• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Virgin Coconut Oil (VCO) Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Mencit Jantan Galur Swiss-Webster.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Virgin Coconut Oil (VCO) Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Mencit Jantan Galur Swiss-Webster."

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

PENGARUH VIRGIN COCONUT OIL (VCO) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS-WISTAR

Ronny Rahadi, 2008 ; Pembimbing I : Endang Evacuasiany, Dra., MS., AFK., Apt. Pembimbing II : Jo Suherman, dr., MS., AIF.

Diabetes adalah suatu penyakit metabolik kronis yang memiliki dampak serius terhadap kesehatan, kualitas dan harapan hidup pasien. Virgin Coconut Oil (VCO) merupakan salah satu tanaman obat yang dipercaya dapat menurunkan kadar gula darah yang tinggi.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi VCO dalam menurunkan kadar gula darah pada mencit yang telah dibebani glukosa.

Penelitian ini merupakan uji praklinis pada mencit galur Swiss-wistar dengan metode TTGO (Tes Toleransi Glukosa Oral). Sebelum dosis uji diberikan, dilakukan pengukuran kadar glukosa darah awal dengan glukometer GlukoDr. Pengukuran kadar glukosa darah diulangi pada waktu-waktu tertentu. Sebagai kontrol adalah larutan CMC 1% dan glibenklamid. Analisis data menggunakan ANAVA satu arah dan uji beda Tukey HSD dengan = 0.05.

Hasil percobaan diperoleh persentase rata-rata penurunan kadar glukosa darah setelah 60 menit pemberian glukosa pada pemberian larutan CMC 1%, glibenklamid dan VCO dosis I,II,III berturut-turut sebesar 12,42 %; 5,87 % dan 2,01 %; 11,88 %; 9,79 %. Setelah 120 menit 48,24 %; 48,34 % dan 24,52 %; 41,94 %; 30,22 %. Penurunan kadar glukosa darah pada kelompok perlakuan VCO 0.6 ml dibandingkan dengan glibenklamid menunjukkan hasil yang signifikan (p = 0.05). Begitupun dengan kontrol positif dibandingkan dengan kontrol negatif menunjukkan hasil yang signifikan (p < 0.05).

Kesimpulan yang diperoleh adalah Virgin Coconut Oil dapat menurunkan kadar gula darah pada mencit yang telah dibebani glukosa dan dosis yang paling efektif adalah VCO 0,6 ml.

(2)

v Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

THE EFFECT OF VIRGIN COCONUT OIL (VCO) LEAVES TO MALE MICE’S BLOOD GLUCOSE CONCENTRATION STRAIN SWISS-WISTAR

Ronny Rahadi, 2008 ; Tutor I : Endang Evacuasiany, Dra., MS., AFK., Apt. Tutor II : Jo Suherman, dr., MS., AIF.

Diabetic is a chronic metabolic disease that has a significant impact on health, quality and life expectancy of patients. Virgin Coconut Oil (VCO) is one of herbal medicine believed can reduce elevated blood sugar.

The objective of this study is to know the potency of VCO in reducing blood glucose on mice that have been increased its blood glucose.

This experiment used mices Swiss-Wistar strain with OGTT method (Oral Glucose Tolerance Test). Before VCO was given, blood glucose concentration was measured by glucometer GlukoDr. Then blood glucose concentration measured at certain times. The controls used CMC 1 % solution and glibenclamide. The data were analyzed with oneway ANAVA and Tukey HSD differences test with = 0.05.

The mean decreasing of blood glucose concentration after 60 minutes giving glucose on controls CMC 1 %, glibenclamide, and VCO dose I,II,III were 12,42 %; 5,87 %; 2,01 %; 11,88 %; 9,79 % respectively. After 120 minutes were 48,24 %; 48,34 %; 24,52 %; 41,94 %; 30,22 %. Decreasing blood glucose concentration on the group VCO 0.6 ml compare with positive control showing the significant result (p = 0.05) and positive control compare with negative control showing the significant result too (p < 0.05).

The conclusion is VCO can reduce blood glucose on mice that have been increased its blood glucose and the most effective dose is 0.6 ml.

(3)

vi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

JUDUL ... .i

LEMBAR PERSETUJUAN ...ii

SURAT PERNYATAAN ... ...iii

ABSTRAK ... …...iv

ABSTRACT... ...v

KATA PENGANTAR ... ...vi

DAFTAR ISI... ...viii

DAFTAR TABEL... ...xi

DAFTAR GAMBAR ... ...xii

DAFTAR GRAFIK... ...xiii

DAFTAR DIAGRAM... ...xiv

DAFTAR LAMPIRAN... ...xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang ... ...1

1.2.Identifikasi Masalah ... ...2

1.3.Maksud dan Tujuan... ...2

1.4.Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... ...3

1.5.Kerangka Pemikiran dan Hipotesis... ...3

1.5.1. Kerangka Pemikiran... ...3

1.5.2. Hipotesis... ...4

1.6. Metodologi Penelitian... ...5

1.7. Lokasi dan Waktu ... ...5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karbohidrat ... ...6

2.1.1. Pencernaan Karbohidrat di Dalam Mulut dan Lambung ... ...7

2.1.2. Pencernaan Karbohidrat di Dalam Usus Halus... ...7

(4)

vii Universitas Kristen Maranatha

2.3. Fosforilasi Glukosa ... ...9

2.4. Penyimpanan Glikogen di Dalam Hati dan Otot ... ...10

2.5. Glikogenesis... ...10

2.6. Pemindahan Glikogen yang Disimpan-Glikogenolisis ... ...10

2.7. Pelepasan Energi dari Molekul Glukosa Melalui Jalur Glikolisis ... ...11

2.8. Anatomi dan Fisiologi Pankreas ... ...11

2.9. Insulin... ...13

2.9.1. Sifat-sifat Kimia Insulin... ...13

2.9.2. Sensitivitas dan Resistensi Insulin ... ...13

2.9.3. Efek Metabolik Insulin... ...14

2.10. Glukosa Darah... ...15

2.11. Diabetes Mellitus ... ...16

2.11.1. Definisi dan Klasifikasi DM ... ...16

2.11.2. Diagnosis DM ... ...18

2.12. Kelapa (Cocos nucifera) ... ...19

2.12.1. Nama Daerah... ...19

2.12.2. Kelapa, Tanaman Industri ... ...19

2.12.3. Manfaat Kelapa ... ...20

2.13. Virgin Coconut Oil (VCO)... ...20

2.13.1. Kandungan VCO... ...21

2.13.2. Manfaat VCO ... ...22

2.13.3. VCO dan Glukosa Darah ... ...22

2.13.4. Prinsip Pembuatan VCO ... ...23

2.13.5. Cara Pembuatan VCO ... ...24

2.13.6. Pengemasan dan Penyimpanan VCO... ...24

2.14. Glibenclamide ... ...26

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan Penelitian... ...27

(5)

viii Universitas Kristen Maranatha

3.2.1. Desain Penelitian... ...28

3.2.2. Variabel Penelitian ... ...28

3.2.3. Metode Penarikan Sampel... ...29

3.3. Prosedur Kerja... ...29

3.3.1. Perolehan Bahan ... ...29

3.3.2. Persiapan Penelitian ... ...30

3.3.2.1. Persiapan Hewan Percobaan ... ...30

3.3.3. Pengujian Efek Toleransi Glukosa... ...30

3.4. Metode Analisis ... ...31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ... ...32

4.1.1. Pengaruh Perlakuan Virgin Coconut Oil (VCO) terhadap Kadar Glukosa Darah pada Mencit Jantan Galur Swiss-Wistar ... ...40

4.2. Pembahasan... ...42

4.3. Uji Hipotesis ... ...43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... ...45

5.2. Saran... ...45

DAFTAR PUSTAKA ... ...46

LAMPIRAN... ...48

(6)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Kandungan Nutrisi dan Asam Lemak VCO per 100 gram ...21

Tabel 4.1. Hasil Pengukuran Kadar Glukosa Darah Mencit Kelompok Kontrol Negatif (Larutan CMC 1 %) ...32

Tabel 4.2. Hasil Pengukuran Kadar Glukosa Darah Mencit Kelompok Kontrol Positif (Glibenklamid) ...33

Tabel 4.3. Hasil Pengukuran Kadar Glukosa Darah Mencit Kelompok Dosis I (VCO 0,1 ml) ...34

Tabel 4.4. Hasil Pengukuran Kadar Glukosa Darah Mencit Kelompok Dosis II (VCO 0,3 ml) ...35

Tabel 4.5. Hasil Pengukuran Kadar Glukosa Darah Mencit Kelompok Dosis III (VCO 0,6 ml) ...36

Tabel 4.6. Persentase Penurunan Kadar Glukosa Darah dari T1 ke T2 (T1-T2)...38

Tabel 4.7. Persentase Penurunan Kadar Glukosa Darah dari T1 ke T3 (T1-T3)...39

Tabel 4.8. Rerata Kadar Glukosa Darah Mencit Sesudah Pengamatan 2 Jam...40

Tabel 4.9. Uji Beda Kadar Glukosa Rerata Tukey HSD Antar Kelompok Perlakuan...40

Tabel 4.10. Hasil ANAVA Perbedaan Kadar Glukosa Selama Pengamatan 2 Jam ...41

(7)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

(8)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GRAFIK

(9)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 2.1. Proses Pencernaan Karbohidrat...8

Diagram 2.2. Proses Pembuatan VCO ...23

Diagram 4.1. Persentase Penurunan Kadar Glukosa Darah dari T1 ke T2 (T1-T2)...38

(10)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

(11)

Universitas Kristen Maranatha

48

Lampiran 1

Perhitungan Dosis

I. Dosis CMC

Larutan CMC 1% = 1 gram CMC/100cc

Dosis yang digunakan dalam percobaan adalah larutan CMC 1% 0,5 cc/ekor

II. Dosis Glibenklamid

Dosis glibenklamid untuk manusia = 10 mg Konversi dosis untuk mencit = 0,0026

Dosis glibenklamid untuk mencit = 10 mg x 0,0026 = 0,026 mg/0,5 cc

III. Dosis Glukosa

Dosis glukosa untuk manusia = 75 gram

Dosis glukosa untuk mencit = 75 gram x 0,0026 = 0,195 gram/0,5 cc

IV. Dosis VCO

Dosis VCO untuk manusia (pendeita diabetes mellitus) = 3 x 30 ml/hari = 90 ml/hari Dosis VCO untuk mencit = 90 cc x 0,0026 = 0,234 cc (I)

II = 2 x 0,234 cc = 0,468 cc III = 3 x 0,234 cc = 0,702 cc Dosis yang digunakan untuk percobaan adalah: Dosis 1 = 0,1 cc

(12)

Universitas Kristen Maranatha

49

Lampiran 2

Hasil Pengamatan Mencit Selama 2 Jam

(13)

Universitas Kristen Maranatha

50

Lampiran 3

Hasil ANAVA Satu Arah Kadar Glukosa Darah selama 2 jam

Oneway

Descriptives Rata-Rata

5 182.4500 48.18629 21.54956 122.6188 242.2812 134.00 256.00 5 116.5500 18.19203 8.13572 93.9616 139.1384 93.50 141.00 5 138.2500 20.60264 9.21378 112.6684 163.8316 111.50 163.50 5 133.1000 21.26147 9.50842 106.7004 159.4996 107.25 162.25 5 123.5500 36.32036 16.24296 78.4523 168.6477 84.00 181.00 25 138.7800 36.92499 7.38500 123.5381 154.0219 84.00 256.00 Kontrol Negatif

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interval for

Mean

Minimum Maximum

Test of Homogeneity of Variances

Rata-Rata

13328.690 4 3332.173 3.436 .027

19394.225 20 969.711

(14)

Universitas Kristen Maranatha

65.90000* 19.69478 .024 6.9658 124.8342 44.20000 19.69478 .204 -14.7342 103.1342 49.35000 19.69478 .129 -9.5842 108.2842 58.90000 19.69478 .050 -.0342 117.8342 -65.90000* 19.69478 .024 -124.8342 -6.9658 -21.70000 19.69478 .804 -80.6342 37.2342 -16.55000 19.69478 .915 -75.4842 42.3842 -7.00000 19.69478 .996 -65.9342 51.9342 -44.20000 19.69478 .204 -103.1342 14.7342 21.70000 19.69478 .804 -37.2342 80.6342 5.15000 19.69478 .999 -53.7842 64.0842 14.70000 19.69478 .943 -44.2342 73.6342 -49.35000 19.69478 .129 -108.2842 9.5842 16.55000 19.69478 .915 -42.3842 75.4842 -5.15000 19.69478 .999 -64.0842 53.7842 9.55000 19.69478 .988 -49.3842 68.4842 -58.90000 19.69478 .050 -117.8342 .0342 7.00000 19.69478 .996 -51.9342 65.9342 -14.70000 19.69478 .943 -73.6342 44.2342 -9.55000 19.69478 .988 -68.4842 49.3842 (J) Perlakuan

(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interval

The mean difference is significant at the .05 level. *.

Subset for alpha = .05

(15)

Universitas Kristen Maranatha

52

Lampiran 4

Hasil Analisis Kadar Glukosa Darah dengan Interval 30 dan 60 menit

Hasil Analisis Kadar Glukosa Darah Mencit pada Menit ke - 0

Oneway

Descriptives

T0

5 67.8000 7.04982 3.15278 59.0465 76.5535 61.00 79.00 5 64.0000 9.51315 4.25441 52.1879 75.8121 50.00 75.00 5 71.6000 10.43072 4.66476 58.6485 84.5515 61.00 87.00 5 68.6000 8.29458 3.70945 58.3009 78.8991 60.00 82.00 5 71.4000 10.94532 4.89490 57.8096 84.9904 60.00 86.00 25 68.6800 8.99870 1.79974 64.9655 72.3945 50.00 87.00 Kontrol Negatif

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interval for

Mean

Minimum Maximum

Test of Homogeneity of Variances

T0

193.040 4 48.260 .551 .700

1750.400 20 87.520

(16)

Universitas Kristen Maranatha

Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5.000.

a.

Hasil Analisis Kadar Glukosa Darah Mencit pada Menit ke - 30

Oneway

Descriptives T1

5 279.2000 81.18929 36.30895 178.3902 380.0098 171.00 398.00 5 168.8000 51.72234 23.13093 104.5782 233.0218 117.00 241.00 5 188.0000 72.06941 32.23042 98.5140 277.4860 131.00 291.00 5 189.8000 38.23872 17.10088 142.3204 237.2796 145.00 230.00 5 168.0000 75.62407 33.82011 74.1003 261.8997 95.00 292.00 25 198.7600 73.34864 14.66973 168.4832 229.0368 95.00 398.00 Kontrol Negatif

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interval for

Mean

Minimum Maximum

Test of Homogeneity of Variances

T1

.482 4 20 .748

Levene

(17)

Universitas Kristen Maranatha

54

ANOVA

T1

42552.160 4 10638.040 2.458 .079 86568.400 20 4328.420

Squares df Mean Square F Sig.

Post Hoc Tests

Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5.000.

(18)

Universitas Kristen Maranatha

55

Hasil Analisis Kadar Glukosa Darah Mencit pada Menit ke - 60

Oneway

Descriptives

T2

5 241.8000 81.00123 36.22485 141.2237 342.3763 164.00 374.00 5 153.0000 25.25866 11.29602 121.6372 184.3628 123.00 182.00 5 169.0000 42.59108 19.04731 116.1162 221.8838 127.00 226.00 5 165.0000 49.62862 22.19459 103.3779 226.6221 132.00 252.00 5 150.8000 70.54219 31.54742 63.2103 238.3897 93.00 273.00 25 175.9200 62.62582 12.52516 150.0693 201.7707 93.00 374.00 Kontrol Negatif

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interval for

Mean

Minimum Maximum

Test of Homogeneity of Variances

T2

28318.240 4 7079.560 2.152 .112 65809.600 20 3290.480

(19)

Universitas Kristen Maranatha

Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5.000.

a.

Hasil Analisis Kadar Glukosa Darah Mencit pada Menit ke - 120

Oneway

Descriptives T3

5 141.0000 36.11094 16.14930 96.1623 185.8377 104.00 182.00 5 80.4000 21.55922 9.64158 53.6307 107.1693 55.00 111.00 5 124.4000 15.56599 6.96132 105.0723 143.7277 104.00 145.00 5 109.0000 23.72762 10.61131 79.5383 138.4617 78.00 134.00 5 104.0000 14.10674 6.30872 86.4842 121.5158 87.00 121.00 25 111.7600 29.87652 5.97530 99.4276 124.0924 55.00 182.00 Kontrol Negatif

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interval for

Mean

Minimum Maximum

Test of Homogeneity of Variances

T3

2.592 4 20 .068

Levene

(20)

Universitas Kristen Maranatha

57

ANOVA

T3

10330.160 4 2582.540 4.656 .008

11092.400 20 554.620

Squares df Mean Square F Sig.

Post Hoc Tests

Subset for alpha = .05

Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5.000.

(21)

Universitas Kristen Maranatha

58

Lampiran 5

Hasil T-Test Perbedaan Kadar Glukosa Menit 30 ke 60 dan 30 ke 120

Kontrol (+)

menit ke 30 & menit ke 60 Pair 1

menit ke 30 & menit ke 120

Pair 2

N Correlation Sig.

Paired Samples Test

37.40000 41.24076 18.44343 -13.80716 88.60716 2.028 4 .112

138.20000 56.80845 25.40551 67.66299 208.73701 5.440 4 .006

(22)

Universitas Kristen Maranatha

menit ke 30 & menit ke 60 Pair 1

menit ke 30 & menit ke 120

Pair 2

N Correlation Sig.

Paired Samples Test

15.80000 32.69098 14.61985 -24.79121 56.39121 1.081 4 .341

88.40000 56.39415 25.22023 18.37742 158.42258 3.505 4 .025

(23)

Universitas Kristen Maranatha

menit ke 30 & menit ke 60 Pair 1

menit ke 30 & menit ke 120

Pair 2

N Correlation Sig.

Paired Samples Test

19.00000 77.34016 34.58757 -77.03049 115.03049 .549 4 .612

63.60000 85.96104 38.44294 -43.13473 170.33473 1.654 4 .173

(24)

Universitas Kristen Maranatha

menit ke 30 & menit ke 60 Pair 1

menit ke 30 & menit ke 120

Pair 2

N Correlation Sig.

Paired Samples Test

24.80000 51.07543 22.84163 -38.61853 88.21853 1.086 4 .339

80.80000 30.19437 13.50333 43.30874 118.29126 5.984 4 .004

(25)

Universitas Kristen Maranatha

menit ke 30 & menit ke 60 Pair 1

menit ke 30 & menit ke 120

Pair 2

N Correlation Sig.

Paired Samples Test

17.20000 14.54991 6.50692 -.86610 35.26610 2.643 4 .057

(26)

Universitas Kristen Maranatha

63

Lampiran 6

Dokumentasi

(27)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Seiring dengan peningkatan pendapatan dan perubahan gaya hidup terutama di

kota-kota besar, bertambah pula prevalensi penyakit-penyakit degeneratif. Di

antaranya adalah Diabetes Mellitus (DM).

Diabetes Mellitus ialah suatu keadaan yang timbul karena defisiensi insulin relatif

maupun absolut dan merupakan penyakit kronis yang hampir menyerang seluruh

organ tubuh penderitanya sehingga menimbulkan banyak komplikasi akibat penyakit

ini. Penyakit ini merupakan penyakit ’seumur hidup’. Oleh karena itu, penderita

penyakit tersebut memerlukan perawatan yang baik dan perubahan gaya hidup

termasuk perubahan pola makan yang cukup drastis.

Dalam Diabetes Atlas 2000 (International Diabetes Federation) tercantum

perkiraan penduduk Indonesia berumur di atas 20 tahun sebesar 125 juta jiwa dengan

asumsi prevalensi DM sebesar 4,6 % atau sebesar 5,6 juta jiwa. Berdasarkan pola

pertambahan penduduk seperti sekarang ini, diperkirakan pada tahun 2020 nanti akan

ada 178 juta penduduk berusia di atas 20 tahun dan dengan asumsi prevalensi DM

sebesar 4,6 % akan didapatkan 8,2 juta penderita diabetes. Suatu jumlah yang sangat

besar dan beban yang sangat berat untuk dapat ditangani sendiri oleh tenaga

kesehatan di Indonesia yang sangat terbatas jumlahnya (Perkeni, 2002).

Akhir-akhir ini berkembang fenomena untuk kembali ke alam atau ’Back to

Nature’. Banyak orang meneliti dan mengembangkan obat-obatan tradisional untuk

mengetahui manfaat serta khasiatnya dalam mengatasi keluhan penyakitnya. Selain

obat-obatan tradisional tersebut efek sampingnya lebih sedikit juga harganya relatif

lebih murah. Indonesia merupakan negara yang kaya akan tanaman obat, namun

penelitian di bidang tersebut masih sangat terbatas. Akan tetapi, para ilmuwan

(28)

Universitas Kristen Maranatha 2

kedokteran. Bahkan sekarang sedang dikembangkan ilmu pengobatan campuran yang

menggabungkan antara metode Barat dan Timur. Hal tersebut penting untuk diteliti

karena masing-masing metode memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing.

Mendengar namanya yang berawal dengan kata ’virgin’ yang berarti perawan,

orang mudah terdorong membayangkan bahwa minyak ini ada kaitannya dengan

perawan. Padahal, walaupun Virgin Coconut Oil (VCO) memang dikenal sebagai

minyak yang mampu melangsingkan tubuh sehingga cenderung digemari oleh para

gadis yang memahami manfaatnya, manfaat minyak yang asalnya dari buah kelapa

(Cocos nucifera) ini lebih luas daripada sekadar pelangsing tubuh. Hasil-hasil

penelitian membuka tabir kerahasiaan alam yang terkandung dalam buah kelapa,

menyajikan data tentang manfaat yang beraroma gurih dan lembut itu untuk

meningkatkan metabolisme tubuh, serta menanggulangi beraneka penyakit

(Suhirman,2004). VCO adalah salah satu obat tradisional yang dipercaya dapat

menyembuhkan berbagai macam penyakit, seperti mengurangi risiko arteriosklerosis,

mengurangi risiko penyakit jantung, mencegah dan mengobati stroke, mengontrol

diabetes, mengurangi risiko kanker, mencegah hipertensi, dan penyakit-penyakit

lainnya (www.lipi.go.id).

1.2. Identifikasi Masalah

Apakah VCO menurunkan kadar glukosa darah pada mencit yang telah dibebani

glukosa?

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud penelitian ini untuk mengetahui pengaruh VCO terhadap penurunan kadar

gula darah pada mencit.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas VCO dengan melakukan Tes

(29)

Universitas Kristen Maranatha 3

1.4. Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Kegunaan akademis dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

tentang keefektivan VCO terhadap penurunan kadar gula darah.

Kegunaan praktis dari penelitian ini adalah sebagai pendahuluan bagi

pengembangan pengobatan alternatif Diabetes Mellitus.

1.5. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Diabetes Mellitus adalah kelainan metabolik kronis yang mempunyai dampak

terhadap kesehatan, kualitas hidup, dan harapan hidup pasien. Olahraga, diet, dan

pengontrolan berat badan merupakan tindak lanjut terhadap penyakit ini untuk

menjaga keseimbangan glukosa darah.

Diabetes Mellitus di Indonesia dikenal dengan nama kencing manis. Kencing

manis adalah glikosuria (glukosa dalam urin) yang diakibatkan karena menumpuknya

glukosa dalam darah sehingga dikeluarkan bersama urin. Dalam kondisi ini, produksi

insulin atau enzim menurun sehingga metabolisme terganggu. Hal ini menyebabkan

glukosa tidak bisa masuk ke dalam sel-sel sehingga konsentrasi glukosa darah

meningkat. Timbunan glukosa tersebut tidak dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan

energi dan akhirnya dibuang bersama urin.

Insulin berfungsi mengubah glukosa menjadi energi untuk sel dengan cara

mentransfer glukosa darah ke sel-sel yang membutuhkan. Glukosa dalam darah tidak

dapat langsung digunakan sebagai energi, harus ditransfer terlebih dahulu ke dalam

sel-sel melalui proses oksidasi dalam sel. Selain itu, insulin juga mengubah glukosa

menjadi energi cadangan (glikogen dan lemak). Jika glukosa darah berlimpah, akan

diubah menjadi glikogen dan disimpan dalam hati dan otot. Sementara lemak

(30)

Universitas Kristen Maranatha 4

Lemak sendiri terdiri dari individu-individu molekul lemak yang disebut asam

lemak. Peneliti mengelompokkan asam lemak dalam tiga kategori yaitu asam lemak

jenuh (saturated), asam lemak tak jenuh tunggal (monounsaturated) dan asam lemak

tak jenuh jamak (polyunsaturated). VCO dapat digolongkan asam lemak jenuh

(saturated). Masing-masing asam lemak digolongkan lagi menjadi tiga golongan

berdasarkan panjang rantai karbon atomnya, yaitu asam lemak rantai pendek (Short

Chain Fatty Acid=SCFA), asam lemak rantai sedang (Medium Chain Fatty

Acid=MCFA) dan asam lemak rantai panjang (Long Chain Fatty Acid=LCFA).

Proses metabolisme asam lemak rantai panjang (LCFA), memerlukan waktu lama di

dalam tubuh. Ini karena LCFA harus diproses dulu di pencernaan, lalu diserap oleh

dinding usus, dan kemudian tersimpan dalam sel-sel lemak dalam tubuh, sebelum

akhirnya sampai ke hati dan terkonversi menjadi energi. Sebagian besar minyak yang

dikenal adalah tergolong LCFA. Berbeda dengan LCFA, asam lemak rantai sedang

(MCFA) langsung dapat diabsorbsi oleh hati dan terpakai habis sebagai energi.

(www.javatraditions.com)

Kandungan asam lemak Virgin Coconut Oil adalah Lauric Acid, Miristic Acid,

Caprilic Acid, Capric Acid, Palmitic Acid, Stearic Acid. Lauric Acid yang merupakan

bagian terbesar asam lemak yang dikandung VCO tergolong asam lemak berantai

sedang (MCFA). Kandungan MCFA dalam VCO ini mampu merangsang produksi

insulin, yaitu hormon pengangkut zat gula ke dalam sel-sel tubuh yang pada akhirnya

mampu menurunkan kadar glukosa darah. Selain itu, VCO juga dapat menembus

dinding usus tanpa bantuan enzim sehingga sel mampu menghasilkan energi lebih

cepat.

1.5.2. Hipotesis

VCO dapat menurunkan kadar gula darah pada mencit jantan galur Swiss-Wistar

(31)

Universitas Kristen Maranatha 5

1.6. Metodologi Penelitian

Penelitian ini merupakan suatu penelitian eksperimental laboratoris (uji praklinis)

dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Dilakukan pada hewan coba

mencit jantan galur Swiss-Wistar. Pengukuran kadar glukosa darah puasa mencit

dilakukan dengan menggunakan Glukometer GukoDr. Analisis data menggunakan

ANAVA satu arah, dilanjutkan dengan uji beda Tukey HSD dengan = 0.05.

1.7. Lokasi dan Waktu

Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmakologi Universitas Kristen Maranatha

Bandung. Waktu penelitian berlangsung mulai bulan April 2007 sampai dengan bulan

(32)

Universitas Kristen Maranatha 45

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka didapatkan kesimpulan Virgin Coconut Oil

(VCO) pada dosis 0,1 ml, 0,3 ml dan 0,6 ml dapat menurunkan kadar gula darah pada

mencit yang telah dibebani glukosa.

5.2. Saran

Pengamatan kadar glukosa darah dilakukan setiap 30 menit. Penelitian ini dapat

dilanjutkan dengan penelitian efektivitas VCO pada mencit yang telah dirusak sel-sel

pankreasnya dengan menggunakan aloksan sehingga keadaan mencit dapat menyamai

keadaan penderita Diabetes Mellitus (DM). Penelitian dengan melakukan pengukuran

kadar C-peptide juga perlu dilakukan.

Penelitian lain mengenai pengujian zat aktif yang terkandung di dalamnya dan

(33)

Universitas Kristen Maranatha

46

DAFTAR PUSTAKA

Agus Suhendar. 2007. “Virgin Coconut Oil”, Penyembuh Ajaib Dari Buah Kelapa. http://alatkesehatan.com. 3 Juni 2007

Anonim. 2007. Empat Mujarab Penakluk Si Manis. www.agromania.com. 26 April 2007

---. 2007. Larisnya Jualan Minyak Perawan. http://mail.kimia.lipi.go.id. 21 April 2007

---. 2007. Manfaat VCO. http://www.lipi.go.id. 7 Mei 2007

---. 2006. Teknik Pembuatan Virgin Coconut Oil.

http://primatani.litbang.deptan.go.id. 5 Mei 2007

---. 2007. Tidak Semua VCO Mudah Diserap Tubuh. http://portal.cbn.net.id. 15 April 2007

Askandar Tjokroprawiro. 1991. Klasifikasi, Diagnosis dan Dasar-dasar Terapi

Diabetes Mellitus. Edisi 2. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. hal 1-2, 8-10, 54-55

Bambang Setiaji, Surip Prayugo. 2006. Membuat VCO Berkualitas Tinggi. Jakarta:

Penebar Swadaya. hal 5-22

Drake R.L., Vogl W., Mithell A.W.M. 2005. Gray’s Anatomy For Student. 39th ed.

Philadelphia: Elsevier Inc. p 288-289

Guyton, Arthur C. Hall, John E. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9.

Editor Irawati Setiawan. Jakarta: EGC. p 1037-1040, 1066-1068, 1221-1238

Haznam. 1991. Endokrinologi. Bandung: PT. Gramedia Pustaka Utama. hal 15-23

Murray R.K., Granner D.K., Mayes P.A., Rodwell V.W. 2003. Biokimia Harper.

Edisi 25. Jakarta: EGC. p 533-536

Snell R.S. 1997. Anatomi Klinik Untuk Mahasiswa Kedokteran. Edisi 3. Alih Bahasa:

Adji Dharma. Jakarta: EGC. p 266-267

(34)

Universitas Kristen Maranatha

47

Suhirman. 2004. Manfaat Virgin Coconut Oil Bagi Kesehatan Masyarakat. http://www.kompas.com. 6 Juni 2007

Tony Handoko. 2001. Insulin, Glukagon dan Antidiabetik Oral. Dalam : Farmakologi

danTerapi. Edisi 4. Jakarta : Gaya Baru. Hal 477-478

Yudi Purnomo. 2006. Virgin Coconut Oil Versus Papain Si Getah Pepaya. www.kimi@net.lipi.go.id. 25 April 2007

Yunus Arifin. 2007. Virgin Coconut Oil. http://www.javatraditions.com. 20 Mei 2007

Zainal Gani, Yuni Harlinawati, Dede. 2005. Bebas Segala Penyakit Dengan VCO.

Referensi

Dokumen terkait

SISTEM INFORMASI NAVIGASI UNTUK PENCARIAN OPTICAL DISTRIBUTION CABINET (OCD) MILIK PT TELKOM (WILAYAH SIMPANG LIMA SEMARANG).. Wachid Syariffudin

“Analisis Pengaruh Kebijakan Pendanaan, Kebijakan Dividen dan Profitabilitas Perusahaan Terhadap Set Kesempatan Investasi (IOS) Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar

Metode kondensasi , yang merupakan metode bergabungnya partikel- partikel kecil larutan sejati yang membentuk partikel-partikel

adalah dengan memilih jenis perawatan yang cocok untuk tiap komponen mesin,.. apakah itu predictive maintenance, preventive maintenance atau

Merujuk teori Emile Durkheim bahwa agama adalah produk masyarakat berupa ketentuan-ketentuan yang berfungsi sebagai perekat masyarakat, menyimak teori Jean Jacques Rousseau

LAMPU OTOMATIS YANG DIAKTIFKAN SUARA adalah suatu rangkaian elektronika yang outputnya berupa lampu menyala dengan memberikan input suara yang kepekaannya dapat diatur

PERBANDINGAN HASIL PASSING MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM (INSIDE) DENGAN PASSING MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN LUAR (OUTSIDE)TERHADAP KETEPATAN PASSING PENDEK FUTSAL..

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan komunikasi terapeutik perawat terhadap tingkat stres hospitalisasi anak usia sekolah yang dirawat