• Tidak ada hasil yang ditemukan

PKS Kurikulum BAB II Pengorganisasian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PKS Kurikulum BAB II Pengorganisasian"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PENGORGANISASIAN

A. STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH

Struktur Organisasi Sekolah mengacu pada Peraturan Bupati Garut Nomor 29 Tahun 2007 yaitu :

a. Kepala Sekolah

b. Unsur Pelaksanaan Operasional yang terdiri dari : 1. Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum 2. Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan

3. Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana dan Prasarana 4. Wakil Kepala Sekolah Urusan Hubungan Masyarakat c. Unsur Pelaksanaan Administrasi yang terdiri dari :

1. Kepala Tata Usaha 2. Pengolah Ketatausahaan

3. Pengolah Administrasi Keuangan 4. Pengolah Administrasi Kepegawaian 5. Pengolah Administrasi Perlengkapan 6. Pengolah Administrasi Kesiswaan

7. Pengolah Administrasi Kegiatan Belajar Mengajar d. Kelompok Jabatan Fungsional

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH

KEPALA SEKOLAH KOMITE SEKOLAH

Yaya Sunarya, S.Pd., M.Pd.

...

UNSUR PELAKSANA

OPERASIONAL UNSUR PELAKSANAADMINISTRASI

1. Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum

2. Wakil Kepala Sekolah Urusan

1. Kepala Tata Usaha 2. Pengolah Ketatausahaan

(2)

Kesiswaan

3. Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana dan Prasarana

4. Wakil Kepala Sekolah Urusan Hubungan Masyarakat

4. Pengolah Administrasi Kepegawaian 5. Pengolah Administrasi Perlengkapan 6. Pengolah Administrasi Kesiswaan 7. Pengolah Administrasi Kegiatan

Belajar Mengajar

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI KEPALA SEKOLAH, WAKASEK URUSAN KURIKULUM, WALI KELAS, PENGELOLA LABORATORIUM, PENGELOLA PERPUSRAKAAN

a. Kepala Sekolah

1. Kepala Sekolah mempunyai tugas pokok memimpin, membina, mengkoordinasi, mengawasi, menilai, dan mengendalikan serta mengembangkan kelembagaan di lingkungan sekolah sesuai dengan tugas dan fungsi sekolah dibidang pendidikan. 2. Uraian tugas Kepala Sekolah terdiri dari :

a) Menyusun program kerja sekolah

b) Melaksanakan tugas pembantuan Dinas di bidang pendidikan baik dalam perencanaan maupun perumusan kebijakan teknis.

c) Mengkoordinasi dan mengawasi kegiatan pelaksanaan tugas di lingkungan sekolah. d) Memberikan informasi dan saran pertimbangan mengenai perkembangan pendidikan

kepada Kepala Dinas Pendidikan sebagai bahan penetapan kebijakan. e) Mengkoordinasikan seluruh kegiatan sekolah

f) Membina, mengarahkan, mengawasi, menilai dan mengendalikan penyelenggaraan pendidikan sekolah.

g) Melaksanakan kegiatan pengumpulan, pengolahan dan pengayaan data sekolah. h) Melaksanakan kegiatan pengelolaan ketatausahaan, keuangan, kepegawaian dan

perlengkapan.

i) Melaksanakan pengembangan kelembagaan sesuai dengan kebutuhan sekolah dalam menunjang kelancaran kegiatan di bidang pendidikan.

(3)

1. Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum mempunyai tugas membantu Kepala Sekolah dalam pelaksanaan kurikulum.

2. Uraian tugas Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum terdiri dari : a) Menyusun rencana kegiatan urusan kurikulum

b) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan kurikulum

c) Menyiapkan bahan penyusunan pedoman teknis pelaksanaan kurikulum d) Melaksanaan bimbingan teknis pelaksanaan kurikulum

e) Melaksanakan penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kurikulum f) Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas

g) Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai perintah atasan

c. Wali Kelas

1. Wali Kelas mempunyai tugas membantu Kepala Sekolah dalam pembinaankelas yang menjadi tanggung jawabnya.

2. Uraian tugas Wali Kelas terdiri dari :

a) Menata dan mengkondisikan ruang kelas agar nyaman untuk proses pembelajaran. b) Melaksanakan bimbingan terhadap anak didiknya sehingga dapat mengetahui potensi dan hambatan yang mungkin terjadi pada anak didiknya baik dalam bidang akademis maupun non akademis.

c) Menyusun rekapitulasi absensi tiap bulannya.

d) Menyiapkan dan mengolah nilai Ulangan Harian, UTS, UAS dan UKK untuk laporan kemajuan pendidikan kepada orang tua siswa dalam bentuk raport.

e) Membuat papan data kelas yang berisi Struktur Organisasi Kelas, Jadwal Piket, Tata Tertib, dan Inventaris Kelas.

f) Melaksanakan Home Visit kepada siswa yang tidak mas uk karena sakit lebih dari 7 hari, tanpa alasan lebih dari 3 hari dan hal-hal lain yang dianggap rawan DO. g) Melaporkan dan mengarsipkan peringkat prestasi siswa setiap semester pada

pembagian raport.

h) Membentuk kelompok belajar siswa disesuasikan dengan keinginan siswa dan domisilinya.

(4)

d. Pengelola Laboratorium

1. Menata ruang laboratorium agar kondusif untuk proses pembelajaran bekerja sama dengan Wakasek Urusan Sarana dan Prasarana.

2. Menginventarisir sarana dan prasarana laboratorium, mendata kebutuhan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk bahan pembuatan RAPBS.

3. Menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan oleh guru mata pelajaran yang berkaitan dengan penggunaan laboratorium sesuai dengan KBM.

4. Membuat tata tertib laboratorium

5. Menjaga dan memelihara sarana dan prasarana laboratorium 6. Membuat dan melaksanakan program laboratorium

e. Pengelola Perpustakaan

1. Menata ruangan perpustakaan agar kondusif bekerjasama dengan Wakasek Urusan Sarana dan Prasarana

2. Menginventarisir sarana dan prasarana lainnya 3. Membuat katalog buku

4. Menyusun dan mengklasifikasi buku sesuai dengan isinya

5. Mendistribusikan buku paket setiap mata pelajaran sesuai dengan kebutuhan. 6. Membuat dan melaksanakan program perpustakaan

C. PROFIL BIDANG KURIKULUM

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan dan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri dari :

a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia

b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi d. Kelompok mata pelajaran esterika

e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan

(5)

A. STRUKTUR KURIKULUM

Komponen

Kelas dan

Alokasi Waktu Keterangan

VII VIII IX

A. Mata pelajaran

1. Pendidikan Agama

2. Pendidikan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia

4. Bahasa Inggris 5. Matematika

6. Ilmu Pengetahuan Alam 7. Ilmu Pengetahuan Sosial 8. Seni Budaya

9. Pend. Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 10. Keterampilan/Teknologi Informasi dan

Komunikasi

B. Muatan Lokal

1. Bahasa Sunda

2. Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) 3. PLH

4. Tata Busana

C. Pengembangan Diri

1. Pramuka 2. English Club 3. MIPA Club 4. Volly Ball 5. Basket Ball 6. Seni Suara 7. Paskibra 8. PMR

9. Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) 10. BK (Bimbingan dan Konseling)

2 2 4 4 4 5 4 2 2 2 2 2 2 -2* 1 2 2 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2* -2 2 4 4 4 5 4 2 2 2 2 2 2 -2* 1 Lihat Catatan

Wajib diikuti oleh seluruh siswa

Dipilih sesuai bakat dan minat siswa

* = Pengembangan diri equivalent 2 jam pelajaran

J u m l a h 38 38 38

(6)

Berdasarkan hasil kesepakatan MGMP Matematika SMP Negeri 2 Tarogong Kidul alokasi waktu tatap muka mata pelajaran Matematika ditambah 2 jam pelajaran, dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

1. Siswa kelas VII masih perlu bimbingan guru dalam mengerjakan latihan soal Matematika 2. Mempersiapkan siswa untuk menghadapi Ujian Nasional di kelas IX, sehingga diharapkan

adanya peningkatan rata-rata nilai Ujian Nasional sebesar 2,00.

3. Menyesuaikan alokasi waktu dengan kelas VIII dan IX, sehingga pulang sekolah bersama-sama untuk terciptanya lingkungan sekolah yang kondusif.

B. MUATAN KURIKULUM 1. Mata Pelajaran Wajib :

- Agama

- Pendidikan Kewarganegaraan - Bahasa Indonesia

- Bahasa Inggris - Matematika

- Ilmu Pengetahuan Alam - Ilmu Pengetahuan Sosial

- Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan - Seni & Budaya

- Keterampilan (Teknologi Informasi dan Komunikasi)

2. Muatan Lokal

a. Bahasa Sunda

Dasar pertimbangan Bahasa Sunda dimasukan dalam muatan lokal di SMP Negeri 2 Tarogong Kidul ialah :

1. Melestarikan budaya daerah khususnya Bahasa Ibu.

2. Mendukung program pemerintah daerah dalam mengembangkan Bahasa Sunda 3. Implementasi dari Visi, Misi dan Tujuan sekolah khususnya menjunjung tinggi

tradisi.

 Materi pokoknya terdiri dari :

(7)

- Mengarang dari pengalaman - Menyampaikan pengumuman - Sejarah Lokal/Daerah

- Dongeng - Percakapan

- Pembacaan Pupujian

 Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran

b. Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ)

Al-Qur’an adalah pedoman hidup bagi seluruh manusia tanpa terkecuali, ruh bagi orang-orang yang beriman, sumber pengetahuan alam juga suatu kitab (peringatan) dan memberi penerangan. Ada berapa kewajiban kita terhadap Al-Qur’an , diantaranya : - Membacanya dengan baik dan benar sesuai dengan aturan

- Memahami makna yang terkandung di dalamnya - Melaksanakan apa yang telah dipahami

- Menyampaikannya kepada orang lain

Seperti firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Qiyanah ayat 18 : “Maka apabila kami telah membacanya (Qur’an) maka ikutilah bacaannya”. dan dalam Q.S. Al-Muzammil ayat 4 : “Dan bacalah Al-Qur’an dengan Tartil”. juga hadits Nabi Muhammad SAW, yang artinya “Sebaik-baik orang diantara kalian adalah yang mau mempelajari Al-Qur’an dan mau mengajarkannya.

Berdasarkan hal tersebut di atas juga sebagai Implementasi dari Visi, Misi dan Tujuan Sekolah, maka kami memasukan Program Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) ke dalam muatan lokal, dengan pelaksanaan sebagai berikut :

1. Alokasi waktu 2 jam pelajaran

2. Tim pengajar bekerjasama dengan lembaga Markaz Taqwa

3. Metode pengajaran menggunakan metode Tashiila (Baca Al-Qur’an secara terapan) 4. Mempermudah bacaan dengan fashihat (cepat, tepat dan benar sesuai dengan kaidah) 5. Pengalokasian waktu setiap pertemuan terbagi dalam tiga bagian, yaitu 15 menit

(8)

6. Setiap kelas dibagi dalam 4 kelompok, yaitu dua kelompok perempuan dan dua kelompok laki-laki, dan setiap kelompok dibimbing oleh satu orang pembimbing.

c. PLH (Pendidikan Lingkungan Hidup)

Sesuai dengan kebijakan pemerintah propinsi Jawa Barat bahwa Pendidikan Lingkungan Hidup menjadi pelajaran muatan lokal yang wajib diikuti oleh seluruh sekolah yang ada di lingkungan propinsi Jawa Barat.

d. Tata Busana

Berdasarkan keputusan kebijakan dilingkungan sekolah kami menganggap bahwa mata pelajaran Tata Busana adalah kegiatan pembelajaran yang diharapkan mendukung kegiatan-kegiatan siswa dilingkungan rumahnya masing-masing.

3. Kegiatan Pengembangan Diri

Pengembangan diri adalah suatu bentuk kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik sesuai dengan minat dan bakat siswa, baik dalam bidang akademis dan non akademis yang dalam pelaksanaannya dilaksanakan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Tujuannya memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan bakat dan minat peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru atau tenaga kependidikan yang dapat dilaksanakan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.

Implementasi pengembangan diri di SMP Negeri 2 Tarogong Kidul : a. Jenis-jenis Kegiatan Pengembanan Diri :

No. Akademik No. Non Akademik

1. English Club 1. Pramuka

2. MIPA Club 2. Volly Ball

3. Seni Suara 3. Basket Ball

4. Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) 4. Paskibra

5. PMR

b. Kegiatan Pramuka wajib diikuti oleh seluruh peserta didik kelas VII

(9)

d. Penentuan jenis kegiatan pengembangan diri berdasarkan Quesioner/angket siswa dengan bimbingan dari Guru BP serta diketahui orang tua siswa

e. Hari Pelaksanaan : Hari Sabtu

f. Penilaian untuk pengembangan diri sepenuhnya diserahkan kepada para Pembina kegiatan ekstrakurikuler, dengan klasifikasi nilai sebagai berikut :

1. Nilai A untuk kategori : Amat Baik 2. Nilai B untuk kategori : Baik 3. Nilai C untuk kategori : Cukup 4. Nilai D untuk kategori : Kurang

5. Nilai E untuk kategori :Siswa yang tidak mengikuti ekstrakurikuler

Selain nilai dengan klasifikasi, Pembina kegiatan pengembangan diri wajib memberikan deskripsi tentang kemajuan peserta didik tentang hal-hal yang telah dicapainya.

g. Pelaksanaan penilaian pengembangan diri, dicantumkan dalam Buku Raport dalam bentuk Deskripsi dan Kualifikasi ( A, B, C, D, E )

4. Pengaturan Beban Belajar

Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.

 Pengaturan beban belajar di SMP Negeri 2 Tarogong Kidul sebagai

berikut :

a. Sistem yang dipergunakan adalah sistem paket yaitu sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran pada sistem paket dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran

b. Jumlah jam pelajaran : 38 jam, dengan perincian sebagai berikut : - Jumlah jam sesuai yang tercantum dalam Standar Isi : 32 jam pelajaran - Pengembangan diri ekuivalen 2 jam pelajaran

(10)

- Penambahan jam pada mata pelajaran Matematika 2 jam pelajaran c. Alokasi Waktu

Sesuai dengan yang tercantum dalam Standar Isi, alokasi waktu kegiatan Tatap Muka yaitu kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik untuk SMP berlangsung selama 40 menit.

5. Ketuntasan Belajar

No. Mata Pelajaran KKM

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.

Agama

Pendidikan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia

Bahasa Inggris Matematika

Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Sosial

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Seni dan Budaya

Keterampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi Bahasa Sunda

60,00 60,00 60,50 60,25 50,60 62,50 60,70 60,75 60,70 60,00 60,00

6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan Kenaikan Kelas :

Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kenaikan kelas dipertimbangkan berdasarkan nilai raport semester 2, dengan kriteria sebagai berikut :

a) Tidak boleh ada nilai 50,0 (lima puluh koma nol) atau kurang.

b) Jika semua indikator, HB, KD, dan SK suatu mata pelajaran telah terpenuhi ketuntasannya maka siswa dianggap telah layak naik ke kelas berikutnya.

c) Jika siswa masih belum menuntasakan indikator, HB, KD, dan SK pada lebih dari 4 mata pelajaran sampai batas akhir tahun ajaran, maka siswa harus mengulang di kelas yang sama.

(11)

HB, dan indikator yang telah tuntas pada tahun ajaran sebelumnya apabila nilai mata pelajaran yang telah tuntas mendapat nilai jelek.

e) Siswa yang belum lulus SK, KD, HB ≤ 4 mata pelajaran, maka pelajaran tersebut diulang pada kelas lanjutan sampai memenuhi batas minimum ketuntasan. Teknik Pengaturan PBM diserahkan kepada Guru sambil menunggu adanya peraturan yang baru.

Kelulusan :

Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah :

a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran

b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dari akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran etika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.

c. Lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi d. Lulus Ujian Nasional.

Referensi

Dokumen terkait

D alam rangka pengembangan pendidikan dan pelatihan Penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia, KPAN melaksanakan Rapat Kerja Peningkatan Kurikulum HIV dan AIDS pada

Terdapat sekitar 40 persen telah bekerja lebih dari 5 tahun yang lalu, diantaranya 17 persen di atas 7 tahun (Tabel 3) Data ini menunjukkan bahwa pekerjaan tersebut telah

Oleh karena itu, penulis berkeinginan untuk membuat sebuah taman atau ruang terbuka hijau yang nantinya tidak hanya diminati oleh masyarakat lokal saja, para wisatawan dari luar

[r]

pengangkutan niaga adalah persetujuan dengan mana pengangkut mengikatkan diri untuk menyelenggarakan pengangkutan penumpang atau barang dari suatu tempat ke tempat

Analisis Kinerja Program Pengembangan Usaha Peternakan Sapi Potong Pola Gaduhan Sistem Revolving dengan Pendekatan Analisis Deskriftif dan Analisis Jalur ( Path Analysis ) ………

Ahli waris adalah orang yang pada saat meninggal dunia mempunyai hubungan darah atau hubungan perkawinan dengan pewaris, beragama Islam dan tidak terhalang karena hukum untuk

[r]