PENGARUH METODE HYPNOTEACHING TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS 5 SD NEGERI I GAMBIRANOM
WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2013/2014
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
MABRURI PUPUT WIJANARKO A 510100227
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
▸ Baca selengkapnya: pelajaran komputer kelas 5
(2)(3)BIODATA
Nama Penulis : MABRURI PUPUT WIJANARKO
Program Studi : Pendidikan Guru SD
Fakultas : FKIP
Universitas : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Alamat Email : mpwijanarko@gmail.com
ABSTRAK
PENGARUH METODE HYPNOTEACHING TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS 5 SD NEGERI I GAMBIRANOM, WONOGIRI
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Mabruri Puput Wijanarko, A510100227, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 2014, 138 halaman
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh metode Hypnoteaching terhadap minat belajar siswa. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas 5 SD Negeri I Gambiranom, Wonogiri dengan sampel penelitian adalah sebanyak 22 siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah Simple Random Sampling. Pada penelitian kuantitatif ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebasnya (�) adalah metode hypnoteaching dan variabel terikatnya (Y) adalah minat belajar siswa. Penilaian dalam penelitian ini menggunakan skala Likert. Metode pengumpulan data yang digunakan: angket, wawancara, observasi/pengamatan, dan dokumentasi. Uji validitas instrumen yang digunakan adalah uji validitas item dengan menggunakan rumus product moment sedangkan untuk uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach. Pengujian prasyarat analisis menggunakan uji normalitas. Metode analisis data yang digunakan adalah dengan uji-t untuk dua kelompok sampel yang berhubungan. Sebelum dilakukan uji-t dilakukan uji validitas dan reliabilitas serta uji prasyarat analisis terlebih dahulu. Hasil analisis data uji-t dengan taraf signifikansi 5% diperoleh nilai thitung sebesar -2,720. Oleh karena DK = {
}, sehingga thitung berada pada daerah Ho ditolak maka metode hypnoteaching berpengaruh terhadap minat belajar siswa kelas 5 SD Negeri I Gambiranom. Kesimpulan penelitian ini adalah: metode hypnoteaching berpengaruh terhadap minat belajar siswa kelas 5 SD Negeri I Gambiranom tahun pelajaran 2013/2014.
2
A. PENDAHULUAN
Di era yang semakin berkembang saat ini pendidikan menjadi salah
satu tonggak terpenting dalam kehidupan ini. Persaingan global yang semakin
ketat menuntut terciptanya generasi yang lebih baik dari sebelumnya.
Sehingga, tenaga pendidikan khususnya guru sudah sewajarnya berusaha
untuk meningkatkan kualitas pembelajarannya demi tercapainya tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Bab I, dijelaskan bahwa ”pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara”.
Sehingga, dalam hal ini pendidikan dapat terjadi melalui pembelajaran
atau proses belajar mengajar di sekolah dengan tujuan agar siswa dapat
mengalami suatu perubahan baik dari aspek kognitif, afektif maupun
psikomotoriknya. Selain itu juga agar siswa mempunyai minat mempelajari
sesuatu, memahami konsep-konsep, mampu menerapkan konsep-konsep,
serta memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu
kualitas pembelajaran di sekolah-sekolah tentunya harus ditingkatkan.
Secara singkat belajar merupakan proses perubahan seseorang dari yang
belum tahu menjadi tahu, karena dengan belajar seseorang akan mendapat
suatu kecakapan yang baru.
Menurut Samino dan Saring Marsudi (2011:26), “belajar adalah usaha
secara sengaja yang dilakukan oleh individu atau peserta didik dalam berinteraksi dengan lingkungannya untuk mendapatkan perubahan tingkah laku baik kognitif, afektif maupun psikomotor. Perubahan yang
diperoleh bersifat positif dan relative permanen atau tahan lama.”
Maksudnya usaha secara sengaja disini adalah belajar yang dilakukan
dengan pikiran sadar, sebab ketika seseorang yang belajar secara sadar akan
mampu menyerap materi pembelajaran dengan baik. Namun, mungkin
pendapat tersebut sedikit berlawanan dengan pendekatan dengan
dalam konteks ini pikiran bawah sadar justru bekerja dengan sangat sadar,
(Noer, 2010:61) yakni sebagai pikiran yang paling berpotensi untuk
ditanamkan sugesti positif untuk mengubah sikap maupun kebiasaan belajar
peserta didik.
Tentunya untuk mampu mengubah ataupun menanamkan sikap ataupun
kebiasaan positif kepada peserta didik terdapat banyak faktor yang
mempengaruhi dalam belajar dikesehariannya. Selain keluarga dan
masyarakat, guru memegang peran yang tidak kalah penting dalam proses
belajar siswa, karena pada dasarnya kualitas suatu pembelajaran berbanding
lurus dengan keberhasilan guru dalam mewujudkan proses pembelajaran yang
ideal. Selain itu, minat merupakan salah satu faktor intern terpenting yang
mempengaruhi keberhasilan pembelajaran, sebagaimana dikutip dari Slameto
(2003:10): “belajar lebih berhasil bila berhubungan denganminat...”
Namun, kenyataan saat ini menunjukkan bahwa belajar bagi sebagian
besar siswa adalah mengahafal saja. Sehingga hal tersebut dapat mengurangi
minat siswa dalam belajar. Kebiasaan guru yang hanya menerapkan metode
ceramah (konvensional) dalam pembelajaran juga menjadikan peserta didik
kurang berminat sehingga perhatian terhadap mata pelajaran juga rendah,
kurang berpartisipasi pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan hasil pengamatan dan diskusi dengan guru kelas 5 di SD
Negeri I Gambiranom, Wonogiri, terdapat sekurang-kurangnya 2(dua)
penyebab kurangnya minat belajar yang dialami siswa, diantaranya adalah:
1. Metode pembelajaran yang selama ini mendominasi adalah metode
ceramah.
2. Pembelajaran terasa monoton dan membosankan karena belum ada
penggunaan metode, media, maupun strategi pembelajaran yang efektif
dalam membangkitkan minat belajar siswa.
Kedua poin tersebut membuktikan bahwa pembelajaran di sekolah
tersebut masih bergantung terhadap pikiran sadar saja. Padahal, perlu
diketahui bahwa pikiran sadar berada pada frekuensi 12-25 Hz (beta) yang
4
ini dapat menyebabkan peserta didik menjadi merasa bosan, fisik merasa
kecapaian dan lelah, kepala pusing dan ingin cepat istirahat ketika
pembelajaran berlangsung, (Noer, Muhammad, 2010:119).
Dalam hal ini, peneliti mencoba menerapkan metode hypnosis atau lebih dikenal dalam dunia pendidikan sebagai metode hypno-teaching (pengajaran yang dapat memberikan sugesti kepada siswa). Diharapkan,
dengan metode tersebut, guru dapat membawa pikiran siswa kedalam kondisi
alpha dan tetha yang frekuensinya lebih rendah dibanding beta yang menyebabkan seseorang merasa nyaman, pikirannya sangat hening dan
khusyuk, hatinya merasa tenang serta bahagia dalam hidupnya, sehingga
dapat dengan mudah memberikan sugesti positif guna memunculkan minat
belajar siswa melalui pikiran bawah sadarnya.
Berdasarkan latarbelakang masalah tersebut, maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian yang berjudul “PENGARUH METODE
HYPNOTEACHING TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS 5 SD NEGERI I GAMBIRANOM, WONOGIRI TAHUN PELAJARAN
2013/2014”.
Dari hal tersebut peneliti merumuskan permasalahan yakni, apakah
metode Hypnoteaching berpengaruh terhadap minat belajar siswa kelas 5 SDN I Gambiranom, Wonogiri tahun pelajaran 2013/2014? Selai itu juga
seberapa besar pengaruh metode Hypnoteaching terhadap minat belajar siswa
kelas 5 SDN I Gambiranom, Wonogiri tahun pelajaran 2013/2014?. Sehingga
dengan perumusan masalah tersebut peneliti bertujuan untuk mendeskripsikan
pengaruh metode Hypnoteaching terhadap minat belajar siswa kelas 5 SDN I
Gambiranom, Wonogiri tahun pelajaran 2013/2014 serta mendeskripsikan
besarnya pengaruh metode Hypnoteaching terhadap minat belajar siswa kelas
5 SDN I Gambiranom, Wonogiri tahun pelajaran 2013/2014.
Adapun hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah:
B. METODE PENELITIAN
Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian menggunakan pendekatan
secara kuantitatif. Penelitian ini ditujukan untuk menguji teori melalui
pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data
dengan prosedur statistik, hal itulah yang melandasi peneliti memilih
pendekatan secara kuantitatif. Sugiyono (2011:2) mengungkapkan: “metode
penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.
Penggunaan metode dimaksudkan agar hasil dari penelitian ini dapat
dipergunakan dan diakui sebagai sebuah karya ilmiah sehingga dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan keilmuan yang berhubungan dengan
penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode penelitian eksperimen.
Sugiyono (2011:72) mengemukakan: “metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari
pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendalikan”. Sehingga, dalam penelitian eksperimen ini terdapat perlakuan
(treatment) ,yakni berupa penerapan metode hypnoteaching.
Desain penelitian ini menggunakan salah satu desain penelitian
Pre Experimental Design, yaitu rancangan satu kelompok sebelum - sesudah (One Group Pretest-Posttest Design). Pada penelitian psikologi dengan menggunakan metode penelitian eksperimen, desain ini dikenal
dengan nama desain perlakuan ulang. “Dengan demikian ,(jumlah) subjek
pada pengamatan (perlakuan) yang pertama sama dengan (jumlah) subjek
pada pengamatan (perlakuan) kedua”, (Djudin, 2013:16).
Dalam hal ini, peneliti menggunakan desain penelitian tersebut untuk
mendeskripsikan pengaruh metode hypnoteaching terhadap minat belajar siswa kelas 5 di SD Negeri I Gambiranom pada saat sebelum diberi perlakuan
serta setelah diberi perlakuan (penerapan metode hypnoteaching) pada materi
Bahasa Jawa pokok bahasan membaca dan menulis Aksara Jawa. Adapun
6
penelitian dilakukan selama kurang lebih 4 bulan , yaitu sejak bulan
November 2013 sampai dengan bulan Februari 2014.
Dalam penelitian ini peneliti menetapkan siswa kelas 5 di SD Negeri I
Gambiranom, Wonogiri sebagai populasi penelitian sebanyak 27 siswa
dengan jumlah siswa laki-laki 16 siswa dan perempuan 11 siswa. Namun,
sampel penelitiannya adalah sebanyak 22 siswa kelas yang dipilih dengan
menggunakan teknik sampling yakni Probability Sampling menggunakan Simple Random Sampling karena peneliti menginginkan jumlah antara sampel siswa laki-laki dengan perempuan jumlahnya sama banyak. Dalam penelitian
ini terdapat 2(dua) variabel sebagai fokus penelitian untuk ditarik
kesimpulannya, yaitu variabel bebas yaitu metode hypnoteachingdan variabel
terikat yakni minat belajar siswa.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu menggunakan
angket/kuesioner, wawancara, observasi dan dokumentasi. Kuesioner/angket
yang digunakan adalah angket tertutup, yakni angket yang terbatas dalam
memberikan jawaban atau pendapat tentang masalah yang diajukan oleh
peneliti atau secara singkat dalam angket tertutup ini pilihan jawabannya
telah tersedia, sehingga responden hanya perlu memilih jawaban sesuai
alternative jawaban yang ada dengan cara memberi tanda centang atau silang.
Kuesioner/angket dalam penelitian ini menggunakan skala Likert dengan skor
berurutan 4, 3, 2, 1 ataupun sebaliknya tergantung tipe pernyataan positif
ataupun negatif. Adapun kisi-kisi angket yang diberikan terdiri atas 3
indikator, yakni perasaan senang, perhatian dan keaktifan siswa.
Angket tersebut diberikan kepada siswa pada saat sebelum pemberian
tindakan ataupun sesudahnya untuk mengetahui secara langsung data yang
berkaitan dengan permasalahan dari penelitian ini, yaitu untuk menggali data
minat belajar siswa baik sebelum dikenai tindakan berupa penerapan metode
hypnoteaching maupun sesudah diterapkan (pre-test dan post-test). Sedangkan wawancara yang dilakukan adalah wawancara terpimpin dengan
narasumber guru kelas 5 yakni Retno Setyowati, S.Pd.SD untuk mengetahui
dilakukan peneliti untuk mengetahui kondisi awal sebelum dikenai tindakan
dan sesudah dikenai tindakan dengan jenis observasi kuasi-partisipan. Selain
itu peneliti juga mengumpulkan data dengan dokumentasi untuk mendapatkan
data autentik selama pelaksanaan penelitian maupun untuk melengkapi data
sekolah serta kelas sampel.
Untuk mengetahui kevalidan dari angket yang digunakan maka peneliti
mengujicobakan angket tersebut sebanyak dua kali, yakni yang pertama di SD Negeri II Gambiranom, Wonogiri dan yang kedua di SD Negeri Baratan
II No.170 Surakarta. Setelah dilakukan uji validitas menggunakan rumus
Product Moment dengan bantuan program SPSS 16.0, peneliti juga menguji reliabilitas angket dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach.
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan uji-t
(t-test) dua kelompok sampel yang berkorelasi, yang sebelumnya telah
dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas menggunakan rumus
Liliefors dengan bantuan program SPSS 16.0.
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian yang dilakukan di kelas 5 SD Negeri I Gambiranom,
Wonogiri ini menggunakan sampel sebanyak 22 siswa. Penelitian dilakukan
sebanyak dua kali, yakni pertemuan pertama peneliti mengobservasi kegiatan
pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru kelas 5 yakni Retno Setyowati,
S.Pd.SD, dan diakhiri dengan pembagian angket pretest oleh peneliti. Dan
pada pertemuan kedua, peneliti menerapkan metode hypnoteaching sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disetujui pihak
guru sebelumnya dan juga guru kelas bertindak sebagai observer ketika
peneliti menerapkan metode pembelajaran.
Penerapan metode hypnoteaching diawali dengan relaksasi siswa dan dilanjutkan dengan pembelajaran dengan bantuan media gambar Aksara
Jawa, namun dalam hal ini peneliti lebih memfokuskan pada aktifasi seluruh
tubuh peserta didik untuk mampu merasakan/meresapi apa yang dipelajarinya
8
mengetahui keaktifan siswa dalam kerja kelompok mengerjakan lembar kerja
siswa dan dilanjutkan dengan mengerjakan soal evaluasi secara individu.
Sebelum pembelajaran usai, guru memberikan motivasi dan juga langkah
sederhana untuk melaksanakan self hypnosis sehingga, siswa juga dapat menerapkan hypnoteaching secara rutin.
Pada akhir pembelajaran, guru memberikan angket postes untuk
mengetahui ada atau tidak pengaruh metode hypnoteaching terhadap minat belajar siswa. Angket yang diberikan kepada siswa sebelumnya telah
dilakukan uji validitas di SD Negeri I Gambiranom dengan responden
sebanyak 18 siswa dan taraf signifikansi 5%, diperoleh adalah sebesar
0,468. Setelah dihitung dengan rumus product moment dengan bantuan SPSS
16.0 didapatkan 7 item yang valid, yaitu item nomor 4, 9, 11, 14, 23, 26, dan
30. Sehingga, karena banyaknya item yang tidak valid, maka peneliti
memutuskan untuk membuat kembali angket untuk menggantikan item yang
tidak valid, dan diadakan try out yang kedua di kelas 5 SD Negeri Bratan II
No.170 Surakarta dengan jumlah responden 40 siswa dengan 4 siswa absen,
maka pada taraf signifikansi 5% diperoleh adalah sebesar 0,312. Pada
perhitungan manual, diperoleh nilai sebesar 0,508, begitu pula pada
perhitungan dengan SPSS. Maka, dapat diketahui pada angket minat belajar
hanya terdapat 9 item invalid (tidak valid) atau 21 item yang valid.
Untuk menguji reliabilitas ini peneliti menggunakan bantuan program
SPSS 16.0 pada angket minat belajar yang kedua atau hanya item yang telah
diuji validitasnya dan berdasarkan rumus Alpha Cronbach, maka diketahui bahwa realibilitas angket sebesar 0,840. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
angket memiliki realibitas yang bagus. Peneliti kemudian melakukan uji
prasyarat analisis, yakni uji normalitas menggunakan rumus Liliefors dengan
bantuan program SPSS 16.0. Suatu data dikatakan berdistribusi normal
apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Dari perhitungan degan
bantuan SPSS 16.0 diketahui nilai signifikansi adalah sebesar 0,200 untuk
data pretest, sedangkan pada data posttest juga didapatkan nilai signifikansi
sehingga dapat disimpulkan bahwa data pretest dan posttest angket minat
belajar berdistribusi normal pada tingkat kepercayaan 95%.
Dengan dipenuhinya normalitas, maka selanjutnya dilakukan uji
hipotesis menggunakan uji-t untuk dua kelompok sampel yang berkorelasi
yang dihitung secara manual maupun dengan bantuan SPSS 16.0. Sehingga,
didapatkan hasil seperti pada tabel berikut:
Paired Samples Test
Paired Differences
T df Sig.
(2-tailed)
Mean Std.
Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1
pretest -
postest -6.318 10.895 2.323 -11.149 -1.488 -2.720 21 .013
Pada perhitungan dengan bantuan SPSS 16.0, diperoleh nilai thitung
sebesar . Jika nilai thitung dikonsultasikan dengan maka
diketahui t hitung < - t table = < , sehingga H0 ditolak dan
H1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa “Metode
hypnoteaching berpengaruh terhadap minat belajar siswa kelas 5 SD Negeri
I Gambiranom, Wonogiri tahun pelajaran 2013/2014”.
Dalam penelitian diterapkan metode konvensional pada pertemuan
pertama oleh guru kelas yang didominasi dengan ceramah dan tanya jawab
yang menyebabkan siswa mudah bosan dan kurang tertarik pada
pembelajaran, namun pada pertemuan kedua diterapkan metode
hypnoteaching dengan bantuan media gambar Aksara Jawa dirasa menarik perhatian siswa, selain itu gerakan relaksasi menjadikan siswa senang dan
lebih aktif dalam pembelajaran.
Meningkatnya minat siswa terhadap pembelajaran Bahasa Jawa selain
dilihat dari perasaan senang, perhatian siswa serta aktifitas siswa juga dapat
dilihat berdasarkan rata-rata skor angket pretes sebesar 59.36364 sedangkan
10
Dengan demikian hipotesis yang berbunyi “Metode hypnoteaching berpengaruh terhadap minat belajar siswa kelas 5 SD Negeri I Gambiranom
Tahun Pelajaran 2013/2014” dapat dibuktikan kebenarannya.
D. SIMPULAN
Dari hasil perhitungan uji-t dari nilai angket minat belajar baik pretest
maupun posttest diperoleh nilai thitung yang jika dikonsultasikan dengan
maka diketahui t hitung < - t table = < , sehingga
H0 ditolak dan H1 diterima.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa “Metode hypnoteaching berpengaruh terhadap minat belajar siswa kelas 5 SD Negeri I Gambiranom,
Wonogiri tahun pelajaran 2013/2014”. Semakin tinggi minat siswa terhadap pelajaran Bahasa Jawa, maka semakin tinggi pula aktivitas belajar yang
dilakukan siswa, yang pada akhirnya juga berdampak pada meningkatnya
pemahaman siswa terhadap materi dan peningkatan hasil belajar.
Sebaliknya, semakin rendah minat siswa terhadap Bahasa Jawa, maka
semakin rendah pula hasil belajarnya. Hal tersebut terlepas dari efektif
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2003. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional. Online. (http://mahkamahkonstitusi.go.id/index.php.html, diakses tanggal 20 November 2013).
Djudin, Tomo. 2013. Statistika Parametrik Dasar Pemikiran dan Penerapannya dalam Penelitian. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Marsudi, Saring dan Samino. 2011. Layanan Bimbingan Belajar: Pedoman Bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Surakarta: Fairuz Media.
Noer, Muhammad. 2010. Hypnoteaching for Succes Learning. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.