• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEBARAN KERENTANAN BAHAYA BANJIR DI KELURAHAN PANEI TONGAH KECAMATAN PANEI KABUPATEN SIMALUNGUN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERSEBARAN KERENTANAN BAHAYA BANJIR DI KELURAHAN PANEI TONGAH KECAMATAN PANEI KABUPATEN SIMALUNGUN."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEBARAN KERENTANAN BAHAYA BANJIR

DI KELURAHAN PANEI TONGAH KECAMATAN

PANEI KABUPATEN SIMALUNGUN

SKRIPSI

DiajukanUntukMemenuhi

SebagianPersyaratan

MemperolahGelarSarjanPendidikan

Oleh :

THRESIA OKTAVIA TONDANG NIM. 308131097

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Thresia Oktavia Tondang

Nim : 308131097

Jurusan : Pendidikan Geografi Fakultas : Ilmu Sosial

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini adalah benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan hasil jiblakan/plagiasi, maka saya bersedia menerima sanksi atau hukuman atas perbuatan tersebut.

Medan, Agustus 2012

Saya yang membuat pernyataan,

(5)

v

ABSTRAK

Thresia Oktavia Tondang, 308131097. Persebaran Kerentanan Bahaya Banjir Di

Kelurahan Panei Tongah Kecamatan Panei Kabupaten Simalungun. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan 2012.

Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui tingkat kerentanan banjir; (2) mengetahui persebaran daerah rentan banjir di Kelurahan Panei Tongah.

Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Panei Tongah pada tanggal 26 Juni 2012 sampai 26 Juli 2012. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh daerah Kelurahan Panei Tongah. Populasi ini sekaligus menjadi sampel (total sampling). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan komunikasi langsung dan studi dokumenter. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah teknik analisis deskriptif kualitatif.

(6)

v

ABSTRACT

Thresia Oktavia Tondang, 308131097. Distribution of Flood Hazard

Vulnerability In Region Panei Tongah Sub Panei Simalungun District. Skripsi, Department of Geography Education Faculty of Social Sciences University of Medan 2012.

The purpose of this study was (1) to determine the level of flood vulnerability, (2) determine the spread of the flood prone areas in the Village Panei Tongah.

This research was conducted in the village Panei Tongah on June 26, 2012 to July 26, 2012. The population in this study are all Tongah Panei Village area. The population is both a sample (total sampling). Data was collected by direct communication and documentary studies. The data analysis technique used in this research is a qualitative descriptive analysis techniques.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan kasih dan anugerah-Nya serta kemudahan kepada penulis dalam rangka menyelesaikan studi dan tugas akhir ini, sebagai salah satu persyaratan penyelesaian Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Adapun judul dari skripsi ini adalah : “Persebaran Kerentanan Bahaya Banjir di Kelurahan Panei Tongah Kecamatan Panei Kabupaten Simalungun”. Isi dari skripsi ini adalah mengenai bagaimana persebaran banjir yang terjadi di Kelurahan Panei Tongah. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan baik isi maupun bahasanya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan kemampuan, pengalaman dan pengetahuan Penulis. Oleh karena itu, untuk kesempurnaan tulisan ini, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kebaikan skripsi ini.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis banyak menerima bantuan dari berbagai pihak, sehingga dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta Staffnya.

2. Bapak Drs. Restu, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.

3. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi.

4. Ibu Dra. Asnidar, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi.

5. Bapak Drs. Nahor Simanungkalit, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang selalu meluangkan waktunya untuk membimbing, memotivasi, memberi masukan pada penulis sejak dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini. 6. Bapak Drs. Kamarlin Pinem, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

senantiasa memberikan pengarahan selama penulis menempuh studi di Jurusan Pendidikan Geografi.

(8)

8. Bapak H. Siagian selaku TU Jurusan Pendidikan Geografi yang memberikan bantuan.

9. Pemerintah Kabupaten Simalungun khususnya Bapak Lurah Panei Tongah beserta Staff, yang telah bersedia membantu penulis dalam masa penelitian hingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

10.Teristimewa untuk kedua orang tuaku terkasih (alm. Karmen Tondang dan alm. Elfrida Saragih), kakakku (Martia Lindawaty Tondang), dan juga kedua adikku tersayang (alm. Sepriani Tondangni Tondang dan alm. Junifer Rivaldo Tondang) yang telah menjadi motivasiku untuk menyelesaikan skripsi ini. 11.Untuk Keluarga besarku di Siantar, Kisaran, Medan, dan Tanjung beringin

yang sudah memberikan dukungan. Terimakasih buat Doa dan kasih sayangnya selama ini, Tuhan Memberkati.

12.Kepada sohib terbaikku, Sartika Lestari Daulay, Dwi Wardani, Ahmadan Saputra, Tri Palupi, dan Erna S, yang selalu setia menemani penulis setiap saat, memberikan masukan, saling berbagi cerita, menangis tertawa sama-sama.terima kasih buat semuanya teman. Semua kenangan indah ini tidak dapat terlupakan.

13.Buat semua rekan seperjuanganku Mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi stambuk 2008 terutama teman-teman kelas B Reguler, khususnya buat cici, aini, nurul, rina, akbar, triani, suriawati, intan, carnova.

Terimakasih atas dukungan, motivasi, dan semangat kepada penulis. Penulis berusaha untuk mencapai hasil yang semaksimal mungkin, akan tetapi mengingat keterbatasan kemampuan pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki, maka penulis menyadari bahwa hasilnya kurang sempurna. Oleh karena itu penulis harapkan masukan demi kesempurnaan tugas akhir ini. Akhir kata penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi pembaca khususnya Jurusan Pendidikan Geografi.

Medan, Agustus 2012 Penulis

(9)

vii

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vi

(10)

viii

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 25

D. Teknik Pengumpulan Data ... 26

E. Teknik Analisis Data ... 27

BAB IV. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik ... 30

B. Keadaan Non Fisik ... 36

BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 49

B. Pembahasan ... 69

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 75

B. Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 77

(11)

ix

DAFTAR TABEL

No. Uraian Hal

1. Harga-harga Infiltrasi Berbagai Tesktur Tanah ... 13

2. Klasifikasi Kemiringan Lereng dan Kelas ... 14

3. Klasifikasi Penguunaan Lahan ... 16

4. Karakteristik Saluran Drainase ... 18

5. Karakteristik Banjir ... 19

6. Luas Wilayah Lingkungan ... 30

7. Relatif Rata-rata Kelembapan Udara, Penyinaran Matahari, Kecepatan Angin dan Penguapan di Kelurahan Panei Tongah Tahun 2010... 32

8. Komposisi penduduk Berdasarkan Umur ... 38

9. Komposisi penduduk Menurut Mata Pencaharian ... 40

10.Komposisi penduduk Menurut Agama ... 41

11.Komposisi penduduk Menurut Suku ... 41

12.Komposisi penduduk Menurut Tingkat Pendidikan ... 43

13.Sarana Pendidikan ... 44

14.Prasaranan Pendidikan ... 44

15.Prasarana Kesehatan... 45

16.Sarana Ibadah ... 46

17.Sarana Transportasi ... 47

(12)

x

19.Data Curah Hujan 2011 ... 50

20.Data Curah Hujan 2010 ... 52

21.Penggunaan Lahan di Kelurahan Panei Tongah ... 55

22.Kedalaman Banjir di Kelurahan Panei Tongah ... 59

23.Lama Genangan di Kelurahan Panei Tongah... 59

24.Kelas Parameter Banjir di Kelurahan Panei Tongah... 61

(13)

xi

DAFTAR GAMBAR

No. Uraian Hal

1. Skema Kerangka Berpikir ... 24

2. Peta Kabupaten Simalungun ... 33

3. Peta Kecamatan Panei ... 34

4. Peta Kelurahan Panei Tongah ... 35

5. Bentuk wilayah yang Bergelombang ... 54

6. Kondisi Drainase Yang Masih Alami ... 57

7. Kondisi Drainase Yang Permanen ... 58

8. Peta Persebaran Kerentanan Banjir di Kelurahan Panei Tongah ... 65

9. Tembok Parit yang Rusak ... 67

10.Ladang Warga yang Rusak ... 67

(14)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Uraian Hal

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Air adalah salah satu sumberdaya alam yang sangat berharga bagimanusia dan semua makhluk hidup. Air merupakan material yang membuat kehidupan terjadi di bumi. Untuk kepentingan manusia dan kepentingan komersial lainnya, ketersediaan air dari segi kualitas maupun kuantitas mutlak di perlukan. Tanpa air tidaklah mungkin ada kehidupan di muka bumi ini. Disamping mempunyai manfaat biologis, air juga mempunyai daya energi yang berupa daya angkut dan daya pukul. Disisi lain, akibat pengelolaan yang salah air bisa menjadi bencana bagi kehidupan. Air yang berlebih di suatu tempat akibat hujan yang besar dapat menjadi genangan dan banjir yang menimbulkan kerugian yang besar. Sebaliknya kekurangan air memungkinkan terjadinya bencana kekeringan.

(16)

2

Banjir (flood) adalah debit aliran air sungai yang secara relatif lebih besar dari biasanya atau normal akibat hujan yang turun di hulu atau disuatu tempat tertentu secara terus menerus, sehingga tidak dapat ditampung oleh alur sungai yang ada, maka air melimpah keluar dan menggenangi daerah sekitarnya.Banjir merupakan suatu peristiwa alam biasa, kemudian menjadi suatu masalah apabila sudah mengganggu kehidupan manusia.

Menrurt BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), bahaya adalah faktor alam dan atau buatanatau situasi/kondisi yang berpotensi dapatmengganggu dan mengancam kehidupanmanusia, harta benda dan lingkungan. Kerentanan adalah suatu kondisi tertentu yang menunjukkan atau menyebabkan ketidakmampuan seseorangatau komunitas masyarakat menghadapi ancaman bahaya. Variabel bahaya banjir dapat di lihat dari frekuensi (tingkat keseringan terjadinya bencana), intensitas (kekuatan /daya rusak), dampak (tingkat kerusakan yg ditimbulkan), keluasan (luasnya areal yang terkena banjir), durasi (waktu berlangsungnya bencana).

Bencana banjir menjadi populer dalam waktu hampir bersamaan (pada awal tahun 2007) beberapa kota dan kabupaten di Indonesia terpaksa harus mengalami bencana ini, bahkan DKI Jakarta yang notabene merupakan ibukota negara RI terpaksa harus terendam air. Kejadian banjir yang cukup berat juga pernah dialami oleh DKI Jakarta pada awal tahun 2002 yang menggenangi sebagian wilyah DKI jakarta walaupun tidak sehebat banjir awal tahun 2007.

(17)

3

biasa terkena banjir, tetapi ke daerah sekitarnya. Oleh karena itu diperlukan pemetaan daerah banjir untuk mengetahui sebaran banjir dalam rangka mengurangi resiko dari adanya banjir.

Berdasarkan nilai kerugian dan frekuensi kejadian bencana banjir terlihat adanya peningkatan yang cukup berarti.Banjir adalah salah satu bencana alam yang sering memakan korban yang tidak sedikit, baik jiwa, harta maupun sarana dan prasarana bagi kehidupan masyarakat. Puluhan ribu hektar sawah dan tanaman lain gagal panen, jalan dan jembatan rusak, serta ribuan rumah yang rusak.

Hasil beberapa penelitian mengenai banjir menunjukkan bahwa selain kondisi lahan seperti penutup lahan, topografi, dan geomorfologi adalah curah hujan yang merupakan salah satu unsur iklim yang utama dalam menentukan terjadinya banjir di Indonesia. Oleh sebab itu, dalam inventarisasi daerah rentan banjir, faktor lahan maupun iklim/cuaca harus dilibatkan secara bersamaan. Dalam hal ini faktor lahan berperan dalam menentukan daerah yang berpotensi banjir dan bersifat jangka panjang.

Daerah rentan banjir dapat diidentifikasi sebagai daerah yang mempunyai karakteristik intensitas hujan yang tinggi, penampakan daerah yang datar atau cekung, merupakan dataran rendah dan tanah bertekstur halus. Bentuk lahan yang berbukit jarang mengalami banjir karena memiliki kemiringan lereng yang relatif curam sehingga sebagian air hujan langsung mengalir menjadi aliran permukaan.

(18)

4

Tongah memiliki ketinggian 600 m di atas permukaan laut juga pernah mengalami bahaya banjir.Kelurahan Panei Tongah memiliki luas wilayah 4,25 km2dan memiliki 7 Dusun.

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa warga di Kelurahan Panei Tongah, salah satunya dengan keluarga Norja yang berada di jalan besar Panei Tongah membenarkan bahwa di desa mereka pernah mengalami banjir, dimana dulu nya di Kelurahan Panei Tongah tidak pernah mengalami bencana banjir.Pengakuan Warga setempat (dalam surat kabar daerah Pos Metro Siantar), banjir sudah terjadi 3 kali dalam tahun 2011.Kejadian banjir terparah terjadi pada bulan November. Ketika hujan turun dengan intensistas tinggi dan dengan durasi hujan 1 – 2 jam saja sudah menyebabkan beberapa ruang di daerah ini menghadapi bahaya banjir, mulai dari jalanan sampai rumah – rumah warga. Banjir yang terjadi di daerah mereka merupakan banjir kiriman dari perkebunan Marjandi. Ketika hujan deras turun, maka saluran drainase (parit) tidak dapat menampung seluruh volume air hujan sehingga menyebabkan air meluap keluar dari parit tersebut dan menggenangi permukiman warga dan jalan raya. Jalan yang terkena banjir merupakan jalan lintas yang menghubungkan kota Pematang Siantar dengan ibu kota Simalungun yaitu Raya. Saat banjir terjadi, genangan air menutupi seluruh bantaran jalan raya tersebut, sehingga mengakibatkan lumpuhnya arus lalulintas. Kendaraan terpaksa berhenti karena banjir yang menggenangi jalan terlalu tinggi untuk di lewati sehingga aktivitas masyarakat terganggu.

(19)

5

kerentanan yang berbeda pula. Bencana banjir di Kelurahan Panei Tongah ini sangat meresahkan masyarakat setempat. Banyak kerugian yang di timbulkan oleh banjir tersebut, maka masyarakat perlu mengetahui seberapa besar tingkat bahaya banjir di Kelurahan Panei Tongah sehingga masyarakat dapat mengantisipasi jika bencana banjir itu kembali menyerang Kelurahan mereka. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengetahui bagaiamana kerentanan bahaya banjir dan persebarannya di Kelurahan Panei Tongah.

B. Identifikasi Masalah

Pada umumnya bahaya banjir bersifat merusak. Aliran arus air yang cepat dan bergolak meskipun tidak terlalu dalam dapat menghanyutkan manusia, hewan dan harta benda lainnya serta melumpuhkan kegiatan sosial-ekonomi penduduk. Pada saat banjir telah surut, material yang di bawa banjir akan di endapkan dan dapat mengakibatkan kerusakan pada tanaman, perumahan serta timbulnya wabah penyakit.

Adapun yang menjadi indetifikasi masalah dalam penelitian ini adalah kejadian banjir, faktor penyebab banjir, dampak bahaya banjir,kerentanan bahayabanjir dan bagaimana persebarannya.

C. Pembatasan Masalah

(20)

6

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kerentanan banjir di Kelurahan Panei Tongah Kecamatan Panei Kabupaten Simalungun?

2. Bagaimana Persebaran kerentanan bahaya banjir di Kelurahan Panei Tongah Kecamatan Panei Kabupaten Simalungun?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalalah untuk mengetahui :

1. Tingkat kerentanan banjir di Kelurahan Panei Tongah Kecamatan Panei Kabupaten Simalungun

2. Persebaran kerentanan bahaya banjir di Kecamatan panei kabupaten Simalungun

F. Manfaat Penelitian

Hasil Penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat sebagai berikut :

1. Sebagai bahan masukan dan informasi bagi pemerintah setempat terhadap daerah yang rentan banjir.

2. Memberikan informasi kepada khalayak umum tentang daerah–daerah rentan banjir di Kelurahan Panei Tongah Kecamatan Panei.

3. Untuk menambah wawasan penulis tentang permasalahan banjir.

(21)

75

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Kelurahan Panei Tongah memiliki tingkat kerentanan yang rentan terhadap banjir. Hal ini di dukung oleh (1) curah hujan yang lebat, (2) merupakan daerah yang landai dan bergelombang, (3) penggunaan lahan yang paling luas adalah persawahan yang kedap air sehingga infiltrasinya kecil (4) saluran drainase yang buruk dan bertumpuknya sampah di saluran. Faktor utama yang mempengaruhi kerentanan banjir di Kelurahan Panei Tongah adalah faktor kemiringan lereng. Luas banjir sekitar 40% dari luas Kelurahan. Wilayah yang memiliki kedalaman banjir yang paling tinggi terdapat di Dusun VI Panei Tongah Bawah yaitu mencapai 2,5 meter dari permukaan tanah. Dusun yang paling lama tergenang air adalah Panei Tongah Bawah yaitu 0,5 – 6 jam dan Dusun III Panei Tongah Pekan yang lebih cepat surut sekitar 0,5 – 3 jam. Frekuensi banjir 4 kali dalam setahun.

(22)

76

B. Saran

1.

Diharapkan kepada masyarakat di Kelurahan Panei Tongah agar menjaga kebersihan lingkungan, dengan tidak mebuang sampah ke sembarangan tempat seperti di sistem penyaluran air (drainase) dan sungai karena sampah dapat menyumbat saluran pembuangan air sehingga dapat mengakibatkan banjir bila hujan turun. Dan diharapkan kepada masyarakat untuk membuat lubang-lubang serapan air seperti membuat lubang resapan biopori dan sumur resapan guna memperkecil kemungkinan banjir akan terjadi lagi.

(23)

77

DAFTAR PUSTAKA

ADPC. Flood Preparedness Initiatives of High-Risk Community of Jakarta. Program for Hydro-meteorological Disaster Mitigation in Secondary Cities in

Asia. 2010. URL:

http://www.adpc.net/v2007/programs/udrm/promise/INFORMATION%20RESO URCES/Safer%20Cities/Downloads/SaferCities27.pdf, di akses 5 Mei 2012 Anonim. 2007b. Pedoman Penanggulangan Banjir. Jakarta: Bakornas PB.. Arsyad, S. 1989. Konservasi Tanah dan Air. Bogor: IPB Pres

Asdak, Chay. 2004. Hidrologi Dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press

Asrul. 2010. Penyebaran Daerah Rawan Banjir di Kelurahan Anggrung Kecamatan Medan Polonia Kota Medan. Skripsi. Medan : Jurusan

Pendidikan Geografi FIS-UNIMED.

Dibyosaputro, suprato. 1995. Suatu Konsep Survei Pemetaan Kerentanan Dan Bahaya Banjir. Yogyakarta : UGM Press

Diposaptono, S. dan Budiman. 2007. Hidup AkrapDengan Gempa dan Tsunami. Bogor: Sarana Komunikasi Utama

Harto, sri. 1993. Analisis Hidologi. Yogyakarta: UGM Press

http://lapan_smba.tripod.com/homepage/banjir.htm, diakses 5 Mei 2012 (http://docs.com/F5CY), di akses 5 Mei 2012

http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51807/A11ama1_BAB%2 0III%20Bahan%20dan%20Metoode.pdf?sequence=7, di akses 1 Mei 2012 Kodoatie, Syarief.2010.Tata Ruang Air.Yogyakarta:Andi Yogyakarta

Kodoatie, R.J dan Sugiyanto. 2002. Banjir Beberapa Penyebab danMetoda

Pengendaliannya Dalam Perspektif Lingkungan.Pustaka

Relajar.Yogyakarta.

Lasino, 2002. Pengaruh Genangan Terhadap Bangunan. Makalah, Disajikan dalam seminar Dampak Kenaikan Muka Air Laut Pada Kota-KotaPantai di Indonesia, Bandung 12-13 Maret 2002

(24)

78

Mislan, 2011. Bencana Banjir, Pengenalan Karakteristik Dan Kebijakan Penanggulangannya Di Provinsi Kalimantan Timur. Jurnal (Online). FMIPA Universitas Mulawarman. http://fmipa.unmul.ac.id/pdf/46, di akses 5 Mei 2012

Prasetyo, Agus. 2011.Kajian Kerentanan dan Daerah Rawan Banjir Limpasan Sungai Bogowonto dalam Upaya Pengelolaan DAS Secara Terpadu dan Berkelanjutan. Tesis, (online). Semarang: Program Magister Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro. http://eprints.undip.ac.id/31588/, di akses 5 Mei 2012

Pratomo, Agus. 2008. Analisis Kerentanan Banjir Di Daerah Aliran Sungai Sengkarang Kabupaten Pekalongan Provinsi Jawa Tenggah Dengan Bantuan Sistem Informasi Geografi. Skripsi Pendidikan Geografi Universitas Muhammadiah Surakarta.

Ritonga, Irnawati.2011. Analisis Spasial Daerah Rawan Banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ular. Skripsi, (online). Medan: Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30106/7/Cover.pdf, di akses 15 Juni 2012

Suherlan, Erlan. 2001. Zonasi Tingkat Kerentanan Banjir Kabupaten Bandung.Tesis, (online). Bogor : FMIPA Institut Pertanian Bogor. http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/13674/G01esu1.p df?sequence=1, di akses 5 Mei 2012

Referensi

Dokumen terkait

nyaman berhubungan dengan gejala terkait penyakit (tidak nyaman terhadap luka dekubitus). Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama

mengatakan nyeri berkurang atau hilang dengan skala nyeri 0-3 (0-10), pasien. tampak rileks, dan tanda-tanda vital dalam batas normal (tekanan

Pengumpulan data dilakukan dengan cara melihat presensi responden, kemudian melakukan observasi satu per satu yang dibantu oleh asisten peneliti sejumlah 4 orang

Tahap terakhir menerapkan kelompok atribut tersebut ke dalam data seismik untuk melihat hasil persebaran prediksi log yang dihasilkan dari proses

BAHTIAR LEWA,

Pekerjaan yang berat tidak mengahalang saya untuk hadir dalam bekerja. Beban kerja yang belebihan tidak membuat saya

Dalam penelitian ini ditemukan kolerasi yang positif dan signifikan antara tingkat kecemasan dan kemampuan berpikir logis matematika terhadap hasil belajar

Website Pemesanan obat yang penulis buat ini, diharapkan website ini dapat membantu dan mempermudah pelanggan untuk mencari informasi tentang obat, serta mempermudah dalam