• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUDIDAYA TITONIA DAN PEMANFAATANNYA DALAM USAHA TANI TANAMAN HORTIKULTURA DAN TANAMAN PANGAN SECARA BERKELANJUTAN PADA ULTISOL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BUDIDAYA TITONIA DAN PEMANFAATANNYA DALAM USAHA TANI TANAMAN HORTIKULTURA DAN TANAMAN PANGAN SECARA BERKELANJUTAN PADA ULTISOL."

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BUDIDAYA TITONIA DAN PEMANFAATANNYA DALAM USAHA TANI TANAMAN HORTIKULTURA DAN

TANAMAN PANGAN SECARA BERKELANJUTAN PADA ULTISOL

Oleh :

Nurhajati Hakim, Agustian

Nomor Kontrak : 018/SPPP/PP/DP3M/IV/2005

Ringkasan

Pupuk merupakan salah satu faktor produksi yang dominan dalam menentukan produksi pertanian, terutama pada tanah-tanah miskin, seperti Ultisol yang penyebarannya terluas di Indonesia. Harga pupuk yang semakin mahal dan tidak terjangkau oleh sebagian besar petani di Indonesia, mengharuskan ilmuwan untuk mencari pupuk altematif. Pupuk altematif tersebut diharapkan dapat mengurangi penggunaan pupuk buatan tanpa menurunkan produksi pertanian, Salah satu pupuk alternatif yang sudah terindikasi dapat digunakan untuk maksud tersebut adalah gulma Titonia diversifolia (titonia).

Titonia adalah sebangsa semak atau gulma dari famili Asteraceae yang dapat tumbuh sangat bagus di semua elevasi di tebing-tebing pinggiran jalan hampir di sepanjang jalan dan di kebun-kebun terlantar di Sumatera Barat, mengandung unsur hara yang tinggi, terutama N dan K. Akan tetapi, titonia belum dimanfaatkan sebagai penyubur tanah. Mengapa tanaman ini dapat tumbuh subur di sembarang tanah, bagaimana teknik budidayanya, sehingga dapat menghasilkan bahan organik yang banyak insitu, serta unsur hara N dan K yang tinggi, dan jika digunakan sebagai pupuk berapa penggunaan pupuk buatan N dan K dapat dikurangi, belum pernah dikaji di Indonesia. Berbagai pertanyaan tentang budidaya dan pemanfaatan titonia tersebut menjadi latar belakang dari pelaksanaan penelitian ini selama tiga tahun terakhir.

Tujuan akhir dari penelitian ini adalah menernukan teknologi budidaya titonia yang tepat, sehingga menghasilkan bahan organik dengan mudah dan murah secara berkelanjutan dan sekaligus menemukan teknik pemanfaatannya untuk tanaman hortikultura dan tanaman pangan. sehingga dapat mengunmgi penggunaan pupuk buatan dalam pertanian berkelanjutan, dan sekaligus untuk mengurangi bahaya erosi.

(2)

diperlukan tanaman cabai dan jagung pada musim tanam ke dua setelah pemberian pertama. Kemudian, penelitian ini juga bertujuan untuk menentukan umur dan takaran titonia yang tepat untuk tanaman jagung dan ubi jatar, serta mengukur kemampuan titonia dalam mengurangi tanah tererosi.

Penelitian tahun pertama diawali dengan deskripsi marfologi dan anatomi titania, termasuk infeksi mikoriza pada akamya yang dilakukan pada berbagai tinggi tempat diatas permukaan laut (elevasi) yang diyakini mempunyai perbedaan iklim dan kesuburan tanah (Padang, Lembah Anai, Padangpanjang, Bukittinggi, Payakumbuh, Tanah Datar, dan Solak). Pengamatan lapangan meliputi sistem perakaran, kualitas dan tinggi batang, jumlah cabang, daun, bunga, dan biji per rumpun. Dilanjutkan dengan pengamatan bobot biomas segar dan kering per meter persegi, persentase bagian batang dan daun, infeksi mikoriza pada akar, serta kandungan unsur hara (N, P, K, Ca, dan Mg). Dilanjutkan dengan percobaan teknik budidaya titonia di dalam pot. Percobaan ini terdiri atas 2 seri. Seri pertama, adalall pengaruh bahan perbanyakan dan periode pangkas temadap basil biomas serta hara N, P, dan K titonia. Percobaan dirancang faktorial 3 x 3 , faktor I terdiri atas 3 bahan perbanyakan titonia (biji, stek batang, dan stek stolen), sedangkan faktor II adalah periode pangkas ( dipangkas tiap 2, 3, dan 4 bulan). Seri kedua, adalah pengaruh periode pangkas dan input budidaya terhadap basil bimas dan hara N, P, dan K titonia. Percobaan dirancang faktorial 3 x 8. Faktor I adalah periode pangkas (dipangkas tiap 2,3, dan 4 bulan), sedangkan faktor II terdiri atas 8 input:Ao (kontrol); Al (kapur); A2(Pupuk);

A3(MikOriza); A4(kapur+pupuk) A5 (kapur+Mikoriza); A6(pupuk+Mikoriza); dan

A7(kapur+pupuk+Mikoriza). Diikuti dengan percobaan pot tentang subtitusi N dan K pupuk

buatan dengan N dan K dari titonia untuk tanaman cabai dan jahe. Percobaan ini juga 2 seri masing-masing untuk cabai dan jahe. Percobaan menggunakan rancangan faktorial 2 x 5. Faktor I adalah pemberian kapur ( tanpa kapur dan dikapur), sedangkan faktor II adalah persentase substitusi NK pupuk buatan dengan NK titonia untuk tanaman cabai dan jahe (substitusi 0; 25%; 50%; 75%; dan 100%).

Penelitian tahun II dirancang berdasarkan basil percobaan tabun I yang meliputi teknik budidaya titonia dan pemanfaatannya untuk mengurangi kebutuhan pupuk N dan K untuk tanaman cabai dan jahe pada Ultisol di lapangan yang terdiri atas 3 unit percobaan. Percobaan I adalah pengaruh jarak tanam dan input pupuk terhadap titonia, berbentuk faktorial 3x3 dalam petak terbagi. Petak utama adalah jarak tanam (50x50cm; 50x75cm; dan 50x100cm). Anak petak adalah input pupuk (Po=kontrol; P1=(5gN+O,5gP +5gK +o,5gMg+1kg pupuk kandang)m-2;

P2=(10gN+ 19P+I0gK +lgMg+2kg pupuk kandang) m-2. Dari Percobaan I diperoleh kesimpulan

bahwa jarak tanam yang tepat adalah 50xSOcm dalam baris selebar 1 m, dan input pupuk yang tepat adalah 10gN+IgP+IOgK+IgMg+2kg pupuk kandang.m-2 (sekitar 10% dari unsur hara yang

dapat dihasilkan oleh titonia). Percobaan II menggunakan jarak tanam dan input pupuk hasil percobaan I tersebut, dengan rancangan faktorial 3x3 dalanl petak terbagi. Petak utama (A) adalah a1 = sebagai pagar lorong , dengan lebar baris tanam 1m berjarak 5m antar baris, pada luas 20mx20m (2000m2 ha-1); a2 = sebagai pagar keliling kebun 10mx1Om, dengan lebar baris

tanam 1m (I90Om2 ha-1); a3 = ditanam rapat 50xSOcm pada 1/5 lahan usaha (2000m2 ha-1). Anak

(3)

a4 = pangkasan titonia dikomposkan 4 minggu, dan diinkubasikan dengan tanah 2 minggu. Anak peta:~ adalah kombinasi sumber N dan K dari titonia dan pupuk buatarl yaitu bl = 25% + 75%; b2 = 50% + 50%. percobaan ini terdiri atas 2 seri, masing-masing untuk tarlaman cabai dan jahe.

Penelitian tabun III dirancang berdasarkan basil percobaan tabun II, yang terdiri atas 4 unit percobaan. Percobaan I adalah Budidaya dan Siklus Hidup Titonia untuk Pertanian Berkelanjutan pada Jltisol, merupakan lanjutan percobaan II tabun II, sehingga pengamatarl mencapai masa satu tabun. Oleh karena itu. perlakuannya persis sarna dengan Percobaan II tabun II yang telah dijelaskan. Percobaan II adalah, Kajian Efek Sisa Pupuk Titonia untuk Tanaman Cabai dan Jagung pada Ultisol bekas percobaan III tahun 11. Percobaan ini terdiri atas delapan perlakuan dalam rancangan acak kelompok yaitu ; A = Bl lama tidak ditambah pupuk NK apapun: B = B2 lama tidak ditambah pupuk NK apapun; C = B I lama + 50% NK titonia +50% NK pupuk buatan; D = B2 lama + 25% NK titonia + 75% NKpupuk buatarl; E = Bl lama + 50% NIC titonia; F = B2 lama + 25% NK titonia; G = B 1 lama +50% NK pupuk buatan; H = B2 lama + 75% NK pupuk buatan. Percobaan ini juga 2 seri, masing-masing untuk tanaman cabai danjagWlg (Catatan BIlama = 25% swnber NK dari thonia, sedangkan B2 lama = 50% sumber NK dari titonia). Percobaan III adalah pengarub Umur pangkas dan Takaran Titonia untuk Tanaman Jagung pada Ultisol. Percobaan ini terdiri atas lima perlakuan dalam rancangan acak kelompok. A = Pangkasan umur 2 bulan dengan takaran 25% NK titonia; B = Pangkasan wnur 2 bulan d~gan takaran 50% NK titonia; C = Pangkasan umur 4 bulan dengan takaran 25% NK titonia; D = Pangkasan umur 4 bulan dengan takaran 25% NK titonia; E = Kontrol 100% NK pupuk buatan. Percobaan IV adalah Kemampuan Titonia Menahan Erosi dalam Usaha Tani Tanaman Jagung dan Ubi Jalar pada Ultisol. Percobaan ini berbentuk Faktorial 2x2x2 dalam rancangan petak terbagi. Petak utarna A = tanaman lorong , anak petak B = pagar lorang, sedangkan anak-anak petak C = takaran titonia sebagai pupuk; a 1 = tanaman lorong jagung; a2 = tanaman lorong ubi jalar; bl = tanpa pagar lorong titonia; b2 = pagar lorong dengan titonia; c1 = 25% sumber NK dari titonia; c2 = 50% sumber NK dari titonia

Referensi

Dokumen terkait

memiliki jawaban sangat tidak setuju ada 2 orang atau 2,1% dari jumlah.

Disisi lain makin kecil gain EDFA yang dipilih maka daya yang diluncurkan kedalam serat akan makin kecil, sehingga jumlah penguat yang digunakan akan makin

INOVASI INSTRUMEN SIT AND REACH BERBASIS DIGITAL TECHNOLOGY Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi administrasi, teknis dan kewajaran harga serta formulir isian Dokumen Kualifikasi untuk penawaran paket pekerjaan tersebut diatas,

Dengan latar belakang inilah, peneliti perlu melakukan penelitian pengembangan untuk membuat sebuah model perkuliahan yang membekalkan kemampuan membuat pagelaran wayang dan

Penyebab lead time yang lama dapat dikategorikan dalam lima hal yaitu purchase requisition terhambat diproses, nama item pemesanan tidak terstandarisa- si, permasalahan

Sebaiknya tidak memasang iklan produk anda secara berulang-ulang dengan judul maupun deskripsi yang sama, karena selain akan merusak sistem situs iklan baris itu sendiri juga