1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Beton merupakan bahan kebutuhan untuk masyarakat modern masa kini. Di Indonesia saja hampir seluruh konstruksi bangunan menggunakan beton sebagai bahan bangunan, seperti pada konstruksi bangunan gedung, jembatan, jalan dan lainnya. Beton dimasa kini mengalami banyak perkembangan, baik dalam pembuatan campuran beton maupun dalam pelaksanaan konstruksi. Karena teknologi semakin maju maka penggunaan beton dituntut untuk semakin meningkat dari segi kualitas maupun kuantitas, sehingga dibutuhkan cara untuk meningkatkan kekuatan beton.
Beton biasa merupakan bahan gabungan yang terdiri dari agregat kasar dan halus dicampur dengan air dan semen sebagai pengikat dan pengisi antara agregat kasar dan halus. Beton memiliki kuat tekan yang sangat tinggi namun kuat tariknya sangat rendah. Kuat tekan beton (f
׳c
) 10 - 20 MPa digunakan untuk beton yang tidak tahan gempa, sedangkan beton yang kuat tekan lebih dari 20 MPa di desain untuk tahan gempa. Beton mutu tinggi merupakan suatu beton yang dibuat dari campuran bahan (semen, agregat, air) dan pengurangan semen dengan penambahan zat aditif sesuai dengan perbandingan sedemikian rupa sehingga bahan itu merupakan satu kesatuan yang dapat membentuk kekuatan beton yang lebih tinggi. Dengan kuat tekan beton mutu tinggi (f׳c) yang di syaratkan adalah > 41,5 MPa.2
di dapat. Serta dilihat dari letak geografis Indonesia, dimana Indonesia merupakan daerah tropis pemanfaatan rotan bisa diolah bukan hanya digunakan sebagai bahan baku industri saja tetapi bisa digunakan sebagai bahan-bahan bangunan, untuk mencukupi kebutuhan bahan konstruksi. Secara umum, rotan adalah jenis material
sustainable yang memiliki karakteristik utama lentur. Rotan juga sulit untuk dipatahkan dan memiliki kekuatan empat kali lipat lebih kuat dari kemampuan kayu.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka dapat dirumuskan beberapa hal sebagai berikut :
1. Bagaimana sifat karakteristik material rotan ?
2. Berapa besar kuat lentur panel bertulangan rotan dengan penambahan abu terbang (fly ash) dan kapur pada umur 28 hari ?
C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menganalisis sifat karakteristik dari rotan.
2. Menganalisis momen lentur maksimal panel mutu tinggi dengan tulangan rotan dengan penambahan abu terbang (fly ash) dan kapur pada umur 28 hari.
D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:
1. Bagi perancang bangunan, dapat digunakan sebagai alternatif untuk dinding yang kuat.
2. Bagi pengguna bangunan, dapat menghemat biaya dan waktu dalam pembangunan dinding panel.
3
E. Batasan Masalah
Agar tidak terjadi perluasan pembahasan pada Tugas Akhir ini, maka pada penelitian ini diberi batasan sebagai berikut :
1. Dimensi panel 8 cm x 50 cm x 100 cm.
2. Dimensi rotan 0,8 cm dengan panjang vertikal adalan 40 cm dan panjang horizontal adalah 90 cm.
3. Masing-masing benda uji berjumlah 3 buah, sehingga jumlah seluruh benda uji adalah 12 buah.
4. Bahan yang digunakan :
a. Air yang digunakan dari Laboratorium Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta.
b. Semen yang dipergunakan adalah semen Portland dengan merk Gresik.
c. Bahan ikat kapur berasal dari UD. Galan Putra, Klaten. Penggunaan kapur sebanyak 15% untuk setiap benda uji.
d. Agregat halus (pasir) yang dipergunakan adalah pasir yang berasal dari gunung merapi.
e. Agregat kasar yang digunakan adalah batu pecah dengan ukuran maksimum 20 mm yang berasal dari Wonogiri.
f. Fly ash jenis fly ash bekas batu bara, tipe abu terbang kelas C berasal dari PT. Iskandar indah printing textile, Kerten, Laweyan, Solo. Penggunaan fly ash
sebanyak 15% untuk setiap benda uji.
g. Kuat tekan beton yang ditentukan adalah 45 MPa.
5. Pengujian yang dilaksanakan pada rotan adalah pengujian kuat tarik. 6. Pengujian yang dilaksanakan pada panel adalah pengujian kuat lentur. 7. Pengujian pada benda uji dilakukan pada umur 28 hari.
8. Metode yang digunakan dalam penilitian ini adalah Metode Rote Note No.4.
F. Lokasi Penelitian
4
G. Keaslian Penelitian
Penelitian tentang beton bertulangan rotan pernah dilakukan oleh Hendrayana N (2003) yaitu tentang studi ekperimental pengaruh rotan sebagai tulangan dengan menggunakan beton normal, kuat lentur beton f׳c = 20 MPa dengan benda uji
berbentuk balok berukuran 15 cm x 15 cm x 150 cm dengan pembanding menggunakan tulangan baja. Dari hasil analisis yang dilakukan beton dengan menggunakan tulangan jenis rotan memberikan kuat lentur yang lebih kecil dibandingkan dengan beton tulangan baja. Sedangkan, penelitian yang dilakukan oleh Taufik (2010) tentang balok bertulangan rotan pengujian dilakukan dengan metode pembebanan dua titik, retak pada pengujian ini adalah gagal lentur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lendutan rata-rata yang terjadi masing-masing balok adalah 0,23 mm, kesimpulannya, rotan memiliki peluang untuk digunakan sebagai tulangan, khususnya struktur beton bertulang.