i
PENGGUNAAN METODE PERMAINAN DALAM
PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN
DAN PELAFALANNYA DI SD WARGA SURAKARTA
LAPORAN TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Ahli Madya pada Diploma III Bahasa China FSSR
Universitas Sebelas Maret
Oleh :
Anum Juni Diah Faradita C9609003
PROGRAM DIPLOMA III BAHASA CHINA
FAKULTAS SATRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2012
ii
iii
iv
MOTTO
Selalu melakukan yang terbaik di setiap pekerjaan yang dikerjakan (Penulis)
Menjalani kehidupan di dunia ini sesuai dengan ajaran Al Qur‟an (Penulis)
Bermimpilah maka Tuhan akan memeluk mimpimu itu (Riri Reza & Mira Lesmana : Sang Pemimpi)
Cintai semua pekerjaanmu itu dengan sepenuh hatimu (Ayah : Andi
Abdullah)
Banyak-banyaklah mendengar daripada banyak berbicara (Penulis)
v
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir dengan judul Penggunaan Metode Permainan Dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa Mandarin dan Pelafalannya di SD Warga
Surakarta. Laporan Tugas Akhir ini disusun guna memenuhi salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Ahli Madya Diploma III Bahasa China Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dalam menyusun Laporan Tugas Akhir ini, penulis sadar telah mendapat banyak bantuan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Drs, Riyadi Santoso, M.Ed, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret yang telah memberi izin kepada penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
2. Dra. Endang Tri Winarni. M.Hum., selaku Ketua Program Diploma III Bahasa China Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret.
3. Drs. Yohanes Suwanto, M.Hum., selaku Sekretaris Program Diploma III Bahasa China Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret
4. M. Bagus Sekar Alam, S.S.,M.Si., selaku dosen pembimbing I yang telah banyak memberi pengarahan dan bimbingan sehingga Laporan Tugas Akhir ini terselesaikan.
vi
5. Umi Arifa Utami B.Ed., selaku dosen pembimbing II yang telah banyak memberi pengarahan dan bimbingan sehingga Laporan Tugas Akhir ini terselesaikan.
6. L. Sulistyowati, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SD Warga Surakarta yang telah memberi izin penggunaan fasilitas untuk melengkapi data Laporan Tugas Akhir ini.
7. A. Retno Hendrastuti, S.H., selaku guru pamong Bahasa Mandarin di SD Warga Surakarta yang telah membantu penulis dalam melengkapi data penulisan Laporan Tugas Akhir ini.
8. Dosen-dosen pengajar di Program Diploma III Sastra Mandarin yang sudah member ilmu kepada penulis. Terima kasih untuk ilmu-ilmunya. 9. Ayah dan Ibu tercinta yang selalu memberikan doa, dukungan, nasehat,
dan perhatian kepadaku.
10.Dimas dan Ella kedua adik tersayangku yang selalu membuatku tertawa juga marah.
11.Yeni, Dea, Cicik Indri, Merlina dan Airin sahabatku yang selalu memberiku masukan dan nasehat. Makasih sudah mau aku repotin. 12. Aideen dan Marcus yang selalu memberiku inspirasi dan semangat. Penulis menyadari meskipun sudah berusaha maksimal, namun masih banyak kekurangan dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang sifatnya membangun, penulis terima dengan hati terbuka. Semoga Laporan Tugas Akhir ini bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Surakarta, Juli 2012 Penulis
vii
ABSTRAK
Anum Juni Diah Faradita. C9609003, 2012. Penggunaan Metode Permainan Dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa Mandarin dan Pelafalannya di SD Warga
Surakarta.Program Diploma III Bahasa China, Fakultas Sastra dan Seni Rupa,
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulisan Laporan Tugas Akhir ini dilatarbelakangi oleh masalah kesulitan mengingat kosakata dan pelafalan yang dihadapi siswa kelas 3B SD Warga Surakarta dalam mempelajari bahasa China. Untuk mengatasi masalah ini, penulis memilih menggunakan metode permainan. Tujuan penulisan Laporan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui seberapa efektif penggunaan metode permainan dalam meningkatkan kemampuan kosakata bahasa Mandarin dan pelafalannya di SD Warga Surakarta
Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini adalah metode observasi, studi pustaka, dan dokumentasi.
Adapun hasil pembahasan Laporan Tugas Akhir ini menyebutkan bahwa penggunaan metode permainan, dalam hal ini penulis memilih menggunakan permainan flash card, dapat meningkatkan pemahaman dan penguasaan kosakata dan pelafalan bahasa Mandarin. Hal ini disebabkan metode permainan sebagai media pembelajaran memudahkan siswa dalam mempelajari materi dan menciptakan kondisi kelas yang santai dan menyenangkan. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata ujian siswa sebelum menggunakan metode yaitu 70,64 menjadi 77,10 setelah menggunakan metode. Nilai rata-rata ujian membaca atau pelafalan yaitu 77,85.
Kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan Laporan Tugas Akhir ini adalah bahwa penggunaan metode permainan mampu meningkatkan pemahaman dan penguasaan kosakata bahasa Mandarin serta pelafalannya.
viii
摘
要
2012
,
Anum
Juni
Diah
Faradita
,
C9609003
。
对于
Warga
小
学
在
学
习汉语生词与发音当中
进行使用游 方法。
311
大
学
文
化
艺术学院汉语专业。
现在汉语在世界上 为第二个的语言。老老少少都愿意学汉语,
包
括
本
国
印
尼
。
印
尼
的
每一所学校都一定有汉语课目。
Warga
学
校
也
不
例
外
。
根
据
Warga
小
学
三
级的情况,在学习汉语生词与发音方面碰到了一些困难。为了
确
决
困
难,本人选择使用游 方法。 研究的目的,是想证明
WARGA
小
学
的
汉语教学生词与发音是否适合使用游 方法,能否提高在 方面
的
水
。
本
人
使
用
观察法,学习图书社和记录法来收集资料。
本
人
在
教
学
中
使
用
卡
片
游
,研究的结
果
能
够增强对汉语生词与
发音的了解。由于在教学当中使用了游 方法,因 学生更方便学习,
而
且
能
够轻松来进行教学,另外课堂气氛较活跃。通过这个方法给予学
生
不
少
的
进 ,刚开始学生的分数是
60
,
70
分
,
而
使
用
这个方法之后学
生
的
分
数
不
低
于
77
分
。
根
据
本
人
的
研
究
,
本
人
得
出
的
结论是使用游 方法确实能提高学
生
对汉语生词与发音的水平。
ix DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL. ... i
PENGESAHAN PEMBIMBING.. ... ii
PENGESAHAN DEWAN PENGUJI... ... iii
MOTTO. ... iv
KATA PENGANTAR. ... v
ABSTRAK. ... vii
摘要. ... viii
DAFTAR ISI. ... ix
DAFTAR TABEL. ... xii
BAB I PENDAHULUAN. ... 1
A. Latar Belakang Masalah. ... 1
B. Rumusan Masalah. ... 4
C. Tujuan Penulisan. ... 4
D. Manfaat Penulisan. ... 5
x
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ... 8
A. Pembelajaran Kosakata Bahasa Mandarin dan Pelafalannya. ... 8
1. Pengertian Pembelajaran. ... 8
2. Pengertian Kosakata. ... 9
3. Pelafalan Dalam Bahasa Mandarin. ... 10
B. Metode Pembelajaran Dalam Proses Pembelajaran. ... 15
1. Pengertian dan Fungsi Pembelajaran. ... 15
2. Pemilihan Metode Pembelajaran. ... 17
C. Metode Permainan atau Ice Breaking Dalam Proses Pembelajaran. ... 18
1. Pengertian Metode Permainan atau Ice Breaking. ... 18
2. Fungsi Metode Permainan atau Ice Breaking. ... 21
3. Macam Permainan Dalam Metode Permainan atau Ice Breaking... 21
BAB III PEMBAHASAN. ... 23
A. Gambaran Umum SD Warga Surakarta. ... 23
1. Sejarah dan Profil SD Warga Surakarta. ... 23
2. Bagan Struktur Organisasi Komite Dewan Sekolah. ... 27
3. Daftar Guru Tetap dan Karyawan SD Warga Surakarta. ... 27
4. Daftar Siswa Kelas 3B SD Warga Surakarta. ... 30
B. Kegiatan Belajar Mengajar bahasa Mandarin. ... 31
xi
3. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). ... 34
C. Kegiatan Belajar Mengajar Kosakata Bahasa Mandarin dan Pelafalannya. ... 60
D. Evaluasi Belajar. ... 62
E. Permasalahan yang Dihadapi Dalam Proses Pembelajaran dan Solusinya... ... 70
BAB IV SIMPULAN. ... 71
A. Simpulan. ... 71
B. Saran. ... 72
DAFTAR PUSTAKA. ... 73
DATA WEBSITE. ... 74 LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Daftar 36 huruf vokal dalam sistem pelafalan bahasa
Mandarin. ... 11 Tabel 2.2 Daftar 23 huuf konsonan dalam sistem pelafalan
bahasa Mandarin. ... 13 Tabel 3.3 Daftar nama guru dan karyawan di SD Warga Surakarta. ... 27 Tabel 3.4 Daftar nama siswakelas 3B SD Warga Surakarta. ... 30 Tabel 3.5 Jadwal mengajar bahasa mandarin di kelas 3B
SD Warga Surakarta... 33 Tabel 3.6 Daftar nilai ujian kosakata musim dan cuaca kelas 3B
SD Warga Surakarta... 65 Tabel 3.7 Daftar nilai ujian pelafalan atau membaca kelas 3B
SD Warga Surakarta... 68
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan alat komunikasi penting yang menghubungkan manusia satu dengan manusia yang lain. Peranan bahasa sangatlah penting sebagai alat komunikasi di dalam kehidupan sehari–hari. Karena bahasa lah yang menyatukan semua perbedaan latar belakang, ras, dan budaya. Di dunia Internasional saat ini, ada 6 bahasa yang diakui sebagai bahasa Internasional. 6 bahasa itu adalah bahasa Inggris, bahasa Cina atau bahasa Mandarin, bahasa Arab, bahasa Spanyol, bahasa Jerman, dan bahasa Rusia. Keenam bahasa ini kini memegang peranan penting di dunia global saat ini. Baik di dunia ekonomi, bisnis, perdagangan, ataupun pendidikan.
Dalam perkembangan era global saat ini, tidak hanya Bahasa Inggris yang mengambil peranan besar dalam segala aspek. Tetapi bahasa Cina atau bahasa Mandarin juga mulai menjadi bahasa yang penting dan mulai sering digunakan oleh masyarakat dunia. Bahasa Mandarin yang mana negaranya sendiri yaitu Cina, saat ini tengah mengalami kemajuan yang pesat. Baik itu kemajuan teknologi, kemajuan ekonomi, kemajuan pendidikan, kemajuan sumber daya manusianya, dan lain-lain. Jumlah penduduk terbesar di dunia saat ini pun masih berada di Negeri Tirai Bambu ini. Dengan jumlah penduduk mencapai 2 Milyar lebih, membuat negara ini menjadi negara besar. Tidak hanya di negaranya saja,
1
penduduk keturunannya pun tersebar luas di berbagai negara. Di Indonesia sendiri, penduduk keturunan Cina begitu banyak. Karena faktor inilah bahasa Mandarin menjadi bahasa Internasional kedua setelah bahasa Inggris. Dan mulai digunakan oleh masyarakat Internasional.
Zaman globalisasi saat ini, peranan bahasa sangatlah penting. Maka kita dituntut untuk menguasai beberapa bahasa internasional, tidak terkecuali bahasa Mandarin. Peranan bahasa Mandarin saat ini tidak bisa dipandang sebelah mata karena bahasa Mandarin adalah bahasa Internasional yang harus dikuasai setelah bahasa Inggris. Bahasa Mandarin saat ini dipelajari oleh masyarakat Internasional. Bahkan masayarakat di Indonesia pun mulai mempelajari bahasa Mandarin. Saat ini sekolah-sekolah bertaraf Internasional di Indonesia mulai mengajarkan pendidikan bahasa Mandarin untuk siswa-siswanya. Bahasa Mandarin di Indonesia sudah diajarkan untuk siswa-siswa SD sampai SMU. Bahkan anak TK
dan playgroup pun sudah mulai dikenalkan bahasa Mandarin.
Bahasa Mandarin saat ini sudah diberikan di SD Warga Surakarta. Mulai dari siswa kelas 1 SD sampai kelas 6 SD sudah mendapatkan pelajaran bahasa Mandarin. Tetapi pemahaman dasar siswa-siswa SD Warga Surakarta mengenai bahasa Mandarin tidak terlalu bagus, terutama siswa kelas 3. Sedangkan siswa dituntut untuk mampu menyerap dan paham materi pelajaran bahasa Mandarin yang disampaikan. Seperti mengenal hanzi (aksara Cina) dan kosakata-kosakata dasar dalam bahasa Mandarin. Suasana kelas saat berlangsungnya proses belajar mengajar bahasa Mandarin pun kurang mendukung. Seperti cara penyampaian pelajaran dengan metode ceramah yang monoton. Hal ini membuat siswa cepat
merasa bosan saat berlangsungnya proses belajar. Kemudian menyebabkan siswa menjadi kesulitan dalam menangkap pelajaran yang disampaikan.
Dalam hal ini penulis harus mengetahui bagaimana menyikapi permasalahan di atas. Dengan selalu memberi semangat belajar peserta didik dan penggunaan metode pembelajaran yang menarik, maka diharapkan tercipta suasana belajar yang menyenangkan dan tidak membosankan. Dengan adanya suasana kelas yang menyenangkan, maka pelajaran akan dapat disampaikan dengan lancar. Dengan begitu siswa akan mampu menangkap pelajaran yang disampaikan dengan baik. Sehingga penguasaan bahasa Mandarin siswa akan meningkat.
Berkaitan dalam menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, penulis memilih metode permainan atau Ice Breaking. Alasaan penulis memilih metode ini karena metode ini mampu menghilangkan suasana monoton yang ada selama proses belajar mengajar pelajaran bahasa Mandarin. Dengan memberikan materi pelajaran ke dalam bentuk permainan, maka akan menimbulkan kegairahan siswa untuk belajar bahasa Mandarin.
Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang masalah di atas. Penulis mengambil judul Laporan Tugas Akhir sebagai berikut “Penggunaan Metode
Permainan Dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa Mandarin dan Pelafalannya
di SD Warga Surakarta”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah metode permainan dapat meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Mandarin dan pelafalannya bagi siswa di SD Warga Surakarta ? 2. Apa sajakah hambatan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran
kosakata bahasa Mandarin dan pelafalannya serta bagaimana cara mengatasinya ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan laporan Tugas Akhir adalah :
1. Untuk mengetahui apakah metode permainan dapat meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Mandarin dan pelafalannya di SD Warga Surakarta.
2. Untuk mengetahui apa saja hambatan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran kosakata bahasa Mandarin dan pelafalannya serta cara mengatasinya.
D. Manfaat Penulisan
Adapun penulisan laporan Tugas Akhir ini diharapkan mampu memberikan manfaat secara teoretik dan praktis. Berikut manfaatnya :
1. Secara Teoretik :
Penulis berharap laporan tugas akhir ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi positif untuk semua pembaca. Terutama untuk kemajuan pengembangan di ilmu pendidikan. Dengan adanya laporan tugas akhir ini, diharapkan mampu memberikan solusi yang dapat membantu siswa dalam mengatasi kesulitan yang dialaminya saat belajar bahasa asing melalui pemahaman tentang permasalahan yang dihadapi siswa tersebut.
2. Secara Praktis :
a. Untuk Kepala Sekolah
Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan prestasi belajar bahasa Mandarin siswa-siswa, seperti menambah porsi waktu mata pelajaran bahasa Mandarin, memberi media cetak seperti buku pelajaran bahasa Mandarin untuk siswa SD.
b. Untuk Guru Pamong
Sebagai alternatif dalam penggunaan metode pembelajaran guna meningkatkan kemampuan berbahasa Mandarin siswa.
E. Metode Pengumpulan Data
Dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini, penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data. Adapun metode pengumpulan data yang penulis gunakan sebagai berikut :
1. Observasi
Penulis mengamati langsung kondisi kelas, suasana kelas,dan keadaan siswa kelas 3B SD Warga Surakarta selama proses belajar mengajar mata pelajaran Bahasa Mandarin. Diharapkan melalui observasi ini, memperoleh data obyektif kondisi siswa kelas 3B SD Warga Surakarta
2. Studi Pustaka
Dalam menyusun laporan Tugas Akhir ini, penulis juga memperoleh data melalui studi pustaka. Metode studi pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan membaca buku-buku yang berkaitan dengan tema laporan Tugas Akhir. Dalam memperoleh literatur tersebut, penulis memperolehnya dari perpustakaan pusat Universitas Sebelas Maret dan perpustakaan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan (FKIP).
3. Dokumentasi
Pengumpulan data yang penulis pakai observasi adalah dokumentasi. Data dokumentasi didapat dari arsip-arsip atau dokumen sekolah. Berikut ini arsip atau dokumen yang penulis gunakan :
a. Arsip 100 Tahun Yayasan Warga
b. Arsip daftar guru SD Warga Surakarta
c. Arsip daftar siswa kelas 3B SD Warga Surakarta
d. Arsip Struktur Organisasi atau Dewan Sekolah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pembelajaran Kosakata Bahasa Mandarin dan Pelafalannya 1. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik (Wikipedia:Pembelajaran).
Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan.
Instruction atau pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk
membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal (Gagne dan Briggs, 1979:3).
Ciri utama dari pembelajaran adalah inisiasi (kegiatan yang harus dilakukan orang dalam suatu kelompok), fasilitas, dan peningkatan proses belajar
8
siswa. Sedangkan komponen-komponen dalam pembelajaran adalah siswa, guru, tujuan, isi pelajaran, metode, media, dan evaluasi belajar.
2. Pengertian Kosakata
Kosakata merupakan unsur dari bahasa yang perlu sekali didapatkan oleh seorang pelajar (F.X. Mukarto, 2008:233).
Kosakata adalah himpunan kata yang diketahui oleh seseorang atau entitas lain, atau merupakan bagian dari suatu bahasa tertentu (Wikipedia:Kosakata).
Kosakata seseorang didefinisikan sebagai himpunan semua kata-kata yang dimengerti oleh orang tersebut atau semua kata-kata yang kemungkinan akan digunakan oleh orang tersebut untuk menyusun kalimat baru. Kekayaan kosakata seseorang secara umum dianggap merupakan gambaran dari intelejensia atau tingkat pendidikannya.
Penambahan kosakata seseorang secara umum dianggap merupakan bagian penting, baik dari proses pembelajaran suatu bahasa asing ataupun pengembangan kemampuan seseorang dalam suatu bahasa yang sudah dikuasai. Murid sekolah sering diajarkan kata-kata baru sebagai bagian dari mata pelajaran tertentu.
Mempelajari kosakata bahasa Mandarin haruslah memiliki keseriusan. Karena kosakata bahasa Mandarin memiliki aksara atau huruf yang berbeda dengan aksara atau huruf di dalam bahasa Indonesia ataupun bahasa Inggris.
Bahasa Mandarin memiliki aksara atau huruf yang disebut dengan hanzi atau huruf Mandarin.
3. Pelafalan Dalam Bahasa Mandarin
Pelafalan adalah ujaran yang digunakan melalui alat komunikasi. Saat mempelajari bahasa, tidak akan terlepas dari unsur pelafalan karena pelafalan adalah kemampuan dasar untuk dapat berbicara atau menguasai bahasa itu sendiri. Sehingga pelafalan merupakan unsur dasar yang harus dikuasai.
Bahasa Mandarin mempunyai bentuk aksara atau huruf yang disebut
hanzi. Hanzi berbeda dengan tulisan latin yang terdiri dari abjad a, b, c, d, sampai
z yang membentuk sebuah kalimat. Hal ini akan memberikan kesulitan bagi orang asing yang akan mempelajari bahasa Mandarin, karena tidak mampu membaca
hanzi. Untuk mempermudah orang asing membaca dan mempelajari bahasa
Mandarin, pada tahun 1958, pemerintah Cina secara resmi menggunakan pinyin, yang dibuat oleh Lembaga Pembaharuan Tulisan (LPT) Republik Rakyat Cina.
Pinyin merupakan sistem penelitian latin untuk bahasa Mandarin berdasarkan
sistem pelafalan standar nasional (De-An Wu Swihart,2007:1).
Sistem fonetik pinyin telah digunakan di dalam buku-buku pelajaran, kamus, software, komputer, dan lain-lain. Sistem ini mudah dipelajari oleh orang yang ingin mempelajari bahasa Mandarin, sebab memakai huruf latin.
Sebagai alat untuk mentranskip huruf Mandarin (hanzi), bentuk penulisan
pinyin berupa suku kata yang dinamakan jinyie. Cara penulisan yinjie tidak seperti
suku kata biasa yang terdapat di dalam bahasa Indonesia. Setiap suku kata atau silabel dalan tulisan yinjie terdiri dari huruf konsonan (shengmu), vokal (yunmu), dan diberi tanda intonasi (shengdiao).
Pelafalan adalah hal yang penting dalam bahasa Mandarin. Bahasa Mandarin memiliki 4 nada dalam pelafalannya Setiap huruf dilafalkan dengan panjang-pendeknya nada. Karena perbedaan nada juga akan membedakan arti kata. Sehingga saat melafalkan sebuah kata, kita harus memperhatikan nada yang terdapat pada pinyin.
Tabel 2.1 : 36 daftar huruf vokal dalam sistem pelafalan bahasa Mandarin :
Final Dibaca
a a
ai ai
ao ao
an an
ang ang
o o
ong ong
ou ou
e e
ei ei
en en
eng eng
er eur
i i
ia ya
ie ye
iu iou
ian yen
iang yang
in yin
ing ying
iong yiong
u u
ua ua
uo wo
ui uei
uai wai
uan wan
un uen
uang wang
ü yü
üe yüe
üan yeün
ün yün
e^ e^
Sumber : Hanyu Jiao Cheng dan Percakapan Sehari-Hari Dalam Bahasa Mandarin Untuk
Pemula
Tabel 2.2 : 23 daftar huruf konsonan dalam sistem pelafalan bahasa Mandarin
Inisial Dibaca Seperti Pada Kata
b p Panik
p ph Philadelphia1
m m Manis
1
Diucapkan dengan adanya penekanan pada huruf „Ph‟ dan sedikit mengeluarkan hembusan saat pengucapannya
f f Fantasi
d t Tadi
t th Thailand
n n Nasi
l l Lalat
g k Kaku
k kh Khawatir
h h Haus
j c Cicak
q j Jinjja2
x s Siram
z c Cepat
c j Jenang3
s s Sekali
zh ch Zhao
ch jh Chi
sh sh Shy
r r Are
w w Wanita
y y Yoyo
2
Diucapkan dengan adanya penekanan pada huruf „Ji‟ dan sedikit mengeluarkan hembusan saat
pengucapannya
3
Diiucapkan dengan gaya medok orang Jawa
Sumber : Hanyu Jiao Cheng dan Percakapan Sehari-Hari Dalam Bahasa Mandarin Untuk
Pemula
Untuk melafalkan z, c, s adalah lidah diletakkan di belakang gigi dan tidak bergerak. Sedangkan melafalkan zh, ch, sh adalah lidah melingkar ke rongga atas mulut.
Seperti yang telah disebutkan di awal, nada memainkan peranan penting dalam menentukan arti dari kata yang dilafalkan. Bahasa Mandarin memiliki 4 nada penting, yakni sebagai berikut :
a. Nada satu : nada tinggi, dilafalkan dengan nada yang dibaca datar dan panjang. Nada ini dilambangkan dengan tanda (-) di atas final (vokal),
misalnya ā
b. Nada dua : meninggi, digunakan jika ingin menanyakan pertanyaan. Nada dimulai dari nada tengah ke nada tinggi atau naik seperti terkejut. Nada ini dilambangkan dengan tanda (/) di atas final (vokal), misalnya á
c. Nada tiga : menurun lalu meninggi, dimulai dari nada tengah lalu menurun kemudian meninggi. Nada ini biasa dibaca dengan nada mendayu, biasa dilambangkan dengan tanda (v) di atas final (vokal), misalnya ǎ
d. Nada empat : menurun, biasanya digunakan jika memberikan perintah kepada orang lain. Bada ini jatuh dari nada tinggi, biasa dilambangkan dengan tanda (\) di atas final (vokal), misalnya à
Keempat nada tersebut digambarkan sebagai berikut :
4 4 nada dua 35 : á
3 3 nada tiga 214 : ǎ
2 2 nada empat 51 : à
1 1
B. Metode Pembelajaran dalam Proses Pembelajaran
1. Pengertian dan Fungsi Metode Pembelajaran
Pada mulanya istilah strategi atau metode banyak digunakan dalam dunia militer yang diartikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan suatu peperangan. Sekarang istilah strategi banyak digunakan dalam berbagai bidang kegiatan yang bertujuan memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan. Termasuk di bidang pendidikan. Seorang guru pasti mengharapkan hasil baik dalam proses pembelajaran sehingga juga akan menerapkan suatu strategi kegiatan pembelajaran agar hasil belajar siswanya mendapat prestasi yang terbaik.
Strategi atau metode secara harfiah berarti suatu cara yang teratur atau yang telah dipikirkan secara mendalam untuk mencapai sesuatu. Dengan demikian metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang telah direncanakan oleh guru untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. Kata “direncanakan” berarti pula adanya upaya-upaya yang sistematis yang harus tampak dalam penggunaan suatu metode.
Dalam dunia pendidikan strategi dapat diartikan sebagai a plan, method,
or series of activities design to achive a particular educational goal (J.R. David,
1976).
Menurut kamus Purwadarminta (1976), secara umum metode adalah cara yang telah teratur dan terpikirkan baik-baik untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.
Menurut Dick & Carey (1985) menyatakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.
Metode pembelajaran secara umum berfungsi sebagai cara dalam menyajikan atau menjelaskan isi pembelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu. Penggunaan metode pembelajaran haruslah sebagai upaya untuk menghantarkan siswa mencapai tujuan pembelajaran dengan cara-cara yang tepat sehingga memberi kemudahan siswa dalam belajarnya. Selain itu, fungsi metode dalam pembelajaran akan optimal apabila dalam penggunaannya mampu memberikan kesenangan atau kegembiraan bagi siswa.
2. Pemilihan Metode Pembelajaran
Satu hal yang harus diingat sehubungan dengan penggunaan metode pembelajaran adalah bahwa tidak satu pun metode yang efektif untuk semua mata pelajaran. Setiap metode pada dasarnya akan efektif hanya untuk materi atau
tujuan tertentu. Oleh karena itu, dalam kegiatan pembelajaran pemilihan metode menjadi sangat penting artinya.
Untuk memilih suatu metode yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran, terlebih dahulu kita harus mengetahui jenis-jenis metode yang ada, khususnya mengenai kelebihan dan kekurangan masing-masing metode. Selain itu kita juga harus mengetahui tujuan yang akan dicapai, jenis materi, dan peserta didik yang akan mengikuti pembelajaran. Mengetahui tujuan pembelajaran yang akan dicapai adalah satu hal yang utama dalam pemilihan metode pembelajaran.
Mengetahui siapa peserta didik yang akan mengikuti pembelajaran, juga tidak kalah pentingnya dalam pemilihan metode. Semakin tinggi jenjang pendidikan peserta didik semakin sederhana keragaman metode yang digunakan. Sebaliknya, semakin rendah jenajang pendidikan peserta didik, semakin bervariasi metode yang digunakan. Atau dengan kata lain keragaman metode yang digunakan untuk pendidikan dasar akan lebih bervariasi dibandingkan dengan metode yang digunakan di pendidikan tinggi.
Satu hal yang harus diingat dalam pemilihan metode yaitu, bukan saja ketepatan metode dengan tujuan, dengan materi, dan dengan peserta didik, akan tetapi perlunya agar penggunaan setiap metode mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi, menuntut unsur kesenangan atau kegembiraan.
C. Metode Permainan atau Ice Breaking dalam Proses Pembelajaran
1. Pengertian Metode Permainan atau Ice Breaking
Ada kalanya siswa merasa jenuh dengan aktifitas kelas yang monoton.
Sering kali jika suasana kelas sudah menjadi “kaku”, siswa akan menjadi sulit
berkonsentrasi pada materi yang diberikan karena merasa jenuh dengan suasana kelasnya. Jika diperhatikan, pada awal kegiatan belajar, daya konsentrasi dan daya serap siswa terhadap materi pembelajaran akan sangat tinggi. Namun seiring berjalannya waktu, beberapa menit kemudian terutama di saat-saat terakhir jam pelajaran akan berakhir, daya konsentrasi dan daya serap siswa terhadap materi pembelajaran akan berkurang. Hal ini biasanya dikarenakan kegiatan mengajar yang monoton.
Umumnya siswa akan merasa bosan dengan pelajaran yang dianggapnya susah ditambah dengan cara penyampaian pelajaran yang monoton dan tidak bervariasi. Hal ini menyebabkan dapat menyebabkan siswa menjadi malas untuk mengikuti pelajaran yang dianggapnya susah dan membosankan. Misal, seorang siswa tidak menyukai pelajaran matematika yang dianggap sebagai pelajaran paling susah dan menguras otak. Apabila guru mata pelajaran yang bersangkutan tidak menggunakan cara atau metode pembelajaran dalam penyampain materinya, secara lambat laun siswa akan merasa bosan karena kondisi pelajaran yang begitu monoton. Sehingga siswa akan merasa pelajaran matematika semakin susah untuk diikuti. Hal ini akan menyebabkan siswa malas untuk mengikuti dan mempelajari pelajaran matematika. Sama halnya dengan mempelajari bahasa Mandarin. Di mana siswa harus mampu melafalkan setiap kosakata yang mempunyai 4 nada yang berbeda dengan benar. Lalu siswa juga harus bisa mengingat setiap hanzi
atau huruf Mandarin yang berbeda-beda dan memiliki tingkat kesulitan penulisan yang beragam.
Kendala-kendala seperti ini apabila tidak diatasi akan berdampak buruk bagi siswa itu sendiri dan juga guru pamong mata pelajaran tersebut. Sebagai seorang guru kita harus mempunyai metode pembelajaran yang menarik dan bervariasi dalam menyampaikan suatu pelajaran. Tujuannya adalah untuk merangsang minat belajar siswa. Di samping metode pembelajaran, guru juga harus memberikan dorongan atau motivasi kepada siswa untuk menambah minat belajar siswa. Bentuk motivasinya bisa berupa memberitahu manfaat positif dari mempelajari ilmu tersebut. Sebut saja, mempelajari bahasa Mandarin. Guru bisa memberitahukan kepada siswa apa saja manfaat positif dari mempelajari bahasa Mandarin.
Lalu untuk mengatasi kendala-kendala ini, tidak ada salahnya bila kita memberikan selingan ditengah-tengah proses berjalannya proses belajar-mengajar ataupun di akhir kegiatan mengajar. Selingan ini kita sebut dengan metode permainan atau lebih sering disebut dengan ice breaking.
Metode Ice breaking adalah suatu kegiatan peralihan situasi dari kondisi yang membosankan, mengantuk, menjenuhkan, dan tegang menjadi suasana yang rileks, bersemangat, tidak membuat mengantuk, serta dapat mengembalikan konsentrasi dan perhatian siswa yang tadinya sudah mulai menurun atau hampir hilang.
Ada beberapa teori yang berkaitan dengan konsep memori yakni, pertama, teori interfersi yang menyatakan bahwa manusia lupa bukan karena kehilangan memori tetapi karena informasi lainnya menghalangi hal yang ingin diingat. Kedua, teori kemerosotan, yang menjelaskan sebab-sebab mengapa manusia dapat melupakan sesuatu. Menurut teori ini sebab-sebab itu terdriri adas dua penggangu
(interference) yaitu, pengganggu proaktif dan penggangggu retroaktif.
Pengganggu proaktif terjadi ketika informasi yang dipelajari sebelumnya mengganggu pengingatan kembali suatu hal yang dipelajari kemudian. Ini dapat menjadi bermasalah ketika informasi yang baru tidak dapat digunakan dengan benar akibat diganggu informasi lain. Pengganggu retroaktif adalah kebalikan dari penggangu proaktif, di mana informasi baru mengganggu informasi lama.
Biasanya untuk menggali ulang isi memori otak untuk mengingat kembali sesuatu yang kita lupakan, perlu ada kesan dalam yang tertinggal. Sehingga hal yang tidak boleh dilupakan bisa tertanam lama di otak dan mudah bagi kita untuk mengingatnya. Melalui pendekatan metode pembelajaran Metode Permainan atau
Ice breaking ini akan membuat siswa mudah menghafal atau mengingat apa yang
sudah dipelajarinya.
2. Fungsi Metode Permainan atau Ice Breaking
Metode ini diarahkan agar tujuan belajar dapat dicapai secara efisien dan efektif dalam suasana gembira meskipun membahas hal-hal yang sulit atau berat. Permainan digunakan sebagai begian dari proses belajar, bukan hanya untuk mengisi waktu ksong atau sekedar permainan.
3. Macam Permainan dalam Metode Permainan atau Ice Breaking
Menurut The Encyclopedia of Ice Breaker terbitan University Associates Inc (1976) bentuk ice breaker ada bermacam-macam, mulai dari sekedar teka-teki, cerita-cerita lucu atau humor ringan yang memancing senyum, lagu-lagu atau nyanyian yang disertai gerakan lucu, sampai permainan-permainan berkelompok yang cukup menguras tenaga atau bahkan pikiran.
Metode Permainan atau Ice Breaking yang mempunyai beberapa jenis atau macam permainan seperti kata berantai, flash card, tebak-tebakan, atau jenis permainan lainnya akan dapat merangsang siswa dalam mengingat materi pelajaran yang disampaikan. Dengan permainan, biasanya akan meninggalkan kesan mendalam bagi siswa dan membantu siswa cepat menyerap dan hafal secara otomatis. Metode seperti ini tentunya akan sangat menarik dan membantu bila diterapkan kepada siswa playgroup, TK, dan SD. Di mana siswa masih memiliki otak yang bisa dikatakan masih kosong dan akan sangat mudah untuk memasukan kosakata-kosakata baru kepada siswa. Kosakata-kosakata tersebut tentunya akan lebih cepat diserap dan menempel di otak siswa karena kondisi otak yang masih kosong tadi.
Penulis menyebut metode belajar seperti ini dengan sebutan bermain sambil belajar. Karena sambil bermain kita juga belajar. Anak-anak akan lebih menyukai medote belajar seperti ini. Seperti kata orang, anak kecil dengan bermain akan secara otomatis belajar dan lebih cepat menyerap apa yang dipelajarinya. Suasana belajar akan lebih berwarna, kedekatan siswa dan guru juga akan terjalin lebih akrab, kondisi belajar akan lebih menyenangkan, dan siswa akan senang mempelajari apa yang akan guru sampaikan. Dengan begitu siswa akan menyukai pelajaran yang disampaikan.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum SD Warga Surakarta 1. Sejarah dan Profil SD Warga Surakarta
Pada awalnya, SD Warga Surakarta hanya diperuntukkan untuk anak-anak kaum pendatang asli Tionghoa totok (ayah/ibunya adalah berasal dari daratan Tiongkok). Lambat laun layanan sekolah pun berkembang untuk Tionghoa keturunan. Bahkan, pada pertengahan abad perjalanannya, SD Warga terbuka bagi anak-anak non Tionghoa. Sejak itulah SD Warga Surakarta berkembang semakin cepat dan menjelang satu abad usianya, SD Warga mendapat siswa sebanyak 119 siswa.
SD Warga Surakarta awalanya hanya terdiri dari satu sekolah, namun karena jumlah siswa semakin banyak, maka kemudian dipecah menjadi dua sekolah, yaitu SD Warga I dan SD Warga II. Semuanya ada 18 kelas. Masing-masing tingkat kelas ada 3 kelas paralel.
Perkembangan SD Warga tidak hanya pada peningkatan jumlah siswa saja, namun juga sarana dan prasarana. Bangunan gedung pun ditambah dengan lantai 2 yang terdiri dari 3 kelas. Pada pertengahan tahun ajaran 1985-1980, mulai dibentuk
23
BP3 yang sangat membantu perkembangan pendidikan dan pelayanan siswa, juga dibentuk partisipasi aktif para orang tua siswa.
Ada pun untuk menggalakkan dan mendorong minat siswa-siswa untuk membaca. SD Warga juga menyediakan ruang perpustakaan yang lengkap dengan beraneka ragam buku. Tidak ketinggalan pula sebuah perpustakaan untuk para pendidik dan orang tua siswa yang berasal dari usaha BP3 SD Warga Surakarta.
SD Warga Surakarta juga melengkapi sarana dan prasarana sekolah berupa dua buah kantin dan satu koperasi yang menjual alat-alat tulis. Sehingga para siswa tidak perlu keluar sekolah apabila membutuhkan makanan dan alat tulis.
Dalam mengikuti perkembangan pendidikan, SD Warga Surakarta juga berusaha ikut meningkatkan mutu pendidikan, baik yang intrakurikuler maupun yang ekstrakurikuler. Dengan lebih mengutamakan kedisplinan dan rasa tanggungjawab. Kemajuan intrakurikuler dapat dilihat dari hasil ujian EBTA. Dengan kuantitas kelulusan 100% sejak tahun 1963. SD Warga Suakarta juga menerbitkan majalah
“SUARGA” yang artinya Suara Warga. Majalah ini berisi kegiatan-kegiatan dan hasil karya tulis dari para guru dan murid. Kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler SD Warga Surakarta, antara lain :
1. Drumband
2. Seni taru daerah/nasional 3. Bulutangkis
4. Tenis Meja 5. Berenang 6. Pramuka 7. Basket
8. Modern Dance
9. Koor atau Paduan Suara
Visi Sekolah :
Mewujudkan Pendidikan Warga Berkualitas.
Misi Sekolah :
Membawa anak didik berpikir cerdas, berbudi pekerti luhur, bertanggungjawab, mandiri, terampil, sosial dilandasi iman yang teguh.
Profil SD Warga Surakarta :
Nama Sekolah : SD Warga
N.I.S : W 050/04/NIS-SD/BP/DES/12
M.S.S : WI 102036104041
Provinsi : Jawa Tengah
Otonomi : Surakarta
Kecamatan : Jebres
Desa/Kelurahan : Desa Prajan
Jalan dan Nomor : Ir. Juanda Nomor 72
Kode Pos : 57121
Telefon : (0271) 633971
Status Sekolah : Swasta
Surat Keputusan / SK : Nomor 427/103.51/PR/DITGL : 15 Maret 2001
Penerbit SK : Drs. Pradja Suminta, SH. MM.
Tahun Berdiri : 1904
Bangunan Sekolah : Milik Sendiri
Luas Bangunan : 2500 M2
2. Gambar 3.3 Bagan Struktur Organisasi Komite Dewan Sekolah
3. Daftar Guru Tetap dan Karyawan SD Warga Surakarta
Tabel 3.4 : Daftar nama guru tetap, guru tidak tetap, dan karyawan di SD Warga Surakarta tahun ajaran 2011/2012 :
No. Nama Status
1. L. Sulistyowati, S.Pd Guru Tetap
2. Wahyuningsih Guru Tetap
Ketua : Kusno & Ishak Bid. Penggalian Sumber Daya Sekolah : Intan & Kristianto
Bid. Pengelolahan
Sumber Daya Sekolah : Intan & Kristianto
Bid. Kerja Sama Sistem Informasi : Dewi, Ayu, Emi, &
Aryanto
Bid. Sarana dan Prasana Sekolah : Yosi, Retno, &
Maryanti
Bid. Usaha : Losin, Agustin, Ika Restiana, &
Dewi Sekretaris II :
Tri Agus
Bendahara I : Sri Mulyani
Bendahara I : Tika, S.Pd Sekretaris I :
Hartati
Nara Sumber : Masyarakat &
Akademisi KepalaSekolah :
L.Sulistyowati, S.Pd
Sumber:Arsip Dewan Sekolah SD Warga Surakarta
[image:39.612.117.548.199.471.2]3. Yuni Puspita Guru Tetap
4. Lany Puspita Guru Tetap
5. Ch. Tri Yuniastuti Guru Tetap
6. Eni Ratnawati Guru Tetap
7. Dra. Yeni Koidawati Guru Tetap
8. Cisilia Endang W, S.Pd Guru Tetap 9. T. Agus Suyanto, S.Ag Guru Tetap
10. Endang Purwanti Guru Tetap
11. S. Humayaning, S.Sn Guru Tetap
12. C. Conie Silimalar Guru Tetap
13. Sie Giok Lan Guru Tetap
14. L. Pratiwi Bayu H, S.Pd Guru Belum Tetap 15. Mariana Kusuma A, S.Pd Guru Belum Tetap
16. Bambang Tedjo Guru Belum Tetap
17. Y. Daryatmo Guru Belum Tetap
18. Muh. Karimuddin SH.I Guru Belum Tetap 19. Bernadheta Yuliantin Guru Belum Tetap 20. Supono Wahyu S, S.Th Guru Belum Tetap
21. Irwan Safitri Guru Belum Tetap
22. Joko Riptanto Guru Belum Tetap
23. Wuri Kristianigsih, S.Si Guru Belum Tetap
24. YAM. Sugiarto Guru Belum Tetap
25. Gideon Yosep P Guru Belum Tetap
26. Kartika Christi I, S.Pd Guru Belum Tetap
27. Dwi Handoko Guru Belum Tetap
28. Dwi Suryani, S.Pd Guru Belum Tetap
29. Markus Tri Bakti K, S.Pd Guru Belum Tetap 30. M. Chrisnawati, S.Pd Guru Belum Tetap 31. Dina Purnami, S.Pd Guru Belum Tetap 32. Yuniawati Evitasari, A.md Guru Belum Tetap 33. Antonia Retno, S.Pd Guru Belum Tetap 34. Upik Karmila, S.Pd Guru Belum Tetap 35. Yusnia Marlia S,S.Pd Guru Belum Tetap
36. JS. Purwani Guru Belum Tetap
37. Lanjar Guru Belum Tetap
38. Alviatma Prasdi C, S.Pd Guru Belum Tetap
39. Hutami Puji Hastuti Karyawan
40. Misro Karyawan
41. Sularto Karyawan
42. Wijanarko Kuncoro, S.Kom Karyawan
43. Sunarwan Karyawan
Sumber: Arsip Daftar Guru SD Warga Surakarta
4. Daftar Siswa Kelas 3B SD Warga Surakarta
Tabel 3.4 : Daftar nama murid kelas 3B SD Warga Surakarta tahun ajaran 2011/2012 :
No. No Induk Nama Siswa
1. 4639 Agnes Mustika Sari
2. 4740 Allen Ivan Setiawan
3. 4741 Arjuna Cipta K
4. 4742 Brillian Olivia S
5. 4743 Chelsea Anggreini
6. 4744 Danang Tri Atmojo
7. 4745 Dillon Sean Khansa
8. 4746 Farrel Preiffer S
9. 4747 Jane Nathania
10. 4748 Joan Natanael S.P
11. 4749 Kelvin Poundra H.H
12. 4750 Liewellyn Fyma D
13. 4751 Najera Cardinali
14. 4752 Nataniel Ayu Kusuma
15. 4753 Natasha Gracelia
16. 4754 Paska Bella Yosiana
17. 4756 Prayogi Lintang H
18. 4757 Rosinda Dwi M.S
19. 4758 Ryan Gautama
20. 4759 Sisilia Apri Yant D.P
21. 4760 Stefanus Erwin Y
22. 4761 Steffia Chandra I
23. 4762 Tirza Samanta V
24. 4763 Yohanes Doni S
25. 4764 Yossi Febriastuti
26. 4800 Pedro Rizky B
27. Rakha Mahardika
28. Obaja Budi Setianto
Sumber: Daftar Siswa Kelas 3B SD Warga Surakarta
B. Kegiatan Mengajar Bahasa Mandarin 1. Observasi Kelas
Penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di SD Warga Surakarta yang beralamat di Jalan Ir. Juanda No.72 Jebres. Penulis mendapat kelas 3B untuk mengajar pelajaran bahasa Mandarin.
Siswa kelas 3B di SD Warga Surakarta berjumlah 28 anak. Siswa kelas 3B sudah mendapatkan pelajaran bahasa Mandarin. Dengan jadwal pelajaran bahasa
Mandarin setiap hari kamis di jam kelima, yaitu dari pukul 10.25 sampai pukul 11.05 atau selama 40 menit.
Kelas 3B mempunyai meja dan kursi sesuai dengan jumlah siswa, yaitu 28 meja dan 28 kursi. Lalu 1 meja dan 1 kursi untuk guru yang ada di depan kelas. Ada 1
whiteboard (papan tulis putih) dan 1 blackboard (papan tulis hitam) beserta spidol
dan kapur untuk menunjang kegiatan mengajar guru di dalam kelas. Kemudian terdapat gambar presiden Indonesia, wakil presiden Indonesia, dan burung garuda yang terpasang tepat di atas papan tulis. Juga terdapat beberapa gambar tokoh pahlawan nasional di sekitar dinding kelas 3B. Ada juga beberapa hasil karya siswa yang dipasang di kelas, seperti anyaman dan hasil kerajianan tangan lainnya. Lalu 1 jam dinding yang dipasang di dinding belakang kelas.
Siswa kelas 3B tidak mempunyai buku paket bahasa Mandarin. Mereka hanya mempunyai buku catatan saja. Selama pelajaran bahasa Mandarin berlangsung siswa kelas 3B nampak disiplin, mendengarkan serta mencatat materi yang disampaikan. Tapi siswa kelas 3B masih mengalami kesulitan untuk menangkap materi pelajaran yang disampaikan.
Suasana kelas saat berlangsungnya pelajaran bahasa Mandarin pun cenderung monoton. Guru pamong cenderung hanya menuliskan materi di papan tulis lalu menyuruh siswa untuk mencatat materi. Sehingga lambat laun suasana kelas berubah
menjadi monoton dan siswa kelas 3B mulai tampak bosan, mengantuk, bahkan ada yang sibuk dengan teman sebelahnya tidak mencatat atau menyimak pelajaran.
2. Jadwal Mengajar Bahasa Mandarin
Penulis mengajarkan mata pelajaran bahasa Mandarin dalam 9 kali pertemuan. Dengan 6 kali pertemuan untuk pemberian materi, 2 kali pertemuan untuk ulangan, dan 1 kali pertemuan untuk pembagian hasil ulangan serta perpisahan.
Tabel 3.5 : Jadwal mengajar bahasa Mandarin di kelas 3B SD Warga Surakarta tahun ajaran 2011/2012 :
No. Tanggal Kelas Materi Yang Diajarkan
1. 2 Februari 2012 3B Belajar kosakata warna
2. 9 Februari 2012 3B Belajar kosakata musim beserta hanzi-nya 3. 16 Februari 2012 3B Belajar kosakata cuaca beserta hanzi-nya
4. 23 Februari 2012 3B
Mengulang materi kosakata musim dan cuaca beserta hanzi-nya
5. 1 Maret 2012 3B Ulangan kosakata musim dan cuaca
6. 8 Maret 2012 3B Belajar dasar-dasar pelafalan bahasa Mandarin 7. 15 Maret 2012 3B Membaca teks China Mempunyai 4 Musim
8. 22 Maret 2012 3B
Ulangan membaca teks China Mempunyai 4 Musim
[image:45.612.122.535.222.686.2]9. 29 Maret 2012 3B Pembagian hasil ulangan dan perpisahan Sumber : Jadwal Mengajar Guru Pamong di kelas 3B SD Warga Surakarta
3. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Agar kegiatan mengajar selama praktik kerja lapangan (PKL) di SD Warga Surakarta lancer, penulis membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Berikut RPP yang penulis buat sesuai dengan jadwal mengajar di kelas 3B SD Warga Surakarta :
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertama :
Nama Sekolah : SD Warga Surakarta
Mata Pelajaran : Bahasa Mandarin
Kelas / Semester : 3B / II
Judul : Kosakata Warna
Alokasi Waktu : 1 X 40 menit
A. Standar Kompetensi
Menjelaskan warna dalam bahasa Mandarin B. Kompetensi Dasar
Menjelaskan macam-macam warna dasar yang biasa digunakan dalam bahasa Mandarin
C. Indikator
Mendefinisikan kosakata warna dalam bahasa Mandarin
Menjelaskan cara membaca atau melafalkan kosakata warna dalam bahasa Mandarin
Menjelaskan urutan penulisan hanzi dari kosakata warna D. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu mendefinisikan macam warna dalam bahasa Mandarin
Siswa dapat melafakan kosakata warna dalam bahasa Mandarin dengan benar
Siswa mengenal dan mampu menulis hanzi dari kosakata warna E. Ringkasan Materi
1. 白 bái putih
2. 黑 hēi hitam
3. 绿 lǜ hijau
4. 蓝 lán biru
5. 红 hóng merah
F. Metode Pembelajaran
Metode ceramah dan Tanya jawab G. Langkah-Langkah Pembelajaran
No.
Kegiatan Alokasi
Waktu
Guru Siswa
1. Kegiatan Awal : a. Salam
b. Perkenalan
Kegiatan Awal : a. Menjawab salam b. Mendengarkan
perkenalan
5 menit
c. Absen c. Menyahut saat namanya dipanggil 2. Kegiatan Inti :
a. Menyampaikan materi yang akan diajaran pada hari ini
b. Menjelaskan kosakata warna di depan kelas
c. Menjelaskan urutan menulis hanzi
d. Menjelaskan cara membaca atau melafalkan kosakata dengan benar
Kegiatan Inti : a. Mengeluarkan buku
catatan dan alat menulis
b. Mendengarkan penjelaskan guru sembari mencatat c. Mencatat urutan
penulisan hanzi
d. Mendengarkan penjelasan guru dan ikut membaca atau melafalkan kosakata
30 menit
3. Kegiatan Penutup : a. Menyuruh siswa
membaca seluruh kosakata warna b. Salam penutup
Kegiatan Penutup : a. Membaca seluruh
kosakata warna
b. Membalas salam
5 menit
Total 40 menit
H. Sumber Pembelajaran Buku milik penulis I. Media Pembelajaran
Laptop LCD Papan tulis
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kedua :
Nama Sekolah : SD Warga Surakarta Mata Pelajaran : Bahasa Mandarin Kelas / Semester : 3B / II
Judul : Kosakata Musim
Alokasi Waktu : 1 X 40 menit A. Standart Kompetensi
Menjelaskan 4 macam musim yang ada di China. B. Kompetensi Dasar
Menjelaskan kosakata 4 macam musim dalam bahasa Mandarin. C. Indikator
Mendefinisikan kosakata 4 macam musim dalam bahasa Mandarin Mengenalkan hanzi dari musim semi,panas,gugur,dan dingin Menjelaskan cara melafalkan atau membaca kosakata musim dalam bahasa Mandarin
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mendefinisikan kosakata 4 macam musim di China dalam bahasa Mandarin
Siswa mengenal dan mampu menulis hanzi dari musim semi,panas,gugur,dan dingin
Siswa dapat membaca kosakata musim dalam bahasa Mandarin dengan benar
E. Ringkasan Materi
Musim di China 中国的季节
Ada 4 musim di China, yaitu :
a. 春天 chūntiān musim semi
b. 夏天 xiàtiān musim panas
c. 秋天 qiūtiān musim gugur
d. 冬天 dōngtiān musim dingin
F. Metode Pembelajaran
Metode ceramah dan tanya jawab G. Langkah-langkah Pembelajaran
No.
Kegiatan Alokasi
Waktu
Guru Siswa
1. Kegiatan Awal : a. Salam
b. Perkenalan
Kegiatan Awal : a. Menjawab salam b. Mendengarkan
perkenalan
5 menit
c. Absen c. Menyahut saat namanya disebut
2. Kegiatan Inti : a. Menyampaikan
materi yang akan diajarkan pada hari
ini “Musim di China”
b. Menuliskan kosakata Musim di China di papan tulis
c. Mengajarkan cara membaca kosakata Musim di China d. Mengajarkan urutan
menulis hanzi dari kosakata Musim di China
e. Menjelaskan
bagaimana keadaan di China saat musim semi,panas,gugur,dan
Kegiatan Inti :
a. Mengeluarkan buku catatan serta alat tulis
b. Mencatat kosakata di buku catatan
c. Mengikuti cara membaca kosakata
d. Memperhatikan urutan penulisan dan menulis
hanzi dari kosakata
Musim di China e. Mendengarkan
penjelasan
30 menit
dingin
3. Kegiatan Penutup : a. Menyuruh siswa
membaca ulang seluruh kosakata yang diajarkan
b. Salam
Kegiatan Penutup : a. Membaca seluruh
kosakata yang
diajarkan
b. Membalas salam
5 menit
Total 40 menit
H. Sumber Pembelajaran Buku milik penulis I. Media Pembelajaran
Laptop LCD Papan tulis
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Ketiga :
Nama Sekolah : SD Warga Surakarta
Mata Pelajaran : Bahasa Mandarin
Kelas / Semester : 3B / II
Judul : Kosakata Cuaca
Alokasi Waktu : 1 X 40 menit
A. Standar Kompetensi
Menjelaskan cuaca 4 Musim di China. B. Kompentensi Dasar
Menjelaskan kosakata cuaca di musim semi, panas, gugur, dan dingin dalam bahasa Mandarin.
C. Indikator
Mendefinisakan kosakata cuaca panas, dingin, hangat,dan sejuk dalam bahasa Mandarin
Mengenalkan hanzi cuaca di musim semi, panas, gugur, dan dingin Menjelaskan cara melafalkan atau membaca kosakata cuaca dalam bahasa Mandarin dengan benar
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mendefinisikan kosakata cuaca panas, dingin, hangat, dan sejuk dalam bahasa Mandarin
Siswa mengenal dan mampu menulis hanzi dari kosakata cuaca panas, dingin, hangat, dan sejuk
Siswa mampu membaca atau melafalkan kosakata cuaca dalam bahasa Mandarin dengan benar
E. Ringkasan Materi
Keadaan cuaca dari setiap musim di China :
1. 热 rè panas
Keadaan cuaca saat musim panas adalah panas.
2. 凉快 liángkuài sejuk
Keadaan cuaca saat musim semi adalah sejuk.
3. 冷 lěng dingin
Keadaan cuasa saat musim dingin adalah dingin. 4. 暖和 nuǎnhuo hangat
Keadaan cuaca saat musim gugur adalah hangat. Musim dengan cuaca paling baik dan disukai oleh masyarakat China dan Negara Asia Timur lainnya yang memiliki 4 musim.
F. Metode Pembelajaran
Metode ceramah dan tanya jawab G. Langkah-Langkah Pembelajaran
No.
Kegiatan Alokasi
Waktu
Guru Siswa
1. Kegiatan Awal : a. Salam
b. Menanyakan
keadaan siswa dan kesiapan belajar c. Absen
Kegiatan Awal : a. Menjawab salam b. Menjawab
pertanyaan dari guru
c. Menyahut saat namanya disebut
5 menit
2. Kegiatan Inti : a. Menyampaikan
materi yang akan diajarkan pada hari ini Cuaca di China b. Menuliskan kosakata
cuaca di papan tulis c. Menjelaskan cuaca
dari musim
Kegiatan Inti : a. Mengeluarkan buku
catatan dan alat tulis
b. Mencatat kosakata di buku catatan c. Mendengarkan penjelasan guru
30 menit
semi,panas,gugur,da n dingin
d. Mengajarkan cara membaca kosakata cuaca
e. Mengajarkan urutan menulis hanzi dari kosakata cuaca
d. Mengikuti cara membaca kosakata
e. Memperhatikan urutan penulisan dan menulis hanzi
di buku catatan 3. Kegiatan Penutup :
a. Menyuruh siswa membaca ulang seluruh kosakata yang diajarkan b. Salam
Kegiatan Penutup : a. Membaca kosakata
yang diajarkan
b. Membalas salam
5 menit
Total 40 menit
H. Sumber Pembelajaran Buku milik penulis I. Media Pembelajaran
Laptop, LCD, papan tulis
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Keempat :
Nama Sekolah : SD Warga Surakarta
Mata Pelajaran : Bahasa Mandarin
Kelas / Semester : 3B / II
Judul : Kosakata Musim dan Cuaca
Alokasi Waktu : 1 X 40 menit
A. Standar Kompetensi
Menjelaskan musim dan cuaca dalam bahasa Mandarin B. Kompetensi Dasar
Menjelaskan kosakata musim dan cuaca dalam bahasa Mandarin C. Indikator
Mendefinisikan kosakata musim dan cuaca dalam bahasa Mandarin
Mengenalkan hanzi dari kosakata musim dan cuaca Menjelaskan cara membaca kosakata musim dan cuaca D. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu mendefinisikan kosakata musim dan cuaca dalam bahasa Mandarin
Siswa mengenal dan mampu menulis hanzi dari kosakata musim dan cuaca dengan benar
Siswa mampu membaca atau melafalkan kosakata dengan benar E. Ringkasan Materi
Musim di China 中国的季节
Ada 4 musim di China, yaitu :
a. 春天 chūntiān musim semi
b. 夏天 xiàtiān musim panas
c. 秋天 qiūtiān musim gugur
d. 冬天 dōngtiān musim dingin
Keadaan cuaca dari setiap musim di China :
1. 热 rè panas
Keadaan cuaca saat musim panas adalah panas.
2. 凉快 liángkuài sejuk
Keadaan cuaca saat musim semi adalah sejuk.
3. 冷 lěng dingin
Keadaan cuasa saat musim dingin adalah dingin.
4. 暖和 nuǎnhuo hangat
Keadaan cuaca saat musim gugur adalah hangat. Musim dengan cuaca paling baik dan disukai oleh masyarakat China dan Negara Asia Timur lainnya yang memiliki 4 musim.
F. Metode Pembelajaran
Metode permainan atau Ice Breaking G. Langkah-Langkah Pembelajaran
No.
Kegiatan Alokasi
Waktu
Guru Siswa
1. Kegiatan Awal : a. Salam
b. Absen
Kegiatan Awal : a. Membalas salam b. Menyahut saat
namanya dipanggil
5 menit
2. Kegiatan Inti : a. Menanyakan materi
kosakata yang telah diajarkan
b. Menyampaikan materi ke dalam bentuk permainan c. Menyuruh siswa
Kegiatan Inti : a. Menjawab
pertanyaan yang ditanyakan b. Bermain sambil
belajar
c. Membaca seluruh
30 menit
membaca ulang seluruh kosakata yang telah dipelajari
kosakat yang telah dipelajari
3. Kegiatan Penutup : a. Menyampaikan materi /
ulangan untuk minggu depan
b. Salam
Kegiatan Penutup : a. Mendengarkan
b. Membalas salam
5 menit
Total 40 menit
H. Sumber Pembelajaran Buku milik penulis I. Media Pembelajaran
Flash card Papan tulis
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelima :
Nama Sekolah : SD Warga Surakarta
Mata Pelajaran : Bahasa Mandarin
Kelas / Semester : 3B / II
Judul : Pelafalan
Alokasi Waktu : 1 X 40 menit
A. Standar Kompetensi
Menjelaskan pelafalan dalam bahasa Mandarin. B. Kompetensi Dasar
Menjelaskan dasar-dasar pelafalan dalam pelafalan bahasa Mandarin. C. Indikator
Mendefinisikan bentuk sistem pinyin dan huruf vokal serta konsonan dalam system pelafalan bahasa Mandarin
Mendefinisikan nada dalam pelafalan bahasa Mandarin
Menjelaskan cara membaca atau melafalkan suatu kosakata dalam bahasa Mandarin dengan benar
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mendefinisikan sistem fonetik pinyin dan huruf vocal serta konsonan dalam sistem pelafalan bahasa Mandarin
Siswa dapat membedakan nada dalam pelafalan bahasa Mandarin
Siswa mampu membaca atau melafalkan kosakata dalam bahasa Mandarin dengan benar
E. Ringkasan Materi
Yang Harus Diperhatian Dalam Sistem Pinyin
我
w
ǒ
Hanzi
Yunmu / Huruf Vokal Shengmu / Huruf
Konsonan Shengdiao /
bunyi nada
Huruf voal dalam bahasa Mandarin ada 36 buah, berikut huruf vokal tersebut :
a, ai, ao, an, ang, o, ong, ou, e, ei, en, eng, er, i, ia, iao, ie, iu, ian, iang, in, ing, iong, u, ua, uo, ui, uai, uan, un, uang, ü, üe, üan, ün, ê. Huruf konsonan dalam bahasa Mandarin sebagai berikut :
b, p, m, f, d, t, n, l, g, k, h, j, q, x, z, c, s, zh, ch.
Untuk melafalkan vocal “e” melafalkannya seperti dalam kata E-mas kecuali “e” dalam kosakata “ye (juga)” tetap “e” seperti dalam bahasa Indonesia.
Cara melafalkan huruf konsonan : p dibaca ph
t dibaca th k dibaca kh
c dibaca j dalam kata JE-jak
ch dibaca jh
q dibaca j dalam kata JI-wa b dibaca p
d dibaca t g dibaca k
z dibaca c dalam kata CE-pat zh dibaca ch
z dibaca c dalam kata CE-pat s dibaca s dalam kata SE-jak
r dalam bahasa Mandarin pengucapannya,lidah tidak bergetar seperti dalam bahasa Indonesia
j dibaca c dalam kata CI-duk x dibaca s dalam kata SI-ram
Untuk konsonan ‘y’ dan ‘w’, pelafanannya mereka tidak terbaca,misal
yidibacanya „i‟ lalu wudibacanya „u‟
Saat dilafalkan ada hembusan
Baca dengan benar kosakata berikut ini !
• tiān = thiān
• pà = phà
• kǒu = khǒu
• cái = jái
• chūn = jhūen
• qù = jù
• bàba = pàpa
• diàn = tiàn
• gēge = kēke
• gǒu = kǒu
• jiào = ciào
• yī = ī
• méi = méi
• jiǔ = jioǔ
F. Metode Pembelajaran
Metode ceramah dan Ice Breaking
Ada hembusan saat dilafalkan
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
No.
Kegiatan Alokasi
Waktu
Guru Siswa
1. Kegiata Awal : a. Salam
b. Absen
Kegiatan Awal : a. Membalas salam b. Menyahut saat
namanya dipanggil
5 menit
2. Kegiatan Inti : a. Menyampaikan materi
yang akan diajarkan hari ini
b. Menerangkan materi yang ada di LCD
c. Memberi selingan dengan memberi dengan menonton video 北京欢
迎你Běijīng huānyíng
nǐ (Beijing Welcome
You)
Kegiatan Inti : a. Mengeluarkan buku
catatan dan alat tulis b. Memperhatikan
penjelasan guru lalu mencatat
c. Menonton video
30 menit
d. Menyuruh siswa membaca kosakata
d. Membaca kosakata
3. Kegiatan Penutup : a. Menyuruh siswa
membaca seluruh kosakat tanpa bantuan guru
b. Salam
Kegiatan Penutup : a. Membaca seluruh
kosakata
b. Membalas salam
5 menit
Total 40 menit
H. Sumber Pembelajaran Buku milik penulis I. Media Pembelajaran
Laptop LCD Papan tulis
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Keenam :
Nama Sekolah : SD Warga Surakarta
Mata Pelajaran : Bahasa Mandarin
Kelas / Semester : 3B / II
Judul : Membaca
Alokasi Waktu : 1 X 40 menit
A. Standar Kompetensi
Menjelaskan pelafalan dalam bahasa Mandarin. B. Kompetensi Dasar
Menjelaskan dasar-dasar pelafalan dalam pelafalan bahasa Mandarin. C. Indikator
Menjelaskan dasar-dasar pelafalan dalam pelafalan bahasa Mandarin Menjelaskan cara membaca teks bacaan Musim di China
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa mengerti dasar-dasar pelafalan dalam pelafalan bahasa Mandarin Siswa mampu membaca teks bacaan dengan benar
E. Ringkasan Materi
Zhōngguó yǒu sì gè jìjié( China punya 4 musim) Xiàtiān hěn rè( Musim panas sangat panas)
Qiūtiān hěn liángkuai( Musim gugur sangat sejuk) Dōngtiān hěn lěng( Musim dingin sangat dingin) Chūntiān hěn nuǎnhuo( Musim semi sangat hangat) F. Metode Pembelajaran
Metode ceramah
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
No.
Kegiatan Alokasi
Waktu
Guru Siswa
1. Kegiatan Awal :
a. Salam b. Absen
Kegiatan Awal : a.Membalas salam b. Menyahut saat
namanya disebut
5 menit
2. Kegiatan Inti :
a. Menyampaikan materi yang akan disampaikan hari ini
b. Menulis teks bacaan Musim di China di papan tulis
c. Memberi contoh cara membaca teks bacaan
Kegiatan Inti : a. Mengeluarkan
buku catatan dan alat tulis
b. Menyalin di buku catatan
c. Memperhatikan contoh membaca
30 menit
dengan benar
d. Menyuruh siswa
membaca seorang diri di depan kelas
lalu ikut membaca d. Maju membaca di
depan kelas seorang diri 3. Kegiatan Penutup :
a. Menyuruh siwa membaca bersama-sama
b. Salam
Kegiatan Penutup : a. Membaca teks
bacaan Musim di China
b. Membalas salam
5 menit
Total 40 menit
H. Sumber Pembelajaran Buku dari penulis I. Media Pembelajaran
Papan tulis
C.Kegiatan Belajar Mengajar Kosakata Bahasa Mandarin dan Pelafalannya
Penulis melakukan praktek kerja lapangan di SD Warga Surakarta selama 2 bulan. Penulis mendapat kelas 3B dengan total 9 kali pertemuan. Penulis melakukan 6 kali penyampaian materi dan 2 kali ujian atau evaluasi hasil belajar..
Pada pertemuan pertama, penulis menyampaikan materi kosakata warna kepada siswa kelas 3B. Lalu untuk pertemuan kedua penulis menyampaikan materi kosakata musim. Tidak hanya mengajarkan kosakata saja, tapi penulis juga mengajarkan hanzi dari kosakata tersebut. Pertemuan ketiga, penulis menyampaikan kosakata cuaca beserta hanzi dari kosakata tersebut. Untuk pertemuan keempat, penulis mengulang seluruh materi kosakata musim dan cuaca.
Materi kosakata musim serta pelafalannya yang penulis berikan kepada siswa kelas 3B SD Warga Surakarta sebagai berikut :
Hanzi Pinyin Pelafalannya Artinya
1. 春天 chūntiān jhūentiēn musim semi
2. 夏天 xiàtiān siàtiēn musim panas
3. 秋天 qiūtiān jioǔtiēn musim gugur
4. 冬天 dōngtiān tōngtiēn musim dingin
Pada pertemuan keempat, penulis mengubah materi pelajaran menjadi suatu permainan. Di sini penulis menyiapkan flash card dengan dua macam warna, yaitu warna biru dan warna kuning. Warna biru, penulis tuliskan hanzi dari kosakata musim dan cuaca. Lalu warna kuning, penulis tuliskan pinyin dari kosakata musim dan cuaca. Kemudian penulis bagi 28 siswa menjadi 4 kelompok. Kelompok pertama dan kedua, masing terdiri dari 8 siswa. Sedang kelompok 3 dan 4, masing-masing 6 siswa.
Kemudian flash card berwarna biru yang sudah dituliskan hanzi, penulis letakkan secara acak di atas meja. Setelah itu, dua kelompok berbaris secara urut di depan meja sesuai urutan. Lalu penulis bagikan flash card berwarna kuning yang sudah dituliskan pinyin kepada setiap siswa dalam kelompok. Setelah siap, penulis akan memulia game. Siswa akan mencocokkan setiap pinyin yang mereka bawa dengan hanzi yang ada di meja. Tidak butuh waktu lama, penulis hanya memberi 10 detik untuk memilih. Setelah mengambil, siswa harus mundur atau berdiri di barisan paling belakang. Kemudian siswa berikutnya akan mengambil kemudian mundur dan begitu seterusnya sampai selesai di urutan kedelapan.
Setelah selesai maka penulis akan mengecek apakah mereka mengambil
hanzi sesuai dengan pinyin yang mereka bawa. Jika betul, maka penulis akan
menanyakan apa arti dari kosakata yang dia bawa. Begitu pun untuk kelompok 3 dan 4, penulis melaku