• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI KARTU PRABAYAR IM3 (Studi Kasus Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI KARTU PRABAYAR IM3 (Studi Kasus Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur)."

Copied!
181
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Memeperoleh Gelar Sarjana Ilmu Administrasi Bisnis pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

Oleh :

BENNY SETIAWAN NPM. 0942010061

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS

(2)

J awa Timur)

Disusun Oleh : BENNY SETIAWAN

NPM. 0942010061

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Skripsi

Menyetujui,

Mengetahui Pembimbing

Dra. Sonja Andar ini, M.Si NIP. 196503261993092001

DEKAN

(3)

Oleh :

BENNY SETIAWAN NPM. 0942010061

Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skr ipsi J ur usan Ilmu Administr asi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur Pada tanggal 10 Desember 2012

Menyetujui Pembimbing Utama

Dra. Sonja Andar ini, M.Si NIP. 196503261993092001

Tim Penguji : 1.Ketua

Dra. Ety Dwi Susanti, M.Si NIP. 196805011994032001

3. Anggota

Susi Hariyawati, S.Sos, M.Si NIP. 196402151991032001 Mengetahui

DEKAN

Dra. Hj. Suparwati, M.Si NIP. 195507181983022001

2. Sekretaris

(4)

karunia-Nya kepada penulis sehingga skripsi dengan judul “Pengaruh Baur an Pemasaran terhadap Keputusan Konsumen Membeli Kartu Pr abayar IM3 (Studi Kasus Mahasiswa Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur )” dapat terselesaikan dengan baik.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Sonja Andarini, M.Si selaku dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, nasehat serta motivasi kepada penulis. Dan penulis juga banyak menerima bantuan dari berbagai pihak baik itu moril, spiritual maupun materiil. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Hj. Suparwati, M.Si selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Ibu Dra. Lia Nirawati, M.Si selaku ketua Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Ibu Dra. Siti Ning Farida, M.Si selaku sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

(5)

di Lamongan yang memberikan dukungan baik moril maupun materiil.

6. Teman-teman Adbis’09, K’29, Mess Sampang, dan AIS Surabaya yang selalu memberi dukungan dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa di dalam penyusunan skripsi ini banyak terdapat kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan demi kesempurnaan penulisan skripsi ini. Akhirnya, dengan segala keterbatasan yang penulis miliki semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak umumnya dan penulis pada khususnya.

Surabaya, Desember 2012

(6)

LEMBAR PERSETUJ UAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

ABSTRAKSI ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJ IAN PUSTAKA... 8

2.1 Landasan Teori ... 8

2.1.1 Pemasaran ... 8

2.1.1.1 Pengertian Pemasaran ... 8

2.1.1.2 Fungsi Manajemen ... 9

2.1.1.3 Manajemen Pemasaran ... 10

(7)

2.1.2.1 Pengertian Produk ... 18

2.1.2.2 Klasifikasi Produk ... 19

2.1.3 Harga ... 20

2.1.3.1 Pengertian Harga ... 20

2.1.3.2 Tujuan Penetapan Harga ... 21

2.1.4 Promosi ... 22

2.1.4.1 Pengertian Promosi ... 22

2.1.4.2 Tujuan Promosi ... 23

2.1.5 Distribusi ... 24

2.1.5.1 Pengertian Distribusi ... 24

2.1.5.2 Fungsi Saluran Distribusi ... 25

2.1.6 Perilaku Konsumen ... 26

2.1.6.1 Pengertian Perilaku Konsumen... 26

2.1.6.2 Tipe Perilaku Konsumen ... 27

2.1.6.3 Model Perilaku Konsumen ... 28

2.1.7 Keputusan Pembelian ... 34

2.1.7.1 Pengertian Keputusan Pembelian ... 34

2.1.7.2 Jenis-jenis Perilaku Keputusan Konsumen ... 36

(8)

2.3 Hipotesis ... 45

BAB III METODE PENELITIAN ... 46

3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 46

3.1.1 Definisi Operasional ... 46

3.1.2 Pengukuran Variabel ... 48

3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ... 48

3.2.1 Populasi ... 48

3.2.2 Sampel ... 55

3.2.3 Teknik Penarikan Sampel ... 56

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 57

3.3.1 Jenis Data ... 57

3.3.2 Sumber Data ... 57

3.3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 58

3.4 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 58

3.4.1 Uji Validitas... 58

3.4.2 Uji Reliabilitas ... 59

3.4.3 Uji Asumsi Klasik / BLUE (Best Linear Unbiased Estimator) .. 60

3.4.4 Teknik Analisis Regresi Linier Berganda ... 63

3.4.5 Uji Hipotesis ... 63

(9)

4.1.1 Sejarah ... 67

4.1.2 Tujuan ... 70

4.1.2 Visi, Misi dan Motto PT. Indosat ... 71

4.2 Penyajian Data ... 72

4.2.1 Data Umum ... 72

4.2.2 Data Variabel – Variabel Penelitian ... 75

4.3 Analisis dan Pengujian Hipotesis... 83

4.3.1 Uji Validitas... 83

4.3.2 Uji Reliabilitas ... 86

4.3.3 Uji Asumsi Klasik / BLUE (Best Linear Unbiased Estimator) .. 87

4.3.4 Regresi Linier Berganda... 92

4.3.5 Pengujian Hipotesis ... 94

4.3.5.1 Analisis Secara Serempak atau Simultan (Uji F) ... 94

4.3.5.2 Analisis Secara Parsial (Uji t) ... 97

4.4 Pembahasan ... 103

4.4.1 Pembahasan Secara Simultan (Uji F) ... 103

4.4.2 Pembahasan Secara Parsial (Uji t) ... 104

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 110

5.1 Kesimpulan ... 110

(10)
(11)

Tabel 2.1 : Perbedaan Fungsi Manajemen Menurut Para Ahli ... 10

Tabel 3.1 : Jumlah Mahasiswa FISIP UPN ”Veteran” Jatim ... 49

Tabel 3.2 : Jumlah Mahasiswa FP UPN ”Veteran” Jatim ... 50

Tabel 3.3 : Jumlah Mahasiswa FE UPN ”Veteran” Jatim ... 50

Tabel 3.4 : Jumlah Mahasiswa FTI UPN ”Veteran” Jatim ... 51

Tabel 3.5 : Jumlah Mahasiswa FTSP UPN ”Veteran” Jatim ... 52

Tabel 3.6 : Jumlah Mahasiswa FH UPN ”Veteran” Jatim ... 53

Tabel 3.7 : Jumlah Mahasiswa UPN ”Veteran” Jatim ... 54

Tabel 4.1 : Deskripsi Jenis KelaminResponden ... 72

Tabel 4.2 : Deskripsi Program Studi Mahasiswa (Responden) ... 73

Tabel 4.3 : Deskripsi Angkatan Mahasiswa (Responden) ... 74

Tabel 4.4 : Deskripsi Fakultas Mahasiswa (Responden) ... 75

Tabel 4.5 : Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Produk (X1) ... 76

Tabel 4.6 : Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Harga (X2) ... 78

Tabel 4.7 : Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Promosi (X3) ... 79

Tabel 4.8 : Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Distribusi (X4) ... 81

Tabel 4.9 : Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Keputusan Konsumen (Y) ... 82

Tabel 4.10 : Uji Validitas Variabel Produk (X1) ... 84

(12)

Tabel 4.15 : Uji Harga Variabel Produk (X1), Harga (X2), Promosi (X3), Distribusi

(X4), dan Keputusan Konsumen (Y) ... 86

Tabel 4.16 : Uji Multikolinier ... 88

Tabel 4.17 : Pengujian Durbin-Watson ... 89

Tabel 4.18 : Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ... 92

Tabel 4.19 : Hasil Uji F... 94

(13)

Gambar 2.2 : Model Pengambilan Keputusan ... 42

Gambar 2.3 : Kerangka Berpikir ... 44

Gambar 4.1 : Uji Heteroskedasitas ... 90

Gambar 4.2 : Uji Normalitas ... 91

Gambar 4.3 : Kurva Uji F ... 96

Gambar 4.4 : Kurva Distribusi t Variabel X1 ... 98

Gambar 4.5 : Kurva Distribusi t Variabel X2 ... 100

Gambar 4.6 : Kurva Distribusi t Variabel X3 ... 101

(14)

Lampiran 2 : Data Responden

Lampiran 3.1 : Daftar Jawaban Responden untuk Variabel Produk (X1) Lampiran 3.2 : Daftar Jawaban Responden untuk Variabel Harga (X2) Lampiran 3.3 : Daftar Jawaban Responden untuk Variabel Promosi (X3) Lampiran 3.4 : Daftar Jawaban Responden untuk Variabel Distribusi (X4)

Lampiran 3.5 : Daftar Jawaban Responden untuk Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Lampiran 4 : Karakteristik Responden Lampiran 5.1 : Frekuensi Produk (X1) Lampiran 5.2 : Frekuensi Harga (X2) Lampiran 5.3 : Frekuensi Promosi (X3) Lampiran 5.4 : Frekuensi Distribusi (X4)

Lampiran 5.5 : Frekuensi Keputusan Konsumen (Y) Lampiran 6.1 : Uji Validitas Produk (X1)

Lampiran 6.2 : Uji Validitas Harga (X2) Lampiran 6.3 : Uji Validitas Promosi (X3) Lampiran 6.4 : Uji Validitas Distribusi (X4)

Lampiran 6.5 : Uji Validitas Keputusan Konsumen (Y) Lampiran 7.1 : Uji Reliabilitas Produk (X1)

(15)

Lampiran 8 : Npar Test

Lampiran 9 : Uji Regresi Linier Berganda Lampiran 10 : Tabel F

(16)

Oleh :

BENNY SETIAWAN NPM. 0942010061

ABSTRAKSI

Indosat adalah salah satu perusahaan operator seluler yang menyediakan jasa telekomunikasi kepada konsumen, salah satu produk yang telah dihasilkan oleh Indosat adalah kartu prabayar Indosat M3 (Multi Media Mobile). Bisnis operator seluler pada saat ini sangat pesat dengan banyaknya pesaing, sehingga perusahaan operator seluler saling bersaing baik dalam kualitas produk, harga, bentuk promosi, dan distribusi, maka diharapkan dapat memberikan suatu kepuasan pada konsumen karena pengguna jasa (konsumen telepon seluler) menginginkan suatu produk dengan kualitas produk, harga, promosi, dan distribusi yang baik dan berkualitas sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh secara simultan dan parsial produk, harga, promosi, dan distribusi terhadap keputusan konsumen membeli kartu prabayar IM3 pada mahasiswa UPN “Veteran” Jatim, dan untuk menganalisis pengaruh yang dominan antara produk, harga, promosi, dan distribusi terhadap keputusan konsumen membeli kartu prabayar IM3 pada mahasiswa UPN “Veteran” Jatim.

Variabel penelitian ini adalah produk, harga, promosi, distribusi, dan keputusan konsumen dengan sampel penelitian mahasiswa UPN “Veteran” Jatim yang menggunakan IM3 pada tahun 2012 angkatan 2009-2012 yang masih aktif. Untuk menjawab perumusan dan hipotesis penelitian, teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda.

Hasil pengujian secara simultan menyimpulkan bahwa produk (X1), harga (X2), promosi (X3), dan distribusi (X4) mempengaruhi keputusan konsumen (Y). Hasil pengujian secara parsial menyimpulkan bahwa a) Produk (X1) secara parsial mempengaruhi keputusan konsumen (Y) membeli kartu prabayar IM3. b) Harga (X2) secara parsial mempengaruhi keputusan konsumen (Y) membeli kartu prabayar IM3. c) Promosi (X3) secara parsial mempengaruhi keputusan konsumen (Y) membeli kartu prabayar IM3. d) Distribusi (X4) secara parsial mempengaruhi keputusan konsumen (Y) membeli kartu prabayar IM3. Variabel Produk (X1) lebih dominan mempengaruhi keputusan konsumen (Y) membeli kartu prabayar IM3 daripada variabel harga (X2), promosi (X3), dan distribusi (X4).

(17)

1.1 Latar Belakang

Perkembangan dunia usaha yang semakin cepat dan laju pertumbuhan penduduk yang semakin padat, pendorong pertumbuhan ekonomi semakin meningkat pula. Hal ini menyebabkan persaingan perusahaan semakin tajam terutama dalam memasarkan produk-produknya baik berupa barang maupun jasa kepada masyarakat atau konsumen.

Pemasaran termasuk salah satu kegiatan yang penting bagi perusahaan dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidupnya dan perkembangannya, serta untuk memperoleh keuntungan besar. Pemasaran berada diantara produksi dan konsumsi, ini berarti bahwa pemasaran menjadi penghubung antara keduanya. Dalam kondisi perekonomian sekarang ini, tanpa adanya pemasaran orang akan sulit mencapai tujuan konsumsi yang memuaskan.

Pada era globalisasi ini perkembangan teknologi semakin canggih, sehingga timbul tuntutan untuk mengikuti perkembangan teknologi yang ada pada saat ini begitu pula dalam memenuhi kebutuhan maupun menjalankan suatu usaha kecanggihan, teknologi, adalah sarana untuk memperlancar suatu kegiatan.

(18)

Manfaat dari telepon seluler adalah memudahkan dalam berkomunikasi maupun memberikan informasi secara tepat dan praktis kepada rekan bisnis, teman, dan kerabat. Selain kemudahan-kemudahan lain seperti menyimpan nomor telepon dan sebagainya.

Pemakai telepon seluler bisa menggunakan atau memanfaatkan sarana komunikasi tersebut apabila sudah mempunyai SIM (Subscriber Identity Module) card dengan cara membeli kartu perdana yang berisi pulsa jangka waktu tertentu sekaligus nomor yang digunakan untuk berkomunikasi.

Indosat adalah salah satu perusahaan operator seluler yang menyediakan jasa telekomunikasi kepada konsumen, salah satu produk yang telah dihasilkan oleh Indosat adalah kartu prabayar IM3 (Indosat Multi Media Mobile). Bisnis operator seluler pada saat ini sangat pesat dengan banyaknya pesaing, sehingga perusahaan operator seluler saling bersaing baik dalam kualitas produk, harga, promosi, dan pendistribusian produk, maka diharapkan dapat memberikan suatu kepuasan pada konsumen karena pengguna jasa (konsumen telepon seluler) menginginkan suatu produk dengan kualitas, harga, promosi, dan distribusi yang baik dan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.

(19)

distribusi, promosi dan lain sebagainya, Hal ini menuntut perusahaan untuk lebih kreatif dalam menarik perhatian konsumen.

Salah satu upaya yang dilakukan dalam menghadapi persaingan ini PT Indosat Tbk dengan produk IM3 memberikan kualitas pelayanan yang terbaik kepada konsumen, kualitas pelayanan tersebut terdiri dari kualitas produk, harga, distribusi dan promosi. Hal ini dilakukan semata-mata bertujuan untuk mendapatkan perhatian dari masyarakat dan membuat masyrakat membeli produk tersebut.

Dari jumlah total mahasiswa UPN “Veteran” Jatim angkatan 2009-2012 yang masih aktif sebanyak 6.823 mahasiswa dilakukan survey kecil pada 6 fakultas, tercatat bahwa pengguna kartu prabayar IM3 lebih banyak dibandingkan dengan pengguna kartu prabayar yang lain. Data pengguna kartu prabayar pada 6 fakultas di UPN “Veteran” Jawa Timur adalah sebagi berikut :

Tabel 1.1

Data Pengguna Kartu Prabayar di UPN “Veter an” J atim

(20)

Di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur kartu prabayar IM3 tidak asing bagi para mahasiswa karena hampir semua mahasiswa menggunakan media telepon seluler untuk sarana berkomunikasi mereka. Dengan penawaran kualitas produk, harga yang terjangkau, promosi yang menarik, dan distribusi memuaskan yang diberikan kartu prabayar IM3, mahasiswa mampu mengambil keputusan membeli atau tidak kartu prabayar IM3 tersebut untuk sarana berkomunikasi mereka menggunakan telepon seluler

Keempat faktor tersebut yaitu produk memberikan segala sesuatu yang bisa ditawarkan kepada pasar masyarakat, diminta, dipakai, dikonsumsi guna memuaskan kebutuhan dan keinginan masyarakat dengan memberikan segala yang terbaik dalam hal kualitas produk.

Harga yang murah yaitu dengan memberikan pulsa isi ulang, harga tarif sms ke semua operator seluler dan tarif telepon ke sesama operator Indosat dengan harga yang terjangkau, sehingga pelanggan dapat merasakan kepuasan yang ditinjau dari segi harga yang yang ditetapkan dalam menggunakan jasa yang diberikan.

Promosi adalah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk memberitahukan kepada khalayak ramai atau konsumen mengenai produk yang ditawarkan. Promosi yang dilakukan melalui televisi, brosur, dan web.

(21)

Konsumen memiliki kemampuan untuk memilih produk mereka yang sesuai dengan keinginan dan daya belinya. Sebelum memilih produk mereka akan mencari informasi tentang produk yang mereka inginkan. Satu contoh bila menginginkan kartu prabayar IM3 mereka akan mendapatkan informasi tentang kartu prabayar IM3 melalui situs resmi PT. Indosat Tbk, karena PT. Indosat Tbk menggunakan media internet dalam memasarkan produknya. Di samping ini kartu prabayar IM3 juga mensponsori acara yang ada di televisi maupun acara-acara lainnya. Setelah mendapatkan informasi kartu prabayar IM3, mereka akan memutuskan untuk membeli atau tidak.

Berdasarkan paparan tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Baur an Pemasaran Terhadap Keputusan Konsumen Membeli Kartu Pr abayar IM3 (Studi Kasus Mahasiswa Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur )”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang dikemukakan di atas maka pokok permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah secara simultan produk, harga, promosi, dan distribusi berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli kartu prabayar IM3 pada mahasiswa UPN “Veteran” Jatim ?

(22)

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk menganalisis pengaruh produk, harga, promosi, dan distribusi secara simultan terhadap keputusan konsumen membeli kartu prabayar IM3 pada mahasiswa UPN “Veteran” Jatim.

2. Untuk menganalisis pengaruh produk, harga, promosi, dan distribusi secara parsial terhadap keputusan konsumen membeli kartu prabayar IM3 pada mahasiswa UPN “Veteran” Jatim.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis

Memberikan bukti secara empiris mengenai pengaruh produk, harga, promosi, dan distribusi terhadap keputusan konsumen dalam melakukan pemakaian suatu jasa. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi teoritis pada pengembangan teori pemasaran khususnya teori dalam pemasaran jasa.

2. Manfaat Praktis

a. Pengguna kartu prabayar IM3

(23)

b. Referensi penelitian yang akan datang

(24)

2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pemasaran

2.1.1.1 Pengertian Pemasaran

Banyak pengertian pemasaran yang diberikan mengenai pemasaran, Kotler dan Amstrong (2001 : 7) mendefinisikan pemasaran sebagai suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

Sedangkan Kotler (2000 : 18) sendiri mendefinisikan pemasaran adalah sebagai berikut : “Menajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan“.

Penafsiran yang sempit tentang pemasaran ini terlihat pula dari definisi American Marketing Association 1960 yang dikutip oleh Assauri (2007 : 3), yang

menyatakan pemasaran adalah hasil prestasi kerja kegiatan usaha yang berkaitan dengan mengalirnya barang dan jasa dari produsen sampai ke konsumen.

Charles F. Philips and Delbert J. Duncan dalam bukunya “Marketing Principles and Methods” seperti yang dikutip oleh Buchari Alma (2004 : 1)

(25)

businessman – includes all the activities necessary to place tangible goods in the

hand of house hold consumers and user”. Artinya marketing yang oleh para

pedagang diartikan sama dengan distribusi dimaksudkan segala kegiatan untuk menyampaikan barang-barang ke tangan konsumen (rumah tangga) dan ke konsumen industri.

Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan kegiatan perusahaan yang diawali dengan proses mengidentifikasi kebutuhan konsumen, perencanaan produksi, menentukan harga produk, menentukan proses promosi yang akan dipakai untuk penyaluran produk tersebut.

2.1.1.2 Fungsi Manajemen

Henri Fayol (dikutip oleh Buchari Alma, 2004 : 137) mengidentifikasikan adanya lima fungsi, yaitu Planning, Organizing, Commanding, Coordinating, dan Controlling (POC3). Sedangkan Luther Gulick menyatakan adanya tujuan unsure

yang dihimpun dalam kata – kata POSDCORB, yaitu Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Reporting, Budgeting.

Persatuan Administrasi Sekolah Amerika Serikat (dikutip oleh Buchari Alma, 2004 : 137) mengemukakan fungsi – fungsi sebagai berikut Planning, Allocating, Stimulating, Coordinating, dan Evaluating. Masih banyak penulis lain

(26)

Tabel 2.1

Perbedaan Fungsi Manajemen Menur ut Para Ahli

Greeg Litchfield Campbell

Decision making

Sumber : Henry Fayol dalam Buchari Alma (2004 : 137)

Kemudian yang terakhir, lebih popular dan sederhana adalah fungsi – fungsi manajemen yang dikemukakan oleh G. R. Terry dengan istilah POAC, yaitu Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling (untuk pelaksanaan marketing

suatu produk perusahaan perlu diadakan planning lebih dulu, kemudian disusun organisasi yang jelas dan efisien. Actuating sebagai fungsi ketiga, yaitu melaksanakan pekerjaan, bagaimana cara kerja, kemana harus pergi, kapan, dan sebagainya. Fungsi terakhir ialah perlu adanya control dari setiap pekerjaan yang dilakukan).

2.1.1.3 Manajemen Pemasaran

(27)

Menurut Kotler (2000 : 9) seperti yang dikutip oleh Fajar Laksana (2008 : 4), Manajemen pemasaran atau Marketing Management adalah “is the process of planning and executing the conception, pricing, promotion, and distribution of

ideas, goods, services to create exchange that satisfy individual and organization

goals”. Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan

pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi.

Dalam buku Buchari Alma (2004 : 130) menurut Kotler manajemen pemasaran ialah kegiatan menganalisa, merencanakan, menimplementasi dan mengawasi egala kegiatan (program), guna memperoleh tingkat pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

Menurut Kotler, seperti yang telah dikutip oleh Fajar Laksana (2008 : 4), manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sarana-sarana individu dan organisasi.

Sedangkan menurut Angipora (2002 : 13), proses manajemen pemasaran dibagi dalam beberapa langkah, yaitu :

1. Menganalisa kesempatan pasar 2. Memilih pasar sasaran

(28)

Dari beberapa pendapat para pakar di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah proses yang melibatkan analisa, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian yang mencakup barang, jasa dan gagasan yang tergantung pada pertukaran dan dengan tujuan menghasilkan keputusan bagi pihak-pihak yang terlibat.

2.1.1.4 Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran menurut Fajar Laksana (2008 : 6), yang mengutip pernyataan Kotler (2000), konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasikan kepada pasar sasaran yang terpilih.

Sedangkan menurut Assauri (2007 : 61), konsep pemasaran adalah suatu falsafah manajemen dalam bidang pemasaran yang berorientasi kepada kebutuhan dan keinginan konsumen dengan didukung oleh kegiatan pemasaran terpadu yang diarahkan untuk memberikan kepuasan konsumen sebagai kunci keberhasilan organisasi dalam usahanya mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jadi, konsep pemasaran merupakan orientasi perusahaan yang menekankan bahwa tugas pokok perusahaan adalah menentukan kebutuhan dan keinginan pasar, dan selanjutnya memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut sehingga mencapai tingkat kepuasan langganan yang melebihi dari kepuasan yang diberikan oleh para pesaing.

(29)

a. Para konsumen dapat dikelompokkan menjadi beberapa segmen pasar yang berbeda, yang tergantung pada kebutuhan dan keinginan mereka.

b. Konsumen pada salah satu segmen pasar yang manapun akan memilih penawaran dari organisasi/perusahaan yang dianggap paling mampu memberikan kepuasan atas kebutuhan dan keinginan tertentu mereka.

c. Tugas organisasi perusahaan adalah melakukan riset dan menentukan pasar yang menjadi sasarannya serta mengembangkan penawaran dan program pemasaran secara efektif sebagai kunci untuk menarik pembeli dan mempertahankannya sebagai langganan.

Menurut Assauri (2007 : 85), tujuan penggunaan konsep pemasaran adalah mengubah orientasi falsafah manajemen pemasaran lain yang ternyata telah terbukti tidak berhasil mengatasi berbagai persoalan, karena adanya perubahan dalam ciri-ciri pasar dewasa ini yang cenderug berkembang.

2.1.1.5 Str ategi Pemasaran

(30)

tanggapan perusahaan dalam menghadai lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah.

Menurut Bennett (1988) seperti yang dikutip oleh Fandy Tjiptono (2008 : 6), Strategi pemasaran merupakan pernyataan (baik secara implicit maupun eksplisit) mengenai bagaimana suatu merek atau lini produk mencapai tujuannya.

Menurut Fandy Tjiptono (2008 : 6), strategi pemasaran dibutuhkan pendekatan-pendekatan analitis. Kemampuan srategi pemasaran suatu perusahaan untuk menanggapi setiap perubahan kondisi pasar dan faktor biaya tergantung pada analisis terhadap faktor-faktor berikut.

a. Faktor Lingkungan

Analisis terhadap faktor lingkungan seperti pertumbuhan populasi dan peraturan pemerintah sangat penting untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkannya pada bisnis perusahaan. Selain faktor-faktor seperti perkembangan teknologi, tingkat inflasi, dan gaya hidup juga tidak boleh diabaikan. Hal-hal tersebut merupakan faktor lingkungan yang harus dipertimbangkan sesuai dengan produk dan pasar perusahaan.

b. Faktor Pasar

(31)

c. Persaingan

Dalam kaitannya dengan persaingan, setiap perusahaan perlu memahami siapa pesaingnya, bagaimana posisi produk/pasat pesaing tersebut, apa strategi mereka, kekuatan dan kelemahan pesaing, struktur biaya pesaing, dan kapasitas produksi para pesaing.

d. Analisis Kemampuan Internal

Setiap perusahaan perlu menilai kekuatan dan kelemahannya dibandingkan para pesaingnya. Penilaia tersebut dapat didasarkan pada faktor-faktor seperti teknologi, sumber daya finansial, kemampuan pemanufakturan, kekuatan pemasaran, dan basis pelanggan yang dimiliki.

e. Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen perlu dipantau dan dianalisis karena hal ini sangat bermanfaat bagi pengembangan produk, desain produk, penetapan harga, pemilihan saluran distribusi, penentuan strategi promosi. Analisis perilaku konsumen dapat dilakukan dengan penelitian (riset pasar), baik melalui observasi maupun metode survai.

f. Analisis Ekonomi

(32)

Dalam buku Catur Rismiati (2001 : 275) menurut Gronroos terdapat tiga strategi pemasaran untuk bidang jasa yang harus dilakukan secara bersama, adalah sebagai berikut :

1. Pemasaran Eksternal

Dilakukan untuk menghubungkan perusahan dengan konsumen. Merupakan pekerjaan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk menyiapkan, menentukan harga, mendistribusikan dan mempromosikan jasa kepada konsumen.

2. Pemasaran Internal

Dilakukan untuk menghubungkan perusahaan dengan karyawannya. Dalam hal ini perusahaan melatih dan memotivasi karyawannya untuk melayani konsumen dengan baik.

3. Pemasaran Interaktif

Dilakukan untuk menghubungkan konsumen dengan karyawan perusahaan. Pemasaran interaktif merupakan gambaran atas keahlian karyawan didalam melayani konsumen. Konsumen menilai kualitas jasa tidak hanya secara teknis namun juga kualitas.

2.1.1.6 Baur an Pemasar an

(33)

Menurut Angipora (2002 : 24) baruan pemasaran adalah perangkat variabel-variabel pemasaran terkontrol yang digabungkan perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam pasar sasaran (target market).

Menurut Assauri (2007 : 198), bauran pemasaran merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti system pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen.

Menurut Swastha dan Irawan (2003 : 78), marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari system pemasaran perusahaan, yakni :

1. Product (Produk)

Suatu sifat yang berwujud dan tidak berwujud yang di dalamnya sudah termasuk warna, kemasan, prestise pabrik/pengecer dan service yang diberikan oleh produsen dan para penjual yang diterima sebagai kepuasan yang ditawarkan terhadap nilai yang sepadan dengan sejumlah uang.

2. Price (Harga)

Sejumlah uang yang mempunyai nilai sepadan dengan yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi barang atau jasa dan kelengkapan yang menyertai barang atau jasa tersebut.

3. Promotion (Promosi)

(34)

image agar konsumen dapat menerima dan melakukan perbuatan yang

dikehendaki oleh pemasar. 4. Place (Tempat distribusi)

Merupakan perantara antara pembeli dan penjual yang dilalui untuk perpindahan milik sejak dari produsen hingga ke konsumen

2.1.2 Pr oduk

2.1.2.1 Pengertian Produk

Menurut Swastha (2002 : 165) produk adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba. Wama, harga, prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya.

Menurut Kotler (2000 : 394) Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan pasar, untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk terdiri atas barang, jasa, pengalaman, event, orang, tempat, kepemilikan, organisasi, informasi dan ide.

(35)

Dari beberapa definisi pengertian produk diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen baik barang maupun jasa.

2.1.2.2 Klasifikasi Produk

Menurut Angipora (2002 : 157), perencanaan produk pada dasarnya mengklasifikasi produk dilakukan atas berbagai sudut pandang baik atas dasar daya tahan, wujud, dan penggunaan yang dilakukan oleh konsumen atau industri, sehingga setiap produk akan memiliki strategi bauran pemasaran tersendiri.

Oleh karena itu, berdasarkan daya tahan dan wujud tidaknya produk yang dilakukan, maka produk diklasifikasikan ke dalam ketiga kelompok, yakni : a. Barang tidak tahan lama (non durable goods)

Barang terwujud yang secara normal biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan.

Contoh : sabun, garam, minuman dan makanan ringan b. Barang tahan lama (durable goods)

Barang berwujud yang biasanya secara normal dapat bertahan lama sehingga dapat digunakan dalam banyak pemakaian.

Contoh : pakaian, lemari es, televisi, komputer, dan sebagainya c. Jasa (service)

(36)

Contoh : lembaga pendidikan, bengkel reparasi, hotel, salon kecantikan, kantor, dan sebagainya

2.1.3 Harga

2.1.3.1 Pengertian Harga

Menurut Angipora (2002 : 268), harga dapat diungkapkan dalam berbagai istilah misalnya iuran, tarif, sewa, bunga, premium, komisi, upah, dll. Dari sudut pandang pemasaran harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya yang ditukarkan agar memperoleh kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa. Menurut Stanton (2000 : 256), harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya.

Menurut Lupiyoadi (2001 : 61), strategi penentuan harga (pricing) sangat signifikan dalam pemberian value kepada konsumen dan memperngaruhi image produk, serta keputusan konsumen untuk membeli. Harga juga berhubungan dengan pendapatan dan turut mempengaruhi supply atau marketing channel. Akan tetapi yang paling penting adalah keputusan dalam harga harus konsisten dengan strategi pemasaran secara keseluruhan.

(37)

Sedangkan menurut Swastha (2002 : 241) mengemukakan bahwa harga adalah jumlah uang ditambah beberapa produk kalau mungkin yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi produk dan pelayanannya.

2.1.3.2 Tujuan Penetapan Har ga

Beberapa tujuan perusahaan dalam menetapkan harga produk, menurut Catur Rismiati (2001 : 214) antara lain :

1. Bertahan hidup

Jika perusahaan menghadapi persaingan yang gencar, kapasitas produk yang berlebihan, atau perolehan keinginan konsumen, maka perusahaan dapat menetapkan harga jual yang rendah agar pabrik bisa terus berproduksi dan persediaan terus berputar.

2. Memaksimalkan laba jangka pendek

Kebanyakan perusahaan akan memutuskan harga pada tingkat yang nantinya akan menghasilkan keuntungan setinggi-tingginya.

3. Unggul dalam bagian pasar

Perusahaan-perusahaan lain juga berusaha meraih pasar yang dominan, perusahaan yang memiliki bagian pasar yang dominan akan menikmati struktur biaya rendah dan keuntungan jangka panjang yang tinggi.

4. Unggul dalam kualitas produk

(38)

5. Bagi wiraniaga

Adalah memberikan dukungan atas produk atau modal baru untuk merangsang mereka mencari pelanggan baru dan mendorong penjual di musim sepi.

2.1.4 Pr omosi

2.1.4.1 Pengertian Promosi

Menurut William Shoell (1993 : 424) seperti yang dikutip oleh Buchari Alma (2004 : 179) menyatakan “Promotion is marketers, effort to communicate with target audiences. Communication is the process of influencing oyhers,

behaviour by sharing ideas, information or feeling with them”. Promosi ialah

usaha yang dilakukan oleh marketer, berkomunikasi dengan calon audiens. Komunikasi adalah sebuah proses membagi ide, informasi, atau perasaan audiens.

Fajar Laksana (2008 : 133) memberikan pengertian tentang promosi adalah suatu komunikasi dari penjual dan pembeli yang berasal dari informasi yang tepat yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk tersebut.

(39)

Berdasarkan pengertian promosi di atas, dapat disimpulkan bahwa promosi itu dalah sejenis komunikasi yang member penjelasan yang meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa.

2.1.4.2 Tujuan Promosi

Menurut Fandy Tjiptono (2008 : 221), tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Secara rinci ketiga tujuan promosi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Informing (menginformasikan), dapat berupa :

a. Menginfomasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru. b. Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk. c. Menyampaikan perubahan harga kepada pasar.

d. Menjelaskan cara kerja suatu produk.

e. Menginformasikan jasa – jasa yang disediakan oleh perusahaan. f. Meluruskan kesan yang keliru.

g. Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli. h. Membangun citra perusahaan.

2. Persuading (membujuk pelanggan sasaran) untuk :

a. Membentuk pilihan merek.

b. Mengalihkan pilihan ke merek tertentu.

(40)

e. Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga (salesman) 3. Reminding (mengingatkan) dapat terdiri atas :

a. Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat.

b. Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan.

c. Mengingatkan pembeli akan tempat – tempat yang menjual produk perusahaan.

d. Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan.

2.1.5 Distribusi

2.1.5.1 Pengertian Distribusi

Menurut Fajar Laksana (2008 : 123), saluran distribusi adalah serangkaian organisasi yang terkait dalam semua kegiatan yang digunakan untuk menyalurkan produk dan status pemilikannya dari produsen ke konsumen.

Menurut Assauri (2007 : 234), saluran distribusi adalah lembaga-lembaga yang memasarkan produk berupa barang atau jasa dari produsen sampai ke konsumen.

(41)

2.1.5.2 Fungsi Salur an Distribusi

Fungsi saluran distribusi menurut Fajar Laksana (2008 : 124) antara lain adalah sebagai berikut :

a. Penelitian (research)

Pengumpulan informasi penting untuk perencanaan dan melancarkan pertukaran

b. Promosi (promotional)

Pengembangan dan penyebaran komunikasi yang persuasive mengenai penawaran

c. Kontak (contact)

Mencari dan menjalin hubungan dengan calon pembeli d. Penyelarasan (matching)

Mempertemukan penawaran sesuai dengan permintaan pembeli, termasuk kegiatan seperti pengolahan, penilaian, perakitan dan pengemasan

e. Negosiasi (negotiation)

Usaha untuk mencapai persetujuan akhir mengenai harga dan hal-hal lain sehubungan dengan penawaran, sehingga perpindahan hak pemilikan bias dilaksanakan

f. Distribusi fisik (physical distribution) Transportasi dan penyimpanan barang g. Pembiayaan (financing)

(42)

h. Pengambilan risiko (risk taking)

Perkiraan mengenai risiko sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan saluran itu

2.1.6 Perilaku Konsumen

2.1.6.1 Pengertian Perilaku Konsumen

Istilah perilaku erat hubungannya dengan obyek yang studinya diarahkan pada permasalahan manusia. Dalam bidang studi pemasaran, konsep perilaku konsumen secara terus menerus dikembangkan dengan berbagai pendekatan. Menurut Nugroho (2003 : 3), perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk atau jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyesali tindakan ini.

Perilaku konsumen adalah dinamis itu berarti bahwa perilaku seorang konsumen, grup konsumen ataupun masyarakat luas selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu. Hal ini memiliki implikasi terhadap studi perilaku konsumen biasanya terbatas untuk jangka waktu tertentu, produk dan individu atau grup tertentu.

Menurut Mowen dan Minor (2002 : 6), perilaku konsumen didefinisikan sebagai studi tentang unit pembelian (buying unit) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan pembuangan barang, jasa, pengalaman, serta ide-ide.

(43)

dagangan mereka baik berupa uang, tenaga, dan waktu ke dalam proses konsumsi. Yang termasuk dalam studi ini adalah apa yang dibeli, dimana membeli, bagaimana cara membelinya dan sering pembelian tersebut dilakukan.

2.1.6.2 Tipe Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen dalam pembelian sangat berbeda. Semakin kompleks keputusan biasanya akan semakin banyak melibatkan pihak yang terkait dan semakin banyak pertimbangan. Beberapa tipe perilaku pembelian berdasarkan tingkat keterlibatkan pembeli dan tingkat perbedaan diantara berbagai merek antara lain ( Kotler dan amstrong, 2001 : 299 – 221):

1. Perilaku pembeli yang kompleks

Konsumen menjalankan perilaku pembelian yang kompleks ketika mereka benar – benar terlibat dalam pembelian dan mempunyai pandangan yang berbeda antara merek yang satu dengan yang lain. Konsumen mungkin akan terlibat ketika produknya mahal, beresiko, jarang dibeli dan sangat menonjolkan ekspresi diri. Biasanya konsumen harus banyak belajar mengenai kategori produk tersebut.

2. Perilaku membeli yang mengurangi ketidakcocokan.

(44)

3. Perilaku membeli karena kebiasaan

Perilaku membeli karena kebiasaan terjadi dalam kondisi keterlibatan konsumen yang rendah dan kecilnya perbedaan antara merek. Konsumen sedikit sekali terlibat dalam kategori produk ini, mereka hanya pergi ke toko dan meraih merek apa saja. Jika mereka ternyata meraih merek yang sama, kejadian ini lebih merupakan kebiasaan daripada loyalitas yang kuat terhadap suatu merek. Konsumen tampaknya memiliki keterlibatan yang rendah terhadap produk – produk murah dan sering dibeli.

2.1.6.3 Model Perilaku Konsumen

Loundon dan Bitta (1984) dalam Mangkunegara (2002:21) suatu model dapat didefinisikan sebagai suatu wakil realitas yang disederhanakan.

Adapun tujuan utama dari suatu model, yaitu pertama sangat bermanfaat untuk mengembangkan teoti dalam penelitian perilaku konsumen, kedua untuk mempermudah dalam mempelajari apa yang telah diketahui mengenai perilaku konsumen. Sedangkan fungsi model perilaku konsumen adalah sebagai berikut: a. Deskriptif

(45)

b. Prediksi

Yaitu meramalkan kejadian-kejadian dari aktivitas konsumen pada waktu yang akan datang, seperti meramalkan merek produk paling mudah diingat oleh konsumen.

c. Explantion

Yaitu mempelajari sebab-sebab dari beberapa aktivitas pembelian seperti mempelajari mengapa konsumen sering membeli barang dagangan dengan merek yang sama.

d. Pengendalian

Yaitu mempengaruhi dan mengendalikan aktivitas-aktivitas konsumen pada masa yang akan datang.

Kriteria untuk mengevaluasi model perilaku konsumen yang dikemukakan oleh Wallendort (1979) dalam (Mangkunegara, 2002:22) adalah sebagai berikut: a. Mampu untuk menerangkan maupun meramalkan

b. Umum, menyeluruh atau keluasan

c. Mempunyai kekuatan yang sangat besar untuk menyelidiki d. Mempunyai kekuatan yang sangat besar untuk mempersatukan e. Ketetapan secara internal

f. Keaslian

g. Dapat dipercaya,mempunyai kesahihan h. Sederhana

i. Didukung oleh fakta-fakta

(46)

Terdapat bermacam-macam model perilaku konsumen seperti yang diungkapkan oleh Zaitman dan Wallendort (1979) dalam (Mangkunegara, 2002 : 23)

a. Model perilaku konsumen dari Howard dan Sheth :

Model ini menunjukan suatu proses dan variabel yang mempengaruhi perilaku konsumen sebelum dan sesudah terjadinya pembelian. Ada tiga variabel yang utama dalam model ini yaitu persepsi, belajar dan sikap. Tujuan dari model perilaku konsumen dari Howard dan Sheth adalah untuk menjelaskan bagaimana konsumen membandingkn dan memihh satu produk yang sesuai dengan kebutuhan.

Dalam model ini terdapat infomasi exogenous variables yang terdiri dari hasil pengamatan dan proses belajar. Variabel proses pengamatan terdiri dari: 1. Perhatian, merupakan reseptor-reseptor indera untuk mengendalikan

penerimaan informasi

2. Stimulus ambiguity yaitu ketidakpastian tentang yang diamati dan tidak adanya makna dari informasi yang diterima.

3. Perceptual bias yaitu suatu distorsi dari informasi yang diterima. 4. Over searc yaitu penelusuran informasi secara aktif

Variabel proses belajar terdiri dari:

1. Motif yaitu suatu dorongan dari dalam diri untuk mencapai tujuan membeli

2. Chioce criteria (kriteria memilih) yaitu seperangkat motif yang

(47)

3. Brand comprehension (pemahaman merek) yaitu pengetahuan tentang berbagai merek barang yang akan belt

4. Attitude (sikap) yaitu kesukaan kepada merek yang didasarkan atas kriteria memilih

5. Intention (mat, maksud) yaitu prediksi yang meliputi kapan, dimana, dan bagaimana konsumen bertindak terhadap suatu merek dan dipengaruhi pula oleh faktor lingkungan

6. Confidence (kepercayaan) yaitu keyakinan terhadap suatu merek tertentu 7. Satisfaction (kepuasan) yaitu tingkat penyesuaian antara kebutuhan

dengan pembelia barang yang diharapkan oleh konsumen.

b. Model perilaku konsumen industri dari Sheth :

Model ini merupakan pengembangan terhadap model perilaku konsumen dari Howard dan Sheth. Secara umum model ini berbeda dari model aslinya. Model ini merupakan model asli yang diaplikasi untuk kelompok pembuat keputusan membeli dalam suatu organisasi. Model ini merupakan kesamaan dengan model aslinya, antara lain stimulus dan output. Penambahan dari model ini adalah keputusan diambil oleh kelompok. Oleh karena itu, penambahan pada proses belajar dan persepsi individu dalam model Sheth dimasukan ke dalam proses interpersonal.

(48)

1. Ada resiko yang cukup berat

2. Pemakaian model lebih besar daripada pembelian rutin 3. Desakan waktu yang rendah

4. Organisasi yang besar

5. Organisasi yang didesentralisasi

c. Model perilaku konsumen industri dari Engel, Kollat dan Blackwell : Model ini mempunyai persamaan dengan model Howard dan Sheth baik dalam ruang lingkup, sudut pandang maupun tujuannya. Model ini membedakan tipe-tipe perilaku konsumen atas dasar situasi yang dihadapinya, apakah pilihan membeli berlangsung secara rutin atau hnaya pada saat tertentu saja. Hal ini merupakan pengembangan dari model Howard dan Sheth mengenai situasi pemecahan masalah secara automatis. Komponen dasar model ini adalah stimulus, proses informasi, proses pengambilan keptusan, variabel proses pengambilan keputusan dan penganih lingkungan ekstemal.

d. Model perilaku konsumen dari Kerby :

(49)

bertujuan (melakukan kegiatan terarah pada tujuan untuk memuaskan kebutuhan). Aktivitas tersebut akan menjadi kebiasaan apabila dievaluasi respon yang selalu dapat memuaskan secara optimal.

Mediational center merupakan pusat berpikir seluruh proses dalam bekerjanya variabel yang ada pada bagan. Variabel eksogen dari model howard dan Sheth ditunjukan pada model kerby sebagai faktor manusia dan faktor sosial. Faktor manuasia adalah persepsi, sikap, belajar, kepribadian, perhatian, daya ingat dan keterbatasan ekonomi. Sedangkan faktor sosial adalah persaingan, tingkat sosial, kelompok anutan dan lingkungan budaya. Ada empat masalah yang berhubungan dengan model kerby, yaitu:

1. Faktor manusia dan faktort sosial tidak berhubungan satu dengan lain. 2. Faktor manusia dan faktor sosial tidak ada umpan baliknya (feed back)

aktivitas membeli dipengaruhi oleh sikap, persepsi kepribadian dan lingkungan budaya yng dibentuk oleh tingkat kelas sosial dan kelompok anutan

3. Faktor-faktor dalam model kerby tidak memberikan aktivitas-aktivitas penting

4. Model ini bersifat statis. Hal ini didasarkan atas kebutuhan biologis dan perilaku konsumen teriadi adanya dorongan tersebut.

e. Model perilaku konsumen dari Fr ancesco Nicosia :

(50)

yang merupakan segmentasi pasar baru menghasilkan persepsi, belajar, dan suaatu output perilaku sedangkan variabel eksogennya adalah kepribadian, posisi ekonomi dan desakan keluarga. Output dari penjual menjadi stimulus bagi pembeli. keputusan membeli dari pembeli menjadi stimulus kembali pada penjual. Model ini dibagi menjadi empat lapangan, yaitu:

− Lapangan I : meliputi arus berita dari firma/ perusahaan kepada atau penyapai pesan

− Lapangan II : merupakan usaha pencarian informasi dan evaluasi informasi yang diterima mengenai produk

− Lapangan III : merupakan suatu keputusan membeli sebagai suatu pemilihan altematifyang diambil

− Lapangan IV : merupakan penyimpanan kesan mengenai pengalaman terhadap suatu produk yang mengedap di dalam memori.

2.1.7 Keputusan Pembelian

2.1.7.1 Pengertian Keputusan Pembelian

(51)

Sejauh mana sikap orang lain mengurangi alternatif yang disukai seseorang akan bergantung pada dua hal, yaitu : (1) intensitas sikap negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen, (2) motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain. Semakin gencar sikap negatif orang lain dan semakin dekat orang lain tersebut dengan konsumen, konsumen akan semakin mengubah niat pembeliannya. Keadaan sebaliknya juga berlaku preferensi pembeli terhadap merek tertentu akan meningkat jika orang yang disukai juga sangat menyukai merek yang sama. Pengaruh orang lain menjadi rumit jika beberapa orang yang dekat dengan pembeli memiliki pendapat yang saling berlawanan dan pembeli tersebut ingin menyenangkan mereka (Kotler, 2005 : 227).

(52)

2.1.7.2 J enis-J enis Per ilaku Keputusan Pembelian

Perilaku keputusan pembelian sangat berbeda untuk masing-masing produk. Keputusan yang lebih kompleks biasanya melibatkan peserta pembelian dan pertimbangan pembeli yang lebih banyak. Menurut Kotler dan Amstrong (2008 : 177), perilaku keputusan pembelian terbagi menjadi empat jenis, yaitu :

1. Perilaku pembelian kompleks

Konsumen melakukan perilaku pembelian kompleks ketika mereka sangat terlibat dalam pembelian dan merasa ada perbedaan yang signifikan antar merek. Konsumen mungkin sangat terlibat ketika produk itu mahal, beresiko, jarang dibeli, dan sangat memperlihatkan eskpresi diri. Umumnya konsumen harus mempelajari banyak hal tentang kategori produk.

(53)

2. Perilaku pembelian pengur angan disonansi (ketidaknyamanan)

Perilaku pembelian pengurangan disonansi terjadi ketika konsumen sangat terlibat dalam pembelian yang mahal, jarang dilakukan, atau beresiko, tetapi hanya melihat sedikit perbedaan antar merek. Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami ketidaknyamanan pasca pembelian ketika mereka mengetahui kerugian tertentu dari merek yang dibeli atau mendengar hal-hal menyenangkan tentang merek yang tidak dibeli. Untuk menghadapi disonansi semacam itu, komunikasi pasca penjualan yang dilakukan pemasar harus memberikan bukti dan dukungan untuk membantu konsumen merasa nyaman dengan pilihan merek mereka.

3. Perilaku pembelian kebiasaan

Perilaku pembelian kebiasaan terjadi ketika dalam keadaan keterlibatan konsumen yang rendah dan sedikit perbedaan merek. Konsumen hanya mempunyai sedikit keterlibatan dalam kategori produk ini, mereka hanya pergi ke toko dan mengambil satu merek. Jika mereka terus mengambil merek yang sama, hal ini lebih merupakan kebiasaan daripada loyalitas yang kuat terhadap sebuah merek. Konsumen seperti ini memiliki keterlibatan rendah dengan sebagian besar produk murah yang sering dibeli.

(54)

Pengulangan iklan menciptakan kebiasaan akna suatu merek dan bukan keyakinan merek. Konsumen tidak membentuk sikap yang kuat terhadap sebuah merek, mereka memilih merek karena terbiasa dengan merek tersebut, konsumen mungkin tidak mengevaluasi pilihan bahkan setelah melakukan pembelian. Oleh karena itu, proses pembelian melibatkan keyakinan merek yang dibentuk oleh pembelajaran pasif, diikuti oleh perilaku pembelian, yang mungkin diikuti oleh evaluasi atau mungkin tidak.

4. Perilaku pembelian mencari keragaman

Perilaku pembelian mencari keragaman dalam situasi yang mempunyai karakter keterlibatan konsumen rendah, tetapi anggapan perbedaan merek yang signifikan. Dalam kasus ini, konsumen sering melakukan banyak pertukaran merek. Pemimpin pasar akan mencoba mendorong perilaku pembeli kebiasaan dengan mendominasi ruang rak, membuat rak tetap penuh, dan menjalankan iklan untuk mengingatkan konsumen sesering mungkin. Perusaahan penantang akan mendorong pencarian keragaman dengan menawarkan harga yang lebih murah, kesepakatan kupon khusus, sampel gratis, dan iklan yang menampilkan alasan untuk mencoba sesuatu yang baru.

2.1.7.3 Proses Keputusan Pembelian

(55)

Dalam proses ini, para konsumen hams melalui beberapa tahap sebelum melakukan keputusan, yaitu :

1. Pengenalan Masalah

Proses keputusan di awali saat pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan. Konsumen menyadari terdapat perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkannya. kebutuhan tersebut dapat di cetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal. Dengan mengumpulkan infonnasi dari sejumlah konsumen, pemasar dapat mengidentifikasi rangsangan yang paling sering membangkitkan minat akan suatu jenis jasa. Pemasar kemudian dapat mengembangkan strategi pemasaran yang memicu minat konsumen.

2. Pencarian Infor masi

Seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari informasi lebih banyak. Umumnya jumlah aktivitas pencarian konsumen akan meningkat bersamaan dengan konsumen berpindah dari situasi pemecahan masalah yang terbatas ke pemecahan masalah yang ekstensif. Salah satu faktor kunci bagi pemasar adalah sumber - sumber informasi utama yang di pertimbangkan oleh konsumen dan pengaruh relatif dari masing - masing sumber terhadap keputusan - keputusan konsumen pengguna jasa.

3. Evaluasi Alternatif

(56)

sederhana yang di gunakan oleh semua konsumen atau oleh satu konsumen dalam semua situasi pembelian. Terdapat beberapa proses evaluasi keputusan dan model yang terbaru memandang proses evaluasi konsumen sebagai proses yang berorientasi kognitif yaitu, mereka menganggap konsumen membentuk penilaian atas produk terutama berdasarkan kesadaran dan rasio. Beberapa konsep dasar akan membantu kita memahami proses evaluasi konsumen. Pertama, konsumen berusaha memenuhi suatu kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen memandang setiap produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat untuk memuaskan kebutuhan ini. konsumen memiliki sikap yang berbeda-beda dalam memandang atribut-atribut yang dianggap relevan dan penting. Mereka akan memberikan perhatian terbesar pada atribut yang memberikan manfaat yang dicarinya. 4. Keputusan Konsumen

(57)

Pengenalan yang menimbulkan rasa adanya resiko dalam din konsumen dan memberikan informasi dan dukungan untuk mengurangi resiko yang dirasakan.

5. Perilaku Sesudah Pembelian

Konsumen mendasarkan harapannya kepada infonnasi yang mereka terima tentang produk. Jika kenyataan yang mereka dapat temyata berbeda dengan harapan maka mereka tidak puas dan bila produk tersebut memenuhi harapannya maka mereka akan merasa puas.

Gambar 2.1

Tahap-tahap Dalam Pr oses Pembelian

Sumber : Kotler (2000) dalam Simamora (2002:15)

2.1.7.4 Pengaruh Baur an Pemasaran Ter hadap Keputusan Konsumen

(58)

Gambar 2.2

Sumber : Schiffman dan Kanuk (2007 : 16) dikutip oleh Tatik Suryani (2008 : 16) Usaha-usaha Pemasaran

5. Budaya dan sub budaya

(59)

Dengan demikian dalam proses pengambilan keputusan ada tiga tahapan proses yang dilakukan yakni tahap pengakuan adanya kebutuhan (konsumen merasakan adanya kebutuhan), usaha pencarian informasi sebelum membeli dan penilaian terhadap alternative. Proses tersebut dipengaruhi oleh usaha-usaha dari pemasaran perusahaan dan lingkungan sosio-kultural serta kondisi psikologis konsumen.

Faktor eksternal yang dapat menjadi input dan berpengaruh terhadap proses pengambilan keputusan konsumen adalah usaha-usaha yang dilakukan oleh pemasar melalui strategi dan bauran pemasaran dan faktor eksternal yang berupa lingkungan social budaya seperti keluarga, kelas social, sumber-sumber informal dan komersial, budaya, sub budaya.

(60)

Jika konsumen menilai kinerja produk atau layanan yang dirasakan sama atau melebihi apa yang diharapkan, maka konsumen akan puas dan sebaliknya jika kinerja produk atau jasa yang diterima kurang dari yang diharapkan, maka konsumen akan tidak puas. Jika konsumen puas, maka dia akan memperlihatkan sikap dan perilaku positif terhadap produk atau jasa yang dibelinya. Dia kemungkinan akan membeli kembali, akan loyal atau bahkan tidak segan-segan akan merekomendasikan kepada orang lain untuk membeli jika ditanya. Sebaliknya jika konsumen kecewa, maka dia cenderung akan bersikap negative, menghentikan untuk pembelian berikutnya atau menceritakan hal-hal yang tidak menyenangkan mengenai produk atau jasa yang dibelinya kepada konsumen lain. Akibatnya hal ini dapat berdampak buruk pada promosi yang dilakukan perusahaan.

2.2 Kerangka Berpikir

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir

Produk (X1)

Harga (X2) Promosi

(X3)

Distribusi

(61)

Keterangan

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas dapat diketahui bahwa yang menjadi variabel bebas (independent) adalah produk, harga, promosi, dan distribusi. Sedangkan yang menjadi variabel terikat (dependent) adalah keputusan pembelian.

2.3 Hipotesis

Berdasarkan tinjauan pustaka dan perumusan masalah yang telah dipaparkan maka hipotesis penelitian ini adalah :

1. Secara simultan produk, harga, promosi, dan distribusi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian kartu Prabayar IM3.

(62)

3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.1.1 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi yang bersifat memberikan arti kepada suatu variabel dengan menetapkan kegiatan atau tindakan yang perlu untuk mengukur variabel tersebut. Definisi operasional ini akan memberikan batasan atau ciri-ciri suatu variabel dengan merinci hal-hal yang harus dikerjakan oleh peneliti untuk mengukur variabel tersebut. Jadi dalam definisi operasional ini harus dirinci ciri-ciri yang akan diteliti dan bagaimana mengamatinya.

Adapun variabel yang dapat diamati dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pr oduk (X1)

Produk adalah barang yang ditawarkan pada konsumen untuk diambil manfaatnya.

Indikator yang digunakan pada variabel ini antara lain adalah : 1. Kualitas signal kartu prabayar IM3

2. Kualitas sambungan telepon kartu prabayar IM3 3. Fasilitas layanan kartu prabayar IM3

2. Harga (X2)

(63)

Indikator yang digunakan pada variabel ini antara lain adalah : 1. Harga pulsa isi ulang kartu prabayar IM3

2. Tarif pemakaian SMS ke seluruh operator 3. Tarif telepon ke sesama operator Indosat 3. Pr omosi (X3)

Promosi adalah usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempengaruhi konsumen agar membeli produknya.

Indikator yang digunakan pada variabel ini antara lain adalah : 1. Promosi yang dilakukan melalui iklan televisi

2. Promosi yang mudah dimengerti 3. Promosi yang mudah diingat 4. Distribusi (X4)

Distribusi adalah proses pemindahan barang dari perusahaan kepada konsumen.

Indikator yang digunakan pada variable ini antara lain adalah :

1. Kemudahan konsumen dalam mendapatkan produk kartu prabayar IM3 2. Persediaan atau stok yang tersedia di tempat-tempat pembelian

3. Keberadaan kartu IM3 di counter. 5. Keputusan Pembelian (Y)

Adalah suatu keputusan yang dipengaruhi oleh kepentingan personal yang dirasakan dan ditimbulkan oleh stimulus. Variabel ini diukur dengan menggunakan indikator :

(64)

membuat keputusan terakhir membeli kartu prabayar IM3.

2. Tahap evaluasi oleh konsumen kartu prabayar IM3 terhadap berbagai macam kartu selular sejenis.

3.1.2 Pengukuran Variabel

Pengukuran variable dengan menggunakan skala likert. Nilai dari jawaban yang diberikan atas kuisioner dibedakan menjadi lima tingkatan yaitu :

a. Sangat setuju = 5

b. Setuju = 4

c. Ragu-ragu = 3

d. Tidak setuju = 2

e. Sangat tidak setuju = 1

3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel 3.2.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunvai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2003 : 72).

(65)

Berikut daftar mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur angkatan 2009-2012 :

Tabel 3.1

J umlah Mahasiswa FISIP UPN “Veteran” J atim

Tahun

Sumber : Biro Admik UPN “Veteran” Jatim, 2012

(66)

Tabel 3.2

J umlah Mahasiswa FP UPN “Veteran” J atim

Tahun Pr ogram Studi J umlah

Sumber : Biro Admik UPN “Veteran” Jatim, 2012

Pada table 3.2 dijelaskan bahwa jumlah mahasiswa yang masih aktif pada fakultas pertanian untuk program studi agribisnis angkatan 2009 sejumlah 28 mahasiswa, angkatan 2010 sejumlah 29 mahasiswa, angkatan 2011 sejumlah 40 mahasiswa, dan angkatan 2012 sejumlah 44 mahasiswa. Untuk program studi agroteknologi angkatan 2009 sejumlah 10 mahasiswa, angkatan 2010 sejumlah 37 mahasiswa, angkatan 2011 sejumlah 34 mahasiswa, dan angkatan 2012 sejumlah 43 mahasiswa. Dan jumlah seluruh mahasiswa FP yang masih aktif angkatan 2009-2012 sejumlah 265 mahasiswa.

Tabel 3.3

J umlah Mahasiswa FE UPN “Veteran” J atim

Tahun

Pr ogram Studi

J umlah

Manajemen Akuntansi Ekonomi

Pembangunan

(67)

Pada table 3.3 dijelaskan bahwa jumlah mahasiswa yang masih aktif pada fakultas ekonomi untuk program studi manajemen angkatan 2009 sejumlah 187 mahasiswa, angkatan 2010 sejumlah 144 mahasiswa, angkatan 2011 sejumlah 192 mahasiswa, dan angkatan 2012 sejumlah 211 mahasiswa. Untuk program studi akuntansi angkatan 2009 sejumlah 180 mahasiswa, angkatan 2010 sejumlah 192 mahasiswa, angkatan 2011 sejumlah 275 mahasiswa, dan angkatan 2012 sejumlah 272 mahasiswa. Untuk program studi ekonomi pembangunan angkatan 2009 sejumlah 47 mahasiswa, angkatan 2010 sejumlah 31 mahasiswa, angkatan 2011 sejumlah 61 mahasiswa, dan angkatan 2012 sejumlah 46 mahasiswa. Dan jumlah seluruh mahasiswa FE yang masih aktif angkatan 2009-2012 sejumlah 1.838 mahasiswa.

Tabel 3.4

J umlah Mahasiswa FTI UPN “Veteran” J atim

Tahun

Sumber : Biro Admik UPN “Veteran” Jatim, 2012

(68)

program studi teknik kimia angkatan 2009 sejumlah 46 mahasiswa, angkatan 2010 sejumlah 25 mahasiswa, angkatan 2011 sejumlah 52 mahasiswa, dan angkatan 2012 sejumlah 79 mahasiswa. Untuk program studi teknik informatika angkatan 2009 sejumlah 253 mahasiswa, angkatan 2010 sejumlah 151 mahasiswa, angkatan 2011 sejumlah 213 mahasiswa, dan angkatan 2012 sejumlah 236 mahasiswa. Untuk program studi system informasi angkatan 2009 sejumlah 70 mahasiswa, angkatan 2010 sejumlah 60 mahasiswa, angkatan 2011 sejumlah 99 mahasiswa, dan angkatan 2012 sejumlah 84 mahasiswa. Untuk program studi teknologi pangan angkatan 2009 sejumlah 22 mahasiswa, angkatan 2010 sejumlah 43 mahasiswa, angkatan 2011 sejumlah 32 mahasiswa, dan angkatan 2012 sejumlah 37 mahasiswa. Dan jumlah seluruh mahasiswa FTI yang masih aktif angkatan 2009-2012 sejumlah 2.005 mahasiswa.

Tabel 3.5

J umlah Mahasiswa FTSP UPN “Veteran” J atim

Tahun

Sumber : Biro Admik UPN “Veteran” Jatim, 2012

(69)

2011 sejumlah 104 mahasiswa, dan angkatan 2012 sejumlah 116 mahasiswa. Untuk program studi teknik arsitektur angkatan 2009 sejumlah 30 mahasiswa, angkatan 2010 sejumlah 35 mahasiswa, angkatan 2011 sejumlah 78 mahasiswa, dan angkatan 2012 sejumlah 71 mahasiswa. Untuk program studi teknik lingkungan angkatan 2009 sejumlah 16 mahasiswa, angkatan 2010 sejumlah 29 mahasiswa, angkatan 2011 sejumlah 37 mahasiswa, dan angkatan 2012 sejumlah 50 mahasiswa. Untuk program studi desain komunikasi visual angkatan 2009 sejumlah 51 mahasiswa, angkatan 2010 sejumlah 60 mahasiswa, angkatan 2011 sejumlah 79 mahasiswa, dan angkatan 2012 sejumlah 71 mahasiswa. Dan jumlah seluruh mahasiswa FTSP yang masih aktif angkatan 2009-2012 sejumlah 895 mahasiswa.

Tabel 3.6

J umlah Mahasiswa FH UPN “Veteran” J atim

Tahun Pr ogram Studi J umlah

Sumber : Biro Admik UPN “Veteran” Jatim, 2012

(70)

Tabel 3.7

J umlah Mahasiswa UPN “Veteran” J atim

Tahun Fakultas J umlah

Sumber : Biro Admik UPN “Veteran” Jatim, 2012

(71)

3.2.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2003 : 73) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk menentukan besarnya sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin pada buku Husein Umar (2002 : 141) sebagai berikut:

Keterangan :

N = Jumlah populasi n = Jumlah sampel e = Tingkat kesalahan

Populasi (N) sebanyak 6.823 orang dengan asumsi tingkat kesalahan (e) = 10%, maka jumlah sampel (n) adalah sebagai berikut :

Jadi sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 99 responden. Jumlah mahasiswa UPN “Veteran” Jatim tahun ajaran 2009-2012 adalah :

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) = 1.435

Fakultas Pertanian (FP) = 265

(72)

Fakultas Teknologi Industri (FTI) = 2.005 Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) = 895

Fakultas Hukum (FH) = 385

Jadi sampel per fakultas dengan perincian sebagai berikut :

3.2.3 Teknik Penarikan Sampel

Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah secara stratifikasi (stratified random sampling) yaitu apabila populasi yang dianggap heterogen menurut suatu karakteristik tertentu terlebih dahulu dikelompok-kelompokkan dalam subpopulasi, sehingga tiap subpopulasi yang ada memiliki anggota sampel yang relatif homogen. Lalu dari tiap subpopulasi ini secara acak diambil anggota sampelnya (Husein Umar, 2009 : 84).

(73)

sebesar 99 orang, jumlah mahasiswa UPN “Veteran” Jatim angktan 2009-2012 yang masih aktif sebesar 6.823 mahasiswa yang terbagi atas 6 fakultas (subpopulasi) yang masing-masing jumlah mahasiswanya berbeda. Jadi diperlukan suatu satuan yang sering disebut sample fraction untuk masing-masing subpopulasi sebagai faktor pengalinya. Jumlah sample fraction disesuaikan dengan jumlah subpopulasi.

3.3 Teknik Pengumpulan Data 3.3.1 J enis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data Primer yaitu data yang diambil dan penelitian berdasarkan hasil jawaban para responden yang dimana data primer merupakan data yang dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner terhadap responden tentang pengaruh produk, harga, promosi, dan distribusi terhadap keputusan konsumen membeli kartu prabayar IM3.

3.3.2 Sumber Data

(74)

3.3.3 Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka pengumpulan data primer, digunakan beberapa metode yaitu:

1. Observasi

Mengadakan pengamatan langsung kepada obyek yang diteliti guna mencocokkan hasil dari wawancara sehingga mendapatkan keyakinan terhadap kebenaran data.

2. Kuesioner

Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan daftar pertanyaan yang telah disiapkan

3. Interview

Metode pengumpulan data dengan mengadakan wawancara secara langsung kepada objek untuk memperoleh data yang diperlukan sesuai dengan kuesioner yang telah disampaikan.

3.4 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.4.1 Uji Validitas

Gambar

Gambar 2.2 Model Pengambilan Keputusan
Gambar 2.3 Kerangka Berpikir
Tabel 3.1
Tabel 3.3
+7

Referensi

Dokumen terkait

SURAT PESANAN BUKU SEKOLAH SD SEMESTER

Koordinasi yang baik antara guru pamong dan mahasiswa praktikan,. khususnya dalam

(Enam puluh sembilan juta delapan ratus enam belas ribu. sembilan ratus lima

[r]

Pada tahun 2008 dengan adanya kepemimpinan baru di pemerintahan, maka pemerintah melalui Departemen Pertanian mencanangkan program jangka menengah yang diberi nama

Sedangkan pada kelas eksperimen, ditunjukkan bahwa siswa yang mendapatkan model pembelajaran SAVI dengan strategi heuristik lebih berhasil memotivasi siswa

“ sebagai seorang prajurit, saya harus siap untuk dipindah tugaskan kemana saja, ya jadi pekerjaan ini sebagai prioritas utama saya, karena pekerjaan sebagai TNI ini

Dengan melihat permasalahan dan kendala yang terjadi dalam proses administrasi yang telah ada, penerimaan calon student yangg berjalan di ISEH harus mempunyai