No: 318/UN40.7.D1/LT/2014
PENGARUH PROFITABILITAS DAN NILAI PASAR TERHADAP RETURN SAHAM PADA SUBSEKTOR PERTAMBANGAN BATUBARA
BURSA EFEK INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Manajemen Universitas pendidikan Indonesia
Sri Wahyuni 1001239
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014PENGARUH PROFITABILITAS DAN NILAI PASAR TERHADAP RETURN SAHAM PADA SUBSEKTOR PERTAMBANGAN BATUBARA
BURSA EFEK INDONESIA
Oleh:
Sri Wahyuni 1001239
Sebuahskripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Sri Wahyuni
Universitas Pendidikan Indonesia Juli 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
PENGARUH PROFITABILITAS DAN NILAI PASAR TERHADAP RETURN SAHAM PADA SUBSEKTOR PERTAMBANGAN BATUBARA
BURSA EFEK INDONESIA
Sri Wahyuni 1001239
Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing
Dr. IkaputeraWaspada, MM NIP. 19610420 198703 1 002
Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
UPI Bandung
Dr. Vanessa Gaffar, SE.,Ak., MBA NIP: 19740307 200212 2 001
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
ABSTRAK
Sri Wahyuni, 1001239. Pengaruh Profitabilitas Dan Nilai Pasar Terhadap Return Saham Pada Sub sektor Pertambangan Batubara Bursa Efek Indonesia. Di bawah bimbingan Dr. Ikaputera Waspada, MM.
Penelitan ini dilatarbelakangi oleh menurunnya return saham pada perusahaan yang terdaftar dalam sub sektor pertambangan batubara di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007-2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran profitabilitas yang diukur dengan Earning per Share (EPS), nilai pasar yang diukur dengan Price Earning Ratio (PER) dan return saham pada perusahaan subsector pertambangan batubara di Bursa Efek Indonesia. Serta untuk menguji pengaruh Earning per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER) terhadap return saham.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif. Dalam penelitian ini dari 21 perusahaan yang terdaftar pada subsektor pertambangan batubara diambil lima perusahaan dengan menggunakan purposive sampling. Data yang digunakan adalah data sekunder EPS, PER dan return saham perusahaan subsektor pertambangan batubara di Bursa Efek Indonesia tahun 2007 – 2013. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Profitabilitas (EPS) danNilai Pasar (PER) tidak berpengaruh terhadap return saham.
ABSTRACT
Sri Wahyuni, 1001239. The Influence of Profitability and Market Value towards Stock Return on a Subsector of Coal Mining in Indonesian Stock Exchange.Under the guidance of Dr. IkaputeraWaspada, MM.
This research is based on the decreasing of stock return of the companies that is listed in subsector of Coal mining in Indonesian Stock Exchange 2008-2013 period. The purpose of this research was to find out the description of profitability which is measured byEarning per Share (EPS), the description of market value which is measured by Price Earning Ratio (PER) and the description of stock return on companies of subsector of Coal mining in Indonesian Stock Exchange. And to find out the influence of Earning per Share (EPS) and Price Earning Ratio (PER) towards stock return.
This research used descriptive and verificative methods. Only five of 21 companies registered on subsector of coal mining were selected using purposive sampling. The data used were secondary data EPS, PER and stock return on companies of subsector of Coal mining in Indonesian Stock Exchange in 2008 – 2013 period. The results of this research showed that the profitability (EPS) and market value (PER) has not influence on stock return.
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.
ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ... 1
DAFTAR TABEL ... 4
DAFTAR GAMBAR ... 5
DAFTAR LAMPIRAN ... 6
BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.2. Identifikasi Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.3 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.4 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.5 Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.
2.1Landasan Teori ... Error! Bookmark not defined.
2.1.1 Kinerja Keuangan ... Error! Bookmark not defined.
2.1.2 Profitabilitas... Error! Bookmark not defined.
2.1.3 Earning per Share ... Error! Bookmark not defined.
2.1.4 Nilai Pasar ... Error! Bookmark not defined.
2.1.5 Price Earning Ratio ... Error! Bookmark not defined.
2.1.6 Pasar Modal ... Error! Bookmark not defined.
2.1.7 Harga Saham... Error! Bookmark not defined.
2.1.8 Return Saham ... Error! Bookmark not defined.
2.2 Pengaruh Profitabilitas dan Nilai Pasar terhadap Return Saham.... Error! Bookmark not defined.
2.2.1 Pengaruh Profitabilitas terhadap Return Saham Error! Bookmark not defined.
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN . Error! Bookmark not defined.
3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.2 Metode dan Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.2.1 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.2.2 Desain penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.3 Operasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not defined.
3.4 Sumber Data ... Error! Bookmark not defined.
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.
3.6 Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined.
3.6.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined.
3.6.2 Sampel dan Teknik Pemilihan Sampel ... Error! Bookmark not defined.
3.7 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
3.7.1 Rancangan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.
3.7.2 Analisis Deskriptif ... Error! Bookmark not defined.
3.7.3 Alat Analisis Statistik ... Error! Bookmark not defined.
3.7.3.1 Analisis Regresi Linear Multipel ... Error! Bookmark not defined.
3.7.3.2 Uji Asumsi Klasik ... Error! Bookmark not defined.
3.7.3.2.1 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined.
3.7.3.2.2 Uji Autokorelasi Error! Bookmark not defined.
3.7.3.2.3 Uji Multikolinieritas ... Error! Bookmark not defined.
3.7.3.2.4 Uji Heteroskedastisitas .... Error! Bookmark not defined.
3.7.4 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
3.7.4.1 Uji Keberartian Regresi .... Error! Bookmark not defined.
3.7.4.2 Uji Keberartian Koefisien Arah Regresi ... Error! Bookmark not defined.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.
4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.1.2 Deskripsi Data Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.1.2.1 Gambaran Profitabilitas Pada Subsektor Pertambangan Batubara Tahun 2008-2013 ... Error! Bookmark not defined.
4.1.2.2 Gambaran Nilai Pasar Pada Subsektor Pertambangan Batubara 2008-2013 ... Error! Bookmark not defined.
4.1.2.3 Gambaran Return Saham Pada Subsektor Pertambangan Batubara 2008-2013 ... Error! Bookmark not defined.
4.1.3 Analisis Statistik... Error! Bookmark not defined.
4.1.3.1 Statistik Deskriptif ... Error! Bookmark not defined.
4.1.3.3 Uji Asumsi Klasik ... Error! Bookmark not defined.
4.1.3.4 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
4.1.3.4.1 Uji Keberartian Regresi ... Error! Bookmark not defined.
4.2 Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.
5.1Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.
5.2Saran ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Pertumbuhan Harga Saham Sektoral 2010-2013 .. Error! Bookmark not defined.
Tabel 1.2 Return Saham Sub Sektor Pertambangan 2010-2013 ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.2 Sampel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.1 Rata-rata Earning per Share Perusahaan Subsektor Pertambangan Batubara Pada Periode 2008-2013 (Rp) .. Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.2 Rata-rata Price earning ratio Subsekor Pertambangan Batubara Periode 2008-2013 (x)... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.3 Return Saham Perusahaan Subsektor Pertambangan Batubara Periode 2008-2013 ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.4 Statistik Deskriptif ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.5 Model Regresi Profitabilitas dan Nilai Pasar Terhadap return Saham ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.6 Uji Autokorelasi ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.7 Uji Multikolinieritas ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Harga Saham Sektoral 2010-2013 ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 1.2 Rata-rata Return Saham Subsektor Pertambangan Batubara Tahun 2010-2013 ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 1.3 Rata-rata Earning per Share Subsektor Pertambangan Batu Bara Tahun 2010-2013 ... Error! Bookmark not defined.
Gambar1.4 Rata-rata Price Earning Ratio Subsektor Pertambangan Batubara Tahun 2010-2013 ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Pengaruh Profitabilitas dan Nilai Pasar Terhadap Return Saham ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 2.2 Paradigma Pemikiran Pengaruh profitabilitas dan Nilai Pasar Terhadap Return Saham ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.1 Rata-rata Earning per share Subsektor Pertambangan Batubara Periode 2008-2013 ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.2 Rata-rata Price earning ratio Subsektor Pertambangan Batubara Periode 2008-2013 ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.3 Rata-rata Return Saham Subsektor Pertambangan Batubara Periode 2008-2013 ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.4 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Data Administrasi
Lampiran 2 Tabel Harga Saham Sektoral dan Pertumbuhannya di BEI
Lampiran 3 Hasil Uji SPSS
Lampiran 4 Tabel Data Return Saham, EPS , dan PER
Lampiran 5 Laporan Keuangan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Pasar modal merupakan sarana bertemunya antara permintaaan dan
penawaran atas berbagai instrumen keuangan jangka panjang. Dari sudut pandang
perusahaan, keberadaan pasar modal membantu kebutuhan pendanaan jangka
panjang, sedangkan dari sudut pandang investor merupakan sarana untuk
menginvestasikan dana menuju ke segala sektor kegiatan yang melaksanakan
investasi.
Salah satu instrumen keuangan di pasar modal yang paling banyak
diminati oleh investor adalah instrument saham. Salah satu pedoman bagi investor
dalam melakukan investasi saham yaitu dengan melihat indeks harga saham.
Indeks Harga Saham Sektoral (IHSS) merupakan indeks harga saham yang
menggunakan semua perusahaan tercatat yang termasuk dalam masing-masing
sektor dan merupakan sub indeks dari Indeks Harga Saham Gabungan. Indeks
Harga Saham Sektoral diperkenalkan pada tanggal 2 Januari 1996 dengan nilai
awal indeks adalah 100 untuk setiap sektor.
Perkembangan harga saham tiap sektor yang terdaftar di Bursa Efek
Sumber: IDX Statistic Tahun 2010-2013/www.idx.co.id (data diolah)
Gambar 1.1
Perkembangan Harga Saham Sektoral 2010-2013
Berdasarkan Gambar 1.1 dapat dilihat bahwa sektor Basic Industry dan
Miscelaneous Industry mengalami perkembangan harga saham yang terus
meningkat dari tahun 2010 sampai tahun 2012 dan mengalami penurunan pada
tahun 2013. Sektor Infrastructure mengalami perkembangan harga saham yang
menurun pada tahun 2011 dan mengalami peningkatan pada tahun 2012 dan 2013.
Lima sektor lainnya, yakni Consumer Good, Manufacturing, Property, Finance,
Trade terus mengalami peningkatan sepanjang tahun 2010-2013. Sedangkan
sektor Agricultural dan Mining mengalami penurunan harga saham sepanjang
tahun 2011-2013. Padahal pada tahun 2010 sektor mining menjadi sektor dengan
harga saham tertinggi dibandingkan Sembilan sektor lainnya dan sektor
sektor agriculture, sektor mining memiliki penurunan harga saham yang lebih
tajam.
Besarnya peningkatan dan penurunan Harga Saham Sektoral dari berbagai
sektor periode 2010-2013 disajikan dalam Tabel 1.1:
Tabel 1.1
Sumber: IDX Statistik tahun 2010-2013/www.idx.co.id (data diolah)
Tabel 1.1 menunjukkan bahwa pada tahun 2010 harga saham seluruh
sektor mengalami kenaikan. Tahun 2011, tujuh sektor mengalami peningkatan
harga saham sedangkan tiga sektor lainnya (Agiculture, Mining dan
Infrastructure) mengalami penurunan dengan masing-masing penurunan sebesar
6,05%, 22,66%, 14,62%. Pada tahun 2012, dua sektor yaitu Agriculture dan
Mining masih mengalami penurunan harga saham dengan masing-masing
penurunan sebesar 3,87% dan 26,41%. Pada tahun 2013 enam sektor mengalami
Dapat disimpulkan bahwa harga saham sektoral sektor pertambangan
sepanjang tahun 2011-2013 merupakan sektor dengan harga saham terburuk
dibandingkan sektor lainnya. Hal ini sesuai dengan fenomena Juni 2013 saham
sektor pertambangan melemah 19,14%. Hal ini didorong harga komoditas
batubara yang masih melemah ditambah wacana kebijakan mengenai pembatasan
impor batu bara oleh China. Saham sektor batubara kemungkinan terus
mengalami tekanan. Setelah harga komoditas batu bara melemah, wacana
pembatasan impor batu bara yang digulirkan Pemerintah China juga menekan
sektor batu bara. Selain itu, Pemerintah juga akan menaikkan pajak royalti dari
tambang batu bara yang memiliki ijin usaha pertambangan (IUP). (Sumber:
http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1996073/ada-harapan-untuk-sektor-batu-bara#.UpFlDcSKJgo/).
Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan
bahwa Sektor pertambangan masih tetap menjadi salah satu sektor utama yang
menggerakan roda perekonomian Indonesia. Indikasi ini terlihat dari kontribusi
penerimaan negara yang setiap tahunnya meningkat. Selain itu, sektor
pertambangan juga memberikan efek pengganda 1,6 –1,9 atau menjadi pemicu
pertumbuhan sektor lainnya serta menyediakan kesempatan kerja bagi sekitar 34
ribu tenaga kerja langsung. Sektor pertambangan memberikan peluang
pertumbuhan ekonomi bagi Indonesia, karena bahan tambang akan selalu
dibutuhkan oleh manusia, juga potensi geologis Indonesia yang sangat tinggi dan
http://www.esdm.go.id/berita/umum/37-umum/601-peranan-sektor-pertambangan-dalam-mendorong-perekonomian-nasional.html/)
Sebagai sektor utama penggerak ekonomi negara tentunya sektor
pertambangan membutuhkan banyak tambahan modal. Sedangkan indeks harga
saham pertambangan yang melemah mengindikasikan semakin rendahnya
ekspektasi investor terhadap kinerja perusahaan pada sektor tersebut, karena para
investor yang menanamkan dananya di pasar modal tidak hanya berinvestasi
untuk mendapatkan pendapatan jangka pendek tetapi juga bertujuan untuk
memperoleh hasil investasi jangka panjang.
Return saham ialah hasil yang diperoleh dari suatu investasi. Menurut
Mohamad Samsul (2006:291) Return Saham adalah pendapatan yang dinyatakan
dalam persentase dari modal awal investasi. Pendapatan investasi dalam saham ini
meliputi keuntungan jual beli saham, dimana jika untung disebut capital gain dan
jika rugi disebut capital loss. Jika disimpulkan dari definisinya ada suatu resiko
yang harus diperhitungkan oleh investor, yaitu tingkat return saham dipengaruhi
oleh kinerja perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari aktivitas usahanya.
Permasalahan utama bagi investor adalah apabila perusahaan tidak mampu
menghasilkan laba yang optimal.
Berikut adalah data perbandingan return saham sektor pertambangan yang
Tabel 1.2
Return Saham Sub Sektor Pertambangan 2010-2013
Subsektor 2010 2011 2012 2013
Pertambangan Batubara 0,11 -0,16 -0,15 -0,13
Pertambangan Minyak dan Gas Bumi 0,01 0,08 -0,43 0,2 Pertambangan Logam dan Mineral Lainnya -0,03 -0,25 -0,10 0,12
Pertambangan batu-batuan 0,54 -0,09 0,74 0,01
Sumber: Www.idx.co.id, www.yahoofinance.com (data diolah)
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa pada tahun 2010 subsektor
Pertambangan Logam dan Mineral Lainnya memiliki return yang negatif,
sedangkan yang lainnya tetap memiliki return yang bernilai positif. Sepanjang
tahun 2011-2012, tiga sub sektor memiliki return negatif dan satu sub sektor
memiliki return positif. Dan di tahun 2013 pertambangan batubara merupakan
satu-satunya sub sektor yang bermasalah dengan nilai return saham-0,13.
Perusahaan pertambangan batubara merupakan kelompok perusahaan yang
menarik untuk dijadikan objek dalam penelititan ini, karena perusahaan
pertambangan batu bara pada tahun 2010-2013 menghasilkan nilai return saham
yang fluktuatif dan memiliki return saham yang bermasalah selama tiga tahun
terakhir yaitu tahun 2011 hingga tahun 2013.
Return saham subsektor pertambangan batubara tahun 2010-2013 bila
Sumber: www.idx.co.id, www.yahoofinance.com (data diolah)
Gambar1.2
Rata-rata Return Saham Subsektor Pertambangan Batubara 2010-2013
Gambar di atas memperlihatkan rata-rata return saham mengalami
kecenderungan menurun. Kondisi ini akan mempengaruhi keputusan investor
untuk membeli saham perusahaan tersebut atau menjual saham yang telah dimiliki
untuk menghindari resiko kerugian. Sedangkan bagi perusahaan kondisi ini akan
mengurangi kepercayaan investor sehingga perusahaan akan kehilangan sumber
tambahan modal.
Untuk memperkecil resiko dalam berinvestasi, investor harus mencari
informasi yang bersifat teknikal dan fundamental. Menurut David Sukardi Kodrat
memperhitungkan nilai dari saham perusahaan, analisa fundamental menitik
beratkan pada data-data kunci laporan keuangan untuk memperhitungkan apakah
harga saham sudah diapresiasi secara akurat (Kodrat, 2010:293). Analisis kedua
faktor tersebut dapat dilakukan investor untuk memperoleh return yang
diharapkan dalam menanamkan modalnya. Pada penelitian ini analisis yang
digunakan adalah analisis fundamental dengan menggunakan rasio keuangan.
Menurut Tendelilin (2001:232), “Dalam melakukan analisis perusahaan, investor
harus mendasarkan kerangka pikirnya pada dua komponen utama dalam analisis
fundamental yaitu: earning per share (EPS) dan price earning ratio (PER)
perusahaan.
Analisis fundamental dipengaruhi oleh rasio-rasio keuangan yang
merupakan salah satu indikator kinerja keuangan. Kinerja keuangan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah profitabilitas (earning per share) dan nilai
pasar (price earning ratio).
Profitabilitas merupakan kinerja yang menunjukkan efektivitas operasi
perusahaan dalam menghasilkan laba. Rasio ini mengukur kemampuan
perusahaan menghasilkan laba berdasarkan modal saham tertentu. Dalam
penelitian ini profitabilitas yang digunakan adalah earning per share. EPS
merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh
laba dan mendistribusikan laba yang diperoleh perusahaan kepada pemegang
saham. Dalam Gambar 1.3 ditunjukkan nilai Earning per Share Sub Sektor
Sumber: Indonesian Capital market Directory (data diolah)
Gambar 1.3
Rata-rata Earning per Share Subsektor Pertambangan Batu Bara Tahun 2010-2013
Dapat dilihat dari gambar 1.3 bahwa tingkat earning per share subsektor
pertambangan batubara selama periode penelitian mengalami fluktuasi. Nilai EPS
tertinggi yang pernah dicapai selama empat tahun terakhir yaitu pada tahun 2011
sebesar 1399,64, sedangkan nilai EPS terendah yaitu pada tahun 2010 sebesar
522,21. Nilai EPS subsektor pertambangan batubara tahun 2013 mengalami
penurunan, hal ini merupakan sinyal negatif bagi investor, karena kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba bagi investor dalam kondisi yang kurang
baik. Hasil penelitian N. Teli Husniatin (2008) mengatakan bahwa EPS
menunjukkan bagaimana investor menilai harga saham terhadap kelipatan dari
earning. Pendekatan ini didasarkan hasil yang diharapkan pada perkiraan laba per
lembar saham di masa yang akan datang, sehingga dapat diketahui berapa lama
investasi saham akan kembali. Nilai Prrice Earning Ratio secara lebih jelas
ditunjukkan Gambar 1.4:
Sumber: Indonesian Capital Market Directory (data diolah)
Gambar1.4
Rata-rata Price Earning Ratio Subsektor Pertambangan Batubara Tahun 2010-2013
Gambar 1.4 memperlihatkan bahwa nilai PER sangat fluktuatif, pada tahun
2011 mengalami penurunan yaitu dari 17,37 menjadi 0,38. Pada tahun 2012
mengalami peningkatan dari 0,38 menjadi 24,43 dan kembali mengalami
penurunan menjadi 22,88 pada tahun 2013. PER terendah terjadi pada tahun 2011
Price Earning Ratio menunjukkan hubungan antara pasar saham biasa
dengan laba per lembar saham. Semakin besar Price Earning Ratio suatu saham
maka harga saham tersebut akan semakin mahal terhadap pendapatan bersih per
sahamnya sehingga tingkat return saham semakin besar. Hasil penelitian Munawir
(2011) bahwa PER berpengaruh terhadap return saham.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian tentang return saham dengan judul “Pengaruh
Profitabilitas dan Nilai Pasar terhadap Return Saham Pada SubSektor
Pertambangan Batubara Bursa Efek Indonesia”
1.2. Identifikasi Masalah
Perkembangan pasar modal memperlihatkan bahwa tingkat kepercayaan
pemodal terhadap investasi di pasar modal Indonesia cukup baik. Para investor
bersedia menginvestasikan dana ke pasar modal karena memiliki rasa aman
terhadap dana yang diinvestasikannya. Berdasarkan latar belakang yang telah
diuraikan, bahwa setiap pelaku di pasar modal memerlukan suatu alat analisis
untuk membantu dalam mengambil keputusan membeli saham (berinvestasi).
Pendapatan investasi dalam saham meliputi keuntungan jual beli saham, dimana
jika untung disebut capital gain dan jika rugi disebut capital loss. Jika
Menurut Tendelilin (2001:232), “Dalam melakukan analisis perusahaan
investor harus mendasarkan kerangka pikirnya pada dua komponen utama dalam
analisis fundamental yaitu: earning per share (EPS) dan price earning ratio
(PER) perusahaan.
Earning per share merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam memperoleh laba dan mendistribusikan laba yang diperoleh
perusahaan kepada pemegang saham. Semakin tinggi rasio ini, maka semakin
tinggi harga saham dan return pun akan meningkat.
Price earning ratio merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam mengembalikan setiap rupiah yang diinvestasikan pad
aperusahaan. Semakin tinggi rasio ini maka semakin besar nilai yang diciptakan
bagi investor, sejalan dengan hal tersebut kepercayaan investor terhadap
perusahaan di pasar modal akan meningkat dan mengakibatkan tingginya
permintaan saham, dengan tingginya permintaan harga saham maka harga saham
perusahan naik dan return saham bagi investor pun akan naik.
1.3 Rumusan Masalah
Dari berbagai faktor yang bermasalah dan menyebabkan return saham
rendah, maka yang menjadi pertanyaan pokok dalam penelitian ini adalah;
1. Bagaimana gambaran Profitabilitas pada subsektor pertambangan
batubara?
3. Bagaimana gambaran Return Saham pada subsektor pertambangan
batubara?
4. Bagaimana pengaruh Profitabilitas dan Nilai Pasar terhadap Return Saham
pada subsektor Pertambangan Batubara?
1.4 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan peelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui gambaran Profitabilitas pada subsektor Pertambangan
Batubara
2. Untuk mengetahui gambaran Nilai Pasar pada subsektor Pertambangan
Batubara
3. Untuk mengetahui gambaran Return Saham pada subsektor Pertambangan
Batubara
4. Untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas dan Nilai pasar terhadap Return
Saham pada subsektor Pertambangan Batubara
1.5 Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi pihak-pihak yang
1. Bagi Emiten
Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu kebijakan
finansial dalam rangka mamaksimumkan kinerja perusahaan, sehinggga saham
perusahaan dapat menghasilkan return yang besar.
2. Bagi Investor
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi untuk
bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi saham perusahaan
pertambangan batubara di Bursa Efek Indonesia (BEI)
3. Bagi Akademisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumbangan
pemikiran atau tambahan referensi untuk pihak-pihak yang berkepentingan
terutama bagi mahasiswa yang akan meneliti lebih lanjut khususnya mengenai
82
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah disampaikan
sebelumnya maka dapat disimpulkan:
1. Perkembangan profitabilitas Subsektor Pertambangan Batubara di Bursa
Efek Indonesia yang diukur dengan menggunakan earning per share
(EPS) periode 2008-2013 mengalami fluktuasi. Rata-rata nilai EPS selama
periode penelitian adalah sebesar Rp.894,18.
2. Perkembangan nilai pasar Subsektor Pertambangan Batubara diukur
dengan menggunakan price earning ratio (PER). PER subsektor
pertambangan batubara periode 2008-2013 mengalami fluktuasi dan tajam.
Rata-rata PER selama periode penelitian adalah sebesar 13,19.
3. Perkembangan return saham Subsektor Pertambangan Batubara periode
2008-2013 mengalami fluktuasi dan cenderung menurun. Rata-rata return
saham subsektor pertambangan batubara adalah sebesar 0,0347.
4. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji F statistik
maka terdapat hasil bahwa profitabilitas yang diukur dengan earning per
83
(PER) tidak berpengaruh terhadap return saham Subsektor Pertambangan
Batubara di Bursa Efek Indonesia.
1.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan maka peneliti
mengajukan beberapa saran, diantaranya:
1. Untuk meningkatan return saham, maka emiten subsektor pertambangan
batubara diharapkan untuk meningkatkan profitabilitas dengan
menggunkanan indikator selain EPS, seperti ROA, ROE, GPM, OPM,
NPM. Karena EPS tidak bisa digunakan untuk menentukan perubahan
return saham.
2. Untuk meningkatan return saham, maka emiten subsektor pertambangan
batubara diharapkan untuk meningkatkan nilai pasar dengan
menggunkanan indikator selain PER, seperti PBV. Karena PER tidak bisa
digunakan untuk menentukan perubahan return saham.
3. Investor Subsektor Pertambangan Batubara dalam menentukan perubahan
return saham sebaiknya menggunakan indikator lain dari profitabilitas dan
nilai pasar.
4. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian tentang return
saham, disarankan untuk melakukan penelitian dengan melakukan
indikator lain yaitu Return on Asset, Price to Book Value, Debt to Equity
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Ali. (2004). Membaca Saham Edisi Kedua. Yogyakarta: ANDI.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: Rineka Cipta.
Atmaja, Lukas Setia. (2008). Teori dan Praktik Manajemen Keuangan. Yogyakarta: ANDI.
Dominic, H, T. (2008). Berinvestasi di Bursa Saham. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Harahap, Sofyan Syafri. (1997). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.
Hartono, J. M. (2008). Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: BFPE UGM.
Hin, L, Thian. (2008). Panduan Berinvestasi Saham. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Husnan, Suad. (2005). Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. (2006). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan.Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Irham, Fahmi dan Yovi Lavianti Hadi. (2009). Teori Portofolio dan Analisis Teori dan Soal Jawab. Bandung: Alfabeta.
85
Purhantara, Wahyu. (2010). Metode Penelitian Kualitatif untuk Bisnis. Yogyakarta. Graha Ilmu.
Riyanto, Bambang. (2001). Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: Gajah Mada.
S. Munawir. (2000). Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta. Liberty.
Samsul, Mohamad, (2006). Pasar Modal dan Manajemen Portofolio, Erlangga: Surabaya.
Sartono, Agus, (1994). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi Edisi 2. Yogyakarta: BFPE UGM.
Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Syamsuddin, Lukman. (1985). Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Tandelilin, Eduardus. (2001). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.
Umar, Husein. (1997). Metode Penelitian Aplikasi dalam Pemasaran (dilengkapi dengan 8 bahasan komprehensif kasus pemasaran). Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.
Widoatmodjo, Sawidji. (2009). Pasar Modal Investasi, Ghalia Indonesia, Jakarta
2. Jurnal, Skripsi & Thesis
Adystya, Winda. 2012. Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Industri Automotive and Allied Products di Bursa Efek Indonesia. Universitas Mulawarman. Samarinda.
Dharmastuti, Fara Ch. Analisis Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Rasio, Return on Investment, Debt to Equity Rasio dan Net profit Margin dalam menetapkan harga saham perdana pada
86
Husnatin, N. Teli. 2008. Pengaruh Return on Equity (ROE), Earning per Share (EPS), dan Price Earning Ratio (PER) Terhadap Return Saham Perusahaan Sektor Jasa (Hotel & Travel Services) Go Public Periode 2002-2006. Univesitas Widyatama. Bandung.
Lestari, Amelia Yulian. 2012. Pengaruh Price Earning Ratio (PER) dan Earning per Share (EPS) Terhadap Return Saham (Studi pada Perusahaan Indeks LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Universitas Siliwangi. Tasikmalaya.
Munawir. 2011. Pengaruh Earning per Share dan Price Earning Ratio Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010. UNIKOM. Bandung.
Nugroho, Bramantyo. 2012. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham (Studi Empiris Perusahaan Automotive and Component yang Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2011). Universitas Diponegoro. Semarang.
Resi, Yohanes Damaskus. 2012. Pengaruh Price Earning Ratio (PER) dan Earning per Share (EPS) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Properti dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia. Universitas (diakses pada 24 Nopember 2013/ pukul 20:09)
www.idx.co.id
www.itmg.co.id
www.kontan.co.id