Validitas Eosinopenia Sebagai Penanda Diagnosis pada Sepsis Neonatal Bakterialis.

Artikel

Penelitiere

VaEiditas

Essixatrpenie

Sefoagai

Penaxede

Siagn*sis

pada

Sepsis F{eoxrstal

SakteriaFis

Ernanuella

Kurniati

!'efta,

Tefty

Yani*ti.

Sri

{nd*h

Reha_l."unixgsih

Bcgit:n llniu Kesehatan Anak Fa-kulias KerJoktercn Unitersiiss ,Dadja-iarrin,

jt5[,'P

&

_{E{asct Satlibin Bor.d"ung}

Abstrak:

Pexegakatz ciiagnosis sepsis n-eorctta!

wasih

wen-iadi *ta-salah ulat?ttt.

Eosinafil

tterufiskan

Denandt;

infek:i

akEri

vang

sud{rh

laffia

dilu,pcikan. Penurun*n

ju;telah ettsinofil

dalem

sirkttiesi

eiici.uga

mereipalan

respeils

seliand*r {erhaticp

slres yen€{ tfisebctbkaw

oleit

in{eksi

bckteri

$i'.ut.

Penelllisu

ini

bertuiuan

untuk rnengetahui

validitss

eosincpeni:s sebag,ai

pencnda riiagnasis

pad*

sepsis

neonsisl bakteri$lis. Peneiitian

dii*hiksn

p*ds. betlsn

**zi-Jctli 2009

di

Bag.ian

llmti

Kesehaisn An&k R-c

Dr

Hssan Ssdikiiz B*ndzing dexgan r&ixcarxg&?

cross-seetioxsi I{eonat*s

beratsla

!28

h*r'i

yang

dicurigai

sepsis

diambil

s'efttpe{

d*ralt

untuk

lsemerilaaan

jwwk;h

eositzofil

daft

kultur dcraii.

An*!i:;is

stcrtisiik

tlilafutkan

de.ngun

uji

ehi:

sqaure

f'earson

dan Mann-lllzittzry*. Receiver

aper*li*g chufttdertriiir (ROt)

aerue digztnak-an

unluk

weneniukan

eat-*ffpeiwt.

*ari

91

suhjekyang diikutsert*kan, 56

b*yi

dikeiany-,okk*n

sepsis

dan

3-s

bqyi

kelampok

buken

sepsls.

Retu-rttta

perser?iilse

eosincfii

parla

kelcntpck

sest,tis

l,i6'%

se'Sangkan

puda

kelctnpok

bakan

sept;is t,65s/a ciengan

perbedaan

,tserruakna

ip:A,AAS). Persevr!{rse

eosinojil

<{i,78!/* mernberiksn sensitlvitas 69,5?4 {in{er,,q! kepercc4,a;$?t

iIKi

95%;

55.9-8i.2.ozai,

spesifisii*s

74.3?;

i!K

95%;

55.7-57,5?;i.

serte *kz;rasi

f

l,4%.

8 is *rrpulftan e*s

inapenia

m erup

*kcn

p encnde diagnos

is

s eps

is

ne o*at

al

b akter

islis.

Ksis

*und:

Sepsis, neona-td, eosinafil

!/slid-itas Eosinopenia Sehagai Penandtt Diagzosis

pad*

Sepsis

iieanatal

Bfikte*'ialis

Vatidity of

Eosinape*ia

as

a Diagxostic

lllarker af

Neonatal

Saeteriai

Sepsis

Emanuelia

Kurniati

Yefta,

Teti

Yuniaii,

Sri Endah F.ehap.uriingsiir

llepcrltnent of Chiit! Health, Schooi o-{ i.'{eCicine PadjadLaren U*iversity,

Hutafi Sadikin Genercl ilaspitcl Bcxlung.

Abs€re$: Diagntsis ofrceontsttzl sepsis is still a

**jar

prabie m. Easleapleil is afargctter? merlv-r

of acule infection, 'l'lee reCucfian in the nunber oJ'circulati*g eosinophiis il;as assumeC ss a

secondary response to stt'ess caused by rtr:uie hacteial infection. Tlte aitn rd the present stzedy is to .tssess validi4, af eosinape*ia as a diagnastic marker itz neanatd bo.cterial. -<eS:si.s- A

cross-secliona! study was perjbr;necl on all neonates aged 128 dr+y old in Child l{euitfz Department

Flc'scn Sadikin Ce:cere! Haspital Bandung bef,,yeen June a*d

iuly

2009. Bioad samp[es were

ohtained _.ibr easinapfuil cc,ant anri bl*ad ct;ltrtre at the time patient *as suspected sepsis. Statisti-cai ana{ysis was eiotze by iize Pearsan chi-square arcd iiie'{i;e-Wltilnelt tests. Receiver oper{Eling

clzu'acteristit {ROC) cui:te *-tas used to deten-"ririe tke

*t-afft

alue of easinaplzil courzt. A total

of

9

i

paiients were enrailed, 56 neowties were cl*rsijied

at

sepsis groap arwJ 35 ne*naie,r &t

noil-sepsis group. Sepsis py'oup iza,l a meeei percent{}F;e aj'easinophil a{ i . ! 5T'oversus L5594 in

*a*

sepsis group; it slzou,ed sigt':ificatzt di.{erence i}riann fi'himey test, _{1;:{i.{i05}. Easinophil} at <i},7894

tr'ieltleri cr seftsitivitj'af 69.6Vn {959,6

Cf,

55.9-8} 2'/o), a speclJic,ip' af 74.3i4 (959'a

Cl,

56.7-87.5'/r), and,acctirocy rsf 7 i .19'6. Easin<>percic is a diagtiosiic niurk-er af nearuita! bad:erial sepsis.

l{ey wordt: hteotecial, sepsis, eosinopi'ti[

Penrtrahl;hlan

Peri*de ne*natus

adalah masa

renian tirnbuinya

berbagai keiadian kesakitan dar kerratian. Berdasat'kan data

Wovld

Hesltlz Crgonizotion {WFfO), lima

juta

necnatus

rneninggal setiap tahunnva

di

seiuruh dunia, dan

98=c6

keinatian neunatus terjadi cii negara trerken'#a:rg.1'2Di

lntlo-nesi4 angka kerratlar neonatus pada tahun

2*05

-adalah 23,7

per i.tJti$ keiahiran hidup de&gan 1S,56?imeninggai karena

infeksi.

Dia*uasikan

2S9,6 kematian neonatus

di

negara

berkembang tidak dilaporkan.z a

Sepsis neonafirl bait'reriali.s adalah infeksi balseri sisternik

berat pada rnasa neonatus yang diiandai dengan tanda-tanda

klinis

sepsis dan dari kuliur darah didapatkan bakteri.5'6 Fada

bayi

cukup

buian

maripun kurang

bulan,

sepsis tieonatai

l-ranya

nrenuljukkan gejala

aw-a! atau

Lsda

bahala

yar:g

mrnima!, tidek spesifik, s?lmar-s€mar _{subtle}, serta mu'Jatr

tedadi salah interpretasi dengan kejadian

*oninfeksi

seperti

iransiend taclrypnoea

of the

newborir, perubahas

suhu

tubuh,-l'ang

llukluatif

akibai pengarulr lingkungan, altni;u t;J

prewaturiQ,

dan penyakit lainnya.a.T'8 Fenegakan riiagnosir

sepsis

necnaial yang

kurang tepral

6utut

mengakibatkan

pemberian antib

iorik

yafi

g

berleb

ittan

{ov er t r e at m e nt

),

bahkan mungkin terjadi pernberian antibictik ya:rg tidak perlu

atau terlalu larna.a Karena

itu

diperiukan sLratu penanda

di-ag$osis sepsis neonatai yang ideai.

Seiama ini berbagai pemeriksaan irematclcgi"

urin

ibses,

cairan serebrospinaiis, dan radiologi telah digunakan untuk

nieniira*tu

men diagnasi

s

sepsis fi ecrl

atal.

Pern eriksaan

hematcdogi sederhana _3;aitu

juntlah

leuk-osit, frombnsit, de,n

rasio

IiT

memberikan sensitivitas rendah L7--11%. sedanglian

penreriksaan prckaisitonin da& _{C-reacti,,'e proreiis {CRP}}

se-rial

yang

ncemiliki

sensitivitas dan spesifisitas

tebilr

baik

leruyata- tida"k tersedia

di

seiuruh

tlsilitas

k-esehatan dan

mcmbutirhkan bia3;a besar.a-era

Eosinapenia

teiah

lama

diketahui

sebagai salah sat-i.l

respilns tutluh ferhadap infcksi akllt. Nanrun

denikian

fungsi

eosinofil

sebagai penaflda pada

infeksi akut

scdali

mulai

diiupakan. Pentrrunan jumlah easinofi i dalarn sirk*iasi diduga

merupakan resp*as sei<underierhadeip stres yang disebebkan

*leh

lnfeksi bakteri

akut.ri Peneiitia:r pada

*rang

dewasa

menr.:njulkan i:ubungaa eosinopenia dengan infeksi -bakteri

akur dan _Fenggimaan eosincpcnia sebagai pcnaada

diag-nosis

sepsis. Sanrpai saat

ini

belum

ada

peneiitian

pada

n€onafus untuk merrgetahui apakah eosinopenia rnerupakan

penanrla diagacsis sepsis,vang idea!. Peneiitian iar diiakukan

rrntuk mengetahrii apakah eosinoperia merupakan pena$da

diagnosis l,airg ideal selringga diirarapkan akan mernlranfir

menegakkan diaEgnosis sepsis *eonatal hakterialis

di

Indo-nesia dan negara'berkembang lainnya.

V'aliclitas Eositz*penic Sebcgai

Peft*nda Disg*osis

p*ti"c

Sepsis Neonatal Bsktet'ialis

Metde

Pe*eiitian ini n.rerupaka*

eji

diagrcstik" bersifat analitik rrbservasional dengan ranfangan

crass-se*itnal"

Subjek penelitian adalah semfia neonatus yang dic.urigai menderita

sepsis dan diraw'at di Ruang Perinatoiogi, Ruang Perawatan

Anak kelas 711, !{eonu,i*l trrciercsfv,e Care Unit

$iICUi,

atau

lnstalasi Gar.vat Damrat

{lGDi

Baglan llrnu Kesehatan Anak

RS

Dr.

Hasan

Sadikin

Bandung. F-nieria

inidusi

adaiah:

neonatas berusta <28 hari, uecnatus yang filempun-vai

rnini-rrai

satu

falcrlr:isiko

mayor aiau dua faktor risiko mirroi"

sep-sis neonatai, neonafirs rlengan mini-mai satu naaifeslasi

klinis

sepsis neonatal.

Kriteria

eksklusi adalah neonatus yang

iahir

da"ri ih',r yang sudah mendapaikan terapi

antlbiotik

prepar-turn

-?2.!am,

kortikaster*id

atau nengk+nsumsi aikohol, neonatus

yang

sebelumnya sudah mendapatkan ferapi

antibiotik

7j?

jam, neccatas yang menjalani

prosedur

operatif, neonaius dengan kelainan kongenital.

Sen:ua ne$nafr$ _)'arrg

mefiienulii

hiteda inklilsi

dan

mendapitt perseluluan dari orangtua, menjalani pemeriksaan

darah untuk mengetahui

jumlah

{perse.atase}

ecsincfil

_dan

kuitur riarah untuk rnengetahui ada iidakn-v-a

k*nan

di

dalau

darah. lriesnatus dengan

knlrir

darah

pcsitif

rlikelompoitkan

dalarn kelornpok sepsis, sedangkan neolatus dengan

ku!$.r

darah negatif dikeiompokkan dalam kelompckbukan sepsis.

Sereua pen:eriksaan darah dilakul.-an di iabcratoriun Bagian

Patologi

Klinik

RS Dr. Hasaa Sadikin Bandung. Analisis data

menggurra-kan u-ji

ldan*-R'hif::ey

dan Chi-kuadrat Pearson

dengan kemaknaan

p<0,05.

Penelitian

dimulai

seteiah mendapat persetujuan

Komite

Etik

Peneiitian Kesehatan

Fakultas Kedckteran f-Tiriversitas Fadjadjaran R.S, Dr. Hasaa

Sadikin Bandung.

Hasil

l.lecRatus,vang masuk

kiferia

penelitian terdbi'atas 46

bayi

i50,5%i

perempuan dar: 45 bayi

i49,5Y$ iaki-laki;

zi6

bayi {5S,5%i iahir kurang buian da* 45 bayi {49,5%} cukup

bulan. Berciasarkan hasil peneriksaa* kultur darah, 56 bayi

(61,592i,) clikelanpci<kan ke daiam kelornpok sepsis dan 55

bayi (3 8.5?ii masu-k kel+mpck bukan sepsis karena hasil lc.rkur

<iarairnS,a negaiif. Secara siatistik tidak terdapat per-hedaan

bermakna pada karal*eristik urcum antara

kelunpok

sepsis

Clan kelomBok 'buka-n sepsis {p>0,05i. Usia subjek penelitiar:"

berai badan lahir, dan or?-cet sepsis antara k-edua

kelor*pak

fidak

berbeda bermakna.

Karakteristik

umum

subjek

penelitian dapat dilihat paCa Tabel 1.

Beberapa pemeriksaan laboratorium yang selarna

ini

digunakan sebagai penanda diagnosis sepsis, yaitr-r _-iumlah

ieuiiosit. iicmbcsit, serta rasio neutrofii

imatir

dan _{total {rasio}

llT)

tidak fiienunjukkali

perbedaan bemrakna pada kedua

kelonryok{'Tabel2}.

Fada

keiompok

sepsis

rata^aia

perse.ntass

eosinofil

adalah 1,167e(rata-ratajumlah eosinofi i absc!ut I 45,8/mm3),

sedangi,ian pada kelonipck bukan sepsis adelah 1,657o

(rata-rata _{-iumlah er'rsinofil}

absslut

20$,6irrun3).

Hal

tersebul

Maj

KtdoL-i lndcn. !-e!um: 59, Nc*ror: 12, llesember ?$$9

menunjukkan keiompok sepsis nremiliki jrrmlah *osinoiil yang

lebih

rendah. Beriiasarkan

uji

&'lann-Whitney perb,edaan

perseriase eosinofi I terbukii beixrakna _fu-S,0S5)"

Tabrl

l.

I{araktrristik

Llmum $ubjek Penelifian

V*riabel

Sepsis

Bukal

i*-56)

Sepsis

{a:35}

friilai p*

Jenis keiamin

t^t-: t^l-: !4(r-tdN!

pereftpcaft

Usia kehamllan lminggui

<_77 Cara Persaiinan

SpontaE

Se.ksio sesaria a,1-^!^l--: -.-r-.--LASLj S[)t t 4ltlrt

Bcrat tladar lahir i.q)

<i

5c0 1 500-2 _5G0

0nJ

sepsis {bari)

:7

>7

Usia ibu saat melahirkan qtahun)

<?0 2{i-3C

>3C

I{iwayat KPD

Tidak ada

<1$ _{_iam}

i8-24

jan

>?4 iam

Riwalyat den:rn pada ibu r\^*^

-u(rlldtt! Tidai< Demam

R-iE/ayat ketuban hljatr berbau

't:a-l- ^ )^ ttudft du4

30 3C 1 1 JT l-1 45 1 3 ! 53 46 7 !o 10 26 9 1 L 3u 4 J+ I 0 0 35 2 19

i5

27

I

0

o 460

o

irf)

o 'l?,o

O 1Rfi

0.069

0"i64

Kcterflngs$:

*Uii _{chi-squ*rt ('), bermal:na biiap<*,05}

Tabel 2,

Fe*erikgaan Fenrnda Diagtesis

Sepsis lieo*atal

!iakteri alis

Fer*eriksaan Sepsis

{*:56}

Fuk*n

Sepsis

Ni!*i pt

{n=3s}

Jumiah ieukcsit

fmnri

<5.000 atau >34.0Sr1

5.000-34.000

iumiah _{troml-rosit {imm3i}

< _{t{l0.C0{} atau} >6011.00[i

10S.000-60'i-000

t{asic

ilT

R.ata-rata {SB} Rcnta$g

ft Et{r

l

32

0 iSri

a1

0 1i3**

fi rll

i

ifl O?\

c,0 fi fin6-O n? -]u

0 r')77 fi-) fi41

ii oi6-ti fiiT

Keterangrn:

*:

Uji:, bcrmalina bila p<0,05

* *:Lt-i

i

_{l"4ann-WiriineJ'_ bermakna biia p<C,05}

Validitas Eosinopenia Sebagai Penanda Diagnosis

pada

Sepsis Neonatal

Bakteriulis

Berdasarkan RiOC

curve diperoleh cut-off

point

persentase eosinofil <0,7 &yo. Selanjutnya dmi

cut-off

point

tersebut

dibuat

tabel2x2

(Tabel

3). Hasil

pemeriksaan

eosinofil

antara

kelompok

sepsis dan

bukan

sepsis pada

Tabel

3

dapat

diuji

dengan

uji

chi'?dan

terbukti

terdapat

perbedaan bermakna antara kelornpok sepsis dan bukan

sep-sis (p<0,001).

Nilai

cut-offpoint

<A,78Yo memberikan

sensitivitas 69,6ok

(interval

kepercayaan (1K)

95%;

55,9-B i _{"2?i), spesifisitas} 74,3?i,

iIK

95%; 56^7 -87,59.'*), serta ak:rasi a1 a\/

Tabe! 3.

$asii

Perneriksaan Ecsinofil

P€reentase

Eosi*cli!

Sepsis

*uk*n

S*psis

Total

bertahan selama6-12jam di dalam sirkulasi, bahkan adayang

menyebutkan waknr paruh eosinofil di dalam sirkulasi sekitar

18 jam, kemudian bermigrasi ke jaringan. Jumlah eosinofil

di

dalamjaringan 100

kali

lipat lebih banyak daripada di dalam

sirkulasi.

Proliferasi eosinofil

ditentukan

oleh tiga sitokin

penting, yaitu interleukin 3

(IL-3),

interleukin 5

{IL-5),

dan

granulocyte

macrctphage colony stimulating

factor

(GM-CSF), yang dikode oleh gen di dalam kromosom 5q31.

Dari

tiga

sitokin

terseb-ut,

IL-5

rnerupakan

sitakin

yang paling

spesifik

cnt*k

peinbentukan dan

difere*siasi

easinofiI

sehiugga. disrbut-i uga sebagai

fakt*r

d#bressiasi er-rsinofii. i8

Pada sepsis ne$aa:al

bakteriaiis, endotcksin

dan

Iipopalisai<arida baiceri rnan;.'ebabkan

makci'ag, neutrofii.

da:r

sel dendntik teraktivasi untrik

mengeluarka:i

sitokin

,oroinflanresi, seperti interl*rikiri-

i

iil--

1), lt,-6" d ?,r\ t?.ii?'iot

ne-cr,ssis

-i*cior-c

(TNFa) ya;rg ak-an mengakti{kan a}isis

/r;po-t h al awu s p it ui i ary c dr e n

cl ilf

PA). Nukleus paiaventr:k

;iar

rii hipclaiemus anter:ior mengeiuarkan r o r t i c an o p in r e ! e l] s

-ing ho;,mcne

{{PJ$

_{i,ang aka*} flenstiffiulasi keiec.iar hipotisis

antericr

$ntiii

mengeluarkan,q.,lyen{}cortic*irop ine I'e*rmtne

{ACTI{}

ke daiam sirkuiasi.

ACTI'i

meii:t,tnulasi sintesis dan

pelepasan

glukok*riikcid'Cari

keienjar adrenel.

Sekresi giukokortikoid dari k*leryar rrdrcnal iuga diarut'

oleh

jaiur

neural

{kaiekclaminergik

dan

peptidergik)

sefia

dipengarahi langsung

aleh

iisie*

irnult n:eiaiui

stinrulasi

sitci<in. Hal tersebut dibulitikan padatikus denga.*

iiefisie*si

corlicolraFtie releusieg

hr:rs*ne

icfifi)

yarrg arasih bisa

menghasiikan

giukokcrtikaid.

ie.2*

Giukokcrtikoicl

_akan

mengharnbat

peiepasan

ecsin+fii dari sunisun

iuiang,

mengi:arrbat adiiesi

dan

migrasi eosinofil"

serte proses

keru*taksis mciaiui pengharribat*n kerja- IL-3.

It,-s.

GM-CSF,

kemokin,

cian

integrin

seningga

jurnlah essinofii

daianr

sirkuiasi firensiun.2r

lial

iersei:ut menjeiaskarr iirengapa paria

kelcmpok sepsis junilah ecsin+fil leblh reudah di"nandicgkan

dergan

ikelor:p*k

bukan sepsis.

Eosrncpenia diharapkan dapat mecdeteksi sepsis

neo-natai bakteriaiis sediai inungkin ir'ar"-naurnur eosinafrl di dalasr

sirkrilasi berkisar enara 6- i 2 jam, hesii penieriksaffi e*sinofi

I

dapat d i}retahui da-iant wakiu singkat, dan ters*dia halnpir

di

seluruh fasilitas kesehatan. Peneli*an Cii et o,1.21

rnelitatkan

i

038 pasieir <iengan reraia usia 71,8 tahun

mrtunjukkan

ie*kssitcsis

> 1 0.0SS/inqi3 dan j

uinlah

eos

inefii

<4fi,.rnni3

sangal mengarrh kepada peryakit

inftki

ka.r:ena

bakiei.

Facia

tahun 2806,

Atridi

e;

sl.ii

rnelaliukan penelitian pada pasien

di

Ixtensive Care r,,hzit

{ICU}

dan:nenmjukj<aa bahwa

ecsi-nopenia

merupakan penanda diagnasis 5,'ang

baik

untuk

rnerr-rtredakan peayebaiLr

inf*ksi

rlan

ncxinfeksi

pa<la

pasiel

sakit

kritis.

Ecrsinopenia menun-i

ukkan

sensiiir..itas dan

spesifisifas _3ra:rg lebih iiaggi dibandingkan penieriksaac CRP

unruk mei:diagnosis sepsis saat inasuk ke

ICIj,

dargan j umlah

eosinofii <4G s*i*runi mecghasilke,:r sensitir.ita-s 8S%

{IK

95%;

7 l -8 1 %), spesilisitas 8i]%

iiK

95 94 : 5 5 -9 3?Q, p os it iv e I i ke I

i-icooii

r,riio 4

{IK

95Yc;

i.65-9,65}, *ail

,regath}e

likelilzood

r*ii,:tJ.25

iIK

95ozo:0. |7-ti.36).

''

Ma-i Kedoiit l*don" Volum; 59,

I!*mor:

12, Ilese*iber 2009

/!- ! d:t!

ti

+3

9

ji

Ti r r4l

Keter;lng*n: Ujir. p<U,001

Diskusi

Daianr peneliiian u:i rliguaakan jumlah eosinalll sebagai

pena:rda diagnosis sepsis r:eonatai

iral-teriaiis.

Eosinof-il

berdiferensiasi

rlari

sei

induii pluripcten di

s-rrrrsu.n: tulang

dan

k*nudian

betmigrasi

ke

daiasr

sirkslasi.

_{Fada .jacin}

berusia 18-30 mingga, jLu*lah granuiosit sebesar 1{}{k dari

leukosii tc:al. dengan i 0-20% da"i s*iuniir granuicsit ter

diri

atas eosinofii. Setelah

iahir,iumlah

eosiricfil i,neningkat dan

tuiencal:ai puaeakrr,r'a pada minggu ketiga hingga keempat

pcsnatal.l6 tr'c,sinofii narma! berkisar antara I -4% dari le*kosit

iotal.

Pada rieonafns

jrunlah ierikcsit normal

antara 5

000--ll) itS0;i:ue3. Jrurdah

e*sinctll

al,rs*iut >?*il/'rnr:rr dihrnukan

pada769a ba3,r prematur pada usia 2-3 mlnggu.t7

Eosinafil

6{}4

9t 56

*

Perseni.ase eosin*fil

1-Spesitisiias

l

Validitas Eosinopenia Sebagai Penanda Diagnosis

pada

Sepsis Neonatal

Baherialis

Dalam penelitian ini, didapatkan

cut-off

poi*

persentase

eosinofil

510,7 $yo mempunyai sensitivitas 69,60/o

(lK

9 5%;

55,9-81 zyo) danspesifisitas 74,3%o QK95%o; 56,7 -87,5W sertn

akurasi

7l,4yo

dibandingkan dengan pemeriksaan

kultur

darah

sebagai

baku

emas standar. Pada

penelitian

ini

digunakan persentase

eosinofil

dalam menentukan

cut-off

point

bukz*

jumlah eosinofil

absolut karena

daiam

nArnc''ii c aoh ioi.,'.or

^ri,'*'"'ri. i,.'- ioh o^" i*nfi I ri q. s4l-'bv(* irlonqi L-arrr.

.i.i.,'* L,'^n,i, r'i,'-i-h _-^.i*.';ii ohcnirrl .lan.rt sL-cui L'l[l*r p!iJrilatrrw i lulrrrui! 6vJviu( vupbl ^:h,+,,*^ i^-^^- *^--t.^1,i,-* .,,*l^h r^trr,^-;+ n^-^6-Urli!lUJl UEtliSJr idlliii{drrli4U _-iUUlqIl leUllVOii Ullr:4il

^^^:-^r:I\ lrli 3grlraasu t(JSlilulir r.

n^--t^^r -^.- -il^: .r -u ,- ^ l:i-.--.i.^- .--l^ rUlilL(Jdilri _{Illlal LUI'il|_i /J()llli v.7,lte UiLldttdtt,tit} {rdrid

pt:riciitiftri

irr'

rlsiigiir-t

lrerelii.ian

s$tlcinr-l!il-va Ll,scltairkarr n*rhcrla:rrr

rriiriek nerieliiiat.

' j''" r Fenel itiarr

iili

'' rn*rte qun:rl;an"'' eJ. ''-" _ nFnnrr!r( t*h*,'ai <rrhieL n-nelirieir Derie nearnran( irrml*lr lo,'1,^"it .^,.*. I l^i.ih ti-*.'i,io.i r,q{o.lo..'aco cplrinr,vq i r rrrriqh

sut,. !,,,ntj5r ss" !trrv+ vL rr +Jrr rt r t:, rbb4.t !'..{:!1,I

o,'.i^^+.r .i-.,.i,,r _-,,* raLri, r i^^.,i u-^^iitio.'

^l-h \,la.inFt-(vJrurrt suiu,u( PAr reuu' rurF*t. !

i^- l)^-L--^-i _^-J- L^,,i L^*. l-i.,* *^-,,-,,,r.i,^^ ,,,-l^L gqii Doruvrv lj4u4 vq_rr u*u rdarl idgriuu-lsu\4ir.luiu4i ^^^;*^dl ^L^^1."* .,^.^- ^^-i^-.*^ *^..:-^1,^+ L;-^-^ ,,^;- 1n

UU:rrrrt/rr{ dUJ(JIUL vullg UCrtUEl UlrL rrrUtilrliN.lt litrE.ed qJ14 JU t^^,,: t/^-^---- a _{----t^l- ^^-i.^^i:1 ^l--^l--,} -L-^ l-l-:l-iidi r- N?lttrllA luilltdli crr.\1il{rril cius\fl0i Lrdua ii€trllaluS icLrllt

tiiiggi

ilaripaiia r.lcwasa., peil!,r"ririati jut'ril+ir

u:siri*fi1

ah ibai

!, dsil{lns sires _-qekilrrder parla scpsis irak:er'-iaiis rrreqgha-*iika"t

niiqi n',i-,ff L.i t v:"t ri'\;4t \2iitr iet'ih iilglli.Jt' t>

Berds:ai'tan k O,-

ntn',i

i,.lga,lii..e'eirui rriiai

pa:itif

paist:

r I o^ooitl.iroo\ onir^.-e ii ,&^. i.o-"ri to..io^.r i,,"-"-^i,i*^-\r Jplrr:rJni#/ lrlULis -hl/!rlr!!u*rF/\xrsr! ')( fur h-.,;.,^-^ _{Li. t / v U6t ( ydtli} r;d^.. *^--i^*l+^ _{aludN iullrurr llo JvtJlJ} -^*^,^ J;1,^r^-*^1.1,^-_{glr\irUritpua*4rl}

l-^..t^ _{l-*- r.^, ^'*^^r. ^^"-^} :.- _{L.--f, -^^*r,-- :,.*r^L ^ - -;- -* r^..^}

l\Uudl&tii N!lUlalijuN SCrrsrJ UCt U6l _{Nfli -lUrlll4li gusliiUl illl} r J. t/ -.- - - 1...-_-:_-.^ l-^_.: r ^.-_ ^t-.-. ^1._.- -_^ ^-- )^ -- ^. .^.-^-- : -_." l\(tlrrCAi-ltllI5itlJd. lrd-!, tiiSgarUl .{Aall iilg,Jludi}itl agidljr

dtlil-bioiik

_i:arlahal s*l-re,riiirrrya i.irbk lrr.cirerlirian

iiiitibii.:iik.

i.Lal

iq,rse!r1rI iid2lia

lrsrtgniartgii't

iirirga'!

_{l,',in]11{jLr!^}

per,aiaial..-q*ntan havi r*n.ic '. rrerre nqrir lrrrri urr'a rlir-{rr(ra (Ft\eia

"rr, .-r!r t"Lk-rLr -ur':J

pa4rfto6i2p anrihioti'V, linerhrriphirn'1 _{;r --ur:rt;ur} q2n1n4 i I (-tuerir5lr ti _i.r-ri-an lr^--6h+^-^

^^^.-^+ii '-d'-rl,l.r ^^--iri,,i+^- ..i-- --^ I L.JLUIOJL !UJl!lUlrl lllLttrrlllir 3Llt3I!!rr{Ji Udl JtJl' ^;+;^.i^- -.^-^ l^L:L _-^-J-L i:L--l;-^t-^- l^-lc,- J^-^L +^+^*:

JJ I rJttd)

-roitE rnuul i cilfiit uiuctlutllg,hdir Auitu dt dt t" tg4ui "--^"--:l:1.:l--,---"^-- !.-l^t-:l-^.--^:a.l-l-:t---.-^l- l^l-:l-.--.-J^L lrl("lilliihl iiulrgldl/d hCICiJiladri \dlLU icUlli tlidla{i. lUlriir iirUllZ!l

rJilak.irkari" ha-{,iln}'a riik*i.aliuiilalafit wak:'ii lebiii singk;i!, ,1arr

terscxiia lratnpir

di

sel'-lruh iasiiitas i...rse.hzrian (Tabe}

4i.

iii

iain .*''.l:,..-'.'r"-...-.,

nih*i'

np,nerii.sarlr ktrin,f dafA$

v3flt

ll!ft1-tFai".d.n _.ian6ilf

bak*

emas

m€rniiiki

prcsedur

),eng

leiliir runrit

ia.n xinonnon,ni

^;^i. hai1a.4^o ol,r,..,,-,n. .,^i,.-- ,1.,,.i4 . -,,-urts'suisr rruvruPd r(&r(L,i _J!rrLu )\rlwrrv uur.ur _-lstrA

loh^l I Oarfr--,ria.,-- _{z il L4rrurt,bd.rr} e r.lar.F lIoFdh n^-^-- 1.,-1.,L L....i-r.til

Kirltur !)er:h

t,,'nl-t tr^-rF^r:t

diambil,

dilusi

(perbandingan antara darah dengan media

kultur), jumlah

pemeriksaan

kultur

yang dilakukan,

teknik

pemeriksaan

kultur

darah (termasuk preparasi

kulit

dan

pemilihan

tempat pengambilan sampel), dan

wakru

dila-kukannya

kultur

darah.a'25

Berdasarkan

hasil penelitian

ini,

eosinopenia dapat

digunakan sebagai

penanda

diagnosrs

sepsis

neonatal

bai,.terieiis i.-h,"isusrr".,,a

,ji

F.S

Dr. iiesa:r Saiiir.in

Faitdung.

(-i^i- _{ir.. ^^*^-;;.--*} ;'.^'i-i. _^^.;^^fri .i-^ar air-.n-L-n

J!1dd iLut iJuULr JiJuuG lH!d;t LUJUUItT uqPda uii;sllsl\dl ,.-..'i. *^*L l.i.-- A;^^-^^i- -^^-,- 6^^h^r^{ dtlul\ llr!rilJ&!U Ul!r!uXglsdd Uidd!UJIJ ilUJIJ rr!VlI4L4i L^l*^-;^r,^ I: .-^l^,.^-^- l,^^^L^+^- -,^-^ +:J^1. *-*-,,^,.^: Ud.r\LCi l.lll3 Ur U\:l+r'.$lal.li hLJUrtdt{-at _Vdli: ltUS lilUtiiUUlJql

tu^rt:L-^---r-i--,,.-'^--ar.^-^--l--r^--,--r^^^I- lr^---^-:r.-^^-^:---l^L idstt,Lt5 lliiLtrKv!:iIrCrri\S:litil.iallaUil]dldll.t'i)rlditliS.tilll-ldllli.4ti

rils;iiofil

ierlso-iil ueinbarrtir lt-iirrisi iiritark iii{rn,Ji.igni-}sis r*.I:F

sis neuilatai bakteriaiis

iebili dini

sehingga s*tiap pr:lcleriia

.l*nrr riiherii-ei, rrciaria,rrn \/rrl() .pnrr r{xrr tenrl J.,..t'".I

Keterbata.san

ialai:r

periel

i:ian ini

aCai':h pe:t:€rlq*qaan

i'.-r-i. _^^";-^El .io- L,.i+'.. X^.-h.,--^ i.-.'.,- ;ii-t _',i,.r6 .6hr

lurliiilr'svJu,vtri ulJl lriuiut u{[q./ ,/a0i{< iIaLl.lc ulrd\l6r i/6r, c^o+ A,^,,-;-^; -^^-,- ^^i-,--,,^ r,d^i, -i^*^+ nd!i Joql yvr l4rrtc utluiidl JltJJiJ JllltilbF& LiudiL udpsr

i:i.^a^L.,:

-:3^i -,.r ^ti'-^:--- -,--- L^-L.,L..--^- i^-^^-uiA.Ctdrrur ultAt Lbl-llil _,IrUlttl \+Ilrlj. UCI ilULrtrll:rdr, tiUitLqil -^^-L..---r ,----L^it_-- r.t:-i^

^--^:-trcl lJtl! llKdi I dLaU itdl ltdth(lll Kt llilS \uirSlS,

1lof*.ro alrrar.rL.r

i

1/'{rrEn:!rio S. Sirarian,i NlF Kaz*ariie P iv{w:.rnir;rnbo

C

a-rarir FT

N!^^-dlat ;-r----t'^--l /.

"^L i rr. .'L;l/

J\'l,r,r. J,, triljt'!\r:'v.

Fcfai lieoriaial

Frl

Zilil5-9ii:F??.fi-'l.

) u^..,1 r'tl Uo-4n f,di lt-L:k,,ll^L ftt Nla^n^'ol -d6.r. a6i ,,.^

^f

.r!t,r,J il'ru 1.J! u,

*r'iiihir>tii: it; a i*riiar-" cat: hr,rilital. Prri< J lv{r,d Sci 2i}0?,23(1

):78-3

i)eirarlcnten f,eieiiaian l?*puliiik inri,.rnc;ir.

Prlfil

ii€:ie;rarail

i^i^-^.;^ ar.ar< l^1,^*^. _{r!. Jvl'\Li}r\6ql.a- Dr. arrrrf

:i

r'.ig

FC

Iiiagirosiir nrarkers

oi inieciiiil

;fi ilr.{riiaies Ari,;ir Dis

i h.ti La.^r sr-^--r^l Li lltrrl.v{r.u}10 2i

5

Sioii P'.i. iniecl.irins oi rri.tr*:ilaj Dalnrrr: Br:hrrriiirt RE, Klie*rna;r

UA/ l-r-nr LiU (rdr^- ul, a^-,,,.-,i-^ \'dl.^h.a!Jl^^l

^r

ilr1 Y-rrJ,,.rrr. ; ii!'nLrr

lredi:iiri*s Friisi k*-'lE, Phii;rrit:iphia: Sarrniicr:

iisevirr

2CilT l'1.71,)4.$1,.

6.

Btyei

K?r{, liax"tl*rt

WR

Scpsis ;iori

lept;c

shtlsk t)iliarir'

It^\iiti|'a lA lraA6^6i;. i i\ u-,-,- ul\ rl---h-.,, _{lQ ^--,^,-i,-^} r'!'r) r!'rrrilb' Osli's grerliatrics prirrcip'les a;ui yrai:iie'.r.

triiiri

i.e--i

Firilatiel--L!-. _{F!,L,. ! 'pp,,rLr,!} I t6^,-^^s \r/;ll,--^ !, \t,irr..-^. rrr.)rr 6 uirr i) //.,,. .\. r-J.

7.

Frlcrolc, Xivi. tsacrer-irrl arr,.i frrnEa'i inilcriorrs Dririm:

Clirh*r-i;-lu 6a5(,!!-ri-d Ni^-.,^r

^+ 5a^6n+ol ^--- r i,-; r/a < DLrt-iar

!; I lur,j ui-r."6. .,r;..! 4'

nhia' i,ippinr:r;ii Wiiliiinr arrri

H-iikilr'

200.1 ;i.2n7-3i3.

9 t.^rallo ', I _{, l} \,D^ho+^l^d _{ru,,{rcu,!6}.} . _{r. ur,%!.:,!,,1,} ,,^^^A,,.r _{^^ ^^il} *,^^ tr'urtubrr,

lerns, rlis*lses and rirtrgs. Eiiisi kc*5 }.ie.rr'r-r'rk: ]vicGra*--r{ili

Crrn--^-;--. frlrtTl

Q.

lv'hrctaia 5, Fatxlqui S, \tr-ahr:*ri S. lliahrrroti

ii

Fvaluaiir.:ri

rilC-r^^^t!!,^ -.^i-;- ts.v,Ll,; ^. *J a^-1,, !d'.) ;nn;---^- ,,:\,;lui\r, ^+ Al^^/ L.rrt.!t ^,,rfi,-^ pvr'.r6'.r ^^-:+.,,,n, ,^,.t

ir{j{lflair:r. Pak .i ivii:il Sci. 2fiii5:7ii.i'r a'$-?3.

il

\i61.^6,t., U I tor^-i V \1^-^r^ j, i . rr;nru r' v^d^.^l; r taa,'{

lr{}ltiri

il

tirc *ariy di*gri,rsis

*f

r;etlra:ai regiicr.:rra ilrri }r;ir:ir

-a^i _".a-rnr;r,- A^t^ | Dna;.-b t-- lrturt.zl,i\.<Aa 7l

r,qr ,,'!,r'r.b;+r:. r /L.,.rr\. /.. J/-

'.

.iarrkrrvic B. l'ei,ikr;vic i-), Flsic S. Rakrxliac Z- .ievtic

Il

lvfariic .tr

I toor+r,,a _-.^r^i- -^A _^rr^r.!,aa ,- rL^ n;^^h^.,^

^r- -d^-^{^l

t,'LLri-, u$u rJirAr.'\r

'r, rIr u1J;,r\ilr

s*psis. iv{i:d Fiegl. 2fi0(r:5}il i ):5.t.5-+

I 6h^,^4^ {i !r Uaa^ A4 l^'- A air!!r^n^ AI t{^''^l^ I t)dll^kh U -r

'aLA(r

rrl. lii:tgttcsiic ritili€ (}i c3iitiiiirtes arrri C-reacli're prntein in ilrc

&--r )l L^'.-. _{^f --^-^r^l} -66-rn _iwprti.,iti, A'- I u6?'-^+^l 1r\r\l.1rLU\.r(ll -vr-...w\u).t)t' 5r,1i.

! _^-^-^ /: ,t-^..i-'^ A I i^d- r' Ar"-^l;-^ /: \l;r^ /l . \r!ani-^ha

\ ,r, u'rq r\ g |,d I vuar r(it!;,,l

{t

et ai. ihnnparistn uf procaiei?onirr wiilr C rearlive ptiiT.ein an.i ^L-^1,,+- --..-^^h;t r,eu.r\ryrrtr ^^..-r ri. rL^ -^.r,, rir! ru, ii^^-^-i- ^i -^^--r^l

'J vrubrivrtJ \oa.i+i.'it-. d^- ---.i€.'t--LG, JtslJr,rr'!a

iiuggi

D-^.a,i,i, hA'---it.,r-.,- i.,t,h

rurnit

Uqo.r zr;i-o16L,.;,{^i^- < ? h.,.;

a,-.,^ t-h;L *.,L-l urdjn r!u,r,,..&rG,

Iianya iersctiia rii ia-riiitas

l-a.6hDra-(ancitr.,'+qo zlan ca-ci{icitac

iebiii reriilalr

tr-^c-.r,i? _^^---it,"^-n t-|,!rtJ+, lrrru+,, ,e

biir rlrcr'1air

l-lasil dik*tai*i dalam

<l

-iatir

Di,,!- i.,h;L _'f,r-oh

Terssdia di hampir sernua r-^.;fi+-. t o.ahar{n

Validitas Eosinopenia Sebagai Penanda Diagnosis

pada

Sepsis Neonatal

BaHeriolis

21

t4

15

t6

23. 24. 25

infection. Ital J Pediatr. 2004;30:2404.

Hatherill M, Tibby SM Sykes K, Tumer C, Murdoch IA.

Diag-nostic markers of infection: comparison of procalcitonin with C

reactive

protein

and leucocyte count.

Arch Dis

Child.

1999;81:417 -21.

Abidi

Il

Khoudri

I

Belayachi J, Madani N, Zehaoui

\Zeggsa&,

A\

et al. Eosinopenia is a reliable marker of sepsis on admission

to medical intensive care units. Crit Care. 2008;12(2):l-10.

Kapur R, Yoder MC, Polin RA. Developmental immunology.

Dalam: Martin RI, FanaroffAA, Walsh MC, penyunting. Fanaroff

& Martin's neonatal-perinatal medicine diseases of the fetus and

infant. Philadelphia: Mosby Elsevier; 2006.h.7 6l -9 1.

Segel GB, Palis J. Hematology of the nertom. Dalam: Beutler E,

Litchman MA, Coller BS, Kipps TJ, Selighsohn U, penyunting.

Williams hematology. Edisi ke-6. New York: McGraw-Hill;

200t.h.44,

Alhan

LC, Hill JS, Haffield WM. Effects of corticosteroids on

eosinophil. J Clin Invest. 198l;67:28-36.

Hotchkiss RS, Karl IE. The pathophysiology and treatment of

sepsis. N Engl J Med. 2003;348(2):138-50.

Chrousos GP. The hypothalamic pituitary adrenal axis and

im-mune mediated inflammation. N Engl J Med.

1995;332Q0):1351-62.

Webster JI, Stemberg EM. Role of the

hypothalamic-pituitary-adrenal axis, glucocorticoids and glucocorticoid receptors in toxic

sequelae ofexposure to bacterial and viral products. J Endocrinol. 2004;18l:.207 -21 .

Gil H, Mag5i N, Mauny F, Dupond JL, Value of eosinopenia in

inflammatory disorders: an "old" marker revisited. Rev Med Inteme. 2003 ;24{7) :43 I - 5.

Medoff HS, Barbero GJ. Total blood eosinophil counts in the

newborn period. Pediatrics. 19501'6:7 37

-42-Buttery JP. Blood cultures in newborns and children: optimising

an everyday test. Arch Dis Child Fetal Neonatal. 2A02;87:F25-8.

Brown DR, Kutler

DII

Rai B, Chan

I

Cohen M. Bacterial

con-centration and blood volume required for a positive trlood cul-ture. J Perinatol. 1995 _;l 5 (2):157 -9.

@"n

18. 19.