• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH METODE HYPNOTEACHING TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS 5 SD NEGERI I GAMBIRANOM Pengaruh Metode Hypnoteaching Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas 5 SD Negeri I Gambiranom, Wonogiri Tahun Pelajaran 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH METODE HYPNOTEACHING TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS 5 SD NEGERI I GAMBIRANOM Pengaruh Metode Hypnoteaching Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas 5 SD Negeri I Gambiranom, Wonogiri Tahun Pelajaran 2013/2014."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH METODE HYPNOTEACHING TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS 5 SD NEGERI I GAMBIRANOM

WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

MABRURI PUPUT WIJANARKO A 510100227

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

▸ Baca selengkapnya: pelajaran komputer kelas 5

(2)
(3)

BIODATA

Nama Penulis : MABRURI PUPUT WIJANARKO

Program Studi : Pendidikan Guru SD

Fakultas : FKIP

Universitas : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Alamat Email : mpwijanarko@gmail.com

(4)

ABSTRAK

PENGARUH METODE HYPNOTEACHING TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS 5 SD NEGERI I GAMBIRANOM, WONOGIRI

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Mabruri Puput Wijanarko, A510100227, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,Universitas Muhammadiyah

Surakarta, 2014, 138 halaman

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh metode Hypnoteaching terhadap minat belajar siswa. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas 5 SD Negeri I Gambiranom, Wonogiri dengan sampel penelitian adalah sebanyak 22 siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah Simple Random Sampling. Pada penelitian kuantitatif ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebasnya () adalah metode hypnoteaching dan variabel terikatnya (Y) adalah minat belajar siswa. Penilaian dalam penelitian ini menggunakan skala Likert. Metode pengumpulan data yang digunakan: angket, wawancara, observasi/pengamatan, dan dokumentasi. Uji validitas instrumen yang digunakan adalah uji validitas item dengan menggunakan rumus product moment sedangkan untuk uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach. Pengujian prasyarat analisis menggunakan uji normalitas. Metode analisis data yang digunakan adalah dengan uji-t untuk dua kelompok sampel yang berhubungan. Sebelum dilakukan uji-t dilakukan uji validitas dan reliabilitas serta uji prasyarat analisis terlebih dahulu. Hasil analisis data uji-t dengan taraf signifikansi 5% diperoleh nilai thitung sebesar -2,720. Oleh karena DK = {

}, sehingga thitung berada pada daerah Ho ditolak maka metode hypnoteaching berpengaruh terhadap minat belajar siswa kelas 5 SD Negeri I Gambiranom. Kesimpulan penelitian ini adalah: metode hypnoteaching berpengaruh terhadap minat belajar siswa kelas 5 SD Negeri I Gambiranom tahun pelajaran 2013/2014.

(5)

2

A. PENDAHULUAN

Di era yang semakin berkembang saat ini pendidikan menjadi salah

satu tonggak terpenting dalam kehidupan ini. Persaingan global yang semakin

ketat menuntut terciptanya generasi yang lebih baik dari sebelumnya.

Sehingga, tenaga pendidikan khususnya guru sudah sewajarnya berusaha

untuk meningkatkan kualitas pembelajarannya demi tercapainya tujuan

pendidikan yang telah ditetapkan.

Berdasarkan undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Bab I, dijelaskan bahwa ”pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara”.

Sehingga, dalam hal ini pendidikan dapat terjadi melalui pembelajaran

atau proses belajar mengajar di sekolah dengan tujuan agar siswa dapat

mengalami suatu perubahan baik dari aspek kognitif, afektif maupun

psikomotoriknya. Selain itu juga agar siswa mempunyai minat mempelajari

sesuatu, memahami konsep-konsep, mampu menerapkan konsep-konsep,

serta memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu

kualitas pembelajaran di sekolah-sekolah tentunya harus ditingkatkan.

Secara singkat belajar merupakan proses perubahan seseorang dari yang

belum tahu menjadi tahu, karena dengan belajar seseorang akan mendapat

suatu kecakapan yang baru.

Menurut Samino dan Saring Marsudi (2011:26), “belajar adalah usaha

secara sengaja yang dilakukan oleh individu atau peserta didik dalam berinteraksi dengan lingkungannya untuk mendapatkan perubahan tingkah laku baik kognitif, afektif maupun psikomotor. Perubahan yang

diperoleh bersifat positif dan relative permanen atau tahan lama.”

Maksudnya usaha secara sengaja disini adalah belajar yang dilakukan

dengan pikiran sadar, sebab ketika seseorang yang belajar secara sadar akan

mampu menyerap materi pembelajaran dengan baik. Namun, mungkin

pendapat tersebut sedikit berlawanan dengan pendekatan dengan

(6)

dalam konteks ini pikiran bawah sadar justru bekerja dengan sangat sadar,

(Noer, 2010:61) yakni sebagai pikiran yang paling berpotensi untuk

ditanamkan sugesti positif untuk mengubah sikap maupun kebiasaan belajar

peserta didik.

Tentunya untuk mampu mengubah ataupun menanamkan sikap ataupun

kebiasaan positif kepada peserta didik terdapat banyak faktor yang

mempengaruhi dalam belajar dikesehariannya. Selain keluarga dan

masyarakat, guru memegang peran yang tidak kalah penting dalam proses

belajar siswa, karena pada dasarnya kualitas suatu pembelajaran berbanding

lurus dengan keberhasilan guru dalam mewujudkan proses pembelajaran yang

ideal. Selain itu, minat merupakan salah satu faktor intern terpenting yang

mempengaruhi keberhasilan pembelajaran, sebagaimana dikutip dari Slameto

(2003:10): “belajar lebih berhasil bila berhubungan denganminat...”

Namun, kenyataan saat ini menunjukkan bahwa belajar bagi sebagian

besar siswa adalah mengahafal saja. Sehingga hal tersebut dapat mengurangi

minat siswa dalam belajar. Kebiasaan guru yang hanya menerapkan metode

ceramah (konvensional) dalam pembelajaran juga menjadikan peserta didik

kurang berminat sehingga perhatian terhadap mata pelajaran juga rendah,

kurang berpartisipasi pada saat proses pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan hasil pengamatan dan diskusi dengan guru kelas 5 di SD

Negeri I Gambiranom, Wonogiri, terdapat sekurang-kurangnya 2(dua)

penyebab kurangnya minat belajar yang dialami siswa, diantaranya adalah:

1. Metode pembelajaran yang selama ini mendominasi adalah metode

ceramah.

2. Pembelajaran terasa monoton dan membosankan karena belum ada

penggunaan metode, media, maupun strategi pembelajaran yang efektif

dalam membangkitkan minat belajar siswa.

Kedua poin tersebut membuktikan bahwa pembelajaran di sekolah

tersebut masih bergantung terhadap pikiran sadar saja. Padahal, perlu

diketahui bahwa pikiran sadar berada pada frekuensi 12-25 Hz (beta) yang

(7)

4

ini dapat menyebabkan peserta didik menjadi merasa bosan, fisik merasa

kecapaian dan lelah, kepala pusing dan ingin cepat istirahat ketika

pembelajaran berlangsung, (Noer, Muhammad, 2010:119).

Dalam hal ini, peneliti mencoba menerapkan metode hypnosis atau lebih dikenal dalam dunia pendidikan sebagai metode hypno-teaching (pengajaran yang dapat memberikan sugesti kepada siswa). Diharapkan,

dengan metode tersebut, guru dapat membawa pikiran siswa kedalam kondisi

alpha dan tetha yang frekuensinya lebih rendah dibanding beta yang menyebabkan seseorang merasa nyaman, pikirannya sangat hening dan

khusyuk, hatinya merasa tenang serta bahagia dalam hidupnya, sehingga

dapat dengan mudah memberikan sugesti positif guna memunculkan minat

belajar siswa melalui pikiran bawah sadarnya.

Berdasarkan latarbelakang masalah tersebut, maka peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian yang berjudul “PENGARUH METODE

HYPNOTEACHING TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS 5 SD NEGERI I GAMBIRANOM, WONOGIRI TAHUN PELAJARAN

2013/2014”.

Dari hal tersebut peneliti merumuskan permasalahan yakni, apakah

metode Hypnoteaching berpengaruh terhadap minat belajar siswa kelas 5 SDN I Gambiranom, Wonogiri tahun pelajaran 2013/2014? Selai itu juga

seberapa besar pengaruh metode Hypnoteaching terhadap minat belajar siswa

kelas 5 SDN I Gambiranom, Wonogiri tahun pelajaran 2013/2014?. Sehingga

dengan perumusan masalah tersebut peneliti bertujuan untuk mendeskripsikan

pengaruh metode Hypnoteaching terhadap minat belajar siswa kelas 5 SDN I

Gambiranom, Wonogiri tahun pelajaran 2013/2014 serta mendeskripsikan

besarnya pengaruh metode Hypnoteaching terhadap minat belajar siswa kelas

5 SDN I Gambiranom, Wonogiri tahun pelajaran 2013/2014.

Adapun hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah:

(8)

B. METODE PENELITIAN

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian menggunakan pendekatan

secara kuantitatif. Penelitian ini ditujukan untuk menguji teori melalui

pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data

dengan prosedur statistik, hal itulah yang melandasi peneliti memilih

pendekatan secara kuantitatif. Sugiyono (2011:2) mengungkapkan: “metode

penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data

dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Penggunaan metode dimaksudkan agar hasil dari penelitian ini dapat

dipergunakan dan diakui sebagai sebuah karya ilmiah sehingga dapat

dipertanggungjawabkan sesuai dengan keilmuan yang berhubungan dengan

penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode penelitian eksperimen.

Sugiyono (2011:72) mengemukakan: “metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari

pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang

terkendalikan”. Sehingga, dalam penelitian eksperimen ini terdapat perlakuan

(treatment) ,yakni berupa penerapan metode hypnoteaching.

Desain penelitian ini menggunakan salah satu desain penelitian

Pre Experimental Design, yaitu rancangan satu kelompok sebelum - sesudah (One Group Pretest-Posttest Design). Pada penelitian psikologi dengan menggunakan metode penelitian eksperimen, desain ini dikenal

dengan nama desain perlakuan ulang. “Dengan demikian ,(jumlah) subjek

pada pengamatan (perlakuan) yang pertama sama dengan (jumlah) subjek

pada pengamatan (perlakuan) kedua”, (Djudin, 2013:16).

Dalam hal ini, peneliti menggunakan desain penelitian tersebut untuk

mendeskripsikan pengaruh metode hypnoteaching terhadap minat belajar siswa kelas 5 di SD Negeri I Gambiranom pada saat sebelum diberi perlakuan

serta setelah diberi perlakuan (penerapan metode hypnoteaching) pada materi

Bahasa Jawa pokok bahasan membaca dan menulis Aksara Jawa. Adapun

(9)

6

penelitian dilakukan selama kurang lebih 4 bulan , yaitu sejak bulan

November 2013 sampai dengan bulan Februari 2014.

Dalam penelitian ini peneliti menetapkan siswa kelas 5 di SD Negeri I

Gambiranom, Wonogiri sebagai populasi penelitian sebanyak 27 siswa

dengan jumlah siswa laki-laki 16 siswa dan perempuan 11 siswa. Namun,

sampel penelitiannya adalah sebanyak 22 siswa kelas yang dipilih dengan

menggunakan teknik sampling yakni Probability Sampling menggunakan Simple Random Sampling karena peneliti menginginkan jumlah antara sampel siswa laki-laki dengan perempuan jumlahnya sama banyak. Dalam penelitian

ini terdapat 2(dua) variabel sebagai fokus penelitian untuk ditarik

kesimpulannya, yaitu variabel bebas yaitu metode hypnoteachingdan variabel

terikat yakni minat belajar siswa.

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu menggunakan

angket/kuesioner, wawancara, observasi dan dokumentasi. Kuesioner/angket

yang digunakan adalah angket tertutup, yakni angket yang terbatas dalam

memberikan jawaban atau pendapat tentang masalah yang diajukan oleh

peneliti atau secara singkat dalam angket tertutup ini pilihan jawabannya

telah tersedia, sehingga responden hanya perlu memilih jawaban sesuai

alternative jawaban yang ada dengan cara memberi tanda centang atau silang.

Kuesioner/angket dalam penelitian ini menggunakan skala Likert dengan skor

berurutan 4, 3, 2, 1 ataupun sebaliknya tergantung tipe pernyataan positif

ataupun negatif. Adapun kisi-kisi angket yang diberikan terdiri atas 3

indikator, yakni perasaan senang, perhatian dan keaktifan siswa.

Angket tersebut diberikan kepada siswa pada saat sebelum pemberian

tindakan ataupun sesudahnya untuk mengetahui secara langsung data yang

berkaitan dengan permasalahan dari penelitian ini, yaitu untuk menggali data

minat belajar siswa baik sebelum dikenai tindakan berupa penerapan metode

hypnoteaching maupun sesudah diterapkan (pre-test dan post-test). Sedangkan wawancara yang dilakukan adalah wawancara terpimpin dengan

narasumber guru kelas 5 yakni Retno Setyowati, S.Pd.SD untuk mengetahui

(10)

dilakukan peneliti untuk mengetahui kondisi awal sebelum dikenai tindakan

dan sesudah dikenai tindakan dengan jenis observasi kuasi-partisipan. Selain

itu peneliti juga mengumpulkan data dengan dokumentasi untuk mendapatkan

data autentik selama pelaksanaan penelitian maupun untuk melengkapi data

sekolah serta kelas sampel.

Untuk mengetahui kevalidan dari angket yang digunakan maka peneliti

mengujicobakan angket tersebut sebanyak dua kali, yakni yang pertama di SD Negeri II Gambiranom, Wonogiri dan yang kedua di SD Negeri Baratan

II No.170 Surakarta. Setelah dilakukan uji validitas menggunakan rumus

Product Moment dengan bantuan program SPSS 16.0, peneliti juga menguji reliabilitas angket dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach.

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan uji-t

(t-test) dua kelompok sampel yang berkorelasi, yang sebelumnya telah

dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas menggunakan rumus

Liliefors dengan bantuan program SPSS 16.0.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian yang dilakukan di kelas 5 SD Negeri I Gambiranom,

Wonogiri ini menggunakan sampel sebanyak 22 siswa. Penelitian dilakukan

sebanyak dua kali, yakni pertemuan pertama peneliti mengobservasi kegiatan

pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru kelas 5 yakni Retno Setyowati,

S.Pd.SD, dan diakhiri dengan pembagian angket pretest oleh peneliti. Dan

pada pertemuan kedua, peneliti menerapkan metode hypnoteaching sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disetujui pihak

guru sebelumnya dan juga guru kelas bertindak sebagai observer ketika

peneliti menerapkan metode pembelajaran.

Penerapan metode hypnoteaching diawali dengan relaksasi siswa dan dilanjutkan dengan pembelajaran dengan bantuan media gambar Aksara

Jawa, namun dalam hal ini peneliti lebih memfokuskan pada aktifasi seluruh

tubuh peserta didik untuk mampu merasakan/meresapi apa yang dipelajarinya

(11)

8

mengetahui keaktifan siswa dalam kerja kelompok mengerjakan lembar kerja

siswa dan dilanjutkan dengan mengerjakan soal evaluasi secara individu.

Sebelum pembelajaran usai, guru memberikan motivasi dan juga langkah

sederhana untuk melaksanakan self hypnosis sehingga, siswa juga dapat menerapkan hypnoteaching secara rutin.

Pada akhir pembelajaran, guru memberikan angket postes untuk

mengetahui ada atau tidak pengaruh metode hypnoteaching terhadap minat belajar siswa. Angket yang diberikan kepada siswa sebelumnya telah

dilakukan uji validitas di SD Negeri I Gambiranom dengan responden

sebanyak 18 siswa dan taraf signifikansi 5%, diperoleh adalah sebesar

0,468. Setelah dihitung dengan rumus product moment dengan bantuan SPSS

16.0 didapatkan 7 item yang valid, yaitu item nomor 4, 9, 11, 14, 23, 26, dan

30. Sehingga, karena banyaknya item yang tidak valid, maka peneliti

memutuskan untuk membuat kembali angket untuk menggantikan item yang

tidak valid, dan diadakan try out yang kedua di kelas 5 SD Negeri Bratan II

No.170 Surakarta dengan jumlah responden 40 siswa dengan 4 siswa absen,

maka pada taraf signifikansi 5% diperoleh adalah sebesar 0,312. Pada

perhitungan manual, diperoleh nilai sebesar 0,508, begitu pula pada

perhitungan dengan SPSS. Maka, dapat diketahui pada angket minat belajar

hanya terdapat 9 item invalid (tidak valid) atau 21 item yang valid.

Untuk menguji reliabilitas ini peneliti menggunakan bantuan program

SPSS 16.0 pada angket minat belajar yang kedua atau hanya item yang telah

diuji validitasnya dan berdasarkan rumus Alpha Cronbach, maka diketahui bahwa realibilitas angket sebesar 0,840. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

angket memiliki realibitas yang bagus. Peneliti kemudian melakukan uji

prasyarat analisis, yakni uji normalitas menggunakan rumus Liliefors dengan

bantuan program SPSS 16.0. Suatu data dikatakan berdistribusi normal

apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Dari perhitungan degan

bantuan SPSS 16.0 diketahui nilai signifikansi adalah sebesar 0,200 untuk

data pretest, sedangkan pada data posttest juga didapatkan nilai signifikansi

(12)

sehingga dapat disimpulkan bahwa data pretest dan posttest angket minat

belajar berdistribusi normal pada tingkat kepercayaan 95%.

Dengan dipenuhinya normalitas, maka selanjutnya dilakukan uji

hipotesis menggunakan uji-t untuk dua kelompok sampel yang berkorelasi

yang dihitung secara manual maupun dengan bantuan SPSS 16.0. Sehingga,

didapatkan hasil seperti pada tabel berikut:

Paired Samples Test

Paired Differences

T df Sig.

(2-tailed)

Mean Std.

Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1

pretest -

postest -6.318 10.895 2.323 -11.149 -1.488 -2.720 21 .013

Pada perhitungan dengan bantuan SPSS 16.0, diperoleh nilai thitung

sebesar . Jika nilai thitung dikonsultasikan dengan maka

diketahui t hitung < - t table = < , sehingga H0 ditolak dan

H1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa “Metode

hypnoteaching berpengaruh terhadap minat belajar siswa kelas 5 SD Negeri

I Gambiranom, Wonogiri tahun pelajaran 2013/2014”.

Dalam penelitian diterapkan metode konvensional pada pertemuan

pertama oleh guru kelas yang didominasi dengan ceramah dan tanya jawab

yang menyebabkan siswa mudah bosan dan kurang tertarik pada

pembelajaran, namun pada pertemuan kedua diterapkan metode

hypnoteaching dengan bantuan media gambar Aksara Jawa dirasa menarik perhatian siswa, selain itu gerakan relaksasi menjadikan siswa senang dan

lebih aktif dalam pembelajaran.

Meningkatnya minat siswa terhadap pembelajaran Bahasa Jawa selain

dilihat dari perasaan senang, perhatian siswa serta aktifitas siswa juga dapat

dilihat berdasarkan rata-rata skor angket pretes sebesar 59.36364 sedangkan

(13)

10

Dengan demikian hipotesis yang berbunyi “Metode hypnoteaching berpengaruh terhadap minat belajar siswa kelas 5 SD Negeri I Gambiranom

Tahun Pelajaran 2013/2014” dapat dibuktikan kebenarannya.

D. SIMPULAN

Dari hasil perhitungan uji-t dari nilai angket minat belajar baik pretest

maupun posttest diperoleh nilai thitung yang jika dikonsultasikan dengan

maka diketahui t hitung < - t table = < , sehingga

H0 ditolak dan H1 diterima.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa “Metode hypnoteaching berpengaruh terhadap minat belajar siswa kelas 5 SD Negeri I Gambiranom,

Wonogiri tahun pelajaran 2013/2014”. Semakin tinggi minat siswa terhadap pelajaran Bahasa Jawa, maka semakin tinggi pula aktivitas belajar yang

dilakukan siswa, yang pada akhirnya juga berdampak pada meningkatnya

pemahaman siswa terhadap materi dan peningkatan hasil belajar.

Sebaliknya, semakin rendah minat siswa terhadap Bahasa Jawa, maka

semakin rendah pula hasil belajarnya. Hal tersebut terlepas dari efektif

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2003. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional. Online. (http://mahkamahkonstitusi.go.id/index.php.html, diakses tanggal 20 November 2013).

Djudin, Tomo. 2013. Statistika Parametrik Dasar Pemikiran dan Penerapannya dalam Penelitian. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Marsudi, Saring dan Samino. 2011. Layanan Bimbingan Belajar: Pedoman Bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Surakarta: Fairuz Media.

Noer, Muhammad. 2010. Hypnoteaching for Succes Learning. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Referensi

Dokumen terkait

proses pembelajaran sehingga siswa akan lebih memahami materi matematika yang dipelajari dan menjadikan siswa cinta pada matematika, karena keberhasilan dalam pendidikan

Informan penelitian terdiri dari 4 narasumber, yaitu narasumber utama dua orang penderita depresi yang melakukan percobaan bunuh diri, dan narasumber pendukung

Metode analisa data dalam penelitian ini, digunakan untuk mengetahui bagaimana pembentukan akhlakul karimah santri di Pondok Pesantren Ta’mirul Islam Surakarta. Setelah data

a Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Sebelas Maret University, Jl. The genetic variability among cultivars of Java Salacca was presented by the

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) yang disertai Lembar

Hasil perhitungan untuk merencanakan tebal lapis perkerasan ditinjau dari aspek struktural dan ekonamis, berdasarkan standar metode yang digunakan, metode Road Note 31

commit to user... commit

Pada siklus I putaran I ini tindakan dilakukan oleh peneliti dengan gur u kelas IV, dengan strategi pembelajaran aktif Pencocokan Kartu Indeks. Selain membantu peneliti