CRP untuk kecepatan perbaikan gangguan nafas adalah 1,55 mg/dl dan pasien yang memiliki nilai CRP &lt; 1,55 mg/dl memiliki peluang lebih besar