• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU GURU SUNDA KLS 4 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BUKU GURU SUNDA KLS 4 2014"

Copied!
104
0
0

Teks penuh

I. Bab I: Pituduh Umum

Bab I, Pituduh Umum, berfungsi sebagai pengantar bagi guru dalam memahami dan menggunakan Buku Tuturus Guru SD/MI Kelas IV Bahasa Sunda Kurikulum 2013. Bab ini memberikan gambaran menyeluruh tentang tujuan, metode, dan prinsip-prinsip pembelajaran yang diusung buku ini. Secara khusus, bab ini menekankan pentingnya pemahaman guru terhadap Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KI-KD), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), serta proses pembelajaran saintifik yang berbasis proyek dan penemuan. Buku guru ini tidak hanya sebagai panduan penggunaan buku siswa, tetapi juga sebagai acuan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Hal ini meliputi bagaimana guru dapat mengadaptasi materi dan metode pembelajaran agar sesuai dengan karakteristik peserta didik dan konteks budaya Sunda.

1.1 Ngeunaan Buku Tuturus Guru

Bagian ini menjelaskan isi Buku Tuturus Guru, yang mencakup keterkaitan tema dengan kompetensi dasar dan indikator, kegiatan pembelajaran tematik, pendekatan pembelajaran yang bermakna (meaningful learning), teknik penilaian kemampuan siswa, dan strategi pembelajaran remedial serta pengayaan. Buku ini juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara guru dan orang tua dalam proses pembelajaran di rumah. Pembahasan ini menggarisbawahi aspek pedagogik pentingnya integrasi pembelajaran di sekolah dan di rumah untuk mencapai hasil belajar yang optimal.

1.2 Padika Maké Buku Tuturus Guru

Bagian ini memberikan panduan praktis bagi guru dalam menggunakan Buku Tuturus Guru. Guru didorong untuk membaca buku secara teliti, memahami KI-KD dan indikator, serta mengintegrasikan KI-1 dan KI-2 dalam setiap kegiatan pembelajaran. Buku ini juga menekankan pentingnya pemilihan metode pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM), serta penggunaan metode komunikatif dan kontekstual. Pentingnya fleksibilitas dan kreativitas guru dalam memilih dan memodifikasi strategi pembelajaran juga diulas, termasuk pentingnya integrasi sumber belajar lokal dan media pembelajaran yang relevan dengan konteks budaya Sunda. Alokasi waktu dan pengelolaan portofolio siswa juga menjadi bagian penting dalam panduan ini.

1.3 Tatapakan Formal

Bagian ini menjelaskan kerangka kurikulum Bahasa Sunda yang diadopsi dalam buku ini, yaitu Kurikulum 2013. Buku ini didasarkan pada Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KI-KD) mata pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda yang disusun oleh Balai Pengembangan Bahasa Daerah dan Kesenian (BPBDK), Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, selaras dengan Kurikulum Tingkat Nasional. Guru didorong untuk tidak hanya bergantung pada buku ini sebagai satu-satunya sumber belajar, tetapi juga untuk memanfaatkan sumber-sumber lain seperti media massa dan konteks sosial budaya Sunda untuk mendukung proses pembelajaran. Ini mencerminkan pendekatan pembelajaran yang holistik dan kontekstual.

1.4 Sistem, Prinsip, jeung Pamarekan Pangajaran

Bagian ini menjelaskan sistem spiral yang digunakan dalam penyusunan materi buku, di mana materi disusun dari yang mudah ke yang sulit secara bertahap dan berkelanjutan. Sistem spiral ini diterapkan pada setiap bagian buku, termasuk wacana, penjelasan, latihan, dan penilaian. Prinsip proporsionalitas dan tahapan yang tidak patah-patah dijelaskan dalam konteks kesukaran materi dan kompleksitas bahasa. Ini menunjukkan pertimbangan pedagogis dalam penyusunan materi agar sesuai dengan kemampuan kognitif siswa.

1.5 Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

Bagian ini mencantumkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk mata pelajaran Bahasa Sunda di berbagai jenjang pendidikan. SKL ini mencakup aspek sikap (sikap keagamaan dan sosial), keterampilan, dan pengetahuan. Penjelasan ini penting untuk memberikan gambaran yang jelas tentang capaian pembelajaran yang diharapkan dari siswa setelah mengikuti pembelajaran Bahasa Sunda, menghubungkan materi buku dengan tujuan pembelajaran yang lebih luas.

1.6 Proses Pangajaran

Bagian ini menjelaskan proses pembelajaran yang berbasis pendekatan ilmiah (saintifik). Tahapan proses pembelajaran yang diuraikan meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba/menguji, mengkomunikasikan, dan membangun jejaring. Penjelasan ini memberikan kerangka kerja bagi guru dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran yang aktif dan melibatkan siswa secara penuh. Penekanan pada proses pembelajaran saintifik ini selaras dengan tujuan Kurikulum 2013 yang menekankan pada pengembangan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa.

1.7 Kompetensi Inti (KI) jeung Kompetensi Dasar (KD)

Bagian ini mencantumkan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) untuk kelas IV SD/MI. KI dan KD ini memberikan acuan yang jelas bagi guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan standar kurikulum. Tabel KI dan KD yang tercantum di sini berfungsi sebagai pedoman utama dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Rincian KI dan KD di sini menunjukkan pengintegrasian nilai-nilai agama, sosial, dan karakter dalam pembelajaran bahasa Sunda.

1.8 Tema jeung Bahan Ajar

Bagian ini memberikan daftar tema dan jenis bahan ajar yang akan dipelajari dalam buku ini. Daftar tema dan bahan ajar memberikan gambaran menyeluruh tentang cakupan materi yang akan dipelajari siswa. Informasi ini membantu guru dalam mempersiapkan bahan ajar dan merencanakan kegiatan pembelajaran yang terstruktur dan sistematis. Ini memberikan gambaran umum alur pembelajaran sesuai dengan tema yang dipilih.

II. Bab II: Pituduh Khusus

Bab II, Pituduh Khusus, memuat uraian rinci mengenai pelaksanaan pembelajaran untuk setiap tema yang dibahas dalam buku siswa. Setiap tema dilengkapi dengan panduan pembelajaran, termasuk kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru dan siswa, media pembelajaran yang relevan, serta metode penilaian yang sesuai. Bab ini merupakan inti dari buku guru yang memberikan petunjuk operasional bagi guru dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 pada mata pelajaran Bahasa Sunda. Setiap tema dibahas secara detail, sehingga memberikan panduan yang komprehensif bagi guru dalam mengajar.

2.1 Pangajaran 1: Éndahna hirup sauyunan

Bagian ini membahas tema 'Keindahan Hidup Rukun' dengan menggunakan pupujian sebagai media pembelajaran. Panduan ini mencakup kegiatan membaca dalam hati, membandingkan pupujian, mendiskusikan istilah keagamaan, dan menyusun pupujian. Aktivitas ini dirancang untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam membaca, memahami, dan menulis pupujian, serta membangun karakter siswa melalui nilai-nilai rukun dan toleransi. Penjelasan rinci mengenai langkah-langkah pembelajaran dan contoh aktivitas diberikan untuk memudahkan guru dalam implementasinya.

2.2 Pangajaran 2: Ngahémat énergi

Bagian ini membahas tema 'Menghemat Energi' dengan menggunakan teks stiker sebagai media pembelajaran. Panduan ini mencakup kegiatan membaca dalam hati, melengkapi kalimat, mendiskusikan isi stiker, dan menyusun kalimat untuk stiker. Aktivitas ini dirancang untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam membaca, memahami, dan menulis teks stiker, serta membangun kesadaran siswa tentang pentingnya menghemat energi. Penjelasan rinci mengenai langkah-langkah pembelajaran dan contoh aktivitas diberikan untuk memudahkan guru dalam implementasinya. Penjelasan juga mencakup berbagai macam cara untuk menghemat energi dalam kehidupan sehari-hari.

III. Bab III: Pituduh Meunteun

Bab III, Pituduh Meunteun, memberikan panduan praktis bagi guru dalam menilai hasil belajar siswa. Bab ini berisi kriteria penilaian, rubrik penilaian untuk berbagai aspek, dan pedoman dalam pengisian daftar nilai. Kriteria penilaian disusun secara sistematis dan terstruktur, yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Bab ini penting untuk menjamin objektivitas dan keadilan dalam menilai kemampuan siswa, memastikan bahwa penilaian sejalan dengan capaian pembelajaran yang telah ditetapkan dalam KI dan KD.

3.1 Kritéria Meunteun Katutasan Minimal (KKM)

Bagian ini menjelaskan tentang Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang menjadi standar pencapaian minimal siswa. KKM ini berfungsi sebagai patokan guru dalam menentukan apakah siswa telah mencapai kompetensi yang diharapkan. Penjelasan ini penting untuk memastikan bahwa penilaian dilakukan secara konsisten dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. KKM membantu dalam menentukan batas minimal yang harus dicapai siswa untuk dinyatakan tuntas.

3.2 Rubrik Meunteun Sawala (Diskusi)

Bagian ini memuat rubrik penilaian untuk kegiatan diskusi. Rubrik ini memberikan pedoman bagi guru dalam menilai kemampuan siswa dalam berpartisipasi dalam diskusi, termasuk kemampuan berkomunikasi, berargumentasi, dan memberikan umpan balik. Rubrik ini mendetailkan aspek-aspek yang akan dinilai dalam diskusi, memberikan acuan yang jelas dalam pemberian nilai.

3.3 Rubrik Meunteun Sikep

Bagian ini menjelaskan tentang rubrik penilaian sikap. Rubrik ini menjelaskan bagaimana guru menilai sikap siswa seperti disiplin, tanggung jawab, dan santun selama proses pembelajaran. Penjelasan mengenai aspek sikap yang dinilai dan kriteria penilaian diberikan secara rinci dalam rubrik ini. Ini memastikan bahwa aspek afektif siswa juga diperhatikan dalam proses pembelajaran.

3.4 Rubrik Meunteun Latihan

Bagian ini menyajikan rubrik penilaian untuk kegiatan latihan. Rubrik ini memberikan pedoman bagi guru dalam menilai hasil kerja siswa pada latihan-latihan yang diberikan. Rubrik ini detail dan memberikan acuan yang jelas kepada guru dalam menentukan skor atau nilai untuk hasil pekerjaan siswa. Pedoman penilaian disesuaikan dengan tingkat kesulitan dan jenis latihan.

3.5 Daftar Peunteun Murid

Bagian ini memberikan contoh format daftar nilai siswa. Format ini membantu guru dalam mencatat dan mengelola nilai siswa secara sistematis. Daftar nilai ini merupakan bagian penting dalam administrasi pembelajaran dan dokumentasi hasil belajar siswa.

3.6 Releksi Guru

Bagian ini menekankan pentingnya refleksi diri bagi guru setelah melakukan proses pembelajaran. Refleksi ini mendorong guru untuk mengevaluasi proses pembelajaran, mengidentifikasi hal-hal yang perlu ditingkatkan, dan merencanakan perbaikan di masa mendatang. Hal ini menunjukkan aspek penting dari profesionalisme guru dalam peningkatan kualitas pembelajaran.

IV. Bab IV: Bahan Pangjembar

Bab IV, Bahan Pangjembar, memberikan materi tambahan yang dapat digunakan untuk memperkaya wawasan siswa dan guru. Bab ini mencakup informasi tambahan tentang Bahasa dan Sastra Sunda, glosarium istilah, dan daftar pustaka. Materi tambahan ini dapat digunakan untuk kegiatan pengayaan dan pengembangan pengetahuan siswa lebih lanjut, memastikan pembelajaran yang lebih mendalam dan menyeluruh.

4.1 Kaweruh Basa jeung Sastra

Bagian ini memberikan informasi tambahan tentang aspek-aspek tertentu dari Bahasa dan Sastra Sunda yang relevan dengan tema pembelajaran. Informasi ini dapat digunakan untuk memperluas pemahaman siswa tentang Bahasa dan Sastra Sunda di luar materi inti. Materi ini dirancang untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif bagi siswa mengenai Bahasa dan Sastra Sunda.

4.2 Glosarium

Bagian ini berisi glosarium atau kamus mini yang menjelaskan istilah-istilah penting yang digunakan dalam buku. Glosarium ini membantu siswa dan guru dalam memahami istilah-istilah yang mungkin belum familiar. Glosarium berfungsi untuk memberikan definisi dan arti dari berbagai istilah yang berkaitan dengan materi pembelajaran.

4.3 Daftar Pustaka

Bagian ini memuat daftar pustaka atau referensi yang digunakan dalam penyusunan buku. Daftar pustaka ini memberikan informasi tentang sumber-sumber yang dapat digunakan untuk mempelajari lebih lanjut tentang Bahasa dan Sastra Sunda. Daftar pustaka ini penting untuk kredibilitas dan validitas informasi yang disajikan dalam buku.

Referensi Dokumen

  • Kamus Basa Sunda ( Danabrata, R.A. )
  • Peperenian ( Hadi, Ahmad, Spk. )
  • Kamus Umum Basa Sunda ( LBSS )
  • Pedaran Basa Sunda ( Sudaryat, Yayat )
  • Tatabasa Sunda Kiwari ( Sudaryat, Yayat Spk. )

Referensi

Dokumen terkait

Penilaian portofolio minangka pangajén anu dumasar kana informasi ngeunaan kamekaran kamampuh murid dina hiji periode. Eta informasi téh bisa mangrupa karya murid tina hiji

Siswa ngajawab pananya anu aya patalina jeung eusi wacana dina jero kagiatan tanya jawab jeung latihan.. Siswa nyebutkeun antonim sawatara kecap tina wacana anu dibaca dina

No. Téks anu kudu dibaca téh judulna “Mimiti Usum Hujan”. Eusina nyaritakeun kaayaan di hiji tempat dina rék mimiti nincak usum hujan. Ku maca ieu téks dipiharep kaweruh murid

4. Guru nugaskeun murid maca bedas. Carana mah bagilir waé saurang-saurang. Saban murid cukup maca saparagraf tina sagemblengna bacaan. Tangtu kamampuh saban murid téh

Dina kalimah di luhur, kecap rundayan nu maké rarangkén hareup ka- nyaéta…?. Jawab pananya di handap

Lafal atawa ucapan diadumaniskeun kana aspék nyarita jeung maca bedas, éjaan diadumaniskeun kana aspék nulis dan maca, ari adegan kecap, adegan kalimah, jeung kandaga

Diluyukeun kana kompeténsi komunikatif, dina pangajaran basa aya opat kaparigelan basa, nyaéta (1) maca, (2) nyarita, (3) nulis, jeung (4) ngaregepkeun..

Lafal atawa ucapan diadumaniskeun kana aspék nyarita jeung maca bedas, éjaan diadumaniskeun kana aspék nulis dan maca, ari adegan kecap, adegan kalimah, jeung kandaga