24 A. JENIS PENELITIAN
Penelitian ini merupakan eksperimen semu, yaitu eksperimen yang dalam mengontrol situasi penelitian tidak terlalu ketat atau menggunakan rancangan tertentu dan (atau) penunjukan objek penelitian secara tidak acak untuk mendapatkan salah satu dari berbagai faktor tingkat penelitian. Penelitian ini menggunakan kelas kontrol yaitu VIIIB dan kelas eksperimen yaitu VIIIA.
B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
Penelitian dilakukan di SMP N 3 Banyubiru yang beralamat di Desa Wirogomo, Banyubiru Kabupaten Semarang. Penelitian ini berlangsung dari Bulan Februari sampai Maret 2013. Penelitian dilakukan di Kelas VIII A dan VIII B dengan VIII A sebagai kelas kontrol dan VIII B sebagai kelas eksperimen. Jadwal penelitian dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Jadwal Penelitian
No Hari, Tanggal Waktu Kelas Eksperimen (VIIIA) Kelas Kontrol (VIIIB) 1. Senin, 25
Februari 2013
09.35 – 10.15 10.15 – 10.55
Penerapan konsep teorema Pythagoras dalam kehidupan sehari-hari dan mengidentifikasi unsur-unsur kubus 2. Senin, 4
Maret 2013
07.55 – 08.35 08.35 – 09.15
09.35 – 10.15 10.15 – 10.55
Penerapan konsep teorema Pythagoras dalam kehidupan sehari-hari dan mengidentifikasi unsur-unsur kubus
Penerapan konsep teorema pythagoras
3. Rabu, 6 Maret 2013
10.50 – 11.30 11.30 – 12.10
No Hari, Tanggal Waktu Kelas Eksperimen (VIIIA) Kelas Kontrol (VIIIB) 4. Ju ’at,
Maret 2013
09.15 – 09.55 09.55 – 10.35
Penerapan teorema Pythagoras dan menghitung panjang diagonal bangun datar dengan menggunakan teorema Pythagoras 5. Senin, 11
Maret 2013
07.55 – 08.35 08.35 – 09.15
09.35 – 10.15 10.15 – 10.55
Menghitung panjang diagonal bangun datar dengan menggunakan teorema Pythagoras dan mengidentifikasi unsur-unsur balok
Menghitung panjang diagonal bangun datar dengan menggunakan teorema Pythagoras
6. Rabu, 13 Maret 2013
10.50 – 11.30 11.30 – 12.10
Pemberian soal sebagai posttest dan pengisian angket
Pemberian soal sebagai posttest dan pengisian angket
C. POPULASI DAN SAMPEL 1. Populasi
Populasi adalah adalah wilayah atau generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP N 3 Banyubiru tahun ajaran 2012/ 2013. Jumlah seluruh populasi sebanyak 50 siswa yang terdiri dari 26 siswa kelas VIIIA dan 24 siswa kelas VIIIB.
2. Sampel
D. VARIABEL PENELITIAN
Penelitian ini terdapat tiga variabel, yaitu satu variabel bebas dan dua variabel terikat.
1. Variabel bebas atau independent variable (x) adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat.
x = model pembelajaran terpadu tipe connected.
2. Variabel terikat atau dependent variable (y) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. y1 = minat belajar matematika.
y2 = hasil belajar matematika. E. DEFINISI OPERASIONAL
Variabel-variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran terpadu tipe connected, minat belajar, dan hasil belajar.
1. Minat Belajar
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus-menerus dengan disertai rasa senang dan aktivitas yang merupakan akibat dari rasa senang dan perhatian. Minat belajar adalah dalam konteks pelajaran matematika. Unsur-unsur minat pada seorang siswa adalah adanya perasaan senang, adanya perhatian, dan adanya aktivitas yang merupakan akibat dari rasa senang dan perhatian.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah sebagai hasil yang telah dicapai seseorang setelah mengalami proses belajar dengan terlebih dahulu mengadakan evaluasi dari proses belajar yang dilakukan. Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Hasil belajar dapat dikatakan tuntas apabila telah memenuhi kriteria ketuntasan minimum yang ditetapkan oleh masing-masing guru mata pelajaran. Hasil belajar adalah dalam konteks pelajaran matematika.
3. Model pembelajaran terpadu tipe connected
berikutnya dalam satu bidang studi. Kaitan dapat diadakan secara spontan atau direncanakan. Sintaks pembelajaran yaitu meliputi tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Sintaks
pembelajaran dapat dilihat pada Lampiran 5.
F. DESAIN PENELITIAN
Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian (Sukardi, 2008). Penelitian ini menggunakan quasi experimental design. Desain ini didasari asumsi bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol yang diambil sudah ekuivalen. Desain ini terdapat dua kelas yaitu kelas pertama diberi perlakuan yang disebut kelas eksperimen dan kelas kedua tidak diberi perlakuan yang disebut kelas kontrol. Perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran terpadu tipe connected. Setelah selesai kedua kelas tersebut diberi posttest dan angket minat belajar matematika. Hasil dari posttest dan angket minat belajar matematika dianalisis dengan statsitik untuk mengetahui pengaruh perlakuan yang diberikan.
Keterangan: R = Responden
X = Perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran terpadu tipe
connected
O1 = Posttest dan angket minat belajar matematika siswa kelas eksperimen O2 = Posttest dan angket minat belajar matematika siswa kelas kontrol G. TEKNIK DAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah:
a. Angket
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Angket dapat berupa pertanyaan atau pernyataan tertutup atau terbuka (Sugiyono, 2006). Angket dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui minat belajar R X O1
matematika. Angket yang digunakan adalah angket tertutup, dimana responden memilih salah satu jawaban yang tersedia. Angket disusun berdasarkan skala likert. Aspek minat belajar adalah adanya perasaan senang, adanya perhatian, dan adanya aktivitas yang merupakan akibat dari rasa senang dan perhatian. Angket diujicobakan terlebih dahulu di sekolah lain untuk menguji validitas dan reliabilitasnya. b. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah suatu metode penelitian yang bersumber pada tulisan atau barang-barang tertulis. Data yang diperoleh dari metode dokumentasi adalah tentang jumlah siswa SMP N 3 Banyubiru tahun ajaran 2012/2013, daftar nilai siswa yang digunakan untuk mengetahui keadaan awal siswa serta foto selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
c. Observasi
Metode observasi adalah suatu metode penelitian dimana peneliti melakukan pengamatan terhadap subyek penelitian menggunakan seluruh alat indra. Jenis observasi adalah sistematis, yaitu peneliti menggunakan instrumen dalam pelaksanaanya. Metode observasi untuk mengetahui aktivitas apa saja yang dilakukan guru dan siswa selama proses belajar mengajar.
d. Tes
Metode tes digunakan untuk mengetahui nilai atau hasil belajar siswa yang digunakan untuk mengukur pencapaian siswa setelah diberi perlakuan model pembelajaran terpadu tipe connected. Tes diberikan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen, dimana soal yang diberikan terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitasnya. Jenis tes yang digunakan adalah tes objektif bentuk pilihan ganda yang telah diuji validitasnya disekolah lain.
2. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti dengan menghasilkan data yang akurat, maka setiap instrumen harus mempunyai skala (Sugiyono, 2006). Instrumen dalam penelitian ini adalah angket minat belajar matematika siswa serta instrumen berupa tes sebagai posttest.
a. Angket minat belajar
diukur di jabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator variabel tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan (Sugiyono, 2006).
Item favorabel (favorable) yaitu berisi konsep keperilakuan yang sesuai atau mendukung atribut yang diukur. Item favorabel mempunyai tingkat penilaian sebagai berikut:
1. Nilai 4 untuk jawaban sangat sering.
2. Nilai 3 untuk jawaban sering.
3. Nilai 2untuk jawaban pernah.
4. Nilai 1 untuk jawaban tidak pernah.
Item unfavorable yaitu yang isinya bertentangan atau tidak mendukung cirri perilaku yang dikehendaki oleh indikator keperilakuannya. Item unfavorable mempunyai tingkat penilaian sebagai berikut:
1. Nilai 1 untuk jawaban sangat sering.
2. Nilai 2 untuk jawaban sering.
3. Nilai 3 untuk jawaban pernah.
4. Nilai 4 untuk jawaban tidak pernah.
Tabel 3
Blue Print Minat Belajar Matematika
Aspek Sub
aspek indikator
Nomor item Jumlah item
F UF
Minat belajar
Perasaan senang
1. Kehadiran guru dan siswa dalam pembelajaran matematika. 2. Belajar matematika
karena kebutuhan. 3. Penerapan model
pembelajaran matematika.
1, 4, 5, 7
9, 10, 11, 13, 14,15
19, 20, 21, 23
2, 3, 6
8, 12, 16 17, 18, 22, 24 24 Perhatia n
1. Mngikuti pembelajaran matematika yang disampaikan guru. 2. Mempunyai respon
yang baik dalam menerima materi pelajarann matematika. 26, 27, 28, 30 32, 33, 36, 37 25, 29, 31 34, 35, 38 14
Aktivitas 1. Bertanya
2. Menciptakan kenyamanan dalam pembelajarn matematika. 3. Berusaha mencari
jawaban atas permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran 39, 41, 43 45, 47, 48, 51 52, 54, 55, 56, 58 40, 42, 44 46, 49, 50 53, 57 20
Jumlah 34 24 58
b. Instrumen tes
Tabel 4
Blue Print Soal Tes (Posttest) Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator Butir soal Jumlah 3.Menggunakan Teorema Pythagoras dalam pemecahan masalah
3.2 Memecahkan masalah pada bangun datar yang berkaitan dengan teorema Pythagoras
1. Penerapan konsep teorema Pythagoras dalam kehidupan sehari-hari. 2. Menghitung
panjang diagonal bangun datar dengan menggunakan teorema Pythagoras.
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15 15 5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas dan bagian-bagiannya serta menentukan ukurannya 5.1 Mengidentifi kasi sifat-sifat kubus, balok, prisma, dan limas serta bagian-bagiannya 1. Mengidentifikas i unsur-unsur kubus (rusuk, bidang sisi, diagonal sisi, diagonal ruang, bidang diagonal). 2. Mengidentifikas i unsur-unsur balok (rusuk, bidang sisi, diagonal sisi, diagonal ruang, bidang diagonal). 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30 15
Total 30
c. Lembar observasi
Lembar observasi digunakan untuk menganalisis pelaksanaan untuk menjelaskan tingkat keberhasilan pembelajaran. Kisi-kisi lembar observasi untuk guru dapat dilihat pada Tabel 5 dan untuk siswa dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 5
Kisi-Kisi Lembar Observasi untuk Guru Tahapan/ Sintaks
Pembelajaran Aspek yang dinilai
Pendahuluan a. Mengaitkan pelajaran sekarang dengan pelajaran sebelumnya
b. Memotivasi siswa
c. Memberikan pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui konsep-konsep prasyarat yang dikuasai siswa.
d. Menjelaskan tujuan pembelajaran (kompetensi dasar dan indikator).
Kegiatan inti: Presensi Materi
a. Presentasi konsep-konsep yang harus dikuasai oleh siswa.
b. Presentasi keterampilan proses yang dikembangkan c. Presentasi alat dan bahan yang dibutuhkan.
Membimbing Pelatihan
a. Menempatkan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar.
b. Mengingatkan cara siswa bekerja dan berdiskusi secara kelompok sesuai komposisi kelompok. c. Membagikan LKS dan benda yang berbentuk kubus. d. Mengingatkan cara mengerjakan LKS.
e. Memberikan bimbingan seperlunya.
f. Mengumpulkan hasil kerja kelompok setelah batas yang ditentukan.
Menelaah Pemahaman dan Memberikan Umpan Balik
a. Mempersiapkan kelompok belajar untuk diskusi kelas.
b. Meminta salah satu anggota kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi.
c. Meminta anggota kelompok lain menanggapi hasil presentasi.
d. Membimbing siswa menyimpulkan hasil diskusi. Mengembangkan
dengan Memberikan Kesempatan untuk Pelatihan Lanjutan dan Penerapan.
a. Siswa diberikan reward bagi yang sudah aktif dalam proses pembelajaran.
b. Mengecek dan memberikan umpan balik terhadap tugas yang diberikan.
Tahapan/ Sintaks
Pembelajaran Aspek yang dinilai
Penutup a. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap kinerja mereka.
b. Guru memberikan informasi mengenai materi pada pertemuan selanjutnya.
Tabel 6
Kisi-Kisi Lembar Observasi untuk Siswa
No Aspek yang dinilai
1 Siswa memahami materi prasyarat
2 Siswa memahami presensi materi dari guru
3 Siswa aktif bekerja dalam kelompok
4 Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok
5 Siswa memberi tanggapan terhadap kelompok yang mempresentasikan hasil presentasi kelompo lain
6 Siswa aktif dalam diskusi kelas
7 Siswa bersama-sama membuat kesimpulan
H. PENGUJIAN INSTRUMEN 1. Validitas
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. Suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur, Gay (dalam Sukardi, 2008).
Pengukur validitas dapat digunakan rumus product moment atau pearson:
r =
N
Y
Y
N
X
X
N
Y
X
XY
2 2
2
2
(
)
(
)
)
)(
(
Keterangan: r : Koefisiean korelasi product moment
X : Jumlah skor item/nilai tiap item
Y : Jumlah skor total/nilai total angket Kategori validitas (Sugiyono, 2011):
a. valid jika r hitu g ,3. b. tidak valid jika r hitung < 0,3.
Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS . a. Uji Validitas Angket Minat Belajar
Berdasarkan uji coba vaiditas diperoleh 42 item yang valid dan sebanyak 12 item dinyatakan gugur. Rincian item valid dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7
Sebaran Item Minat Belajar Matematika yang Valid dan Gugur
No. Aspek F UF Total Valid
1. Perasaan senang 1, 4*, 5, 7, 9, 10,11*, 13, 14, 15, 19, 20, 21, 23
2, 3, 6, 8, 12*, 16*,17*, 18*, 22, 24*
17
2. Perhatian 26, 27, 28, 30, 32*, 33*, 36, 37
25, 29*, 31*, 34, 35, 38*
9
3. Aktivitas 39*, 41, 43, 45, 47, 48, 51, 52, 54, 55, 56, 58
40, 42, 44*, 46*, 49, 50*, 53, 57
16
Total valid 29 13 42
Keterangan: *tidak valid b. Uji Validitas Soal Posttest
Berdasarkan pengujian validitas diperoleh 27 item yang valid dan sebanyak 3 item dinyatakan gugur. Rincian item valid dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8
Sebaran Item Posttest yang Valid dan Gugur
No. Kompetensi Dasar Butir item Total Valid 1. Memecahkan masalah pada
bangun datar yang berkaitan dengan teorema Pythagoras
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8*, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15
14
2. Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, prisma, dan limas serta bagian-bagiannya
16, 17, 18*, 19, 20, 21, 22, 23*, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30
13
Total valid 27
2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah keterpercayaan atau konsistensi hasil ukur, yang mengandung makna seberapa tinggi kecermatan pengukuran. Reliabilitas sama dengan konsistensi atau keajekan. Suatu instrumen penelitian dikatakan mempunyai reliabilitas tinggi apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur (Azwar, 2012).
Pengukuran reliabilitas menggunakan rumus Spearman Brown.
b b i
r r r
1 2
Keterangan: ri = Reliabilitas internal seluruh instrumen
rb = korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua
Kategori koefisien reliabilitas menurut Guilford adalah sebagai berikut: a. 0,80 < rxx , (reliabilitas sangat tinggi) b. 0,60 < rxx , (reliabilitas tinggi) c. 0,40 < rxx , (reliabilitas sedang) d. 0,20 < rxx , (reliabilitas rendah) e. - , rxx , (tidak reliabel) a. Reliabilitas Angket Minat Belajar
Pengujian reliabilitas angket minat belajar matematika dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9
Reliabilitas Instrumen Minat Belajar Matematika
Cronbach's
Alpha N of Items
.934 42
Berdasarkan Tabel 9 diperoleh nilai cronbach alpha 0,934 yang berarti reliabilitas angket minat belajar matematika sangat tinggi.
b. Reliabilitas Soal Posttest
Tabel 10
Reliabilitas Soal Posttest
Berdasarkan Tabel 10 diperoleh nilai cronbach alpha 0,881 yang berarti reliabilitas angket minat belajar matematika sangat tinggi. 3. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran suatu soal dinyatakan oleh suatu indeks yang dinamakan indeks kesukaran soal dan disimbolkan oleh huruf P. Indeks kesukaran soal merupakan rasio antara penjawab soal benar dan banyaknya penjawab soal.
Formalitas indeks kesukaran item adalah: P =
N ni
ni = Banyaknya siswa yang menjawab item dengan benar N = Banyaknya siswa yang menjawab item
Menurut Nasution dan Zainul (2005), tingkat kesukaran butir soal dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu mudah, sedang, dan sukar.
a. , P , (tingkat kesukaran sukar)
b. , < P , (tingkat kesukaran sedang) c. , < P , (tingkat kesukaran mudah)
Berdasarkan hasil uji coba 30 soal yang akan digunakan sebagai posttest, sebanyak 25 soal mempunyai tingkat kesukaran sedang dan 5 soal mempunyai tingkat kesukaran mudah. Perhitungan tingkat kesukaran dapat dilihat pada Lampiran 4. Distribusi tingkat kesukaran dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11
Hasil Pengukuran Tingkat Kesukaran Soal Posttest Koefisien Tingkat
Kesukaran
Kategori Nomor Soal Jumlah
, P , Sukar 0
, < P , Sedang 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8*, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18*, 19, 20, 21, 22, 24, 26,
27, 28, 29, 30
26
, < P , Mudah 9, 10, 12, 23*, 25 4 Keterangan : * = tidak valid
Cronbach's
Alpha N of Items
4. Daya Beda
Menurut Azwar, ntuk menguji daya beda butir soal digunakan rumus: d =
R iR
T iT
N
n
N
n
Keterangan: d = daya beda
niT = Banyaknya penjawab item dengan benar dari kelompok tinggi NT = Banyaknya penjawab dari kelompok tinggi
niR = Banyaknya penjawab item dengan benar dari kelompok rendah NR = Banyaknya penjawab dari kelompok rendah.
Menurut Ebel sebagaimana dikutip dalam Azwar (2011), kriteria daya beda dibagi menjadi empat, yaitu:
a. d , (daya beda bagus sekali)
b. , d , (daya beda lumayan bagus)
c. , d , (daya beda belum memuaskan)
d. d < 0,20 (daya beda jelek)
Berdasarkan hasil uji coba 30 soal yang akan digunakan sebagai posttest, sebanyak 13 soal mempunyai daya beda bagus sekali, 8 soal mempunyai daya beda lumayan bagus, 3 soal mempunyai daya beda belum memuaskan, dan 6 soal mempunyai daya beda jelek. Perhitungan daya beda dapat dilihat pada Lampiran 4. Distribusi daya beda dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12
Hasil Pengukuran Daya Beda Soal Posttest Koefisien Daya
Beda
Kategori Nomor Soal Jumlah
d , daya beda bagus sekali
1, 4, 5, 6, 7, 11, 14, 15, 19, 22, 28, 29, 30
13
, d , daya beda lumayan bagus
2, 9, 10, 12, 17, 20, 24, 26 8
, d , daya beda belum memuaskan
16, 21, 27 3
I. TEKNIK ANALISIS DATA 1. Analisis Deskriptif
Menganalisis variabel minat dan hasil belajar matematika maka dikategorikan kedalam tiga tingkatan, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Kategori tingkatan dengan menggunakan mean dan standar deviasi.
SD =
1
)
(
22
n
n
x
x
Keterangan: SD = standar deviasi x = nilai responden n = jumlah responden
n x
x
Keterangan:
x
= rata-rata x = nilai responden n = jumlah respondenTabel 13 Kategori Tingkatan
Interval Kategori
X < (
x
- 1,0SD) Rendah (x
- , SD X <x
+ 1,0SD) Sedang(
x
+ , SD X Tinggi(Azwar, 2012)
2. Analisis Inferensial
a. Uji prasyarat 1) Uji normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dapat mengetahui sampel yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan baik secara manual maupun menggunakan komputer program SPSS. Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-smirnov, kriterianya adalah signifikansi untuk uji dua sisi hasil perhitungan lebih besar dari > 0, 05 berarti berdistribusi normal.
b. Uji hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk melihat pengaruh model pembelajaran terpadu tipe connected terhadap minat belajar matematika dan pengaruh model pembelajaran terpadu tipe
connected terhadap hasil belajar matematika. Analisis hipotesis
penelitian bertujuan untuk mengetahui hasil akhir penelitian, apakah hipotesis dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Pengujian dengan menggunakan uji banding dua sampel. Pengujian didahului dengan uji homogenitas yang dimaksudkan untuk menguji bahwa setiap kelompok yang akan dibandingkan memiliki variansi yang sama. Dengan demikian perbedaan yang terjadi dalam hipotesis benar-benar berasal dari perbedaan antara kelompok, bukan akibat dari perbedaan yang terjadi di dalam kelompok. Uji banding dua sampel tidak mengharuskan variabel dependen homogen dalam pengelompokkan, karena dalam dua kondisi baik keduanya homogen maupun tidak homogen sudah difasilitasi uji bandingya.
Hipotesis 1
H0 : µ1 = µ2 (tidak ada perbedaan minat belajar siswa, sehingga model pembelajaran terpadu tipe connected tidak berpengaruh terhadap minat belajar matematika siswa kelas VIII SMP N 3 Banyubiru.)
Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji banding independent t test dengan taraf signifikan 5%. Cara menguji hipotesis yaitu dengan melihat nilai signifikan, apabila nilai signifikan < 5% maka H0 ditolak dan jika nilai signifikan > 5% maka H0 diterima. Apabila uji prasyarat yaitu uji normalitas tidak terpenuhi, maka analisis dengan menggunakan uji statistik nonparametrik yaitu uji mann-whitney.
Hipotesis 2
H0 : µ1 = µ2 (tidak ada perbedaan hasil belajar siswa, sehingga model pembelajaran terpadu tipe connected tidak berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP N 3 Banyubiru.)
H1 : µ1 ≠ µ2 (ada perbedaan hasil belajar siswa, sehingga model pembelajaran terpadu tipe connected berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP N 3 Banyubiru.)