• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PROFITABILITAS DAN NILAI PASAR TERHADAP RETURN SAHAM PADA SUBSEKTOR PERTAMBANGAN BATUBARA BURSA EFEK INDONESIA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PROFITABILITAS DAN NILAI PASAR TERHADAP RETURN SAHAM PADA SUBSEKTOR PERTAMBANGAN BATUBARA BURSA EFEK INDONESIA."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

No: 318/UN40.7.D1/LT/2014

PENGARUH PROFITABILITAS DAN NILAI PASAR TERHADAP RETURN SAHAM PADA SUBSEKTOR PERTAMBANGAN BATUBARA

BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Manajemen Universitas pendidikan Indonesia

Sri Wahyuni 1001239

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

2014PENGARUH PROFITABILITAS DAN NILAI PASAR TERHADAP RETURN SAHAM PADA SUBSEKTOR PERTAMBANGAN BATUBARA

BURSA EFEK INDONESIA

Oleh:

Sri Wahyuni 1001239

Sebuahskripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Sri Wahyuni

Universitas Pendidikan Indonesia Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENGARUH PROFITABILITAS DAN NILAI PASAR TERHADAP RETURN SAHAM PADA SUBSEKTOR PERTAMBANGAN BATUBARA

BURSA EFEK INDONESIA

Sri Wahyuni 1001239

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing

Dr. IkaputeraWaspada, MM NIP. 19610420 198703 1 002

Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

UPI Bandung

Dr. Vanessa Gaffar, SE.,Ak., MBA NIP: 19740307 200212 2 001

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

(4)

ABSTRAK

Sri Wahyuni, 1001239. Pengaruh Profitabilitas Dan Nilai Pasar Terhadap Return Saham Pada Sub sektor Pertambangan Batubara Bursa Efek Indonesia. Di bawah bimbingan Dr. Ikaputera Waspada, MM.

Penelitan ini dilatarbelakangi oleh menurunnya return saham pada perusahaan yang terdaftar dalam sub sektor pertambangan batubara di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007-2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran profitabilitas yang diukur dengan Earning per Share (EPS), nilai pasar yang diukur dengan Price Earning Ratio (PER) dan return saham pada perusahaan subsector pertambangan batubara di Bursa Efek Indonesia. Serta untuk menguji pengaruh Earning per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER) terhadap return saham.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif. Dalam penelitian ini dari 21 perusahaan yang terdaftar pada subsektor pertambangan batubara diambil lima perusahaan dengan menggunakan purposive sampling. Data yang digunakan adalah data sekunder EPS, PER dan return saham perusahaan subsektor pertambangan batubara di Bursa Efek Indonesia tahun 2007 – 2013. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Profitabilitas (EPS) danNilai Pasar (PER) tidak berpengaruh terhadap return saham.

(5)

ABSTRACT

Sri Wahyuni, 1001239. The Influence of Profitability and Market Value towards Stock Return on a Subsector of Coal Mining in Indonesian Stock Exchange.Under the guidance of Dr. IkaputeraWaspada, MM.

This research is based on the decreasing of stock return of the companies that is listed in subsector of Coal mining in Indonesian Stock Exchange 2008-2013 period. The purpose of this research was to find out the description of profitability which is measured byEarning per Share (EPS), the description of market value which is measured by Price Earning Ratio (PER) and the description of stock return on companies of subsector of Coal mining in Indonesian Stock Exchange. And to find out the influence of Earning per Share (EPS) and Price Earning Ratio (PER) towards stock return.

This research used descriptive and verificative methods. Only five of 21 companies registered on subsector of coal mining were selected using purposive sampling. The data used were secondary data EPS, PER and stock return on companies of subsector of Coal mining in Indonesian Stock Exchange in 2008 – 2013 period. The results of this research showed that the profitability (EPS) and market value (PER) has not influence on stock return.

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... 1

DAFTAR TABEL ... 4

DAFTAR GAMBAR ... 5

DAFTAR LAMPIRAN ... 6

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.2. Identifikasi Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.3 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.4 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.5 Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

2.1Landasan Teori ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1 Kinerja Keuangan ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2 Profitabilitas... Error! Bookmark not defined.

2.1.3 Earning per Share ... Error! Bookmark not defined.

2.1.4 Nilai Pasar ... Error! Bookmark not defined.

2.1.5 Price Earning Ratio ... Error! Bookmark not defined.

2.1.6 Pasar Modal ... Error! Bookmark not defined.

2.1.7 Harga Saham... Error! Bookmark not defined.

2.1.8 Return Saham ... Error! Bookmark not defined.

2.2 Pengaruh Profitabilitas dan Nilai Pasar terhadap Return Saham.... Error! Bookmark not defined.

2.2.1 Pengaruh Profitabilitas terhadap Return Saham Error! Bookmark not defined.

(7)

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN . Error! Bookmark not defined.

3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2 Metode dan Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2.1 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2.2 Desain penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.3 Operasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not defined.

3.4 Sumber Data ... Error! Bookmark not defined.

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.

3.6 Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined.

3.6.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined.

3.6.2 Sampel dan Teknik Pemilihan Sampel ... Error! Bookmark not defined.

3.7 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

3.7.1 Rancangan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

3.7.2 Analisis Deskriptif ... Error! Bookmark not defined.

3.7.3 Alat Analisis Statistik ... Error! Bookmark not defined.

3.7.3.1 Analisis Regresi Linear Multipel ... Error! Bookmark not defined.

3.7.3.2 Uji Asumsi Klasik ... Error! Bookmark not defined.

3.7.3.2.1 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined.

3.7.3.2.2 Uji Autokorelasi Error! Bookmark not defined.

3.7.3.2.3 Uji Multikolinieritas ... Error! Bookmark not defined.

3.7.3.2.4 Uji Heteroskedastisitas .... Error! Bookmark not defined.

3.7.4 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

3.7.4.1 Uji Keberartian Regresi .... Error! Bookmark not defined.

3.7.4.2 Uji Keberartian Koefisien Arah Regresi ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.

4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

(8)

4.1.2 Deskripsi Data Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2.1 Gambaran Profitabilitas Pada Subsektor Pertambangan Batubara Tahun 2008-2013 ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2.2 Gambaran Nilai Pasar Pada Subsektor Pertambangan Batubara 2008-2013 ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2.3 Gambaran Return Saham Pada Subsektor Pertambangan Batubara 2008-2013 ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3 Analisis Statistik... Error! Bookmark not defined.

4.1.3.1 Statistik Deskriptif ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3.3 Uji Asumsi Klasik ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3.4 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3.4.1 Uji Keberartian Regresi ... Error! Bookmark not defined.

4.2 Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.

5.1Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.

5.2Saran ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pertumbuhan Harga Saham Sektoral 2010-2013 .. Error! Bookmark not defined.

Tabel 1.2 Return Saham Sub Sektor Pertambangan 2010-2013 ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.2 Sampel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.1 Rata-rata Earning per Share Perusahaan Subsektor Pertambangan Batubara Pada Periode 2008-2013 (Rp) .. Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.2 Rata-rata Price earning ratio Subsekor Pertambangan Batubara Periode 2008-2013 (x)... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.3 Return Saham Perusahaan Subsektor Pertambangan Batubara Periode 2008-2013 ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.4 Statistik Deskriptif ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.5 Model Regresi Profitabilitas dan Nilai Pasar Terhadap return Saham ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.6 Uji Autokorelasi ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.7 Uji Multikolinieritas ... Error! Bookmark not defined.

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Harga Saham Sektoral 2010-2013 ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 1.2 Rata-rata Return Saham Subsektor Pertambangan Batubara Tahun 2010-2013 ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 1.3 Rata-rata Earning per Share Subsektor Pertambangan Batu Bara Tahun 2010-2013 ... Error! Bookmark not defined.

Gambar1.4 Rata-rata Price Earning Ratio Subsektor Pertambangan Batubara Tahun 2010-2013 ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Pengaruh Profitabilitas dan Nilai Pasar Terhadap Return Saham ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.2 Paradigma Pemikiran Pengaruh profitabilitas dan Nilai Pasar Terhadap Return Saham ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.1 Rata-rata Earning per share Subsektor Pertambangan Batubara Periode 2008-2013 ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.2 Rata-rata Price earning ratio Subsektor Pertambangan Batubara Periode 2008-2013 ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.3 Rata-rata Return Saham Subsektor Pertambangan Batubara Periode 2008-2013 ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.4 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined.

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Administrasi

Lampiran 2 Tabel Harga Saham Sektoral dan Pertumbuhannya di BEI

Lampiran 3 Hasil Uji SPSS

Lampiran 4 Tabel Data Return Saham, EPS , dan PER

Lampiran 5 Laporan Keuangan

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pasar modal merupakan sarana bertemunya antara permintaaan dan

penawaran atas berbagai instrumen keuangan jangka panjang. Dari sudut pandang

perusahaan, keberadaan pasar modal membantu kebutuhan pendanaan jangka

panjang, sedangkan dari sudut pandang investor merupakan sarana untuk

menginvestasikan dana menuju ke segala sektor kegiatan yang melaksanakan

investasi.

Salah satu instrumen keuangan di pasar modal yang paling banyak

diminati oleh investor adalah instrument saham. Salah satu pedoman bagi investor

dalam melakukan investasi saham yaitu dengan melihat indeks harga saham.

Indeks Harga Saham Sektoral (IHSS) merupakan indeks harga saham yang

menggunakan semua perusahaan tercatat yang termasuk dalam masing-masing

sektor dan merupakan sub indeks dari Indeks Harga Saham Gabungan. Indeks

Harga Saham Sektoral diperkenalkan pada tanggal 2 Januari 1996 dengan nilai

awal indeks adalah 100 untuk setiap sektor.

Perkembangan harga saham tiap sektor yang terdaftar di Bursa Efek

(13)

Sumber: IDX Statistic Tahun 2010-2013/www.idx.co.id (data diolah)

Gambar 1.1

Perkembangan Harga Saham Sektoral 2010-2013

Berdasarkan Gambar 1.1 dapat dilihat bahwa sektor Basic Industry dan

Miscelaneous Industry mengalami perkembangan harga saham yang terus

meningkat dari tahun 2010 sampai tahun 2012 dan mengalami penurunan pada

tahun 2013. Sektor Infrastructure mengalami perkembangan harga saham yang

menurun pada tahun 2011 dan mengalami peningkatan pada tahun 2012 dan 2013.

Lima sektor lainnya, yakni Consumer Good, Manufacturing, Property, Finance,

Trade terus mengalami peningkatan sepanjang tahun 2010-2013. Sedangkan

sektor Agricultural dan Mining mengalami penurunan harga saham sepanjang

tahun 2011-2013. Padahal pada tahun 2010 sektor mining menjadi sektor dengan

harga saham tertinggi dibandingkan Sembilan sektor lainnya dan sektor

(14)

sektor agriculture, sektor mining memiliki penurunan harga saham yang lebih

tajam.

Besarnya peningkatan dan penurunan Harga Saham Sektoral dari berbagai

sektor periode 2010-2013 disajikan dalam Tabel 1.1:

Tabel 1.1

Sumber: IDX Statistik tahun 2010-2013/www.idx.co.id (data diolah)

Tabel 1.1 menunjukkan bahwa pada tahun 2010 harga saham seluruh

sektor mengalami kenaikan. Tahun 2011, tujuh sektor mengalami peningkatan

harga saham sedangkan tiga sektor lainnya (Agiculture, Mining dan

Infrastructure) mengalami penurunan dengan masing-masing penurunan sebesar

6,05%, 22,66%, 14,62%. Pada tahun 2012, dua sektor yaitu Agriculture dan

Mining masih mengalami penurunan harga saham dengan masing-masing

penurunan sebesar 3,87% dan 26,41%. Pada tahun 2013 enam sektor mengalami

(15)

Dapat disimpulkan bahwa harga saham sektoral sektor pertambangan

sepanjang tahun 2011-2013 merupakan sektor dengan harga saham terburuk

dibandingkan sektor lainnya. Hal ini sesuai dengan fenomena Juni 2013 saham

sektor pertambangan melemah 19,14%. Hal ini didorong harga komoditas

batubara yang masih melemah ditambah wacana kebijakan mengenai pembatasan

impor batu bara oleh China. Saham sektor batubara kemungkinan terus

mengalami tekanan. Setelah harga komoditas batu bara melemah, wacana

pembatasan impor batu bara yang digulirkan Pemerintah China juga menekan

sektor batu bara. Selain itu, Pemerintah juga akan menaikkan pajak royalti dari

tambang batu bara yang memiliki ijin usaha pertambangan (IUP). (Sumber:

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1996073/ada-harapan-untuk-sektor-batu-bara#.UpFlDcSKJgo/).

Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan

bahwa Sektor pertambangan masih tetap menjadi salah satu sektor utama yang

menggerakan roda perekonomian Indonesia. Indikasi ini terlihat dari kontribusi

penerimaan negara yang setiap tahunnya meningkat. Selain itu, sektor

pertambangan juga memberikan efek pengganda 1,6 –1,9 atau menjadi pemicu

pertumbuhan sektor lainnya serta menyediakan kesempatan kerja bagi sekitar 34

ribu tenaga kerja langsung. Sektor pertambangan memberikan peluang

pertumbuhan ekonomi bagi Indonesia, karena bahan tambang akan selalu

dibutuhkan oleh manusia, juga potensi geologis Indonesia yang sangat tinggi dan

(16)

http://www.esdm.go.id/berita/umum/37-umum/601-peranan-sektor-pertambangan-dalam-mendorong-perekonomian-nasional.html/)

Sebagai sektor utama penggerak ekonomi negara tentunya sektor

pertambangan membutuhkan banyak tambahan modal. Sedangkan indeks harga

saham pertambangan yang melemah mengindikasikan semakin rendahnya

ekspektasi investor terhadap kinerja perusahaan pada sektor tersebut, karena para

investor yang menanamkan dananya di pasar modal tidak hanya berinvestasi

untuk mendapatkan pendapatan jangka pendek tetapi juga bertujuan untuk

memperoleh hasil investasi jangka panjang.

Return saham ialah hasil yang diperoleh dari suatu investasi. Menurut

Mohamad Samsul (2006:291) Return Saham adalah pendapatan yang dinyatakan

dalam persentase dari modal awal investasi. Pendapatan investasi dalam saham ini

meliputi keuntungan jual beli saham, dimana jika untung disebut capital gain dan

jika rugi disebut capital loss. Jika disimpulkan dari definisinya ada suatu resiko

yang harus diperhitungkan oleh investor, yaitu tingkat return saham dipengaruhi

oleh kinerja perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari aktivitas usahanya.

Permasalahan utama bagi investor adalah apabila perusahaan tidak mampu

menghasilkan laba yang optimal.

Berikut adalah data perbandingan return saham sektor pertambangan yang

(17)

Tabel 1.2

Return Saham Sub Sektor Pertambangan 2010-2013

Subsektor 2010 2011 2012 2013

Pertambangan Batubara 0,11 -0,16 -0,15 -0,13

Pertambangan Minyak dan Gas Bumi 0,01 0,08 -0,43 0,2 Pertambangan Logam dan Mineral Lainnya -0,03 -0,25 -0,10 0,12

Pertambangan batu-batuan 0,54 -0,09 0,74 0,01

Sumber: Www.idx.co.id, www.yahoofinance.com (data diolah)

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa pada tahun 2010 subsektor

Pertambangan Logam dan Mineral Lainnya memiliki return yang negatif,

sedangkan yang lainnya tetap memiliki return yang bernilai positif. Sepanjang

tahun 2011-2012, tiga sub sektor memiliki return negatif dan satu sub sektor

memiliki return positif. Dan di tahun 2013 pertambangan batubara merupakan

satu-satunya sub sektor yang bermasalah dengan nilai return saham-0,13.

Perusahaan pertambangan batubara merupakan kelompok perusahaan yang

menarik untuk dijadikan objek dalam penelititan ini, karena perusahaan

pertambangan batu bara pada tahun 2010-2013 menghasilkan nilai return saham

yang fluktuatif dan memiliki return saham yang bermasalah selama tiga tahun

terakhir yaitu tahun 2011 hingga tahun 2013.

Return saham subsektor pertambangan batubara tahun 2010-2013 bila

(18)

Sumber: www.idx.co.id, www.yahoofinance.com (data diolah)

Gambar1.2

Rata-rata Return Saham Subsektor Pertambangan Batubara 2010-2013

Gambar di atas memperlihatkan rata-rata return saham mengalami

kecenderungan menurun. Kondisi ini akan mempengaruhi keputusan investor

untuk membeli saham perusahaan tersebut atau menjual saham yang telah dimiliki

untuk menghindari resiko kerugian. Sedangkan bagi perusahaan kondisi ini akan

mengurangi kepercayaan investor sehingga perusahaan akan kehilangan sumber

tambahan modal.

Untuk memperkecil resiko dalam berinvestasi, investor harus mencari

informasi yang bersifat teknikal dan fundamental. Menurut David Sukardi Kodrat

(19)

memperhitungkan nilai dari saham perusahaan, analisa fundamental menitik

beratkan pada data-data kunci laporan keuangan untuk memperhitungkan apakah

harga saham sudah diapresiasi secara akurat (Kodrat, 2010:293). Analisis kedua

faktor tersebut dapat dilakukan investor untuk memperoleh return yang

diharapkan dalam menanamkan modalnya. Pada penelitian ini analisis yang

digunakan adalah analisis fundamental dengan menggunakan rasio keuangan.

Menurut Tendelilin (2001:232), “Dalam melakukan analisis perusahaan, investor

harus mendasarkan kerangka pikirnya pada dua komponen utama dalam analisis

fundamental yaitu: earning per share (EPS) dan price earning ratio (PER)

perusahaan.

Analisis fundamental dipengaruhi oleh rasio-rasio keuangan yang

merupakan salah satu indikator kinerja keuangan. Kinerja keuangan yang

digunakan dalam penelitian ini adalah profitabilitas (earning per share) dan nilai

pasar (price earning ratio).

Profitabilitas merupakan kinerja yang menunjukkan efektivitas operasi

perusahaan dalam menghasilkan laba. Rasio ini mengukur kemampuan

perusahaan menghasilkan laba berdasarkan modal saham tertentu. Dalam

penelitian ini profitabilitas yang digunakan adalah earning per share. EPS

merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh

laba dan mendistribusikan laba yang diperoleh perusahaan kepada pemegang

saham. Dalam Gambar 1.3 ditunjukkan nilai Earning per Share Sub Sektor

(20)

Sumber: Indonesian Capital market Directory (data diolah)

Gambar 1.3

Rata-rata Earning per Share Subsektor Pertambangan Batu Bara Tahun 2010-2013

Dapat dilihat dari gambar 1.3 bahwa tingkat earning per share subsektor

pertambangan batubara selama periode penelitian mengalami fluktuasi. Nilai EPS

tertinggi yang pernah dicapai selama empat tahun terakhir yaitu pada tahun 2011

sebesar 1399,64, sedangkan nilai EPS terendah yaitu pada tahun 2010 sebesar

522,21. Nilai EPS subsektor pertambangan batubara tahun 2013 mengalami

penurunan, hal ini merupakan sinyal negatif bagi investor, karena kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba bagi investor dalam kondisi yang kurang

baik. Hasil penelitian N. Teli Husniatin (2008) mengatakan bahwa EPS

(21)

menunjukkan bagaimana investor menilai harga saham terhadap kelipatan dari

earning. Pendekatan ini didasarkan hasil yang diharapkan pada perkiraan laba per

lembar saham di masa yang akan datang, sehingga dapat diketahui berapa lama

investasi saham akan kembali. Nilai Prrice Earning Ratio secara lebih jelas

ditunjukkan Gambar 1.4:

Sumber: Indonesian Capital Market Directory (data diolah)

Gambar1.4

Rata-rata Price Earning Ratio Subsektor Pertambangan Batubara Tahun 2010-2013

Gambar 1.4 memperlihatkan bahwa nilai PER sangat fluktuatif, pada tahun

2011 mengalami penurunan yaitu dari 17,37 menjadi 0,38. Pada tahun 2012

mengalami peningkatan dari 0,38 menjadi 24,43 dan kembali mengalami

penurunan menjadi 22,88 pada tahun 2013. PER terendah terjadi pada tahun 2011

(22)

Price Earning Ratio menunjukkan hubungan antara pasar saham biasa

dengan laba per lembar saham. Semakin besar Price Earning Ratio suatu saham

maka harga saham tersebut akan semakin mahal terhadap pendapatan bersih per

sahamnya sehingga tingkat return saham semakin besar. Hasil penelitian Munawir

(2011) bahwa PER berpengaruh terhadap return saham.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian tentang return saham dengan judul “Pengaruh

Profitabilitas dan Nilai Pasar terhadap Return Saham Pada SubSektor

Pertambangan Batubara Bursa Efek Indonesia”

1.2. Identifikasi Masalah

Perkembangan pasar modal memperlihatkan bahwa tingkat kepercayaan

pemodal terhadap investasi di pasar modal Indonesia cukup baik. Para investor

bersedia menginvestasikan dana ke pasar modal karena memiliki rasa aman

terhadap dana yang diinvestasikannya. Berdasarkan latar belakang yang telah

diuraikan, bahwa setiap pelaku di pasar modal memerlukan suatu alat analisis

untuk membantu dalam mengambil keputusan membeli saham (berinvestasi).

Pendapatan investasi dalam saham meliputi keuntungan jual beli saham, dimana

jika untung disebut capital gain dan jika rugi disebut capital loss. Jika

(23)

Menurut Tendelilin (2001:232), “Dalam melakukan analisis perusahaan

investor harus mendasarkan kerangka pikirnya pada dua komponen utama dalam

analisis fundamental yaitu: earning per share (EPS) dan price earning ratio

(PER) perusahaan.

Earning per share merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam memperoleh laba dan mendistribusikan laba yang diperoleh

perusahaan kepada pemegang saham. Semakin tinggi rasio ini, maka semakin

tinggi harga saham dan return pun akan meningkat.

Price earning ratio merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam mengembalikan setiap rupiah yang diinvestasikan pad

aperusahaan. Semakin tinggi rasio ini maka semakin besar nilai yang diciptakan

bagi investor, sejalan dengan hal tersebut kepercayaan investor terhadap

perusahaan di pasar modal akan meningkat dan mengakibatkan tingginya

permintaan saham, dengan tingginya permintaan harga saham maka harga saham

perusahan naik dan return saham bagi investor pun akan naik.

1.3 Rumusan Masalah

Dari berbagai faktor yang bermasalah dan menyebabkan return saham

rendah, maka yang menjadi pertanyaan pokok dalam penelitian ini adalah;

1. Bagaimana gambaran Profitabilitas pada subsektor pertambangan

batubara?

(24)

3. Bagaimana gambaran Return Saham pada subsektor pertambangan

batubara?

4. Bagaimana pengaruh Profitabilitas dan Nilai Pasar terhadap Return Saham

pada subsektor Pertambangan Batubara?

1.4 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan peelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui gambaran Profitabilitas pada subsektor Pertambangan

Batubara

2. Untuk mengetahui gambaran Nilai Pasar pada subsektor Pertambangan

Batubara

3. Untuk mengetahui gambaran Return Saham pada subsektor Pertambangan

Batubara

4. Untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas dan Nilai pasar terhadap Return

Saham pada subsektor Pertambangan Batubara

1.5 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi pihak-pihak yang

(25)

1. Bagi Emiten

Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu kebijakan

finansial dalam rangka mamaksimumkan kinerja perusahaan, sehinggga saham

perusahaan dapat menghasilkan return yang besar.

2. Bagi Investor

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi untuk

bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi saham perusahaan

pertambangan batubara di Bursa Efek Indonesia (BEI)

3. Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumbangan

pemikiran atau tambahan referensi untuk pihak-pihak yang berkepentingan

terutama bagi mahasiswa yang akan meneliti lebih lanjut khususnya mengenai

(26)

82

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah disampaikan

sebelumnya maka dapat disimpulkan:

1. Perkembangan profitabilitas Subsektor Pertambangan Batubara di Bursa

Efek Indonesia yang diukur dengan menggunakan earning per share

(EPS) periode 2008-2013 mengalami fluktuasi. Rata-rata nilai EPS selama

periode penelitian adalah sebesar Rp.894,18.

2. Perkembangan nilai pasar Subsektor Pertambangan Batubara diukur

dengan menggunakan price earning ratio (PER). PER subsektor

pertambangan batubara periode 2008-2013 mengalami fluktuasi dan tajam.

Rata-rata PER selama periode penelitian adalah sebesar 13,19.

3. Perkembangan return saham Subsektor Pertambangan Batubara periode

2008-2013 mengalami fluktuasi dan cenderung menurun. Rata-rata return

saham subsektor pertambangan batubara adalah sebesar 0,0347.

4. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji F statistik

maka terdapat hasil bahwa profitabilitas yang diukur dengan earning per

(27)

83

(PER) tidak berpengaruh terhadap return saham Subsektor Pertambangan

Batubara di Bursa Efek Indonesia.

1.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan maka peneliti

mengajukan beberapa saran, diantaranya:

1. Untuk meningkatan return saham, maka emiten subsektor pertambangan

batubara diharapkan untuk meningkatkan profitabilitas dengan

menggunkanan indikator selain EPS, seperti ROA, ROE, GPM, OPM,

NPM. Karena EPS tidak bisa digunakan untuk menentukan perubahan

return saham.

2. Untuk meningkatan return saham, maka emiten subsektor pertambangan

batubara diharapkan untuk meningkatkan nilai pasar dengan

menggunkanan indikator selain PER, seperti PBV. Karena PER tidak bisa

digunakan untuk menentukan perubahan return saham.

3. Investor Subsektor Pertambangan Batubara dalam menentukan perubahan

return saham sebaiknya menggunakan indikator lain dari profitabilitas dan

nilai pasar.

4. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian tentang return

saham, disarankan untuk melakukan penelitian dengan melakukan

indikator lain yaitu Return on Asset, Price to Book Value, Debt to Equity

(28)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Ali. (2004). Membaca Saham Edisi Kedua. Yogyakarta: ANDI.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: Rineka Cipta.

Atmaja, Lukas Setia. (2008). Teori dan Praktik Manajemen Keuangan. Yogyakarta: ANDI.

Dominic, H, T. (2008). Berinvestasi di Bursa Saham. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Harahap, Sofyan Syafri. (1997). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.

Hartono, J. M. (2008). Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: BFPE UGM.

Hin, L, Thian. (2008). Panduan Berinvestasi Saham. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Husnan, Suad. (2005). Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. (2006). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan.Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Irham, Fahmi dan Yovi Lavianti Hadi. (2009). Teori Portofolio dan Analisis Teori dan Soal Jawab. Bandung: Alfabeta.

(29)

85

Purhantara, Wahyu. (2010). Metode Penelitian Kualitatif untuk Bisnis. Yogyakarta. Graha Ilmu.

Riyanto, Bambang. (2001). Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: Gajah Mada.

S. Munawir. (2000). Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta. Liberty.

Samsul, Mohamad, (2006). Pasar Modal dan Manajemen Portofolio, Erlangga: Surabaya.

Sartono, Agus, (1994). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi Edisi 2. Yogyakarta: BFPE UGM.

Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Syamsuddin, Lukman. (1985). Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Tandelilin, Eduardus. (2001). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.

Umar, Husein. (1997). Metode Penelitian Aplikasi dalam Pemasaran (dilengkapi dengan 8 bahasan komprehensif kasus pemasaran). Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.

Widoatmodjo, Sawidji. (2009). Pasar Modal Investasi, Ghalia Indonesia, Jakarta

2. Jurnal, Skripsi & Thesis

Adystya, Winda. 2012. Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Industri Automotive and Allied Products di Bursa Efek Indonesia. Universitas Mulawarman. Samarinda.

Dharmastuti, Fara Ch. Analisis Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Rasio, Return on Investment, Debt to Equity Rasio dan Net profit Margin dalam menetapkan harga saham perdana pada

(30)

86

Husnatin, N. Teli. 2008. Pengaruh Return on Equity (ROE), Earning per Share (EPS), dan Price Earning Ratio (PER) Terhadap Return Saham Perusahaan Sektor Jasa (Hotel & Travel Services) Go Public Periode 2002-2006. Univesitas Widyatama. Bandung.

Lestari, Amelia Yulian. 2012. Pengaruh Price Earning Ratio (PER) dan Earning per Share (EPS) Terhadap Return Saham (Studi pada Perusahaan Indeks LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Universitas Siliwangi. Tasikmalaya.

Munawir. 2011. Pengaruh Earning per Share dan Price Earning Ratio Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010. UNIKOM. Bandung.

Nugroho, Bramantyo. 2012. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham (Studi Empiris Perusahaan Automotive and Component yang Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2011). Universitas Diponegoro. Semarang.

Resi, Yohanes Damaskus. 2012. Pengaruh Price Earning Ratio (PER) dan Earning per Share (EPS) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Properti dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia. Universitas (diakses pada 24 Nopember 2013/ pukul 20:09)

www.idx.co.id

www.itmg.co.id

www.kontan.co.id

Gambar

Gambar 1.1 Perkembangan Harga Saham Sektoral 2010-2013
Tabel 1.1  Pertumbuhan Harga Saham Sektoral
Tabel 1.2  Saham Sub Sektor Pertambangan
Gambar1.2 Saham Subsektor Pertambangan Batubara
+2

Referensi

Dokumen terkait

Alat Bantu Peraga 7 Keajaiban Dunia dengan Metode CAI berbasis Augmented Reality.. Dokumen Karya

Hasil yang diperoleh dari pengujian prototype digital library terkait kompatibilitas browser sistem dapat berjalan dengan baik saat diuji dengan mengakses

Untuk membantu toko LIFETIME CELLULAR dalam pengolahan data-data tersebut, maka penulis mencoba menerapkan suatu program aplikasi yang sudah terkomputerisasi. Dengan aplikasi

Soeharso Surakarta untuk mrmberikan informasi, pengetahuan, dan pemahaman tentang kondisi fraktur kompresi vertebra cervical 5 frankle A yang menyebabkan

masyarakat hampir sama dengan program yang selama ini telah dikembangkan, yaitu: Community Engaged University (CEU), program yang menghadirkan kampus sebagai entitas

Kecepatan pertunasan pada umbi garut (jumlah tunas dan tinggi tunas) yang diberi perlakuan gelap lebih tinggi daripada sinar matahari.. Hal ini karena kondisi gelap

Teori Warna: 3 Elemen Dasar Yang Harus Anda Pahami Sebelum Melakukan Optimasi Warna Pada Desain

30 Medan, Mengundang Penyedia Barang baik secara individu maupun yang membentuk kemitraan/kerjasama operasi usaha Bidang Pengadaan Barang/Jasa Lainnya untuk mengikuti Pelelangan