• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA

DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh:

NUR INDAH LAELASARI G1A. 17.0005

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SUBANG 2021

(2)

i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA

DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

DISUSUN OLEH NUR INDAH LAELASARI

G1A.17.0005

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Subang tanggal 29 November 2021 dan dinyatakan telah

memenuhi syarat gelar Sarjana Pendidikan Dewan Penguji

Nama Jabatan Tanda Tangan

1. Bety Miliyawati, M.Pd. Ketua Penguji ...

2. Vara Nina Yulian, M.Pd. Penguji Pendamping ………..

3. Dr. Nita Delima, S.Si., M.Pd. Penguji 1 ………...

4. Yanry Budianingsih, M.Pd. Penguji 2 ………...

Subang, Desember 2021 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Subang Dekan,

Dr. Nita Delima, S.Si., M.Pd.

NIDN. 0415038501

(3)

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

SKRIPSI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA

DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

NUR INDAH LAELASARI G1A.17.0005

Diperiksa dan disetujui

Untuk memenuhi Ujian Sidang Skripsi

Pembimbing I

Bety Miliyawati, M.Pd.

NIDN. 0412068302

Pembimbing II

Vara Nina Yulian, M.Pd.

NIDN. 0415078801

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Subang

Yanry Budianingsih, M.Pd.

NIDN. 0416018403

(4)

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan, bahwa skripsi dengan judul “MENINGKATKAN

KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DAN

KEPERCAYAAN DIRI SISWA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)” ini sepenuhnya karya

sendiri, tidak ada didalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko yang dijatuhkan kepada saya apabila ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika ilmu dalam karya saya.

Subang, Desember 2021 Yang Membuat Pernyataan

Nur Indah Laelasari

(5)

iv ABSTRAK

Nur Indah Laelasari, 2021. Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis dan Kepercayaan Diri Siswa Dengan Strategi Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL)”.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan berpikir kreatif matematis dan kepercayaan diri siswa. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan kepercayaan diri siswa adalah strategi pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs Plus Karangwangi, sampel kelas VIII A dan VIII B, kelas VIII A sebagai kelas eksperimen yang diberikan perlakuan dengan strategi pembelajaran CTL, dan kelas VIII B sebagai kelas kontrol menggunakan strategi pembelajaran ekspositori, jumlah sampel yang diteliti yaitu 50 orang siswa. Tujuan penelitian ini: 1) untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis pada siswa kelas VIII MTs Plus Karangwangi yang pembelajarannya menggunakan strategi pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dan yang menggunakan strategi pembelajaran ekspositori, 2) untuk mengetahui kepercayaan diri siswa yang menggunakan strategi pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dan yang menggunakan strategi pembelajaran ekspositori berbeda atau sama.

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang pembelajarannya menggunakan strategi pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) lebih baik dibandingkan dengan siswa yang pembelajarannya menggunakan strategi pembelajaran ekspositori. Hasil analisis kepercayaan diri siswa dengan strategi pembelajaran yang menggunakan strategi pembelajaran CTL adalah sebagian besar siswa memiliki kepercayaan diri yang baik. Hambatan yang ditemui saat penelitian yaitu lamanya siswa dalam mengerjakan LKS yang diberikan juga perilaku siswa yang beragam.

Kata Kunci: Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis, CTL, Kepercayaan Diri Siswa

(6)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul: “MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)”.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menghadapi banyak kesulitan dan hambatan, karena keterbatasan tenaga dan kemampuan penulis. Oleh karena itu, penulis menyadari banyak kekurangan dalam sajian skripsi ini.

Skripsi ini terselesaikan dengan bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, baik berupa bimbingan, nasehat, dan pemberian data yang diperlukan penulis, serta do’a yang tak ternilai harganya. Untuk hal tersebut dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Allah SWT, berkat ridho Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik, dan tak lupa juga kepada:

1. Ibu Bety Miliyawati, M.Pd selaku dosen pembimbing I skripsi yang telah memberikan bantuan, arahan bimbingan serta motivasinya kepada penulis, sehingga penulis bisa menyelesaikan studinya seperti sekarang ini.

2. Ibu Vara Nina Yulian, M.Pd selaku dosen pembimbing II skripsi yang telah memberikan bantuan, bimbingan, pengarahan, motivasi, dan nasehat yang berharga dalam penyusunan skripsi ini.

(7)

vi

3. Ibu Dr. Nita Delima, S.Si., M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Subang yang telah memberikan izin untuk kelancaran skripsi ini.

4. Ibu Yanry Budianingsih, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika Universitass Subang atas izin dan rekomendasinya kepada penulis untuk menyusun skripsi ini.

5. Bapak, Ibu Dosen dan karyawan FKIP UNSUB yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat dan pengalaman yang berharga serta kerjasmanya selama penulis menempuh perkuliahan.

6. Ibunda dan Ayah tercinta serta seluruh keluarga yang selalu memberikan semangat serta dukungannya baik moril maupun materil serta selalu mendo’akan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. M. Helmi Farid, pria tangguh, kekasih yang selalu memberi semangat, bantuan, motivasi, do’a dan selalu setia menjadi teman diskusi penulis mengenai skripsi ini. Thanks for everything dear.

8. Bapak Pandi, S.Pd. I., M.M selaku kepala sekolah MTs Plus Karangwangi atas izin penelitian yang telah diberikan kepada penulis untuk menyusun skripsi ini.

9. Seluruh pengajar dan karyawan MTs Plus Karangwangi yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat dan pengalaman yang berharga serta kerjasamanya selama penulis menempuh penelitian.

10. My Best Friend: Nova Sartika Manalu, Winda Nengsih, Fany Permatasari, dan Afrila Safitri. Terimakasih atas dukungan dan kebersamaan selama ini.

(8)

vii

11. Teh Diah Hanah rekan terbaik yang selalu membantu dalam penyusunan skripsi ini, Terimakasih sudah ikut berjuang, sehat selalu.

12. Teh Sinta selaku rekan yang selalu membantu dalam penyusunan skripsi ini.

13. Teman-teman FKIP angkatan 2017 yang telah memberikan semangat dan motivasi kepada penulis.

14. Semua pihak dan orang-orang yang terlewatkan dan tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah memberi kelancaran dan kemudahan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Keberadaan kalian dalam hidup penulis telah mengukir sebuah cerita tersendiri yang tidak akan penulis lupakan. Terima Kasih.

Semoga amal baik semua pihak menjadi ibadah dan mendapatkan imbalan yang setimpal dari Allah SWT. Penulis menyadari akan kekurangan-kekurangan yang masih terdapat dalam skripsi ini, baik dari segi penulisan dan penyajiannya.

Dengan kerendahan hati penulis memohon kritik dan saran dari semua pihak dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan pendidikan matematika umumnya dan bagi pembaca khususnya.

Subang, Agustus 2021 Penulis,

Nur Indah Laelasari

(9)

viii DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Definisi Operasional ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

A. Kajian Teori ... 10

B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 23

C. Kerangka Berpikir ... 24

D. Hipotesis ... 27

(10)

ix

BAB III METODE PENELITIAN ... 28

A. Metodologi Penelitian ... 28

B. Desain Penelitian ... 28

C. Populasi dan Sampel ... 30

D. Instrument Penelitian ... 30

E. Prosedur Penelitian ... 38

F. Teknik Analisis Data ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46

A. Hasil Penelitian ... 46

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 74

A. Kesimpulan ... 74

B. Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA ... 75

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 79

(11)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Tahapan Contextual Teaching and Learning (CTL) ... 19

Tabel 3. 1 Pedoman Tes Penskoran KBKM ... 31

Tabel 3. 2 Kriteria Validitas Butir Soal ... 33

Tabel 3. 3 Hasil Perhitungan Nilai Validitas Instrumen Tiap Butir Soal... 34

Tabel 3. 4 Kriteria Reliabilitas Butir Soal ... 34

Tabel 3. 5 Kriteria Daya Pembeda Butir Soal ... 35

Tabel 3. 6 Interpretasi Uji Daya Pembeda ... 36

Tabel 3. 7 Kriteria Indeks Kesukaran Instrumen ... 36

Tabel 3. 8 Hasil Perhitungan Indeks Kesukaran Instrumen Tiap Butir Soal ... 37

Tabel 3. 9 Rekapitulasi Hasil Analisis Tes KBKM ... 37

Tabel 3. 10 Indikator Kepercayaan Diri Siswa ... 38

Tabel 3. 11 Kriteria Uji N-Gain ... 40

Tabel 3. 12 Interpretasi Persentase Angket ... 44

Tabel 3. 13 Kategori Jawaban Angket ... 44

Tabel 4. 1 Deskripsi Nilai Pretes... 46

Tabel 4. 2 Hasil Uji Normalitas Pretes... 47

Tabel 4. 3 Hasil Uji Homogenitas Pretes ... 48

Tabel 4. 4 Hasil Uji Hipotesis Pretes ... 49

Tabel 4. 5 Deskripsi Nilai Postes ... 50

Tabel 4. 6 Uji Normalitas Skor Postes ... 51

Tabel 4. 7 Uji Mann-Whitney Postes... 53

Tabel 4. 8 Kriteria Nilai N-Gain ... 54

(12)

xi

Tabel 4. 9 Hasil Data N-Gain ... 54

Tabel 4. 10 Uji Normalitas N-Gain ... 55

Tabel 4. 11 Hasil Uji Hipotesis Indeks Gain... 56

Tabel 4. 12 Data Angket Kepercayaan Diri Siswa ... 57

(13)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kerangka Berpikir ... 26

Gambar 4. 1 Jawaban Soal Nomor 1 ... 61

Gambar 4. 2 Jawaban Soal Nomor 2 ... 62

Gambar 4. 3 Jawaban Soal Nomor 5 ... 63

Gambar 4. 4 Jawaban Soal Nomor 3 ... 64

Gambar 4. 5 Jawaban Soal Nomor 4 ... 65

Gambar 4. 6 Kegiatan Pretest Kelas Eksperimen ... 67

Gambar 4. 7 Kegiatan Pretest Kelas Kontrol... 68

Gambar 4. 8 Kegiatan Pembelajaran Kelas Eksperimen ... 68

Gambar 4. 9 Perwakilan Siswa Kelas Eksperimen Untuk Maju ke Depan Kelas 69 Gambar 4. 10 Kegiatan Pembelajaran Kelas Kontrol ... 70

Gambar 4. 11 Kegiatan Membuat Alat Peraga Limas ... 70

Gambar 4. 12 Perwakilan Kelompok Mempresentasikan Hasil Kerjanya ... 71

Gambar 4. 13 Kegiatan Posttest Kelas Eksperimen... 71

Gambar 4. 14 Kegiatan Posttest Kelas Kontrol ... 72

(14)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A

Lampiran A. 1 Silabus... 80

Lampiran A. 2 RPP Kelas Eksperimen ... 86

Lampiran A. 3 RPP Kelas Kontrol ... 203

Lampiran B Lampiran B. 1 Kisi-Kisi Soal Tes KBKM ... 263

Lampiran B. 2 Soal Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis ... 266

Lampiran B. 3 Kisi-Kisi Angket Kepercayaan Diri Siswa ... 278

Lampiran B. 4 Angket Kepercayaan Diri Siswa ... 280

Lampiran C Lampiran C. 1 Uji Coba Instrumen Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis ... 282

Lampiran D Lampiran D. 1 Analisis Pretes ... 282

Lampiran D. 2 Ananlisis Postes ... 294

Lampiran D. 3 Analisis N-Gain ... 295

Lampiran E Lampiran E. 1 Analisis Angket Kepercayaan Diri Siswa ... 297

Lampiran F Lampiran F. 1 Sampel Lembar Jawaban Pretes KBKM Kelas VIII ... 298

Lampiran F. 2 Sampel Lembar Jawaban Postes KBKM Kelas VIII... 301

Lampiran F. 3 Sampel Lembar Jawaban Angket Kepercayaan Diri Siswa ... 318

(15)

xiv Lampiran H

Lampiran H. 1 Surat Keputusan Dekan Pengangkatan Pembimbing Skripsi ... 319

Lampiran H. 2 Surat Permohonan Izin Melakukan Penelitian ... 322

Lampiran H. 3 Surat Keterangan Diterima Untuk Melakukan Penelitian ... 323

Lampiran H. 4 Kartu Bimbingan Skripsi ... 324

Riwayat Hidup ... 326

(16)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika sebagai salah satu mata pelajaran dasar pada setiap jenjang pendidikan formal yang memegang peran penting. Matematika diajarkan pada dasarnya bertujuan untuk melatih pola pikir siswa agar dapat memecahkan masalah dengan kreatif, kritis, dan tepat. Eviliasani et al, (2018) menyatakan bahwa matematika merupakan ilmu pasti yang

hakikatnya menjadi dasar dari ilmu lain, sehingga matematika itu saling berkaitan dengan ilmu lainnya, matematika juga diajarkan pada dasarnya bertujuan untuk melatih pola pikir siswa agar dapat memecahkan masalah dengan kreatif, kritis, logis, dan tepat. Oleh sebab itu kemampuan berpikir kreatif matematis penting dalam pembelajaran matematika di sekolah.

Pentingnya pengembangan kreativitas pada matematika terdapat pada Kurikulum 2013. Hal ini terbukti dengan adanya Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 dalam Kurikulum 2013 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, yang menyebutkan bahwa tujuan penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah yaitu membangun landasan bagi berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif (Purwaningrum dalam Aisyah dan Zanthy, 2019). Mengembangkan kemampuan berpikir kreatif adalah melalui aktivitas dalam kegiatan pembelajaran matematika. Aktivitas tersebut meliputi kegiatan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari,

(17)

2

misalnya dapat mengumpulkan, mengolah, menganalisa, menyajikan, dan menafsirkan data (Rista, et al., 2016).

Dalam kreativitas siswa juga dibutuhkan rasa percaya diri dalam proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan kepercayaan diri yang kuat akan membuat siswa berani dalam mengungkapkan ide atau gagasan tanpa rasa takut terhadap sekitarnya melalui metode-metode yang tepat dalam mencapai tujuannya (Rista, et al., 2016). Kepercayaan diri merupakan modal dasar yang paling utama dalam diri seseorang untuk bisa mengaktualisasikan diri.

Percaya diri merupakan salah satu hasil karya dari aktualisasi diri yang positif, dengan memiliki kepercayaan diri siswa mampu mengembangkan bakat, minat dan potensi yang ada di dalam dirinya sehingga bisa berkembang menjadi sebuah kesuksesan atau yang di sebut dengan prestasi (Komara, 2016). Adapun indikator kepercayaan diri siswa meliputi: a) Percaya kepada kemampuan sendiri; b) Selalu bersikap positif dalam menghadapi masalah; c) Bertindak mandiri dalam mengambil keputusan; d) Memiliki konsep diri yang positif; e) Berani mengungkapkan pendapat.

Dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah usaha untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan kepercayaan diri siswa banyak mengalami kendala dan hambatan. Lebih-lebih pada mata pelajaran matematika yang menuntut begitu banyak pencapaian konsep sehingga mengakibatkan kemampuan berpikir kreatif dan kepercayaan diri siswa kurang baik. Kepercayaan diri sangatlah dibutuhkan oleh siswa agar mampu mengoptimalkan kemampuan yang dimilikinya. Hal ini sejalan dengan

(18)

3

pendapat Lauster (Novtiar dan Arifin, 2017), menyatakan bahwa kepercayaan diri merupakan suatu sikap atau perasaan yakin atas kemampuan diri sendiri sehingga orang yang bersangkutan tidak terlalu cemas dalam tindakan- tindakannya, dapat merasa bebas untuk melakukan hal-hal yang disukainya dan bertanggung jawab atas perbuatannya, dapat menerima dan menghargai orang lain, memiliki dorongan untuk berprestasi serta dapat mengenal kelebihan dan kekurangannya. Oleh karena itu penting bagi guru untuk memberikan motivasi dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.

Berdasarkan hasil penelitian Andiyana, et al. (2018) menyatakan bahwa hasil penelitian kemampuan berpikir kreatif matematis siswa SMP pada materi bangun ruang masih sangat rendah. Dengan melihat rata-rata persentase sebesar 51%. Hasil TIMSS pada tahun 2015 Indonesia berada di peringkat 44 dari 49 negara dengan skor rata-rata 397, sedangkan skor rata- rata internasional 500 (Nizam dalam Hadi dan Novaliyosi, 2019). Koriyah dan Harta (2015) menyatakan, kepercayaan diri sangat penting dalam pembelajaran matematika sehingga menjadi aspek yang diteliti oleh TIMSS.

Meskipun kepercayaan diri penting pada kenyataannya tingkat kepercayaan diri siswa sekolah menengah secara umum masih rendah. Hal ini berdasarkan hasil penelitian TIMSS (Koriyah & Harta, 2015) yang menyatakan bahwa siswa memiliki kepercayaan diri yang rendah. Hanya 14% siswa yang memiliki kepercayaan diri terhadap matematika, sementara itu 45% kurang memiliki kepercayaan diri, serta 41% siswa tidak memiliki kepercyaan diri.

Hal tersebut membuktikan bahwa kemampuan berpikir kreatif dan

(19)

4

kepercayaan diri siswa masih rendah. Oleh karena itu, diperlukan perubahan- perubahan sehingga kemampuan matematika siswa dapat berkembang.

Dari uraian di atas maka salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan kepercayaan diri siswa adalah strategi kontekstual. Strategi kontekstual dalam pembelajaran dikenal dengan sebutan Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu pembelajaran yang mengupayakan agar siswa dapat menggali kemampuan yang dimilikinya dengan mempelajari konsep-konsep sekaligus menerapkannya dengan dunia nyata di sekitar lingkungan siswa. Sebagaimana dikemukakan Muslich (Dewi dan Afriansyah, 2018), Contextual Teaching and Learning (CTL) dipilih sebagai strategi pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dan dapat mengkaitkan antara materi yang dipelajari dengan konteks kehidupan sehari-hari siswa. Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) mengajarkan langkah-langkah yang dapat

digunakan dalam berpikir kreatif yang memberikan kesempatan untuk menggunakan keterampilan berpikir yang lebih tinggi dalam konteks yang tepat untuk mengajar siswa seperti: kebiasaan berpikir mendalam, kebiasaan menjalani hidup dengan startegi yang baik, sejalan, dan dapat dipertanggungjawabkan (Sizer dalam Jonshon 2014 ).

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian yang berjudul “MENINGKATKAN KEMAMPUAN

BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DAN KEPERCAYAAN DIRI

(20)

5

SISWA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah yang telah diuraikan maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) lebih baik daripada strategi ekspositori ?

2. Bagaimana kepercayaan diri siswa yang memperoleh pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah.

1. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kreatif dan kepercayaan diri siswa yang pembelajarannya menggunakan strategi pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) lebih baik dibanding dengan siswa yang memperoleh pembelajaran dengan strategi ekspositori.

2. Untuk mengetahui kepercayaan diri siswa yang memperoleh pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL).

(21)

6

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat diambil manfaatnya sebagai alternatif dalam proses belajar mengajar dan dapat dijadikan alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Mempermudah penyampaian materi kepada siswa sebagai model alternatif yang mampu mengatasi permasalahan dalam belajar siswa. Siswa lebih mudah memahami pelajaran, dapat dijadikan pengalaman belajar, dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan kepercayaan diri siswa agar mendapat hasil yang lebih baik lagi. Penelitian ini dapat menambah wawasan penulis tentang strategi pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam pembelajaran matematika SMP dan

memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada penulis bagaimana kemampuan berpikir kreatif dan kepercayaan diri siswa SMP dengan menggunakan strategi pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL).

E. Definisi Operasional

Untuk menghindari terjadinya perbedaan penafsiran terhadap istilah- istilah yang terdapat pada rumusan masalah dalam penelitian ini, perlu dikemukakan definisi operasional sebagai berikut.

1. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

Kemampuan berpikir kreatif adalah kemampuan untuk menghasilkan ide atau gagagsan yang baru dalam menghasilkan suatu cara dalam menyelesaikan masalah, bahkan menyelesaikan cara yang

(22)

7

baru sebagai solusi alternatif. Indikator kemampuan berpikir kreatif matematis menurut Torrance (Lestari dan Yudhanegara, 2017), yaitu :

a. Kelancaran (fluency), yaitu mempunyai banyak ide/gagasan dalam berbagai kategori.

b. Keluwesan (flexibility), mempunyai ide gagasan yang beragam.

c. Keaslian (originality), yaitu mempunyai ide/gagasan baru untuk menyelesaikan persoalan .

d. Elaborasi (elaboration), yaitu mampu mengembangkan ide/gagasan untuk menyelesaikan masalah secara rinci.

2. Kepercayaan Diri

Lestari dan Yudhanegara (2017) kepercayaan diri adalah suatu sikap yakin akan kemampuan diri sendiri dan memandang diri sendiri sebagai pribadi yang utuh dengan mengacu pada konsep diri. Indikator kepercayaan diri adalah :

a. Percaya pada kemampuan sendiri

b. Bertindak mandiri dalam mengambil keputusan c. Memiliki konsep diriyang positif

d. Berani mengemukakan pendapat 3. Contextual Teaching and Learning (CTL)

Contextual merupakan suatu yang berhubungan dengan

kenyataan, teaching adalah pengajaran, dan learning adalah sebagai pelajar. Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara yang dimilikinya dengan penerapannya dalam

(23)

8

kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat (Vunna, 2017)

4. Strategi Ekspositori

Strategi ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan pada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pembelajaran secara optimal. Menurut (Sanjaya dalam Ariani, 2017) startegi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal (bisa dilakukan diskusi dan ceramah)kepada siswa, agar siswa mampu untuk berpikir lebih kritis untuk menguasai materi.

Referensi

Dokumen terkait

Kewirausahaan adalah semangat, sikap perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya cara kerja, teknologi dan produk baru

• Cek adakah pemindahan istilah dari badan soal (vignette) ke opsi jawaban benar, jika ada PERBAIKI

Jika tanah sudah tercemar limbah detergen, di khawatirkan bahan kimia yang terkandung pada detergen terakumulasi dalam tubuh dan dapat mengakibatkan penyakit sejenis kanker

Dua Mantan Anggota DPRD Kota Yogya, Laporkan Budiono Ke POLDA DIY Sahabat MQ/ dua mantan anggota DPRD Kota Yogyakarta/ hari ini melaporkan Budiono ke POLDA DIY// Kedua

(5) Dalam hal ada perbedaan antara orang-orang yang dimaksud dalam ayat (2), (3) dan (4) pasal ini, atau salah seorang atau lebih diantara mereka tidak menyatakan pendapatnya,

Hak cipta merupakan istilah yang populer di dalam masyarakat, walaupun demikian pemahaman tentang ruang lingkup pengertiannya tidaklah sama pada setiap orang karena berbedanya

Norma social yang terbentuk antar pedagang merupakan norma-norma yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari dan diantara pedagang asongan juga terdapat nilai-nilai resiprositas yang

Akan lebih mudah apabila pengolahan data tersebut menggunakan system yang terkomputerisasi , baik , dalam pencataan, pencarian data,maupun hal pembuatan laporan. Permasalahan yang