• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK CAMPURAN MENGKUDU DAN DAUN KAYU MANIS SEBAGAI FEED ADDITIVE TERHADAP KARKAS AYAM BROILER.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK CAMPURAN MENGKUDU DAN DAUN KAYU MANIS SEBAGAI FEED ADDITIVE TERHADAP KARKAS AYAM BROILER."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK CAMPURAN MENGKUDU DAN DAUN KAYU MANIS SEBAGAI FEED ADDITIVE TERHADAP

KARKAS AYAM BROILER

SKRIPSI

Oleh : DWI BAYU SETO

0910611050

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Fakultas Peternakan Universitas Andalas

\

PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

(2)

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK CAMPURAN MENGKUDU DAN DAUN KAYU MANIS SEBAGAI FEED ADDITIVE TERHADAP

KARKAS AYAM BROILER

Dwi Bayu Seto dibawah bimbingan

Dr. Ir. Ahadiyah Yuniza,MS dan Dr. Montesqrit SP.t M.Si Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan Universitas Andalas

Padang

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak campuran Mengkudu dan Daun Kayu Manis (MDKM) sebagai feed additive pengganti antibiotik Zinc bacitracin dan antioksidan Santoquin terhadap bobot hidup, persentase karkas dan persentase lemak abdomen. Penelitian ini menggunakan 80 ekor ayam broiler Strain Arbor Acres CP 707 dengan metode eksperimen Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dosis pemberian ekstrak campuran MDKM yaitu perlakuan A sebagai kontrol dengan ransum yang mengandung antibiotik Zinc Bacitracin dan antibiotik Santoquin, perlakuan B dosis ekstrak campuran MDKM 150 mg/kg BB, perlakuan C dosis ekstrak campuran MDKM 200 mg/kg BB dan perlakuan D dosis ekstrak campuran MDKM 250 mg/kg BB yang diberikan melalui air minum. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak lima kali. Peubah yang diamati adalah bobot hidup, persentase karkas dan persentase lemak abdomen. Hasil penelitian menunjukkan pemberian ekstrak campuran MDKM berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap bobot hidup, persentase karkas dan persentase lemak abdomen. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa pemberian ekstrak campuran MDKM dapat menggantikan peranan antibiotik Zinc Bacitracin dan antioksidan Santoquin pada ransum kontrol. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Pemberian ekstrak campuran MDKM dengan dosis 250 mg/kg BB dapat menggantikan peranan dari antibiotik Zinc Bacitracin dan antioksidan Santoquin pada perlakuan ransum kontrol tanpa menggangu performa karkas ayam broiler.

(3)

I. PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Sub-sektor peternakan merupakan salah satu pemasok bahan pangan

protein hewani yang sangat penting bagi masyarakat. Salah satu sumber gizi asal

ternak yang sangat potensial adalah produk daging dari unggas terutama dari

ayam broiler. Ayam broiler merupakan jenis unggas yang berkarateristik diantara

jenis ternak unggas lainnya dalam menghasilkan produk daging karna kecepatan

pertumbuhannya, efisiensinya dalam segi mengubah makanan dan memiliki masa

panen yang pendek.

Pertumbuhan yang cepat pada ayam broiler sering diikuti dengan

perlemakan yang tinggi, sehingga menimbulkan tingginya kadar lemak bahkan

kolestrol dalam karkas. Hal ini kurang disukai oleh konsumen. Disamping itu

ayam broiler juga rentan terhadap penyakit. Dalam pemeliharaannya peternak

umumnya memberikan pakan komersil. Dimana pakan komersil mengandung

antibiotik dengan dosis rendah sebagai feed additive.

Namun demikian antiobiotik yang terus menerus terkonsumsi akan

mengakibatkan terdapatnya produk metabolit berupa residu antibiotik yang

tertinggal pada karkasnya (Zulfaidha, 2012). Hal ini menjadi tidak sehat dan tidak

diinginkan oleh konsumen. Penggalian informasi potensi pakan dan feed addtive

alternatif alami yang aman diharapkan akan dapat mengatasi kendala dalam

keterbatasan penyediaan kuantitas dan kualitasnya, serta dapat meningkatkan

produktivitas dan reproduktivitas ternak, khususnya ayam broiler. Beberapa

(4)

untuk memacu pertumbuhan dan juga memiliki manfaat sebagai antibakteri alami

adalah mengkudu dan daun kayu manis.

Pada mengkudu terdapat berbagai jenis senyawa aktif yang terkandung

didalamnya antara lain : Xeronine, Plant Sterois, Alizarin, Lycine, Sosium, Caprylic

Acid, Arginine, Proxeronine, Antra Quinines, Trace Elemens, Phenylalanine, Magnesium

dan lain-lain (Http://id.wikipedia.org/wiki/Mengkudu). Beberapa senyawa

fitokimia yang penting dan bermanfaat diantaranya proxeronin dan xeronin.

Proxeronin merupakan fitokimia yang akan diubah oleh enzim proxeronase

melalui proses mekanisme yang komplek menjadi xeronin (Heinicke, 2001).

Xeronin adalah senyawa aktif yang mempunyai peran dalam

meningkatkan kerja metabolisme tubuh dan berperan membantu usus dalam

penyerapan zat gizi serta mengefektifkan penggunaan asam amino, vitamin dan

mineral. Xeronin dapat mengaktifkan beberapa enzim dan mengatur sintesis

protein (Solomon, 2002). Menurut Salleh et al, (2002) buah mengkudu

mengandung zat aktif xeronin yang mampu menurunkan lemak dan kadar

kolesterol. Xeronin mempunyai aktifitas tinggi pada pembentukan protein untuk

hormon, salah satunya hormon Insulin yang dapat meningkatkan jumlah reseptor

LDL (low density lipoprotein) hepatik dan ekstra hepatik (Heinicke,

2001;Linder,1992).

Pada penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Yuniza dan

Kusnadi (2010) diketahui bahwa penggunaan daun kayu manis, daun mengkudu

dan buah mengkudu sangat terbatas dalam ransum hanya berkisar antara 8-12 %,

hal ini dikarenakan serat kasarnya yang tinggi, sehingga peranan fitokimia yang

(5)

Daun kayu manis merupakan limbah dari tanaman rempah kayu manis.

Daun kayu manis mengandung minyak atsiri, Cinnamldehyde dan Eugenol. Ulfah

(2002) menyatakan bahwa pada daun kayu manis mengandung Cinnamldehyde

1-5 % Eugenol 70-90 %. Daun kayu manis juga mengandung minyak atsiri.

Minyak atsiri merupakan minyak essensial atau minyak yang mudah menguap

yang terbentuk dalam retikulum endoplasma yang diperoleh dengan cara

penyulingan dengan uap atau ekstrasi bagian dari buah, bunga, kayu, akar, daun

dan biji. Ulfah (2002) menambah kan bahwa minyak essensial dalam pakan

ternak dapat meningkatkan nafsu makan, meningkatkan produksi enzim-enzim

pencernaaan serta menstimulus antiseptik dan antioksidan dari minyak atsiri

tersebut. Damayanti, (2004) menyatakan bahwa minyak atsiri rempah daun kayu

manis mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococuc aureus,

Escherichia coli dan Salmonella thypimurium.

Untuk mengoptimalkan peranan fitokimia yang terkandung, maka perlu

dilakukan ekstraksi dari mengkudu, daun mengkudu dan daun kayu manis

tersebut. Maserasi adalah salah satu metode umum sederhana yang dapat

digunakan untuk ekstraksi bahan tersebut dengan pelarutnya. Bahan yang akan

diekstraksi masing-masing dengan perbandingan 1 : 2 : 1 dimana 1 bagian dari

buah mengkudu, 2 daun mengkudu dan 1 dari daun kayu manis berdasarkan

bahan kering. Penggunaan 2 bagian daun mengkudu dikarenakan ingin

memanfaatkan limbah dari mengkudu karna buahnya kini telah dimanfaatkan oleh

manusia sebagai obat, agar peranan zat fitokimia yang terkandung dapat

dimanfaatkan secara optimal maka diambil 1 bahagian dari buah mengkudu

(6)

daun kayu manis penggunaan hanya 1 bahagian dikarnakan daun kayu manis

memiliki antinutrisi. Perbandingan tersebut sesuai dengan penelitian yang telah

dilakukan oleh Wulandari (2003). Bahan tersebut dilarutkan dengan aquades

dengan metode maserasi bertingkat yang diharapkan dapat menghasilkan ekstrak

campuran daun kayu manis dan mengkudu yang mengandung senyawa-senyawa

fitokimia yang bermanfaat sebagai feed additive. Perlakuan diberikan dengan

dosis 150-250 mg/kg BB. Dosis pemberian tersebut mengacu berdasarkan

penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Wati, (2009) dengan pemberian

ekstrak daun mengkudu sebagai pengganti antibiotik terhadap performa ayam

broiler yang dinfeksi Salmonella thypimurium dengan dosis pemberian 100-300

mg/kg BB dengan hasil bahwa ekstrak daun mengkudu dapat digunakan sebagai

pengganti antibiotik dan dapat menurunkan konversi ransum.

Wulandari, (2013) meyatakan bahwa ekstrak campuran MDKM dengan

pelarut aquades mengandung senyawa fenol paling banyak, kemudiaan diikuti

dengan alkaloid dan flavonoid. Wulandari, (2013) menambahkan ketiga senyawa

tersebut bersifat antibakteri dan sudah mampu menyamai peranan antibiotik

tertasiklin terhadap bakteri E. coli dan bakteri Salmonella sp. yang terdapat dalam

saluran pencernaan ayam yang diuji melalui media agar pada cawan petri. Namun

demikian penggunaan ekstrak campuran MDKM langsung pada ayam broiler

belum diketahui peranannya, untuk dapat menggantikan peranan dari antibiotik

Zinc bacitracin yang selalu terdapat dalam ransum. Oleh karena itu perlu

dilakukan uji biologis penggunaan ekstrak campuran MDKM untuk mengetahui

(7)

lemak abdomen. Selain itu juga perlu diketahui berapa dosis yang tepat untuk

pemberiannya pada ayam broiler.

Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan pengkajian untuk

mengetahui pengaruh pemberian ekstrak campuran MDKM terhadap karkas ayam

broiler sebagai feed additive alami.

1.2Perumusan Masalah

Apakah pemberian ekstrak campuran mengkudu dan daun kayu manis

mampu mempengaruhi bobot hidup, persentase karkas dan menurunkan

persentase lemak abdomen ayam broiler serta pada dosis berapakah pemberian

ekstrak campuran mengkudu dan daun kayu manis dapat menggantikan peranan

Zinc bacitracin dan antibiotik Santoquin pada ransum kontrol?

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran dan manfaat dari

ekstrak mengkudu dan daun kayu manis sebagai feed additive alami dalam

menggantikan perananan antibiotik Zinc bacitracin dan antioksidan Santoquin

terhadap bobot hidup, persentase karkas dan persentase lemak abdomen. Selain

itu juga untuk mengetahui dosis pemberian ekstrak campuran MDKM yang tepat

sebagai feed additive untuk ayam broiler.

1.4Hipotesis

Pemberian ekstrak campuran MDKM dengan dosis 250 mg/kg BB dapat

menggantikan peranan antibiotik Zinc bacitracin dan antioksidan Santoquin pada

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan yang diperoleh adalah Virgin Coconut Oil dapat menurunkan kadar gula darah pada mencit yang telah dibebani glukosa dan dosis yang paling efektif

hal-hal pokok dan penting, membuat abstraksi untuk memberikan gambaran yang tajam dan bermakna, 3) verifikasi (mengambil kesimpulan), dengan menggunakan interprestasi dalam

mempunyai pengaruh terhadap Hubungan antara Kepemilikan Manajerial, Independensi Dewan Komisaris dan Komite Audit dengan Harga Saham pada Perusahaan Sektor Industri Barang

Jenis Kegiatan Bidang Cipta Karya dan batasan kapasitasnya yang wajib. dilengkapi dokumen AMDAL adalah

Tabel4.1 Deteksi Kecacingan ( Enterobius vermicularis ) Pada Anak SDN Latsari 1 usia 7-10 Tahun di Desa Latsari Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang. Variabel

Berbagai perdebatan mengenai nilai relevansi dari informasi pada laporan keuangan berdasarkan standar IFRS semakin meningkat, terlihat dari beberapa penelitian

Kesimpulan : Selama masa penelitian ditemukan 35 kasus baru tumor sinonasal di RSUD propinsi NTB, yang terdiri dari 40% tumor ganas, 20% tumor jinak dan 40% yang belum diketahui

Berdasarkan ciri-ciri atau karakteristik tersebut di atas, peneliti dapat berkomunikasi secara langsung dengan subjek yang diteliti serta dapat mengamati mereka sejak awal