• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 2013"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA) Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/ Semester : XII/ 2 (Genap)

Materi : Pola-Pola Hereditas Pautan dan Pindah Silang

Alokasi Waktu: 2 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual,prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

(2)

2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar,

3.6 Memahami pola-pola hereditas pautan dan pindah silang. 4.6 Mengevaluasi pola-pola hereditas pautan dan pindah silang.

C. Indikator

1. Menjelaskan pola-pola hereditas dengan tepat dan penuh tanggung jawab, 2. Menganalisis dengan teliti dan tekun pola-pola hereditas pautan dan pindah

silang berdasarkan kasus-kasus yang terjadi melalui kajian pustaka baik secara individu maupun kelompok,

3. Mengerjakan soal pola-pola hereditas pautan dan pindah silang secara berkelompok dengan teliti, jujur dan bertanggung jawab,

4. Menyimpulkan pola-pola hereditas pautan dan pindah silang sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya, sehingga menumbuhkan rasa kagum dari pola pikir ilmiah pada proses pautan gen yang mengkaji kasus-kasus penyakit menurun yang terjadi dan pada proses pindah silang yang menambah variabilitas pada makhluk hidup.

D. Tujuan pembelajaran

1. Peserta didik dapat menjelaskan dengan benar dan teliti pautan gen dengan tepat dan penuh tanggung jawab, dengan kajian literatur baik secara individu dan kelompok,serta dapat menumbuhkan rasa kagum dari pola pikir ilmiah pada proses pautan gen yang mengkaji kasus-kasus penyakit menurun yang terjadi,

2. Peserta didik dapat mendeskripsikan dengan jelas pautan gen pada kromosom autosom, dengan kajian literatur baik secara individu dan kelompok,

3. Peserta didik dapat menjelaskan gen-gen terpaut pada kromosom X, dan memberikan contoh, dengan kajian literatur baik secara individu dan kelompok,

4. Peserta didik dapat menjelaskan gen-gen terpaut pada kromosom Y, dengan kajian literatur baik secara individu dan kelompok,

(3)

6. Peserta didik dapat menjelaskan peristiwa pindah silang, dengan kajian literatur baik secara individu dan kelompok, serta dapat menumbuhkan rasa kagum dari pola pikir ilmiah pada proses pindah silang yang menambah variabilitas pada makhluk hidup,

7. Peserta didik dapat mendeskripsikan faktor-faktor yang menyebabkan pindah silang, dengan kajian literatur baik secara individu dan kelompok,

8. Peserta didik dapat mengerjakan soal-soal tentang pindah silang dengan penuh tanggung jawab, teliti dan tekun, secara berkelompok, sesuai dengan kajian literatur.

E. Materi Pembelajaran,

Pokok Bahasan : pola-pola hereditas pautan dan pindah silang Pautan Gen

Terjadinya pautan (gen linkage) antargen ini ternyata disebabkan oleh letak gen-gen tersebut masih berada dalam kromosom yang sama. Oleh sebab itu, ketika kromosom memisah sewaktu meiosis dan membentuk gamet, kedua gen tetap bersama.

Salah satu contoh pautan terjadi pada penelitian oleh illiam Bateson dan R.C. Punnet sekitar 1905. Mereka mengembangkan tanaman ercis galur murni yang mengandung gen P untuk warna bunga ungu yang dominan terhadap gen P untuk warna bunga merah. Tanaman tersebut juga mengandung gen L untuk polen lonjong yang dominan terhadap gen l untuk polen bulat.

(4)

Berdasarkan persilangan tersebut, terlihat bahwa terdapat pautan antara gen P dengan L dan p dengan l. Oleh karena itu, meskipun genotipe F1 adalah PpLl, gamet yang dihasilkan tetap bergenotipe PL dan pl. Hal ini menghasilkan generasi F2 dengan perbandingan 3:1 (bunga ungu, polen lonjong : bunga merah, polen bulat).

Pindah Silang

(5)

Melalui pengamatan lebih lanjut, para ahli genetika mengetahui bahwa hasil tersebut dapat terjadi melalui mekanisme pindah silang (crossing over) yang terjadi selama meiosis. Selama meiosis, kromosom homolog saling berpasangan membentuk tetrad. Pada keadaan ini, terjadi pertukaran materi genetik antara kromosom dan pasangan homolognya. Menyebabkan gen-gen dapat berpindah dari satu kromosom ke kromosom homolognya.

[image:5.612.195.452.330.478.2]

Perpindahan ini dapat terjadi sepanjang pasangan kromosom. Proses ini disebut juga pindah silang (crossing over). Pada proses meiosis, pindah silang terjadi pada kiasma. Oleh karena materi serta susunan gen berubah akibat pindah silang, proses ini disebut juga rekombinasi gen.

Gambar. Peristiwa pindah silang

Jika dua gen berpautan, kedua gen ini akan bersama-sama diwariskan dalam satu gamet. Akan tetapi, jika terjadi pindah silang dalam proses meiosis, kedua gen tersebut dapat berpisah dan membentuk rekombinasi baru dalam gametnya. Hal inilah yang menyebabkan adanya hasil pada sifat bunga ungu-polen bulat dan bunga merah-polen lonjong, meskipun nilai tersebut kecil.

F. Metode dan Model Pembelajaran Pertemuan pertama

1. Pendekatan Pembelajaran : Saintifik 2. Model Pembelajaran :Jigsaw

(6)

Pertemuan kedua

1. Pendekatan Pembelajaran : Saintifik

2. Model pembelajaran : STAD (Student teams-Achievment Divisions)

3. Metode pembelajaran :Diskusi, ceramah, dan tanya jawab.

G. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran 1. Media Pembelajaran

Video, Chart, PPT (power point) 2. Alat Pembelajaran

LCD, Laptop, Spidol, Karton 3. Sumber Pembelajaran

a. Campbell Reece, dan Michell. 2002. Biologi. Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta. Erlangga,

b. Soryo. 2008. Genetika Manusia. Yogyakarta. Gadja Mada University Press,

c. Pratiwi, D.A, Maryati. 2010. Biologi. Untuk SMA Kelas XII. Jakarta. Erlangga,

d. LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik),

H. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan pertama

1) Kegiatan awal (10 menit)

1. Salam, doa, sebagai implementasi nilai religius,

2. Mengecek kehadiran siswa dan meminta siswa untuk menyiapkan perlengkapan dan peralatan yang diperlukan, misalnya buku siswa,

3. Pengkondisian kelas, sebagai implementasi nilai disiplin,  Apersepsi

Guru menayangkan video tentang kelainan yang terjadi pada penderita hipertrikosis. Setelah itu, guru mengarahkan peserta didik mengkaji video tersebut. Mengapa sampai terjadi penyakit hypertrikosis ? apa hubungannnya dengan pewarisan sifat ?.

Motivasi

1. Guru memotivasi siswa dengan menanyakan penyimpangan hukum Mandel, dan kaitannya dengan pola-pola hereditas,

2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 2) Kegiatan inti (70 menit)

(7)

1. Guru menyampaikan materi awal tentang pola-pola hereditas pautan dan pindah silang

2. Peserta didik mengamatimodel atau gambar tentang pautan gen,

Menanya (Quesioning)

3. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang dapat memancing siswa untuk mengumpulkan informasi. Keterlibatan siswa pada tahap ini adalah memberi respon positif terhadap masalah yang dikemukakan dan mengemukakan ide awal,

4. Guru membagi peserta didik dalam 2 kelompok asal

5. Guru membagi LKPD kepada peserta didik di kelompok asal,

6. Peserta didik memisahkan diri dari kelompok asal, ke kelompok ahli, berdasarkan pembagian materi di kelompok asal,

7. Guru memberikan pengarahan cara mengerjakan LKPD sehingga peserta didik mampu menjawab soal.

8. Peserta didik menanyakan soal yang belum dimengerti dan membahasnya dalam kelompok ahli.

Mengumpulkan Data (Eksplorasi),

9. Peserta didik mengkaji soal yang diberikan oleh guru,

10. Peserta didik diajak melakukan kerja sama dalam mengumpulkan data dari permasalahan yang ada bersama dengan anggota kelompok ahli,

11. Peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, lewat literatur untuk mendapat penjelasan atau jawaban ten`tang materi yang dibahas, 12. Peserta didik menjawab pertanyaan dan informasi yang sudah diperoleh

berdasarkan kajian pustaka,  Mengasosiasi (Associating)

13. Setiap anggota dari kelompok ahli kembali ke kelompok asal, kemudian menyampaikan hasil diskusi terhadap materi yang diperoleh di dalam kelompok asal, sehingga teman dari kelompok ahli lain mendapatkan konsep dan teori yang benar sesuai konsepsi ilmiah,

14. Setiap kelompok menyimpulkan hasil pengamatan dari diskusi yang telah dilakukan,

Mengkomunikasikan (communacating)

(8)

16. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk merngoreksi hasil presentasi dan saling menambah informasi yang didapat,

17. Guru memberikan penguatan pada materi yang belum dpahami. 3) Kegiatan akhir (10 menit)

 Guru bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman/ simpulan pembelajaran,

 Guru memberikan evaluasi,

 Guru memberikan tugas mandiri kepada peserta didik dengan mencari kasus-kasus yang terkait dengan pautan gen, serta menganalisisnya.

Pertemuan Kedua

1) Kegiatan awal (10 menit)

1. Salam, doa, sebagai implementasi nilai religius,

2. Mengecek kehadiran siswa dan meminta siswa untuk menyiapkan perlengkapan dan peralatan yang diperlukan, misalnya buku siswa,

3. Pengkondisian kelas, sebagai implementasi nilai disiplin,  Apersepsi

Guru memperlihatkan video tentang keanekaragaman jenis. Guru mengarahkan peserta didik pada peristiwa terjadi keragaman jenispada makhuk hidup. Mengapa bisa terjadi keragaman jenis dan mutasi pada makhluk hidup ? menurut kalian apakah ada peran Genetika dalam memicu terjadinya keragaman jenis dan mutasi.

Motivasi

3. Guru memotivasi siswa dengan menanyakan pindah silang, dan kaitannya dengan hereditas,

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 2) Kegiatan inti (70 menit)

Mengamati (Observing)

5. Guru menyampaikan materi awal tentang pola-pola hereditas pautan dan pindah silang,

6. Peserta didik menyimakvideo terjadinya keragaman jenis pada makhluk hidup,

Menanya (Quesioning)

(9)

memberi respon positif terhadap masalah yang dikemukakan dan mengemukakan ide awal,

8. Guru membagi peserta didik dalam 4 kelompok yang heterogen 9. Guru membagi LKPD kepada masing-masing kelompok, 10. Peserta didik soal yang belum dimengerti dan membahasnya,

11. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menanyakan tentang soal yang belum dimengerti dan membahasnya.

Mengumpulkan Data (Eksplorasi),

12. Peserta didik mengkaji soal yang diberikan oleh guru,

13. Peserta didik diajak melakukan kerja sama dalam mengumpulkan data dari permasalahan di dalam kelompoknya,

14. Peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, lewat literatur untuk mendapat penjelasan atau jawaban tentang materi yang dibahas, 15. Peserta didik menjawab pertanyaan dan informasi yang sudah diperoleh

berdasarkan kajian pustaka,

Mengasosiasi (Associating)

16. Setiap kelompok melakukan analisis dan diskusi terhadap materi yang diperoleh untuk mendapatkan konsep dan teori yang benar sesuai konsepsi ilmiah,

17. Setiap kelompok menyimpulkan hasil pengamatan dari diskusi yang telah dilakukan,

Mengkomunikasikan (communacating)

18. Perwakilan anggota dari tiap kelompok mempresentasikan hasil kerja dari masing-masing kelompoknya di depan kelas,

19. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk merngoreksi hasil presentasi dan saling menambah informasi yang didapat,

20. Guru memberikan penguatan terhadap materi yang belum dipahami, 21. Peserta didik menjawab pertanyaan kuis,

22. Guru memberikan penghargaan kepada peserta didik yang mendapat point yang tinggi.

(10)

 Guru bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman/ simpulan pembelajaran,

 Guru memberikan evaluasi

 Guru memberikan tugas mandiri kepada peserta didik dengan mencari kasus-kasus yang terkait dengan pindah silang, serta menganalisisnya

I. Penilaian Pembelajaran

a) Teknik penilaian : Pengamatan (observasi) dan tes tertulis b) Prosedur penilaian :

N

o Aspek yang dinilai penilaianTeknik penilaianWaktu 1 Sikap

a. Ketepatan (A1) b. Jujur (A2)

c. Ketelitian dan ketekunan (A3) d. Tangung jawab (A4)

Lembar pengamatan penilaian sikap. Selamapemb elajaran dan selamadiskus i 2 Pengetahuan

a. Menjelaskan pola-pola hereditas,

b. Mendeskripsikan pautan gen pada kromosom autosom,

c. Mendeskripsikan pautan gen pada kromosom gonosom,

d. Menjelaskan gen-gen terpaut pada kromosom X

e. Menjelaskan gen-gen terpaut pada kromosom Y,

f. Mengerjakan soal-soal pautan gen, g. Menjelaskan peristiwa pindah silang,

h. Mendeskripsikan faktor-faktor yang menyebabkan pindah silang,

i. Mengerjakan soal tentang pindah silang.

TesTertulis Penyelesaian tugas

kelompok dan individu

3 Keterampilan

a. Mengidentifikasi (P1) b. Mempersiapkan diri(P2) c. Menanggapi ( P3) d. Melaksanakan (P4)

e. Mempresentasikan hasil diskusi (P5) f. Memperbaiki kembali (P6)

g. Menyimpulkan (P7)

(11)

...,...20....

Mengetahui Guru Mapel

Kepala Sekolah

(...) (...) NIP... NIP...

RUBRIK PENILAIAN PROSES BELAJAR PESERTA DIDIK LEMBAR PENGAMATANPENILAIAN SIKAP

Bubuhkan tanda ( √ ) pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan!

No Aspek yang dinilai 4 3 2 1 Keterangan

1 Ketepatan (A1) 2 Jujur (A2)

3 Ketelitian dan ketekunan (A3) 4 Tanggung jawab (A4)

RUBRIK PENILAIAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK

No Aspek yang dinilai Rubrik

1 Ketepatan (A1) 4: Menunjukan ketepatan dalam menjelaskan pola-pola hereditas,

(12)

guru,

2: Kurang menunjukan ketepatan, sulit terlibat aktif dalam kelompok walaupun telah didorong untuk terlibat,

1: Tidak pernah menunjukan ketepatan.. 2

Jujur (A2)

4: Jujur dalam menjawabsoal pola-pola hereditas sesuai dengan hasil pengamatan, baik secara individu atau kelompok. 3: Memasukan jawaban soal pola-pola

hereditas, hanya sebagian yang hasil pengamatan,

2: Memasukan jawaban tidak sesuai dengan hasil pengamatan,

1: Tidak jujur dalam memasukan jawaban diskusi,

3 Ketelitian dan ketekunan (A3)

4: Melakukan diskusi dan menjawab dengan teliti dan tekundalam memasukan data analisis pola-pola hereditas,

3: Melakukan diskusi dengan tekun, tetapi tidak teliti dalam memasaukan data, 2: Melakukan diskusi tetapi tidak

menunjukan ketelitian dan ketekunan dalam memasukan data,

1: Tidak aktif dalam kegiatan diskusi.

4 Tanggung jawab (A4)

4: Menyelesaikan dan menjelaskan semua soal pola-pola hereditas secara individu maupun kelompok dengan tepat dan sesuai dengan waktu yang ditentukan, 3: Menyelesaikan sebagian tugas individu

maupun kelompok sesuai dengan waktu yang telah ditentukan,

2: Menyelesaikan sebagian tugas individu maupun kelompok tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan,

1: Tidak pernah menyelesaikan tugas individu maupun kelompok.

Nilai=NS1+NS2+NS3+NS4 5

(13)
(14)

LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN (PSIKOMOTOR) Bubuhkan tanda ( √ ) pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan

(Ranah Psikomotor)

No Nama Aspek yang di amati

Mengidentifi kasi (P1)

Mempersiapkan diri (P2)

Menanggapi

(P3) Melaksanakan(P4) Mempresentasikan hasil diskusi (P5)

Memperbaikikemba li

(P6)

Menyimpulkan (P7)

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

Keterangan :

(15)

RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN

Aspek yang dinilai Deskriptor

Mengidentifikasi (P1) 4. Mengidentifikasi permasalahan awal yang dimunculkan oleh guru tentang pola-pola hereditas,

3. Saat mengidentifikasi permasalahan awal hanya sebagian konsep yang dapat dipahami,

2. Identifikasi tidak jelas /membingungkan , 1. Tidak mengidentifikasi/ diam saja, Mempersiapkan diri

(P2)

4. Mempersiapkan diri sesuai dengan penyampaian guru dan materi tentang pola-pola hereditas, 3. Mempersiapkan materi yang berkaitan dengan

pola-pola hereditas sebelum diskusi dimulai, namun masih kekurangan sumber literatur, 2. Mempersiapkan diri tetapi belum lengkap bahan

dan materi,

1. Tidak mempersiapkan diri saat diskusi mau berlangsung,

Menanggapi (P3) 4. Menanggapi dengan benar berupa klarifikasi atau informasi barutentang pola-pola hereditas yang diperoleh dari guru dan perintah LKPD,

3. Memberikan tanggapan tanpa menambah informasi baru,

2. Memberikan tanggapan tetapi tidak sesuai dengan materi,

1. Tidak aktif dalam memberikan tanggapan /diam saja.

Melaksanakan (P4) 4 Melaksanakan tugas pola-pola hereditas sesuai penyampaian guru dan perintah LKPD,

3. Melaksanakan soal diskusi tapi masih sibuk dengan kegiatan sendiri,

2 Melaksanakan tugas tidak sesuai ketentuan, 1 Tidak melaksanakan tugas diskusi.

Mempresentasikan hasil diskusi (P5)

4 Mempresentasikan hasil diskusi tentang pola-pola hereditas dengan baik dan benar sesuai dengan tanggung jawab masing-masing soal LKPD yang dibagikan,

3 Mempresentasikan hasil diskusi namun hanya sebagian materi yang disampaikan,

2 Mendiskusikan hasil diskusi dengan bermalas-malasan,

1 Tidak aktif mempresentasikan hasil diskusi. Memperbaiki kembali

(P6)

(16)

diskusikan namun hanya sebagian materi,

2 Memperbaiki kembali konsep yang telah di diskusikan tetapi tidak sesuai dengan hasil diskusi dan presentasi,

1 Tidak merancang kembali konsep.

Menyimpulkan (P7) 4 Menyimpulkan pendapat yang sesuai dengan materi pola-pola hereditas serta ditunjang dengan studi pustaka dan informasi baru,

3 Menyimpulkan pendapat tetapi tidak menambahkan informasi baru,

2 Menyimpulkan pendapat tetapi kurang sesuai dengan materi dan hasil diskusi,

1 Tidak menyimpulkan pendapat.

NP = NP1+NP2+NP3+NP4+NP5+NP6+NP7 7

Akumulasi nilai proses

NP1 : Nilai mengidentifikasi NP2 :Nilai mempersiapkan diri NP3 : Nilai menanggapi

NP4 : Nilai melaksanakan

NP5 : Nilai mempresentasikan hasil diskusi NP6 : Nilai memperbaiki kembali

NP7 : Nilai menyimpulkan

Penilaian Kualitatif Penilaian Kuantitatif Skor 4 = (sangat baik) 86 – 100

Skor 3 = (baik) 71 – 85

Skor 2 = (cukup) 56- 70

(17)

Penilaian Kognitif (Pengetahuan)

EvaluasiSoal

No TujuanPembelajaran Penilaian ButirSoal&Jawaban RanahKogniti

f

Bobot TeknikPenilaian BentukInstrume

n 1. Menjelaskan dengan benar dan

teliti pola-pola hereditas dengan tepat dan penuh tanggung jawab, dengan kajian literatur baik secara individu dan kelompok,

Testertulis Objektif

Essay

Pada Drosophilla melanogaster¸warna mata merah bersifat dominan terhadap warna mata putih. Pada kenyataannya, setiap Drosophila yang bermata putih pasti berkelamin jantan. Peristiwa ini menunjukan peristiwa ...

a. Gen letal, b. Gagal berpisah, c. Crossing over

d. Pindah silang, e. Rangkai kelamin

Apa perbedaan antara pautan gen dan pautan seks ?

C2

C2

1

2. Mendeskripsikan dengan jelas pautan gen pada kromosom autosom, dengan kajian literatur baik secara individu dan kelompok,

Testertulis Objektif Sifat manusia yang diturunkan melalui autosom yaitu ...

a. Polidaktil b. Anodontia c.Hypertrichosis

d. Gigi tak beremail e. Gigi tak bergeraham

C1 1

3 Mendeskripsikam pautan gen

(18)

literatur baik secara individu

dan kelompok, kelainan pada salah satu anggotabadannya, sedangkan ke 5 wanitanya normal. Kelainan tersebut disebabkan oleh faktor genetik akibat peristiwa ... a. Pindah silang

b. Pautan seks

c. Gagal berpisah d. Epistasi e. Kriptometri 4 Menjelaskan gen-gen terpaut

pada kromosom X, dan memberikan contoh, dengan kajian literatur baik secara individu dan kelompok,

Tes tertulis Objektif

Essay

Perhatikan pernyataan berikut !

1. Sifat albino ditentukan oleh alel resesif autosomal,

2. Sifat albino ditentukan oleh alel dominan autosomal,

3. Presentase lahir anak normal adalah 50 %

4. Presentase lahir anak albino adalah 50 %,

5. Presentase lahir anak albino adalah 25 %.

Seorang carrier albino menikah dengan seorang wanita normal, maka pernyataan yang sesuai meliputi nomor...

a. 1) dan 2) b. 1) dan 3) c. 2) dan 3) d. 3) dan 4) e. 4) dan 5)

Di suatu kota yang berpenduduk 100.000 jiwa, dengan komposisi

laki-C3

C2

1

(19)

laki menderita buta warna. Berapa jumlah penduduk kota tersebut yang bersifat normal, tetapi membawa gen buta warna.

5 Menjelaskan gen-gen terpaut pada kromosom Y, dan memberikan contoh, dengan kajian literatur baik secara individu dan kelompok,

Objektif Kemungkinan seorang perempuan terkena kelainan genetika Hypertrichosis adalah... a. 100 %

b. 75 % c. 50 % d. 25 % e. 0 %

C2 1

6. Mengerjakan soal-soal pautan gen dengan teliti dan tekun, secara berkelompok sesuai dengan kajian literatur,

Objektif

Essay

Anadontia ditentukan oleh gen resesif yang terpaut kromosom X. Pernikahan antara suami istri normal melahirkan 2 orang anak perempuan normal dan 1 orang anak laki-laki anodontia. Berdasarkan peristiwa itu, maka.. a. Ibu homozigot dominan, b. Ibu homozigot resesif, c. Ibu carrier

d. Ayah homozigot dominan e. Ayah carrier

(20)
(21)

Rubrik Penskoran No.

soa l

Deskripsi penskoran Bobo

t Soal

1. Jikajawabanbenar 1

2. Pautan gen adalah suatu peristiwa terdapatnya dua atau lebih gen dalam sebuah kromosom sedangkan pindah silang merupakan adanya penukaran segmen dari kromatid-kromatid pada sepasangkromosom homolog.

1

Hanya menjelaskan perbedaan secara singkat 0,5

Tidak menjawab sama 0

3. Jika jawaban benar, 1

4. Jika jawaban benar 1

5. Jika jawaban benar 1

6.

Diketahui :

jumlah penduduk = 100.000 orang

Komposisi laki-laki dan perempuan = @ 50.000 jiwa Laki-laki buta warna = 5 % XbY

Maka :

XbY =5 % menunjukan frekuensi gen Xb

Berdasarkan hukum Hardy-Weinberg : XB + Xb = 1, maka XB= 95 %.

Ditanyakan penduduk yang normal, tetapi membawa gen buta warna, maka yang dimaksud adalah perempuan normal carrier (XBXb) karena pada laki-laki tidak ada normal carrier, hanya ada laki-laki normal (XBY) atau laki-laki buta warna (XbY). Hal ini disebakan gen terpaut buta warna terpaut pada kromosom-X.

Jadi : XBXb= 2(95%)(5%) x 50.000 jiwa = 2

2 (0,95)(0,05) x 50.000 jiwa = 4.750 jiwa

1,5

Jika hanya menuliskan yang diketahui, dan menjelaskan sampai pada gen terpaut kromosom-X tetapi salah dalam menentukan jumlah.

1 Jika hanya menyebutkan yang diketaui dan yang

ditanyakan 0,5

Jika hanya menyebutkan yang diketahui saja. 0,25

Tidak menjawab sama sekali. 0

6. Jika menjawab dengan benar 1

7. Jika menjawab dengan benar 1

8. Peristiwa ini dikenal dengan gen terangkai sempurna Misalkan abu-abu = A

Hitam = a

Sayap panjang = P

(22)

Sayap pendek = p

P = lalat buah warna abu-abu panjang (AaPp) x lalat buah warna hitam sayap pendek (aapp)

F : AaPp : abu-abu, sayap panjang Aapp : abu-abu, sayap pendek aaPp : hitam, sayap panjang aapp : hitam, sayap pendek

Jika hanya menyebutkan persitiwa gen terangkai sempurna, dan menuliskan bagan persilangan tidak

lengkap atau salah. 1

Jika hanya menuliskan bagan persilangan dengan

lengkap dan benar, 0,5

Jika hanya menyebutkan persitiwa gen terangkai

sempurna, 0,25

Tidak menjawab sama sekali 0

Gambar

Gambar. Peristiwa pindah silang

Referensi

Dokumen terkait

Baleasri RT.03/RW.04 Ngariboyo, Magetan P Kaderi Buruh Tani MTs PSM Nitikan

prioritas, serta mendorong pembukaan daerah terisolir melalui jalan lintas pulau, Upaya yang diperlukan dalam meningkatkan investasi bidang pekerjaan. umum melalui

Pembagian kerja (Shift kerja) merupakan pilihan untuk mencapai tujuan dimana individu-individu tidak dapat mencapainya sendiri. Kelompok dua atau lebih orang yang

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui model discovery learning dengan penuh sikap tanggung jawab peserta didik mampu menjelaskan pengertian bela negara serta

Salah satu implikasi tersebut adalah Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB). Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa PDRB merupakan salah satu indikator dalam pembangunan

Guna mengetahui perubahan-perubahan yang mungkin terjadi setelah proses sinter berlang- sung, maka pada pelet mentah yaitu yang belum mengalami proses sinter, dilakukan

● Katipunan melancarkan revolusi bersenjata tetapi gagal. ● Katipunan semakin lemh selepas Bonifacio dihukum mati oleh Emilio Aguinaldo. ● Aguinaldo berjaya mengusir Sepanyol

umat manusia yang mengalami patologi keyakinan dan cara beragama yang kerap kali syirik, munafik dan kafir. Proses bantuan itu dilakukan supaya manusia kembali ke jalan